9
Nama : Diah Syafitri NIM : 06111010035 Kelompok : 4 SHIFT : B/ Pendidikan Kimia KONDENSASI ALDOL a. Pendahuluan Reaksi aldol adalah salah satu reaksi pembentukan ikatan karbon-karbon yang penting dalamkimia organik. Dalam bentuk yang umum, ia melibatkan adisi nukleofilik enolat keton ke sebuah aldehida, membentuk sebuah keton β-hidroksi, atau "aldol" (aldehida + alkohol), sebuah struktur senyawa obat-obatan yang ditemukan secara alami. Kadang-kadang, produk adisi aldol melepaskan sebuah molekul air selama reaksi dan membentuk keton α,β- takjenuh. Hal ini dinamakan kondensasi aldol. Reaksi aldol ditemukan secara terpisah oleh Charles-Adolphe Wurtz dan Aleksandr Porfyrevich Borodin pada tahun 1872. Borodin mengamati dimerisasi aldol 3- hidroksibutanal dari asetaldehida di bawah kondisi asam. Reaksi aldol digunakan secara meluas pada produksi komoditi kimia berskala besar seperti pentaeritritoldan pada industri farmasi untuk sintesis obat-obatan yang beroptik murni. Sebagai contoh, lintasan awal Pfizer untuk obat sakit jantung Lipitor (INN: atorvastatin) yang terdaftar pada tahun 1996 menggunakan dua reaksi aldol, mengijinkan produksi obat berkuantitas skala multigram. Kondensasi dengan katalis asam suatu asetaldehid memberikan “aldol”. Dalam kondensasi ini sejumlah

Kondensasi Aldol

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kondensasi aldol yang paling sederhana adalah gabungan dua molekul asetaldehid, yang terjadi jika larutan aldehid diberi larutan basa. Hasilnya adalah reaksi dengan 4 karbon dinamakan aldol(namanya berasal dari suku kata aldehid dan karbon).

Citation preview

Page 1: Kondensasi Aldol

Nama : Diah SyafitriNIM : 06111010035Kelompok : 4SHIFT : B/ Pendidikan Kimia

KONDENSASI ALDOL

a. Pendahuluan

Reaksi aldol adalah salah satu reaksi pembentukan ikatan karbon-

karbon yang penting dalamkimia organik. Dalam bentuk yang umum, ia

melibatkan adisi nukleofilik enolat keton ke sebuah aldehida, membentuk sebuah

keton β-hidroksi, atau "aldol" (aldehida + alkohol), sebuah struktur senyawa obat-

obatan yang ditemukan secara alami. Kadang-kadang, produk adisi

aldol melepaskan sebuah molekul air selama reaksi dan membentuk keton α,β-

takjenuh. Hal ini dinamakan kondensasi aldol. Reaksi aldol ditemukan secara

terpisah oleh Charles-Adolphe Wurtz dan Aleksandr Porfyrevich Borodin pada

tahun 1872. Borodin mengamati dimerisasi aldol 3-hidroksibutanal

dari asetaldehida di bawah kondisi asam. Reaksi aldol digunakan secara meluas

pada produksi komoditi kimia berskala besar seperti pentaeritritoldan

pada industri farmasi untuk sintesis obat-obatan yang beroptik murni. Sebagai

contoh, lintasan awal Pfizer untuk obat sakit jantung Lipitor (INN: atorvastatin)

yang terdaftar pada tahun 1996 menggunakan dua reaksi aldol, mengijinkan

produksi obat berkuantitas skala multigram.

Kondensasi dengan katalis asam suatu asetaldehid memberikan “aldol”.

Dalam kondensasi ini sejumlah katalis asam membantu enolisasi dan

menyebabkan asetaldehida lebih reaktif untuk adisi. Pada umumnya enol

mengalami serangan nukleufilik atau elektrofilik oleh asam konjugat dari

kmponen karbonil, proses ini terjadi dalam keseimbangan dan biasanya reaksi

tidak berhenti pada tahap aldol, melainkan dapat pula terjadi dehidrasi dan

memberikan alfa, beta-karbonil tidak jenuh(Sastrawijaya, 1985).

Enolat anion dapat bertindak nukleufilik karbon dan beradisi pada gugus karbonil

pada molekul aldehid atau keton lain. Reaksi ini membentuk dasar bagi proses

kondensasi aldol, yaitu reaksi pembentukan ikatan karbon-karbon yang sangat

bermanfaat. Kondensasi aldol yang paling sederhana adalah gabungan dua

molekul asetaldehid, yang terjadi jika larutan aldehid diberi larutan basa. Hasilnya

adalah reaksi dengan 4 karbon dinamakan aldol(namanya berasal dari suku kata

aldehid dan karbon). Proses kondensasi aldol mdah dibuat melalui pembentukan

Page 2: Kondensasi Aldol

anion enolat dari suatu senyawa karbonil yang diadisikan pada karbonil lain(Hart,

1983).

Suatu reaksi kondensasi ialah reaksi dimana dua molekul atau lebih bergabung

menjadi satu molekul yang lebih besar dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul

kecil (seperti air). Kondensasi aldol merupakan suatu reaksi adisi dimana tidak

dilepaskannya suatu molekul kecil. Bila suatu aldehid diolah dengan basa NaOH

dalam air, ion enolat yang terjadi cepat bereaksi pada gugus karbonil dari molekul

aldehid yang lain. Hasilnya ialah adisi suatu molekul aldehid ke molekul aldehid

yang lain (Fessenden dan Fessenden, 1986).

Secara umum berlangsungnya reaksi konversi aseton adalah melalui

mekanisme reaksi kondensasi aldol. Mekanisme reaksi tersebut merupakan

gabungan antara langkah reaksi asam basa Bronsted (protom transfer) dan lewis

step (electron transfer). Reaksi aldol bermula dari pemisahan proton berposisi α

(alfa) membentuk eolat yang beresonansi.(Setiadi, 2007).

Senyawa karbonil tidak jenuh α, β merupakan senyawa yang dapat

disentesis melalui kondensasi aldol dengan cara mereakisikan dua senyawa

aldehida atau keton, salah satu senyawa aldehida atau keton tersebut harus

mempunyai atom hidrongen- α. Secara teori, dibenzalaseton dapat disentesis

melalui kondensasi aldol antara benzaldehida dan aseton menggunakan katalis

natrium hidroksida(Asfiyah, 2008).

Pola struktur aldol sangat umum terdapat pada poliketida, sebuah

kelas produk alami yang darinya banyak obat-obatan diturunkan, meliputi

immunosupresan manjur FK506, antibiotiktetrasiklina, dan agen antijamur 

amfoterisin B. Riset yang ekstensif terhadap reaksi aldol telah menghasilkan

metode-metode reaksi yang sangat efisien, yang memperbolehkan  sinstesis

banyak poliketida. Tanpa metode ini, sintesis  poliketida  akan sangat sulit. Hal ini

sangatlah penting karena banyak poliketida, bersama dengan molekul-molekul

aktif biologis lainnya, ditemukan secara alami dalam jumlah yang sangat sedikit

untuk diinvestigasi lebih lanjut. Sintesis dari senyawa-senyawa tersebut yang

pernah dianggap tidak mungkin dapat dilakukan sekarang secara rutin dalam skala

laboratorium dan mendekati viabilitas ekonomi pada skala yang lebih besar pada

Page 3: Kondensasi Aldol

kasus-kasus tertentu, misalnya pada agen anti-tumor yang sangat

aktif,diskodermolida. Di bidang biokimia, reaksi aldol adalah salah satu langkah

kunci dalamglikolisis, dimana reaksi ini dikatalisasi oleh enzim aldolase.

Reaksi aldol sangat penting dalam sintesis organik karena ia menghasilkan

produk dengan duapusat stereogenik yang baru (pada karbon -α dan -β aduk aldol,

ditandai dengan tanda bintang pada gambar di atas). Metode modern sekarang ini

mengijinkan kontrol pada konfigurasi relatif dan absolut pusat-pusat ini. Hal ini

sangatlah penting dalam sintesis obat-obatan karena molekul-molekul dengan

konektivitas struktur yang sama namun stereokimia yang berbeda sering kali

memiliki sifat-sifat kimia dan biologi yang jauh berbeda.

Berbagai macam nukleofil dapat digunakan dalam reaksi aldol,

meliputi enol, enolat, dan enoleter dari keton, aldehida, dan senyawa-

senyawa karbonil lainnya. Pasangan elektrofiliknyabiasanya adalah sebuah

aldehida, walaupun terdapat juga variasi lainnya, seperti pada reaksi Mannich.

Ketika nukleofil dan elektrofilnya berbeda (biasanya begitu), reaksi ini dikenal

sebagai reaksi aldol silang (berlawanan dengan pembentukan  dimer  pada 

dimerisasi aldol).

Kondensasi aldol dari asetildehida terjadi menurut mekanisme tiga langkah

sebagai berkut :

Basa mengambil Hidrogen alfa membentuk anion enolat.

Anion enolat mengadisi karbon karbonil pada molekul asetildehida lain,

membentuk ikatan-ikatan karbon yang baru. Basa biasa mengkonversi

sebagian kecil senyawa karbonil menjadi anion enolat sehingga masih

banyak molekul aldehida yang berada dalam bentuk tak menganion yang

diperlukan untuk langkah ini.

Ion Hidrksida yang terbentuk pada langkah kedua menerima proton dari

pelarut, sehingga meregenerasi  ion hidroksida yang diperlukan untuk

langkah pertama.

b. Mekanisme-mekanisme reaksi

Reaksi aldol dapat berjalan melalui dua mekanisme yang secara mendasar

berbeda. Senyawa karbonil, seperti aldehida dan keton, dapat diubah menjadi enol

Page 4: Kondensasi Aldol

ataupun enol eter. Senyawa-senyawa yang bersifat nukleofil pada karbon-α ini

dapat menyerang karbonil terprotonasi yang sangat reaktif. Ini merupakan

"mekanisme enol". Sebagai asam karbon, senyawa-senyawa karbonil juga dapat

terdeprotonasi membentuk enolat yang lebih nukleofil daripada enol maupun enol

eter dan dapat secara langsung menyerang elektrofil. Biasanya elektrofil tersebut

adalah aldehida karena keton pada umumnya kurang reaktif dibandingkan

aldehida. Ini merupakan "mekanisme enolat".

Jika kondisi reaksi sangat "kuat" (misalnya terdapat NaOMe, MeOH,

refluks), kondensasi dapat terjadi. Hal ini dapat dihindari jika menggunakan

reagen-reagen yang lemah dan temperatur yang rendah (misalnya dengan kondisi

dalam LDA (basa kuat), THF, -78 °C). Walaupun adisi aldol bisanya akan

berjalan sampai penuh, reaksi ini tidaklah takreversibel, karena jika aduk (adduct)

aldol diberikan basa kuat biasanya akan mengakibatkan pembelahan (cleavage)

retro-aldol (menghasilkan senyawa semula). Kondensasi aldol bersifat

takreversibel.

c. Reaksi Kondensasi Aldol

Kondensasi Aldol

Reaksi kondensasi aldol dapat dilangsungkan oleh senyawa aldehida yang

mempunyai hidrogen α. Reaksi kondensasi aldol terjadi pada satu jenis aldehida

dengan adanya asam atau basa encer. Senyawa hasil reaksi kondensasi aldol

adalah aldehida β-hidroksi yang sering disebut dengan senyawa aldol. Senyawa

aldol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi aldehida dan alkohol

sekaligus.

Kondensasi Aldol Silang

Kondensasi aldol yang terjadi

pada aldehida yang berbeda disebut dengan kondensasi aldol silang. Reaksi

kondensasi aldol silang terjadi jika kedua aldehida mempunyai hidrogen α.

Kondensasi antara aldehid atau keton dengan karbonil dari aldehid atau keton

Page 5: Kondensasi Aldol

yang lain disebut kondensasi aldol silang (cross aldol condensation). Reaksi

kondensasi aldol silang yang melibatkn penggunaan senyawa alkil keton atau aril

keton sebagai reaktannya dikenal sebagai reaksi Claisen-Smidcth.

Kondensasi Aldol Ketonik

Senyawa golongan keton kurang reaktif untuk melangsungkan reaksi

konden sasi aldol dibandingkan golongan  aldehida. Namun demikian, sejumlah

sedikit produk reaksi masih dapat dihasilkan. Produk kondensasi aldol senyawa

keton akan mengalami dehidrasi secara cepat membentuk produk terstabilisasi

resonansi. Adanya dehidrasi membuat reaksi kondensasi aldol mengalami

kompleksasi.

Siklisasi Via Kondensasi Aldol

Kondensasi aldol internal, yaitu kondensasi yang dialami dua gugus

karbonil pada satu rantai senyawa yang sama akan membentuk cincin.

Kondensasi Benzoin

Aldehida aromatik membentuk produk kondensasi ketika dipanaskan

dengan ion sianida yang dilarutkan dalam alkohol berair. Reaksi kondensasi ini

mengarahkan pada pembentukan α-hidroksi keton. Sianida merupakan satu-

satunya katalis yang dapat digunakan karena mempunyai sifat yang unik. Sebagai

contoh, ion sianida merupakan nukleofil yang kuat, sebuah gugus lepas (leaving

group) yang baik. Maka ketika ion sianida terikat pada gugus karbonil aldehida,

intermediet yang terbentuk terstabilkan oleh resonansi antara molekul dan ion

Page 6: Kondensasi Aldol

sianida. Kondensasi benzoin selalu diakhiri dengan penataan ulang

(rearrangement).

Daftar Pustaka

Anonim. 2013. Kondensasi Aldol. Online : (http://angkringan-kimia. blogspot.

com/2013/01/kondensasi-aldol.html) diakses: 28-05-2013

Anonim. 2013. Reaksi Kondensasi Aldol. Online : (http://www.ilmukimia.org/

2013/03/reaksi-kondensasi-aldol.html) diakses : 28-05-2013

Reza. 2012. Kondensasi Aldol. Online : (http://harrymarareza.blogspot.com

/2012/06/kondensasi-aldol.html) diakses: 28-05-2013

Widi. 2011. Pembuatan Kondensasi Senyawa Karbonil. Online :

(http://widy-chemistry09.blogspot.com/2011/03/kondensasi-senyawa-

karbonil-pembuatan.html) diakses : 28-05-2013