KROMATOGRAFI (V).ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    1/23

    KROMATOGRAFI

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    2/23

    PEMISAHAN : - pengendapan/ penggolongan untuk KATION & ANION

    - kromatografi

    CARA KERJA : sampel (terlarut) dilewatkan suatu zat padat organik/

    anorganik dengan bantuan larutan sebagai fasa mobilyang dengan adanya perbedaan daya ikat zat padat(fasa statis) terhadap ion-ion sampel maka akan terjadi

    pemisahan jarak pada fasa statis tersebut.

    Berdasarkan proses yang terjadi, kromatografi dibagi :

    1. kromatografi adsorbsi : solidliquid

    2. kromatografi partisis : liquid liquid atau gasliquid

    3. Kromatografi penukar ion : ion exchnager

    Berdasarkan alat yang dipakai :

    1. kr. Kolom 2. kr. Kertas. 3. kr. Lapis tipis 4. kr. gas

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    3/23

    1. KROMATOGRAFI ADSORBSI :

    - terjadinya pemisahan karena perbedaan daya tarik antara dua

    molekul yang polar (polar positif ditarik polar negatif).

    - daya tarik antara zat padat (adsorbent) dan pelarut mobil

    terhadap zat / ion-ion sampel berbeda beda

    polaritas dari adsorbentpelarut (fasa mobil)sampel ,

    sangat mempengaruhi keberhasilan pemisahan.

    - pada umumnya digunakan untuk pemisahan zat-zat organik,tetapi ada juga pemakaian untuk zat-zat anorganik.

    - pelaksanaan dilakukan secara :

    - kromatografi kolom

    - kromatografi lapis tipis (KLT / TLC)

    - kromatografi kertas dilapisi adsorbent

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    4/23

    KEBERHASILAN PELAKSANAAN KROMATOGRAFI KOLOM :

    - diameter kolom dan panjang kolom yang digunakan

    - adsorbent : - alumina Merck

    - acid clay

    - calcium carbonate precipitated

    - calcium hydroxide

    - calcium sulphate (hydrated)

    - magnesium oxide

    - fullers earth- floridin, Floridin XXF

    - ukuran partikel adsorbent : 1.5 , 10 atau lainnya.

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    5/23

    PEMBUATAN Al2O3: - KAl(SO4)2+ NH4OHendapan dikeringkan

    pada 120oCsebelum dimasukkan kekolom, dibuat suspensi dengan

    pH 9.4 dan didiamkan semalambaru dimasukkan kekolom.

    CONTOH PENGGUNAAN :

    1). PENENTUAN Pb dalam AIR MINUM :

    - sampel (larutan) dilewatkan kolom Al2O3dan sebagai fasa

    mobil (larutan elusi = ELUENS : Na2S)maka akan tampak pitaPbS dalam kolom dan ini dibandingkan dengan standar / reference

    Pb.

    2). PENENTUAN Cu dalam KUNINGAN / PERUNGGU :

    - sampel (dalam larutan HNO3dengan konsentrasi 0.00125

    0.02M )dilewatkan kolom Al2O3dan larutan elusi (ELUENS) :

    (NH4)2Satau K4Fe(CN)6pita hitam / coklat dan ini dibandingkan

    dengan standar / reference Cu.

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    6/23

    2). KROMATOGRAFI PARTISI: kromatografi pembagian

    - pemisahan karena terbaginya zat dalam dua pelarut yang tak

    bercampur dlm perbandingan konstan koefisien distribusi

    TEORI NERNST:

    - bila suatu sampel / zat dikocok dengan dua pelarut yangsaling tidak bercampur maka akan terjadi sebagian larut dalampelarut I dan sisanya akan larut dalam pelarut ke II dalamperbandingan konsentrasi yang tetapkoefisien distribusi (KD)

    C-s(I) / C-s(II) = K : koefisien distribusi (KD)

    [S]-(I)/ [S]-(II) = K

    PELAKSANAAN KROMATOGRAFI :

    Sampel tidak dikocok dng pelarut tetapi pelarut I diserapkan pada fasastationer yang inert (cellulose, silica gel, dsb.) dan pelarut II mobil /mengalir (larutan ELUSI = ELUENS)

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    7/23

    KROMATOGRAFI KERTAS :

    - pengikat cairan stationer : cellulose atau kertas

    - kertas : special for chrmotography

    - Fasa stationer : air

    - Fasa mobil : kalau dapat bercampur / fasa stationer sedikit larut

    didalamnya harus dibuat jenuh dulu.

    Misalnya : Butanol , air dapat larut sedikit dlm butanol

    butanol : dibuat jenuh dengan airair : terserap pada kertas saring

    PELAKSANAAN :

    - Sampel dalam keadaan terlarut

    - Dipindahkan dlm konsentrasi tertentu pada kertas kromatografi dng

    bantuan alat : pipa kapiler atau micro syringe, pada garis awal lajueluens

    - Larutan eluens dilewatkan pada kertas kromatografi secara : naik ,turun atau sirkular, sampai mencapai jarak tertentu ataumenggunakan satuan waktu

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    8/23

    - Penetentuan letak zat sesudah elusi dapat berupa noda atau garissesuai dengan peletakan awalnya, dilakukan dengan menggunakanlarutan pereaksi penampak noda atau sinar uv atau zat itu sendiriberwarna.

    - Rf: (jarak yang ditempuh zat) : (jarak yg ditempuh eluens)

    mempunyai harga < 1.0- Selalu juga dilakukan zat standar / reference (secara bersamaan

    dalam satu kertas kromatografi)

    - Hasil kromatografi disebut : KROMATOGRAM.

    - Penetapan hasil analisis didasarkan pada : - harga Rf

    - warna nodadibandingkan dengan : standar / reference

    - Kertas saring : Whatman I, II, III atau SS special for chromatography

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    9/23

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA : Rf :

    - eluens yang digunakan, semakin mudah zat larut dalam fasa mobil

    harga Rf semakin besar

    harga Rf dianjurkan : 0.20.8

    - pH larutan- kekuatan ion

    - kelembaban udara / kejenuhan camber dng eluens

    - suhu

    - macam kertas kromatografi yang digunakan

    - jalan / aliran eluens : naik, turun atau sirkular

    Catatan : kromatografi dapat dilakukan secara dua dimensi dng

    memutar kromatogram 90odan dieluasi lagi (kedua).

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    10/23

    CONTOH PENGGUNAAN :

    1). ANALISIS KATION GOL. I: Pb2+ Ag+ Hg(I) +

    - sampel terlarut (HNO3)

    - larutan eluens : n-butyl alkohol + 5% HAc glacial + air sampai

    keruh.- lama eluasi : 1216 jam

    - model laju eluasi : cara menurun

    - larutan penampak noda : larutan dithizone / CHCl3

    KROMATOGRAM : harga Rf warna nodaPb2+ 0.08 rose pink

    Ag + 0.16 orange

    Hg(I) + 0.85 pink

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    11/23

    2). KATION GOLONGAN II : Cu2+- Pb2+- Bi3+- Cd2+- Hg(II) 2+- sampel terlarut (HCl encer)

    - larutan eluens : n-butyl alkohol jenuh HCl 3N

    - lama eluasi : 1518 jam, panjang : 45 cm

    - model laju eluasi : cara menurun- larutan penampak noda : larutan dithizone / CHCl3

    KROMATOGRAM : harga Rf warna noda

    Cu2+ 0.20 purple brown

    Pb2+ 0.27 rose pinkBi3+ 0.59 purple

    Cd2+ 0.77 purple

    Hg2+ 0.81 pink

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    12/23

    3). ANION HALOGENIDA : F- Cl- Br- I-- sampel terlarut ( garam Natrium nya dlm air )

    - larutan eluens : pyridine + 10% air (I) atau aceton + 20% air (II)

    - lama eluasi : 1.52 jam

    - model laju eluasi : cara menurun- larutan penampak noda : larutan AgNO3 0.1M + Fluorescein

    reagen Zirconium-Alizarin / uv

    KROMATOGRAM : harga Rf (I) (II) warna noda

    F- 0.00 0.25Cl- 0.24 0.51

    Br- 0.47 0.62

    I- 0.71 0.77

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    13/23

    3). KROMATOGRAFI PENUKAR ION : ion exchange

    - adanya pertukaran ion dari zat padat (ion exchanger) dengan ion dari

    larutan yang melewatinya, bersifat selektif.

    SEJARAH :

    IT WAY seorang konsultan pada Royal Agriculture Society of England

    (+ dua abad yg lalu) mengamati terjadinya proses pertukaran ion.

    Ion Exchanger (penukar ion) : zat padat yang tidak larut, mengandungkation atau anion yang dapat diganti dengan ion lain, jika penukar

    ion tersebut dibiarkan berhubungan dengan larutan elektrolit;

    zat padat tersebut juga mempunyai struktur yang porous,

    berpermukaan luas dan akan menggembung bila kontak dengan air.

    Penukar ion : - penukar kation, dalam bentuk : H atau Na

    - penukar anion, dalam bentuk : OH atau Cl.

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    14/23

    PENUKAR IONyang pertama : Zeolite mineral, Na2 Al2Si3O10

    dan dikenal sebagai : Natrolite.

    NATROLITE, dengan ion negatif : Al2Si3O10= , bukan merupakan

    single group, tetapi merupakan kerangka tiga demensi yang tak

    berujung akhir, dimana tiap unit terdiri dari : 2 atom Al, 3 atom Si

    dan 10 atom O,

    dimana ion Na+ terletak didalam kerangka kisi kristal / struktur zat

    tersebut, sehingga memungkinkan untuk keluar/masuk (terjadinya

    pertukar ion dengan larutan yang melewatinya).

    Pada masa itu proses penukaran ion disebut juga:ZEOLITE PROCESS

    Contoh penukar ion (NATURAL ION EXCHANGER) :- Kaolinite : H AlSiO4. H2O Analcite : Na2O.Al2O3.4 SiO2

    - Leucite : K2O.Al2O3.4 SiO2 Zeolite syntetic: Na AlSi3O8

    - Wool, sutera, tanduk, humus coal dan sejenisnya.

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    15/23

    KELEMAHAN DARI PENUKAR ION NATURAL :

    - kapasitas penukaran ion rendah

    - hasil tak menentu (tidak konsisten)

    - hasil mengandung silicate traces

    - stabilitas tidak baik

    - proses penukaran berlangsung lamban

    PENUKAR ION SINTESIS :

    - fenol / fenol sulfonic acid + formaldehide + katalisator + H2SO4 pk- bituminous coal + H2SO4 pkdipijar sulfonated coal

    - kondensasi polyamine + formaldehide

    - polimerisasi styrene + divinylbenzene

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    16/23

    SIFAT-SIFAT KARAKTERISTIK PENUKAR ION SINTETIS :

    - pada umumnya digunakan resin sintetis dari polimerisasi styrene +

    divenylbenzene yang mempunyai cross-linkage panjang tak

    terbatas

    - resin sintetis : zat padat tak larut, bersifat porous, penukar kationberpartikel > penukar anion, berwarna kecoklatan, tahan asam,

    proses penukaran ion berlangsung cepat dan hasil konsisten

    - jumlah penukaran ion tak tergantung macam ion tetapi mgreknya

    - mempunyai kapasitas penukaran ion, sehingga pada suatu saat

    bisa tak mampu lagi terjadi penukaran RESIN SUDAH JENUH- resin yang jenuh dapat di REGENERASI atau diaktifkan kembali,

    penukar kation + HCl atau H2SO4, penukar anion + NaOH atau

    Na2CO3, kemudian membilasnya dengan aquademineralisata.

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    17/23

    Regenerasi CE : - direndam dlm H2SO4 0.4N atau HCl dg vol. 3x vol

    CE, selama 1520 menit, - dibilas dg aquadem.

    AE : - direndam dlm 0.75N Na2CO3 atau NaOH, vol. 2x, jam.

    TYPE ION EXCHANGER :

    STRONG CATIONIC EXCHANGER :

    - gugus aktiv : - SO3H

    - Amberlite IR-120, Dowex50- kapasitas penukaran ion : 34 mgrek / g resin kering

    WEAK CATIONIC EXCHANGER :

    - gugus aktiv : - COOH

    - Amberlite IRC - 50, Dowex CCR1- kapasitas penukaran ion < , tetapi dapat untuk menyekat

    basa kuat yang bercampur basa lemah

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    18/23

    STRONG ANIONIC EXCHANGER :

    - gugus aktiv : - NR3OH (amonium kuarterner)

    - Amberlite IRA400, Dowex1

    - kapasitas penukaran ion < penukar kation

    WEAK ANIONIC EXCHANGER :

    - gugus aktiv : - amonium primer / sekunder atau tertier

    - Amberlite IR45, Dowex3

    - kapasitas penukaran ion

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    19/23

    CONTOH PENGGUNAAN PENUKAR ION :

    - mengubah garam asam

    - mengubah garam basa (hidroksida)

    - menghilangkan ion-ion pengganggu- memisahkan ion berdasarkan terbentuknya komplek.

    misalnya : campuran Fe3+& Al3+, dilewatkan penukar kation

    Fe3+& Al3+tertahan dalam penukar ion ,

    kemudian dieluasi dengan CN

    -

    Al

    3+

    tetaptertahan sedangkan Fe3+Fe(CN)6 3- akan turun

    - memekatkan konsentrasi larutan elektrolit yang sangat encer

    - membuat : aquademineralisata.

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    20/23

    PEMBUATAN AQUADEMINERALISATA :penukar kation (Dowex-30) 250 g dng kaps 4.8 mgrek / gpenukar anion (Dowex-1) 400 g dng kaps 3.2 mgrek / g

    raw water (air yang diproses) mengandung elektrolit :

    KAl(SO4)2 : 0.0008M Fe(NH4)(SO4)2: 0.0025M

    Ca(OCl)2 : 0.0005M CaCO3 : 0.0004M

    MgCl2 : 0.0002M

    berapa liter aquademineralisata yang dapat dihasilkan dalam

    satu kali proses ?

    JAWABAN :

    1. Menetapkan jumlah mgrek elektrolit yang dapat ditukar:

    Penukar kation : 250 g x 4.8 mgrek / g = 1.200 mgrek

    Penukar anion : 400 g x 3.2 mgrek / g = 1.280 mgrek

    2. Menetapkan penukar ion yang jenuh lebih dulu sebagai acuanperhitungan 1.200 mgrek (penukar kation).

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    21/23

    3). Menghitung total mgrek kation dalam raw water yang diproses :

    KAl(SO4)2 : 0.0008MK+ 0.0008M = 0.0008 x 1 = 0.0008 N

    Al3+ 0.0008M = 0.0008 x 3 = 0.0024 N

    Ca(OCl)2 : 0.0005MCa2+0.0005M = 0.0005 x 2 = 0.0010 N

    FeNH4(SO4)2 : 0.0025M

    Fe

    3+

    0.0025M = 0.0025 x 3 = 0.0075 NNH4+0.0025M = 0.0025 x 1 = 0.0025 N

    CaCO3 : 0.0004MCa2+0.0004M = 0.0004 x 2 = 0.0008 N

    MgCl2 : 0.0002MMg2+0.0002M = 0.0002 x 2 = 0.0004 N

    ________________________________

    jumlah total = 0.0154 Natau 15.4 mgrek / liter

    4). Menghitung hasil satukali proses :

    (1.200 mgrek) : (15.4 mgrek / liter) = 77.92 liter.

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    22/23

    3). Menghitung total mgrek ANION dalam raw water yang diproses :

    KAl(SO4)2 : 0.0008MSO4=0.0016M = 0.0016 x 2 = 0.0032 N

    Ca(OCl)2 : 0.0005MOCl- 0.0010M = 0.0010 x 1 = 0.0010 N

    FeNH4(SO4)2 : 0.0025MSO4=0.0050M = 0.0050 x 2 = 0.0100 N

    CaCO3 : 0.0004MCO3=0.0004M = 0.0004 x 2 = 0.0008 NMgCl2 : 0.0002MCl

    - 0.0004M = 0.0002 x 1 = 0.0004 N

    ________________________________

    jumlah total = 0.0154 N

    atau 15.4 mgrek / liter

    4). Menghitung hasil satukali proses :

    (1.200 mgrek) : (15.4 mgrek / liter) = 77.92 liter.

  • 5/19/2018 KROMATOGRAFI (V).ppt

    23/23

    S E K I N

    dan

    S e l a ma t b e l a j a r

    S U K S E S di U T S