Upload
prila-poenya-kamoe
View
1
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
.
Citation preview
Gambaran tingkat
Pengetahuan Keluarga Tentang Asma Bronkhial pada Anak
usia sekolah 6-12 tahun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Laporan ogranisasi kesehatan dunia (WHO) dalam World Health Report,
sebanyak 300 juta orang menderita asma dan 225 ribu penderita meninggal di seluruh
dunia. Angka kematian yang disebabkan oleh penyakit asma di seluruh dunia
diperkirakan akan meningkat 20 % untuk sepuluh tahun mendatang, jika tidak
terkontrol dengan baik. Yang perlu di khawatirkan pada penyakit asma ini adalah
meningkatnya penderita asma pada anak usia 6-12 tahun atau yang masih duduk di
SD. (WHO, 2006)
Global Initiative for Asthma (GINA) memperkirakan bahwa hampir 300 juta
orang di seluruh dunia menderita asma pravelensi asma tertinggi di seluruh Dunia
ditemukan di Britania Rayadan bekas koloninya. Rata-rata lebih dari 1 dan 15
penduduk di Britania Raya menderita asma. Asma merupakan salah satu penyebab
utama pasien anak dirawat rumah sakit dengan lebih dari 75.000 kunjungan ke gawat
darurat pertahunnya. Data tersebut menunjukan bahwa diperkirakan 1 dari 4 orang
memiliki asma berat atau asma sedang yang akan membaik bila terapi adekuat.
(Clark,Margaret Varnell, 2013).
Hampir 44 juta penduduk di Asia Timur atau daerah Pasifik menderita asma,
meskipun pravalansi dan laporan yang ada menunjukan variasi yang besar di daerah
itu, di Cina terdapat variasi prevalensi asma sebesar 10 kali lipat. Para ahli percaya
bahwa peningkatan prevalensi asma yang signifikan akan dilaporkan di Cina. Mereka
meramalkan bahwa peningkatan absolut prevalensi asma sebesar 2% di Cina akan
menyebabkan penambahan 20 juta pasien asma di seluruh dunia. (Clark,Margaret
Varnell, 2013).
Prevalansi nasional untuk penyakit asma sebesar 4,0% (bedasarkan diagnosis
tenaga kesehatan dan gejala). Sebanyak 9 provinsi yang mempunyai prevalensi
penyakit asma diatas prevalensi nasional, antara lain adalah Nangro Aceh Darusalam
diurutan pertama, diikuti oleh Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, Kalimantan Selatan , Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan
Papua Baarat (RIKESDAS, 2007).
Menurut data studi Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di berbagai
propinsi di Indonesia, asma menduduki urutan kelima dari sepuluh penyebab
kesakitan (morbiditas) bersama-sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. Asma,
bronkitis kronik, dan emfisema sebagai penyebab kematian (mortalitas) keempat di
Indonesia atau sebesar 5,6%. Lalu dilaporkan prevalensi asma di seluruh Indonesia
sebesar 13 per 1.000 penduduk (PDPI, 2006). Asma bronkhial adalah penyakit yang
masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di hampir semua negara di dunia, di
derita oleh anak-anak sampai dewasa dengan derajat penyakit yang ringan sampai
berat, bahkan dapat mengancam jiwa seseorang. Lebih dari seratus juta pendunduk di
seluruh dunia menderita asma dengan peningkatan prevalensi pada anak-anak.
(GINA, 2006)
Penyakit asma banyak ditemukan pada anak-anak, terutama tinggal di daerah
perkotaan dan industri. Kejadian asma hampir meningkat di seluruh dunia, baik
negara maju maupun negara berkembang termasuk indonesia. Kira-kira sembilan juta
anak amerika serikat dibawah umur 18 tahun mederita asma dan empat juta
mengalami sekurang-kurangnya sekali serangan asma setiap tahun. Penelitian ini
menunjukan bahwa 50% telah diagnosis, dengan beberapa statistik yang menyatakan
bahwa jutaan anak penderita asma telah mengalami salah diagnosis dan dinyatakan
mengalami bronkitis berulang atau atau pnemunia (Rachelefsky, 2006).
Asma biasanya dikenal dengan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya
wheezing (Mengi) intermiten yang timbul sebagai respon akibat paparan terhadap
suatu zat iritan atau alergen. Sayangnya banyak penderita sama yang juga
beranggapan seperti ini. Pola pikir ini mengakibatkan penatalaksanaan asma hanya
berfokus pada gejala asma yang muncul dan tidak ditunjukan pada penyebab yang
mendasari terjadinya kondisi tersebut. (Clark,Margaret Varnell,2013). Bedasarkan
Heru Sundaru (Departemen Ilmu Penyakit dalam FKUI) Prevalensi asma di Kota K
meningkat jadi 5,2 % pada tahun 2008. Sementara menunjukkan prevalensi asma
pada anak sekolah dasar usia 6-12 tahun adalah 3,7 - 6,4 % .
Dari hasil survei awal yang dilakukan di poliklinik Anak RSU Kota - yang
menderita asma dari November 2014 sampai Maret 2014 dengan jumlah 28 orang
anak yang menderita asma pada usia 6-12 tahun.
Bedasarkan data diatas tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti “Gambaran
pengetahuan keluarga tentang asma bronkhial pada anak usia sekolah 6-12 tahun di
RSU Kota - ”. Karena hal ini sangat mempengaruhi tingkat perkembangan anak
diantaranya :
1. Anak memiliki tingkat kerentanan penyakit yang cukup tinggi
2. Asma dapat menghambat pertumbuhan anak
3. Asma dapat mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti dapat merumuskan suatu masalah yaitu “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Asma Bronkhial pada Anak usia sekolah 6-12 tahun di RS ?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui “Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Asma
Bronkhial pada Anak usia sekolah 6-12 tahun di RS.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan
keluarga tentang:
a. Pengertian asma
b. Penyebab asma
c. Tanda dan gejala asma
d. pencegahan kekambuhan asma
D. Manfaat
1. Teoritis
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau
masukan bagi perkembangan ilmu pendidikan dan menambah kajian ilmu kesehatan
khususnya ilmu keperawatan klinik dalam meningkatkan mutu pelaksanaan praktik
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan yang kompeheresif.
2. Praktis
Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
bagi pihak yang menjalankan praktik keperawatan khususnya profesi keperawatan
dala menjalankan tugas profesi :
a. Ilmu Metodologi
Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu
masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui, dab data yang
diperoleh dari penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan
masalah.
b. Bagi keluarga pasien
Diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi keluarga pasien yang
mempunyai anak yang menderita asma sehingga keluarga pasien mengerti tentanga
asma
c. Bagi Pelayanan Kesehatan
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perawat yang ada di Rumah Sakit
dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya dengan pasien
yang menderita asma.
d. Bagi institusi pendidikan
dapat memberikan tambahan informasi, pengetahuan dan bahan referensi untuk
perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai asma. Penulisan ini dapat
digunakan sebagai bahan acuan untuk institusi pendidikan DIII keperawatan dalam
upaya meningkatkan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.
E. Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup Waktu
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan April sampai bulan - .
2. Ruang Lingkup Tempat
Lokasi yang digunakan untuk penelitian ini di RS -.
3. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam
pendidikan keperawatan.