Kontinuasi Medan Magnetik

Embed Size (px)

Citation preview

  • Annisa Sofhia Pratiwi

    Kontinuasi Medan Magnetik

    Ada wilayah untuk kontinuasi ke atas dan kontinuasi ke bawah dalam interpretasi Magnetik.

    Dimana kegunaan dari peta kontinuasi menyimpang di beberapa bagian dari kegunaan dalam

    interpretasi gravitasi.

    1. Kontinuasi ke Atas

    Kontinuasi ke atas terkadang digunakan dalam penggunaan untuk menyederhanakan tampilan dari

    peta magnetic dengan penekanan pada kondisi lokal. Kontinuasi ke atas akan mempertajam

    gangguan tanpa merusak kondisi wilayahnya. Dengan persamaan sebagai berikut :

    Dimana

    2. Kontinuasi ke bawah

    Kontinuasi ke bawah digunakan untuk tujuan yang pastinya berlawanan dengan kontinuasi ke atas,

    yaitu untuk meningkatkan resolusi dari anomali yang lemah.

    Peters mengatakan jika kita dapat mengasumsikan bahwa material magnetik terpolarisasi vertical,

    kontinuasi ke bawah dapat juga digunakan untuk menjelaskan perbedaan bentuk batas kontak yang tak

    selaras tetapi berbeda media. Sebelum kita memperinci lebih jauh tentang hal ini, kita seharusnya

    menandai bahwa fokus ilmu kita adalah magnetik batuan dengan asumsi dari keseragaman yang

    sempurna untuk property magnetik di seluruh area tanah sangat lemah dan menggunakan kontinuasi ke

    bawah untuk penggambaran peta structural.

    Anomali magnetik akan dihasilkan pada saat Z = 0 karena perubahan kedalaman dari magnetisasi batuan

    akan dipengaruhi oleh potensial.

  • Annisa Sofhia Pratiwi

    Kontinuasi adalah transformasi matematis antar bidang ketinggian dari titik-titik akuisisi

    data, sehingga dapat dipakai sebagai filter.

    1. Kontinuasi upward

    Kontinuasi upward merupakan proses kontinuasi data yang seakan kita melakukan pengukuran di

    tempat yang lebih tinggi dari pada tempat pengukuran sesungguhnya

    Kontinuasi dimaksudkan untuk mengurangi efek anomali dangkal dan untuk mendapatkan efek anomali

    magnetik dari benda dalam yang dikenal sebagai anomali regional (untuk menyederhanakan

    kenampakan peta magnetik dengan menekan pola-pola lokal) Dengan demikian, kontinuasi up ward bisa

    dikatakan sebagai low pass filter

    Prinsip Kontinuasi :

    Medan magnetik memenuhi hukum Laplace. Dengan demikian dimungkinkan untuk menghitung

    medan magnetik pada suatu area permukaan tertentu jika diketahui besar medan magnetik di suatu

    luasan permukaan yang lain selama diantara kedua permukaan tersebut dianggap tidak ada benda

    bermassa (yang dapat menimbulkan medan magnetik)

    Contoh kontinuasi up ward (aku gak yakin ini boleh di presentasiin apa enggak)

    2.

  • Annisa Sofhia Pratiwi

    2. Kontinuasi down ward

    Kebalikan dari Kontinuasi upward, yaitu mendekatkan bidang pengukuran terhadap benda anomali dan

    ini berarti mendominankan pengaruh anomali benda lokal/dangkal. Meskipun kontinuasi down

    ward bukanlah low cut filter tetapi ia bisa dikatakan sebagai sebuah high pass filter ( menguatkan

    resolusi anomaly lemah)

    Contoh kontinuasi downward

    Asumsi Peters

    Material magnetik terpolarisasi secara vertikal, sehingga kontinuasi downward dapat digunakan untuk

    menentukan bentuk interface seragam tetapi media magnetisasinya berbeda

    Batuan termagnetisasi secara seragam sempurna untuk sifat-sifat magnetik adalah sangat lemah, dan

    jika menggunakan kontinuasi downward untuk tujuan menggambarkan peta struktur harus digunakan

    dengan reservasi yang kuat

  • Annisa Sofhia Pratiwi

    Dasar dari sugesti Peter adalah: dalam gambar 11.2, misalkan bahwa batuan kristalin termagnetisasi

    seragam, kedalamannya dari permukaan teratas batuan ini diberikan oleh nilai rata-rata d plus h(x,y)

    yang lebih kecil, yang mewakili relif topografi pada permukaan batuan beku(karena perapian)

    Misalkan k adalah kontras suseptibilitas magnetik volume rata-rata antara batuan kristalin dan batuan

    nonkristalin, dan H0 adalah intensitas medan geomagnetik. Intensitas magnetik akan dihasilkan pada

    z=0 karena perubahan kedalaman batuan termagnetisasi akan diberikan oleh potensial

    (rumusnya yang ini)

  • Annisa Sofhia Pratiwi

    Menghitung pada z=d, adalah penting untuk mentukan potensial magneticanomaly pada level tersebut

    dari pengukuran yang diambil pada z=0 .dengan menggunakan transformasi Fourier pada persamaan:

    Transformasi fourier

  • Annisa Sofhia Pratiwi

    Fourier inversion persamaan (11.15) memberikan kesulitan yang sama dengan konvergensi sebagai

    analog problem dalam metode gravity, hanya dalam bentuk terintensifkan. Karena umumnya karakter

    noise (oleh karena sensitivitasnya yang lebih tinggi pada pola/sisi dekat permukaan), data magnetik

    harus dismooth sebelum kontinuasi downward dilakukan. Nilai diambil pada grid regular dengan titik-

    titik mxn pada z=0, dan formula yang anolog persamaan(11.13) mungkin digunakan membawa medan

    downward. Sebagai alternatif,kita menggunakan metode smoothing analitik Bullard dan Cooper

    Karena batasan inheren anomali medan vertikal dan polarisasi vertikalnya, aplikasi prinsip metode Peter

    hanya untuk interpretasi survey magnetic ground yang dibuat pada latitude magnetik yang tinggi.

    Karena kebanyakan survey magnetik yang dibuatdari pesawat menggunakan instrument medan total,

    maka praktis lebih memerlukan metode kontinuasi yang dapat digunakan dengan pengukuran medan-

    total. Untuk melanjutkan medan magnetik total upward atau downward, adalah penting untuk

    mengekstrak komponen vertikal dari kemudian menghitung kontinuasi . Kedua operasi

    ini dapat dikombinasikan ke dalam hitungan tunggal

    Masalah menghitung komponen medan vertical dari peta pertama kali dipecahkan oleh Hughes dan

    Pondrom, Untuk menemukan kita mulai dengan menuliskan

  • Annisa Sofhia Pratiwi

  • Annisa Sofhia Pratiwi

    Metode transformasi Fourier diaplikasikan seperti biasa, akanmemberikan peta pseudo-gravity

    pada kedalaman d