Upload
ezzy-daha
View
233
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada pertengahan 1997 krisis ekonomi dan moneter mulai menggoncang
banyak negara, terutama negara-negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia.
Krisis ini benar-benar menyengsarakan bangsa Indonesia, terlebih bagi rakyat kecil,
karena harga sembako semakin hari semakin menggelembung tinggi sehingga sulit
terjangkau. Setiap hari kita disuguhi wajah-wajah yang tampak kurang bergairah,
sendu, sedih, tidak bersemangat dan penuh penderitaan selalu menghiasi pemberitaan
media massa lewat media cetak maupun elektronik.
Lalu bagaimana langkah masa depan bangsa Indonesia untuk mengatasi
permasalahan tersebut? Masyarakat Indonesia harus mampu menciptakan kerja dan
usaha sendiri. Karena itu, pemerintah dan masyarakat Indonesia harus mampu
mencetak wirausaha-wirausaha baru dengan memikirkan dan mencari terobosan
diantaranya adalah dengan menanamkan sedini mungkin tentang nilai-nilai
kewirausahaan terutama bagi kalangan terdidik, terlebih lagi yang mengenyam
pendidikan di perguruan tinggi.
Oleh karenanya, makalah ini ditulis sebagai sumber informasi mengenai dasar
kewirausahaan sehingga dapat menumbuhkan nilai kewirausahaan bagi setiap
individu, terutama mahasiswa perguruan tinggi yang berkeinginan untuk lebih maju
lagi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan disiplin ilmu kewirausahaan?
2. Apa saja objek studi kewirausahaan?
3. Bagaimana hakikat kewirausahaan?
4. Bagaimana karakteristik kewirausahaan?
5. Bagaimana nilai-nilai hakiki kewirausahaan?
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
2
6. Bagaimana berfikir kreatif dalam kewirausahaan?
7. Apa saja sikap dan kepribadian wirausaha?
8. Bagaimana motif berprestasi kewirausahaan?
9. Apa saja faktor-faktor motivasi berwirausaha?
10. Bagaimana manfaat mempelajari kewirausahaan?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui maksud dari disiplin ilmu kewirausahaan
2. Mengetahui objek studi kewirausahaan
3. Mengetahui hakikat kewirausahaan
4. Mengetahui karakteristik kewirausahaan
5. Mengetahui nilai-nilai hakiki kewirausahaan
6. Mengetahui berfikir kreatif dalam kewirausahaan
7. Mengetahui sikap dan kepribadian wirausaha
8. Mengetahui motif berprestasi kewirausahaan
9. Mengetahui faktor-faktor motivasi berwirausaha
10. Mengetahui manfaat mempelajari kewirausahaan.
1.4 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode
kepustakaan, yaitu dari buku-buku maupun situs-situs internet yang membahas
mengenai kewirausahaan.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
3
1. Mahasiswa(i) mampu memahami konsep dasar kewirausahaan dan menyadari
manfaat mempelajari kewirausahaan, sehingga dapat menumbuhkan jiwa
kewirausahaan dalam diri.
2. Dapat menjadi tambahan referensi contoh-contoh makalah yang dapat dijadikan
acuan dan atau pedoman dalam pembuatan makalah dengan pokok pembahasan
yang sama
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
4
BAB II
ISI
2.1 Disiplin Ilmu Kewirausahaan
Ilmu kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapi.
2.2 Objek Studi Kewirausahaan
Adapun objek dalam studi kewirausahaan adalah :
1. Kemampuan memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang
menyala-nyala.
2. Kemampuan berinovasi.
3. Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal.
4. Kemampuan untuk mengatur waktu.
5. Kemampuan mental yang dilandasi agama.
6. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari
pengalaman yang baik maupun menyakitkan.
2.3 Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-
penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah
pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan
dan kekayaan bukan tujuan utama.
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan
dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah
penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang
baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi
ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor
produksi (Say, 1803). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut:
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
4
5
Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang
wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada
masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian
Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan
menemukan nilai dari produksinya.
Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar.
Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi
ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan disyaratkan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan
pengawasan
Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-
perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru
tersebut bisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas
baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new
market), (4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
(5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan
wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta
mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang di dalam system
ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas
kewirausahaan.
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
6
Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan
atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya.
Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.
Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa
visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahwan adalah
orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari
yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada
sebelumnya.
Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(usaha).
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut
adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi
peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar
berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
7
wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta
sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah
orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi
lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan
perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
2.4 Karakteristik Kewirausahaan
Ada sepuluh karakteristik kewirausahaan, yaitu :
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
2. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.
3. Selalu menghendaki umpan balik yang segera.
4. Memiliki semangat bekerja keras.
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.
6. Memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah.
7. Lebih menghargai prestasi daripada uang.
8. Selalu belajar dari kegagalan.
9. Kemampuan dalam kepemimpinan.
10. Memiliki dorongan untuk selalu unggul.
2.5 Nilai-Nilai Hakiki kewirausahaan
Beberapa nilai hakiki penting atau ciri dari kewirausahaan antara lain :
No Ciri Watak
1 Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan,
individualistis, dan optimisme
2 Berorientasi pada tugas dan
hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi
laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja
keras, mempunyai dorongan kuat, energetik
dan inisiatif
3 Pengambilan resiko Kemampuan untuk mengambil resiko yang
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
8
wajar dan suka tantangan
4 Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan
orang lain, menanggapi saran-saran dan
kritik.
5 Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel.
6 Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan, perspektif
Sedangkan seorang wirausahaan memiliki beberapa ciri kepribadian sebagai berikut :1. Mengetahui target sasaran yang diinginkan.
2. Mempunyai daya ingat yang baik.
3. Tenang dalam beraksi.
4. Optimisme dalam berusaha.
5. Diplomatis dalam berbicara.
6. Tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
7. Bersikap ramah dan sopan.
8. Bersikap tegas.
9. Berpengetahuan luas.
2.6 Berfikir kreatif dalam kewirausahaan
Menurut Zimmerer (1996), untuk mengembangkan keterampilan berfikir,
seseorang menggunakan otak sebelah kiri, sedangkan untuk belajar mengembangkan
keterampilan kreatif, digunakan otak sebalah kanan.
Dengan menggunakan otak sebelah kiri, menurut Zimmerer(1996), ada tujuh
langkah proses kreatif:
Tahap 1 : Persiapan.
Persiapan menyangkut kesiapan untuk berfikir kreatif, dilakukan dalam bentuk
pendidikan formal, pengalaman, magang, dan pengalaman belajar lainnya.
Tahap 2 : Penyelidikan.
Dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman
mendalam tentang masalah atau keputusan.
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
9
Tahap 3: Transformasi.
Tahap transformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan diantara
informasi yang terkumpul. Transformasi adalah mengidentifikasi persamaan dan
perbedaan yang ada tentang informasi yang terkumpul. Dalam tahap ini diperlukan
dua tipe berfikir yaitu:
1. Berfikir konvergen, adalah kemampuan untuk melihat persamaan dan
hubungan diantara beragam data dan kejadian.
2. Berfikir divergen, adalah kemampuan melihat perbedaan antara data dan
kejadian yang beranekaragam.
Ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan transformasi informasi kedalam
ide, yaitu:
1. Evaluasi bagian-bagian situasi selama beberapa saat, cobalah ambil gambaran
luasnya.
2. Susun kembali unsur-unsur situasi itu.
3. Sebalum melihat satu pendekatan khusus terhadap situasi tertentu, ingat
bahwa dengan beberapa pendekatan mungkin keberhasilan akan tercapai.
4. Lawan godaan yang membuat penilaian kita tergesa-gesa dalam memecahkan
persoalan atau mencari peluang.
Tahap 4: Penetasan.
Penetasan merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi
yang terkumpul.
Tahap 5: Penerangan.
Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat pemecahan
spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini, semua tahap
sebelumnya muncul secara bersama dan menghasilkan ide-ide kreatif serta inovatif.
Tahap 6: Pengujian.
Pengujian menyangkut validasi keakuratan dan manfaat ide-ide yang muncul yang
dapat dilakukan pada massa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran,
pembangunan proyek percobaan, pembangunan prototipe, dan aktivitas lain yang
dirancang untuk membuktikan ide-ide baru yang diimplementasikan.
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
10
Tahap 7: Implementasi.
Implementasi adalah transformasi ide kedalam praktik bisnis.
2.7 Sikap Dan Kepribadian Wirausaha
Wirausahawan adalah seorang inovator atau individu yang mempunyai
kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi sedemikian rupa yang
kemudian terbukti benar, mempunyai semangat dan kemampuan serta pikiran untuk
menaklukkan cara berpikir yang tidak berubah, dan mempunyai kemampun untuk
bertahan terhadap oposisi sosial. Wirausaha berperan dalam mencari kombinasi-
kombinasi baru yang merupakan gabungan dari lima proses inovasi, yaitu
menemukan pasar baru, pengenalan barang-barang baru, metode produksi baru,
sumber penyediaan bahan mentah baru, serta organisasi industri baru. Wirausaha
merupakan inovator yang dapat menggunakan kemampuan untuk mencari kreasi-
kreasi baru.
Menurut Dusselman (1989: 16), seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan
ditandai oleh pola-pola tingkah laku sebagai berikut:
1. Inovasi yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan, dan menerima ide-ide
baru.
2. Keberanian untuk menghadapi resiko, yaitu usaha untuk menimbang dan
menerima resiko dalam mengambil keputusan dan menghadapi ketidak
pastian.
3. Kemampun manajerial, yaitu usaha yang dilakukan untuk melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen, meliputi:
a. Perencanaan
b. Koordinasi
c. Menjaga kelancaran usaha
d. Mengawasi dan mengevaluasi uasaha.
4. Kepemimpinan, yaitu usaha memotivasi, melaksanakan, dan mengarahkan
tujuan usaha.
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
11
2.8 Motif Berprestasi Kewirausahaan
Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat
untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi. Faktor dasarnya
adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kebutukan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik dan efisien dibanding sebelumnya. Wirausaha
yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umunnya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada
dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan
kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.
5. Menyukai dan melihat tantangan secara seimbang.
2.9 Faktor-Faktor Motivasi Berwirausaha
Dalam Entrepreneur’s Handbook yang dikutip oleh Yuyun Wirasasmita
(1994 : 8), dikemukakan beberapa alasan mengapa seseorang menjadi wirausaha,
yaitu:
1. Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan
tambahan, dan sebagai jaminan stabilitas keuangan.
2. Alasan sosial, untuk memperoleh gensi/status, agar dapat dikenal dan
dihormati, menjadi contoh bagi orang agar dapat ditiru orang lain, dan agar
dapat bertemu orang banyak.
3. Alasan pelayanan, untuk membuka lapangan pekerjaan, menatar, dan
membantu meningkatkan pereokonomian masyarakat.
4. Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi atasan/mandiri, mencapai sesuatu
yang diinginkan, menghindari ketergantungan pada orang lain, menjadi lebih
produktif, dan menggunakan kemampuan pribadi.
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
12
2.10 Manfaat Mempelajari Kewirausahaan
Menurut Zimmerer (1996: 3), terdapat beberapa manfaat yang dapat diambil
dari kewirausahaan, yaitu:
1. Memperoleh kontrol atas kemampuan diri.
2. Memanfaatkan potensi yang dimiliki secara penuh.
3. Memperoleh manfaat secara finansial.
4. Berkontribusi kepada masyarakat dan menghargai usaha-usaha seseorang.
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pemaparan makalah mengenai “Konsep Dasar Kewirausahaan” dapat
disimpulkan, bahwa :
1. Dalam disiplin ilmu kewirausahaan, objek studinya adalah kemampuan
memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang menyala-nyala,
kemampuan untuk berinovasi, membentuk modal uang atau barang modal,
mengatur waktu, mental yang dilandasi agama dan membiasakan diri dalam
mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan.
2. Karakteristik kewirausahaan, diantaranya adalah memiliki rasa tanggung jawab
atas usaha-usaha yang dilakukannya, percaya akan kemampuan dirinya untuk
berhasil, selalu menghendaki umpan balik yang segera, memiliki semangat
bekerja keras, dan berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh
ke depan.
3. Nilai–nilai hakiki kewirausahaan adalah percaya diri, berorientasi pada tugas dan
hasil, berani mengambil resiko, berjiwa kepemimpinan, berpikir ke depan, dan
keorisinilan.
4. Menurut Zimmerer(1996) tujuh langkah proses kreatif adalah persiapan,
penyelidikan, transformasi, penetasan, penerangan, pengujian dan implementasi.
5. Sikap dan kepribadian wirausaha adalah mempunyai semangat dan kemampuan
serta pikiran untuk menaklukkan cara berpikir yang tidak berubah, dan
mempunyai kemampun untuk bertahan terhadap oposisi sosial.
6. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi.
7. Faktor-faktor motivasi kewirausahaan adalah berkaitan dengan alasan keuangan,
sosial, pelayanan, dan pemenuhan diri.
8. Manfaat dari kewirausahaan adalah memperoleh kontrol atas kemampuan diri,
memanfaatkan potensi yang dimiliki secara penuh, memperoleh manfaat secara
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
14
finansial, berkontribusi kepada masyarakat dan menghargai usaha-usaha
seseorang.
3.2 Saran
Adapun yang dapat penulis sarankan berdasarkan pemaparan makalah
mengenai “Konsep Dasar Kewirausahaan” adalah :
1. Untuk menjadi wirausaha yang sukses perlu mempunyai ciri-ciri yang
menggambarkan kepribadian seorang wirausaha, diantaranya adalah keinginan
untuk bekerja keras serta memiliki daya inovatif dan kreatif yang baik.
2. Mahasiswa sebagai agent of change, sudah saatnya untuk mulai berpikir
menciptakan lapangan pekerjaan dibandingkan dengan mencari pekerjaan. Hal
ini dikarenakan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia di masyarakat tidak
sebanding dengan jumlah masyarakat ataupun lulusan perguruan tinggi yang
ada, sehingga daya saing dalam mencari atau mendapatkan pekerjaan semakin
tinggi sedangkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan tersebut semakin kecil.
Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka juga akan berdampak pada
meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan di negara kita.
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
15
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Syukron. 2010. Konsep Dasar Kewirausahaan. (Online).
http://syukronali.files.wordpress.com . Diakses pada hari Kamis tanggal 20
September 2012.
Alma, Buchari. 2007. Kewirausahaan Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.
Anonim. 2012. Kewirausahaan. (Online). http://www.stiekertanegara.ac.id . Diakses
pada hari Kamis tanggal 20 September 2012.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan. 2010. Buku 3, Modul 2 Konsep
Dasar Kewirausahaan. (Online). http://www.infokursus.net . Diakses pada
hari Kamis tanggal 20 September 2012.
Frinces, Z. Heflin. 2004. Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis. Yogyakarta :
Darussalam.
Kasmir. 2007. Kewirausahaan, Jakarta: PT RajaGrafindo Perkasa.
Mas’ud & Mahmud Machfoedz. 2004. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.
Masykur, Wiratmo. 1994. Kewirausahaan: Seri Diktat Kuliah. Jakarta: Gunadarma.
Soesarsono. 2002. Pengantar Kewirausahaan Buku I. Bogor : Jurusan Teknologi
Industri IPB.
Suryana. 2011. Kewirausahaan, Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta : Salemba Empat.
Triton PB. 2007. Entrepreneurship : Kiat Sukses Menjadi Pengusaha. Yogyakarta:
Tugu Publisher.
Wardoyo. Tanpa Tahun. Kewirausahaan. (Online).
http://wardoyo.staff.gunadarma.ac.id. Diakses pada hari Kamis tanggal 20
September 2012.
Winardi. 2003. Entrepreneur & Entrepreneurship. Jakarta: Kencana.
Yusiriza. 2011. Kewirausahaan. (Online). http://yusiriza.files.wordpress.com .
Diakses pada hari Kamis tanggal 20 September 2012.
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
16
LAMPIRAN
Kelompok I 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan