Kuliah Fisika Bangunan Snr&CahayaAlami Oleh Eddy Indriato

eddy indarto jaft undip

SPEKTRUM ELEKTROMAGNETIK

Infr

a-r

ed

Sh

ort

wa

ve Radio VHF UHF Radar

LongInfra-red

Ultra –violet X - rays Cosmic

Meter 105 104 103 102 101 1 10-1 10-2 10-3 10-4 10-5 10-6 10-7 10-8 10-9 10-10 10-11 10-12 10-13 10-14 10-15

km m (cm) mm m nm (Å) pm fm

Infra-red Re

d

Ora

ng

e

Ye

llo

w

Gre

en

Gre

en

-B

lue

Vio

let

Ultra-violet

Nanometer 800 700 600 500 400

Fis

ible

Lig

ht

SUMBER CAHAYA ALAMIeddy indarto jaft undip

SUMBER CAHAYA ALAM

TERANG LANGITSEBAGAI

TERANG LANGITSumber cahaya yang diambil sebagai dasar untuk penentuan syarat-syaratmengenai penerangan alami siang hari

Angka karakteristik yg digunakan sbg ukuran untuk keadaan peneranganAlami siang hari di berbagai tempat ( t I t I k ) dalam suatu ruangan

FAKTOR LANGIT


ISTILAH DALAM PENERANGAN ALAMBIDANG ARSITEKTUR

LUBANG CAHAYABIDANG PEMBATAS RUANG YANG TEMBUS CAHAYA

t e m b u s c a h a y a

CONTOH





CONTOH





CONTOH



BIDANG KERJABidang imajiner tempat dilakukannya kegiatanyang berkaitan dengan kemampuan penglihatan mata

baca, tulis


TITIK UKURTitik di dalam ruangan yang keadaan penerangannya dipilih sebagaiIndikator untuk keadaan penerangan seluruh ruangan

Titik ukur ini akan selalu terletak pada bidang tempat dilakukannyaKegiatan (bidang kerja) yang dilihat oleh mata


TITIK UKURTitik di dalam ruangan yang keadaan penerangannya dipilih sebagaiIndikator untuk keadaan penerangan seluruh ruangan

2/3d

1/3d

d

dind

ing

sam

ping

TUU

TUS

TUS

TITIK UKUR UTAMA ( TUU )Ditengah-tengah kedua dindingSamping, berjarak 1/3d (min 2 m)dari lubang cahaya

TU

TUTITIK UKUR SAMPING ( TUS )0,5 M dari dinding samping,berjarak 1/3d (min 2 m)dari lubang cahaya

Jarak antar titik ukur mak-simal 2 m

Perlu adanya titik ukur tambahan( TU ) yang diletakkan sedemikianrupa sehingga membuat jarakantar titik ukur tidak lebih dari 2 m

Lubang cahaya

Titik ukur ini akan selalu terletak pada bidang tempat dilakukannyaKegiatan (bidang kerja) yang dilihat oleh mata

dinding samping



LUBANG CAHAYA EFEKTIFBIDANG VERTICAL SEBELAH DALAMDARI LUBANG CAHAYACONTOH

Untuk 1 titik ukurBAGIAN DARI LUBANG CAHAYA, DARI TITIK UKURDAPAT MELIHAT LANGIT


BAGIAN DARI LUBANG CAHAYA, DARI TITIK UKURDAPAT MELIHAT LANGIT


LUBANG CAHAYA EFEKTIF

CONTOH

Untuk 1 titik ukur


BAGIAN DARI LUBANG CAHAYA, DARI TITIK UKURDAPAT MELIHAT LANGIT


LUBANG CAHAYA EFEKTIF

CONTOH

Untuk 1 titik ukur


Bidang kerja

TINGGI LUBANG CAHAYA EFEKTIF

Tin

gg

iLu

ba

ng

Ca

ha

ya

Efe

kti

f

Titik Ukur

Tin

gg

iB

ida

ng

Ke

rja

1/3 d ( minimal 2 m )

Terang LangitSebagai

Sumber Cahaya Alami

BIDANG IMAJINER TEMPAT DILAKUKANNYAKEGIATAN YANG DILIHAT OLEH MATA

TITIK UKUR TERLETAK DIBIDANG KERJA DANBERJARAK 1/3 d (minimal 2 m)DARI LUBANG CAHAYA

LUBANG CAHAYA EFEKTIF,DARI TITIK UKUR DAPAT DILIHATTERANG LANGIT

TU’

TU’PROYEKSI TITIK UKUR PADA BIDANGLUBANG CAHAYA


Le

ba

r L

ub

an

gC

ah

ay

a E

fek

tif

Le

ba

r L

ub

an

gC

ah

ay

a E

fek

tif

Titik Ukur

1/3 d


LEBAR LUBANG CAHAYA EFEKTIF

1/3d

2/3d

TUUTUU’D

H

L

LCE


1/3d

2/3d

TUUTUU’D

H

L

LCE


TUUTUU’D

H

L

LCE


D

L

H=

90

= 60

= 30

0

HD =

=

90300

60300

=

=

0,3

0,2LD

0,3

0,2

Faktor Langit ( fl) =

Jika langit perencanaan =

0,26%

8.000 lux

Maka kuat penerangan = = 20,80 lux

TABEL FAKTOR LANGITSEBAGAI FUNGSI H/D & L/D

H/DL/D

0,26%

X

8.000 lux

1/3d

=


D

L

H=

90

= 70

= 30

0

HD =

=

90300

70300

=

=

0,3

0,233LD

0,3

0,233


Jika langit perencanaan = 8.000 lux



H/DL/D

0,26363%

X

8.000 lux

1/3d

=

L/D 0,2 = L/D 0,3 =

0,233 = L/D 0,2 + L/D 0,033L/D0,233 = 0,26% + 0,033(0,37%- 0,26%)L/D0,233 = 0,26% + 0,033(0,11%)L/D0,233 = 0,26% + 0,00363%L/D0,233 =L/D

0,26%0,37%

0,26363%0,26363%


TUU

TUU’

A

B

CD

HG

E

F

I

D


TUU

TUU’

A

B

CD

HG

E

F

I

D


TUU

A

B

CD

E F

G

H

I

LCE (IFCG) = ABCD - ABFE AHGD AHIE- +

ABCD =

ABFE =

AHGD =

AH I E =

HD

LD

f l (ABCD) = …….

HD

LD

f l (ABFE) = ……. ( - )

HD

LD

f l (AHGD) = ……. ( - )

HD

LD

f l (AH I E) = ……. ( + )

f l (1) = ….....

f l (1) = ….....

f l (FCGI) = …….

LCE

TUU’


TUUD

110

60

200

120

ABCD

A

B

CD

E F

G

H

I

TUU’

TUU’

f l (ABCD) = 1,0977%

300

300H

D120= = 0,40

200LD 300= = 0,67

ABFE f l (ABFE) = 0,3021%H

D60300= = 0,20

LD

200300= = 0,67

f l (1) = 0,7956%(-)

AHGD f l (ABFE) = 0,6326%300

HD

120300= = 0,40

LD

110= = 0,37

f l (2) = 0,1630%(-)

AHIE f l (ABFE) = 0,1735%H

D60

300= = 0,20

LD

110300= = 0,37

f l (IFCG) = 0,3365%(+)

0,3365%Faktor Langit ( fl) =



0,3365%

X

8.000 lux


D

L

H=

90

= 60

= 30

0

HD =

=

90300

60300

=

=

0,3

0,2LD

0,3

0,2



Maka kuat penerangan == 20,80 lux


H/DL/D

0,26%

X

8.000 lux

1/3d

=

0,26% 8.000 lux

= 90

= 6

0

LCE vertikaleddy indarto jaft undip

= 6

0

= 90

D

L

H

= 30

0





0,26%

X

8.000 lux

1/3d

=

0,26% 8.000 luxLCE vertikal

0,20,2

0,30,3

HD =

=

60300

90300

=

=LD


Jika langit perencanaan =

0,17%

8.000 lux


H/DL/D

0,17%

X

8.000 lux

LCE horizontal


SEMAKIN LUASLUBANG CAHAYA EFEKTIF

SEMAKIN SEMAKIN BESARINTENSITAS CAHAYA ALAMI

SEMAKIN TINGGILUBANG CAHAYA EFEKTIF

CAHAYA ALAMISEMAKIN EFEKTIF & EFISIEN


Documents

Kuliah Fisika Bangunan Snr&CahayaAlami Oleh Eddy Indriato