23
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada pertengahan 1997 krisis ekonomi dan moneter mulai menggoncang banyak negara, terutama negara-negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Krisis ini benar- benar menyengsarakan bangsa Indonesia, terlebih bagi rakyat kecil, karena harga sembako semakin hari semakin menggelembung tinggi sehingga sulit terjangkau. Setiap hari kita disuguhi wajah-wajah yang tampak kurang bergairah, sendu, sedih, tidak bersemangat dan penuh penderitaan selalu menghiasi pemberitaan media massa lewat media cetak maupun elektronik. Lalu bagaimana langkah masa depan bangsa Indonesia untuk mengatasi permasalahan tersebut? Masyarakat Indonesia harus mampu menciptakan kerja dan usaha sendiri. Karena itu, pemerintah dan masyarakat Indonesia harus mampu mencetak wirausaha-wirausaha baru dengan memikirkan dan mencari terobosan diantaranya adalah dengan menanamkan sedini mungkin tentang nilai-nilai kewirausahaan terutama bagi kalangan terdidik, terlebih lagi yang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Oleh karenanya, makalah ini ditulis sebagai sumber informasi mengenai dasar kewirausahaan sehingga dapat menumbuhkan nilai kewirausahaan bagi setiap individu, Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

Konsep Dasar Kewirausahaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Konsep Dasar Kewirausahaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada pertengahan 1997 krisis ekonomi dan moneter mulai menggoncang

banyak negara, terutama negara-negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia.

Krisis ini benar-benar menyengsarakan bangsa Indonesia, terlebih bagi rakyat kecil,

karena harga sembako semakin hari semakin menggelembung tinggi sehingga sulit

terjangkau. Setiap hari kita disuguhi wajah-wajah yang tampak kurang bergairah,

sendu, sedih, tidak bersemangat dan penuh penderitaan selalu menghiasi pemberitaan

media massa lewat media cetak maupun elektronik.

Lalu bagaimana langkah masa depan bangsa Indonesia untuk mengatasi

permasalahan tersebut? Masyarakat Indonesia harus mampu menciptakan kerja dan

usaha sendiri. Karena itu, pemerintah dan masyarakat Indonesia harus mampu

mencetak wirausaha-wirausaha baru dengan memikirkan dan mencari terobosan

diantaranya adalah dengan menanamkan sedini mungkin tentang nilai-nilai

kewirausahaan terutama bagi kalangan terdidik, terlebih lagi yang mengenyam

pendidikan di perguruan tinggi.

Oleh karenanya, makalah ini ditulis sebagai sumber informasi mengenai dasar

kewirausahaan sehingga dapat menumbuhkan nilai kewirausahaan bagi setiap

individu, terutama mahasiswa perguruan tinggi yang berkeinginan untuk lebih maju

lagi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan

makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan disiplin ilmu kewirausahaan?

2. Apa saja objek studi kewirausahaan?

3. Bagaimana hakikat kewirausahaan?

4. Bagaimana karakteristik kewirausahaan?

5. Bagaimana nilai-nilai hakiki kewirausahaan?

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

Page 2: Konsep Dasar Kewirausahaan

2

6. Bagaimana berfikir kreatif dalam kewirausahaan?

7. Apa saja sikap dan kepribadian wirausaha?

8. Bagaimana motif berprestasi kewirausahaan?

9. Apa saja faktor-faktor motivasi berwirausaha?

10. Bagaimana manfaat mempelajari kewirausahaan?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :

1. Mengetahui maksud dari disiplin ilmu kewirausahaan

2. Mengetahui objek studi kewirausahaan

3. Mengetahui hakikat kewirausahaan

4. Mengetahui karakteristik kewirausahaan

5. Mengetahui nilai-nilai hakiki kewirausahaan

6. Mengetahui berfikir kreatif dalam kewirausahaan

7. Mengetahui sikap dan kepribadian wirausaha

8. Mengetahui motif berprestasi kewirausahaan

9. Mengetahui faktor-faktor motivasi berwirausaha

10. Mengetahui manfaat mempelajari kewirausahaan.

1.4 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode

kepustakaan, yaitu dari buku-buku maupun situs-situs internet yang membahas

mengenai kewirausahaan.

1.5 Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

Page 3: Konsep Dasar Kewirausahaan

3

1. Mahasiswa(i) mampu memahami konsep dasar kewirausahaan dan menyadari

manfaat mempelajari kewirausahaan, sehingga dapat menumbuhkan jiwa

kewirausahaan dalam diri.

2. Dapat menjadi tambahan referensi contoh-contoh makalah yang dapat dijadikan

acuan dan atau pedoman dalam pembuatan makalah dengan pokok pembahasan

yang sama

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

Page 4: Konsep Dasar Kewirausahaan

4

BAB II

ISI

2.1 Disiplin Ilmu Kewirausahaan

Ilmu kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,

kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk

memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapi.

2.2 Objek Studi Kewirausahaan

Adapun objek dalam studi kewirausahaan adalah :

1. Kemampuan memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang

menyala-nyala.

2. Kemampuan berinovasi.

3. Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal.

4. Kemampuan untuk mengatur waktu.

5. Kemampuan mental yang dilandasi agama.

6. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari

pengalaman yang baik maupun menyakitkan.

2.3 Hakikat Kewirausahaan

Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-

penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah

pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan

dan kekayaan bukan tujuan utama.

Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan

dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah

penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang

baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi

ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor

produksi (Say, 1803). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya

adalah sebagai berikut:

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

4

Page 5: Konsep Dasar Kewirausahaan

5

Richard Cantillon (1775)

Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang

wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada

masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih

menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian

Jean Baptista Say (1816)

Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan

menemukan nilai dari produksinya.

Frank Knight (1921)

Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar.

Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi

ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan disyaratkan untuk

melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan

pengawasan

Joseph Schumpeter (1934)

Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-

perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru

tersebut bisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas

baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new

market), (4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau

(5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan

wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta

mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.

Penrose (1963)

Kegiatan kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang di dalam system

ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas

kewirausahaan.

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

Page 6: Konsep Dasar Kewirausahaan

6

Harvey Leibenstein (1968, 1979)

Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan

atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum

teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui

sepenuhnya.

Israel Kirzner (1979)

Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.

Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio

Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa

visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang

lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah

penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.

Peter F. Drucker

Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan

berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahwan adalah

orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari

yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada

sebelumnya.

Zimmerer

Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam

memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan

(usaha).

Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut

adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi

peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar

berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

Page 7: Konsep Dasar Kewirausahaan

7

wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta

sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah

orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi

lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan

perubahan, inovasi dan cara-cara baru.

2.4 Karakteristik Kewirausahaan

Ada sepuluh karakteristik kewirausahaan, yaitu :

1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.

2. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.

3. Selalu menghendaki umpan balik yang segera.

4. Memiliki semangat bekerja keras.

5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.

6. Memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk

menciptakan nilai tambah.

7. Lebih menghargai prestasi daripada uang.

8. Selalu belajar dari kegagalan.

9. Kemampuan dalam kepemimpinan.

10. Memiliki dorongan untuk selalu unggul.

2.5 Nilai-Nilai Hakiki kewirausahaan

Beberapa nilai hakiki penting atau ciri dari kewirausahaan antara lain :

No Ciri Watak

1 Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan,

individualistis, dan optimisme

2 Berorientasi pada tugas dan

hasil

Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi

laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja

keras, mempunyai dorongan kuat, energetik

dan inisiatif

3 Pengambilan resiko Kemampuan untuk mengambil resiko yang

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

Page 8: Konsep Dasar Kewirausahaan

8

wajar dan suka tantangan

4 Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan

orang lain, menanggapi saran-saran dan

kritik.

5 Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel.

6 Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan, perspektif

Sedangkan seorang wirausahaan memiliki beberapa ciri kepribadian sebagai berikut :1. Mengetahui target sasaran yang diinginkan.

2. Mempunyai daya ingat yang baik.

3. Tenang dalam beraksi.

4. Optimisme dalam berusaha.

5. Diplomatis dalam berbicara.

6. Tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.

7. Bersikap ramah dan sopan.

8. Bersikap tegas.

9. Berpengetahuan luas.

2.6 Berfikir kreatif dalam kewirausahaan

Menurut Zimmerer (1996), untuk mengembangkan keterampilan berfikir,

seseorang menggunakan otak sebelah kiri, sedangkan untuk belajar mengembangkan

keterampilan kreatif, digunakan otak sebalah kanan.

Dengan menggunakan otak sebelah kiri, menurut Zimmerer(1996), ada tujuh

langkah proses kreatif:

Tahap 1 : Persiapan.

Persiapan menyangkut kesiapan untuk berfikir kreatif, dilakukan dalam bentuk

pendidikan formal, pengalaman, magang, dan pengalaman belajar lainnya.

Tahap 2 : Penyelidikan.

Dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman

mendalam tentang masalah atau keputusan.

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

Page 9: Konsep Dasar Kewirausahaan

9

Tahap 3: Transformasi.

Tahap transformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan diantara

informasi yang terkumpul. Transformasi adalah mengidentifikasi persamaan dan

perbedaan yang ada tentang informasi yang terkumpul. Dalam tahap ini diperlukan

dua tipe berfikir yaitu:

1. Berfikir konvergen, adalah kemampuan untuk melihat persamaan dan

hubungan diantara beragam data dan kejadian.

2. Berfikir divergen, adalah kemampuan melihat perbedaan antara data dan

kejadian yang beranekaragam.

Ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan transformasi informasi kedalam

ide, yaitu:

1. Evaluasi bagian-bagian situasi selama beberapa saat, cobalah ambil gambaran

luasnya.

2. Susun kembali unsur-unsur situasi itu.

3. Sebalum melihat satu pendekatan khusus terhadap situasi tertentu, ingat

bahwa dengan beberapa pendekatan mungkin keberhasilan akan tercapai.

4. Lawan godaan yang membuat penilaian kita tergesa-gesa dalam memecahkan

persoalan atau mencari peluang.

Tahap 4: Penetasan.

Penetasan merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi

yang terkumpul.

Tahap 5: Penerangan.

Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat pemecahan

spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini, semua tahap

sebelumnya muncul secara bersama dan menghasilkan ide-ide kreatif serta inovatif.

Tahap 6: Pengujian.

Pengujian menyangkut validasi keakuratan dan manfaat ide-ide yang muncul yang

dapat dilakukan pada massa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran,

pembangunan proyek percobaan, pembangunan prototipe, dan aktivitas lain yang

dirancang untuk membuktikan ide-ide baru yang diimplementasikan.

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

Page 10: Konsep Dasar Kewirausahaan

10

Tahap 7: Implementasi.

Implementasi adalah transformasi ide kedalam praktik bisnis.

2.7 Sikap Dan Kepribadian Wirausaha

Wirausahawan adalah seorang inovator atau individu yang mempunyai

kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi sedemikian rupa yang

kemudian terbukti benar, mempunyai semangat dan kemampuan serta pikiran untuk

menaklukkan cara berpikir yang tidak berubah, dan mempunyai kemampun untuk

bertahan terhadap oposisi sosial. Wirausaha berperan dalam mencari kombinasi-

kombinasi baru yang merupakan gabungan dari lima proses inovasi, yaitu

menemukan pasar baru, pengenalan barang-barang baru, metode produksi baru,

sumber penyediaan bahan mentah baru, serta organisasi industri baru. Wirausaha

merupakan inovator yang dapat menggunakan kemampuan untuk mencari kreasi-

kreasi baru.

Menurut Dusselman (1989: 16), seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan

ditandai oleh pola-pola tingkah laku sebagai berikut:

1. Inovasi yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan, dan menerima ide-ide

baru.

2. Keberanian untuk menghadapi resiko, yaitu usaha untuk menimbang dan

menerima resiko dalam mengambil keputusan dan menghadapi ketidak

pastian.

3. Kemampun manajerial, yaitu usaha yang dilakukan untuk melaksanakan

fungsi-fungsi manajemen, meliputi:

a. Perencanaan

b. Koordinasi

c. Menjaga kelancaran usaha

d. Mengawasi dan mengevaluasi uasaha.

4. Kepemimpinan, yaitu usaha memotivasi, melaksanakan, dan mengarahkan

tujuan usaha.

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

Page 11: Konsep Dasar Kewirausahaan

11

2.8 Motif Berprestasi Kewirausahaan

Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat

untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi. Faktor dasarnya

adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.

Kebutukan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk

melakukan sesuatu yang lebih baik dan efisien dibanding sebelumnya. Wirausaha

yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umunnya memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada

dirinya.

2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan

kegagalan.

3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.

4. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.

5. Menyukai dan melihat tantangan secara seimbang.

2.9 Faktor-Faktor Motivasi Berwirausaha

Dalam Entrepreneur’s Handbook yang dikutip oleh Yuyun Wirasasmita

(1994 : 8), dikemukakan beberapa alasan mengapa seseorang menjadi wirausaha,

yaitu:

1. Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan

tambahan, dan sebagai jaminan stabilitas keuangan.

2. Alasan sosial, untuk memperoleh gensi/status, agar dapat dikenal dan

dihormati, menjadi contoh bagi orang agar dapat ditiru orang lain, dan agar

dapat bertemu orang banyak.

3. Alasan pelayanan, untuk membuka lapangan pekerjaan, menatar, dan

membantu meningkatkan pereokonomian masyarakat.

4. Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi atasan/mandiri, mencapai sesuatu

yang diinginkan, menghindari ketergantungan pada orang lain, menjadi lebih

produktif, dan menggunakan kemampuan pribadi.

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

Page 12: Konsep Dasar Kewirausahaan

12

2.10 Manfaat Mempelajari Kewirausahaan

Menurut Zimmerer (1996: 3), terdapat beberapa manfaat yang dapat diambil

dari kewirausahaan, yaitu:

1. Memperoleh kontrol atas kemampuan diri.

2. Memanfaatkan potensi yang dimiliki secara penuh.

3. Memperoleh manfaat secara finansial.

4. Berkontribusi kepada masyarakat dan menghargai usaha-usaha seseorang.

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

Page 13: Konsep Dasar Kewirausahaan

13

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari pemaparan makalah mengenai “Konsep Dasar Kewirausahaan” dapat

disimpulkan, bahwa :

1. Dalam disiplin ilmu kewirausahaan, objek studinya adalah kemampuan

memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang menyala-nyala,

kemampuan untuk berinovasi, membentuk modal uang atau barang modal,

mengatur waktu, mental yang dilandasi agama dan membiasakan diri dalam

mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan.

2. Karakteristik kewirausahaan, diantaranya adalah memiliki rasa tanggung jawab

atas usaha-usaha yang dilakukannya, percaya akan kemampuan dirinya untuk

berhasil, selalu menghendaki umpan balik yang segera, memiliki semangat

bekerja keras, dan berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh

ke depan.

3. Nilai–nilai hakiki kewirausahaan adalah percaya diri, berorientasi pada tugas dan

hasil, berani mengambil resiko, berjiwa kepemimpinan, berpikir ke depan, dan

keorisinilan.

4. Menurut Zimmerer(1996) tujuh langkah proses kreatif adalah persiapan,

penyelidikan, transformasi, penetasan, penerangan, pengujian dan implementasi.

5. Sikap dan kepribadian wirausaha adalah mempunyai semangat dan kemampuan

serta pikiran untuk menaklukkan cara berpikir yang tidak berubah, dan

mempunyai kemampun untuk bertahan terhadap oposisi sosial.

6. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk

mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi.

7. Faktor-faktor motivasi kewirausahaan adalah berkaitan dengan alasan keuangan,

sosial, pelayanan, dan pemenuhan diri.

8. Manfaat dari kewirausahaan adalah memperoleh kontrol atas kemampuan diri,

memanfaatkan potensi yang dimiliki secara penuh, memperoleh manfaat secara

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

Page 14: Konsep Dasar Kewirausahaan

14

finansial, berkontribusi kepada masyarakat dan menghargai usaha-usaha

seseorang.

3.2 Saran

Adapun yang dapat penulis sarankan berdasarkan pemaparan makalah

mengenai “Konsep Dasar Kewirausahaan” adalah :

1. Untuk menjadi wirausaha yang sukses perlu mempunyai ciri-ciri yang

menggambarkan kepribadian seorang wirausaha, diantaranya adalah keinginan

untuk bekerja keras serta memiliki daya inovatif dan kreatif yang baik.

2. Mahasiswa sebagai agent of change, sudah saatnya untuk mulai berpikir

menciptakan lapangan pekerjaan dibandingkan dengan mencari pekerjaan. Hal

ini dikarenakan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia di masyarakat tidak

sebanding dengan jumlah masyarakat ataupun lulusan perguruan tinggi yang

ada, sehingga daya saing dalam mencari atau mendapatkan pekerjaan semakin

tinggi sedangkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan tersebut semakin kecil.

Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka juga akan berdampak pada

meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan di negara kita.

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

Page 15: Konsep Dasar Kewirausahaan

15

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Syukron. 2010. Konsep Dasar Kewirausahaan. (Online).

http://syukronali.files.wordpress.com . Diakses pada hari Kamis tanggal 20

September 2012.

Alma, Buchari. 2007. Kewirausahaan Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.

Anonim. 2012. Kewirausahaan. (Online). http://www.stiekertanegara.ac.id . Diakses

pada hari Kamis tanggal 20 September 2012.

Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan. 2010. Buku 3, Modul 2 Konsep

Dasar Kewirausahaan. (Online). http://www.infokursus.net . Diakses pada

hari Kamis tanggal 20 September 2012.

Frinces, Z. Heflin. 2004. Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis. Yogyakarta :

Darussalam.

Kasmir. 2007. Kewirausahaan, Jakarta: PT RajaGrafindo Perkasa.

Mas’ud & Mahmud Machfoedz. 2004. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Masykur, Wiratmo. 1994. Kewirausahaan: Seri Diktat Kuliah. Jakarta: Gunadarma.

Soesarsono. 2002. Pengantar Kewirausahaan Buku I. Bogor : Jurusan Teknologi

Industri IPB.

Suryana. 2011. Kewirausahaan, Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses.

Jakarta : Salemba Empat.

Triton PB. 2007. Entrepreneurship : Kiat Sukses Menjadi Pengusaha. Yogyakarta:

Tugu Publisher.

Wardoyo. Tanpa Tahun. Kewirausahaan. (Online).

http://wardoyo.staff.gunadarma.ac.id. Diakses pada hari Kamis tanggal 20

September 2012.

Winardi. 2003. Entrepreneur & Entrepreneurship. Jakarta: Kencana.

Yusiriza. 2011. Kewirausahaan. (Online). http://yusiriza.files.wordpress.com .

Diakses pada hari Kamis tanggal 20 September 2012.

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan

Page 16: Konsep Dasar Kewirausahaan

16

LAMPIRAN

Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan