170
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR METAFORA TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret DISUSUN OLEH : HENI SETYANINGSIH I 0208021 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA

PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN DI

SURAKARTA

DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR METAFORA

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai

Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Sebelas Maret

DISUSUN OLEH :

HENI SETYANINGSIH

I 0208021

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN

HIBURAN DI SURAKARTA Dengan Penekanan Arsitektur Metafora

PENYUSUN : HENI SETYANINGSIH NIM : I 0208021 JURUSAN : ARSITEKTUR TAHUN : 2012

Surakarta, Juli 2012

Menyetujui,

Pembimbing I Tugas Akhir

Dr.Titis Srimuda.P.,ST, M.Trop.Arch NIP. 19680609 199402 1 001

Pembimbing II Tugas Akhir

Ir. Untung Joko Cahyono, M.Arch NIP. 19630219 198903 1 002

Mengesahkan,

KetuaJurusanArsitektur FakultasTeknik UNS

Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT. NIP. 19620610 199103 1 001

Ketua Program StudiArsitektur FakultasTeknik UNS

Kahar Sunoko, ST, MT. NIP. 19690320 199503 1 002

Page 3: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan

baik. Konsep Perencanaan dan Perancangan Tugas Akhir yang berjudul Graha

Busana dan Mode: Sarana Pendidikan, Promosi dan Hiburan di Surakarta dengan

Penekanan Arsitektur Metafora ini diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-

besarnya kepada:

1. Dr.Ir. Moh. Muqoffa, MT , selaku Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Kahar Sunoko, ST, MT , selaku Pembimbing Akademis.

3. Yosafat Winarto, ST, MT, selaku koordinator Panitia Tugas Akhir

4. Dr.Titis Srimuda P., ST, M.Trop.Arch, selaku Pembimbing 1 Tugas Akhir

5. Ir. Untung Joko Cahyono, M.Arch, selaku Pembimbing 2 Tugas Akhir

Penulis menyadari bahwa Konsep Perencanaan dan Perancangan Tugas

Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran,

kritik, dan masukan yang membangun untuk penyusunan selanjutnya. Akhir kata

semoga Konsep Perencanaan dan Perancangan Tugas Akhir ini memberikan

manfaat bagi kita semua.

Surakarta, Juli 2012

Penyusun

Page 4: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT yang telah

memberikan berkat, rahmat dan anugerah-Nya kepada saya untuk menyelesaikan

study di UNS ini sehingga saya bisa menyelesaikannya selama 4 tahun dengan

baik dan lancar, tanpa berkat-Nya hari ini tidak akan pernah ada.

Terimakasih untuk Bapak dan Ibu tercinta yang selalu bekerja keras

memeras keringat agar saya bisa sekolah sampai perguruan tinggi ini.

Terimakasih atas doa yang tak henti-hentinya dipanjatkan untuk saya.

Terimakasih atas dukungan moral maupun material yang tak ada habisnya

sehingga saya bisa sampai pada titik ini. Mungkin tidak akan cukup hanya dengan

kata-kata ini untuk mengungkapkan begitu besar rasa terimakasih yang saya

rasakan, maaf jika selama ini saya belum bisa menjadi yang terbaik seperti yang

bapak ibu harapkan, tapi saya janji kelak saya akan berusaha menjadi yang lebih

baik dan membahagiakan kalian.

Terimakasih untuk seluruh keluarga besar yang telah mendukung saya

dengan doa, semangat, dan bantuannya.

Terimakasih untuk Pak Titis atas bimbingan dan ilmu yang telah

diberikan selama ini, celotehan-celotehan yang kadang membuat saya sakit hati

yang hampir setiap hari di dadar di bursa tetapi karena itulah saya bisa bangun dan

berkembang sehingga sukses melewati masa-masa tugas akhir ini. Tidak akan

pernah saya lupakan ajaran dan nasehat bapak yang pasti akan sangat berguna

untuk masa depan saya. Terimakasih banyak papi titiiiiiiiiiiis.

Terimakasih untuk Pak Untung atas bimbingan dan ilmu yang telah

diberikan selama ini, tidak akan pernah saya lupakan ajaran dan nasehat bapak

yang pasti akan sangat berguna untuk masa depan saya.

Terimakasih untuk Seluruh Dosen Jurusan Arsitektur FT UNS yang

tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas bimbingannya selama saya kuliah di

UNS.

Page 5: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Terimakasih untuk pacarku Ady Kurniawan yang selalu setia menemani

selama 4 tahun masa kuliah ini. Yang selalu sabar mengantar kemanapun aku

pergi. Yang selalu ikut pusing dengan tugas-tugasku. Yang selalu ada disaat aku

butuhkan. Yang selalu menenangkan dan menyemangati disaat aku kalut. Yang

selalu dan selalu untukku. Cepet nyusul ya sayang.

Terimakasih untuk sahabat vhany : gendud, virus, yusnita, nila yang

selalu dan sangat sangat menyenangkan. Sayaaaaang kalian.

Terimakasih sahabat rempongs : 14 cewek heboh gandes rara farah

ratna gendud virus yusnita nila dhea meli cisma sendy echa. Terimakasih telah

meramaikan kampus ini dengan kekonyolan kalian. kangeeeeen rempongs.

Sayaaaang rempongs.

Terimakasih sahabat hore 08 yang sangat-sangat menyenangkan.

Terutama cowok-cowok hore yang selalu heboh dikampus. Bakal kangen banget

sama kalian.

Terimakasih untuk Sahabat seperjuangan satu lapak echa poe dandare

terimakasih atas saran, bantuan, dan semangatnya selama ini, suka duka selama

TA kita lalui bersama semoga bisa menjadi kenangan yang manis untuk hidup

kita, sukses terus buat kalian!

Terimakasih pimen untuk 3Dnya, kereeeenn.. terimakasih master interior

adityo,kereeeen..terimakasih eto buat maketnya. Terimakasih buat vindud udah

bantu ngasih pintu,keren juga.haha. Dan terimakasih buat semua yang sudah

bantu selama masa tugas akhir ini.

Terimakasih untuk Teman-teman seperjuangan Studio TA Periode 126

atas kebersamaan yang singkat selama masa studio, sukses terus untuk kalian!

Terimakasih untuk Teman-teman Angkatan 2008 atas kebersamaannya

selama kuliah di Arsitektur UNS, tetap semangat dan sukses untuk kita semua!

Terimakasih untuk Semua orang yang telah membantuku yang tidak

dapat disebutkan namanya satu per satu.

Page 6: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

KATA PENGANTAR............................................................................................. ii

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. iv

DAFTAR ISI............................................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xi

DAFTAR BAGAN .................................................................................................. xii

DAFTAR SKEMA .................................................................................................. xii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Judul ................................................................................................ 1

1.2 Latar Belakang Masalah ................................................................................... 4

1.3 Permasalahan dan Persoalan............................................................................. 8

1.3.1 Permasalahan ............................................................................................... 8

1.3.2 Persoalan ...................................................................................................... 8

1.4 Tujuan dan Sasaran ........................................................................................... 8

1.4.1 Tujuan ............................................................................................................. 9

1.4.2 Sasaran ............................................................................................................ 9

1.5 Batasan ............................................................................................................... 10

1.6 Metode Perencanaan dan perancangan ............................................................ 10

1.6.1 Jenis Data ....................................................................................................... 10

1.6.2 Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 11

1.6.3 Metode Pembahasan ...................................................................................... 12

1.7 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 12

BAB II : TINJAUAN UMUM

2.1 Tinjauan Busana dan Mode .............................................................................. 15

2.1.1 Fungsi Busana/Pakaian .................................................................................. 15

2.1.2 Jenis Busana Berdasarkan Kualitasnya ........................................................ 18

2.1.3 Perlengkapan Berbusana ............................................................................... 18

2.1.4 Aliran-aliran dalam Mode ............................................................................. 19

2.1.5 Perkembangan Mode ..................................................................................... 20

Page 7: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

2.1.5.1 Di Dunia....................................................................................................... 20

2.1.5.2 Di Indonesia ................................................................................................ 21

2.1.5.3 Di Surakarta ................................................................................................. 24

2.1.6 Contoh-contoh Empiris Fasilitas Mode ........................................................ 25

2.2 Tinjauan Arsitektur Metafora ........................................................................... 36

2.2.1 Pengertian Arsitektur Metafora ..................................................................... 36

2.2.2 Metafora dalam Arsitektur............................................................................. 38

BAB III: TINJAUAN KEGIATAN FASHION DI SURAKARTA

3.1 Kondisi Umum Surakarta ................................................................................. 44

3.2 Potensi dan Permasalahan Dunia Fashion di Surakarta .................................. 44

3.2.1 Potensi Dunia Fashion di Surakarta .............................................................. 44

3.2.2 Permasalahan Dunia Fashion di Surakarta ................................................... 46

BAB IV: GRAHA BUSANA DAN MODE YANG DIRENCANAKAN

4.1 Perencanaan Graha Busana dan Mode ............................................................. 48

4.2 Tujuan dan Sasaran Graha Busana dan Mode ................................................. 48

4.2.1 Tujuan Graha Busana dan Mode ................................................................... 48

4.2.2 Sasaran Graha Busana dan Mode .................................................................. 49

4.3 Skala Pelayanan Graha Busana dan Mode ...................................................... 50

4.4 Status Kelembagaan Graha Busana dan Mode................................................ 50

4.5 Batasan Perencanaan dan Perancangan Graha Busana dan Mode ................. 51

4.6 Program Kegiatan Graha Busana dan Mode ................................................... 51

4.6.1 Kelompok Kegiatan Utama ........................................................................... 52

4.6.2 Kelompok Kegiatan Penunjang ..................................................................... 59

4.6.3 Kelompok Kegiatan Pengelolaan dan Administrasi .................................... 60

4.6.4 Kelompok Kegiatan Pelayanan/Servis.......................................................... 61

4.7 Pelaku Kegiatan ................................................................................................. 62

4.7.1 Kelompok Pengelola ...................................................................................... 62

4.7.2 Kelompok Penyewa ....................................................................................... 63

4.7.3 Kelompok Pengunjung .................................................................................. 65

4.8 Waktu Pelaksanaan Kegiatan di Graha Busana dan Mode ............................. 66

4.9 Keluaran pada Graha Busana dan Mode.......................................................... 66

4.10 Konsep Arsitektur Metafora pada Bangunan Graha Busana dan Mode ...... 67

Page 8: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

BAB V: ANALISA PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE

5.1 Analisa Penentuan Kegiatan ............................................................................. 69

5.2 Analisa Pendekatan Peruangan......................................................................... 72

5.3 Analisa Pemilihan Lokasi Site.......................................................................... 112

5.3.1 Pendekatan Lokasi ......................................................................................... 112

5.3.2 Kriteria Pemilihan Site Secara Umum .......................................................... 112

5.3.3 Pemilihan Site................................................................................................. 113

5.4 Analisa Pendekatan Pengolahan Lokasi dan Tapak ........................................ 114

5.4.1 Analisa Pendekatan Lokasi ............................................................................ 114

5.4.2 Analisa Pendekatan Matahari ........................................................................ 115

5.4.3 Analisa Pendekatan Angin............................................................................. 117

5.4.4 Analisa Pendekatan Noise ............................................................................. 118

5.4.5 Analisa Pendekatan View .............................................................................. 119

5.4.6 Analisa Pencapaian ........................................................................................ 119

5.4.7 Analisa Pendekatan Bentuk Dasar Bangunan .............................................. 121

5.4.8 Analisa Pendekatan Pola Massa Bangunan .................................................. 122

5.4.9 Analisa Pendekatan Interior Bangunan......................................................... 125

5.5 Analisa Pendekatan Sistem Pencahayaan ........................................................ 125

5.5.1 Pencahayaan Alami ........................................................................................ 125

5.5.2 Pencahayaan Buatan ...................................................................................... 126

5.6 Analisa Pendekatan Sistem Struktur ................................................................ 126

5.6.1 Sub Struktur .................................................................................................... 126

5.6.2 Super Struktur................................................................................................. 127

5.6.3 Upper Struktur ................................................................................................ 128

5.7 Analisa Pendekatan Sistem Utilitas ................................................................. 128

5.7.1 Suplay Energi ................................................................................................. 128

5.7.2 Air Bersih........................................................................................................ 129

5.7.3 Air Kotor ......................................................................................................... 130

5.7.4 Penangkal Petir ............................................................................................... 131

5.7.5 Perlindungan Kebakaran ................................................................................ 131

5.7.6 Sistem Telematika .......................................................................................... 132

Page 9: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

5.7.7 Sistem Jaringan Sampah ................................................................................ 133

BAB VI : KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA

BUSANA DAN MODE

6.1 Konsep Peruangan Graha Busana dan Mode……………………………….134

6.1.1 Kelompok Kegiatan Umum…………………………………………..…..134

6.1.2 Kelompok Kegiatan Utama………………………………………..……...134

6.1.3 Kelompok Kegiatan Penunjang……………………………………..…….136

6.1.4 Kelompok Kegiatan Pengelolaan…………………………………..……..137

6.1.5 Kelompok Kegiatan Service……………………………………..……….138

6.1.6 Analisa Total Besaran Ruang……………………………………………..139

6.2 Konsep Lokasi dan Tapak………………………………………….……….139

6.3 Konsep Pengolahan Tapak……………………………………………….…141

6.3.1 Konsep Pencapaian…………………………………………………..…...141

6.3.2 Konsep Site Terhubung Matahari………………………………………...142

6.3.3 Konsep Orientasi………………………………………………………….142

6.3.4 Konsep Site Terhubung Angin…………………………………………....144

6.3.5 Konsep Site Terhubung Noise……………………………………………145

6.3.6 Konsep Bentuk Dasar dan Pola Bangunan…………………………..........145

6.3.7 Konsep Interior Bangunan……………………………………………..…147

6.4 Konsep Struktur…………………………………………………………….148

6.4.1 Sub Struktur……………………………………………………..………..148

6.4.2 Supper Struktur…………………………………………………………...149

6.4.3 Upper Struktur………………………………………………………..…...149

6.5 Konsep Utilitas……………………………………………………………...149

6.5.1 Suplai Energi………………………………………………………..…….149

6.5.2 Air Bersih………………………………………………………..………..150

6.5.3 Air Kotor……………………………………………………..…………...150

6.5.4 Penangkal Petir…………………………………………..………………..150

6.5.5 Pelindung Kebakaran………………………………..……………………151

6.5.6 Sistem Telematika………………………………..……………………….151

6.5.7 Sistem Jaringan Sampah……………………….…………………………152

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. xiv

Page 10: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

LAMPIRAN............................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Eksterior ESMOD Jakarta ................................................... 24

Gambar 2.2 Presentasi Siswa ESMOD Jakarta ..................................................... 25

Gambar 2.3 Arva Studio Surabaya ......................................................................... 26

Gambar 2.4 Eksterior London College of Fashion................................................ 28

Gambar 2.5 Fashion Space...................................................................................... 29

Gambar 2.6 Rootstaints Hopkins Space ................................................................. 30

Gambar 2.7 Perpustakaan ....................................................................................... 31

Gambar 2.8 Ruang studio........................................................................................ 31

Gambar 2.9 Reprographic services......................................................................... 32

Gambar 2.10 Eksterior Nagoya City Art Museum ................................................ 40

Gambar 2.11 Eksterior Stasiun TVG ..................................................................... 41

Gambar 2.12 Eksterior E.X Plasa Indonesia.......................................................... 42

Gambar 5.1 Peta RUTRK Surakarta ...................................................................... 132

Gambar 5.2 Lokasi Site ........................................................................................... 133

Gambar 5.3. Zonifikasi............................................................................................ 133

Gambar 5.4. Batas-batas Site .................................................................................. 134

Gambar 5.5. Analisa Matahari ................................................................................ 135

Gambar 5.6. Orientasi Bangunan ........................................................................... 136

Gambar 5.7. Analisa Angin .................................................................................... 137

Gambar 5.8. Analisa Noise ..................................................................................... 137

Gambar 5.9. Analisa View ...................................................................................... 138

Gambar 5.10. Analisa Pencapaian .......................................................................... 139

Gambar 5.11. Analisa Gubahan Massa .................................................................. 143

Gambar 5.12. Pencahayaan alami dari jendela ..................................................... 144

Gambar 5.13 Pencahayaan Buatan pada Retail Shop ........................................... 145

Gambar 5.14 Pondasi Tiang Pancang .................................................................... 145

Gambar 5.15. Space Frame ..................................................................................... 147

Gambar 6.1. Lokasi Site Graha Busana dan Mode ............................................... 162

Gambar 6.2. Zonifikasi............................................................................................ 163

Page 11: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Gambar 6.3. Batas-batas Site .................................................................................. 163

Gambar 6.4. Konsep Pencapaian ............................................................................ 164

Gambar 6.5. Konsep Site Terhubung Matahari .................................................... 165

Gambar 6.6. Konsep Orientasi................................................................................ 166

Gambar 6.7. Konsep Site Terhubung Angin.......................................................... 167

Gambar 6.8. Konsep Site Terhubung Noise .......................................................... 168

Gambar 6.9. Konsep Bentuk Dasar dan Pola Bangunan....................................... 170

Gambar 6.10. Walpaper Dinding ............................................................................ 171

Gambar 6.11. Furnitur ............................................................................................. 171

Gambar 6.12. Pondasi Tiang Pancang ................................................................... 171

Gambar 6.13. Space Frame ..................................................................................... 172

Page 12: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabelb5.1 Tabel Penentuan Kebutuhan Ruang Graha Busana dan Mode ........... 74

Tabel 5.2 Notasi Analisis Model Matriks .............................................................. 87

Tabel 5.3 Notasi Analisis Model Gelembung........................................................ 87

Tabel 5.4 Keterangan Notasi Warna Kelompok Kegiatan.................................... 89

Tabel 5.5 Notasi Analisis Model Matriks .............................................................. 93

Tabel 5.6 jumlah pengunjung pada tiap unit kegiatan .......................................... 98

Tabel 5.7 jumlah pengelola pada tiap unit kegiatan .............................................. 99

Tabel 5.8 jumlah penyewa pada tiap unit kegiatan ............................................... 101

Tabel 5.9 Tabel Besaran Ruang Kolompok Kegiatan Umum .............................. 103

Tabel 5.10 Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Utama .................. 107

Tabel 5.11 Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Penunjang............ 117

Tabel 5.12 Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Pengelolaan ......... 120

Tabel 5.13 Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Service ................. 124

Tabel 5.14 Rekapitulasi besaran ruang Graha Busana dan Mode ........................ 130

Tabel 5.15 Pendekatan Pola Massa Bangunan ...................................................... 141

Tabel 6.1 Perhitungan Besaran Ruang Kolompok Kegiatan Umum.................... 153

Tabel 6.2 Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Utama .................... 154

Tabel 6.3 Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Penunjang .............. 157

Tabel 6.4 Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Pengelolaan ........... 158

Tabel 6.5 Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Service ................... 159

Tabel 6.6 Rekapitulasi besaran ruang Graha Busana dan Mode .......................... 161

Page 13: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 5.1 kegiatan kelompok penunjang .............................................................. 68

Bagan 5.2 kegiatan kelompok pengelola ............................................................... 69

Bagan 5.3 kegiatan Pengusaha/Penyewa Retail Butik .......................................... 69

Bagan 5.4 kegiatan Perancang Mode ..................................................................... 69

Bagan 5.5 kegiatan peraga mode ............................................................................ 70

Bagan 5.6 kegiatan Pengusaha Promosi- Pameran................................................ 70

Bagan 5.7 kegiatan kantor agen model dan studio foto, minibank ...................... 70

Bagan 5.8 kegiatan food court ................................................................................ 70

Bagan 5.9 Sistem Jaringan Listrik .......................................................................... 148

Bagan 5.10 distribusi air bersih .............................................................................. 149

Bagan 5.11 Distribusi Air Kotor Padat .................................................................. 149

Bagan 5.12 Distribusi Air Kotor Cair .................................................................... 150

DAFTAR SKEMA

Skema 5.1 Pola Hubungan Makro antar Kelompok Kegiatan dengan Model

Matriks ..................................................................................................................... 89

Skema 5.2 Pola Hubungan Makro antar Kelompok Kegiatan dengan Model

Gelembung ............................................................................................................... 92

Skema 5.3 Pola Kegiatan ........................................................................................ 97

Page 14: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN,

PROMOSI DAN HIBURAN DI SURAKARTA DENGAN

PENEKANAN ARSITEKTUR METAFORA

HENI SETYANINGSIH

I0208021

PEMBIMBING:

Dr. Titis S P, ST, M.Trop.Arch

Ir. Untung J C, M.Arch

ABSTRAK

Graha Busana dan Mode sebagai sarana pendidikan, promosi, dan hiburan di

Surakarta dengan penekanan arsitektur metafora adalah suatu wadah yang menampung segala

aktivitas/kegiatan yang berhubungan dengan busana serta perlengkapannya, dengan

mengikuti perkembangan mode dari waktu kewaktu, kegiatan yang di tampung meliputi pusat

pendidikan dan pelatihan, rumah produksi, pemasaran, hiburan beserta kegiatan pendukung

lainnya di kota Surakarta dengan penerapan matafora dalam arsitektur pada wujud fisik

bangunan untuk mengkomunikasikan wadah tersebut sebagai fasilitas yang di tujukan oleh

wanita sehingga memberikan perasaan visual dan berimajinasi mengenai dunia fashion bagi

yang melihatnya .

Kata Kunci: Graha busana, mode dan arsitektur metafora.

Page 15: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MODE AND FASHION HOUSE: AS A MEANS OF EDUCATION, PROMOTION, AND ENTERTAINMENT IN

SURAKARTA BY EMPHASIZING ON METAPHORE ARCHITECTURE

HENI SETYANINGSIH

I0208021

PEMBIMBING:

Dr. Titis S P, ST, M.Trop.Arch

Ir. Untung J C, M.Arch

ABSTRACT

Mode and fashion house as a means of education, promotion, and entertainment with

an emphasis in Surakarta architectural metaphor is a container that holds all the activities /

events related to the clothing and equipment, to keep abreast of fashion from time to time,

including activities in the capacity of the education center and training, home production,

marketing, entertainment along with other supporting activities in the city of Surakarta with

matafora application of the architecture on the physical appearance of the building to

communicate the container as addressed by the facility on a woman so as to provide a visual

sense and imagination of the fashion world to the viewer.

Key Word: Fashion house, mode and metaphore of architecture

Page 16: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

Tugas akhir ini diberi judul “Graha Busana dan Mode: Sarana Pendidikan,

Promosi, dan Hiburan di Surakarta dengan Penekanan Arsitektur Metafora”.

1.1 Pengertian Judul

Objek formal dari tugas akhir ini adalah Graha Busana dan Mode dengan

penekanan arsitektur metafora. Pengertian objek formal tersebut dapat di jelaskan

sebagai berikut.

Pertama, “graha” secara etimologi berarti kediaman atau rumah yang

merupakan suatu tempat/wadah untuk menampung suatu kegiatan tertentu yang

terlindung, aman dan nyaman (Ngajenan, 1987). Dalam KBBI(kamus besar bahasa

Indonesia) “graha” adalah suatu tempat atau bangunan untuk melakukan suatu

kegiatan tertentu. Sedangkan menurut Wikipedia, kata “graha” berasal dari bahasa

kawi yang digunakan di pulau Jawa pada zaman dahulu yang artinya rumah. Dalam

perkembangannya “graha” diartikan sebagai rumah mewah, rumah besar, dan rumah

yang indah, serta singgasana. Dengan demikian “graha” dapat di artikan yaitu sebuah

gedung yang mewah untuk menampung suatu kegiatan tertentu.

Kedua, Busana berarti hiasan agar tubuh lebih menarik (Ngajenan, 1987).

Selain itu busana bisa berarti pakaian lengkap (yang indah-indah), perhiasan

(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, KBBI PN Balai Pustaka, 1988).

Busana/pakaian sebagai sarana untuk tampil lebih menarik, di lengkapi dengan

aksesoris, millineries dan dilengkapi dengan tata rias sebagai pendukungnya.

Page 17: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Ketiga, Mode adalah ragam (cara/bentuk) yang terbaru pada suatu waktu

tertentu, tempat membuat pakaian yang di lengkapi dengan ruangan khusus untuk

mencoba pakaian, pengukuran pakaian serta perlengkapan lain. Dalam buku “Fashion

sebagai komunikasi” karya Malcolm Barnard, OED (Oxford English Dictionary)

menyusun daftar Sembilan arti berbeda dari kata “fashion”, mulai dari “tindakan atau

proses membuat”, “potongan atau bentuk tertentu”, “bentuk” hingga “tata cara atau

cara bertindak” dan “berpakaian mengikuti konvensi”. Sebagai kata benda, “fashion”

berarti sesuatu seperti bentuk dan jenis,atau buatan atau bentuk tertentu, seperti dalam

definisi sebagai “tata cara atau cara bertindak”. Sebagai kata kerja, “fashion”

memiliki arti kegiatan membuat atau melakukan. Fenomena fashion menurut Martin

dalam (Wilson, 1985: 10-11) “mungkin benar bahwa fashion itu seperti semua

fenomena budaya, khususnya dalam bentuk simbolis dan mistis, (yang) cukup lama

bertahan terpenjara didalam suatu …’makna’. Jadi sangat jelas fashion dan pakaian

adalah bentuk komunikasi nonverbal karena tidak menggunakan kata-kata lisan atau

tertulis. Pakaian di pandang memiliki suatu fungsi komunikatif. Busana, pakaian,

kostum, dan dandanan adalah bentuk komunikasi artifaktual (artifactual

communication). Dalam buku-buku pengantar komunikasi, komunikasi artifaktual

biasanya di definisikan sabagai komunikasi yang berlangsung melalui pakaian dan

penataan berbagai artefak, misalnya, pakaian, dandanan, barang perhiasan, kancing

baju, atau furniture dirumah anda dan penataannya, ataupun dekorasi ruang anda.

Karena fashion, pakaian atau busana menyampaikan pesan-pesan nonverbal ia

termasuk komunikasi nonverbal.

Page 18: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Keempat, Metafora adalah perumpamaan suatu hal dengan sesuatu yang lain.

Dalam bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan bangunan sebagai

sesuatu yang lain. Cara menampilkan perumpamaan tersebut adalah dengan

memindahkan sifat-sifat dari sesuatu yang lain ke dalam bangunan, sehingga akhirnya

para pengamat dan pengguna arsitekturnya bisa mengandaikan itu sebagai sesuatu

yang lain (ninkarch.blogspot.com). Menurut buku “Pengantar Arsitektur” karya

James C. Snyder, Seperti analogi, metafora (kiasan) mengidentifikasi hubungan

diantara benda-benda, tetapi hubungan ini lebih bersifat abstrak ketimbang nyata.

Perumpamaan adalah metafora yang menggunakan kata-kata “seperti” atau

“bagaikan” untuk mengungkapkan suatu hubungan. Metafora dan perumpamaan

mengidentifikasi pola hubungan sejajar sedangkan analogi mengidentifikasi

hubungan harafiah yang mungkin. Menurut Charles Jenks dalam buku “The

Language of Post Modern Architecture”, metafora sebagai kode yang di tangkap pada

suatu saat oleh pengamat dari suatu objek dengan mengandaikan objek lain dan

bagaimana melihat suatu bangunan sebagai sesuatu yang lain karena ada kemiripan.

Menurut Geoffrey Broadbent (dalam buku “Design in Architecture” 1995),

Transforming : figura of speech in which a name of description term is transferred to

some object different form (gaya bahasa dimana sebuah istilah di transfer menjadi

objek dalam bentuk yang berbeda). Menurutnya metafora pada arsitektur adalah

perumpamaan salah satu metode kreatifitas yang ada dalam desain spectrum

perancang. Metafora arsitektural berkenaan dengan pendefinisian wujud bentuk

arsitektur yaitu bagaimana menjelaskan dan mencari hubungan logis antara kiasan

tertentu dari arsitek kedalam bentuk ruang bangun rancangannya sebagai makna

Page 19: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

kedua disamping pemenuhan fungsi bangunan. Metafora dalam arsitektur bagaikan

kiasan berbahasa, memiliki kesamaan-kesamaan dan bersifat cukup logis.

Dari penjelasan di atas pengertian Graha Busana dan Mode: Sarana

Pendidikan, Promosi, dan Hiburan di Surakarta dengan Penekanan Arsitektur

Metafora adalah suatu wadah yang menampung segala aktivitas/kegiatan yang

berhubungan dengan busana serta perlengkapannya, dengan mengikuti perkembangan

mode dari waktu kewaktu, kegiatan yang di tampung meliputi pusat pendidikan dan

pelatihan, rumah produksi, pemasaran, hiburan beserta kegiatan pendukung lainnya

di kota Surakarta dengan penerapan matafora dalam arsitektur pada wujud fisik

bangunan untuk mengkomunikasikan wadah tersebut sebagai fasilitas yang di tujukan

oleh wanita sehingga memberikan perasaan visual dan berimajinasi mengenai dunia

fashion bagi yang melihatnya .

1.2 Latar Belakang

Keraton, Batik dan Pasar Klewer adalah tiga hal yang menjadi ikon Kota

Surakarta. Pertama keraton, Eksistensi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

dan Pura Mangkunegaran (sejak 1745) menjadikan Solo sebagai poros, sejarah, seni

dan budaya yang memiliki nilai jual. Nilai jual ini termanifestasi melalui bangunan-

bangunan kuno, tradisi yang terpelihara, dan karya seni yang menakjubkan. Tatanan

social penduduk setempat yang tak lepas dari sentuhan-sentuhan cultural dan spasial

keraton semakin menambah daya tarik. Kedua Batik, Salah satu tradisi yang

berlangsung turun temurun dan semakin mengangkat nama daerah ini adalah

membatik. Seni dan pembatikan Solo menjadikan daerah ini pusat batik di Indonesia.

Page 20: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Pariwisata dan perdagangan ibarat dua sisi mata uang, dimana keduanya saling

mendukung dalam meningkatkan sektor ekonomi. Pariwisata dan perdagangan

merupakan dua sektor yang berpengaruh besar pada pertumbuhan perekonomian di

Kota Surakarta. Sektor pariwisata tidak akan ada artinya jika tidak didukung oleh

sektor perdagangan. Ketiga Pasar Klewer, Keberadaan Pasar Klewer dan pasar-pasar

tradisional lainnya yang selalu memberikan kontribusi retribusi kedua terbesar setelah

pajak penerangan jalan. Jenis komoditi ekspor Kota Surakarta yang tertinggi pada

tahun 2001 yaitu komoditi mebel dengan volume 8 ribu ton senilai 11 ribu US$,

kondisi ini meningkat 30-40% dari 4 ribu ton senilai 6 ribu US$ pada tahun 2000.

Selain itu komoditi unggulannya adalah alat tulis, tekstil, karung, plastic dan batik.

Industri tekstil (bahan pakaian) Indonesia sebagai pendukung industri mode

merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Posisi Indonesia sebagai Negara

pengekspor tekstil ke-14 terbesar di dunia dengan nilai 7,3 milyar dollar AS dari total

pasar dunia yang sebesar 250 milyar dollar AS ( http:www.kompas.com. Semua

Bermula dari Serat. Minggu, 3 Mei 1998). Untuk memajukan industri busana di

Indonesia baik dari segi kualitas maupun kuantitas di perlukan suatu sarana

informasi, promosi, pendidikan serta pengembangan busana serta mode baik dipusat

(Jakarta) mupun daerah. Aktivitas dari pendidikannya, antara lain perancangan,

ketrampilan teknik menjahit serta keperagawatian.

Agar bisnis fashion di kota Solo ini dapat berkembang dengan baik dan dapat

memasuki pasar nasional maupun internasional, terutama fashion kain batik yang

menjadi ciri khas dari kota Solo, maka di butuhkan sumber daya manusia yang

berkompeten dalam bidang bisnis fashion. Untuk itu di butuhkan sebuah sekolah

Page 21: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

fashion yang memberikan ilmu tentang fashion yang mendalam dan mampu

mewadahi segala kegiatan yang berkaitan dengan dunia fashion, seperti pameran,

peragaan busana, seminar, workshop, bahkan promosi dan penjualan dari produk

fashion itu sendiri, dan dapat memfasilitasi pada murid untuk mengembangkan

bakatnya dalam bidang fashion maka dari itu, akan di rencanakan sebuah wadah yaitu

Graha Busana dan Mode di Surakarta. Selain itu wadah tersebut juga di tujukan guna

meningkatkan aspek bisnis dan perdagangan di kota Solo, karena dengan keberadaan

wadah fashion ini di harapkan akan menarik minat wisatawan mancanegara untuk

menkonsumsi produk lokal.

Promosi maupun show/peragaan busana yang biasanya di adakan di hotel-

hotel ataupun gedung pertemuan memakan biaya yang besar, mengingat sewa tempat

di hotel berbintang beserta makan lengkap, honor model dan coordinator serta lainnya

membuat biaya peragaan busana tidak murah. Selain itu peragaan busana akan terasa

kurang menguntungkan bila tidak di dukung sarana yang memadai yang di rancang

secara khusus (untuk peragaan busana dan kecantikan) serta tidak lanjut dari show

tersebut. (misal di lanjutkan dengan acara konsultasi maupun kesempatan untuk

berbelanja/memesan langsung sesuai ukuran calon pemakai. Selain sebagai sarana

promosi dan pemasaran, ruang peragaan busana di butuhkan pula sebagai sarana

pendidikan, misal siswa kursus merancang menampilkan hasil nyata rancangannya

melalui peragaan busana, siswa modeling memperagakan hasil nyata sebuah

rancangan (baik dalam taraf latihan maupun praktek yang sesungguhnya) juga

melalui peragaan busana. Sedang bagi siswa seni desain panggung peragaan,

manajemen fashion show serta fashion fotografi dapat melakukan praktek pada

Page 22: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

panggung peragaan busana yang sesungguhnya, terutama bagi siswa fotografi dengan

sasaran obyek yang bergerak. Selama ini lembaga-lembaga pendidikan dalam bidang

fashion selalu mengadakan ujian/praktek bagi para siswanya dengan menyewa

tempat. Untuk itu, dengan tersedianya ruang peragaan busana serta tempat pendidikan

fashion dalam satu wadah Graha Busana dan Mode di Surakarta akan sangat

menguntungkan, terutama di lihat dari segi biaya.

Berawal dari keinginan untuk memasukkan sifat-sifat wanita kedalam

bangunan, metafora di rasa dapat di gunakan sebagai suatu cara menginterpretasi.

Metafora dapat menjelaskan transfer ide dari suatu subyek kedalam objek lain melalui

bentukan/gubahan massa, permainan bidang dan elemen arsitektur lain yang mampu

menggambarkan sifat tersebut. Hal ini di lakukan mengingat Graha Busana dan Mode

adalah suatu fasilitas yang di tujukan bagi wanita. Maka dari itu pengertian Metafora

adalah perumpamaan salah satu hal dengan sesuatu yang lain. Dalam bidang

arsitektur, metafora berarti mengumpamakan bangunan sebagai sesuatu yang lain.

Cara menampilkan perumpamaan tersebut adalah dengan memindahkan sifat-sifat

dari sesuatu yang lain itu ke dalam bangunan, sehingga akhirnya para pengamat dan

pengguna arsitekturnya bisa mengandaikan arsitektur itu sebagai sesuatu yang lain.

Karena kecenderungan hidup masyarakat sekarang ini yang tidak lepas dari

segala sesuatu yang praktis dan cepat. Maka, untuk mempermudah dalam pemenuhan

kebutuhan masyarakat akan fashion di Solo, di perlukan sebuah wadah yang dapat

menampung kegiatan-kegiatan fashion seperti pendidikan dalam merancang busana,

kegiatan promosi yang di khususkan pada produk-produk fashion dan alat-alat yang

berkaitan dengan dunia fashion dan juga fasilitas hiburan. Sebagai tindak lanjut dari

Page 23: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

perwadahan yang nantinya di rencanakan harus mampu mewadahi setiap aktivitas

pengguna dengan menghadirkan tatanan akustik interiornya serta mampu

mencitrakan tampilan bangunan fashion yang sesuai dengan karakter wanita dengan

teori metafora sehingga dapat di nikmati secara visual dan menarik para pengunjung.

1.3 Permasalahan Dan Persoalan

1.3.1 Permasalahan

Bagaimana wujud konsep perencanaan dan perancangan bangunan mode

dengan penekanan arsitektur metafora yang mencakup aspek bisnis dan perdagangan

serta pendidikan yang dapat mewadahi segala aktivitas yang berkaitan dengan desain

mode dan di harapkan bangunan tersebut dapat menjadi cermin dari perkembangan

dunia fashion.

1.3.2 Persoalan

Dari kajian permasalahan di atas, maka muncul persoalan sebagai berikut.

a) lokasi dan site yang strategis dan sesuai untuk mendukung keberadaan Graha

Busana dan Mode di Surakarta.

b) Pola tata massa bangunan dan pola tata ruang yang sesuai bangunan sekolah

sekaligus bangunan komersil yang sesuai dengan masterplan kota Surakarta.

c) Program ruang yang meliputi : karakter / sifat ruang , kebutuhan ruang , jumlah

dan besaran ruang.

d) Pola hubungan ruang dan organisasi ruang.

Page 24: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

e) Ungkapan fisik bangunan yang mencerminkan arsitektur metafora dan bentuk

tata ruang yang sesuai.

f) System struktur dan utilitas bangunan.

g) Bahan bangunan yang tepat dan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

pembangunan gedung tersebut.

1.4 Tujuan dan Sasaran

1.4.1 Tujuan

Konsep perencanaan dan perancangan bangunan mode dengan penekanan

arsitektur metafora yang mencakup aspek bisnis dan perdagangan serta pendidikan

yang dapat mewadahi segala aktivitas yang berkaitan dengan desain mode dan di

harapkan bangunan tersebut dapat menjadi cermin dari perkembangan dunia fashion

1.4.2 Sasaran

Menentukan konsep perancangan fisik bangunan Graha Busana dan Mode

yang mampu menjawab permasalahan-permasalahan di atas dengan.

a) Konsep lokasi dan site yang strategis untuk bangunan sekolah sekaligus

bengunan komersil yang sesuai dengan masterplan kota Surakarta.

b) Konsep pola tata masa bangunan dan pola tata ruang yang sesuai kebutuhan dan

standar.

c) Konsep program ruang yang meliputi karakter / sifat ruang, kebutuhan ruang,

jumlah dan besaran ruang.

d) Konsep pola hubungan ruang dan organisasi ruang.

Page 25: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

e) Konsep ungkapan fisik bangunan yang high representative konstektual dan

bentuk tata ruang yang sesuai.

f) Konsep sistem struktur dan utilitas bangunan.

g) Konsep bahan bangunan yang tepat dan memenuhi syarat untuk digunakan dalam

pembangunan gedung tersebut.

I.5 Batasan

Pembahasan di tekankan pada permasalahan dan persoalan yang ada pada

perencanaan dan perancangan Graha Busana dan Mode di Surakarta. Graha Busana

dan Mode di Surakarta merupakan usaha swasta yang bersifat profit, dalam arti

terbuka untuk umum, menarik, baik secara fisik maupun kenyamanan dalam fasilitas,

sehingga masyarakat tertarik untuk datang, dengan sasaran masyarakat golongan

menengah ke atas, dengan scope pelayanan kota. Pemilihan lokasi dan site

berdasarkan kriteria yang mendukung keberadaan Graha Busana dan Mode di

Surakarta. Kegiatan pada Graha Busana dan Mode di Surakarta meliputi kegiatan

pendidikan, informasi, promosi, pemasaran.

1.6 Metode Perencanaan dan Perancangan

1.6.1 Jenis Data

Dalam metode perencanaan dan perancangan ini jenis data dibagi menjadi dua.

Pertama, data primer, yaitu data yang di dapat secara langsung melalui survey

lapangan dan hasil wawancara dengan pihak terkait, sebagai berikut.

Page 26: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

a) Kondisi fisik kawasan kota Surakarta sebagai peletakan site meliputi topografi

dan letak geografis.

b) Kondisi non fisik kawasan kota Surakarta meliputi kondisi perekonomian dan

sosial budaya.

c) Fasilitas sosial dan umum Surakarta.

d) Data kependudukan yang meliputi jumlah penduduk, usia, jenis kelamin dan

pekerjaan.

e) Peraturan Pemerintah Kota Surakarta.

Kedua, data sekunder, yaitu data yang di dapat dari studi literatur yang

berhubungan dengan pembuatan konsep bangunan Graha Busana dan Mode.

Misalnya data standar pengukuran dan persyaratan ruang.

1.6.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang di gunakan yakni sebagai berikut.

a) Survey langsung ke lapangan dengan melakukan pengamatan di Kota Surakarta

untuk menentukan lokasi dan site.

b) Wawancara dengan pihak yang terkait dengan kegiatan Pusat Mode Busana di

Surakarta. Pihak terkait yang dimaksud, sebagai berikut.

1) Pedagang pakaian.

2) Masyarakat umum.

3) Para pelajar khususnya kaum wanita.

c) Studi literatur untuk memperoleh data dan berbagai informasi yang berkaitan

dengan permasalahan dan persoalan.

Page 27: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1.6.3 Metode Pembahasan

Metode pembahasan di lakukan dengan menganalisis data menggunakan

metode deskriptif yaitu melalui penguraian data-data yang di sertai dengan gambar

sebagai media berdasar pada teori normative yang ada. Analisis data di lakukan

melalui beberapa tahap, sebagai berikut.

a) Tahap pengungkapan masalah berdasar data-data yang tersedia.

b) Tahap pemecahan masalah melalui analisis data di sertai penguraian dengan

media gambar.

c) Tahap kesimpulan atau output data yang merupakan hasil pembahasan dan

konsep akhir perencanaan dan perancangan bangunan.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Mengungkapkan tentang pengertian judul, latar belakang masalah,

permasalahan dan persoalan serta tujuan dan sasaran yang hendak di

capai dalam mewujudkan perancangan graha busana dan mode:

pendidikan, promosi, dan hiburan di Surakarta dengan penekanan

arsitektur metafora.

BAB II Tinjauan Umum

Mengulas tinjauan umum tentang busana dan mode, kondisi, potensi serta

perkembangangannya di Indonesia pada umumnya dan di Surakarta pada

khususnya. Pembahasan terhadap bangunan Gedung Sekolah yang

Page 28: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

direncanakan serta pembahasan mengenai arsitektur metafora sebagai

ungkapan fisik bangunan tersebut.

BAB III Tinjauan Kegiatan Fashion di Kota Surakarta

Memaparkan tinjauan kegiatan Fashion di Surakarta. Serta pembahasan

mengenai potensi dan permasalahan dunia fashion di Surakarta.

BAB IV Graha Busana dan Mode yang di Rencanakan

Menyimpulkan hasil tinjauan umum dan tinjauan khusus serta study

kasus Graha Busana dan Mode yang sudah ada kemudian

merumuskannya dalam bentuk sistematis sekolah yang akan dirancang.

BAB V Analisa Pendekatan Konsep Perencanaan dan Perancangan Graha

Busana dan Mode

Mengadakan analisis kearah konsep perencanaan dan perancangan

sekolah dengan menekankan prioritas program perencanaan.

Menganalisa lokasi, program kegiatan dan program ruang, melalui

analisa kegiatan sehingga dapat ditentukan konsep kebutuhan ruang,

analisa hubungan dan organisasi ruang, analisa besaran ruang sehingga

dapat ditentukan konsep besaran ruang, kemudian menganalisa

pengolahan site dan massa, desain bentuk serta tampilan, system

bangunan serta fasilitas yang mendukung untuk bangunan sekolah.

BAB VI Konsep Perencanaan dan Perancangan Graha Busana dan Mode

Menyusun konsep perencanaan dan perancangan sebagai acuan

transformasi desain fisik bangunan sekolah melalui pendekatan site dan

tata ruang.

Page 29: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB II

BUSANA, MODE DAN ARSITEKTUR METAFORA

2.1 Tinjauan Busana dan Mode

2.1.1 Fungsi Busana/Pakaian

Dalam buku “Fashion Sebagai Komunikasi” karya Malcolm Barnard fungsi

fashion dan pakaian ada 11 yakni sebagai berikut.

a) Perlindungan

Dalam The Language of Clothes di kemukakan ide yang semata manfaat,

yakni fungsi perlindungan dari pakaian. Pakaian tampaknya menawarkan

perlindungan dari cuaca.

Seperti halnya Lurie, kajian Rouse tentang alasan manusia mengenakan

pakaian dalam Understanding Fashion (1989) mengacu pada perlindungan,

kesopanan, dan daya tarik, meski Rouse juga memasukkan komunikasi sebagai salah

satu fungsi utama pakaian.

Pakaian dipandang sebagai pelindung tubuh dan jiwa. Pakaian melindungi

tubuh mulai dari dingin, panas, “kecelakaan tak terduga hingga tempat dan olahraga

berbahaya” (Flugel, 1930:70), musuh manusia atau hewan, dan bahaya-bahaya fisik

atau psikologis.

b) Kesopanan Dan Penyembunyian

Kesopanan merupakan alasan utama untuk mengenakan pakaian.

Page 30: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Seperti yang ditunjukkan Flugel, kristianitas mengajarkan bahwa memberi

perhatian pada perawatan dan keindahan tubuh adalah “merugikan keselamatan

jiwa”, dan salah satu cara terbaik untuk mengalihkan perhatian dari tubuh adalah

menyembunyikannya (Flugel, 1930: 57). Maka menyembunyikan tubuh melalui

sarana pakaian jadi berasosiasi dengan hasrat untuk menghindari rasa berdosa dan

malu.

c) Daya Tarik

Orang menegaskan bahwa tugas pakaian adalah untuk menarik perhatian pada

tubuh dan bukan untuk mengalihkan atau menolak perhatian itu.

d) Komunikasi

Fashion dan pakaian secara simbolis mengikat satu komunitas (Roach dan

Eicher,1979:18). Hal ini menunjukkan bahwa kesepakatan sosial atas apa yang akan

dikenakan merupakan ikatan sosial itu sendiri yang pada gilirannya akan memperkuat

ikatan sosial lainnya. Fungsi mempersatukan dari fashion dan pakaian berlangsung

untuk mengomunikasikan keanggotaan satu kelompok kultural baik pada orang-orang

yang menjadi anggota kelompok tersebut maupun bukan.

e) Ekspresi Individualistik

Fashion dan pakaian adalah cara yang digunakan individu untuk membedakan

dirinya sendiri sebagai individu dan menyatakan beberapa keunikannya.

f) Nilai Sosial Atau Status

Pakaian dan fashion sering digunakan untuk menunjukkan nilai sosial atau

status, dan orang sering membuat penilaian terhadap nilai sosial atau status orang lain

berdasarkan apa yang dipakai orang tersebut. Status bisa merupakan hasil atau

Page 31: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

berkembang dari berbagai sumber, dari jabatan, dari keluarga, dari jenis kelamin,

gender, usia atau ras.

g) Definisi Peran Sosial

Pakaian dan fashion digunakan untuk menunjukkan atau mendefinisikan peran

sosial yang dimiliki seseorang. Pakaian dan fashion itu di ambil sebagai tanda bagi

orang tertentu yang menjalankan peran tertentu pula sehingga di harapkan berperilaku

dalam cara tertentu.

h) Nilai Ekonomi Atau Status

Status ekonomi berkaitan dengan posisi di dalam suatu ekonomi. Dalam hal

ini akan melihat cara-cara fashion dan pakaian menunjukkan peran-peran produktif

atau kedudukan di dalam suatu ekonomi. Seperti di tunjukkan oleh Roach dan Eicher,

“menghias seseorang bisa merefleksikan hubungan dengan sistem produksi yang

merupakan karakteristik ekonomi tertentu yang di dalamnya orang itu tinggal”

(Roach dan Eicher, 1979: 13). Aspek pakaian dan fashion ini dapat digambarkan

sebagai penandaan ekonomis, atau sisi kontraktual dandanan, sebagai kebalikan dari

sisi social atau cultural.

i) Kondisi Magis-Religius

Baik dikenakan secara permanen maupun secara berkala, busana dan pakaian

bisa menunjukkan keanggotaan, atau afiliasi, pada kelompok atau jamaah kelompok

agama tertentu.

j) Ritual Sosial

Ritual social seperti perkawinan dan pemakaman pada penggunaan fashion

dan pakaian untuk menunjukkan posisi-posisi dari nilai atau status social. Fashion

Page 32: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dan pakaian digunakan untuk menandai awal dan akhir ritual, dan untuk membuat

pembedaan antara yang ritual dan nonritual.

k) Rekreasi

Untuk menunjukkan bahwa fashion dan pakaian memiliki aspek rekreasional

sebagian untuk menunjukkan bahwa fashion dan pakaian mungkin menimbulkan

kenikmatan, karena itu fashion dan pakaian sekedar untuk kesenangan, cara

menimbulkan kenikmatan.

2.1.2 Jenis Busana Berdasarkan kualitasnya

Busana berdasarkan kualitasnya dibagi menjadi 3 yakni sebagai berikut.

a) Adi Busana (Haute Couture), yaitu busana eksklusive yang di rancang khusus

dan di buat hanya satu atau atas pesanan seseorang yang dibuat secara

mendetail dengan teknik menjahit yang rapi.

b) Busana madya, busana yang di produksi dalam jumlah tertentu (terbatas),

eksklusive, namun lebih bersifat komersial.

c) Busana konvensi, yaitu busana yang di produksi dalam jumlah banyak (masal)

dengan harga yang relative lebih murah dibanding kedua jenis busana di atas.

2.1.3 Perlengkapan Berbusana

Perlengkapan berbusana ada 3 yakni sebagai berikut.

a) Make up wajah dan tata rias rambut, yaitu tata kecantikan wajah dan penataan

rambut yang di pakai untuk memperindah penampilan seseorang dalam

berbusana sehingga dapat menonjolkan kelebihan dan menutupi kekurangan

pada wajahnya sekaligus serasi dengan busana yang dikenakan.

Page 33: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

b) Aksesoris, yaitu berupa perhiasan yang menempel pada tubuh pemakai dan

berfungsi untuk memperindah penampilan si pemakai, meliputi : gelang,

kalung, anting, cincin, bros, hiasan rambut, dsb.

c) Millineries, yaitu berupa benda kelengkapan yang berguna bagi si pemakai

(tidak hanya untuk keindahan saja), meliputi : tas, ikat pinggang, sarung tangan,

topi, sepatu, kaos kaki,dsb.

2.1.4 Aliran-aliran dalam mode (Petunjuk Lengkap Pecah Pola Aneka Model

Busana, Wancik M.H. Gramedia, 2001)

Aliran-aliran dalam mode adalah pengelompokan mode yang mengalami

perubahan, yang didasarkan pada perjalanan masa tertentu. Adapun dalam dunia

mode terdapat beberapa aliran yang memiliki ciri yang khas sesuai dengan aliran

mode tersebut, yakni sebagai berikut.

a) Aliran Classic

Aliran yang dikenakan dari masa ke masa, hampir tidak mengalami perubahan

dalam penampilan berbusana. Contohnya adalah pakaian adat atau pakaian

nasional suatu bangsa.

b) Aliran New Classic

Aliran yang lambat mengalami perubahan dalam penampilan busana.

Perubahan tersebut berkisar sekitar sepuluh tahun sekali. Contohnya dapat

ditemui pada busana pria dan wanita dewasa.

c) Aliran Trend

Aliran dalam dunia mode yang mengalami perubahan penampilan sekitar

setahun sekali, bahkan sering terjadi dalam satu aliran terjadi berbagai tema

Page 34: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

gaya. Contohnya gaya berpakaian tahun 1970 (trend 70-an) yang hanya

menampilkan gaya tertentu seperti celana panjang cut brai (bell bottom) yang

diilhami oleh gaya berpakaian dari penyanyi Elvis Presley atau gaun mini yang

dipelopori oleh Mary Quant.

d) Aliran New Waves

Aliran yang mengalami perubahan dalam penempilan berpakaian yang cepat

sekali, sekitar tiga bulan sekali. Desain-desain aliran New Waves ini tampak

segar, murah dan meriah yang sengaja dirancang untuk diikuti oleh remaja dan

ibu-ibu muda.

2.1.5 Perkembangan Mode

2.1.5.1 Di Dunia

Fashion di mulai dari tahun 1920 pada dekade inilah awal dunia fashion.

Tahun ini merupakan awal kebangkitan kaum perempuan mencapai kebebasan dan

kemerdekaannya. Di dekade sebelumnya, baju-baju ala Cinderella dengan rok super

megar dengan pinggang ekstra ketat, menyiksa kaum perempuan, karena itulah mulai

tahun ’20an baju tersebut ditinggalkan. Tahun 1920 merupakan abad baru ketika

dunia fashion terlahir kembali dengan pandangan yang berbeda. Inovasi terbaru

muncul dari desainer dunia, seperti Coco Chanel yang menyuguhkan potongan,

warna, serta gaya yang mementingkan karakter seorang perempuan. Dari sinilah

dunia fashion mulai berkibar.

Memasuki tahun 1930an, perkembangan fashion sedikit agak lambat hingga

akhirnya memasuki perang dunia kedua(1940-1946). Dari yang tadinya hanya

Page 35: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

bersifat fungsional, sebuah pakaian juga punya sisi estetik atau sisi ‘cantik’ dunia di

luar fashion pun punya pengaruh hebat, terutama dunia film di awal tahun ’50an

hingga ’60an.

Perang Dunia II merupakan salah satu peristiwa yang membawa perubahan

paling besar di dunia pada saat itu. Keadaan pasca perang telah mengakibatkan

kerusakan dan trauma pada masyarakat di waktu itu, namun di sisi lain memberikan

waktu bagi mereka untuk merasakan masa damai. Hal ini berpengaruh juga pada

perkembangan fashion.

2.1.5.2 Di Indonesia

Sejarah busana bangsa indonesia di mulai pada zaman dahulu kala pakaian

yang di pakai terdiri dari kulit pohon kayu. Dalam perkembangan selanjutnya,

lembaran kayu ini mulai di hias dengan moif –motif tertentu.

Seiring dengan meningkatnya kebudayaan, mereka mulai mengenal alat

tenun. Dari sejak itu mereka mulai mengenakan kain sarung hasil tenunan dengan

motif kotak-kotak, lurik dan lainnya. Dan akhirnya kain sarung inipun berkembang

menjadi kain songket untuk konsumsi golongan atas, dengan variasi pemakain yang

berkembang pula.

Kain tenun hanya mampu memberikan motif-motif tertentu yang statis

sifatnya. Kain-kain ini dibentuk dalam bentuk kain sarung yang pemakaian serta

pemeliharaannya leih praktis. Tetapi secara juur harus diakui bahwa kain tenun ini

kurang luwes serta kurang kaya akan motif maupun cara pemakaiannya.

Page 36: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Perkembangan selanjutnya adalah pemekaian kain bermotif batik yang

dimulai sejak zaman Syailendra (750-850 SM). Sistem membakit dengan malam

sudah ada sejak abad IV, dimana pada saat itu kerajaan Tarumanegara telah

mengekspor indigo atau nila. Hal ini dibuktikan oleh prasati-prasasti pada masa

Tarumanegara, antara lain prasasti Ciarutan, Kebon Kopi, Tugu serta berita dari Fa

Hien. Sejarah mencatat bahwa kebudayaan melaju cepat pada masa-masa kerajaan

Jawa berkembang. Pada masa Majapahit, kain panjang telah dipakai. Kain panjang

bermotif batik dipakai terbatas oleh golongan atas, sedangkan masyarakat biasa

menggunakan kaintenun serta lurik yang harganya mahal karena bagus serta halus,

tetapi bahan tersebut biasanya hanya digunakan oleh pengantin.

Selama 350 tahun Belanda menjajah indonesia, wanita-wanita belanda

menyesuaikan diri dengan menciptakan pakaian kebaya sendiri dengan adaptasi

kebaya Jawa. Kebaya tersebut juga dipakai oleh saudagar keturunan Tionghoa, yang

kemudian lebih dikenal dengan kebaya encim. Kebaya encim ini, kemudian

berkembang dalam pembuatannya. Kebaya encim tidakhanya diberi renda tempel,

tetapi juga bordir langsung sebelum berbentuk kebaya. Menurut Peter Sie, seorang

perancang busana terkenal di tahun 50-an, kebaya encim ini merupakan suatu mata

rantai terpenting dalam kehidupan mode Indonesia.

Setelah kemerdekaan, tepatnya pada tahun 1959, perkembangan mode cukup

mendapat tempat dihati masyarakat. Hal tersebut terlihat dengan sambutan khalayak

ramai yang sengat luar biasa atas peragaan busana yang diselenggarakan oleh para

istri-istri pejabat tinggi negara dalam rangka mengumpulkan dana bagi korban

Page 37: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

kecelakaan di Trenggalek. Saat itu peragaan busana masih merupakan event hiburan,

bukan suatu bursa untuk membeli pakaian dan mumnya untuk malam dana.

Di tahun 1963-1964, peragaan busana sempat di larang karena dianggap tidak

sesuai dengan kepribadian nasional. Pada tahun 1965, perkembangan mode sangat

sulit perkembangannya karena sama sekali tidak ada fasilitas dan media massa yang

berminat dengan mode. Baru pada taun 1968, peragaan busana mulai di perbolehkan

lagi dan ini merupakan perkembangan mode yang cukup menggembirakan.

Di tahun 1971 berdiri PAPMI (Perhimpunan Perancang Mode Indonesia)

sebagai organisasi prtama di Indonesia yang menangani di bidang mode. PAPMI ini

mengorbitkan perancang-perancang muda pada saat itu. Sesuai dengan enjuran

pemerintah DKI di tahun 1969, yang menginginkan perancang-perancang busana

Indonesia bergabung. Yang ditugaskan oleh Gubernur DKI waktu itu adalah Kepala

Dinas Perindustrian DKI Martono, untuk membentuk perhimpunan ini.

Sedangkan APPMI (Asosiasi Perancang Busana Mode Indonesia) dibentuk

dan didirikan pada tanggal 22 Juli 1993 di jakarta dan saat itu Poppy Dharsono

ditunjuk sebagai Ketua Umum. Hingga saat ini keanggotaan APPMI tersebar di

beberapa Badan Pengurus Daerahnya antara lain di Jwa Barat, Yogyakarta, Lampung

dan Jakarta sebagai pusat.

Mode, sampai diawal dekade delapan puluhan masih dianggap sebagai

sekedar hobi seseorang. Namun sekarang sudah dianggap sebagai bidang serius yang

bisa menunjukkan cita rasa bangsa, sehingga ini semakin menciptakan arena mode di

Indonesia semakin ramai dengan apresiasi. Hal ini diindikasikan dengan

menjamurnya lomba mode dimana-mana serta pekerjaan di bidang mode sudah tidak

Page 38: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

lagi dipandang sebagai hobi semata, tetapi kedudukan para perancang mode telah

amat dihargai sebagai profesi yang berarti, seperti juga profesi di bidang seni lainnya

seperti arsitek, intrior desaign atau sutradara film.

Dengan pemberian penghargaan seperti piala Aparel yang dimulai pada tahun

1986 hingga tahun ini tiap tahunnya untuk diberikan kepada perancang yang

dianggap berkualitas. Hal ini merangsang mereka yang memilih desain mode sebagai

profesi untuk lebih bisa berkembang kearah yang lebih berselera, yaitu untuk

menghasiklan karya yang muncul dari hasil kerja yang berkonsep.

2.1.5.3 Di Surakarta

Dalam dunia mode, batik menjadi ikon fashion di Surakarta. Batik mulai

diperkenalkan setelah akhir abad ke-18 atau aal abad ke-19. Batik yang dihasilkan

adalah semuanya batik tulis sampai pada awal abad ke-20 dan batik cap dikenal baru

setelah perang dunia pertama habis atau sekitar tahun 1920. Batik menjadi salah satu

kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu.

Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton saja

dannhasilnyauntuk pakaian raja dan keluarga serta pengikutnya. Oleh karena banyak

pengikut raja yang tinggal di luar keraton, maka seni batik ini dibawa oleh merek

keluar keraton dan dikerjakan ditempat masing-masing. Lama-lama kesenian batik ini

ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya semakin meluas menjadi pekerjaan kaum

wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik

yang tadinya hanya pakaian keluarga keraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang

digemari, baik wanita maupun pria.

Page 39: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Di Surakarta sendiri, perkembangan fashion khususnya batik malaju sangat

pesat. Batik semakain digemari oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan banyaknya

pengrajin batik dan pertokoan yang menyediakan batik di Surakarta. Festival Batik

yaitu Solo Batik Carnival yang diadakan tiap tahunnya merupakan ajang yang peduli

pada fashion di Surakarta yang menjadikan batik lebih dikenal lagi di dalam negeri

maupun mancanegara.

2.1.6 Contoh-contoh Empiris Fasilitas Mode

Contoh-contoh empiris fasilitas mode yang ada di Indonesia maupun di luar

negeri diantaranya adalah.

2.1.6.1 ESMOD Jakarta

Gambar 2.1 Eksterior ESMOD Jakarta

http://www.esmodjakarta.com/_images/contact/contact_1.gif

(di akses 26 maret 2012)

ESMOD Jakarta adalah sebuah sekolah waralaba dari Perancis. Didirikan

pada bulan September 1996 yang pertama di Asia Tenggara. ESMOD

menyelenggarakan program kombinasi mendesain mode dan Pattern Making 1 tahun

dan 3 tahun. Lembaga keterampilan yang terletak di Jalan Asem Dua No. 3-5 Cipete

Jakarta ini menyediakan suatu visi yang menjadikan para insane manusia Indonesia

Page 40: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

berkualitas untuk memasuki era baru mode. Menjadi salah satu dari sekolah mode

yang tertua dan terkenal di dunia adalah merupakan kelebihan dari sekolah ini sejak

1841.

Fashion Design adalah trend mode, dan sesuai dengan trend ini, membuat

pakaian yang kontemporer serta cocok dipakai sehari-hari. Program ini melatih siswa

untuk menciptakan keseluruhan koleksi mulai dari awal, dari memilih tema, warna,

bahan sampai ke desain koleksi yang sesungguhnya berikut presentasinya.

Pattern Making meliputi ketrampilan untuk mengambil ide yang diciptakan di

Fashion Design dan mengubahnya menjadi pakaian jadi dengan mempelajari efek

visual dan mengkoordinasi keterampilan menjahit. Program ini mengajarkan siswa

untuk mengintepretasikan mode, membuat pola, memotong dan menjahitnya.

Gambar2.2 Presentasi siswa ESMOD Jakarta

http://www.esmodjakarta.com/upload/Ideku/presentation.jpg (diakses 26 maret 2012)

Untuk mencapai profesionalisme, latihan teori dan praktek secara terus

menerus disediakan sebagai bagian dari program. Fleksibelitas program membuka

kemungkinan yang luas untuk berbasai profesi. Selain menjadi Fashion Designer atau

Pattern Maker siswa dapat juga menjadi Wartawan, Reporter Mode, Merchandiser,

Page 41: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Pengajar, Pengamat mode, Stylist, Manager Produk, Konsultan Mode dan berbagai

pekerjaan lain di dunia mode.

2.1.6.2 Arva Studio di Surabaya

Gambar 2.3 Arva Studio Surabaya

http://www.arvaschooloffashion.com/arva_studio.php (diakses 26 maret 2012)

Arva Studio Desain Mode merupakan sekolah merancang busana di Surabaya

yang berdiri tanggal 4 Januari 1990. Setiap awal bulan, sekolah ini membuka kelas

baru untuk berbagai jurusan yang ada, yaitu :

1). Desain Mode

Merupakan kegiatan pendidikan yang mempunyai tujuan agar para siswa

mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk bekerja di bidang mode sebagai

illustrator, buyer, fashion perorter, dan sebagainya.

Pelajaran tebagi dalam tiga tingkatan teori dan praktek, yaitu tingkat I (dasar),

tingkat II (terampil), tingkat III (mahir). Kelas ini mempunyai beberapa sub jurusan,

yaitu :

a). teknik sketsa cepat

b). pendalaman styling

Page 42: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

c). desain tekstil dan teknik batik

d). desain tekstil dan teknik printing

e). desain busana anak

2). Menjahit Busana Wanita

Merupakan pengetahuan serta ketrampilan dalam bidang jahit menjahit yang

mutlak di perlukan bagi mereka yang bekerja di bidang mode, baik bagi perancang,

penjahit, maupun yang bekerja di bidang niaga mode.

Kelas ini mempunyai empat jurusan, yaitu :

a). teknik jahit busana siap pakai

b). teknik jahit butik (halus)

c). pecah pola

3). Menjahit Busana Pria

Merupakan program pelajaran menjahit busana pria yang terdiri dari beberapa

paket yang dapat dipilih dan diambil sesuai dengan kebutuhan, yaitu :

a). Paket A, meliputi pelajaran tentang kemeja dan celana pendek.

b). Paket B, meliputi palajaran model baju safari dan celana panjang.

c). Paket C, meliputi pelajaran pakaian jas.

Praktek di atas meliputi teori dan praktek.

4). Teknik Bordir Mesin dan Merancang Desain Pola Bordir

Terdiri dari dua kelas, yaitu :

a). Bordir mesin

Jurusan border mesin merupakan pelengkap untuk peningkatan ketrampilan

para desainer dalam melayani kliennya.

Page 43: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b). Desain ragam border

Jurusan ini bertujuan menyiapkan siswa untuk memilih, mencari dan

menciptakan ragam-ragam border sampai hasil gambar dapat di mengerti oleh

pembordir dan siap untuk dikerjakan di atas kain.

5). Kursus-kursus Singkat/Tambahan

Setiap tahunnya Arva menyelenggarakan dua kali peragaan busana sebagai

evaluasi (ujian) bagi siswa-siswanya, dan satu kali peragaan untuk hari ulang

tahunnya yang diselenggarakan oleh siswanya sendiri.

2.1.6.3 London College of Fashion

London College Fashion merupakan sebuah lembaga pendidikan responsif

terhadap perubahan dalam praktek desain dan memposisikan diri sebagai penyedia

global terkemuka dalam bidang fashion, penelitian pendidikan dan konsultasi.

Gambar 2.4. Eksterior London College of Fashion

Sumber : www.londoncollegeoffashio.com (di akses tanggal 16 Maret 2012)

Program London College of Fashion berpusat pada pengembangan ide-ide

dari staf dan siswa, menggunakan mode bersama praktik sejarah dan budaya untuk

Page 44: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

menantang agenda sosial, politik dan etis. Hal ini, dikombinasikan dengan bisnis

yang berpikir ke depan dan manajemen dari misinya untuk "Fashion Masa Depan".

Pembelajaran dalam College London Fashion dapat ditingkatkan portofolio

dan hubungannya dengan fashion global dan industri gaya hidup, adalah fondasi

dengan fasilitas yang sangat baik dan lengkap. Ini termasuk lokakarya spesialis, suite

media, dan teknologi, dan pusat manufaktur menampilkan CAD / CAM. Fasilitas

utama seperti, ruang pemeran, Rootstein Space di John Hopkins Princes Street, ruang

tersebut menyediakan tempat pertunjukan catwalk, kuliah, seminar, dan konferensi.

1) Fashion Space London College of Fashion

Adalah ruang pameran kontemporer di pusat kota London menyajikan

program secara teratur dalam mode global, desain, fotografi dan instalasi. Galeri

ulang diluncurkan pada September 2010 di bawah arahan kurator Magdalena Keaney.

Gambar 2.5. Fashion Space

Sumber : www.londoncollegeoffashio.com (di akses tanggal 16 Maret 2012)

2) Rootstaints Hopkins Space

Sebuah tempat multi-fungsi yang menawarkan fasilitas konferensi yang

fleksibel cocok untuk skala kecil, menengah dan besar, menunjukkan catwalk,

seminar dan pertemuan.

Page 45: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Gambar 2.6. Rootstaints Hopkins Space

Sumber : www.londoncollegeoffashio.com (di akses tanggal 16 Maret 2012)

3) Perpustakaan

Perpustakaan London College Fashion, bertempat di John Princes Street,

adalah perpustakaan fashion terkemuka di Inggris. Sumber daya yang luas meliputi

57.000 buku pada semua aspek industri fashion dari konstruksi garmen untuk ilmu

kosmetik, koleksi unik informasi tentang perancang busana, sumber gambar dan

ilustrasi fashion, video dan DVD.

Lebih dari 390 judul e-jurnal, elektronik informasi sumber daya melalui

halaman Industri penelitian. Pengunjung dari industri fashion diundang untuk

menggunakan perpustakaan untuk penelitian dengan janji.

Namun, pengunjung dibatasi (saat ini satu per hari) dan pengunjung harus

telepon perpustakaan di muka untuk buku kunjungan mereka.

Page 46: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Gambar 2.7. Perpustakaan

Sumber : www.londoncollegeoffashio.com (di akses tanggal 16 Maret 2012)

4) Studio, Ruang kelas, Workshop dan Salon

College ini dilengkapi dengan berbagai lokakarya spesialis dan studio.

Sejumlah studio desain besar tersedia untuk siswa untuk mewujudkan

pekerjaan mereka dua dimensi sebelum mengambil ide sampai produksi. Ada juga

dilengkapi kamar kerajinan di bordir, dicetak tekstil, topi, alas kaki, barang kulit dan

rajutan untuk mendukung siswa dalam kegiatan khusus mereka.

Gambar 2.8. Ruang studio

Sumber : www.londoncollegeoffashio.com (di akses tanggal 16 Maret 2012)

5) Media Suite (Studio Photografi dan Broadcast)

Akademi ini dilengkapi dengan 3 studio fotografi dan sebuah studio broadcast

untuk audio dan video editing.

6) Reprographic Servise

Akademia ini juga dilengkapi dengan tempat fotokopi dan laminating untuk

para siswanya.

Page 47: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Gambar 2.9. Reprographic services

Sumber : www.londoncollegeoffashio.com (di akses tanggal 16 Maret 2012)

7) Digital Fashion Studi

Akademia ini menawarkan perlengkapan teknologi dan software bagi para siswanya.

8) Learning Support, Media, IT Services

Merupakan perlengkapan untuk para sraff.

2.1.6.4 Fashion Retail Academy

Fashion Retail Academy berlokasi di London’s Oxford Street dimana

merupakan pusat dari distrik retail fashion di kota London. Fashion Retail Academy

ini merupakan sebuah akademi untuk melatih siswa di bidang desain dari sebuah

retail fashion, sehingga akademi ini bukan merupakan akademi untuk merancang

busana / pakaian tetapi merupakan sebuah akademi dimana siswanya dapat

mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya di bidang retail fashion dimana

diharapkan nantinya setiap siswa akan dapat mengembangkan bisnis retail pakaian

dengan tampilan yang menarik.

Fasilitas yang terdapat di akademi ini, antara lain :

1) Art lecture space

Page 48: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Gambar 2.10 Art lecture space

Sumber : www.fashionretailacademy.com (di akses tanggal 16 Maret 2012)

Ruang ini merupakan ruangan yang sangat besar dan dapat menampung

sampai 180-200 orang tergantung pada keperluan. Ruang ini dapat juga difungsikan

sebagai area catwalk untuk peragaan busana dan dapat menampung 120 orang.

Ruangan ini juga dapat didesain untuk dimanfaatkan sebagai rauang rapat /

pertemuan dan ruang pameran / pertunjukan.

Fasilitas pendukung dari are ini meliputi :

a) Layar proyeksi AV yang lebar

b) Podium

c) Fasilitas AV dan audio yang dapat direkam

d) Tata suara

e) Tempat duduk

Gambar 2.11. Fasilitas Art lecture space

Sumber : www.fashionretailacademy.com (di akses tanggal 16 Maret 2012)

Page 49: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2) Lab. Computer (IT Suite)

Gambar 2.12. Lab. Computer

Sumber : www.fashionretailacademy.com (di akses tanggal 16 Maret 2012)

Ruang ini dapat menambung sekitar 25 – 33 orang dan terdapat whiteboard

sebagai media menampilkan / mempresentasikan video atau presentasi kepada para

siswa.

3) Meeting Room

Gambar 2.13. Meeting Room

Sumber : www.fashionretailacademy.com (di akses tanggal 16 Maret 2012)

Meeting room ini dapat menampung sekitar 15 orang dan memiliki fasilitas

sebuah layar AV proyeksi.

Page 50: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

4) Cafe

Gambar 2.14. Cafe

Sumber : www.fashionretailacademy.com (di akses tanggal 16 Maret 2012)

Cafe di akademi ini digunakan sebagai area untuk makan dan minum diwaktu

istirahat para siswa serta sebagai area untuk bersosialisasi secara informal. Kapasitas

tempat duduknya dapat menampung sekitar 60 orang.

5) Ruang bersama

Gambar 2.15. Ruang bersama

Sumber : www.fashionretailacademy.com (di akses tanggal 16 Maret 2012)

Ruang bersama bagi para murid didesain dengan luas ruangan yang cukup

besar dan difungsikan untuk tempat bersantai diwaktu istirahat dan sebagai tempat

pertemuan yang dilengkapi dengan tempat duduk sofa, akses internet, beberapa meja

permainan dan teknologi layar sentuh untuk memutar music video.

Page 51: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

6) Butik Fashion

Gambar 2.16. Butik Fashion

Sumber : www.fashionretailacademy.com (di akses tanggal 16 Maret 2012)

Butik Fashion dari akademi ini akan memungkinkan para siswanya untuk

memiliki pengalaman praktek dan pelatihan penjual di lingkungan retail yang nyata.

Toko ini dilengkapi dengan barcode scanner dan tempat pembayaran dengan system

leyar sentuh.

Gambar 2.17. Interior Butik Fashion

Sumber : www.fashionretailacademy.com (di akses tanggal 16 Maret 2012)

7) Ruang kelas

Ruang kelas di akademi ini mampu menampung sekitar 18 – 20 orang. Ruang

ini dilengkapi dengan layar AV proyeksi dan whiteboard. Ruang ini juga dapat

diubah fungsi / difungsikan selain sebagai ruang kelas juga tempat seminar, dan

ruang pertunjukan kecil.

Page 52: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Gambar 2.18. Ruang Kelas

Sumber : www.fashionretailacademy.com (di akses tanggal 16 Maret 2012)

2.2 Tinjauan Arsitektur Metafora

2.2.1 Pengertian Arsitektur Metafora

Metafora adalah perumpamaan suatu hal dengan sesuatu yang lain. Dalam

bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan bangunan sebagai sesuatu yang

lain. Cara menampilkan perumpamaan tersebut adalah dengan memindahkan sifat-

sifat dari sesuatu yang lain ke dalam bangunan, sehingga akhirnya para pengamat dan

pengguna arsitekturnya bisa mengandaikan itu sebagai sesuatu yang lain

(ninkarch.blogspot.com).

Menurut beberapa tokoh, arsitektur metafora didefinisikan sebagai berikut

a) Menurut buku “Pengantar Arsitektur” karya James C. Snyder, Seperti analogi,

metafora (kiasan) mengidentifikasi hubungan diantara benda-benda, tetapi

hubungan ini lebih bersifat abstrak ketimbang nyata. Perumpamaan adalah

metafora yang menggunakan kata-kata “seperti” atau “bagaikan” untuk

mengungkapkan suatu hubungan. Metafora dan perumpamaan

Page 53: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

mengidentifikasi pola hubungan sejajar sedangkan analogi mengidentifikasi

hubungan harafiah yang mungkin.

b) Menurut Charles Jenks, dalam buku “The Language of Post Modern

Architecture”, metafora sebagai kode yang di tangkap pada suatu saat oleh

pengamat dari suatu objek dengan mengandaikan objek lain dan bagaimana

melihat suatu bangunan sebagai sesuatu yang lain karena ada kemiripan.

c) Menurut Geoffrey Broadbent, 1995 dalam buku “Design in Architecture”,

Transforming : figura of speech in which a name of description term is

transferred to some object different form. Dan juga menurutnya metafora pada

arsitektur adalah perumpamaan salah satu metode kreatifitas yang ada dalam

desain spectrum perancang.

d) Menurut buku “Semiotika Visual” karya Kris Budiman, Sebuah teori yang

paling popular tentang metafora merumuskannya secara sangat ringkas

sebagai “perbandingan tersirat” diantara dua hal.

Metafora merupakan bagian dari gaya bahasa yang digunakan untuk

menjelaskan sesuatu melalui persamaan atau berbandingan (TA Dodi wahyudi,

2005). Istilah metafora berasal dari bahasa yunani metapherein ( perancis metaphore,

latin metafora, inggris metaphor). “meta” dalam hal ini diartikan sebagai

memindahkan atau yang berhubungan dengan perubahan. Sedangkan “pherein”

berarti mengandung atau memuat. Dari etimologinya metafora menunjukkan

pemindahan (transfer) sesuatu yang dikandungnya (makna). Metafora adalah

serangkaian tuturan atau kalimat dimana satu istilah dipindahkan maknanya kepada

objek atau konsep lain yang ditunjukkan melalui perbandingan tak langsung atau

Page 54: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

analogi. Metafora disebut sebagai bahasa yang bersifat perlambang atau kiasan (

figurative language).

2.2.2 Metafora dalam Arsitektur

Arsitektur sebagai instrument komunikasi harus dapat menyampaikan makna

yang terkandung didalamnya. Arsitektur bukan hanya sekedar bangunan mati yang

tidak memiliki jiwa namun arsitektur adalah sebuah bentuk bahasa, sehingga ia

merupakan bagian dari komunikasi.

Metafora arsitektural berkenaan dengan pendefinisian wujud bentuk arsitektur

yaitu bagaimana menjelaskan dan mencari hubungan logis antara kiasan tertentu dari

arsitek kedalam bentuk ruang bangun rancangannya sebagai makna kedua disamping

pemenuhan fungsi bangunan. Metafora dalam arsitektur bagaikan kiasan berbahasa,

memiliki kesamaan-kesamaan dan bersifat cukup logis.

Charles Jenks dan Michael Graves melihat bahwa orang dengan latar

belakang berbeda akan membaca ekspresi metaforik (dalam hal ini bangunan) secara

berlainan. Metafora berkaitan dengan pemahaman manusia, dengan pengalaman yang

melatarbelakangi pemikiran manusia. Pengalaman dan pemahaman manusia terhadap

sebuah konsep akan terpatri dalam ingatannya, bentuk yang terlihat, permukaan yang

kasar, cahaya terang, sampai wangi bunga, dan lain-lain. Karakteristik ruang, kode

visual maupun ekspresi tarikan garis adalah upaya untuk merangsang pemahaman

manusia kepada konsep yang ingin ditampilkan.

Page 55: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Prinsip-prinsip metafora (Jencks, 1984)

a) Mencoba atau berusaha memindahkan keterangan keterangan dari suatu obyek

( konsep atau obyek) ke obyek lain.

b) Mencoba atau berusaha untuk melihat suatu obyek (konsep atau obyek )

seakan-akan suatu hal yang lain.

c) Mengganti fokus penelitian atau penyelidikan area konsentrasi atau

penyelidikan lainnya (dengan harapan jika dibandingkan atau melebihi

perluasan kita dapat menjelaskan subjek yang sedang dipikirkan dengan cara

baru).

Kegunaan penerapan metafora dalam arsitektur sebagai salah satu cara atau

metode sebagai perwujudan kreativitas arsitektural yakni sebagai berikut

a) Memungkinkan untuk melihat suatu karya arsitektural dari sudut pandang

yang lain.

b) Mempengaruhi untuk timbulnya berbagai interpretasi pengamat.

c) Mempengaruhi pengertian terhadap suatu hal yang kemudian dianggap

menjadi hal yang tidak dapat dimengerti ataupun belum sama sekali ada

pengertiannya.

d) Dapat menghasilkan arsitektur yang lebih ekspresif.

Melalui metafora, terutama ketika dicapai dengan teknik penggantian konsep,

seseorang bisa mengaplikasikan pengetahuan dan interpretasi yang dimengerti untuk

kasus nama pengganti dalam satu pekerjaan seseorang. Yang melihat dan menilai

serta menikmati suatu karya arsitektur adalah pengguna, pengamat, dan pengkritisi.

Page 56: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Merekalah yang dapat mengukur sejauh mana tema metafora yang dimaksud oleh

perancang sama dengan metafora yang dilihat oleh pengguna.

Begitulah metafora dalam arsitektur yang mengibaratkan arsitektur sebagai

sebuah bahasa yang dapat mengandung sebuah pesan di dalamnya. Ketika kata dan

imaji tidak mampu lagi menyampaikan pesan, arsitektur dalam bahasa metafora

menjawabnya dengan bentuk, ruang dan fungsi.

Beberapa alasan pemilihan konsep metafora

a) Metafora dalam hal ini digunakan untuk memenuhi fungsinya sebagai sarana

pengkomunikasian kesan dan pesan berkaitan dengan bangunan dari

perancang kepada masyarakat luas.

b) Pemilihan tema metafora akan membantu dalam menghasilkan konsep-konsep

baru. Sehingga arsitektur dapat dilihat dalam sudut pandang yang baru, dan

dapat tampil lebih ekspresif. Komunikasi perancang tentang ide dalam

arsitekturnya juga menjadi lebih jelas.

c) Konsep metafora diambil dan diterapkan pada perancangan Graha Busana dan

Mode ini untuk menciptakan suatu bangunan yang mampu menarik perhatian

orang, mampu memberi kesan dan citra tersendiri, serta mampu menggugah

persepsi dan imajinasi orang yang melihatnya. Selain agar mampu

menampilkan bentuk semenarik mungkin sehingga dapat memberikan nilai

estetika tersendiri terhadap kawasan sekitar.

Page 57: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Anthony Antoniades mengidentifikasikan tiga buah kategori metafora

arsitektural, yaitu:

a) Metafora abstrak (intangible metaphore)

Ide pemberangkatan metaforiknya berasal dari sebuah konsep yang abstrak,

sebuah ide, sifat manusia atau kualitas obyek (alami,tradisi,budaya).

Metafora abstrak dapat kita lihat pada beberapa karya arsitek Jepang. Salah

satu arsitek tersebut adalah Kisho Kurokawa. Kisho Kurokawa mencoba ‘membawa’

elemen sejarah dan budaya pada engawa (tempat peralihan sebagai “ruang antara”

pada bangunan: antara alam dan buatan, antara masa lalu dan masa depan). Konsep

ini diterapkan pada salah satu karya Kisho Kurokawa yaitu Nagoya City Art

Museum. Sejarah dan budaya adalah sesuatu obyek yang abstrak dan tidak dapat

dibendakan (intangible). Oleh karena itu, karya Kisho Kurokawa ini tergolong pada

metafora abstrak.

Gambar 2.19. Eksterior Nagoya City Art Museum

http://static.panoramio.com/photos/original/4633054.jpg

(diakses 27 maret 2012)

Page 58: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

b) Metafora konkrit (tangible metaphore )

Ide pemberangkatan metaforiknya berasal dari karakter material atau visual

obyek yang kongkrit (menara yang seperti tongkat, rumah seperti istana, atap seperti

perahu).

Stasiun TGV yang terletak di Lyon, Perancis, juga merupakan salah satu

contoh karya arsitektur yang menggunakan gaya bahasa metafora konkrit karena

menggunakan kiasan obyek benda nyata (tangible). Stasiun TGV ini dirancang oleh

Santiago Calatrava, seorang arsitek kelahiran Spanyol. Melalui pendekatan tektonika

struktur, Santiago Calatrava merancang Stasiun TGV dengan konsep metafora seekor

burung. Bentuk Stasiun TGV ini didesain menyerupai seekor burung. Bagian depan

bangunan ini runcing seperti bentuk paruh burung. Dan sisi-sisi bangunannya pun

dirancang menyerupai bentuk sayap burung.

Gambar 2.20. Eksterior Stasiun TVG

www.girinarasoma.com (diakses 27 maret 2012)

c) Metafora kombinasi ( combined metaphore )

Konsep abstrak dan karakter materi atau visual obyek bergabung sebagai ide

pemberangkatan kreasi arsitektural. Karakter visualnya dapat menjadi alas an untuk

menilai sifat-sifat, kualitas dan karakter wadah visualnya. Sebagai contoh adalah :

Page 59: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

metafora kombinasi, juga dapat kita lihat pada E.X Plaza Indonesia, karya

Budiman Hendropurnomo (DCM). Dalam buku “Indonesian Architecture Now”,

Imelda Akmal menulis bahwa gubahan massa E.X yang terdiri atas lima buah kotak

dengan posisi miring adalah hasil ekspresi dari gaya kinetik mobil-mobil yang sedang

bergerak dengan kecepatan tinggi dan merespon gaya sentrifugal dari Bundaran Hotel

Indonesia yang padat. Kolom-kolom penyangga diibaratkan dengan ban-ban mobil,

sedangkan beberapa lapis dinding melengkung sebagai kiasan garis-garis ban yang

menggesek aspal. Dari konsep-konsep tersebut, gaya kinetik merupakan sebuah

obyek yang abstrak (intangible). (sumber Giri Narasoma Suhardi, Memahami

Metafora (dalam) Arsitektur, 25 Januari, 2009)

Gambar 2.21. Eksterior E.X Plasa Indonesia

http://www.thejakartapost.com/files/images/p21-a-1_25.img_assist_custom.jpg (diakses 27 maret 2012)

Page 60: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB III

DUNIA MODE DI SURAKARTA

3.1 Kondisi Umum Surakarta

Seperti di kota-kota besar di Indonesia, kebutuhan yang berhubungan dengan

fashion di kota Surakarta juga mengalami kemajuan. Gaya hidup masyarakatnya

sudah menyerupai kota metropolitan. Mode atau fashion merupakan kebutuhan pokok

mereka terutama golongan ekonomi kuat. Mereka tidak hanya sekedar membeli

pakaian tetapi juga mulai mengikuti trend pakaian saat ini. Hal ini terlihat dari

ramainya pusat perbelanjaan yang memasarkan produk fashion.

Minat untuk selalu mengikuti mode atau trend sudah besar bagi masyarakat

kota Surakarta terutama bagi para wanita. Mereka rela meluangkan waktu berjam-jam

hanya untuk terlihat menarik penampilannya. Fasilitas-fasilitas dibidang fashion

seperti pusat perbelanjaan, salon kecantikan, pusat kebugaran, banyak diminati oleh

masyarakat. Hal ini membuktikan minat masyarakat Surakarta akan fashion sangatlah

besar.

3.2 Potensi dan Permasalahan Dunia Mode di Surakarta

3.2.1 Potensi Dunia Mode di Surakarta

Kota Surakarta mempunyai potensi yang besar untuk mengembangkan produk

mode. Industri tekstil dan pakaian yang ada di Surakarta sudah cukup banyak dan

ditunjang dengan adanya industri batik yang terkenal baik di dalam maupun di luar

negeri.

Page 61: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Butik-butik yang banyak terdapat di Kota Surakarta, kebenyakan terletak di

dekat sentra penjualan kain batik yaitu Pasar Klewer seperti Batik Danar Hadi, Batik

Keris, dan butik-butik yang lebih kecil seperti Monsa, Ginza, Catleya, Al-Fath, Orag

dan lain-lain. Para pedagang menjual pakaian jadi dengan berbagai model dan tema

tersendiri serta penataannya masing-masing.

Para perancang mode di Surakarta sebenarnya sudah mempunyai potensi yang

cukup besar untuk bisa tampil. Kualitas rancangan-rancangan busana dari para

perancang ini sudah bisa dibilang berkelas. Tetapi jumlah perancang di Surakarta ini

masih sangat terbatas dan tidak didukung dengan fasilitas yang ada dan promosi.

Perancang di Surakarta seperti, Solo Bagio, Djongko Raharjo, Djoko Widiarto, Tuti,

merupakan perancang senior, selain itu ada juga perancang muda seperti, Endi

Ariesta, Alan, Eko, Hendrik dan Rori. Mereka merancang busana di studionya sendiri

yang kebanyakan menyatu dengan rumah mereka. Sebagian ada yang memiliki butik,

dan sebagian lagi hanya menyediakan rumah pamer di rumahnya.

Festival fashion di Surakarta seperti Solo Batik Carnival juga merupakan

ajang yang peduli terhadap dunia fashion khususnya batik. Solo Batik Carnival (SBC)

adalah sebuah perpaduan antara seni tradisional dan seni kreatif yang diwujudkan

dalam karya momentum bagi perkembangan dunia fashion dan dunia seni

pertunjukan dan batik sebagai tem utamanya. Solo Batik Carnival diselenggarakan

setiap tahun mulai dari tahun 2008 dengan mengangkat tema yang berbeda setiap

tahunnya. Pada tahun 2010, Solo Batik Carnival memasukin tahun ke-3 dengan tema

“Sekat Jagad”. Sebelumnya pada Solo Batik Carnival 1 mengambil tema “Wayang”

dan Solo Batik Carnival 2 dengan tema “Topeng”. Dengan adanya festival seperti ini,

Page 62: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

secara tidak langsung menimbulkan dampak yang posotif bagi kota Surakarta, dalam

bidang fashion. Dengan kondisi yang sudah ada sekarang ini diprediksikan prospek

industri fashion di Kota Surakarta akan semakin membaik.

3.2.2 Permasalahan Dunia Mode di Surakarta

Minat untuk selalu mengikuti mode atau trend sudah besar bagi masyarakat

kota Surakarta. Namun, semua itu tidakdidukung dengan fasilitas yang memadai,

fasilitas yang ada kurang memberikan pilihan produk mode. Produk-produk yang

dipasarkan sangatlah terbatas dan ketinggalan bila dibandingkan dengan kota Jakarta

atau Bandung. Trend yang sedang berkembang selalu terlambat sampai di kota

Surakarta sehingga banyak produk-produk mode yang dipasarkan terbilang

ketinggalan zaman. Banyak masyarakat kota Surakarta khususnya bagi yang selalu

mengikuti perkembangan mode, terpaksa pergi ke luar kota seperti Jakarta dan

Bandung hanya untuk belanja kebutuhan fashion. Mereka tidak menemukan trend-

trend yang sedang berkembang di kota Surakarta, semua itu disebabkan kurangnya

informasi dan promosi di bidang mode serta tidak adanya wadah yang menampung

kegiatan tersebut.

Acara-acara promosi dan informasi tentang karya-karya perancang lokal

memang jarang diadakan sehingga kreativitas mereka kurang berkembang. Promosi-

promosi yang sering dilakukan di Surakarta, misalnya ada peragaan busana atau

seminar tentang fashion biasanya diselenggarakan di hotel-hotel berbintang yang

hanya dihadiri kalangan tertentu saja. Sedangkan untuk mengenalkan fashion pada

masyarakat luas diperlukan sarana informasi dan promosi yang dapat diterima

disemua kalangan.

Page 63: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Disamping itu kurang adanya tenaga-tenaga ahli di bidang mode juga

menyebabkan perkembangan fashion di Surakarta menjadi terbatas. Hal itu

disebabkan karena kurangnya sarana pendidikan fashion yang dapat melahirkan

tenaga-tenaga profesional di bidang mode. Sarana pendidikan yang mengkhususkan

di bidang mode busana merupakan salah satu pendidikan pilihan bagi masyarakat dan

juga sebagai pendidikan lanjutan dari siswa sekolah kejuruan di bidang busana. Hal

ini akan melahirkan ahli-ahli di bidang mode busana yang akan mendukung

berkembanganya industri dan perdagangan tekstil dan garmen pada umumnya serta

menciptakan masyarakat yang lebih maju di bidang mode busana di Surakarta pada

khususnya.

3.3 Perkembangan Dunia Mode di Surakarta

Dalam dunia mode, batik menjadi ikon fashion di Surakarta. Batik mulai

diperkenalkan setelah akhir abad ke-18 atau aal abad ke-19. Batik yang dihasilkan

adalah semuanya batik tulis sampai pada awal abad ke-20 dan batik cap dikenal baru

setelah perang dunia pertama habis atau sekitar tahun 1920. Batik menjadi salah satu

kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu.

Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton saja

dannhasilnyauntuk pakaian raja dan keluarga serta pengikutnya. Oleh karena banyak

pengikut raja yang tinggal di luar keraton, maka seni batik ini dibawa oleh merek

keluar keraton dan dikerjakan ditempat masing-masing. Lama-lama kesenian batik ini

ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya semakin meluas menjadi pekerjaan kaum

wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik

Page 64: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

yang tadinya hanya pakaian keluarga keraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang

digemari, baik wanita maupun pria.

Di Surakarta sendiri, perkembangan fashion khususnya batik malaju sangat

pesat. Batik semakain digemari oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan banyaknya

pengrajin batik dan pertokoan yang menyediakan batik di Surakarta. Festival Batik

yaitu Solo Batik Carnival yang diadakan tiap tahunnya merupakan ajang yang peduli

pada fashion di Surakarta yang menjadikan batik lebih dikenal lagi di dalam negeri

maupun mancanegara.

3.4 Lokasi Site Graha Busana dan Mode di Surakarta

Graha Busana dan Mode diharapkan dapat menjadi sebuah fasilitas publik

yang dapat mewadahi segala kegiatan dalam bidang fashion di Surakarta.

Kriteria Pemilihan Site Secara Umum, yakni sebagai berikut.

a) Berada pada zona komersial berdasarkan RUTRK.

b) Potensial bagi pengembangan pendidikan, pariwisata dan bisnis

c) Pencapaian mudah, dapat diakses kendaraan pribadi maupun kendaraan

umum.

d) Adanya fasilitas pendukung infrastruktur.

e) Tidak jauh dari pusat kota, memudahkan pencapaian.

Berdasarkan dari analisa di atas maka dipilih site yang berada di daerah

Manahan, tepatnya di Jalan Adi Sucipto dengan batas site yaitu :

Utara : Jalan Adi Sucipto (jalan primer), SMK 5 Surakarta

Page 65: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Selatan : SMK N 7 Surakarta

Barat : Jalan Jend. A. Yani (jalan sekunder), Kodim

Timur : Perumahan

Luas lahan : 11.900 m²

Gambar 3.1. Peta RUTRK Surakarta

Sumber : www.google.com

a. Sesuai dengan RUTRK, breada di daerah komersial, sangat cocok bagi

bangunan Graha Busana dan Mode.

b. Terletak di pusat kota, sangat potensial bagi pengembangan pariwisata dan

bisnis.

c. Fasilitas pendukung infrastuktur telah tersedia.

d. Pencapaian mudah, dilalui bus dalam kota.

e. View terlihat dari segala arah.

f. Tidak terletak pada daerah rawan bencana banjir.

Page 66: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

BAB V

ANALISA PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE

5.1 Analisa Penentuan Kegiatan

Tujuan : memperoleh gambaran tentang alur sirkulasi kegiatan dari pelaku

kegiatan.

Dasar Pertimbangan :

a. Pelaku Kegiatan

Dari pelaku kegiatan (pengunjung, pengelola, dan penyewa) akan diketahui

aktifitas apa saja yang dilakukan oleh para pelaku kegiatan.

b. Urutan Kegiatan

Dari urutan kegiatan akan dihasilkan suatu pola kegiatan dari para pelaku kegiatan.

Pembahasan : kegiatan masing- masing pelaku kegiatan dapat digambarkan

dalam skema sebagai berikut :

1. Kelompok Pengunjung

Bagan 5.1 kegiatan kelompok penunjang

Page 67: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

2. Kelompok Pengelola

3. Kelompok Penyewa

Pengusaha/Penyewa Retail Butik

Perancang Mode

Bagan 5.2 kegiatan kelompok pengelola

Bagan 5.3 kegiatan Pengusaha/Penyewa Retail Butik

Bagan 5.4 kegiatan Perancang Mode

Page 68: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Peraga Mode

Pengusaha Promosi- Pameran

Pengelola Kegiatan Penunjang

Pengelola Kegiatan Food Court

Bagan 5.5 kegiatan peraga mode

Bagan 5.6 kegiatan Pengusaha Promosi- Pameran

Bagan 5.7 kegiatan kantor agen model dan studio foto, minibank

Bagan 5.8 kegiatan food court

Page 69: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

5.2 Analisa Pendekatan Peruangan

Analisa perencanaan dan perancangan sebagai usaha pemecahan masalah

dengan meninjau tujuan dan sasaran yang akan dicapai meliputi analisa pendekatan

peruangan, analisa pendekatan lokasi dan tapak, analisa pendekatan lokasi tapak,

analisa pendekatan sistem utilitas, analisa pendekatan sistem struktur dan pendekatan

penampilan bangunan.

Analisa pendekatan peruangan dilakukan guna mendapatkan sistematika alur

kegiatan user dan pengelola yang akan merumuskan kelompok kegiatan dan

kebutuhan ruang.

5.2.1 Analisa Pendekatan Peruangan Area Graha Busana dan Mode

a. Pengguna Graha Busana dan Mode

1) Pengelola

2) Pelajar / siswa

3) Pengajar

4) Pengunjung

5) Penyewa Retail / Penjaga Retail

b. Kegiatan yang Diwadahi

1) Kegiatan Umum

a) Datang – pergi

b) Parkir kendaraan

c) Mencari informasi

d) Menunggu

2) Kegiatan Utama

Page 70: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

a) Kegiatan Promosi

1) Peragaan Busana ( Fashion Show )

2) Pameran

3) Workshop Perancangan

b) Kegiatan informasi

1) Pusat Informasi Fashion

2) Seminar dan Presentasi

c) Kegiatan Pendidikan Fashion

1) Fashion / Desain Mode

2) Modelling dan Koreografi

3) Fotografi

4) Kursus-kursus

3) Kegiatan Penunjang

a) Food Court

b) Agency Model dan Studio Foto

c) Retail Shop / Butik

d) Mengambil uang

e) Berkumpul

f) Berdiskusi

4) Kegiatan Pengelolaan

a) Administrasi

b) Pengelolaan

5) Kegiatan Service

Page 71: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

a) Cleaning Service

b) Peribadatan

c) Keamanan

d) Mekanikal Elektrikal

c. Analisa Kebutuhan Ruang

Penentuan kelompok kegiatan dan kebutuhan ruang berdasarkan pada sifat

kegiatan yaitu

1) Kelompok Kegiatan Umum

Kelompok Kegiatan Umum adalah segala kegiatan penunjang Graha Busana dan

Mode yang memanfaatkan semua fasilitas yang disediakan oleh pihak pengelola.

2) Kelompok Kegiatan Utama

Kelompok Kegiatan Utama adalah kegiatan yang memanfaatkan fasilitas utama

yang disediakan oleh pengelola yaitu berupa kegiatan promosi, informasi dan

pendidikan.

3) Kelompok Kegiatan Penunjang

Kelompok Kegiatan Penunjang adalah kelompok kegiatan pelayanan yang

menunjang kebutuhan Graha Busana dan Mode.

4) Kelompok Kegiatan Pengelolaan

Kelompok Kegiatan Pengelolaan adalah kelompok kegiatan yang mengelola

segala kegiatan administrasi intern maupun ekstern Graha Busana dan Mode.

5) Kelompok Kegiatan Service

Kelompok Kegiatan Servece adalah kelompok kegiatan yang menunjang

kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian sistem bangunan.

Page 72: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Dengan dasar pertimbangan sifat dan bentuk kegiatan yang dilakukan di

dalam Graha Busana dan Mode, maka dapat ditentukan macam ruangan yang

dibutuhkan.

Tabel 5.1 Tabel Penentuan Kebutuhan Ruang Graha Busana dan Mode

Kelompok Kegiatan

Pelaku Kegiatan

Jenis Kegiatan

Kebutuhan Ruang

1) Kegiatan Umum

Semua pelaku kegiatan

Datang-pergi Pedestrian, teras penerima

Memarkir kendaraan

Area parkir

Pengunjung Masuk dan melihat-lihat

Entrance hall / hall lobby

Mencari informasi

Meja informasi

Mengambil uang ATM box

metabolisme lavatory

2) Kegiatan Utama a) Kegiatan Promosi

Peragaan Busana

Pengunjung Datang Hall peragaan

Menunggu Ruang tunggu

Melihat peragaan mode

Ruang audience peragaan

Metabolisme lavatory

Penyewa/ peraga busana

Persiapan peragaan

Ruang ganti

Ruang rias

Ruang persiapan

Memperagakan busana

Ruang peragaan busana/ catwalk

Page 73: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

istirahat Ruang istirahat

metabolisme lavatory

Pengelola/ keryawan

Pengaturan sound dan lighting

Ruang sound dan lighting

Mempersiapkan jamuan makan

Dapur dan pantry

metabolisme lavatory

Pameran Pengunjung Melihat pameran tetap

Ruang pameran tetap

Melihat pameran berkala

Ruang pemeran beerkala

metabolisme lavatory

Penyewa Mempersiapkan materi display

Ruang persiapan materi pameran

Menyimpan barang dan alat

Ruang penyimpanan

Mengelola, mengawasi pemeran

Ruang panitia penyelenggara

Workshop perancangan

Pengunjung Melihat workshop perancangan busana

Ruang display

Konsultasi dengan perancang

Ruang konsultasi perancangan

Metabolisme Lavatory

Perancang Melatih mendesain busana

Studio desain

Ruang simpan

Metabolisme Lavarory

b) Kegiatan Informasi

Page 74: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Seminar dan presentasi

Pengunjung Menunggu Ruang tunggu/ lobby

Mengikuti seminar dan diskusi

Ruang seminar

Metabolisme Lavatory

Penyewa Mempersiapkan diri Ruang persiapan

Menyampaikan materi

Podium

Pengelola Mengatur perangkat audio

Ruang penyimpanan media

Menyimpan perangkat visual/ LCD/ proyektor

Ruang operator

c) Kegiatan Pendidikan Fashion Belajar mengajar

Siswa Datang Hall

Pendaftaran dan administrasi pendidikan

R. Administrasi

Pendidikan desain mode

Ruang Teori desain mode, Ruang praktek desain mode, studio jahit dan studio pola

Pendidikan pemasaran produk fashion

Ruang teori pemasaran produk fashion

Pendidikan manajemen produk fashion

Ruang kelas teori manajemen produk fashion

Pendidikan modeling dan koreografi

Ruang teori modeling dan koreografi

Ruang praktek modeling dan koreografi

Pendidikan fotografi Ruang teori fotografi dan ruang praktek/studio

Page 75: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

fotografi

Kursus kecantikan dan menata rambut

Ruang praktek kecantikan dan menata rambut

Kursus membordir Ruang praktek membordir

istirahat kafetaria

Mencari literature mode

perpustakaan

metabolisme lavatory

Pengajar Datang Hall

Megajar Ruang kelas

Memberikan pelatihan

Studio

Rapat Ruang rapat

Bersosialisasi Ruang mengajar

Metabolisme Lavatory

Pengelola Mengelola sekolah mode

Ruang pengelola/ TU

Mengurus administrasi

Ruang administrasi

Metabolisme Lavarory

3) Kegiatan Penunjang Food court Pengunjung Makam minum Area duduk

Memesan makanan

Membayar

Kios makanan

Pengelola Melayani pengunjung

Menyiapkan

Kios makanan

Page 76: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

makanan dan minuman

Kantor agen dan studio foto

Pengunjung Datang Ruang tamu

Konsultasi Ruang agen model

Foto Studio foto

Pengelola Mengelola kegiatan

Kontor agen model

Memproses foto Ruang gelap

Retail shop/ Butik

Pengunjung Pemilihan barang Area penjualan

Pembayaran barang

Kasir

Pengepasan Fitting room

Pramuniaga/ karyawan

Penyimpanan barang

Ruang penyimpanan

Display barang Area penjulan

Melayani pembayaran

Kasir

ATM Pengunjung

Mengambil uang ATM box

Pengelola Melayani pengunjung

4. Kegiatan Pengelolaan

Pengunjung Datang Hall

Menunggu Lobby

Bertemu

Mengadakan kerjasama

Ruang tamu

Page 77: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Pengelola (direktur)

Bekerja Ruang kerja direktur

Menerima tamu Ruang tamu

Rapat Ruang rapat

Makan dan minum

Pantry

Metabolisme Lavatory

Wakil derektur Bekerja Ruang kerja wakil direktur

Menerima tamu Ruang tamu

Rapat Ruang rapat

Makan dan minum

Pantry

Metabolisme Lavatory

Sekretaris Bekerja Ruang sekretaris

Mengintarisir berkas

Arsip

Rapat Ruang rapat

Makan dan minum

Pantry

Metabolisme Lavatory

Kabag dan staff Bekerja R. Kabag HRD dan staff R. Kabag keuangan dan staff R. Kabag humas dan staff R. Kabag pemasaran dan staff R. Kabag promosi dan staff

Rapat Ruang rapat

Menginventarisir berkas

Ruang arsip

Page 78: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Menyimpan alat Gudang

Fotokopi Ruang fotokopi

Makan dan minum

Pantry umum

metabolisme lavatory

4) Kegiatan Service Pengunjung Datang

Ambil karcis parkir

Teras penerima

Pos parkir

Parkir kendaraan Tempat parkir

Istirahat Ruang istirahat sopir

Menunggu Ruang tunggu

Ibadah Musholla

Metabolisme Lavatory

Pengelola/ penyewa

Datang

Parkir

Area parkir pengelola

Ibadah Musholla

Metabolisme Lavatory

Cleaning service Menyiapkan barang dan alat kebersihan

Gudang dan loker

Membuang sampah

Ruang sampah

Karyawan teknisi Mengatur mekanikal elektrikal

Ruang MEE

Mengelola sarana utilitas gedung

Ruang utilitas

Keamanan Mengawasi Pos penjaga keamanan

Page 79: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

keamanan gedung Ruang CCTV

Mengelola karcis parkir

Pos parkir

Semua karyawan Istirahat Ruang karyawan

Ibadah Musholla

Metabolisme Lavatory

d. Analisa Pola Hubungan Ruang

Analisa pola hubungan ruang dilakukan untuk mendapatkan tata ruang yang

optimal. Proses analisa ini memerlukan adanya pendekatan pola hubungan ruang

makro dan mikro. Hubungan antar kelompok kegiatan makro pada dasarnya

menggunakan dua pertimbangan sebagai berikut.

1) Pola kegiatan pada kelompok dan sub kelompok ruang

2) Tuntutan ruang dan keterkaitan antar kegiatan

Pola hubungan makro adalah hubungan kelompok kegiatan yang diperoleh

dari dua jenis analisa yaitu analisa dengan matriks dan analisa dengan gelembung.

Kedua jenis analisa ini memiliki cara baca yang berbeda. Berikut keterangan

notasinya.

Page 80: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Tabel 5.2 Notasi Analisis Model Matriks

Nilai Derajat Jauh Dekat Notasi

A Harus dekat sekali

B Sangat dekat

C Dekat

D Kurang dekat

E Tak perlu dekat

F Harus jauh

Kode Jenis Hubungan

0 Tidak ada

1 Fisik

2 Audio visual

3 Audio

4 Visual

Sumber : Materi Kuliah Metode Perancangan Arsitektur dari Pak Titis

Tabel 5.3 Notasi Analisis Model Gelembung

Tanda Uraian Pertalian/ Hubungan Kode

Pergerakan Langsung Tak Langsung

Jenis Hubungan Fisik Audio Visual Pendengaran (Auditive) Pandangan (Visual)

1.1 1.2 1.3 1.4

Kelas Hubungan Manusia dengan Manusia Peralatan dengan Peralatan Hewan dengan Tumbuhan Manusia dengan Hewan dan

2.1 2.2 2.3 2.4

Page 81: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Tumbuhan Manusia dengan Peralatan

2.5

Frekuensi Hubungan Tetap, terus-menerus (continue) Berulang (repentitive) Sekali-kali/kadang-kadang Jarang, Langka

3.1 3.2 3.3 3.4

Frekuensi User Tinggi, Padat Menengah, Sedang Rendah

4.1 4.2 4.3

Kebutuhan Waktu Tetap (permanent) Sementara (temporary)

5.1 5.2

Nilai Hubungan yang Terjadi

Positif Penting (essential) Saling Mengisi (complementary) Tak Penting (non essential)

Negatif Tak diinginkan Tak dapat diterima (non acceptable)

Sumber: Dr. Titis Srimuda P., ST, M Trop. Arch

Materi Kuliah Metode Perancangan Arsitektur

1) Hubungan Ruang dan Pola Hubungan Makro

Skema 5.1 Pola Hubungan Makro antar Kelompok Kegiatan dengan Model Matriks

Page 82: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Tabel 5.4. Keterangan Notasi Warna Kelompok Kegiatan

Keterangan Warna Kelompok Kegiatan

Promosi

Pendidikan Fashion

Penunjang

Pengelolaan

Service

1.1; 1.2; 2.1; 2.2; 2.5; 3.1; 4.1; 5.1

Pola Hubungan antar Kelompok Kegiatan Promosi

dengan Kelompok Kegiatan Lainnya

A

B

C

D

E

A B

A C

A D

A E

5.1; 4.1; 3.1; 2.1; 1.1

1.4; 2.2; 2.5; 3.3; 4.3; 5.2

1.1; 1.2; 2.1; 2.5; 3.2; 4.1; 5.1

1.1; 2.1; 3.2; 4.1; 5.1

5.2; 4.1; 3.3; 2.5; 2.1; 1.2

5.1; 4.1; 3.2; 2.1; 1.1

5.1; 4.1; 3.2; 2.1; 1.1

Page 83: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Pola Hubungan antar Kelompok Kegiatan Informasi

dengan Kelompok Kegiatan Lainnya

Pola Hubungan antar Kelompok Kegiatan Pendidikan Fashion

dengan Kelompok Kegiatan Lainnya

Pola Hubungan antar Kelompok Kegiatan Pemasaran

dengan Kelompok Kegiatan Lainnya

B

5.2; 4.2; 3.2; 2.5; 1.4 C

1.2; 2.1; 2.5; 3.2; 4.1; 5.2

B 5.2; 4.1; 3.2; 2.1; 1.1

1.1; 1.2; 2.1; 2.5; 3.1; 4.1; 5.1 D

B 5.2; 4.3; 3.4; 2.5

1.4; 2.5; 3.3; 4.3; 5.2 E

5.2; 4.2; 3.3; 2.1;1.2: 1.1

1.1; 2.1; 3.2; 4.1; 5.2 C D

5.2; 4.3; 3.4; 2.1; 1.1

1.1; 1.4; 2.1; 3.1; 4.1; 5.1 C E

5.2; 4.2; 3.3; 2.1; 1.4

1.1; 1.2; 2.1; 3.2; 4.1; 5.2 D E

Page 84: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Skema 5.2 Pola Hubungan Makro antar Kelompok Kegiatan dengan

Model Gelembung

Skema 5.3 Diagram Bubble Pola Hubungan Ruang Makro

Bagan 5.9 Organisasi Ruang Makro

2) Hubungan Ruang dan Pola Hubungan Mikro

Hubungan ruang dan pola hubungan mikro yang terdapat pada kelompok

kegiatan mikro terbentuk dengan mempertimbangkan dua dasar pertimbangan

sebagai berikut.

a) Derajat jauh dekat suatu ruang dengan ruang lainnya.

b) Jenis hubungan satu ruang dengan ruang lainnya.

A B

C

D

E

SEKOLAH FASHION

PROMOSI PENUNJANG

SERVIS PENGELOLA

Page 85: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Tabel 5.2 Notasi Analisis Model Matriks

Nilai Derajat Jauh Dekat Notasi

A Harus dekat sekali

B Sangat dekat

C Dekat

D Kurang dekat

E Tak perlu dekat

F Harus jauh

Kode Jenis Hubungan

0 Tidak ada

1 Fisik

2 Audio visual

3 Audio

4 Visual

Sumber : Materi Kuliah Metode Perancangan Arsitektur dari Pak Titis

Page 86: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

a. Kegiatan Promosi

A

B

C

Page 87: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

b. Kegiatan Informasi

A B

C

D

E

F

G

Page 88: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

c. Kegiatan Pendidikan

A

B

C

Page 89: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

d. Kegiatan Penunjang

A

B

C

D

Page 90: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

e. Kegiatan Pengelolaan

A

B

C

D

E

F

G

Page 91: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

a. Kegiatan Service

A

B

C

F

D

E

Page 92: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Skema 5.3 Pola Kegiatan

e. Analisa Penentuan Kapasitas Pengunjung, Pengelola, dan Penyewa

1. Pengunjung

Jumlah pengunjung Graha Busana dan Mode diasumsikan 80% berasal dari

Surakarta dan sisanya dari luar kota (termasuk wisatawan). 80% di atas di ambil dari

perkiraan penduduk golongan menengah ke atas sebesar 15% dari penduduk

Surakarta. 15% dari perkiraan penduduk 10 tahun mendatang sebesar 679.000

(RUTRK Kodya Surakarta 1993-2013) yaitu 101.850 orang, dengan asumsi bahwa

setiap 1000 orang terdapat 4 orang yang melaksanakan kegiatan mode, maka jumlah

pengunjung pada suatu waktu = 101.850 : 1000 x 4 = 408 orang. Sehingga jumlah

pengunjung dari dalam kota Surakarta pada suatu waktu = 100/80 x 408 = 510 orang.

Sedangkan kapasitas jumlah pengunjung pada tiap unit kegiatan diasumsikan

sebagai berikut :

Table 5.6. jumlah pengunjung pada tiap unit kegiatan

Kelompok kegiatan Unit kegiatan kapasitas

Kegiatan promosi Peragaan busana 250

Pameran tetap 50

Page 93: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Pameran berkala 200

Workshop perancang 10

Kegiatan informasi Pusat informasi mode 50

Seminar dan presentasi 150

Kegiatan pendidikan Pendidikan sekolah mode dan kursus

194

Kegiatan penunjang Retail dan butik 100

Food court 200

Minibank 10

Agen model dan studio foto

10

jumlah 1224

2. Pengelola

Pengelola mengelola segala sesuatu yang berkenaan dengan kegiatan di Graha

Busana dan Mode baik ke dalam maupun keluar, terdiri dari :

Table 5.7 jumlah pengelola pada tiap unit kegiatan

Pengelola Graha Busana dan Mode

Direktur 1

Wakil direktur 1

Sekretaris 1

HRD dan staff 4

Keuangan dan staff 6

Humas dan staff 6

Promosi dan staff 6

Pemasaran dan staff 6

Pengelola kegiatan pendidikan mode

Kepala sekolah pendidikan mode

1

Page 94: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Staff pengajar 10

Staff administrasi 4

Pengelola pusat informasi mode

Kepala pusat informasi mode

1

Staff perpustakaan 4

Staff kegiatan audio visual mode

2

Staff kegiatan informasi computer/internet

2

Pengelola kegiatan servis Ruang teknisi bangunan 4

Ruang penjaga keamanan 5

Ruang ticketing parker 2

lavatory 4

jumlah 60

3. Penyewa

Kapasitas penyewa Graha Busana dan Mode yang direncanakan :

Table 5.8 jumlah penyewa pada tiap unit kegiatan

Kelompok kegiatan Unit kegiatan kapasitas

Kegiatan promosi Peragaan busana 50

Pameran mode 10

Workshop perancang 40

Kegiatan pendidikan Kegiatan seminar dan presentasi

10

Kegiatan penunjang Retail dan butik 80

Food court 20

Minibank 6

Agen model dan studio foto

6

Page 95: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

jumlah 222

Jadi jumlah pelaku dalam Graha Busana dan Mode diasumsikan berjumlah

1224+60+222=1506 orang.

f. Analisa Pendekatan Besaran Ruang

Tujuan : memperoleh besaran ruang-ruang dalam Graha Busana dan Mode

Dasar pertimbangan :

1. Kapasitas pemakai

2. Luasan peralatan dalam ruang

3. Kebutuhan flow

Besarnya flow tergantung oleh kenyamanan dan jenis kegiatan.

a) 5% - 15% = standar minimum sirkulasi utama

b) 20% = kebutuhan keleluasaan sirkulasi

c) 30% = tuntutan kenyamanan fisik

d) 40% = tuntutan kenyamanan psikologis

e) 50% = tuntutan spesifikasi kegiatan

f) 70% - 100% = keterkaitan benyk kegiatan

Dasar perhitungan :

1) Perhitungan Standar (studi literatur)

a) Neufert Architect Data, Ernest Neufert jilid 1 dan 2

b) New Metric Handbook Planning and Data Design

Page 96: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

2) Perhitungan khusus : ditentukan dari besaran kapasitas, kenyamanan pengguna

ruang, unit fungsi, sirkulasi, flow.

3) Perhitungan Asumsi : berdasarkan Studi Banding dan asumsi

g. Tabel Analisa Besaran Ruang

1) Kelompok Kegiatan Umum

Tabel 5.9. Tabel Besaran Ruang Kolompok Kegiatan Umum

Kebutuhan Ruang

Standar ruang

Kapasitas

Analisa besaran ruang

Volume m3

Entrance Hall 0,8 m² /

orang

200 orang

0,8 m² x 200 orang = 160 m²

Flow ruangan 100% dari 160 = 160 m²

Luas minimal 160 + 160 = 320 m²

320 m² x 4m = 1280 m3

Resepsionis 6 m² / orang 1 unit Furniture :

- 1 Meja Panjang 1x2,5x0,8=2

- 3 kursi 3x0,5x0,6=0,9 - 1 almari 1x0.5x1=0,5 Flow furnitur :

2(2+0,9+0,5)=6,8 m²

Flow ruangan 40% dari 6,8 m² = 2, 72 m²

Luas minimal (6,8+2,72) = 9.53 m²

10m² x 4m = 40 m3

Page 97: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

ATM box 1,146 m² / orang

5 unit ATM = 5 x 1,146 m² = 5.73 m²

Flow ruangan 20% dari 5.73 m² = 1.146 m²

Luas minimal 5.73 + 1.146 = 6.876 m²

7m² x 3m = 21 m3

Area Parkir Pengunjung

Pengunjung 1224/hari

Parkir pengunjung diperkirakan per 4 jam sehingga sehari ada pergantian parkir selama 3x pergantian.

12 jam/4 jam = 3x.

Jadi 1224/3x = 408

Graha busana dan mode ini beroprasi selama pukul 9.00-21.00 =12 jam

Asumsi 25% kendaraan umum (bis pengunjung).

25% tidak membawa kendaraan.

50% kendaraan pribadi.

Dengan asumsi 1 : 5

1 mobil : 5 motor

Mobil 50% dari 408 = 204

1/6 x 204 = 34 mobil

20 m² / mobil

Asumsi 1 mobil 3 orang

34:3=11.3 = 12 mobil

20 m² x 12 mobil = 240 m² 240m² x 4m = 960 m3

Motor 50% dari 408 = 204

5/6 x 204 = 170 motor

2,5 m² / motor

2,5 m² x 170 motor = 425 m²

425m² x 4m = 1700 m3

Page 98: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Kendaraan umum (bis pengunjung)

Asumsi 25% untuk kendaraan umum (bis pengunjung).

25% x 508 = 127.

Asumsi 1 bis 40 orang.

127 : 40 0rang = 3,17 = 4 bis

1 bis (12 m x 3 m = 36 m²

36 m² x 4 bis = 144 m² 144m² x 4m = 576 m3

Area parkir penyewa dan pengelola

Jumlah penyewa dan pengelola 282 orang.

Asumsi 25% kendaraan umum.

25% mobil.

50% motor

Mobil 25% dari 282 = 70.5 =71 mobil

20 m² / mobil

Asumsi 1 mobil 3 orang

71 : 2 = 35.5 = 36 mobil

20 m² x 36 mobil = 720 m² 720m² x 4m = 2880 m3

Motor 50% dari 282 = 141 motor

2,5 m² / motor

2,5 m² x 141 motor = 352.5 m²

353m² x 4m = 1412 m3

Jumlah Total Besaran Ruang Kegiatan Umum 2219 m²

Volume Total Besaran Ruang Kegiatan Umum 8869 m3

2) Kelompok Kegiatan Utama

Tabel 5.10 Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Utama

Page 99: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Kebutuhan Ruang Standar ruang

Kapasitas

Analisa besaran ruang

Volume m3

a) Kegiatan Promosi Peragaan Busana

Hall peragaan 0,9 m² / orang 250 orang 0,9 x 250 orang = 225 m² Flow ruangan 40% dari 225 = 90 m² Luas minimal 225 + 90 = 315 m²

315m² x 4m = 1260 m3

Ruang audience 0,8 m² / orang 250 orang 0,9 x 250 orang = 225 m² Flow ruangan 40% dari 225 = 90 m² Luas minimal 225 + 90 = 315 m²

315m² x 4m = 1260 m3

Ruang peragaan busana / catwalk

100 m² untuk stage berbentuk T

1 unit Asumsi 100 m² 100 m² x 4m = 400 m3

Ruang ganti & rias wanita

1,6 m² / orang 20 orang 1,6 x 20 orang = 32 m² Flow ruangan 25% dari 32 = 8 m² Luas minimal 32 + 8 = 40 m²

40m² x 4m = 160 m3

Ruang ganti & rias pria

1,2 m² / orang 20 orang 1,2 x 20 orang = 24 m² Flow ruangan 25% dari 24 = 6 m² Luas minimal 24 + 6 = 30 m²

30m² x 4m = 120 m3

Back Stage 60 m² 1 unit Asumsi 60 m² 60m² x 4m = 240 m3

Ruang istirahat 1.2 m² / orang 20 orang 1,2 x 20 orang = 24 m² Flow ruangan 50% dari 24 = 12 m² Luas minimal 24 + 12 = 36 m²

36m² x 4m = 144 m3

R. operator Asumsi 48 m² 1 unit Asumsi 48 m² 48m² x 4m = 192 m3

Lavatory Asumsi 64 m² 1 unit Asumsi 64 m² 64m² x 4m = 256m3

Page 100: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Jumlah luas peragaan busana 1008 m²

Jumlah volume peragaan busana 4032 m3

Pemeran

R. pemeran 1,35 m² / orang

200 orang 1,35 x 200 orang = 270 m² Flow ruangan 100% dari 270 = 270 m² Luas minimal 270 + 270 = 540 m²

540 m²x 4m = 2160m3

R persiapan materi pameran

1,35 m² / orang

20 orang 1,35 x 20 orang = 27 m² Flow ruangan 30% dari 27 = 8,1 m² Luas minimal 27 + 8,1 =32,1 m²

32m² x 4m = 128m3

R.panitia penyelenggara

1,2 m² / orang 20 orang 1,2 x 20 orang = 24 m² Flow ruangan 25% dari 24 = 6 m² Luas minimal 24 + 6 = 30 m²

30 m² x 4m = 120m3

R. penyimpanan / gudang

1 unit Asumsi 20 m² 20 m² x 4m = 80m3

Jumlah luas ruang pameran 622m²

Jumlah volume ruang pameran 2488m3

Workshop Perancangan

R. display 1,35 m² / orang

150 orang 1,35 x 100 orang = 135 m² Flow ruangan 100% dari 135=135 m² Luas minimal 135 + 135 = 270 m²

270 m² x 4m = 1080m3

R. konsultasi perancangan

2.76 m² / perancang Flow ruangan 20 %

10 perancang

2.76 x 10 = 27.6 m² Flow ruangan 20% = 5.5 m² Luas 27.6+5.5=33.1

34 m² x 4m = 136m3

Studio desain Asumsi 12 m²/perancang Flow ruangan 20%

10 ruang 12 x 10 ruang = 120 m² Flow ruangan 20% dari 120 = 24 m²

144 m² x 4m = 576m3

R. simpan / gudang 100 m² 1 ruang 100 m² 100 m² x

Page 101: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

4m = 400m3

Jumlah luas Workshop Perancangan 548 m²

Jumlah volume Workshop Perancangan 2192 m3

b) Kegiatan Informasi Seminar dan Presentasi

R. tunggu / lobby 0,8 m² / orang 50 orang 0,8 x 50 orang = 40 m² Flow ruangan 50% dari 40 = 20 m² Luas minimal 40 + 20 = 60 m²

60 m² x 4m = 240m3

R. seminar 1,2 m² / orang 150 orang 1,2 x 150 orang = 180 m² Flow ruangan 20% dari 180 = 36 m² Luas minimal 180 + 36 = 216 m²

216 m² x 4m = 864m3

Podium 1 unit Asumsi 30 m² 30 m² x 4m = 120m3

R. persiapan 1,6 m² / orang 10 orang 1,6 x 15 orang = 24 m² Flow ruangan 50% dari 12 = 8 m² Luas minimal 24 + 12 = 36 m²

36 m² x 4m = 144m3

R. operator 1 unit Asumsi 32 m² 32 m² x 4m = 128m3

Jumlah Luas Seminar dan Presentasi 374 m²

Jumlah Volume Seminar dan Presentasi 1496m3

c) Kegiatan Pendidikan Fashion Hall 1 m² / orang 180 orang 1 x 180 orang = 180 m²

Flow ruangan 40% dari 180 = 72 m² Luas nimimal 180 + 72 = 252 m²

252 m² x 4m = 1008m3

R. administrasi 5,52 m² / orang

5 orang 5,52 x 5 orang = 26,25 m² Flow ruangan 30% dari

35 m² x 4m =

Page 102: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

26,25 = 7,875 m² Luas nimimal 26,25 + 7,875 = 34,125 m²

140m3

R. pengajar 4,41 m² / orang

10 orang 4,41 x 10 orang = 44,1 m² Flow ruangan 30% dari 44,1 = 13,23 m² Luas nimimal 44,1 + 13,23 = 57,33 m²

58 m² x 4m = 232m3

R rapat 2,5 m² / orang 12 orang 2,5 x 12 orang = 30 m² Flow ruangan 20% dari 30 = 6 m² Luas minimal 30 + 6 = 36 m²

36 m² x 4m = 144m3

R. kelas desain mode

40 m² / kelas 20 0rang, 2 kelas

40 x 2 kelas = 80 m² 80m² x 4m = 320m3

R. Praktek/Studio desain

2,5 m² / orang 20 orang, 1 kelas

2,5 x 20 orang = 50 m² Flow ruangan 20% dari 50 = 10 m² Luas minimal 50 + 10 = 60 m²

60 m² x 4m = 240m3

Studio jahit 2,32 m²/orang 10 orang, 2 kelas

2,32 x 10 orang = 23,2 m². flow ruangan 30% dari 23,2 = 6,96 Luas minimal 2 x (23,2 + 6,96) =60,32

61 m² x 4m = 244m3

Studio pola 4 m² / orang 10 orang, 2 kelas

4 x 10 orang = 40 m² Flow ruangan 20% dari 40 = 8 m² Luas minimal 2 x (40 + 8) = 96 m²

96 m² x 4m = 384m3

R. Teori pemasaran produk fashion

40 m² / kelas 20 orang, 1 kelas

1 x 40 orang = 40 m²

40m²x 4m = 160m3

R. Teori manajemen produk fashion

40 m² / kelas 20 orang, 1 kelas

1 x 40 orang = 40 m² 40m²x4m=160m3

R. Teori modeling dan koreografi

32 m² / kelas 16 orang, 2 kelas

32 x 2 kelas = 64 m² 64m²x4m= 256m3

R. Praktek/studio modeling dan koreografi

45 m² / kelas 16 orang, 2 kelas

45 x 2 kelas = 90 m² 90m²x 4m = 360m3

Page 103: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

R. kelas Fotografi 40 m² / kelas 20 orang, 2 kelas

40 x 2 kelas = 80 m² 80m² x 4m = 320m3

Studio fotografi 45 m² / kelas 20 orang, 2 kelas

45 x 2 kelas = 90 m² 90m² x 4m = 360m3

Laboraturium fotografi

4 m² / orang 20 orang, 1 kelas

4 x 20 orang = 80 m² Flow ruangan 20% dari 80 = 12 m² Luas minimal 80+12 = 92 m²

92m²x4m=368m3

R. praktek kecantikan dan menata rambut

2,32 m² / orang

10 orang, 2 kelas

2.32 x 10 orang = 23,2 m². flow ruangan 30% dari 23,2 = 6,96 Luas minimal 2 x (23,2 + 6,96) =60,32

61m²x4m= 244m3

R. Praktek membordir

2,32 m²/orang 10 orang, 2 kelas

2,32 x 10 orang = 23,2 m². flow ruangan 30% dari 23,2 = 6,96 Luas minimal 2 x (23,2 + 6,96) =60,32

61m²x4m=244m3

Kantin 1,3 m² / orang

8 m² / unit kios makan

20 orang, 1 buah kios makan, 3 unit kantin

1,3 x 20 orang = 26 m²

8 x 1 buah kios = 8 m²

Jumlah 26 + 8 = 34

Flow ruangan 40% dari 34 = 13,6 m²

Luas minimal 1 x (34 + 13,6) = 47,6 m²

48m²x4m=192m3

Perpustakaan 2,32 m² / orang 154 buku / m² 140 majalah / m²

100 orang 10.000 buku 1.000 majalah

Rak buku 10.000 : 154 = 64,9 m² Rak majalah 1.000 : 140 = 7,14 m² R. baca 2,32 x 100 orang = 232 m² Jumlah 64,9 + 7,14 + 232 = 304 m² Flow ruangan 50% dari 304 = 152 m² Luas minimal 304 + 152 = 456 m²

456m²x4m=1824m3

Page 104: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Musholla Asumsi 20 m² 1 buah 20 x 1 buah = 20 m² 20m²x4m=80m3

Lavatory Asumsi 40 m² 1 buah 40 x I buah = 40 m² 40m²x4m=160m3

Jumlah Luas Pendidikan Fashion 1.860 m²

Jumlah Volume Pendidikan Fashion 7196m3

Jumlah Total Besaran Ruang Kegiatan Utama 4.412 m²

Jumlah Volume Total Besaran Ruang Kegiatan Utama 17.404 m3

3) Kelompok Kegiatan Penunjang

Tabel 5.11. Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Penunjang

Kebutuhan Ruang

Standar ruang

Kapasitas

Analisa besaran ruang

Volume m3

Food Court

Food court 5,75 m² / 4orang

200 orang 5,75 x (200:4) orang = 287,5 m²

288m² x 4m = 1152m3

Kios makanan Asumsi 6 m² / unit

5 unit 6 x 5 unit = 30 m²

30m² x 4m = 120m3

Jumlah luas food court 318 m²

Jumlah volume food court 1272m3

Kantor Agen Model dan Studio Foto

R. tamu 0,6 m² / orang 10 orang 0,6 x 10 orang = 6 m² Flow ruangan 25% dari 6 = 1,5 m² Luas minimal 6 + 1,5 = 7,5 m²

10m² x 4m = 40m3

Page 105: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

R. kantor agen model

1,2 m² / orang 10 orang 1,2 x 10 orang = 12 m² Flow ruangan 25% dari 12 = 3 m² Luas minimal 12 + 3 = 15 m²

15m² x 4m = 60m3

R. studio foto Asumsi 40 m² 40m² x 4m = 160m3

R. gelap Asumsi 15 m² 15m² x 4m = 60m3

Jumlah Luas Kantor Agen Model dan Studio Foto 80m²

Jumlah Volume Kantor Agen Model dan Studio Foto 320m3

Retail shop dan butik

R. Display 40 m²/unit 15 unit 40 m² x 15 = 600 m² 600m² x 4m = 2400m3

R. Pas Pakaian 1,5 m²/unit 4 unit 1,5 m² x 4 = 6 m² 6m² x 4m = 24m3

Kasir 9 m²/unit 1 unit 9 m² 9m² x 4m = 36m3

Gudang 40 m² 1 unit 40 m² 40m² x 4m = 160m3

Jumlah Luas Retail shop dan butik 655 m²

Jumlah Volume Retail shop dan butik 2620m3

Jumlah Total Besaran Ruang Kegiatan Penunjang 1.053 m²

Jumlah Total Volume Ruang Kegiatan Penunjang 4212m3

4) Kelompok Kegiatan Pengelolaan

Page 106: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Tabel 5.12. Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Pengelolaan

Kebutuhan Ruang

Standar ruang

Kapasitas

Analisa besaran ruang

Volume m3

R. tamu Furnitur :

- 1 sofa 3 dudukan 1x2x0,7=1,4

- 1 meja tamu 1x1,2x0,8=0,96

- 1 sofa 2 dudukan 1x0,7x1,25= 0,875

- 2 meja pajangan 2x0,8x0,8=1,28

6 orang Besaran furnitur 1,4 + 0,96 + 0,875 + 1,28 = 4,515 m² Flow furnitur 2 x 4,515 = 9,03 m² Flow ruangan 30% dari 9,03 = 2,709 m² Luas minimal 9,03 + 2,709 = 11,739 m²

20 m² x 4m = 80m3

R. direktur Asumsi 45 m² / orang

1 orang 45m² x 1 orang = 45 m²

45m² x 4m = 180m3

R. sekretaris direktur

Asumsi 20 m² / orang

1 orang 20 m² x 1 orang = 20 m²

20m² x 4m = 80m3

R. wakil direktur Asumsi 45 m² / orang

1 orang 45 m² x 1 orang = 45 m²

45m² x 4m = 180m3

R. sekretaris wakil direktur

Asumsi 20 m² / orang

1 orang 20 m² x 1 orang = 20 m²

20m² x 4m = 80m3

R. arsip 2 rak simpan x0,6x4=4,8

1 meja x0,6 x 1 = 0.6

1 kursi 1 x 0,6 x 0,5 = 0.3

1 orang Besaran furnitur 4,8 + 0,6 + 0,3 = 5,7 m² Flow furnitur 2 x 5,7 = 11,4 m² Flow ruangan 50% dari 11,4 = 5,7 m² Luas minimal 11,4 + 5,7 = 17,1 m²

20m² x 4m = 80m3

R. Kepala 20 m² / orang R. 20 m² x 1 orang = 40m² x 4m =

Page 107: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Bagian HRD dan staff

pimpinan 1 orang

20 m² 160m3

4 m² / orang R. staff 5 orang

4 m² x 5 orang = 20 m²

R. Kepala Bagian Keuangan dan staff

20 m² / orang R. pimpinan 1 orang

20 m² x 1 orang = 20 m²

40m² x 4m = 160m3

4 m² / orang R. staff 5 orang

4 m² x 5 orang = 20 m²

R. Kepala Bagian Humas dan staff

20 m² / orang R. pimpinan 1 orang

20 m² x 1 orang = 20 m²

40m² x 4m = 160m3

4 m² / orang R. staff 5 orang

4 m² x 5 orang = 20 m²

R. Kepala Bagian Pemasaran dan Staff

20 m² / orang R. pimpinan 1 orang

20 m² x 1 orang = 20 m²

40m² x 4m = 160m3

4 m² / orang R. staff 5 orang

4 m² x 5 orang = 20 m²

R. Kepala Bagian Promosi dan Staff

20 m² / orang R. pimpinan 1 orang

20 m² x 1 orang = 20 m²

40m² x 4m = 160m3

4 m² / orang R. staff 5 orang

4 m² x 5 orang = 20 m²

R. fotokopi 4 m² / unit 4 unit 4 m² x 4 = 16 m² 16 m² x 4m = 64m3

R. makan dan pantry

Asumsi 45 m² / unit

1 unit 45 m² x 1 unit = 45 m²

45 m² x 4m = 180m3

Gudang Asumsi 12 m² / unit

1 unit 12 m² x 1 unit = 12 m²

12 m² x 4m = 48m3

Musholla 1,2 m² / orang 20 orang 1,2 x 20 orang = 24 m² Ruang wudhu (asumsi) 2 x 6 = 12 m² Luas minimal 24 + 12 = 36 m²

36 m² x 4m = 144m3

Lavatory 1,5 m² / buah 4 buah, 2 unit

1,5 x 4 buah = 6 m² Flow ruangan 50% dari 6 = 3 m² Luas minimal 2 x (6 + 3 )= 18 m²

20 m² x 4m = 80m3

Page 108: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Jumlah Luas Total Besaran Ruang Kegiatan Pengelolan 499 m²

Jumlah Volume Total Besaran Ruang Kegiatan Pengelolan 1996m3

5) Kelompok Kegiatan Service

Tabel 5.13. Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Service

Kebutuhan Ruang

Standar ruang

Kapasitas

Analisa besaran ruang

Volume m3

Operasional

R. bongkar muat Truk 4 x 2,4 = 9,6 m²

3 kendaraan

2 truk = 2 x 9,6 = 19.2 m² Flow furnitur 2 x 19.2 = 38.4 m² Flow ruangan 20% dari 38.4 = 7.68 m² Luas mininal 38.4 + 7.68 = 46.08 m²

47 m² x 4m = 188m3

R. loading dock 60% area bongkar muat

1 unit 60% x 47 m² = 28.2 m²

29 m² x 4m = 116m3

Gudang Asumsi 20 m²

7 unit 7 unit x 20 m² = 140 m²

140 m² x 4m = 560m3

Lift orang Asumsi 6 m² / unit

4 unit 6 m² x 4 = 24 m² 24 m² x 4m = 96m3

Lift barang 1 lift 3 x 3 = 9 m²

2 unit 9 m² x 2 = 18 m² 18 m² x 4m = 72m3

R. pegawai Asumsi 20 m²

1 unit Asumsi 20 m² 20 m² x 4m = 80m3

Jumlah Luas Ruang Operasional 278 m²

Jumlah Volume Ruang Operasional 1112m3

Ruang mekanikal Elektrikal

R. genset 1 unit genset kapasitas

1 unit Flow furnitur 2 x 27 = 54 m²

65m² x 4m =

Page 109: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

kVA = 27 m² Flow ruangan 10% dari 54 = 10,8 m² Luas minimal 54 + 10,8 = 64,8 m²

260m3

R. AHU Asumsi 15 m²

1 unit Asumsi 15 m² 15 m² x 4m = 60m3

R. reservoir Asumsi air = 120m³

1 unit Asumsi 30 m² 30 m² x 4m = 120m3

R. pompa Asumsi 50% R. genset

1 unit 50% x 65 m² = 32,5 m²

35 m² x 4m = 140m3

R. chiller Asumsi = R. AHU

1 unit Asumsi 15 m² 15 m² x 4m = 60m3

R. panel Asumsi 50% R. genset

1 unit 50% x 65 m² = 32,5 m²

35 m² x 4m = 140m3

R. sampah Asumsi 50% R. genset

1 unit 50% x 65 m² = 32,5 m²

35 m² x 4m = 140m3

Gudang Asumsi 50% R. genset

1 unit 50% x 65 m² = 32,5 m²

35 m² x 4m = 140m3

R. maintenance 5 orang Asumsi 25 m² 25 m² x 4m = 100m3

Jumlah Luas Ruang mekanikal Elektrikal 290 m²

Jumlah Volume Ruang mekanikal Elektrikal 1160m3

Karyawan

R. ganti & locker wanita

Asumsi 45 m²

10 orang ,1 unit

45 m² x 1 unit = 45 m²

45 m² x 4m = 180m3

R. ganti & locker wanita

Asumsi 45 m²

10 orang ,1 unit

45 m² x 1 unit = 45 m²

45 m² x 4m = 180m3

R. karyawan Furnitur : 10 meja 10x0,8x1,0= 8 10 kursi 10x0,6x0,5= 3 3 bangku

30 orang Besaran furnitur 8 + 3 + 2,7 = 13,7 m² Flow furnitur 2 x 13,7 = 27,4 m² Flow ruangan 20% dari 27,4 = 5,48 m² Luas minimal 27,4 + 5,48 = 32,68 m²

35 m² x 4m = 140m3

Page 110: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

panjang 3x0,5x1,8= 2,7

Lavatory 1,5 m² / buah 4 buah, 2 unit

1,5 x 4 buah = 6 m² Flow ruangan 50% dari 6 = 3 m² Luas minimal 2 x (6 + 3 )= 18 m²

20 m² x 4m = 80m3

Jumlah Luas Ruang Karyawan 145 m²

Jumlah Volume Ruang Karyawan 580m3

Peribadatan

Musholla 1,2 m² / orang

30 orang 1,2 x 30 orang = 36 m² Flow ruangan 20% dari 36 = 7,2 m² Luas minimal 36 + 7,2 = 43,2 m²

45 m² x 4m = 180m3

Tempat wudhu 0,36 m² / orang

10 orang, 2 unit

0,36 x 10 orang = 3,6 m² Luas minimal 2 x 3,6 = 7,2 m²

10 m² x 4m = 40m3

Jumlah Luas Ruang Peribadatan 55 m²

Jumlah Volume Ruang Peribadatan 220m3

Keamanan

Pos jaga Furnitur : Meja 0,9x1,8 =1,62 2 kursi 2x0,6x0,5= 0,6

2 orang, 4 unit

Besaran furnitur 1,62 + 0,6 = 2,2 m² Flow furnitur 2 x 2,2 = 4,4 m² Flow ruangan 20% dari 4,4 = 0,88 m² Luas minimal 4 x (4,4 + 0,88) = 21,12 m²

25 m² x 4m = 100m3

R. kemanan Furnitur : 2 single bed 2x2,0x1,0= 4 1 meja 0,5x1,2=0,6 1 almari 0,6x1,25=

2 orang, 3 unit

Besaran furnitur 4 + 0,6 +0,75 = 5,35 m² Flow furnitur 2 x 5,35 = 10,7 m² Flow ruangan 30% dari 10,7 = 3,21 m² Luas minimal 3 x

45 m² x 4m = 180m3

Page 111: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

0,75 (10,7 + 3,21) = 41,73 m²

R. CCTV Furnitur :

2 kursi 2x0,5x0,6= 1,2

1 meja security 2x1, 2x0.8 =1,92

1 set monitor cctv 1x1,5x1,8 = 2,7

2 orang Besaran furnitur 1,2 + 1,92 +2,7 = 5,82 m² Flow furnitur 2 x 5,82 = 11,64 m² Flow ruangan 30% dari 11,64 = 3,492 m² Luas minimal (11,64 + 3,492) = 15,132 m²

20 m² x 4m = 80m3

Jumlah Luas Ruang Keamanan 90 m²

Jumlah Volume Ruang Keamanan 360m3

Jumlah Luas Total Besaran Ruang Kegiatan Service 858 m²

Jumlah Volume Total Besaran Ruang Kegiatan Service 3432m3

6) Analisa Total Besaran Ruang

Rekapitulasi besaran ruang Graha Busana dan Mode

Tabel 5.14. Rekapitulasi besaran ruang Graha Busana dan Mode Kelompok Kegiatan Luas (m²) Volume (m3)

Kelompok ruang kegiatan umum 2219 m² 8869 m3

Kelompok ruang kegiatan utama 4.412 m² 17.404 m3

Kelompok ruang kegiatan penunjang 1.053 m² 4212m3

Kelompok ruang kegiatan pengelolaan 499 m² 1996m3

Kelompok ruang kegiatan service 858 m 3432m3

Total Ruang Graha Busana dan Mode

9.041 m² 35.913m3

Page 112: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

U

zona hiburan zona promosizona pendidikan

open space

5.3 Analisa Pendekatan Pengolahan Tapak

5.3.1 Analisa Pendekatan Lokasi

Gambar 5.2. Lokasi Site

Gambar 5.3. Zonifikas

Utara : Jalan Adi Sucipto (jalan primer), SMK 5 Surakarta

Selatan : SMK N 7 Surakarta

Barat : Jalan Jend. A. Yani (jalan sekunder), Kodim

Page 113: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

U

Timur : Perumahan

Jalan Adi Sucipto

Jalan

Jend

A Yan

i

SMK 7

SMK 6

SMK 5

Kodim

Permukiman

Gambar 5.4. Batas-batas Site

5.3.2 Analisa pendekatan matahari

a. Analisa

1) Bukaan

Bukaan diletakkan di daerah yang terkena sinar matahari, agar pencahayaan

alami dapat maksimal.

2) Barier

Barier berupa vegetasi ataupun elemen bangunan, seperti kisi-kisi yang

didesain sebaik mungkin sebagai penghalang sinar matahari yang merugikan

bangunan dan kegiatan yang ada didalamnya.

b. Rekomendasi

Page 114: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

U

U

1) Sinar Matahari

a) Timur

Di sisi timur bangunan perlu diberi bukaan untuk menangkap sinar matahari

secara maksimal.

b) Barat

Sinar matahari pada sore hari dapat dihindari dengan shading pada bangunan

yang dapat berupa pohon atau bentuk-bentuk penutup dinding.

2) Orientasi Bangunan

Orientasi bangunan terhadap sinar matahari yang paling cocok dan

menguntungkan adalah memanjang dari timur ke barat, bukaan dimaksimalkan

pada sisi utara dan selatan bangunan.

Memksimalkan bukaan pada bagian ini untuk memaksimalkan cahaya yang masuk.

Barier pohon sebagai penghalang sinar matahari sore.

Gambar 5.5. Analisa Matahari

Page 115: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

U

U

U

5.3.3 Analisa Pendekatan Angin

a. Analisa

Sumber angin terbesar berasal dari jalan open space pada arah barat laut dan juga

pada jalan depan dan samping site.

b. Rekomendasi

Sebagai orientasi bangunan diharapkan ke arah barat laut untuk menangkap

aliran udara dari barat laut.

Memksimalkan bukaan pada bagian ini untuk memaksimalkan cahaya yang masuk.

Orientasi bangunan memanjang dari timur ke barat

Gambar 5.6. Orientasi Bangunan

Gambar 5.7. Analisa Angin

Page 116: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

5.3.4 Analisa Pendekatan Noise

a. Analisa

Sumber kebisingan utama berasal dari arah utara, yaitu dari jalan Adi Sucipto

yang merupakan jalan primer dan dari arah barat, yaitu dari jalan Jend. A. Yani

yang merupakan jalan sekunder.

Rekomendasi

Penempatan area dengan atribut tenang pada bagian belakang site dengan tujuan

menjauhi sumber noise terbesar.

5.3.5 Analisa Pendekatan View

a. Analisa

1) Jalan Adi Sucipto

Jalan utama, daya tarik bagus, perlu diekspose sebagai daya tarik.

2) Jalan Jend. A. Yani

Jalan sekunder, ramai, daya tarik sedang.

3) Jalan SMK N 7 Surakarta

Daya tarik kecil

Noise sangat tinggi karena merupakan perempatan. pertemuan antara . Jalan adi sucipto dan jalan A. Yani.

Noise Tinggi

Noise tinggi

Gambar 5.8. Analisa Noise

Page 117: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

4) Jalan Perumahan

Daya tarik kecil

b. Rekomendasi

Orientasi utama kearah Jalan Adi sucipto yang merupakan jalan primer.

5.3.6 Analisa Pencapaian

a. Analisa

1) Main Entrance (ME)

Ditempatkan pada jalan Adi Sucipto sebagai jalan primer.

2) Site Entrance (SE)

Ditempatkan pada jalan Jend. A. Yani.

b. Rekomendasi

1) Main Entrance (ME)

Sesuai dengan analisa orientasi, ME ditempatkan pada Jalan Adi Sucipto

sebagai jalan primer yang banyak dilalui oleh sarana transportasi, sehingga

memudahkan pencapaian.

Orientasi bangunan ke arah jalan Adi Sucipto

Gambar 5.9. Analisa View

Page 118: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

2) Site Entrance (SE)

Ditempatkan pada Jalan Jend. A. Yani terpisah dari ME. Keberadaannya tidak

terekpose dan hanya dilalui sebagai jalur service.

5.3.7 Analisa Pendekatan Bentuk Dasar Bangunan

Dengan dasar pertimbanga orientasi yang diwadahi, mudah dalam

pengembangan, fleksible dalam penataan ruang, kesesuaian dengan bentuk site, dan

komposisinya dengan ruang terbuka guna mendapat efisiensi, efeksifitas penggunaan

site, serta kemudahan sirkulasi udara.

Menurut teori F. D.K Ching terdapat 3 jenis bentuk primer, yaitu lingkaran,

segi empat dan segi 3.

a. Lingkaran

- Mempunyai kekuatan visual yang tidak dapat disederhanakan.

- Mempunyai sudut pandang ke segala arah tanpa dihalangi

pertemuan sudut.

- Memiliki gerak putar yang kuat untuk sirkulasi.

Gambar 5.10. Analisa Pencapaian

Page 119: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

b. Segi empat

c. Segi Tiga

Dengan melihat kajian analisa bentuk dasar massa di atas yang dikaitkan

dengan dasar bangunan yang terpilih berupa segi empat dan lingkaran disertai dengan

pengembangannya.

5.3.8 Analisa Pendekatan Pola Massa Bangunan

Dengan dasar pertimbangan efeksifitas dan optimalitas penggunaan lahan

terhadap bangunan, kesinambungan sirkulasi dalam bangunan, tuntutan pencapaian

tiap fungsi kegiatan dan kemungkinan terhadap pengembangan bangunan.

Tabel 5.15. Pendekatan Pola Massa Bangunan

No. Bentuk Analisa

1. Pola massa terpisah · Bangunan terdiri dari beberapa massa bangunan

yang letaknya terpisah sehingga sirkulasi dan

- Merupakan bentuk yang netral, masiv dan stabil.

- Bentuk yang efektif, efisien dan fleksibel dalam peletakan lay-

out furniture.

- Memiliki gerak putar yang baik untuk sirkulasi. - Merupakan bentuk yang kuat, enerjik, stabil, ekspresif, sulit

disederhanakan.

- Tampak seimbang dengan sudut pandang jatuh pada satu sisi.

- Kurang memiliki efisiensi ruang.

- Kurang memiliki kemudahan dalam pengembanngan.

Page 120: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

fungsi kegiatan juga terpisah secara jelas.

· Pemanfaatan lahan kurang optimal

· Pencapaian fungsi manjadi relatif sulit

· Kemungkinan pengembangan massa relatif mudah

2. Pola massa celiery · Berupa penataan massa bangunan dengan konektor

pendek yang menghubungkan bangunan sebagai

sirkulasi.

· Fungsi kegiatan menjadi lebih menyendiri.

· Sirkulasi berkesimanbungan

· Kemudahan pengembangan dengan optimalisasi

lahan.

3. Pola massa finger plan · Berupa pola gabungan massa dengan ruang terbuka

di tengahnya, dengan sirkulasi memutar.

· Pencapaian antar fungsi dengan memutar.

· Pengembangan kurang optimal.

4. Pola massa gabungan

tertutup

· Bentuk pola tata massa berupa bentuk bangunan

massa yang menyatu menjadi sebuah massa

tunggal.

· Sirkulasi berkesinambungan.

· Kesatuan fungsi kegiatan dengan orientasi

memusat.

· Kemudahan pengembangan dengan optimasi lahan

Page 121: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Berawal dari keinginan untuk memasukkan sifat-sifat wanita kedalam

bangunan, metafora di rasa dapat di gunakan sebagai suatu cara menginterpretasi.

Metafora dapat menjelaskan transfer ide dari suatu subyek kedalam objek lain melalui

bentukan/gubahan massa, permainan bidang dan elemen arsitektur lain yang mampu

menggambarkan sifat tersebut. Hal ini di lakukan mengingat Graha Busana dan Mode

adalah suatu fasilitas yang di tujukan bagi wanita. Sehingga bangunan di harapkan

berbentuk lekukan tubuh seperti tubuh wanita. Karakteristik wanita itu sendiri

cenderung lemah lembut sehingga bangunan Graha Busana dan Mode ini lebih

banyak menggunakan garis lengkung yang menunjukkan kelembutan. Dan juga pada

pemilihan warna menggunakan warna yg lembut seperti abu-abu muda yang tidak

terkesan tegas dan kaku.

Dari alternatif pola massa bangunan yang terpilih adalah tata massa dengan

pola massa celiery dan pola gabungan tertutup yang menghasilkan sebuah massa

jamak dengan penyesuaian pada bentuk dasar massa yang terpilih.

Massa utama pada sekolah fashion berbentuk lekukan tubuh wanita. Dan garis lengkung tersebut menunjukkan kelembutan seorang wanita

Page 122: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

5.3.9 Analisa Pendekatan Interior Bangunan

Pemilihan warna yang lembut dirasa sangat tepat pada bangunan Graha

Busana dan Mode ini yaitu warna putih, abu-abu, merah muda, ungu muda dan juga

warna-warna lembut lainnya.

Pemberian wallpaper pada dinding dengan graffiti bunga-bunga untuk

memperkuat karakter bahwa bangunan tersebut ditujukan untuk fasilitas wanita.

Pemilihan perabot dengan warna-warna cerah dan lembut agar terkesan lebih

menarik.

5.4 Analisa Pendekatan Sistem Pencahayaan

5.4.1 Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami merupakan pencahayaan yang bersumber dari sinar

matahari. Cahaya dapat dimasukkan melalui dinding maupun atap. Hal-hal yang

harus diperhatikan :

a. Kebutuhan cahaya dalam ruangan.

b. Menghindari permasalahan pencahayaan alami.

c. Mengindari pengrusakan barang akibat sinar matahari.

Gambar 5.11. Analisa Gubahan Massa

Page 123: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

5.4.2 Pencahayaan Buatan

Pencahayaan Buatan Merupakan Pencahayaan Yang Dihasilkan Dengan

Menggunakan Alat. Fungsi Pencahayaan Buatan Selain Sebagai Penerangan Adalah

Sebagai Pengarah Sirkulasi Dan Menonjolkan Elemen Dekoratif.

5.5 Analisa Pendekatan Sistem Struktur

5.5.1 Sub Struktur

Gambar 5.12. Pencahayaan alami dari jendela

Sumber www.google.com (17 April 2012)

Gambar 5.13. Pencahayaan buatan pada retail shop

Sumber www.google.com (17 April 2012)

Page 124: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Dengan dasar pertimbangan kondisi jenis tanah, ketinggian bangunan cukup

tinggi, mengurangi penurunan bangunan dan menghindari pergeseran air pada lapisan

tanah teratas.

Tiang pancang

Tiang pancang mampu mendukung bangunan berlantai banyak dengan beban

struktur super berat, cocok untuk tanah yang cukup keras, penggalian tanah untuk

pondasi cukup dalam.

Dengan demikian pondasi yang dipilih adalah pondasi tiang pancang, dengan

pertimbangan jenis tanah dan jenis bangunan.

5.5.2 Super Struktur

Marupakan bagian bangunan yang berada di atas sub srtuktur atau struktur

bagian inti / bagian tengah. Adalah badan bangunan, yang memiliki fungsi sebagai

pemikul beban atap sekaligus sebagai elemen pembatas visual ruang dalam. Dengan

dasar pertimbangan kekuatan struktur, efisiensi, fleksibilitas, ekonomis, estetis dan

kesesuaian dengan tanah.

a. Rangka / frame

Mempunyai kerakter cukup mudah dalam pelaksanaan, fleksibilitas cukup tinggi,

beban dipikul kolom dan balok, memungkinkan bukaan yang cukup banyak.

Gambar 5.14. Pondasi Tiang Pancang

Sumber: Konst.Bangunan Bertingkat, Ir Benny P,1992

Page 125: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

b. Shear wall / Core wall

Memiliki pelaksanaan yang cukup rumit dari rangka, fleksibilitas penggunaan

ruang rendah, sebagai inti bangunan sehingga penyekat sekaligus pendukung

beban.

Dengan demikian sistem struktur yang dipilih adalah sistem rangka dan di

gabung dengan core wall, karena bangunan akan dibangun cukup tinggi sehingga

memerlukan struktur yang kuat.

5.5.3 Upper Struktur

Terdapat beberapa struktur atap yang menghasilkan bentangan besar, yaitu

struktur rangka baja, struktur kabel, struktur beton bertulang, struktur space frame.

Dengan demikian sistem struktur yang digunakan pada sistem struktur atap

adalah perpaduan antara sistem rangka baja dengan sistem beton bertulang dan space

frame.

Gambar 5.15. Space Frame

Sumber : www.google.com

Page 126: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

5.6 Analisa Pendekatan Sistem Utilitas

5.6.1 Suplai Energi

Kebutuhan listrik pada bangunan disuplai dari PLN dan untuk keadaan

tertentu ketika suplai PLN terhenti digunakan tenaga cadangan dari generator. Listrik

dari PLN dan genset dihubungkan dengan sebuah automatic transfer dengan sistem

ATS yaitu suatu alat transfer yang secara otomatis akan menjalankan genset apabila

aliran listrik dari PLN padam

Bagan 5.9. Sistem Jaringan Listrik

5.6.2 Air Bersih

Penggunaan sumur sebagai sumber air utama dipertimbangakan kemampuan

menyediakan air dalam jumlah banyak dengan debet air relatif konstan. Ada dua cara

pendistribusian air, yaitu dengan Up Feed Distribution dan Down Feed Distribution.

TPA

TPA

TPA

TPA

TPA

TPA

PLN KWH meter

Transformato Automatic Switch

Generat

Transformat

Fuel Tank

Panel Distribusi Mecanical

Sub Trafo Gedung

Page 127: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Pamakaian Down Feed Distribution lebih baik karena air tanah tidak terus dipompa

ke atas, tetapi ditampung dalam tangki-tangki air yang diletakkan di atas beberapa

manara kemudian didistribusikan.

Bagan 5.10. distribusi air bersih

5.6.3 Air Kotor

Sistem jaringan air kotor dibaginmenjadi dua bagian, yaitu jaringan air kotor

padat (tinja & lavatory) dan jaringan air kotor cair (air hujan, roof garden, wastafel,

wudhu dan dapur). Air kotor padat disalurkan ke septictank kemudian ke peresapan.

Dan air kotor cair dikumpulkan di water treatment untuk diolah kembali sehingga

bisa digunakan untuk perawatan roof garden.

Deep P Ground Reservoir

Sand Filter

PDAM

P Outlet

Boiler

Hot Water Upper Tank

outlet

Cold Water Upper tank

Sumur

WC Dan

Toilet

Septic Tank

Sumur Peresapan

Bagan 5.11. Distribusi Air Kotor Padat

Page 128: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

5.6.4 Penangkal Petir

Tujuannya untuk mendapatkan sistem pengamanan terhadap bahaya petir.

Faktor yang menentukan adalah :

a. Kemampuan tinggi untuk melindungi gedung dari sambaran petir.

b. Tidak menyebabkan efek elektrifikasi.

c. Pemanasan tidak mengganggu tampak.

Sistam yang digunakan adalah sistem faraday, berupa tiang setinggi 50 cm,

dengan jarak antar tiang 20 cm, dipasang di puncak atap, kemudian dihubungkan ke

ground, pada ujung ground diberi kolam air untuk memperbesar penghantar lestrik ke

tanah.

5.6.5 Perlindungan Kebakaran

Sistem perlindungan kebakaran adalah usaha untuk mengadakan perlindungan

terhadap suatu bangunan bila terjadi kebakaran.

a. Preventif

Yaitu usaha mencagah kebakaran dengan dua cara, mengawasi

menggunakan CCTV, dan pemilihan bahan bangunan.

Kamar Mandi

Dapur/Pantry

Riol Kota

Bak Penangkap lemak

Bagan 5.12 Distribusi Air Kotor Cair

Page 129: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

b. Respersif

Adalah cara penyelamatan pada saat terjadi kebakaran dengan cara fire

alarm system, fire sprinkler system yang terletak pada jarak 15-25 cm, fire

hydrant yang diletakkan dengan jarak 5-30 cm, fire detector, smike and heat

extinguisher atau chemical extinguishing.

c. Evekuatif

Cara kerja yang dipilih untuk daterapkan pada bangunan adalah sistem

otomatis dan semi otomatis. Semi otomatis untuk ruang-ruang pengelola,

mengingat pentingnya dokumen-dokumen yang terdapat pada ruang tersebut.

Hal ini akan merugikan apabila sistem pemadaman otomatis dengan sprinkler

air langsung dipakai tanpa melihat dulu seberapa besar kebekaran yang

terjadi.

5.6.6 Sistem Telematika

a. Sistem Komunikasi User Dengan Lingkungan Luar

Komunikasi ini bisa terjadi antara pengelola denga pihak luar atau pengunjung

dengan pihak luar. Untuk pengelola yang melakukan komunikasi dengan

pihak luar, diinstalasikan sistem telepon PABX dan WAN. Sedangkan untuk

user disediakan box telepon.

b. Sistem Komunikasi Antar User Dalam Bangunan.

Komunikasi user dalam bangunan meliputi komunikasi pengelola dengan

pengunjung, atau komunikasi antar pengelola. Komunikasi antar pengelola

dapat dilayani memakai sistem telepon PABX dan LAN. Sementara, untuk

Page 130: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

pengelola dengan pengunjung dapat menggunakan interkom atau speaker

yang diisntalkan pada ruang-ruang terutama ruang publik.

5.6.7 Sistem Jaringan Sampah

Pengolahan sampah pada bangunan akan menggunakan sistem sampah yang

dibagi menjadi beberapa bagian sesuai denga jenisnya. Sampah dibagi menjadi tiga

jenis :

a. Sampah anorganik, adalah sampah yang tidak dapat mengalami

pembusukan alami, contoh : logam, besi kaleng, plastic, kater dan botol.

b. Sampah organik, adalah sampah yang dapat mengalami pembusukan

alami, contoh : sampah dapur, sisa sayuran, dedaunan.

c. Sampah berbahaya, ahalah sampah yang mengandung bahan kimia

berbahaya, contoh : botol racun nyamuk, baterai, jarum suntik bekas.

Dengan demikian setiap titik-titik sampah akan disediakan tempat sampah

sesuai dengan jenisnya dan untuk membedakan akan diberi warna yang berbeda.

Page 131: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB IV

GRAHA BUSANA DAN MODE YANG DIRENCANAKAN

4.1 Perencanaan Graha Busana dan Mode

Kecenderungan kehidupan masyarakat sekarang yang tidak lepas dari segala

sesuatu yang praktis dan cepat. Maka untuk mempermudah dalam pemenuhan

kebutuhan masyarakat akan fashion di Solo, di perlukan sebuah wadah yang dapat

menampung kegiatan-kegiatan fashion seperti pendidikan dalam merancang busana,

kegiatan promosi yang di khususkan pada produk-produk fashion dan alat-alat yang

berkaitan dengan dunia fashion dan juga fasilitas hiburan. Sebagai tindak lanjut maka

perwadahan yang nantinya di rencanakan harus mampu mewadahi setiap aktivitas

pengguna yang mampu mencitrakan tampilan bangunan fashion yang sesuai dengan

karakter wanita dengan teori metafora sehingga dapat di nikmati secara visual dan

menarik para pengunjung.

4.2 Tujuan dan Sasaran Graha Busana dan Mode

4.2.1 Tujuan Graha Busana dan Mode

Sebagai wadah pendidikan yang khusus dalam bidang fashion, dengan

berbagai sarana penunjang pendidikan, pengembangan dan penelitian yang intinya

a. Memberi fasilitas khusus berupa sekolah fashion yang memusatkan

pengembangan kreativitas pada para siswanya dengan spesifikasi tersendiri

yaitu: eksplorasi kemungkinan-kemungkinan yang ada seluas-luasnya melalui

Page 132: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

practice (latihan) dan theory (teori) bagi para siswa. Wadah pendidikan dan

apresiasi dalam bidang fashion yang berkualitas.

b. Mendukung usaha pengembangan dunia fashion baik skala Kota maupun

nasional.

c. Menyediakan fasilitas untuk kebutuhan yang berhubungan dengan dunia

fashion yaitu fasilitas pendidikan fashion, fasilitas promosi / penjualan dan

fasilitas pameran produk desain untuk wilayah Surakarta dan sekitarnya.

d. Saran tenaga ahli profesional dan pelayanan jasa masyarakat.

e. Memberi kesempatan dan kemudahan kepada para Desainer dalam

mengaktualisasikan diri dalam komunitas maupun dalam event-event yang

diselenggarakan.

f. Menggali dan mengembangkan dunia fashion, guna memajukan dunia fashion

di Indonesia agar perkembangan fashion dalam negeri tidak kalah bersaing

dengan produk-produk dari mancanegara. Karya-karya desain fashion di masa

depan, fungsi dan peruntukkannya bagi kehidupan manusia, sangat ditentukan

oleh berhasil atau tidaknya pendidikan desain saat ini.

4.2.2 Sasaran Graha Busana dan Mode

Memberikan kemajuan kreativitas desain fashion bagi remaja / kelangan anak

muda dan memudahkan mereka yang ingin mendalami ilmu desain fashion agar dapat

menjadi professional kerja di bidangnya atau bahkan dapat membuka lapangan kerja

sendiri.

Page 133: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

4.3 Skala Pelayanan Graha Busana dan Mode

Graha Busana dan Mode ini dirancang agar mampu memberikan pelayanan

kepada masyarakat dalam hal pendidikan fashion baik secara regional maupun

nasional. Selain pendidikan, masyarakat luas juga diberi kesempatan untuk

memanfaatkan fasilitas lain yang ada. Beberapa fasilitas yang dapat diakses

masyarakat umum meliputi fasilitas komersil seperti : peragaan busana, butik,

workshop, food court. Fasilitas pendidikan seperti : perpustakaan, kelas teori, studio

dll. Fasilitas lain : ruang pameran, open space, dll. Diharapkan dari interaksi ini dapat

menciptakan lingkungan binaan dalam sebuah fasilitas pendidikan dimana

harmonisasi, peran dan kebutuhan masyarakat terwadahi dalam media yang baik.

4.4 Status Kelembagaan Graha Busana dan Mode

Pada saat ini, seluruh sarana Pendidikan yang ada di Indonesia

kelembagaannya dibawah naungan Menteri Pendidikan Nasional dan Sudin

Pendidikan Propinsi / Kota. Sekolah Fashion ini sendiri kelembagaannya dikelola

secara independen oleh swasta dalam bentuk perseorangan maupun yayasan.

Graha Busana dan Mode merupakan instansi pendidikan yang seluruh aspek

kegiatannya dikelola oleh swasta, tanpa bantuan sedikitpun dari pemerintah. Oleh

karena itu, Graha Busana dan Mode ini memiliki pendanaan yang bersumber dari

sumbangan anggota yayasan, pembayaran mahasiswa, keuntungan dari sewa dan

penjualan. Graha Busana dan Mode ini sendiri merupakan sebuah sekolah komersil

bagi mahasiswanya dan termasuk pada sekolah elite, mengingat kegiatan dan saran

prasarana yang terdapat di dalamnya.

Page 134: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

4.5 Batasan Perencanaan dan Perancangan Graha Busana dan Mode

Untuk menghindari meluasnya pembahasan yang tidak sesuai dengan tujuan

dan sasaran konsep perencanaan dan perancangan Graha Busana dan Mode ini, maka

perlu adanya batasan-batasan dalam perencanaan dan perancangannya, antara lain

a. Pembahasan dan proyeksi proyek perencanaan Graha Busana dan Mode ini

dibuat berpedoman pada Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kota

Surakarta tahun 1993-2013

b. Site yang dipilih berada pada kawasan yang dianggap paling sesuai untuk

proyek ini, dengan kriteria-kriteria yang mendukung eksistansinya.

c. Lingkup pelayanan bangunan secara makro dan kualitatif melayani lingkup

nasional dan secara mikro dan kuantitatif melayani wilayah Surakarta dan

sekitarnya.

d. Perencanaan dan perancangan fisik dibatasi pada bangunan, sistem sirkulasi

dan fasilitas penunjangnya sebagai sebuah sekolah fashion.

4.6 Program Kegiatan Graha Busana dan Mode

Kegiatan yang diselenggarakan dalam Graha Busana dan Mode ini harus

bersifat kontinuitas, maka pengelola bertanggung jawab dalam menangani kegiatan-

kegiatan yang diselenggarakan dan tidak menutup kemungkinan adanya sponsor oleh

perusahaan yang berkaitan dengan Mode seperti Perusahaan tekstil untuk kegiatan-

kegiatan tertentu.

Kegiatan yang berlangsung dalam Graha Busana dan Mode dikelompokkan

menjadi beberapa kelompok berdasarkan jenis kegiatannya, meliputi :

Page 135: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

4.6.1 Kelompok Kegiatan Utama

Merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha memberikan promosi,

informasi, dan pendidikan di bidang mode. Kegiatan utama ini meliputi kegiatan-

kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Promosi

1) Pengertian

Promosi adalah perkenalan, dalam rangka memajukan usaha, dagang, dsb.

Sedangkan mempromosikan adalah mempropagandakan atau memperkenalkan suatu

usaha.

Maka promosi mempunyai arti kegiatan untuk memperkenalkan produk mode

beserta perlengkapannya yang merupakan hasil kreasi dari para perancang yang

bertujuan untuk meningkatkan pemasaran produk melalui sarana pameran dan

peragaan busana yang diadakan secara periodik.

2) Bentuk Kegiatan

a) Pameran

Kegiatan pameran ini dibagi menjadi dua jenis yaitu :

1). Pameran Tetap, diselenggarakan oleh pengelola, dengan obyek berupa

busana dan perlengkapannya (assesories, millineries) yang khas dari

daerah-daerah di Indonesia dan mancanegara, pameran diselenggarakan

tiap hari dengan obyek pameran diganti setiap 3 atau 6 bulan.

Page 136: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

2). Pameran Berkala, diselenggarakan oleh pengelola/pihak luar (penyewa

ruang pameran) dengan obyek pameran diganti tiap minggu. Obyek yang

dipamerkan antara lain :

a) Produk-produk terbaru (tekstil, busana, perhiasan) yang dipajang

dalam panel atau etalase

b) Foto-foto mode (dalam dan luar negeri)

c) Maneqin yang didandani sesuai tema (misalnya back to nature, dan

sebagainya)

d) Hasil lomba perancang busana, karya terbaik sekolah mode.

b) Peragaan Busana

Peragaan busana/fashion show yang diselenggarakan oleh pengelola atau

pihak luar atau kerja sama pengelola dan pihak luar adalah bersifat :

1. Terbuka (untuk umum), diadakan setahun sekali (tahunan), dengan tema

antara lain :

a. Pekan Mode

b. Trend Show

c. Lomba Perancang Mode

d. Pemilihan Model, Putri Solo

e. Peringatan Hari-hari khusus (tahun baru, hari raya)

2. Tertutup (untuk kalangan tertentu), diadakan tidak secara rutin, dengan

tema antara lain:

a. Malam Dana

Page 137: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

b. Peragaan Koleksi Terbaru Desainer tertentu (lokal, nasional maupun

internasional)

c. Pelelangan busana dan perlengkapannya (aksesoris, perhiasan).

c) Workshop Perancang

Fasilitas workshop perancangan dilengkapi dengan ruang konsultasi dan

studio perancangan para desainer ditujukan untuk melayani pengunjung yang datang

untuk berkonsultasi tentang desain model, bahan, motif, serta konsultasi mengenai

penampilan yang serasi, baik, dan pihak-pihak yang bisa dihubungi berkaitan dengan

pemasaran. Pihak pengelola memiliki daftar pabrikan, pengusaha, desainer untuk

menjawab persoalan yang ingin diketahui pengunjung.

Sifat Kegiatan :

a. Kegiatan Pameran

1) Informal, bergerak leluasa, dinamis dan mengalir

2) Suasana santai

3) Diadakan secara rutin

4) Memerlukan pencahayaan khusus.

b. Kegiatan Peragaan Busana

1) Menimbulkan kebisingan disekelilingnya

2) Dilaksanakan dalam kelompok besar maupun kecil

3) Memerlukan keleluasaan ruang

4) Dilaksanakan secara berkala/temporer

Page 138: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

5) Memerlukan kondisi tertentu dalam pencahayaan, tata ruang dan sistem

suara.

b. Kegiatan Informasi

1. Pengertian

Pemberitahuan kabar atau berita (tentang) informasi busana dan mode. Maka

kegiatan informasi Graha Busana dan Mode memiliki pngertian kegiatan

pemberitahuan atau pengumuman yang bertujuan untuk memudahkan komunikasi

antara produsen dan konsumen tentang mode dan busana beserta segala sesuatu yang

berkaitan dengan dunia mode dan busana, baik sejarah perkembangannya maupun

hal-hal yang terjadi pada masa sekarang (misalnya informasi mengenai trend mode

yang sedang ‘in’).

2. Bentuk Kegiatan

a) Pusat Informasi Mode

Informasi yang disediakan dalam Pusat Informasi Mode berasal dari

dalam maupun luar negeri diperuntukan bagi siswa sekolah mode dan umum,

jenis informasi tersebut adalah antara lain :

1. Perpustakaan

2. Display, majalah, tabloid, kliping, foto dan album bahan

3. Informasi computer yang memuat data-data perusahaan dan pihak-pihak

yang bergerak di bidang mode serta internet.

4. Informasi audio visual berupa pemutaran slide/video compact disc atau

laser disc tentang mode dan perkembangannya.

Page 139: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

b) Seminar dan Presentasi

Seminar dan presentasi ini diselenggarakan oleh pengelola ataupun

pihak luar atau pengelola bekerja sama dengan pihak luar dengan tema :

1. Seminar

Pertemuan membahas trend mode, missal seminar tentang

profesionalisme seorang model, perancang, dan sebagainya.

2. Presentasi

Memperkenalkan produk mode oleh satu pihak kepada pihak lain

(perusahaan tekstil memperkenalkan produk kepada desainer).

3. Sifat Kegiatan

a. Formal maupun informal

b. Diadakan secara rutin maupun berkala

c. Beberapa kegiatan memerlukan ketenangan (perpustakaan)

d. Komunikasi searah maupun dua arah.

c.Kegiatan Pendidikan Mode

1. Pengertian

Berasal dari kata didik yang berarti memelihara atau member latihan (ajaran,

pimpinan) mengenai suatu ilmu pengetahuan, dalam hal ini pengetahuan tentang

mode.

a. Bentuk Kegiatan

Kegiatan pendidikan dibagi menjadi tiga jurusan, yaitu:

1) Fashion/Desain Mode

Dengan spesifikasi :

Page 140: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

a) Desain Mode/Fashion, lamanya 9 bulan, ada 6 kelas : (3 kelas pagi dan 3

kelas sore), masing-masing 2 kelas teori dan 1 kelas praktek, jumlah

siswa per kelas maksimal 20 orang, membuka kelas baru setiap 3 bulan

sekali (maksimal 2 kelas).

b) Perdagangan dan pemasaran fashion, lamanya 3 bulan, ada 2 kelas (pagi

dan sore), jumlah siswa perkelas maksimal 20 orang, membuka kelas

baru setiap 3 bulan (maksimal 2 kelas).

c) Manajemen produk fashion, lamanya 3 bulan, ada 2 kelas (pagi dan

sore), jumlah siswa perkelas maksimal 20 orang, membuka kelas baru

setiap 3 bulan (maksimal 2 kelas).

2) Modelling dan Koreografi

Dengan spesifikasi :

a) Anak-anak (2-12 tahun) basic, lama 6 bulan, 2-3 kali seminggu, ada 2

kelas, (1 pagi dan 1 sore), jumlah siswa perkelas maksimal 16 anak,

membuka kelas baru setiap 3 bulan.

b) Anak-anak (2-12 tahun) advance, lama 6 bulan, 2-3 kali seminggu, ada

2 kelas, (1 pagi 1 sore), jumlah siswa perkelas maksimal 16 anak,

membuka kelas baru setiap 3 bulan.

c) Remaja dewasa (12 tahun keatas) basic, lama 6 bulan,2-3 kali seminggu,

ada 2 kelas (1 pagi 1 sore), jumlah siswa perkelas maksimal 16 anak,

membuka kelas baru setiap 3 bulan.

Page 141: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

d) Remaja dewasa (12 tahun keatas) advance, lama 6 bulan, 2-3 kali

seminggu, ada 2 kelas (1 pagi 1 sore), jumlah siswa perkelas maksimal

16 anak, membuka kelas baru setiap 3 bulan.

3) Kursus-kursus

a) Kursus menjahit, lama kursus 3 bulan, 3 kali seminggu, dibagi menjadi :

2 kelas menjahit busana pria (1 pagi 1 sore), 2 kelas menjahit busana

wanita (1 pagi dan 1 sore), maksimal 1 kelas 10 orang.

b) Kursus kecantikan dan menata rambut, lama 6 bulan, 3 kali seminggu, 2

kelas kecantikan (1 pagi dan 1 sore) dan kelas menata rambut (1 pagi

dan 1 sore), 1 kelas maksimal 10 orang.

c) Kursus membordir, lama kursus 6 bulan, 3 kali seminggu, 4 kelas (2

pagi dan 2 sore), 1 kelas maksimal 10 orang, membuka kelas baru tiap 3

bulan.

b. Sifat Kegiatan

1) Konsentrasi penuh pada kegiatan

2) Dilaksanakan secara rutin, tertib dan teratur

3) Beberapa kegiatan membutuhkan ketenangan

4) Beberapa kegiatan menimbulkan kebisingan

5) Beberapa kegiatan membutuhkan tenaga dan sirkulasi udara yang leluasa

6) Dibimbing oleh pengajar ataupun berlatih sendiri dengan bimbingan.

Page 142: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

4.6.2 Kelompok Kegiatan Penunjang

a. Pengertian

Merupakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya melengkapi untuk menunjang

kegiatan-kegiatan yang berlangsung dalam Graha Busana dan Mode.

b. Bentuk Kegiatan

1. Kantor Agen Model dan Studio Foto

Agen model merupakan sebuah agen yang menyalurkan para model untuk

keperluan peragaan busana. Agen ini disediakan oleh pengelola untuk

kepentingan peragaan yang diselenggarakan oleh pengelola maupun pihak luar.

Sedangkan studio foto disediakan oleh pengelola sebagai bagian yang

berhubungan dengan agen model dan perpustakaan. Agen model membutuhkan

foto-foto untuk mempromosikan dan mempublikasikan modelnya, perpustakaan

membutuhkan foto-foto dan video dokumentasi (dalam dan luar negeri) yang

dihimpun bagian humas, yang diproses distudio foto.

2. Retail dan Butik

Retail dan butik disediakan untuk disewakan kepada desainer-desainer

local maupun nasional. Dengan adanya retail dan butik ini memberikan

kesempatan kepada desainer local maupun nasional memamerkan hasil karya

dan mempromosikannya.

Keberadaan Graha Busana dan Mode ini diarahkan terletak di kawasan

yang memiliki image kawasan perdagangan produk fashion yang kuat, retail

dan butik ini digunakan untuk busana, assesories dan perlengkapannya

sehingga diharapkan menjadi etalase bagi bangunan Graha Busana dan Mode.

Page 143: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

3. Food Court

Food court disediakan untuk melayani kebutuhan para siswa sekolah

mode, karyawan dan pengunjung.

4. Mini Bank beserta fasilitas ATM

Mini bank yang disediakan untuk melayani kebutuhan pengunjung

akan pengambilan uang serta untuk mendukung adanya pelaksanaan transaksi

jual beli produk-produk yang dipasarkan di dalam Graha Busana dan Mode.

4.6.3 Kelompok Kegiatan Pengelolaan dan Administrasi

a. Pengertian

Berupa kegiatan pengelolaan, pengaturan hubungan serta mengorganisir

kegiatan intern yang berlangsung di Graha Busana dan Mode yaitu berupa

kegiatan informasi, promosi dan pendidikan beserta kegiatan penunjang.

b. Bentuk Kegiatan

1. Administrasi

Mengurusi segala usaha pembukuan, surat menyurat, perizinan dan

sebagainya dari dalam dan luar Graha Busana dan Mode.

2. Pengelolaan

Meliputi :

a) Pengelolaan, yaitu : koordinasi antar unsur dalam kegiatan promosi,

informasi dan pendidikan beserta berbagai kegiatan penunjang yang

diwadahi dalam Graha Busana dan Mode.

b) Mengadakan hubungan dengan dinas-dinas berwenang.

c) Rapat dan diskusi.

Page 144: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

c. Sifat Kegiatan

1. Suasana formal dalam lingkungan kerja

2. Dilaksanakan secara rutin, teratur dan terpimpin

3. Konsentrasin sedang/penuh, tergantung pada jenis kegiatan

4. Tingkat ketenangan sedang

4.6.4 Kelompok Kegiatan Pelayanan/Servis

a. Pengertian

Merupakan kegiatan pelaksanaan operasionalisasi gedung Graha Busana

dan Mode agar segala kegiatan yang berlangsung di dalamnya dapat berjalan

dengan lancer, tertib, nyaman dan aman.

b. Bentuk Kegiatan

1. Parkir :

a) Parkir pengelola dan penyewa

b) Parkir pengunjung

2. Mushola

Fasilitas yang disediakan untuk keperluan peribadatan baik pengelola,

pengunjung maupun penyewa.

3. Operasionalisasi Fasilitas gedung (mekanikal elektrikal)

a) Operasional air bersih, air kotor

b) Penyediaan energy listrik

c) Pengaturan AC, dsb.

4. Keamanan (security service)

a) Pengamanan gedung

Page 145: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

b) Pengamanan kegiatan

5. Kebersihan (cleaning service)

Merupakan kegiatan pengelolaan sampah

c. Sifat Kegiatan

1. Informal

2. Dilaksanakan secara rutin

3. Beberapa kegiatan menimbulkan kebisingan.

4.7 Pelaku Kegiatan

Pelaku kegiatan dalam Graha Busana dan Mode dapat dikelompokkan

menjadi :

4.7.1 Kelompok Pengelola

Mengelola kegiatan-kegiatan yang berlangsung dalam Graha Busana dan

Mode.

Pelaku kegiatan dalam kelompok ini adalah :

a. Pengelola administrasi serta kegiatan lain dalam pelayanan maupun

operasionalisasi Graha Busana dan Mode.

b. Pengajar/pelatih dalam berbagai kegiatan pendidikan mode.

c. Pengelola pusat informasi mode.

d. Para pekerja teknisi bangunan (ME).

e. Petugas servis (keamanan dan kebersihan).

Page 146: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

4.7.2 Kelompok Penyewa

Yaitu pemakai yang menyewa ruang-ruang yang ada sebagai tempat usaha

komersil, dengan kewajiban membayar uang sewa. Pelaku menyewa bangunan

Graha Busana dan Mode ini terdiri dari :

a. Kegiatan pameran mode

Pelaku yang terlibat dalam kegiatan pameran terdiri dari :

1) Displayer untuk pameran tetap

2) Displayer untuk pameran berkala

3) Panitia penyelenggara

b. Kegiatan peragaan mode

Dalam peragaan busana, personil-personil yang terlibat antara lain :

1) Perancang mode dan asistennya

2) Peraga mode (peragawan/peragawati)

3) Koreografer (penata gerak) dan asistennya

4) Penata rias dan asistennya

5) Penata panggung dan asistennya

6) Penata cahaya dan suara dan asistennya

7) Panitia penyelenggara

8) Pembawa acara

c. Kegiatan seminar dan presentasi

Pelaku yang terlibat dalam seminar atapun presentasi, terdiri dari :

1) Pembicara

2) Pembawa acara

Page 147: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

3) Moderator dan penulis

4) Panitia penyelenggara

d. Kegiatan butik dan retail

Pelaku kegiatan pada suatu butik yaitu :

1) Seorang perancang busana, yaitu orang yang merancang busana yang

dihasilkannya dalam butik sekaligus sebagai pengelola dan penanggung

jawab butik tersebut.

2) Seorang asisten perancang busana, bertugas membantu kegiatan perancang.

3) 5 orang karyawan, yaitu bagian keuangan, pemasaran dan informasi.

Pelaku kegiatan pada suatu retail fashion yaitu :

a) Seorang pengusaha yang mengelola dan bertanggung jawab penuh terhadap

tokonya.

b) 2 orang karyawan (pramuniaga).

Untuk Graha Busana dan Mode direncanakan terdapat 10 butik dan 10 retail

fashion dan perlengkapannya.

e. Kegiatan workshop dan konsultasi perancang

Pelaku yang terlibat di dalamnya yaitu :

1. Perancang mode

2. Asisten perancang

3. Peraga mode

Untuk Graha Busana dan Mode direncanakan terdapat 10 ruang untuk

kegiatan ini yang dapat digunakan oleh perancang local maupun dari luar Surakarta.

Page 148: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

f. Kegiatan food court

Pelaku pada kegiatan food court, yaitu :

1. 6 orang pengelola

2. 12 orang karyawan (pramuniaga, pramusaji, perlengkapan).

g. Kegiatan kantor agen model dan studio foto

Pelaku kegiatan pada kantor agen model yaitu 4 orang perwakilan agen

model dan 2 orang tenaga fotografer professional pada studio foto.

h. Kegiatan minibank

Ruangan ini disewakan atau dijual kepada instansi yang terkait yaitu Bank.

4.7.3 Kelompok pengunjung

Kelompok pengunjung adalah orang-orang yang datang berkunjung ke Graha

Busana untuk tujuan tertentu, antara lain :

a. Pengunjung dengan tujuan melihat-lihat

b. Pengunjung dengan tujuan mencari informasi

c. Pengunjung dengan tujuan mengikuti kegiatan pendidikan

d. Pengunjung dengan tujuan melihat peragaan busana dan pameran busana

serta tat arias wajah, rambut dan tubuh.

e. Pengunjung dengan tujuan membeli.

f. Pengunjung dengan tujuan bisnis.

g. Pengunjung dengan tujuan membutuhkan/memakai jasa ataupun pelayanan

yang ada.

Page 149: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

h. Pengunjung dengan tujuan mengadakan kegiatan tertentu (penyelenggara)

yang bekerja sama dengan pihak pengelola Graha Busana dan Mode serta

peserta dari kegiatan tersebut.

4.8 Waktu Pelaksanaan Kegiatan di Graha Busana dan Mode

Waktu pelaksanaan kegiatan yang terjadi di dalam Graha Busana dan Mode,

yaitu :

a. Kegiatan Promosi dan Pelayanan jasa

Waktu pelayanan promosi dan pelayanan jasa dilaksanakan pada pukul 09.00-

21.00 WIB.

b. Kegiatan Pendidikan

Waktu kegiatan pendidikan pada pukul 08.00-16.00 WIB.

c. Kegiatan Pengelolaan

Waktu kegiatan pengelolaan pada pukul 08.00-17.00 WIB.

4.9 Keluaran pada Graha Busana dan Mode

Keluaran atau lulusan dari Graha Busana dan Mode diharapkan dapat menjadi

professional kerja di bidangnya. Menjadi pribadi yang mandiri, bahkan dapat

menciptakan lapangan kerja sendiri dengan ilmu, keahlian dan kemampuannya dalam

bidang desain sehingga para professional di bidangnya ini mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat akan desain di Surakarta bagkan nasional maupun hingga luar

negeri.

Page 150: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

4.10 Konsep Arsitektur Metafora pada Bangunan Graha Busana dan Mode

Pada dasarnya yang menjadi inti dari arsitektur metafora adalah bagaimana

ide desain filosofi dapat disampaikan atau dikomunikasikan melalui bangunan dan

dapat ditangkap oleh pengamatnya. Disini pikiran pengamat dirangsang untuk

berasosiasi, membayangkan dan menangkap sesuatu. Melalui bentuk, tampilan, dan

konfigurasi bangunan mencerminkan sebuah makna, yang dihadirkan melalui

bentukan/gubahan massa, permainan bidang dan elemen arsitektur lain yang mampu

menggambarkan sifat tersebut.

Proses perencanaan di lakukan dengan menentukan dan mencari konsep

terlebih dahulu. Penelusuran konsep dilakukan dengan mengolah data yang ada.

Bukan dari menentukan kategori metafora terlebih dahulu, namun berangkat dari

konsep yang kemudian ditransform dalam bentuk wujud kemudian dimasukkan

dalam kategori arsitektur metafora. Sebagai sebuah fasilitas yang ditujukan bagi

wanita maka karakter bangunan yang akan ditampilkan harus representatif yaitu

dengan cara memasukkan sifat wanita kedalam bangunan.

Untuk memasukkan konsep metafora sebagai gaya bahasa ke dalam arsitektur

perlu melihat arsitektur sebagai instrumen komunikasi. Arsitektur adalah sebuah

bentuk bahasa. Oleh karenanya dapat di artikan sebagai alat komunikasi. Metafora

yang dikenal sebagai salah satu gaya bahasa dalam bahasa Indonesia, merupakan

salah satu bentuk komunikasi. Kemudian dijelaskan bagaimana pemindahan ekspresi

metafora kedalam metafora arsitektural, sehingga metafora yang semula merupakan

gaya bahasa dimana bahasa itu bersifat abstrak dapat bersifat nyata dalam perwujudan

Page 151: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

bentuk/arsitektural. Metafora arsitektural berkenaan dengan pendefinisian wujud

bentuk arsitektur yaitu bagaimana menjelaskan dan mencari hubungan logis antara

kiasan tertentu dari arsitek kedalam bentuk ruang bangun rancangannya sebagai

makna kedua disamping pemenuhan fungsi bangunan. Metafora dalam arsitektur

bagaikan kiasan berbahasa, memiliki kesamaan-kesamaan dan bersifat cukup logis.

Anthony Antoniades mengidentifikasikan tiga buah kategori metafora arsitektural,

yaitu : metafora abstrak yang ide pemberangkatan metaforiknya berasal dari sebuah

konsep yang abstrak (sebuah ide, sifat manusia atau kualitas obyek, dll), metafora

konkrit yang ide pemberangkatan metaforiknya berasal dari karakter material atau

visual obyek yang konkrit (misal menara yang seperti tongkat, atap seperti perahu,

dll), sedangkan metafora kombinasi ide pemberangkatan metaforiknya dari konsep

abstrak dan karakter materi atau visual obyek yang bergabung (karakter visualnya

dapat menjadi alasan untuk menilai sifat-sifat, kualitas dan karakter wadah

visualnya).

Dari penjabaran teori metafora diatas, maka pendekatan perwujudan metafora

yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan Graha Busana dan Mode ini

berangkat dari sebuah konsep / pola pemikiran konkrit (lekuk tubuh wanita). Maka

wujud arsitekturnya dimasukkan dalam kategori arsitektur metafora konkrit. dalam

perancangan nantinya haruslah terdapat kesesuaian antara perancangan Graha Busana

dan Mode dengan teori metafora yang ide pemberangkatan metaforik dari lekuk

tubuh wanita pada tampilannya sehingga dapat dinikmati secara visual dan menarik

para pengunjung.

Page 152: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

BAB VI

KONSEP PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE

6.1 Konsep Peruangan Graha Busana Dan Mode

6.1.1 Kelompok Kegiatan Umum

Tabel 6.1. Tabel Perhitungan Besaran Ruang Kolompok Kegiatan Umum

Kebutuhan Ruang Kapasitas Luas Ruangan (m²) Total (m²)

Entrance Hall 200 orang 320 m² 320 m² x 4 m =1280m3

Resepsionis 1 unit 10 m² 10 m² x 4 m = 40 m3

ATM box 5 unit 1,5 m² 7.5 m² x 3 m = 22.5 m3

Area Parkir pengunjung 12 mobil 170 motor

4 bus

20 m² x 12 mobil = 240 m² 2,5 m² x 170 motor = 425m² 36 m² x 4 bis = 144 m²

240 m² x 4 m = 960 m3 425 m² x 4 m = 1700 m3

144 m² x 4m = 576 m3

Area Parkir penyewa dan pengelola

36 mobil 141 motor

20 m² x 36 mobil = 720 m² 2,5 m² x 141 motor = 353 m²

720 m² x 4m = 2880 m3 353 m² x 4m = 1412 m3

Jumlah Total Besaran Ruang Kegiatan Umum 2.219,5 m²

Volume Total Besaran Ruang Kegiatan Umum 8869 m3

6.1.2 Kelompok Kegiatan Utama

Tabel 6.2. Tabel Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Utama

Kebutuhan Ruang Kapasitas Luas Ruangan (m²)

Total (m²)

a. Kegiatan Promosi Peragaan Busana

Hall peragaan 250 orang 315 m² 1008 m² Ruang audience 250 orang 315 m²

Ruang peragaan busana / 1 unit 100 m²

Page 153: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

catwalk Ruang ganti & rias 40 orang 70 m²

Back stage 1 unit 60 m² Ruang istirahat 20 orang 36 m²

R. operator 1 unit 48 m² Lavatory 1 unit 64 m²

Pameran

R. pemeran 200 orang 540 m² 622 m² R persiapan materi

pameran 20 orang 32 m²

R. panitia penyelenggara 20 orang 30 m² R. penyimpanan / gudang 1 unit 20 m² Workshop Perancangan

R. display 150 orang 270 m² 548 m² R. konsultasi perancangan 10 perancang 34 m²

Studio desain 10 ruang 144 m² R. simpan / gudang 1 ruang 100 m² b. Kegiatan Informasi

Seminar dan Presentasi

R. tunggu / lobby 50 orang 60 m² 374 m² R. seminar 150 orang 216 m²

Podium 1 unit 30 m² R. persiapan 10 orang 36 m² R. operator 1 unit 32 m²

c. Kegiatan Pendidikan Fashion Hall 180 orang 252 m² 1.860 m²

R. administrasi 5 orang 35 m² R. pengajar 10 orang 58 m²

R rapat 12 orang 36 m² R. kelas desain mode 20 0rang, 2 kelas 80 m²

Studio desain 20 0rang, 1 kelas 60 m² Studio jahit 10 0rang, 2 kelas 61 m² Studio pola 10 0rang, 2 kelas 96 m²

R. kelas pemasaran produk fashion

20 orang, 1 kelas 40 m²

R. kelas manajement produk fasion

20 orang, 1 kelas 40 m²

R. kelas modeling dan koreografi

16 orang, 2 kelas 64 m²

Studio modeling dan koreografi

16 orang, 2 kelas 90 m²

Page 154: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

R. kelas Fotografi 20 orang, 2 kelas 80 m² Studio fotografi 20 orang, 2 kelas 90 m²

Laboraturium fotografi 20 orang, 1 kelas 92 m² Kelas kecantikan dan

menata rambut 10 orang, 2 kelas 61 m²

R. Praktek membordir 10 orang, 2 kelas 61 m² Kantin 20 orang, 1 buah

kios makan, 3 unit kantin

48 m²

Perpustakaan 100 orang 10.000 buku 1.000 majalah

456 m²

Musholla 1 buah 20 m²

Lavatory 1 buah 40 m²

Jumlah Total Besaran Ruang Kegiatan Utama 4.412 m²

6.1.3 Kelompok Kegiatan Penunjang

Tabel 6.3. Tabel Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Penunjang

Kebutuhan Ruang Kapasitas Luas Ruangan (m²) Total (m²)

Food Court

Area duduk 200 orang 288 m² 318 m² Kios makanan 5 unit 30 m²

Kantor Agen Model dan Studio Foto

R. tamu 10 orang 10 m² 80 m² R. kantor agen model 10 orang 15 m²

R. studio foto 40 m² R. gelap 15 m²

Retail shop dan butik

R. Display 15 unit 600 m² 655 m² R. Pas Pakaian 4 unit 6 m²

Kasir 1 unit 9 m²

Page 155: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

Gudang 1 unit 40 m² Jumlah Total Besaran Ruang Kegiatan Penunjang 1.053 m²

6.1.4 Kelompok kegiatan pengelolaan

Tabel 6.4. Tabel Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Pengelolaan

Kebutuhan Ruang Kapasitas Luas Ruangan (m²) Total (m²)

R. tamu 6 orang 20 m² 499 m² R. direktur 1 orang 45 m²

R. sekretaris direktur 1 orang 20 m² R. wakil direktur 1 orang 45 m²

R. sekretaris wakil direktur 1 orang 20 m² R. arsip 1 orang 20 m²

R. Kepala Bagian HRD dan staff

R. pimpinan 1 orang

40 m²

R. staff 5 orang

R. Kepala Bagian Keuangan dan staff

R. pimpinan 1 orang

40 m²

R. staff 5 orang

R. Kepala Bagian Humas dan staff

R. pimpinan 1 orang

40 m²

R. staff 5 orang

R. Kepala Bagian Pemasaran dan Staff

R. pimpinan 1 orang

40 m²

R. staff 5 orang

R. Kepala Bagian Promosi dan Staff

R. pimpinan 1 orang

40 m²

R. staff 5 orang

R. fotokopi 2 unit 16 m² R. makan dan pantry 1 unit 45 m²

Gudang 1 unit 12 m² Musholla 20 orang 36 m² Lavatory 4 buah, 2 unit 20 m²

Jumlah Total Besaran Ruang Kegiatan Pengelolan 499 m²

Page 156: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

6.1.5 Kelompok Kegiatan Service

Tabel 6.5. Tabel Perhitungan Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Service Kebutuhan Ruang Kapasitas Luas Ruangan (m²) Total (m²)

Operasional

R. bongkar muat 2 kendaraan 47 m² 278 m² R. loading dock 1 unit 29 m²

Gudang 7 unit 140 m² Lift orang 4 unit 24 m² Lift barang 2 unit 18 m² R. pegawai 1 unit 20 m²

Ruang mekanikal Elektrikal

R. genset 1 unit 65 m² 290 m² R. AHU 1 unit 15 m²

R. reservoir 1 unit 30 m² R. pompa 1 unit 35 m² R. chiller 1 unit 15 m² R. panel 1 unit 35 m²

R. sampah 1 unit 35 m² Gudang 1 unit 35 m²

R. maintenance 5 orang 25 m² Karyawan

R. ganti & locker wanita 10 orang 45 m² 145 m² R. ganti & locker wanita 10 orang , 45 m²

R. karyawan 30 orang 35 m² Lavatory 4 buah, 2 unit 20 m²

Peribadatan

Musholla 30 orang 45 m² 55 m² Tempat wudhu 10 orang, 2 unit 10 m²

Keamanan

Pos jaga 2 orang, 4 unit 25 m² 90 m² R. kemanan 2 orang, 3 unit 45 m² R. CCTV 2 orang 20 m²

Jumlah Total Besaran Ruang Kegiatan Service 858 m²

Page 157: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

6.1.6 Analisa Total Besaran Ruang

Rekapitulasi besaran ruang Graha Busana dan Mode

Tabel 6.6. Tabel Rekapitulasi besaran ruang Graha Busana dan Mode

Kelompok Kegiatan Luas (m²)

Kelompok ruang kegiatan umum 2219 m²

Kelompok ruang kegiatan utama 4.412 m²

Kelompok ruang kegiatan penunjang 1.053 m²

Kelompok ruang kegiatan pengelolaan 499 m²

Kelompok ruang kegiatan service 858 m²

Total Luas Ruang Graha Busana dan Mode 9.041 m²

6.2 Konsep Lokasi Dan Tapak

Lokasi yang dipilih untuk mendirikan Graha Busana dan Mode adalah di

Jalan Adi Sucipto, Manahan, Surakarta

Gambar 6.1. Lokasi Site Graha Busana dan Mode

Page 158: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

U

U

zona hiburan zona promosizona pendidikan

open space

Gambar 6.2. Zonifikasi

Gambar 6.3. Batas-batas Site

Page 159: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

U

Batas-batas site :

Utara : Jalan Adi Sucipto (jalan primer), SMK 5 Surakarta

Timur : Jalan Jend. A. Yani (jalan sekunder), kodim

Selatan : SMK N 7 Surakarta

Barat : Perumahan

Luas site adalah 11.900 m² dengan BCR 60%

6.3 Konsep Pengolahan Tapak

6.3.1 Konsep Pencapaian

Peletakan ME ditempatkan pada Jalan Adi Sucipto sebagai jalan primer yang

banyak dilalui oleh sarana transportasi sehingga memudahkan pencapaian. Dibedakan

antara akses masuk dan akses keluar pada ME. Peletakan SE ditempatkan pada Jalan

end. A. Yani, terpisah dari ME. Keberadaanya tidak terekspose dan hanya dilalui

sebagai jalur service.

Gambar 6.4. Konsep Pencapaian

Page 160: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

U

6.3.2 Konsep Site Terhubung Matahari

Matahari pagi merupakan sinar yang dibutuhkan dan sangat baik bagi

kesehatan, maka pada sisi timur bangunan perlu diberi kan bukaan yang cukup

banyak agar dapat menangkap sinar matahari secara optimal. Sinar matahari sore

yang panas perlu dihindari dengan mengadakan barier berupa tanaman atau sun

shadding.

6.3.3 Konsep Orientasi

Orientasi utama ke Jalan Adi Sucipto yang merupakan jalan primer. Orientasi

bangunan membentang dari arah timur ke barat.

Gambar 6.5. Konsep Site Terhubung Matahari

Page 161: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

U

U

View tidak terlalu baik, hanya berupa perumahan penduduk.

View tidak terlalu baik, hanya berupa perumahan penduduk.

View sangat baik karena nenghadap ke perempatan dan jalan Adi Sucipto

View cukup baik yaitu menghadap ke arah jalan A. Yani.

Orientasi bangunan membentang dari arah timur ke barat.

View cukup baik karena menghadap kea rah jalan Adi Sucipto.

Gambar 6.6. Konsep Orientasi

Page 162: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

U

U

Vegetasi sebagai barrier angin yangtercampur debu.

Memaksimalkan bukaan pada bagian iniuntuk memaksimalkan angin yang masuk.

6.3.4 Konsep Site Terhubung Angin

Aliran angin paling banyak dari arah barat laut yang berasal dari jalan open

space, bangunan diorientasikan menghadap ke barat laut karena memberikan

pengaruh angin segar. Penghawaan pada bangunan Graha Busana dan Mode

menggunakan penghawaan alami. Penghawaan alami pada bangunan ini juga

dibangtu dengan penghawaan buatan untuk mengantisipasi pengguna yang

menginginkan penggunaan AC. Ketika AC dinyalakan, jendela ditutup rapat sehingga

dapat mengefisiensikan pemekaian energi. Pemakaian jenis jendela yang tepat dpat

mengoptimalkan sistem penghawaan bangunan.

Gambar 6.7. Konsep Site Terhubung Angin

Page 163: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

U

6.3.5 Konsep Site Terhubung Noise

Peletakan area dengan atribut tenang diletakkan pada bagian belakang site

yang jauh dari sumber noise, diposisikan lebih ke arah selatan dan barat.

6.3.6 Konsep Bentuk Dasar dan Pola Bangunan

Berawal dari keinginan untuk memasukkan sifat-sifat wanita kedalam

bangunan, metafora di rasa dapat di gunakan sebagai suatu cara menginterpretasi.

Metafora dapat menjelaskan transfer ide dari suatu subyek kedalam objek lain melalui

bentukan/gubahan massa, permainan bidang dan elemen arsitektur lain yang mampu

menggambarkan sifat tersebut. Hal ini di lakukan mengingat Graha Busana dan Mode

Gambar 6.8. Konsep Site Terhubung Noise

Page 164: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

adalah suatu fasilitas yang di tujukan bagi wanita. Sehingga bangunan di harapkan

berbentuk lekukan tubuh seperti tubuh wanita. Karakteristik wanita itu sendiri

cenderung lemah lembut sehingga bangunan Graha Busana dan Mode ini lebih

banyak menggunakan garis lengkung yang menunjukkan kelembutan. Dan juga pada

pemilihan warna menggunakan warna yg lembut seperti abu-abu muda yang tidak

terkesan tegas dan kaku.

Bentuk dasar bangunan berupa balok dan tabung dengan pengembangannya.

Bentuk dasar balok untuk mewadahi kegiatan yang cenderung berulang. Disamping

itu pemilihan modul balok memudahkan dalam proses perancangan, juga efisien

waktu. Pemilihan bentuk dasar tabung dikaitkan dengan orientasi kegiatan yang ingin

diwadahi berupa kegiatan pendidikan. Pola massa bangunan merupakan tatanan masa

dengan pola massa celiery dan pola massa gabungan tertutup yang menghasilkan

sebuah massa jamak dengan penyesuaian pada bentk dasar massa yang telah terpilih.

Graha busana dan mode ini akan lebih banyak menampilkan bentuk geometris

dengan penekanan terhadap unsur metafora yang akan banyak muncul pada

bangunan. Bentuk lengkung akan diterapkan pada massa utama bangunan sehingga

akan terlihat menyerupai lekukan tubuh wanita.

Terinspirasi dari tubuh wanita

Page 165: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

6.3.7 Konsep Interior Bangunan

Pemilihan warna yang lembut dirasa sangat tepat pada bangunan Graha

Busana dan Mode ini yaitu warna putih, abu-abu, merah muda, ungu muda dan juga

warna-warna lembut lainnya.

Pemberian wallpaper pada dinding dengan graffiti bunga-bunga untuk

memperkuat karakter bahwa bangunan tersebut ditujukan untuk fasilitas wanita.

Massa bangunan berbentuk lekukan tubuh wanita. Dan garis lengkung tersebut menunjukkan kelembutan seorang wanita

Gambar 6.9. Konsep Bentuk Dasar dan Pola Bangunan

Page 166: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

Gambar 6.12. Pondasi tiang pancang

Sumber: Konst.Bangunan Bertingkat, Ir Benny

Pemilihan Furnitur dengan warna-warna cerah dan lembut agar terkesan lebih

menarik.

6.4 Konsep Struktur

6.4.1 Sub Struktur

Dengan dasar pertimbangan kondisi jenis tanah, ketinggian bangunan yang

cukup tinggi, mengurangi penurunan bangunan dan menghindari pergeseran air pada

lapisan tanah teratas. Dengan pertimbangan-pertimbangan diatas maka dengan

demikian pondasi yang dipilih adalah pondasi tiang pancang.

Gambar 6.10. Walpaper dinding

Gambar 6.11. furnitur

Page 167: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

Gambar 6.13. Space Frame

Sumber: www.google.com

6.4.2 Supper Struktur

Merupakan bagian bangunan yang berada diatas sub Struktur atau bagian inti

bangunan yang memiliki fingsi sebagai pemikul beban atap sekaligus sebagai elemen

pembatas visual ruang dalam. Denga dasar pertimbangan kekuatan struktur, efisiensi,

fleksibilitas, ekonomi, estetis dan kesesuaian dengan tanah. Dengan pertimbangan-

pertimbangan diatas maka dengan demikian sistem struktur yang dipilih adalah

sistem struktur rangka dan core, karena bangunan yang akan dibangun cukup tinggi

sehingga memerlukan struktur yang kuat.

6.4.3 Upper Struktur

Terdapat beberapa struktur atap yang dapat menghasilkan bentang besar, yaitu

struktur rangka baja, struktur kabel, struktur beton bertulang dan space frame.

Dengan demikian sistem struktur yang digunakan pada sistem struktur atap adalah

perpaduan antara sistem rangka baja dengan struktur beton bertulang dan space

frame.

6.5 Konsep Utilitas

6.5.1 Suplai Energi

Kebutuhan listrik pada bangunan disuplai dari PLN dan untuk keadaan

tertentu ketika sulpai PLN terhenti digunakan tenaga cadangan dari generator. Litrik

Page 168: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

dari PLN dan genset dihubungkan dengan sebuah automatic tranfer dengan sistem

ATS yaitu suatu alat trasfer yang secara otomatis akan menjalankan genset apabila

aliran listrik dari PLN padam.

6.5.2 Air Bersih

Penggunaan sumur sebagai sumber air utama dipertimbangkan kemampuan

menyediakan air dalam jumlah banyak dengan debet air relatif konstan, namun

demikian tetap menggunakan sumber air dari PDAM. Penggunaan sistem Down Feed

Distribution yang memakai metode air dipompa ke tangki di lantai atap (roof floor)

kemudian didistribusikan ke lantai-lantai di bawahnya.

6.5.3 Air Kotor

Sistem jaringan air kotor dibagi menjadi dua bagian, yaitu air kotor padat

(tinja & lavatory) dan jaringan air kotor cair (air hujan, roof garden, wastafel, wudhu,

dan dapur). Air kotor padat disalurkan ke sepictank kemudian ke peresapan.

Sedangkan air kotor cair dikumpulkan di water treatment untuk diolah kembali

sehingga bisa digunakan untuk perawatan roof garden dan dapat dibuang melalui riol

kota.

6.5.4 Penangkal Petir

Sistem yang digunakan adalah sistem faraday, berupa tiang setinggi 50 cm,

dengan jarak antara tiang adalah 20 cm, dipasang di puncak atap, kemudian

dihubungkan dengan kawat yang dimasukkan ke dalam pipa, kemudian dihubungkan

ke ground, pada ujung ground diberi kolam air untuk memperbesar penghantar listrik

ke tanah.

Page 169: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

6.5.5 Pelindung Kebakaran

Sistem perlindungan kebakaran adalah usaha untuk mengadakan perlindungan

terhadap suatu bangunan bila terjadi kebakaran.

a. Preventif

Yaitu usaha mencagah kebakaran dengan dua cara, mengawasi

menggunakan CCTV, dan pemilihan bahan bangunan.

b. Respersif

Adalah cara penyelamatan pada saat terjadi kebakaran dengan cara fire

alarm system, fire sprinkler system yang terletak pada jarak 15-25 cm, fire

hydrant yang diletakkan dengan jarak 5-30 cm, fire detector, smike and heat

extinguisher atau chemical extinguishing.

c. Evekuatif

Cara kerja yang dipilih untuk daterapkan pada bangunan adalah sistem

otomatis dan semi otomatis. Semi otomatis untuk ruang-ruang pengelola,

mengingat pentingnya dokumen-dokumen yang terdapat pada ruang

tersebut. Hal ini akan merugikan apabila sistem pemadaman otomatis

dengan sprinkler air langsung dipakai tanpa melihat dulu seberapa besar

kebekaran yang terjadi.

6.5.6 Sistem Telematika

a. Sistem Komunikasi User Dengan Lingkungan Luar

Komunikasi ini bisa terjadi antara pengelola denga pihak luar atau pengunjung

dengan pihak luar. Untuk pengelola yang melakukan komunikasi dengan

Page 170: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA BUSANA DAN MODE: SARANA PENDIDIKAN, PROMOSI DAN HIBURAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

pihak luar, diinstalasikan sistem telepon PABX dan WAN. Sedangkan untuk

user disediakan box telepon.

b. Sistem Komunikasi Antar User Dalam Bangunan.

Komunikasi user dalam bangunan meliputi komunikasi pengelola dengan

pengunjung, atau komunikasi antar pengelola. Komunikasi antar pengelola

dapat dilayani memakai sistem telepon PABX dan LAN. Sementara, untuk

pengelola dengan pengunjung dapat menggunakan interkom atau speaker

yang diisntalkan pada ruang-ruang terutama ruang publik.

6.5.7 Sistem Jaringan Sampah

Pengolahan sampah pada bangunan akan menggunakan sistem sampah yang

membagi menjadi beberapa bagian sesuai denagn jenisnya. Sampah dibagi menjadi

tiga jenis, yaitu sampah anorganik, sampah organik dan sampah berbahaya. Dengan

demikian setiap titik-titik sampah akan disediakan tempat sampah yang sesuai dengan

jenisnya dan terhubung ke ruang pangolahan sampah melalui shaft sampah.