KONSEP PERUBAHAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teori Perubahan, Proses Perubahan, Konsep Perubahan dalam Keperawatan

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSebagai perawat yang profesional, sering kali menjalani peran sebagai pemimpin dan manajer. Kedua peran ini berkaitan, sehingga dalam proses pelayanan dan asuhan keperawatan dapat dilakukan dengan baik. Tren dan isu dunia kesehatan, terutama bidang keperawatan yang sedang hangat dibicarakan menjadi tantangan baru dalam keperawatan. Segala aspek baik bidang pendidikan, teknologi, ekonomi, sosial dan budaya mengalami perubahan dari waktu ke waktu.Perubahan adalah proses membuat perbedaan dari apa yang telah ada dari sebelumnya. Tidak ada jaminan tiap perubahan dapat membuat lebih baik dari suatu keadaan. Perubahan ini dapat menjadi tantangan sekaligus faktor pembuat takut bagi kalangan perawat. Berbagai teori perubahan klasik telah disebutkan oleh para ahli disertai denga proses yang menyertainya. Tidak bisa dipungkiri seorang manusia pasti mengalami perubahan. Perubahan secara empirik diharapkan akan membuat suatu keadaan menjadi baik. Dalam proses perubahan ini ada banyak tahapan yang harus dilalui. Tidak luput hambatan dalam perubahan adalah hal yang harus dikelola oleh seorang perawat dalam menghadapi tren yang sedang dihadapinya. Konsep perubahan adalah hal penting yang harus dipahami dan dapat diaplikasikan oleh perawat baik dalam melakukan pelayanan maupun asuhan keperawatan. Hal ini lah yang menjadi latar belakang penulisan makalah ini.1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang diatas, didapatkan rumusan masalah yakni :1. Apa definisi dari perubahan ?2. Apa prinsip dan strategi dari berubah ?3. Apa saja jenis dari perubahan ?4. Teori apa sajakah yang mengulas tentang perubahan ?5. Bagaimana sifat dan proses dari perubahan ?6. Apa saja tahap dalam perubahan ?7. Bagaimana motivasi, kekuatan pendorong, dan penghambat umum yang dapat ditemukan dalam perubahan ?8. Apa saja tahap dalam pengelolaan perubahan ?9. Bagaimana panduan mengatasi hambatan dalam perubahan ?10. Bagaimana aplikasi konsep perubahan dalam pelayanan keperawatan ?

1.3 Tujuan Penulisan1. Untuk mengetahui definisi dari perubahan ?2. Untuk mengetahui prinsip dan strategi dari berubah ?3. Untuk mengetahui jenis dari perubahan.4. Untuk mengetahui teori yang mengulas tentang perubahan.5. Untuk mengetahui sifat dan proses dari perubahan.6. Untuk mengetahui tahap dalam perubahan.7. Untuk mengetahui motivasi, kekuatan pendorong, dan penghambat umum yang dapat ditemukan dalam perubahan.8. Untuk mengetahui tahap dalam pengelolaan perubahan.9. Untuk mengetahui panduan mengatasi hambatan dalam perubahan.10. Untuk mengetahui aplikasi konsep perubahan dalam pelayanan keperawatan.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Definisi PerubahanBerubah adalah bagian dari kehidupan setiap orang; berubah adalah cara seseorang bertumbuh, berkembang, dan beradaptasi. Perubahan dapat positif atau negatif terencana atau tidak terencana. Perubahan adalah proses membuat sesuatu yang berbeda dari sebelumnya ( Sullivan dan Decker,2001).Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dg keadaan sebelumnya, (Atkinson, 1987). Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu / institusi, (Brooten,1978).Perubahan merupakan proses membuat perbedaan dari apa yang telah ada sebelumnya. Perubahan dapat mencakup upaya mencari pengetahuan baru atau menyesuaikan sesuatu yang saat ini diketahui dengan mempertimbangkan informasi baru. Perubahan dapat juga mencakup penguasaan keterampilan baru.Perubahan merupakan aspek integral dalam keperawatan, dan perawat sering kali bertindak sebagai agen pengubah, yaitu individu yang memulai, memotivasi, dan melakukan perubahan seperti pendidikan kesehatan, perawatan klien, dan promosi kesehatan. Proses berubah ini melibatkan klien individu, keluarga, komunitas, organisasi, keperawatan sebagai profesi, dan seluruh sistem pemberian perawatan kesehatan. Jadi perubahan adalah suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup keseimbangan personal, sosial maupun organisasi untuk dapat menjadikan perbaikan atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide atau konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu.

Agen pengubah yakni :a. Memiliki keterampilan komunikasi interpersonal yang sangat baik dengan individu, kleompok, administrasi, dan semua tingkatan organisasi yang terlibat dalam perubahan.b. Memiliki kepakaran dalam menangani proyek.c. Memiliki pengetahuan tentang sumber daya yang tersedia dan cara memanfaatkannya, seperti : manusia, waktu, uang, fasilitas, informasi.d. Terlatih dalam memecahkan masalah.e. Terlatih dalam memberikan penyuluhan.f. Dihargai oleh mereka yang terlibat dalam perubahan.g. Memiliki kemampuan untuk mendukung dan mengembangkan merka yang tengah menjalani perubahan.h. Percaya diri, dapat mengambil risiko, dan dapat menumbuhkan kepercayaan terhadap diri mereka sendiri dan orang lain.i. Dapat mengambil keputusan.j. Memiliki dasar pengetahuan yang luas.k. Memiliki pengaturan waktu yang baik.

2.2 Prinsip dan Strategi BerubahDalam perubahan dibutuhkan cara yang tepat agar tujuan dalam perubahan dapat tercapai secara tepat, efektif dan efisien.a. Strategi Rasional EmpirikStrategi ini didasarkan karena manusia sebagai komponen dalam perubahan memiliki sifat rasional untuk kepentingan diri dalam berperilaku. Untuk mengadakan suatu perubahanstrategi rasional dan empirik yang didasarkan dari hasil penemuan atau riset untuk diaplikasikan dalam perubahan manusia yang memiliki sifat rasional akan menggunakan rasionalnya dalam menerima sebuah perubahan. Langkah dalam perubahan atau kegiatan yang diinginkan dalam strategi rasional empirikini dapat melalui penelitian atau adanya desiminasi melalui pendidikan secara umum sehingga melalui desiminasi akan diketahui secara rasional bahwa perubahan yang akan dilakukan benar-benar sesuai dengan rasional.Strategi ini juga dilakukan pada penempatan sasaran yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki sehingga semua perubahan akan menjadi efektif dan efisien, selain itu juga menggunakan sistem analisis dalam pemecahan masalah yang ada.b. Strategi Reedukatif NormatifStrategi ini dilaksanakan berdasarkan standar norma yang ada di masyarakat. Perubahan yang akan dilaksanakan melihat nilai-nilai normatif yang ada di masyarakat sehingga tidak akan menimbulkanpermasalahan baru di masyarakat. Standar norma yang ada di masyarakat ini di dukung dengan sikap dan sistem nilai individu yang ada di masyarakat. Pendekatan ini dilaksanakan dengan mengadakan intervensi secara langsung dalam penerapan teori-teori yang ada. Strategi ini dilaksanakan dengan cara melibatkan individu, kelompok atau masyarakat dan proses penyusunan rancangan untuk perubahan. Pelaku dalam perubahan harus memiliki kemampuan dalam berkolaborasi dengan masyarakat. Kemampuan ilmu perilaku harus dimiliki dalam pembaharu..c. Strategi Paksaan- KekuatanDikatakan strategi paksaan-kekuatan karena adanya penggunaan kekuatan atau kekuasaan yang dilaksanakan secara paksa dengan menggunakan kekuatan moral dan kekuatan politik. Strategi ini dapat dilaksanakan dalam perubahan sistem kenegaraan, penerapan sistem pendidikan dan lain-lain.2.3 Jenis Perubahana. Perubahan TerencanaPerubahan terencana adalah upaya yang dilakukan dengan maksud atau tujuan tertentu oleh individu, kelompok, organisasi, atau sistem sosial yang lebih besar untuk memengaruhi status quo-nya sendiri atau organisme lain atau situasi lain.Perubahan dapat juga berupa :1) Perubahan Tersembunyi (covert) : merupakan perubahan yang tidak terlihat atau terjadi tanpa adanya kesadaran dari individu. Contohnya : perburukan penyakit yang terjadi secara perlahan.2) Perubahan Terbuka (overt) : merupakan perubahan yang disadari oleh individu. Contohnya : peralatan yang tidak lagi tersedia setelah perusahaan mengganti pihak yang menjual peralatan tersebut.Orang-orang yang mengalami perubahan terbuka mungkin akan mengalami kecemasan. Perubahan terbuka sering kali mengharuskan perubahan perilaku yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan atau tujuan individu.b. Perubahan Tidak TerencanaPerubahan tidak terencana adalah perubahan yang disebabkan oleh kejadian atau orang dari luar. Perubahan tersebut terjadi ketika kejadian yang tidak diharapkan mendorong munculnya suatu reaksi. Ini biasanya terjadi secara kebetulan, dan hasilnya tidak dapat diprediksi. Penyimpangan adalah salah satu jenis perubahan yang tidak terencana yang terjadi tanpa upaya dari pihak mana pun.2.4 Teori Perubahan1. Teori Kurt Lewin (1951)Teori perubahan Lewin menjelaskan bahwa seseorang yang akan mengadakan suatu perubahan harus memiliki konsep tentang perubahan yang tercantum agar proses perubahan tersebut terarah dan mencapai tujuan yang ada. Ia berkesimpulan bahwa kekuatan tekanan (drivingforces) akan berhadapan dengan penolakan (resistences) untuk berubah. Perubahan dapat terjadi dengan memperkuatdriving forces dan melemahkanresistences to change.Lewin mengatakan ada tiga tahap dalam sebuah perubahan, yaitu:1) Tahap Unfreezing (Pencairan)Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan dalam sistem. Tugas perawat pada tahap ini adalah mengidentifikasikan masalah dan memilih jalan keluar yang terbaik.2) Tahap Moving (Pergerakan)Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah.

3) Tahap Refreezing (Pembekuan)Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan masalah perubahan diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan.2. Teori Rogers E (1983)Menurut Rogers E, perubahan sosial adalah proses di mana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dari waktu ke waktu antara anggota suatu sistem sosial.Langkah-langkah untuk mengadakan perubahan menurut Rogers antara lain:1) Tahap Awareness (Kesadaran)Tahap awal yang menyatakan bahwa untuk mengadakan perubahan diperlukan adanya kesadaran untuk berubah.2) Tahap Interest Tahap ini menyatakan untuk mengadakan perubahan harus timbul perasaan suka / minat terhadap perubahan. Timbulnya minat akan mendorong dan menguatkan kesadaran untuk berubah.3) Tahap EvaluasiPada tahap ini terjadi penilaian terhadap sesuatu yang baru agar tidak ditemukan hambatan selama mengadakan perubahan.4) Tahap TrialTahap ini merupakan tahap uji coba terhadap hasil perubahan dengan harapan sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan situasi yang ada.5) Tahap AdoptionTahapan terakhir yaitu proses perubahan terhadap sesuatu yang baru setelah ada uji coba dan merasakan ada manfaatnya sehingga mampu mempertahankan hasil perubahan.

Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu:1. Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan. Menjadi lebih baik dari metode yang sudah ada.2. Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada. Tidak bertentangan.3. Kompleksitas. Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan.4. Dapat dibagi. Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil.5. Dapat dikomunikasikan. Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan.3. Teori Lippit (1958)Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippit mengungkapkan tujuh hal yang harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu:1. Mendiagnosis masalah. Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat perubahan.2. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah. Mencoba mencari pemecahan masalah. 3. Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen.Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman.4. Menyeleksi objektif akhir perubahan.Menyusun semua hasil yang didapat untuk membuat perencanaan.5. Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah.Pada tahap ini sering terjadi konflik terutama yang berhubungan dengan masalah personal.6. Mempertahankan perubahan.Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk mempertahankannya.7. Mengakhiri hubungan saling membantu.Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri.4. Teori Havelock (1973)Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan.Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock adalah:1. Membangun suatu hubungan.2. Mendiagnosis masalah.3. Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan.4. Memilih jalan keluar.5. Meningkatkan penerimaan.6. Stabilitasi dan perbaikan diri sendiri.5. Teori SpradleySpradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konsisten dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah.Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley yaitu:1. Mengenali gejala.2. Mendiagnosis masalah.3. Menganalisa jalan keluar.4. Memilih perubahan.5. Merencanakan perubahan.6. Melaksanakan perubahan.7. Mengevaluasi perubahan.8. Menstabilkan perubahan.

Secara ringkas, disebutkan dalam beberapa teori klasik tentang perubahan seperti tabel :Tabel.1 Teori Perubahan Klasik

Lewin (1951)Lippit (1958)Havelock (1973)Rogers (1983)

1. Pencairan

2. Pergerakan

3. Pembekuan1.Munculnya kebutuhan akan perubahan

2.Pembentukan hubungan perubahan

3.Masalah menyangkut perubahan telah muncul dan dikelompokkan

4.Kemungkinan alternatif telah diuji; tujuan atau maksud telah ditetapkan

5.Upaya perubahan dalam situasu nyata telah dilakukan.

6.Perubahan telah berlangsung secara merata dan stabil

7.Hubungan saling bantu berakhir atau jenis hubungan kontinu lainnya muncul.1.Membangun sebuah hubungan.

2.Mendiagnosis masalah

3.Mendapatkan sumber daya yang sesuai.4.memilih solusi

5.mencapai penerimaan

6. Stabilisasi dan membuat pembaruan-diri1.Pengetahuan, individu, disebut unit pengambil keputusan, mengenali perubahan dan mulai memahami perubahan tersebut.2. Izin, individu menunjukkan sikap terhadap perubahan yang mungkin akan menguntungkan atau merugikan.3. Keputusan. Individu membuat keputusan untuk mengadopsi perubahan atau sebaliknya.4. Implementasi. Individu bertindak berdasarkan pilihannya. Pada masa ini, perubahan mungkin terjadi.5. Konfirmasi: individu mencari pembenaran bahwa pilihannya adalah benar. Apabila individu mendapatkan pesan yang campur-aduk, pilihan tersebut bisa saja berubah.

Catatan : Dari Therory in Social Science, oleh K. Lewin, 1951, New York : harper dan Row; The Dynamics of Planned Change, oleh R. Lippit, J. Watson, dan B. Westley, 1958, dan beberapa sumber.

2.5 Sifat dan Proses PerubahanDalam proses perubahan akan menghasilkan penerapan diri konsep atau ide terbaru, Menurut Lancaster tahun 1982, proses perubahan memiliki tiga sifat diantaranya perubahan bersifat berkembang , spontan dan di rencanakan.1.Perubahan bersifat berkembangSifat perubahan ini mengikuti dari proses perkembangan yang baik pada individu, kelompok atau masysrakat secara umum , proses perkembangan ini dimulai dari keadaan atau yang paling besar menuju keadaan yang optimal atau matang ,sebagai mana dalam perkembangan manusia sebagai mahluk individu yang memiliki sifat yang selalu berubah dalam tingkat perkembangan nya.2.Perubahan bersifat spontanSifat perubahan ini dapat terjadi karena keadaan yang dapat memberikan respon tersendiri terhadap kejadian-kejadian yang bersifat alamiah yang diluar kehendak manusia yang tidak diramalkan atau diprediksi hingga sulit untuk di antisipasi seperti perubahan keadaan alam, tanah longsor banjir dll. Semuanya akan menimbulkan terjadi perubahan baik dalam diri, kelompok atau masyarakat bahkan pada sistem yang mengaturnya.3.Perubahan bersifat direncanakanPerubahan bersifat direncanakan ini dilakukan bagi individu, kelompok atau masyarakat yang ingin mengadakan perubahan yang kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang sebelumnya, sebagaimana perubahan dalam sistem pendidikan keperawatan di Indonesia yang selalu mengadakan perubahan sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran dan sistem pelayanan kesehatan pada umumnya.Dalam proses perubahan akan terjadi sebuah siklus. Siklus dalam sistem perubahan tersebut itulah yang dinamakan sebuah proses yang akan menghasilkan sesuatu dan berdampak pada sesuatu. Dalam proses perubahan terdapat komponen yang satu dengan yang lain dapat mempengaruhi seperti perubahan perilaku sosial, perubahan structural dan intitusional dan perubahan teknologi.Proses perubahan dapat saling mempengaruhi komponen yang ada, sebagaimana contoh dengan adanya penemuan teknologi tepat guna,maka di masyarakat akan terjadi perubahan dalam perilaku sosial kemungkinan masyarakat akan menggunakan dari teknologi yang dihasilkan.Perilaku sosial di masyarakat akan dapat berubah struktural institusional dari sistem organisasi yang ada di masyarakat.

2.6 Tahap PerubahanSecara umum tahap tahap perubahan akan meliputi tiga tahap: persiapan, penerimaan, dan komitmen.1) Tahap PersiapanPada tahap persiapan dilakukan berbagai kontak melalui ceramah, pertemuan, maupun komunikasi tertulis. Tujuannya agar tercapai kesadaran akan pentingnya perubahan (change awareness). Ketidakjelasan tentang pentingnya oerubahanakan menjadi penghambat upaya-upaya dalam pembentukan komitmen. Sebaliknya kejelasan akan menimbulkan pemahaman yang baik terhadap pentingnya perubahan, yang mendukung upaya-upaya dalampembentukan komitmen.2) Tahap PenerimaanDalam penerimaan, pemahaman yang terbentuk akan bermuara ke dalam dua kutub, yaitu persepsi yang positif di satu sisi atau persepsi negatif di sisi yang lain. Persepsi yang negatif akan melahirkan keputusan untuk tidak mendukung perubahan, sebaliknya persepsi positif yang melahirkan keputusan untuk memulai perubahan dan merupakan suatu bentuk komitmen untuk berubah.3) Tahap KomitmenTahap komitmen melalui beberapa langkah yaitu instalasi, adopsi, instusionalisasi, dan internalisasi. Langkah instalasi merupakan periode percobaan terhadap perubahan yang merupakanpreliminary testingterdapat dua konsekuensi dari langkah ini. Konsekuensi pertama, perubahan dapat diadopsi untuk pengujian jangka panjang. Kedua, perubahan gugur setelah implementasi pendahuluan yang mungkin disebabkan oleh masalah ekonomi-finansial politik,perubahan dalam tujuan strategis, dan tingginyavested interest.

2.7 Motivasi, Kekuatan Pendorong dan Penghambat Perubahan yang Umum ditemukan1. MotivasiPada dasarnya setiap manusia mengalami proses perubahan dan memiliki sifat berubah, mengingat berubah merupakan salah satu bagian dari kebutuhan manusia. Berubah timbul karena adanya suatu motivasi yang ada dalam diri manusia. Motifasi timbul karena ada tuntutan kebutuhan dasar manusia sedang kebutuhan dasar manusia yang dimaksud antara lain:a. Kebutuhan fisiologis seperti makanan, minum, tidur, oksigenasi dan lain-lain yang secara fisiologis dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidupnya, berdasarkan kebutuhan tersebut, manusia akan selalu ingin mempertahankan hidupnya dengan jalan memenuhi atau selalu mengadakan perubahan.b. Kebutuhan aman. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia agarmendapat jaminan keamanan atau perlindungan dari berbagai ancaman bahaya yang ada sehingga manusia selalu ingin memenuhinya dengan jalan mengadakan perubahanuntuk mempertahankan kebutuhan tersebut, seperti mendapatkan pekerjaan yang tetap, bertempat tinggal yang aman dan lebih baikc. Kebutuhan sosial. Ketentuan ini mutlak diperlukan karna manusia tidak akan dapathidup sendiri tanpa bantuan orang lain, sehingga untuk memenuhi kehidupan sosialnya manusia selalu termotivasi untuk mengadakan perubahan dalam memenuhi kebutuhan seperti mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan.d. Kebutuhan penghargaan dan dihargai. Setiap manusia selalu ingin mengadakan penghargaan dimata masyarakat akan prestasi, status dan lain-lain untuk manusia akan termotivasi untuk mengadakan perubahan.e. Kebutuhan aktualisasi diri, Kebutuhan perwujudan agar diakui masyarakat akan kemampuannya dan potensi yang dimiliki, akan motivasi seseorang untuk memacu diri dalam memenuhi suatu kebutuhan.f. Kebutuhan interpersonal yang meliputi kebutuhan untuk berkumpul bersama, kebutuhan untuk melakukan kontrol dalam mendapatkan pengaruh dari lingkungan dalam menjalankan sesuatu dan kebutuhan untuk dikasihi dapat menjadikan motivasi tersendiri dalam mengadakan perubahan.2. Kekuatan Pendorong( Robert Kreitner and Angelo Kinicki, 2001, Organizational Behavior)a. Kekuatan eksternal yaitu kekuatan yang muncul dari luar institusi, Seperti : karakteristik demografi, Perkembangan teknologi, Perubahan pasar, tekanan sosial dan politik.b. Kekuatan internal yaitu kekuatan yang muncul dari dalam institusi, seperti : masalah sumber daya manusia, kepuasan kerja, produktifitas, motivasi kerja, keputusan dan kebijakan manajemenBeberapa bentuk kekuatan pendorong dari perubahan, yahkni : Persepsi bahwa perubahan adalah sebuah tantangan Pertambahan ekonomi Persepsi bahwa perubahan akan memperbaiki situasi yang ada Visualisasi tentang dampak perubahan terhadap masa depan. Kemungkinan terjadinya pertumbuhan diri, rekognisi, pencapaian, dan perbaikan hubungan3. Penghambat Umum yang ditemukan Takut bahwa sesuatu hal yang berharga bagi diri akan hilang (misal : ancaman terhadap keamanan kerja atau harga diri) Kesalahan pemahaman tentang perubahan berikut dampak yang ditimbulkan Toleransi yang rendah terhadap perubahan yang berhubungan dengan ketidakamanan intelektual atau emosional. Persepsi bahwa perubahan tidak akan mencapai tujuan : tidak mampu melihat gambaran umum Kurangnya waktu atau energi Persaan hilangnya kebebasan untuk menunjukkan perilkau tertentu

2.8 Tahap Pengelolaan PerubahanPengelolaan perubahan menjadi kompetensi utama bagi manajer perawat saat ini. Ketidakefektifan penerapan perubahan akan berdampak buruk terhadap manajer, staf, dan organisasi serta menghabiskan waktu dan dana yang sia-sia. Pegawai ingin belajar perubahan dari pimpinan. Bolton et al. (1992) menjelaskan 10 tahap pengelolaan perubahan organisasi sebagaimana pada tabel dibawah ini.Tabel.2 Tahap Pengelolaan Perubahan (Bolton et.al., 1992)

TahapPenjelasan

1Mendefinisikan tujuan perubahan dengan melakukan pengkajian kepadaorang yang layak, menguji dokumen, dan menulis bahan-bahan yangsudah dikembangkan, dan secara konsisten menatap kedepan sesuaivisi yang telah ditetapkan.

2Meyakinkan tentang kesesuaian tujuan perubahan dengan rencanastrategis organisasi.

3Dimana tujuan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan orang lain dengan senang hati terlibat didalamnya.

4Menentukan siapa yang akan memimpin perubahan. Pemimpin harus mengomunisasikan visi secara evektiv kepada setiap orang dimasing-masing tatanan.Jabatan organisasi dan berperan sebagai pelatih, mentor, pendengar, dan mendukung kerja kelompok.

5Memfasilitasi komitmen semua pihak yang terlibat (stakeholders).

6Mengidentifikasi instrumen tujuan yang spesifik yang dapat dipergunakan sebagai tolak ukur pencapaian perubahan.

7Membangun suatu tim kerja yang solid. Tim kerja tersebut harus mempunyai tanggung jawab yang jelas, mampu berkomunikasi dengan yang lainya, dan juga mampu melakukan negosiasi dan penyelesaian masalah.

8Melibatkan semua tim kesehatan yang turut serta dalam praktik keperawatan profesional kepada pasien. Tim tersebut harus mendukung dan terlibat dalam perubahan yang diharapkan oleh organisasi.

9Belajar dari kesalahan masa lalu untuk mengindari kesalahan yang sama.

10Mengajarkan kepada kelompok kerja tentang proses interaksi perencanaan yang baik. Selalu mengembang sesuatu yang komprehensif. Dengan mengomunikasikanya secara terus-menerus.

2.9 Panduan Mengatasi Hambatan dalam Perubahan1. Berkomunikasilah dengan pihak yang menentang perubahan. Carilah akar alasan mereka tidak menerima perubahan.2. Klarifikasi informasi dan berikan informasi yang akurat.3. Terbukalah terhadap perbaikan tetapi pahami apa saja yang tidak boleh berubah.4. Jelaskan dampak negatif dari tindakan menentang perubahan (ancaman terhadap kelangsungan organisai, terhambatnya perawatan klien, dll)5. Tekankan dampak positif perubahan dan apa manfaat yang diperoleh individu atau kelompok.6. Pertemukan pihak yang menentang dan mendukung perubahan secara langsung.7. Pertahankan iklim kepercayaan, dukungan, dan kepercayaan diri.8. Alihkan perhatian dengan menciptakan gangguan yang berbeda.9. Ikuti politik perubahan.

2.10 Aplikasi Konsep Perubahan dalam Pelayanan KeperawatanSemua perawat dipnegaruhi oleh perubahan; idak ada satu pun yang dapat mengelak. Perawat yang memiliki pengetahuan tentang tren keperawatan masa lalu dan kini, juga tentang isu-isu politik, sosial, teknologi, dan ekonom yang tengah marak akan membuat rencana yang logis dalam menyikapi peluang yang ada untuk mengawali dan memandu perubahan yang diperlukan serta berespons terhadap perubahan yang memengaruhi mereka di tempat kerja, pemerintahan, organisasi, dan masyarakat.Dalam perkembangannya keperawatan juga mengalami proses perubahan seiring dengan kemauan dan teknologi. Aplikasi perawat dalam perubahan antara lain:1. Memberikan pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan untuk selalu berubah kearah kemandirian.2. Melakukan perubahan kearah yang professional.3. Memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat dengan mengadakan perubahan dalam penerapan model asuhan keperawatan yang tepat, sesuai dengan lingkup praktek keperawatan.4. Mengadakan perubahan melalui penelitian keperawatan.5. Menunjukkan jiwa professional dalam tugas dan tanggung jawab.

Dalam perkembangannya keperawatan juga mengalami proses perubahan seiring dengan kemajuan dan teknologi. Alasan terjadinya perubahan dalam keperawatan antara lain:1) Keperawatan Sebagai ProfesiKeperawatan sebagai profesi yang diakui oleh masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan tentu akan dituntut untuk selalu berubah kearah kemandirian dalam profesi keperawatan, sehingga sebagai profesi akan mengalami perubahan kearah professional dengan menunjukan agar profesi keperawatan diakui oleh profesi bidang kesehatan yang sejajar dalam pelayanan kesehatan.2) Keperawatan Sebagai Bentuk Pelayanan Asuhan KeperawatanKeperawatan sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan professional yang diberikan kepada masyarakat akan terus memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat dengan mengadakan perubahan dalam penerapan model asuhan keperawatan yang tepat, sesuai dengan lingkup praktek keperawatan.3) Keperawatan Sebagai Ilmu Pengetahuan Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan terus selalu berubah dan berkembang sejalan dengan tuntutan zaman dan perubahan teknologi, karena itu dituntut selalu mengadakan perubahan melalui penelitian keperawatan sehingga ilmu keperawatan diakui secara bersama oleh disiplin ilmu lain yang memiliki landasan yang kokoh dalam keilmuan.4) Keperawatan Sebagai Komunikasi Keperawatan sebagai komunikasi dalam masyarakat ilmiah harus selalu menunjukkan jiwa professional dalam tugas dan tanggung jawabnya dan selalu mengadakan perubahan sehingga citra sebagai profesi tetap bertahan dan berkembang.5) Perawat Sebagai Pembaharu(Oslan dalam Kozier, 1991) Perawat sebagai pembeharu harus menyadari :a) Kebutuhan Sosialb) Berorientasi pada masyarakat ( klien )c) Kompeten dalam hubungan interpersonald) Memahami sikap dan perilakunyaKarakteristik Seseorang Pembaharu menurut Maukseh dan Miller dalam Kozier, 1991 antara lain :a) Dapat mengatasi / menanggung resikob) Komitment akan keberhasilan perubahanc) Mempunyai pengetahuan yang luas tentang keperawatan

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanPerubahan adalah suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup keseimbangan personal, sosial maupun organisasi untuk dapat menjadikan perbaikan atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide atau konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu. Perubahan merupakan aspek integral dalam keperawatan, dan perawat sering kali bertindak sebagai agen pengubah, yaitu individu yang memulai, memotivasi, dan melakukan perubahan seperti pendidikan kesehatan, perawatan klien, dan promosi kesehatan. Proses berubah ini melibatkan klien individu, keluarga, komunitas, organisasi, keperawatan sebagai profesi, dan seluruh sistem pemberian perawatan kesehatan. Secara keseluruhan, konsep perubahan telah teraplikasikan dalam keperawatan sebagai profesi, sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan, sebagai ilmu pengetahuan, sebagai komunikasi, dan sebagai pembaharu.

3.2 SaranDi dalam perubahan, sesuai dengan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli dan sesuai kebutuhan zaman, peran perawat dalam perubahan adalah suatu tantangan yang berlanjut. Pengetahuan akan tren masa lalu dan keperawatan dari segala aspek, baik itu pendidikan, teknologi, ekonomi, sosial, budaya, an keprofesian masa kini, adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi perubahan. Pengetahuan akan literatur dan klinis diperlukan lebih jauh untuk melihat pembaharuan keperawatan dalam konsep perubahan.

DAFTAR PUSTAKAHidayat, Aziz Alimul. (2004).Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Surabaya: Salemba Medika.Kozier, Erb, Berman, Snyder. (2010). Fundamental Keperawatan Ed.7. Jakarta : EGC.Kreitner, Robert and Angelo Kinicki. (2001). Organizational Behavior. Fifth Edition. Irwin McGraw-Hill. Lippit, R., Watson, J., & Westley, B. (1958). The dynamics of planned change. New York : Harcourt Brace.Nurhasanah, D. (2013).PerubahanDalam Keperawatan. Jakarta.Nursalam (2007).ManajemenKeperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba MedikaSullivan dan Decker.(1982). Effective Management in Nursing, California : Addison Wesley Publishing Company.

20