19
1 Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language, Context and Text: Aspects of Language in A Social Semiotic PerspectiveKarya M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan Ratih Wijayava* Giyatmi * Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Univet Bantara Sukoharjo Jl. Letjend. Sujono Humardani No.1 Kampus Jombor, Telp. (0271) 593156 Sukoharjo 57521 [email protected]. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) penerapan konsep domestication dalam penerjemahan buku ‘Language, Context, And Text: Aspects of Language In A Social Semiotic PerspectiveKarya M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan, 2) efektifitas penerapan konsep domestication pada penerjemahan buku tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian adalah kata, frasa dan kalimat dalam buku Language, Context, And Text: Aspects of Language In A Social Semiotic Perspective ’ yang diterjemahkan dengan menggunakan konsep domestication. Penelitian ini melibatkan 2 pembaca pakar untuk menilai keefektifan penerapan konsep domestication dalam penerjemahan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh hal yang diterjemahkan dengan menerapkan konsep domestication yaitu: nama diri/ sapaan, tempat/lingkungan, mata uang/jenis buah/makanan/ produk khas, satuan ukuran, benda khas/ budaya dan alat musik. Keefektifan penerapan konsep domestication ditilik dari tiga dimensi yakni pertama dimensi pengetahuan budaya dan linguistik, kedua dimensi tujuan dan ketiga dimensi intuisi. Kata kunci: penerjemahan, domestication, penerapan, efektifitas Domestication in the Translation of ‘Language, Context and Text: Aspects of Language in A Social Semiotic Perspective’ by M.A.K Halliday and Ruqaiya Hasan Ratih Wijayava, Giyatmi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Univet Bantara Sukoharjo Jl. Letjend. Sujono Humardani No.1 Kampus Jombor, Telp. (0271) 593156 Sukoharjo 57521 Abstract: The goal of this research are to analyze 1) the application of domestication concept in the translation of Language, Context, And Text: Aspects of Language In A Social Semiotic Perspective by M.A.K Halliday and Ruqaiya Hasan, 2) the effectiveness of the application of domestication concept. The method applied is descriptive qualitative. The data of the research are word, phrase and sentence which is translated using domestication concept. The effectiveness of the application of this concept are evaluated by two expert readers. The result of the study found seven terms are translated using domestication concept, namely: name, place, currency, food, capacity, cultural and music instrument. Whereas the effectiveness of the application of domestication concept are viewed by three dimension namely: the knowledge of culture and linguistics, the goal and intuition.

Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh

1

Konsep Domestication Dalam Penerjemahan

Buku ‘Language, Context and Text: Aspects of Language

in A Social –Semiotic Perspective’ Karya M.A.K Halliday

dan Ruqaiya Hasan

Ratih Wijayava*

Giyatmi *

Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Univet Bantara Sukoharjo

Jl. Letjend. Sujono Humardani No.1 Kampus Jombor, Telp. (0271) 593156 Sukoharjo 57521

[email protected].

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) penerapan konsep domestication dalam

penerjemahan buku ‘Language, Context, And Text: Aspects of Language In A Social Semiotic

Perspective’ Karya M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan, 2) efektifitas penerapan konsep

domestication pada penerjemahan buku tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif

kualitatif. Data dalam penelitian adalah kata, frasa dan kalimat dalam buku ‘Language, Context, And

Text: Aspects of Language In A Social Semiotic Perspective’ yang diterjemahkan dengan

menggunakan konsep domestication. Penelitian ini melibatkan 2 pembaca pakar untuk menilai

keefektifan penerapan konsep domestication dalam penerjemahan.Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat tujuh hal yang diterjemahkan dengan menerapkan konsep domestication yaitu: nama

diri/ sapaan, tempat/lingkungan, mata uang/jenis buah/makanan/ produk khas, satuan ukuran, benda

khas/ budaya dan alat musik. Keefektifan penerapan konsep domestication ditilik dari tiga dimensi

yakni pertama dimensi pengetahuan budaya dan linguistik, kedua dimensi tujuan dan ketiga dimensi

intuisi.

Kata kunci: penerjemahan, domestication, penerapan, efektifitas

Domestication in the Translation of ‘Language, Context and Text: Aspects of

Language in A Social –Semiotic Perspective’

by M.A.K Halliday and Ruqaiya Hasan

Ratih Wijayava, Giyatmi

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Univet Bantara Sukoharjo

Jl. Letjend. Sujono Humardani No.1 Kampus Jombor, Telp. (0271) 593156 Sukoharjo 57521

Abstract: The goal of this research are to analyze 1) the application of domestication concept in the

translation of Language, Context, And Text: Aspects of Language In A Social Semiotic Perspective’ by

M.A.K Halliday and Ruqaiya Hasan, 2) the effectiveness of the application of domestication concept.

The method applied is descriptive qualitative. The data of the research are word, phrase and

sentence which is translated using domestication concept. The effectiveness of the application of

this concept are evaluated by two expert readers. The result of the study found seven terms are

translated using domestication concept, namely: name, place, currency, food, capacity, cultural and

music instrument. Whereas the effectiveness of the application of domestication concept are viewed

by three dimension namely: the knowledge of culture and linguistics, the goal and intuition.

Page 2: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh

2

Keywords: translation, domestication, application, effectiveness

Pendahuluan

Pada saat melakukan proses penerjemahan seorang penerjemah harus mencari

padanan kata yang tepat dan harus tetap setia makna. Suatu hal yang sering tidak

disadari adalah masuknya ideologi penerjemah yang akan mempengaruhi hasil

terjemahan. Sebagai seorang yang berwawasan memang tidak bisa dipungkiri jika

seorang penerjemah memiliki ideologi sendiri.

Berkaitan dengan masalah ini, Venuti dalam Hoed (2004: 3) mengamati

adanya dua ideologi atau kutub yang berlawanan dalam dunia penerjemahan. Kutub

yang pertama berorientasi pada Bahasa Sumber, sering disebut foreignization.

Sedangkan kutub yang kedua lebih berorientasi pada Bahasa Sasaran dan dikenal

dengan istilah domestication.

Ketika menggunakan domestication dalam penerjemahan yang dilakukannya,

seorang penerjemah akan lebih menonjolkan aspek-aspek budaya yang ada pada

BSa. Tiap kata, frasa, atau kalimat yang diterjemahkan akan disesuaikan konteksnya

dengan situasi atau keadaan dimana bahasa sasaran digunakan. Dengan demikian

pembaca tidak akan merasa asing ketika memahami isi teks walaupun sebenarnya

hasil terjemahan yang familiar dan enak dibaca itu merupakan hasil kerja penerjemah

yang telah menyesuaiannya dengan budaya setempat.

Peristiwa ini terjadi dalam penerjemahan buku ‘Language, Context, And Text:

Aspects of Language In A Social Semiotic Perspective’ dan terjemahannya “Bahasa,

Konteks dan Teks: Aspek-aspek Bahasa Dalam Pandangan Semiotik Sosial”. Buku

ini tidak secara keseluruhan diterjemahkan dengan domestication. Namun pada hal-

hal tertentu, terutama pada pemberian contoh mengenai semiotik sosia, ideologi

domestication ini nampak digunakan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, terdapat beberapa

permasalahan yang menjadi fokus penelitian, yakni:

1. Bagaimana konsep domestication diterapkan dalam penerjemahan buku

‘Language, Context, And Text: Aspects of Language In A Social Semiotic

Perspective’ Karya M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan?

2. Sejauh mana keefektifan penerapan konsep domestication pada penerjemahan

buku tersebut?

Page 3: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh

3

Metode Penelitian

1. Strategi dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Dalam hal

ini peneliti mendeskripsikan sejauh mana konsep domestication diterapkan dalam

penerjemahan buku Language, Context and Text serta keefektivan penerapan konsep

tersebut. Penelitian ini merupakan kasus tunggal atau disebut sebagai studi kasus

terpancang (embedded case study research) dikarenakan fokus penelitian sudah

ditentukan oleh peneliti dalam proposal sebelum terjun dan menggali permasalahan

di lapangan (Sutopo, 2002)

2. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu sumber data objektif dan

sumber data afektif. Paparan mengenai kedua sumber data tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Sumber Data Objektif

Sumber data objektif adalah buku Language, Context, And Text: Aspects of

Language in A Social Semiotic Perspective Karya M.A.K Halliday & Ruqaiya Hasan

yang diterbitkan oleh Deakin University tahun 1986, dengan tebal 125 halaman.

Kemudian terjemahannya dalam bahasa Indonesia “Bahasa, Konteks Dan Teks:

Aspek-Aspek Bahasa Dalam Pandangan Semiotik Sosial” Oleh Asrudin Barori Tou

yang diterbitkan oleh Gadjah Mada University Press tahun 1992 dengan tebal 177

halaman.

b. Sumber Data Afektif

Sumber data afektif yang digunakan adalah pembaca pakar. Pembaca pakar

yang dimaksud adalah pembaca yang ahli dibidang linguistik, menguasai bahasa

sumber dan bahasa sasaran dan juga akrab dengan dunia penerjemahan. Para

pembaca pakar akan memberikan tanggapan dan evaluasi terhadap penerjemahan

domestication dalam buku yang dikaji.

Page 4: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh

4

3. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel dari penelitian ini adalah semua kalimat dalam buku ‘Language,

Context, And Text: Aspects of Language In A Social Semiotic Perspective ’ dan

terjemahannya. Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah ‘purposive

sampling’. Dalam teknik ini data diambil secara urut dengan tujuan tertentu. Khusus

dalam penelitian ini data mengarah pada seleksi (criterion-based selection). Kalimat

yang diambil sebagai data adalah kalimat-kalimat yang penerjemahannya

menerapkan konsep domestication.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang valid dalam melakukan penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data analisis isi (content analysis) untuk data

yang bersifat objektif. Sedangkan untuk data yang berasal dari sumber afektif

peneliti menggunakan metode wawancara. Dalam penelitian ini, teknik wawancara

yang digunakan adalah wawancara mendalam atau ‘in-depth interviewing’ yang

bersifat lentur dan terbuka, tidak berstruktur ketat, tidak dalam suasana formal dan

bisa dilakukan berulang-ulang pada informan yang sama.

5. Validitas Data

Data yang diperoleh dari lapangan harus benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan kebenaran dan keabsahannya. Dalam penelitian ini peneliti

menerapkan teknik triangulasi data (sumber).

6. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga komponen yaitu:

reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan dengan verifikasinya. Dalam

pelaksanaan analisis ketiga komponen tersebut saling berkaitan dan berinteraksi.

Masing-masing komponen tidak bisa dipisahkan dari kegiatan pengumpulan data.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Penerapan konsep domestication dalam penerjemahan buku ‘Language,

Context, And Text

Page 5: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh

5

Data dari penelitian ini berupa teks dengan berbagai macam genre.

Diantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh kalimat

lepas. Peneliti mengklasifikasikan tujuh hal yang menjadi objek domestication dalam

penerjemahan buku ini. Hal tersebut meliputi:

a. Nama diri/ sapaan

Nama diri seseorang bisa menjadi pertanda bagi seseorang mengenai daerah

asalnya. Misalnya nama-nama yang diawali dengan suku kata Su-(Suharto, Suparjo,

Suhartanto) untuk laki-laki dan Sri – (Sri Rahayu, Sri Lestari) bagi wanita dari Jawa

Tengah/Yogyakarta. Sedangkan untuk sapaan, dalam bahasa Inggris dikenal konsep

Mr, Mrs, Miss, aunt, uncle dan sebagainya. Dalam bahasa Indonesia misalnya sapaan

kepada yang lebih tua –kakak- kita bisa memakai kak, bang, mas, mbak, mbakyu,

kangmas, uda, beli, teteh dan masih banyak lagi.

Dari keseluruhan data terdapat 9 data berupa nama diri/ sapaan yang

diterjemahkan dengan berpihak pada Bahasa Sasaran. Beberapa contohnya adalah:

Tabel 1. Penerjemahan nama diri/ sapaan

No. Kode data BSu BSa

1. 01(d)/LCT Eng:013/BKT Ind:017 Herbert Williams Timms Heru Wibowo Tresno

2. 01(e)/LCT Eng:013/BKT Ind:017 Matthew John Seaton Mat Jono Suryono

3. 02(a)/LCT Eng:030/BKT Ind:041 Nigel Nindya

4. 04(a)/LCT Eng:065/BKT Ind:090 Mrs. Reid Bu Domo

5. 04(b)/LCT Eng:065/BKT Ind:090 Bob Nem

Jika ada dua orang bercakap- cakap bernama Mrs. Reid dan Bob maka akan terasa

ada dua orang asing yang terlibat dalam perbincangan itu. Namun jika pelaku

percakapan bernama Bu Domo dengan lawan bicara yang disapa ‘Nem’

(kemungkinan kependekan dari Inem), maka teks percakapan ini akan lebih terasa

Indonesia.

b. Nama tempat/ lingkungan/ alamat

Perbedaan sistem pada budaya Bahasa Sumber dan Bahasa sasaran menjadi

fenomena unik yang sering dihadapi oleh seorang penerjemah. Wilayah di Indonesia

biasa dideskripsikan dengan Desa, RT dan RW. Sedangkan untuk daerah perkotaan

Page 6: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh

6

biasanya menyertakan nama jalan dan nomor rumah. Seringkali penulisan alamat

juga menggabungkan kedua gaya tersebut. Khusus alamat surat nomer kode pos juga

disertakan. Biasanya terdiri atas 5 digit angka dan berbeda-beda tiap wilayah

kecamatan. Sistem pembagian wilayah di Inggris atau Amerika dibagi dengan

semacam blok dengan nomer di tiap rumah.

Tabel 2. Nama tempat/ lingkungan/ alamat

No. Kode data BSu BSa

1. 01(b)/LCT Eng:013/BKT

Ind:017

14 Twintree-

Avenue manford

Jl. Belimbing 33 Perum

Jambusari Indah, sleman

Yogyakarta

2. 06(b)/LCT Eng:065/BKT

Ind:090

The blue

mountain

Sleman

Misalnya alamat pada surat perjanjian dagang yang terdapat pada data dengan no

kode 01(b)/LCT Eng:013/BKT Ind:017. Penerjemahan alamat ini menjadi versi

Indonesia dengan menyertakan nama jalan dan nomer rumah.

c. Mata uang

Tiap Negara memiliki mata uang. Indonesia menggunakan rupiah, Nilai tukar mata

uang itu berbeda satu dengan yang lainnya. Beberapa teks percakapan dengan setting

perdagangan/ jual beli menjadi data dalam penelitian ini. Data tersebut beberapa

diantaranya adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Mata uang

No. Kode data BSu BSa

1 01(c)/LCT Eng:013/BKT Ind:017 Ten thousand five

hundred pounds

Rp. 35.000.000,-

2 03(c)/LCT Eng:054/BKT Ind:075 Dollar forty Seribu lima ratus rupiah

3 03(d)/LCT Eng:054/BKT Ind:075 Two dollars Dua ribu rupiah

4 08(a)/LCT Eng:065/BKT Ind:091 95 cents Dua ribu rupiah

Dari data diatas terlihat bahwa mata uang dollars, pounds dan cents

semuanya diterjemahkan ke dalam rupiah. Hanya saja penerjemah tidak

Page 7: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh

7

menggunakan kurs penukaran mata uang yang ditentukan. Jadi dalam penerjemahan

di atas two dollars bukan berarti sebanding dengan dua ribu rupiah, sixty cents belum

tentu setara dengan dua ratus lima puluh rupiah dan ten thousand five hundred

pounds tidak sama dengan 35 juta rupiah.

David Katan (1999: 155) memberikan teori yang senada dengan keputusan

penerjemah untuk menerjemahkan mata uang dari BSu ke mata uang BSa. Menurut

ahli ini, “the dollars, on a technical level can be translated into any other currency

with no problem whatsoever”. Tetapi ada baiknya penerjemah juga memperhatikan

kurs/ nilai tukar mata uang yang sedang berlaku sehingga hasil terjemahannya tidak

terasa janggal karena terlalu murah atau terlalu mahal dalam menghargai suatu

barang.

d. Jenis buah/ makanan/ produk khas

Letak geografis yang berbeda menjadikan jenis flora dan fauna yang berbeda-

beda pula. Sayuran lettuce misalnya, tentu saja tidak banyak yang mengenalnya.

Tetapi untuk kasus binatang penguin, meskipun binatang yang habitatnya di es itu

bukan asli dari Indonesia, namun anak-anak kecil di Negara kita sudah banyak yang

mengenalnya. Dari dua ilustrasi di atas, sayuran lettuce sangat potensial untuk

diterjemahkan dengan konsep domestication untuk membuat pembaca BSa lebih

memahami teks terjemahan. Sedangkan untuk penguin tetap akan berterima dengan

tetap diterjemahkan sebagai penguin.

Tabel 4. Jenis buah/ makanan/ produk khas

No. Kode data BSu BSa

1 04(c)/LCT Eng:065/BKT Ind:090 Apples Pisang goreng

2 05(b)/LCT Eng:065/BKT Ind:090 Granny smith Mangga Bangkok

3 07(b)/LCT Eng:065/BKT Ind:090 Apples Mangga

4 11(a)/LCT Eng:078/BKT Ind:109 Paste Pasta

5 13(b)/LCT Eng:081/BKT Ind:115 Peaches Durian

6 14(b)/LCT Eng:098/BKT Ind:136 Glo-Quicks super

facial

Jamu galian singset

Nyonya Meneer

Page 8: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh

8

Dari data yang peneliti sajikan di atas, Anda akan menemukan beberapa

benda yang diterjemahkan sama sekali berbeda dengan konsep yang aslinya.

Terdapat konsep buah yang memang asing dan diterjemahkan menjadi buah yang

sudah familiar dengan kita, misalnya granny smith menjadi duren petruk. Buah

dalam BSu ini tidak lazim di Indonesia, tetapi ketika diterjemahkan menjadi jenis

buah lokal, maka menjadi lebih berterima bagi pembaca BSa.

Keputusan menerapkan konsep domestication untuk suatu hal yang asing bagi

pembaca BSa adalah suatu keputusan penerjemah yang bijaksana. Namun demikian,

apakah cara ini juga wajar ketika diterapkan pada penerjemahan hal lain yang

sebenarnya sangat dikenal dalam budaya Bahasa sasaranya? Dalam hal ini ditemukan

kata apples yang diterjemahkan menjadi pisang goreng. Padahal buah apel sendiri

sangat dikenal dalam bahasa Indonesia. Terdapat bermacam-macam varian apel,

salah satunya apel Malang yang terkenal dari Indonesia.

e. Satuan ukuran

Berikut ini beberapa data mengenai penerjemahan satuan ukuran suatu benda:

Tabel 5. Satuan ukuran

No. Kode data BSu BSa

1 03(a)/LCT Eng:054/BKT Ind:075 Ten oranges Sekilo jeruk

2 03(b)/LCT Eng:054/BKT Ind:075 A kilo of banana Sesisir pisang

3 04(c)/LCT Eng:065/BKT Ind:090 A couple of apples Lima apel

4 05(b)/LCT Eng:065/BKT Ind:090 Half a dozen Dua kilo

Penerjemahan satuan ukuran ini disesuaikan dengan satuan ukuran yang lazim dalam

Bahasa sasarannya. Misalnya a kilo of banana menjadi sesisir pisang. Di negara kita

satuan pisang adalah dengan sisir atau tandan. Dalam penerjemahan mata uang,

penerjemah sepertinya juga tidak memperhatikan kuantitas satuan ukuran yang

diterjemahkan. Misalnya kata half a dozen, diterjemahkan menjadi ‘dua kilo’ namun

di bagian lain diterjemahkan menjadi menjadi ‘dua biji’.

Page 9: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh

9

f. Benda khas/ budaya

Benda benda atau hal-hal di sekitar kita biasanya sudah memiliki sebutan

yang melekat dan menjadi janggal ketika diterjemahkan dengan penamaan benda

yang lain walaupun mengacu pada benda yang sama. Berikut ini contoh datanya:

Tabel 6. Benda khas/ budaya

No Kode data BSu BSa

1 09(a)/LCT Eng:072/BKT Ind:100 Teddy bear Boneka

2 09(b)/LCT Eng:072/BKT Ind:100 Wire brush Sisir kawat

3 12(a)/LCT Eng:081/BKT Ind:112 The Merry Go

round

Roda putar

Jenis mainan yang sering dimainkan oleh anak-anak adalah boneka. Pada data yang

pertama ditemukan kata teddy bear. Jika serta merta menerjemahkannya maka akan

diperoleh arti beruang Teddy atau Teddy si beruang. Tanpa pemahaman budaya yang

cukup pembaca bisa saja beranggapan bahwa ada seekor beruang bernama teddy.

Namun di Negara asalnya konsep teddy bear dikenal sebagai sosok boneka beruang.

Sedangkan penerjemah lebih memilih menerjemahkan teddy bear menjadi boneka

saja, bukan boneka beruang.

g. Alat musik

Alat musik merupakan salah satu benda budaya yang memperkaya khasanah

budaya suatu bangsa. Yang khas misalnya Propinsi Jawa Tengah memiliki gamelan

dan angklung dari Jawa Barat. Sedangkan secara umum, selayaknya peradaban

dunia, berbagai alat musik dikenal di Indonesia. Piano, gitar, seruling, ketipung,

terompet, saxophone dan masih banyak lagi contoh alat musik yang tidak asing lagi

bagi kita. Dari data yang peneliti kumpulkan terdapat satu kasus domestication yang

berkenaan dengan alat musik. Ada pun datanya adalah:

Tabel 7. Alat musik

No. Kode data BSu BSa

1. 10(a)/LCTEng:073/BKT Ind:102 Cello Gitar

Page 10: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh

10

2. Keefektifan penerapan konsep domestication pada penerjemahan buku

Language, Context and Text

Salah satu tujuan dari penerjemahan adalah menghasilkan terjemahan yang

efektif. Menurut pendapat Nababan (2003: 87) keefektivan terjemahan ditentukan

oleh tiga faktor utama yakni dimensi pengetahuan penerjemah, dimensi tujuan dan

dimensi intuisi. Ketiga faktor penentu ini akan di bahas di bawah ini.

a. Dimensi Pengetahuan tentang Budaya dan Linguistik

Penerjemah adalah pelaku utama dalam setiap proses penerjemahan.

Keberhasilannya dalam mengkomunikasikan suatu pesan bergantung sepenuhnya

pada pengetahuan tentang konteks budaya dan system linguistic bahasa sumber dan

bahasa sasaran (Straight dalam Nababan: 88). Pengetahuan yang dimaksud

mencakup ekologi, budaya materi dan teknologi, organisasi sosial, pola mitos dan

struktur linguistik.

Penerjemah buku ini adalah Asruddin Barori Tou yang memiliki

pengalaman dan pengetahuan tentang linguistik dan penerjemahan. Beliau

menamatkan sarjana muda dan sarjana di bidang pengajaran bahasa dan sastra dan

dilanjutkan diploma pascasarjana bidang TEFL. M.A. honours diperoleh tahun 1990

di bidang linguistic serta kajian penerjemahan. Beliau menjadi staf pengajar di UNY.

Hasil karyanya banyak mengenai penerjemahan.

Dari gambaran di atas nampaknya cukup untuk menyimpulkan bahwa

penerjemah buku ini memiliki pengetahuan budaya dan linguistik yang memadai.

Hal ini sangat mendukung keefektifan penerjemahan.

b. Dimensi tujuan

Sebagai pelaku utama penerjemahan, seorang penerjemah harus membuat

keputusan-keputusan tentang tujuan yang hendak dicapainya. Keputusan-keputusan

yang dibuatnya harus bisa menjawab pertanyaan: apakah pesan teks terjemahan setia

dengan teks bahasa sumber? Apakah padanan yang digunakan sudah tepat? Oleh

karena itu untuk pembahasan dimensi kedua ini peneliti mencari ketepatan dan

kealamiahan dalam penerjemahan.

Page 11: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh

11

1. Ketepatan terjemahan

Skor penilaian dari pembaca pakar menunjukkan 26 data termasuk terjemahan

tepat atau 65%, 8 data termasuk penerjemahan kurang tepat atau 20%. Dan 6 data

atau 15% masuk dalam kategori tidak tepat.

a) Terjemahan tepat

Indikator untuk terjemahan tepat adalah kata yang diterjemahkan

memang tidak memiliki padanan di BSa dan diterjemahkan dengan hal yang

serupa dalam BSa. Data yang otomatis termasuk dalam terjemahan tepat adalah

penerjemahan nama diri. Sebagian penerjemahan tempat/ lokasi juga tepat

dilakukan. Contohnya adalah penerjemahan alamat yang terdapat pada data

01(b)/LCT Eng: 013/BKT Ind:017

b) Terjemahan kurang tepat

Indikatornya adalah kata yang diterjemahkan memang tidak memliki

padanan dalam BSa tetapi diterjemahkan dengan hal yang tidak serupa dalam

BSa. Contohnya adalah data 14(a,b)/LCT Eng:098/BKT Ind:136

BSu:

I’am so glad you to introduce me to Glo-Quick’s Super-Facial.

BSa:

Saya sangat gembira anda perkenalkan saya pada jamu galian singset Nyonya

Meneer

Pada data ini produk Glo-Quick’s Super-Facial diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia menjadi jamu galian singset Nyonya Meneer. Nampak bahwa terjadi

perubahan fungsi dari produk yang dimaksud dalam BSu. Produk yang

dimaksud berupa pencuci muka atau obat luar sedangkan terjemahannya adalah

jamu galian singset yang berupa minuman pelangsing.

c) Terjemahan tidak tepat

Ada dua indikator untuk terjemahan tidak tepat. Indikator pertama adalah

kata yang diterjemahkan dengan cara domestication tapi sebenarnya sudah

memiliki padanan yang berterima di BSa sehingga tidak perlu diterjemahkan

dengan konsep domestication. Indikator kedua adalah kata yang sebenarnya

tidak/ kurang dikenal dalam BSa tetapi justru tidak diterjemahkan dengan

konsep domestication.

Page 12: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh

12

Untuk indikator yang pertama nampak pada data 04(c)/LCT Eng:

065/BKT Ind: 090 dan data 07(b)/LCT Eng: 065/BKT Ind: 090. Pada kedua data

ini kata apples justru diterjemahkan menjadi mangga dan pada kalimat lain

diterjemahkan menjadi pisang goreng. Penerapan konsep domestication untuk

penerjemahan kata apples ini dinilai tidak tepat karena buah apel adalah buah

yang sangat dikenal oleh pembaca bahasa sasaran. Jadi sangat janggal ketika

tiba-tiba buah apel berubah menjadi buah mangga. Apalagi ketika diterjemahkan

menjadi pisang goreng. Maknanya semakin jauh menyimpang.

Sedangkan untuk indikator kedua, mengenai kata yang sebenarnya

berpotensi untuk diterjemahkan dengan konsep domestication namun tidak

dilakukan, nampak pada data 11(a)/LCT Eng:078/BKT Ind:109 dan 11(b)/LCT

Eng:078/BKT Ind:109. Kata paste diterjemahkan menjadi pasta dalam bahasa

Indonesia. Paste yang dimaksud adalah sejenis cairan pekat mirip bubur (bisa

merupakan hasil pelumatan dari suatu benda yang dicampur cairan).

Terjemahannya adalah kata pasta yang kurang dikenal dalam BSa.

2. Kealamiahan

Penerjemahan alamiah indikatornya adalah hasil terjemahan alamiah

dan wajar dan sering digunakan dalam bahasa Indonesia. Sebaliknya

penerjemahan tidak alamiah jika hasil terjemahan janggal dan mengada ada atau

ada unsur-unsur yang sengaja tidak diterjemahkan.

Dari hasil penilaian menunjukkan bahwa kealamiahan dalam

penerjemahan. buku ini termasuk kategori sangat tinggi. Dalam persen

kealamiahan mencapai 90% sedangkan sisanya 10 % saja yang tidak alamiah.

Hasil ini seiring dengan tujuan penerjemahan domestication yang sangat

berpihak pada Bahasa Sasaran.

c. Dimensi Intuisi

Penerjemahan adalah sebuah ketrampilan sekaligus sebagai suatu seni.

Jadi faktor estetika dalam penerjemahan juga diperhatikan. Dalam hal ini peneliti

menyoroti penerjemahan yang kurang konsisten yang dilakukan oleh penerjemah.

Misalnya ditemukan beberapa kasus kata yang sama namun diterjemahkan ke

dalam dua hal yang berbeda, mengganti benda dengan benda lain yang tidak

seimbang dan kurang memperhatikan kurs mata uang atau ukuran satuan tertentu.

Page 13: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh

13

Dari data yang dikupulkan terdapat beberapa data yang sama namun

memiliki terjemahan yang berbeda. Misalnya kata granny smith yang

diterjemahkan menjadi mangga Bangkok dan duren petruk serta kata apples yang

diterjemahkan menjadi mangga dan pisang goreng. Akan lebih baik dan tidak

membingungkan pembaca BSa ketika penerjemah lebih konsisten dalam

menerjemahkan. Jadi ketika menemukan objek yang sama beberapa kali

hendaknya diterjemahkan menjadi satu hal yang sama. Selain itu penerjemahkan

mata uang akan lebih tepat ketika kurs mata uang diperhatikan.

Simpulan

1. Terdapat tujuh hal yang diterjemahkan dengan menerapkan konsep

domestication yaitu: nama diri/ sapaan, tempat/lingkungan, mata uang/jenis

buah/makanan/ produk khas, satuan ukuran, benda khas/ budaya dan alat musik

2. Keefektifan penerapan konsep domestication ditilik dari tiga dimensi yakni

pertama dimensi pengetahuan budaya dan linguistik, kedua dimensi tujuan dan

ketiga dimensi intuisi.

3. Dari dimensi yang pertama diketahui bahwa penerjemah buku ini memiliki

pengetahuan budaya dan linguistik yang memadai. Hal ini sangat mendukung

keefektifan penerjemahan.

4. Dimensi yang kedua ditilik dari dua tolok ukur yakni ketepatan dan

kealamiahan penerjemahan. Ada pun hasil penilaian ketepatan adalah 26 data

termasuk terjemahan tepat atau 65%, 8 data termasuk penerjemahan kurang

tepat atau 20% dan 6 data atau 15% masuk dalam kategori tidak tepat.

Penilaian kealamiahan menunjukkan bahwa kealamiahan dalam penerjemahan

buku ini termasuk kategori sangat tinggi. Dalam persen kealamiahan mencapai

90% sedangkan sisanya 10% saja yang tidak alamiah. Hasil ini seiring dengan

tujuan penerjemahan domestication yang sangat berpihak pada Bahasa Sasaran.

5. Sedangkan untuk dimensi intuisi nampak adanya faktor estetika dalam

penerjemahan yang kurang diperhatikan. Dalam hal ini peneliti menyoroti

penerjemahan yang kurang konsisten yang dilakukan oleh penerjemah.

Misalnya ditemukan beberapa kasus kata yang sama namun diterjemahkan ke

dalam dua hal yang berbeda, mengganti benda dengan benda lain yang tidak

Page 14: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh

14

seimbang dan kurang memperhatikan kurs mata uang atau ukuran satuan

tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Bell, R.T. 1991. Traslation and Translating: Theory and Practice. England:

Longman Group

Catford, J.C. 1974. A Linguistic Theory of Translation. London: Oxford University

Press

Halliday, MAK.&Hasan, Ruqaiya. 1986. Language, Context, And Text: Aspects Of

Language In A Social Semiotic Perspective. Deakin University

Katan, David. 1999. Translating Cultures. St.Jerome Publishing: United Kingdom.

Larson, Mildred. 1984. Meaning Based Translation: A guide to Cross Language

Equivalent. America: University Press of America

Nababan, M.R. 2003. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Newmark, Peter. 1981. Approaches to Translation. Federation Republic of Germany:

Pergamon Press

_______. 1988. A text book of Translation. UK: Prentice Hal International Ltd.

Nida, Eugene A. 1966. Linguistic and Ethology in Traslation Problem. Leiden: E. J.

Brill

Nida, E.A. & Taber, Ch. R. 1974. The Theory and Practice of Translaltion. Leiden:

E.J. Brill

Rochayah, Machali. 2000. Pedoman bagi Penerjemah. Jakarta: Grasindo

Simatupang, M.D.S. 2000. Pengantar Teori Terjemahan. Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional

Soemarno, Th. 2003. Menerjemahkan itu Sulit dan Rumit. Kongres Nasional

Penerjemahan. Tawangmangu, 15-16 September 2003

Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan

Penerapannya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press

_______. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan: Balai Pustaka

Tou, Asruddin Barori. 1992. Aspek-Aspek Bahasa Dalam Pandangan Semiotik

Sosial. Yogyakarta: GajahMada University Press.

Widyamartaya. 1989. Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

http: www: earlham.edu/venuti’s foreignization.doc-article

Page 15: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh
Page 16: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh
Page 17: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh
Page 18: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh
Page 19: Konsep Domestication Dalam Penerjemahan Buku Language ...lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/ratih01.pdfDiantaranya terdapat teks percakapan, naskah resmi, iklan, puisi dan contoh