Upload
others
View
14
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
KREATIFITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR SISWA PADABIDANG STUDI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 DOMPU
KABUPATEN DOMPU
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi
Pendidikan Agam Islam Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
NURATUN ISLAMIAH
105 192 133 14
POGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS
MUHAMMDIYAH MAKASSAR
1439 H / 2018
ii
SURAT PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : NURATUN ISLAMIAH
Nim : 105 192 133 14
Jenis kelamin : Perempuan
TTL : Dompu 1 Januari 1996
Alamat : Jln. Alauddin 3 Lorong 8
Fakultas/prodi : Agama Islam/ Pendidikan Agama Islam
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan
atau pemikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau
pemikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa
Skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan saya tersebut.
Makassar, 04 Dzulhij’jah 1439 H 16 Agustus 2018 M
Yang Membuat Peryataan,
NURATUN ISLAMIH NIM: 105 192 133 14
iii
ABSTRAK
Nuratun Islamiah. 105 192 133 14. 2018. Kreatifitas Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten. Dompu, Dibimbing Oleh Dr. Sumiati, MA dan Muhammad Ali Bakri S.Sos, M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Kreatifitas Guru PAI Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam kelas XI SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten Dompu 2). Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi PAI Kelas XI SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten Dompu 3). Kreatifitas Guru PAI Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Kelas XI SMK Negeri 1 Dompu. Kabupaten Dompu.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian kualitatif, lokasi dan objek penelitian di SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten Dompu, Fokus penelitian yaitu Kreatifitas Guru Pendidikan Agama Islam Dan Prestasi Belajar Siswa.
Hasil penelitian menunjukan bahwa:
a). Kreatifitas Guru PAI Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam kelas XI SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten Dompu. Sangat baik Karna Mampu Menguasai bahan yang akan diajarkan, Mampu Mengelola program belajar, Mengelola kelas, menggunakan media/sumber pelajaran
dan, Menguasai landasan-landasan pendidikan. b). Prestasi Belajar Siswa
Pada Bidang Studi PAI Kelas XI SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten Dompu. Sangat baik karna siswa-siswanya mampu mendapatkan nilai diatas rata-rata khusus pada mata pelajaran PAI. Dan siswa-siswa di SMK Negeri 1 Dompu juga pernah mengikuti lomba yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam seperti lomba, bembaca AL-Qur’an, Kaligrafi. c). Kreatifitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi PAI XI SMK Negeri 1 Dompu. Kabupaten Dompu. Pencapaian guru di SMK Negeri 1 Dompu sangat baik karna guru Pendidikan Agama Islam yang ada di SMK Negeri 1 Dompu. Mampu mengatasi masalah-masalah pada saat proses belajar mengajar seperti, Pembelajaran bisa berjalan efektif dan efisien, Siswa belajar dengan aktif, Siswa belajar dengan nyaman, Hasil belajar siswa diatas nilai rata-rata KKM. Kata kunci: Kreatifitas Guru Pendidikan Agama Islam, Prestasi
Belajar Siswa, SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten Dompu
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam,
yang maha pengasih dan tanpa pilih kasih, yang telah memberikan rahmat
dan taufik-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Sripsi ini dengan
judul” Kreatifitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten Dompu”. Merupakan
salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam pada
program studi pendidikan agama Islam.
Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kehadirat junjungan
Nabi besar Muhammad Saw. Para sahabatnya serta seluruh pengikutnya
yang selalu istiqomah dijalan Allah hingga akhir zaman.
Bukan suatu hal yang mudah bagi penulis untuk menyelesaikan
Skripsi ini, karna terbatasnya pengetahuan dan sedikitnya ilmu yang
dimiliki penulis. Akan tetapi, berkat rahmat Allah SWT serta bantuan dari
berbagai pihak, maka skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu,
penulis dengan tulus mengucapkan rasa terimakasih kepada
1. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM. Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Drs.H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I. Selaku Dekan Fakultas
Agama Islam yang telah mengemban perguruan tinggi dengan
penuh semangat dan keiklhasan.
v
3. Ibu Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si. Selaku Ketua Prodi Pendidikan
Agama Islam yang telah banyak memberikan masukan serta
kerendahan hati membantu penulis dalam persoalan akademik.
4. Ibu Dr. Sumiati, MA sebagai pembimbing I dan Bapak Muhammad
Ali Bakri S.Sos, M.Pd selaku pembimbing II, yang dalam
kesibukannya tetap memberikan bimbingan dan masukan dengan
penuh kesabaran hingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini..
5. Bapak kepala SMK Negeri 1 Dompu Abdullatif S ,Pd, SE, M.Si dan
seluruh kakanda dan teman-teman yang telah memberikan motivasi
dan masukan dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat
menyelesaikan tulisan ini.
6. Kepada keluarga terkhususnya kedua orang tua yang telah
memberikan suntikan semangat dan motivasi serta memberikan
sumbangan moril dan materi sehingga penulis dapat
menyelesaikan tulisan ini.
7. Seluruh teman-teman PAI angkatan 2014 utamanya kelas B yang
selalu memberikan semangat kepada penulis agar menyelesaikan
penulisan Skripsinya.
8. Kepada Nurhaeda Jamaludin, Ardiansyah, dan Yuyun Malinda
yang telah memberikan semangat dan motivasi serta memberikan
sumbangan moril dan materi sehingga penulis dapat
menyelesaikan tulisan ini.
vi
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk
diri, nusa, bangsa dan agama...Amin
Makassar, 04 Dzulhij’jah 1439 H 16 Agustus 2018 M
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... ii
BERITA ACARA MUNASYAQAH ....................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iv
SURAT PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................... v
HALAMAN PRAKATA ........................................................................ vi
HALAMAN ABSTRAK ........................................................................ vii
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah……...................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 8
A. Kreatifitas Guru PAI ............................................................. 8
1. Pengertian Kreativitas .................................................... 8
2. Pengertian Guru ............................................................. 10
B. Prestasi Belajar .................................................................... 13
1. Pengertian Prestasi Belajar ............................................ 13
2. Jenis-Jenis Prestasi Belajar ........................................... 16
3. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ............................... 17
C. Pendidikan Agama Islam …………………………………... ... 20
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam …………….... ....... 20
viii
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam…………………… ....... 22
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 25
A. Jenis Penelitian ................................................................... 25
B. Lokasi dan Objek Penelitian ................................................ 26
C. Fokus Penelitian .................................................................. 26
D. Deskripsi Fokus Penelitian ................................................. 26
E. Metode Pengumpulan Data ................................................ 27
F. Instrumen Penelitian ............................................................ 27
G. Tekhnik Pengumpulan Data ................................................ 28
H. Tekhnik Analisis Data ........................................................ 29
BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN …………………. ...... 31
A. Situasi dan Kondisi Penelitian isi Objek ............................... 31
1. Kondisi Objek Dan Lokasi Penelitian .............................. 31
2. Visi-Misi …………………………………………………….. 33
3. Keadaan Guru ……………………………………………. . 34
4. Keadaan Siswa ……………………………………………. 40
5. Keadaan Sarana dan Prasarana ……………………… ... 41
B. Kreatifitas Guru PAI Pada Bidang Studi Pendidikan
Agama Islam kelas XI SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten
Dompu ................................................................................. 44
C. Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi PAI Kelas
XI SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten Dompu ................. 45
ix
D. Kreatifitas Guru PAI Dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Pada Siswa Bidang Studi Pendidkan
Agama Islam ....................................................................... 53
BAB V PENUTUP ................................................................................ 56
A. Kesimpulan .......................................................................... 56
B. Saran .................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………....... 60
x
Daftar Tabel
Tabel 4.1 Kepala Sekolah Yang Menjabat Di SMK Negeri 1
Dompu 1970-2018 Sekarang……………………………….. .. 32
Tabel 4.2 Keadaan Guru SMK Negeri I Dompu Kec. Dompu
Kab.Dompu………………………………………………... ....... 35
Tabel 4.3 Jumlah Siswa SMK Negeri I Dompu Kec.Dompu
Kab.Dompu………………………………………………..... ..... 40
Tabel 4.4 Sarana dan prasarana Sekolah SMK Negeri I
Dompu Kec. Dompu Kab. Dompu ........................................ 41
Tabel 4.5 Penilaian sikap pada kegiatan mengamati dan bertanya ..... 48
Tabel 4.6 Penilaian Afektif Sikap ......................................................... 49
xi
TAFTAR GAMBAR
Tabel Halaman
Gambar 4.1 Kepala Sekolah Yang Menjabat Di SMK Negeri 1 Dompu
1970-2018 Sekarang …………………………………………. 32
Gambar 4.2 Keadaan Guru SMA Negeri I Dompu Kec. Dompu
Kab. Dompu …………………………………………………… 35
Gambar 4.3 Keadaan Guru SMA Negeri I Dompu Kec. Dompu
Kab. Dompu …………………………………………………….40
Gambar 4.4 Sarana dan prasarana Sekolah SMK Negeri I Dompu
Kec. Dompu Kab. Dompu ……………………………………..41
Gambar 4.5 Penilaian sikap pada kegiatan mengamati dan bertanya ….48
Gambar 4.6 Penilaian Afektif Sikap …………………………………………49
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jenis Penelitian …………………………………………………25
Lampiran 2 Lokasi dan Objek Penelitian …………………………………...26
Lampiran 3 Fokus Penelitian ................................................................... 26
Lampiran 4 Deskripsi Fokus Penelitian …………………………………. 26
Lampiran 5 Sumber Data ……………………………………………………..27
Lampiran 6 Instrumen Penelitian ………………………………………….. 27
Lampiran 7 Teknik Pengumpulan Data ……………………………………. 28
Lampiran 8 Teknik Analisis Data ……………………………………………29
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kreativitas adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh individu yang
menandai adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
sama sekali baru atau kombinasi dari karya-karya yang telah ada
sebelumnya menjadi suatu karya baru yang dilakukan melalui
interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi permasalahan
dan mencari alternatif pemecahannya melalui cara-cara berpikir
divergen.1
Pembelajaran merupakan bagianan dari suatu sistem
yang tak terpisahkan dengan peserta didik dan pendidik. Peranan
kreatifitas guru tidak sekedar membantu proses belajar mengajar
dengan mencakup satu pada diri manusia saja, dan peran guru
sangat berpenguruh dalam membatu prestasi peresta didik.
Keberhasilan seorang guru dalam mengajar ditentukan oleh beberapa
faktor ,baik faktor internal maupun eksternal terdiri, kepercayaan diri,
dan kreativitas guru itu sendiri. Sedangkan faktor Eksternal lebih
ditekankan pada sarana serta didik sekolah yang bersangkutan.
Setiap kemajuan yang diraih seseorang selalu melibatkan kreativitas.
Ketika seseorang mendambakan produktivitas, efektivitas, efisiensi,
1.Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006), hal. 181-182.
2
dan bahkan kebahagiaan yang lebih baik dan lebih tinggi barapa yang
dicapai sebelumnya, maka kreativitas dijadikan dasar untuk
menanggapin.
Kreativitas merupakan anugerah yang diberikan Allah kepada setiap manusia, yakni berupa kemampuan untuk mencipta (daya cipta) dan berkreasi. Implementasi dari kreativitas seseorangpun tidak sama, bergantung. Pada sejauh mana orang tersebut dan mampu mewujudkan daya ciptanya menjadi sebuah kreasi ataupun karya.2
Setiap orang memiliki potensi kreatif yang dibawa sejak lahir
meskipun dalam derajat dan bidang yang berbeda-beda, sehingga
potensi itu perlu ditumbuh kembangkan sejak dini agar dapat
difungsikan sebagaimana mestinya. Untuki tu diperlukan kekuatan
pendorong baik dalam diri individu maupun dari luar individu
Lingkungan dalam hal ini sebagian faktor eksternal mencakup
lingkungan dalam arti kata sempit (keluarga, sekolah) maupun dalam
arti kata yang luas (masyarakat, budaya) yang mampu menciptakan 3
kondisi lingkungan yang dapat menanamkan daya kreatifitas individu.
Dengan demikian, baik di dalam individu maupun diluar individu (lingkungan) dapat menunjang atau menghambat potensi kreativitas, implikasinya ialah bahwa kemampuan kreatif dapat ditingkatkan melalui pendidikan mengingat bahwa kreativitas merupakan bakat secara potensial yang dimiliki setiap orang sejak lahir yang dapat diidentifikasi dan dibekali melalui pendidikan yang tepat.3
2Fuad Nashori, Mengembangkan Kreativitas Dalam Perspektif Psikologi Islam,
( Yogyakarta: Menara Kudus 2002 ),h.21
3Op,cit,h.83
3
Seorang guru harus mampu Kreativitas serta aktivitas guru
harus mampu menjadi inspirasi bagi para siswanya. Sehingga siswa
akan lebih terpacu motivasinya untuk belajar, berkarya dan berkreasi.
Guru berperan aktif dalam pengambangan kreativitas siswa, yaitu
dengan memiliki karakteristik pribadi guru yang meliputi motivasi,
kepercayaan diri, rasa humor, kesabaran, minat dan (fleksibel).
Guru yang kreatif mempunyai semangat dan motivasi tinggi sehingga bisa menjadi motivator bagi siswanya untuk meningkatkan dan mengembangkan kreativitas siswa, khususnya yang tertang dalam sebuah bentuk pembelajaran yang inovatif. Artinya selain menjadi seorang pendidik, guru juga harus menjadi seorang creator yang mampu menciptakan kondisi belajar yang nyaman dan kondusif bagi anak didik.4 Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia Dalam mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-qur’an dan Hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman untuk mendekatkan umat manusia kepada Allah dan sarana kemaslahata untuk membina umat.5
Belajar yang telah dicapai oleh siswa yang merupakan tolok
ukur keberhasilan siswa dalam bidang PAI. Diharapkan dengan
prestasi ini siswa tidak hanya mampu memahami dan menghayati
ajaran-ajaran agama Islam tetapi juga dapat mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat
4Sardiman, Ilmu Pendidikan, (PT Remaja Rosda Karya : Bandung 2002),h.127
5Fatiyah, Sistem pendidikan versiAl -Ghazaly, Cet. II, Terj,Fathur Rahman,
Syamsuddin Asyrafi, (Bandung: PT,Al Ma’arif, 1993),h.11
4
dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan
pengetahuan, ketrampilan berfikir maupun ketrampilan motorik.
Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor intrinsik) individu antara lain minat, kecerdasan, bakat, motivasi sedangkan faktor dari luar diri (faktor ekstrinsik) individu antara lain faktor lingkungan yaitu alam, sosial budaya dan keluarga dan faktor instrumental yaitu kurikulum, program, sarana dan fasilitas dan guru.6
Masalah yang ada di Kelas XI SMK Negeri 1 Dompu Kab.
Dompu. yang berkaitan dengan prestasi belajar terutama mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam. siswa yang ada di sekolah
tersebut terutama kelas XI. Masih banyak siswa yang belum telalu
lancar membaca dan menulis Al-qur,an. dalam pelajar pendidkan
agama islam. Karna peserta didik kurangnya memahami tulisan Arab
dan mata pelajaran pendidikan agama islam tidak diutamakan yang
lebuh di utamakan yaitu jurusannya masing-masing.
Belajar adalah perubahan perilaku atau potensi perilaku sebagai
hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap
telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilaku.
Sementara, pembelajaran yang secara khusus mengembangkan
kemampuan anfektif tampaknya masih kurang mendapat perhatian
Kalaupun yang dilakukan mungkin hanya dijadikan sebagai efek
pengiring (nurturant effect) atau menjadihidden curriculum yang
6Djamarah, ”Psikologi Belajar”, (Jakarta: PT,Rineka Cipta 2002),h.144
5
disisipkan dalam kegiatan pembelajaran yang utama yaitu
pembelajaran kreatifitas.
Konseptual yakni bahwa aspek kognitif memegang peranan
yang sangat penting terhadap tingkat kesuksesan seseorang dalam
bekerja maupun kehidupan secara keseluruhan Meski demikian,
pembelajaran afektif lebih banyak dilakukan dan meningkat diluar
Kurikulum formal sekolah. Salah satu yang sangat popular adalah
model pelatihan kepemimpinan ESQ ala.
Pembelajaran afektif berbeda dengan pembelajaran intelektual
Dan keterampilan, karena segi efektif sangat bersifat subjektif, lebih
mudah berubah, dan tidak ada materi khusus yang
harus di pelajari. Hal-hal di atas menuntut penggunaan metode
mengajar dan evaluasi hasil belajar yang berbeda dari mengajar
Berdasarkan kreatifis latar belakang di atas maka penelitian akan
membahas hal yang berkaitan dengan: ”Kreatifitas Guru PAI Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Bidang Studi Pendidikan Agama
Islam Siswa KelasXI SMK Negeri1 Dompu Kab. Dompu“.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Kreatifitas Guru PAI Pada Bidang Studi Pendidikan
Agama Islam kelas XI SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten Dompu ?
6
2. Bagaimana Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi PAI Kelas XI
SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten Dompu ?
3. Bagaimana Kreatifitas Guru PAI Dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Kelas
XI SMK Negeri 1 Dompu. Kabupaten Dompu ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingi dicapai dari penelitian ini yaitu untuk :
1. Untuk Mengetahui Kreatifitas Guru PAI Pada Bidang Studi
Pendidikan AgamA Islam Kelas XI SMK Negeri 1 Dompu Kab.
Dompu.
2. Untuk Mengetahui Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi PAI
Kelas XI SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten Dompu.
3. Untuk Mengetahui Kreatifitas Guru PAI Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Pendidikan Agama
Islam Kelas XI SMK Negeri 1 Dompu. Kabupaten Dompu.
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan adanya manfaat yang dapat
dipetik utamanya bagi pihak yang terkait dengan penelitian ini,
sebagai berikut:
1. Siswa kelas XI diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar
melalui berfikir secara kreatif dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
7
2. Sebagai bahan informasi bagi guru dalam meningkatkan
kreativitasnya, dan bagi siswa dalam meningkatkan Prestasi
belajar yang dimilikinya.
3. Penelitian ini sangat bermanfaat bagi penulis untuk menambah
pengalaman, sekaligus dapat menambah wawasan penulis
dalamusaha melatih diri dalam menyusun buah pikiran secara
sistematis, sekaligus mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kreatifitas Guru PAI
1. Pengertian Kreatifitas
Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan sesuatu hal baru, cara-cara baru, model baru yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat. Hal baru itu tidak perlu selalu sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada sebelumnya, unsur-unsurnya mungkin telah ada sebelumnya, tetapi individu menemukan kombinasi baru, hubungan baru, konstruk baru yang memiliki kualitas yang berbeda dengan keadaan sebelumnya.1
Kreatifitas sebagai kemampuan untuk memproduksi
komposisi dan gagasan-gagasan baru yang dapat berwujud
kreativitas imajenatif atau sintesis yang mungkin melibatkan
pembentukan pola-pola baru dan kombinasi dari pengalaman masa
lalu yang dihubungkan dengan yang sudah ada pada situasi
sekarang. Kreativitas juga tidak selalu menghasilkan sesuatu yang
dapat diamati dan dinilai.
Kreativitas ini merupakan upaya membangun berbagai terobosan yang memungkinkan bagi pemberdayaan dan penguatan bagi pengembangan bakat yang telah tergali. di sinilah arti dan makna penting kreativitas untuk menunjang kesuksesan.2
1Nana Syaodin Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan (Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2004), cet ke II, hal. 104
2 Ngainum Naim, Menjadi guru kreativ Inspiratif Memberdayakan Dan Mengubah
Jalan Hidup Siswa (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011), cet. Ke III, 244.
9
Beberapa uraian di atas dapat dikemukakan bahwa yang
dimaksud dengan kreativitas adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh
individu yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari karya-karya
yang telah ada sebelumnya menjadi suatu karya baru yang
dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk
menghadapi permasalahan dan mencari alternatif pemecahannya
melalui cara-cara berpikir divergen kreatifitas pada intinya
merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam
bentuk karya baru maupun kombinasi dari hal-hal yang sudah ada,
yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar kreativitas guru.
Pada dasarnya masing-masing siswa memiliki perbedaan antara
satu dengan yang lainnya, termaksud perbedaan prestasi belajar
secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: dari diri siswa
itu sendiri dan faktor yang datang dari luar siswa atau lingkungan.3
terhadap dua faktor tersebut setiap ahli tidak sama cara
penjelasannya. Yang demikian itu dapat dipahami, karena para ahli
memiliki sudut pandang sendiri-sendiri, sehingga akan membuat
3Nana Sujhana, Op. Cit, h. 39.
10
suatu pemikiran yang memproiritaskan suatu masalah yang
berbeda.
Menurut muhibbin syah, bahwa faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa adalah dua macam yaitu:
a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yaini keadaan atau
kondisi jasmani dan rohani siswa. Baik dari segi psiologis siswa
maupun psikologisnya.
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi
lingkungan siswa. Baik kondisi lingkungan sosial yakni: guru,
para staf, administrasi, teman-teman sekelas, tetangga dan
masyarakat.
c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis
upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran mengenai
materi-materi pelajaran.
2 . Pengertian Guru
Guru adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab
terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun
klasikal, baik di sekolah maupun luar sekolah”. Ini berarti bahwa
seorang guru, minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi
sebagai wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugas. yaitu
orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau
bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan
rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri
11
dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di
muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri
sendiri.4
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa kompetensi
guru merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh seorang
guru, baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan kemampuan serta
tanggung jawab terhadap murid-murid yang diasuhnya, sehingga
tugasnya sebagai seorang pendidik dapat terlaksana dengan baik.
yaitu orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau
bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan
rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri
dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di
muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri
sendiri.
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.5
Guru atau pendidik berperan sebagai pembimbing dalam
melaksanakan proses belajar mengajar. Menyediakan keadaan-
keadaan yang memungkinkan peserta didik merasa nyaman dan
yakin bahwa kecakapan dan prestasi yang dicapai akan mendapat
4Noor Jamaluddin, Guru Propesional (pedoman kinerja, kualifikasi, dan kopetensi
guru), (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 1987),h.1
5UU No 14, tentang Guru dan Dosen,2005),h.9
12
penghargaan dan perhatian sehingga dapat meningkatkan motivasi
berprestasi peserta didiknya.
Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan anak didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Kemampuan dan potensi yang dimiliki anak tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam persoalan ini diharapkan guru dapat memperhatikan anak didik secara individual, karena anak didik merupakan manusia yang unik (ingat prinsip individualitas), sebagai individu yang berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lainnya Guru sebagai pengganti orang tua disekolah harus memberi kemudahan dalam pembelajaran bagi semua anak didik, agar mampu mengembangkan segala kemampuan dan potensi yang dimilki anak. seorang guru sebagai pengganti orang tua di sekolah, harus memposisikan diri sebagai berikut.6
Tugas guru yang paling utama adalah memberi kemudahan
belajar, bukan hanya menceramahi, atau mengajar, apalagi
menghajar siswa, kita perlu guru yang demokratis, jujur dan terbuka,
serta siap dikritik oleh siswanya. Untuk itulah pentingnya
pembelajaran terpadu, digunakan sebagai modal pembelajaran yang
dapat membangkitkan motivasi siswa. Untuk kepentingan tersebut,
guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan pembelajaran, bahkan sangat menentukan berhasil
tidaknya siswa dalam belajar.
Menurut Sardiman Guru sebagai pendidik harus memiliki aspek- aspek sebagai berikut :
a. Guru harus dapat memahami dan menempatkan kedewasaannya sebagai pendidik yang menjadikan dirinya sebagai teladan.
6 http:www, slideshere, net, Diakses 21 Januari pukul 20:16
13
b. Guru harus mengenal dirinya sendiri,b ukan saja mengenal jenis minat, kemampuan, cara belajar, tetapi harus mengenal bakat, minat, kebutuhan pribadi serta aspirasi masing-masing anak didik.
c. Memiliki kecakapan memberi bimbingan kepada anak didik. d. Guru harus memiliki dasar pengetahuan yang luas tentang
tujuan pendidikan di indonesia pada umumnya. e. Guru harus memiliki pengetahuan yang bulat dan baru
mengenai ilmu yang ajarkan.7
Pendidikan merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.8
Berdasarkan uraian di atas setiap guru sebenarnya memiliki
kreatifitas , namun dalam derajat yang berbeda-beda. Potensi ini perlu
dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan. Untuk itu diperlukan
kekuatan-kekuatan pendorong, baik dari luar (lingkungan) maupun
dalam individu sendiri untuk menjadi guru kreatif.
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Minat belajar terdiri dari dua kata yakni minat dan belajar, dua
kata ini beda arti. Minat adalah kecenderungan jiwa yang relatif
menetap kepada diri seseorang dan biasanya disertai dengan
perasaan senang. Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap
kearah sesuatu yang sangat berharga bagi seseorang. Semua
yang berharga bagi seseorang adalah yang sesuai dengan
kebutuhannya Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang
7Sardiman, Ilmu Pendidikan, (PT Remaja Rosda Karya : Bandung 1994),h.140
8 UU No.20 tentang SISDIKNAS (pasal 39 2003)h.21
14
dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk
mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar
mengajar berlangsung.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru.
Pengertian prestasi balajar, akan di paparkan pengertian
belajar, yaitu di kemukakan aleh para pakar pendidikan antara lain
segai berikut :
a. Shaleh Abdul Azuz dan Abdul Aziz Abdul Majid memberikan pengertian sebagai berikut “ sesungguhnya belajar adalah suatu perubahan di dalam akal pikiran seseorang pelajaran yang di hasilkan atau pengalam masa lalu, maka terjadillah didalamnya perubahan yang baru”.9
b. Cliffod T. Margon, menurutnya belajar adalah “ leaming is any relatively permaneant chage in behavior that is result of past expearience “(belajar perubahan yang relatif permanen akibat pengalaman masa lalu)”.
c. Nana Sudjana me,berikan definisi belajar sebajai berikut:” belajar adalah suatu proses yang di tandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang”.10
Dari berbagai definisi prestasi dan belajar yang di kemukakan di
atas maka dapat di simpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil
yang dicapai atau yang ditunjukkan oleh siswa-siswa sebagai hasil
belajarnya yang diperoleh melalui pengalaman dan latihan.
9Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid,At-Tabiyah Wa Thuruqut Tadris,
Juz 1, (Mesir,Darul Ma’arif),h.169
10Nana Sudjana,dasar-Dasar Proses belajar Mengajar, (Bandung:CV Sinar Baru,
1989),h.28
15
Belajar adalah suatu proses interaksi yang dilakukan individu
yang berinteraksi dengan lingkungannya. Maksud proses interaksi
adalah proses internalisasi dari sesuatu kedalam diri pelajar yang
dilakukan secara aktif, dengan segenap indranya. Dalam proses
internalisasi, dilakukan secara aktif, dimaksudkan agar siswa dapat
mengintegrasikan dengan pihak-pihak yang ada di luar individu
sehingga terdapat perubahan pada individu itu. Di mana perubahan itu
disebut perubahan belajar mengajar antara individu, bahan pelajaran
dan bahan lain yang disebut input, dan menghasilkan output, yakni
siswa mendapatkan hasil belajar yang disebut prestasi belajar,
sebagaimana yang dimaksud dalam tujuan pembelajaran.
Dari penjelasan tersebut maka dapat dinyatakan prestasi adalah
kemampuan yang didapatkan siswa setelah mengikuti proses belajar
mengajar, dan hasil tersebut berupa tingkah laku positif, yang
direfleksikan dalam wujud nilai siswa. Belajar merupakan kegiatan
yang paling banyak dilakukan orang. Belajar setiap waktu, kapan saja,
dimana saja,misalanya di sekolah, dirumah,di jalan, dipasar, didalam
bus, sedang bekerja, sedang bermain, dan seterusnya. Dikalangan
kaum awam, ada yang mengartikan belajar itu sama dengan
menghafal. Pengertian belajar oleh kebanyakan yang lain adalah
mengulang pelajaran sekolah. Dalam bahasa jawa, kata sinau berarti
“belajar“, menurut pengertian awam, merupakan kata dari bahasa
inggris to
16
2. Jenis-Jenis Prestasi Belajar
Belajar merupakan aktivitas yang di lakukan seseorang untuk
mendapatkan perbahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan
atau pengalaman-pengalaman. Belajar dapat membawa perubahan
bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan. dengan perubahan hasil belajar tersebut, membatu
orang memecahkan permasalahan dalam hidupnyaserta dapat
menyesesuikan diri dengan lingkungannya.11
Prestasi belajar akan terukir melalui ketercapaian siswa dalam
pengusaan ketiga ranah yakni ranah kognitif, effektif, dan
psikomotorik. Sebagai yang terdapat dalam teori B.S Bloom
berikut12 :
a. Cognitive Domain (ranah kognitif), yang berarti prilaku-prilaku
yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, dan
keterampilan berpikir.
b. Affective Domain (ranah Affektif), berisi prilaku-prilaku yang
menekankan aspek perasaan emosi, seperti minat, sikap,
secara penyusaian diri. Tujuan pendidikan ranah affektif adalah
hasil belajar atau kemampuan yang berhubungan dengan sikap
affektif.
11
Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, (Jokjakarta: Ar-Razz
Media 2016 Cetakan V),h.161
12Nana sudjan, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: CV Sinar Bara,
1989),h.39
17
c. Psyhomotor Domain (ranah psikomotorik), berisi prilaka-prilaku
yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan
tangan, mengetik, berenang, dan mengoprasikan mesin.
Bebera uraian diatas yaitu keterampilan motorik lainnya yang
berkaitan dengan pendidikan agama ialah keterampilam bembaca dan
menulis huruf arab, keterampilan membaca dan melagukan ayat-
ayat Al-quran, keterampil melaksanakan gerakan-gerakan sholat.
Semua jenis keterampilan tersebut di peroleh melalui proses belajar
dengan prosedur latihan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
mencakup “faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal, yaitu
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yang berasal
dari siswa yang sedang belajar yaitu :
a. Kondisi Fisiologis
Kondisi fisikologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap
kemampuan belajar Seorang siswa dalam keadaan segar
jasmaninya akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya,
sebaliknya siswa yang fisiknya lelah juga akan mempengaruhi
hasil belajarnya. Di samping kondisi tersebut yang tidak kalah
pentingnya adalah kondisi panca indera, terutama penglihatan
dan pendengaran. Sebagian besar yang dipelajari manusia
adalah dengan membaca, melihat contoh atau model,
18
melakukan observasi, mengamati hasil eksperimen,
mendengarkan keterangan guru, mendengarkan ceramah
keterangan orang lain.
b. Kondisi Psikologis
Semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja berpengaruh
terhadap proses belajar yang juga bersifat psikologis. Beberapa
faktor yang mempengaruhi terhadap proses dari hasil belajar
yaitu:
c. Kecerdasan : Telah terjadi hal yang cukup terkenal bahwa
kecerdasan besar peranannya dalam berhasil atau tidaknya
seorang siswa mempelajari sesuatu atau mengikuti suatu
program pendidikan. Seorang siswa yang cerdas umumnya
akan lebih cepat mampu belajar jika dibandingkan dengan
siswa yang kurang cerdas, meskipun fasilitas dan waktu yang
diperlukan untuk mempelajari materi atau bahan pelajaran
sama.
d. Bakat : Bakat adalah kemampuan yang ada pada seseorang
yang dibawanya sejak lahir, yang diterima sebagai warisan dari
orang tua. Bagi seorang siswa bakat bisa berbeda dengan
siswa lain. Ada siswa yang berbakat dalam bidang ilmu sosial,
dan ada yang di ilmu pasti. Karena itu, seorang siswa yang
berbakat di bidang ilmu sosial akan sukar berprestasi tinggi di
bidang ilmu pasti, dan sebaliknya.
19
e. Minat dan perhatian : Minat adalah kecenderungan yang besar
terhadap sesuatu. Perhatian adalah melihat dan mendengar
dengan baik dan teliti terhadap sesuatu. Minat dan perhatian
biasanya berkaitan erat. Apabila seorang siswa menaruh minat
pada satu pelajaran tertentu, biasanya cenderung
memperhatikannya dengan baik. Minat dan perhatian yang
tinggi pada mata pelajaran akan memberi dampak yang baik
bagi prestasi belajar siswa.
f. Motivasi : kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motivasi belajar kondisi psikologis yang
mendorong seseorang untuk belajar. Motivasi selalu mendasari
dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam belajar, kalau
siswa mempunyai motivasi yang baik dan kuat, hal itu akan
memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang
tinggi.
g. Emosi : Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam proses belajar
seorang siswa akan terbentuk suatu kepribadian tertentu, atau
tipe tertentu, misalnya siswa yang emosional dalam belajar,
akan mudah putus asa. Hal ini mau tidak mau akan
20
mempengaruhi bagaimana siswa menerima, menghayati
pengalaman yang didapatnya dalam suatu pembelajaran.13
C. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Kata pendidikan umum kita gunakan sekarang. Kata
pendidikan, dalam bahasa Arab adalah Tarbiyah, dengan kata kerja
rabba, sedangkan pendidikan islam dalam bahasa arab adalah
tarbiyatul islamiyah. Kata kerja rabba sudah di gunakan pada zaman
Rasulullah Saw.
Pendidikan agama islam adalah usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran Islam, dibarangi dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kekurakunan antar umat beragama sehingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.14
Pendidikan Agama Islam sebagai bimbingan jasmani dan rohani
yang berdasarkan hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya
kepribadian utama menurut aturan Islam atau memiliki kepribadian.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dirancang untuk
mengantarkan siswa kepada peningkatan keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah SWT serta pembentukan akhlak yang mulia. Keimanan
dan ketaqwaan serta kemuliaan akhlak sebagaimana yang tertuang
13
Dimyati Mahmud, Psikologi Pendidikan, (Bandung:Remaja Rosdakarya,1989),h
.84-87
14Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan (Jogjakarta: Ar Ruzz
Media, Cet II, 2016),h.195
21
dalam tujuan akan dapat dicapai dengan terlebih dahulu jika siswa
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang utuh dan benar
terhadap ajaran agama Islam, sehingga terinternalisasi dalam
penghayatan dan kesadaran untuk melaksanakannya dengan
benar.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, sebagai berikut : 1. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu
kegiatan membimbing, pengajaran atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.
2. Peserta didik harus disiapkan untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.
3. Pendidik atau Guru Agama Islam harus disiapkan untuk bisa menjalankan tugasnnya, yakni merencanakan bimbingan, pengajaran dan pelatihan.
4. Kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam.15
Sebagai salah satu komponen ilmu pendidikan Islam, metode
pembelajaran Pendidikan agama islam harus mengandung potensi
yang bersifat mengarahkan materi pelajaran kepada tujuan
Pendidikan Agama Islam yang hendak dicapai proses pembelajaran.
Dalam konteks tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah umum,
Departemen Pendidikan Nasional merumuskan sebagai berikut :
a. Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,
15Nazarudin Rahman, Manajemen Pembelajaran: Implementasi Konsep, Karaktr
stik dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum. (Yogyakarta: Pustaka
Felicha. 2009),h.57
22
pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
b. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia yaitu manusia berpengetahuan, rajin beribadah,
cerdas, produktif, jujur, adil, berdisiplin, bertoleran (tasamuh),
menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Sebelum lebih jauh menjelaskan tujuan pendidikan Islam terlebi
dahulu apa sebenarnya makna dari tujuan tersebut. Secara etimologi
tujuan adalah arah, maksud atau haluan. Terminologi tujuan berarti
sesuatu diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan
selesai.
Tujuan Pendidikan Islam merupakan perwujudan nilai-nilai Islam dalam pribadi manusia didik yang diikhtiarkan oleh pendidik muslim melalui proses yang berkepribadian Islam yang beriman, bertaqwa dan berilmu pengetahuan yang sanggup mengembangkan dirinya.16
Adapun tujuan pendidikan Islam menurut para ahli yaitu :
a. Menurut Khairuddin tujuan pendidikan Islam adalah 1. Terbentuknya insan kamil yang memiliki wajah-wajah qur’ani,
dalam arti beriman, bertaqwa, dan berakhlak yang mulia. Memiliki kekuatan, wawasan, perbuatan dan kebijaksanaan yang senapas dengan al-qur’an.
2. Terciptanya insane kaffah yang memiliki disensi-disensi religious, budaya dan ilmiah.
16
Rafid, Pendidikan Islam Dalam Amsal Al-quran, (Makassar, 2004),h.6
23
3. Terwujudnya kesadaran tujuan manusia, yaitu sebagai hamba Allah.
b. Tujuan pendidikan Islam menurut Ahmad tafsir Khairuddin
bahwa: Tujuan pendidikan Islam ialah muslim yang sempurna
atau manusia yang taqwa, atau manusia yang beriman atau
yang beribadah kepada Allah.
c. Tujuan pendidikan Islam secara universal menurut Abdul Majid
dan Dian Andiyani yaitu :
1. Beriman kepada Allah SWT dan lima rukun iman yang lain
dengan mengetahui fungsi serta terefleksi dalam sikap,
perilaku dan akhlak peserta didik dimensi vertikal maupun
horizontal.
2. Dapat membaca Al-qur’an sesuai dengan tajwidnya,
menyalin dan mengartikannya.
3. Mampu beribadah dengan baik dan benar sesuai dengan
tuntunan syariat Islam baik ibadah wajib maupun ibadah
sunnah.
4. Dapat meneladani sifat, sikap, dan kepribadan Rasulullah
Sallallahualaihi wa sallam serta khulafaurrasyidin.
5. Mampu mengamalkan sistem muamalat Islam dalam tata
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
24
Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut Q.S Al-Ashr (103):1-3
Terjemahnya:
“Demi masa, seungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.17
Berdasarkan uraian diatas tujuan pendidikan Islam, dapat di
simpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam berarti berbicara tentang nilai-
nilai ideal yang bercorak identitas Islam sebagai warna yang menyelimuti
segala aktivitas untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Segala identitas
Islam adalah mengandung nilai dan perilaku manusia yang disadari iman
dan takwa, yang kesemuanya upaya menuju tercapainya insan kaffah
dengan sikap, perilaku dan akhlak.
17
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Bandung: Al- Mizan
Publishing House, 2011),h.1-3
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian kualitatif. Yakni
pendekatan kualitatif yang bermaksud untuk mendeskripsikan dan
menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan,
pemikiran, dan seseorang secara individu maupun kelompok untuk
menemukan penjelasan dan mengarah pada kesimpulan. Deskriptif
Tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati.
Lokasi Penelitian di SMK Negeri 1 Dompu Kab. Dompu, Kelas XI
petunjuk lakukan berdasarkan bahwa disekolah ini Guru pada umum
dan terkhusus pada guru Pendidikan Agama Islam perlu memiliki
kreatifitas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Dimana hingga
pada saat ini dalam paktiknya, proses pembelajaran disekolah
tampaknya lebih cenderung menekankan pada pencapain perubahan
prestasi belajar pada (intelektual). Sementara kreativitas guru
Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan prestasi belajar di
SMK Negeri 1 Dompu. Hal ini yang menjadi objek penelitian penulis
adalah guru dan siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten
Dompu.
26
B. Lokasi dan Objek Penelitian
Adapun lokasi penelitian yaitu di SMK Negeri 1 Dompu Kab
Dompu. Dan yang menjadi objek dari penelitian ini yakni siswa kelas XI
dan guru bidang studi Pendidikan Agama Islam.
C. Fokus Penelitian
Adapun yang menjadi fokus pada 2 hal yaitu :
1. Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam
2. Prestasi Belajar siswa
D. Deskripsi Fokus Penelitian
Adapun deskripsi fokus penelitian sebagai berikut :
1. Kreativitas Guru PAI dalam penelitian ini diartikan sebagai
pembelajaran yang kreatif yang dapat menghasilkan belajar yang
menyenangkan dan bermanfaat dan terfokus pada siswa melalui
pembelajaran yg kreatif.
2. Prestasi Belajar PAI yang bermaksud di dalam penelitian ini adalah
kemampuan yang didapatkan siswa setelah mengikuti proses
belajar mengajar peserta didik pada mata pelajaran pendidikan
agama islam merupakan nilai rapor maupun prestasi peserta didik
di setiap even perlombaan pentas PAI.
Berdasarkan pengetian diatas dapat di simpulkan bahwa deskripsi
fokus penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan guru
Pendidikan Agama Islam dalam meningkarkan prestasi belajar siswa
kelas XI SMK Negeri 1 Dompu Kab. Dompu.
27
E. Sumber Data
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis sumber data, yakni data
primer dan sekunder. Dibawah ini penulis menjelaskan maksud kedua
jenis data tersebit :
1. Data primer adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data dari sumber sekunder atau informasi pelengkap ini merupakan cerita dari lingkungan sekolah maupun luar sekolah seperti masyarakat ataupun orangtua, penuturan atau catatan mengenai model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.1
2. Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsungmemberikan datakepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data dari sumber sekunder atau informasi pelekapini berupa cerita dari lingkungan sekolah maupun luar sekolah Seperti masyarakat ataupun orang tua, penuturan atau catatan mengenai model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.2
F. Instrumen Penelitian
Penelitian kualitatif, yang menjadi istrumen ata alat penelitian
adalah penelitin itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen
Juga harus “divalidasi” seberapa jauh penelitian kualitatif siap
melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Pedoman Observasi.
Observasi adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan
dengan Indra manusia disertai dengan melakukan pencatatan
secara sistematis. Metode observasi sering disebut
1Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: CV Al fabeta 2005),h.62
2Ibid,h.62
28
pengamatan dengan obyek penelitian dan juga merupakan cara
yang efektif dalam Rangka menyumbangkan ilmu pengetahuan
dengan keadaan sebenarnya.
2. Wawancara(Interview)
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
percakapan atau tanya jawab secara langsung dengan sumber
data ( obyek yang diteliti). Metode ini tepat sekali digunakan
untuk mendapatkan data-data yang kongkrit atau dengan kata
lain interview. Interview adalah proses tanya jawab dalam
penelitian yang berlangsung secara langsung informasi-
informasi atau yang senada dengan itu. metode interview
adalah suatu bentuk komunikasi verbal, jadi interview
merupakan semacam perlengkapan untuk mendapatkan
informasi.3
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda
dan sebagainya. Metode dokumentasi ini digunakan untuk
memperoleh data mengenai struktur organisasi, data-data guru
dan identitas siswa.4
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam suatu kegiatan penelitian
merupakan faktor penting yang harus dilakukan seseorang
peneliti. Penggunaan prosedur pengumpulan data ini sifatnya lebih
disesuaikan dengan analisis kebutuhan dan kemampuan penelitian
Jenis teknik pengumpulan data terbagi atas dua yaitu sebgai
3Ibid. h.194
4Suharsimi Arikunto, Belajar Penelitian (suatu pendekatan praktek), (Rineka cipt
a: Jakarta,1999),h.206
29
berikut: Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penelitian
dalam penelitian ini adalah jenis penelitian Field research yaitu
metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan jalan
mengadakan penelitian langsung dilapangan terhadap masalah yang
erat hubungan dengan judul, dalam hal ini digunakan teknik sebagai
berikut:
1. Observasi dengan mengamati secara langsung hal-hal yang
berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.
2. Wawancara dengan beberapa responden untuk memperoleh data
yang perlu dengan melakukan percakapan yang berhubungan
dengan permasalahan yang telah dirumuskan ataupun mengguna
kandaftar pertanyaan.
3. Dokumentasi, yaitu mencatat semua data secara langsung dari
teraturdan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian.
H. Teknik Analisis Data
Pengolahan data pada penelitian ini, peneliti menggunakan
sensor data yaitu sebelum data diolah baik melalui kuesioner
ataupun interview perlu diadakan sensor terhadap data atau
informasi-informasi yang tidak penting atau tidak relevan dengan
tujuan penelitian ataupun dengan melengkapi data-data yang
dianggap kurang lengkap.
30
Proses pengumpulan data dan analisis data pada prakteknya
tidak mutlak dipisahkan. Kegiatan itu kadang - kadang berjalan
secara bersamaan, artinya hasil pengumpulan data kemudian
ditindak lanjuti dengan pengumpulan data ulang. Analisis data
dalam penelitian ini dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama dilapangan dan setelah proses pengumpulan
data. Untuk keperluan menganalisis data dalam penelitian
ini digunakan teknik analisis sesuai dengan sifat dan jenis data
yang ada, serta tujuan dalam pembahasan proposal ini yaitu dengan
menggunakan analisis data deskriptif, yaitu cara menganalisa
dengan pemikiran logis, teliti, sistematis terhadap semua data yang
berhasil dikumpulkan dengan mengidentifikasi, kategori pretasi.
Proses analisis data dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode induktif dan deduktif:
1. Menganalisis data dengan data-data atau faktor – faktor khusus
kemudian menarik kesimpulan secara umum dengan kata lain
dari kondisi nyata kemudian di ambil kesimpulan yang bersifat
2. Menganalisis data yang tertitik tolak dari beberapa hal bersifat
umum kemudian menarik kesimpulan yang bersifat khusus.
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Objektif Penelitian
1. Profil sekolah SMK Negeri 1 Dompu
Sejarah singkat lokasi penelitian
Sebagai langkah awal dalam pembahasan ini akan dikemukakan
sejarah singkat SMK Negeri I Dompu Kec. Dompu Kab. Dompu yang
dijadikan sebagai objek penelitian. SMK Negeri I Dompu Kec. Dompu
Kab. Dompu merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang
terletak di Kec. Dompu Kab. Dompu Persis sebelah utara yang terletak di
jalan Sultan Hasanuddi yang didirikan pada tahun 1970.
Sejak berdirinya pada tahun 1970 sampai pada tahun ajaran 2017-
2018, telah mengalami beberapa kali pergantian kepalah sekolah pada
tahun ajaran 1970-1973 yang menjabat sebagai kepala Sekolah SMK
Negeri I Dompu Kec. Dompu Kab. Dompu adalah Bapak Drs. Abdullah
AB, pada tahun ajaran 1973- 1975 yang menjabat sebagai kepala sekolah
adalah Arusul Kamaluddin,BSc. Pada tahun 1975-1981 yang menjabat
sebagai kepala sekolah adalah Drs. M. Tarmizi,BSc pada tahun 1981-
1994 yang menjabat sebagai kepala sekolah adalah Drs. H.Didi Kadir Dan
pada tahun 1994-2000 yang menjabat sebagai kepala sekolah adalah
Drs.A.Karim Jamaluddin dan pada tahun 2000-2005 yang menjabat
31
32
sebagai kepala sekolah adalah Bambang Eko dan pada tahun 2005- April
2010 yang menjabat sebagai kepala sekolah adalah Drs.Asraruddin dan
pada tahun April 2010 s/d Desember 2010 yang menjabat sebagai kepala
sekolah adalah H.M.Yakub.S.Ag dan yang menjabat sebagai kepala
sekolah pada tahun Desember 2010 sampai sekarang adalah Abdullatif,
S.Pd, SE, M.Si
Tabel 4.1
Kepala Sekolah Yang Menjabat Di Smk Negeri 1 Dompu
1970-2018 Sekarang
No Nama Jabatan Tahun Ket
1 Drs.Abdullah AB Kepala Sekolah 1970-1973 AKTIF
2 Arusul
Kamaluddin,BSc.
Kepala Sekolah 1973-1975 AKTIF
3 Drs.M. Tarmizi, Bsc Kepala Sekolah 1975-1981 AKTIF
4 Drs H.Didi Kadir Kepala Sekolah 1981-1994 AKTIF
5 Drs,A Karim
Jamaluddin
Kepala Sekolah 1994-2000 AKTIF
6 Bambang Eko Kepala Sekolah 2000-2005 AKTIF
7 Asaruddin Kepala Sekolah 2005-2010 AKTIF
8 H.M.Yakub.S.Ag Kepala Sekolah 2010-2010 Tidak
33
Aktif
9 Abbdullatif,S.Pd,SE,
M.Si
Kepala Sekolah 2010-
Sekarang
AKTIF
2. Visi –Misi dan tujuan Smk Negeri 1 Dompu
Visi
“Santun berakhlak dan unggul dalam prestasi”
Misi
- Menghasilkan tamatan bertakwa, berakhlak mulia, santun dan
berbudi pekerti luhur
- Menghasilkan tamatan yang tanggap terhadap dinamikan
kehidupan bermasyarakat
- Menghasilkan tamatan yang profesional,beretos kerja tinggi dan
berjiwa usaha
Tujuan
- Anak didik dibiasakan melaksanakan kewajibannya sesuai dengan
ajaran agama masing-masing
- Anak didik dibiasakan melaksanakan perbuatan terpuji, sopan
santun dan berakhlak qorimah
- Menjadikan peserta didik yang unggul dalam prestasi
34
- Menjadikan peserta didik memiliki etos kerja tinggi, berjiwa
wirausaha, sesuai tuntutan stacholder
- Menjadikan peserta didik untuk mampu bersaing dalam dunia
usaha dan dunia industri.
3. Keadaan guru
Guru sebagai pelaku utama dalam pendidikan. Guru bukan saja
dituntut untuk melaksanakan tugasnya secara profesional namun juga
harus mamiliki pengetahuan dan kemampuan profesional dibidangnya,
sehingga orang tua memasukkan anaknya kesekolah, dengan
menyerahkan pada sekolah berarti melimpahkan sebagian tanggung
jawab kepada guru. Posisi guru dalam suatu sekolah adalah sangat
penting terhadap proses belajar dan interaksi lainnya. Karena setiap
individu memiliki kepribadian yang berbeda-beda dalam dirinya.
Dengan keahlian guru dalam mendidik tentu dia tahu
bagaimana perkembangan afektif, psikomotorik, dan kognitif anak
didikinya dan mengetahui kesulitan-kesulitan belajar anak didiknya.
Guru bukan saja dituntut untuk melaksanakan tugasnya secara
profesional namun juga harus mamiliki pengetahuan dan kemampuan
profesional dibidangnya, sehingga orangtua memasukkan anaknya
kesekolah, dengan menyerahkan pada sekolah berarti melimpahkan
sebagian tanggungjawab kepada guru.
35
Posisi guru dalam suatu sekolah adalah sangat penting
terhadap proses belajar dan interaksi lainnya. Karena setiap individu
memiliki kepribadian yang berbeda-beda dalam dirinya.
Mengenai keberadaan guru di Sekolah SMK Negeri I Dompu
Kec. Dompu Kab. Dompu, peneliti memberikan gambaran
sebagaimana tercantum dalam tebel berikut ini:
Tabel 4.2
Keadaan Guru SMA Negeri I Dompu Kec. Dompu Kab. Dompu.
No Nama Jabatan Status
1 Abdullatif,
S.Pd,SE,M.Si
Kepala Sekolah PNS
2 Abdul Azis Ismail, S.Pd PNS
3 Eko Sutrismi, S.Pd Wakasek Kurikulum PNS
4 Dra. Hj. Murni Ka.Bengkel Akuntansi PNS
5 Drs. H. Ahyad Wakasek
Sarana/Prasarana
PNS
6 Dra. St. Jubaidah K3 Jasa Boga PNS
7 Drs. Syahbuddin, M.Pd Wakasek I PNS
8 Drs. Abdurrasyad Wakasek II PNS
9 Suratman,BA Koordinator BP/BK PNS
36
10 Drs. Bung Syahrir K3 Multimedia PNS
11 Mahdin, S.Sos Ka. Bengkel
Pemasaran
PNS
12 Drs. Ahmad K3 Adm.Perkantoran PNS
13 Hj. Suhartin, BA Guru BP/BK PNS
14 Sudarsono, BA Guru BP/BK PNS
15 Siti Kartini, BA Guru Produktif PNS
16 Drs. Suharyanto Ka. Bengkel
Perbankan
PNS
17 Ita Yuliati, S.Pd Ka. Bengkel Busana
Butik
PNS
18 Iwan Ermansyah, S.Pd PNS
19 Dra. Sri Murni Guru Normatif PNS
20 Ida Roswita, S.Pd Ka.Pokja Kurikulum PNS
21 Rosmin, S.Pd Wali Kelas XI AK PNS
22 Asniwati, S.Pd Wali Kelas XI
Perbankan
PNS
23 Yuliati, S.Pd Wali Kelas XI
Akuntansi 2
PNS
24 Muhaimin, SE K3 Perbankan PNS
25 Mohammad Syaiful Pembina Olah Raga PNS
37
Islamy, S.Pd Prestasi
26 Etty Suliyanti, SP K3 Busan Butik PNS
27 Akmal, S.Pd Guru BP/BK PNS
28 Dra. St. Nuraeni Koord. Kebersihan
Kelas
PNS
29 Nurlaila, S.Pd Wali Kelas XI TKJ PNS
30 Siti Raodah, S.Pd Wali Kelas XI AP PNS
31 Sofyan Hadi, S.Kom K3 TKJ PNS
32 Sri Sukarningsih, S.Pd Wali Kelas X MM PNS
33 Ayutrisnawati,SE K3 Pemasaran PNS
34 Sahitul Insyani, S.Pd Wali Kelas XII AP PNS
35 Andy Prayoga, S.Kom KA Bengkel TKJ PNS
36 Markunah, S.Pd Wali Kelas XI
Pemasaran
PNS
37 Muhammad, A.Md,
S.Pd
K3 Akuntansi PNS
38 Mike Rahayuning
Astuti, S.Pd
Ka. Bengkel Jasa
Boga
PNS
39 Andriana, S.Pd Wali Kelas XII BB PNS
40 Etty Yuliana, S.Pd Wali Kelas X BB PNS
41 Wahyudin, S.Pd Wali Kelas TKJ 1 PNS
38
42 Dra. Roro Endang
Suryaningsih
Ketua UP/Pembina
Toko
PNS
43 Khatimatusa'adah, SE Wali Kelas X Akuntansi PNS
44 Astuti Indriati, S.Pd Wali Kelas XII AP PNS
45 Sri wahyuni, S.Pd Guru Piket GTT
46 Mardhiyyatul Kabirah,
S. Pd
Guru
47 Eka Yuli, SE Guru GBG
48 Chaerunnisa Luky
Wulandari, SE
Wali Kelas XII PBK
GTT
49 Feni Fitrianingsih, S.Pd Guru Piket GTT
50 Indah Pranita Ningrum,
SE
Guru Piket GTT
51 Dra. Nuryana Pokja Prakerin GTT
52 Gina Andryana, S.Pd Administrasi BP/BK GTT
53 Andi Candra, S.Pd Pembina Pramuka GTT
54 Nur Inayah, S.Pd Wali Kelas XII AK GTT
55 Nursyaidah, S.Pd Wali Kelas X PBK GTT
56 Qamarul Fitransyah,
S.Pd
Wali Kelas X AP GBT
57 Sri Nurmalia, A.Md Par, Wali Kelas X Jasa GTT
39
SE Boga
58 Ir. Agustini Gesuriwati Pembina Seni Budaya GTT
59 Candra, S.Pd Wali Kelas XII TKJ GTT
60 Anti Sulianti, S.Pd Pembina PMR/UKS GTT
61 Nurjulianti, S.Pd Administrasi BP/BK GTT
62 Qahharul Islam, S.Kom Ka. Bengkel MM GTT
63 Muslim Ansyari, S.Pd Pembina OSIS GTT
64 Kurniawan Satria Putra,
S.Kom
Wali Kelas XI MM
GTT
65 Nurlaila, S.Pd Wali Kelas XI JB GTT
66 Yanuari Yeyen Pradita,
S.Pd
Wali Kelas X
Pemasaran
GTT
67 Zulha, S.Pd.i Wali Kelas X TKJ GTT
68 Lalu Masrin, S.Pd.i Pembina IMTAQ GTT
69 Nurbaiti, S.Pd Wali Kelas XI JB GTT
70 Buhri Ramadhan, ST Wali Kelas XII MM GTT
71 Kalisom, S.Pd Guru Piket GTT
72 Rosmini Nahumarury,
S.Pd
Guru Piket GTT
73 Juliansyah, S. Pd GTT
74 Nurimamah, S. Pd GTT
40
Sumber data: SMK Negeri I Dompu Kec. Dompu Kab. Dompu.
4. Keadaan siswa
Siswa merupakan bagian dari komponen yang tidak dapat
dipisahkan dari sekolah karena siswa merupakan objek pendidikan dan
tujuan untuk diberi pengajaran. Pendidikan tidak mungkin terlaksana
tanpa adanya siswa sebagai objek yang menerima pendidikan.
Dengan demikian yang menjadi sasaran pokok dalam proses
belajar mengajar adalah siswa sehingga tujuan dari pendidikan dan
pengajaran adalah merubah pola tingkah laku anak didik kearah
kematangan kepribadiannya. Untuk mengetahui keadaan siswa sekolah
SMK Negeri I Dompu Kec. Dompu Kab. Dompu dapat dilihat dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Jumlah Siswa SMK Negeri I Dompu Kec. Dompu Kab. Dompu
Sumber data: SMK Negeri I Dompu Kec. Dompu Kab. Dompu
No. Siswa Jenis Kelamin
Jumlah Laki-Laki Perempuan
1 Kelas X 108 176 384
343 2 Kelas XI 144 199
3 Kelas XII 83 174 251
Jumlah 335 549 878
41
5. Keadaan sarana dan prasaran
Sarana dan prasarana sangat menunjang proses belajar
mengajar, disamping kemampuan siswa menerima pelajaran dan cara
guru menyajikan materi pelajaran yang disampaikan yang sesuai
dengan keadaan dan situasi siswa, akan tetapi sangat berpengaruh
juga dengan fasilitas atau sarana dan prasarana yang dapat
menunjang keefektifan belajar siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung.
Untuk lebih jelasnya mengenai saran dan prasarana yang
ada di Sekolah SMK Negeri 1 Dompu Kec. Dompu Kab. Dompu
dapat dilihat pada tabel mengenai saran dan prasarana yang
ada pada sekolah:
Tabel 4.4
Sarana dan prasarana Sekolah SMK Negeri I Dompu Kec.
Dompu Kabupaten Dompu
No
Sarana dan prasarana Jumlah Keterangan
Baik Rusak
Ringan
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik -
2 Ruang Guru (Kantor) 1 Baik -
3 Ruang TU 1 Baik -
42
4 Ruang Teori/ Kelas 24 Baik -
5 Laboratorium akutansi 1 Baik -
6 Laboratorium
perkantoran
1 Baik -
7 Laboratorium TKJ 1 Baik -
8 Laboratorium bengkel 1 Baik -
9 Laboratorium bengkel
busana
1 Baik -
10 Laboratorium tata boga 1 Baik -
11 Laboratorium perbang 1 Baik -
12 Laboratorium pemasaran 1 Baik -
13 Laboratorium pema\saran 1 Baik -
14 Yunit TKJ 1 Baik -
15 Yunit Multi media 1 Baik -
16 Yunit tata busana 1 Baik -
17 Yunit foto kopi 1 Baik -
18 Yunit tata boga 1 Baik -
19 Yunit polasi / koperasi
siswa dan guru
1 Baik -
20 Ruang meroko 1 Baik -
21 Kantin 5 Baik -
43
22 Ruang UKS 1 Baik -
23 Ruang osis 1 Baik -
24 Ruang pramuka 1 Baik -
25 Ruang BKK 1 Baik -
26 Ruang rapat 1 Baik -
27 Ruang SLP.P1 1 Baik -
28 Pos security 2 Baik -
29 Ruang Ibadah
(mushollah)
1 Baik -
30 Perpustakaan 1 Baik -
31 WC Guru 6 Baik -
32 WC Siswa 12 Baik -
Sumber Data: Kantor TU SMK Negeri 1 Dompu.
Dari table keadaan sarana dan prasarana tersebut diatas maka
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sarana dan parasarana
yang dimiliki oleh Sekolah SMK Negeri I Dompu Kec. Dompu Kab.
Dompu sudah layak untuk melakukan proses belajar mengajar yang
afektif.
44
B. Kreatifitas Guru PAI Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
kelas XI SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten Dompu
Pendidikan yang demikian itu sangat diperlukan untuk
mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan berkehidupan . salah
satu faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah seorang
tenaga pendidik. Yang dimana seorang guru mempunyai pengaruh yang
cukup dominan terhadap kualitas pembelajaran , karena gurulah yang
bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran dikelas, bahkan
sebagai penyelenggara pendidikan disekolah. Sehubungan dengan itu
kreatifitas guru kian hari menjadi perhatian seiring dengan perubahan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang menuntut kesiapan seorang guru
agar tidak ketinggalan dalam merespon perubahan zaman khususnya
dalam dunia pendidikan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan SMK Negeri 1
Dompu. Kab. Dompu data yang terkumpul tentang Kreatifitas Guru
Pendidikan Agama Islam sebagai berikut:
1. Menguasai bahan yang akan diajarkan
2. Mengelola program belajar
3. mengelola kelas
4. menggunakan media/sumber pelajaran
5. Menguasai landasan-landasan pendidikan
45
Abdurrasyad menggungkapkan bahwa:
“Salah satu kemampuan yang harus di miliki oleh tenaga pendidik yang ada di SMK Negeri 1 Dompu adalah guru harus mampu menguasai teknologi pembelajaran dan mampu merancang program pembelajaran. itu adalah salah satu sarat untuk masuk menjadi tenaga pendidik di sekolah ini “1
Dari hasil wawancara di atas peneliti dapat menyimpulkan
bahwa kratifitas guru yang harus dimiliki oleh Guru di SMK Negeri 1
Dompu salah satunya adalah Guru harus mampu menguasai
teknologi pembelajaran agar supaya Guru tidak ketinggalan zaman ,
berhubung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada
saat sangat pesat sekali, sangat miris ketika tenaga pendidik tidak
menguasai teknologi. Sebab untuk meng up that perkembangan
pendidikan itu dan mengetahui beberapa metode belajar yang tidak
membosankan itu salah satunya adalah dengan teknologi.
C. Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi PAI Kelas XI SMK Negeri 1
Dompu Kabupaten Dompu
Prestasi belajar merupakan salah satu alat ukur tingkat
keberhasilan seorang siswa di dalam kegiatan proses belajar mengajar
yang dikutinya di sekolah. Upaya untuk mengembangkan prestasi belajar
tidak terlepas dari peran Guru dalam mentranformasikan ilmu
pengetahuan yang dimilikinya .
1Abdurrasyad selaku Wakasek II SMK Negeri 1 Dompu, tanggal 9 februari 2018
46
Didalam mengembangkan kemampuan anak yang akan melahirkan
sebuah prestasi tentu pusat sumber belajar harus memberikan pelayanan
yang baik yaitu suatu pengajaran , pengelolaan kelas dan suatu
pemanfaatan teknologi pembelajaran setelah itu melakukan kerjasama
antara pendidik dan peserta didik agar apa yang diinginkan bisa tercapai.
Berbicara tentang prestasi belajar pasti kita berbicara tentang
perilaku siswa sebagai tujuan belajar, perilaku individu kedalam tiga rana
yaitu kawasan koqnitif, kawasan afektif, kawasan psikomotorik:
1. kawasan koqnitif
kawasan koqnitif yang berkaitan dengan aspek-aspek intelektual
atau berpikir/nalar, di dalamnya mencangkup: pengetahuan,
pemahaman, penerapan, penguraian, memadukan dan penilaian.
Hasil wawancara peneliti dengan Guru Pendidikan Agama Islam
Bapak Lalu Masrin terkait prestasi belajar siswa dalam yaitu :
“Dalam upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dalam rana kognitif yaitu bagaimana seorang guru mampu mengetahui tingkat pengetahuan peserta didiknya agar mampu melakukan suatu evaluasi ketika masih belum tuntas pengetahuannya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam”.2
2Lalu Masrin Guru Aqidah Akhlak, pada tanggal 18 Mei 2018
47
2. Kawasan Afektif
Peneliti juga melakukan wawancara dengan Arifuddin siswa kelas 11
perbangkan sebagai berikut :
“Tingkat pemahaman yang kami rasakan khususnya yang saya rasakan terhadap pemahaman terkait dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sangat luar biasa sekali perubahannya, yang dimana kami tidak mampu menangkap dan menjelaskan terkait dengan apa yang di ajarkan , tapi setelah guru pendidikan agama islam melakukan beberapa cara yaitu dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran, dan melakukan bimbingan ketika kami masih belum paham terhadap materi yang dijelaskan. “3
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman
peserta didik terkait dengan mata pelajaran pendidikan agama islam
meningkat dari standar nilai KKM ( 75 ) ketika guru pendidikan agama
islam dapat memperhatikan beberapa hal seperti pemahaman karakter
peserta didik, mampu mengelola kelas, dan penguasaan teknologi
pembelajara, setelah melakukan suatu evaluasi terkait baca tulis Al-
qur’an meningkat dari nilai KKM yang awalnya 75 meningkat menjadi 85
dan 20 siswa yang lulus dari 30 siswa yang ada.
Peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Syahbuddin selaku
Guru Pendidikan Agama Islam dan Wakasek 2 yaitu sebagai berikut :
“Sikap, minat dan perasaan itu lahir dari sebuah hubungan emosional antara seorang pendidik dan peserta didik , ketika hubungan emosional pendidik dan peserta didik terjalin dengan baik maka akan muncul yang namanya sikap, dan minat belajar
3Arifuddin , siswa kelas XI Perbangkan SMK Negeri 1 Dompu tanggal 18 Mei 2018
48
siswa meningkat. Ketika seorang pendidik mampu menumbuhkan minat belajar pada siswa yakin dan percaya suatu prestasi belajar akan meningkat pada pesrta didik.”4
Peneliti jiga melakukan penelitian dengan bapak Markunnah selaku Wali
Kelas XI Jurusan Pemasaran sebagai berikut :
“Prestasi belajar siswa dalam rana efektif bisa dilihat dari perubahan sikap dan minat belajar siswa dalam kelas, seperti yang terlihat pada 83 % siswa di kelas XI jurusan Pemasaran ada beberapa perubahan sikap yang saya rasakan salah satunya adalah sikap saling tolong menolong antara sesama siswa yang dimana sikap ini belum ada sebelum guru pendidikan agama islam mengenal program bimbingan dan penyuluhan.”5
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan sikap dan
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
bisa dilihat perubahannya ketika seorang guru Pendidikan Agama Islam
menerapkan beberapa bentuk prestasi belajar dalam proses
pembelajaran, salah satunya adalah program bimbingan dan penyuluhan
terhadap peserta didik guna meningkatkan sikap dan minat belajar siswa.
Tabel 4.5
Penilaian sikap pada kegiatan mengamati dan bertanya
NO Nama Siswa Aspek Penilaian
Nilai A B c
4Syahbuddin, Guru Pendidikan Agama Islam Dan Wakasek 1 SMK Negeri 1 Dompu,
tanggal 20 Mei 2018 5Markunah Wali Kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 Dompu, Tanggal 20 Mei 2018
49
1 NUR QOMARIA 4 4 3 85
2 JUSRINTI 4 3 4 85
3 ST.HAWSAH 4 4 4 90
4 AMELIANTI 3 4 4 85
Tabel 4.6
Penilaian Afektif Sikap
NO NAMA SISWA ASPEK PENILAIAN
JML 1 2 3 4 5 6
1 MARTINIANTI 3 3 3 3 3 4 85
2 SRY WULANDARI 3 4 4 4 4 3 85
3 ETI KURNIATI 4 4 3 3 3 4 85
4 KHAERUNISA 2 2 3 2 3 2 70
Kriteria penilaian sikap dibuat oleh sekolah disesuaikan dengan
peraturan dan karakteristik satuan pendidikan sebagai rujukan untuk
menentukan nilai akhir predikat dan deskripsi sikap peserta didik pada
rapor. dan penilaian sikap bisa dilihat ketika guru melakukan suatu
pengumpulan data dari setiap guru mata pelajaran yang ada. Berdasarkan
hasil laporan dari beberapa guru pelajaran peningkat. sikap yang dialami
siswa kelas XI akuntansi dari dari kakulasi nilai awal 60 menjadi 75 dan 15
50
siswa yang meningkat nilai sikapnya dari 34 siswa yang ada sustu
penilaian yang ada banyak perubahan sikap.
3. Kawasan psikomotorik
a. Kawasan psikomotorik yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-
aspek keterampilan ( skill ).
b. Dalam wawancara peneliti dengan bapak Abdullatif selaku Kepala
Sekolah di SMK Negeri 1 Dompu sebagai berikut :
“Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar, seorang pendidik harus mampu mempunyai beberapa hal kompetensi, yaitu pendidik harus mampu menguasai teknologi pembelajaran, menguasai bahan yang akan diajarkan, dan mampu mengelola interaksi belajar mengajar agar supaya peserta didik mampu memaknai dan mengaplikasikan apa yang di ajarkan.”6
Dalam wawancara peneliti dengan Eko sutrismi selaku Wakase
Kurikulum sebagai berikut:
“Upaya guru dalam mengembangkan keterampilan anak adalah bagaimana seorang Guru mampu mendesain metode pengajaran sesuai dengan materi / bahan ajar.” 7
Peneliti juga melakukan wawancara dengan Khaerunnisa kelas XI
Tata Busana sebagai berikut :
“Untuk meningkatkan kreativitas kami sebagai peserta didik Guru pendidikan agama islam melakukan beberapa hal yaitu Guru pendidikan agama islam melakukan praktek penyelenggaraan sholat jenazah, membimbing kami dalam baca tulis Al-qur’an dan
6Abdullatif , Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Dompu, tanggal 16 Februari 2018
7Sutrismi Eko, Wakasek Kurikulum SMK Negeri 1 Dompu, tanggal 18 Februari 2018
51
mengajarkan kami tentang bagaimana memahami kandungan-kandungan ayat-ayat Al-qur’an.”8
Dari hasil kedua wawancara di atas peneliti dapat menyimpulkan
bahwa upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di rana
psikomotorik tentu tidak mudah , Guru harus mempunyai keterampilan
yang memadai dalam mentranformasikan ilmu pengetahuan dalam
bentuk pengajaran, bimbingan, dan evaluasi dalam hal menghasilkan
peserta didik yang mempunyai keterampilan di bidang keagamaan.
Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa Kreatifitas
guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang studi
pendidikan agama islam . melalui kompetensi yang dimiliki oleh guru
inilah menjadikan proses belajar berjalan dengan baik, dan dengan
kompetensi itulah yang dapat melahirkan sebuah prestasi yang
membanggakan dalam diri peserta didik.
Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon
oleh kinerja pendidikan yang profesional yang bermutu tinggi.mutu
pendidikan yang demikian itu sangat diperlukan untuk mendukung
terciptanya manusia yang cerdas dan berkehidupan . salah satu faktor
yang mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah seorang tenaga
pendidik. Yang dimana seorang guru mempunyai pengaruh yang cukup
8Khaerunisa, siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Dompu, tanggal 20 februari
2018
52
dominan terhadap kualitas pembelajaran , karena gurulah yang
bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran dikelas, bahkan
sebagai penyelenggara pendidikan di sekolah. Sehubungan dengan itu
Profesi guru kian hari menjadi perhatian seiring dengan perubahan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang menuntut kesiapan seorang guru agar
tidak ketinggalan dalam merespon perubahan zaman khususnya dalam
dunia pendidikan. Untuk merespon hal tersebut seorang guru harus
mampu mengembangkan kreatifitas guru dalam dirinya. Untuk
melaksanakan tugas-tugas dengan baik, Guru memerlukan kemampuan
merencanakan pengajaran, menuliskan tujuan pengajaran, menyajikan
bahan pelajaran dan lain-lain.
Abdurrasyad menggungkapkan bahwa:
“Salah satu kemampuan yang harus di miliki oleh tenaga pendidik yang ada di SMK Negeri 1 Dompu adalah guru harus mampu menguasai teknologi pembelajaran dan mampu merancang program pembelajaran. itu adalah salah satu prasarat untuk masuk menjadi tenaga pendidik di sekolah ini “9
Dari hasil wawancara di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
bentuk kompetensi yang harus dimiliki oleh Guru di SMK Negeri 1 Dompu
salah satunya adalah Guru harus mampu menguasai teknologi
pembelajaran agar supaya Guru tidak ketinggalan zaman , berhubung
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat sangat pesat
sekali, sangat miris ketika tenaga pendidik tidak menguasai teknologi.
9Abdurrasyad selaku Wakasek II SMK Negeri 1 Dompu, tanggal 9 februari 2018
53
Sebab untuk mengningkatkan perkembangan pendidikan itu dan
mengetahui beberapa metode belajar yang tidak membosankan itu salah
satunya adalah dengan teknologi.
D. Kreatifitas Guru PAI Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Pendidkan Agama Islam di SMK Negeri 1 Dompu
Kreatifitas guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa bukan
hanya memberikan kontribusi berupa materi tetapi guru harus bisa
memberikan sebuah ilmu pengetahuan guru yaitu sebagai berikut :
1. Pembelajaran bisa berjalan efektif dan efisien
2. Siswa belajar dengan aktif
3. Siswa belajar dengan nyaman
4. Hasil belajar siswa diatas nilai rata-rata KKM.
Kreatifitas guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam hasil wawancara peneliti dengan bapak
Abdullatif kepala sekolah SMK Negeri 1 Dompu, beliau mengatakan
bahwa:
“Membahas masalah prestasi guru berarti membahas mengenai apa yang sudah di terapkan oleh seorang guru kepada peserta didiknya agar peserta didik dapat mengembangkan ilmu pengetahuannya dan peserta didik secara aktif menerima materi yang di ajarkan“10
10
Abdullatif, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Dompu, tanggal 23 Februari 2018
54
Pada kesempatan lain juga peneliti juga sempat mewawancarai Eko
Sutrismi selaku wakasek kurikulum di SMK Negeri 1 Dompu, beliau
mengatakan bahwa.
“Letak kontribusi guru terhadap peningkatan prestasi belajar siswa bukan sekedar guru aktif mengisi absen kehadiran guru tapi hal yang paling penting adalah dimana guru harus benar-benar paham atau dapat membedakan mana kurikulum berbasis KTSP, K13, K13 2016, dan K13 REVISI sehingga dalam pembuatan rancangan pembelajaran jelas adanya.”11
Dari hasil kedua wawancara tersebut peneliti dapat menyimpulkan
pembelajaran Kreatifitas guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
pada pendidikan agama islam adalah bukan hanya menggugurkan
tanggung jawab sebagai seorang pengajar tapi hal yang paling penting
bagi seorang guru adalah bagaimana guru mampu memberikan
kreatifitas dalam segala aspek seperti merancang pembelajaran,
menguasai teknologi pembelajaran, dan mampun membuat program
mengajar dengan baik dan benar .
Dari uarain di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwasanya
guru adalah sosok penggerak dalam sebuah dunia pendidikan terkhusus
di dalam sekolah itu sendiri . sebab guru adalah seorang yang mengajar,
dan mendidik peserta didiknya dengan cara membimbing, menuntun,
memberi tauladan yang mampu mengantarkan anak didiknya ke arah
kedewasaan jasmani dan rohani yang mampu mengantarkan mereka
11
Sutrismi eko, wakasek kurikulum SMK Negeri 1 Dompu, tanggal 25 februari 2018
55
kepola pikir yang baik dan yang menghasilkan sebua prestasi yang
memadai.
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kreatifitas guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa bukan hanya memberikan materi tetapi guru
harus bisa memberikan sebuah ilmu pengetahuan yang mencangkup
dalam prestasi belajar yaitu sebagai berikut :
1. Pembelajaran bisa berjalan efektif dan efisien
2. Siswa belajar dengan aktif
3. Siswa belajar dengan nyaman
4. Hasil belajar siswa diatas nilai rata-rata KKM.
B. SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan maka peneliti
mengajukan beberapa saran kepada :
1. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk selalu memberikan
dukungan yang lebih terhadap peningkatan Kreatifitas Guru
Pendidikan Agama Islam.
2. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru Pendidikan Agama Islam,
Khususnya di SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten Dompu agar selalu
meningkatkan kreativitas mengajarnya dalam proses pembelajaran
di kelas, mampu mengelola kelas dengan baik agar tercipta
57
suasana yang kondusif sehingga pada akhirnya siswa memperoleh
prestasi belajar PAI yang tinggi.
3. Bagi Penulis
Sebagai penerepan ilmu pengetahuan yang penulis peroleh serta
untuk menambah pengalaman dan wawasan baik dalam bidang
penelitian, pendidikan maupun, penulisan karya ilmiah.
58
DAFTAR PUSTAKA
Arifuddin ,2018, Siswa Kelas XI Perbangkan SMK Negeri 1 Dompu
Abdullatif , 2018, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Dompu
Abdurrasyad, 2018, Selaku Wakasek II SMK Negeri 1 Dompu
Baharuddin, 2016 Pendidikan dan Psikologi Perkembangan (Jogjakarta:
Ar Ruzz Media, Cet II,)
Djamarah, 2002 ”Psikologi Belajar”, (Jakarta: PT,Rineka Cipta)
Dimyati Mahmud,1989, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda
karya)
Fuad Nashori, 2002, Mengembangkan Kreativitas Dalam Perspektif
Psikologi Islam, (Yogyakarta: Menara Kudus)
Fatiyah, 2004 Sistem Pendidikan Versi Al -Ghazaly, Cet. II, Terj, Fathur
Rahman,
Hamzah B. Uno, 2006, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran
(Jakarta: Bumi Aksara)
Lalu Masrin, 2018, Guru Aqidah Akhlak
Khaerunisa, 2018, siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Dompu
Markunah, 2018, Wali Kelas XI pemasaran SMK Negeri 1 Dompu
Nana Syaodin Sukmadinata, 2004, Landasan Psikologi Proses Pendidikan
(Bandung : Remaja Rosdakarya, Cet Ke II)
59
Ngainum Naim, 2011, Menjadi guru Kreativ Inspiratif Memberdayakan Dan
Mengubah Jalan Hidup Siswa (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
Cet. Ke III)
Noor Jamaluddin, 1987, Guru Propesional (Pedoman Kinerja, Kualifikasi,
Dan Kopetensi Guru), (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media)
Nana Sudjana,1989, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung:CV
Sinar Baru)
Sutrismi Eko, 2018, Wakasek Kurikulum SMK Negeri 1 Dompu
Sardiman, 2002, Ilmu Pendidikan, (PT Remaja Rosda Karya : Bandung)
Syamsuddin Asyrafi,1993, (Bandung: PT,Al Ma’arif)
Syahbuddin,2018, Guru Pendidikan Agama Islam Dan Wakasek 1 SMK
Negeri 1 Dompu
Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul, 2004, Majid,At-Tabiyah Wa
Thuruqut Tadris, Juz 1, (Mesir,Darul Ma’arif)
UU No 14, 2005, tentang Guru dan Dosen)
UU No.20, 2003, tentang SISDIKNAS
L
A
M
P
I
R
A
N
PEDOMAN WAWANCARA
A. Pedoman Dokumentasi
1. Sejarah Sekolah
2. Sejarah berdirinya sekolah
3. Visi dan Misi sekolah
4. Struktur organisasi
5. Sarana dan prasarana
B. Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
1. Apa tanggapan bapak selaku kepala sekolah mengenai guru
yang kurang kreatifitas pada saat proses belajar mengajar.
2. Bagaimana cara bapak selaku kepala sekolah untuk
mempertahankan siswa-siswa yang berprestasi, didalam
sekolah maupun diluar dari sekolah tersebut.
3. Bagaimana tanggapan bapak mengenai siswa-siswi yang
kurang prestasi belajar dan solusi apa saja yang dilakukan
untuk mengatasinya.
C. Wawancara Guru Pendidikan Agama Islam
1. Bagamana menurut bapak/ ibu selaku guru PAI terhadap
kreatifitas guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1
Dompu Kabupaten Dompu.
2. Bagaimana cara bapak/ ibu untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa di SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten Dompu.
3. Bagaimana menurut bapak/ ibu selaku guru PAI tentang
kreatifitas guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
pada bidang studi pendidikan agama islam SMK Negeri 1
Dompu Kabupaten Dompu.
DOKUMENTASI
1. Gambar sekolah SMK Negeri 1 Dompu Kabupaten Dompu
2. Pada saat proses belajar mengajar
3. Pada saat belajar
4. Praktek sholat
5. 8 standar program strategi sekolah
6. Saat guru menjelaskan
RIWAYAT HIDUP
Nuratun Islamiah Dompu, 01 Januari 1996, Anak
Pertama Dari 3 bersaudara, Pasangan Bapak: A.
Wahab M. Saleh dan Ibu: ST. Maryam. Riwayat
Pendidikan ( SD: Tahun 2007, SMP: Tahun 2010 dan
SMK Tahun 2013). Kemudian Studi di Program
Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
Univesitas Muhammadiyah Makassar 2014.