19
i KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Oleh: MUFID JUNAEDHI Q 100 140 040 PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

i

KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI

PEDAGOGIK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA

GURU DI KABUPATEN KLATEN

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana

Oleh:

MUFID JUNAEDHI

Q 100 140 040

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

ii

Page 3: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

iii

Page 4: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

iv

Page 5: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

1

KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI

PEDAGOGIK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA

GURU DI KABUPATEN KLATEN

Oleh

Mufid Junaedhi1, Budi Murtiyasa

2 dan Suyatmini

3

1Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

2,3 Dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menguji (1) kontribusi program induksi

guru, kompetensi pedagogik, dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru, (2) kontribusi

program induksi guru pemula terhadap kinerja guru, (3) kontribusi kompetensi pedagogik

terhadap kinerja guru, (4) kontribusi lingkungan kerja terhadap kinerja guru di Kabupaten

Klaten. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan

pendekatan deskriptif korelasional. Jumlah sampel dalam penelitian ini 63 orang guru

SMP honorer K2 CPNS di kabupaten Klaten. Teknik pengumpulan data dengan

proporsional sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif,

uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji t, uji F, koefisien determinasi (R2),

sumbangan efektif dan sumbangan relatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)

terdapat kontribusi secara simultan program induksi guru pemula, kompetensi pedagogik,

dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru di Kabupaten Klaten dengan nilai koefisien

determinasi(R2) sebesar54,5% pada taraf signifikasi ∝= 0,000 < 0,05, (2) terdapat

kontribusi yang signifikan program induksi guru pemula terhadap kinerja guru dengan

nilai kontribusi sebesar 21,4%,(3) terdapat kontribusi yang signifikan kompetensi

pedagogik terhadap kinerja gurudengan nilai kontribusi sebesar 15,95%, (4) terdapat

kontribusi yang signifikan lingkungan kerja terhadap kinerja gurudengan nilai kontribusi

sebesar 17,43%.

Kata kunci: program induksi guru pemula, kompetensi pedagogik, lingkungan kerja,

kinerja guru.

Abstract

This research aims to analyze and measure (1) The contribution of the beginner teacher

induction program, pedagogy competency, and working environment on the performance

of the teachers, (2) The contribution of the beginner teacher induction program to the

performance of the teachers, (3) pedagogy competency contribution to the performance of

the teachers, (4) the contribution of the working environment on the performance of the

teachers in Klaten regency. This research method is quantitative research using

descriptive correlational approach. The number of samples in this research was63

honorary teachers K2 appointed as the government employees in Klaten. The technique

of collecting data used proportional sampling. Data analysis in this research used

descriptive statistics test, classical assumptions, multiple regression analysis test, t-test, F-

test, determination coefficient (R2),effective and relative contributions. The results of the

study showed that: (1) there is a simultaneous contribution beginner teacher induction

program, pedagogy competency, and working environment towards the performance of

the teachers in Klaten regency with the value of the determination coefficient (R2) about

Page 6: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

2

54,5% with significant level is 0,000 smaller than 0,05, (2) there is a significant

contribution to the beginner teacher induction program to teacher performance with

effective contribution about 21.4%, (3) there is a significant contribution to pedagogy

competency of teacher performance with effective contribution about 15,95%, (4) there is

a significant contribution to the work environment of teacher performance with effective

contribution about 17,13%.

Key Words: beginner teacher induction program, pedagogy competency, the working

environment, the performance of the teachers.

1. PENDAHULUAN

Sumber daya manusia yang bermutu adalah investasi masa depan. Sumber daya

manusia yang berkualitas hanya dapat dihasilkan oleh sistem pendidikan yang

bermutu.Salah satu faktor yang menopang sistem pendidikan yang bermutu

adalah tersedianya guru yang profesional.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah (UU No 14 tahun 2005 ayat. Mengingat peran

guru yang sangat strategis dalam pembangunan pendidikan, maka seorang guru

harus dipersiapkan dengan matang.Persiapan tersebut haruslah berkesinambungan

mulai dari pre-service dan pendidikan profesi guru di LPTK sampai menjadi guru

pemula di satuan pendidikan.

Kenyataan yang sangat kontradiktif yang terjadi saat ini adalah ketika isu

peningkatan mutu pendidikan didengungkan justru ada kecenderungan

menurunnya kinerja guru. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya guru yang tidak

menyiapkan perencanaan pengajaran sebagaimana mestinya, guru kurang

menguasai metode pengajaran sesuai materi, banyak guru yang tidak

memanfaatkan waktu secara efektif, terlambat datang dan sebagainya.Faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang sangatlah kompleks. Sutermeister

(Sugiyono, 2007:27) menggambarkan faktor-faktor tersebut antara lain adalah :

latihan dan pengalaman kerja, pendidikan, sikap kepribadian, organisasi , para

pemimpin, kondisi sosial, kebutuhan individu, kondisi fisik tempat kerja,

kemampuan, motivasi kerja dan sebagainya.

Page 7: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

3

Kinerja guru adalah seperangkat perilaku yang ditunjukkan oleh guru pada

saat menjalankan tugas dan kewajibanya dalam bidang pengajaran. Dalam

melaksanakan tugasnya sebagai guru banyak faktor yang dapat mempengaruhi

kinerja guru. Faktor yang menjadi ukuran kinerja guru yang dikembangkan oleh

Mitchel.T.R dan Larson (1987) meliputi: (1) Kemampuan (Capability), (2)

Prakarsa / Inisiatif (initiative), (3) Ketepatan waktu (prontness), (4) Kualitas hasil

kerja (quality of work) , dan (5) Komunikasi (communication).

Faktoryang dianggap paling berperan dalam mendukung kinerja guru

adalah melalui Program Induksi Guru Pemula, kompetensi pedagogik dan

lingkungan kerjanya.Mengingat peran guru yang sangat strategis dalam

pembangunan pendidikan, maka seorang guru harus dipersiapkan dengan matang.

Persiapan-persiapan yang diperlukan pada saat awal seorang guru mengajar dan

mengenal lingkungan sekolah antara lain: pengenalan karakteristik peserta

didik, budaya sekolah, beradaptasi dengan lingkungan dan berkomunikasi dengan

warga sekolah. Salah satu program yang dapat membekali guru pemula dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi guru pada awal mereka bertugas adalah

PIGP.

Program induksi guru pemula adalah kegiatan orientasi, pelatihan ditempat

kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam

proses pembelajaran dan konseling pada sekolah atau tempat

kerjanya(Permendiknas No. 27 tahun 2010 pasal 1 ayat 1). Indikator-indikator

seorang guru pemula adalah (1) profesional, (2) kesejawatan, (3) akuntable, dan

(4) berkelanjutan.

Salah satu ukuran variabel kinerja guru adalah adanya dukungan

kompetensi pedagogik guru.Dalam Standar Nasional Pendidikan, pasal 28 ayat (3)

butir a dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah

kemampuan menegelola pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman

terhadap peserta didik, pernacangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil

belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengatualisasi berbagai potensi

yang dimilikinya.

Page 8: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

4

Kompetensi pedagogik guru diukur dari beberapa aspek yaitu : (1)

Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan, (2) Pemahaman peserta didik,

(3) Pengembangan kurikulum/ sillabus, (4) Perancangan pembelajaran, (5)

Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik, dialogis dan interaktif, (6) Evaluasi

hasil belajar sesuai prosedur dan standar yang dipersyaratkan dan (7) Pemanfaatan

teknologi pembelajaran.

Menurut Castetter (1981:281) berpendapat bahwa secara umum terdapat

tiga sumber utama yang mempengaruhi efektif tidaknya kinerja seseorang yaitu :

faktor individu, faktor organisasi, dan faktor lingkungan.

Menurut Basuki dan Susilowati ( 2005:40) lingkungan kerja adalah segala

sesuatu yang berada dalam lingkungan yang dapat mempengaruhi baik secara

langsung maupun tidak langsung atau sekelompok orang didalam di dalam

melakukan aktifitasnya.Untuk menunjang kinerja guru diperlukan kondisi

lingkungan kerja yang aman, nyaman dan kondusif.Kondisi lingkungan kerja bisa

dipengaruhi dari (1) lingkungan kerja fisik dan (2) lingkungan kerja

nonfisik.(Sedarmayanti, 2009).

Tujuan penelitian ini secara umum untuk mmenganalisis dan menguji

besarnya kontribusi PIGP, kompetensi pedagogik, dan lingkungan kerjaterhadap

kinerja guru CPNS SMP Honorer K2 di Kabupaten Klaten. Secara khusus

penelitian ini untuk manganalisis dan menguji(1) kontribusi PIGP terhadap

kinerja guru, (2)kontribusi kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru, (3)

kontribusi lingkungan kerja terhadap kinerja guruCPNS SMP Honorer K2 di

Kabupaten Klaten.

Pada tataran teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai bahan studi lanjutan yang relevan dan bahan kajian kearah

pengembangan konsep-konsep pengembangan guru yang mendekati pertimbangan

kontekstual dan konseptual serta kultur yang berkembang pada dunia pendidikan

menyangkut program induksi guru pemula, kompetensi pedagogik dan kondisi

lingkungan dan kinerja guru yang mengarah pada tercapainya kualitas pendidikan.

Page 9: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

5

2. METODE

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan pendekatan

deskriptif.Jenis penelitian yang digunakan adalahpenelitian korelasional.Tujuan

penelitian korelasi untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas dengan

variabel terikat.Hubungan tersebut bisa berbentuk hubungan korelasional atau

saling hubungan, sumbangan atau kontribusi satu variabel terhadap variabel

lainnya ataupun hubungan sebab akibat (Sutama, 2012:40).Subjek penelitian ini

adalah semua guru CPNS SMP Honorer K2 di Kabupaten Klaten. Yang

berjumlah 167 orang. Sampel ujicoba berjumlah 30 orang yang berada di luar

sampel tetapi masih dalam populasi dan sebagai sampel pengambilan data

berjumlah 63 orang.Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional

sampling.Teknik yang digunakan dalam pemilihan sampel dengan teknik pilihan

acak (random selection).

Teknik pengumpulan data dengan membagikan angket (kuesioner).Angket

yang digunakan terlebih dahulu diuji cobakan pada 30 guru CPNS Honorer K2

SMP diluar populasi penelitian untuk menentukan validitas dan reliabilitasnya.

Validitas instrumen menggunakan korelasi Pearson Product Momentmelalui uji

t.Reliabilitas instrumen menggunakan Alfa Cronbach.Teknik

pengukuraninstrumen penelitian menggunakan skala Likert, dengan cara

mengumpulkan seluruh data hasil pengisian angket, penyekoran pada skala Likert,

ujicoba instrumen dan pelaksanaan penelitian.

Teknik analisis data berupa statistik deskriptif yang berhubungan dengan

pengumpulan, peringkasan masing-masing prediktor.Teknik analisis data juga

menggunakan uji asumsi klasik, yang terdiri dari uji normalitas,uji autokorelasi,

uji multikolinearitas dan uji heterokedastisitas.Analisis regresi berganda

digunakan untuk meramalkan keadaan variabel dependen apabila dua atau lebih

variabel independen dimanipulasi.Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2014: 84).Pengujian hipotesis

dalam penelitian ini menggunakan uji t (parsial) dan uji F (simultan).Setelah uji F

(simultan) diketahui, kemudian dicari sumbangana efektif (SE) dan sumbangn

Page 10: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

6

relatif (SR) masing-masing prediktor. Uji coba instrumen dan teknik analisis data

dengan bantuan program SPSS versi 16.0.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui kualitas dari masing-masing variabel penelitian,

makaditempuh menggunakanmetode analisis statistik. Analisis yang digunakan

dengan mencari nilai rata-rata (mean). Mean merupakan teknik penjelasan

kelompok yang didasarkan pada rata-rata dari kelompok tersebut. Mean

merupakan metode analisis statistik yang menggambarkan nilai yang mewakili

seluruh data, karena semua data mendapatkan kesempatan dan proposri yang

sama dalam perhitungan dalam proses mendapatkan mean.(Sugiyono, 2014:29).

Tabel 1. Rekapitulasi Persentase Frekuensi

Variabel Mean Med Mod St.Dev Max Min Kategori (%)

SB B C K

PIGP

Komp.Pedagogik

Lingkungan Kerja

Kinerja Guru

60.06

66.71

58.80

58.36

60.

67.

56.

58.

60.

68.

56.

58.

5.127

4.005

3.796

3.133

69

74

64

64

52

60

50

52

20,6

15,9

31,7

7,93

12,7

28,6

30,2

28,6

38,1

31,7

28,6

46,0

28,6

23,8

9,5

17,4

Sumber : Hasil Olah Data 2016 SPSS Versi 16.0

Keterangan: SB=Sangat Baik, B=Baik, C=Cukup, K=Kurang,

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 1dapat diketahui nilai

meansebesar 60,06,nilai median sebesar 60,0 dan nilai modus sebesar 60,0 dan

standar deviasi 5,127 dengan nilai maksimum 69 dan nilai minimum 52. Dengan

demikian hasil nilai untuk variabel PIGP apabila diterapkan pada tabel interval

nilai, maka menduduki interval antara 57-61 termasuk dalam kategori cukup baik

dengan nilai 38,1%.

Hal ini menunjukkan bahwa motivasi sebagianguru CPNS SMPHonorer

K2 di Kabupaten Klaten untuk meningkatkan kinerjanya di sekolah masih

kurang.Hal itu tampak dengan dari rendahnya hasil indikator variabel PIGP guru

pada aspek profesionalitas dan berkelanjutan dalam pengembangan diri.Meskipun

PIGP bukan merupakan satu-satunya faktor dalam peningkatan kinerja guru

disekolah tetapiprogram induksi guru pemula merupakan program bagi guru

Page 11: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

7

pemula untuk mengembangkan potensi diri, pengenalan lingkungan, dan

keprofesionalan gurudalamupaya peningkatan kinerja guru disekolah.

Dalam kompetensi pedagogik secara statistik deskriptif dapat diketahui

hasil nilai meansebesar 66,71, nilai median sebesar 67,0 dan nilai modus sebesar

68,0 dan standar deviasi 4,005 dengan nilai maksimum 74 dan nilai mininum 60..

Dengan demikian hasil nilai untuk variabel kompetensi pedagogik apabila

diterapkan pada tabel interval nilai, maka menduduki interval antara 64-67

termasuk dalam kategori cukup baik dengan nilai 31,7%.

Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik yang dimiliki guru

CPNS SMP Honorer K2 di Kabupaten Klaten masih tergolong lemah.Hasil ini

bisa dilihat dari hasil indikator pada variabel kompetensi pedagogik yang

menunjukkan bahwa penguasaan karakter peserta didik, dan pengembangan

kurikulum yang masih lemah. Hasil ini dapat dipahami karena kelemahan guru

dalam upayanya untuk melaksanakan pemahaman terhadap peserta didik mereka

akan memahami latar belakang dan karakteristik peserta didik, sehingga dalam

melaksanakan tugasnya mendidik dan menegembangkan media pembelajaran

akan disesuaikan dengan karakter peserta didiknya.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mulyasa (2007) yang menyatakan

bahwa melalui kecerdikan guru mampu memahami potensi peserta didik,

menghormati setiap peserta didiknya, dan menyadari bahwa kebanyakan insan

merupakan “budak“ stagnasi kebudayaan. Kemampuan guru dalam memahami

karakter peserta didik dengan mengenal kebutuhan akan pengalaman, dorongan

dan pengakuan kepada peserta didiknya seringkali membebaskan peserta didik

dari bayangan dan gambaran buruk terhadap peserta didik baik secara kelompok

maupun individu yang berinteraksi dengan guru bersangkutan.

Dengan memahami karakteristik peserta didik, ketekunan, kesabaran dan

kemampuan mengembangkan potensi peserta didik, menganalisa fakta yang

dilihatnya, dan komunikasi dengan peserta didik, maka jelas akan meningkatkan

kinerjanya, namun sebaliknya jika kemampuan pedagogik guru kurang baik maka

kinerjanya juga akan rendah

Page 12: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

8

Dalam lingkungan kerja dapat diketahui secara statistik deskriptif hasil

nilai meansebesar 58,80, nilai median sebesar 58,0 dan nilai modus sebesar

56,0dan standar deviasi 3,133 dengan nilai maksimum 64 dan nilai minimum 50.

Dengan demikian hasil nilai untuk variabel lingkungan kerja apabila diterapkan

pada tabel interval nilai, maka menduduki interval antara 58-61 termasuk dalam

kategori baik dengan nilai 30,2%.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat indikator yang lemah pada variabel

lingkungan kerja yaitu dalam penerangan dan kondisi udara atau ventilasi

diruang kerja, guru dan kelas. Hal ini didukung dari jawaban responden yang

menyatakan bahwa penerangan dalam ruang kerja, guru, dan kelas masih kurang.

Selain itu keterbatasan ventilasi udara diruang kelas dan ruang kerja juga menjadi

masih menjadi kendala karena kurang berfungsi dengan baik. Kurang adanya

penerangan dan ventilasi udara yang baik pada tempat kerja bisa mengurangi

tingkat kinerja. Hal inimenunjukkanbahwa dengan adanya lingkungan kerja yang

baik dalam bekerja akan memperoleh kinerja guru yang baik pula, sedangkan

dengan lingkungan kerja yang buruk akan menghasilkan tingkat kinerja yang

rendah pula. Sedarmayanti (2009:22).

Tabel 2.Ringkasan Hasil Uji t (parsial) dan Sumbangan Prediktor

No Variabel B Cross

Product SE Total Regression SE (%) SR (%)

1 PIGP 0,228 571,54 54,5 331,944 21,4 39,26

2 Kompetensi

Pedagogik 0,221 439,571 54,5 331,944 15,95 29,27

3 Lingkungan

Kerja 0,284 367,381 54,5 331,944 17,13 31,43

Jumlah Total Sembangan Efektif (SE) 54,5 100

Sumber : Hasil Olah Data 2016 SPSS Versi 16.0

Hasil perhitungan analisis menunjukkan bahwa ada kontribusi yang

signifikan PIGP terhadap kinerja guru SMP CPNS Honorer K2 di Kabupaten

Klaten. Berdasarkan hasil analisis penelitian Uji t (parsial) diperoleh koefisien

regresi sebesar 0,228 dengan thitung sebesar 3,723 dan signifikasi sebesar 0,000<

0,05. Besarnya kontribusi dapat diketahui berdasarkan sumbangan efektif (SE)

Page 13: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

9

dan sumbangan relatif (SR).Variabel program induksi guru pemula (PIGP)

memberikan sumbangan efektif (SE) sebesar 21,4%dan sumbangan relatif (SR)

sebesar 39,26% . Sehingga dapat diketahui besarnya kontribusi program induksi

guru pemula terhadap kinerja guru di Kabupaten Klaten adalah sebesar 21, 4%.

Hasil tersebut konsistendengan pendapat Berliner dalam Davis dan

Hidgon. (2008) yang menyatakan bahwa induksi guru bisa membantu para guru

pemula dalam meningkatakan kemajuan dalam mengajar dari guru atau orang

baru (novice) menjadi lebih maju dan terampil (more expert). Program induksi

memainkan peran peran penting terhadap kinerja guru pemula. Hasil tersebut

dapat dipahami karena program induksi guru pemula merupakan program yang

diperuntukkan bagi guru pemula sebagai cerminan dari kinerja, tanggung jawab,

kreatifitas, pengetahuan komitmen dan konsistensi guru pemula.Program induksi

guru pemula dapat dijadikan landasan utama guru pemula dalam melaksanakan

tugas dan tanggungjawabnya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara

maksimal. Guru pemula yang melaksanakan program induksi guru pemula yang

baik dengan konsistensi dan tanggung jawab baik akan memiliki kinerja yang

tinggi, sebaliknya jika guru pemula melaksanakan program induksi guru pemua

dengan tingkat konsistensi dan tanggjung jawab yang rendah maka kinerjanya

juga akan rendah.

Hasil perhitungan analisis menunjukkan bahwa ada kontribusi yang

signifikan kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru CPNS SMP Honorer K2

di kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil Uji t (parsial) diperoleh koefisien regresi

sebesar 0,221 dengan thitung sebesar 2,740 dan signifikasi sebesar 0,008< 0,05.

Berdasarkan tabel 4.18, variabel kompetensi memberikan sumbangan efektif (SE)

sebesar 15,95% dan sumbangan relatif (SR) sebesar 29,27 %. Sehingga dapat

diketahui besarnya kontribusi kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru CPNS

SMP Honorer K2 di Kabupaten Klaten adalah sebesar 15,95%.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi yang

signifikan kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru CPNS SMP Honorer K2

di Kabupaten Klaten. Hal ini berarti semakin baik kompetensi pedagogik yang

dimiliki maka kinerja guru CPNS SMP Honorer K2 di Kabupaten Klaten tinggi,

Page 14: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

10

dan sebaliknya jika ada kompetensi pedagogik kurang baik maka kinerjanya juga

akan rendah.

Kontribusi lingkungan kerja terhadap kinerja guru CPNS SMP Honorer

K2 di Kabupaten Klaten berdasarkan hasil Uji t (parsial) diperoleh koefisien

regresi sebesar 0,284 dengan thitung sebesar 3,738 dan signifikasi sebesar 0,000<

0,05. Variabel lingkungan kerja memberikan sumbangan efektif (SE) sebesar

17,13% dan sumbangan relatif (SR) sebesar 31,43 %. Sehingga dapat diketahui

besarnya kontribusi lingkungan kerja terhadap kinerja guru CPNS SMP Honorer

K2 di Kabupaten Klaten adalah sebesar 17,13%.Hasil tersebut konsisten dengan

penelitian Mateo, et.al (2013) yang menyatakan bahwa kekurangteraturan dalam

lingkungan kerja mempengaruhi orang yang bekerja bersunguh-sungguh untuk

bekerja dalam keadaan tidak sempurna.tidak sempurna. Dengan kata lain bahwa

suatu kondisi lingkungan kerja dapat dikatakan baik sesuai apabila pegawai dapat

melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman, sedangkan

lingkungan kerja yang kurang baik menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih

banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien.

Nitisemito (2002:183).

Lingkungan kerja yang kondusif dapat berpengaruh langsung terhadap

karyawan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Sebaliknya jika lingkungan

kerja kurang memadai dapat menurunkan kinerja karyawan. Hal ini berarti

semakin didukung lingkungan kerja baik maka kinerja guru CPNS SMP Honorer

K2 di Kabupaten Klaten tinggi, dan sebaliknya jika dukungan lingkungan kerja

kurang maka kinerjanya juga akan rendah atau tidak akan maksimal.

Secara simultan, dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada kontribusi

yang signifikan program induksi guru pemula (PIGP), kompetensi pedagogik dan

lingkungan kerja terhadap kinerja guru CPNS SMP Honorer K2 di Kabupaten

Klaten.Kontribusi terbesar yang mempengaruhi kinerja guru CPNS SMP Honorer

K2 di Kabupaten Klaten adalah pada variabel program induksi guru pemula

(PIGP) sebesar 21,4%.. Hal ini dikarenakan indikator profesionalisme dan

akuntabilitas guru pemula mempengaruhi kinerjanya dilihat dari tingkat

kemampuan (capability) dan prakarsa (initiative) dalam mengembangkan materi

Page 15: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

11

dan metode pembelajaran dikelas. Selain itu, peningkatan profesionalitas guru

pemula juga bisa bepengaruh terhadap kualitas hasil belajar dilihat dari tingkat

kepuasan siswa dan hasil belajar siswa yang meningkat.

Hasil tersebut konsisten dengan penelitian Davis dan Hidgon, (2008:261)

yang menyimpulkan bahwa induksi guru pemula berkontribusi dalam kefektifan

mengajar. Keefektifan tersebut menunjukkan tingkat kinerja yang ditunjukkan

dalam indikator kinerja guru yaitu prakarsa dan inisitif pembelajaran, ketetapan

waktu dalam mengajar serta ditunjukkan dengan kenaikan hasil belajar.

Berdasarkan hasil Uji F diperolehFhitung sebesar 23,597 dan signifikasi

sebesar 0,000 < 0,05. Hasil analisa tersebut dapat digambarkan dalam tabel 3

berikut ini:

Tabel 3. Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 331,944 3 110,648 23,597 ,000b

Residual 276,659 59 4,689

Total 608,603 62

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

b. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, PIGP, Kompetensi Pedagogik

Besarnya kontribusi dapat diketahui berdasarkan koefisien determinasi

(R2). Besarnya koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini sebesar 54,5%

sehingga terdapat sisanya 45,5% yang dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dibahas dalam penelitian ini.

Teknik analisa dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

berganda (memanfaatkan program SPSS versi 16.0) dengan terlebih dahulu

dilakukan uji prasyarat analisi yang semuanya terpenuhi yaitu normalitas,

multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Berdasarkan output SPSS

16.0 diperoleh persamaan regresinya sebagai berikut:

Y = 13,206 + 0,228 X1 + 0,221 X2 + 0, 284 X3

Page 16: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

12

Tabel 4. Koefisien Masing-masing Variabel Bebas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 13,206 5,592 2,362 ,022

PIGP ,228 ,061 ,373 3,723 ,000 ,766 1,305

Kompetensi Pedagogik ,221 ,081 ,283 2,740 ,008 ,724 1,382

Lingkungan Kerja ,284 ,076 ,344 3,738 ,000 ,909 1,100

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Fhitung = 23,597

R2

= 0,545

Sumber : Hasil Olah Data Tahun 2016. SPSS Versi 16.0

Hasil tersebut dapat membuktikan bahwa PIGP, kompetensi pedagogik

dan lingkungan kerja dikatakan baik jika mampu membawa peningkatan dan

perubahan kinerja guru pemula atau CPNS. Perubahan tersebut ditandai dengan

meningkatnya pemahaman atas tugas pokok dan fungsinya, munculnya inovasi-

inovasi baru dalam menjalankan tugas, kecepatan dan keakuratan kerja serta

adanya kerja sama (Fadel: 2009: 195).

Miner dalam Sudarmanto (2009: 11) menyebutkan bahwa dimensi yang

dapat dijadikan tolak ukur dalam menilai kinerja secara umum, yaitu kualitas

kerja, kuantitas kerja, penggunaan waktu dalam bekerja dan adanya kerja sama.

Dengan kata lain, jika guru pemula atau CPNS termotivasi untuk bekerja dengan

didukung oleh kompetensi pedagogik yang memadai serta didukung lingkungan

kerja yang baik secara simultan akan dapat meningkatkan kinerja guru.

Sebaliknya jika guru pemula atau CPNS kurang termotivasi untuk mengikuti

PIGP dengan kompetensi pedagogik yang rendah dan kurangnya dukungan

lingkungan kerja yang baik secara simultan akan dapat membuat kinerja guru

menurun.

4. PENUTUP

Terdapat kontribusi secara simultan PIGP, kompetensi pedagogik, dan lingkungan

kerja dengan nilai koefisien determinasisebesar 0,545 atau 54,5%, sedangkan

Page 17: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

13

sisanya sebesar 45,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam

penelitian ini

PIGP terhadap kinerja guru CPNS Honorer K2 di Kabupaten Klaten

memberikan kontribusi yang paling besar diantara variabel yang lain dalam

penelitian ini dengan jumlah kontribusi sebesar 21,4% dengan koefisien regresi

0,288 dengan thitung sebesar 3,723 dan siginifikansi 0,000<0,05.

Kontribusi yang yang disumbangkan kompetensi pedagogik terhadap

kinerja guru CPNS Honorer K2 di Kabupaten Klaten sebesar 15,95%dengan

koefisien regresi 0,221 dengan thitung sebesar 2,740 dan siginifikansi 0,008<0,05.

Kinerja guru CPNS Honorer K2 di Kabupaten Klaten juga bisa dipengaruhi

oleh lingkungan kerja. Variabel lingkungan kerja memberikan kontribusi sebesar

17,13% dengan koefisien regresi 0,284 dengan thitung sebesar 3,738 dan

siginifikansi 0,000<0,05.

PIGP, kompetensi pedagogik dan lingkungan kerja dikatakan baik jika

mampu membawa peningkatan dan perubahan kinerja guru pemula atau CPNS.

Perubahan tersebut ditandai dengan meningkatnya pemahaman atas tugas pokok

dan fungsinya, munculnya inovasi-inovasi baru dalam menjalankan tugas,

kecepatan dan keakuratan kerja serta adanya kerja sama (Fadel, 2009: 195).

Dimensi yang dapat dijadikan tolak ukur dalam menilai kinerja secara

umum, yaitu kualitas kerja, kuantitas kerja, penggunaan waktu dalam bekerja dan

adanya kerja sama. Dengan kata lain, jika guru pemula atau CPNS termotivasi

untuk bekerja dengan didukung oleh kompetensi pedagogik yang memadai serta

didukung lingkungan kerja yang baik secara simultan akan dapat meningkatkan

kinerja guru. Sebaliknya jika guru pemula atau CPNS kurang termotivasi untuk

mngikuti PIGP dengan kompetensi pedagogik yang rendah dan kurangnya

dukungan lingkungan kerja yang baik secara simultan akan dapat membuat

kinerja guru menurun.

DAFTAR PUSTAKA

Annakis,J. (2011).Exploring Monitoring, Work Environment And Flexibility As

Predictors Of Job Satisfaction Within Australian Call Centres.International

journal of bussiness and management,Vol.6 No.8, pp. 86.

Page 18: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

14

Arifin.M. (2015).The Influence of Competence, Motivation, and Organisational

Culture to High School Teacher Job Satisfaction and

Performance.International Education Studiaes.Published byCanadian

Center of Science and Education,Vol.8 No.1. pp. 38-39.

Castetter, William, A .(1981). The Personil Function in Educational

Administration. New York:Hill Publishing company

Cusyono.E, Sutama, Maryadi. (2010).Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah,

Kompetensi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP Kecamatan

Cepiring Kabupaten Kendal.Jurnal Program Pasca Sarjana

UMS.GRADUA.Vol.1 No.1. pp. 3-6.

Davis.B, Higdon.K. (2008) The Effects Of Mentoring / Inducion Support On

Begining Teacher’s Practises In Early Elemantary Classrooms ( K-3).

Journal Of Research In Childhood Education. Spring;Pro-Quest research

Library. Vol. 22. No.3. pp.261.

Ermen,Skubik.E, Vujisic Zikovic N, Spasenovic V. (2015) Theory, Practice and

Comptetnce in the study of Pedagogy Views of Ljublana and Belgrade

University Teachers. C.E.P.S Journal. Vol.5 N0.2. pp.50.

Fadel, M. (2009).Reinventing Local Government: Pengalaman dari

Daerah.Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Kompas Gramedia.

Kyed.SV, Jr;Marlow, Michael.P, Miller, J, Owens.S, Sorenson.K.(2003) ).A

teacher candidate induction: Connecting inquiry, reflection, and

outcomes.Education; Spring ProQuest Research Library.Vol. 12. No.3.

pp.470.

Mateo.R, Hernandez.J, Roberto,et.al (2013).Effects of tidy/messy work

environment on human accuracy.Emerald Group

Publishing.Vol.51.No.9.pp.1861-1877

Mitchell.R.Terrence. and Larson.1987.People in Organization; An Introducing to

Organizational Behaviour.Singapore.Mc.Graw-Hill.Inc.

Nancy.M.Powell.(2012) The Effect Of A Work-Place Based Education.

Programon Moral Distress Among Registered Nurses School of

Nursing..ProQuest LLC 2012.Microform Edition © ProQuest LLC.UMI

No.3533658. pp.5

Nadezhda.V,Telegina.E, Gabdelbarovna.G & Alfiya. R, Masalimova. K.(2015).

The Structure and Content of the Model of Pedagogical Conditions Binary

Approach to Optimization of Control and Diagnostic Functions in Teaching

"General pedagogy" to Students. Asian Social Science; Vol. 11, No. 1.pp.

364.367.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program

Induksi bagi Guru Pemula Pada Pasal 1.Jakarta.Depdiknas

Page 19: KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI …eprints.ums.ac.id/45184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016-08-08 · 1 KONTRIBUSI PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA, KOMPETENSI PEDAGOGIK

15

Rahmawati.Nela.Pima,Swasto.Bambang,Prasety.Arik.(2014).Pengaruh

Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.( study pada KPP Malang

Utara).Jurnal Administrasi Bisni(JAB).Vol.8.No.2. pp.3.

Shockley.R,Watlinggton.E,Felsher.R.(2013).Out on a Limb: The Efficacy of

Teacher Induction in Secondariy School.NASSP SAGE Publication.Journals

permission.nav .Vol.97. No.4. pg. 350-377

Sedarmayanti.2009. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Bandung. Mandar Maju.

Sugiyono.(2014).Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta.Bandung

Sutama. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R dan

D. Surakarta: Fairuz Media

Wong.Harry.K. (2004). Induction program that keep new teachers teaching and

improving. NASSP Bulletinn ProQuest Research Library.Vol. 88. No. 638.

pp.41.