48
Ku Antar Engkau, Semoga Menjadi Haji & Umroh Yang Mabrur

Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

Ku Antar Engkau, Semoga Menjadi Haji &

UmrohYang Mabrur

Oleh : Drs. Muamal, M.Pd.I

Page 2: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

Daftar Isi

Kata Pengantar____________________________________________

Daftar Isi________________________________________________

Pengenalan Beberapa Istilah_________________________________

Definisi Umroh___________________________________________

Definisi Haji______________________________________________

Pembagian Haji___________________________________________

Jadwal Pelaksanaan Haji Tamattu’____________________________

Jadwal Pelaksanaan Haji Ifrad________________________________

Jadwal Pelaksanaan Haji Qiron_______________________________

Sunnah-Sunnah Haji_______________________________________

Pelanggaran Atas Larangan dan Denda_________________________

Jenis, Waktu, Tempat, dan Pentasorrufan Dam___________________

Tadzkiroh/ Beberapa Masalah________________________________

Do’a-Do’a dan Dzikir Haji__________________________________

Bagaimana Cara Rosulullah BerHaji___________________________

2

Page 3: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

Pengenalan Beberapa Istilah dan Tempat Serta Penjelasannya

1. Niat Ihrom : Niat melakukan ibadah Umroh atau Haji. Niat ini dilakukan di

dalam hati dan diucapkan dengan lisan memakai lafadz ”Labbaika Umrotan”

bagi yang berumroh, ”Labbaika Hajjan” bagi yang berhaji, ”Labbaika

Hajjan wa Umrotan”, bagi yang melakukan kedua-duanya secara bersamaan.

بالنيات األعمال : إنما الرسول قال (البخارى) مانوى امرئ لكل وإنما

Artinya : Rasullulah bersabda : Sesungguhnya amal-amal harus disertai niat.

(HR. Al-Bukhori).

2. Miqot : Batas tempat atau waktu di mana seorang Haji harus memulai niat

Ihromnya di tempat tertentu dan waktu yang tertentu pula. Karena itu, miqot

ini dibagi 2, yaitu Miqot Zamani (waktu) dan Miqot Makani (tempat).

وألهل ذالخليفة المدينة ألهل : وقت ص النبي أن ألهل و المنازل قرن نجد وألهل الجحفة الشم

من عليهن أتى آت لكل و ألهلهن هن يلملم اليمان دون كان فمن العمرة و الحج أراد ممن غيرهم

مكة من مكة أهل حتى أنشأ حيث فمن ذلك )البخارى(

Artinya : Sesungguhnya Nabi menetapkan miqot bagi ahli Madinah di Dzil

Khulaifah (Bir Ali), penduduk Syam di Juhfah, penduduk Najd di Qornul

Manazil, dan penduduk Yaman di Yalamlam. Semua itu bagi penduduk

masing-masing dan bagi orang yang datang (memasuki Makkah) lewat

tempat-tempat itu yakni orang-orang yang berniat Haji dan Umroh. Barang

siapa yang tinggalnya berada di tempat sesudah Miqot, maka di situlah ia

harus memulai Ihrom, sehingga penduduk Makkah cukup berihrom di

Makkah. (HR. Al-Bukhori)

عمر أتوا المصران هذان فتح : لما عمر إبن قال حد الله رسول إن المؤمنين أمير : يا فقالوا أردنا إن وإنا طريقنا عن جور وهو قرنا نجد ألهل

3

Page 4: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

خذوهامن فانظروا علين. قال شق قرنا )البخارى( عرق ذات فحدلهم طريقكم

Artinya : Ibnu Umar berkata : Ketika kedua negeri ini dikuasai, mereka

(penduduk Irak) berkata kepada Umar : Wahai Amirul Mukminin,

sesungguhnya Rasul memberi miqot kepada penduduk Najd di bukit Qornul

Manazil, tapi ia jauh dari jalan kami dan sulit bagi kami untuk menempuhnya.

Umar menjawab : lihatlah setentangnya Qornul Manazil dari jalanmu. Maka

Umar memberi mereka dengan Dhatu Irqin. (HR. Al-Bukhori)

Miqot Makani ada 6 (Enam) :

a. Kota Mekkah, bagi penduduk kota Mekkah.

b. Bir Ali, bagi yang datang dari arah Madinah.

c. Juhfah, bagi yang datang dari arah Syam.

d. Dhatu Irqin, bagi yang datang dari arah Iraq.

e. Yalamlam, bagi yang datang dari arah Tihamah.

f. Qornul Manazil, bagi yang datang dari arah Yaman dan Hijaz.

Sedangkan jama’ah Haji Indonesia bermiqot di Bir Ali bagi

gelombang pertama dan di atas bukit Qornul Manazil (di atas pesawat)

bagi gelombang kedua.

Miqot Zamani : Haji tersebut dimulai sejak tanggal 1 Syawal hingga

tanggal 10Dzulhijjah. Artinya seseorang yang melakukan Haji harus

memulai Hajinya pada salah satu di antara tanggal-tanggal tersebut.

Karena itulah bulan-bulan Syawal, Dzulqo’idah, dan Dzulhijjah disebut

dengan “Asyhurul Hajj”.

Umroh tidak terkait dengan Miqot Zamani, kecuali Umroh yang terkait

dengan Haji Tamattu’ atau Haji Qiron.

)البقرة( معلومات أشهر : الحج تعال قالArtinya : Haji itu mempunyai bulan-bulan yang telah diketahui.

3. Talbiyah : adalah bacaan “Labbaika Allahumma Labbaik Labbaika

Lasyarikalaka Labbaik. Innal Hamda Wani’mata Laka wal Mulka

Lasyarikalaka Labbaik”. Dibaca sejak dari miqot sampai melempar Jumroh

Aqobah bagi seorang Haji.

ال لبيك لبيك أللهم : لبيك الله رسول تلبية كانت ال الملك و لك النعمة و الحمد إن لبيك لك شريك )الترمذى( شريك

4

Page 5: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

Artinya : Adalah talbiyah Rasulullah : Ya Allah aku datang untuk memenuhi

panggilanmu, 2x. Tidak ada yang menyamai-Mu. Ya Allah aku datang.

Sesungguhnya puji dan nikmatku dan kerajaan hanya bagi-Mu. Tidak ada yang

menyamai-Mu. (HR. Turmudzi)

زلت فما النبى رديف : كنت عباس بن الفضل قال رماها فلما العقبة جمرة رمى حتى يلبى أسمعه

التلبية. )الترمذى( قطعArtinya : Fadhl bin Abbas berkata : Aku membonceng Rasulullah SAW, selalu

aku dengan beliau bertalbiyah sampai melempar Jamroh Aqobah. Waktu beliau

melemparnya, talbiyah berhenti. (HR. Turmudzi)

الحجر. يستلم حتى المعتمر : يلبى الرسول قال )الترمذى(

Artinya : Nabi bersabda : Seorang mu’tamir bertalbiyah hingga mengusap hajar

aswad. (HR. Turmudzi)

4. Pakaian Ihrom : Sebuah selendang dan sebuah sarung bagi laki-laki (tanpa

dijahit) dan menutup aurat penuh bagi perempuan yang harus dipakai sejak

dari miqat sampai batas waktu yang telah ditentukan (masa tahallul).

ال و ئم العما ال و القميص يلبس : ال النبي قال يجد ال إالان الخفاف ال و البرانس ال و السراويالت

من أسفل ليقطعهم و الخفين فليلبس نعلين الكعبين. )الترمذى(

Artinya : Rasulullah bersabda : tidak boleh memakai (seorang yang sedang

Ihrom) akan baju, serban, celana, burnus dan muzah kecuali bila tak menemukan

dua sandal maka pakailah dua muzah dan potonglah di bawah kaki. (HR.

Turmudzi)

5. Tahallul : Seorang Mu’tamir (orang yang umroh) atau Haji telah

diperbolehkan melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang semasa ihrom.

لكم حل فقد الجمرة رميتم : إذا عباس إبن قال ؟ الطيب و عباس إبن يا له النساء. فقال إال شيي

5

Page 6: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

رأسه يضمح الله رسول رأيت فقد أنا : أما فقال )الترمذى( ؟ ال أم ذلك أفطيب بالمسك

Artinya : Ibnu Abbas berkata : Bila kalian telah melempar Jamroh, maka telah

bertahallul kalian dari segala larangan melainkan perempuan. Seorang laki-laki

bertanya : Bagaimana dengan wewangian ? Ibnu Abbas menjawab : Aku

mengetahui Rasul membasahi kepada beliau dengan misik. Bukankah itu

berwewangian ? (HR. Turmudzi)

فطاف مفردة بعمرة أهل من عائشة... و قالت عليه حرم ما حل المروة و الصف بين و بالبيت

حجا. )الترمذى( يستقبل حتىArtinya : Aisyah ra. Berkata : Barang siapa berihrom dengan umroh saja

kemudian telah thawaf di Baitullah dan (bersa’i) antara shofa dan marwa, maka

telah bertahallul dari apa yang diharamkan baginya sehingga menghadapi Haji.

(HR. Turmudzi)

Bagi pria yang berihrom dilarang :

a. Memakai pakaian yang bertangkup.

b. Memakai sepatu yang menutupi mata kaki.

c. Menutup kepala yang melekat.

Bagi wanita dilarang :

a. Berkaos tangan

b. Menutup muka atau cadar

Bagi pria dan wanita dilarang :

a. Memakai wangi-wangian

b. Memotong rambut

c. Memburu atau mengganggu binatang buruan

d. Kawin, mengawinkan, atau meminang

e. Bercumbu atau bersetubuh

f. Mencaci atau bertengkar

g. Memotong pepohonan tanah haram

Tahallul bagi Mu’tamir hanya satu yaitu sewaktu dia mencukur rambut setelah

Thawaf dan Sa’i.

Sedangkan tahallul bagi Haji ada 2 yaitu :

6

Page 7: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

a. Tahallul Awal, ialah apabila sudah melakukan dua di antara tiga, yang

melempar Jamroh Aqobah dan mencukur, atau melempar Jamroh Aqobah dan

Thawaf Haji, atau Thawaf Haji dan melempar jumroh Aqobah atau Thawaf

Haji dan mencukur atau memotong rambut.

b. Tahallul Tsani, ialah apabila seorang Haji telah melaksanakan ketiga

perbuatan secara sempurna yaitu melempar Jamroh Aqobah, mencukur, dan

Thawaf Haji. Pada tahallul tsani ini seorang Haji sudah diperbolehkan

menggauli istri.

6. Dam : ialah mengalirkan darah. Artinya menyembelih hewan berupa

kambing, sapi atau unta sebagai akibat seseorang melakukan Haji tamattu’,

atau Qiron, atau berbuat kesalahan-kesalahan besar dalam berihrom sebagai

denda. Apabila seseorang tidak mampu dalam membayar dam ini, maka bisa

mengganti dengan puasa tiga hari di Makkah dan tujuh hari sesampai di

rumah.

7. Istitho’ah : kemampuan seseorang muslim atau muslimah untuk melakukan

umroh/ Haji yang meliputi kesehatan, keuangan, amannya perjalanan dan

pengetahuan tentang manasik.

Apabila seseorang muslim memiliki istitho’ah ini wajib baginya segera

melaksanakan ibadah Haji ini sesegera mungkin tanpa harus menunda waktu

dan keadaan lain.

من البيت حج الناس على الله : و تعالى قال عن غني الله فإن كفر من و سبيال إليه استطاع

عمران( العالمين. )ألArtinya : Allah berfirman : dan bagi Allah diwajibkan kepada manusia untuk

berhaji ke Baitullah, bagi mereka yang mampu menuju kepadanya, barang

siapa yang kufur sesungguhnya Allah Maha Kaya dari seluruh alam. (Ali

Imron)

8. Tertib : Satu sama lain harus dikerjakan secara berurutan, tidak boleh

mendahulukan yang harus diakhirkan dan sebaliknya.

9. Thawaf : Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran yang dimulai dari

Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad pula.

Ketentuan lain ialah seorang Tho’if harus suci dari hadast besar dan kecil,

bersih dari najis, antara satu putaran dengan putaran yang lain tidak bisa

dipisahkan dengan perbuatan yang tidak ada sangkut pautnya dengan ibadah,

harus dilakukan di dalam masjid, badan harus sepenuhnya berada di luar,

Ka’bah harus berada di sebelah kiri.

7

Page 8: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

Artinya : Dan )ingatlah(, ketika kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah )dengan mengatakan(: "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu Ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang sholat dan orang-orang yang ruku' dan sujud. )al-Hajj : 26(

10. Multazam : Sebuah tempat yang terletak antara Hajar Aswad dan

Ka’bah. Di sini salah satu tempat antara tempat-tempat Mustajabah.

دبر جئنا فلما الله عبد مع طفت شعيب قال النار من نعوذبالله قال ؟ : االتتعوذ قلت الكعبة

و الركن بين وقام الحجر إستلم حتى مضى ثم هكذا كفيه و وذراعيه ووجهه صدره فوضع الباب

رسول رأيت : هكذا قال ثم بسطا وبسطهما داود( )ابو م. يفعل ص الله

Artinya : Syu’aib berkata : Aku thawaf bersama Abdullah. Ketika kami

sampai di bagian akhir Ka'bah aku berkata : Mengapa engkau tidak memakai

perlindungan ? Abdullah menjawab : Aku berlindung kepada Allah dari

neraka. Kemudian dia berlalu hingga mengusap hajar aswad. Dia berdiri di

antara hajar aswad dan pintu Ka’bah, dia letakkan dada dan wajahnya, kedua

dhira’ dan kedua telapak tangannya begini. Dan dia membentangkan tangan

dan dhira’nya lebar-lebar kemudian berkata : Begitulah Rasulullah berbuat,

sebagai yang aku lihat. (HR. Abu Dawud)

11. Hijr Ismail : Sebuah tempat di sebelah utara Ka’bah yang ditandai dengan

tembok melingkar setinggi dada yang menghubungkan antara sudut Iroqi dan

sudut Syami (dua sudut Ka’bah). Di sini salah satu tempat di antara tempat-

tempat yang mustajabah.

أدحل أن أحب : كنت قالت أنها عائشة عن بيدى م ص الله رسول فأخذ فيه فأصلى البيت

إذا الحجر فى صلى ؛ فقال الحجر فى فأدخلنى

8

Page 9: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

)ابو البيت من قتعة .... هى البيت دخول أردت داود(

Artinya : Dari Aisyah : Aku senang memasuki Baitullah kemudian shalat di

dalamnya tetapi Rasulullah memegang tangan saya dan memasukkan aku ke

dalam Hijir Ismail seraya berkata : Sholatlah engkau di Hijir Ismail, jika kamu

ingin masuk ke Baitullah, sesungguhnya Hijir Ismail adalah bagian dari

Baitullah itu. (HR. Abu Dawud)

12. . Maqom Ibrahim : Sebuah batu yang dahulu dijadikan tempat pijakan Nabi

Ibrahim AS sewaktu membangun Ka’bah. Letaknya beberapa meter dari

Ka’bah dengan dikurung kaca.

Dibelakang tempat ini merupakan salah satu di antara tempat-tempat

mustajabah. Lakukanlah sholat sunnah Thawaf dua rokaat di sini.

مصلى إبراهيم مقام من : واتخذوا تعالى قالArtinya : Allah berfirman : Dan ambillah Maqom Ibrahim sebagai tempat

sholat.

13. .Sa’i : Sebuah perjalanan tujuh kali jalan antara bukit Shofa dan Marwa yang

dilakukan sesudah thawaf Haji atau umroh. Disunnahkan lari-lari kecil bila

telah sampai di Pal Hijau ke Pal Hijau yang lain. Berdo’a panjang-panjang di

atas bukit Shofa maupun Marwa sambil menghadap Ka’bah amat

disunnahkan. Di sinipun merupakan tempat yang mustajabah. Salah satu

syarat Sa’i ialah kaki seseorang harus menginjak minimal di kaki bukit, baik

Shofa maupun Marwa dalam setiap perjalanannya.

الله سعائر من المروة و الصف : إن تعالى قال يطوف أن عليه جناح فال أواعتمر البيت حج فمن عليم شاكر الله فإن خيرا تطوع ومن بهما

Artinya : Allah berfirman : Sesungguhnya Shofa dan Marwa adalah sebagian

dari syi’ir-syi’ir Allah. Barangsiapa berhaji ke Baitullah atau berumroh tidak

mengapa untuk berthawaf padanya. Dan barangsiapa menambah kebaikan

sesungguhnya Allah Maha Syukur lagi Maha Mengetahui.

14. Halq dan Taqshir (mencukur habis dan menggunting) : Mencukur rambut

sebagai pertanda bahwa seseorang telah bertahallul. Pelaksanaannya adalah

menggunting beberapa helai bagi wanita atau mencukur habis bagi pria.

9

Page 10: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

من قصرت أنى أعلمت معاوية قال عباس إبن قال له فقلت ؟ بمشقص المروة عند الله رسول رأس

)المسلم( عليك حجة إال هذا أعلم ال ؛Artinya : Ibnu Abbas berkata : Mu’awiyah berkata kepada ku : Adakah

engkau tahu bahwa aku telah memotong rambut Rasulullah SAW di Marwah

dengan alat cukur ? Aku menjawab : Tidak tahu kecuali ini adalah hujjah

terhadapmu. (HR. Muslim)

و قالوا المحلقين ارحم أللهم ׃ الرسول قال ارحم اللهم قال الله، رسول يا المقصرين قال الله، رسول يا المقصرين و قالوا المحلقين

)المسلم( المقصرين وArtinya : Rasulullah bersabda : Ya Allah sayangilah orang-orang yang

mencukur habis rambutnya. Para sahabat berkata, dan orang-orang yang

memotong pendek rambutnya ya Rasulullah ? Beliau tetap berdoa : Ya Allah

sayangilah orang-orang yang mencukur rambutnya. Para sahabat berkata, dan

orang-orang yang memotong pendek rambutnya ya Rasulullah ? Beliau

berkata : Dan orang-orang yang memotong pendek. (HR. Muslim)

15. Arofah : Sebuah padang luas di mana seseorang Haji harus melakukan ibadah

wukuf, yang berarti berhenti. Berhenti di sini amat disunnahkan untuk

berdzikir dan membaca al-Qur’an beserta do’a-do’a. Ini merupakan tempat

yang mustajabah.

Waktu wukuf, dari setelah tergelincirnya matahari tanggal 9 Dzulhijjah dan

berakhir sampai menjelang subuh tanggal 10 Dzulhijjah.

عرفة ليلة أدرك فمن عرفة الحج ׃ الرسول قال الحج. أدرك فقد جمع ليلة من الفجر طلوع قبل

)النسائى(Artinya : Rasulullah bersabda : Haji adalah Arofah. Barang siapa menemui

Arafah sebelum terbit matahari dari malam tanggal 10, maka telah

sempurnalah Hajinya. (HR. An-Nasa’i)

16. Muzdalifah : Sebuah padang juga di mana seorang Haji harus beribadah

Mabit (bermalam) pada tanggal 10 Dzulhijjah dengan ketentuan waktu sejak

jam 01.00 waktu setempat dan berakhir menjelang matahari terbit pada

10

Page 11: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

tanggal yang sama. Inilah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Bagi

jamaah Haji yang berkeinginan mabit di sini hanya sesaat, juga diperbolehkan

asal berada pada ruang lingkup waktu yang telah ditentukan di atas.

Muzdalifah juga disebut dengan Masy’aril Haram.

المشعر عند الله فاذكروا عرفات من أقذتم فإذا )البقرة( الحرام

Artinya : Apabila kalian telah menyelesaikan (wukuf) di Arafah, maka

sebutlah nama Allah di Masy’aril Haram. (QS. Al-Baqarah) 17. Mina : Sebuah kota kecil di Saudi di mana seorang Haji berkewajiban

melempar jamarat dan mabit (bermalam) selama dua atau tiga malam. Di sini

merupakan tempat dzikir dan doa bagi seorang Haji sepanjang hari dan

sepanjang malam.

فى تعجل فمن معدودات أيام فى الله واذكروا لمن عليه إثم فال تأخر من و عليه إثم فال يومين

)البقرة( اتقىArtinya : Sebutlah nama Allah di hari-hari yang telah terhitung (hari Mina)

Barang siapa yang tergesa-gesa hanya dua tidak ada dosa baginya dan barang

siapa yang mengakhirkan (sampai tiga hari) juga tidak mengapa bagi orang-

orang yang bertaqwa. (QS. Al-Baqarah) 18. Jamarat : Tiga buah sumur di kota Mina yang dahulu kala merupakan tempat

para syetan menggoda Nabi Ibrahim AS dalam penyembelihan Ismail.

Masing-masing sumur tersebut adalah : Jamrah Ula, Jamrah Wustho, Jamrah

Aqobah.

Tata pelaksanaan pelemparan : Aqobah saja dilempar pada tanggal 10

Dzulhijjah dengan batu kerikil tujuh kali lemparan. Tanggal 11, dilempar

ketiga-tiganya, masing-masing tujuh kali lemparan. Tanggal 12 dan 13

dilempar ketiga-tiganya masing-masing tujuh kali lemparan. Dan apabila

masih menginginkan, tanggal 13 dilempar juga ketiga-tiganya masing-masing

tujuh kali lemparan.

Setiap kali lemparan disunnahkan membaca takbir.

Ketentuan lain masalah pelemparan ini adalah waktu. Waktu melempar

tanggal 10 harus dimulai sejak matahari terbit dengan habis masa lemparan

menjelang subuh tanggal 11. waktu melempar tanggal 11, 12, 13 harus dengan

habis masa lemparan menjelang subuh di masing-masing tanggal tersebut.

11

Page 12: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

النحر يوم الجمرة الله رسول : رمى جابر قال الشمس. زالت إذا النحر يوم بعد ورمى ضحى

)النسائى(Artinya : Jabir berkata : Rasul melempar jumroh di hari Nahar (tanggal 10)

pada waktu dhuha dan melempar sesudah hari nahar (hari tasyriq) apabila

matahari tergelincir. (HR. An-Nasa’i)

19. Rukun Yamani : Salah satu sudut di antara sudut Ka’bah yang empat.

Pertama, sudut Hajar Aswad. Kedua, sudut Iraqi, di mana terdapat pintu

masuk ke Hijr Ismail dan di atasnya terpasang talang emas. Ketiga, sudut

Syam, di mana terdapat pintu keluar dari Hijr Ismail. Keempat, rukun

Yamani, yaitu seorang Thaif bila telah sampai di sudut ini disunnahkan untuk

mengusapnya (kalau tidak bisa mengusap, tidak perlu isyarat dan perlu takbir,

kemudian merubah bacaan doanya dengan ”Robbana atina fiddunya hasanah

wa fil akhirati hasanah waqina adhabannar”, hingga hajar Aswad.

فى الحجر و اليمانى الركن يستلم كان النبي أن طواف. )النسائى( كل

Artinya : Sesungguhnya Nabi mengusap rukun Yamani dan hajar Aswad pada

setiap thawaf. (HR. An-Nasa’i)

20. Rukun dan wajib : Di dalam amalan-amalan ibadah selain umroh dan Haji,

istilah rukun dan wajib adalah satu makna. Yaitu menunjukkan atas suatu

perbuatan yang tidak bisa ditinggalkan. Bila ditinggalkan, maka kerangka

ibadah itu tidak sah atau batal, seperti takbirotul Ihrom atau bacaan al-Fatihah

di dalam shalat.

Tetapi para ulama, membedakan dari istilah ini dalam manasik Haji, yaitu

apabila rukun yang ditinggalkan, maka Haji seseorang tidak sah. Tetapi bila

wajib yang ditinggalkan, dianggap sah Haji seseorang tetapi yang

bersangkutan harus membayar denda.

21. Bi’ir Zamzam : Sebuah sumur tua yang terletak beberapa meter dari Maqom

Ibrahim di mana meminum airnya adalah mempunyai nilai ibadah.

زمزم من الله رسول سقيت عباس إبن قال قائم. )النسائى( هو و فشرب

Artinya : Ibnu Abbas berkata : Aku memberi minum Rasulullah dari air

zamzam dan beliau meminumnya dengan berdiri. (HR. An-Nasa’i)

12

Page 13: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

22. Thawaf Wada’ : Wada’ berarti pamit. Thawaf Wada’ berarti thawaf pamit.

Artinya, orang yang akan meninggalkan kota Makkah (khususnya para

jamaah Haji) wajib melakukan thawaf wada’ sebagai pamit ke Baitullah. Dan

sesudah thawaf ini, jamaah sudah tidak diperkenankan memasuki masjidil

haram, meskipun dengan tujuan sholat ataupun yang lain.

عهده أخر يكون حتى أحد ينفرن ال ׃ النبى قال داود( )ابو لبيت با الطواف

Artinya : Janganlah pergi seseorang sehingga akhir masanya adalah thawaf di

Baitullah. (HR. Abu Dawud)

23. Thawaf Qudum : Berarti thawaf selamat datang yang artinya bagi orang yang

baru datang di kota Makkah disunnahkan melakukan thawaf ini (khususnya

bagi orang yang melakukan Haji Ifrad atau Haji Qiron). Cara Thawaf Qudum

ini, pada tiga kali putaran pertama dengan lari-lari kecil, sedangkan pada

putaran seterusnya berjalan seperti biasa.

فا المسجد دخل مكة صلعم الله رسول قدم لم يمينه على مضى ثم الحجر ستلم و ثالث فرمل

. )النسائى(أربعا مشىArtinya : Sewaktu (pertama) datang Rasulullah di Makkah, beliau memasuki

masjid dan mengusap hajar Aswad, kemudian beliau berlalu di kanannya

maka berlari-lari kecil 3 kali putaran dan berjalan biasa 4 kali putaran. (HR.

An-Nasa’i)

24. Tan’im, Ji’ronah, Udhoh, dan Wadi Nahlah : Masing-masing adalah tanah

halal berjarak beberapa kilometer dari kota Makkah. Apabila penduduk

Makkah atau orang-orang yang melakukan Haji Ifrod menghendaki Umroh,

maka yang bersangkutan harus keluar dulu dari tanah haram Makkah dan

bermiqot di salah satu di antara tempat-tempat tersebut di atas. Dari sanalah

mereka harus memulai niat dan berpakaian Ihrom.

يعمر أن بكر أبى بن الرحمن عبد أمر النبي أن )الترمذى( التنعيم من عائشة

Artinya : Sesungguhnya Nabi memerintahkan Abdur Rahman bin Abu Bakar

untuk mengantar Umroh Aisyah dari Tan’im. (HR. Turmudzi)

13

Page 14: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

فدخل معتمرا ليال العرنة من خرج الله رسول أن )الترمذى( عمرته فقضى ليال مكة

Artinya : Sesungguhnya Rasulullah keluar dari Ji’ronah malam hari dalam

keadaan umroh kemudian memasuki Makkah di malam hari pula dan

menyelesaikan umrohnya. (HR. Turmudzi)

25. Roudhoh : Sebuah tempat terletak di dalam Masjid Nabawi Madinah yaitu

antara kubur dan mimbar beliau yang ditandai dengan tiang-tiang putih.

Menurut Nabi, tempat ini adalah taman surga sedang telaga beliau berada di

bawah mimbar itu.

و الجنة رياض من روضة منبرى و يتى بين ما )المسلم( حوضى على منبرى

Artinya : Sesungguhnya Rasulullah berkata : antara rumahku dan mimbarku

adalah taman surga dan mimbarku ada di atas telagaku. (HR. Muslim)

26. Nafar : Penyelesaian mabit Mina dan pelemparan Jamarat. Atau di Mina ini,

jama’ah Haji boleh menyelesaikan hanya sampai tanggal 12 Dzulhijjah saja.

Inilah yang disebut dengan Nafar Awwal. Dan boleh juga menyelesaikan

sampai pada tanggal 13 Dzulhijjah. Dan inilah yang disebut dengan Nafar

Tsani. Namun bila jamaah hanya menyelesaikan pada tanggal 12 Dzulhijjah,

mereka harus segera meninggalkan kota Mina sebelum matahari terbenam.

Jika ada udhur sehingga belum bisa meninggalkan Mina pada waktu itu, maka

mereka berkewajiban meneruskan penyelesaian amaliyah Mina sampai

tanggal 13 Dzulhijjah.

Perhatikan : Perbedaan antara Nafar Awwal, Nafar Tsani, Tahallul Awal dan

Tahallul Tsani.

Tata Cara Thawaf

Pelajarilah tata cara thawaf dengan memperhatikan gambar. Perhatikan

dengan cermat bagian Ka’bah dan benda-benda yang ada disekelilingnya.

Sudut-sudutnya :

a. Hajar Aswad

b. Rukun Iroqi

14

Page 15: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

c. Rukun Syam

d. Rukun Yamani

Bagian dan benda-benda disekelilingnya :

a. Multazam

b. Pintu Ka’bah

c. Maqom Ibrahim

d. Hijir Ismail

e. Garis yang menunjukkan arah perputaran

f. Garis yang menunjukkan ke arah sumur zam-zam dan ke bukit Shofa.

Definisi Umroh

Umroh adalah ziarah ke Baitullah dengan aturan-aturan (syarat, wajib, rukun

dan sunnah) khusus mengenai umroh.

Syarat-Syarat Umroh :

Syarat Umroh ada 6 (enam) yaitu :

a. Muslim

b. Baligh

c. Merdeka

d. Istitho’ah

e. Berakal

f. Berilmu

Rukun Umroh :

Rukun Umroh ada 5 (lima)yaitu :

a. Niat Ihrom

b. Thawaf

c. Sa’i

d. Mencukur/ memotong rambut

e. Tertib

Wajib Umroh :

Wajib Umroh ada 2 (dua) yaitu :

1. Tempat niat Umroh di Miqot

2. Meninggalkan larangan selama Ihrom.

Definisi Haji

Haji adalah ziarah ke Baitullah dengan aturan-aturan (syarat, wajib, rukun dan

sunnah).

Syarat-Syarat Haji :

Syarat-syarat Haji sama dengan syarat-syarat umroh.

15

Page 16: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

Rukun Haji :

Rukun Haji ada 6 (enam) yaitu :

a. Niat Ihrom

b. Wuquf di padang Arafah

c. Thawaf di Ifadhoh (Thawaf Haji atau thawaf ziarah)

d. Sa’i

e. Mencukur/ memotong rambut.

f. Tertib

Wajib Haji :

Wajib Haji ada 6 (enam) yaitu :

a. Tempat niat Ihrom di Miqot

b. Mabit di Muzdalifah

c. Melempar Jamroh

d. Mabit di Mina

e. Menjauhi larangan Ihrom

f. Thawaf Wada’

Pembagian Haji

Cara melakukan Haji dibagi atas tiga cara :

ذى هالل موافين الله رسول مع خرجن ׃ عائشة قالت بحج يهل أن شاء من ׃ قال الحجة بذى فلما الحجة داود( )ابو بعمرة فليهل

Artinya : Aisyah berkata : Kami keluar bersama Rasulullah SAW bertepatan dengan

bulan Dzuhijjah (di Bir Ali). Beliau berkata : Barang siapa yang berihrom Haji,

berihromlah. Dan barang siapa yang mau berihrom Umroh, berihromlah dengan

umroh. (HR. Abu Dawud)

و بحج يلبى الله رسول سمعت ׃ مالك إبن أنس قال )ابو حجا و عمرة لبيك حجا و عمرة لبيك يقول عمرة داود(

Artinya : Anas bin Malik ra. Berkata : aku mendengar Rasulullah berihrom dengan

Haji dan umroh sekaligus (Qiron) beliau berkata : Ya Allah aku datang dalam

keadaan umroh dan Haji. (HR. Abu Dawud)

16

Page 17: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

الحدي من استيسر فما الحج إلى بالعمرة تمتع فمن إذا سبعة و الحج فى أيام ثالثة فصيام يجد لم فمن

أهله يكن لم لمن ذلك كاملة عشرة تلك رجعتم )البقرة( الحرام المسجد حاضرى

Artinya : Allah berfirman : Barang siapa bertamattu’ umroh dulu kemudian Haji,

maka wajib baginya menyembelih apa yang termudah dari hadyu. Barang siapa yang

tidak menemukannya, wajib baginya puasa tiga hari di musim Haji dan tujuh hari bila

kalian pulang. Itulah sepuluh yang sempurna. Demikian tadi jika mereka bukan

penduduk Masjidil Haram. (QS. Al-Baqarah)

Pertama, Haji Tamattu’. Ialah seorang melakukan Umroh lebih dahulu pada

bulan-bulan Haji, kemudian melakukan Haji pada tahun itu juga di mana dia

berumroh.

Cara pertama ini antara Umroh dan Haji mempunyai hubungan yang terkait

dalam satu paket ibadah.

Kedua, Haji Ifrod. Ialah seseorang melakukan ibadah Haji saja, kemudian

berumroh, kalau mau tanpa harus terikat waktu.

Cara kedua ini antara Haji dan umroh benar-benar tidak ada hubungan.

Dengan cara ini si pelaku bebas dari Dam.

Ketiga, Haji Qiron. Ialah seorang melakukan umroh dan Haji secara

bersamaan. Artinya perbuatan satu tetapi niat bercabang dua. Yaitu antara umroh dan

Haji.

Cara ketiga inipun menunjukkan bahwa antara umroh dan Haji merupakan

satu paket. Dengan melakukan cara ini si pelaku wajib membayar dam.

Cara pertama (tamattu’) yang kedua (Ifrad) yang ketiga (Qiron) adalah cara-

cara yang boleh dipilih salah satunya sebagai alternatif bagi jamaa’h Haji yang

tinggalnya di daerah-daerah sebelum miqot yang enam; dengan nilai pahala yang

sama.

Adapun penduduk Makkah dan mereka yang tinggal di tempat sesudah miqot

yang enam, hanya boleh memilih salah satu di antara dua cara yaitu Ifrod atau Qiron.

Urutan pelaksanaan Haji tamattu’ :

1. Menuju asrama Haji setelah mendapatkan SPMA.

2. Menuju Bandara setempat untuk diterbangkan di Jeddah.

17

Page 18: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

3. Sesampai di Miqot, (Bir Ali bagi gelombang pertama dan

Qornul Manazil bagi gelombang kedua) berniat melakukan Ihrom umroh

dengan mematuhi segala larangannya.

4. Bila telah sampai di Makkah, melakukan thawaf umroh

diikuti dengan Sa’i, kemudian mencukur/ memotong rambut.

Dengan demikian seorang mu’tamir telah bertahallul penuh. Kemudian

berdiam di Makkah sambil menunggu hari Tarwiyah pada tanggal 8

Dzulhijjah.

5. Pada tanggal 8 Dzulhijjah, melakukan Ihrom Haji dan dan melakukan

perjalanan menuju Mina.

6. Tanggal 9 Dzulhijjah pagi berangkat ke Arafah pada jam 13.00 waktu

setempat melakukan ibadah wukuf, dan berakhir minimal sesudah

matahari terbenam.

7. Malam tanggal 10 Dzulhijjah menuju Muzdalifah untuk kepentingan

mabit sampai waktu shubuh, menjelang terbit matahari. Inilah yang

dilakukan Nabi SAW. Mabit boleh sesaat asal sesudah jam 01.00 tengah

malam.

8. Meneruskan perjalanan ke Mina. Sampai di Mina tanggal 10 Dzulhijjah,

melempar Jamroh Aqobah dan mencukur rambut seta bertahallul awal.

9. Menuju Makkah untuk melakukan Thawaf Haji dan Sa’i. Sudah

memasuki Tahallul Tsani.

10. Kembali ke Mina sebelum matahari terbenam tanggal 10 ini, untuk

melakukan Mabit Mina pada malam tanggal 11.

11. Pada tanggal 11 siang setelah tengah hari, melempar jamroh secara

berurutan, Ula, Wustho, dan Aqobah masing-maisng tujuh kali lemparan.

Kembali ke kemah untuk melaksanakan Mabit di Mina yang kedua

(malam tanggal 12).

Pada tanggal 12 melakukan pelemparan lagi seperti pada hari sebelumnya.

Amaliyah haji telah selesai bagi yang mengikuti nafar awal.

Sedangkan yang mengikuti nafar tsani masih melanjutkan Mabit Mina

yang ketiga (pada malam tanggal 13 Dzulhijjah dan melempar jumroh

pada siang harinya dengan cara dan waktu seperti pelemparan pada

tanggal 11 dan 12)

12. Berdiam di Makkah sambil menunggu kepulangan ke tanah air bagi

gelombang pertama atau menuju Madinah bagi gelombang kedua.

13. Sesaat sebelum meninggalkan Makkah, melakukan thawaf wada’. Bagi

perempuan yang haidh, gugur kewajibannya melakukan thawaf ini tanpa

dikenakan sanksi apapun.

Urutan Pelaksanaan Haji Ifrod

18

Page 19: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

1. Memasuki Asrama haji setelah mendapatkan SPMA.

2. Menuju bandara untuk diterbangkan menuju Jeddah.

3. Sesampai di Miqot (Bir Ali bagi gelombang pertama dan Qornul Manazil

bagi gelombang kedua) berniat ihrom haji dengan mematuhi segala

larangannya.

4. Bila telah sampai di Makkah lakukanlah Thawaf Qudum sebagai

Tahiyatul Bait. Apabila diteruskan dengan Sa’I, maka pada saat tahwaf

haji nanti tidak perlu melakukan sa’i. Tapi apabila tidak diteruskan dengan

sa’I, maka pada saat thawaf haji nanti harus melakukannya. Pertahankan

pakaian ihrom (jangan dilepas) sebelum melempar jamroh aqobah dan

mencukur pada tanggal 10 Dzulhijjah nanti.

5. Pada tanggal 8 Dzulhijjah, melakukan perjalanan menuju Mina.

6. Tanggal 9 Dzulhijjah pagi berangkat ke Arafah dan pada pukul 13.00

waktu setempat melakukan ibadah wukuf dan berakhir minimal sesudah

matahari terbenam.

7. Malam tanggal 10 Dzulhijjah menuju Muzdalifah untuk kepentingan

Mabit sampai menjelang shubuh. Mabit boleh sesaat asalkan sesudah jam

01.00 tengah malam.

8. Meneruskan perjalanan menuju Mina. Sesampai di Mina tanggal 10

Dzulhijjah melempar jamroh aqobah, mencukur rambut dan bertahallul

awal.

9. Menuju Makkah untuk melakukan thawaf haji dan Sa’I bagi yang belum

sa’I pada saat thawaf qudum. Sudah memasuki tahallul tsani.

10. Kembali ke Mina sebelum matahari terbenam tanggal 10 Dzulhijjah. Hal

ini, untuk melakukan mabit Mina pertama pada malam tanggal 11.

11. Pada tanggal 11 siang tengah hari, melempar jumroh secara berururan,

Ula, Wustho, dan Aqobah, masing-masing tujuh kali lemparan. Kembali

ke kemah untuk melaksanakan Mabit Mina kedua (malam tanggal 12)

Pada tanggal 12 melakukan pelemparan lagi seperti pada hari sebelumnya.

Haji telah selesai bagi yang mengikuti nafar awal. Dan masih

berkewajiban melanjutkan Mabit Mina yang ketiga pada malam tanggal

13 bagi yang mengikuti nafar tsani.

Bagi yang terakhir ini masih wajib melempar lagi jamrah pada tanggal 13

dengan cara seperti yang dilakukan sebelumnya.

Ibadah haji telah selesai dan kembali ke pondokan Makkah.

12. Apabila mau, keluarlah dari Makkah menuju tanah halal (boleh memilih,

Tan’im, Ji’ronah, Hudaibiyah atau Wadi Nahlah) untuk melakukan ibadah

umroh.

19

Page 20: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

13. melakukan thawaf wada’, sesaat akan meninggalkan Makkah menuju

tanah air bagi gelombang pertama atau menuju Madinah bagi gelombang

kedua.

Urutan Pelaksanaan Haji Qiron

Jadwal pelaksanaan Haji Qiron, sama dengan haji ifrod, hanya saja :

1. Niat harus terbagi dua, yaitu haji dan umroh.

2. Yang bersangkutan sudah tidak berkewajiban umroh lagi sebab sudah

dilakukan bersamaan dengan hajinya.

Sunnah-Sunnah Haji

Sebagaimana diterangkan di muka, bahwa haji memiliki syarat, rukun, wajib

dan sunnah.

Secara harfiyah Rasulullah SAW tidak pernah merinci secara tegas terhadap

syarat, rukun, wajib dan sunnah untuk ibadah haji. Begitu juga untuk ibadah yang

lain.

Tetapi Rasulullah SAW mengisyaratkan saja dengan cara-cara penekanan,

semi penekanan, dan anjuran yang tanpa penekanan. Dari sinilah akhirnya dapat

timbul ijtihad para ulama, Salaf yang saleh Rahimahumullah dengan berusaha

sungguh-sungguh dan mencari kebenaran berdasarkan sunnah rasul. Sehingga apa

yang ditekankan Nabi, mereka katakan Rukun, yang semi ditekan mereka katakan

Wajib, yang anjuran tanpa paksaan mereka katakan sunnah, dan lain sebagainya.

Pembagian hukum semacam itu amat penting artinya bagi kaum muslimin,

terutama jama’ah haji. Sebab dengan demikian akan kita ketahui secara Fiqhi, syah

atau tidaknya ibadah itu dan lain sebagainya. Adapun diterima atau tidaknya kita

serahkan semata-mata kepada Allah SWT.

Meskipun pengambilan ijtihad dari satu sumber, yaitu al-Qur’an dan hadist

akan tetapi hasil ijtihad itu bisa berbeda-beda. Seperti, ulama yang satu mengatakan

sunnah, sedang yang lain mengatakan wajib. Hal itu semata-mata hanya disebabkan

para ulama itu berbeda metode dan pemikiran dalam penggalian hukum.

Untuk masalah ini, penulis mohon hendaknya para jama’ah saling bertoleransi

demi terciptanya ukhuwah islamiyah. Karena menurut Nabi, apabila berijtihad

mereka salah, mereka mendapat satu pahala. Namun, bila benar mendapat dua pahala.

Karena itulah, perbedaan pendapat para ulama adalah rahmad bagi umatnya.

Sunnah-Sunnah Haji banyak sekali, diantaranya :

1. Mandi ihrom di Miqot.

2. Mandi sewaktu akan memasuki Makkah.

3. Bermalam di Dhi Thuwa sebelum memasuki Makkah.

4. Berwangi-wangian sebelum ihrom.

20

Page 21: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

5. Bertalbiyah sejak dari Ihrom sampai melempar jamroh aqobah.

6. Berpakaian Ihrom serba putih.

7. Pada hari tarwiyah sejak matahari sepenggalah sudah keluar dari kota

Makkah menuju Arofah melalui Mina dan singgah di sini semalam.

Shalat-shalat fardhu dilakukan di sini dengan qosor tanpa jama’. Sebagian

ulama berpendapat bahwa singgah di Mina ini wajib hukumnya. Keesokan

harinya setelah matahari terbit, meneruskan perjalanan ke Arafah.

Menunggu di perbatasan Arafah sampai matahari tergelincir. Setelha

matahari tergelincir, memasuki padang Arafah, mendengarkan khutbah

Imam di masjid Namirah. Kemudian shalat dhuhur/ ashar dengan jama’

taqdim, baru mengambil tempat untuk wukuf.

8. meninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/

Isya, pada malam ini dilakukan di sini dengan jama’ ta’khir. Shubuh

masih di sini.

9. Ifadhohnya dilakukan tanggal 10 Dzulhijjah setelah melempar jamroh

aqobah dan mencukur/ memotong rambut.

10. sewaktu melempar jamarot, menghadap lurus ke arahnya dengan Makkah

di sebelah kiri pelempar.

11. Pada hari nafar, sewaktu telah meninggalkan Mina singgah terlebih dahulu

di Muhashob baru kemudian memasuki kota Makkah.

Dan masih banyak lagi sunnah-sunnah yang lain yang tak sempat terurai

dalam buku saku kecil ini.

Pelanggaran atas Larangan dan Denda yang harus Dibayar

Orang yang sedang ihrom tidak boleh membunuh binatang. Yang dimaksud

dengan “binatang yang tidak boleh dibunuh” ialah binatang buruan darat yang halal

dagingnya. Tidak termasuk larangan membunuh binatang piaraan dan tidak pula yang

haram dagingnya. Begitupula tidak termasuk larangan membunuh burung gagak,

kalajengking, burung elang, tikus, anjing gila, nyamuk, lalat, kutu busuk, cicak, dan

binatang pengganggu yang lain.

Apabila seorang ihrom melanggar larangan tersebut di atas, maka dendanya

ialah , menyembelih binatang yang sepadan yang keafsahannya harus diputuskan oleh

dua orang yang adil dan ahli ma’rifat dari kalangan kaum muslimin. Atau memberi

makanan kepada orang miskin atau puasa tiga hari apabila yang dibunuh binatang

berukuran kecil. Atau memberi makan dua puluh orang miskin, atau puasa dua puluh

hari, apabila yang dibunuh binatang berukuran sedang. Atau memberi makan tiga

puluh orang atau berpuasa tiga puluh hari bila yang dibunuh binatang berukuran

besar.

21

Page 22: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

Apabila suami istri melanggar larangan ihrom dengan bersetubuh sebelum

tahallul awal, maka batal hajinya dan wajib membayar kifarat masing-masing

menyembelih seekor unta atau sapi. Tetapi bila pelanggarannya dilakukan sesudah

tahallul awal maka hajinya tidak batal tetapi wajib membayar dam masing-masing

seekor unta atau sapi.

Apabila mengadakan akad nikah, nikahnya batal tetapi tanpa harus membayar

dam.

Apabila melanggar larangan ihrom berupa mencukur rambut atau memakai

betangkup atau berjahit bagi laki-laki dan menutup muka atau memakai sarung

tangan bagi wanita dan wangi-wangian atau memotong pepohonan bagi laki-laki atau

perempuan, wajib membayar dam atau fidyah dengan memilih diantara seekor

kambing, bersedekah satu setengah kilogram beras, atau makanan yang

mengenyangkan atau berpuasa tiga hari. Dengan catatan, semakin banyak kesalahan

yang diperbuat, semakin banyak pula dam yang harus dibayar.

Jenis, Waktu, Tempat, dan Pentasorufan Penyembelihan Dam

Jenis : Jenis hewan yang harus disembelih hanyalah kambing, sapi atau unta.

Dengan urutan onta lebih baik dari pada sapi, dan sapi lebih baik dari pada kambing.

Ketentuan jenis tersebut harus meliputi umur, kesehatan dan bebas cacat.

Adapun jenis kelamin tidak termasuk persyaratan di sini.

Waktu : Waktu penyembelihan adalah di mulai sejak matahari lebih

sepenggalah di hari nahar (10 Dzulhijjah) dan berakhir sampai akhir Dzulhijjah.

Apabila dilaksanakan sebelum waktu tersebut, maka tidak sah damnya dan

harus mengganti. Namun sebagian ulama memperbolehkannya.

Tempat Pelaksanaan : pelaksanaan penyembelihan harus di tanah haram.

Disunnahkan di Mina untuk pelaksanaan Dam Haji, dan di sunnahkan di Makkah

untuk pelaksanaan dam Umroh.

Pentasorufan : Seluruh daging harus terbagi habis kepada fakir miskin

termasuk kulitnya kecuali kurban sunnah, maka si pemilik boleh mengambil

sepertiganya untuk dimakan dan tidak untuk dijual belikan, di sini menghindari fitnah

dan hal-hal lain yang tidak diinginkan, di sini perlu dipertegas bahwa sunnah

hukumnya bagi si pemilik itu untuk menyembelihnya sendiri. Tetapi jika tidak

mungkin, maka yang lebih baik adalah diserahkan kepada bank Islam yang telah

ditunjuk Pemerintah Kerajaan Saudi.

Karena itu, penulis amat mendukung atas himbauan Pemerintah RI kepada

THKI, TPIH, Kepala-kepala rombongan atau regu, para muqimin dan pihak kedua

yang lain; selain bank Islam yang telah ditunjuk, agar tidak mencampuri secara

langsung terhadap pelaksanaan dam ini. Lebih-lebih di dalam syariat dilarang keras

22

Page 23: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

bagi pelaksana atau panitia haji untuk memungut upah dari daging binatang itu atau

mengurangi nilai harganya.

Badan-badan atau orang-orang tersebut hanyalah sebagai pengarah dan

pembimbing jamaah tanpa harus mengambil kepentingan apapun dari dam itu. Sebab

semakin banyak diambil kepentingannya (baik untuk perorangan atau umum), maka

semakin surut pula persyaratan-persyaratan dan kesunahan-kesunahan dam itu

sendiri. Dengan demikian yang menjadi kurban adalah para jamaah.

Perlu ditambahkan di sini, bahwa sebagian ulama membolehkan bagi orang

yang melakukan haji tamattu’ atau qiron memakan sebagian damnya.

Tadhkiroh/ Beberapa Masalah yang Perlu diperhatikan.

1. Haji dan Umroh : adalah ibadah yang terfokus kepada fi’liyah (perbuatan).

Sah dan tidaknya amat tergantung pada fi’liyah ini. Berbeda dengan shalat, di

mana fokusnya pada fi’liyah dan qauliyah (perbuatan dan ucapannya). Dalam

haji dan umroh ini, qauliyahnya (ucapan-ucapan doa) hanyalah sebagai

penunjang, yakni hukumnya sunnah.

Karena itu, jamaah harus memahami fi’liyahnya sepenuh hati, baru kemudian

qauliyahnya.

2. Seluruh amalan haji bisa dikerjakan oleh orang-orang yan berhadast kecil atau

besar, laki-laki atau perempuan kecuali thawaf. Maka apabila perempuan

haidh dan telah meniatkan ihram dan akan thawaf, maka thawafnya harus

terhenti menunggu sampai suci. Tapi jika sampai waktu pemberangkatan ke

Arafah belum juga suci, sedangkan dia berihrom tamattu’, maka dia harus

merubah niatnya menjadi ifrod atau qiron.

Apabila sampai pada batas waktu meninggalkan Makkah si wanita masih

menyandang haidh, sedang dia berihrom haji dan belum melakukan thawaf

ifadhoh, maka ada dua cara untuk mengatasi hal tersebut, yaitu : menunggu

sampai suci dengan melapor kepada ketua Kloter atau meninggalkan Makkah

jika memungkinkan untuk kembali, dengan catatan selama belum melakukan

thawaf hajinya, ia tidak boleh bersetubuh dengan suaminya.

أن صلعم الله رسول فأمرنى حضة عائشة قالت بالبيت الطواف إال كلها المناسك أقضي

)الترمذى(Artinya : Aku sedang haidh, maka Rasulullah memerintahkan aku untuk

mengerjakan manasik seluruhnya kecuali thawaf di Baitullah. (HR. Turmudzi)

3. Apabila jamaah telah menyelesaikan tahallul pada tanggal 10 Dzulhijjah

dengan melempar dan mencukur, untuk selanjutnya ia boleh memilh satu

23

Page 24: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

diantara dua, yaitu apakah ia akan menyelesaikan thawaf haji pada waktu itu

atau menundanya sampai dua atau tiga hari bahkan selebihnya asalkan masih

dalam bulan Dzulhijjah. Akan tetapi jika sampai tanggal 10 dia masih juga

belum menyelesaikan thawaf hajinya, maka pada saat itu harus ia harus

mengenakan kembali pakaian ihromnya dan dia berada kembali dalam

larangan-larangan ihrom sampai bisa melakukan thawaf hajinya.

رسول فيها إلى يصير ليلتى كانت ׃ سلمة أم قالت على ودخل إلى فصار النحر يوم مساء الله وهب

فقال متقمصين أمية ال من رجول معه و زمعة بن ׃ قال الرحمن عبد أبا أفذت هل ׃ لوهب الله رسول

قال القميص عنك إنزع ׃ قال الله يارسول الله وا ال الرأسه من قميصه صاحبه نزع و رأسه من فترعه ׃

رخص يوم هذا إن ׃ قال ؟ الله يارسول ولم قال ثم كل من )يعنى تحلوا أن الجمرة رميتم أنتم إذا لكم

هذا تطوفو أن قبل أمسيتم النساء( فإذا إال حرمتم الجمرة ترمو أن قبل كهيئتكم حرما صرتم لبيت داود( )ابو تطوفوا حتى

Artinya : Ummu Salamah berkata : Pada suatu malam di sore hari nahar datang

pula Wahab bin Zam’ah yan bertemankan seorang laki-laki dari keluarga

Umayyah kedua-duanya memakai qamis. Rasulullah bertanya kepada Wahab :

Apakah engkau telah Ifadhah wahai Abu Abdillah ? Dia menjawab : Belum ya

Rasulullah. Rasul berkata : Lepaskan Qamismu kedua-duanya melepas qamisnya

seraya bertanya : Ada apa wahai Rasulullah ? Rasul menjawab : Hari ini Allah

memberi kemurahan kepada kalian yaitu kalian boleh tahallul manakala telah

melempar jumroh. Akan tetapi jika sampai sore hari kalian belum melakukan

thawaf di Baitullah maka kalian kembali berihrom sebagaimana keadaan kalian

sebelum melempar jamroh, hingga kalian bisa thawaf. (HR. Abu Dawud)

4. Apabila seseorang sedang berihrom umroh atau haji kemudian terhalang di

perjalanan (karena perang, sakit keras, dan sebagainya), sehingga tidak bisa

meneruskan umroh atau hajinya, maka janganlah bertahallul sebelum

mengirim binatang hadyu ke Makkah dan sudah ada berita bahwa hadyu

24

Page 25: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

tersebut sudah tersembelih di sana. Atau dia sembelih sendiri hadyu itu di

tempat dia terhalang.

Dan dia harus mengqodho’ haji/ umrohnya tahun depan.

تحلقوا ال و الهدي من ستيسر فما أحصرتم فإن الخ رؤسكم ..

Artinya : Jika kamu terhalang, maka wajib mengorbankan apa yang mudah

dari hadyu. Dan janganlah mencukur rambutmu sampai hadyu tersebut sampai

di tempatnya.

5. Bila seseorang yang sedang berihrom meninggal dunia, sebagaimana biasa

juga dimandikan. Namun kafannya cukup dari kedua pakaiannya saat ihrom

dan kepalanya tidak boleh ditutup.

لقطه أنه و صلعم الله رسول مع حاجا كا رجال أن يكفن يغسلو صلعم الله رسول فقال فمات بعيره

يوم يقوم فإنه ووجهه رأسه يغطى ال و ثوبين فى ملبيا. )النسائى( القيامة

Artinya : Seseorang berhaji bersama Rasulullah SAW. Dia terjatuh dari

untanya lalu meninggal. Rasulullah bersabda : Dimandikan dan dikafani

dengan kedua pakaian ihromnya tidak ditutup kepala dan wajahnya.

Sesungguhnya dia (kelak) bangkit di hari kiamat dalam keadaan bertahallul.

(HR. An-Nasa’i)

6. Orang yang sedang haji tidak disunnahkan puasa Arafah. Tidak pula di

wajibkan shalat jum’at manakala hari Arafah bertepatan dengan hari jum’at,

juga tidak disunnahkan shalat Idul Adha.

فى صرح كما صلعم الله رسول فعل و أمر ذا هكا الصحيح األحديث

Artinya : Demikianlah perintah-perintah dan perbuatan Rasul seperti yang

terungkap dalam hadist-hadist shahih.

7. Jika seseorang melihat barang hilang di tanah haram, janganlah diambil.

Lebih baik biarkan saja atau serahkan kepada pengurus masjidil haram.

8. Mencium hajar aswad hukumnya sunnah, sedangkan menyakiti orang lain

hukumnya haram. Maka apabila hajar aswad tidak terjangkau untuk dicium

dan bila dipaksakan bisa membuat orang lain sakit, maka janganlah

menciumnya tetapi cukup melambaikan tangan.

25

Page 26: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

9. Tahiyatul Masjid : setiap kita berkesempatan memasuki masjid manapun

sebelum duduk disunnahkan sholat dua rakaat tahiyatul masjid. Tetapi untuk

masjid haram di Makkah ada pengecualian sebagai berikut : Apabila kita

memasukinya dengan tujuan thawaf baik thawaf wajib maupun thawaf

sunnah, kita langsung saja melakukan thawaf sebagai tahiyatul bait. Sesudah

itu baru kita melakukan sholat sunnah dua raka’at ba’da thawaf. Dan gugurlah

sudah keharusan kita bertahiyatul masjid. Tetapi, bila kita memasukinya tanpa

tujuan thawaf, maka kita masih berkeharusan sholat sunnah dua rakaat

tahiyatul masjid.

10. Tidak ada halangan bagi para jamaah untuk mengadakan transaksi jual beli

(perdagangan)di musim haji. Hal tersebut akan lebih baik bila hidup di sana

dengan meminta-minta. Akan tetapi jika kita sudah dirasa mempunyai harta

yang cukup, baik untuk dirinya dan keluarganya yang ditinggalkan, maka

sebaiknya ia tinggalkan segala kegiatan duniawi dalam perjalanan sucinya itu

agar lebih menonjolka keikhlasannya di sisi Allah SWT.

11. Apabila seseoang ragu dalam pelemparan jamarat ia harus

menyempurnakannya sampai keraguannya hilang dan dia boleh mengambil

kerikil di sekitar jamarat, asal jangan mengambil yang ada di dalamnya.

12. Apabila seseorang mengakhirkan Thowaf Ifadhohnya sampai pada saat-saat

terakhir meninggalkan Makkah (asal masih dalam akhir Dzulhijjah) boleh-

boleh saja. Dan baginya gugur kewajiban berthawaf wada’, sebab thawaf

wada’ telah masuk ke dalam thawaf ifadhohnya, baik diniati maupun tidak.

13. Barang siapa yang berhaji namun meninggalkan shalat (baik mengingkari

hukumnya atau mempermainkannya), orang tersebut adalah kafir dan tidak

sah hajinya.

14. Seseorang yang sedang melakukan thawaf, pada saat melewati hijir Ismail

tangannya berpegang pada dinding itu, maka thawafnya tidak sah. Sebab salah

satu syarat, ialah anggota badan sepenuhnya berada di luar Ka’bah. Sedang

hijr Ismail adalah bagian dari Ka’bah.

15. Memperbanyak umroh dari Tan’im atau Ji’ronah setelah menunaikan ibadah

haji sebagaimana banyak dilakukan jamaah kita, adalah tidak ada dasarnya.

16. Puasa tiga hari di Makkah (sebagai ganti dam), lebih utama dilakukan

sebelum Hari Arafah. Jika puasa itu belum dilakukan hendaknya dilakukan

pada hari tasyriq.

17. Mengutamakan berdo’a di kuburan Rasul sambil menghadap ke arahnya

dengan mengangkat tangan adalah Bid’ah. Berdoalah da menghadap ke kiblat

meski harus membelakangi kuburan Rasul.

18. Berlari-lari kecil (romal pada tahwaf qudum) adalah sangat utama bila dilihat

dari jiwa ibadahnya. Sedangkan thawaf dalam keadaan mendekat ke Ka’bah

26

Page 27: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

adalah juga sangat utama bila dilihat dari sisi tempat ibadahnya. Akan tetapi

dua perbuatan mulia itu jelas tidak mungkin bisa dilaksanakan secara

bersamaan pada saat jamaah membludak seperti itu.

Bila demikian yang terjadi maka seorang tha’if lebih baik memilih eomal

meskipun harus menjauh dari Ka’bah. Mengingat qaidah Ushul Fiqh : ”Al

Fadhilatul Mutaaliqoh Binafsil Ibadah, Aula Minal Fadhilatil Mutaaliqoh

Bimaka Niha”

19. Sholat sunnah ihrom : terjad perselisihan di antara beberapa ulama. Sebagian

mengatakan sunnah dan sebagian mengatakan bid’ah. Sudah barang tentu

dengan alasan-alasan masing-masing. Tetapi memang tidak ada nash yang

shoreh tentang itu. Untuk berhati-hati, lebih baik kita tidak mengerjakannya.

20. Salah satu di antara hal-hal yang memperihatinkan bagi jamaah haji Indonesia

beresiko tinggi adalah apabila mereka meninggal di Madinah Munawaroh atau

Makkah Mukarromah.

Jauh-jauh mereka datang ke tanah suci dengan segala resiko. Sanak keluarga,

sawah ladang dan tanah air mereka tinggalkan, wafat di Madinah atau

Makkah menjadi idaman apabila bis disholatkan di Masjidil Haram yang

penuh janji dan harapan. Belum lagi dihitung dengan jumlah yangmengsholati

yang terdiri dari jutaan hamba yang telah dimuliakan Allah SWT.

Tetapi niatan mulia mereka itu tidak terlaksana hanya disebabkan karena

biaya pembawaan jenazah dari maktab ke masjidil haram yang dilakukan

orang-orang luar Saudi itu relatif mahal, sampai mencapai 600 riyal ( Kurs

tahun 2000 = Rp. 1.200.000,00)

Biaya ini sangat memberatkan keluarga hingga mereka lebih memilih tidak

usah disholatkan di masjidil haram. Tetapi cukup di Baqi’ atau Mala’ di mana

seluruh pembiayaan gratis ditanggung oleh maktab.

Sebenarnya hal yang demikian tidak perlu terjadi seandainya jamaah kita

mempunyai tingkat kecerdasan dan sikap kegotong-royongan.

Masalah pembawaan jenazah dari maktab ke masjid dan lain-lain, bisa saja

dengan mudah dilakukan oleh rombongan jamaah sendiri yang umumnya

terdapat 60 orang laki-laki atau perempuan, dan tinggal dalam satu maktab.

Untuk hal ini, anggota rombongan lainpun bisa membantu. Bila jarak maktab

dengan masjid terlalu jauh, bisa diatur. Misalnya, saling bergiliran membawa

jenazah tersebut perjarak 20 Meter.

Dengan demikian, biaya tinggi bisa diatasi, harapan jenazah semasa hidupnya

juga tercapai dan kita tak perlu menyalahkan siapa-siapa.

Do’a dan Dzikir

1. Do’a Berpegian :

27

Page 28: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

a. Ketika akan naik ke atas kendaraan

Artinya : Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang.

b. Ketika sudah di atas kendaraan

ما و ذاه لنا رسخ ىذال الله. سبحان الحمدل لمنقلبون نارب إلى اإن مقرنين. و له اكن .

Artinya : Segala Puji bagi Allah. Maha suci Tuhan yang telah

menundukkan ini untuk kami, padahal (sebelumnya) kami tidak bisa

menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.

(HR. Abu Dawud, Turmudzi, an-Nasa’i)

2. Do’a dan dzikir dalam Umroh dan Haji

a. Niat Ihrom

Untuk Umroh : عمرة يكلب(Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk Umroh)

Untuk Haji : احج يكلب (Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk Haji)

b. Talbiyah

إن يكلب لك شركل ال يكلب يك،لب اللهم يكلب عمة و الحمد لك شريك ال الملك و لك الن .

Artinya : Aku datang untuk memenuhi panggilan-Mu ya Allah, 2x. Tidak

ada yang menyamai-Mu. Ya Allah aku datang. Sesungguhnya puji,

nikmat dan kerajaan hanya bagi-Mu. Tidak ada yang menyamai-Mu. (HR.

Turmudzi)

c. Ketika masuk masjid

م و صل أللهم لى افتح أللهم محمد، على سل رحمتك أبواب

Artinya : Ya Allah, anugrahkanlah rahmad dan kesejahteraan kepada Nabi

Muhammad SAW. Ya Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmad-Mu.

d. Ketika melihat Ka’bah

نا منك و السالم انت أللهم نا السالم. فحي با رب الم .لس

28

Page 29: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

Artinya : Ya Allah, Engkaulah yang mempunyai keselamatan. Daripada-

Mu datangnya keselamatan. Maka hidupilah kami dengan selamat. (Umar

ra.)

e. Ketika Thawaf

أكبر الله و الله بسمArtinya : Dengan nama Allah. Allah Maha Besar.

و بعهدك ووفاء بكتابك تصديقا و بك إيمنا أللهم ة إتباعا ك لسن ص محمد نبي .

Artinya : Ya Allah, (aku lakukan ini) karena iman kepada-Mu, karena

percaya kepada kitab-Mu, karena memenuhi janji kepada-Mu dan karena

mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad SAW. (as-Syafi’i dll)

- Antara Rukun yamani dan Hajar Aswad.

نا و حسنة األخرة فى و حسنة الدنيا فى أتنا رب ار عذاب قنا الن .

Artinya : Ya Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di

akhirat, dan jagalah kami dari siksa neraka.

- Ketika akan shalat di Maqam Ibrahim

خذو و من ات مصلى إبراهيم مقامArtinya : Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat shalat.

f. Ketika meminum air zam-zam

ى اللهم الله بسم رزقا و نافعا علما أسألك إن داء كل من شفاء و واسعا .

Artinya : Ya Allah, sungguh aku mohon kepada Mu ilmu yang

bermanfaat, rizqi yang banyak dan obat dari segala penyakit. (Ibnu Abbas)

g. Ketika Sa’i

- Ketika akan naik Shafa

ئر شعا من المروة و الصفا إن بما الله. أبدا به الله بدا

Artinya : Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari

syi’ar-syiar Allah. Aku memulai dengan apa yang Allah memulai

dengannya. (HR. Muslim)

- Ketika di atas shafa dan marwah

29

Page 30: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

إله ال. أكبر للها أكبر للها أكبر للها الله إال و الحمد له و الملك له. له شريك ال وحده

إله قدير. ال شيئ كل على هو وحده الله إال و ألحزاب وهزم عبده ونصر عده و انجز .حده

Artinya : Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.

Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu baginya. Baginya segala

kerajaan dan baginya segala puji. Dan Ia Maha Kuasa atas segala

sesuatu. Tiada Tuhan kecuali Allah. Ia melaksanakan janji-janji-Nya,

menolong hamba-Nya, dan Ia hancurkan sendiri tentara-tentara

(musuh). (HR. Bukhori Muslim)

Doa tersebut dibaca 3 kali dengan diselingi doa yang dikehendaki

sesuai dengan keperluan.

- Di antara shafa dan marwah (antara dua pal hijau)

ك وارحم اغفر رب األكرم األعز انت إن .Artinya : Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kasihanilah aku.

Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah.

(Ibnu Abi Syaibah)

- Lain-lain yang diinginkan

h. Ketika Wukuf

- Memperbanyak zikir :

إله ال و الملك له. له شريك ال وحده الله إال قدير شيئ كل على هو و الحمد له .

Artinya : Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu baginya. Baginya

segala kerajaan dan baginya segala puji. Dan Ia Maha Kuasa atas

segala sesuatu. (HR. Ahmad dan Turmudzi)

- Membaca Al-Qur’an dan do’a-do’a selain yang tersebut di atas.

i. Ketika Melempar jamroh

Artinya : Allah Maha Besar. الله أكبر

ا اجعله أللهم مغفورا ذنبا و مبرورا حج30

Page 31: Ku Antar Engkau,karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/02/Ku-Antar... · Web viewmeninggalkan Muzdalifah saat matahari menjelang terbit. Sholat Maghrib/ Isya, pada malam ini

Artinya : Ya Allah, jadikanlah (hajiku) haji yang mabrur dan

(jadikanlah dosaku) dosa yang diampuni. (HR. Ahmad)

31