Upload
hardi
View
232
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa kanak-kanak dan remaja merupakan jenjang kehidupan yang penting bagi
seorang manusia. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan terjadi begitu cepat.
Selain peran keluarga dan lingkungan sekitar untuk membentuk karakter seorang anak,
dibutuhkan pula nutrisi dan gizi untuk menunjang pertumbuhan fisik. Mulai dari
makro nutrisi sperti protein, karbohdrat dan lemak serta dibutuhkan pua mikro nutrient
seperti vitamin dan mineral. Dengan pikiran dan tubuh yang sehat diharapkn anak
tersebut dapat menjalankan aktivitas sehari-harinya tanpa hambatan.
amun tidak setiap orang dapat memenuhi kebutuhan hidup khususnya dari sisi
gizi. !anyak factor yang dapat memepengaruhi hal ini mulai dari factor sosial,
ekonomi, politik dan lain-lain. "idak terpenuhinya nutrisi anak dapat berdampak
negative baik bagi pertumbuhan maupun perkembangan anak tersebut.
#leh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas salah satu masalah gizi
yang menimpa masyarakat kita khususnya kekurangan nutrisi makro yaitu protein
1.2 Skenario
“Anakku Malang”
$evi, laki-laki umur % tahun, berat badan &'kg, diba(a oleh ibunya ke Puskesmas
karena mengalami kaki bengkak, perut buncit, tampak acuh tak acuh, geraknya kurang
stabil dan kulit terkelupas. Sehari-hari juga $evi kerap mengalami mencret. )a berasal
dari keluarga tidak mampu dan jarang makan sayuran dan lauk pauk.Pada pemeriksaan *isik didapatkan + ajah apatis, dema anarsarka, dan
kemerahan juga mudah rontok.
Dokter pun melakukan Pemeriksaan $aboratorium dan diperoleh hasil /ula darah
puasa 01mg2d$, 3b 0 g2d$, 4lbumin 5,'g2d$, a6 &&1 m72$, 86 9 m72$.
8ondisi apakah yang dialami $evi dan !agaimana penatalaksanaannya:
1.2.1 Permasalaan
1 | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
2/25
&. Mekanisme /ejala dari Skenario:
5. 3ubungan status sosial ekonomi dengan kondisi $evi saat ini ;
9. Pengukuran 4ntropometri pada anak;
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
3/25
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mekanisme !e"ala #ari Skenario $
Makanan yang tidak adekuat, akan menyebabkan mobilisasi berbagai cadangan
makanan untuk menghasilkan kalori demi penyelamatan hidup, dimulai dengan
pembakaran cadangan karbohidrat kemudian cadangan lemak serta protein dengan
melalui proses katabolic.
8alau terjadi stress katabolic >infeksi? maka kebutuhan akan protein akan
meningkat, sehingga dapat menyebabkan defisiensi protein yang relative, kalau
kondisi ini terjadi terus menerus maka akan menunjukkan manifestasi k(ashiorkor
ataupun marasmus.
3 | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
Faktor
Kurang Pengetahuan
tentang pemenuhan
"tatu! !o!a#
ekonom ren$ah
% g#uko!ahpog#kema
Kompen!a!&
menggunakan
'a$angan #emak $an
proten untuk
Gangguan (NA $
!!tem !ara)
% ntake
karboh$rat
Gangguan
metabo#!me
Intake nutr!
na$ekuat
Akt*ta! )ago!t
Gangguan nutr!+ *tamn+
(aya tahan tubuh
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
4/25
2. Asu%an !i&i Normal Anak'
Masa anak-anak sangat penting bagi perkembangan fisik dan mental. Pola makan
dan nutrisi yang diberikan harus memenuhi untuk menjamin kesehatan anak. Masa
anak-anak >& sampai &9 tahun? adalah periode kehidupan yang sangat penting bagi
perkembangan fisik dan mental. Dalam fase ini, dibutuhkan asupan nutrisi yang tinggi.
1( )e*utuan !i&i Untuk Balita #an Pra sekola +1,- taun(
@sia balita tidaklah tumbuh sepesat pada masa bayi, tetapi kebutuhan nutrisi
mereka tetap merupakan prioritas yang utama. Di masa balita ini, nutrisi memegang
peranan yang penting dalam perkembangan anak. Masa balita adalah masa transisi
terutama pada usia & A 5 tahun dimana anak akan mulai memakan makanan yang
padat dan menerima rasa serta tekstur makanan yang baru.
, | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
Bakter+ *ru!+ mu$ah
In)ek! $ u!u!Ma#nutr!berkepan-ang
Keru!akan
. ko#o$
Gangguan
pertumbuha
n !e#/!e#
$are
0!t n)ek!
%
ke'er$a!an
"tre!Mera!aKon!entra!% g#uko!a ke
% energka!horkor
Kurang
a!amno
(e5!en!
Kebutuhan proten
I!o#a! !o!a#
6$ak mau
bergau#
Gangguan
6umbuh
% metabo#!me
% g#uko!a ke
!e#uruh tubuh
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
5/25
8ebutuhan nutrisi pada balita sebenarnya juga dipengaruhi oleh usia, besar
tubuh, dan tingkat aktivitas yang dilakukannya.
• nergi + biasanya balita membutuhkan sekitar &.111 samapi &.
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
6/25
fluor, zat besi karena pertumbuhan pada kisaran usia ini sedang pesat dan aktivitas
anak semakin bertambah.
@ntuk memneuhi kebutuan energi dan zat gizi, anak terkadang makan hingga '
kali sehari. amun sebaiknya anak tetap diajari untuk makan 9 kali sehari dengan
menu gizi yang tinggi, yaitu + sarapan, makan siang, dan makan malam. 4nak juga
perlu untuk diajari sarapan pagi agar dapat berfikir dengan baik di sekolah.
0( enis Nutrisi ang Di*utukan Anak /anak
a. nergi
8alori yang dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhan ini adalah sekitar &.E11
kalori. Menu yang diberikan untuk mereka sebaiknya tidak terlalu padat tetapi berserat. Makanan yang mengandung karbohidrat tinggi seperti + nasi, roti, dan
kentang adalah sumber karbohidrat yang bagus. /ula bukanlah merupakan
sumber enrgi yang baik karena tidak mengandung vitamin dan mineral.
Pemberian gula yang terlalu banyak pada anak akan menyebabkan kerusakan
pada gigi.
b. Protein
Protein harus dikonsumsi secara seimbang agar anak mendapat asupan
kombinasi asam amino yang tepat. Protein dibutuhkan anak untuk
perkembangan dan pemeliharaan jaringan tubuh.
!erikut adalah angka kecukupan protein dalam sehari menurut kisaran umur
anak +
c. $emak
8 | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
7/25
$emak dibutuhkan oleh anak untuk berbagai fungsi tubuh dan penyediaan
energi, proses produksi hormon, dan perlindungan tubuh. $emak juga dapat
menjamin ketersediaan vitamin 4,D,,8 pada anak karena lemak dapat
melarutkan vitamin tersebut.
d. 8alsium
4nak membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi, pembekuan
darah, serta kontaksi otot.
e. 8olin
8olin merupakan nutrisi penting bagi membran otak dalam meningkatkan
kemampuan daya ingat dan konsentrasi. 4nak telah memasuki masa sekolah
sehingga dalam proses ini mereka membutuhkan asupan makanan untuk
membantu pemikiran.
f. Bat !esi
Penting bagi anak-anak yang sedang tumbuh serta meningkatkan kesehatan
darah. !anyak jenis sayuran yang merupakan sumber zat besi yang bagus
meskipun zat besi yang berasal dari non-he(an lebih sulit diserap tubuh. Dalam
hal ini harus diberikan pula supan zat besi dari susu.
g. Seng
Seng merupakan mineral penting yang menyususn banyak enzim pada tubuh.
Seng berperan untuk memerangi infeksi, untuk pertumbuhan, perkembangan
aspek seksualitas, dan indera perasa, serta pemulihan luka.
h. Citamin D
Citamin D penting dalam proses penyerapan kalsium. Citamin D ditemukan
pada produk susu, telur, dan makanan yang difortifikasi seperti margarin, sereal,
dan dapat diproduksi tubuh melalui proses penyerapan sinar matahari pada
kulit.
i. 4ntioksidan dan !uah
Makan 9-' porsi buah atau sayuran bervitamin dan beta karotin tinggi, dapat
meningkatkan daya tahan tubuh anak pada serangan penyakit.
9 | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
8/25
9. )emungkinan #iagnosis %en3akit #i skenario'
)ekurangan Energi Protein
A. Pengertian )EP
8urang energi protein >8P? yaitu seseorang yang kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi protein dalam makan sehari-hari dan
atau gangguan penyakit tertentu sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi
>48/?. 8urang energi protein merupakan keadaan kurang gizi yang disebabkan
oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga
tidak memenuhi angka kecukupan gizi >Depkes &EEE?.
8P adalah gizi buruk yang merupakan suatu istilah teknis yang umumnya
dipakai oleh kalangan gizi, kesehatan dan kedokteran. /izi buruk itu sendiri adalah
bentuk terparah >akut? dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun atau
kekurangan gizi tingkat berat. /izi buruk yang disertai dengan tanda-tanda klinis
disebut marasmus, k(ashiorkor dan kombinasi marasmus k(ashiorkor
>Soekirman, 5111?.
Sedangkan menurut Fellife >&E==? dalam Supariasa, ).D.yoman >5115?
dikatakan bah(a 8P merupakan istilah umum yang meliputi malnutrisi, yaitu
gizi kurang dan gizi buruk termasuk marasmus dan k(ashiorkor.
4lmatsier >511
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
9/25
sedang berkembang dan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada
masa anak-anak di dunia.
4. )lasi5ikasi !i&i Buruk
"erdapat 9 tipe gizi buruk adalah marasmus, k(ashiorkor, dan marasmus-
k(ashiorkor. Perbedaan tipe tersebut didasarkan pada ciri-ciri atau tanda klinis
dari masing-masing tipe yang berbeda-beda.
&. Marasmus
Marasmus adalah gangguan gizi karena kekurangan karbohidrat. /ejala
yang timbul diantaranya muka seperti orangtua >berkerut?, tidak terlihat lemak
dan otot di ba(ah kulit >kelihatan tulang di ba(ah kulit?, rambut mudah patah
dan kemerahan, gangguan kulit, gangguan pencernaan >sering diare?,
pembesaran hati dan sebagainya. 4nak tampak sering re(el dan banyak menangis meskipun setelah makan, karena masih merasa lapar. !erikut adalah
gejala pada marasmus adalah >Depkes G), 5111? +
a. 4nak tampak sangat kurus karena hilangnya sebagian besar lemak dan
otot-ototnya, tinggal tulang terbungkus kulit.
b. ajah seperti orang tua
c. )ga gambang dan perut cekung
d. #tot paha mengendor (baggy pant ?
e. engeng dan re(el, setelah mendapat makan anak masih terasa lapar
5. 8(ashiorkor
Penampilan tipe k(ashiorkor seperti anak yang gemuk > suger baby?,
bilamana dietnya mengandung cukup energi disamping kekurangan protein,
(alaupun dibagian tubuh lainnya terutama dipantatnya terlihat adanya atrofi.
"ampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai
seluruh tubuh.
a. Perubahan status mental + cengeng, re(el, kadang apatis.
b. Gambut tipis kemerahan seperti (arna rambut jagung dan mudah dicabut,
pada penyakit k(ashiorkor yang lanjut dapat terlihat rambut kepala kusam.
c. ajah membulat dan sembab
d. Pandangan mata anak sayu
e. Pembesaran hati, hati yang membesar dengan mudah dapat diraba dan
terasa kenyal pada rabaan permukaan yang licin dan pinggir yang tajam.
; | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
10/25
f. 8elainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah
menjadi coklat kehitaman dan terkelupas
9. Marasmik-8(ashiorkor
/ambaran klinis merupakan campuran dari beberapa gejala klinik
k(ashiorkor dan marasmus. Makanan sehari-hari tidak cukup mengandung
protein dan juga energi untuk pertumbuhan yang normal. Pada penderita
demikian disamping menurunnya berat badan H =1I dari normal
memperlihatkan tanda-tanda k(ashiorkor, seperti edema, kelainan rambut,
kelainan kulit, sedangkan kelainan biokimia(i terlihat pula >Depkes G), 5111?.
D. Pato5isiologi gi&i *uruk
Patofisiologi gizi buruk pada balita adalah anak sulit makan atau anorexia bisa
terjadi karena penyakit akibat defisiensi gizi, psikologik seperti suasana makan,
pengaturan makanan dan lingkungan. Gambut mudah rontok dikarenakan kekurangan
protein, vitamin 4, vitamin dan vitamin . 8arena keempat elemen ini merupakan
nutrisi yang penting bagi rambut. Pasien juga mengalami rabun senja. Gabun senja
terjadi karena defisiensi vitamin 4 dan protein. Pada retina ada sel batang dan sel
kerucut. Sel batang lebih hanya bisa membedakan cahaya terang dan gelap. Sel batang
atau rodopsin ini terbentuk dari vitamin 4 dan suatu protein. Fika cahaya terang
mengenai sel rodopsin, maka sel tersebut akan terurai. Sel tersebut akan mengumpul
lagi pada cahaya yang gelap. )nilah yang disebut adaptasi rodopsin. 4daptasi ini butuh
(aktu. Fadi, rabun senja terjadi karena kegagalan atau kemunduran adaptasi rodopsin.
"urgor atau elastisitas kulit jelek karena sel kekurangan air >dehidrasi?. Geflek
patella negatif terjadi karena kekurangan aktin myosin pada tendon patella dan
degenerasi saraf motorik akibat dari kekurangn protein, u dan Mg seperti gangguan
neurotransmitter. Sedangkan, hepatomegali terjadi karena kekurangan protein. Fika
terjadi kekurangan protein, maka terjadi penurunan pembentukan lipoprotein. 3al ini
membuat penurunan 3D$ dan $D$. 8arena penurunan 3D$ dan $D$, maka lemak
yang ada di hepar sulit ditransport ke jaringan-jaringan, pada akhirnya penumpukan
lemak di hepar.
"anda khas pada penderita k(ashiorkor adalah pitting edema. Pitting edema
adalah edema yang jika ditekan, sulit kembali seperti semula. Pitting edema
disebabkan oleh kurangnya protein, sehingga tekanan onkotik intravaskular menurun.
Fika hal ini terjadi, maka terjadi ekstravasasi plasma ke intertisial. Plasma masuk ke
1< | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
11/25
intertisial, tidak ke intrasel, karena pada penderita k(ashiorkor tidak ada kompensansi
dari ginjal untuk reabsorpsi natrium. Padahal natrium berfungsi menjaga
keseimbangan cairan tubuh. Pada penderita k(ashiorkor, selain defisiensi protein juga
defisiensi multinutrien. 8etika ditekan, maka plasma pada intertisial lari ke daerah
sekitarnya karena tidak terfiksasi oleh membran sel dan mengembalikannya
membutuhkan (aktu yang lama karena posisi sel yang rapat. dema biasanya terjadi
pada ekstremitas ba(ah karena pengaruh gaya gravitasi, tekanan hidrostatik dan
onkotik >Sade(a, 511%?.
Sedangkan menurut elson >5110?, penyebab utama marasmus adalah kurang
kalori protein yang dapat terjadi karena+ diet yang tidak cukup, kebiasaan makan yang
tidak tepat seperti hubungan orang tua dengan anak terganggu, karena kelainan
metabolik atau malformasi kongenital. 8eadaan ini merupakan hasil akhir dari
interaksi antara kekurangan makanan dan penyakit infeksi. Selain faktor lingkungan
ada beberapa faktor lain pada diri anak sendiri yang diba(a sejak lahir, diduga
berpengaruh terhadap terjadinya marasmus. Secara garis besar sebab-sebab marasmus
adalah sebagai berikut+
a. Masukan makanan yang kurang+ marasmus terjadi akibat masukan kalori yang
sedikit, pemberian makanan yang tidak sesuai dengan yang dianjurkan akibat dari
ketidaktahuan orang tua si anak, misalnya pemakaian secara luas susu kaleng yang
terlalu encer.
b. )nfeksi yang berat dan lama menyebabkan marasmus, terutama infeksi enteral
misalnya infantil gastroenteritis, bronkhopneumonia, pielonephiritis dan sifilis
kongenital.
c. 8elainan struktur ba(aan misalnya+ penyakit jantung ba(aan, penyakit
Hirschpurng, deformitas palatum, palatoschizis, mocrognathia, stenosis pilorus.
Hiatus hernia, hidrosefalus, cystic fibrosis pancreas.
d. Prematuritas dan penyakit pada masa neonatus. Pada keadaan tersebut pemberian
4S) kurang akibat reflek mengisap yang kurang kuat.
e. Pemberian 4S) yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan yang cukup
f. /angguan metabolik, misalnya renal asidosis, idiopathic hypercalcemia,
galactosemia, lactose intolerance.
g. "umor hypothalamus, kejadian ini jarang dijumpai dan baru ditegakkan bila
penyebab maramus yang lain disingkirkan.
h. Penyapihan yang terlalu dini desertai dengan pemberian makanan tambahan yang
kurang akan menimbulkan marasmus
11 | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
12/25
i. @rbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk timbulnya
marasmus, meningkatnya arus urbanisasi diikuti pula perubahan kebiasaan
penyapihan dini dan kemudian diikuti dengan pemberian susu manis dan susu
yang terlalu encer akibat dari tidak mampu membeli susu, dan bila disertai infeksi
berulang terutama gastroenteritis akan menyebabkan anak jatuh dalam marasmus
E. Diagnosis 6
1. Anamnesis
8eluhan yang sering ditemukan adalah pertumbuhan yang kurang, anak
kurus atau berat badannya kurang, selain itu ada keluhan anak kurang2 tidak
mau makan, sering menderita sakit yang berulang atau timbulnya bengkak
pada kak, kadang sampai seluruh tubuh.
@ntuk mendiagnosis penyakit $evi, pertama kita lihat dari usia pasien.
Pasien berusia % tahun namun memliki berat badan hanya &' kg saja. Menurut
3#, rumus pengukuran berat badan ideal berdasarkan usia untuk anak & -
&1 tahun adalah >5Jn? 6 %, jadi berat badan ideal $evi adalah >5J%? 6 % yaitu
5< kg. Dari sini kita sudah tahu bah(a $evi kemungkinan kekurangan gizi.&
$evi juga mengalami perut buncit serta edema anasarka, ada beberapa
penyakit yang dapat menyebabkan hal ini antara lain gagal ginjal, gagal hati,
dan juga bisa kibat hypoalbuminemia. @ntuk masalah gagal ginjal dan gagal
hati, taka da gejala lain yang terlihat seperti gangguan sistem urinaria ataupun
icterus pada tubuh $evi, oleh karena itu, diagnosis mengarah pada
hypoalbuminemia yang disebabkan oleh kekurangan asupan protein. 3al ini
semakin diperkuat oleh hasil laboratorium yang menunjukan kadar albumin
darah 5,' gr2dl, jauh di ba(ah normal yaitu 9,' gr2dl.5
8ekurangan ini diperkuat oleh pernyataan bah(a $evi berasal dari
keluarga tidak mampu dan jarang makan sayuran dan lauk pauk. $evi juga
kerap mengalami mencret, mencret ini lebih mengarah pada menurunnya
imunitas tubuh akibat kekurangan nutrisi, sehingga antigen lebih mudah
menginfeksi tubuh. Selain itu, hal ini juga dapat memperburuk keadaan,
karena mukosa usus yang tidak baik akan semakin menyulitkan penyerapan
zat makanan dan kemudia hal ini berputar seperti lingkaran setan.
3ipoglikemia dan juga kekurangan elektrolit yang didapat pada (aktu
pemeriksaan laboratorium juga dapat dikarenakan akibat dari dehidrasi
karena mencret tersebut.9
12 | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
13/25
Sejauh ini, $evi kami curigai mengalami 8P atau 8ekurangan nergi
Protein. 8P ini ada beberapa jenis yaitu marasmus, k(ashiorkor dan juga
campuran antara keduanya. Masing-masing 8P ini memiliki ciri khas
tersendiri. amun bila kita melihat dari scenario, terutama dari kulit
terkelupas >crazy pavement dermatosis? dan juga rambut kemerahan yang
mudah rontok, diagnosis akan mengarah pada k(ashiorkor. Sistem Wellcome
Trust Working Party membedakan tipe malnutrisi berdasarkan berat badan
dan edema yang mana bila berat badan di atas =1I dari normal dan edema K
k(ashiorkor, bila berat badan di ba(ah =1I normal dan edema K marasmik-
k(ashiorkor, dan bila berat badan di ba(ah =1I normal tanpa edema K
marasmus.<
7. 8ata Laksana
13 | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
14/25
Gambar 1 Tatalaksana !alnutrisi "erat
9a:at ina% %a#a %en#erita gi&i *uruk
Menurut Depkes G) pada pasien dengan gizi buruk dibagi dalam < faseyang
harus dilalui yaitu fase stabilisasi > 3ari &-0?, fase transisi >3ari % A &
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
15/25
Langka 1. Atasi;kadar gula darah
H 9 mmol2dl atau '& sendok the
penuh gula dengan '1 ml air?, baik
per oral maupun dengan pipa
nasogastric. 8emudian mulai
pemberian *0' >lihat langkah 0?
setiap 5 jam, untuk 5 jam pertama
berikan L dari dosis makanan
setiap 91 menit?.
, 4ntibiotic spectrum luas >lihatlangkah '?
- /lukosa &1I )C >' mg2dl?, diikuti
dengan '1 ml /lukosa &1I atau
sukrosa le(at pipa /". 8emudian
mulai pemberian *0' >lihat langkah
0? setiap 5 jam, untuk 5 jam pertama
berikan L dari dosis makanan setiap
91 menit?.
- 4ntibiotic spectrum luas- Pemebrian makanan per 5 jam siang
17 | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
16/25
, Pemberian makan per 5 jam siang
dan malam >lihat langkah 0?
dan malam.
Monitor6
- 8adar gula darah + setelah 5 jam, ulangi pemeriksaan kadar gula darah
>menggunakan darah dari jari atau tumit?. Selama terapi, umunya anak akan
stabil dalam 91 menit. !ila gula darah masih rendah ulangi pemeberian '1 ml
bolus glukosa &1I atau larutan sukrosa, kemudian lanjutkan pemberian
makanan *0' setiap 5 jam hingga anak stabil.
- Suhu rektal + jika turun hingga H 9'.'o, ulangi pengukuran kadar gula darah
- "ingkat kesadaran + bila belum pulih, ulangi pengukuran kadar gula darah
sambil mencari penyebabnya.
Langka 2. Atasi;
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
17/25
8era%i6
$arutan gula-garam standar untuk dehidrasi oral >0' mmol a2$?
mengandung terlalu banyak atrium dan terlalu sedikit 8alium bagi anak
malnutrisi berat. #leh karena itu diberikan larutan redehidrasi yaitu rehydration
solution of malnutrition >GeSoMal?.
Sulit untuk mennetukan status dehidrasi dengan meihat klinis saja pada
anak melnutrisi berat. Maka diasumsikan bah(a setiap anak dengan diare cair
dapat mengalami dehidrasi dan diberikan+
- GeSoMal ' ml2kg setiap 91 menit selama 5 jam pertama, baik per oral maupun
le(at /".
- 8emudian, '-&1 ml2kg2jam selama lihat langkah 0?.
- !ila masih diare, beri GeSoMal setiap anak diare+ anak H 5 tahun+ '1-&11 ml
dan anak 5 tahun+ &11-511 ml.
Monitor kema"uan rei#rasi6
#bservasi tiap 91 menit selama 5 jam pertama, kemudian setiap satu jam
untuk =-&5 jam selanjutnya, catatlah+
- Denyut jantung
- *rekuensi napas
- *rekuensi miksi
- *rekuensi defekasi2muntah
4danya air mata, mukosa mulut yang lembab, mata dan fontanella yang sudahtidak cekung dan perbaikan turgor kulit, merupakan tanda-tanda keberhasilan
rehidrasi. 3arus diperhatikan bah(a banyak anak dengan malnutrisi berat tidak
menunjukkan tanda-tanda tersebut (alaupun sudah tercapai rehidrasi.
*rekuensi napas dan nadi yang tetap cepat selama rehidrasi mengindikasikan
adanya infeksi atau over rehidrasi. "anda-tanda kelebihan cairan
>overhidrasi?antara lain meningkatnya frekuensi napas, nadi, timbul2bertambahnya
edema dan palpebral bengkak. Fika tanda-tanda tersebut muncul, maka hentikan
pemberian cairan secepatnya dan lakukan penilaian ulang setelah & jam.
19 | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
18/25
Langka =. )oreksi gangguan keseim*angan elektrolit
Semua anak dengan malnutrii berat mengalami kelebihan natrium >a?
(alaupun kadar a darah rendah. 8adar a darah rendah lebih mencermikan
kadar a ekstraseluler, bukan a total yang meliputi a intraseluler. 8eberadaan
kalium >8? dan a intraseluler dikendalikan oleh pompa a-8. secara normal
>cukup energy, 8 dipertahankan berada tetap di intrasel?. Fika tubuh kekurangan
energy, a akan berada pada intrasel. 4supan a berlebihan akan dapat
menyebabkan kematian oleh karena kelebihan a intrasel yang berakibat
terjadinya udem seluler. Defisiensi 8 dan Magnesium >Mg? juga terjadi dan
membutuhkan (aktu minimal dua minggu untuk melakukan koreksi. @dem yang
muncul bisa disebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Fangan memberikan
diuretic sebagai terapi udem.
!erikan+
- kstra 8alium 9-< mmol2kg2hari
- kstra Magnesium 1.misalnya GeSoMal?
- Siapkan makanan tanpa garam
Langka -. >*ati;tunda jika
kondisi klinis buruk atau dalam keadaan syok?.
Pilian anti*iotika s%e5.' ml jika berat H =kg?.
&.5. Fika anak terlihat sangat sakit >apatis, letargis? atau terdapat komplikasi
>hipoglikemi, hipotermi dermatosis infeksi traktus respiratorius atau
urinarius?, beri+
1: | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
19/25
4mpisilin '1mg2kg )M2)C per = jam untuk 5 hari kemudian dilanjutkan
dengan amoksisilin per oral &'mg2kg per % jam untuk ' hari, atau jika
amoksisilin tidak tersedia, lanjutkan dengan ampisilin per oral '1 mg2kg per =
jam.
D4 ditambah dengan+
/entamisin 0.' mg2kg!! )M2)C sekali sehari selama 0 hari.
Fika anak tidak ada perbaikan klinis dalam (aktu
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
20/25
Langka ?. Pem*erian makanan
Pada fase stabilisasi diperlukan penekatan yang hati-hati karena kondisi
fisiologis anak yang rapuh dan berkurangnya kapasitas hoeostatis. Pemerian
makan sebaiknya dimulai sesegera mungkin setelah pasien masuk dan harus
dirancang untuk memenuhi kebutuhan energy dan protein secukupnya untuk
mempertahankan proses fisiologis dasar. /ambaran hal-hal penting dalam
pemebrian makan pada fase stabilisasi adalah sebagai berikut+
- Pemberian makanan dengan porsi kecil dan sering dengan osmolaritas rendah
dan rendah laktosa >*0'?.
- Pemberian makanan secara oral atau le(at pipa /" >jangan memebrikan
secara perenteral?.
- nergy + %1-&11 kkal2kg!!2hari
- Protein + &-&.' g2kg!!2hari
- airan + &91ml2kg!!2hari cairan >&11 cc2kg!!2hari bila anak mengalami
edema berat?
- 4pabila anak minum 4S), lanjutkan pemebrian 4S) tetapi setelah formula
dihabiskan.
Pemberian susu formula a(al >*0'? dan jad(al pemebrian makanan yang
disarankan >lihat di ba(ah? dibuat untuk memnuhi target di atas.
*ormula *0' mengandung 0' kcal2&11 ml dan 1.E gram protein2&11ml cukup
memenuhi kebutuhan bagi sebagian besar anak. !erikan dengan menggunakan
cangkir atau sendok. 4nak yang sangat lemah, mungkin perlu diberikan dengan
sendok atau secara drop atau dengan spuit.
Fad(al yang direkomendasikan dimana volume secara bertahap ditigkatkan
dan frekuensi secara bertahap dikurangi adalah sebagai berikut+
Hari 7rekuensi @olume;kgBB;%em*erian @olume;kg;ari
&-5
9-'
=-06
"iap 5 jam
"iap 9 jam
"iap < jam
&& cc
&= cc
55 cc
&91
&91
&91
Monitor #an mutah? atau tersisa
- *rekuensi muntah
- *rekuensi !4! cair
2< | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
21/25
- !erat badan harian >ditimbang pada (aktu dan kondisi yang sama?
Langka . Men
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
22/25
- Pemberian makanan yang sering >sedikit tiap < jam? dari jumlah formula
tumbuh-kejar.
- nergy + &'1-55- kkal2kg2hari
- Protein + catatan
+ 4) tidak memiliki energy dan protein yang cukup untuk mendukung tumbuh-
kejar yang cepat?.
Monitor kema"uan setela transisi #engan menilai %eningkatan *erat *a#an6
- "imbang berat badan tiap pagi sebelum makan, plot pada formulir pemantauan
berat badan- "iap minggu hitung dan catat pertambahan berat badan dalam satuan
gram2kg!!2hari
Bila kenaikan suu *erat *a#an6
- !uruk >H ' g2kg!!2hari?, anak perlu dilakukan penilaian ulang secara
menyeluruh, apakah target aupan makanan memenuhi kebutuhan atau cek
apakah ada tanda-tanda infeksi.
- Sedang >'-&1 g2kg!!2hari? lanjutkan tatalaksana
- !aik >&1g2kg!!2hari?, lanjutkan tatalaksana
Langka C. Mem*erikan stimuli 5isik sensorik #an #ukungan emosional
Pada malnutrisi berat didapatka perkembangan mental dan perilaku yang
terlambat, sehinga perlu diberikan+
- Pera(atan dengan kasih sayang
- 8egembiraan dan lingkungan nyaman
- "erapi bermain yang terstruktur &'-91 menit2hari
- 4ktivitas fisik yang sesuai dengan kemampuan psikomotor anak
- 8eterlibatan ibu >contoh kenyamanan, makan, mandi dan bermain?.
Langka 1. Perisia%an tin#ak lan"ut setela %era:atan
!ila anak sudah mencapai persentil E1I !!2"! >setara -&SD? maka anak
sudah pulih dari keadaan malnutrisi, (alaupun mungkin !!2@ masih rendah karena
umumnya anak pendek >"!2@ rendah?. Pola makan yang baik dan stimulasi fisik
dan sensorik dapat dilanjutkan di rumah. "unjukkan kepada orang tua atau
pengasuh bagaimana+
22 | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
23/25
- Pemberian makan secara sering dengan kandungan energy dan nutrient yang
memadai
- !erikan terapi bermain yang terstruktur
Saran untuk orang tua atau pengasuh+
- Memba(a anak control secara teratur
- Memberikan imunasasi booster
- Memberikan vitamin 4 setiap = bulan.
8urang kaloriprotein >88P? adalah suatu penyakit gangguan gizi yang
dikarenakan adanya defisiensi kalori dan protein dengan tekanan yang bervariasi
pada defisiensi protein maupun energi 8ekurangan kalori protein.
Penyakit 8urang 8alori Protein pada dasarnya terjadi karena defisiensi energi
dan defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Penyakit88P terutama menyerang anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, dan
dapat pula menyerang orang de(asa yang biasanya Penyakit 8urang nergi
Proteinkekurangan makan secara menyeluruh. merupakan bentuk malnutrisi
yang terdapat terutama pada anak-anak di ba(ah umur ' tahun dan kebanyakan di
negara-negara sedang berkembang.
4da dua bentuk 8P yaitu sering kita ketahui yaitu marasmus dan k(ashiorkor.
!aik marasmus maupun k(ashiorkor keduanya disebabkan oleh 4kan tetapi pada
marasmus di samping kekurangan protein. kekurangan protein terjadi juga
kekurangan energi.Sedangkan pada k(ashiorkor yang kurang hanya protein,
sementara kalori cukup.Marasmus terjadi pada anak usia yang sangat muda yaitu
pada bulan pertama setelah lahir, sedangkan k(ashiorkor umumnya ditemukan
pada usia = bulan sampai < tahun. Makalah ini akan menjelaskan mengenai
k(ashiorkor.
23 | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
24/25
BAB III
Penutu%
&.9. 8esimpulan
Fadi berdasarkan hasil anamnesis dan juga pemeriksaan fisik serta laboratorium
levi, kami simpulkan bah(a anak tersebut menderita k(arshiorkor. Mengapa
k(arshiorkor: pertama kita lihat dari usia dengan berat badan levi yang tidak sesuai.
3al ini menandakan bah(a levi mengalami kekurangan gizi. Dari pemeriksaan fisik
dan uga laboratorium, kondisi levi lebih mengarah ke k(arshiorkor. 8eadaan ini mesti
cepat ditangani agar tidak menyebabkan kondisi yang lebih buruk.
2, | L B M I ” A N A K K U M A L A N G ”
8/19/2019 kosiokor LBM1 SGD-hardinata-unizar
25/25
DA78A9 PUS8A)A
&. 8elsey MM, Baepfel 4, !jornstad P, adeau 8F. >51&