Upload
others
View
30
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL
INSÂN” KARYA SAYYID USMAN BIN YAHYA
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Disusun Oleh:
Nia Fajriyatul Umniyyah
NIM. 16311663
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA
1442 H/2020 M
KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL
INSÂN” KARYA SAYYID USMAN BIN YAHYA
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Disusun Oleh:
Nia Fajriyatul Umniyyah
NIM. 16311663
Dosen Pembimbing: Dr. Fajar Syarif, MA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA
1442 H/2020 M
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Konsep Pendidikan Akhlak dalam Kitab
Adâbul Insân Karya Sayyid Usman bin Yahya” yang disusun oleh Nia
Fajriyatul Umniyyah Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 16311663 Fakultas
Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Ilmu Al-
Qur`an (IIQ) Jakarta telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang
munaqasah.
Tangerang Selatan, 30 Agustus 2020
Pembimbing
Dr. Fajar Syarif, MA.
ii
iii
iv
MOTTO
جميعا ان يها فاستبقوا الخيرت اين ما تكونوا يأت بكم الله هو مول جهة على ولكل و الله
كل شيء قدير
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di
mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian
(pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu”.
(Q.S Al-Baqarah [2]: 148)
v
حيم ن ٱلر حم ٱلر بسم ٱلل
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Yang dengan Kasih Sayang-Nya selalu
menemani kita dalam sedih maupun senang dan tanpa kita menyadarinya.
Tuhan Yang Maha Pemurah Maha Pemaaf atas segala kekhilafan makhluk-
Nya, yang telah memberikan berbagai ilmu-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Baginda kita
Nabi Muhammad Saw. Seorang manusia mulia yang menjadi suri tauladan
bagi seluruh umat Islam. Rasa syukur senantiasa dipanjatkan atas selesainya
penulisan skripsi yang berjudul “Konsep Pendidikan Akhlak Dalam Kitab
Adâbul Insân Karya Sayyid Usman bin Yahya”, meskipun di dalamnya
masih terdapat banyak hal yang kurang sempurna. Namun penyelesaian
skripsi ini tidak terlepas dari pihak-pihak yang membantu secara maksimal,
baik berupa bantuan moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Prof. Dr Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA, Rektor Institut Ilmu Al-
Qur`an (IIQ) Jakarta.
2. Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH, M. Hum. Wakil Rektor 1 Bidang
Akademik, dan selaku PLH Dekan Fakultas Tarbiyah.
3. Bapak Dr. H. M. Dawud Arif Khan, SE, M.Si., Ak, CPA. Wakil Rektor II
Bidang Administrasi Umum dan Keuangan.
4. Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, MA. Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni.
5. Ibu Dr. Esi Hairani, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu
Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
vi
6. Ibu Reksiana, MA.Pd, selaku Ketua Program Studi Fakultas Tarbiyah
Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
7. Bapak Dr. Fajar Syarif, MA. Selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, memberi arahan, motivasi dan kesempatan kepada
penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh dosen pengajar dan instruktur tahfizh khususnya pada jurusan/
Program Studi Pendidikan Agama Islam, atas curahan ilmu yang telah
mereka berikan kepada mahasiswa.
9. Seluruh Staf Fakultas Tarbiyah dan Staf Perpustakaan Institut Ilmu Al-
Qur`an (IIQ) Jakarta yang telah membantu penulis memenuhi persyaratan
penelitian skripsi.
10. Kakak angkatku Mia Ariny, terimakasih karena selalu ada untuk
menyemangati dan memberikan masukan pada penulis.
11. Temanku, Mawaddatus Shalihah, Syifa Nur Izzati Zahro, Siva Octaviani,
dan Kurnia Sari terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama proses
pengerjaan skripsi ini.
12. Teman-teman kelas 8A Tarbiyah, terima kasih selalu ada dan
memberikan dukungan selama ini.
13. Teman-teman fakultas Tarbiyah, khususnya angkatan “2016” yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas do’a dan dukungannya
selama ini.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
dan sebagai bukti kesyukuran kepada Allah Swt. dalam menuntut ilmu dan
ungkapan rasa sayang dan terima kasih yang tak terhingga kepada orang tua
saya, Ayah saya Zainal Abidin S.Pd.I dan Ummi saya Kartinah, kakakku
Imam Nurzahidin S.Ag, dan adikku Muhammad Thariq Rusydi, yang telah
memberikan dukungan tak terhingga, semangat, motivasi, harapan, materi
vii
dan kasih sayangnya serta senantiasa mendoakan penulis yang begitu berarti
dalam penyusunan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap, Mudah-mudahan Allah Swt, senantiasa
melimpahkan rahmat-Nya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu,
membimbing dan memberikan semangat kepada penulis, sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dan tentunya bermanfaat bagi kita semua. Âmîn Yâ
Rabbal ‘Âlamîn.
Tangerang Selatan, 30 Agustus 2020
Nia Fajriyatul Umniyyah
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad
yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi
Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
th : ط a : أ
zh : ظ b : ب
‘ : ع t : ت
gh : غ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق h : ح
k : ك kh : خ
l : ل d : د
m : م dz : ذ
n : ن r : ر
w : و z : ز
h : ه s : س
` : ء sy : ش
y : ي sh : ص
dh : ض
2. Vokal
Vokal Tunggal Vokal Tunggal
Vokal Rangkap
Fathah : a أ : a ي: ai
ix
Kasrah : i ي: i و: au
Dhammah : u و: u
3. Kata Sandang
1) Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyyah Kata
sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyyah ditransliterasikan
sesuai dengan bunyinya. Contoh:
al-Baqarah : البقرة
al-Madînah :المدينة
2) Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyyah Kata
sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyyah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai
bunyinyaContoh:
ar-rajul : الرجل
asy-syams : الشمس
as-Sayyidah : السي دة
ad-Dȃrimî : الدارمى
3) Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan dengan
lambang (__ ), sedangkan untuk alih aksara dilambangkan dengan
huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.
Aturan ini berlaku umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di
akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti
oleh huruf-huruf syamsiyyah. Contoh:
Âmannȃ billȃhi : أمن ا بالل
Âmana as-Sufahȃ’u :أمن السفهاء
Inna al-ladzîna : إن ال ذين
كع wa ar-rukka’i : والر
x
4) Ta Marbuthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh:
al-Af`idah : الأفئدة
al-Jȃmi’ah al-Islȃmiyyah : الجامعة الإسلمي ة
Sedangkan ta marbuthah yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (isim), maka dialih aksarakan menjadi
huruf “t”. Contoh:
ملة ناصبة عا :’Âmilatun Nashibah
al-Âyat al-Kubrȃ : الٱية الكبرى
5) Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan
tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan
yang Disempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia, seperti penulisan
awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan
lain-lain. Katentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih
aksara ini seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan
ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata
sandang maka huruf yang ditulis kapital adalah awal namadiri, bukan
kata sandangnya. Contoh: ‘Ali Hasan al-‘Aridh, al-‘Asqallani, al-
Farmawi dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Alqur’an dan
nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-
Qur`an, Al-Baqarah, Al-Fatihah dan seterusnya.
xi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii
PERNYATAAN PENULIS ...................................................................... iii
MOTTO ..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .............................................................................. v
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
ABSTRAK ................................................................................................. xiv
ABSTRACT ............................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ..................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
G. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 7
H. Sistematika Penulisan .................................................................. 13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pendidikan Akhlak
1. Pengertian Pendidikan Akhlak ................................................. 15
2. Dasar Pendidikan Akhlak ........................................................ 20
3. Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak ........................................ 22
4. Tujuan Pendidikan Akhlak ...................................................... 30
5. Metode Pendidikan Akhlak ..................................................... 32
6. Macam-macam Akhlak ........................................................... 33
B. Hubungan Guru dan Murid dalam Pendidikan
xii
1. Pengertian Guru ....................................................................... 38
2. Pengertian Murid ..................................................................... 40
3. Hubungan Antara Guru dan Murid .......................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 49
B. Objek Penelitian ........................................................................... 49
C. Metode Penelitian ........................................................................ 50
D. Fokus Penelitian ........................................................................... 51
E. Sumber Data Penelitian ................................................................ 51
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 52
G. Teknik Analisis Data .................................................................... 53
H. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian ..................................... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Biografi Singkat Sayyid Usman bin Yahya
1. Nama, Lahir, dan Wafat Sayyid Usman bin Yahya ................. 55
2. Riwayat Pendidikan Sayyid Usman bin Yahya ........................ 56
3. Keistimewaan Sayyid Usman ................................................... 58
4. Karya-karya Sayyid Usman bin Yahya .................................... 59
B. Kitab Adâbul Insân
1. Latar Belakang Penulisan Kitab Adâbul Insân ......................... 62
2. Tujuan Penulisan Kitab Adâbul Insân ...................................... 63
3. Ruang Lingkup Materi Bahasan Kitab Adâbul Insân .............. 64
C. Pemikiran Sayyid Usman bin Yahya Tentang Hubungan Guru
dan Murid
1. Adab Murid Terhadap Guru ..................................................... 94
2. Adab Guru dalam Mengajar ..................................................... 98
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 101
xiii
B. Saran ............................................................................................. 101
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
ABSTRAK
Nia Fajriyatul Umniyyah (NIM: 16311663) Judul Skripsi “Konsep
Pendidikan Akhlak dalam Kitab Adâbul Insân Karya Sayyid Usman bin
Yahya” Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, 2020.
Pendidikan akhlak adalah bagian terpenting dalam pendidikan Islam.
Ajaran Islam banyak membahas ajaran-ajaran tentang akhlak mulia karena
pembentukan akhlak mulia itu adalah misi pendidikan Islam yang utama.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, krisis pendidikan yang paling
menonjol adalah krisis pendidikan akhlak. Dikarenakan pentingnya
pendidikan akhlak, maka dari itu pendidikan akhlak perlu konsep, supaya
pendidikan yang dijalankan berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Kitab adâbul insân dapat dijadikan acuan untuk konsep pendidikan akhlak
tersebut.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
konsep pendidikan akhlak dalam kitab adâbul insân karya Sayyid Usman bin
Yahya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian library research yaitu
penelitian kepustakaan dengan mengambil objek kitab adâbul insân karya
Sayyid Usman bin Yahya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode
dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif dengan teknik
analisis isi (Content Analysis), yaitu menganalisis konsep pendidikan akhlak
di dalam kitab adâbul insân.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan akhlak dalam
kitab adâbul insân karya Sayyid Usman bin Yahya yang berhubungan
dengan guru dan murid ada dua, yakni (1) Adab murid kepada guru
diantaranya murid harus memuliakan guru, menghormati guru dan
berperilaku baik terhadap guru. dan (2) Adab guru dalam mengajar,
diantaranya yaitu memahami materi yang diajarkan ke murid, dan mengajar
sesuai dengan kadar kemampuan murid.
xv
ABSTRACT
Nia Fajriyatul Umniyyah (NIM: 16311663) Title of essay "The
Concept of Moral Education in the Book of Adâbul Insân by Sayyid Usman
bin Yahya" Islamic Religious Education Study Program, Tarbiyah Faculty,
Al-Qur`an Institute of Sciences (IIQ) Jakarta, 2020.
Moral education is the most important part of Islamic education.
Islamic teachings discuss many teachings on noble morals because the
formation of noble morals is the main mission of Islamic education. In the
world of education in Indonesia, the most prominent education crisis is the
crisis of moral education. Due to the importance of moral education,
therefore moral education needs a concept, so that the education that is
carried out runs according to the goals to be achieved. The book adâbul insân
can be used as a reference for the concept of moral education.
The purpose of this research is to find out how the concept of moral
education in the book adâbul insân by Sayyid Usman bin Yahya.
This research is a type of library research research, namely library
research by taking the object of the book adâbul insân by Sayyid Usman bin
Yahya. Data collection was done by using documentation method. The data
analysis used a descriptive method with content analysis techniques, namely
analyzing the concept of moral education in the book adâbul insân.
The results showed that the concept of moral education in the book
adâbul insân by Sayyid Usman bin Yahya which deals with teachers and
students is twofold, namely (1) students' adab to teachers, among which
students must honor teachers, respect teachers and behave well towards
teachers. and (2) teacher etiquette in teaching, including understanding the
material being taught to students, and teaching according to the level of
student ability.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak akan lepas dari kegiatan
pendidikan, baik pendidikan dalam bentuk fisik maupun pendidikan dalam
bentuk psikis.1 Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam
memperbaiki kehidupan sosial untuk menjamin perkembangan dan
kelangsungan hidup masyarakat. Manusia sebagai masyarakat dengan
berbagai lapisannya, berhak mendapatkan pendidikan yang layak,
sehingga dalam hidup dan kehidupannya mempunyai kecenderungan ke
arah kemajuan dan perkembangan yang positif, ke arah yang lebih baik
dari sebelumnya.2
Setiap manusia itu memerlukan pendidikan, baik pendidikan formal
maupun nonformal. pendidikan merupakan bagian terpenting dari
kehidupan manusia sekaligus membedakan manusia dengan makhluk
lainnya. Tanpa pendidikan, maka diyakini manusia sekarang tidak berbeda
dengan generasi manusia masa lampau. Karena dapat dikatakan bahwa
maju mundurnya atau baik buruknya peradaban suatu masyarakat akan
ditentukan oleh bagaimana pendidikan yang dijalani oleh masyarakat
tersebut.
Pendidikan mempunyai komponen yang saling terkait dan tidak
dapat terpisahkan, yaitu guru dan murid. Guru dan murid merupakan
komponen yang sangat penting dalam pendidikan. Salah satu aspek yang
sangat penting terkait guru dan murid adalah akhlak. Akhlak merupakan
1 Najib Sulham, Pendidikan Berbasis Karakter, (Surabaya: Jepe Press Media Utama,
2010), Cet.1, h. 53. 2 A. Syaifudin, Percikan Pemikiran Imam Al Ghazali, (Bandung: Pustaka Setia,
2005), h. 9.
2
inti pendidikan dari proses pendidikan.3 Dapat di pahami bahwa
pendidikan itu harus membentuk manusia yang memiliki akhlak yang
mulia. baik ia seorang murid maupun seorang guru. Karena akhlak sangat
diperlukan oleh murid dalam proses belajarnya, dan juga dibutuhkan oleh
pengajar dalam proses mengajarnya.4
Akhlak merupakan salah satu khazanah intelektual muslim yang
kehadirannya hingga saat ini semakin dirasakan. Secara historis dan
teologi akhlak tampil mengawal dan memandu perjalanan hidup manusia
agar selamat dunia dan akhirat. Tidaklah berlebihan jika misi utama
kerasulan Nabi Muhammad Saw adalah untuk menyempurnakan akhlak
mulia.5 Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
ا بعثت لتم صالح الخلق انم “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.
(HR. Ahmad nomor 8952)”6
Sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah
beliau antara lain karena dukungan akhlak Rasulullah Saw yang sangat
baik.7 Oleh sebab itu, Islam sangat menganjurkan umatnya untuk memiliki
akhlak yang mulia dengan merujuk pada pribadi Nabi Muhammad Saw.
karena sebaik-baik suri tauladan umat manusia adalah Nabi Muhammad
Saw, sebagaimana firman Allah Swt:
3 Muhammad Al-Naquib Al-Attas, Konsep Pendidikan Dalam Islam: Suatu Kerangka
Pikir Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam, Penerjemah: Haidar Baqir (Bandung: Mizan,
1992), h. 52. 4 Gus Muhammad Ishom Hadziq (Ed.), Pendidikan Akhlak Untuk Pengajar dan
Pelajar, (Tebuireng: Pustaka Tebuireng dan Bina Ibnu Cukir, 2020), cet. Ke-5, h. xvi. 5 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2015), cet.14, h. xiii. 6 Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad Hanbal, Musnad al-Imam Ahmad bin
Hanbal, (Maktabah Syamilah, 2001), h. 241. 7 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2015), cet.14, h. xiii.
3
ف لكم لقد كان الله ي رجوا لمن كان حسنة اسوة الله رسول خر اله والي وم
كثيا ﴿ ﴾ ۲١وذكر الله “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullh itu suri tauladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”8 (QS. Al-
Ahzab [33]: 21)
Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, yang
dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan tanpa melalui
maksud untuk memikirkannya lebih lama. Maka jika sifat tersebut
melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma
agama, dinamakan akhlak baik. Tetapi manakala ia melahirkan tindakan
yang jahat, maka dinamakan akhlak yang buruk.9
Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat
yang sangat penting, baik secara indvidu maupun sebagai masyarakat dan
bangsa. Sebab jatuh bangunnya, jaya hancurnya, sejahtera atau rusaknya
suatu bangsa, masyarakat dan negara tergantung bagaimana keadaan
akhlaknya. Dalam kaitan ini pula kita melihat bahwa tidak pernah suatu
bangsa yang jatuh karena krisis intelektual, tetapi suatu bangsa jatuh
karena krisis akhlak.10
Bahkan sebagian ulama mengungkapkan “Tauhid membawa iman,
barangsiapa yang tidak membawa iman, berarti tidak mempunyai tauhid.
Iman mendatangkan syariat, barangsiapa yang tidak mempunyai syariat,
maka tidak memiliki iman dan tauhid. Syariat menyebabkan munculnya
akhlak, barangsiapa tidak beradab sama dengan tidak mempunyai syariat,
8 Qur’an Hafalan dan Terjemahan, (Jakarta: Almahira, 2016), cet.ke-.2. 9 Mahjuddin, Akhlak Tasawuf I: Mu’jizat Nabi, Karamah Wali danMa’rifah Sufi,
(Jakarta: Kalam Mulia, 2009), cet. ke-2, h. 5. 10 Afriantoni, Prinsip-prinsip Pendidikan Akhlak Generasi Muda, (Yogyakarta:
Deepublish, 2015, h. 56.
4
iman dan tauhid.”11 Ungkapan tersebut dikarenakan akhlak yang sangat
tinggi kedudukannya.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, krisis pendidikan yang paling
menonjol adalah krisis pendidikan akhlak. Pendidikan Akhlak dalam
Islam adalah pendidikan yang mengakui bahwa dalam kehidupan manusia
menghadapi hal baik dan hal buruk, kebenaran dan kebatilan, keadilan dan
kezaliman, serta perdamaian dan peperangan. Untuk menghadapi hal-hal
yang serba kontra tersebut, Islam telah menetapkan nilai-nilai dan prinsip-
prinsip yang membuat manusia mampu hidup di dunia. Dengan demikian,
manusia mampu mewujudkan kebaikan di dunia dan akhirat, serta mampu
berinteraksi dengan orang-orang baik dan jahat.12
Pendidikan akhlak adalah bagian terpenting dalam pendidikan Islam.
Ajaran Islam banyak membahas ajaran-ajaran tentang akhlak mulia karena
pembentukan akhlak mulia itu adalah misi pendidikan Islam yang utama.
Akhlak dalam Islam menempati posisi yang sangat esensial, karena
kesempurnaan iman seseorang itu ditentukan oleh kualitas akhlaknya.
Dikarenakan pentingnya pendidikan akhlak, maka dari itu
pendidikan akhlak perlu konsep, supaya pendidikan yang dijalankan
berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kitab adâbul insân
dapat dijadikan acuan untuk konsep pendidikan akhlak tersebut.
Dalam kitab adâbul insân ini, Sayyid Usman bin Yahya membahas
tentang adab-adab manusia untuk acuan agar manusia dapat menjadi
pribadi yang berakhlak mulia. Terutama untuk penuntut ilmu, seorang
penuntut ilmu wajib mengetahui dan mempelajari adab-adab menuntut
ilmu yang harus ia kuasai, agar ia menjadi seorang yang beradab sebelum
berilmu, dan seorang penuntut ilmu wajib mengamalkan ilmunya dengan
11 Gus Muhammad Ishom Hadziq (Ed.), Pendidikan Akhlak Untuk Pengajar dan
Pelajar..., h. xv-xvi. 12 Afriantoni, Prinsip-prinsip Pendidikan Akhlak Generasi Muda, h. 3.
5
menerapkan akhlak yang mulia, baik terhadap dirinya maupun terhadap
orang lain.13
Ada beberapa alasan yang mendasari penulis meneliti kitab ini.
Pertama, pemanfaatan terhadap kitab ini sebagai bahan ajar ketika peserta
didik baru memasuki lembaga pendidikan formal. Kedua, Kitab ini dapat
berpotensi menjadi panduan praktis dalam pendidikan akhlak dengan
menggunakan bahasa Arab melayu yang dapat dimengerti oleh masyarakat
dengan bantuan ajaran oleh orang yang sudah dapat membaca dan
memahaminya. Dalam berbagai kasus krisis akhlak peserta didik,
diharapkan dapat di minimalisasi dengan mempraktekkan materi adab-
adab yang ada dalam kitab ini dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun
kitab ini ditulis oleh Sayyid Usman bin Yahya sudah sangat lama, tetapi
isi kandungannya tetap memiliki relevansi dengan zaman sekarang.
Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka
penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang konsep pendidikan
akhlak dalam kitab adâbul insân dengan judul “Konsep Pendidikan
Akhlak Dalam Kitab Adâbul Insân Karya Sayyid Usman bin Yahya.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di
idetifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Konsep pendidikan akhlak
2. Terjadinya krisis akhlak di zaman sekarang
3. Pentingnya pendidikan akhlak bagi manusia
4. Uraian pendidikan akhlak dalam kitab adâbul insân
5. Hubungan guru dan murid dalam pendidikan
13 Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Adab dan Akhlak Penuntut Ilmu, (Bogor: Pustaka
At-Taqwa, 2019), cet.22, h. 10.
6
6. Para pelajar belum membaca ataupun memahami isi kandungan yang
ada di dalam kitab adâbul insân.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian perlu dilakukan untuk
memberikan pemahaman yang lebih spesifik dan mengerucut serta
menghindari pembahasan yang terlalu meluas. Maka pembatasan masalah
dalam penelitian ini yaitu:
1. Konsep pendidikan akhlak
2. Pentingnya penidikan akhlak bagi manusia
3. Uraian pendidikan akhlak dalam kitab adâbul insân
4. Hubungan guru dan murid dalam pendidikan
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana Konsep
Pendidikan Akhlak Dalam Kitab “Adâbul Insân” Karya Sayyid
Utsman?”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka yang
menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
konsep pendidikan akhlak dalam kitab adâbul insân karya Sayyid Usman
bin Yahya.
F. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka manfaat dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara teoritis: memberikan pengetahuan tentang Konsep Pendidikan
Akhlak dalam kitab adâbul insân menurut Sayyid Usman.
7
2. Secara Praktis: dapat dijadikan sebagai bahan penyusunan hipotesis
bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan konsep pendidikan
akhlak atas pemikiran Sayyid Usman.
G. Tinjauan Pustaka
1. Sinta Lestari (NIM.11311096), dalam skripsinya yang berjudul “Nilai-
nilai Pendidikan Akhlak yang Terkandung Dalam Novel Ayat-ayat
Cinta Karya Habiburrahman El-Shirazy” mahasiswi jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI) fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ)
Jakarta tahun 2015 M.
Kesimpulan dari hasil penelitiannya bahwa terdapat nilai-nilai
pendidikan akhlak yang terkandung dalam novel ayat-ayat cinta antara
lain: Pertama, Akhlak kepada Allah dan Rasulnya, yaitu sabar atas
ujian, syukur dan nikmat dan Memuliakan Rasul serta keluarga dan
sahabat. Kedua, Akhlak Kepada Orang Tua, yaitu patuh kepada orang
tua, bertutur sopan kepada orang tua, dan mencintai orang tua. Ketiga,
Akhlak Kepada Diri Sendiri, yaitu cita-cita yang tinggi, disiplin, dan
giat belajar. Keempat, Akhlak Kepada Sesama, yaitu persaudaraan,
tolong menolong, dan toleransi. Kelima, Akhlak kepada alam
lingkungan.
Skripsi tersebut menggunakan metode penelitian kualitatif
kepustakaan (library research) dengan pengumpulan data melalui studi
pustaka, dan analisis data yang dilakukan dengan pemeriksaan secara
konseptual atas makna yang terkandung dalam istilah-istilah yang
digunakan dan pernyataan yang dibuat mengenai nilai-nilai pendidikan
akhlak yang terkadung dalam novel Ayat-ayat Cinta Karya
Habiburrahman El-Shirazy.
Adapun persamaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis
adalah persamaan pembahasan yang berkaitan dengan pendidikan
8
akhlak dan persamaan dalam segi metodologi penelitian yaitu
menggunakan jenis penelitian kualitatif kepustakaan (library research).
Sedangkan perbedaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis
adalah tujuannya, skripsi ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai
pendidikan akhlak dalam isi cerita novel ayat-ayat cinta, sedangkan
penelitian penulis bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan
akhlak dalam kitab adabul insan.
2. Muhammad Taslim (NIM.11111161), dalam skripsinya yang berjudul
“Konsep Pendidikan Akhlak dalam Kitab Taisirul Khallâq Karya
Hafidz Hasan Al-Mas’udi”, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama
Islam (PAI) fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga tahun 2016 M.
Kesimpulan dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa konsep
pendidikan akhlak dalam kitab Taisirul Khallâq meliputi; akhlak
kepada Allah, adab guru dan murid, akhlak kepada diri sendiri dan
orang lain, adab sehari-hari, akhlak mahmudah dan akhlak
madzmumah. Dan relevansi konsep pendidikan akhlak dalam kitab
Taisirul Khallâq dalam konteks kekinian dapat menjadi solusi dalam
memperbaiki akhlak diberbagai bidang, khususnya dalam menghadapi
karakteristik zaman sekarang atau kekinian.
Skripsi tersebut menggunakan metode kepustakaan. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara
mengamati pada sumber-sumber tertentu, mencari, menelaah buku-
buku, artikel atau lainnya yang berkaitan dengan skripsi ini.
Pengumpulan data dibagi menjadi dua sumber yaitu data primer dan
sekunder. Kemudian data dianalisis menggunakan metode deskriptif,
filosofis, kontekstual, dan kritik.
9
Adapun persamaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis
adalah persamaan pembahasan yang berkaitan dengan pendidikan
akhlak dan persamaan dalam segi metodologi penelitian yaitu
menggunakan metode kepustakaan (library research). Sedangkan
perbedaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis adalah tujuannya,
tujuan skripsi ini adalah untuk mengetahui lebih dalam bagaimana
konsep pendidikan akhlak dalam kitab Taisirul Khallâq dan
relevansinya dalam konteks kekinian, sedangkan tujuan penelitian
penulis adalah untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan akhlak
dalam kitab Adabul Insan.
3. Muhammad Sulkhan (NIM.11112143), dalam skripsinya yang berjudul
“Konsep Pendidikan Akhlak Dalam Kitab Washoya al Aba’ Lil Abnâ’
Karya Muhammad Syakir Al-Iskandari”, mahasiswa jurusan
Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2017 M.
Kesimpulan dari hasil penelitiannya bahwa konsep pendidikan
akhlak dalam kitab Washoya Al Aba’ Lil Abnâ’ meliputi: akhlak kepada
Allah, akhlak kepada Rasulullah, akhlak kepada orang tua, akhlak
kepada saudara (teman), adab sehari-hari, akhlak mahmudah dan
akhlak madzmumah. Sedangkan relevansi konsep pendidikan akhlak
dalam kitab Washoya Al Aba’ Lil Abnâ’ dalam konteks kekinian dapat
menjadi solusi dalam memperbaiki akhlak, khususnya dalam
menghadapi karakteristik zaman sekarang atau kekinian.
Skripsi tersebut menggunakan metode penelitian kepustakaan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan
data dengan cara mengamati pada sumber-sumber tertentu, mencari,
menela’ah buku-buku, artikel atau lainnya yang berkaitan dengan
skripsi ini. Pengumpulan data dibagi menjadi dua sumber yaitu data
10
primer dan sekunder. Kemudian data dianalisis menggunakan metode
deskriptif, filosofis dan kontekstual.
Adapun persamaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis
adalah persamaan pembahasan pokok yang berkaitan dengan
pendidikan akhlak dan persamaan dalam segi metodologi penelitian
yaitu menggunakan jenis penelitian kualitatif kepustakaan (library
research). Sedangkan perbedaan antara skripsi ini dengan penelitian
penulis adalah tujuan dan hasilnya, skripsi ini bertujuan untuk
mengetahui konsep pendidikan akhlak didalam kitab Washoya Al Aba’
Lil Abnâ’ dan relevansinya dengan zaman kekinian, sedangkan
penelitian penulis bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan
akhlak dalam kitab adâbul insân. Dan hasil penelitian penulis adalah
konsep pendidikan dalam kitab adâbul insân yang dibatasi dengan
pembahasan hubungan antara guru dan murid: pertama, adab murid ke
guru. Kedua, adab guru dalam mengajar.
4. Ardiyansyah Permana (NIM.11150110000120), dalam skripsinya yang
berjudul “Konsep Pendidikan Akhlak Menurut Imam Al-Ghazali
Dalam Kitab Bidayatul Hidayah”, mahasiswa jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2019 M.
Kesimpulan dari hasil penelitiannya bahwa konsep pendidikan
akhlak dalam aspek ketaatan kepada Allah di antaranya niat baik dalam
mencari ilmu, mengawali hari dengan mengingat Allah, mengingat
Allah dalam setiap perbuatan, memanfaatkan waktu dengan sebaik-
baiknya, adab melaksanakan shalat, dan adab berpuasa. Kemudian
konsep pendidikan akhlak pada aspek menjauhi larangan Allah dengan
menjaga mereka dari kemaksiatan secara lahir dan batinnya. Terakhir
konsep pendidikan akhlak dalam aspek menjaga pergaulan dengan
11
Allah dan sesama makluk, seperti sopan santun bermunajat kepada
Allah, sopan santun seorang pendidik, sopan santun seorang peserta
didik terhadap pendidik, sopan santun terhadap orang tua, perihal
memilih sahabat, dan tata cara bergaul dengan orang yang baru dikenal.
Dan dalam penelitian ini juga ditemukan metode pendidikan akhlak,
seperti: Metode targhib dan tarhib, pembiasaan diri, dialog, nasehat,
kisah dan perumpamaan.
Skripsi tersebut menggunakan metode pemaparan deskriprif
analisis yang menggunakan teknik analisis kajian melalui studi
kepustakaan (Library Research). Menggunakan teknik pengumpulan
data dengan menelaah sumber-sumber pustaka yang relevan seperti
jurnal, buku-buku pendidikan akhlak. Sedangkan analisis yang
digunakan pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan
Content Analysis (analisis isi atau kajian). Yaitu, metode yang
menggunakan teknik sistematik untuk menganalisis isi data dan
mengkaji data.
Adapun persamaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis
adalah persamaan pembahasan pokok yang berkaitan dengan
pendidikan akhlak dan persamaan dalam segi metodologi penelitian
yaitu menggunakan jenis penelitian yang menggunakan metode
deskriptif analisis yang menggunakan teknik analisis kajian melalui
kepustakaan (library research).
Perbedaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis adalah
hasil penelitiannya dan tujuannya, hasil penelitian skripsi ini
pembahasannya lebih luas yaitu konsep pendidikan akhlak dalam
aspek ketaatan kepada Allah konsep pendidikan akhlak pada aspek
menjauhi larangan Allah, konsep pendidikan akhlak pada aspek
menjauhi larangan Allah, dan konsep pendidikan akhlak dalam aspek
12
menjaga pergaulan dengan Allah dan sesama makluk, serta metode
pendidikan akhlak, kemudian tujuan dari skripsi ini adalah untuk
mengetahui konsep dan metode pendidikan akhlak yang ada didalam
kitab Bidayatul Hidayah yang ditulis oleh al-Ghazali. Sedangkan hasil
penelitian penulis adalah hanya membahas tentang konsep pendidikan
akhlak kepada manusia dalam ruang lingkup pendidikan saja, kemudian
tujuan penelitian penulis adalah untuk mengetahui konsep pendidikan
akhlak dalam kitab adabul insan karya Sayyid Usman bin Yahya.
5. Nanang Efendi (NPM. 1511010319) dalam skripsinya yang berjudul
“Konsep Pendidikan Akhlak Perspektif Imam Al-Ghazali dalam Kitab
Ayyuhal Walad dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Islam Saat Ini”,
jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung tahun
2020 M.
Kesimpulan dari hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa
nilai pendidikan akhlak dalam kitab Ayyuhal Walad dan relevansinya
terhadap pendidikan islam meliputi empat hal: pertama, akhlak kepada
Allah yang meliputi: taqwa, ikhlas, tawakal, bersungguh-sungguh,
istiqamah, menghidupkan malam. Kedua, akhlak pendidik meliputi:
sikap professional, riyadhah dan kepribadian yang baik. Ketiga, akhlak
dalam belajar, meliputi niat yang baik, memanfaatkan waktu, sabar,
menghormati guru dan larangan untuk berdebat. 4) akhlak dalam
pergaulan, meliputi membantu orang fakir, berperilaku baik kepada
orang lain. Nilai pendidikan akhlak dalam kitab Ayyuhal Walad
mempunyai relevansi dengan konsep pendidikan Islam saat ini baik
terkait dengan tujuan pendidikan Islam, kurikulum pendidikan,
pendidik dan peserta didik.
13
Skripsi ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library
research). Dan metode yang digunakan dalam menganalisis data nya
adalah analisis isi (content analysis). Metode pengumpulan datanya
yang dipakai adalah metode dokumentasi, dengan menggunakan data
primer yaitu kitab Ayyuhal Walad, sedangkan data sekundernya
menggunakan buku-buku lain yang berkaitan dengan judul skripsi ini.
Adapun persamaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis
adalah persamaan pembahasan pokok yang berkaitan dengan
pendidikan akhlak dan persamaan dalam segi metodologi penelitian
yaitu menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research).
Dan menggunakan metode content analysis. Sedangkan perbedaan
antara skripsi ini dengan penelitian penulis adalah tujuannya. Skripsi
ini bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan akhlak perspektif
Imam Al-Ghazali dalam kitab ayyuhal walad yang dikaitkan dengan
pendidikan islam saat ini, sedangkan tujuan penulis adalah untuk
mengetahui konsep pendidikan akhlak dalam kitab adabul insan.
Dari kelima judul skripsi diatas, penulis rasa perlu untuk menjadikan
rujukan dalam skripsi yang akan penulis bahas. Penelitian ini berbeda
dengan penelitian sebelumnya. Sejauh ini penulis belum menemukan
penelitian yang mengkaji kitab adabul insan, karena itu kajian ini menjadi
penting untuk dilakukan.
H. Sistematika Penulisan
Mengenai sistematika dan teknik penulisan skripsi ini, penulis
mengacu kepada buku pedoman penulisan proposal dan skripsi yang
diterbitkan pada tanggal 25 Mei 2017.
Adapun untuk memperoleh gambaran yang mudah dimengerti dan
komprehensif mengenai isi dalam penulisan skripsi ini, secara global dapat
dilihat dari sistematika pembahasan skripsi di bawah ini:
14
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis menjelaskan latar belakang, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN TEORI
Bab ini mencakup landasan teori pendidikan akhlak yang
meliputi: pengertian pendidikan akhlak, dasar pendidikan
akhlak, ruang lingkup pendidikan akhlak, tujuan pendidikan
akhlak, urgensi pendidikan akhlak, macam-macam akhlak,
metode pendidikan akhlak, aspek-aspek pembentukan
akhlak, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan
akhlak. Dan teori tentang hubungan guru dan murid dalam
pendidikan yang meliputi: pengertian guru, pengertian murid,
dan hubungan guru dan murid
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini memuat tentang waktu dan tempat penelitian, objek
penelitian, jenis metode penelitian yang dilakukan, fokus
penelitian yang diteliti, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data, serta langkah-langkah pelaksanaan penelitian.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Bab ini memuat tentang hasil penelitian penulis, yaitu berupa
biografi singkat Sayyid Usman bin Yahya, pemaparan
tentang kitab adâbul insân, dan pemikiran Sayyid Usman bin
Yahya tentang hubungan guru dan murid.
BAB V : PENUTUP
15
Merupakan bab akhir yang memuat kesimpulan dari hasil
penelitian serta saran-saran yang membangun dan
bermanfaat untuk semua pihak.
103
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil pembahasan konsep pendidikan akhlak dalam kitab Adabul
Insan karya Sayyid Usman yakni terdapat dua pembahasan, yaitu adab
murid ke guru dan adab guru dalam mengajar. Adab murid ke guru
mencakup: (1) memuliakan guru, (2) berkelakuan yang baik kepadanya,
(3) mendengarkan segala nasihatnya, (4) berbicara dengan perkataan yang
baik, (5) wajib bagi murid menghormati guru yang telah mengajarkannya,
(6) dengan hormat kepada guru, murid akan mendapatkan keberkahan
dunia dan akhirat. Adapun pembahasan adab guru dalam mengajar yaitu
mencakup: (1) guru harus sungguh-sungguh mengerti dan memahami
materi yang ia ajarkan, (2) mengajarkan materi sesuai dengan kadar
kemampuan pemahaman muridnya, (3) jangan menjawab suatu persoalan,
kecuali jika guru benar-benar mengetahui atas jawabannya tersebut, (4)
jangan mengajar kitab-kitab yang berat pembahasannya, yang ia sendiri
pun belum mengerti maksud dari isinya, (5) seorang guru tidak
diperbolehkan mengajar tafsir Al-Qur`an yang belum mumpuni ilmunya,
dikarenakan membahas tafsir Al-Qur`an harus dengan yang sudah ahlinya.
B. Saran
Demikianlah hasil pembahasan tentang konsep pendidikan akhlak
dalam kitab Adabul Insan karya Sayyid Usman bin Yahya, penulis
berharap kepada:
1. Setiap individu, baik penulis maupun siapapun yang membaca karya
ini, agar senantiasa menjaga akhlak baik, berperilaku baik kepada guru
yang telah mengajarkannya.
2. Para pendidik terutama orang tua dam guru, agar senantiasa menjaga
akhlak anak dan peserta didiknya, serta lebih memperhatikannya.
104
Jangan sampai mereka salah pergaulan dengan bergaul pada orang yang
tidak baik akhlaknya.
3. Guru dan murid agar mempunyai cinta kasih terhadap satu sama lain,
agar tercipta dampak positif bagi keberhasilan pendidikan dan
membawa keberkahan ilmu.
4. Bagi peneliti yang ingin meneliti kitab Adabul Insan, semoga dapat
melengkapi dengan meneliti lebih dalam lagi dan dengan semua
pembahasan.
105
DAFTAR PUSTAKA
2016. Qur’an Hafalan dan Terjemahan. Jakarta: Almahira.
Abdullah, M. Yatimin. 2007. Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur`an.
Jakarta: Amzah.
Abdurrahman, Muhammad. 2016. Akhlak. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Afriantoni. 2015. Prinsip-prinsip Pendidikan Akhlak Generasi Muda.
Yogyakarta: Deepublish.
Agung, Anak Agung Putu. 2012 Metodologi Penelitian Bisnis. Malang:
Universitas Brawijaya Press.
al-Alawi, As-Sayyid ‘Usman bin ‘Abdullah bin ‘Aqil bin Yahya. TT. Adabul
Insan. Indonesia: TP.
Al-Attas, Muhammad Al-Naquib. 1992. Konsep Pendidikan Dalam Islam:
Suatu Kerangka Pikir Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam, terj:
Haidar Baqir. Bandung: Mizan.
Al-Bukhari, Imam. 2009. Adabul Mufrad. Terj. Moh. Suri Sudahri. Jakarta
Timur: Pustaka Al-Kautsar.
Al-Ghazali. 2013. Metode Penaklukan Jiwa Perspektif Sufistik. Bandung:
Mizan.
Ali, Mohammad Daud. 2000. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. 2006. Tuhfatul Maudud Bi Akmamil Maulud:
Bingkisan Kasih Untuk Si Buah Hati. terj. Abu Umar Basyir Al-
Maedani. Solo: Pustaka Arafah.
Al-Mas’udi, Hafidh Hasan. 2012. Akhlak Mulia. Surabaya: Al-Miftah.
Anwar, Rosihin. 2010. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.
Arfiani, Devi. 2019. Akhlak Mulia. Semarang: Mutiara Aksara.
Arifin, H.M. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
106
Arifin, Yanuar. 2017. Pemikiran-Pemikiran Emas Para Tokoh Pendidikan
Islam Dari Klasik Hingga Modern. Yogyakarta: IRCiSoD.
Arifin, Zainal 2014. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: Remaja Rosdakaya.
Asmaran. 2000. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Rajawali.
Asy’ari, M. Hasyim. 2020. Pendidikan Akhlak Untuk Pengajar dan Pelajar.
terj. Tim Dosen Ma’had Aly Hasyim Asy’ari. Tebuireng: Pustaka
Tebuireng.
Asy-Syaibani, Oemar At-Taumy. 1992. Falsafah Pendidikan Islam. terj.
Hasan Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang.
Bakry, Oemar. 1993. Akhlak Muslim. Bandung: Angkasa.
Burhanuddin, Tamyiz. 2001. Akhlak Pesantren Solusi Bagi Kerusakan
Akhlak. Yogyakarta: Bayu Indra Grafika.
Daradjat, Zakiah. 2000. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai Pustaka.
Dewantoro, Ki Hajar. 1977. Karya Bagian Pertama: Pendidikan,
Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.
Firdaus dan Fakhry Zamzam. 2018. Aplikasi Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Deepublish.
Habibah, Syarifah. 2015. Akhlak dan Etika dalam Islam. Jurnal Pesona
Dasar. vol. 1 no. 4..
Hadziq, Gus Muhammad Ishom (Ed.). 2020. Pendidikan Akhlak Untuk
Pengajar dan Pelajar. Tebuireng: Pustaka Tebuireng dan Bina Ibnu
Cukir.
Hamdi, Asep Saepul dan Bahruddin. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif
Aplikasi Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.
Hamka. 1983. Lembaga . Jakarta: Pustaka Panji Mas.
107
Hamzah, Amir. 2020. Metode Penelitian Kepustakaan library Research.
Malang: Literasi Nusantara.
Harahap, Radinal Mukhtar. 2019. Etika Guru Dalam Perspektif Sayyid
Usman. Medan: Tapis Jurnal Penelitian Ilmiah. Vol. 03 No. 2.
Hawassy, Ahmad. 2018. Kajian Akhlak dalam Bingkai Aswaja. Tangerang:
Genggambook e-Publisher.
Herawati. Pendidikan Akhlak Bagi Anak Usia Dini. Banda Aceh: Juli-
Desember 2017. vol. III no. 2..
Husein, Umar. 2004.Metode Riset Ilmu Administrasi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Ihsan, Fuad. 2013. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ismawati, Esti 2012. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra,.
Yogyakarta: Ombak.
Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. 2019. Adab dan Akhlak Penuntut Ilmu.
Bogor: Pustaka At-Taqwa.
Kamal, Musthafa. 2005. Akhlak Sunah. Yogyakarta: Persatuan.
Kaptein, Nico J.G. 2017. Islam Kononialisme, dan Zaman Modern di Hindia-
Belanda: Biografi Sayyid Usman (1822-1914). Terj. M. Yuanda Zara.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Kurniawan, Asep. 2018. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Langgulung, Hasan. 2003. Asas-Asas Pendidikan Akhlak. Jakarta: Pustaka
Al-Husna.
Lubis, Mayang Sari. 2018. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Deepublish.
Mahjuddin. 2009.Akhlak Tasawuf I: Mu’jizat Nabi, Karamah Wali
danMa’rifah Sufi. Jakarta: Kalam Mulia.
Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani Press.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
108
Marimba, Ahmad D. 1980. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung:
Al-Ma’rif.
Maya, Rahendra. 2017. Karakter (Adab) Guru dan Murid Perspektif Ibn
Jama’ah Al-Syafi’i. Bogor: Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan.
Vol. 06 No. 12.
Medan, Abi dan Rahmat Saputra. 2019. Cahaya Akhlak. Situbondo: Cyber
Media Publishing.
Muchtar dkk. 2016. Konsep Pendidikan Akhlak dan Dakwah dalam
Perspektif Dr. KH. Zakky Mubarak, MA. Jurnal Studi Al-Qur`an.
Vol.12 No.2.
Nata, Abuddin. 2001. Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Nata, Abuddin. 2001. Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru dan
Murid. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Nata, Abuddin. 2012. Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta:
Rajawali Pers.
Nata, Abuddin. 2015. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Nawawi, Imam. 2020. Adab Guru dan Murid. terj. Jemmy Hendiko. Solo:
PQS Publishing.
Nurhasanah. 2017. Tesis: Kontribusi Sayyid Usman dalam Kehidupan
Keagamaan Masyarakat Islam Batavia (1862-1914). Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah.
Ramayulis. 1994. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Ramayulis. 2005. Metodologi Penididkan Agama Islam. Jakarta: Kalam
Mulia.
Saebani, Beni Ahmad dan Abdul Hamid. 2010.Ilmu Akhlak. Bandung:
Pustaka Setia.
109
Shihab, M. Quraish. 2016. Yang Hilang Dari Kita: Akhlak. Tangerang
Selatan: Lentera Hati.
Sulham, Najib. 2010. Pendidikan Berbasis Karakter. Surabaya: Jepe Press
Media Utama.
Suraji, Imam. 2006. Etika dalam Perspektif Al-Qur`an dan Hadits. Jakarta:
Pustaka Al-Husna.
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: RosdaKarya.
Syaifudin, A. 2005. Percikan Pemikiran Imam Al Ghazali. Bandung: Pustaka
Setia.
Syukur, Amin. 2010. Studi Akhlak. Semarang: Walisongo Press.
Tafsir, Ahmad. 1994. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung:
Remaja RosdaKarya.
Toha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Semarang: Pustaka
Pelajar.
Umardani, Muhammad Kharis dan Lusy Liany. 2017. Penyuluhan
Perlindungan Hukum Guru dan Adab Siswa Sebagai Peserta Didik
Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Jurnal Balireso. vol.2, no.2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Yasin, A. Fatah. 2008. Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam. Malang: UIN,
Malang Press.
Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
Penelitian Gabungan. Padang: Kencana.
Zamroni, Amin. 2017. Strategi Pendiidkan Akhlak Pada Anak. Semarang:
Sawwa.
112
RIWAYAT HIDUP
Nia Fajriyatul Umniyyah lahir di Bekasi pada tanggal 15 September 1997.
anak ke dua dari Bapak Zainal Abidin S.Pd.I dan Ibu Kartinah . penulis
menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK. Al-Bina di Bekasi
pada tahun ajaran 2002/2003 M dan melanjutkan pendidikan sekolah dasar di
Madrasah Ibtidaiyah At-Taqwa 35 Bulak Perwira Bekasi pada tahun 2003 M
sampai 2006 M, kemudian penulis pindah sekolah ke Madrasah Ibtidaiyah
At-Taqwa 04 Assalam Bekasi pada tahun 2006 M sampai 2009 M.
Selanjutnya, pada tahun 2009 M penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Pertama (SMP) At-Taqwa Pusat Putri 01 Bekasi selama tiga
tahun. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah (MA)
Darul ‘Amal Buni Bakti Babelan Bekasi pada tahun 2012 M sampai 2015 M.
Setelah lulus sekolah menengah atas, penulis melanjutkan pendidikan di
perguruan tinggi pada tahun 2016, tepatnya di Institut Ilmu AL-Qur’an (IIQ)
Jakarta, Fakultas Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI).
Dengan ketekunan dan kesabaran yang tinggi untuk belajar dan selalu
berusaha, Alhamdulillah penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Semoga
dengan penulisan skripsi ini, dapat memberikan kontribusi positif bagi dunia
pendidikan.