KONSEP PENGORGANISASIAN

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangOrganisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi identik dengan sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yagn tergabung dalam suatu sistem. Siapapun memerlukan pengalaman dalam organisasi, ini dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang pasti akan berinteraksi dengan yang lain.Keperawatan adalah sekumpulan sistem yang terdiri dari kumpulan manusia yang berkelompok untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Dalam kenyataannya, hubungan antar perawat pun memiliki suatu garis tegas yang sebenarnya telah disusun dalam suatu bentuk susunan sistematis yang disebut dengan organisasi. Mempelajari konsep pengorganisasian adalah hal yang sangat penting oleh seorang perawat guna dapat memahami proses sistematis dalam praktek dan interaksinya. Dari latar belakang diatas, tugas konsep pengorganisasian ini kami susun.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa definisi dari organisasi ?2. Apa yang dimaksud dengan struktur organisasi ?3. Apa yang dimaksud dengan job descciption, job analisis, dan job evaluasi ?4. Apa saja prinsip-prinsip dalam pengorganisasian ?5. Apa saja kegiatan dalam pengorganisasian ?1.3 Tujuan Penulisan1. Mengetahui definisi dari organisasi.2. Mengetahui yang dimaksud dengan struktur organisasi.3. Mengetahui yang dimaksud dengan job descciption, job analisis, dan job evaluasi.4. Mengetahui prinsip-prinsip dalam pengorganisasian.5. Mengetahui kegiatan dalam pengorganisasian.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Definisi OrganisasiIstilah organisasi dapat diartikan sebagai :Wadah : sekelompk manusia untuk saling bekerja sama.Proses : pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien.Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 803) organisasi adalah kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Boone dan Katz organisasi didefinisikan sebagai suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.Organisasi adalah perserikatan orang, yang masing-masing diberi peranan tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian kerja di man pekerjaan dibagi menjadi rincian tugas, diberikan di antara pemegang peranan, dan kemudian digabung ke beberapa bentu hasil. (Sutarto,2006: 36)

2.2 Struktur Organisasi2.2.1 Definisi Struktur OrganisasiStruktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi sehingga menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan, fungsi, aktivitas, dan wewenang antara yang satu dengan yang lain bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi.Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan organisasi yang dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan perwujudan pola tetap hubungan antarfungsi, bagian, atau posisi maupun orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi, atau desentralisasi dalam proses pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja. Struktur organisasi adalah susunan subsistem dengan hubungan wewenang dan tanggung jawabnya. Struktur organisasi merupakan struktur hirarki dengan manajemen puncak paling atas, manajemen tingkat menengah yang berada pada posisi tengah, serta manajemen tingkat bawah yang berada pada tingkat yang paling bawah. Bagan oganisasi yang berbentuk piramida menunjukkan bahwa manajemen puncak jumlahnya relative sedikit terhadap manajemen tingkat bawah. Organisasi membagi pekerjaan atas tugas-tugas khusus sehingga menimbulkan spesialisasi.2.2.2 Faktor Perancangan Struktur Organisasi Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah :1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuan2. Teknologi yang digunakan3. Anggota dan orang-orang yang terlibat di dalam organisasi4. Ukuran organisasi2.2.3 Unsur-unsur Struktur organisasiUnsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:1. Spesialisasi kegiatan2. Standarisasi kegiatan3. Kordinasi kegiatan4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan5. Ukuran satuan kerjaModal dasar struktur organisasi menekankan garis wewenang, kesatuan perintah, rentang kendali yang sempit, dan penggunaan dukungan staff terhadap organisasi tersebut. Eksekutif di dalam organisasi tersebut harus bertanggung jawab atas prestasi semua bawahannya.Organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai oleh individu-invididu sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja bersama secara kooperatif dan dikoordinasi dapat mencapai sinergi. Tiang dasar pengorganisasian adalah prinsip pembagian kerja (division of labor) yang memungkinkan sinergi terjadi.Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi yaitu:1. Pembagian kerja2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan5. Tingkatan manajemen2.2.4 Tujuan Pembuatan Struktur Organisasi : Memperlihatkan pola hubungan antara anggota organisasi dan sarana yang dimiliki agar setiap anggota organisasi mengerti dengan jelas tugasnya, kewajiban, hak dan tanggung jawab.2.2.5 Bentuk Struktur OrganisasiBerdasarkan pola hubungan kerja dan aktivitas, wewenang serta tanggungjawab, maka bentuk-bentuk organisasi dibedakan sebagai berikut :a. Struktur Organisasi Lini : Organisasi bentuk garis di ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Begitu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di tujukan kepada atasan yang memberi perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih sederhana.Bagan 1. Struktur Organisasi Lini.Ciri-ciri Struktur Organisasi Lini :Kesatuan perintah terjamin; Pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan; Organisasi tergantung pada satu pimpinan.b. Struktur Organisasi Fungsional : Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.

Bagan 2. Struktur Organisasi Fungsional

Ciri-ciri Struktur Organisasi Fungsional :a) Tidak menjamin adanya kesatuan perintah.b) Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi.c) Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama.c. Struktur Oranisasi Garis dan Staf : Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang di kembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya di gunakan oleh organisasi yang besar, daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf. Staf adalorang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.Bagan 3. Struktur Organisasi Garis dan Stafd. Struktur Organisasi Fungsional dan Staf : Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur organisasi.dengan memakai sistem gabungan ini di mungkinkan memilih, yang menguntungkan di pakai yang merugikan di tinggalkan.Bagan 4. Struktur Organisasi Fungsional dan Staf2.2.6 Jenis Struktur Organisasi Ada beberapa jenis struktur organisasi dan perusahaan harus memilih mana yang terbaik sesuai dengan kebutuhannya. a. Struktur Tradisional. Struktur ini berdasarkan fungsi divisi dan departemen. Ini adalah jenis struktur yang mengikuti aturan dan prosedur organisasi. Dicirikan dengan memberikan garis otoritas yang jelas di seluruh level manajemen. Jenis struktur dibawah struktur tradisional adalah :1. Struktur Lini - adalah jenis struktur yang memiliki lini perintah yang sangat spesifik. Persetujuan dan perintah dari jenis struktur ini berasal dari atas ke lini yang bawah. Struktur ini sesuai untuk organisasi yang kecil seperti kantor akunting atau kantor hukum. Jenis struktur seperti ini memudahkan pengambilan keputusan, dan bersifat informatif. Mereka memiliki departemen yang lebih sedikit, yang membuat seluruh organisasi sangat desentralisasi. 2. Struktur Lini dan Staff meskipun struktur lini sesuai untuk kebanyakan organisasi, khususnya organisasi yang kecil, tapi tidak efektif untuk organisasi yang lebih besar. Dimana struktur organisasi lini dan staff memainkan perannya. Lini dan struktur menggabungkan struktur lini dimana informasi dan persetujuan berasal dari atas ke bawah, dengan dukungan dan spesialisasi staf departemen. Stuktur organisasi lini dan staff lebih terpusat. Manajer lini dan staff memiliki otoritas pada bawahannya. Pada jenis stuktur organiasai ini, proses pengambilan keputusan menjadi lebih lambat karena lapisan dan panduan yang tipikal, dan jangan melupakan formalitas didalamnya. 3. Struktur fungsional jenis struktur organisasi ini mengelompokkan orang berdasarkan fungsi yang mereka lakukan dalam kehidupan profesional atau menurut fungsi yang dilakukan dalam organisasi. Bagan organisasi untuk organisasi berbasis fungsional terdiri dari Vice President, Sales department, Customer Service Department, Engineering atau departemen produksi, departemen Akunting dan Administratif .b. Struktur Divisional. Ini adalah jenis struktur yang berdasarkan divisi yang berbeda dalam organisasi. Struktur-struktur ini dibagi ke dalam :1. Struktur produk struktur sebuah produk berdasarkan pada pengelolaan karyawan dan kerja yang berdasarkan jenis produk yang berbeda. Jika perusahaan memproduksi tiga jenis produk yang berbeda, mereka akan memiliki tiga divisi yang berbeda untuk produk tersebut .2. Struktur pasar struktur pasar digunakan untuk mengelompokkan karyawan berdasarkan pasar tertentu yang dituju oleh perusahaan. Sebuah perusahaan bisa memiliki 3 pangsa pasar yang digunakan dan berdasarkan struktur ini, maka akan membedakan divisi dalam struktur. 3. Struktur geografis organisasi besar memiliki kantor di tempat yang berbeda, misalnya ada zona utara, zona selatan, barat, dan timur. Struktur organisasi mengikuti struktur zona wilayah. c. Struktur Matrix Merupakan struktur, yang menggabungkan struktur fungsi dan produk. Kedua gabungan ini merupakan gabungan terbaik untuk membuat struktur organisasi yang efisien. Ini adalah struktur organisasi yang paling kompleks. Penting untuk menemukan struktur organisasi yang terbaik untuk organisasi, karena penetapan yang keliru akan merusak fungsi organisasi 2.2.7 Bentuk bentuk Organisasia. Functional Organization ( Organisasi Fungsional )Bagan 5. Functional Organization (Organisasi Fungsional)Organisasi fungsional umum ditemui pada perusahaan-perusahaan yang memproduksi suatu barang. (Kebanyakan perusahaan di Indonesia mungkin menggunakan Functional Organization). Pada organisasi fungsional, semakin besar organisasi, semakin dalam pula hirarkinya dan semakin terspesialisasi pekerjaannya. Semua orang melapor kepada hirarki diatasnya, seterusnya hingga mencapai puncak hirarki (CEO).Keuntungan dari functional organization adalah kesederhanaan dalam komunikasi dan efisiensi proses yang berulang. Kerugiannya bila menghadapi sebuah proyek antar divisi, pergerakan dari tiap anggota tim akan terbatasi oleh sekat-sekat divisi dan manajer proyek dapat merangkap menjadi manajer salah satu divisi yang mengakibatkan keputusannya terpengaruh kedudukannya pada divisi. Kerugian lain dari sistem ini adalah komunikasi menjadi sangat terbatas (umumnya top down) dan kreativitas terbatasi oleh rangkaian persetujuan birokratis.b. Projectized Organization ( Organisasi Proyek )Organisasi proyek seperti ini berfokus hanya saja proyek daripada fungsionalitas. Saya sendiri belum pernah menemukan organisasi besar yang menggunakan tipe organisasi proyek ini. Mungkin tipe organisasi ini ada pada beberapa kelompok konsultan freelancer yang bekerja secara lepas tetapi memiliki seorang koordinator. Manajer proyek memiliki kuasa yang besar selama sebuah proyek berlangsung.Keuntungan dari tipe organisasi ini adalah kemudahan untuk memasukkan seorang konsultan luar, efisiensi dalam mengerjakan proyek, kemudahan untuk membagikan sumber daya antar proyek, fleksibilitas dan independensi yang besar dari tiap karyawannya.Kekurangan yang dapat muncul adalah setiap karyawan harus cukup memiliki motivasi, bertanggung jawab, dan terbiasa untuk mengambil inisiatif. Struktur ini tidak terlalu cocok bila perusahaan memiliki banyak aspek administrasi atau operasi.Bagan 6. Projectized Organization (Organisasi Proyek)c. Matrix Organization ( Organisasi Matrix )Organisasi Matrix merupakan peleburan dari kedua tipe organisasi diatas. Organisasi Matrix mencari keseimbangan antara operasional/administrasi dan proyek. Contohnya adalah seorang manajer proyek yang ingin mengerjakan proyek inventory. Tim proyek akan terdiri dari bagian purchasing dan finance.Organisasi Matrix mempunyai tiga buah sub Organisasi berdasarkan kekuatan manajer proyek dan manajer fungsional.Bagan 7. Matrix Organization (Organisasi Matriks)Keuntungan yang diberikan tipe organisasi matrix adalah pemanfaatan sumber daya manusia yang efisien, anggota tim mempunyai pekerjaan operasional tetap setelah proyek selesai, sharing pengetahuan antar divisi yang lebih baik dari pada tipe fungsional, dan adanya keterlibatan stakeholder yang kuat.Kekurangan yang dapat muncul adalah dengan adanya dua buah atasan, karyawan bawah harus melapor pada dua atasan dan hal ini dapat membingungkan. Atasan-atasan dapat memperebutkan karyawan sehingga membingungkan mereka dalam membuat prioritas kerja dan memahami perannya. Prosedur komunikasi dan pemanfaatan sumber daya harus ada dan jelas untuk menghindari kekacauan ini.

2.3 Job Description, Job Analisis, Job Evaluasi2.3.1 Job AnalisisAnalisis jabatan merupakan alat dari manajemen untuk melaksanakan pengadaan karyawan. Job analisis merupakan kegiatan menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dikerjakan. Job analisis merupakan Informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai. Langkah-langkah Job analisis:1. Tentukan kegunaan hasil informasi analisis jabatan (spt : uraian jabatan, spesifikasi jabatan, evaluasi jabatan, dll ).2. Kumpulkan informasi tentang latar belakang organisasi (spt: bagan organisasi, jenis-jenis pekerjaan yang ada, dll). 3. Seleksi orang yang akan diserahi jabatan yang akan dianalisis.4. Kumpulkan informasi analisis jabatan ( spt : aktvitas pekerjaan, perilaku karyawan, kondisi kerja, syarat-syarat pengisi jabatan).5. Verifikasi kebenaran data/informasi kepada pekerja dan atasan langsung.6. Susun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.7. Ramal atau perhitungkan kemungkinan pengembangan analisis jabatan terhadap perkembangan perusahaan pada masa yang akan datangInformasi analisis jabatan digunakan untuk Rekrutmen dan Seleksi, kompensasi, evaluasi jabatan, Penilaian Prestasi Kerja, Program Latihan dan Pengembangan, promosi dan mutasi, pemerkayaan pekerjaan, penyederhanaan pekerjaan, penempatan karyawan, peramalan kebutuhan tenaga kerja, orientasi karyawan baru.2.3.2 Job DescriptionJob description adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.Isi uraian pekerjaan : 1. Identifikasi jabatan/pekerjaan2. Hubungan tugas dan tanggung jawab 3. Standar pekerjaan (prestasi yang harus dicapai)4. Syarat kerja (alat, mesin, bahan baku )5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan 6. Penjelasan tentang jabatan di bawah dan di atasnya.2.3.3 Job EvaluationJob evaluation adalah menilai berat atau ringan, mudah atau sukar, besar atau kecil resiko pekerjaan dan memberikan nama, rangking, serta harga atau gaji suatu jabatan. Bila pekerjaan berat, sukar, berisiko besar, dan rangking jabatan semakin tinggi, maka harga atau gaji semakin besar. Sebaliknya, bila pekerjaan mudah, ringan, resiko kecil, tanggung jawab kecil, dan rangking jabatan rendah, maka gaji jabatannya semakin kecil2.4 Prinsip Pengorganisasian1. Prinsip Rantai KomandoMenyatakan bahwa untuk memuaskan anggota, efektif secara ekonomis, dan berhasil dalam mencapai tujuan mereka, organisasi dibuat dengan hubungan hirarkis dalam alur autoritas dari atas kebawah. Prinsip ini mendukung struktur mekanistis dengan autoritas sentral yang mensejajarkan autoritas dan tanggung jawab. Komunikasi terjadi sepanjang rantai komando dan cenderung satu arah-kebawah. Pada organisasi keperawatan modern rantai komando ini adalah datar, dengan garis manajer dan staf teknis serta administrasi yang mendukung staf perawat klinis.2. Prinsip Kesatuan KomandoMenyatakan bahwa seorang pekerja mempunyai satu penyelia dan terdapat satu pemimpin dan satu rencana untuk kelompok aktivitas dengan objektif yang sama. Prinsip ini masih diikuti pada kebanyakan organisasi keperawatan tetapi masih terus dimodifikasi dengan memunculkan teori organisasi. Keperawatan primer dan manajemen kasus mendukung prnsip kesatuan komando ini, seperti juga praktik bersama.3. Prinsip Rentang KontrolMenyatakan bahwa individu harus menjadi penyelia suatu kelompok bahwa ia dapat mengawasi secara efektif dalam hal jumlah, fungsi, dan geografi. Prinsip asal ini telah menjadi elastis makin sangat terlatih pekerja, makin kurang pengawasan yang diperlukan. Pekerja dalam pelatihan memerlukan lebih banyak pengawasan untuk mencegah terjadinya kesalahan lebih banyak pengawasan untuk mencegah terjadinya kesalahan. Bila digunakan tingkat yang berbeda dari pekerja keperawatan, manajer perawat harus lebih banyak menkoordinasikan.4. Prinsip SpesialisasiMenyatakan setiap orang harus dapat menampilkan satu fungsi kepemimpinan tunggal. Sehingga ada divisi tenaga kerja : suatu perbedaan diantara berbagai tugas. Spesialisasi dianggap oleh kebanyakan orang menjadi cara terbaik untuk menggunakan indivdu dan kelompok. Rantai komando menggabungkan kelompok-kelompok dengan spesialisasi yang menimbulkan fungsi departementalitas.2.5 Kegiatan Pengorganisasian1. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan.2. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab.3. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja.4. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanOrganisasi adalah. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa bentuk organisasi yang memiliki struktur berbeda. Terdapat keunggulan maupun kelemahan dari berbagai jenis struktur organisasi, namun hal ini tergantung dari kebutuhan organisasi. Dalam membangun suatu organisasi, dibutuhkan pembagian kinerja, maupun strategi untuk jalannya organisasi. Hal ini akan tergambar pada job analisis, job description, dan job evaluation. Seperti suatu ketentuan, suatu pengorganisasian memiliki prinsip-prinsip yang akan terus dijalankan seperti prinsip rantai komando, prinsip kesatuan komando, prinsip rentang kontrol, maupun prinsip spesialisasi. Prinsip-prinsip ini memiliki perhatian pusat yang berbeda-beda. Dalam pengorganisasian, terdapat beberapa kegiatan yang akan dialami secara garis besar seperti pengalokasian sumber daya, penetapan struktur organisasi, perekrutan,penempatan sumber daya manusia, maupun beberapa jenis kegiatan lainnya. Kegiatan ini dilakukan sebagai aktivitas sistematis yang akan dilalui oleh sebuah pengorganisasian.

3.2 SaranDunia medis, terutama keperawatan memerlukan sikap manajerial yang baik dalam terapannya. Ilmu dalam pengorganisasian adalah hal yang harus dipahami dengan baik, karena keperawatan adalah badan yang dibentuk dari seperangkat ilmu, terapan, dan klinis yang sistematis. Untuk menjalankan sistematisnya, pengorganisasian adalah utama yang harus diikuti oleh semua unsur yang terkait. Pemaparan konsep pengorganisasian adalah ilmu secara umum, perlu dilakukan pemaparan lebih lanjut untuk tugas selanjutnya dalam hal pengorganisasian bidang keperawatan untuk pembaca.

DAFTAR PUSTAKAAnonymous. Arti Pentingnya Organisasi dan Metode. Gunadarma. Diakses pada tanggal 10 September 2014 darihttp://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_organisasi_dan_metode/bab1_arti_penting_organisasi_dan_metode.pdfKuspriatni, L. Studi Tentang Organisasi. Diakses pada tanggal 10 September 2014 darilista.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../Studi+Tentang+Organisasi.pdfMakmur, H. (2007). Patologi Serta Terapinya dalam Ilmu Administrasi dan Organisasi. Bandung : PT. Refika Aditama.Sutabri, T. (2005). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta.Sutarto. (1998). Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Swanburg, Russel C. (2000). Pengantar Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan Untuk Perawat Klinis. Jakarta : Balai Penerbit EGC.Winanti, Marliana B. (2009). Kegiatan Dalam Pengorganisasian. Diakses pada tanggal 11 September 2014 darihttp://elib.unikom.ac.id/download.php?id=56410

16 | Manajemen Keperawatan Konsep Pengorganisasian