6
Konsep waktu-suhu Suhu lingkungan menentukan suhu tubuh bagi hewan ektoterm. Dan yang lebih pentingnya lagi suhu menjadi faktor pembatas bagi makhluk hidup terutama hewan ektoterm. Dari sudut pandang ekologi, suhu lingkungan sangat penting terutama bagi hewan ektoterm untuk aktivitas dan pengaruh terhadap laju perkembangannya. Dalam suatu kisaran suhu tertentu, antara laju perkembangan dengan suhu lingkungan terdapat hubungan linier. Waktu perkembangan hewan ektoterm akan berbeda pada suhu lingkungan yang berbeda. Jadi setiap lama waktu perkembangan selalu disertai dengan kisaran suhu proses berlangsungnya perkembangan tersebut. Pengaruh berbagai suhu terhadap hewan ektoterm atau poikiloterm mengikuti suatu pola yang tipikal, walaupun ada perbedaan dari spesies ke spesies yang lain. Pada intinya ada tiga kisaran suhu yang menarik yaitu: 1. Suhu rendah berbahaya, pada suhu yang ekstrim rendah di bawah batas ambang toleransinya maka hewan ektoterm atau poikiloterm akan mati. Hal ini disebabkan enzim-enzim tidak aktif bekerja sehingga metabolismenya berhenti. Pada suhu yang masih lebih rendah dari suhu optimum, laju metabolismenya dan segala aktivitasnya rendah. Sebagai akibatnya gerakan hewan tersebut menjadi sangat lambat sehingga memudahkan predator atau pemangsa untuk menangkapnya. 2. Suhu tinggi berbahaya, suhu tinggi akan mendenaturasikan protein yang juga menyusun enzim, dengan adanya

Konsep waktu suhu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

konsep waktu suhu ekologi hewan

Citation preview

Page 1: Konsep waktu suhu

Konsep waktu-suhu

Suhu lingkungan menentukan suhu tubuh bagi hewan ektoterm. Dan yang lebih

pentingnya lagi suhu menjadi faktor pembatas bagi makhluk hidup terutama hewan

ektoterm.  Dari sudut pandang ekologi, suhu lingkungan sangat penting terutama bagi hewan

ektoterm untuk aktivitas dan pengaruh terhadap laju perkembangannya. Dalam suatu kisaran

suhu tertentu, antara laju perkembangan dengan suhu lingkungan terdapat hubungan linier.

Waktu perkembangan hewan ektoterm akan berbeda pada suhu lingkungan yang berbeda.

Jadi setiap lama waktu perkembangan selalu disertai dengan kisaran suhu proses

berlangsungnya perkembangan tersebut.

Pengaruh berbagai suhu terhadap hewan ektoterm atau poikiloterm mengikuti suatu

pola yang tipikal, walaupun ada perbedaan dari spesies ke spesies yang lain. Pada intinya ada

tiga kisaran suhu yang menarik yaitu:

1. Suhu rendah berbahaya, pada suhu yang ekstrim rendah di bawah batas ambang

toleransinya maka hewan ektoterm atau poikiloterm akan mati. Hal ini disebabkan

enzim-enzim tidak aktif bekerja sehingga metabolismenya berhenti. Pada suhu yang

masih lebih rendah dari suhu optimum, laju metabolismenya dan segala aktivitasnya

rendah. Sebagai akibatnya gerakan hewan tersebut menjadi sangat lambat sehingga

memudahkan predator atau pemangsa untuk menangkapnya.

2. Suhu tinggi berbahaya, suhu tinggi akan mendenaturasikan protein yang juga

menyusun enzim, dengan adanya denaturasi protein ini menyebabkan metabolism

dalam tubuh akan terhambat dan menyebabkan aktivitas dari hewan tersebut akan

terhenti.

3. Suhu di antara keduanya, pada suhu antara ini laju metabolism dari hewan ektoterm

akan meningkat dengan makin naiknya suhu secara eksponensial. Hal ini dinyatakan

dengan fisiologi hewan sebagai “koefisien suhu”, “koefisien suhu” pada tiap hewan

ektoterm relatif sama walaupun ada yang sedikit berbeda.

Konsep waktu merupakan suatu faktor yang sangat berpengaruh bagi kehidupan dan

perkembangan suatu makhluk hidup. Dimana faktor waktu disni berperan dalam proses

perkembangan dari kehidupan hewan tersebut. Hewan ektoterm merupakan hewan yang suhu

tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan, jadi faktor waktu sangat berpengaruh bagi hewan

poikiloterm.

Page 2: Konsep waktu suhu

Konsep waktu –suhu ini penting artinya untuk memahami hubungan antara waktu

dengan dinamika populasi hewan poikiloterm. Dengan mengetahui konsep waktu-suhu ini

kita mampu mengetahui atau memprediksi kapan akan terjadi peledakan populasi, mungkin

saja tiap tahun peledakan populasi akan terjadi dan dengan konsep waktu-suhu setidaknya

ada tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, seperti dengan memberantas,

karena hewan ini merupakan hama dalam pertanian. Dan untuk memberantas hama tersebut

harus cepat karena memberantas telur dan pupa berbeda dengan memberantas hewan

dewasanya atau dengan kata lain konsep waktu-suhu ini sangat penting dalam pengendalian

hama bagi petani.

Tidak seperti pada manusia serta pada hewan endoterm pada umumnya, maka hewan-

hewan ektotermal tidak dapat dikatakan memerlukan waktu yang lamanya tertentu. Hewan

ektoterm perlu gabungan waktu dengan suhu. Gabungan ini sering disebut sebagai waktu-

fisiologik. Dapat dikatakan pula bahwa waktu adalah fungsi suhu untuk hewan ektotermal

dan waktu dapat “berhenti” jika suhu turun di bawah harga ambang. Dalam artian bahwa

untuk hewan-hewan ektoterm lama waktu perkembangannya akan berbeda-beda pada suhu 

lingkungan yang berbeda-beda.

Sebagai salah satu faktor lingkungan yang utama, suhu memberikan efek yang

berbeda-beda pada organisme di bumi ini. Variasi suhu lingkungan alami mempunyai efek

dan peranan potensial dalam menentukan terjadinya proses kehidupan, penyebaran serta

kelimpahan organisme tersebut. Variasi suhu lingkungan dapat ditinjau dari berbagai segi,

yaitu dari sifat sikliknya (harian, musiman), dari kaitannya dengan letak tempatnya di garis

lintang bumi (latidunal) atau ketinggian diatas permukaan laut (altitudinal) dan kedalaman

(perairan tawar, lautan, tanah). Disamping itu juga dikenal variasi suhu alami dalam sifat

kaitan yang lebih akrab dengan organisme (mikroklimatik).

Dalam kisaran yang tidak mematikan, pengaruh paling penting oleh suhu terhadap

hewan poikiloterm dari sudut pandang ekologi adalah pengaruh suhu atas perkembangan dan

pertumbuhan. Dalam hal ini langsung tampak adanya hubungan linear antara laju

perkembangan jika diplotkan terhadap suhu tubuh. Tampak pula bahwa penyimpangan dari

linearitas hubungan tersebut pada suhu terendah dapat diabaikan, dan lagi makhluk yang

bersangkutan secara tipikal menghabiskan waktu dibawah suhu tinggi non linear.seringkali

secara sederhana dianggap bahwa laju perkembangan bertambah secara linear pada suhu di

atas ambang perkembangan. Hewan ektoterm tidak dapat dikatakan memerlukan waktu yang

Page 3: Konsep waktu suhu

lamanya tertentu. Yang mereka perlukan adalah gabungan waktu dengan suhu. Gabungan ini

sering disebut sebagai waktu-fisiologik. Pentingnya konsep waktu-suhu terletak di dalam

kemampuan konsep itu untuk memberikan pengertian tentang waktu terjadinya sesuatu, dan

tentang dinamika populasi hewan ektoterm atau hewan poikiloterm.

Kebanyakkan spesies dan kebanyakkan aktivitas hanya terbatas di kisaran suhu yang

lebih sempit. Beberapa makhluk hidup terutama yang sedang di dalam tingkat istirahat,

mampu ada dalam suhu sangat rendah dalam waktu yang singkat, sedangkan beberapa

mikroorganisme, terutama bakteri, alga, dapat hidup dan berreproduksi di dalam air panas

yang suhunya mendekati suhu air mendidih.

Apabila dalam suhu rendah, hewan poikiloterm mungkin berubah menjadi tidak aktif,

atau bersifat tidur, atau dalam keadaan sedang hibernasi. Umumnya hewan poikiloterm

menggunakan periode penangguhan di dalam keadaan dormansi, yaitu keadaan secara nisbi

tidak aktif untuk menghemat energy, dan energi tersebut yang dapat dipergunakan dalam

waktu penangguhan berikutnya. Dari keadaan tersebut hewan poikiloterm dapat berfungsi

kembali bilaman suhu meningkat di atas harga ambang. Adapun harga ambang adalah

kuantitas faktor minimum yang menghasilkan pengaruh yang dapat dirasakan oleh hewan

tersebut.

Relung atau niche merupakan tempat makhluk hidup berfungsi di habitatnya,

bagaimana cara hidup, atau peran ekologi makhluk hidup tersebut. Jadi pada dasarnya

makhluk hidup secara alamiah akan memilih habitat dan relung ekologinya sesuai dengan

kebutuhannya, dalam arti bertempat tinggal, tumbuh berkembang dan melaksanakan fungsi

ekologi pada habitat yang sesuai dengan kondisi lingkungan (misalnya iklim), nutrien, dan

interaksi antara makhluk hidup yang ada. 

Dalam ekologi, seluruh peranan dan fungsi makhluk hidup dalam komunitasnya

dinamakan relung atau niche ekologi. Jadi relung ekologi merupakan semua faktor atau unsur

yang terdapat dalam habitatnya yang mencakup jenis-jenis organisme yang berperan,

lingkungan, dan tempat tinggal yang sesuai dan spesialisasi populasi organisme yang terdapat

dalam komunitas. Relung ekologi bukan konsep yang sederhana, melainkan konsep yang

kompleks yang berkaitan dengan konsep populasi dan komunitas. Relung ekologi merupakan

peranan total dari semua makhluk hidup dalam komunitasnya.

Page 4: Konsep waktu suhu

Ainulbio. 2012. Aplikasi Konsep Waktu-Suhu Pada Hewan Poikiloterm Dalam Pengendalian

Hama Pertanian. http://ainulbio.wordpress.com/2013/03/09/aplikasi-konsep-waktu-

suhu-pada-hewan-poikiloterm-dalam-pengendalian-hama-pertanian/. Diakses

tanggal 1 Mei 2013.

Eastma. 2013. Ekologi Hewan. http://catataneastma.blogspot.com/2013/04/v-

behaviorurldefaultvmlo_28.html. Diakses tanggal 1 Mei 2013.

Ar-Raniry. 2011. Niche (Relung Ekologi), Strategi Tumbuhan Terhadap Stres Dan Adaptasi

Tumbuhan. http://biologi-hardiansyah.blogspot.com/p/niche-relung-ekologi-strategi-

tumbuhan.html. Diakses tanggal 1 Mei 2013.