11
Korupsi dan Politik Kekerabatan di Daerah (Bahan diskusi di LAN, 23 April 2014 ) Ikrar Nusa Bhakti Profesor Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2

Korupsi dan Politik Kekerabatan di Daerah

(Bahan diskusi di LAN, 23 April 2014)

Ikrar Nusa BhaktiProfesor Riset

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Page 2: Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2

Definisi Korupsi

• Apa itu korupsi?• Secara umum korupsi didefinisikan sebagai

penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan/keuntungan diri, keluarga, kroni, orang lain;

• Jabatan mengandung unsur kewenangan/otoritas;

• Otoritas adalah Power (kekuasaan) yang didasari oleh kesepakatan umum bahwa yang berkuasa berhak memberikan komando, dan bahwa komando itu harus dituruti oleh bawahan atau rakyat.

Page 3: Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2

Politik Kekerabatan

• Mengangkat anak atau menantu dalam jabatan publik seperti Kepala Dinas, Kepala Seksi dsb;

• Menempatkan anak dalam jabatan penting di Partai Politik seperti Ketua DPP atau Sekjen Partai;

• Menetapkan anak, istri, menantu, cucu sebagai calon kepala daerah atau anggota legislatif;

• Menetapkan anggota keluarga sebagai pemenang proyek pembangunan atau pembelian barang yang berasal dari anggaran negara;

• Politik kekerabatan sering juga disebut Nepotisme.

Page 4: Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2

Mengapa Korupsi Terjadi

• Adanya kesempatan;• Tiadanya aturan keras yang melarangnya,

khususnya yang terkait dengan nepotisme; • Publik yang tidak begitu peduli pada persoalan

itu;• Subur dalam masyarakat yang permisif;• Rakyat memilih penerus dinasti dalam

pemilukada atau pemilu legislatif atau pemilu presiden;

• Subur dalam masyarakat yang tingkat edukasinya masih rendah;

Page 5: Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2

Mengapa Korupsi Terjadi (2)

• Tiadanya kebiasaan politik yang mengatur bahwa seseorang untuk naik ke jenjang lebih tinggi harus melalui suatu proses yang panjang;

• Pintar saja tidak cukup, pengalaman juga dibutuhkan;

Page 6: Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2

Apakah Nepotisme Negatif?

• Nepotisme juga terjadi di berbagai negara;• Penghargaan, pengakuan, keahlian,

pengalaman politik dapat menyebabkan seorang ayah yang berposisi sebagai Presiden/Perdana Menteri membuka jalan bagi anaknya. Contoh: Keluarga Nehru/Gandhi di India, Lee Kuan Yew di Singapura, George Bush di AS;

• Prosesnya sudah baik;

Page 7: Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2

Nepotisme Negatif?

• Seorang diplomat tidak jarang memasukkan anaknya ke korp diplomatik;

• Salahkah jika seorang dokter gigi, dosen atau guru yang menginginkan anak-anaknya memilih profesi sama dengannya?;

• Sejauh prosesnya normal dan diterima masyarakat, nepotisme bukan suatu yg negatif.

Page 8: Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2

Teori atau Model

• Beberapa teori yang dapat digunakan untuk menganalisis Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN):

• Familiisme;• Patron Client Relationship;• Kinship and Politics;• Perubahan sosial;• Perubahan jaringan pendukung dari

Jawara menjadi pengusaha, pelibatan ulama dan organisasi keagamaan/sosial.

Page 9: Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2

Cara Mengatasi

• Amandemen UU Pemerintahan Daerah, khususnya terkait dengan Pemilukada;

• Usulan Kemendagri seorang Gubernur, Bupati, Walikota tidak boleh langsung digantikan oleh istri, anak atau menantu. Harus ada jeda satu masa pemilu (5 Tahun);

• Penguatan KPK dan sistem pengadilan secara umum;

Page 10: Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2

Cara Mengatasi (2)

• Aturan Rekrutmen Pegawai dan Rekrutmen politik yang baik dan transparan;

• Rakyat harus rasional dalam memilih.

Page 11: Korupsi dan politik kekerabatan di daerah 2

Terima Kasih