6
KONSEP BIAYA, SISTEMAKUNTANSI BIAYA DAN KLASIFIKASI BIAYA A.Konsep Biaya Dalam arti luas Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang di ukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut di atas : 1.Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, 2.Diukur dalam satuan uang, 3.Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi, 4.Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu. Dalam arti sempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Contoh : Perusahaan percetakan mencetak buku berjudul ”Akuntansi Biaya”. Untuk itu perusahaan memakai 1.000 rim kertas HVS 80 gram dengan harga Rp. 2.000 per rim, sehingga total harga kertas yang dipakai untuk mencetak buku tersebut Rp. 2.000.000. Dapat diambil kesimpulan bahwa biaya untuk membuat buku berjudul ”Akuntansi Biaya” berjumlah Rp. 2.000.000 karena : 1. Kertas 1.000 rim yang dipakai dalam percetakan buku tersebut merupakan pengorbanan sumber ekonomi. Kertas tersebut merupakan benda atau sumber ekonomi, karena memiliki unsur langka. Untuk mendapatkan kertas tersebut perusahaan membutuhkan pengorbanan uang. 2. Pengorbanan tersebut tersebut diukur dalam satuan uang. Jumlah kertas yang dikorbankan untuk membuat

Konsep,Sistem Akuntansi, Klasifikasi Biaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KONSEP,SISTEM AKUNTANSI, KLASIFIKASI BIAYA

Citation preview

Page 1: Konsep,Sistem Akuntansi, Klasifikasi Biaya

KONSEP BIAYA, SISTEMAKUNTANSI BIAYA DAN

KLASIFIKASI BIAYA

A. Konsep Biaya

Dalam arti luas Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang di ukur

dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk

tujuan tertentu. Ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut di atas :

1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi,

2. Diukur dalam satuan uang,

3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi,

4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

Dalam arti sempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber

ekonomi untuk memperoleh aktiva. Contoh : Perusahaan percetakan mencetak buku

berjudul ”Akuntansi Biaya”. Untuk itu perusahaan memakai 1.000 rim kertas HVS

80 gram dengan harga Rp. 2.000 per rim, sehingga total harga kertas yang dipakai

untuk mencetak buku tersebut Rp. 2.000.000.

Dapat diambil kesimpulan bahwa biaya untuk membuat buku berjudul ”Akuntansi

Biaya” berjumlah Rp. 2.000.000 karena :

1. Kertas 1.000 rim yang dipakai dalam percetakan buku tersebut merupakan

pengorbanan sumber ekonomi. Kertas tersebut merupakan benda atau sumber

ekonomi, karena memiliki unsur langka. Untuk mendapatkan kertas tersebut

perusahaan membutuhkan pengorbanan uang.

2. Pengorbanan tersebut tersebut diukur dalam satuan uang. Jumlah kertas

yang dikorbankan untuk membuat buku tersebut adalah 1.000 rim. Karena

harganya per rim Rp. 2.000, maka biaya pembuatan buku tersebut adalah

Rp2.000 x 1.000 = Rp. 2.000.000. Yang merupakan biaya bukanlah 1.000

rim, melainkan Rp. 2.000.000. Agar pengorbanan sumber ekonomi untuk

tujuan tertentu dapat digabungkan/dijumlah maka ukuran yang dipakai

untuk menilai pengorbanan tersebut harus sama. Satu-satunya ukuran yang

dapat digunakan untuk menyatakan ukuran perngorbanan sumber ekonomi

adalah satuan uang.

3. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut telah terjadi.

Page 2: Konsep,Sistem Akuntansi, Klasifikasi Biaya

4. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut adalah bertujuan, yaitu untuk

mencetak buku ”Akuntansi Biaya”.

B. Karakteristik Biaya

1. Uang: Biaya aktiva harus dinyatakan dengan uang.

2. Hak pemakaian: Perusahaan akan mempunyai hak untuk mengggunakan aktiva

atau mendapatkan berbagai manfaat dari penggunaan aktiva tersebut.

3. Nilai: Biaya suatu aktiva mencerminkan nilai ekonomis yang nantinya tersebut

akan digunakan oleh perusahaan.

4. Kondisi dan pembatasan: hak atas pemakaian bersifat tak bersyarat dan jika aktiva

tersebut milik perusahaan melalui pembelian maka hak perusahaan akan aktiva

menjadi tidak dapat dibatasi.

5. Unsur Waktu: Jika aktiva memberikan waktu pemakaian yang lama maka akan

mencerminkan biaya yang berbeda.

6. Berwujud dan tak berwujud: karena aktiva merupakan hak yang memiliki umur

ekonomis.

7. Nilai Guna: kegunaan merupkan esensi dari biaya aktiva, tanpa nilai guna

perusahaan tidak akan melakukan pengadaan (perolehan) aktiva.

c. Klasifikasi Biaya

Penggolongan biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang

dapat membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Klasifikasi Biaya Berdasarkan :

1. Berdasarkan Pengelompokan Biaya

a. Biaya Pabrikase / Pabrik

1). Bahan langsung (Direct Materials)

Adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi.

Contoh : Biaya pembelian Kayu di perusahaan mebel

2) Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor).

Page 3: Konsep,Sistem Akuntansi, Klasifikasi Biaya

Adalah tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung

menjadi barnag jadi. Contoh : Biaya untuk pembayaran pegawai yang

membuat meja

3) Biaya Overhead Pabrik

1. Bahan Tidak Langsung

Adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk,

tetapi pemakaiannya sedemikian kecil. Contoh : Biaya untuk

pembelian amplas, paku, lem

2. Tenaga Kerja Tidak Langsung

Tenaga kerja yang dikerahkan secara tidak langsung mempengaruhi

pembuatan barang jadi. Contoh : Biaya untuk membayar

pengawas/mandor

3. Biaya Tidak Langsung Lainnya Contoh : Biaya telepon, listrik, air dll.

b. Biaya Komersial

1) Biaya Pemasaran

Biaya pada saat setelah barang jadi telah siap untuk dijual. Contoh: Biaya

Iklan, Biaya Pengiriman Barang

2) Biaya Administrasi

Biaya yang dikeluarkan dalam mengatur dan mengendalikan organisasi.

Contoh: Biaya untuk Manager Puncak, Gaji Bagian Personalia

2. Berdasarkan Tingkah Laku Biaya

a. Biaya Variabel

Biaya yang berubah-ubah sebanding dengan perubahan volume produksi/

penjualan. Contoh: Biaya Bahan Langsung, Biaya Tenaga Kerja Langsung.

b. Biaya Tetap

Biaya dimana jumlah totalnya tetap walaupun jumlah yang diproduksi/dijual

berubah-ubah dalam kapasitas normal. Contoh: Biaya pembelian mesin

Page 4: Konsep,Sistem Akuntansi, Klasifikasi Biaya

c. Biaya Semi Variabel

Biaya dimana jumlahnya berubah-ubah dalam hubungannya dengan

perubahan kuantitas yang diproduksi tetapi perubahannya tidak proporsional.

Contoh: Biaya Tagihan Telepon, Biaya Tagihan PLN (Listrik)

c. Biaya Bertingkat (Step Cost)

Biaya tetap dalam suatu rentang produksi. Contoh: Biaya pembelian mesin 1,

jika kapasitas produksi mesin 1 tidak mencukupi maka beli mesin 2 dst.

3. Berdasarkan Pertanggungjawaban

a. Biaya Terkendali

Adalah biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya dan atas pengeluaran

biaya tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkan. Contoh: Biaya

pemasangan iklan merupakan biaya terkendali bagi manager Pemasaran.

b. Biaya Tak Terkendali

Adalah biaya yang tidak bisa dibebankan tanggungjawab pengeluarannya

pada seseorang manajer/pimpinan pusat biaya. Contoh: Biaya penggunaan

bahan merupakan biaya tidak terkendali bagi Maanger Pembelian

4. Berdasarkan Pengambilan Keputusan

a. Biaya Relevan

Biaya Relevan adalah biaya yang diperkirakan nantinya akan muncul, yang

berbeda diantara berbagai alterantif.

b. Biaya Tidak Relevan

Biaya yang tidak termasuk biaya relevan. Contoh: Suatu Departemen akan

membeli mesin baru. Ada dua alternative pilihan yaitu Mesin A dan Mesin B.

Informasi mengenai harga dan biaya pemeliharaan sebagai berikut :

Uraian Mesin A Mesin B Keterangan

- Harga Rp. 400 jt Rp. 410 jt Biaya Tidak Relevan

- Biaya Pemeliharaan Rp.10 jt/th Rp.10 jt/th Biaya Tidak Relevan

5. BIAYA KESEMPATAN (OPPORTUNITY COST)

Page 5: Konsep,Sistem Akuntansi, Klasifikasi Biaya

Didefinisikan sebagai : Benefit Forgone as a result of choosing course of action

rather than another. Contoh :Agnes bekerja disuatu perusahaan dengan gaji

Rp.1.000.000,-. Dia ingin melanjutkan sekolah dan harus meninggalkan kerjanya,

Oleh karena itu dengan melanjutkan sekolah dia kehilangan pendapatan sebesar

Rp.,1000.000,-. Gaji Agnes yang hilang karena melanjutkan sekolah merupakan

Opportunity Cost.

d. Sistem Akuntansi Biaya

Secara garis besar sistem akuntansi biaya dibagi menjadi tiga yaitu: (1) sistem

biaya sesungguhnya, (2) sistem biaya normal, (3) sistem biaya standar. Sistem biaya

sesungguhnya adalah sistem pembebanan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik pada produk berdasar biaya sesungguhnya.

Sistem biaya normal adalah sistem pembebanan biaya bahan baku dan biaya tenaga

kerja langsung pada produk berdasar biaya sesungguhnya, sedangkan biaya overhead

pabrik berdasar tarif yang ditentukan di muka. Sistem biaya standar adalah sistem

pembebanan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik pada produk berdasar biaya seharusnya.