Upload
vandat
View
271
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
SOSIALISASI KRITERIA HIJAU DAN EMAS
PROPER 2013
Kriteria Penilaian Sistem Manajemen
Lingkungan, Penurunan Emisi dan
Disampaikan oleh Herry Hamdani
Kementerian Lingkungan Hidup
Jakarta, 9 Oktober 2013
Lingkungan, Penurunan Emisi dan
Efisiensi Energi
Penilaian Beyond Compliance
PROPER
Lingkup Penilaian
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
EFISIENSI ENERGI
REDUKSI PENCEMAR UDARA
KONSERVASI AIR100
100
100
100SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
PEMANFAATAN SUMBER DAYAPEMANFAATAN SUMBER DAYA
COMMUNITY DEVELOPMENT
KONSERVASI AIR
REDUKSI LIMBAH B3
3R LIMBAH NON B3
PERLINDUNGAN KEHATI
100
100
600100
100
100
100
KRITERIA PENILAIAN
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
KEBIJAKAN
PERENCANAANREVIEW BY
RENTANG
PENGARUH
PERENCANAAN
IMPLEMENTASICHECKING &
CORRECTIVE
ACTION
REVIEW BY
MANAGER
SERTIFIKASI
KRITERIA PENILAIAN
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
KEBIJAKAN
Mempertimbangkan karakteristik, skala
kegiatan, dan dampak;
Komitmen perbaikan kontinyu dan Pol.Prev.
Komitmen untuk taat peraturan;
Tercermin dalam tujuan dan sasaran lingk.;
Dukungan semua lini perusahaan.
PERENCANAAN
� Aspek Lingkungan dikelola
terstruktur dan up to date
� Penjaminan Pemenuhan Peraturan
� Tujuan, Sasaran, Target, indikator
keberhasilan;
� Program manajemen lingkungan
yg jelas
KRITERIA PENILAIAN
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
IMPLEMENTASI
� Struktur dan Penanggung Jawab
(personil)
� Pelatihan, kesadaran, kompetensi
� Komunikasi
� Dokumentasi
Kontrol dokumen
CHECKING & CORRECTIVE
ACTION
� Kontrol dokumen
� Kontrol Operasional
� Sistem Tanggap Darurat
Metodologi:
� Pemantauan & Pengukuran
� Identifikasi ketidaksesuaian, upaya
perbaikan dan pencegahan,
� pencatatan
KRITERIA PENILAIAN
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Untuk menjamin:
REVIEW BY MANAGEMENT
Untuk menjamin:
sustaibility, adequacy dan
effectiveness, program SML
yang dikembangkan
KRITERIA PENILAIAN
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
RENTANG PENGARUH
�Internal Perusahaan
�Eksternal
SERTIFIKASI
Pihak-pihak yang
memberikan sertifikasi
atas upaya SML yang
dilakukan
Kriteria Penilaian Efisiensi Energi
Kegiatan Efisiensi energi
dalam PROPER adalah
kegiatan yang berkaitan
dengan :
B
dengan :
• Peningkatan Efisiensi
• Retrofit
• Efisiensi di Bangunan
• Efisiensi dalam Sistem
Transportasi
KRITERIA PENILAIAN
Efisiensi Energi
No ELEMEN PENILAIAN
1 Kebijakan Energi tertulis
2 Struktur dan tanggung jawab Manager energi dan tim
3 Perencanaan Renstra EE & penetapan 3 Perencanaan Renstra EE & penetapan
program
4 Audit Energi Melakukan & melaporkan
5 Pelatihan/kompetensi
6 Pelaporan 3 tahun data
7 Benchmarking Global, regional, nasional
8 Implementasi Program Komparasi dalam group
Manajemen Enegi
Perusahaan harus memiliki rencana
strategis efisiensi energi.
Rencana strategis merupakan proses iteratif
:
–Perencanaan (prediksi &
target konservasi energi).
– Audit energi
– Akutansi energi– Akutansi energi
– Program konservasi energi
– Data base
– Manajemen risiko energi.
Program harus secara jelas menunjukkan
siapa yang bertanggung jawab dan
bagaimana cara untuk mencapai
rekomendasi peluang penghematan energi.
Audit Energi-Efisiensi Energi
• Melaksanakan audit energi, 3 tahun
terakhir
• Dapat menunjukkan Laporan audit
energi yang memuat:energi yang memuat:– Tujuan Audit
– Deskripsi fasilitas diaudit
– Deskripsi status energi saat itu
– Potensi efisiensi yang dapat dicapai
– Rencana kerja efiensi energiAudit
Energi
2009
Audit
Energi
2009
Audit
2011
Audit
Energi
2011
Audit
Energi
2010
Audit
Energi
2012
Additionality
No. KEGIATAN EFISIENSI ENERGI
TAHUN SATUAN BUKTI PERHITUNGAN
2009 2010 2011 2012
Dilakukan rangking berdasarkan keberhasilan
efisiensi
pemilihan:
� bahan,
� teknologi,
� infrastruktur dan sarana
pendukung lain
� jenis sumber energi.
� Identifikasi penggunaan
energi setiap unit kegiatan
sebelum pelaksanaan
efisiensi,
� Identifikasi potensi efisiensi
setiap unit dan langkah-
langkahnya ,
� Kalkulasi besaran nilai
efisiensi,efisiensi,
� Kalkulasi efisiensi energi per
satuan produk.
KRITERIA PENGURANGAN
PENCEMAR UDARA• seluruh kegiatan untuk mengurangi emisi bahan pencemaran udara ke
lingkungan, dan upaya tersebut tidak menyebabkan pencemaran ke media
lain secara signifikan.
• Pencemar udara berupa:
– Parameter Konvensional: Sulfur Dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, Hidrogen
Sulfida;
C
Sulfida;
– Gas Rumah Kaca: Karbon Dioksida, Methan, Nitrogen Oksida dan gas-gas
terflourinasi;
– Bahan Perusak Ozon; atau
• Kegiatan lain termasuk:
– Pemakaian Renewable energi;
– Pemakaian bahan bakar ramah lingkungan
– Pemantauan emisi kendaraan bermotor
KRITERIA PENILAIAN
PENGURANGAN PENCEMAR UDARA
No ELEMEN PENILAIAN
1 Kebijakan Pengurangan
Pencemar udara
Tertulis untuk pencemar
Konvensional/GRK
2 Struktur dan tanggung jawab Tim dengan Kewenangan, SDM
dan Dana
3 Perencanaan Renstra dan Program3 Perencanaan Renstra dan Program
4 Inventarisasi Emisi
5 Pelatihan/kompetensi
6 Pelaporan Data 4 tahun terakhir, intensitas
emisi
7 Benchmarking Global, regional, nasional
8 Implementasi Program Komparasi pencapaian; CDM
project, inovasi reduksi emisi,
renewable energi
Elemen Penilaian
Inventarisasi
emisi
penanggung
jawab
identifikasi
sumber emisi
beban emisi
metode yang
perhitungan
metode yang
digunakan
data aktifitas, faktor
emisi, faktor oksidasi
dan konversi
bukti-bukti yang dapat
menunjukkan
kebenaran
pendekatan yang digunakan untuk
mengambil contoh atau analisa
pengukuran
Perkiraan Beban Emisi
Metode Perhitungan Beban Emisi
Data hasil sampling emisi
Faktor Emisi(suatu faktor yg memperkirakan
jumlah pencemar yg diemisikan dari aktivitas tertentu)
Laju beban emisi dari perhitungan:
Engineering Approach, Analisis
bahan/senyawa
Laju beban emisi dari perhitungan:
E = A x EF x (1 - ER/100)E = Beban EmisiA = AktivitasFE = Faktor Emisi (spesifik utk
kegiatan tertentu)ER = Efisiensi Reduksi
Laju Beban Emisi dihitung secara
stoikiometrik
Diperlukan data sampling dari setiap sumber untuk
setiap parameter (apakah data tersedia?)
Diperlukan faktor emisi dan data aktivitas
(faktor emisi tersedia dari literatur, data aktivitas dari survey
lapangan)
Diperlukan analisiskomposisi bahan yang
digunakan danperhitunganstoikiometrik
Catatan
• SML merupakan dasar “kepercayaan”
terhadap penilaian beyond compliance
maupun ketaatan;
• Penilaian efisiensi energi sangat tergantung • Penilaian efisiensi energi sangat tergantung
pada dilakukan atau tidaknya audit energi