Upload
riyami
View
147
Download
25
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pertanian, Ilmu Tanah, Genesis, Klasifikasi
Citation preview
24 Agustus 2015
1
Tim pengajar/dosen :1. Prof. Dr. Ir. Christianto Lopulisa, M.Sc.2. Dr. Rismaneswati, S.P., M.P.3. Asmita Ahmad, ST., M.Si
2
Kontrak perkuliahan : 16 kali tatap muka (lulus jika minimal kehadiran 80 % ) 14 kali perkuliahan + 1 kali mid test +1 final test= 16 x Ada 1 x praktikum ke lapangan Toleransi terlambat masuk ruangan (20 menit), sepakat dimulai jam 08.00 WITA Pakaian rapi bersih Nilai akhir ditentukan berdasarkan penilaian : 1.Nilai mid test (35 %) 2.Nilai final test (35 %) 3.Nilai tugas (presentasi, paper) (10 %) 4.Nilai aktivitas dalam kelas (diskusi) (10%) 5.Nilai quiz (10 %) Disepakati pada hari Senin, 25 Agustus 2015 Ttd, Mahasiswa dan Dosen
3
Tanah (Soil) :
Bagian dari permukaan bumi yang terbentuk dari bahan induk (P) yang telah mengalami proses pelapukan akibat pengaruh iklim (C) terutama faktor curah hujan, suhu dan pengaruh aktivitas organisme hidup (O) termasuk vegetasi, organisme (manusia) pada suatu topografi (R) atau relief tertentu dalam jangka waktu (T) tertentu pula.
(Jenny, 1941)
4
IKLIM
T=f (Ik, Bi, V, T, W)
VEGETASIBATUAN INDUK
Transformasi Bio Kimia
HUMUS TANAH
PelapukanFisika-Kimia
BAHAN INDUK
Topografi
Waktu
TANAH
5
IKLIM (Diagram Volaboyev)
PE< 0,2 Sangat kering Tropika >1000 mm >20ºC0,2-0,4 Kering Subtropik > 300mm 12-20ºC
0,4-0,75 Kering sedang Sedang,panas 8-12ºC0,75-1,20 Lembab sedang Sedang 0-8ºC1,20-1,95 Lembab Sedang, dingin 0-(-8)ºC1,95-2,90 Sangat lembab Sub artik -8-(-12)ºC>2,90 Extrem lembab Artik -12-(-20)ºC
6
7
Mineral Primer
Si+4 Ca+2
O-
Al+3
Mg+2
K+
Na+1
Fe+2 H+
Mineral Sekunder
Ke bawah dengan air drainase
Mg+2
Ca+2
Na+
K+
Liat
Liat 1/1
2:1Liat
Pelapukan
1. Basa-basa tercuci bersama air sirkulasi2. Si dan Al bersama-sama membentuk 1/1 dan 2/1 …3. Sebagian basa-basa ini kombinasi membentuk mineral sekunder
BATUAN INDUK & WAKTU
8
VEGETASI (Tanah & Vegetasi)
Hutan Lembab Tropika
Hutan Lembab deciuodus
Hutan Lembab Savana
Savana Kering
BakauRawa
Sagu
Padi Basah
Kelapa Sawit Basah-KeringKaret KeringKakao Lembab-Kering
9
WAKTU → ALTERASI KIMIA
Leaching Phase Unsur-unsur terlarut dilepaskan kemudian tercuci hilang bersama air drainase atau
terserap oleh tanaman/tumbuhan
Synthetic Phase Pembentukan mineral sekunder
Residual Phase Mineral-mineral tidak dapat lapuk
10
11
12
13
15
Tanah berbeda-beda?
16
Penetapan morfologi tanahDeskripsi penampang melintang tanah = profil tanah
Batasan tanah yang akan diklasifikasikan sampai pada batas kedalaman 2 meter yang didasari atas bahwa kedalaman tersebut adalah batas bawah kedalaman aktivitas mikroorganisme dan aktivitas perakaran tanaman. Sedangkan batas atas adalah atmosfer. Batas horisontalnya adalah air atau lokasi dimana O2 masih bisa masuk.
17
Mengapa klasifikasi penting ??Untuk memudahkan dalam menetapkan
manajemen/pengelolaan yang tepat untuk tiap jenis tanah yang berbeda
Klasifikasi tanah sangat dirasakan dalam upaya pengembangan suatu wilayah termasuk dalam perencanaan tata guna lahan seperti pembukaan lokasi transmigrasi.
Kasus contoh ketidaktepatan dalam perencanaan tata guna lahan adalah pembukaan lokasi PIR Trans di Kab. Mamuju yang pada akhirnya menemui kerugian dan kegagalan
19
Kesimpulan Tanah Mempengaruhi Land Use
Tanah Perlu Diketahui Karakternya
Hamparan yang sangat luas (13,4 Milliar Ha )
Indonesia ± 192 juta Ha Mudah dipahami
TAXONOMY
KLASIFIKASI
20
Referensi :Soil Survey Staff, US Department of Agriculture. 1975.
Soil Taxonomy, A Basic System of Soil Classification for Making and Interpreting Soil Surveys. Agriculture Handbook No.436. Washington D.C.
Lopulisa, C. 2004. Tanah-Tanah Utama Dunia. Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin (Lephas). Kampus UNHAS Tamalanrea. Makassar.
Soil Survey Staff. 2010. Keys to Soil Taxonomy. USDA.
21
22