Upload
cessytisna
View
35
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kuliah parasit
Citation preview
Enterobius vermicularis
Enterobius vermicularis
• Sinonim: Oxyuris vermicularis, pin worm, seat worm, cacing kremi
• Penyakit: enterobiasis, oxyuriasis, pin worm/seat worm infection
• Habitat: coecum, colon descendens, ileum• Distribusi geografis: kosmopolitan, iklim sedang,
dingin• Anak2 > terkena infeksi dp orang dewasa• Cenderung ditemukan dalam kelompok seperti
keluarga, asrama, dll
Morfologi
• Dewasa: kecil, putih, spindle shape• Jantan & betina: cervical alae, bulbus
oesophagus• Betina: 8-12 mm, Ø 0,3-0,5 mm, ekor lurus• Jantan: 2-5 mm, Ø 0,1-0,2 mm,
ekor melengkung ke arah ventral, pada bag posterior tdpt caudal alae dan spiculae
Bulbus oesophagus
TelurTelur Ukuran : 50-60 m x 20-30 m Berbentuk asimetris, satu sisi erbentuk asimetris, satu sisi pipih, sisi yang lain cembungpipih, sisi yang lain cembung Dinding transparan, 3 lapisDinding transparan, 3 lapis Berisi larvaBerisi larva
Siklus hidup
• Manusia merupakan satu2nya natural host• Tidak ada hospes perantara• Habitat cacing dewasa di daerah sekum –
bertelur di daerah perianal pada malam hari – menimbulkan rasa gatal di sekitar anus – digaruk – telur menempel di tangan dan jatuh di luar tubuh manusia – tertelan dan terhirup – masuk ke dalam usus halus – menjadi dewasa jantan dan betina – kopulasi - bertelur
Cara infeksi: –Peroral, hand to mouth: garukan
tangan di perianal–Inhalasi, debu yang mengandung telur
terisap–Retrogade infection (retrofection)
Gejala klinik
• Manifestasi utama:pruritus ani/gatal2 di sekitar anus• Vulvo vaginitis, appendixitis• Erosi mucosa caecum: pada anak2, nervous,
insomnia, night mare convulsi• Pada rectum terjadi rectal colic hebat• Gangguan emosional• Anoreksia• Penurunan berat badanPrognosis: baik
Diagnosis:• Menemukan telur:
Faeces : 5% positifKuku : 30% positif pada anak-anak
Menggunakan cara anal swab dengan celophan tape
(scotch cellulose tape method), prosentase positifnya
tertinggi
• Menemukan cacing dewasa:– Pada faeces– Inspeksi perianal
Terapi
• Pyrvinium pamoate (Povan)• Piperazine citrate (Antepar)• Pyrantel pamoste (Combantrin)• Thiabendazole (Mintezole)• Mebendazole (Vermox): drug of choicePenderita dinyatakan sembuh apabila setelah 7x anal
swab, tidak ditemukan telur (-)
Pencegahan1. Menjaga kebersihan pribadi, ruangan, kamar
mandi, wc2. Mencuci tangan setelah defekasi dan sebelum
makan, kuku jari tangan dipotong pendek3. Penderita dirawat tersendiri4. Dianjurkan terapi tidak hanya terhadap penderita
tetapi juga terhadap keluarga
EpidemiologiInsidens pada anak lebih tinggi, terutama usia 5-14 th.Infeksi dapat menyerang satu keluarga.Hand to mouth transmision sering terjadi pada anak.
Trichinella spiralis
Penyakit : trichinosis, trichinelliasis, trichiniosisDis.geo : Cosmopolitan, kecuali asia, kep. Pasifik, Puerto rico, Australia
Prevalensi : tertingi : daging babi dikonsumer mentah, iklim dingin > tropik
Morfologi :• Bentuk langsing – kecil, anterior runcing• Jantan :
1,4-1,6 mm, Ø 40- 60 µ. Bagian ekor terdapat 2 pseodo bursal flaps → caudal appendages
• Betina : 2,2-3,6 mm, Ø 1,5 x c. jantan vulva di tengah regio oesofagus ovarium di posterior bersifat vivipar
• Larva: Setelah menetas ukuran 80-120 µ x 5 µ encystasi otot → 1000 µ x 40 µ ujung anterior mempunyai stylet
•
Trichinella spiralis larvae in muscle tissue.
(www.dpd.cdc.gov/dpdx)
Trichinella larvae, freed from their cysts in the muscle tissue of an Alaskan bear
(www.dpd.cdc.gov/dpdx)
Makan daging babi mengandung larva larva bebas dilambung (L1) vili dan krypte usus menjadi dewasa/mengalami moulting 4x kopulasi → † ; → produksi larva♂ ♀
Larva menembus dinding usus sirkulasi darah menuju habitatnya : otot bergarisLarva melingkar cyst kalsifikasiOtot yang terinvasi larva:- Diapragma - Mm. Triceps/Biceps- Mm. Intertcostalis - M. Pectoralis- M. Masseter - M. Lingualis- M. Deltoid - M. Laryngeus- M. Extra oculi - M. Gastrocnemius
Siklus Hidup:
Daging babiLarva infektif dimakan
↓Lambung
↓dd. encyst dicerna
larva tetap utuh↓
Menembus mucosa usus↓
4-22 jam post inf. Keluar lagi, masuk lumen usus dws↓
Kopulasi dan ( > 1x) ♂ ♀
♂ segerat↓
♀ tambah besar, set 47 jam menembus lagi mucosa usus p musc. mucosa↓
Pada hari ke 5 mulai dilahirkan larva sp mgg ke-4 prod larva berakhir↓
Larva mel. Sal. Lympha/p.d kapiler↓
Peredaran darah host↓
Encystment di otot-otot (aktif bergerak, glycogen rendah)Prediksi : otot diafragma, intercostals, larynk, lingua, masseter, muchal, deltoid, pectoris
Dekat tendon otot↓
Larva tumbuh pesat, mulai melingkar pd. Hr ke 17 mencap uk maks pd hr ke 35 positif↓
Encapsulasi, selesai dalam 3 bulan↓
Set. 6 bln mulai perkapuran dimulai dari ke 2 kutub, ke central, meliputi dd. Cyst. Saja selesai 18 bulan.
Larva tetap viable sp 10-20 tahun.Pd. Man : berhenti sp. Disini
Pada babi : berlangsung terus antara babai ke babi lain.Pd tikus : berlangsung terus o.k sifat kanibalisme
Siklus Hidup
Incidence tertinggi di Negara mengkonsumir daging babi sosis babi mentah. Epidemi bb kali
EPIDEMIOLOGI
PATOLOGI, GEJALA KLINIK
•Cacing dws : kelainan ringan Gejala : gangguan gastro intestinal mual, nyeri abd., diarrhla
•Larva :Kelainan pembengkakan, ordema, inflamasi, degenerasi, necrosis.Gejala : Tergantung jumlah larva dayatahan tubuh individu ambang untuk menimbulkan gej. Klinik : 51 larva/gram otot diafragma. febris, leucocytosis, hyper cosinophilia, nyeri otot, nyeri persendian, oedema periorbital, gg. Pernapasan, nyeri kep., kelemahan tubuh.
Prognosis : cukup baik, kec. Inf. Sngt berat
DIAGNOSA DAN TERAPI
DiagnosaGejala klinik
• Biopsi otot otot permukaan a.l. deltoid, biceps, gastrocnemius material sedekat mungkin terendah
• Test serologi : membantu : CFT Floccu lation test, precipitin test.
•
Terapi• Symptomatic
•obat mefencyst larva tidak ada•corticosteroid : me < inflamasi, rasa nyeri
Epidemiologi• Incidence tertinggi di Negara mengkonsumir daging babi
sosis babi mentah. Epidemi bb kali
Epidemiologi dan Pencegahan
Pencegahan
•Daging babi dimasak matang•Pengawasan ketat pembantaian•Pengobatan babi dengan trichinosis
SUBJECT :
Cutaneus Larva Migrans CLM
Synonim screeping eruption
Definisi :CLM lesi pada kulit akibat migrasi larva cacing Ancylostoma parasit pada anjing
Penyebab : Ancylostoma caninumAncylostoma brazilienseLumen usus halus anjing, kucing
Distribusi geo :Tropis, sub tropis
Cutaneous Larva Migrans:
Morfologi
•Ancylostoma braziliense :Buccal capsule neps. Gigi kecil di tengah♀ : 9 - 10,5 mm x 0,4 mm♂ : 7 - 8,5 mm x 0,3 mm
Bursa copulatrix kecil, panjang ± lebar rays kecil, pendek
•Ancylostoma caninum :>A. Braziliense
Buccal cavity lebar, 3 ps. Gigi diventral♀ : 14 mm x 0,6 mm♂ : 10 mm x 0,4 mm
Bursa copulatrix menebar (flaring), rays panjang - langsing
Siklus Hidup
Keluar dengan tinja anjing, kucing
Tanah
Larva infektif (filariform larva)
Menembus kulit manusia (tangan, kaki)
Lapisan epidermis
Telur cacing ♀
GEJALA KLINIK
Lesi warna merah (erythematous) meninggi, vesikuler, gatal.Set. 2 - 3 hari terowongan bwh kulit.Pergerakan larva di kulit :bb mm - cm per hariKulit diatasnya mengering, keras, sangat gatal infeksi sekunder
Epidemiologi
Cara infeksi : larva infektif menembus kulit
Terapi
•Thia bendazole•Freezing dengan chloeethyl + larva•Antibiotika pada infeksi sekunder
Visceral Larva Migrans
Definisi : : V L M kumpulan gejala / syndroma akibat migrasi larva ke organ-organ extra entestinal pada un-natural host
Penyebab : - Toxocara- Toxocara canis → usus anjing - Toxocara cati → usus kucing = ascaris mystax
Morfologi :Dewasa : 3 buah bibir, cervical allae
♂ : perianal papillae spesifik
Toxocara canis : : 4 – 6 cm♂
♀ : 6,5 – 10 cmToxocara cati :
♂: 4 – 6 cm ♀ : 4 – 12 cm
Telur : Lonjong85 x 75 Coklat
Siklus Hidup := Ascari lumbricoides
Telur infektif (Anjing, Kucing) tertelan un-natural host (a.l. manusia, tikus)
↓Menetas dalam usus halus
↓Larva
↓Invasi, menembus dd usus
↓Peredaran darah V. Mesenterica / pemb. Lymphe
↓Organ extra intestinal(a.l. hati, paru, otot)
Tidak dapat menjadi dewasaHidup beberapa minggu / bulan
Siklus Hidup := Ascari lumbricoides
Telur infektif (Anjing, Kucing) tertelan un-natural host (a.l. manusia, tikus)
↓Menetas dalam usus halus
↓Larva
↓Invasi, menembus dd usus
↓Peredaran darah V. Mesenterica / pemb. Lymphe
↓Organ extra intestinal(a.l. hati, paru, otot)
Tidak dapat menjadi dewasaHidup beberapa minggu / bulan
Patologi :
Larva Toxocara → Lesi dalam tubuh manusiaJumlah lesi :
•Jumlah telur tertelan•Jumlah larva pada organ extra intestinal
Lesi : Jaringan granuloma sedikit / miliairBiopsi hati : Nodul-nodul putih terbungkus kapsul
Paru : Granuloma → sel eo, lekosit, kadang giant cells ; sel histiosit pada tepi, dikelilingi serabut colagen, didalamnya ada larva.
Gejala KlinikAsymptomatis, symptomatis :•pembesaran hati•batuk, gelaja mirip asthma•demam; cardiac dysfunction, nephrosis, lesi cerebral, mata :
a.Chronic endopthalmitisb.solitaryretinal granulomac.peripheral retinitis
Darah : hypereosinophilia persisten
DiagnosaBiopsi nodul → larva cacingReaksi serologi → cross reaction dengan ascariasis, strongyloidiasis (a.l. Test Hemaglutination)TerapiThiabendazoleDiethyl carbamazine
EpidemiologiAnjing, Kucing terinfeksi → keluar telur dengan tinja → kontaminasi tanahAnak kecil bermain di tanah tersebut → terinfeksi, p.o.
Pencegahan •Anthelmintik pada Anjing, Kucing•Menjaga anak tidak kontak dengan tanah•Mencegah anak bermain dengan anak Kucing, anak Anjing
Vise L M Cutaneous L M Kelainan Organ ext. intest
(pa, hepar, ginjal, otot)Kulit (epidermis, germinativum)
Cause larva cacing pel. Anjing + Kucing
Toxocara :-Cani-Cati
Ancylostoma :-Brazilianze-Canicum
Life span larva bb mg – bb bln IdemCara inf. p.o (telur) Penetrasi kulit (filariform larva))Lesi, gejala klinik - Jaringan granulomatosis
- Hepar > - batuk – demam – hyperosinophilia
- Dermatitis- Lap. Epidermis (eryth, vesic,
gatal)Lap. Germinativum (terowongan)
Dx Larva (biopsi) Lesi : khasAx : lingkungan ttt
Tx p.o. : Thiabendazole p.o. : Promethazin HCl larva : Chlorethyl