12
SENTHONG, Vol. 2, No.1, Januari 2019 ______________________________________________________________________77 KONSERVASI ENERGI DAN AIR PADA FASILITAS OLAHRAGA INDOOR DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU DI KOTA DEPOK JAWA BARAT Arieka Fathi Kinanti Putri, Edi Pramono Singgih, Gunawan Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] Abstrak Fasilitas olahraga menggunakan energi dan air yang sangat tinggi untuk mendukung kenyamanan pengguna, terutama ketika sedang diadakan event seperti turnamen. Perancangan salah satu fasilitas olahraga indoor di Kota Depok bertujuan agar bangunan tidak hanya dapat mewadahi kegiatan secara nyaman dan memperhatikan kesehatan, namun juga hemat energi dan ramah lingkungan. Penerapan pendekatan arsitektur hijau bertujuan agar bangunan dapat menggunakan energi listrik dan air secara efektif dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Penelitian diawali dengan pengumpulan data melalui survei lokasi tapak objek rancang bangun dan potensi sekitar, preseden gedung olahraga dan bangunan ramah lingkungan, serta studi literatur. Data yang didapat kemudian dianalisis untuk menghasilkan konsep perancangan hemat energi yang mengacu pada teori arsitektur hijau dan standar gedung olahraga nasional. Hasil analisis yang didapat adalah penerapan prinsip arsitektur hijau pada objek rancang sebagai usaha konservasi energi yang dilakukan melalui penghijauan, penggunaan teknologi untuk menyimpan energi dan memaksimalkan penggunaan energi alami. Kata kunci: energi, air, konservasi, arsitektur hijau, olahraga, indoor 1. PENDAHULUAN Sektor olahraga merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat di Kota Depok, Jawa Barat. Selain karena minat yang tinggi, masyarakat Kota Depok memandang kegiatan olahraga sebagai salah satu kegiatan rekreasi dan sosialisasi, sehingga banyak yang melakukan kegiatan olahraga di waktu luang. Atlet-atlet olahraga Kota Depok dilihat sebagai salah satu kebanggaan karena prestasi-prestasi yang disumbangkan. Namun, antusiasme masyarakat dan atlet Kota Depok terhadap olahraga tidak didukung oleh fasilitas yang memadai. Sebagian besar fasilitas-fasilitas olahraga di Kota Depok masih di bawah standar, tidak nyaman digunakan dan tidak dapat mewadahi event olahraga berskala besar. Oleh karena itu, Kota Depok membutuhkan fasilitas olahraga yang sesuai dengan standar teknis gedung olahraga nasional dan dapat mewadahi kegiatan olahraga dan event olahraga dengan nyaman dan memperhatikan kesehatan, baik pengguna atau lingkungan sekitar bangunan. Dalam proyek perancangan, objek rancang bangun menggunakan pendekatan arsitektur hijau. Menurut Brenda dan Robert Vale (1996), arsitektur hijau merupakan suatu pola pikir dalam arsitektur yang memperhatikan unsur-unsur alam yang terkandung di dalam suatu tapak untuk dapat digunakan. Terdapat empat unsur yang perlu dipertimbangakan dalam perancangan dengan pendekatan arsitektur hijau, yaitu: a. Material (mudah diperoleh, dapat diperbaharui, meminimalisir limbah, dan dapat didaur ulang), b. Energi (memaksimalkan penggunaan energi alami),

KONSERVASI ENERGI DAN AIR PADA FASILITAS OLAHRAGA …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONSERVASI ENERGI DAN AIR PADA FASILITAS OLAHRAGA …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

______________________________________________________________________77

KONSERVASIENERGIDANAIRPADAFASILITASOLAHRAGAINDOOR

DENGANPENDEKATANARSITEKTURHIJAUDIKOTADEPOKJAWABARAT

AriekaFathiKinantiPutri,EdiPramonoSinggih,GunawanProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakarta

[email protected]

Abstrak Fasilitas olahragamenggunakan energi dan air yang sangat tinggi untukmendukung kenyamananpengguna, terutama ketika sedang diadakan event seperti turnamen. Perancangan salah satu fasilitasolahraga indoor di Kota Depok bertujuan agar bangunan tidak hanya dapat mewadahi kegiatan secaranyaman dan memperhatikan kesehatan, namun juga hemat energi dan ramah lingkungan. Penerapanpendekatanarsitekturhijaubertujuanagarbangunandapatmenggunakanenergilistrikdanairsecaraefektifdanmeminimalisirdampaknegatifterhadaplingkungan.Penelitiandiawalidenganpengumpulandatamelaluisurvei lokasi tapak objek rancang bangun dan potensi sekitar, preseden gedung olahraga dan bangunanramah lingkungan, serta studi literatur. Data yang didapat kemudian dianalisis untukmenghasilkan konsepperancanganhematenergiyangmengacupadateoriarsitekturhijaudanstandargedungolahraganasional.Hasil analisis yang didapat adalah penerapan prinsip arsitektur hijau pada objek rancang sebagai usahakonservasi energi yang dilakukanmelalui penghijauan, penggunaan teknologi untukmenyimpan energi danmemaksimalkanpenggunaanenergialami.

Katakunci:energi,air,konservasi,arsitekturhijau,olahraga,indoor

1.PENDAHULUAN SektorolahragamerupakansalahsatusektoryangberkembangpesatdiKotaDepok, JawaBarat. Selain karena minat yang tinggi, masyarakat Kota Depok memandang kegiatan olahragasebagai salah satu kegiatan rekreasi dan sosialisasi, sehingga banyak yang melakukan kegiatanolahraga di waktu luang. Atlet-atlet olahraga Kota Depok dilihat sebagai salah satu kebanggaankarenaprestasi-prestasiyangdisumbangkan.Namun,antusiasmemasyarakatdanatletKotaDepokterhadap olahraga tidak didukung oleh fasilitas yang memadai. Sebagian besar fasilitas-fasilitasolahragadiKotaDepokmasihdibawahstandar,tidaknyamandigunakandantidakdapatmewadahievent olahraga berskala besar.Oleh karena itu, KotaDepokmembutuhkan fasilitas olahraga yangsesuaidenganstandarteknisgedungolahraganasionaldandapatmewadahikegiatanolahragadanevent olahraga dengan nyaman dan memperhatikan kesehatan, baik pengguna atau lingkungansekitarbangunan.

Dalam proyek perancangan, objek rancang bangun menggunakan pendekatan arsitekturhijau.MenurutBrendadanRobertVale (1996), arsitekturhijaumerupakan suatupolapikirdalamarsitektur yang memperhatikan unsur-unsur alam yang terkandung di dalam suatu tapak untukdapatdigunakan.Terdapatempatunsuryangperludipertimbangakandalamperancangandenganpendekatanarsitekturhijau,yaitu:

a. Material (mudah diperoleh, dapat diperbaharui, meminimalisir limbah, dan dapat didaurulang),

b. Energi(memaksimalkanpenggunaanenergialami),

Page 2: KONSERVASI ENERGI DAN AIR PADA FASILITAS OLAHRAGA …

AriekaFathiKinantiPutri,EdiPramonoSinggih/JurnalSENTHONG2019

______________________________________________________________________ 78

c. Air (meminimalisir penggunaan air, penampungan air hujan,menggunakan daur ulang airlimbah),

d. Faktor kesehatan (meminimalisir penggunaan bahan kimia pada material dan konstruksi,kenyamanantermal).Menurut teori dari Brenda dan Robert Vale, arsitektur hijau memiliki enam prinsip yang

diterapkanpadabangunan,yaitu:

a. Conservingenergy/hematenergib. Workingwithclimate/memanfaatkankondisidansumberenergialamic. Respectforsite/menanggapikeadaantapakbangunand. Respectforuser/memperhatikanpenggunae. Limitingnewresources/meminimalkansumberdayabaruf. Holistic/holistik

Penerapan arsitektur hijau pada perancangan difokuskan pada prinsip-prinsip yangberpengaruh pada usaha konservasi energi dan air, namun bangunan tetap nyaman dan sehat.Kegiatan olahraga merupakan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan dan kenyamananlingkungan latihan, yang kemudian berhubungan dengan efektifitas kegiatan olahraga. Semakinnyamandansehatfasilitasolahragayangmewadahi,semakinbaik.Arsitekturhijaumemilikitujuanuntuk memperhatikan kesehatan pengguna, sehingga dianggap selaras dengan tujuan dankebutuhan wadah kegiatan olahraga. Gedung fasilitas olahraga menggunakan energi listrik dan air yang cukup besar untukpengoperasianbangunan,terutamaketikadiadakankegiatan-kegiatansepertiturnamenataueventlain.Denganmenekankanprinsip-prinsiparsitekturhijaupadaperancanganbangunan,penggunaanenergi listrik dapat diminimalisir dengan berbagai usaha. Prinsip arsitektur hijau yang dapat diaplikasikan pada bangunan untuk mencapai tujuanberkaitandengankonservasienergiadalah:

a. Workingwithclimate/memanfaatkankondisitapakdansumberenergialami:1) Memposisikan lapanganpermainanyangberorientasikeUtara-Selatan,karenacahaya

matahariyangstabil;2) Memaksimalkan energi alam di sekitar bangunan, seperti memaksimalkan potensi

mataharisebagaisumberenergipendukungmelaluipenggunaanpanelsurya;3) Memaksimalkan cahaya matahari untuk penerangan alami dengan menggunakan

materialtransparansepertikaca;4) Memaksimalkan sirkulasi penghawaan alami pada ruangan-ruangan selain lapangan

permainan;5) Menampungairhujanagardapatdigunakankembali;6) Menggunakan tumbuhan dan air untuk mengatur iklim (seperti dengan pembuatan

kolamdisekitarbangunan).

b. Respectforsite/menanggapikeadaantapakbangunan:Memaksimalkantumbuhandanlahanhijauuntukperesapanairdenganmempertimbangkanluas permukaan dasar bangunan seminimal mungkin. Lahan hijau juga dapat berfungsisebagairuangterbukahijauuntukwadahbersosialisasimasyarakatsekitarsite.

c. Conservingenergy/hematenergi:1) Menekanpenggunaanenergilistrikdenganmemanfaatkanenergialami;2) Menggunakanteknologidayarendahdanhanyadinyalakanketikadigunakan;3) Mengatur letak dan jumlah lampu, agar dapat menerangi lapangan permainan yang

sesuaistandardanefisien.

Page 3: KONSERVASI ENERGI DAN AIR PADA FASILITAS OLAHRAGA …

AriekaFathiKinantiPutri,EdiPramonoSinggih/JurnalSENTHONG2019

______________________________________________________________________ 79

2.METODEPENELITIAN

Penelitiandiawalidenganpengumpulandataterkait isudanpermasalahandi lapangan.Isudanpermasalahanfasilitasolahragaindooryangditemukandilapanganadalahtingkatpenggunaanenergi danpenggunaanair dalampelaksanaan kegiatanolahraga,event danperawatanbangunanyang tinggi. Untuk menekan tingkat penggunaan energi dan air pada bangunan yang tinggi,diperlukanusaha tertentuagarbangunandapatmewadahikegiatanolahragadengannyamandansesuai standar. Usaha yang dilakukan adalah dengan menerapkan prinsip ramah lingkungan danmeminimalisir tingkatpenggunaanenergidanairsecaraberlebihan.Setelah isudanpermasalahanditemukan, kemudian dilanjutkan dengan tahapan perencanaan, yang terdiri dari eksplorasipreseden bangunan olahraga dan teori-teori arsitektur ramah lingkungan, perencanaan tapak,pendataan kebutuhan pengguna dan data penunjang lain yang diperoleh melalui observasi,wawancaradanstudi literatur.Hasilperencanaanyangdidapatadalah idedesainfasilitasolahragaindoor dengan pendekatan arsitektur hijau, yang kemudian dikembangkan pada tahapanperancangan.Perancanganbangunanmengacupadapetunjuk teknisbangunanolahragadan teoriBrenda dan Robert Vale pada buku Green Design for Sustainable Future (1996). Prinsip-prinsiparsitektur hijau yang dapat diterapkan pada bangunan fasilitas olahraga indoor yang dirancangadalah: (a)working with climate/memanfaatkan kondisi dan sumber energi alami, (b) respect forsite/menanggapikeadaantapakbangunan,dan(c)conservingenergy/hematenergi.

3.HASILDANPEMBAHASAN

Objekrancangbangunyangdirencanakanbertujuanagarmenjadiwadahyangnyamandansehat untuk beberapa jenis cabang olahraga. Kenyamanan dan kesehatanmerupakan faktor yangpenting dalam kegiatan olahraga karena dapat berhubungan dengan performa atlet dan pemain.Arena lapangan olahraga didesainmengikuti ketentuan teknis lapangan berstandar nasional, agardapatdigunakanuntukfasilitaslatihanatletdaneventolahragaberskalanasional.

Prinsip-prinsiparsitekturhijaudariteoriBrendadanRobertValeuntukpenghematanenergilistrikdanairyaituworkingwithclimate/memanfaatkankondisidansumberenergialami,respectforsite/menanggapi keadaan tapak bangunan, dan conserving energy/hemat energi yang telahdijabarkan sebelumnya kemudian diterapkan pada perancangan fasilitas olahraga yangdirencanakan.

A. PemilihanTapakLokasi tapak memiliki potensi-potensi tersendiri seperti aksesibilitas, arah angin, arah

matahari, dan keadaan sekitar tapak yang dapat mempengaruhi desain dan bentuk bangunan.Potensi-potensi tapak yang ada, melalui penerapan prinsip arsitektur hijau, kemudian dapatdimanfaatkanuntukmerancangkawasanyangnyamandansehat.Padabangunanolahragapotensi-potensitapakharusselarasdenganstandarteknislapangan.

Page 4: KONSERVASI ENERGI DAN AIR PADA FASILITAS OLAHRAGA …

AriekaFathiKinantiPutri,EdiPramonoSinggih/JurnalSENTHONG2019

______________________________________________________________________ 80

Gambar1.TapakTerpilihSumber:GoogleMaps

Lokasi tapak berada di Kecamatan Tapos, Kota Depok. Luas tapak mencapai 62.000 m2.Berikutmerupakanbatas-batastapak:

Utara :SituRawabadak Selatan:Pemukiman Barat :Jl.RayaBogor Timur :SituRawabadak

Terdapat lahan kosong dan Situ Rawabadak di Utara dan Timur tapak, sehinggamemungkinkan tapak dengan iklim yang lebih sejuk mengingat Kota Depok memiliki udara yangcenderungpanasdangersang.Potensi lahankosongdandanaudi sekitarsitedapatdimanfaatkanjugauntukpengkondisianruangluarbangunan.Mengacupadaprinsiprespectforsitedanworkingwith climate yang telah dijabarkan, selain memanfaatkan danau dan lahan hijau di luar tapak,pengkondisian ruang luar bangunan jugadilakukandenganusahapenghijauandanmenambahkanelemenairdidalamtapak.

B. UsahaKonservasiAira. PenampunganAirHujan

Penampuangairhujandidalamtapakdiwujudkandalambentukkolamairbuatanyangjugaberfungsi untuk sebagai unsur estetika. Kolam air diletakkan di beberapa sisi tapak dekat denganbangunan. Kolam penampung memungkinkan air hujan yang jatuh dikumpulkan sehingga dapatdigunakankembali.

Gambar2.KolamAirpadaBangunan

Page 5: KONSERVASI ENERGI DAN AIR PADA FASILITAS OLAHRAGA …

AriekaFathiKinantiPutri,EdiPramonoSinggih/JurnalSENTHONG2019

______________________________________________________________________ 81

Bakpenampunganairhujandiletakkandibawahtanah.Airhujandariatapdialirkanmelaluipipa menuju bak penampungan tersebut. Air dari bak ini dapat disalurkan dan digunakan untukmenyiramtoilet,perawatanbangunan,perawatanlanskap,danpersediaanairuntukpemadamapi.

b. PeresapanAirmelaluiPenghijauanPenghijauan dilakukan dengan menambahkan vegetasi di seluruh tapak dan bangunan.

Usaha penghijauan berfungsi untuk menambah area penyerapan air hujan. Berikut merupakanbeberapausahapenghijauanyangdilakukan:

1) RuangTerbukaHijau(RTH)Luasdasarbangunandiperkeciluntukmemperbesarareatanahperesapan.Areayangtidakdiperkeras kemudian ditanami rumput Jepang dan berbagai jenis vegetasi yang berfungsisebagaipeneduh,filtermataharidanpolusi,pengarah,danestetikaseperticemara,akasia,dansemak-semakhias.Selainberfungsisebagaidaerahhijaudanpenyerapanair,RTHjugadapatberfungsisebagaipublicspaceuntukareasosialisasipengunjung.

2) PavingBlockuntukAlternatifPermukaanParkirPermukaan parkir memerlukan perkerasan karena beban statis kendaraan berpotensimenyebabkanpenurunanpermukaantanah.Pavingblockdipilihsebagaipermukaanparkirkarenamemilikrongganat,sehinggadapatmeresapairdanditeruskanketanah.

Gambar3.AplikasiPavingBlockpadaPermukaanParkir

3) GreenrooftopGreenrooftopmerupakanusahapenghijauandenganmenambahkanruanghijaupadaatapbangunan. Beberapa manfaat Green rooftop yaitu sebagai lahan peresapan, mengurangijumlahkarbondioksidadiudara,mendinginkanbangunandibawahnya,danmelindungiatapdenganberbagailapisan.

Gambar4.GreenRooftoppadaBangunanSecondaryHall

Padaobjekrancangbangun,greenrooftopdiletakkanpadabangunanSecondaryHall.Atapbangunan diberi lapisanmedia tanam untuk ditanami rumput dan beberapa jenis pohon.Greenrooftopmenyerapairhujankemudiandisalurkanmelaluipipamenujupenampunganairhujandibawahtanah.

Page 6: KONSERVASI ENERGI DAN AIR PADA FASILITAS OLAHRAGA …

AriekaFathiKinantiPutri,EdiPramonoSinggih/JurnalSENTHONG2019

______________________________________________________________________ 82

c. DaurUlangAirKotorAir limbahkotordari toiletataublackwaterdapatdidaurulangmenjadiairbersihsetelah

melalui proses pengolahan dengan bantuan instalasi pengolahan air limbah atau WastewaterTreatmentPlant(WWTP).SistemWWTPdimulaidenganpengumpulanairlimbahdaritoiletmelaluisistemperpipaankemudiandialirkanlangsungmenujuWWTP.

Gambar5.PotonganInstalasiWWTP

BerikutmerupakandiagramsistemWWTP:

Diagram1.ProsesSistemWWTP

Airdan limbahbuangandari toiletdisalurkanmelaluipipaparsilataupipapengumpuldaribangunan.Pipaparsildarisemuamassabangunanmengalirkankotoranmenujupipautama.

Gambar6.PotonganBakPeresapan

Seluruh limbah dari bangunan yangmelewati pipa utama dikumpulkan di bak peresapan.Pada bak peresapan, limbah toilet dibiarkan mengendap selama beberapa hari. Limbah akanmengendapdanairakanmengalirketangkiselanjutnya.

Page 7: KONSERVASI ENERGI DAN AIR PADA FASILITAS OLAHRAGA …

AriekaFathiKinantiPutri,EdiPramonoSinggih/JurnalSENTHONG2019

______________________________________________________________________ 83

Gambar7.PotonganBakEkualisasi

Air yang mengalir dari bak peresapan berwujud air kotor tanpa partikel tinja. Pada bakekualisasi,airkotormasihharusdisaringuntukpasir,tanah,ataubendaasinglain.Prosespadabakekualisasibiasanyaberlangsungpadawaktu-waktutertentupadapagi,siangatausorehari.Fungsibakekualisasidiantaranyaadalah:

a) MenstabilkanPHair limbahsebelumdilanjutkankebak sedimentasimenggunakanbakteriagarbakteridapatbekerjasecaraoptimal,

b) Mengaturkuantitasairyangmasuk.

Gambar8.PotonganBakSedimentasiAnaerob

Setelahmelalui bak ekualisasi, air mengalir ke tangki bak sedimentasi anaerob. Pada baksedimentasi anaerob, air limbah diolah dengan bantuan bakteri anaerob. Sedimentasi denganbakterianaerobdapatmemakanwaktu2-4bulan.

Gambar9.PotonganBakSedimentasiAerob

Air limbah kemudianmengalir ke bak sedimentasi aerob. Pada bak sedimentasi aerob, airlimbah kembali diolah dengan bantuan bakteri aerob. Sedimentasi dengan bakteri aerob dapatmemakanwaktu2-4minggu.

Page 8: KONSERVASI ENERGI DAN AIR PADA FASILITAS OLAHRAGA …

AriekaFathiKinantiPutri,EdiPramonoSinggih/JurnalSENTHONG2019

______________________________________________________________________ 84

Gambar10.PotonganBakPengendapAkhir

Airdaribaksedimentasiaerobkemudianmengalirmenujubakpengendapakhir.Padabaksedimentasiaerob,air limbahsudahmerupakanairyanglebihbersihdibandingkanketikapertamakalimasuk.

Setelahmelaluiprosespengendapakhir,airmengalirmenujuwetland.Wetlandmerupakanareapenyaringanairdenganmenggunakanmediatanaman.Penyaringanmelaluiwetlandberfungsiuntukmenghilangkan zat-zat logam seperti nitrogen dan fosfor.Wetland jugamenyaring sisa-sisalimbahtinjayangmasihtersisa.

Airyangtelahdisaringolehwetlandkemudianmenujukekolamindikator.Kolamindikatorberfungsisebagaipenandakebersihanairyangtelahdisaring.Indikatoryangdigunakanpadakolammenggunakan ikan. Jika ikan-ikandi kolammasihhidupdidalamair yangditampungpadakolam,menandakan kualitas air sudah bersih. Jika ikan pada kolam indikator mati, menandakan bahwakualitasairmasihbelumlayakpakai.

Air yang disaring melalui instalasi WWTP dapat digunakan sebagai cadangan air untukutilitaskebakaran,untukperawatanbangunan,menyiramtanaman,atauditampungdikolamuntukmembantumengaturiklim.

C. UsahaKonservasiEnergiUsahakonservasienergidilakukanuntukmenekanpenggunaanenergilistrikmelalui

pemanfaatanenergialami,yaitumataharidanangin.

a. PenggunaanEnergiAlamidariMatahariMatahari adalah sumber energi alami untuk cahaya dan panas. Cahaya matahari dapat

digunakan sebagai pencahayaan alami pada siang hari. Pada bangunan Fasilitas Olahraga Indooryang direncanakan, sinarmatahari dapatmasukmelalui atas (skylight) dan samping (jendela dandindingtransparan).

Page 9: KONSERVASI ENERGI DAN AIR PADA FASILITAS OLAHRAGA …

AriekaFathiKinantiPutri,EdiPramonoSinggih/JurnalSENTHONG2019

______________________________________________________________________ 85

Gambar11.PencahayaanAtasmelaluiSkylight

Pencahayan alami dari samping pada bidang vertikal bangunan, dengan menggunakanmaterialtransparanmerupakansalahsatuupayauntukmemaksimalkansinarmatahariyangmasuk.Namun untukmenghindari panas berlebihan dapat ditambahkan kulit kedua atau secondary skin.Selain penggunaan dinding transparan, pada dinding masif dapat diletakkan jendela untuk jalurmasukcahayadanudara.

Gambar12.SecondarySkinpadaBangunan

Gambar13.JendelaTinggiuntukPencahayaanSampingmelaluiDinding

Pencahayaan alami dari samping diaplikasikan pada zona ruang sirkulasi dan administrasi,sertalapanganbasketdanfutsalpadasecondaryhall.Untukmenghindaripanasberlebihan,padasisiBaratdanTimurditambahkansecondaryskinyang jugaberfungsisebagaiverticalgarden.Vegetasi

Page 10: KONSERVASI ENERGI DAN AIR PADA FASILITAS OLAHRAGA …

AriekaFathiKinantiPutri,EdiPramonoSinggih/JurnalSENTHONG2019

______________________________________________________________________ 86

padaverticalgardendapatberfungsigandasebagaifiltermatahari,sebagaiestetikabangunan,danmembantumendinginkaniklimdalambangunan.

b. TeknologiPanelSuryaSelain penambahan elemen air dan penghijauan, penghematan energi juga dilakukan

dengan teknologi, yaitu panel surya. Panel suryamengubah energimataharimenjadi listrik untukmemenuhikebutuhanbangunan.

Gambar14.PanelSuryapadaBangunanMainIndoorArena

Padaobjekrancangbangun,teknologipanelsuryadiletakkandiatapbangunanmainindoorarenadansecondaryhalluntukkemudiandigunakanuntukmembantumenyuplailistrik.

c. PenghawaanAlamiSirkulasipenghawaanalamipadaobjekrancangbangunmenggunakansistemventilasisilang

(cross ventilation), yaitu sistem ventilasi yangmenggunakan lubang bukaan dalam posisi berbedaantara lubang masuk udara (inlet) dan lubang keluar udara (outlet). Sistem cross ventilationmemungkingkanudarabersirkulasikeseluruhruang.

PenghawaanalamidapatmenurunkanpenggunaanlistrikuntukACdenganmemaksimalkanjalur angin yangmelewati site.Anginberhembusdari arahUtara tapakmenujuSelatan.Ruangan-ruanganpadaSecondaryHalldilantai2kecualiareagymdibuatterbukadantanpadinding,sehinggamemudahkan jalur angin berhembus ke seluruh bangunan. Pada dinding, diberikan bouvenlightuntukmeneruskanjaluranginkeruangan.

Gambar16.JalurAnginpadaBangunanSecondaryHall

d. PengkondisianIklimBangunanMelaluiPenghijauanVegetasi dapat membantu mengkondisikan area sekitar menjadi lebih sejuk, sehingga

menekan penggunaan penghawaan buatan. Berikut merupakan aplikasi penghijauan untukmembantumenyejukkaniklimpadadesainbangunan:

Page 11: KONSERVASI ENERGI DAN AIR PADA FASILITAS OLAHRAGA …

AriekaFathiKinantiPutri,EdiPramonoSinggih/JurnalSENTHONG2019

______________________________________________________________________ 87

i. GreenrooftopGreen rooftop pada Secondary Hall berfungsi sebagai ruang terbuka hijau tambahanuntuk bersosialisasi, menikmati pemandangan ke danau, dan sebagai permukaantambahanuntuk joggingtrack.RumputdanvegetasipadapermukaanatapSecondaryHall,jugaberfungsiuntukmendinginkanruangandibawahatap.

ii. VerticalgardenVertical gardenmerupakan upaya penghijauan yang dapat diaplikasikan pada bidangvertikal, sehingga memungkinkan penghijuan pada bidang-bidang seperti dinding,secondaryskin,danlain-lain.

Gambar15.VerticalGardenpadaBangunanSecondaryHall

Pada objek rancang bangun, vertical garden tidak hanya berfungsi sebagai penghijauan,namun juga sebagai filter debudan silaumatahari,mengurangi tampiashujan,membantumengkondisikaniklimdalambangunan,danelemenestetikabangunan.

Page 12: KONSERVASI ENERGI DAN AIR PADA FASILITAS OLAHRAGA …

AriekaFathiKinantiPutri,EdiPramonoSinggih/JurnalSENTHONG2019

______________________________________________________________________ 88

4.KESIMPULANDANSARAN

Dari penjabaran di atas, beberapa usaha konservasi air dan energi yang diterapkan padadesain bangunan Fasilitas Olahraga Indoor di Kota Depok mengacu pada teori arsitektur hijauadalah:

a. Memaksimalkan penampungan air hujan dengan kolam buatan dan peresapan airmelaluiperluasan RTH, penggunaan paving block untuk alternatif perkerasan, dan menggunakangreen rooftop sehingga air hujan yang diserap di atap dapat disalurkan menujupenampungandandapatdigunakankembali.

b. MelakukandaurulangairbekasdengansistemIPALWWTP.c. Memaksimalkan sinar matahari untuk pencahayaan alami dengan penggunaan dinding

transparan dan jendela untuk pencahayaan dari samping dan skylight untuk pencahayaandariatas.

d. Mengubah sinar matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan panel surya untuksumberlistrikpendukung.

e. Pengkondisianiklimbangunandenganverticalgardendanpenghawaanalami.

REFERENSI

Departemen Pekerjaan Umum (1994) Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan GedungOlahraga.Bandung:YayasanLPMB.

Frick, Heinz, Antonius Ardiyanto, dan AMS Darmawan (2008) Ilmu Fisika Bangunan. Yogyakarta:Kanisius.

Karyono,TriHarso(2010)GreenArchitecture:PengantarPemahamanArsitekturHijaudiIndonesia.Jakarta:PT.RajaGrafindoPersada.

Sugini(2014)KenyamananTermalBangunan:KonsepdanPenerapanpadaDesain.Yogyakarta:M.T.GrahaIlmu.

Vale,Brenda,danRobertVale(1996)GreenDesignforSustainableFuture.ThamesandHudson.