View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/7/2019 Kota Medan City of angel
1/20
Kota Medan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kota medan)
Langsung ke: navigasi, cariUntuk kecamatan di Kota Medan bernama Medan Kota, lihat Medan Kota, Medan."Medan" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain dari Medan, lihat Medan (disambiguasi).
Kota Medan
Sumatera Sumatera Utara
Menara Tirtanadi, ikon Kota Medan
Lambang
Motto: Bekerja sama dan sama- sama bekerja untukkemajuan dan kemakmuran Kota Medan metropolitan
[1]
8/7/2019 Kota Medan City of angel
2/20
Lokasi Kota Medan di Pulau Sumatera
Negara Indonesia
Hari jadi 1 Juli1590
Pemerintahan
- Wali
kota Rahudman Harahap[2][3][4]
Luas
- Total 265,10 km2
Populasi (2010)[5][6][7]
- Total 2.109.339
-
Kepadatan8.001/km
Demografi
- Suku
bangsa
Batak, Jawa, Tionghoa, Mandailing,
Minangkabau, Melayu, Karo, Aceh
- Agama
Islam (67,83%), Katolik(2,89%),
Protestan (18,13%), Buddha (10,4%),Hindu (0,68%), lainnya (0,07%)
- BahasaIndonesia, Batak, Jawa, Hokkien,
Minangkabau
Zona
waktuWIB
Kode
telepon 061
Kecamatan
21Situs web http://www.pemkomedan.go.id/
Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota
terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian
barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi didaerah dataran tinggi Karo, objek wisata Orangutan di Bukit Lawang, Danau Toba.
8/7/2019 Kota Medan City of angel
3/20
Sejarah
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Kota Medan
Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. John Anderson, orang
Eropa pertama yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yangbernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Tuanku
Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1886, Medan secara resmi
memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya residen Pesisir Timur serta Sultan Delipindah ke Medan. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah
pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yangpertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra, dan seorang Tionghoa.[8]
Pemandangan udara kota Medan di tahun 1920-an
Daerah Kesawan tahun 1920-an
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke Medan.
Gelombang pertama berupa kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak
perkebunan. Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orangTionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan
kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai kuliperkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untuk
mengembangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kedatangan orang Minangkabau,Mandailing dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan,tetapi untuk berdagang, menjadi guru dan ulama.
8/7/2019 Kota Medan City of angel
4/20
Istana Maimun
Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi26.510 ha di tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan
kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.
Daftar isi
[sembunyikan]
y 1 Sejarahy 2 Pemerintahan
o 2.1 Wali kotao 2.2 Pemilihan umum kepala daerah Kota Medan 2010
y 3 Geografio 3.1 Sungai
y 4 Demografiy 5 Kehidupan sosial
o 5.1 Pekerjaano 5.2 Pola pemukimano 5.3 Pendidikan
y 6 Situs pariwisata
8/7/2019 Kota Medan City of angel
5/20
y 7 Transportasio 7.1 Darato 7.2 Lauto 7.3 Udara
y 8 Media massao 8.1 Televisio 8.2 Surat kabar
y 9 Pusat perbelanjaano 9.1 Plaza dan Malo 9.2 Pasaro 9.3 Wisata Kuliner
y 10 Olahragay 11 Kota kembary 12 Tokohy 13 Lihat pulay 14 Referensiy 15 Daftar pustakay 16 Pranala luar
[sunting] Sejarah
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Kota Medan
Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. John Anderson, orang
Eropa pertama yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang
bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama TuankuPulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-
sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1886, Medan secara resmimemperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya residen Pesisir Timur serta Sultan Deli
pindah ke Medan. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelahpemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang
pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra, dan seorang Tionghoa.[8]
8/7/2019 Kota Medan City of angel
6/20
Pemandangan udara kota Medan di tahun 1920-an
Daerah Kesawan tahun 1920-an
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke Medan.
Gelombang pertama berupa kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrakperkebunan. Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang
Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukankerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai kuli
perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untukmengembangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kedatangan orang Minangkabau,
Mandailing dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan,
tetapi untuk berdagang, menjadi guru dan ulama.
Istana Maimun
Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi
26.510 ha di tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahankedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.
[sunting] Pemerintahan
8/7/2019 Kota Medan City of angel
7/20
Kota Medan dipimpin oleh seorang walikota. Saat ini, jabatan walikota Medan dijabat olehRahudman Harahap dengan jabatan wakil walikota dijabat oleh Dzulmi Eldin. Wilayah Kota
Medan dibagi menjadi 21 kecamatan dan 151 kelurahan.
y Medan Tuntungany
Medan Johory Medan Amplasy Medan Denaiy Medan Areay Medan Kotay Medan Maimuny Medan Poloniay Medan Baruy Medan Selayangy Medan Sunggaly Medan Helvetiay
Medan Petisahy Medan Baraty Medan Timury Medan Perjuangany Medan Tembungy Medan Deliy Medan Labuhany Medan Marelany Medan Belawan
[sunting] Wali kota
No. Nama Masa jabatan
Danil Mackay 1918 - 1931
J.M. Wesselink 1931 - 1935
G. Pitlo 1935 - 1938
C.E.E. Kuntze 1938 - 1942
Shinichi Hayasaki (?) 1942 - 1945
1 Luat Siregar 3 Oktober - 10 November 1945
2 M. Yusuf 10 November 1945 - Agustus 1947
3 Djaidin Purba
1 November 1947 - 12 Juli 19524 A.M. Jalaluddin 12 Juli 1952 - 1 Desember 1954
5 Hadji Muda Siregar 6 Desember 1954 - 14 Juni 1958
6 Madja Purba 3 Juli 1958 - 28 Februari 1961
7 Basyrah Lubis 28 Februari 1961 - 30 Oktober 1964
8 P.R. Telaumbanua 10 Oktober 1964 - 28 Februari 1965
9 Aminurrasyid 28 Agustus 1965 - 26 September 1966
8/7/2019 Kota Medan City of angel
8/20
10 Sjoerkani 26 September 1966 - 3 Juli 1974
11 M. Saleh Arifin 3 Juli 1974 - 31 Maret 1980
12 Agus Salim Rangkuti 1 April 1980 - 31 Maret 1990
13 Bachtiar Djafar 1 April 1990 - 31 Maret 2000
14 Abdillah
1 April 2000 - 20 Agustus 2008Afifuddin Lubis (penjabat) 20 Agustus 2008 - 22 Juli 2009
[9]
Rahudman Harahap (penjabat) 23 Juli 2009[9]
- 16 Februari 2010[10]
Syamsul Arifin (penjabat) 16 Februari 2010[10] - 25 Juli 2010[2][3][4]
15 Rahudman Harahap[11]
26 Juli 2010 - sekarang[2][3][4]
[sunting] Pemilihan umum kepala daerah Kota Medan 2010
Pasangan Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin memperoleh jumlah suara terbanyak pada
Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Medan yang dilaksanakan dalam 2 putaran. Putaran
pertama diikuti oleh 10 pasangan calon walikota dan calon wakil walikota. Dalam putaran kedua,pasangan Rahudman-Dzulmi bertemu dengan pasangan Sofyan Tan-Nelly Armayanti.Rahudman Harahap dan Dzulmi Eldin dilantik pada tanggal 26 Juli 2010 di gedung DPRD Kota
Medan. Mereka dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin, atas nama PresidenRepublik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
[2][3][4]
[sunting] Geografi
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km ) atau 3,6% dari keseluruhan wilayahSumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan
memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara
geografis kota Medan terletak pada 3 30' 3 43' Lintang Utara dan 98 35' - 98 44' BujurTimur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.
Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut:
Utara Selat Malaka
Selatan Kabupaten Deli Serdang
Barat Kabupaten Deli Serdang
Timur Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya alam
(SDA), khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karena secara geografis Medandidukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam, seperti Deli Serdang, Labuhan Batu,
Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain.Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai
kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengandaerah-daerah sekitarnya.
8/7/2019 Kota Medan City of angel
9/20
Di samping itu sebagai daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Medan memiliki posisistrategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan
domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Medan ini telah mendorongperkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan dan pusat
Kota Medan saat ini.
[sunting] Sungai
Sedikitnya ada sembilan sungai yang melintasi kota ini:
y Sungai Belawany Sungai Baderay Sungai Sikambingy Sungai Putihy Sungai Baburay Sungai Deliy Sungai Sulang-Salingy Sungai Keray Sungai Tuntungan
Selain itu, untuk mencegah banjir yang terus melanda beberapa wilayah Medan, pemerintah telah
membuat sebuah proyek kanal besar yang lebih dikenal dengan nama Medan Kanal Timur.
[sunting] Demografi
Tahun Penduduk
2001 1.926.052
2002 1.963.086
2003 1.993.060
2004 2.006.014
2005 2.036.018
2007 2.083.156
2008 2.102.105
2009 2.121.053[12]
2010 2.109.339[5][6][7]
8/7/2019 Kota Medan City of angel
10/20
Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan diperkirakan telah mencapai2.036.018 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria, (1.010.174 jiwa > 995.968 jiwa).
Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetapdiperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang merupakan penduduk komuter. Dengan
demikian Medan merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang besar.
Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk Medan berjumlah 2.109.339jiwa.
[5][6][7]Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan.
[5][6][7]
Di siang hari, jumlah ini bisa meningkat hingga sekitar 2,5 juta jiwa dengan dihitungnya jumlah
penglaju (komuter). Sebagian besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan 20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk).
Dilihat dari struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusiaproduktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah
penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang
cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupunindustri manufaktur.
Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalamipeningkatantingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan menjadi 0,63%
pada tahun 2004. Sedangkan tingkat kapadatan penduduk mengalami peningkatan dari 7.183jiwa per km pada tahun 2004. Jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli,
disusul Medan Helvetia dan Medan Tembung. Jumlah penduduk yang paling sedikit, terdapat diKecamatan Medan Baru, Medan Maimun, dan Medan Polonia. Tingkat kepadatan Penduduk
tertinggi ada di kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur. Pada tahun 2004,angka harapan hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita adalah 71 tahun.
Mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah Suku Jawa, dan suku-suku dari Tapanuli (Batak,
Mandailing, Karo). Di Medan banyak pula orang keturunan India dan Tionghoa. Medan salahsatu kota di Indonesia yang memiliki populasi orang Tionghoa cukup banyak.
Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja dan vihara Tionghoa yangbanyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jl. Zainul Arifin dikenal sebagai Kampung
Keling, yang merupakan daerah pemukiman orang keturunan India.
Secara historis, pada tahun 1918 tercatat bahwa Medan dihuni 43.826 jiwa. Dari jumlah tersebut,409 orang berketurunan Eropa, 35.009 berketurunan Indonesia, 8.269 berketurunan Tionghoa,
dan 139 lainnya berasal dari ras Timur lainnya.
Perbandingan Etnis di Kota Medan pada Tahun 1930, 1980, 2000
Etnis Tahun 1930 Tahun 1980 Tahun 2000
Jawa 24,89% 29,41% 33,03%
8/7/2019 Kota Medan City of angel
11/20
Batak 2,93% 14,11% -- (lihat Catatan)
Tionghoa 35,63% 12,8% 10,65%
Mandailing 6,12% 11,91% 9,36%
Minangkabau 7,29% 10,93% 8,6%
Melayu 7,06% 8,57% 6,59%
Karo 0,19% 3,99% 4,10%
Aceh -- 2,19% 2,78%
Sunda 1,58% 1,90% --
Lain-lain 14,31% 4,13% 3,95%
Sumber: 1930 dan 1980: Usman Pelly, 1983; 2000: BPS Sumut
Catatan: Data BPS Sumut tidak menyenaraikan "Batak" sebagai salah satu suku bangsa, namun total Simalungun
(0,69%), Tapanuli/Toba (19,21%), Pakpak, (0,34%), dan Nias (0,69%) adalah 20,93%
Angka Harapan Hidup penduduk kota Medan pada tahun 2007 adalah 71,4 tahun, sedangkan
jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 adalah 148.100 jiwa.
[sunting] Kehidupan sosial
[sunting] Pekerjaan
Sebagai kota terbesar di Pulau Sumatra dan di Selat Malaka, penduduk Medan banyak yangberprofesi di bidang perdagangan. Biasanya pengusaha Medan banyak yang menjadi pedagang
komoditas perkebunan. Setelah kemerdekaan, sektor perdagangan secara konsisten didominasioleh etnis Tionghoa dan Minangkabau. Bidang pemerintahan dan politik, dikuasai oleh orang-
orang Mandailing. Sedangkan profesi yang memerlukan keahlian dan pendidikan tinggi, sepertipengacara, dokter, notaris, dan wartawan, mayoritas digeluti oleh orang Minangkabau.
[13]
Komposisi Etnis Berdasarkan Okupasi Profesional[14]
Etnis Pengacara Dokter Notaris Wartawan
Aceh 2,6% 3,9% -- 3,7%
Batak 13,2% 15,9% 18,5% 8,5%
8/7/2019 Kota Medan City of angel
12/20
Jawa 5,3% 15,9% 11,1% 10,4%
Karo 5,3% 10% 7,4% 0,6%
Mandailing 23,6% 14,1% 14,8% 18,3%
Minangkabau 36,8% 20,6% 29,7% 37,7%
Melayu 5,3% 5,9% 3,7% 17,7%
Sunda -- -- 3,7% 10,4%
Tionghoa -- 14,7% 7,4% 1,2%
[sunting] Pola pemukiman
Perluasan kota Medan telah mendorong perubahan pola pemukiman kelompok-kelompok etnis.
Etnis Melayu yang merupakan penduduk asli kota, banyak yang tinggal di pinggiran kota. EtnisTionghoa dan Minangkabau yang sebagian besar hidup di bidang perdagangan, 75% dari mereka
tinggal di sekitar pusat-pusat perbelanjaan. Pemukiman orang Tionghoa dan Minangkabausejalan dengan arah pemekaran dan perluasan fasilitas pusat perbelanjaan. Orang Mandailing
juga memilih tinggal di pinggiran kota yang lebih nyaman, oleh karena itu terdapatkecenderungan di kalangan masyarakat Mandailing untuk menjual rumah dan tanah mereka di
tengah kota, seperti di Kampung Mesjid, Kota Maksum, dan Sungai Mati.[13]
[sunting] Pendidikan
Medan memiliki jumlah universitas dan sekolah yang lumayan banyak. 827 sekolah dasar, 337sekolah menengah pertama, 288 sekolah menengah atas, dan 72 perguruan tinggi telah terdaftar
ke pemerintah kota Medan.[15]
[sunting] Situs pariwisata
8/7/2019 Kota Medan City of angel
13/20
Mesjid Raya Medan
Istana Maimun
Ada banyak bangunan-bangunan tua di Medan yang masih menyisakan arsitektur khas Belanda.
Contohnya: Gedung Balai Kota lama, Kantor Pos Medan, Menara Air (yang merupakan ikon
kota Medan), Titi Gantung - sebuah jembatan di atas rel kereta api, dan juga Gedung LondonSumatera.
Selain itu, masih ada beberapa bangunan bersejarah, antara lain Istana Maimun, Mesjid RayaMedan, dan juga rumah Tjong A Fie di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani (Kesawan).
Daerah Kesawan masih menyisakan bangunan-bangunan tua, seperti bangunan PT. LondonSumatra, dan ruko-ruko tua seperti yang bisa ditemukan di Penang, Malaysia dan Singapura.
Ruko-ruko ini, kini telah disulap menjadi sebuah pusat jajanan makan yang ramai pada malamharinya. Saat ini Pemerintah Kota merencanakan Medan sebagai Kota Pusat Perbelanjaan dan
Makanan. Diharapkan dengan adanya program ini menambah arus kunjungan dan lama tinggal
wisatawan ke kota ini.
Di daerah Kesawan ini, terdapat Kantor Notaris/PPAT Hj. Chairani Bustami, S.H. yang
merupakan salah satu Notaris tertua di Medan, setelah Alm. A.P. Parlindungan, S.H. Saat ini Hj.Chairani telah pensiun dan aktif mengajar di Universitas Sumatera Utara. Aktivitas kantor ini
kemudian digantikan oleh putra-putrinya yang juga meneruskan profesi orang tuanya sebagaiNotaris.
[sunting] Transportasi
[sunting] Darat
8/7/2019 Kota Medan City of angel
14/20
Tampak dua becak motor sedang melintas di jalanan Medan.
Terminal yang melayani warga Medan:
y Terminal Sambuy
Terminal Pinang Barisy Terminal Amplas
Keunikan Medan terletak pada becakbermotornya ("becak motor") yang dapat ditemukanhampir di seluruh Medan. Berbeda dengan becakbiasa ("becak dayung"), becak motor dapat
membawa penumpangnya kemana pun di dalam kota. Selain becak, dalam kota juga tersediaangkutan umum berbentukminibus (angkot/"oplet") dan taksi. Becak di Medan berbeda denganbecak di Jakarta ataupun di kota-kota Jawa lainnya. Pengemudi becak berada di samping becak,
bukan di belakang becak seperti halnya di Jawa. Ini memudahkan becak Medan untuk melaluijalan yang berliku-liku. Selain itu, ini juga memungkinkan becak Medan untuk diproduksi
dengan harga yang minimal, karena hanya diperlukan sedikit modifikasi saja agar sepeda atau
sepeda motor biasa dapat digunakan sebagai penggerak becak. Desain ini mengambil desain darisepeda motor gandengan perang Jerman di perang dunia ke-2.
Akan tetapi bagi penduduk Medan, sebutan paling khas untuk angkutan umum adalah Sudako.Sudako pada awalnya menggunakan minibus Daihatsu S38 dengan mesin 2 tak kapasitas 500cc.
Bentuknya merupakan modifikasi dari mobil pickup. Pada bagian belakangnya diletakkan duabuah kursi panjang sehingga penumpang duduk saling berhadapan dan sangat dekat sehingga
bersinggungan lutut dengan penumpang di depannya. Ongkosnya pun relatif murah, yaitu Rp2.000 untuk para pelajar, dan Rp 3.000 untuk penumpang umum.
Trayek pertama kali Sudako adalah Lin 01, (Lin sama dengan trayek) yang menghubungkan
antara daerah Pasar Merah (Jl. HM. Joni), Jl. Amaliun dan terminal Sambu, yang merupakanterminal pusat pertama angkutan penumpang ukuran kecil dan sedang. Saat ini Daihatsu S38 500
cc sudah tidak digunakan lagi karena faktor usia, dan berganti dengan mobil-mobil baru sepertiToyota Kijang, Isuzu Panther, Daihatsu Zebra, dan Espass yang sering disebut Jumbo, karena
memuat penumpang lebih banyak. Istilahnya 68 (maksudnya 6 penumpang duduk di bagian kiri,8 penumpang duduk di bagian kanan).
8/7/2019 Kota Medan City of angel
15/20
Selain itu, masih ada lagi angkutan lainnya yaitu bemo, yang berasal dari India. Beroda tiga dancukup kuat menanjak dengan membawa 11 penumpang. Bemo kemudian digantikan oleh Bajaj
yang juga berasal dari India, yang di Medan dikenal dengan nama Toyoko. Sekarang Toyokopun kabarnya akan digantikan dengan kendaraan baru yaitu Kancil.
Kereta api menghubungkan Medan dengan Tanjungpura di sebelah barat laut, Belawan disebelah utara, dan Binjai-Tebing Tinggi-Pematang Siantardan Tebing Tinggi-Kisaran-RantauPrapat di tenggara. Jalan Tol Belmera menghubungkan Medan dengan Belawan dan Tanjung
Morawa. Jalan tol Medan-Lubuk Pakam dan Medan-Binjai juga sedang direncanakanpembangunannya.
[sunting] Laut
Pelabuhan Belawan terletak sekitar 20 km di utara kota. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan
terbesar dan teramai kedua di Indonesia setelah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Pelabuhan inimerupakan yang terpenting di Wilayah Selat Malaka karena aktivitas pelabuhan tersebut yang
sangat sibuk dan padat.
[sunting] Udara
Bandar Udara Internasional Polonia yang terletak tepat di jantung kota, menghubungkan Medan
dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Batam,Palembang, Jakarta, Gunung Sitoli serta Kuala Lumpur, Penang, Ipoh, Alor Setardi Malaysia,
dan Singapura. Sebuah bandara internasional baru di Kuala Namu di kabupaten Deli Serdangsedang dalam pembangunan.
[sunting] Media massa
[sunting] Televisi
Stasiun televisi yang ada di Kota Medan antara lain adalah TVRI Medan, Deli TV, Space Toondan DAAI TV. Karena memiliki nilai berita yang sangat tinggi, seluruh stasiun TV swasta
nasional memiliki koresponden dan biro di Medan. Stasiun TV yang mendirikan biro di kota iniadalah Metro TV dan akan menyusul stasiun TV lainnya. Metro TV bahkan secara khusus
menempatkan mobil satellite news gathering(SNG) agar dapat bergerak cepat dan real-timedalam menyiarkan berita dari Medan.
[sunting] Surat kabar
Orang Mandailing, Minangkabau, Jawa, dan Aceh biasa berlangganan harian Harian Waspada.
Orang Batak, Karo, dan Simalungun lebih suka membaca Harian Sinar Indonesia Baru,sedangkan etnis Tionghoa menjadi pembaca Harian Analisa.
[rujukan?]
Beberapa surat kabar kota Medan yang lain: Harian Medan Bisnis, Posmetro Medan, Harian
Global, dan Harian Berita Sore.
8/7/2019 Kota Medan City of angel
16/20
[sunting] Pusat perbelanjaan
[sunting] Plaza dan Mal
y Deli Plaza, Sinar Plaza, Menara Plaza, digabung menjadi satu dengan nama Deli GrandCity.
y Grand Palladiumy Plaza Medan Fairy Medan Mall, terletak di Pusat Pasar.y Medan Plaza, salah satu plaza tertua di Medan. Plaza ini berhasil bertahan karena tetap
mempertahankan penyewa kios yang menyediakan beragam barang dan jasa yangekonomis.
y Millenium Plaza, pusat penjualan telepon genggam, dulu bernama Tata Plaza namunakhirnya tutup karena sepi pengunjung. Tahun 1999 Tata Plaza berganti nama menjadi
Millenium Plaza.y Sun Plaza, terletak di dekat Kantor Gubernur Sumatera Utara.y Cambridge City Square, di atasnya terdapat 4 bangunan yang berupa apartemen.y Thamrin Plaza, terletak di Medan Area, Medan.y Perisai Plaza, sejak tahun 2006 Perisai Plaza mulai tutup secara perlahan.y Olympia Plaza, salah satu plaza tertua di Medan (yang masih dibuka), bersebelahan
dengan Medan Mall. Namun kini sudah tidak beroperasi sebagai pusat perbelanjaanmodern. Olympia Plaza saat ini lebih sebagai tempat grosir pakaian, sepatu dan barang
pecah belah)y Brastagi Mall, awalnya bernama Price Mart. Selanjutnya berganti nama menjadi The
Club Store. Setelah direnovasi, plaza ini berganti nama menjadi MallThe Club Store.
Dan akhirnya berganti nama menjadi Brastagi Mall.y Hong Kong Plaza - Novotel Soechiy Macan Group (Macan Yaohan, Macan Syariah, Macan Mart, Macan Mart Syariah)y Makroy Yuki Pasar Rayay Yuki Simpang Rayay Yanglim Plaza
[sunting] Pasar
y Pusat Pasar, salah satu pasar tradisional tua di Medan yang sudah ada sejak zamankolonial. Menyediakan beragam kebutuhan pokok dan sayur mayur.
y Pasar Petisah. pemerintah kota menggabungkan pasar tradisional dan pasar modern. Takheran jika sekarang tampilannya tidak kumuh dan becek seperti pasar tradisionalumumnya. Pasar Petisah menjadi acuan berbelanja yang murah dan berkualitas.
y PasarBeruang, terletak di Jalan Beruang.y Pasar Simpang Limun, salah satu pasar tradisonal yang cukup tua dan menjadi merek
dagang kota Medan. Terletak di persimpangan Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Sakti
Lubis. Saat ini sedang dalam tahap penataan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas akibatkesibukan pasar ini.
8/7/2019 Kota Medan City of angel
17/20
y Pasar Ramai, pasar ini terletak di Jalan Thamrin yang bersebelahan dengan ThamrinPlaza.
y Pasar Simpang Melati, pasar ini terkenal sebagai tempat perdagangan pakaian bekas danmenjadi lokasi favorit baru para pemburu pakaian bekas setelah Pasar Simalingkar dan Jl.
Pancing. Pasar Simpang Melati ramai dikunjungi pada akhir pekan.y
Pasar Ikan Lama, meskipun memiliki nama pasar ikan tetapi nyatanya tidak ada satuekor ikan pun yang dijual di pasar ini. Pasar ini menjadi pemasaran tekstil yang cukupterkenal, bahkan tak jarang dijadikan sebagai obyek kunjungan wisata bagi para turis
asing.
Ada Keunikan tersendiri dalam pengucapan Pasar di kalangan masyarakat di Medan. OrangMedan biasanya menyebut Pasar dengan sebutan Pajak seperti menyebut Pajak Petisah, Pajak
Ikan Lama, dll sehingga orang dari luar daerah Kota Medan bingung dengan mengira merujukkepada kantor Dinas Perpajakan. Tidak diketahui asal-usul kebiasaan pengucapan ini di
Kalangan Masyarakat di Kota Medan.
[sunting] Wisata Kuliner
y Kesawan Square, sejak16 November2007 tempat ini ditutup.y Merdeka Walk, pusat jajanan 24 jam yang terletak di Lapangan Merdeka Medan dan
tepat berada di seberang Balai Kota Medan.y Ramadhan Fair, khusus dibuka pada saat bulan puasa (Ramadhan) terletak bersebelahan
dengan Mesjid Raya Medan.y Jalan Semarang, masakan Tionghoa pada malam hari.y Jalan Pagaruyung, masakan India & Indonesia di daerah "Kampung Keling" ("Kampung
Madras").
y Jalan Dr. Mansyur (Kampus USU), pilihan berbagai kafe yang menawarkan beragamhidangan.
[sunting] Olahraga
Beberapa klub olah raga yang terdapat di Medan antara lain PSMS Medan (sepak bola), Medan
Jaya (sepak bola) dan Angsapura Sania (basket). Gelanggang olah raga yang terdapat di Medanantara lain Stadion Teladan, Stadion Kebun Bunga dan GOR Angsapura. Sedangkan Lapangan
untuk berolah raga (Jogging, dll) bisa menggunakan Lapangan Merdeka dan Lapangan PersitChandra Kirana yg terletak di Jalan Gaperta.
[sunting] Kota kembarBeberapa kota di Asia telah mendorong pembentukan Persatuan Kota Kembar, antara Medandengan:
y Penang, Malaysia (1984)y Ichikawa, Jepang (1989)y Kwangju, Korea Selatan (1997)
8/7/2019 Kota Medan City of angel
18/20
y Chengdu, Republik Rakyat Cinay Melbourne, Australiay Chicago, Amerika Serikat
Forum ini telah menjadi ajang saling tukar-menukar informasi dan perundingan untuk
membincangkan berbagai masalah ekonomi dan perkotaan.
Berbagai kerangka kerjasama antara kota bersaudara, kenyataannya terus berkembang dalam
bidang-bidang yang semakin luas, baiksosial maupun pendidikan. Di bidang sosial, misalnyaIchikawa memanfaatkan forum ini untuk membantu pengadaan alat bantu pendengaran untuk
melengkapi kemudahan kesehatan kota Medan. Di bidang pengembangan sumber daya manusia,Ichikawa juga memberikan bantuan latihan bagi Pemerintah Kota Medan dalam bentuk magang,
termasuk mengadakan program pertukaran pelajar diantara kedua kota.
Hal yang sama juga berlangsung antara Medan dengan kota kembar lainnya, baik Kwangju
maupun Pulau Pinang. Di bidang perdagangan, forum ini telah menguruskan Pameran
Perdagangan Kota Kembar (Sister City
Trade Fair) yang bertaraf internasional, sehingga mampumendorong pertemuan pengusaha-pengusaha kota masing-masing. Dengan nyata, hal ini mampu
mendorong peningkatan perdagangan dan pelaburan di kota masing-masing di samping
memberikan kepastian dan perluasan pasaran produk yang dihasilkan. Keberkesanan forum inijuga telah memunculkan minat kota-kota lainnya di Asia seperti Chennai, India untuk memasuki
persatuan ini.
[sunting] Tokoh
Tokoh terkenal yang lahir di Medan:
y Peter Alma, seniman Belanday Chairil Anwar, penyair termasyur di Indonesiay Jan Gualtherus van Breda Kolff, pemain sepak bola Belanday Let. Jend. Djamin Ginting, Mantan Panglima Kodam I/BBy Tengku Amir Hamzah, Pujanggay Burhanuddin Harahap, Perdana Menteri Indonesia ke-9y Kees Hoving, perenang Belanday Cees Korvinus, politikus dan advokat Belanday John Juanda, pemain poker Amerika Serikaty Guru Patimpus Sembiring Pelawi, pendiri Kota Medany Amir Sjarifuddin, Perdana Menteri Indonesia ke-2y Soegiarto, Menteri Negara BUMN di Kabinet Indonesia Bersatuy Babs van Wely, ilustrator Belanday Ruhut Sitompul, pengacara dan politikus terkenal di Indoneisa
[sunting] Lihat pula
y Sumatra Utara
8/7/2019 Kota Medan City of angel
19/20
y Daftar Provinsi Indonesiay Daftar Daerah Tingkat II
[sunting] Referensi
1. ^"Pemko Medan - Lambang Kota Medan".http://www.pemkomedan.go.id/selayang_lambang.php. Diakses pada 28 Mei 2010.
2. ^abcd "Pelantikan Walikota Medan diwarnai Demonstrasi", Detikcom, 26 Juli 2010.Diakses pada 26 Juli 2010.
3. ^abcd "Ribuan orang hadiri pelandikan Walikota Medan", Okezone, 26 Juli 2010.Diakses pada 26 Juli 2010.
4. ^abcd "Drs Rahudman Harahap MM-Drs T Dzulmi Eldin Dilantik, Warga KotaOptimis, Medan Semakin Tertata dan Maju", Harian Sinar Indonesia Baru, 26 Juli 2010.
Diakses pada 26 Juli 2010.5. ^abcd "Penduduk Hasil SP 2010", BPS Kota Medan, 19 Agustus 2010. Diakses pada 25
Agustus 2010.
6. ^abcd "Hasil Sensus Penduduk 2010 : Jumlah Penduduk Sumut 12.985.075 Jiwa",Harian Sinar Indonesia Baru, 18 Agustus 2010. Diakses pada 25 Agustus 2010.
7. ^abcd "Penduduk Sumut paling padat di Medan", 17 Agustus 2010. Diakses pada 25Agustus 2010.
8. ^ Perret, Daniel. Kolonialisme dan Etnisitas,Batakdan Melayu di Sumatera Timur Laut.Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 278.
9. ^ab"Website Pemko Medan". http://www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=3320.Diakses pada 27 Desember 2009.
10. ab"Gubsu jadi Walikota Medan - Waspada Online".http://waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=90442:gubsu-pj-walikota-medan-m-fitriyus-plt-sekda&catid=160:agenda-walikota-medan&Itemid=153.
Diakses pada 11 Maret 2010.11. "KPU: Rahudman-Eldin, Walikota dan Wakil Walikota Medan", Harian Analisa, 20
Juni 2010. Diakses pada 5 Juli 2010.12. "BPS Kota Medan - Jumlah Penduduk & Kepadatan Penduduk Kota Medan tahun
2009". http://medankota.bps.go.id/?q=content/kepadatan-penduduk. Diakses pada 5 Juli2010.
13. ab(id)"Orang Melayu di Kota Medan".http://article.melayuonline.com/?a=SG9QL3FMZVZBUkU4Ng%3D%3D=.
14. "IDI, Peradin, Ikatan Notaris Cabang Medan, PWI, 1980".http://article.melayuonline.com/?a=SG9QL3FMZVZBUkU4Ng%3D%3D=.
15. (en)"Medan City, Education".http://www.pemkomedan.go.id/en/potency_education.php. Diakses pada 12 Maret 2010.
[sunting] Daftar pustaka
y (id) Suti, Bayo Medan Menuju Kota Metropolitan (Yayasan Potensi PengembanganDaerah, Medan, 1979)
8/7/2019 Kota Medan City of angel
20/20