44
Kewirausahaan dan Etika Bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk pilihan Tuhan yang memiliki ptensi dan kemampuan y !egitu !esar. "ekuatannalarmanusia merupakan salahsatukeistime#aan yang mem!edakan manusiadengan mahluk lainnya. "arena dengan kekuatan nalarnya manusia!isamenemukan dan men$iptakan hal%hal !aru serta memper!aiki tara& kehidupan. Pada dasarnya 'ika manusia dapat meman&aatkan akalnya se$ara pt memaksimalkan pengalamannya dan pantang menyerah( maka setiap manusi mampu meraih kema'uan yang menak'u!kan. Degan seperti itu( kekuatan in)asi kreati&itas memiliki andil yang !egitu strategis dalam mengu!ah kua me#u'udkan masyarakat yang dinamis. "reati& dan in)ati& adalah karakteristik persnal yang terpatri serang #irausaha se'ati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreati& dan in #irausaha !iasanya tidak dapat !erkem!ang a!adi. Lingkungan !isnis dinamis menuntut#irausaha untuk selalu adapti& dan men$ari ter!san ter!aru. "arakter $epat !erpuas diri dan $enderung stagnan sama sa'a mem!a#a !isnis kematian. Pengusaha selalu dituntut untuk memiliki "reati&itas yang tinggi yang !aru dalam menun'ang usahanya. *emua !isnis yang ma'u dan !erkem!ang hingga kini !erpangkal pada upay kreati& dan in)ati&. Banyak restran #arala!a asing yang telah menggl!al se'ak puluhan tahun yang lalu selalu menun'ukkan karakter ini. *epertinya ! dan sederhana. Tetapi !anyak #irausaha yang menga!aikan ketika !isnis telah men$apai tingkat kemapanan. "reati&itas dan in)asi mungkin dapat dipandang upaya yang mengganggu keseim!angan yang telah ter$ipta."reati& dan in)ati& diterapkan se$ara sederhana. "un$inya adalah kepekaan dalam men$ium peluang kemampuan mem!a$a pasar. +irausaha adalah kemampuan yang dimiliki leh seserang untuk melihat dan menilai kesempatan%kesempatan usaha( mengumpulkan sum!er daya , sum! 1

Kreatif Dan Inovatif

Embed Size (px)

Citation preview

Kewirausahaan dan Etika Bisnis

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah mahluk pilihan Tuhan yang memiliki potensi dan kemampuan yang begitu besar. Kekuatan nalar manusia merupakan salah satu keistimewaan yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya. Karena dengan kekuatan nalarnya manusia bisa menemukan dan menciptakan hal-hal baru serta memperbaiki taraf kehidupan. Pada dasarnya jika manusia dapat memanfaatkan akalnya secara optimal dan memaksimalkan pengalamannya dan pantang menyerah, maka setiap manusia pasti mampu meraih kemajuan yang menakjubkan. Degan seperti itu, kekuatan inovasi dan kreatifitas memiliki andil yang begitu strategis dalam mengubah kualitas hidup dan mewujudkan masyarakat yang dinamis.

Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian. Pengusaha selalu dituntut untuk memiliki Kreatifitas yang tinggi dan inovasi yang baru dalam menunjang usahanya.Semua bisnis yang maju dan berkembang hingga kini berpangkal pada upaya kreatif dan inovatif. Banyak restoran waralaba asing yang telah mengglobal dan berdiri sejak puluhan tahun yang lalu selalu menunjukkan karakter ini. Sepertinya begitu mudah dan sederhana. Tetapi banyak wirausaha yang mengabaikan ketika bisnis telah dirasakan mencapai tingkat kemapanan. Kreatifitas dan inovasi mungkin dapat dipandang sebagai upaya yang mengganggu keseimbangan yang telah tercipta.Kreatif dan inovatif dapat diterapkan secara sederhana. Kuncinya adalah kepekaan dalam mencium peluang dan kemampuan membaca pasar.

Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan usaha, mengumpulkan sumber daya sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Seiring perkembangan dan pesatnya dalam berwirausaha menuntut wirausahawan untuk lebih kreatif dan ionvatif dalam mengembangkan produk atau jasa yang dimilikinya dalam rangka menyelaraskan kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan tanpa batas.

1.2 Rumusan MasalahAdapun masalah yang dapat di rumuskan dalam makalah ini adalah :1. Bagaimana cara menciptakan kreatif dan inovatif ?2. Bagaimana cara mengembangkan kreatifitas diri ?3. Bagaimana hubungan kreatifitas dan inovatif dalam berwirausaha sesuai dengan etika bisnis ?

1.3 Tujuan MasalahAdapun tujan yang dapat di rumuskan dari makalah ini adalah :1. Untuk cara menciptakan kreatif dan inovatif2. Untuk mengetahui cara mengembangkan kreatifitas diri3. Untuk mengetahui hubungan kreatifias dan inovatif dalam berwirausaha sesuai dengan etika bisnis

1.4 Metode penelitianUntuk menjawab rumusan masalah yang ada, penulis melakukan kajian pustaka dari berbagai sumber, dan mengumpulkannya kemudian di susun untuk membentuk kesatuan isi yang utuh, sehingga dapat menjawab masalah-masalah yang ada.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kreatifitas2.1.1 Pengertian kreatifitasKreatifitas adalah kemampuan seseorag dalam menuangkan ide atau gagasa melalui proses berfikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kamauan, kerja keras dan ketekunan. Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha.Sementara itu menurut Prawirokusumo wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup. Senada denganpendapat di atas, menurut Suryana ,enterpreneuratau wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur (elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi motivasi diri, visi,komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan untukmemanfaatkan peluang usaha. (Wibisono, 2006)Kreativitas, oleh Zimmerer (1996,51) diartikan sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang (Creativity is the ability to develop new ideas and to discover new ways of looking at problems and opportunities).

2.1.2 Berpikir KreatifKebiasaan berinisiatif akan melahirkan kreatifitas (daya cipta) setelah itu melahirkan inovasi. Menurut Zimmerer ada tujuh langkah (tahap) berpikir kreatif dalam konteks kewirausahaan, yaitu:1. Persiapan (Preparation)2. Penyelidikan (Investigation)3. Transformasi (Transpormation)4. Penetasan (Incubation)5. Penerangan (Illumination)6. Pengujian (Verification)7. Implementasi (Implementation).Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya.Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:a. Melakukan proses/ teknik baru (the new technic)b. Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),c. Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),d. Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasare. Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton). Menciptakan produk dan cara baru merupakan bagian dari Kreatifitas manusia yang menuntut keuletan dan daya cipta yang tinggi untuk melahirkan ide-ide mencari peluang bagi pengembangan ide tersebut. Dengan demikian menjadi seorang wirausahawan harus memilki Kreatifitas dan keberanian untuk tidak bergantung kepada orang lain, keberanian mengahadapi kondisi dan situasi di sekitarnya, penuh rasa optimis akan keberhasilan ide-ide yang diciptakannya. Karena tidak bergantung kepada orang lain maka wirausahawan harus selalu berpikir bagaimana cara memenuhi kebutuhannya dengan menciptakan lapangan kerja yang baru, mencari peluang untuk produk yang dihasilkannya. Ia harus berkeyakinan bahwa orang yang ingin maju dan berhasil harus mempunyai daya kreasi yang tinggi serta imajinasi yang hidup, kemauan yang keras sebagai pendukungnya.

2.1.3 Faktor yang mempengaruhi KreatifitasKreatifitas dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) dan dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).1. Motivasi Untuk KreatifitasPada setiap orang ada kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan potensinya, membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya (Rogers, 1982 dalam Munandar, 1988). Motivasi intrinsik ini yang hendakanya dibangun dalam diri individu sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan individu dengan kegiatan-kegiatan kreatif, dengan tujuan untuk memunculkan rasa ingin tahu, dan untuk melakukan hal-hal baru.2. Kondisi Eksternal yang mendorong perilaku kretivitasKondisi eksternal (dari lingkungan) secara konstruktif ikut mendorong munculnya Kreatifitas. Kreatifitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh. Individu memerlukan kondisi yang memungkinkan individu tersebut mengembangkan sendiri potensinya. Maka penting mengupayakan lingkungan (kondisi eksternal) yang dapat memupuk dorongan dalam diri individu untuk mengembangkan Kreatifitasnya. Menurut pengalaman Rogers dalam psikoterapi, penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis memungkinkan timbulnya Kreatifitas yang konstruktif.

2.1.4 Cara menciptakan KreatifitasDalam konteks manajemen, peran fungsi Kreatifitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada suatu sistem. Aspek penting dalam Kreatifitas adalah proses dan manusia. Proses berorientasi pada tujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumber daya yang menetukan solusi. Proses tetap sama namun pendekatan yang digunakan dapat bervariasi misalnya, pada suatu problem mereka mengadaptasikan suatu solusi, tetapi pada kesempatan yang berbeda mereka menerapkan solusi inovasi.1. Imajinasi dan ideBerdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan menjadi empat bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia. 2. Sifat Proses kreatifKreatifitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan Kreatifitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif dan jika mereka ingin menjadi kreatif, mereka harus belajar cara mengimplementasikan proses kreatif . Ada tiga tahap dalam proses kreatif yaitu Absortive, Retentive dan reasonin.

2.1.5 Cara Meningkatkan KreatifitasPemikiran kreatif dan pengembangan ide memang tidak mudah. Tetapi Zimmerer (2009) menegaskan bahwa kreatifitas dapat diajarkan dan kreatifitas individual dapat ditingkatkan. Caranya? Ia menguraikan 11 cara untuk meningkatkan kreatifitas individual yaitu:1. Beri kesempatan diri Anda menjadi kreatif.Berani untuk berpikir kreatif tanpa takut dibilang bodoh oleh orang lain. Ide-ide cemerlang biasanya lahir dari hal-hal yang mungkin dianggap bodoh dan tak berarti.2. Beri masukan segar fikiran setiap hari.Agar kreatif, otak perlu distimulasi dengan hal-hal baru yang variatif. Mendengarkan radio dan berganti-ganti setiap hari, mendengarkan beraneka ragam jenis musik atau melakukan hal-hal lain yang sebelumnya tidak pernah dilakukan.3. Amati berbagai produk dan jasa perusahaan lainnya.Tidak ada salahnya meminjam ide perusahaan lain, kemudian mengembangkan menjadi inovasi yang brilian.4. Sadari kekuatan kreatif dari kesalahan.Orang bijak mengatakan agar kita selalu belajar dari kesalahan yang diperbuat. Orang kreatif mengatakan kita dapat memperoleh ide dari kesalahan yang kita buat. Kisah Charles Goodyear menunjukkan hal tersebut. Setelah bekerja selama lima tahun untuk memformulasikan kombinasi karet, belerang dan timah putih, pada malam yang dingin tahun 1839, tanpa sengaja Charles menumpahkan sedikit campuran tersebut pada kompor kerjanya. Campuran tersebut meleleh membentuk senyawa baru yang selama ini dicari-cari

5. Bawa selalu buku harian untuk mencatat pikiran dan ide.Ide-ide kreatif kadang muncul tanpa disengaja dan di waktu yang tak terduga. Daripada cepat terlupa, ada baiknya membawa buku kecil untuk mencatat ide-ide yang mungkin akan muncul tiba-tiba.6. Dengarkan orang lain.Ide tidak selalu datang dari diri kita sendiri. Ide dapat datang dari orang lain atau bahkan kompetitor kita sendiri. Jadi selalu dengarkan orang lain karena mungkin ia akan menghadirkan ide cemerlang buat kita.7. Dengarkan apa kata pelanggan.Mendengarkan pelanggan wajib hukumnya. Mereka mengkonsumsi produk kita dan sekaligus menjadi sumber ide yang tiada habisnya.8. Berbicara dengan anak kecil.Anak-anak tidak membatasi pemikiran mereka. Mereka begitu bebas mengungkapkan kreatifitas mereka tanpa batas. Mereka dapat menjadi sumber ide yang berharga.9. Simpan kotak mainan di kantor Anda.Mainan-mainan kecil seperti yoyo, gasing dan lain-lain dapat menjadi sumber inspirasi. Ketika sedang bingung, Anda dapat mengambil satu dan memikirkan bagaimana benda tersebut berkaitan dengan masalah Anda.10. Baca buku cara merangsang kreatifitas dan mengambil kursus kreatifitas.Memahami prinsip-prinsip kreatifitas akan sangat membantu meningkatkan kemampuan kreatif kita.11. Luangkan waktu Anda.Sesekali luangkan waktu untuk berelaksasi, melepaskan diri dari rutinitas sejenak. Ide-ide baru bisa muncul ketika otak kita tidak dalam keadaan tegang.

Kreatifitas ini menimbulkan suatu inovasi yang dapat menentukan keberhasilan seseorang dalam menjalankan usahanya. Karena dengan Kreatifitas ini akan memunculkan produk baru yang berdaya guna dan dapat memberikan keberagaman dalam suatu produk akan menimbulkan ketertarikan konsumen terhadap produk tersebut dan mengurangi kejenuhan konsumen pada produk yang biasa. Dengan demikian mempengaruhi keuntungan dan ketahanan suatu usaha seiring berjalannya waktu.

2.1.6 Hambatan dan Teknik Meningkatkan Kreatifitas1. Hambatan KreatifitasSuharyadi dkk (2007), Hambatan Kreatifitas adalah sebagai dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk memahami atau menemukan pemecahan atas suatu masalah. Hambatan- hambatan dalam suatu Kreatifitas adalah sebagai berikut : Hambatan psikologisHambatan ini membuat seseorang menjadi tidak bebas dalam mengeksploitasi dan mengubah gagasan, mengalami halangan dalam mengekspresikan kemampuan konseptual, dan kurang mampu berkomunikasi dengan baik Hambatan budayaHambatan dalam hal budaya adalah adanya keseragaman berpikir atau pemujaan terhadap cara berpikir logis dan rasional. Hal ini akan menghambat penyelesaian yang bersifat intuitif atau menggunakan perasaan.

Hambatan lingkunganLingkungan sosial seperti sekolah, dimana guru-guru sangat khawatir untuk mencoba gagasan baru, akan menghambat kreativitas. Lingkungan fisik misalnya tata letak ruang kerja dapat diatur sedemikian rupa agar dapat mendukung suasana kerja yang produktif dan kreatif.

Hambatan bahasa berpikirKemampuan untuk memilih bahasa berpikir yang paling tepat untuk memecahkan masalah akan dapat menghasilkan pemecahan masalah yang amat kreatif.

Hambatan keterpakuan fungsionalHambatan ini bersumber pada kebiasaan kita untuk memfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara

Hambatan kebiasaan memandangKebiasaan memandang suatu benda atau alat adalah suatu penghambat kreativitas.

Ada satu aksioma dalam memecahkan masalah, yaitu semakin familiar kita terhadap suatu objek, maka akan semakin sulit kita melihatnya dalam konteks yang lain. Jadi apabila kita mencoba atau dapat melihat suatu dalam suatu sudut pandang yang lain, maka Kreatifitas akan dapat bertambah.2. Teknik Meningkatkan KreatifitasSelanjutnya, Suharyadi dkk (2007) menambahkan, Cara umum meningkatkan Kreatifitas adalah dengan mengubah pola piker dan proses bertindak. Walaupun demikian, berbagai riset telah dilakukan untk mencari cara-cara meningkatkan Kreatifitas dalam proses pemecahan masalah. Perumusan masalah secara kreatifPerumusan masalah secara kreatif adalah usaha yang dilakukan untuk menghindar dari perumusan masalah yang sudah jelas. Tetapi coba berpikir secara divergen bukan convergen dengan melontarkan pertanyaan baru maupun mencoba melihat dari sudut padang yang berbeda agar memperoleh kemungkinan baru. Bertanya dan bertanyaSikap bertanya merupakan sesuatu yang instinktif pada anak-anak, tetapii keberadaannya semakin berkurang ketika usia seseorang semakin bertambah. Salah satunya adalah kecenderungan orang-orang dewasa untuk meredam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anak-anak.Jadi untuk membangkitkan kembali sikap bertanya adalah dengan melontarkan pertanyaan, tanpa perlu khawatir apakah pertanyaan yang kita ajukan salah atau karena pertanyaan tersebut orang lain menganggap kita bodoh. Curah gagasanSalah satu tehnik dalam kelompok untuk mengembangkan Kreatifitas adalah curah gagasan. Biasanya dipakai untuk memecahkan masalah yang kompleks oleh kelompok yang terdiri atas dua sampai tujuh orang. Untuk dapat melakukan curah gagasan yang efektif, perlu diperhatikan tiga kondisi : Selama proses mencurahkan gagasan jangan melakukan penilaian. Proses pencurahan gagasan harus benar-benar bebas, artinya semua gagasan harus di tampung termasuk gagasan yang gila sekalipun. Usahakan sebanyak mungkin gagasan dapat dilontarkan, karena kemungkinan untuk memperoleh jawaban yang kreatif semakin besar.

Orang anehMaksudnya adalah memasukkan orang lain yang tidak begitu tahu tentang bidang pekerjaan atau bidang pengetahuan yang sedang dipecahkan masalahnya. Iklim kreatifTeknik terakhir dalam pemecahan masalah secara kreatif dalam kelompok adalah menciptakan iklim kreatif. Pedoman utamanya adalah dengan menciptkan suasana yang kondusif. Ini berarti harus membuang semua hambatan terjadinya kreativita, sekaligus menciptakan lingkungan fisik, psikologis dan social yang kondusif untuk kreatif.

2.2 Inovatif

2.2.1 Pengertian Inovatif

inovatif adalah suatu pemikiran yang mengubah ide baru atau aplikasi baru menjadi produk yang berguna. Inovatif juga diartikan sebagai pemikiran untuk mengubah peluang yang menciptakan gagasan atau ide-ide yang rumit bahkan inovatif berasal dari ide-ide yang sepele menjadi ciri khas tersendiri yang mempunyai nilai jual tinggi, asal merupakan yang baru dan baik dari yang telah ada.

2.2.2 Tahapan Perilaku InovatifDe Jong & Den Hartog (2003) merinci lebih mendalam proses inovasi dalam 4 tahap yaitu: Melihat kesempatan bagi karyawan untuk mengidentifikasi kesempatan.Kesempatan dapat berawal dari ketidakkongruenan dan diskontinuitas yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian dengan pola yang diharapkan misalnya timbulnya masalah pada pola kerja yang sudah berlangsung,adanya kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi,atau adanya indikasi trends yang sedang berubah. Mengeluarkan ide.Dalam fase ini, karyawan mengeluarkan konsep baru dengan tujuan menambah peningkatan. Hal ini meliputi mengeluarkan ide sesuatu yang baru atau memperbaharui pelayanan, pertemuan dengan klien dan teknologi pendukung. Kunci dalam mengeluarkan ide adalah mengkombinasikan dan mereorganisasikan informasi dan konsep yang telah ada sebelumnya untuk memecahkan masalah dan atau meningkatkan kinerja. Proses inovasi biasanya diawali dengan adanya kesenjangan kinerja yaitu ketidaksesuaian antara kinerja aktual dengan kinerja potensial.

Implementasi.Dalam fase ini, ide ditransformasi terhadap hasil yang konkret. Pada tahapan ini sering juga disebut tahapan konvergen.Untuk mengembangkan ide dan mengimplementasikan ide, karyawan harus memiliki perilaku yang mengacu pada hasil.Perilaku inovasi Konvergen meliputi usaha menjadi juara dan bekerja keras.Seorang yang berperilaku juara mengeluarkan seluruh usahanya pada ide kreatif.Usaha menjadi juara meliputi membujuk dan mempengaruhi karyawan dan juga menekan dan bernegosiasi.Untuk mengimplementasikan inovasi sering dibutuhkan koalisi, mendapatkan kekuatan dengan menjual ide kepada rekan yang berpotensi. Aplikasi.Dalam fase ini meliputi perilaku karyawan yang ditujukan untuk membangun, menguji, dan memasarkan pelayanan baru. Hal ini berkaitan dengan membuat inovasi dalam bentuk proses kerja yang baru ataupun dalam proses rutin yang biasa dilakukan.

2.2.3 Prinsip-prinsip Inovatif

a. Prinsip keharusan1) Keharusan menganalisi peluangSemua sumber peluang inovatif harus dianalisis secara sistematis. Tujuannya adalahmencari peluang yang benar-benar sesuai dengan inovasi yang akan dilakukan2) Keharusan memperluas wawasanMakin banyak hal-hal baru yang kita dapat, makin mudah bagi kita untuk mencari gagasan yang inovatif, memperluas wawasan dapat dilakukan dengan cara lebih banyak membaca, melihat, mendengar dan merasakan3) Keharusan untuk bertindak efektifSyarat bagi keefektifan sebuah inovasi adalah kesederhanaan sehingga timbul pernyataan hal ini sebetulnya sederhana, mengapa tak terpikirkan sebelumnya

4) Keharusan untuk tidak berpikir mulukMemiliki impian yang besar memang bagus, hal ini merupakan sumber inspirasi untuk melakukan sebuah inspirasi. Tetapi akan lebih baik jika dari ha-hal lebih kecil terlebih dahulub. Prinsip larangan1) Larangan untuk berlagak pintarJangan melakukan hal yang melebihi kemampuan yang dimiliki karena hal tersebut akan mengakibatkan kegagalan2) Larangan untuk rakusTetaplah focus pada tema inovasi yang telah dipilih. Semakin kita menjauh dari tema tersebut akan makin menyebar pekerjaan yang dilakukan dan ini juga akan mengakibatkan kegagalan3) Larangan untuk berpikir terlalu jauh kedepanSemakin kita berpikir terlalu jauh kedepan semakin banyak unsur ketidakpastian yang dihadapi termasuk juga ketidakpastian untuk mencapai keberhasilan

2.2.4 Ciri-Ciri manusia Inovatif :1.Giat belajar dan bekerja2.Selalu berorientasi kedepan3.Kaya ide-ide yg cemerlang4.Berfikir rasional dan berprasangka baik5.Menghargaiwaktu dan menggunakannya dgn sebaik-baiknya6.Suka melakukan eksperimen-eksperimen dan penelitian

2.2.5 Cara mengembangkan inovatifPakar pemasaran, pernah menegaskan pentingnya inovasi. Pakar pemasaran ini mengingatkan bahwa tanpa inovasi perusahaan akan menjadi tua, kuno, rapuh, dan tidak langgeng. Inovasi harus terus dibangun melalui budaya kreatif, mengikuti tren, perubahanm dan membangun pasar. Untuk membangun perusahaan inovatif, kotler menekankan pentingnya sejumlah factor sebagai berikut :1 Adanya budaya penemuan. Setiap organisasi harus disesaki orang-orang yang punya semangat inovasi.2. Mengembangkan inovasi sebaiknya berdasarkan riset, sebab, perusahaan dikatakan inovatif kalau sengaja membangun dan melakukan proses untuk menghasilkan temuan terbaru. Inovasi tersebut haruslah merupakan sesuatu revolusioner, dapat menembus pasar global, dan mendapatkan persaingan sangat keras.

2.2.6 Faktor-Faktor Pendorong Sikap Kreatif Dan InovatifSetiap orang memiliki potensi kreatif dalam derajat yang berbeda-beda dan dalam bidang yang berbeda-beda. Potensi ini perlu dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan. Untuk itu diperlukan kekuatan-kekuatan pendorong, baik dari luar (lingkungan) maupun dari dalam individu sendiri.Perlu diciptakan kondisi lingkungan yang dapat memupuk daya kreatif individu, dalam hal ini mencakup baik dari lingkungan dalam arti sempit (keluarga, sekolah) maupun dalam arti kata luas (masyarakat, kebudayaan). Timbul dan tumbuhnya kreativitas dan selanjutnya berkembangnya suatu kresi yang diciptakan oleh seseorang individu tidak dapat luput dari pengaruh kebudayaan serta pengaruh masyarakat tempat individu itu hidup dan bekerja.Tetapi ini tidak cukup, masyarakat dapat manyediakan berbagai kemudahan, sarana dan prasarana untuk menumbuhkan daya cipta anggotanya, tetapi akhirnya semua kembali pada bagaimana individu itu sendiri, sejauh mana ia merasakan kebutuhan dan d orongan untuk bersibuk diri secara kretif, suatu pengikatan untuk melibatkan diri dalam suatu kegiatan lreatif, yang m,ungkin memerlukan waktu lama.Hal ini menyangkut motivasi internal.Kreativitas agar dapat terwujud diperlukan dorongan dari individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)

1.Motivasi Intrinsik dari KreativitasSetiap individu memiliki kecenderungan atau dorongan mewujudkan potensinya, mewujudkan dirinya, dorongan berkembang menjadi matang, dorongan mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitasnya. Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru denganlingkungannya dalam upaya manjadi dirinya sepenuhnya.(Rogers dan Vernon 1982)

2.Kondisi eksternal yang mendorong perilaku kreatifKretaivitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh, bibit unggul memerlukan kokdisi yang memupuk dan memungkinkan bibit itu mengembangkan sendiri potensinya.

2.3 Hubungan kreatif dan Inovatif dalam berwirausaha

Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia yang nyata secara kreatif. Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahaan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil. Namun, gagasan-gagasan yang baik pun jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan terebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha. Seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya. Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk :a)Melakukan proses / teknik baru (the new technic)b)Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service)c) Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added)d)Merintis usaha baru (new businesses), yang mengacu pada pasare) Mengembangkan organisasi baru (the new organization)

2.4 Wirausaha yang sukses :1. Puspo Wardoyo Pendiri Ayam Bakar Wong Solo

Berikut ini adalah Biografi Puspo Wardoyo :Nama : Puspo WardoyoLahir : Solo, 30 November 1967Profesi : PengusahaRiwayat Pendidikan :1) SDN Kenangasam Solo, 2) SMP Islam Batik Solo,3) SMA Negeri 4 Solo,4) UNS SoloSiapa yang tak kenal sosok yang satu ini, Puspo Wardoyo, beliau adalah orang yang mendirikan rumah makan Ayam Bakar Wong Solo yang sering disingkat ABWS. pria kelahiran 30 November 1967. Terlahir sebagai 7 bersaudara dengan keadaan keluarga yang sederhana membuat Puspo harus rajin membantu orangtua menjual daging ayam dan membuka warung kecil-kecilan. Di pagi hari, Puspo menyembelih ayam untuk dijual di pasar. Sedangkan di siang hari, Puspo membantu orang tuanya untuk menjual berbagai menu makanan siap saji dari olahan ayam seperti ayam goreng dan ayam bakar di warung yang berlokasi di daerah kampus UNS Solo. Setelah berhasil menamatkan pendidikan di UNS Solo, Puspo Wardoyo lantas menjadi guru seni di SMA Negeri 1 Muntilan, Jawa Tengah. Profesinya sebagai PNS tersebut tidak membuatnya mudah berpuas diri. Ia justru memilih mengundurkan diri karena ingin mewujudkan cita-citanya menjadi seorang pebisnis. Puspo lantas mulai membuka bisnis makanan. Bisnis pertama ini banyak memperoleh cibiran dan cemoohan dari para kenalannya.

Seperti halnya pengusaha lainnya, Puspo Wardoyo juga mengalami masa pasang surut dalam membesarkan ABWS. Suatu hari beliau bertemu dengan temannya, seorang pedagang bakso yang merantau ke Medan dan sukses. Sampai-sampai temannya bilang Medan adalah tempat yang potensial untuk usaha makanan. Dengan uang, jarak Solo-Medan lebih dekat dari Solo-Semarang.Maksud temannya adalah dengan pesawat, jarak Solo-Medan hanya satu jam perjalanan sedangkan Solo-Semarang harus naik bis selama empat jam. Setelah bertemu temannya itu, Puspo seperti termotivasi juga untuk mengadu nasib di Medan. Waktu itu Puspo Wardoyo sudah tidak lagi menjadi pegawai negeri sipil, ia mundur dari PNS dan mendirikan warung ayam bakar meneruskan usaha orang tuanya yang juga jualan ayam. Sehingga Puspo hafal betul seluk beluk per-ayam-an dan cara mengolah ayam yang enak. Warung itulah yang kelak menjadi prototype ABWS.

Puspo selalu teringat kata-kata temannya tempo hari. Teman Puspo tersebut menceritakan bahwa prospek bisnis kuliner di Medan sangat bagus dan menjanjikan. Dengan berbekal sebuah gerobak bakso, teman Puspo kala itu dapat mengumpulkan keuntungan bersih sebesar Rp 300.000 per hari. Sebuah nilai yang sangat fantastis di akhir tahun 1990. Bisnis bakso tersebut membuat teman Puspo mampu membeli tiket pesawat sebulan sekali untuk menengok keluarganya yang tinggal di Solo. Ia pun ingin ingin ke Medan. Akhirnya ia menjual warung ayamnya yang di Solo ke temannya yang lain. Hasil penjualannya ia gunakan bekal ke Medan.Namun sayang setelah sampai Jakarta uangnya dihitung-hitung tidak cukup untuk ke Medan. Akhirnya ia memutuskan untuk melamar pekerjaan menjadi guru. Puspo menargetkan untuk menjadi guru hanya dua tahun sambil mengumpulkan modal. Akhirnya setelah modal terkumpul, ia kemudian melanjutkan cita-citanya untuk berjuang ke Medan. Sesampainya di Medan, Puspo segera mengontrak rumah, membeli vespa dan menyewa lahan di dekat bandara dengan sewa per hari 1000 rupiah waktu itu. Di lahan berukuran 4x4 itu Ia kemudian membuka warung ayam bakar.

Suatu hari pegawainya terlilit hutang di rentenir. Puspo pun kemudian berniat menolong pegawainya itu dengan membayar hutangnya. Alangkah senangnya hati si pegawai, sebagai balas jasanya, sang pegawai kemudian menghubungi temannya yang berprofesi sebagai wartawan untuk meliput warung Puspo Wardoyo tersebut. Kontan saja keesokan harinya warung ayam bakar Puspo langsung di serbu orang. Puspo tak menyangka akan membawa dampak seramai ini. Akhirnya ia mulai putar otak untuk membesarkan usaha warungnya ke rumah makan yang lebih besar. Menunya pun semakin variatif. Sampai saat ini ada sekitar 100 menu. Perjalanan Puspo Wardoyo dalam membesarkan ABWS tidaklah seperti membalik telapak tangan. Pada tahun pertama ia hanya bisa menjual 1-2 ekor ayam per hari. Di tahun kedua itulah setelah diliput oleh teman pegawainya, ABWS mulai menunjukkan arah kemajuan yang pesat. Puspo kemudian membuka cabang di berbagai kota. Puspo juga menawarkan kerja sama dengan sistem waralaba atau frencais. Puspo menjamin rasa dan mutu ABWS di kota manapun akan sama karena ia sudah mengatur komposisi bumbu dan mentraining pegawainya di setiap cabang dalam mengolah ayam. Sampai saat ini ABWS selalu diserbu pembeli apalagi saat bulan Ramadhan, bahkan sampai menolak-nolak. Dari orang biasa sampai pejabat sangat menyukai rasa ayam panggangnya. Selain itu, warung-warung makannya yang tersebar di kota-kota besar Indonesia ini juga selalu mengubah penampilannya secara rutin sehingga hal ini benar-benar mampu menciptakan kesan bagi para pelanggan maupun pemula.

2. Irma Suryanti Penyandang Cacat Sukses Wirausaha

Kisah sukses Irma Suyanti juga dimulai dari nol. Irma Suryati memang merupakan seorang penyandang cacat, Beliau lahir di Semarang tanggal 01 Januari tahun 1975. Beliau mulai mengalami kelumpuhan ketika balita, umur 4 tahun karena penyakit polio. Sejak balita itu Irma Suryati mengalami layu kaki. Walaupun masih dapat berjalan normal hingga Sekolah Menengah Atas namun kaki Irma mudah lemas. Bila tersenggol akan langsung terjatuh. Sejak itu ayahnya menyuruh Irma untuk menggunakan tongkat apabila berjalan, dan pemakaian tongkat itu hingga sekarang. Karena kondisi kakinya itulah yang akhirnya mendorong Irma untuk melakukan sesuatu yang berharga juga berarti bagi dirinya sendiri juga bagi orang lain. Langkah hidupnya menuju usia dewasa merupakan kisah panjang dan pasti penuh perjuangan, dua kali lebih banyak daripada yang dibutuhkan orang normal.. Seperti umumnya penyandang cacat lainnya, Irma seringkali mendapat perlakuan diskriminatif dan tidak sebanding dengan yang lainnya karena kekurangan dirinya, dipandang sebelah mata, dihina, direndahkan hingga diasingkan merupakan hal yang sering diterimanya. Namun semangatnya yang terus menyala dan menggebu, menjadikan Irma Suyanti sebagai seorang perempuan yang tangguh dengan semangat ala kartini. Lulusan SMA N 1 Semarang ini percaya dengan kekurangan tubuh yang ia miliki tak lantas menjadikan dirinya untuk tidak dapat berhasil. Ia sangat percaya bahwa jika Tuhan mengijinkan maka tidak ada yang tidak mungkin.

Setelah lulus dari SMAN 1 di Semarang, Irma mencoba membuat keset dari kain perca, benda sederhana untuk membersihkan telapak kaki. Awal mulabisnis kesetini hanya digunakan untuk kalangan sendiri. Namun karena karya kesetnya mulai dilrik orang, pasar kecil mulai terbentuk. Keputusan untuk menjadi seorang pengrajin keset semakin kekeh saat ia menikah dengan Agus Priyanto. Suaminya juga seorang penyandang cacat dan sangat jago melukis. Mereka berdua akhirnya sepakat untuk membuka usaha kecil pembuatan keset pada 1999 dengan dibantu oleh 5 karyawan. Awalnya, usahanya memang masih dijalani di Semarang, di rumah orang tua, dan ketika usaha mereka mulai berkembang pada tahun 2002, mereka pindah ke Kebumen, Kota kelahiran Agus. Pasangan luar biasa ini sudah mampu membeli rumah di Jalan Karang Bolong kilometer 7, Desa Karangsari, Kecamatan Buayan, Kebumen. Dan dari rumah itu, Irma juga suaminya mengendalikan usaha karpet tersebut.Setelah pindah ke Kebumen, Irma merasa tak nyaman dengan usaha yang hanya sekedarnya. Iapun memutuskan untuk mendaftarkan usahanya sehingga memilikibadan hukumyang jelas. Usahanya dilabeli Usaha Dagang Mutiara Equipment. Selain itu, Irama juga mulai membentuk Pusat Usaha Kecil Menengah Penyandang Cacat. Pembentukan Pusat Usaha Kecil Menengah Penyandang Cacat awal mulanya memiliki kendala, karena menurutnya sangat susah mengorganisasi orang. Namun berkat kegigihan yang dimilikinya, ia mulai mendatangi para penduduk door to door untuk mendorong para ibu menjadi lebih produktif, serta mengajari ibu-ibu untuk membuat keset sendiri. Sudah bisa dipastikan, sinisme dan juga cibiran banyak dilayangkan orang padanya, mengingat dia adalah orang yang cacat.Irma Suyanti Penyandang Cacat yang Sukses Berwirausaha, tak membuatnya putus asa, dan ia berhasil. Irma berhasil mengajak beberapa ibu rumah tangga belajar untuk membuat keset. Ibu-ibu tersebut mendapat pasokan bahan baku juga mesin jahit dari Irma. Tanpa diduga-duga, minat ibu-ibu lainnya semakin tinggi, pada 2003 akhirnya Irma membuat koperasi simpan pinjam yang difungsikan untuk menampung 1.600 pembuat keset hasil binaannya.Para anggota ini tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Kebumen. Lambat laun, usaha keset ini merambah ke Banyumas dan juga Kota Solo. Bahkan Selain menggandeng PKK, ia juga menggandeng kelompok waria dan pekerja seks komersial di Purwokerto. Kini ada 20 waria dan pekerja seks komersial yang sudah dapat membuka gerai di perumahan Limas Agung, Purwokerto.

Dalam strategi pemasaran, Ia telah mengandalkan 15 orang penjual. Ia juga menitipkan keset-kesetnya di gerai-gerai yang tersebar di banyak kota. Salah satunya adalah di showroom milik Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta. Bahkan selain di dalam negeri, ia mengaku telah memasarkan produknya ke luar negeri, sepertiAustarlia, Jerman, Jepang, juga Turki. Tiap bulan, perajin mendapat kiriman kain sisa sebagai bahan baku. Irma mendatangkan 10 ton kain sisa dari Semarang setiap bulan. Dari hasil penjualan ini, setiap bulannya ia mendapatkan omset Rp 40-50 juta dari 42 macam keset yang diprodukdinya. Di pasaran, harga satuannya 15 ribu untuk pasar dalam negeri dan 35 ribu untuk pasar asing. Hingga saat ini, Irma juga telah mengembangkan usahanya seperti dengan membuat kotak tisu dari lidi. Ia juga membuat desain sajadah dari tikar pandan. Ia juga telah membangun rumah belakang dengan ukuran sekitar 7 m x 9 m untuk menampung para penyandang cacat. Mereka akan turut diberikan modal bekerja sebagai pengrajin dan diberikan tempat menginap.Kini penghargaan yang diterima Irma antara lain adalahWirausahawati Muda Teladan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga(2007), Perempuan Berprestasi 2008 dari Bupati Kebumen (2008), danPenghargaan dari Jaiki Jepang, khusus untuk orang cacat. Dan yang terakhir adalah penghargaan dari SCTV Award 2012.Penghargaan penghargaan yang diraihnya memang layak diberikan karena atas kesungguhan, kesederhanaan, keuletan dan sikap optimis yang dimiliki Irma Suryanti mampu menginspirasi banyak orang. Mampu mengubah suatu hal yang biasa menjadi luar biasa merupakan pekerjaan atau lebih tepatnya kebiasaan orang kreatif. Maka Mbak Irma Suryanti layak dinobatkan sebagaiKartini Update diJaman Ekonomi Kreatifsekarang ini. Bahkan Irma sering kali menjadi motivator untuk memberikan motivasi serta pembelajaran berharga di perguruan tinggi, Irma pernah ke Unsoed dan juga ke Institut Teknologi Bandung (ITB).

3. Sukyatno (Hoo Tjioe) pengusaha sukses es teler 77

Nama: Hoo Tjoe KiatTanggal lahir: 03 Agustus 1948Kota kelahiran: Pekalongan, Jawa Tengah, IndonesiaPendidikan akhir: SMP 3

Sukyatno Nugroho ( Hoo Tjioe Kiat; lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 3 Agustus 1948 meninggal di Jakarta, 9 Desember 2007 pada umur 59 tahun) adalah wiraswastawan, pendiri dan Presiden Komisaris Grup Es Teler 77. Sejarahpengusaha suksesini ketika berumur enam tahun ibunya harus meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Semasa duduk di bangku sekolah, tokoh pengusaha sukses ini dikenal sebagai anak yang tidak begitu sukses dengan nilai pelajaran. Buktinya ia dua kali tidak naik kelas. Jikapun ia naik kelas, beliau biasanya menduduki peringkat kelas ke 40-an diantara 50 siswa yang ada. Beranjak remaja, beliau bersekolah di sebuah SMA. Namun sangat disesalkan, beliau mengenyam pendidikan di bangku SMA hanya tiga bulan saja. Maka, melihat kondisi seperti ini, ayahnya memutuskan untuk mengirimnya ke Jakarta tinggal bersama sang paman. Alih-alih untuk melanjutkan sekolah, malah di Jakarta beliau diajarkan cara berdagang oleh sang paman. Mungkin karena keterbatasan pendidikan, beliau pun tidak memilih dalam melaksanakan usaha. Apa saja beliau lakukan untuk bertahan hidup. Terkadang sejarahpengusaha suksesmemang dilalui dengan berbagai rintangan dan cobaan.

Meskipun hanya lulus SLTP, beliau orang yang gigih. Terinspirasi dari sang mertua (Ibu Murniati Widjaja) yang menang lomba membuat es teler, Sukyatno yang dulunya bernama Hoo Tjioe Kiat mencoba menjual es teler di emperan toko dengan menggunakan tenda tenda. Usaha yang dimulainya pada tanggal 7 Juli 1982 ini, ternyata bukanpeluang bisnisyang pertama kali beliau coba. Berbagai peluang bisnis seperti menjadi salesman, tengkulak jual beli tanah, makelar pengurusan SIM, menjadi pemborong bangunan, sampai mencoba bisnis salon pernah beliau geluti dan semuanya gagal ditengah jalan.Tak ingin mengulangi kegagalan bisnis seperti sebelumnya, Sukyatno mulai menekuni bisnis es telernya yang diberi nama es teler 77. Angka 77 digunakan sebagai merek es telernya, karena angka tersebut mudah diingat dan diharapkan menjadi angka hoki bagi pemilik bisnis ini. Keyakinan Sukyatno pun tepat, merek es teler 77 mulai dikenal masyarakat dan menjadi salah satu produk unggulan dari dulu sampai sekarang.Dari sebuah warung tenda yang dulunya berada di emperan toko, Sukyatno berinisiatif untuk mengembangkannya menjadi bisnis waralaba. Setelah 5 tahun mempertahankan bisnisnya, tepat pada tahun 1987 untuk pertama kalinya dibuka gerai es teler 77 di Solo dengan sistemfranchise. Semenjak itu perkembangan bisnisnya pun sangat pesat, dengan keuletan dan kerja keras yang dimiliki Sukyatno kini es teller 77 telah memiliki lebih dari 180 gerai yang tersebar di berbagai pusat perbelanjaan dan pertokoan yang ada di Indonesia bahkan hingga mancanegara. Beliau dianugerahi beberapa penghargaan penting, seperti The Best Asean Executive Award dan Satya Lencana Pembangunan (1995). Berkali-kali namanya dicatat oleh Museum Rekor Indonesia. Ia juga menulis buku 18 Jurus Sakti Dewa Mabuk Membangun Bisnis. Sukyatno meninggal dunia dalam penerbangan menuju Singapura setelah mendapat serangan stroke yang ketiga kalinya

4. Amran Sulaiman sang pengusaha racun tikus

Pengusaha muda kelahiran 27 April 1968, Andi Amran Sulaiman, merampungkan sekolah dari SD, SMP, dan SMA di tanah kelahirannya sendiri. Pada tahun 1988, Amran Sulaiman menempuh kuliah S1 di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar dan lulus pada tahun 1993. Dari perguruan tinggi yang sama, ia meraius gelar master dan doktor dalam bidang Ilmu Pertanian. Merupakan lulusan S1, S2, S3 Pertanian Universitas Hasanuddin dan dilanjutka bekerja sebagai Pegawai PTPN XIV, Dosen Universitas Hasanuddin, Makassar. Amran Sulaiman ternyata bukanlah anak dari orang tua yang kaya raya. Perusahaan yang dibangun bukanlah warisan orang tua. Ada modal kedisplinan, keyakinan, kreatifitas, ketekunan dan optimisme sementara modal uang tidak begitu mendukung langkahnya. Amran punya prinsip yang patut kita contoh yaitu bahwa kesuksesan adalah hak semua orang dan bukan monopoli pihak tertentu. Berbekal pada prinsip tersebut, diapun akhirnya bisa meraih kesuksesannya. Bemula dari satu penelitian panjang berkembanglah usaha memproduksi produk pembasmi hama. Usaha dari temuannya sendiri. Ayah dari empat anak ini memang menekankan makna kejujuran kepada tidak hanya dirinya tapi semua karyawan. Amran bukannya tanpa kegagalan, namun dia selalu dapat mencari jalan. Dia yang memulai semuanya dari sebuah CV bernama Empo Tiran yang dibangun sejak 1996. Empo Tiran ini memproduksi racun tikus dan berbagai perlengkapan pertanian. Impian tak sesuai kenyataan, sehingga dia perlua merubah arah impiannya. Dulu, Amran sebenarnya memiliki impian menjadi tentara. Dulu pula dia adalah lulusan masuk pendidikan tentara sekaligus Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru) pada Fakultas Pertanian Unversitas Hasanuddin (Unhas). Keinginannya menjadi tentara tidak direstui oleh ibunya. Padahal tentara merupakan cita-cita yang sudah disiapkannya selama enam tahun. Impian yang telah dibangunnya selama enam tahun untuk menjadi tentara itu lepaskan demi membahagiakan hati ibunya. Bagi dirinya, tidak ada arti penting jika kebahagiaan tanpa direstui oleh Ibu. Dengan hati yang kuat, dia menetapkan pilihan kuliah di Fakultas Pertanian. Saat ini dia mendapatkan buah matang dari hasil ketekunan dan kepatuhan selama menjalankan hidup yaitu menjadi peneliti dan pengusaha muda sukses Penemuan racun 58PS dan alat pembasmi tikus Alpostran yang diproduksi lewat jerih payahnya sendiri. Hasil kerja selama dua tahun ternyata sangat bermanfaat bagi petani. Sehingga, dia diberikan Satyalencana dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Juli 2009. Usahan Amran Sulaiman diberi nama Tiran Group. Perlu diketahui Tiran Group itu sendiri perusahaan yang bergerak dibidang obat pembasmi tikus. Tak lantas langsung sukses begitu saja, produk racun tikus yang kemudian diberi label Tiran ini (Tikus Diracun Amran) memiliki kendala diawal pemasarannya. Salah satunya berupa keterbatasan modal untuk mengembangkan dan memasarkan produk racun Tiran. Saat pertama kali, ia pernah meminta modal pinjaman di Bank senilai 5 juta, tapi ditolak. Namun, tidak berapa lama, Amran mendapatkan modal tapi terbatas 500 ribu saja. Produk Tiran Amran Sulaiman bukan racun abal-abal karena penelitian Tiran 58PS telah menghabiskan waktu kurang lebih dua tahun, dari 1989-1992. Masa uji coba Tiran 58PS juga berlangsung lama, dimulai 1992-1998. Semua yang dilakukannya untuk mendapatkan hasil memuaskan tidak setengah- setengah, dan akhirnya para petani merespon baik produknya. Produknya sendiri ternyata terdengar lucu ditelinga seperi Tikus Diracun Amran, yang kemudian disingkat menjadi Tiran. Sedangkan Alpostran sendiri merupakan singkatan dari kalimat Alat Empos Tikusnya Amran. Permintaan akan Tiran dan Alpostran tiap tahun mengalami peningkatan setelah gencar dipasarkan, hingga telah tersebar di seluruh kabupaten se- Indonesia. Pada akhirnya, suami dari Martati ini menjadi peneliti sekaligus wirausahawan, yang dahulunya sangat suka olahraga demi mendapakan sosok tentara seperti cita-citanya dulu.

5. Chairul Tanjung si anak singkong

Nama Lengkap :Chairul TanjungTanggal Lahir :Jakarta, 16 Juni 1962Zodiac :GeminiWarga Negara :IndonesiaIstri :Anita Ratnasari TanjungAnak :Putri Indahsari & Rahmat DwiputraPekerjaan :Pengusaha (Pemilik (CEO) utama CT Corp)Agama :Islam

Chairul Tanjung adalah pengusaha asli Indonesia yang lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni tahun 1962. Pria berusia 52 tahun ini dikenal luas sebagai pendiri sekaligus pemimpin CT Corp yang sebelumnya bernama Para Group. Chairul Tanjung lahir dari rahim seorang ibu bernama Halimah yang memiliki darah Sunda berasal dari Cibadak, Sukabumi. Ayahnya bernama A.G. Tanjung memiliki darah Batak berasal dari Tapanuli Tengah.Chairul Tanjung lahir dari keluarga yang sederhana namun cukup berada. Ayahnya adalah wartawan pada era orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Kehidupan Chairul Tanjung dan keluarganya diuji ketika usaha ayahnya dipaksa untuk tutup di masa orde baru karena secara politik berseberangan dengan penguasa saat itu. Tulisan-tulisan yang ada di surat kabar ayah Chairul Tanjung dianggap berbahaya sehingga harus ditutup. Keadaan ini membuat orang tua Chairul Tanjung terpaksa harus menjual rumah dan berpindah tempat tinggal ke kamar losmen yang sempit juga sangat sederhana.Pendidikan Chairul Tanjung dimulai di bangku sebuah sekolah dasar yaitu SD Van Lith, Jakarta pada tahun 1975. Lulus dari SD Van Lith pada tahun 1978, Chairul Tanjung segera masuk ke SMP Van Lith, Jakarta. Kemudian, pada tahun 1981 Chairul Tanjung diterima di SMA Negeri 1 Boedi Oetomo, Jakarta. Tak patah semangat meskipun hidupnya sederhana, Chairul Tanjung melanjutkan sekolahnya ke jenjang perguruan tinggi dengan masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.Keluarga Chairul Tanjung memiliki sebuah prinsip, yakni: untuk lepas dari jerat kemiskinan, pendidikan adalah langkah yang harus ditempuh. Sehingga apapun keadaannya, sesulit apapun kondisi mereka, keluarga Chairul Tanjung selalu berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. Segala daya dan upaya ditempuh oleh orang tua Chairul Tanjung demi menyekolahkan anak-anak mereka, termasuk Chairul Tanjung. Ibu Chairul Tanjung buktinya rela berjualan kain batik untuk membiayai Chairul Tanjung masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Semasa kuliah, Chairul Tanjung yang berasal dari keluarga sederhana ini mengalami pengalaman yang luar biasa. Tidak seperti mahasiswa yang kerjanya hanya fokus belajar dan bisa merasakan fasilitas dari orang tua dengan santai, Chairul Tanjung sudah diajari untuk menjadi pekerja keras di masa kuliahnya. Dengan masih menyandang status sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Chairul Tanjung mulai menunjukkan bakatnya di dunia bisnis. Kesulitan finansial yang menimpa keluarganya membuat Chairul Tanjung mulai mengasah kemampuannya dalam berbisnis. Demi memenuhi kebutuhan kuliahnya, Chairul Tanjung memulai bisnis kecil-kecilan. Mulai dari menjual buku, kaos, sampai alat-alat kedokteran dan laboratorium yang dibutuhkan oleh teman-temannya di Fakultas Kedokteran Gigi. Usahanya menjual alat-alat laboratorium dan kedokteran ini sempat berkembang baik, sampai beliau mampu mendirikan sebuah toko di kawasan Senen Raya, Jakarta Pusat. Sayangnya tokonya ini tidak lama berdiri karena mengalami kebangkrutan. Selain itu, Chairul Tanjung juga sempat membuka usaha fotokopi di lingkungan kampusnya. Chairul Tanjung juga pernah mencoba untuk membuka sebuah bisnis di bidang kontraktor dan telah mengerjakan berbagai proyek industry, terutama barang-barang dengan bahan dasar rotan. Menyibukan diri untuk belajar merintis bisnis, tidak membuat Chairul Tanjung lalai pada tugas utamanya untuk kuliah. Selain mengasah bakatnya di dunia bisnis, Chairul Tanjung juga menjadi mahasiswa teladan. Terbukti di masa kuliah beliau pernah mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional periode tahun 1984-1985. Penghargaan yang beliau dapat ini merupakan penghargaan sebagai anggota civitas akademika yang berjasa kepada fakultas dan universitas. Terbukti kan, kalau tokoh yang satu ini selain memiliki sifat yang gigih juga memiliki otak yang cerdas. Beliau bisa berbisnis tanpa harus mengabaikan kegiatan perkuliahannya.Chairul Tanjung menamatkan kuliahnya pada tahun 1987. Selesai kuliah, beliau tampaknya tidak tertarik untuk bekerja sesuai dengan ilmu yang digelutinya semasa kuliah. Ya, jiwa pebisnis nampaknya sudah melekat kuat pada diri seorang Chairul Tanjung. Bersama 3 orang temannya, Chairul Tanjung mendirikan PT Pariarti Shindutama. Modal yang digunakan diperoleh dari Bank Exim sebanyak 150 juta Rupiah. Perusahaan ini memproduksi sepatu anak-anak untuk kemudian diekspor. Berbeda dengan usaha peralatan laboratorium dan kedokteran yang sebelumnya beliau jalani dan terpaksa bangkrut, bisnis kali ini Chairul Tanjung meraup keuntungan yang cukup besar. Beliau dan teman-temannya mendapatkan pesanan 160 pasang sepatu langsung dari Italia. Seiring berjalannya waktu, Chairul Tanjung merasa tak lagi sejalan dengan rekan-rekannya itu, sehingga beliau memutuskan untuk membangun bisnisnya sendiri. Bukan Chairul Tanjung namanya kalau tidak bisa bertahan seorang diri di tengah dunia bisnis yang cukup mengerikan ini. Setelah memutuskan berhenti dari bisnis sepatu ekspor, Chairul Tanjung mencoba bisnis baru. Dengan kemampuannya membangun jaringan dan pengalamannya dalam dunia bisnis yang sudah didapatkan sejak duduk di bangku kuliah, Chairul Tanjung membangun sebuah usaha yang arahnya ke konglomerasi. Beliau menyusun 3 bisnis inti, yakni: keuangan, properti, dan multimedia.Perusahaan konglomerasi ini kemudian diberi nama sebagai Para Group. Para Group memiliki father holding company, yaitu: Para Inti Holdindo yang memiliki beberapa sub-holding yang terdiri dari Para Global Investindo yang bergerak di bisnis keuangan, Para Inti Investindo yang bergerak di bisnis media dan investasi, serta Para Inti Propertindo yang bergerak di bisnis properti.Di bidang finansial, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan, antara lain: Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Mega Capital Indonesia, Bank Mega, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance. Tidak berhenti di sini, Chairul Tanjung memiliki perusahan di bidang properti dan investasi yaitu Para Bandung propertindo, Para Bali propertindo, Batam Indah propertindo, Mega Indah propertindo. Kemudian di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio. Khusus di bidang properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mall dengan luas 3 hektar ini dalam pembangunannya menghabiskan dana sebesar 99 miliar Rupiah. Pada tahun 1999, mall ini diluncurkan oleh Para Group sebagai Central Business District. Lalu, pada awal tahun 2010 Chairul Tanjung memperluas bisnisnya dengan membeli sebagian besar saham Carrefour sebanyak 40 % senilai 3 triliun Rupiah melalui PT Trans Ritel. Dengan memiliki 40% saham Carrefour, kini Chairul Tanjung menjadi komisaris utama PT Carrefour Indonesia didampingi oleh AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN) dan S. Bimantoro (mantan petingi Polri) sebagai komisaris. Diharapkan, di bawah Chairul Tanjung, Carrefour dapat mengedepankan kepentingan nasional seperti dapat menyumbangkan pembinaan terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Tercatat pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung membuat perubahan pada nama besar Para Group menjadi CT Corp. CT Corp ini terdiri dari 3 perusahaan sub-holding, yakni: Mega corp, Trans corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan financial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam. Karena kesuksesannya berbisnis ini, Chairul Tanjung mendapatkan penghargaan sebagai Eksekutif Muda Berprestasi periode tahun 1992-1993 dari Studio Seven Production, Jakarta. Penghargaan bergengsi ini diberikan kepada beliau pada tanggal 23 Mei 1993. Setahun sebelum penghargaan ini diberikan, Chairul Tanjung berhasil menyelesaikan sekolahnya di Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajamen (IPPM). Kali ini bidang ilmu yang beliau pilih lebih menjurus pada profesinya sebagai seorang pengusaha.Chairul Tanjung mempraktekannya dalam kehidupan nyata. Beliau membangun jaringan dimana-mana dengan berteman pada siapa saja dan menjalin relasi dengan perusahaan ternama maupun perusahaan kecil. Menurut Chairul Tanjung, pertemanan akan membantu proses bisnis untuk berkembang pesat. Contoh sederhananya adalah ketika kita jatuh dan bisnis kita dalam kondisi tidak bagus maka relasi bisa diandalkan. Membangun jaringan adalah kunci sukses dari seorang Chairul Tanjung. Dengan membangun relasi yang baik di manapun, kini Chairul Tanjung bisa mendapatkan kesuksesannya dalam menjalankan bisnis yang jumlahnya tidak hanya satu atau dua. Sebut saja salah satunya adalah kiprah Chairul Tanjung di bisnis pertelevisian dengan mendirikan Trans Corp yang membawahi Trans TV dan Trans 7. Chairul Tanjung yakin Trans TV bisa terus berkembang meskipun persaingan di industri pertelevisian semakin ketat. Beliau bisa berharap demikian karena melihat bahwa belanja TV nasional telah mencapai angka 6 trilium setahun dan 70% di antaranya akan diambil oleh televisi.

Dalam hal investasi, bagi Chairul Tanjung perusahaan lokal juga bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Karena pemikiran inilah Chairul Tanjung tidak menutup diri dan mau bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Ini bisa jadi sebagai upaya perusahaan nasional Indonesia untuk bisa berdiri sendiri dan jadi tuan rumah di negeri sendiri. Inilah yang Chairul Tanjung harapkan. Sebagai pengusaha yang sukses, Chairul Tanjung ternyata cenderung lebih tertarik melakukan akuisisi dibandingkan harus membangun bisnis sendiri. Karena menurut Chairul Tanjung, akuisisi perusahaan membuat sinergi memperluas ladang usaha. Beliau berkata, Waktu saya memulai, banyak waktu tapi nggak punya uang. Mulai dari nol. Lama-lama setelah jadi besar punya uang, tidak punya waktu. Maka yang dilakukan tidak perlu bangun tapi mengakuisisi.Dalam perjalanannya berbisnis, bagi Chairul Tanjung modal adalah faktor yang penting untuk membuat sebuah usaha berdiri dan mengembangkannya menjadi besar. Akan tetapi, penting diketahui oleh orang-orang yang ingin merintis bisnis bahwa kemauan dan kerja keras wajib dimiliki oleh mereka yang ingin sukses dalam bisnisnya. Dan jangan lupa, kembali lagi pada mitra kerja atau relasi. Menurut Chairul Tanjung, membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Disinilah pentingnya membangun jejaring dalam menjalankan bisnis. Kegigihan dan kerja keras Chairul Tanjung ini membawa beliau ke puncak kesuksesan. Sebagai buktim namanya berada di dalam daftar orang terkaya dunia oleh majalah ternama Forbes di tahun 2010. Pencapaian yang diraih Chairul Tanjung membuat majalah Forbes tak ragu untuk menunjuk beliau sebagai salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke-937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Kemudian, pada tahun 2011 Forbes kembali menyatakan Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar. Lalu yang terbaru, tahun 2014 Chairul Tanjung kembali dinyatakan menjadi orang terkaya nomor 375 di dunia dengan jumlah kekayaan US$4 miliar berdasarkan majalah Forbes.

Dari kisah hidup Chairul Tanjung yang berangkat dari titik nol sampai kemudian mengalami naik turun demi mencapai kesuksesan, kita bisa mengambil beberapa kesimpulan:Pertama,jangan pernah takut untuk memulai sesuatu. Seperti Chairul Tanjung yang tanpa keraguan berani mengambil keputusan besar untuk mulai berbisnis.Kedua, jangan ragu untuk mencoba apapun selama kita mampu. Seperti Chairul Tanjung yang berani mencoba berbagai jenis bisnis sampai akhirnya menemukan bisnis yang paling sesuai dengan dirinya.Ketiga,jangan merasa minder akan diri sendiri. Chairul Tanjung mungkin pernah dijuluk anak singkong, tapi ia tidak merasa minder dengan julukan tersebut dan terus melaju membuktikan bahwa ia mampu untuk mengangkat derajat hidup dirinya dan keluarga.Keempat,jangan mudah menyerah! Seperti seorang Chairul Tanjung yang selalu terus maju menjalankan bisnisnya meskipun banyak rintangan dan halangan, meskipun akan selalu ada saat dimana kita harus menerima kekalahan.kelima, kesabaran untuk mencapai sukses. Seperti seorang Chairul Tanjung yang perlahan namun pasti meniti kariernya membangun satu demi satu bisnis, hingga sekarang menjadi kerajaan bisnis yang begitu besar sampai bisa mengantarkan beliau menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

6. Wahyu Aditya Pengusaha Muda dari Hobi Menggambar

BiodataNama: Wahyu AdityaTTL: Malang, 4 Maret 1980Pendidikan : 1998-2000 Advance Diploma Jurusan Interactive Multimedia KvB Institute of Tech. Sydney AustraliaNama Usaha : HelloMotion Academy School of Animation and Creativity (Sekolah Animasi dan Sinema)

Kegemaran Adit dalam menggambar sudah terlihat sejak duduk dibangku SD. Ketika masih kelas 1 di SD Cor Jesu 1 Malang, ia pernah memenangkan lomba menggambar. Kegemarannya itu kemudian disalurkan dengan mengirim gambar pada Tino Sidin, tokoh legendaris yang membawakan acara Gemar Menggambar di TVRI kala itu. Sayang gambarnya tak pernah terpilih untuk ditayangkan. Ketika kelas VI SD, ia rajin mengisi buku tulisannya dengan berbagai gambar dan cerita. Daripada membeli mainan ia lebih sering membeli kertas HVS untuk dicorat-coreti dengan gambaran. Ia juga pawai menyulap buku tulisnya menjadi komik dengan menciptakan ilustrasi sederhana dari berbagai tokoh rekaannya. Nama-nama tokoh dipelesetkan dengan mengambil inspirasi dari lingkungannya. Seperti empat sekawan menjadi enam sekawan, mengacu pada jumlah preman cilik di sekolahnya. Hasil gambarannya kemudian disebarkan ke teman sekelas. Banyak yang menyukai dan terhibur oleh gambaran Adi, Saya senang jika mereka terhibur oleh karya saya, katanya girang. Ketika SMP, Adit dipercaya mengelola rubrik khusus untuk majalah sekolahnya. Isinya tentang keadaan sekolah waktu itu. Hobi menggambar terus berlanjut hingga SMA. Bahkan dinding sekolahpun ia gambari, Saya murid pertama yang diperbolehkan menggambari dinding, katanya mengenang. Karirnya sebagai seorang animator diawali dengan menjadi komikus amatiran. Korban pertamanya adalah buku-buku pelajaran kelas 3 SMA. Di buku inilah Adit membuat animasi strip komik. Ketika akan melanjutkan kuliah pun dengan tegas ia memilih , Ingin kuliah ditempat yang tidak ada matematikanya, tandas anak kedua dari pasangan Sanarto Santoso dan Tri Astuti ini.Akhirnya Adit memilih menuntu ilmu di Advanced Diploma of Interactive Multimedia KvB Institut of Tech, Sydney Australia untuk mempelajari multimedia. Saat kuliah ia sempat menjuarai perlombaan. Ketika liburan kuliah, Adit pulang ke Indonesia untuk ikut magang di sebuha percetakan sablon di Malang selama dua bulan. Pemilik percetakan yang melihat hasil karyanya jauh melampaui kelasnya mengarahkan Adit untuk magang di Broadcast Desain Indonesia di kawasan Jakarta Selatan. Disana ia hanya mengamati pembuatan video dan teknik mengedit. Karir Adit selepas kuliah dimulai sebagai creative desainer dn animator di Trans TV pada 2000-2002. Sebagai best student di KvB Institut of Tech, almamaternya, bisa saja ia melanjutkan hidup di negeri Kanguru itu, Tapi saya tak betah hidup di Australia, katanya. Selepas dari Trans TV, Adit memilih bekerja sebagai freelance selama satu tahun. Karena keterampilan dan pengetahuannya solid, ia bisa melakukan pekerjaan apapun. Dari animator, sutradara sampai produser, ia bisa melakukannya. Proyek pertama yang ditanganinya adalah video klip Padi Bayangkanlah . Clip ini memenangkan Best Video clip of The Month Video Musi c Indonesia 2002 dan People Choice Award Video Music Indonesia 2002. Sejak saat itu tawaran demi tawaran mengalir padanya.Membangun Kesuksesannya Sendiri

Tawaran bekerja dibawah perusahaan orang lain tak membuat Adit tertarik. Percaya diri pada kemampuannya bersama tujuh temannya ia mmebuat perusahaa dibidang jasa. Sayang usaha ini gagal, Kumpulan orang pintar tapi tak ada naluri bisnis, kata Adit menyimpulkan kegagalannya. Karena tahu hanya kepada diri sendirilah ia bersandar, Adit memulai langkah yang terbilang nekat. Berbekal pinjaman bank sebesar 400 juta rupiah ia membuka kursus animasi. Biar orang sekolah di Indonesia saja, tak harus keluar negeri, niatnya sederhana. Kendati terdengar ambisius namun Adit telah melakukan riset kecil-kecilan lebih dulu. Hasilnya, banyak orang menyatakan minat bila ia membuka lembaga kursus animasi di Indonesia. Tekad itu diwujudkan dengan ikut sebuah pameran pendidikan di semanggi expo Jakarta Selatan. Disana ia menemukan ada 41 orang yang berminat menjadi murid. Ini menjadi langkah awal bagi Adit untuk mendirikan HelloMotion Inc, School of Animation and Cinema. Pemilihan nama dalam bahasa Inggris dimaksudkan agar ia bisa membuka franchisee di luar negeri. Berdiri sejak lima tahun lalu, lembaga ini masih sepi. Dari modal 400 juta ia bisa menengguk keuntungan 18% setahun. Padahal ketika awal berdiri, sekolah itu tak mendapat keuntungan tapi malah minus 11%. Tahun berikutnya minus 6%. Sampai saat ini sudah meluluskan 800 an siswa, Itu masih kurang karena kami hanya punya satu kelas, katanya. Satu kelas diisi 10 siswa dan ada 20 instruktur yang handal dibidangnya. Selain mencari penghasilan, Adit juga menyempatkan waktu untuk merealisasikan ide-ide aneh lainnya. Adit membentuk Kementerian Desain Republik Indonesia (KDRI) yang bertujuan mengubah Indonesia dengan caranya sendiri. Di KDRI, struktur birokrasinya sederhana. Ia menjabat juru bicara kementrian. Sedangkan posisi mentri diduduki Mr Gembol (panggilan masa kecilnya). Mr Gembol juga merangkap kurir KDRI. Biarpun terkesan lucu, dalam sehari website KDRI setidaknya dikunjungi 1000 pengunjung. Disini para volunteer dimanapun bisa mengirimkan desain karya mereka.Kini HelloMotion yang memiliki visi menggalakkan budaya motion picture art mulai diperhitungkan diindustri animasi tanah air. Untuk terus mengembangkan bisnisnya, Adit menggunakan cara Buzz Marketing atau getok tular serta lewat iklan media cetak, elektronik dan internet. Ia sekarang tidak lagi khawatir dengan persaingan di industri animasi. Karena daftar tunggu untuk peserta kursus sekarang bisa sebulan lebih di Hello School. Adit juga terus melakukan inovasi-inovasi.Itulah kisah sukses Wahyu Aditya yang bisa meraih mimpinya diusia muda dengan caranya yang unik bahkan terkadang nyeleneh dari orang pada umumnya.

7. Elly Susilawati pengusaha sepatu

Ketika memulai usaha, tahun 2000 lalu, Elly Susilawati hanya memiliki modal Rp1juta dan dua orang tukang sol sepatu keliling yang telah di PHK oleh sebuah perusahaan sepatu home industri di Kawasan Jakarta Selatan sebagai karyawannya. Kepeduliannya untuk memberdayakan dan memberikan peluang kerja terhadap tukang sol jalanan agar dapat bekerja seperti sedia kala membuatnya ingin membuat bisnis yang dapat memberdayakan mereka. Ia menyukai dunia sepatu, dan iapun mencoba bisnis produk sepatu. Salah satu motivasi yang mendorong Elly membuat produk sepatu, yang kemudian diberi nama brand Ethree adalah adanya peluang yang cukup besar bagi terpenuhinya sepatu berkualitas bagi para pemilik kaki asimetris, yang sering disebut sebagai pemilik kaki bermasalah. Kaki bermasalah sebenarnya hanya istilah bagi bentuk kaki yang normal tetapi pemakainya kerap tidak nyaman jika menggunakan sepatu buatan pabrik (pabrikan) yang ada di pasaran. Para pemilik kaki bermasalah tersebut jika menggunakan sepatu yang ada di pasaran dengan ukuran 40 terlalu besar, sedangkan memilih ukuran 39 terlalu kecil/sempit. Biasanya para pemilik kaki bermasalah ini agar nyaman bersepatu biasanya menggunakan sepatu yang harus dipesan terlebih dahulu. Mereka memesan secara khusus sepatu yang diinginkan, tetapi sedikit sekali produsen sepatu handmade di Indonesia yang memahami pembuatan sepatu dengan kualitas dan standar disain yang baik. Melihat peluang yang besar tersebut, Elly mencoba membuat produk sepatu handmade dari bahan kulit asli (kulit ular, buaya maupun kuli sapi), serta mendisain dengan disain terkini dan uptodate. Rancangan disain sepatu handmade kemudian dibuat secara khusus sesuai bentuk kaki para pemilik kaki dan diproduksi secara manual/ handmade oleh para tenaga kerja pembuat sepatu profesional yang telah berpengalaman bekerja di industry sepatu handmade sejak lama. Kunci terpenting produk sepatu yang akan dibuat adalah disain yang lebih baik daripada sepatu yang ada di pasaran, serta bentuk dan ukuran yang telah disesuaikan dengan anatomi kaki para pemesan/pemakai, berdasarkan anatomi kaki dari para pemiliknya kaki yang memiliki bentuk punuk kaki lebih tinggi dari bentuk normal, memiliki telapak kaki yang datar dan melebar atau tidak memiliki cekungan, atau bahkan ada bentuk kaki yang bentuknya lebih panjang karena memiliki jari yang lebih panjang dari ukuran normal, serta bentuk-bentuk asimetris lainnya.Kunci penting lainnya adalah penggunaan bahan baku yang berkualitas, serta kontrol produksi secara maksimal sehingga produk yang dihasilkan memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada pelanggan. Serba Terbatas Sejak didirikan tahun 2000 lalu usaha yang didirikan Elly berdiri nyaris dengan kekuatan dan kemampuan yang sangat terbatas. Modal terbatas, tenaga kerja terbatas,ruangan yang digunakan juga terbatas. Modal sebesar Rp1juta yang dimiliki, habis untuk membelibahan baku yang digunakan. Ruangan kerja menggunakan sebagaian ruangan dapur, serta tenaga kerja hanya dengan mengajak para tukang sol sepatu keliling yang pernah bekerja di pabrik sepatu, namun di PHK karena usahanya gulung tikar. Semula Elly memasarkan produk sepatu yang dibuatnya melalui pemasaran dari mulut ke mulut, dan teman-teman di kantor. Saat itu, Elly masih bekerja di perusahaan konsultan kehumasan, yang memungkinkan ia bertemu dengan banyak orang. Dari tahun ke tahun perkembangan usahanya cukup berkembang sangat menggembirakan. Produknya mulai dikenal oleh masyarakat terutama oleh kalangan masyarakat kalangan menengah atas sehingga ia mulai memikirkan merek yang tepat agar pelanggannya mudah menyebut produknya dengan baik. Saat itulah ia mulai memantapkan membuat brand Ethree. Dengan brand yang tepat, produk Elly sudah mulai dikenal oleh masyarakat kalangan menengah atas. Kalangan masyarakat menengah atas ini memiliki ciri sadar terhadap kualitas, disain serta kenyamanan, dan mau membayar mahal produk yang dirasakan memberikan kenyamanan pada kakinya.Perkembangan usahanya kian maju, jumlahnya dari hari ke hari juga kian bertambah, dari semula hanya ratusan pasang sepatu (500 700 pasang) per bulan menjadi ribuan pasang sepatu per bulan, omzetpun kian terkerek hingga mencapai Rp 650juta per tahun. Karena jumlah pemesan yang terus meningkat, maka tenaga kerja yang dilibatkan juga semakin banyak. Mayoritas mereka yang bekerja adalah para mantan tukang sepatu berpendidikan formal rendah, tetapi memiliki pengalaman yang cukup lama di bidang produksi sepatu handmade. Tantangan Mulai Datang Seiring dengan semakin berkembangnya usaha, Elly mulai melihat ada beberapa kendala yang harus dituntaskan, salah satu kendala yang dihadapi adalah pada modal, peralatan yang digunakan, manajemen, serta meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia yang masih sangat terbatas.Meningkatnya jumlah permintaan pemesanan sepatu handmade membutuhkan bahan baku yang harus dibeli secara tunai dalam jumlah cukup sebagai stok. Pembelian bahan baku tersebut membutuhkan modal dimuka yang harus tersedia, sementara ketersediaan modal dimuka sangat minim jumlahnya. Sedangkan peralatan yang semula digunakan hanya peralatan sederhana (peralatan sol sepatu) kini terus berkembang dan bertambah jumlahnya seiring dengan kebutuhan industri sepatu handmade. Manajemen dan pengelolaan usaha yang semula ia lakukan sendiri juga terus berkembang karena mulai diperlukan tenaga khusus untuk mendatangi pelanggan dan melakukan pengukuran kaki pelanggan agar dapat diproduksi sepatu sesuai keinginan pelanggan, ia juga mulai memerlukan tenaga pembukuan/ keuangan dan customer service, serta manajer produksi. Semakin banyak jumlah tenaga kerja yang diperlukan.Semula semuanya saya lakukan sendiri, namun dalam kenyataannya banyak kegiatan yang belum dapat kami lakukan karena keterbatasan-keterbatasan saya, ujar Elly. Dalam mengelola usaha home industri yang memproduksi sepatu handmade ini, salah satu tantangan yang dihadapi adalah memberikan dan menyediakan produk sepatu handmade yang sesuai dan diinginkan oleh pelanggan. Tantangan ini sangat besar karena jika pemesanan tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak nyaman digunakan, maka sepatu akan dikembalikan lagi oleh pemesan. Karena itu sejak awal proses produksi, dari sejak pengukuran dan pencatatan anatomi kaki hingga produksi maka perhatian dilakukan secara ekstra hati-hati. Para pekerja juga harus memperhatikan catatan-catanan yang telah dibuat pada saat pengukuran kaki pelanggan agar sepatu yang diproduksi sesuai yang diinginkan. Jika tidak sesuai risiko yang harus ditanggung oleh kami adalah pemesanan tidak dibayar oleh pelanggan. Karena itu para pekerja juga harus diberi pengetahuan dan pemahaman yang sangat tinggi terhadap produk yang dibuat dari sejak awal pengukuran hingga produk diterima oleh pelanggan.

Pengorbanan Sejak awal memulai usaha, yang semula menganggap bahwa usaha yang dikerjakan ini hanya sebagai sampingan, namun dalam kenyataannya usaha ini memerlukan perhatian dan dukungan yang sangat tinggi, karena sudah melibatkan cukup banyak modal, tenaga kerja, serta nasib dari banyak orang yang terlibat di dalamnya. Jika kami tidak serius menjalankan bisnis ini, maka bias saja usaha yang kami rintis mengalami nasib yang sama dengan usaha home industri made shoes lainnya, karena itu saya memutuskan keluar dari pekerjaan sebagai karyawan di sebuah perusahaan jasa kehumasan dan serius total mengelola usaha made shoes Ethree ini, cetusnya. Dalam mengelola usaha produksi handmade shoes ini tantangan yang ia hadapi adalah soal waktu, dimana proses produksi dari pengukuran kaki pelanggan hingga produksi sepatu membutuhkan waktu yang cukup lama karena semua dilakukan secara manual. Pada saat pengukuran kaki banyak pelanggan yang memintanya untuk datang ke rumah sehingga hal ini memerlukan waktu yang cukup untuk bisa datang kepada pelanggan. Banyak pelanggan yang ingin mendapatkan sepatunya dengan cepat, dalam hal seperti ini kami dan team produksi harus bekerja ektra keras hingga lembur untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, ujar Elly.Selain itu karena produksi sepatu dilakukan melalui pemesanan maka ada beberapa biaya yang harus diperhitungkan dalam biaya produksi antara lain, biaya transport, biaya pengiriman, dan lain-lain. Sebagai single parent dan bekerja diantara para karyawan yang sebagian besar adalah para lelaki, terlebih sering lembur, dan harus mendatangi pelanggan untuk mengukur kaki pelanggan, hal ini memerlukan mobilitas yang sangat tinggi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Elly karena tidak semua orang memandang kegiatan ini cukup diapresiasi dengan baik. Ada Juga Dukungan Dalam perjalanan mengelola usaha, Elly cukup banyak melakukan penelitian dan pengembangan agar usaha produk sepatu yang dihasilkan dapat diterima pelanggan dengan baik. Beberapa penelitian dan pengembangan yang dilakukan antara lain, uji Mutu Produk Ethree yang dilakukan oleh Departemen Perindustrian, Direktorat Industri Sandang, yang bekerjasama dengan Indonesia Footwear Service Centre (IFSC) Tanggulangin, Sidoarjo pada tanggal 24 Juli 2006. Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa produk sepatu Ethree memiliki kualitas mutu dan disain dalam klasifikasi A. Hasil uji tersebut sanggat membanggakan kami, dan menambah keyakinan kami bahwa produk yang kami hasilkan benar-benar sesuai yang kami harapkan sehingga memberikan kenyamanan kepada pelanggan, ujar Elly. Selain itu Elly juga belajar pewarnaan dan pengolahan kulit yang baik dan benar, berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh Dinas Perindustrian Jakarta, penggunaan packaging yang baik, pembuatan media promosi yang baik, dan lain-lain. Beberapa dukungan juga diberikan oleh berbagai instansi dan dinas, diantaranya dari Dinas Koperasi dan UKM DKI Jakarta, berupa space/kios dengan sewa gratis untuk mendisplay produk-produk di beberapa mall dan pusat perbelanjaan di Jakarta, serta dukungan pembuatan disain dan produksi flyer dari Sucofindo. Tetap ada Tantangan Usaha Elly berada di Jl. Siaga II No42 Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kawasan Pejaten Barat merupakan kawasan padat penduduk, semi urban metropolis yang banyak dihuni oleh masyarakat pendatang. Sebagian masyarakat di lingkungan usahanya memiliki tingkat kesejahteraan yang cukup tinggi ditandai dengan keberadaan rumah-rumah yang besar dan luas. Namun perhatian mereka kepada orang-orang yang tidak beruntung, para tukang sol sepatu yang kehilangan pekerjaan, tukang ojek yang semakin banyak, belum tersentuh perhatiannya oleh masyarakat sekitar, sehingga diharapkan dengan keberadaan usahanya cukup dapat membantu memberikan lapangan pekerjaan formal yang bermanfaat bagi mereka. Salah satu yang mendorong Elly untuk mendirikan usaha handmade shoes Ethree adalah karena keinginannya untuk memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung di sekitar tempat tinggalnya sehingga bermanfaat bagi diri dan keluarganya, dan juga masyarakat sekitarnya. Meskipun telah berjalan sesuai yang kami harapkan, masalah yang kami hadapi dalam pembinaan industri kecil ini adalah kemauan dan kemampuan serta entrepreneurship skill yang ingin terus kami tingkatkan. Tantangan kami adalah menyediakan produk sepatu handmade dengan harga terjangkau diantara keberadaan produk-produk sepatu pabrikan yang murah harganya, cetus Elly. Menurut Elly, tantangan lainnya adalah membuat standar kerja dan sistem kerja yang baku dan baik /Standart Operating Procedure (SOP) sehingga pembuatan sepatu handmade dapat berajalan sesuai skedul dan mutu yang telah ditetapkan. Adanya kendala regenerasi dari para karyawan yang bekerja sebagai tukang sepatu karena saat ini sangat susah mencari anak-anak muda yang mau bekerja sebagai pembuat sepatu dengan memberikan kesempatan magang kepada para pemuda yang berminat juga merupakan langkah untuk mencari jalan keluar yang ada. Modal, menurut Elly, juga tetap menjadi kendala karena bisnis dalam industri sepatu handmade adalah padat karya, dan juga padat modal. Namun dukungan dari perbankan dalam bentuk dana pinjaman CSR dari Bank BNI serta pelatihan manajemen, serta bentuk pelatihan lainnya seperti dari Sucofindo, modal cepat dari Pegadaian juga sangat membantunya dalam mengembangkan usaha. Pengabdian dan Sinergi Dengan menjadi mitra binaan perusahaan seperti binaan Bank BNI dan Sucofindo Elly memperoleh banyak manfaat, diantaranya kesempatan untuk memperoleh akses modal dengan bunga rendah, kesempatan mengikuti pameran produk dengan fasilitas yang disediakan oleh perusahaan yang menjadi mitra, serta berbagai pelatihan manajemen lainnya, seperti pelatihan pembukuan keuangan, manajemen produksi, dan lain-lain. Berbagai aktifitas yang ia lakukan ternyata cukup banyak memperoleh perhatian, diantaranya perhatian dari berbagai media cetak, TV hingga radio yang memuat profil dan usahanya. Elly juga mendapatkan berbagai penghargaan diantaranya Penghargaan dari Asean Woman Executive Golden Award tahun 2006, penghargaan Indonesia Small Medium Entrepreneur Award (ISMBEA) tahun 2007 dari Kemetrian Koperasi dan UKM RI, serta menjadi finalis Dji Sam Soe Award tahun 2008. Kiprah kepeloporan Elly terus berlanjut, dengan atau tanpa penghargaan langkahnya akan kian bersemangat membantu masyarakat di sekitarnya dengan memberikan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraannya.

8. Victor Giovan Raihan pengusaha es teh kempot dari Malang

Usia muda bukanlah penghalang seseorang untuk menjadi pengusaha sukses. Victor Giovan Raihan asal kota Malang yang masih berusia 18 tahun telah membuktikannya. Dengan mengusung nama Teh Kempot, bisnis minuman teh cepat saji yang dirintisnya mendapat respon positif dari masyarakat sekitar.Berawal dari keisengan Victor meracik teh yang dicampur dengan susu fermentasi, ternyata hasilnya diminati banyak orang. Menurut Viktor perkembangan bisnis tersebut sangat bagus dan memiliki prospek jangka panjang. Saat haus, orang pasti akan mencari minuman yang enak, serta mempunyai rasa yang berbeda dengan minuman lainnya. Selain itu, dilihat dari cara pembuatan, Victor mengatakan tidak terlalu sulit untuk membuat aneka minuman cepat saji. Bahan-bahannya mudah didapat, dan yang paling penting keuntungan yang diraih cukup besar.

Untuk memulai bisnisnya, Victor mengeluarkan modal 3 juta yang berasal dari pinjaman orang tua. Pertama Victor membuka 1 outlet, lalu berkembang dan setelah mempunyai beberapa outlet, Victor bisa mengantongi penghasilan paling sedikit Rp 2 juta per bulan dari 1 outlet miliknya. Biasanya kalau sedang ramai, 1 outlet bisa lebih dari 2jt, kata Victor. Awal mula kata Kempot yaitu ketika Victor terinspirasi dari cara orang saat minum teh menggunakan sedotan. Bila sedang haus, konsumen akan menyedot sampai pipinya kempot.Victor sampai saat ini telah membuka 10 outlet yang diurusnya sendiri, dan 17 outlet lain yang merupakan hasil kerjasama dengan mitranya. Victor menjelaskan, jika ada yang tertarik untuk bekerja sama di bisnisnya, cukup membayar Rp 3,5 juta, sudah menerima 1 gerobak ditambah 100 cup gelas kemasan dan alat masak. Sementara ini, mitra kerjasamanya paling banyak di Malang, dua mitra yang lain di Palembang dan Jakarta. Orang tua Victor mendukung penuh apa yang dilakukan putranya. Mereka percaya, dengan membuka usaha sendiri, dapat melatih Victor menjadi pribadi mandiri, tidak bergantung pada orang lain. Victor mengaku, dalam sehari jumlah daun teh kering yang dibutuhkan untuk produksi mencapai 20 kg, kurang lebih sekitar 70 gelas, dan menghabiskan 4 kg gula sehari per outlet.Harapan Victor, di tahun depan bisa membuka outlet baru supaya keuntungan yang dihasilkan dari bisnisnya bertambah. Mengenai masalah dana untuk memperluas bisnis teh cepat sajinya, Victor enggan meminjam bank atau kredit, karena menurut dia dengan modal pribadi dan pinjaman orangtua sudah lebih dari cukup.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Simpulan Kreatif adalah suatu pemikiran yang menghasilkan sebuah produk baru yang berbeda dengan produk yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan inovatif adalah Pengembangan dari sebuah produk usaha yang sudah ada dengan menambahkan sedikit sentuhan yang menjadi berkesan atau sedap dipandang. Pada dasarnya Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian. Pengusaha selalu dituntut untuk memiliki Kreatifitas yang tinggi dan inovasi yang baru dalam menunjang usahanya.

3.2 SaranSebagai mahasiswa di usia saat ini harus mempunyai jiwa ingin tau, petualang atau rasa ingin tau mengenai hal baru. Sebuah pemikiran yang muncul dari sebuah pengalaman yag sudah terjadi kita dapat belajar berpikir kreatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu hal yang baru dan berbeda, sehingga kita dapat menjadi seseorang yang tangguh dan mempunyai jiwa wirausaha yang dapat bersaing dari wirausaha yang lain. Dengan kreatifitas dan inovatif kita dapat mengubah standart ekonomi yang bermutu.

DAFTAR PUSTAKA

Aryani, Evi. Biografi chairul tanjung anak singkong, 10 Oktober 2013(http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.com ) cetak 16 April 2015

Aryani, Evi.Biografi puspo wardoyo pendiri ayam bakar solo, 29 September 2013(http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.com ) cetak 10 April 2015

Dwi, Ary.2013. Pengertian inovatif kewirausahaan, 11 November 2013(http://top.studies.blogspot. ) cetak 07 April 2015

Indonesia, Pelatih.2015. Pengusaha racun tikus, 10 April 2015(http://pelatihindonesia.com ) cetak 12 April 2015

Musarofah, Nuruali. 2013. Pemikiran kewirausahaan kreatif inovatif, 06 Juni 2013(http://nurlaelimusarofah.files.wordpress.com )

Pramesty, Dwi. 2011. Biografi Victor Giovan Raihan, 27 Februari 2011(http://kompas.com ) cetak 05 April 2015

Stinobel. 2015. Profil mahasiswa pengusaha sukyatno, 04 April 2015(http://www.stienobel-indonesia.ac.id ) cetak 10 April 2015

18