Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KONSEP PENIHDIKAN ISLAM MENURUI FAILUR RAHMAN
SKRIPSI
Diejukan Untuk Memenuhi Tugas den MelengkapiSalah Satu Syerat Buna Memperoleh Gelar
Sarjana Dalam Ilmu Pendidjkan Isl6m
- ---"------,.._-
'~
OI.h ;
QAIMAH
NPM. 88301141
FAKULTAS TARBIYAHUNIVERSITAS ISLAM BANDUNG (UNISBA)
BAN DUNG 1990
MOTTO:
. ..
HKatakanlah (hai Muhammad): lIAdakahs eme or;:mg- orang yang merige bahufdengan orang-orang yang tidak me_nge-t abu.i '?" Gessun gguhnya (nanya )orang berakallah yang dapat mene.,rima pelajaran." (as. 39:9).
ii
KONSEP PEllDIDIKAN ISLM; MENUnUT FAZLUR HAHYlAN
Ddse t.u ju.i Oleh:
Pembimbing I
(Dr.H. Muly . Sumarrt r-L, MSc.)
Pembimbing II
(R.Noar Rohman Fauza~,MA.)
Mengetahui
Dekan Fakultas ~arbiyah
tjn i ve r-s Lt c e Islam Bandung
( Drs. Sanusi Uwes, H.Pd. )
PENG3SAHAll
Skripsi ini telah dimunaqasyahkan o:eh tim pengujidari Fakultas Tarbiyah Universitas Islam ~andung
peda tanggal Desember dan di t-er' Lnasebagai salah antu sy2rat untuk memperoleh gelarSarjana dalam bidang Ilmu Pendidikan Islam
Pa~itia Ujian Munsqasyah
Ketua.
-(Drs. Sa~usi Uwes,M.Pn)
Sekretaris
(Dre , II. Adliyah Ali H. Da'i)
Penguji I
Tim Penguji
Penguji II
Penguji III/)
/fJ/1/~1"til}!
Penguji IV
-111-
TRAIlSLI TERASI
;-p- dt.- o
').0- t
p- 20
i. - c
t- gh
0- ~
",,,- qL/
0- k
~ - 1V
-!>- IlO
(.U- n
--0- h
C> - u, uJ( - i, i
L7
) , a,
U - b
0- t
0- t<
V - j
G h
r,- kh
"- - dv'
" dbv,
r---' -
" - z----'u...:,- s
,shL,u)-
W- s
Keterangan:
Ayat dan Surat al_Qur'2n dikutip sesuai denga~ urut8n yang
terdapat di da'Lam aI-QuI' I an. Nemer gur-a-t d.i 't ul.Le t.er'Leb.Lh
. dahuLu , barulah kemud t an ct ikuti dengun n omo r' aya't , Arrta.,
~a ~omor Ayat dengan Domar Surat terdapet titik dua (:).
Jadi seumpama ~7;e5 uerarti ~urat ke tujuhbelas (al-Isra)
ay e t 85.
{Sunb er' 'rr-ans Lit.ares i dikutip dar-L Ll.yos Be- Yun us dan '<ar'LdAhmad, Islamic SociolQgl: An Introduction, (Cambridge:Hodde" and stougtton, ~985~ ~
-iv-
·---tuk
Ibunda, " --':li dan
anak tercinta
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab
Suei al_Qurtnn sebagai petunjuk bagi umet manusia, ~erta
yang telah mengutus Rasul-Nya Muhamnad Saw. kepada se
luruh umat manus La ,
Skripsi ber judul "Kona ep PencLd Ikan Islam Menurut
Fu z Lur- Rahman II ini ditulis da'Lam rar:gka memenuh L pe r-aya-.
ratan untuk menyelesBikan studi tingkat sarjana pada Fa
kultas Tarbiyah UnlversiLI18 Islarr. 13andung (UNISBA), di
Bandung. Bagi penulis sendiri, penelusuran pikiran-pikir
an Fazlur Rahman mengenai pendidikan (intelektual) Isla~
yang ada di dalsm beberapa karyanya --buku maupun nrti
kel, Bdalsh cerminan keinginan penulis untuk rr.eroahami
masalah ini secara mendalam, di samping ketcrlibatan ha
t! dan p i.kIr-an p ada konaep-ckpn s ep pend Ld Lkan . xont.ernpor-e r-,
Penulisan skripsi ini terlakouna sepenuhnya ber
kat bantuan dari berbagni pihak. pcrtama sekali penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada Iuu Dr. H. Mulyanl
Suman t r-L, MSc •.. dan Bapuk H. Noor Rohman jenuz an , MA. J
yang telah ernat bcrkcnan membLmbLng penu Lr.e daLam menye
lesalkan skripsi ini. Tukar pikiran a~tara penulis dengan
be} dau ber-duu di t.enguh-c t.enguh ke a Lbukan sehari-harlnya
puny a and!l be~ar dalam penulisan skripsi ini. Apalagi
beliau berdua --dengan murah hati-- telah menyarankan
bcbcrapa p.er-ubahan dari skripsl lni guna ke Layakannya •
Penulis juga tldak lupa mengucapkan terlmakasih sekali
lagi kepada beliau berdua ntns pengertian dan kesabaran
vi
yang ditunjukkannya sehubungan dengan penulisan skrip_
si yang --karena satu dan lain hal-- Membutubkan waktu
yang age.k lama.
Ueapan terimakasih yang sarna juga perlu penulis
~ampaikan kepada Bapak Dekan Fakultae Tarbiyah UNISBA~
Drs. Sanusi Uwes, M.Pd., dan pembantu dekannya, yaitu
lbu Dra. H. Adllyah Ali M. Da'i, yang dengan senang ha-
ti telah penulis "ganggu" Juga kesibukan sebari-harlnya.
Semoga Allah memberikan balasan yang setimpal atas bim
bingan dan pengertian yang mereka berikan kepada penulis
selama lnl.
Dalam kesempeten ini juga penulis ingin mengucap-
kan terimakas~h kepada Buami tereinta, A. Baidowi AR,
yang dengan sabar telah menearikan bahan-bahan yang di
perlukan bag1 penulisan skripsi ini. Juga ueapan terima-
kasih yang tulus penulio sampaikan kepada Ibunda tercin-
ta~ H. Halimah, yang dengan kesabarannya telah meringen
kan beban penulis dengan memberi dukungan, moral maupun
material, ser-t.a kakak-kakak tereinta ~ yang de ngnn «oer-e-
nya send1ri-sendiri lT telah berhasil menggugah hati penu-
lis untuk secepat mungkin merampungkan studi ini; apalR-
gi s1 keell "Fe b.i , II di maria kehadirannya .membawa se ma-
ngat tersendirl untuk segers menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya~ s emnga Allah memba Laa jasa-jasa baLk me r-e ka
semua dengan ae t.Lmpe L, Dan s emoga karya tulis yang tidak
begitu ba.Lk ini :nenjadi ar~J.81 Lbadah penujLs kepada Allah. c
Subhanahu wata ala.
vii
Tegur sapa berupa kritik dan sar~l dari sidang
pembaca terhadap penyempurnaan skripsi ini sangat penu
lis harapkan. Hanya kepada Allah kita menyembah~ hanya
kepada Allah kita memohon pertolongan, dan hanya kepada
Allah jualah kita semua akan kembali.
Bandung, 26 November 1Y90
Qaimah Umar
viii
E. Sf.st ernat i ka PenujLsan .
G. Metodc dan Tek~lk renelitian .
C. Alflsan Penj.Li han Jadul ..........•.•....
F. Sumber Da~8. ••••.....••..•.••••••.•.••••
i
11
iii
iv
v
vi
i x ,
1
1
P
13
14
15
16
16
17
19
19
25
31
36 V
. . . .. .. . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . .. .. . . . ... .
.. . . . . . . . . .. . . . .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Pe r.ger t can PendLdi knn LsLan ••••••••••••
C. De seu' Pend.i d i kan Ls i atn .....•.•.•.•.•..•
A. Lata r Bet akan g MClsnlEtb .....•..•........
B. I'€rU,llUSBn dan Penoat aaan Na sa.Lah .•.....
A. Pendah uLuan ..•..•...' .•.•..•........••..
3. Anggapan DRSRr ..•.•.••.••..•.•.•••..••.
D. I'u j uan Pend i d.i ka n Islam .
:J. i.ruj\lf\n dan Kc gunaan PeneLr t I .
BA R II: KOHSEl' DAS:\R PENIJID1KA'i I SLAl·1 •••••••••••••
BPB _: P K,DAfillLUAN .•••.••••.•••••....••.•........
TRAtSLITERASI •......•••.......••..••.••.•••••.••••.
KAllA PENGANfAR ••••••••••••••••..••••••.••••••••••••
DAFTAR lSI ...........•...........•..............•..
HALilI,iAN ?EI\GESAHAi\ ••••••••.••••••.•......•.••••.•••
H.,\LAl"lA:'r PEB:SE1'1BAHAN .••••••.•• ; ••••••••.••••••.•••.•
HALAJVIAN YJOTTO
HALAHAN JUDUL
E. S'i fa t dan Fung a i ?eIidldi~ DaLam Pan-.
dengan Islam . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .l' '.,r
"
haLama n
F. Sd f'a t c e.i f'a t Anak Didik Da l am Pa.ndangn n
Islam .....•...•••.••••..•.....•.......• 51
G. Alat dfllJ Materi PendidikAD Islam ., . . ~.. 57
BAB III: PENDIDIKAN ISUd'ii DALAI/: PANTIAKG.!\N F.A2LUR
RAHriAK ..•.•.•.........•.••....•..•••..••.• 67
A. Riwaynt Singk2t Kehldup8r. RahmaJ1 Beser~n
Pengalaman dan Karier Akademisnya 67
1. Bela jar ae Bar-at 71
2. Kemb8li:<:e Pnkd s t an 76
3. Hi j.r ah ke Har-a t •.................... 80
E. .s kar- Pcnd.i d.i kan Is12.m 83
1. Pendahu Lua n .•....•.....••••...••••.. 83
2. .AI-Qur r an ...................•....... ·86
C. Sistem Pen d i d.i kan Islam o;:I1'i r-18sa k c l,ja-
sa: An t ar-a 'l'eo r-L dan Pr-a k't e k .•.•.•..... 94-
D. Ucoha-c us ahe Rahman Da Lem Ne.rurnuskan Sis-
tern Pendiiikan Islam •.••....••. •••• .••. 101
BAB IV: KSSr:-iPLLAli, 3AHAi:. To,}; ?El;U'fLP ......•.•... lU9
A. Ke s Impu Lan 109
:P. Saran-caa.r an ...............•.........•.. 115
C. Ee nut up •.•....•..•.........••..•....... 11·3
DAE'fAR PUS':rAKJ.. ••••••..•........•••.•.••••......•..• 12:)
BrODA-fA PEKUT,lS 124
}JAMPIRll.N - LJINP IRAN
:BAB 1
PENDAHULUAN
A. LataI' Belakang Masalah
Sebagaimana diketahui bersama, bahwa masalah pendi-
d.l kan Islam b.uka n Lah maaaLah yang ee der ha na , melainkan me
rupakan masalah yang rumit. KiLa tidak joleh mengkajinya
ee c a.ra ideal dan teoritis eema t a-cmat.a , meLc Lnkan h a.r us me-
luaskan kajian tersebut secara empiris. Kalau kajian-kRji-
an secara ideal dan teoritis saja 8udah begitu 8ulitnya,
karena menghendaki suatu masa yang ~ama serta tenaga daL
pd kt r-an yang s ungg uh-c eungguh , apa Lagd kalau ki ta her.de k
meluaskannyA dengan segi 8p:ikasiny~. Y2ng rertama menun-
tut kita unt u k nengka j i dengan cerm a't eemua s um be.r c eumber-,
yang berkenaan dengan pendidikan Islam, baik yang terdapat
di dalam al-Qur'an, hadits maupun sejarah pendidikan Islam
itu sendiri; yang kedua men unt ut kita urrt uk menyelidiki
d en ga n ee ke ama me eaLah-crta s a.Lah ke kt nt an , yaitu yang be r ke-.
naan dengan masyarak3t kit3 sendiri, pendidikan yang kini
berlaku, sikap, pikiran dan kecenderunga~ tokoh-tokoh ma-
sya.reka c , serta men coba melihat apakah E\.dE\. p en.ga r uh dari
luar "tradisi kita atau tidak.
~eskipun demikian, arah dan proses pendidikan Islam
ae ja uh Lni masih t e t ap bc.r Lnng.s ung , Xe s uLf t a n-c ke s u.l.L't an c.i
a t a s 't arepa kny a memang d Lr-as akan oleh orane-orang yang tcr-
1
2
libat dl dalamnya, dl mana pada rtkhirnya h~l ini justru
mengunt ungkan dun i.a Islam pa da umumnya , dan dunLa pend.t-
d i kan Islam pada kh u su sny a , Bc t apa 't Lda k , se jarah p end j-.
dikan Islam--terutama pDda perlode modern ini--mencatat
beberApa nama cendikiawan muslim yang rela menyurnba~gkan
pemikirannya demi kemajuan pendidikan Islam. Sebut saja
mi8alnya sejumlah cendikiawan muslim yang berkecimpung dan
menggelati masalah pendidikan, seperti hbdurrahman an-Nah
lawi, Muhammad Quthb, Abdul Fattah Jalal, M. Athiyah a1
Abrasyi, serta Fazlur Rahman, di samping beberapa naJ1R 1a
innya yang tidak mung~in disebutkan satu persatu dl sini.
Karen8 itu harus diakui, meskipun pemikiran mereka tp.ntang
'pendidikan Islam itu ada yang berbeda--terutama dari segi
land a san operasionalnya, tetapi basis d8~ arAh pemikiran
me r-e ka pada da aa.rny a sarna; rren ggu na kan al-QLl.r'an dan ,sun
nah Rasul, serta mengkaji ae j ar-ah pendidikan LsLaur dari
sudut tafsiran, tinjAuan serta peropekti~nya masing-masing.
keajaan lni tentu saja menentukan sua~u kesan, batwa hasil
pemiki~an merek£ aCEI yang sarna, di samping tidak jarang
ada juga yCing b cr be da , s eper t L ak an k.:-ta lihat pa da u.ra.L
an-c ur-eu on dl bawah In5- de ngan mengambil titik f'o ku s pade
pcmLk.l r an Pa zLu.r Itahtnan .
Persama8.n perta~a yang akan pe~ulis tunjukkan ada
lah} b2hwa hampir semua cendikiawan muslim memandang al
Qur 'an dan Sunnah Ra s ul sebagai daaa r dari pe nd Ld.i kan Is-
3
lam. Sedangkan persamaan kedua dapat kita lihat dari urai-
an-uraian mereka tentang tujuan pendidikan Islam. M. Athi-
yah al-Abrasyi menyebutkan lima tUjURD yang ingin dicapai
dalam pendidikan Islam, yaitu: (1) mengusahakan pembentuk
an budi pe ker t i yang mulia; (2) mempe r e i ap kan ee o r ang ana k
agar hidup berbahagia dunia dan akht r a t : (3) mempersiapkan
seorang anak untuk mampu mencari dan mer8ih rizki serta
menjaga segi-segi kegunaannysj (4) rnenumbuhkan jiwa ilmiah
pada seorang anak serta memuaskan rasa ingin tahunya untuk
memungkinkannya mengkaji dan meneliti suatu ilmu bukan ha-
nya sekedar ilmu, tetapi guns kesejahteraan urnat manusia;
serta (5) mempersiapkan seorang aDak agar mempunyai suatu
segi keahlian yang akan menuntunnya guna mencari rizki. 1
Kesemuanya ini dirnaksudkan untuk menjaga keseimbangan an-
tara ~~P_~~,:tI~:,~?;;~~~~2/1~t"J:~smani.V Menurut AbdurI'ahrnan an-Nah'Iawi , tuj uan pendidi kan
Islam harus mamp u (1) me ngat-ah kan dan mernbimbing akaI pi
kiran manUSi8j (2) menumbuhkan kekuatan-kekuatan dan ke
sediaan-kesediaan (bakat-bakat) yang ada pada seorang
anak; (3) menaruh perhatian pada kekuatan generasi muda
serta berusaha mendidik mereka sebaik-baiknya; sedangkan
yang (4) berusaha menyeimbangkan segala kekuatan dan kese-
1M• Athiyan al-Abrasyi, nasar-dasar Pokok pendidikan Islam, Penerjemah Prof. H. Bustami A. Gani dan DjoharBahry 1:1.8., (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), h aL, 1-4.(Selanjutnya disebut al-Abrasyi, Dasar Pokok ~endidikan Islam) •
diaan (bakat) . 2manu s i a ,
4
Seme nt ara men cr-ut Eaz Lur- Rahman, t u j uan pendidiican I.~--
yang dici ta-citakan al-Qur ' an adalah baga i ma.na ki ta dapat
mengembangkan secara sepenuhnya kemampuan inti manusia de
ngan cara sedemikian rupa, sehingga se~uruh pengetahuan
yang diperolehnya nan t L a kan raenya t u dengan kepr'Lba dl an
kreatifnya. Hal ini tentu sa ja .akan mernbuatnya mamp u meng-
ekeploitasi ke kuat an-e ke kua t a.n alam urrt uk kerua s l.ah a t an umat
manusia dan ~enciptakan suatu tata dunia yang adil, prog-
resif dan sehat. Menurut Rahman, Islam tidak pernah mela
rang pemeluknya untuk memperoleh ilmu penge t.ahuan da'Lam
bentuk ape. pun. Yang dilarang ol eh Islam da.l am hal ini
adalah jangan sampai ~lmu pengetahuan yang didapet manusia
itu menye ea t kan dan rnengar-ah kanny a kepada penghancuran di
ri nmat manuai.a , Pe nge t ah uan itu p ada dasarnya harus di
man~aatkan untuk tujuan-tujuan yeng sehat bagi individu
maupun masyarakat. 3 Dari tiga p endapa t ini dapat. penulis
s.Lmpu'lkan , banwa tujuan pend.i cLxan Islam Lt u eeb ena.r.ny a
------·f < p,.!I r "0 .___,') /1 ,~ .. "20mar Moh~mmad al-Toumy al-SyRibany, Falsafah ~
dldikan Islam, Pe ne r j emah Dr. Hasan Langgulung, (JaKnrta;Bule,n Bin"tang', 1979), hal. 4,18-419. (Se Lan ju t nyn d t ae b utal-Syaibany, Falsafah Pendidikan Isla~).
3'.J:aul"ik Adnan Amal. IsIClm dan Tanta?gan Node.r n t t as rStudi atas Pemikiran Hukum Fazlur HAh~ Bandung: Mizan,"989J.---n-aT. 153. (Selanjutnya disebut Taufik, IslaE2 dan~9ntangan Modernitas).
ada'Lah untuk menumbuhkan a kh'La k yang mulia bagd
5, l.---'-
man ue i a ,
di samping untuk menjag2 keseimbangan jasmani dan rohani.
nan lebih jauh dari itu--sesuai dengan tuntunan al-Qur1an
--adala.h un t uk ee mat a-cma't a beribadah kep ada Allah Swt .
Perbedaan-perbedaan pendapat mereka dapat klta 11
hat dari pe~ikiran rnereka tentang beberapa ko~ponen pendi
di.ka n Islam, seperti ap akah mode: a't au kurikulum yang te
pat bagi p endLd.i kan Islam dewa aa ini, a Lat .a't au materi apa
yang d i uu't uhkan dun La p end i.d.i k an Islam dan lain sebagai-
nya. Kalau orang semacam M. Athiyah al-Abrasyi berbicara
mengenai komponen pendidikan I818m seperti si st em mac ra
eah , masalah p er-pu s t a ka an , sistem sekolah tinggi, model
kurikulum yang harus dikembangkan dalam sistem pendidikan
Islam,4 maka Fazlur Rahman da Lam kajian-kaj'iannya -t entang
pendidikan Islarr tidak membatas masalah-masalah tersebut.
Tititk tolak pandangan Rahman mengenai pendidikan Islam
lebih terlihat pacta pembahasan mengenai aspek kesejarahan-
~ya. Artinya~ Rahman ingin berus3ha merckonstruksi ulang
sejarah pendidikan Islam unt~k dilihat kelebihan dan keku-
r-angannya , cnt ok kemudian be r-uaah a mer-umuakan s ua't u sistem
-,-------
; 4AI-Abrasyi, Dasar Pokok Pendidikan Islam, hal. 5168, 79-83, 85-90, dan 160-1;g:-Cf. Dr. Ali Ashraf, Hor"sonBaru Pendidikan Islam, Pen er jemah Sori Sd r-cge r- , (Jakarta:i!ustaka Firdaus, 1989"). hal. 23, 49, dan 75. (Be Lan ju'tnyadisebut Ali Ashraf. Hor-Laon Pe nd t d.l kan Islam).. ---
"
6
pendidikan Islam yang tepat gQna sekarang ini. Karena itu.,
pendefinisian ulang arti "pendi dLkan Islam, 11 men unu'tny a ,
o en jadi pe r-Lu d i Lakukan •
Mengenai pAdangannya ini Rahman menjelaskannyA s€
bagai berikut: II ••• dengan "p e.ndf dLkan LsLam" say a t Ldak'Lan
momc kaud kan pe r Le ngka'pen dan p e.reLa'ta n-cpe.ra.la t an fisiko
atau kuasi fisik penga~aran seperti buku-buku yang diajar-
kan ataupun struktur eksternal pendidikan, tetapi adalah
apa yang saya s eb ut se ba gei "Lnt.eLekuuaj i srae LsLam'"; kar-e-.
na bagi saya inilah esensi pendidikan tinggi Islam. 18
adaleh pe=tumbuhan suatu penikiran Islam yang Asli dan mc
madat, yang har us mernber-Lka n krL't er-La urrt uk menilai keber
hasilan at au kegaga'l.an sebuah et.a tem pe nd Ldi kan Islam. ,,5
Dengan ka'tav La i n , pe.nd.i.d.i kar; Islam yang d.Lmakeu dk.an Rahman
a da.lah identi k dengan "drrt e Lek't uali sme Islam, II yang ti tik
pusatnya ada pada al-Qur'an dan Sunnah Rasul. Dan kemun
duran dunla pendidikan Islam dewasa ini menurutnya lebi~
merupakan kesalaha~ penafsiran terhadap kedua ~umber yang
nenjadi a~aran Islam tersebut, yaitu berlakunya sikap ka-
urn mus.lLmLn yang "kak u" dan "f'o r-ora L" terhadap,cedua sumber
vokok pemikir8n Islam tersebuL. 6 Keka~uan tersebut menuru.t
5pazlur Rahman, Islam dan Modernitas: TantanganTransformasi Intelektual, Peaer}emah Ahsin Mohammad, (Eandung: Mizan, 1985), haL, 1. {Se Lan j ut.ny a d.Ls e b trt Rahman,Islam dan Modernitas).
6Taufilc, 181am dan Tantangan Noder nt t.ae , hal. 146.
7
Rahn.an d.i t un j ukkan dengan adanya dikotomi antara aet na-ua-
co - 0 / - ~ '1\ \, oins agarna ulum syar- Lyyah ~-:::r-'-<...'(~atau ~ulum naq-
liyyah! ;YJ·';;'J'\~) dan sains-sains r-a e LonaL CCUllim
Caql1yyah/ ~..J\(.ylu), adanya sistem mad.r a aah yang
tcrlalu memen t Lng kan ilmu-ilmu agama, serta malasnya umat
Islam untuk melakukan ~jtihad.: Karena itu, langkah yang
paling efektif untuk menanggulangi masalah ini adalah ba-
gaimana kita membua't s ua't u penafsira.1-ulang 't er'na dap ajRr-
an-ca j ar-an al-Qur'an, dengen suatu metodologi penafsiran
yang bertanggungjawab dan bersikap adil terhadap pesan-pe
san moral al-Qur l an yang universal. ~
Di samping pertimbangan-pertimbangan akadernis di
atas, menurut penulis, masih ada beberapa hal yang perl~
dikeo~kakan seh~b~~gan dengan pAndangan-pandangan Rahman.
Pertama_adalan kenyataan, bahwa Rahm2n b~kan ITer~pakan se
orang ahLj, yar.g p~re meng knusu skan diri bergelut daLam bi
dang pendidikan. Sebagai s?orang teolog, Rahman acapkali
selal~ memulai pandangan-pandangannya dengan melihat kele
~ahan-kelemahan normatif ya~g diderita umAt Islam, untuk
kemud.ian memb er-Lkan s ua t.u sclusi Lewa't kajian-kajie,n yang
bersifat historis. Men~r~t keyakinannya, hnnYn lewat ca~a
inilah kita dapat melihat secara obyektif kelemahan dan
~esalahan umat Isleffi dalam perjalanan sejarahnya. Padahal,
7Rahman, Islaffi dan ModernitRA, hal. 38-40.
8
Gcperti kat a Hasan Langgulung, salah satu yang menjadi ke-
Lemahan un t u k menangguLan g.i ke Lemahan s i et cm pend.i dLkan
Islam i81ah, bahwa i8 (sistem pendidikan Islam tersebJt)
selalu dipandang atau dibahas melalui kecenderungan 8uatu
d.i a i.pLdn ilmu tie r-t en t u, seper-t i s e jar-an , til safat, t RSE\.W uf
dan sebagainya. Kajian-kajian ~ahman, pad8 faktanya, mcwa
kili aa.Lah satu kecenderungan di a't a a , ya kn.t men i La i, ke l.e-.
mahan s Le't em p endLd i kan Le Lam ct dak da.r I kac arna't a pendi-
dikan, melainkan dnri kncamata sejarah.
Kedua, memang telah ada salah satu ka~ian yang sa
ngat serius mengenai pemikiran keagamaan Rahman tentang
maaeLah h ukum Islam yang d.iLa kuken oleh Tauiik Adn an AmaL,
'Eetiap i, kaj ian yang a e c ar-a khu s ua mclihat pan dangan-c pa.n
dangannya mengenai pendidikan Islam, sejauh ini, menurut
penulis memang belum peTnah dilakQkBn orang. Di samping
i tu, pan dan gan-cp andangan keagamaan Rahman juga banyak me-
ru mbu.l kan kontroversi, s ehLn.gga meni.mbul ken be ber-ape Bi-
kap umat Islam terhada?nya, b8ik yang apresiatif dan anti
patik. Ahmad Syafi'i Ma'arif misalnya, menilai Rahman se
bFlgai 'vs eo r an g ocr jane yang aan ga t Qur 'an-oriented. 1l 8 Ia
juga meru La i bahwa b e ka s gur unys. itu mungkin "dap a't d tca-
8Ahmad Syafi I i Na I arif, "Nenyj ma k PemLk.i r-en Pa z Lu.rRahman tentang Le l.am , tl dalam Nuhammad Diponegoro dan AhmAdSyafii MaGri!, Dut?L Islam Untulr Dunia Noder-n , (Yogy aka r-t a :ShalahUddin Press, 19~ hal. )b.
9
tegc;rikan sebagai 8ulah seorang yang paling bertanggungja-
wab dalam masalah pe~baruah pemikiran 181Rm secara totRl
dan tuntasl\9 sesudah Per-ang Dunia ke-2. Sebab--lanjut Ma 1_
arif--dalam diri Rahman 11 berk umpu.L ilmu ee orang a1im yang
nli~ dan ilmu BeoTRng orientalis yang paling beken. ,r10
Be r t oLak beLakan g d e ngan Na t a r.i f , Maryam JRmilah
menggasak ha:Jis-habisan pemikiran keagamaan Rahman dan
bah kan ee c ar-a Lang s ung menudLngnya s ebaga.i "Se b uah Contoh
Pe nge r-uh or i ent a.i j s«.c terhadap Se j araa Muslim Sekarang"--
demi~ian judul sRlah satu b~b dalRffi b~kunya
",-" . ,- R h 11 "peml~lran ~eagam2an a man --yang mempunyal
yang memb ah a s
anggaIlA.n bahwa
bebe~apa bagian 21-Qur 'an yang memuat rincian-rincian fak
tual tentang cerita kenRbian tidaK perl~ diterima sebagai
12wRhyu Tuhan. Akhirnya MArya~ Jamilah menilai:
••• jika seorang sarjana sekaliber TIr. Fazlur R8hman, d.i r e kt u.r "Islamic Research En s t L't ut e" di RawElpindi yang disponsori Pemerintah (Pakistan) danyang pe da ha kLka t nya ee or-arrg pernimpin ge rakan mo-dernis Pakistan, aama sekali tidak mampu men eLur kankar'ya-eka r-ya yang as1i, kr-e a t Lf a'tau pcrn i kdr an yPlngb cb ae , Jikd dem Lkf.an apa yang bisa dihar-ap kan olehpara pe.n g.l kut nya dari kemampua nnya yang sediki t
or/ 9 I b i d., hal. 23.
10Ahmad Syart j Maarif, "EazLu.r Rahman , Al-Qur ' an danIemikil.'al1 La'Larn ;" K8.tR Pengante r untuk buku Fazlur RahmanIslam, Pen er j emah Ahsin 11ohammad, (Bandu.ng ; Pu s t a ka , 1984).h~vi. (BeLanj utny a d t s e but Rahman , Io12l..'n).
11Maryam Jamilah, Islam dan Modernisme, PenerjemahA. Jainuri dan Syafiq A. Mughn~(SurabaYA: Al-Ikhlas,tt.). hal. 129.
17I:nd., ha~. 129-132.
10
ini?13
Kedua kajian yang penulis utarekan di atas, tentu
aa j a memberi garubaran yang kontradiktif mer.genai pemi kLr-an
keagamaan Rahman. Di satu pihak, Ma'arif h2nyA mengemuka
kan pandangan-pandangan Rahman secara apresiatif--hal ini
adalah wajar, mengingat Ma'arif pernah melakukan perkenal
an intelektua: dengannya--dan rnenelusuri hal-hal yang mem
pengaruhi pem:'kiran Rahman dalam sejarah keagamaan Islam;
sementar~ Jamilah, di lain plhak. membahasnya sebagai tum
puan kemarahan serta menuduh Rahman menjiplak mentah-men
tah ide-ide para orientalis--hal inl juga wajar, mengingat
Jamilah Bdalah murid terkasih Abul A'la Mawdudi, musub in
telektual Rah~an yang paling tangguh di Pakistan dan sa~
ngat anti-Baret. Dleh karenanya, tulisan-tulisan tersebut
tampaknya tidak ak8n bnnyak membantu uRlaffi studi ini.
Ide-ide penting Rahman mengenai pendidikan Islam
lebih banyak 't e.r t uang de.Lam bukunya yang ber j uduL Islam
Q§Q Modernit8S: Tentang TranSIorma5i Intelektual, serta
dalam beberapa artikelnya. Tetapi semangat yang mendasari
pandangan-pandangannya mengenai pendidikan Islam dapat ki
't a bac a pa da hampir s eLur-uh kar-ya-c kar-ya. yang dihasilkan
nya , baLk dalam berrt uk buku maup un artikel. S't ud i Ln.i akan
berusaha menelaah pemikiran Rahman mengenai pend~dikan 18-
13~bid., hal. 147-148.
1 1
lam dengan berpangkal dari karya-karYR intelektualnya. Da-
lam presentasinya, studi ini penulis harap akan lebih ber-
upaya memberik3n Rahman berbicara tentang gagasan-gagasan
nya sendiri. 14
Dar L ur-a Lan di a't a o dapa t d.i Lf.hat banwa perm.xr r-an
Rahman agak b er-aeda d eng an pemikir-pemikir lainnya .. Kar-eria
itu akan menjadi menarik manakala kita alcan ber~saha rnern-
bandingkan pemikiran Rahman tersebut, d~nertn M. Athiyah
al-Abrasyi ataLl. Ali Ashraf, misalnyR J untuk kemudian diru-
muskan dalam bentuk pertanyaan. Pertana adalah apakah
mungkin menelit~ sistem pendidikan Islam--seperti dikehen
daki Rahman--dengan mengesampingkan komponen-komponennya?
Ke dua , b aga Lman a kah s ebe na.r-nya r e Lov an s.i. arrt a r a penaf s Lr an
rtl-Qur'an dengan metodolog~ yang bertanggungjawab yang di
tawarkan Rahman dengan sistem pendidikan Islam? Berdasar-
kan ur-aLan dan p e r-t.anyaan inilah, maka p en elLLLan mengenai
"Kon aep Pe ndi dLkan Islam Menurut Fazlur Rahman" per-Lu di-
La ku kan d engan sc kaama , Kar-en a d.L aatupLng pauuangan-pan-
dangannya yang banyak men i.mbu.l kan kontroversi ini memiliki
basis intelektual yang kuat, menilai pandangannya jUg2-
menurut penulis--akan berarti bagi perbaikan-perjaikan
sistem pendidikan Islam dewasa inl. Nilai strategis i~ilah
14Metode semacam inl juga digunakan oleh Taufik AdnanAmaL dalarn p e ne l L't La nny a mengenaf pcmikiran hu kum IslamFazlur Rahoan. Lihat ~aufik. Islam dan .Tantangan Modernit.ao •
12
yang aka n penulis ang kat menjadi skripsi d engan judul di
atas.
B. Perumusan dan Pembatasan ~asalah
Studi lni akan memueeu kan p er-ha t Lenny a pe da penela
arran sistem pendidikan Le'Lan seperti dikehendaki Rahman,
yell t u yang rnengesampingkan terlebih dahulu be be.r apa kompo-.
Den atau faktor-faktor yAng menu~j3ng ~iotem pendidikan
Islam selain dasar dRD tujuan, seperti fungsl 8i pendidik.
8i terdidi~, materi (lsi) pendidikan termasuk kurikulurn,
dan alat pendidi kan (seperti madrasal: misalnya). Karena
.rakt o r-u'a kt or 't e t-s ebut sa t u eama LaLnny a en.l Lng b er-ka.l '.an
secara erat, maka rnuncullah bcberapa pertanya8D peneli~ian
sebagai berikut:
Apa kah mung ki n sistem pendidikan Islam bisa dicip
't akan t anpa mengi ku't ae.r-t a kan memikirkan komp onen-e kompo ne.n-.
nya? Pertanyaan ini dapat dijabarkan secara operasional
sebagai berikut:
.<a) Bisakah sd s't em pe nd i d Lkan Islam diciptakan tan
pa meml.kLr-kan 't errt a n g s t f'at c s i f'a t dan f'u nge.i si
pendidik (guru)?
(b) nisa~ah siste~ pendidikan Isla~ diciptakan tan
pa m~mikirkan ce rrt an g ca ra tc s t re t dan fungsi si
terdidik (murid) , materi (isi) dan alat pendi
dikan?
13
~ertanyaan kedua adalah bagaimana sebenarnya rele
vansi antara penafsiran al-Qur'an yang menggunakan metodo
10gi yang ditawarkan dengan siste~ pendidikan Islam yang
di~ehendakinya? Secara operasional. pertanyaan tersebut
danat dijabarkan sebagai berikut:
(8) Bagaimana sebenarnya penafsiran al-Qur'an yang
dikeh~nd8ki Rahman?
(b) Apakah ada perbeuaan pandangan mengenai sistem
pendlulkaD Islam antara Rahman dengan cendikia
wan ~uslim lainnY8, seperti M. Athiyah al-Abra
8y1 a't au Ali Ashraf', misalnya?
tfaaajah-maaaj ah inilah yang berusaha dicari ja\t,'abnya oleh
penulis meLaLuL studi Ini.
C. Alasan ~emilihan Judul
A'Leaan p er t.ama bdgi penulis 't errt u sa je ber ka.L't an
dengan ide-ide sistem pendidikan Islam yeng dicetuskan
Rahman aga berbeda dengan pendapat-pendapat ulama lai~nya,
sebagaimana telah penulis pctparkan dengar. singkat dalam
latar beLa kang maaal ah , Sedang kan a La aan ke d ua ka.r e na pan
dangan-pandangan Rahman tentang pendidikan Isla~, sejaub
ini belum ada yang meneliti, apalagi membandingkannya de
ngan p endapet ulama-ulF.llDalainnya. Ka r e na L't u , .ne s kf p un
pandangan-jiandar.gannya agak ber-ba u kontroversi, penulis
14
tetap yakin bahwa rr.enil8i pandangannya juga ~kBn berarti
bagi perbaikan-perbaikan sistem pendidikan I~18m de~asa
lni.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Pe ne L'i t Lan ini be r t u j uan urrt n k menghimpun data me
ngenai pandangan Rahman t en t an g sistem pendidikan Islam
yang aka~ dibandingkan dengan ~endapat-pendapat lainnya.
Karena pandangan Rahman agar berlainan, terutama karena
La tidak me.neLi.t I ba ga.iman a s ehar-usnya sifat dan fungsi
pendidik, terdidik, ocrta alat daD materi pendidikan seca
r-a mende t a Lj , maka ke gunaan peneLf t Lan juga d.lharap kan
marnpu menc i.p t akan fungsi gemda: (8) mengungk ap kan p er-be da-.
a~-perbedaan terse but secara jernih, di m2.na hasilnya d1
harapkan mem?unyai nila: ~lus bagi dunia ~endidikan Islam
secara keseluruhan; (b) mampu rnengambil manfaat dari pi
kiran-pikiran Rahman tentang penafsiran al-Qur'an pada
umumnya, dan dunia pendidikan Islam pada khususnya. Pada
a kh i r-nya , haad L peneJ.itian ini d Lha.r ap xan oap a t dijadikar.
input (ba.han masukan) bagi pengembengan dunia ~endidikan
Islam dewa aa ini. Di aarr.p.i ng 'i t u, pe ne Li t i an ini juga ber
t uj uan unt uk mernpe.r oLeh ur-a.ian yang de skri""Jt i f da n anali
tis tentang masalah pendidikan Islam dengan seluruh impli
ka ai nya .
15
E. Anggapan Dasar
Anggapan dasar (assumption) adalah suatu teori ge-
neralisasi atall. kaidah-kaidah yang kebenarannya tidak di-
sangsikan lagi oleh 8i peneliti, sehingga merupakan peru
15musan yang tidak boleh lagi diganggu gugat ke?enarannya.
Dengan demikian anggapan dasar· dapat mengandung arti latar
belakang intelektual daripada riset , yang dinyatakan dalam
bentuk definisi-definisi; berfungsi sebagai titik tolak
dan landasan riset. Dan anggapan dasar yang melandasi pe-
nelitian ini adaIah:
(8) Bahwa al-Qur'an memerintahkan manusls dengan
akal pikirannya untuk mempelajari segala sesua
tu, sebab al-Qur'an adaish sumber segala ilmu
penge t ah uan , t e rma suk di da.l.amnyn ilmu pendi-
dikan (QS. 16: 125).
(b) Memiliki ilmu pengetahuan itu perlu, sebab 81-
Qur'an memerintahkan manusia agar tidak meng-
Lk u t i, aer-angka Lan tindakan 't anpa memiliki ,pe-
ngetahuan yang semestinya, seperti yang dite-
rangkan al-Qur'an pada QS. 17:36.
(c) Sesuai dengan butir (8) dan (b) di stas, maka
15.Ahmad Supardi dan H.R.G • .A. Wahyuddin Syah , Metodologi Riset: Pengungkapan Fermasalahan !eori dan Pemecahannya, (Bandu,ng: lAIN Sun.an Gunung Dj8.ti, 1984), hal.19.
16
mempelRjQri dalam arti meneliti pe~ikiran sese-
orang yang mumpuni dengan membandingkannya de-
ngan pendapat lainnya secara analitis, agar ti
da.k bertaklid s ec az-e but a terhadap satu penda-
pa't , men j add mu t l a k urrt uk d i.La k u ka n ,
Data-dari penelitian ini adalah semua buku, artikel,
majalah, dan sumber-sumber lainnyR. selama terkait dengan
masalah yang dibahas. Dan yang perlu penulis tekankan dl
sini adalah, bahwa sumber data akan dikelompokkan ke da
lam dua bagian: (1) ad~lah buku-buku, artikel-artikel, dan
majalah yang ditulis sendiri oleh Fazlur Rahman dan ten~
tang Rahman yang akan dijadikan sumber utama; sedangkan
(?) buku-buku, artikcl, dan majelah tenta:Ig masalah pen-
didikan yang ditulis, oleh selain Rahman, guna membantu pe
nulis un t uk mengar.aLi s t s dan menb andf ngkannya de ngan pen-
dapet e-p endapa t nya , Dan secara terinci nan-i t.nya dap a t d L,..i-
hat pada daft~r pustaka, yang akan dimuat padA. bagian
akhir dari skripsi ini.
G. Metode dan Teknik Penelitian
Karena studi ini termasu~ ke dalam jenis peneliti
an kepustakaan, maka sifat penelitiannya adalah deskriptif
17
dan analitis, dengan menggunakan met ode historis; yaitu
yang akan berusaha mengumpulka~ dan menafsirkan gejala,
peristlwa ataupun gaga san yang timbul di mass lampau, da-
lam rangka menemukan generalisasi yang berg una bagi usaha
untuk memahami situasi sekarang, serta mere.malkan perkem
bangan yang akan terjadi d: mass datang.16Sedangkan anal i-
sis s umb er- dct a aka n d.lLakuka n eeoara kompa ra t Lf •
H. Sisteoatika Penulisan
Penulisan skripsi i~i akan terdiri dari 4 babe Pada
bab I a kan d.Lkemuka kan La't a r b eLa kang dari et.odt ini, Pe-
rumusan dan pembatasan masalah, aIssan pcmilihan judul,
tujuan dan kegunaan dari penelitian ini, anggapan dasar,
sumber de't a yang dipakai, mct c ce dan teknik penelitian
yang dd gunakran , ec r t.a dLe kh l r I cenge n afs't ema't Lka p emba-.
hasan. Sedangkan pada Bab II ak2n dilihat komentar umum
dari beberapa ahli mengenai komponen atau faktor-faktor
yang menduKung terseleDggaranya sistem pendidikan Islam,
ba.i k s e c ar;a umum maupur. khu su s . Hal ini penulis mek e udk an
untuk rnembantu mern.idahkan da Lam melihat pandar.gnn-pancang
an Rahman 't en t an g pend.i.d.i kan Islam. p ada Bab III yang me-
r-upa ka n inti p e.imn eaLahan du r L s't udf ini, ba.r u.Lah akan di-
DaSAr16:dinarno Sur akhmad , Pen&;:lilt~ Pene17ti~ Ilmi~I:;
Metode 'Lekn i k , (B8ndung: -r.e r s i t.c , 1:182), hal. 1,)£:.
18
8dakan analisis terhadap pendapat Rahman mengen~i pendi
dikan Islam. Bab ini akan dimulai dengan melihat serba se
dikit riwayat hidup Rahman beserta perkembangan karier
akademls, akar pendidikan Islam yang dimaksudkannya, 8i8
tern pendidikan Islam yang diinginkannya, serta diakhiri
dengan melihat beberapa usaha ~ahman dalam merumuskan 8i8
tern pendidikan Islam yang dimaksudkannya. Pada bab ini ju
galah sidang pembaca nantinya akan mengerti--setelah dia
dakan perbandingan--secara sepenuhnya akan makna strategi
dari pendapat-pendapatnya. Bab IY penutup. Di dalamnya
akan dimuat beberapa kesimpulan dari studi ini, disertai
beberapa refleksi dari penulis dan akan diakhiri dengan
saran-saran--bilamana diperlukan.
BAB II
KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM
A. Pendahuluan
Se b eLum k i t a meLf.he t b ebe.rapa kon aep da aar- d ar-J
pendidikan Islam, ada baiknya kalau penulis kemukakan ter-
lebih dahulu masalah-masalah krusial yang dihadapi dunia
p en d Ld i kan Lo Lam dewe ea LnL, yang har-u s sesegera mungkin
di2ntisipasi dalaQ bent uk kerja nyata.
Seperti sudah kita ketahui bersama, bahwa masalah
per.didikan bngi keh i dupen ruanu at a-o-apa Lag.I d a'Lam dA88\VArsa
modern ini--menjadi begitu penti~g. Begitu pentingnya ma-
salah in1 bisa dilihat dari pengamata~ seorang ahli ekoDo-
mi, E. F. Schumacher, ke t Lka La berbicara mengena i beb e.r apa
eumb er-daya terpenting bag I kelangsungan h i d up dan keh i dup-.
kan , bahwa "dar 1 eemua s umb e.r daya , pend Ld i ka n ad aLa h yang
terpenting. 1I Sebae hanya melalui pend':dikan sajalah ak.?l
Qudi manusia bisa dipelihar2, bahkan dipertajam kegunaan-. 1nya . Se Lan j ut nya La jl.'ga menge t a ka n : IIJika z amen n uk.l Lr
men i mbu.l kan bahay a bar-e: jika kema j ua n genetic eng.i ne r Lng
me mb uka p i n t u ke peny a'Lah gun aan baru; j i ka ee r ba da gang
-19-
)
20
meLahd r kan g o daan baru-o-ma ka jawaban k:..ta: pend i dLkan ha-
rUs lebih banyak dan lebih baik lagi. Cara hidup modern
semakin r-umt , can in:" be rar-t t bahwa ee t j ap orang har ua
aernaki n terpelajar. 1I 2 Kut Lpan ini dengan j el a s memper Lf.-,
hatkan kepada kita, betapa mendesaknya masalah pendidikan
urrt u k tcrus dd s ernpur-na kan , Ka r-ena pa da era mendatang--se-
bage i mana d i r-amaj kan oleh fut ur-o Log John Na Lsbr t t dan Pat
ricia Aburdene, pada 2arnan ekonomi baru, sebuah negara
akan menjadi begitu kompeti~if manakala nega~a tersebut
banyak mengd nve at.a s i ken d anany a dalam bi dang pendidi kan , 3
KaLa u duni a mo dcr-n begitu menurrt ut k.l t a unt uk te-
r-ue mener-us memperbaiki s Lat em pendidikan yang ada, mak a
y an g terlintas pada p i k.i r-an s e't i ap muslim tentu saja ber
kenaan dengan sikap .apa yang akan diambil dalam menghadapi
dunia modern Ln.i , Da'Lam dunia Islam pace umurnnya , dan du-
nia pendidikan Islam pada khQsusnya, paling tidak, Rda CUR
sikap yang diambil daLam menghadapi abad "mo de r n" t nj •
Pertama adalah mereka yang nenolak secara tegas untuk
mengikuti no d e'L pendidikan Bar-a t "modern" yang s e kuLer ,
Dalarr. semangat penolakan seperti inilah asumsi-asumsi d2-
21 b i d •• ha.l . 76.
3 J o hn Naisbitt dan Patricia Aburdene, Megatrends2000, Disadur oLeh Eddy Ku ec ahyo no , (Jakart8: Perrgg e bu~arta Ekonomi, 1990), h31. 28.
21
sar dari sistem pendidikan Islam coba mereka rumuskan. Be-
berapa sarjann muslim modern yang berusaia memberikan 80-
lusi bagi dunia pendidikan Islam, di ant~ranya ia:ah Ioma-
i1 Raji al-Faruqi, Ali Ashraf, Syem Muhammad al-Naquib a1-
Attas, serta beberapa nama lain~ya ctengan pendapat yang
senad a , AI-FRruqi, mi.caLnya , menga La kan bahwa d un.i a pendi-
dikan Islam mundur ka r-ena dua hal: per-t ama kaz-en a "d f 8RtU
pihak, kualitas pendidikan Islam yang mandeg dibiarkan be
gltu saja. Vi pihak lain, pendidikan baru yang dicangkok~
kan itu (dar ; Ba r-a't : pen . ) 't Ld a k p e r-noh mcmbcr-Lkan hnsil
yang gemilang seperti di te~pat asalnya. Sebaliknya. 8i8-
tern ini membuat kaum mus Li mln tergant ung kepada riset-ri
set dan pimpinan 8s1ng. 1I 4
Senada deng3n pendapat ini a~rt yang juga dikcmuk~
kan oleh Naquib al-Attas. Kat anya , "kon e ep kita uen t ang
agama dewasa- ini d i bingungkan dengan penyusupan kon e ep-.
ko naep aei n g yang t oLnh me nv er-b u b e.r-bege L disiplin ilmu-
ilmu 808ia1, kemanusiaan, terapR.n, alamiah dan kesenian.
Bangkitnya gerakan modernis pada setengah abad terakhir
da rL abad yang Lampa u b ukanLah kebangkitan intele kt uaj ,
r-uharu an dan ke ar-Lfahn , me La t n kan h anya mcnande L rnuLa Lnya
sLlatu perusakan kecendikiaan masa lampau, perusaka~ kepe-
41smacil Raji al-Faruqi, Islamisasi pengeta)uan.Penerjemat Arras Mahyuddin, (Bandung: PUSt2k~1984 ~al.x-xi. (Selanjutnya disebut al-Farugi, Islamisasl Pengetahuan) •
22
ffilmpinan intelektual dan ruhaniahnya, perusakan yang ter-
sebar luas dan sistematis sehingga menyisakan bagi kit~
warisan kebingungan kultural, intelektual dan ruhaniah me
reka (golongan modernis Ltu). u5 Keengganan mereka untuk
ikut serta dan menyertai abad modern terlihat jelas dalam
kutipan-kutipan di atas. Bagi mereka, abad modern berarti
identik dengan Barat yang sekuler. Sedangkan kelompok ke-
dua, adalah mereka yang berusaha menyertai abad modern de-
ngan ide-idenya. Termasuk dalam kategori ini adalah pAra
modernis awal abad ini, seperti Sayyid Ahmad Khan dari In
dia dan Muhammad Abduh dari Mesir.
Dua sikap inilah yang paling banyak menandai anali-
sis mereka terhadap kemunduran dunia pendidikan Islam de-
wasa ini. Terlepas dari masalah pro dan kontra, penulis
akan berusaha mernperjelas masalah yang banyak mengganggu
dan menguras pikiran serta tenaga ini dalam proporsi yang
semestinya. Seperti diungk8pkan dengan baik sekali oleh
Nurcholish Madjid, bahwa dunia Islam (baca: umat Islam)
'sebena r-nya telah terperangkap oleh ide-ide "kemun du.r an"
yang d i de ng un g kan oleh par-a modernis, d i s ebab kan me r e ka
menghadapi kenyataan bahwa Islam telah berhadapan dengan
abad modern. Tetapi sebenarnya yang. terjadi itu pada ha-
5s y ed Muhammad al-Na~uib al-Attas, Konsen Pendidikan Dalam Islam, Pene r j e mah Ha i da.t- Bag i r , (Bandung: Mizan,1988), hal. 32-33. {Se Lan ju t nya disebut al-Attas, KOE~Pendidikan Dalam Islam).
23
kikatnya bukanlah penghadRp8D antara dua tempat; Asia dan
Er-opa; atau an t a.r a dua orientasi ku'l t ur-a'l : 'Li.mur- dan Ba-
rat; atau, lebih tidak b€na~ lagi, antara dUB agama: lslan
dan Kristen. Yang sesungguhnya terjadi dan berlangsung
adalah penghadapan antara d~a zaman: Abad hgraria dan Abad
T~knis. Keunggulan Dunia Islam s e Lama berabad-abad lee jaya
annya ad81ah suatu k~unggu12n relatif, bet?pa pun hebat~
nya. antara se~ama masyar~kct agraria. Tetapi keunggulan
Eropa Barat t.e r-ha dap Dunia Lal a m terjadi d aLam makna dan
d.i men sd histcris yang jauh lebih f undarnerrt a). , y8i tu keung
gulan Abad Teknis atas Abad Agraria. Abad Teknis--seperti
dikutip Nurcholish dari Marshal Hudgson--ini terjadi oleh
acany a "'r=ansf o rrr.a s i \1 yang amat u Lper-c epat , yang ke.r en a
ber-bage i hal t-e.rt e.n.t u llkebetulan" dimulai dari Er opa Barat
Laut. TI8n keunggulan mcnycluruh Masyarakat 7eknik terhadap
Naayara ka t Agrari8. ada Lah arrta t-a lain terwujud kaz-ena 81::>-
tern kerjanya-yang terorganisir deng8.n baik d8n saneat efi-
. 6Slen.
Ini adal8.h kenyataan seja~8.h. Dan efek teknik8.1is8.-
81 yang meland8. dunia dengan cepat itu menyebabkall tempat-
't cmpa t lain .hany a bisa meno l ak , atau mene r.i ma dan mengas.i-.
6Nurcholish Madjid, r'TiIljauan Selintas fentang Mode rn.i ame IsIE\m, It dalam Nurcholish Madjid, Editor, Kha z anahLnt.e Lek't ua'l. Islam, (JakartA.: Bulan Bd rrt ang , 1984) ,--ri'81.60 64.
24
milnsinya. Dan salah satu contoh menarlk dalam dunia pen
didikan Islam dalam menghadapi Abad Modern ini adalah ki
sah Universitas al-Azhar, Mesi=. Dalam sejarahnya, Univer
sL't aa al-Azhar d.Lpa ndang nempuny a L daya t ahan y.ang Luar
b i a aa mengagumkan, dan un t u k jang ka wakt.u lama sekali me
mancarkan kewibawaan orientasionalnya ke seluruh Dunia Is
lam. Tapi setelp,h secara tak terhindarkan harus berhadapan
de ngan BIllS mod ernLs ee.l , z-eepon c L a .... au -t an ggupen yang ci
b er Lkenny a kurang kr-ea't Lf", untuk tidak men ga t akanny a reak
sioner, dan peranannya sebagai sumber orientasi rnelemah
den gen CEJ.-la1.;. Tergesernya prestasi al-Azhar o l eh Universi
tas Kairo yang sekuler, misalnya. merupakan kleidoskop
d=~ma Islam menghadapi AbRd Mocern. Uari segi inilah amat
d:sayangkan bahwa reformasi Muhammad Abduh beserta kolega
koLe gany a rnen gaLam.i ke ga ga'Lan yang 't Lda k aem e s t Lny a , Sam
pai di sini, s ebe nar-nya , "kenyavaan s e j arah" ini h ar ua bi
sa diantisipasi umat Islam den gan kep aLa ding':"n. Karena
it uLah , mc me s uk.i dan Lk ut, s er-t.a dalam Abad Ho dez-n b ukanLah
persoalan p':"liha~, melainkan suatu keharLl.san sejarah. Dan
dari perspektif' sejarah keman ust aan itu, kemoderenan b u
kan.l ah rnonopo Lf. s ua t u 't empat at.au kelompok mar-usia terten
t u. Selalu ada k emungk.i nan bagi 't e rn'pa t.c-f.emp a t; dan keLompc k-.
kelompok manLl.sia lain untu~ mengejRr dan menyertainya. Jan
sebagaimana ditunjukkan ErnEst }elner, bahwa Tradisi Agung
Ls'l am t.e t ap bisa d i mc de r enkan (modernisable) t.anp a per-Lu
25
banyak memberi konsesi <epadn pihak luar, dn~ bisa merupa-
kan semata-ma:a kelanju:an berbagai dialog dalam Ummat se
j8rahnya. 7 Nudah-tnudahan si kap adi L aenac am Lnf.Lah yang
selalu a kan mewa.rna L 't Ln j a uan-ct Ln j auan para c en d.i ki awan
muslim terhadap sistem p en d.i d.i kan Islam de waaa ini.
Itr-e Lan-c ur-a.Lan t en t.ang be be r-apa komponen dasar pen-
didikan Islam d1 bawah inl, penulis ha~ap dapat iiiterpre-
tasikan oleh sidang pembaca sebagai yang akan membawa se-
me nget ur.Lu k menye r-t a i. kemodez-enan de.Lam penge r-ti.i annya
yang historis, dan bukannya yang ahistoris.
B. Pengertian ~endidikan Islam
S~lah satu analisis yang sangat baik sehubungan de-
ngan definisi "penc i dtk an'' daLam pe nge r t Lan yang LsLamL,
se jauh i ni, men urut penuLL s , adaLah yang di ber- i kan 01 eh
mengenal definisi pendLd.i kan e ebaga.i "bjmbi ngan at au p i.m
pina~ seCRra sadar olen si p~ndidik terhadar perkembangan
"jasmcw.:i dan rohani si t cr-d i d.Lk menuju t.e i-ben t.u knya k ep r t-,
b adLan yang utnma,11 3 make gamba.r an yang aka n sampai ke de-
"7 1 'J i d . , hell. 55 d s't ,
8Ahmad D. Marimba, £~ngantar Fils8fat PendjdikRnIslam, (Banctung: al~M8Iarif. 198~ hal. 19. (Selanjutnyadisebut D. Marimba, Pengantar Eilsafat ?endidik8n Isla~).
26
lam beD8k ki~a dari definisi di Btas adalah, bahwa setiap
pz-o s e s pendidikan d i d a l amnya ha.r-u o terdapat s ua t u. usaha
(kegt at an }, ada s L pendidik dan s i t e.r d Ld i k , a danya bim-
bingan yang mempunyai dasar dan tujuan, serta hcrus terse-
dianya alat bantu yang akan dipergunakan bagi terselengga-
ranY2. suatu p en d.i d.i kan , Ee t ap L ,Naguib sudah melangkah jauh
dar-L eckenar de f'Ln.i a I di a't as ,
K8.1FlU ke banya kan ahl L pendidikan LaLam mel Lhat ter
utama tarbi,yahl ~y\ seb"lgEli pe d anan y an g 't epa t .urrt uk .
ka't a "p end.i d i kan" yang 181am1. ma ka men ur-u t Naquib, isti-
lah tersebut sam2 sekali tidak tepat untuk diartikan seca
g~i pendidikan d2.1am pengertian Isla~.9 Sebuah pendidikan
seyogyanya mampu membentuk tiga unsur dRsRr yang selalu
menye~tainyaJ yaitu: Proses, kandungan, dan ?enerima, se-
bagaimana Le.r-gambar- pa da definisi yang selama .i.n L d Lkena.l
s ep e r-t L di a t a s , Dcfinisi di a Las men ur u't.nya memb e r Lcan
suet. u keaan ba hwa yang d i 't on joLka n adaLah p.ro s e eny a , Seha-
rusnya definisi tersebut 't e r umus kan t s e baga i be r t.ku t r bahwa
"p endidikan ada.Lab sesuatu yang secara ue.r t arrap di 't anarnkan
ke d aj am manu a i a s " d l mana ur-ut an ke t e r dahu.l uan unsur pen-
ting yang membentuk pendidlkan kali ini adalGh ~nndungan
dan ouka n .Erases. 10 Nah , penge r-t Lan yang 't er-La'Lu memen-
9AI-Attas, Kun~ep ?endidikan D31a~ Isla~J hal. 35,p eas Lrr.•
10I bi d . , hal. 36.
27
tingkan proses itulah yang sele.lu tergambar pada pengerti-
an tarbiynh. Setelnh menganalisis keleblhan bahasa Arab
sebagai suatu bahasa ilmiah yang di calamnya tidak terda
pat penyimpangan,11 dilanjutkan dengan pentingnya pengQa
saan literer terhadap koss kata Arab jahiliyah agar menge
tahui medan semantik makna dalam konteks Islam_nya,12 Na-
quib al-Attas kemudian membuat 8uatu pernyataan psikologis
terhadap konteks termR tarbiyah ini, sebagai berikut:
T.arbiyah dalam kono t a s.i.nya ya,ng ae kar-a ng , me nut-ut;p en dapat aaya ,' mer upakan t st ilah yang .reLet if bar UI
yang bisB dikatakan telah dibuat-buat oleh orangorang YElllg mengai 't ka.n d.ir-Lnya dengan pem i. kiran rnodernis. Ls-t i.Lah 't er-oc b uti d i.me kaudkan un t uk mengung-.kap kan ma kna p end.i.d.i.kan 't anpa memp e.r'ha t Lkan etrat-.nya yang sebenarnya .••• Yang dituju dalam konsepsi pendidikan yang cit ur-unkan dari kon aep-c kona ep latin yang d Lke mbangkandari istilah-istilah tersebut di atas meliputi sp~
s Le s hewan dan 't Lda k dibatasi p ada "he wan ber-akeL. II
.•. Mereka y~ng membuat-buat i~tilah tarbiyah untukmak s ud pendidikan pada he.kik3tnya mecermir:ksn kensep Barat tentang pendidikan. ~engingat istilahtarbiyah, tidak sebagaimsna masih mereka nyatak2n,adalah sLl.atu terjc~uhan yang jelas dari i~tilah
"e duca t Lon" nenur ut; ar t i.an Barat, karen a IT:akna-IT:ak~a dasar yang dikandung olehnya mirip dengan yar.gbisa ditemui di dalam rekaman latinnya. Meskipun~ara penganjur penggunaan istilah tarbiyah terusmembela istilah itu--yang mereka katakan sebagaidikembangkan dari al-Qur'an--pengembangannya didasarkan dugaan belaka. Hal ini ~p.ngunf,kapkan ketidaksadaran mereka akan struktur sernantik sistern{onseptual RI-Qur1an, me~gingRt secara semantik is-
11I bi d .• hal. 14-23.
12I bi d .• hal. 23-34.
/
28
tilah tarbiyah tidak capat dan tidak memadai unt~k
~embawakan konsep pendidjkAn dalam pengcrtian Islam .•• 13
Ketidaksetujuan Naquib al-Attas ~erhacap terma t~r
biyah dalam pengertian yang identik dengan sEkular, paling
tidak kar-ena tigs heL, Pe r-t ama , La menganggap bah wa Ls t i
lah tarbiyah yang dipahami dal~m pengertian Vendidikan de
wasa ini, tidak bisR ditemukan dal~m semua leksiko~-leksi-
kon bahEsa Arab besar. ~eskipun ka~a tersebut bioG dilaeak
da=i akar kata raba ( L~ ) dan rabba (u ' r':'-sebagaimana./
se~ing dihubungkan dengan dua ayat di dalam al-Qur'an, y3-
itu QS. 17:24 dan 26:18, tetapi penerapen ter~a ta~biyat
in~ dalam bahasa Arab tidak hanya terbatas pacta manusia
saja. dan medan-medan Remanti~nya meluas kcp~da sepsies
lain--untuk mineral, tanaman dan hewa. Kedua, karen a isti-
lah tarbiyah tidak secara alami mengandung unsur-unsur
esensial pengetahuan, intelegensi dan kebajikan yang, pada
hakl ka t ny a , mer-upakan un s ur-c-un sur- terpenting dari pendi-
dikan yang sejenarnya. Di samplng itu istilah tclrblyah le
bih men ga c u p enge.r t Lannya kep ada T2.hmah ( ~--» yang
berarti kasih saya~g dan tidak melibatkan unsur pe~getahu-
an , LagL pula, sc c ar a normal, t u juan t.nroj..y ah dan kat a-ka-
t3 turunannya bersifat fisik dan material serta berwatak
13I bi d .• hal. 64-65.
29
kuantitatif; karena hanya berhubungan deng2n kematangan
dan pertumbuhan ma~erial dan fisik saja. KetigR, sekalipun
ada eu a t u ma kn a yang ber-h ubungan dengan p enget ah u an bi sa
d.i ma su kkan ke dalam konsep !,abba ( y--». rrakA makn a ter
sebut sesungguhnya hanya mengacLl. kepada ]errilikED penget~
huan dan bukan pacta penanaman ~engetahuan. Dleh karena
itu, istilah yang t epa t un t uk p e ng er-t Lan pendidikan yang
IslaJli ada.l a h !a'di.£ ~;\:,) (akar kata euao/ c.:'~ \), kar-e-.
na pengetahuan lebih ditonjo~kan d8ripada kasih saya~g.
Da Lam a t r-uk.tur' k on s ept uaLnya , ta' di b s.1dcth »e nc akup cr.sux-
unsur pengetahuan
dan pengasuh yang
(CH m/ (\"'), penga j ar-en
baik (tarbiyah).14
00)(-
Pendnpat-pcLdapat Naquib al-Attas di atas, pada ke-
nyataannY8, memang membawa arah baru bagi pendefinisian
istilah teknis "pend.i dLkan" yang s e sue.; dengan a j a r'an Is
lam. Hal yang sama juga telah di1akukan o Leh Abdul Fattah
Jalal dan Muhammad Amin al-Misri, ketika mereka juga rnpng-
anggap kata tarbiyah tidak SESUBi dengan pr'::'nsip dasar
ajaran Islam, dan ne ng usuj kan kon sep t3 C1lm ( rV) un
tuk raenggantikannya. 15. Dan ka.l au kita'teliti Le bi.h Lan j u-t
14-"d hl..... Ol ., PI. 65-75 .
15Untuk Abdul Fattah Ja181. lih2t bukunya AZ8z-azazPendidikan Islam, Penerjemah.Herry Noer Aly, (Bandung: Dipon egor-o , "1988;-:- hal. 28-29; lihat juga Nuhammad Amin 81Hisr:', PedoffiRn Pen d.id.i.ken Masyarako.t +slnrn l"[.o~, Pen e.r-.jemah Bahrum Bunyamin, {Bandung: Husaini, 1987), hal. 68-·69. . ..:
,
30
memang akan nampak. bahwR ~endidikan dalam pengertiannya
yang sekQlar--terQtama kalau dilihat ak~r kata paedagogis,
16memang mempunyai pengertian yang rendah.
Konsep pendidikan menurut Islam rnemang h2TUS diar-
't i.kan sebagai: "pe ngena Lan dan pengakuan , ye..ng s ec ar-a be r--.
angsur-angsur ditanamkan di dalam manusia, tentang tempat-
tempat ya~g tepat dari segal a sesuatu di dalam tatanan
penciptaan rupa, sehingga membimbing ke arah pengenalan
dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wu
jud dan keperiadaan. u17 Artinya, bahwa p end i d i kan Islam
harus membimbing jasmani dan rohani manusia berdasarkan
hukum-hukum ag8ma Islam, dalam rangka menuju kepada ter
be n t u knya kepribadian u't a ma menurut ukoc-an-ukur-ac Islam ..18
Tetapi itu saja belumlah cukup. KalAu pendidikan
Islam merupakan suatu proses penyampaian informasi yang
kemud Lan diserap oleh masing-masing pribadi J sehingga men-
jiwai cara berpikir, bersikap dan bertindak, baik untuk
dirinya sendiri maupun hubLl.ngannya dengan Allah (cibadah/
D ,~~) dan hubungannya dengan manusia lain atau masyara-~ .
kat serta makhluk lain dalam alam semesta maupun lingkung-
16",1. Ngalim Pu.rwa n t o , Ilmu Pend i d.i kan : Teoritis danPrAKtis, (Bandung: Remadja Karya, 1986): hal. 1.
17al_AttAs, Konsep Pendidikan Dalam Isl£i@. hal. 52.
18D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam,hal. 23.
annya , maka definisi ini 't e rrt.u saja harus mer-angkum cue
hal; kons ep yang ideal dan s eLaLu bersifat realistik.
Ne nu.r ut aLc Syad ba ny , Pa l eaf ah p end Ldi kan Isla:n h8-
r'I18 hertitik tolak dari due hal: ajEL'~rl Islam yang terda-
pat dalam al-Qur'an dan Sunnah Rasul dan ~ebudayaan Islam.
Hal ini menurl.l.tnya iarus terjabarkar. dalaffi bentuk pe~ga-
jaran dalam segala tingkat dan jenisnya, dengan tid8k me-
nafikan adanya sumber-sumber yang lain, baik yang bersifat
individual. sosial, 8t~U !8bi'~ (~~) y8ng dopat di
mintsi pertolongan dan menjadi rujl.l.kaD ketik8 membina f81
8dfah pendidikan Islam. 19 Dari pandangan yang sepert~ ini-
Lah , kemudian a Lc-Sya Lb any menga t ak an bahwa IIfalsc'tfRh pen
didikan haruslah bersifat realistik dan praktikal, berka-
itan dengan realita~, dan menilai potensi-potensi m8teri
dan manusianya serta berl.l.saha mengubahnY8. Dan pada anali-
au tcrakhir p ot en s t c po t.ens ; dinyatakan deng an r anc engen-
rancangar. praktikal untuk ffiengubah realitas dan memperba-
. k. ,,20l .iny a ,
C. DAsa,r "Pendijikan Islam
Seba g a Lma na t.e Lah pe nuLt e kc muke.ken pacta penuanuj u-
19A1_Syaibany, Falsafah "Pendidikan Islam, hal. 42-43.
20r bi d., hal. 51.
32
an atau La t ar- belakang maaa.Lah st ud i ini J bahwa t e r dapa t
beberapa p e r-b eda an dan p e.r eamann di ka Lengen ahl L p endt-.
dikan Islam terhadap sistem pendidikan Islam. Kalau perbe
uncnnya akan renulis coba analisis pacta bab III mendatang,
maka persamaannya, untuk sebagian, akaD penulis ~Dba untuk
menguraikannya pacta paparan-p?paran di ba~ah ini; yakni
yang menyangkut dasar dan tujuan pendidikan Islam.
Semua ahli sepakat dan tidak dapat dipungkiri lagi,
bahwa da ea r yang paling 8080i da.r f pe ndf.d i kan Le Lam hany a
ada dua: al-Qur'an dan Sunnah Rasul. AI-Qur'an adalah se
buah do kumen untuk umma t manu s i a , Bah kan Kitab ini sendiri
menama kan dirinya sebagai "p e t un j uk bag.i manu s.i a" (hudan
li al-nas(r~~5~ (2:185) dan berbagai julukan lain yang
senada di dala~ ayat~ayat yang lain, di mGna salah satunya
menyebutkan bahw8. al-Qur'an merupaka~ ~doman bagi seluruh
a spe k k eh t dupan maDL:.S;8 (haza ba~air Ii 81-nnEJ/ !:.Jle.-,\~-' .
G'" L~) (45: 20), 't e.rma s u-c di de Lamnya a sp e k p en d.i.di kan ,
Dan d engen 't i dak segan-segan puLa aLvour- I an menand a ska.n ,
bahwa s e't j ap bentuk sistemyang keluar dari p e d oman daaar
itu (al-Qur'an) adalah kafir, sesat, dan fasiq (5:44-47).
.Ie La s n ya , II ••• maka segala sistem yang ada dalam ffi8SY8TEI
kat, termasuk sistem pendidikan harus meletakkan dasar
f a'Laafah , t o j uan , dan ku.r i ku l umnya pacta agama Islam a t au
., tIl 112 1Sy8I'1 a s am.
21 Ibid., hal. 524.
33
Dan sepertl sQuah kit a ketahui bers~mar dalam seja-
rah pertumbuhan dan perkenbangannya ummat Iolam, al-Qur1an
sela~u diyakini sebagai sumber pengetahuan yang aksn sela-
Iu membe~i petunjuk bagi kehidupan manJsia. Karenanya a1-
uur-t an selalu dikaji dan d i ka j i , ba.l k d<?\ri segi tafsir,
s e jar-ah -taf c i r , ka j j.an a t e s Leks al-Qu.::'I an, serta per-en
al-Qllr1an d a Lam kehidupan ka urn tnuslimin. Bah kan mcnurut
Frederick M. Denny, tidak ada satu kitab s~ci mana pun,
termasuk Bibel, yang dibaca dan diresapi dengan aturan-
aturan yang begitu mulia. Dan berdasarkan penelitiannya di
r1esi= t.e.r ha dap c ar-a membac a nl-Qur'Rn den gen bena r t t u di-
dapa~ kesimpulan, bahwa ummat Islam pada dasarnya meyak~ni
bahwa II ••• kemamp uan itu akan membantu s aya un t.uk men jac;
seorang yang lebih -baik, rreningkatkan ibadah saya, dan
~cngatur kehidupa~ SRyn ddlam irama ya~g seimbang dan har
monis daLam men z'abd i. kepe da .AllA.h. 112 2 Dalam ko n t e k a ini
men jad i semakin terlihatlah per-an al-QLiI'! an ba g i kehidupan
ummat I slam.
~entang perlunya ilmu pengetahuan, al-Qur'an mene-
ga s kan de ngan g.amb Lang eckn l L, Lihat umpe menya bega i mana
al-Qur'an berbicara tentang segal8. macam gejala alam, pro-
22prederick M. Denny, "Adab Nembac a al-Qur'an: Teksdan Korrt e'ce , II Pene.rj emah x u-ur ngust i na, dn Lam Uluml;l OU.T'an: Jurnal Ilmu da~ Kebudayaan, No.6, Vol. II, 1990, h8I.54-55.
34
ses kejadian segala sesuatu, dan ketentuan-ketentuan yang
pasti, yang mengatur jalannya segala sesuatu di jagad raya
ini. (QS. 10:5: 13:12-13; 23:12-14: 35:43; 36:38 dan 40;
serta 48:23). AI-Qur'an memang bUkan sebuah buku ilmu pe-
ngetahuan yang akan mengajarkan ilmu fisika, kimi.8, dsb.
Tetapi tak dapat disangkal bila al-Qur1an memang telah
mengisayratkan prinsip-prinsip ilmiah yang meliputi berba
gai disiplin ilmu. Karena salah satu ciri yang paling me-
nonjol dari 3yat-eyat yang berbicara tentang 813m dan se-
gala macem makhluk, isleh tekanannya supaya manusia meng-
ernsti, memperhatikan. menyelidiki, dengan pemikiran dan
penalaran yang sungguh-sungguh tentang 31am dan segala
.i s iny a , Di samping i tu, al-Qur I an, kecuali meng i ayar-at kan
tentang perlunya manusia rnemikirkan alam dan mengelolanya
untuk menopang kehidupannya; juga mengarahkan mereka kepa-
da tujuan yang lebih jauh, yaitu supaya pengetahuan itu
juga dapat menopang tumbuhnya suatu kesadaran yang lebih
tinggi, untuk melihat alam ini sebagai tanda-tanda yang
menun j ukkan adany a p en ga t ur an 'yang semp ur-na dan ke kua aaan
yRng maha besar yang memenuhi dan memelihara alam raya
j.ni. Pada tingkat kesadaran inilall, maka pengetahuan itu
akan mengantarkan manusia un-tuk bersujud kepada Khaliqnya,
serta menemui kebenaran yang hakiki. 23
23Kalimat-kRlimat menarik dan puitis di atas, seuen uhny a penulis kut i.p da.r i tulisan K.B. Ali Ya f Le , "ttemahe-.mi a't-c qur t an Seca.r a t nt egr-aj ;" da'l am lJlurnul ',;ur'an: JurnalIlmu da~ Kebudayaan, No.5, Vol. II, 1990, hal. 7-8.
35
Di samping al-Qur 18 D , Sunnah Rasul juga ~eru~akan
dasar dari pendidikan Islam. Dalam salah satu hGdits yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Earr, N8bi hersabda:_ r-
~~~',LJJ if~\ (~~ ~-~
~/ ilj\ ~::.s--k' (-Gul~Artinya: "AIm t.Lngg.aLkan pa darnu due per kar-e , k.amu 't Ldak
akan tersesat sel?manya apajila berpegang p2dake du anya , va t t u Ki t a bu'l Lah dan Sun.nah kuv t'Ed
Ha di t a dd atas men j e.La s kan kepada kt c a , be t apa agung sebe-
narnya kedudukan al-Qur1an dan Sunnah Rasul dalam ajaran
agama Islam. Sunnah , da Lara pengertiannya yang paling da-
sar, ~eb8eaiman8 dije138k8n dl dalam dl-Qur'an, adalah se-
bagai pen j e La aan bagi ummat manusia (QS. 16:44). Dan kar-c
na Sunnah Rasul--baik berupa ucapan, tindakan, dan pernya
taan Nabi--pada hakikatnya juga merupakan wahyu Allah. ma
ka, dari sudut ini, fungsi Sunnah yang paling ut8ma adalah
) be g i umme t.ny a (QS. 33:45). ue-
nga~ demikian, jelaslah b8gaimana sesungguhnya kedudukan
al-Qur'an dan Sunnah--yang menj8di dasar pendidikan Islam
--bagi kehidupan ummat manusia, khususnya bagi ummat Is-
lam.
24Dikutip dr.ri Abb8S t-lutawalli Hammadah , Sunnah N8.bi: Kedudukannva MenQrut al-Qurlan, Penterjemah ~ AbduS=salam, (Eand~ Gem8 Risalah Press, 1989), hal. 236.
36
D, TujuaD Pendidikan Islam
Persarnaan kedua yang ingin penulis tunjukk~n sehu-
bungan dengan beberapa komponen pendidikan Islam actalah
mengenai tujuan pendidiknr1 dalnm Islaill. Pnrn cendikiawan
muslim, mes~ipun dengan beberapa rumusan yang berbeda, me-
'letakkan tujuan pendidikan dalam Islam sebagai dapat disa
makan dengan tujuan hidup manusis; menyembah Allah Swt.
(QS. 51:56), agar mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dari tujuan secara global inilah, kemuctian parB cendikia-
wan muslim merumuskan tujuan pendidikan Islam secara ter-
t r.c t, sebagaimana akan ki t a lihat da.r i pend apat c-p endapa t
di bawah in1.
Imam al-Ghazali, misalnya, menyebutkan tujuan pen-
didikan dalam Islam ada dUd: (1) menciptakan insan purna
yang bertujuaD mendekatkan diri kepada Allah Swt; dan (2)
berusaha menciptakan insan purna yang mendapatkan kebaha-
giaan hidup di dunia dan akhirat. Pendapat-pendapat a1-
~hazali ini, menurut Fathiyah Hasan Sulaiman, memang se-
s ua I de.ngan ke cen de r ungan h.i dup beLi a u yang s eLa.r a s dengan
ajaran-ajaran sufi (tasawwuf).25
I;luhamm~)d Pa dhiI a Lc-elamaLy meLi ha t 't u j uan pen d.i d i kan
25Fathiyah Hasan Su La Lman, Sistem Pendidik;;;w Versial-Ghazali, Penerjemah Fathur Rahman-Mny dan SyamsuddinAsyrafi-;-TB8ndLlng: aLc-Na t a.r i f", 1989), hal. 24-25.
37
Islam menurut al-Qur'an ada empa~. Pertama adalah agar ma-
nusia dap8t men genal tanegungjaw3b pribadinya dl dalam hi-
dup ini serta mengerti peranan yang eken dimainkannya se-
bagai anggota masyaraket. Kedua adala~ agar manusia menger-
ti tanggungjawabnya dalam tate. h~dup oermasyarakat. Ketiga
ada:ah agar manusia mengerti untuk apa sebenarnya 318m ini
dici~takan; serta agar manusia dp-pat mengambil manf~at da-
ri dicip~akannya 818m ini. Sedangkan yang terakhir, keern-
p8t, ada.l ah-e--Ln i. yang menurut p c n u'Li a yang u t arna-e--e gar' mc.-
nusia itu mengerti siapa sesungguhnya yang menciptakan
81am semesta beserta 18ioy8 io1. 26 Empat tujuan ini yang
men~rutnYD 3kan rnenbawa ffianusia kepada mar~ifatul18h dan
sekeligu5 bertaqwa kepada-Nya.
Pendapat ke~iga adalah apa yang dirumuskan oleh M.
Athiyah el-Abrasyi, di mana ~enurutnya tujuan yang ingin
d Lc ap af cleh pendidikan Islam itu ada lima, ya Lt u s (1)
men gu aaha kan pernb errt u kan bu d.i pekerti yang mulia; (2) cern
persiapkan seorang anak agar hidup berbahagia d~ dunia dan
di akhirat; (3) rnempe r o i ap kan s eor-ang an a k urrt u k mampu
mencari na f kah dan meraih rizki ecr-t.a uen j e.ga segi-segi
26tyluhar[;lIJad Fa d t L al-J<:'\maly, J:i'ilsaf'at PendidikAn 1)21
1£!.!!!. r:tl-Qllr1an, Se du r an Judi nLc-Fa Laa ny , (SuTabaya: B~nRIlmu, 1986), hal. 3; pendapat seneda juga di.berikan ol_ehAudurrahman a Ic-Nahj aw.l , da.l arn b uk rnya , Prinsin-prins"u danMetode Pendidi..!@!l Isla~ 1@lam Kelua,rgg, ,9.i Sekolah dan d1l'1a..§.:C:'IrakE\t, Pene r jemeh Herry No e r Ali, (B8.nOlln8: Ddp on e go-.ro, 1989), hal. 161-162. (Se:anjutnya ~iseb~t al-Nahlawi,:PrinsiR-priflsiu ~ foietocie .r e nd ; 01 kan lslAm).
38
kegunaannya; (4-) men um b uhka n jiwa a Lm i ah p e da c eo r ang ana k
serta memuaskan rasa ingin tahu~ya untuk memungkinkannya
mengka j.i dan meneliti s uat u ilmu b u kan hany a s ekeda.r un t uk
LLmu , tetapi guna kese jah t e r aan umma t man usi.a ; s ert.a (5)
mempersiapkan s€orang anak agar mempu~yai SRtu segi keah
118n yang menuntunnya guna mencari rizki. 27
Pendapat-pendapat di atas pada kenyataannya memang
aangat b er-agam , ka r ena maain g c mesd n g eh Ld memcng meLdhat
tujuan pendidikan Islam dari sudut pan dang disiplin ilmu
yang dd kua ea Lnya , Ka:"au a Le-Gaz.a Ld panuangan-jiandangenny a
agak berbau tas8wwuf, al-A~rasyi agak berbau seja~ah. maka
aI-Jamaly agak berba~ falsRfah. Jarang sekali ada buku
yang mernbahas ~as8lah pendidikan dari kacamata ilmu pendi
dikan. Dan di antara yang jarang itulah, maka buku Oroar
Mohammad al-Toumy al-Syaibani, Falsafah Rencidikan Islam,
28adalah s alah sat unya . Marilah k.i t a simak pendapat al-
Toumy a L-Sy a Lbany me.ngen e i 't u j uan p enu.i d i kan LsLa n,
Se~ara umum, ~l-Syaibany membagi tujuan pendidikan
Islam kepada dUB bagian. Pertama untuk membina pribadi
pribadi muslim denga~ baik berdasarkan ajaran Islam, dan
kedua untuk membina IT.asyarRkat muslim dengan tuju8n yang
27Al-Abrasyi, Dasar-dasar Pendidikan Islarn, hal. 1------ ---4.28Lihat Kata Pengantar Hasan Langgulung paea buku
al-Syaibany, Falsaiah Pendidikan Islam, hal. 7-8.
39
safila. 29 Selanjutnya al-Syaibany men ga t akan , bahwa "perta_
lian pendidikan Islam der.gan aga~a Islam OR~ kebudsY8Qrt
Islam, membuat' pendidikar. ini da~ tujuar.-tujuannya ffiPml-
liki ciri-ciri, d~n prinsip-prinsipnya yang istimewa ber
beeR dengan pendidikan pad a kebudayaan-kebudayaan dan ma
ey ar-a ka't e ma eyar a ka't bukan Ismam.":50 ct r-i-c i r t dan prinsip
tujuan pendidikan Islam yang d i maks adkan oleh a'l c Sya Lb any ,
paling tid8k ada delapan butlr, yaitu bahwa (a) ajaran Is-
lam bersifat universal; ('::I) e j ar-an Islam mempu ny a i. prinsip
keseimbangan dan ke s ed er' hane an t (c) a jnr-an Islam be r s i f'a t
jelasj (d) ajaran Isl~rn t~dak ada pertentangan di dalamnya
(self contradi ctory); (e) a jaran Islam dan pendi di ka n 1e-.
lam tegak ci a:as prinsip realisme dan j8uh dari kh8yal.
Kar-ena itu mudah urrt uk meLa k eana kannya ; (f) a je r-an ls18.11
mengajak orang untuk selalu· mengikuti perubanan, karena
i tu s i ra t nya d i nam i s ; (g) ajaran Islam akan menjaga p e r-be-.
d a an-cp ez-be de an per-s eor-an gen , karen a L't u .ia sengat menghar
gai ha k-fta k a z a z i man ue Le ; s e deng yang ner-ajnjr- (h) ialah
bahva a j a r-an Islam akan s e l a Lu mez-oapon 't e.r-hada p ke b u't uh-.
an-kebutllhan zaman dan tempat, asalka~ perubah8D itu tidak
ber-t en t angan dengan ajaran Islam. 3 1 DeLapan p.r i n s Lp Ln tLah
Z9UnLuk ur-a tan secar-a lebih t.e-u c ct meng e nn i rnae alah ifli, lihat ibid., hal. 444-447.
jOlbid., hal. 436.
31Ib~d., hRI. 437-443.
40,
yang mcnjedi lanuasan bagi tujuan pendidikan Islam menurut
~1-Syaib2ny, di mana kcnimpulannya ada pada dua tujuan
utam2 ya~g telah penulis seblltkan sebelunnya.
Unt u k mempe r kaya dan memperl ua s c a k.r-awa La ki t a mo-,
ngenai pendidikan Islam ini, ada baiknya kalau penulis jl
ga berusaha merekarn pendapat-~endapat dari ah1i-ah11 yang
tidak asing lagi bagi dunia pendidikan Islam. TIi antara
mere lea adaLah Ali Ashraf", Sy ed J'lohamrrad a'Le-Naq ui, b al-At-
tas, Hasan La~ggulung, dan MU}lEllllmad Quthb, di mana penda-
pat-pendapatnya telah banyak penulis kutip pada ~w81-awal
t uj Lsan Ln.i ,
Pendidikan, ke t a Ali Ashraf, "a daLah ak t i v Lt a s Yang
sengaja d~lakukan untuk mengembangkan individu secara pe-
nuh. Karena itu, no-~ma ni!ai-nilai menjadi penting adanya. 11
Dan Islam, seuagai sebuah agama, memberikan sebuah norma
obyekti~ l;ntuk semua ahli pendidlkan. Dengan demikian, pen-
didikan Islam--katanya dalaffi pengantar bukunya yar1g berju-
duj ,grisis in lVluslim Education, .adal ah "p end i d i kan y an g
melatih sensibilitas murid-murid sedemikian rupa. sehingga
dalam perilaku mereka terhadar kehidupan, 18ngkah-lan~kah
dan keputusan begitu pula pendekatan mereka terhadap semua
ilmu pc nge t anuen mer-e ka d t a t ur oLeh
t • 1 d· k~ 1132Jam yang aa n ga o a am a r e so ran ,
nilai-ni12i etika Is-
Dan da ea.r t e r ak h i r
32 A1 i Ashraf, Horis)~ Pendidikan l§lam, hal. 23.
41
serta basis penghujung bagi nilai-nilai ajaran Islam ada
dan terdapat p8da konsepsi hubungan manusia denga~ Tuhan,
keman us La an dan a.Lam s eme e t e J Hany a d engan memahami int er-__------ ---- ·-·---1
relasi ini sajalah, maka manusia dapat memut~skan peranan
dan fungsi sendiri. Dalam konteks hubungan lnilah sasaran
dan tujuo.n pendidikan ua.Lam Islam dapa t dl r-umu akan , ya.i t u
bahwa "p end.i.dd k an sehaz-u snva ber-t.u juan mencapa L pertumbuh-
an yang seimbang dalam kepribadian manusia secara total
mclelui latihan semangat, intelek, rasional diri, perasaan
dan kep e ka an rasa 't ub uh , Kar-ena i t u , p enc Ld.i kan s eh ar-u sriya
memberikan jalan bagi pertumbuhan manusia da.lam segala as-
peknya ~ecara spiritual, intelektual, imajina~if, fisikal,
ilmiah, linguistik, baik secara individual maupun secara
kolektif di samping memotivasi semua 0spek te~8ebut ke
az-ah ke ba.i.kan dan keserapurnaan." 3 3
~endapat lainnya adalah yang diberik8n oleh Muham-
mad. Quthb dan Sye d Nohammad al-Kaquib a Lc-A'tt a s , Pendapet
tue.reka berdua aga k berbeda dengan p endap ate-p end apa't s eb e-.
lumnya. Mungk~n karena terlalu apresiatif tertadap cnlnh
satu ajaran Islam d8n sanga~ antipati terhadap segala se-
suatu yang beraSf:ll dari, Barat, sehingg8 merek2. ber~enda
pat lain. Bagi mereka berdua, tujuan penc8rian ilmu pcngc-
tahu8n dan pendidi{an di da:am Islam adalah untuk mengha-
33I bi d .• ha L, 24-25.
42
siLkan s e or-an g manu si a yang ba.l k dan buka n s e or-ang warge.
negara yang ba~k, sebagaimana terli~at pnda tujuan-tu~u2n
pendidikan di Barat. 34
Se dan gkcn He ean Langgulung rner umu s ka n t U,jU8L pendi-
dikan dalam Islam sebagai berikut. Secara umuffi, tujuan
pendidikan Isleffi adalah bagaimana membentuk manusia itu
menjadi khalifeh (~~ ) ya~g sesungguhnya di muka bumi
ini. Pengertiar khalifah itu sendir~ menurutnya harus di-
dasarkan pada beberapa ciri yang harus terdapat dalam diri
men ue i e , Per t ame eeka Ll manu s l a harus mer.y ada.r L bahwa ha-
kikat pembawaan dirinya adalah baikj fitrah ini ffieffi8ng se-
jak semula ditanamkan Allah kepada seti8f hambanya. Hal
in1 t cnt u SElJA meng.Levar a t ka n bahwa a j a r-an Islam 't Ldak me-
n geneL La't i Lah oc ae 'wa r i s ee baga Lmara terdapat pa da agam a
Kristen. Unsur atau ciri kedua yang membentuk manusia ada-
lah.!:..QJ2; oua t u un s ur- yang dl r.araoanwar. ke da Lam bRd8.1. Me-
nurut Hasan Langgulung, kalau badan dRn roh ini berinter
aksi secara benar, maka ia akan mengh8silkan khalifah yang
d Lhar-ep kan terse but . Ketiga a deLah , bahwCl d8.1am dir i man u-.
sia terdapat suatu kebebasan kemauan; yak~i kebebasqn Un
tuk memilih t.Lng ka h'l.ak uny a sendiri. Se dan gka n c.i r i yan g
34Muhammad Quthb, Sistem Pendidikan +slam, Penerjemah Drs. Salman Har-un , (BAndung:al-rfla 1arif, 1988), haL.17-20; sedangkan untuk Syed Muhammad al-Naquib al-Attas,lihat b ukuny a s eper t I 't e Lah penulis xur.Lp s e oe' umnv a , y:,::;itu, !S.9nse'J J'endidik2,n Ilalam Islam, ~81. 10.
4-3C \ - ,
ke empa t ada l ah _801 C'--"->-), yang meurbo Le hkan manusia un t u k
mem buat p i I i han anta r-a ypng bc t u.L dart yarrg SRl8.h. Ernpat
ciri ini1ah yang rnarnpu membe dakan mnn uai a dengan ma knLuk
Lai nnya , s eh j nggn mampu menc i pta kan t u j uan-rt u j uan jangka
pan~ang dari kehidupannya, termasuk di dal2.mny~ tujuan_
i i di 35penc i acan ,
Dari beberapa p~nd8pat yang telai penu1is kemu~ak~n
di atas dapat disi~pu1kan, bahwa kese1u=~h2.n tujuan pendi-
dLkan d aLam Ls Iam pada da aa r'nya bertumpu pada ke mamp uan
manusia uptuk mengenali dirinya secara baik. Hal lni dapat
terjadi apabi1e ia selalu ada dan bersam2-sam8 dengan dua
sumber poko~ 8.jar8.n Islam, yaitu al-Qur'an d8.n Sun~8.h R8.-
suI, da1affi suatu proses bela jar terus-menerls dan selalu
calam sem8.ngat f8.stabiqul khairat (~~~\~).
E. S"fat dan Fungsi Pe3didik8.n Dalam P8.nd8.ng8.n Is18ill
Yendidik at2~ gJ~U, adalah manusia biasa sebagaima
na ade nya kita. Is2. dituntut .un t uk mempunya i sifat-sifat
yang b8ik, di mana kriteria yang paling relevan setagai
r-ef'er-cn af de Lam ruengungkap kan s i f'a t c s Lfa t 'i t u , ada1ah de-
ngan menelusuri nyat-ayat ~l-Qurlan, as-Sunnah, ataupun
35Ha s i';1 Il Larigguj ung , \'Ilanusi.::l dan Pen d.i.dLkan : SuatuAnalisa Psikologi dan Fendidikan, (Jakarta: Pustaka a1Hus~1986rhe,1. 33-35. {Se Lan j ut nya disebut Hasan Lanagulung, !:1!3!!.!d§iR Q2Q !:.er.diclikan).
44
pendapat ulama, dengan tidak mengesampingkan yend2pRt lain
yang relevan. Tetapi sebel~m kita sampai da18ffi mengungkap
ka n s Lf'n't e e i f a t yang har-u a dimiliki seorang gur u , -ter-Le b.Lh
dahulu akan kita lihat peran dan fungsi g~ru dalaffi sejarah
per kemba ngan 'dan pertumbuhan umma t Islam yang Lj.maoeLa s
ini.
Sejarah ummat manusia mencatat, betapa besar peran
an seorang guru dal~m menjalankan dan mengendalikan nim-
pinan negara dan kerajaan pacta zaman dahulu. ~alam sejarah
Ne s i.r- Kuno , m i aa.Lnye , gu.r u-cgur u a da.Lah f'{Lo ao f yang men ja-.
di penas:hat Raja. Kata-kata guru menjadi pedoman dalam
dlsebut sebagai guru, Qertam2 oleh filosof-filosof Araj.
So den g guru kedui:l._-nya aceLa h al-YarPlbi J kaz-e na d i a l ah
----------QrAng yang paling banya k 't ahu t.errt ang r t j s a ra t Ar-Le t oveIe s .
Da.lam s e jarah Lel am , 8l1r1 dan ul amn i b u se18111. be.r-.
ga.nciengan SPltu S21mCl lnin; art Lnva bah'.... ;; 't e r ma uLama juga
bisB berarti guru. Dalam seg818 aktivitasnYB, ~Iabi ~rll.hnrn
med Saw. selalll. menyertai guru-guru untuk terlibat di da-
lpmnya. Salah satu contoh adalah sebag8imana Mu'az bi~ Ja-
45
bal, s e baga i seorang guru, d i.pe r i.n t ahka n Nabi un t u k p er-g i
ke negeri Yaman , Dengan ka t a lain, guru-cguz-u pacta wak t u
i tu men je d j duta-duta Nabi dalam menyampaf kan arnana'tnya
k d k 1 k 1 d J k . . 36epa a epa a- epa a negara yang 1 UDJungl.
KemUdian, setelah negara Islam bertambah IURs, di-
siApkanlah orang-orang tcrtentu yang dapot mengajarkan
Islam kep ada masyarakat Lua s , Suda h barang tentu ba hwa
orang-orang yang bertugas menjalankan pengajaran tersebut
adalah. orang yang paling mengerti akan ajaran Islam itu
sendiri;\ yaitu para ulama yang nota bene juga mer upa knn
p e.ra guru.
kata alima (~~) yang berarti tahu 2tau mengetahui, se
b8gai orang yang 1ianggap mumpuni ilmu agamanya memang ~e-
ma t n kan per-an an yang' ama t p orrt i.ng daLem ae ja r-an 'Jertumbuh-
an dan perkembRngan ummat Islam. Karenanya tidak menghe
rankan apabila ISlam sangat mengtargai orang yang mempu-4~
nyai "LLnu" ( ~), yang oLeh Franz Ro aen tha l eli ae b n't se-
~agai konsep yang memperoleh tempat yang istimewa dalam
peradaban Islam. 37
Tentang peranan ulama ini, Syalabi mengatakan bahwa
36Ibid .• h~lJ_. ??A-2?9.
37Uraian Franz Rosenthal mengenai bagitu penti~gnyaterma i1m ( ) bagi per-adeban Islam onpat dll that da Lamfi[. Dawam Rahardjo, "En s t k'Loped I al-Qur'an: :::lmu, tr UlulT.ulou-v an: JurnRl Lj mu dan Kebudnv e an , No.4, Vol, - 19S0,Flal:-57. ~-
46
e e jer-ah p e r-kemba ngan p er- s eko ngkoLan da.Lam pcndidikan Ls'l a:n
men unj u kkan , ba ga i.mana eua t u pondc k a t a u ma dr-a sah d.i di r' i.>
kan karena di dalamnya terdapat ulama-ulama terkenal, se
hingga menyebabkan banyak ffiurid-murid untuk belajRr. 38 Ba-
nyak contoh bisH disebutkan di sini, misalnya, bagaim?na
Imam Syc r t ' i dahu.Lu p er-n ah uejaj ar- pacta Lmam MRlik di Na
dinah; al-~haza:i pernah belaja~ pacta Imam al-Juwaini. Hu-
bungan antara murid dan guru sedemikian eratnya, sehingga
murid walaupun sudah Jebih ffirisyhur daTi gurunya, tetap S~-
j a aeLaLu setia dan hormat k epa danya , Sebab ut.a'na mun gk.Ln
hanya satu, yaitu ba hwa guru (uLama ) dianggap aebagaL
orang yang mampu mengantarkan seorang murid untuk mengenal
Allah secara lebih baik dan mendalam. 39 Sekarang marilah
kd t a a'l.Lh kan p emb j cara an .i n i pa da sifat-sifat gur-u-c-yang
juga manu s i a-o-de n gan men eLue ur-Lnya oer-t kon t e ks ayat-ayat
al-Qur'an yang terbicara mengenai kelE~ahan dan kelebihan
man usia.
AI_Qur 1 an ecoar i senula t.eLah mongat.akan. bah~la
Allah 't Ldak me nc l p t.a ka n manu e La a t au a'Lam s eme s-;a ini fl s e_
bagai per-meLnan (l a ba t s l 0~~ }II (23:11"5), dan llK.qmi t Ldak
38Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, hal. 229.
39Karel A. Steen brink, Pesantren Madrasah Sekolah:I'endidikan Islam t.lalElIJl Ku.run MOdern, Pen t e r j emah Kar-eL 1'..Steenbrink dan AbdurrahiTI"8n-,-(lliarta: LP3ES, 1986), hal.140-144.
47
menciptakan langit dan bumi, dan segala ses~at~ di antara.,
ke duany a dengan s.i a-c s i a (batilan/)t4,y)" (38:27). Akan
tetapi Allah men~iptakan segala sesuatunya dengan tujuan
(j:191). Tujuan ini semata-mata adalah agar manusia rnau
beribadah atau melaksanakan perintah-perintah Allah. Kare-
na ibadah ini adalah untuk kepe?ti~gan manusia sendiri,
dan b ukan untuk kepen t Lngen Allah: "Keba j Lkan yang dd La k u-
kan seseorang adalah untuk dirinya sendiri sedang kejahat
an y2ng dd Lakukanny a a kan mer-ug i kan d.ir-d ny a a cnd i.r-d c " (2;
289) .
Olch ka.r cna L't u (b e r da aa.r ka n aya t 75:36) man us.i a
tidak boleh dibiarkan dengan bagitu saja. Secara terus rne
nerus la herus diajak untuk melakukan kebajikan. Sebab,
jika manuefa "d.i ot ar-kan eend.i r Lan " de ngan ha er-a t c-ha s r-a't
subjektifnya, rnak8 ia cenderung untuk me~berikan penilaian
yang salah terhacap kualitas dan validitas ~m3: perbQatan-
nye:
KatakanIah: Perlukan Karni kisahkan kepada kalianperihal orang-orang yang paling merugi karena amalp er-buat.an mer-e ka waLaup nn mer eka meng i r a hahwa .arr a'lp e.r buat an 't er s e but 't er ama t ba Lkny a? Ne r e ka i tu Rd8Iah orang-orang yang ITengingkari tRnda-tanda (ay~tayat) dari Tuhan mereka dan menyangkal bahwa merekaakan menghadap kepada-Nya (~ntuk ~empertanggungja
wabkan amal perbuatan mereka)--setingga amal per-a t an rn er-e ka t. Ldak d t g an j ar- dengan p ahnLa dan tidakmempunyai berst di hp.ri pengadilan nanti (18:103105) .40
40FazIur Rahman, temat Pokok AI-Qur'an, PenerjemahAna a t'l8hyuddin, (BaIldung: Pu s't ak a , 1983), hal. 49-50. (8eIanjutnya disebut Rahman, Tema Pokck AI-Qur1an).
48
Kalau hal ini terjadi, maka apalah artinya hidup tanpa
bimbingan dari al-Qur' an.
TIi samping kelemahan di atas, al-Qur'an juga secara
khusus berbicara mengenai bagaimqna sesungguhnya manusia
itu dapat memberikan pengaruh bUTuk kepada saudara-sauda-
ranya melalui contoh-contoh, t~kanan-tekanant atau pendi-
dikan. Dan al-Qur1an menegaskan bahwa manusia-manusia yang
mempengaruhi, mendidik, membentuk pikiran atau memberi ke-
terangan kepada sauder-saudara mereka itu secara langsung
bertanggungjawab terhadap tingkah laku saudara-saudara me
reka tersebut: 'lOrang-orang yang tidak beriman skan berka
ta (pacta hari pengad i Lan nant i }, "Ya Tuhan kami, tunjukkan
kepada kam L manu s i a dan jin yang telah menyesatkan kam i
agar kami dapat menginjak-injak mereka dan agar mereka
menjadi (penghuni n e r-aka ) yang paling bawah" (41:29). Dar'{
sini dapat kita simpulkan bahwa manusia akan memperoleh
"keber ha s t Lan" a t au "ke cel a ka an" tergantung ke pada apakah
r a mengambil lljalan yang benar " yang telah ditunjukkan
al-Qur'an atau tidak. 4 1
Secara lebih khusus, seorang guru, paling tidak
pertama~tama haru8 mempunyai iman yang kokoh dan selalu
taqwa kepada Allah Swt., seb2gaimana terlihat pada QS. 3:
41 I b i d., hal. 87-88.
49
102; 22:1; 33:70; 59:18; dan 65:2-3. Karena hanya dengan
iman dan taqwa itulah 1a akan mendapatkan sifat-sifat yang
terpuji dalam dirinya sendiri. Setelah persyaratan pertama
ini terpenuti, seorang guru Jug~ dituntut untuK mem~unyai
niat rnen ga j ar dan mendidik yang tulus dan ikhlas aerta t a-.
mata karena Allah (QS. 4:125 dar; 146; s e r-t a 7:29). Setelah
i tu, karena s eo r an g guru pada dasarnya adalah pewar-Ls para
Na bi (war-a aat ul anbiyal>,~»~~)--'), rnaka ia har us be.r usa
ha:
(1) Mengetahui terlebih dahulu apa yang Jerlu diajar-
kan. Kedudukannya sebagai pendidik mengharuskan
dia mempelajari ataLl. mendapatkan informasi ten-
(2) Neng er-t i s eo ara keReJ u.r un an bah an yang p e.r-Lu di-
berikan kepada anak didiknya.
(3) Mempunya kemampuan mengana1isa materi yang di-
ajarkan dan menghubungkannya dengan konteks kom-
ponen-c komponen p e.nd i dd kan s e c ara ke e e'Lu.ruh an , Ka-
rena Islam pada kenyataannya telah memberikan po-
La t e n t a.ng ba ga i mana way of thin king dan WRY of
life yang perlu dikembangke.n melalui proses edu-
ke s t ,
(4) Mengamalkan t~rlebih dahulu informasi yang ~elah
(5) Mampu mengevaluasi proses dan hasil pendidikRn
50
yang sedang dan SUd2h dilakukan.
(6) Memberikan hadiah (tabsyir/~/reward) dan.- i_
h uk uman (t8ndzi.r~_F~~ jpuoishment) s e aua i de-
ngan usaha dan daya yang dicapai anak didik dalam
rangka memberikan persuasi dan motivasi di dalam
b 1 · 42proses e aJar.
Se jeLe n dengan hal di at.a s adalah apa yang juga di-
paparkan atau diusulkan oleh M. Athiyah al-Abrasyi .. Bagi-
nya, sifat-sifat yang harus dimiliki seorang guru muslim
seyogyanya ~encerminkan ajaran al-Qur'an, di mana yang
terpenting di arrt arany a La.I an mempunya r (a) sifat z uh ud ,
tidak men gu't amake n materi -d80 mengajar ker-ena mencari ke-
ridaan Allah; (b) harus bersih d i r Lny a dari dosa, di sam
ping har-us bersih pula 't ub uhnya ; (c) sifat ikhlas dalam
mengerjakan segala sesuatu dan jujur; (d) sifat pemaaf
't er-hadnp muridnya dan mampu menahan diri; (e) h a r-us me ng e-.
tahui tabi1at seorang muridj serta (f) harus mampu atau
menguasai mata pelajaran yang dipegangnya. 43
Secara global. tugas-tugas di atas pada kenyat8an-
42ZRkiah Daradjat dan Zaini Muchtarom, Eds., Islamunt~ Disiulin llm£ Pendi~an: BUk~ Daras Pendidikan Aga~~ Islam ~da Perguruan ~~~Qgi ~, Disusun oleh A. SadaLi dkk., (Jakarta: Bulan.Blntang, 1987), hal. 152. (Se.Lanjutnya disebut A. Sadali, Isla~ untuk Disiplin Ilmu Pendi" i ka n)~~ .
43AI-Abrasyi, ~~-dasar Pendidikan Islam, hal.137-140.
51
nya merupaka~ kegiatan dari keadaan yang pernah dilakukan. -
Nabi Muhammad, yaitu pertama keteladanan Cuswatun hasanahl
~~~)_ d en gan mengaktualisasikan informasi yang 't e Lah
di ke t ahuLny a , dan ke du a , meny i ap ka n aahaba t c aaha ba t yang
dijadikan sebagai model-model untuk dicontoh oleh generasi
seSUdahnya. 4 4 Pada akhirnya, s~bagai warastatul anbiya,
guru dituntut untUk menjadi pemimpin, pembimbing, pengawas,
pendamping di dalam mempelajari dan mencoba sesuatu bahan
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, di sam-
ping sebagai perencana bagi mass depan masyarakat, sehing-
ga konsep-konsep yang diajarkan Dukan saja berlaku pada
waktu proses pendidikan itu berjalan. tetapi jUgA dapat
menja.di pe doman ke h i.dup an sehari-hari dan poLa urrt uk mem
bina dan mengembangkan kehidupan masyarakat pada masa yang
akan datang. 45 Inilah kira-kira gambaran seorang guru mus-
lim yang dicita-citakan a.l-Qur'an.
F. Sifat-sifat Anak Didik palam Pandang8n Islam
Sebaga i mana pembahasan mengenai pendidik (gur-u ) di
atas, maka uraian-uraian mengenai sifat-sifat anak didik
da18m pandangan Islam pun tidak banyak berbeda dengan
hal.
44 I bi d.
45 A• Sadali, Is18m untuk Disiulin Ilmu Pendidikan,153.
52
uraian dl atas. Artinya, seb~gai sesam8 ffi3nusia, guru dan
murid dibebani tanggungjawab yang sarna pula di-hadapan
Allah Swt. Gieh karena itu uraian d1 bawah ini tidak akan
membahas masalah apa dan bagaimana murid sebagai manusia--
ka.r ena hal i tu telah penulis baha s ketika membaha s "gur u"
sebagai manusia, tetapi hanya akan melihat segi praktisnya
saja, yaitu yang berkaitan dengan sifat-sifat dan tanggung
jawab rnuri.d d;llam kegiatnn belajnr-ITlengajar. Kira mulai
dengan meninjau pengertian anak didik (murid).
Sec a r a umum , daLam pengertian pendd d.i kan , mur i d
adalah lltiap orang atau sekelompok orang yang menerima pe
ngaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalan
kan kegiatan pendidikan.u46 Peng~rtian ini tentu saja
mengajak kita untuk memahami lebih lanjut tentang anak di
dik sebagai individu, yang akan dipenuhi kebutuhan penge-
tahuan, sikap dan tingkah lakunya.
Sebagai individu, seorang murid tentu saja mempu
nyai kepekaan terhadap rangsangan (stimulan) yang datang
dari Lua.r • Dan ke pe ka an ini tentu saja a kan sanget diten-
t ukan oleh adarrya 1Jotensi dasar yang d i m.lLi ki nya , meng-
ingat potensi itu sendiri merupak~n temp~t dan bahan untuk
46~ t . I B ·b Po u a.r i mam ar na d.Lb , engantar .Ll.mu Pen d i dd kanSistl:::matis, (Yo gyaka r-t a : Pa ku l t a s Ilmu Pe nd.Ld Lkan (FI?)IKIP, 1984), hal . 38-39.
53
menjawab SemU2 rangsangan yang datang kepada dirinya. Dan
yang pelu untuk diingat adalah bahwa potensi itu pasti ada
pada setiap individu, sebagai hasil dari proses yang tum
buh karena adanya inayah Allah Swt. personifikasi ibu wak-
tu mengandung J serta situasi yang mempengaruhinya baik
langsung--dari kandungan--maupun tidak langsung--dari
lingkungannY8. 47 Kalau hal LnL ·'terpelih8ra dengan baik se-
jak dini, maka setiap man u s.i a a kan mampu men j aLan kan fung-
sinya sebagai harnba Allah dan khalifatullah.
Kalau setiap anak didik (murid) sudah mulai menya-
dari adanya potensi besar semacam ini di dalam dirinya,
maka langkah selanjutnya adalah bagaimana kita harus te
rus-menerus menanamkan akidah (keY2.kinan) ke dalam sanuba
rinya, seperti yang pernah dilakukan oleh Luqman aI-Hakim
terhadap anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
"Ha j an e k ku , jang8nlah kamu mempe.r s e ku t u kan Allah, sesung-
guhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman
yang arnat be aa.r " (QS. 31: 13). Inilah faktor yang paling
menentukan seorang anak didi.k da18m mencari ilmu untuk be-
kal hidupnya di kemud Lan har j • xar-ena kaLa u Lmannya kua t ,
dia akan tahan uji menghadapi situasi sesulit apa pun.
!"1. Athiyah al-Abr;'lsyi menc gn sk e.n b;J/1W? s eo r-ang gu-
47 A. Sedali, IslAm untuk Disinlin Ilmu Pendidikan,151-152.
54
ru berkewajiban secara penuh untuk mencari care. (metode)
agar "pari'! rnurid dapat d en gan mudah men er-Lrna ilmu yq,ng me
reka pel2.jari, serta memberikan kesempatan kepada mereka
untuk bela jar tanpa ada perbedaan kaya maupun miskln dan
lain sebagainya. Ini adalah dua dl antara sekian banyak
kewajibBn guru terhadap murid. Sedangkan kewajiban murid
terhadap guru menurut pandangan al-Abrasyi adalah sebagai
berikut (akan penuli~ kutip secara perrul1):
(1) Sene Lum nuj a i beLa j ar , s i swa itu harus terlebih
dahulu membersihkan hatinya dari segala sifat
yang buruk, karena bela jar dan mengajar itu d1
anggap sebagai ibadah. Ibadah tidak saha kecuali
dengan hati yang suei, 'berhias denga~ moral yang
balk seperti berkata benar, ikhlash, taqwR, ren
dah hati, zUhud, menerima apa yang ditentukan Tu
han serta menjauhi sifat-sifat bur-uk seperti
dengki, iri, b e nc L, sombcn g , menipu, tinggi hati,
dan angkuh.
(2) Dengan belajar itu ia bermaksud mengisi jiwanya
d en gan f adh i La h , mende ka t kan diri ke pada Allah,
bukanlah dengan maksud menonjolkan diri, berbang
sa dan gagahan-gagahan.
(3) Dersedia mencari ilolU, termasuk meninggalkan ke
Lua r ga dan t.an ah Air, d en gan tidak r agu-c-e gu be
perg.i an ke 't empa t c t empa t y a ng paling jau\·l s eka.l i
55
pun bila dikehendaki demi untuk mendatangi guru.
(4) .Iangan terlalu ser-Lng menuka.r guru, 't e t ap i. har ue-.
lah berplkir panjang dulu sebeluffi bertindak hen
dak mengganti guru.
(5) Hendaklah 18 menghormati guru dan memuliakannya
serta meng0gungkannyrt.karena Allah, dan berdaya
upaya pula meny enarig kah ha t L guru, ctengan car-a
yang ba i k ,
(6) Jangan merepotkan guru dengan banyak pertanyaan.
janganlah meletihkan dia untuk menjawab, jangan
berjalan dl hadapnnya, jangan duduk di tempat du
duknya, dan jangan mulai bieara kecuali setelah
mendapat izin dari guru.
(7) Jangan membukak an r-aha s i a kepada guru, jangan pu
la seorang pun menipu guru, jangan pula mint a pa-
da gU.TU mernbuka kan .r aha a.i a , di t e.r Lma pe r-ny at a an
illElaf dari guru bila selip lidahnya.
(8) Eersungguh-sungguh dan tekun belajar, bertanggang
siang ma'Lam untuk memperoleh p eng e t ahuan , de ngan
terlebi.h dahulu menc8.ri ilrnu yang lebih penting.
(9) Jika saling mencint8i dan persaudaraan haruslah
menyin~ri pergaulan antara siswa sehingga merupa
kan anak-canak yang aebap a k ,
(10) Sdswa ha r-ua t-e.r-LebLh da hu..Lu memberi aa Larn kepe da
gurunYd, mengurangi percakapan di had3pan guru,
56
jangan menga~akan kepada guru I'si anLl bilang be
gini lain da.::'i y8.rg bapa k ka't a kan " dan jan gan pu-
18 dilanya kepada guru siapa ternan duduknya.
(11) HenQ2klah siswa itu tek~n belajar, mengulangi pe
lajarannya di waktu senja da~ menjelang subuh.
Haktu antara rsya dan makan sahur itu adalah wak-
tu y ang pen uh berkat.
(12) Be r-t.e ke d urrt uk be Le j a.r hLngge akhlr urnu r , jangan
meremetkan sLlatu cabang ilmu, tetapi hendaklah
jangan men Lr-u-n Lr u ap8 yang c i denga.r-ny a dar-L
orang-orang yang terdahulu yang mengkritik dan
rner-e ndah ka n s e ba g i e n iimu eep e r t t ilmu marrt Lk dan
f'Ll. ea f'a t , 48
Dua belas butir nasehat inilah yang harus dijadikan
pen ega san setiap murid yaI11; ingiil sukees dalam studi, mes-
yale untuk diperdebatkaD. Misa1nyA Adalah pe=nyRtnnn pada
buti~ keen~m, yang mengatakan bahw8 para mu~id dilarang
untuk ba ny a k ber-t anye ke pa da g uz-u, st kap .i.n t-o-menur-u t he-
mat penLl.lis--tentu saja me:nbLl.at 8i murid statis pikirannya
dan 8KRn menyebabkan si murid bertaklid secara penuh. Bu
k8nk8~ guru itLl. pacta d2sernya maDusia biasa juga Yang b1S~
4-81\1_1'-. br-a sy t , Da ear-c dn ee r- I1endidi ki".n Iti18m, ba L.14-6-148.
57
ber-bua't ea.l ah?
G. Alat dan Mater! Pendidikan Islam~-~
Da18m sejarah pertumbuhan dan perkembangan pendi-
d i kan Islam, kita mengenal be be r-apa 't empa t yang p e r-nah di
jadikan pusat pengelolaan pendtdikan Islam, formal maupun
informasi. Sarana material atau manusiawi yang mempunyai
dampa k maknawai yang juga bisa disebut sebagai "eLa-t pen-
didikan" ini misalnya seperti masjid, sekolah, pendidik,
dan keluarga. 49 TIua yang disebut belakangan--karena meru-
pakan faktor manusiawinya--telah kita bahas sebelumnya.
Sedang kan dua yang per t ama akan ki ta bLc ar-a ka n pada ur-at en
berikut inL
Sejarah pendidikan Islam yang dimulai pada zaman
l~abi menunjukkan, bahwa masjid, dl samping berfungsi seba-
gai tempat ibadah, juga merupakan tempat atau basis ang
katan perang dan gerakan pembahasan manusia dari berha1a
berha1a. Di samping itu, masjid juga bisa berfungsi seba
gai markas pendidikan. Di situlah manusia dididik supaya
memegang teguh keimanan, cinta kepada i1mu pengetahuan,
mempunyai kesadaran s031a1 sert2 menyadari hak dan kewa
jiban mereka sebagai seorang muslim. 50 Dari sinilah di-
49 A , '> hl .-,--~,a aw i, ,
an Islam, hal. 189.
50rbid., hal. 190.
58
cuatkan ide untuk pertama kalinya membebaskan ummat Islam
d ar i. bu't a h ur-uf",
Pada zaman Nabi in1 terlihat jelas bahwa pendidikan
lebih b any a k d.i ar ah ka n urrt uk mendah uLuka n men anamkan ke-
imanan. Nabi sendiri sebagai pusat seluruh kegiatan pendi-
dikan, dl mana sLs t em dan met ode yang d.i.paka L masih terke-
san Broat sederhana sekalij mereka berhalaqah--duduk menge-
lilingi Nabi--sambil mendengarkan wejangan-wejangan.yang
diberikan Naji dengan meng0mbll masjid sebagai pusat kegi
51a't anny a , Hal ini sangat dimungkinkan kar-e na al-Qur' an,
sebagai titik pusat intelektualisme Islam, dltafsirkan se-
cara bertanggungjawab oleh si pembawanya sendiri, yaitu
NRbi Muhammad Saw. Karena itulah wahyu al-Qur'an bersama
kar-Le r ker-a s u'Lan Muhammad d.i pan den g mampu urrt uk membua t
keputusan dan kebijaksana2n yang Rktual da1am kehidupan
mor-a I dan sosia1 bangsa Arab pa da wa kt u itu. 5 2 Dan ciri
seperti inilah yang diteruskan oleh para Sahabat, meski di
sana sini ada sedikit nlodifj.kasi. Seperti pada masa Khali
fah pert3ma, Abu Bakar, para sahabnt sudah mulai mengguna
kan ijtihe.d c.)1~)); s ua t u cer-a bez-p ta t r- bebas yang ja
rang sekali dilakukan pada zaman Nabi. Sedangkan pada masa
5 1L o h• U C k -l a~ umpamanya H. ~oe arno dan Ahmad uupardi,
SejRrah dan J!"'i lS3fat Pendid-i kan Islam, (Ban dun g : An gka ea ,1987), hal.. 40-46. Passim. (Selanjutnya disebut Soe~arnodan Ahmad Supa r-d.i , Se~arah daQ yi12Afat Pe nd i d i kan Islam).
52Eal·Jrlvln, 1..§.18ffi dan Nod e r nf. t a s , ha L, 2.
59
Khalifah kedua, yaitu rrl8Sa Umat Ibn Khattab, ummat Islam
--aud ah dimulai d.i pe r-k e naL kan d e nga n slstem kuttab (0, (",j );
suatu tenlpat untuk mengajarkan tulis-bees. Kuttab-kuttab
sebenarnya telah ada dan terdapat dl dataran jazirah Arab,
jauh sebelum Islam d8tang; yaitu sebagai· 8uatu tempat se-
macem sekolah rendah yang mengajarkan tUlis-bBea. Tetapi
setelah kuttab-kuttab terse but tidak mendapat perhatian
yang s el ayaknya dar-t rnasya r-a ka't Arab pada wa kt u .i t u, se-
hingga orang yang pandai membaca dan menulis sewaktu Islam
de t e ng ke ko t a Nekkah t cr oa t a t ha.nya 17 orang. Oleh Islam,'
kuttab-kuttab ini kemudian dijadikan tempat untuk mempela-
jari, d.i samping membaca dan menuli e , juga urrt uk me mper-da-.
lam a Lc qur ' an serta po ko k-epo ko k a je r-an Islam. 53 Se darrgkan,
pada masa dua khalifah berikutnya, masalah pendidikan men-
jadi a gatc 't er ke aamp i ng kan di ee oab kan mun c uLny a amb i a.i-e am-
bisi pribadi yang lebih banyak mementingkan kekuasaan ti-
nimbang masalah-masalah sosi81 keagamaan, seperti yang di-
lakukan Abu Bakar dan Umar Ibn Khattab. Tetapi yang jelas,
pada peri ode ini, pusat perhatian lebih banyak ditujukan
pada segi-segi penanaman aqidah yang mengambil contoh dari
semua tindak-laku Nabi.
l'ada periode pertengahan, terhitung sejak berku8sa-
53, ,c o ekn r-no
~endidikan Islam,- -----dan Ahrnn dhRL 52.
Sllp8rdi, Sejarah dan Filsafat
60
nya'Bani Umayyah hingga akhir kekuasaan Bani Abbas, pendi
dikan Islam. boleh dibilang, mengalami masa keemasan. Satu
hal y?ng paling menguntungkan bagi dunia Islam pada umum-
nya dan dunia pendidikan Islam pada khususnya iaIah, keti
ka Islam melakukan persinggungan yang sangat intens dengan
tradisi intelektual filsafat Yunani. Meskipun kenyataan
ini menunjukkan bahwa pertumbuhan pemikiran filsaiat dalam
Islam baru mencapai puncaknya ketika tradisi filsafat Yu-
nani masuk ke dalam dunia Islam, tetapi adalah keliru ji~a
kita beranggapan bahwa perkembangan filsafat Islam bermula
dar-t p en e r j emaha n teks-teks Yun an L, DaLarn k enya t a anny a ,
semangat untuk berpikir filosofis sebenarnya memang telah
tersedia dalam struktur internal agama Islam itu sendiri ,
yaitu al-Qur'an, yang di samping memuat unsur-unsur kebe-
nar-an religius, juga memuat un s ur-c-un e ur- yang bersifat fi~'
losofis, atau sekurang-kurangnya pernyataan-pernyataan
yang dapat menjadi bahan mentah untuk suatu refleksi filo
sofis. 54 Karena watak ajaran Islam yang seperti inilah,,
ditambah lagi dengan adanya pengaruhdari atau rangsangan
Lua r , yan~ memb ua t p end i d.i kan Islam eamen pe r t en ga han men-
c apa i. pr-e at o SJ gem i Lan g • De nga n kn tcl La i n I d un La I s Lam
mengalami 8uatu kernajll.<:1n YAng memang seperti sudah diduga
54Budhy Nunawar- Rac hman dan Lh aan Ali Fa uz L tTl.'ra_disi dan Na aa Depan Ff Ls af'a t LeLam, II dal am Ulumul gur' a~:.Iur na L Il~ dRn xebudavaan , Vol. 1, No.3, 1989, hsl., 102.
61
sebelumnya, yakni pada hampir semua la~8ngan penget8huan
yang meliputi filsaf?t, sosial-budaya, seni, Bastra dan
lain sebagainya. Pada peri ode illl pulalah sistem madrasah
mu'La l d Lk emb an gka n den gan s e ge.La ke Leb i h an dan ke kur angan-.
nyn, dl samping lembaga-lerrlbaga pendidikan tinggi yang ti
dak mempunya i ka Lt an d en gnn s i st em mad.ra ea h yang Rd8.
Se dang kan pacta. p e r Lode modern, se bagn i ak.i ba t dar-I
ade ny a j nv an s I Bar-a t 't e r-had ap ne gar-a-nagar e Ls Lam , .t er ut a
rna sekali ketika Napoleon mendaratkan pasukannya dl bum!
Mesir pacta tahuo 1798, dunia Islam menjadi terbuka lebar
peng'Lj ha t an nya s et eLah mengaLam.i kemundu r an bebe r ap a abad ,
Setelah mengalami proses perjuangan membebaskan dlri dari
belenggu p en j a j ah , s e r-t a menyadari keterbelakangan yang .
selama ini belum terpecahkan, maka dimulailah babak baru
pembaruan Islam di negeri-negeri muslim yang terjajah. Dan
tentu saja suasana pembaruan di negeri-negeri muslim ter
se bu't ke oanya kan d.i muLa t de ngan p emba.r uan di bidang a t au
lapangan p~ndidikan; yakni dalam rangka mengantisipasi,
menyesuaika11 diri, mengasimilasi sistem pendidikan yang
selama j n i dianut Bar-a t . Naka kl t a ke na l Lah , misalnya n a
mR.-namn seperti Sir Sayyid Ahmad Khan di flnR.k benuR. 1ndo
Pa ki s t an denga n ger aka n Aligarh-nya, Nuhamtna d Abduh di He
sir y<'l.ng mencoba ITI2masukkan kurikulum ilmu-ilmu umum dl
a Lc Azha.r , serta mas Lh banyak nama La Lnnya yang rn en coba me
madukan konsep dasar pendidikan Islam yang tradisional de-
62
ngan pendidikan Baret Modern. 5 5 Meskipun usaha-usaha sema-
cam illi banyak menimbulkAD kontroversi dl kalangaD ulamA
Sunnl yang beraliran tradisional dl negare mereka rnasing-
~asing, tetapi rangsangaD yang mereka ciptakan guna tum-
buhnya m~lsY8ra~at muslirn yarlg ideal Illenurut eita-eita 81-
Qur1an, sedikit denli sedikit menjadi kenyataan. Hal in1
dapat kite lihet dengan bertumbuhnya sistern-sistem seko
lah tinggi yang mempelajari ilmu-ilmu umum--dan karene itu
kadang-kadpng dicurigai sebagai kebarat-baratan--yang di-
pa du kan den gan ilmu-ilmu agRma d.i. negar-a rne r-e k a ma s j ng-mn..
sing. Sel(olah-sekolah semacam 1nileh yang saat in1 memer-
lukan yellRnganan yang lebih serius, terutama bagaimana ki-
ta dapa t me.r umu s kan sue t u ku.r Lkul urn yang memac a t sebagai
materi dari pendidikan Islam tingkat tinggi yang SArna-sarna
kit a Ld amkan .
Sebuah kurikulum 56 dalam suatu sistem pendidikan
mutlak diperlukan, karena ialah yang akan menjawab perta-
U;)~Untuk pembahasan mengenai sejarah pemikiran dan
ge r-a ka n oa Lam Islam, di mana masalah pend i di.k an juga menjadi salah ~atu tema pembaruan, lihat misalnya Harun Nasution, PembnhRru2n ~alam Islnm: Sejara& Pemikiran dan Ge.Eakan, (Jak;Clrta: Bulan Bj nt.ang , 1975), hal. 11-15, pa as Lm .
sr,oBer!~SHl dari kata la·till llcurriculurn\! yang berarti
"Lapanga n n t a u t etnpa t pac uan , II Se dangkan ma kna modern dar-t.i e t i Lah terse out ad a l ah "t empa t be La jar", ee ba ga t maknakiasan dnri Arti sesungguhnYH. Lihat Hamid Hasan Bilgrnrntdan Ali Aey r a f", Kons~ UniveT"Eit:3..§. Isla.!:!!., Penerjemah -r·jac:hnun Huae i n, (Yo gyn ka r t a : Tiara wacan a , 1989), hal. 82.(Ee Lanj ut.nvn Jisebut Bilgr;)H1i dan A.Li Asyraf, E;onse"[!. Uni~itas }slam).
63
nyaan ap~ yang har~ ~rjRkan, sedangkan dari segj lain,
sesuRi dengan hakikat kemampuan manusia sebagai makhluk
yang mempunya i intelek dan kep e ka an indera, kur i kulum a kan
d t d · " . . 57 -r-menjawab pertanyaan apa yang apa lpe~aJarl. Dengan
kata lain seyogyanya pendidikan itu hendaknya menumbuhkan
kesanggupan dan kemanlpuan psikqlogis anak didik, pendalam
an dan pe ngemban gan pengaLaman indera dan penjelmaan emo-.
8i, penyempllrnaan dan penajaman days analisis, bahkan le-
bih car-t itu memperkokoh kekue t an jiwa untuk menghayati
dan membuktikan kebenarau demi pengalaman dan pembudayaan
k eya kd n an ,
Tema sentral yang sering menandai diskusi para sh
Ii pendjdikan mengenai fungsi kllrikulum dalam Islam adalRh
mengenRi tlIslamisasi ilmu pengetRhuan.'l Te~a ini muncul
paling -tLda k dikarenakan ada ny a dikotomi ant.ar a ilmu-ilmu
aqliyah C;;:;"'W) dan .i Lnu-d Lmu naqliyah C~). di
mRna konsekuensi logisnya i31ah menimb~lkan pec2hnya ke-
pribadian m~nusia melalui berbagai sikap yang berlawanan
dan bah ka n meLa.Lu i konflik-konflik tajam. Da18m us ah a me-.
redam konflik inilah, maka perumusan kurikulum yang me
mentingkan dUB macam ilmu ini menjadi begitu mendesak da-
lam dunia pendidikan Islam.
Menurut Hamid Hasan Bilgrami, konflik semacam ini
o tal.
64
bisR dilepasK?n manakala kita mampu mengintegrasikan ant a-
r-a Lrnan dan intelek, ser t e mel.a'Lu.i r anc ange n urn urn k ea gaoia-.
an terhadep semua jenis pengetahua.n. Hal ini dapat terjadi
apabila kita--kat8 Bilgrami lebih lanjut--mampu mencipta-
kan lembaga-lembaga pengkajian Islam untuk masing-m8sing
disiplin ilmu, serta berhasil ~enemukan landasan Filsafat
Ilmu Pengetahuan (epistimologi) Islam. Kalau usaha ini
berhasil, maka sebuah kurikulum yang dapat memadukan kedua
jenis pengetahuan ini akan terintegrasi secara sempurna,
t anpe rner-ug.i k an aa La h sacr d i. an't a ra keduan~a.58
Secara lebih mendetail adalah usaha merumuskan ku-
rikulum pendidikan Islam yang dilakukan oleh Ali Ashraf.
Pendidikan Islam bisa memiliki sebuah kurikulum yang baik,
manakala ia dibangun di etas tiga prinsip: uert8ma, b?hwa
yang terpenting ialah bagaimana kita dapat mengembangkan
pendekatan keagamaan ke dan melalui semua cabang pengeta-
huan; prinsip kedua adalah bahwa pelajaran agama seharus-
nya tidak dipenuhi beban pemikiran yang tidak berdaya. Ar-
tinya bahwa pelajaran agamp, itu harus disesuaikan dengan
Itemamp uan ~L'12.K dalam mene r'Lma pelajaran; s ed an g ken yang
ke t i aa , ba hwa pen ge t ahua n kur-LkuLum itu har us memiliki ti--~-
58BilgrEImi dan Ali AS'yraf, Konsep Un Lv e r s i t a s Islam, hal. 85-86. Bandingkan pula dengan pandangan al-Faru<iT";"" 1"81a;]']i52.8i Pe nge t.e huan hal. 22-25.
~"u ~
.J V
65
ga aspek--seperti yang d.i ku t Lpny a dari .pendapat 'ryler, y a-
.i t o kesinambungan, uTutan dan Lnt ecr-a m . Ke s i narnb un gan rre-
rujuk pacta pengulangan v er-t Lkaj unSUT-unsur kurikulum pen
ting. Sekuen (urutan) sebagai kriteria yang menekankan
pentingnya memiliki setiap pengalaman suksesif yang berto
pang pacta pengalaman sebelumnya. Sedangkan integrasi meng-
acLl. pada hubu~gan horizontal pengalaman-pengale.man kuriku
lum. 59 Kalau prinsip ini dapat ditegakkan secar2 maksimal,
maka tidak ada alasan untuk mengatakan bahw8 kurikulum
terse but tidak berwatak Islam.
Secara operasional kurikulum Islam harus menyangkut selu-
ruh cabang ilmu pengetahuan: aqliya}l dan naqliya}l. S~mua
c abang i lmu pengetahuan rasional (aqj j yah) ha r'u s d i aja.rka n
dari sudut pandang Is1ami. Aliran-aliran pemikiran Islam
harus diciptakan dalam semua cabang ilmu-ilmu s08ial. De-
ngan kata lain, untuk mendirikan suatu perguruan tinggi
(universitas) y~ng benar-benar memiliki ciri khas Islam
harus ada-me nur ut istilah Bf.Lg.rern.i-o-vp endf d t kan Umum 18-
Lam i " y ang d.i wa j Lbkan ke pa da s emua maha s i ewa , Dan ini ha
rus mengambil bent uk kurikulum inti. 60
Pa da a kh i r nya , dan sekali lagi, integrasi ILmu ter-
59 Al i Ashraf, Horison Baru Pendidikan Islam, hal.39-43.
lam,
60 B· 1 .1 graml
hal. 2.8.dan Ali eayr-af", Konsen Universitas Is-
--~
66
sebut dan realisasi ke be n a.r a n hakikinya hanya mungkin t e r-.
La'r aan a anabi La kita dan Lembe ga-cLemba ga pendidikan kt t a, .
mendiri-tegakkan tiga hal. 'PertFlma mengusahakan rujukan
bag.i. s e t Lap f'c rmuLa .i.Lmu car-t a l c-Our-t an , Sunnah Ra e u'l , dan, ,ay a't u'l La h ( o.:-~\~ I) Ltandn-ct ande ke kua s aan Allah) yang
terdapat pacta 818m dan seluruh makhluk yang ada di dalam
nya. Kedua menolak setiap formula ilmu yang bertentang2n
dengan rujukAD tersebut, serta ketiga menggali, mengembang-
kan ilmu berdasarkan atau dengan titik tolak dari ketiga
r' u j ua kn di at as .