Upload
gunawan-sanjaya-m
View
272
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
1/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III1
BAB III
KRITERIA DESAIN
3.1 PERTIMBANGAN UMUM
Dalam suatu proses desain penting untuk dipertimbangkan sejak awal
bagaimana jalan baru atau jalan yang akan ditingkatkan tersebut akan dibangun
dari macam material, peralatan dan keahlian seperti apa yang dibutuhkan.
3.1.1 Kemungkinan Pelaksanaan
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut dapat berpengaruh dalam mengambilkeputusan untuk desain solusi tertentu:
1. Pernahkah desain pemecahan yang sedang dipertimbangkan berhasil
dilaksanakan di Indonesia sebelumnya?
2. Dapatkan desain pemecahan tersebut dilaksanakan dengan keahlian dan
material yang tersedia?
3. Dapatkah mutu yang disyaratkan tercapai?
Hal ini merupakan pertimbangan utama dari pilihan-pilihan yang secara teknis lebih
kompleks, dimana keruntuhan sebuah elemen dari sistem dapat menghasilkan keruntuhan total
dari jalan.
3.1.2 Pemeliharaan Yang Dapat Dipertanggungjawabkan
Apakah ada persyaratan pemeliharaan tertentu, dan jika ada, dapatkah hal
tersebut secara layak dipenuhi? Adalah relatif mudah untuk mendatangkan
keahlian khusus untuk pelaksanaan konstruksi, tetapi jika hal tersebut
dipersyaratkan juga dalam masa pemeliharaan , maka sepertinya hal tersebut tidak dapat dipenuhi
dengan biaya yang layak.
3.1.3 Pembiayaan
Pembiayaan proyek di seluruh wilayah Indonesia sangat bervariasi dan dapat
dikatakan bahwa suatu solusi yang cocok disuatu daerah mungkin tidak cocok
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
2/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III2
diterapkan di daerah lain, karena adanya variasi tersebut. Sebuah kumpulan
bank data(database) telah dikembangkan oleh Pusat Litbang Prasarana
Transportasi, jika kumpulan data tersebut tidak dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan,
maka kantor Kimpraswil (Permukiman dan Prasarana Wilayah) setempat seharusnya dapat
menyediakan biaya satuan untuk seluruh material standar yang digunakan dalam konstruksi jalan.
Ketersediaan material dapat diperoleh dari bank data bahan bangunan Indonesia (yang
dikembangkan oleh Pusat Litbang Prasarana Transportasi, 1997), tetapi informasi dari
kumpulan data ini harus diverifikasi kembali melalui evaluasi setempat dari sumber yang ada.
Pilihan terhadap sebuah solusi ada hubungannya dengan biaya dan keseimbangan antara
biaya konstruksi atau modal dengan biaya pemeliharaan selama umur pelayanan jalan tersebut. Ini
harus dibandingkan dengan keuntungan bagi pengguna jalan yang diperoleh dengan adanya suatu
peningkatan. Kelebihan dan kekurangan dari berbagai pilihan tersebut garis besarnya
dikemukakan sebagai berikut:
1. Modal awal rendah biaya perawatan tinggi
biaya keseluruhan selama umur pelayanan (whole life cost) jalan lebih rendah
biaya pengguna jalan lebih tinggi tingkat pelayanan yang cenderung lebih rendah
kelambatan lalu lintas selama masa pemeliharaan yang lebih panjang
anggaran pemeliharaan yang tak mencukupi dapat berakibat terjadinya pengurangan yang
cepat terhadap nilai asset jalan.
2. Modal awal tinggi biaya pemeliharaan rendah
biaya keseluruhan selama umur pelayanan jalan lebih tinggi
biaya pengguna jalan lebih rendah
tingkat pelayanan lebih tinggi
mengurangi kelambatan lalu lintas selama kegiatan pemeliharaan
3.1.4 Isu Lingkungan
Setiap dampak pelaksanaan konstruksi di luar lokasi merupakan potensi
munculnya isu lingkungan. Hal ini meliputi:1. gangguan pada air permukaan atau air tanah
2. kerusakan pada bangunan bangunan akibat getaran atau gerakan tanah
3. material buangan
4. polusi udara dan suara
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
3/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III3
3.1.5 Spesifikasi
Ahli Geoteknik yang ditunjuk pada tahap awal harus mengidentifikasi spesifikasi yang
akan digunakan dalam kontrak dan harus memahaminya. Sebuah keputusan harus diambil dalam
hal apakah spesifikasi tersebut secara layak dapat dipenuhi dan evaluasi harus dilakukan terhadap
akibat dari tidak bisa dipenuhinya spesifikasi tersebut .
Jika teknik khusus dibutuhkan, spesifikasi untuk pelaksanaannya harus disiapkan.
Biasanya pabrik pembuat akan memberikan spesifikasi dan metoda pelaksanaan yang tepat
dengan produk-produk yang mereka hasilkan.
3.1.6 Program Pelaksanaan
Pertimbangan harus diberikan terhadap jadwal pelaksanaan konstruksi. Perubahan
kondisi tanah akibat musim akan berpengaruh terhadap metoda konstruksi dan peralatan yang
digunakan. Banyak tanah lunak dijumpai di daerah yang sering kebanjiran. Oleh karenanya
penghematan biaya dan pencapaian mutu konstruksi akan dapat tercapai jika pelaksanaan
konstruksi dimulai pada musim kemarau.
Meskipun demikian, ahli Geoteknik yang ditunjuk seharusnya hanya membuat asumsi
yang optimis mengenai waktu(timing) kontrak jika hal ini dinyatakan dalam Catatan Data
Proyek (Project Data Record).
3.2 PENYIAPAN DESAIN
3.2.1 Intepretasi Geoteknik
Ahli Geoteknik yang ditunjuk harus telah melakukan inpeksi contoh tanahpada
waktutahapanpenyelidikanlapangandanpengujianlaboratorium. Bilaiatidakterlibatpada
tahapan tersebut maka ia harus menjaminbahwa ia telah cukup mengenal tanah tersebut
supayadapatmemulaipekerjaandesain.
Satu atau lebihpotongan geologi harus telah disiapkan selamapenyelidikanlapangan. Ahli Geoteknik yang ditunjuk tersebut harus mengkaji kembalipotongan-
potongan ini dan memastikanbahwapotongan telah lengkap dan memperhitungkan
semuadatabaikdaristudimejamaupundaripengujian lapangandanlaboratorium.
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
4/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III4
Ahli Geoteknik yang ditunjuk kemudian harus mengkaji laporan faktual dan
memastikanbahwaseluruhdatatersebutkonsistensatudenganlainnya.
Dari interpretasi geoteknik dan datapenyelidikan lapangan, ahli Geoteknik yang
ditunjukkemudianharusmengidentifikasiSatuanTanah(SoilUnits)yang relevan.
Satuan-satuanTanah (Soil Units) didefinisikan sebagai lapisan-lapisanatau zona
tanah yang mempunyai sifat-sifat teknik serupa yang dibuat untuk keperluanproyek.
Satuan ini dapat sajaberupa satuan geologi, atau lapisan tertentu dalam satuan geologi,
ataubahkankumpulansatuan-satuangeologi.
ContohuntukmenentukanSatuanTanahdisuatu lokasiditunjukkanpada tabel
3.1. Penamaan satuan-satuan Tanah dan penomorannya akan membantu dalam
memahamidatadandesaindandalampenyampaian kesimpulannya.
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
5/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III5
Tabel 3.1 ContohProseduruntukMenetapkanSatuanTanah
ProfilGeologi yang
Disederhanakan
SatuanTanah
(PenilaianAw al )
Sifatk-sifatTeknik SatuanTanah
NamaSatuanTanah
08.5
LEMPUNGLunak
Abu-abuTuadenganSisa-sisaKerang
LEMPUNGLunak 02.0
LEMPUNGcoklat,lapuk,kenyal.
1 Kerak
2.05.0
LEMPUNG
KelanauanSangat
Lunak
2 LempungHolosenAtas
5.0
LEMPUNG
KelanauanLunak
3 LempungHolosen
Bawah4
8.59.3
PASIRKelanauan
Pasir Bervariasidari8.19.50
PASIRHalusKelanauan
4 PasirAntara(Iintermediate)
9.314.0
LEMPUNGKelanauanAbu-abudanBintikCoklatKenyal
14.0-20.0
LEMPUNG
Kelanauanabu-abutuakenyalkadang-kadang
terdapatlaminasiLanaukepasiranhalus
LEMPUNGKenyal
Bervariasidari9.517.0
LEMPUNGKelanauanKenyal
17.020.0
LEMPUNG
KelanauanSangatKenyal
5 LempungTuaAtas
6 LempungTuaBawah
(sumber : Panduan Geoteknik 4,2001)
3.2.2 Zonasi(Zoning)Lokasi
Proyek harus sudah dibagi-bagi menjadi seri zona-zona sebelum dilakukan
penyelidikan lapangan. Zona-zonainimengidentifikasivariasikondisitanahdanbangunan
yangakan dibangundiatasnya.
Setelahtahapanpenyelidikanlapanganselesai,sebelummemulaidesainrinci, Ahli
Geoteknik yang ditunjuk harus mengkaji kembali zona-zona yang telah ditetapkan
sebelumnya:
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
6/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III6
1. Jika Satuan Tanah berbeda dengan satuan yang diasumsikan pada saat desain
penyelidikanlapangan,makazonatersebutperludiubah.
2. Cek apakah Ringkasan Proyek (Project Brief) tidakberubah dengan Ringkasan
yangdigunakandalampenyelidikan lapangan.Jika telah berubah,harusdicatatdi
dalamLaporanDesaindankemudianbilaperlu Zona-zonatersebutdimodifikasi.
3. Jika lokasi bangunan, atau tipe bangunanya, ataupun alinyemen vertikal dan
horisontalnyaberubah,makaZona-zonatersebutharusdikajiulangdan dibuatZona-
zonabaru.
3.2.3 Pemilihan Parameter Geoteknik
3.2.3.1 Pendahuluan
Sebelum menetapkanparameter dari data lapangan dan laboratorium,perlu
dilakukanpenilaianterhadapkualitasinformasitersebut,menolakdatayang salahdan
menyesatkan, menggunakan data yang diragukan dengan hati-hati, dan memakai
informasiyanglebihbisadiandalkan.
Kualitasdariinformasidapatdinilaidalamduatahapan:
1) Apakah data tersebut berada pada kisaran normal untuk jenis tanah
tersebut?
2) Apakahdatatersebutberkorelasidengandatalainpadalokasitersebut, sesuai
dengankisaranyangumumnyadapatditerima?Duapenilaianiniakandijelaskanlebihlanjutdibawahini.Begitupenilaian dilakukan,
kemudianhasilpengujiantersebutdapatdinilaiberdasarkantingkat keandalannya.
3.2.3.2 KisaranNilaiyangDapatDiterima
Kisaran nilai nilai yang dapat diterima untuk sifat-sifat umum hasil
penyelidikan lapangan diberikanpada Tabel3.2. Kisaran untuk lempung meliputi
kuat geser dari tanah Sangat Lunak, Lunak dan Sedangpada sistem klasifikasi
Unified.
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
7/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III7
Tabel3.2 NilaiKisaranYangRealistisdariTanahLunak
ParameterTanah
Lempung LempungOrganik GambutBerserat
KadarAir,w % 20hingga150 100-500 100-4000
BeratIsiTotal,b
(kN/m3) 14hingga17 12-15 10-12
KadarOrganik % 75
KohesiTakTerdrainase,UU
KPa 5-50 5-50 10-50
BatasCair % 60-120 - -
IndeksPlastis % 40-80 - -
c KPa 0 0 0
21-27 25-35 30-40
Cc - - 1-20
Cc/(1+Co) 0.1-0.3 0.3-1.0 -
cv m2/th 1-10 5-50 10-100
C cm/det (0.03-0.05)Cc (0.04-0.06)Cc 1-4
k cm/det 10-6
-10-9
100-10-12
100-10-12
(sumber : Panduan Geoteknik 4,2001)
3.2.3.3 CekKorelasi
Korelasidarisifat-sifattanahtelahdikembangkandiberbagaibelahandi dunia. Tapi
tidaksemuakorelasiiniakansesuaidengankondisitanahlunak Indonesia.
3.2.3.4 MenyimpulkanHasilPenilaian
Begituparameter-parameter tersebut telah dikaji kembali dengan cek silang dan
korelasi di atas, maka keandalan dari data dapat diidentifikasi. Ini harus dilakukanpada
sebuah tabel, yang disesuaikan denganjadwalpengujian laboratorium seperti ditunjukkan
sebagaicontohpadaTabel3.3
Tabel3.3 PenilaianKeandalanData
BH Contoh KualitasdariInspeksi
ReganganKonsolidasi
Regangan UU
Kualitas Ak hi r
1 1 A B B B
2 A B C C
3 B C C C
(sumber : Panduan Geoteknik 4,2001)
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
8/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III8
Stabilitas
Timbunan
Penurunan
Timbunan
Penggantian
BahuBeban
Kontra
Pembebanan
Tambahan
Konstruksi
Bertahap
Timbunanyang
DIperkuat
TiangMatras
Drainase
Vertikal
3.2.3.5 PemilihanParameterDesain
Parameter tanah untuk desain harus ditentukan untuk setiap Satuan Tanah yang
diidentifikasi. Umumnyaparameteryang dibutuhkanuntuk desain seperti ditunjukkanpada
Tabel3.4.
Tabel3.4 Parameter-parameterDesainyangDibutuhkan
Parameter Disain
BeratIsiTotal b kN/m3
KuatGeserTak 2
Terdrainasecu kN/m
Kompresibilitas Cc/(1+eO)
Koefisienkonsolidasi
Sekunder
KoefisienKonsolidasi:
VertikalHorisontal
Ca
Cv 2
Chm/th
(sumber : Panduan Geoteknik 4,2001)
3.2.3.6 InterpretasiData
Prosedur umumuntuk interpretasi data adalah dengan membuat korelasi kumpulan
data yang terbatas tersebut dengan data lainnya yang lebih komprehensif. Oleh karenanya
sebagai contoh,pengujian indeks (index tests) harus dilakukan dengan interval kedalaman
yang rapatuntuksetiaplubangbor. Kemudiansifat-sifatyangdibutuhkansepertikuatgeser
dapatdikorelasikan dengannilai-nilaiindeksdansebuahprofilkuatgeseryanglebihlengkap
dapat diperoleh.
Bila terlihatperbedaan yang cukupbesar dari sifat-sifat tanah, maka ini harus
digunakan untuk mengidentifikasi Satuan-Satuan Tanah yangberbeda. Akhirnya semua
parameter-parameter desain finaldipilihdenganmengambil nilai konservatif yang rendah
dengantidakmengikutkannilai-nilaiyang ekstrim
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
9/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III9
Kedalaman
(m)
SebuahcontohdiberikanpadaGambar3.1.Indekscairmemberikanprofilrinci, yang
darinyasatuantanahdianalisissetelahmencektidakadadatayang bertentangan.Kemudian
dipilihkuatgesertakterdrainaseuntukdesain,dan nilaikuatgeseryangsangatrendahpada
kedalaman5mditolak.
KuatGeserIndeks TakTerdrainase Unit Tanah
Likuiditas RN/m2
00.5 1.0 1.5 0 20 40
1 Permukaan
2 LempungSangatLunak
5 Nilai Desain
10
3 LempungLunak
154Lempung Keras
Gambar3.1 ContohPemilihanParameterDisain(sumber : Panduan Geoteknik 4,2001)
Apabilahasilinterpretasimenunjukkanadanyabeberapaketidakpastian,maka pada
saat ituharusdiambilsebuahkeputusanapakahpenyelidikanlapangan tambahanakanada
gunanyauntukmenghilangkanketidakpastianini.
Jika dari hasil kajian data menunjukkan adanya kelemahan seriuspada data-data
yang tersedia, makaparameter desain sementar dapat ditentukan dari Tabel3.5 sampai
datayangmemadaitersedia.
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
10/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III10
Tabel3.5NilaiDisainSementarauntukTanahLunak
ParameterTanah Unit LempungLempung Organik
GambutBerserat
Beratisitotal,b (kN/m3) 16 13 11
Kohesitak
terdrainase,cu
kPa O-5m 1O 1O
5-1Om 15 15
1O-2Om 35 35
c kPa O O
23 23 35
Cc 5
Cc/(1+eO) O.3 O.5
cv m2/thn 2 2
ch m2/thn 4 4
C O.O4 O.O5 2
(sumber : Panduan Geoteknik 4,2001)
Untuk proyek besar lakukan analisis sensitivitas dengan menggunakan nilai
parameterminimunyangdidapatdariinterpretasidatadansatusetdatakeduadidekatnilai-
nilaibatas atas. Jika dari hasilperbandingan menghasilkan sebuah perbedaanbiaya yang
besar terhadap kegiatan geoteknik maka inibisa dipakai untuk melakukanpenyelidikan
tambahanuntukmendapatkanparameteryanglebihtepat.
3.2.4 ParameterUntukMaterialTimbunan
Parametermaterialtimbunanharusditentukansebagaiberikut:
1) Jika lokasi sumberbahan (quarry) telah diidentifikasi danpengujian telah dilakukan
makaparameterdesaindapatditentukandaridatatersebut.
LokasisumbermaterialtersebutharusdinyatakandidalamLaporanDisain.
2) Bilapengalamanlokalmengenaisifat-sifatdarimaterialtimbunantelah tersedia
makanilai-nilaitersebutdapatdigunakandansumbernyaharus dinyatakandidalam
LaporanDisain.
3) Bilasumbermaterialbelumdiidentifikasidandata-datadaripengalaman lokal tidak
ada,makanilai-nilaipadaTabel3.6dapatdigunakan.
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
11/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III11
Tabel3.6 ParameterDisainuntukMaterialTimbunan
Parameter Ar eal Geografis
A B
BeratIsi kN/m3
18 2O
Kuatgesertakterdrainase
Parameterteganganefektif
Cu kN/m2
1OO 1OO
Kohesi C 1O 5
Friksi 35 3O
A JawabagianUtara(batuanvulkanik)
B SumatrabagianTimur,Kalimantan,KepulauanIndonesiaTimur(batuansedimen danmetamorfik)
(sumber : Panduan Geoteknik 4,2001)
3.2.5 Pembebanan
3.2.5.1 BebanLaluLintas
Beban lalu lintas harus ditambahkan ketika melakukan analisis stabilitas, dengan
menggunakanangka-angkayangditunjukkanpadaTabel3.7
Tabel3.7 BebanLaluLintasuntukAnalisisStabilitas
KelasJalan BebanLaluLintas
(kPa)
I 15
II 12
III 12
(sumber : Panduan Geoteknik 4,2001)
Beban lalu lintas tersebut harus diperhitungkanpada seluruh lebarpermukaan
timbunan.
Tabel 3.7 diambil dari Panduan Gambut (Peat Guide) Pusat Litbang Prasarana
Transportasi,yangdimodifikasisesuaiklasifkasikelasjalan.JikaPerekayasa Geoteknikyang
Ditunjuk mendapatStandar Indonesia yang mensyaratkan pembebanan yangberbeda, maka
standartersebutharusdigunakandandicatat.
Beban lalu lintas tidakperlu dimasukkan dalam analisispenurunanpada tanah
lempung. Untuk gambutberseratpembebananpada Tabel 3.7 harus ditambahkan, dan
diperhitungkanpadaseluruhlebarpermukaantimbunan.
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
12/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III12
3.2.5.2 FaktorKeamanan
Faktor keamanan harus dimasukkan dalam analisis stabilitas timbunan untuk
mengurangi resiko keruntuhan sampai kepada tingkatan yang dapat diterima. Waktu kritis
stabilitas timbunanpada tanah lunak adalah selama dan segera setelah selesaipelaksanaan,
karenaproseskonsolidasitanahlunakdibawah timbunanmenyebabkankuatgeserdarilapisan
tanahlunakakanmeningkat.
Oleh karenanya diperlukan faktor keamanan kondisijangkapendekberdasarkan
parameterkuatgesertakterdrainase.
Faktorkeamananyangdipakaiharusmemperhitungkantigaunsurberikut:
1) derajatketidakpastianberkaitandengankondisitanah
Biasanyauntukmenghilangkanunsurketidakpastian inidengan memilihnilaidesain
parameteryangkonservatif,danpendekatan.
2) penggunaanfaktorkeamananuntukmembatasi teganganyang terjadi pada tanah pada
tingkatan tertentu dibawah tegangan maksimumnya, dan untuk membatasi regangan
padatingkatanyangdapatditerima, sepertiditunjukkanpadaGambar3.2.
Gambar3.2 PenggunaanFaktorKeamananuntukMembatasiRegangan
(sumber : Panduan Geoteknik 4,2001)
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
13/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III13
Pada tanah lunak faktor iniberkisar 1.3. Pada gambutberserat hal ini tidak relevan
karenareganganyangbesarakanterjadipadasemualevel tegangandanolehkarenanya
perludiperhitungkansecaraterpisah.
3) untukmengurangiresiko,karenakeruntuhanakanmenimbulkanakibat yangserius.
Konsekuensiinidapatdipertimbangkanterhadap:resikoterhadap nyawamanusia,
dankerugianekonomi.
Kerugian ekonomi akan lebihbesarjika timbunan tersebut diperuntukkan sebagai
opritjembatanatauberadadidekatbangunan, gedungatauutilitaslainnya.Adaduaalasan
untukhalini;pertama keruntuhandaritimbunanakanmerusakstruktursebagaiakibatdari
gerakan tanah yang volumenyabesar. Pada kasusjembatanbiasanya pangkaljembatan
yangbergerak, tiangnya terganggu ataupatah dan suatuperbaikan menyeluruh akan
diperlukan.Kedua,gangguan terhadap lalu lintasakan lebih lamajikaakseskejembatan
terganggu, karenabiasanyamenyediakan akses sementaraakan lebih sulit, dibandingkan
keruntuhanterjadipadajalan.
Untuktimbunanfaktorkemananharusdiambiluntukkondisijangkapendek
selamamasapelaksanaandarifaktorkeamananyangditunjukkanpadaTabel3.8.
Tabel3.8 FaktorKeamananuntukAnalisisStabilitas
KelasJalan FaktorKeamanan
I 1.3
II 1.3
III 1.2
(sumber : Panduan Geoteknik 4,2001)
Faktor-faktorkeamananinitelahmemperhitungkanhal-halberikut:
investigasi untukjalan Kelas I dan Kelas IIharus menghasilkan data dengan kualitas lebih
baikdanolehkarenanyanilaiparameterdatayang tidak terlalukonservatifdapatditentukan
biayayangharusdikeluarkanakibatkerusakanyangtimbulakanlebihkecil untukkelasjalan
yanglebihrendah
Bila metodebahubeban kontra digunakan, faktor keamanan daribahu dapat
dikurangimenjadi1.2,kecualibilaadastruktur,bangunanatauutilitaslaindi dekatnya.
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
14/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III14
3.2.5.3 KriteriaDeformasi
3.2.5.3.1 Penurunan
Penurunan timbunan harus dibatasiberdasarkan Tabel3.9. Penurunan yang terjadi
selamapelaksanaanadalahpenurunanyangterjadisebelumperkerasan jalandilaksanakan.
Tabel3.9 Batas-batasPenurunanuntukTimbunanpadaUmumnya
Kelas Jalan Penurunanyang
Disyaratkan selamaMasaKonst ruksi
s/stot
KecepatanPenurunan
setelahKonsol idasi
mm/tahun
I >9O% 85% 8O% 75%
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
15/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III15
BatasZonaPengaruh
BatasStruktur
3.2.5.3.2 PergerakanLateral
Faktor keamanan minimum sesuai dengan Tabel 3.9,pergerakan lateral masih
menimbulkan masalah terhadap struktur dan utilitas di dekatnya,bila timbunan dekat
jembatanataustrukturharusdipertimbangkanjaraknyakurangdari2kali kedalamantanah
lunak,sebagaimanaditunjukkanpadaGambar3.3.
2H
Material Timbunan
H Tanah Lunak
Gambar3.3 ZonaPengaruhuntukPergerakanLateral
(sumber : Panduan Geoteknik 4,2001)
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
16/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III16
3.2.5.4 BebanGempa
ZonagempaterakhiryangdigunakandalamdesaindiIndonesiaditunjukkan pada
Gambar 3.4.
Gambar3.4 ZonaGempadiIndonesia
(sumber : Panduan Geoteknik 4,2001)
Zona-zona ini ditetapkan dalam SNI-T14-1990-031 dan digunakan untuk
mendesainbangunan.Percepatandiperolehdenganmenghubungkanzona tersebutdengan
tipe tanah dan frekuensi dasar (fundamental frequency) bangunan. Percepatan
maksimumuntuktiapzonadiberikanpadaTabel3.10.
Tabel3.10 FaktorPercepatanGempa
Zona FaktorPercepatan
1 0.23
2 0.21
3 0.18
4 0.15
5 0.12
6 0.07
1PerencanaanKetahananGempaUntukJembatanJalanRaya:DisainStabilitasTahan
GempauntukJembatanJalanUtama.(sumber : Panduan Geoteknik 4,2001)
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
17/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III17
FaktorK
eamanan
Panitia saat ini sedang mengkaji ulang Zona-zona ini dan sistem zonasiyang
dimodifikasi diharapkan dapat segera disebar luaskan. Efek daribeban gempa terhadap
timbunanpadalapisantanahlunakadalah:adanyatanahlunakakanmemperbesarpercepatan
permukaanbebansiklisdarikejadiangempaakanmengurangikuatgesertak terdrainasedari
tanahlempunglunak gaya-gayayangterjadiakibattimbunanakanbertambah.
Karenafaktorkeamananminimumdaritimbunanterhadapbebanstatisterjadiselama
pelaksanaanakanmeningkat (secara skematis seperti terlihat padaGambar3.5),makaakan
sangat tidakberalasanuntukmenambahkan kondisibebangempasecarapenuhpadaproses
analisisdesain.
Masa
Konstruksi
Fmin
Perioderesikogempa
Waktu
Gambar3.5 SkemaPerubahanFaktorKeamanansepanjangUmurTimbunan
(sumber : Panduan Geoteknik 4,2001)
Beban gempa pada desain timbunan jalan di Indonesia umumnya diabaikan.
PerekayasaGeoteknikyangDitunjukharusmengkonfirmasikanbahwaproyek tersebuttidak
mempunyai nilai strategi yangpenting yang memerlukan sesuatu resiko keruntuhan yang
rendahselamagempaterjadi.Kemudianbebangempa harusdiabaikanuntuktimbunan yang
jaraknyaterhadapstruktur, jembatanataupunutilitaslainnyacukupjauh.Jikaproyektersebut
mempunyai nilai strategi maka beban gempa harus dimasukkan dalam analisis untuk
mencapaifaktorkeamananyangsamadenganyangdipersyaratkan,atausuatu analisisresiko
mengenaikemungkinankeruntuhanyangdapat terjadi,harus dilakukandenganpendekatan
sepertiyangditunjukkanpadaGambar3.5.
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
18/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III18
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
19/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III19
8/10/2019 Kriteria Desain Jembatan
20/20
BAB III KRITERIADESAIN
LaporanTugasAkhir
StabilitasTebingPadaProyekJalanTolSemarangUngaranSta6+0006+250
III20