Upload
siti-marhamah
View
243
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kulpak
Citation preview
4/4/2015
1
Oleh :Marwansyah
Mengapa diperlukan ?
Karena MH memanfaatkan oksigen sebagai bahanbaku dalam pembentukan energi (respirasi sel)
SISTEM RESPIRASI
Fungsi dari Sistem Respirasi antara lain :
Memasukkan oksigen dan memindahkan karbondioksida
Untuk efisiensi fungsi : Struktur organ respirasi umumnya
Lembab
Tipis
Banyak pembuluh darah disekitarnya
Area permukaan luas
4/4/2015
2
S. RESPIRATORI + SIRKULATORI
Inhalasi atau Penghirupan
Ekshalasi
Fase ketika udara dari luar tubuhmenuju ke organ pernapasan. Ex.udara dari luar tubuh masuk ke dalamparu-paru.
Ketika karbondioksidadi paru-paru dikeluarkan ke luar tubuh.
S. RESPIRATORI + SIRKULATORI
Pertukaran oksigen dan karbondioksidaantara alveoli paru-paru menuju ataumeninggalkan pembuluh darah.
Respirasi Internal
Respirasi Eksternal
Pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida antara pembuluh kapiler masukatau meninggalkan sel-sel jaringan
Oksigen yang masuk sel digunakanuntuk metabolisme sel pembentukanenergi (Respirasi sel) sisa produkkarbon dioksida.
4/4/2015
3
Organ pernafasan manusia
1. Hidung2. Tenggorokan / trakea3. Bronkus4. Bronkiolus5. Alveolus
Paru-paru
4/4/2015
4
4/4/2015
5
Rongga Hidung
Aliran udara yang berasal dari luartubuh akan masuk ke dalam paru-parumelalui rongga hidung.
Fungsi Rongga Hidung :
Filter (penyaring) partikel-partikelmencegah yang berpotensi menyebabkan penyakit.
Memberi kelembaban danmenghangatkan udara.
Tempat reseptor pembau (olfaktori).
4/4/2015
6
Saluran Pernapasan: faring, laring, trakea,bronki, dan bronkiolus
Bentuk pipa (saluran) , tersusun dari gabungan rawandan serabut-serabut elastin dan otot polos. sifat: kakutapi elastis
Fungsi :
Kontinyuitas udara yang keluar masuk
Supaya udara yang masuk bisa berlangsung terus menerus
4/4/2015
7
Fisioanatomi Saluran Pernapasan :
Semakin besar diameter saluran makasemakin kecil kandungan serabut hyalinnya.
Sel goblet beriringan dengan sel bersilia,mukus, yang menangkap partikel siliamendorongnya ke pharynx, kemudianditelan atau dibatukkan ke luar
Faring, terdapat tonsil, jaringan limfatikmengandung leukosit berperan imun danmencegah agar organisme tidak bergeraklebih lanjut
PEROKOK??? Silia rusak
Saat bernafas epiglottis posisi vertical,
Saat menelan refleks - epiglottisdan laring saling mendekat, sehinggamencegah makanan/ cairan masukke laring dan mengarahkan makananke esophagus.
Fisioanataomi: Trakhea, Bronkhi dan Bronkhiolus
Trachea tersusun atas cincin-cincin rawan berbentuk C,berjumlah sekitar 15-20 buah. , bagian C yang terbukadihubungkan oleh jaringan otot berkas
Struktur cincin rawan: menyebabkan trachea selalu dalam kondisi terbuka, sehingga udara yang dapat dengan mudah keluar atau masuk.
Kontraksi otot polos di bag. C untuk mengaturlumen trachea - mengatur aliran udara saatinspirasi dan ekspirasi
Jalur: Trakhea cabang 2 : bronchi bronkhioli, dilengkapi mukosabersilia. : pembersihan pada systempernapasan,menyapu mucus keatas (ke faring)
4/4/2015
8
Bagian Respirasi : Alveoli
Alveoli adalah percabangan Bronkhioli diameter sekitar 0,5 mmdengan ujung buntu membentuk kantung disebut alveolus.
Fungsi : membawa oksigen danmemindahkan karbondioksidake / dari system sirkulatori.
4/4/2015
9
Fisioanatomi alveolus:Tersisipi banyak makrofag, memindahkan materi asingdari dalam paru-paru yang belum tersaring di alatpernapasan sebelumnya
Alveoli berbentuk kantong sangat tipis,karena membrannya hanya terdiri darisatu lapisan sel
Susunan alveoli yang berlobus (memperluaspermukaan difusi)
Sekelilingnya terdapat kapiler-kapiler
Jarak antara dinding kapiler dengan dinding alveoli hanya berkisar 0,1-1,2 mikron
Konsentrasi oksigen yang berada di alveolilebih tinggi daripada yang berada di darahdalam pembuluh kapiler di sekitarnya
Konsentrasi karbondioksida di kapilerlebih tinggi dibandingkan yang ada didalam alveoli sehingga karbondioksidaakan berdifusi dari kapiler menuju alveoli.
ALVEOLI
Alveoli dapat digambarkan sebagai segerombol kantung udara berdinding tipis, yang dapat mengembang dan mengempis.
Dindingnya terdiri dari 1 lapis sel epitel alveol tipe I berbentuk gepeng, di antara sel epitel tersebut terdapat sel alveol tipe II (pnemosit granuler) yang mensekresi surfaktan.
Surfaktan (surfactant = surface-active substance) adl kompleks fosfolipoprotein yang membantu pengembangan jaringan paru.
18
4/4/2015
10
MEMBRAN ALVEOL – KAPILER
Pada tempat terjadinya difusi antara udara alveol dengan darah dalam kapiler paru, terdapat pembatas yang disebut membran alveol-kapiler / membran respirasi.
19
20
4/4/2015
11
Pernafasan terdiri dari 4 proses :
1. Ventilasi : Keluar masuknya udara karena adanya selisih tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus
2. Distribusi : Pembagian udara ke cabang -cabang bronkhus
3. Transportasi dan Difusi
- Transport O2 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel
- Difusi O2 dan CO2 antara darah dan alveoliPertukaran gas-gas antara alveoli dan kapiler dipengaruhi oleh tekanan parsial O2 & CO2 dalam atmosfer
4. Perfusi : Aliran darah yang membawa O2 ke jaringan
4/4/2015
12
DIFUSI
Proses difusi gas antara alveoli dan kapiler dibagi 3 fase :
1. Fase gasDi dalam alveoli, tjd difusi O2 dan CO2. Difusi O2 lebih cepat dibanding CO2 sebab BM O2 lebih rendah.
23
2. Fase membranUdara dalam alveoli dipisahkan dari darah dalam pembuluh kapiler paru oleh membran alveol-kapiler. Pada keadaan ttt, membran difusi dapat menebal sehingga kecepatan difusi berkurang, msl akibat :pertambahan jar fibrosa, penumpukan cairan (edema) atau eksudat .
24
4/4/2015
13
3. Fase cairan (darah)Setelah O2 berdifusi ke dalam cairan darah (plasma), O2 harus mencapai sel darah merah untuk berikatan dengan Hb. Kecepatan difusi pada fase ini bergantung daya larut dan berat molekul gas tersebut.
25
DIFUSI
Kecepatan difusi dipengaruhi :1. Suhu, makin tinggi suhu makin cepat difusi2. Beda tekanan/konsentrasi gas3. Tebal membran4. Berat molekul gas5. Daya larut gas dalam air
26
4/4/2015
14
DIFUSI GAS O2
Proses difusi di paru-paruTerjadi karena : * pO2 kapiler paru = 40 mmHg* pO2 alveoli = 104 mmHg* Permukaan membran luas dan tipis
Proses difusi di JaringanTerjadi karena :* pO2 arteri = 95 mmHg* pO2 interstitial = 40 mmHg
27
DIFUSI GAS CO2
Proses difusi di paru-paruTerjadi karena : * pCO2 kapiler paru = 45 mmHg* pCO2 alveoli = 40 mmHg
Proses difusi di JaringanTerjadi karena :* pCO2 kapiler jar = 40 mmHg* pCO2 vena = 45 mmHg
28
4/4/2015
15
Pertukaran O2 & CO2
Gambar 3 : Proses pertukaran oksigen dari alveolus ke dalam darah. Dan setelah berada di darah, oksigen dibawa ke sel-sel tubuh yang membutuhkan
29
30
4/4/2015
16
back
31
Perubahan Tekanan Parsial gas
4/4/2015
17
MEKANIKA PERNAPASAN
Seperti halnya air, udara mengalir dari daerahbertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.
Bila tekanan di dalam alveoli sama dengan tekananatmosfer udara luar, tidak terjadi aliran udara.
Selama inspirasi, yaitu masuknya udara ke dalamparu, tekanan di alveol harus lebih rendahdibandingkan tekanan atmosfer.
Selama ekspirasi, yaitu keluarnya udara dari dalamparu, tekanan di alveol harus lebih tinggidibandingkan tekanan atmosfer.
33
VENTILASI
Paru dapat kembang kempis :1. Gerakan naik turun diafragma2. Elevasi dan depresi costa
• Otot pernafasan :
1. Otot inspirasi2. Otot ekspirasi
34
4/4/2015
18
VENTILASI-diafragma
DIAFRAGMA : bangunan yang membatasi rongga dada & rongga perut
Relaksasi diafragma cembung ke dada rongga dada menyempit : ekspirasi
Kontraksi diafragma cembung ke perut rongga dada membesar : inspirasiPernafasan dengan diafragma ini disebut pernafasan perut
back
35
VENTILASI-elevasi
Elevasi dan depresi costa untuk meningkatkan dan menurunkan diameter anterior dan posterior rongga dada
Elevasi costa rongga dada membesar : inspirasi
Depresi costa rongga dada mengecil : ekspirasi
Pernafasan ini disebut pernafasan thoracal
back
36
4/4/2015
19
OTOT INSPIRASI
1. m. sternocleidomastoideus2. m. serratus anterior3. m. skalenus4. m. interkostalis eksternus5. Diafragma
1,2,3,4 pernafasan thoracal5 pernafasan abdominal
backVENTILASI
37
4/4/2015
20
OTOT EKSPIRASI
1. m. interkostalis internus2. m. rectus abdominal3. m. transversus4. m. obliquus
1 pernafasan thoracal 2,3,4 pernafasan abdominal
39
40
4/4/2015
21
41
42
4/4/2015
22
43
KESEIMBANGAN ASAM BASA
Sistem buffer dalam darah :1. Ion bikarbonat (HCO3)
Kemampuan sistem respirasi mengatur besar CO2darah menjamin tersedianya konsentrasi bufferbikarbonat yang tinggi dalam darah.
2. Fosfat3. Proteinat (albumin dan globulin)
44
4/4/2015
23
45
Sistem Buffer BikarbonatRongga udara di dalam paru-paru
CO2 fase gas
CO2 (d)
H2CO3
H+ + HCO3-
H2OH2O
P
L
A
S
M
A pH rendah pH tinggi
pCO2 naik pCO2 turun
P
L
A
S
M
A
46
4/4/2015
24
Sistem Buffer Bikarbonat
47
Rongga udara di dalam paru-paru
CO2 fase gas
CO2 (d)
H2CO3
H+ + HCO3-
H2OH2O
P
L
A
S
M
ApH rendah pH tinggi
PCO2 naik
Produk naikHipoventilasi
PCO2 turun
Alkalosis respiratorik
Produk turunHiperventilasi
Asidosis respiratorik
Sistem Buffer Bikarbonat
48
Rongga udara di dalam paru-paru
CO2 fase gas
CO2 (d)
H2CO3
H+ + HCO3-
H2OH2O
P
L
A
S
M
ApH rendah pH tinggi
HCO3- turun HCO3
- naik
4/4/2015
25
1. Asidosis Respiratorik
Hipoventilasi retensi CO2 kadar H2CO3(Asam karbonat) naik
HCO3 tetap ratio < 20 : 1 pH < 7,4H2CO3 naik
Kompensasi: peningkatan reabsorbsi bikarbonat oleh ginjal.
Kasus : gangguan pernafasan seperti pneumonia, emfisema, asma, keracunan morfin.
49
2. Alkalosis Respiratorik
• Pengeluaran CO2 naik H2CO3 turun• HCO3 tetap ratio > 20:1 pH >7,4.H2CO3
turun• Kompensasi: reabsorpsi bikarbonat oleh ginjal
dikurangi ekskresi bikarbonat melalui urin ditingkatkan.
• Kasus : Depress SSP, hiperventilasi histeris, koma hepatikum.
50
4/4/2015
26
3. Asidosis Metabolik
• Penurunan kadar HCO3
• HCO3 turun ratio < 20:1 pH < 7,4. H2CO3tetap
• Kompensasi: pengeluaran CO2 melaluipernafasan ditingkatkan (hiperventilasi).
• Kasus : Diabetes melitus, renal failure, keracunan garam asam, diare.
51
4. Alkalosis Metabolik
• Peningkatan kadar HCO3 tdk diimbangi oleh penurunan H2CO3
• HCO3 naik ratio > 20:1 pH > 7,4. H2CO3 tetap
• Kompensasi: pengeluaran CO2 melalui pernafasan ditekan atau retensi CO2(hipoventilasi)
52
4/4/2015
27
Riwayat PasienKeluhan Utama Keluhan utama pada pasien dengan penyakit
pernapasan meliputi satu dari lima tandaatau gejala yaitu : nyeri dada, Dispnea, Batuk, Sputum, dan haemoptisis. Perlu dikajilebih rinci tiap gejala sehingga didapatkandata dasar yang komprehensif padaperencanaan keperawatan pasien
Kaji Tentang : Serangan dan lamanya (konstan, hilang timbul) Lokasi dan penyebaran Karakter dan beratnya (rasa dipukul, tertembak,
tajam) Faktor yang meringankan (obat-obatan,aktivitas) Kejadian yang berhubungan (trauma,makanan) Tanda dan gejala yang menyertai (batuk,
hemoptisis, dispnea, mual dan/muntah,diaforesis takikardi,demam )
4/4/2015
28
Kaji tentang : Serangan dan lamanya, (tiba- tiba atau
tersembunyi, akut atau kronik, konstan atauhilang timbul)
Faktor yang meringankan (posisi tubuh, aktivitas, obat – obatan )
Tanda dan gejala yang menyertai, ( batuk, mengi, nyeri dada, diaforesis )
Batuk dikaji tentang : Serangan dan lamanya Perubahan sekarang pada frekuensi atau tingkat
keluhan karakter (akut, kronik dan menetap, kering, parah, menyalak)
Nada Waktu (setiap hari, waktu per hari, musim ) Faktor yang meringankan (obat – obatan) Faktor yang memperburuk (merokok, terpapar
zat kimia ) Tanda dan gejala yang menyertai (sputum, nyeri
dada, dispnea )
4/4/2015
29
Kaji Tentang : Serangan dan lamanya Frekuwensi dan jumlah Karakter ( darah nyata, bercampur sedikit darah,
garis – garis darah ) Perbedaan dari Hematemisis.
Hemoptisis ( pengeluaran darah atau sputum bercampurdarah) : pH alkalin (basa), darah merah terang, berbusadan disertai dengan sputum.
Hematemisis (muntah darah) : pH asam, darah gelap danmungkin berisi partikel makanan.
Pemeriksaan nasofaring sebagai sumberkemungkinan perdarahan.
Tanyakan tentang penyakit pernapasan, operasi atau perawatan di rumah sakit sebelumnya
ASMA, PNEUMONIA, TUBERKULOSIS, PENYAKIT JAMUR, ALERGI, TRAUMA
4/4/2015
30
Apakah ada anggota keluarga yang pernah / sedang mengalami: KANKER PARU – PARU. EMFISEMA, ASMA, TUBERKULOISIS, ALERGI
Kaji tentang : Kebiasan merokok (dulu dan sekarang),
berapa bungkus perhari, beberapa kali, berapa tahun.
Penggunaan Alkohol
4/4/2015
31
INSPEKSIObservasi penampilan umum.Tingkat kesadaran Status mental :
Hasil pada orang dewasa : orientasi terhadap Orang, tempat dan waktu : respon tepat terhadap situasiVariasi pada lanjut usia : waspadai adanya peningkatan kegelisahan, ansietas, atau perubahan pada status mental
Diameter antero posterior (AP) dalam proporsiterhadap diameter lateral
Postur, posisi tulangbelakang, lengkung iga, dan simetri skapula
Hasil pada orang dewasa : rasio diameter AP torakterhadap lateral 1 : 2. Tulang belakang lurustanpa deviasi lateral, sudut kostal kurang dari90o, iga melengkungkurang dari 45o
4/4/2015
32
Funnel Chest (Dada Corong)
Variasi pada lanjut Usia :Pada atropi otot pernapasan, diameter AP klien berhubungan dengan diameter lateral dapat meningkat sampai rasio 1 :3 perhatikan adanya deformitas seperti Barrel chest , kiposis ( perubahan bentuk umum pada usia lanjut), dada berbentuk corong atau dada burung.
4/4/2015
33
Simetris ekspansi dada :Hasil pada dewasa : dinding dada harus
bergerak secara simetrisVariasi pada usia lanjut : ekspansi unilateral
pada inspirasi dapat mengindikasikan pleuritis, fibrosis pleural, atau atelektasis masif, penurunan, ekspansi pada satu sisi dapat : fraktur iga, emboli paru, efusi pleura atau nyeri
Gerakan dada : frekuensi, irama Kedalaman, panjangnya dan amplitudoHasil pada orang dewasa : Rasio inspirasi –
ekspirasi 1 :1, frekuwensi : 12 - 20 kali / menit, irama reguler, kadang – kadang napasdalam
Variasi Usia Lanjut : rasio 1 :3 karenaperubahan konfigurasi dada, usia lanjutdapat mengalami penurunan kedalamanpernapasan.
4/4/2015
34
Reaksi area interkostal dan penggunaan otot tambahan.Hasil pada orang dewasa : Tak ada tonjolan ,
retraksi atau gerakan aktif. Pernapasan kostal pada pria dan diafragmatik pada wanita
Variasi Lanjut Usia : retraksi selama inspirasi merupakan tahanan terhadap aliran udara, retraksi hebat tiba – tiba terjadi pada obstruksi terhadap aliran udara
Evaluasi kulit, bibir, dan membran mukosamengenai warna : Pada Dewasa : tergantung ras, kulit biasanya pink,
keputihan atau bayangan kecoklatan Pada Usia lanjut Usia : warna biru keabu – abuan
menunjukan adanya sianosisKaji kuku mengenai warnanya dan kuku tabuh: Pada dewasa : sudut normal kuku terhadap dasar
adalah 160o
pada Lanjut Usia : sudut luas pada PPOK, kankerparu, dan pada penurunan suplai oksigen
4/4/2015
35
Inspeksi trakea mengenai posisi Pada dewasa : trakea harus digaris tengahUsia Lanjut : deviasi lateral menunjukan
massa, pneumotoraks spontan, atau efusi pleural
4/4/2015
36
PALPASI ( pemeriksaan abnormalitas berdasarkan riwayat dan inspeksi)a)Palpasi leher terhadap: Deviasi trakea Massa leher Pembesaran kelenjar limfe Trakea harus ditengah tak teraba masa atau
nodul diviasi lateral pada tlg klavikula masa lebih tinggi pada leher. Perubahan letak trakea dan mediastinum pada sisi berlawanan efusi pleural atau pneumotoraks spontan, deviasi trakeal pada sisi ipsilateral (sisi yang sama atelektasis)
b) Palpasi massa otot dan tulang torak : bengkak, nyeri, massa, pulsasi, krepitasi
c) Kaji ekspansi dinding dada : perhatikan gerakan ibu jari dan semitrisitas tangan
Hasil pada dewasa : perbedaan ibu jari harus simetris dan harus terpisah dari 3-5 cm
Variasi pada lanjut usia : perbedaan asimetris menunjukan bahwa satu paru tidak ekspansi seperti yang lainnya ( dapat terjadi karena fraktur iga, fibrosis paru, atau pleuritis )
4/4/2015
37
d) Pengkajian secara sistematis terhadap taktilpremitus. Pada dewasa : taktil premitus sama secara
bilateral meningkat dekat bronkus besar. Pada lanjut usia : Vibrasi yang dapat diraba
intensitasnya menurun. (peningkatan premitusmeningkat pada Konsolodasi paru, massa paru, fibrosis paru yang disebabkan karena cairan ataupemadatan struktur ) penurunan fremitus, didugaterjadi : penebalan pleural, pneumotorak, atelektasis, atau empisema.
Perkusi secara sistematiks dada : Anterior Posterior Lateral
Perhatikan : intensitas, nada, kualitas, dan fibrasi yang keluar
Pada dewasa : Resonan, diatas area paru utama, Pekak diatas hati dan jantung, Suara datar diatas massa otot besar dan tulang.
Pada usia Lanjut : Pekak, bila udara digantikan oleh pus atau cairan, dan diatas paru yang hiperinflasi. Bunyi datar diatas jaringan padat atau masa cair
4/4/2015
38
Normalnya : sonor/resonan ( dug )Abnormal :
Hyperresonan menggendang ( dang ) : thorax berisi udara, kavitas
Kurang resonan “deg” : fibrosis, infiltrate, pleura menebal
Redup “bleg” : fibrosis berat, edema paru Pekak seperti bunyi pada paha : tumor
paru, fibrosis
Gunakan stetoskop untuk melakukan auskultasi Secara berturutan evaluasi bunyi napas untuk : Frekuwensi Kualitas Tipe Adanya bunyi tambahan
4/4/2015
39
Suara napasNormal : Trachea brobkhial suara di daerah trachea,
seperti meniup besi, inpirasi lebih keras dan pendek dari ekspirasi.
Bronkhovesikuler suara di daerah bronchus ( coste 3-4 di atas sternum ), inpirasi spt vesikuler, ekspirasi seperti trac-bronkhial.
Vesikuler suara di daerah paru, nada rendah inspirasi dan ekspirasi tidak terputus.
4/4/2015
40
Abnormal : Suara trac-bronkhial terdengar di daerah
bronchus dan paru ( missal ; pneumonie, fibrosis )
Suara bronkhovesikuler terdengar di daerah paru Suara vesikuler tidak terdengar. Missal : fibrosis,
effuse pleura, emfisema
Suara tambahan Normal : bersih, tidak ada suara tambahan Abnormal : Ronkhi suara tambahan pada bronchus
akibat timbunan lender atau secret pada bronchus.
Krepitasi / rales berasal daru bronchus, alveoli, kavitas paru yang berisi cairan ( seperti gesekan rambut / meniup dalam air )
Whezing suara seperti bunyi peluid, karena penyempitan bronchus dan alveoli.
4/4/2015
41
Eupnea ( wanita lebih tinggi dari pria )Takipnea BradipneaApneuHiperpneaCheyne-stokes Pernapasan ataxik ( pernapasan Biot’s) Pernapasan Kussmaul’sApneusisObstruksi pernapasan
PERTUKARAN GAS DARAH
SIMBOL NORMAL
Tekanan CO2Tekanan O2Kejenuhan O2BikarbonatKonsentrasi ion hydrogen
PaCo2PO2SaO2HCO3pH
30 – 45 mm Hg85 – 100 mm Hg97 %22-26 mEq/L7,35 – 7,45
4/4/2015
42
Eupnea : Irama halus dan ekspirasi lebih lama dari pada inspirasi
Hiperpnea : Peningkatan kedalaman pernafasan normal u/ naik frekuwensi & irama yang teratur
Apneusis : Fase inspirasi terengah – engah panjang di ikuti dg fase ekspirasi tak adekuat, pendek
Obstruksi Pernafasan : fase ekspirasi tak efektif, panjang dengan pernafasan dangkal, peningkatan pernafasan
4/4/2015
43
Respiratory RateTakipnea : Napas cepat dan dangkal, lebih
dari 24 x / menit Bradypnea : napas lambat kurang dari 10x/
menitApnea : Napas terhenti atai tidak bernapas
sama sekali
4/4/2015
44
Respiratory RhythmChyeyne Stroke : Pernapasan yg berulang –
ulang sangat dangkal , dan berhenti sama sekali beberapa detik kemudian dalam lagi
Kusmaul : Pernapasan cepat dan dalam dimana inspirasi di ikuti ekspirasi yagn sangat pendek dan tidak efesien
Biot’s : Pernapasan dangkal dan diikuti apnea yang tidak teratur
Respiratory QualityDyspnea : suatu kondisi adanya kesukaran
atau kesusahan dalam bernafasOrthupnea : kesukaran bernafas kecuali
dalam posisi duduk atau berdiri
Respiratory Volume :Hiperventilasi : Peningkatan jumlah paru –
paru di tandai dengan napas cepat dalamHipoventilasi : Penurunan jumlah udara
dalam paru ditandai dengan nafas dangkal
4/4/2015
45
DIAGNOSIS KEPERAWATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH RESPIRASI