kroma

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anal

Citation preview

Faktor Kapasitas (k)

Faktor kapasitas menggambarkan laju migrasi komponen dalam kolom, karena menurut definisi factor kapasitas adalah perbandingan mol solute dalam fasa diam terhadap mol solute dalam fasa gerak.

Dapat dirumuskan sebagai berikut :

Atau

Besarnya factor kapasitas menentukan laju elusi komponen.

Jika k > 1 maka elusi akan berlangsung dengan cepat

Jika k > 20-30 maka waktu elusi akan berlangsung sangat panjang

Faktor Selektivitas

Faktor selektivitas merupakan relative komponen diantara fasa diam dan fasa gerak. Faktor selektivitas antara dua komponen antara A dan B dapat dinyatakan dengan rumus

KB = koefisien partisi komponen B yang sukar terelusi

KA = koefisien partisi komponen A yang mudah terelusi

Efisiensi Kolom Kromatografi

Efisiensi Kolom Kromatografi berhubungan dengan melebarnya puncak pada waktu komponen bergerak sepanjang kolom, semakin efisiesn suatu kolom kromatografi semakin sempit puncak yang dihasilkan.

Ada dua teori yang berhubungan dengan efisiensi kolom yaitu teori pelat dan teori kelajan atau kinetik, dimana kedua teori ini membicarakan parameter-parameter yang menentukan efisiensi kolom.

Teori Pelat

Teori ini dikemukakan oleh Martin dan Sygne. Menurut teori ini kolom kromatografi dibayangkan terdiri dari segmen-segmen identik yang disebut plat teori. Di dalam setiap plat teori dianggap terjadi kesetimbangan distribusi. Semakin banyak jumlah plat teori (N) suatu kolom kromatografi semakin baik kemampuan memisahkan atau efisiensi itu semakin baik.

Jumlah plat teori suatu kolom dihitung berdasarkan rumus :

w = lebar pita dicari dengan cara membuat garis singgung pada kromatogram hingga memotong garis dasar.

w1/2 = lebarnya puncak pada separuh tinggi puncak

Difusi Eddy

Difusi Eddy disebut juga efek jalur gkitayaitu akibat dari panjang jalur gerakan molekul-molekul komponen tidak sama sepanjang kolom. Molekul-molekul yang masuk bersama-sama pada ujung kolom, keluar pada waktu yang tidak bersamaan pada ujung yang lain. Variasi panjang jalur ini akibat dari ketidak seragaman kemasan kolom yang ada hubungannya dengan partikel pengisi kolom, geometri, dan ketebalan fasa diam. Kolom A untuk suku tertentu merupakan suatu tetapan yang tidak tergantung pada laju alir gas pembawa, dan dirumuskan sebagai A = 2 dr, dengan dr adalah diameter partikel pengisi kolom dan = factor geometri.

Pelebaran puncak yang diakibatkan oleh suku difusi eddy ini dapat dikurangi dengan jalan menggunakan partikel pengisi kolom yang ukurannya kecil, dengan mesh-range partikel yang semakin kecil.

Dengan demikian diharapkan geometri kemasan kolom semakin kecil pula, disamping itu diperlukan pula menggunakan kolom yang diameternya lebih kecil, tetapi perlu dipikirkan kolom yang diameternya lebih kecil dari 3mm akan sukar mengisinya. Pengemasan harus dilakukan secermat mungkin.

Difusi Longitudinal

Terjadinya pelebaran puncak yang disebabkan oleh gerakan difusi longitudinal dari molekul-molekul komponen sepanjang kolom. Hal ini bisa terjadi karena ada kecenderungan molekul komponen untuk bermigrasi dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah. Difusi ini dapat terjadi dalam fasa gerak maupun fasa diam.

Pelebaran puncak akibat difusi longitudinal ini dapat diperkecil dengan menggunakan temperature kolom dan memperbesar laju alir fasa gerak.