Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ii
LAPORAN PELAKSANAAN
KULIAH KERJA NYATA LOKASI TAHAP I
KECAMATAN WONOSARI – DESA LUMBUNGKEREP
Pengembangan Potensi dan Pemberdayaan Masyarakat
melalui Pendampingan KKN di Desa Lumbungkerep
PELAKSANA :
Willy Tirza E., S.Farm., M.Sc., / 198911022015041001 (DPL)
Feri Setiawan / 5212416013 (Ketua)
Murohmah Septiyana / 7211416075 (Sekretaris)
Novika Zulfa / 7111416024 (Bendahara)
Isna Aulia Safitri / 6411416006 (Bendahara)
Ratna Endah Dianingratri / 1511416080 (Anggota)
Nurul Laila Puspa R. / 2311416037 (Anggota)
Naufal Al Fadhi / 2311416041 (Anggota)
Venandita Angelia / 4311416008 (Anggota)
Rizal Maulana / 7111416132 (Anggota)
Agustina Tri Lindasari / 7311416070 (Anggota)
Bagus Adhiguna / 8111416137 (Anggota)
Desti Reka Hartiningrum / 8111416167 (Anggota)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2019
iii
iv
RINGKASAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan
pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan
pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah
tertentu. Pelaksanaan KKN merupakan kegiatan akademik
perguruan tinggi, yang dimanifestasikan melalui Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian
serta pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini sebagai wadah
aktualisasi diri, tanggung jawab, kemandirian, keterampilan dan
pengembangan sofstskill dari mahasiswa serta dapat berperan dan
mencari solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat. Judul
“Pengembangan Potensi dan Pemberdayaan Masyarakat
melalui Pendampingan KKN di Desa Lumbungkerep” dengan
tujuan untuk memberikan pencerdasan kepada masyarakat terkait
pelayanan dan sosialisasi terkait kesehatan dan memaksimalkan
potensi dan sumber daya yang ada di Desa Lumbungkerep,
Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten untuk mencapai
kesejahteraan bersama. Mengacu pada ke empat pilar bidang
dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) diantaranya Bidang
Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, Lingkungan dan Infrastruktur.
Program bidang pendidikan meliputi Sinau Bareng guna
memberikan pembelajaran kepada anak anak desa Lumbungkerep
yang ingin menambah wawasan atau kesulitan dalam
mengerjakan tugas sekolah, TPA guna memberikan pembelajaran
terkait Al-Qur’an kepada anak anak desa Lumbungkerep,
Pengenalan permainan anak seperti “Egrang”, Pelatihan tari
v
Tradisional guna mengenalkan anak – anak terkait permainan
tradisional yang ada juga tarian tradisional. Sosialisasi KSA
(Kekerasan Seksual Anak) guna memberikan pengetahuan
tentang hal – hal apa saja yang dapat dikategorikan sebagai
kekerasan seksual terhadap anak. Bidang Ekonomi meliputi
pelatihan pembuatan telur asin guna mengoptimalkan
memberikan pengetahuan kepada peternak bebek desa
Lumbungkerep agar mereka dapat membuat telur asin dari telur
bebek yang dihasilkan dari ternaknya. Bidang Kesehatan meliputi
Sosialisasi Rumah Sehat, Senam Lansia, Posyandu, Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Sosialisasi Cuci Tangan
dengan Sabun . Bidang Lingkungan dan Infrastruktur meliputi
Tanam Pohon dan juga program terkait dengan digitalisasi desa.
Program-program yang akan kami usung diharapkan mampu
memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat. Partisipasi
masyarakat mengikuti program KKN ini sangat dibutuhkan agar
program yang telah disusun dapat tersampaikan dengan baik.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENYUSUN ............................................................. i
HALAMAN PENYUSUN ........................................................... ii
SAMBUTAN KEPALA DESA ................................................... iii
RINGKASAN ...............................................................................iv
DAFTAR ISI .................................................................................. v
PROGRAM PENDIDIKAN ....................................................... vii
1. Sinau Bareng ........ ...................................................................1
2. Mengajar di TPA................................... ...... ............................6
3. Pengenalan Permainan Tradisional ...... .................................10
4. Pengenalan Tari Tradisional ................................................. 14
5. Sosialisasi KSA ..................................................................... 18
PROGRAM KESEHATAN ......................................................... 24
1. Sosialisasi Cuci Tangan pakai Sabun .................................. 24
2. Sosialisasi Rumah Sehat.............................................. .. .......28
3. Senam Sehat Lansia .............................................................. 33
4. Pendampingan Posyandu dan Posbindu ............................... 37
PROGRAM EKONOMI .............................................................. 43
1. Pelatihan Telur Asin ............................................................. 43
PROGRAM LINGKUNGAN DAN KONSERVASI .................. 48
vii
1. Tanam Pohon ........................................................................ 48
2. Digitalisasi Desa ................................................................... 51
PROGRAM KERJA PENDUKUNG ........................................... 55
GERNAS BAKU ......................................................................... 55
PENUTUP .................................................................................... 58
1
PROGRAM PENDIDIKAN
Sinau Bareng merupakan salah satu program kerja dalam
bidang Pendidikan. Program kerja ini disusun oleh tim KKN
dengan harapan dapat membantu anak – anak dalam mengerjakan
tugas sekolahnya dan anak menjadi lebih sadar akan pentingnya
belajar demi menunjang prestasi di sekolahnya serta masa
depannya.
Dalam
mengembangkan potensi
kecerdasan anak maka perlu
dilakukan kegiatan belajar
yang harus dilakukan oleh
anak. Selain dilingkup
sekolahan anak juga harus
mempelajari kembali apa
1. Sinau Bareng
Latar Belakang
2
yang sudah dipelajari di
sekolah nya. Dalam hal ini
orang tua adalah orang yang
sangat berperan penting
dalam membantu anak dalam
belajar, namun disini
seringkali kita menemukan
bahwa orang tua di desa
Lumbungkerep sangat
mempunyai keterbatasan
waktu sehingga tidak sempat
untuk membantu anaknya
dalam mempelajari kembali
apa yang sudah diterangkan
gurunya di sekolahan.
Walaupun sekarang ini
dapat diketahui ada alternatif
lain untuk belajar selain dari
orang tua dirumah yaitu
tempat les, namun di desa
Lumbungkerep sendiri
tempat les tersebut sangat
kurang memungkinkan
dikarenakan lokasinya yang
jauh dari desa. Dengan
begitu anak menjadi
kesulitan untuk mempelajari
kembali apa yang belum
mereka mengerti serta
kesulitan juga dalam
mengerjakan pekerjaan
rumah (PR) yang diberikan
oleh gurunya.
Berdasarkan latar
belakang tersebut, program
Sinau Bareng pada anak
khususnya Sekolah Dasar
diharapkan dapat membantu
anak dalam belajar, sehingga
mereka tidak merasa
kesulitan lagi ketika ada
materi sekolahan yang sulit
untuk mereka mengerti dan
diharapkan juga dalam
program ini bahwa sinau
bareng dapat memberikan
metode-metode belajar yang
mudah dimengerti. Maka
demikian jika apa yang
diharapkan dari program
tersebut dapat ter-
realisasikan dengan baik
3
maka anak-anak di Desa
Lumbungkerep juga
diharapkan mampu untuk
mengerjakan PR yang
diberikan oleh gurunya
dengan baik.
Kegiatan Sinau Bareng
dilaksanakan setiap malam
sehabis maghrib tepatnya
pada Pukul 19.00 WIB
(sabtu libur) dan selesai
setelah anak-anak selesai
mengerjakan PR dari
sekolahannya atau jika anak-
anak dirasa cukup mengerti
dengan apa yang diajarkan.
Kegiatan diikuti oleh siswa-
siswi SD sekitaran Desa
Lumbungkerep.
Pada kegiatan Sinau
Bareng ini Tim KKN
UNNES 2019 dibagi cara
mengajarnya sesuai dengan
keahlian bidangnya masing-
masing. Contohnya jika ada
yang ahli dalam bidang
Matematika maka yang ahli
dalam bidang tersebut
tugasnya adalah untuk
membantu anak yang
kesulitan dalam materi
Matematika.
Dalam pelaksanaan
kegiatan ini anak-anak di
Desa Lumbungkerep juga
sudah berinisiatif membawa
perlengkapan yang harusnya
dibawa seperti tas, buku, dan
alat tulis. Biasanya mereka
sudah sampai Posko KKN
dari Pukul 18.00 WIB
sebelum kegiatan Sinau
Bareng dimulai pada Pukul
18.30. Dengan begini anak-
anak Desa Lumbungkerep
Pelaksanaan Kegiatan
4
dirasa cukup antusias untuk
mengikuti kegiatan ini.
Di saat pelaksanaan
kegiatan anak-anak juga
aktif menanyakan tentang
apa saja kesulitan materi
pelajaran yang mereka
alami, sehingga dalam hal ini
komunikasi antara Tim KKN
UNNES 2019 dengan anak-
anak Desa Lumbungkerep
berjalan dengan sangat baik
dan lancar
Dengan adanya kegiatan
Sinau Bareng ini anak-anak
di Desa Lumbungkerep
sangat terbantu karena dalam
mengerjakan PR nya mereka
menjadi lebih cermat dan
mengerti bagaimana cara
untuk mengerjakan PR nya
dengan baik. mereka dalam
hal ini juga sudah semakin
sadar akan pentingnya
belajar selain di lingkungan
sekolahnya.
Setelah adanya Sinau
Bareng diharapkan Anak
menjadi lebih sadar akan
pentingnya belajar demi
menunjang prestasi di
sekolahnya serta masa
depannya. Dalam hal ini juga
diharapkan kepada anak-
anak di Desa Lumbungkerep
dapat lebih mengerti dengan
metode-metode belajar yang
mudah dipahami sehingga
mereka dapat mengikuti
kegiatan belajar di
sekolahnya dengan baik.
Hasil
Luaran
5
Dokumentasi
6
Program Mengajar TPA (Taman Pendidikan al Quran)
adalah salah satu program kerja Tim KKN Universitas Negeri
Semarang di Desa Lumbungkerep. Program Mengajar di TPA ini
merupakan program dalam bidang pendidikan.
Dewasa ini pendidikan
sangat digaungkan oleh
pemerintah, baik itu
pendidikan formal maupun
non formal. Pendidikan non
formal yang paling banyak
dikenal adalah pondok
pesantren. Namun tidak
semua anak memiliki
kesempatan untuk mondok.
Untuk mengatasi hal
tersebut, masyarakat sejak
dahulu menginisiasi adanya
TPA untuk memberikan
pendidikan non formal bagi
anak yang tidak mondok.
2. Mengajar di TPA
Latar Belakang
7
Dalam hal ini Tim KKN
merespon dengan baik hal
tersebut, yaitu dengan aktif
ikut serta membantu
memberikan pengajaran al-
Quran di Masjid al Ukhuwah
Desa Lumbungkerep. Hal ini
dilakukan sebagai wujud
pengabdian kepada
masyarakat.
Pelaksanaan program
kerja mengajar di TPA
bertujuan untuk membentuk
anak-anak menjadi pribadi
yang Qurani, mencintai dan
mengamalkan al-Quran,
serta mampu membaca al-
Quran dengan baik dan
benar sesuai kaidah-kaidah
ilmu tajwid.
Pelaksanaan program ini
mulai dilaksanakan pada
Kamis pekan pertama,
tepatnya pada tanggal 18 Juli
2019. TPA dilaksanakan
seminggu dua kali pada hari
selasa dan kamis. TPA
dimulai pukul 16.30 sampai
waktu maghrib. Pelaksanaan
program TPA berada di
Masjid al Ukhuwah, Desa
Lumbungkerep.
Peserta didik Masjid al
Ukhuwah rata-rata adalah
siswa jenjang pendidikan TK
hingga SD. Di TPA al
Ukhuwah anak-anak belajar
kaidah-kaidah tajwid, doa
sehari hari, kisah nabi dan
umat terdahulu, serta belajar
menulis ayat-ayat al-Quran.
Anak-anak yang masih
pemula terlebih dahulu
belajar dengan metode
Qiroati jilid 1 sampai 6.
Setelah melewati metode
Qiroati jilid 1 sampai 6 dan
dinilai lancar, mereka
Pelaksanaan Kegiatan
8
diperbolehkan untuk
membaca al-Quran.
Kegiatan di TPA
dibuka dengan doa menuntut
ilmu dan membaca surat-
surat pendek bersama-sama.
Kemudian membaca Qiroati
atau al-Quran secara
bergiliran. Selain kegiatan
membaca al-Quran, kegiatan
TPA juga diselingi dengan
menulis kembali potongn
ayat al-Quran, hadist, atau
doa sehari-hari yang sudah
ditulis di papan tulis oleh
ustadz atau ustadzah.
Berdasarkan hasil
observasi awal Tim KKN,
masih banyak anak-anak
yang kurang memahami
waqaf dan tanda-tandanya.
Banyak dari mereka yang
belum dapat membedakan
panjang pendek bacaan serta
bunyi bacaan.
Oleh karena itu, selama
kegiatan TPA berlangsung,
kami berupaya menyimak
sekaligus membenarkan
bacaan anak-anak TPA. Cara
ini dinilai lebih efektif
mengingat durasi belajar
yang kurang lebih hanya 1
jam.
Sebagai tolak ukur
keberhasilan dalam mengajar
TPA, tim KKN mengadakan
pretest dan post-test. Pada
hasil pretest, masih
ditemukan banyak
kesalahan. Hal ini terjadi
karena sebagian besar dari
mereka kurang memahami
perbedaan bunyi huruf, tidak
mengetahui istilah tanda
baca, dan makna tanda baca
waqaf.
Hasil
9
Pada hasil post-test
terjadi peningkatan yang
cukup memuaskan. Sebagian
besar dari mereka dapat
membedakan bacaan huruf,
panjang pendek bacaan,
mengerti waqaf dan tanda-
tanda waqaf.
Luaran dari program
kerja membantu mengajar di
TPA yaitu anak-anak mampu
mengamalkan rukun iman
yang ke 3, iman kepada kitab
Allah. Selain itu, dengan
adanya pembelajaran di
Taman Pendidikan al Quran
anak-anak diharapkan dapat
membaca al-Quran dengan
baik dan benar sesuai
kaidah-kaidah tajwid,
mampu mempraktekkan doa
sehari-hari, serta membentuk
karakter peserta didik
menjadi pribadi yang
Qurani.
Luaran
Dokumentasi
10
Pengenalan permainan tradisional merupakan program
untuk mengenalkan permainan tradisional kepada anak -anak
3. Pengenalan Permainan Tradisional
11
Indonesia merupakan
Negara yang terdiri dari
berbagai suku bangsa,
Bahasa, agama dan budaya.
Budaya yang dimilikipun
berbeda – beda disetiap
daerahnya. Khususnya untuk
permainan tradisional di
Indonesia mempunyai ciri
khas tersendiri dengan
berbagai budaya lokal
lainnya. Tetapi seiring
dengan perkembangan
zaman seperti sekarang ini
budaya tradisional mulai
digantikan dengan teknologi
modern yang cenderung
lebih diminati oleh
masyarakat.
Permainan tradisional
ini sudah menjadi kenangan
indah bagi yang lahir di
tahun 90an. Generasi
selanjutnya hampir
melupakan permainan
tradisional sebagai bagian
dari budaya Indonesia.
Dengan adanya KKN ini
adalah kesempatan
mahasiswa untuk tetap
melestarikan permainan
tradisional agar tidak punah
dan hilang. Hal ini sebagai
bentuk kepedulian generasi
muda untuk generasi
selanjutnya agar lebih
memperhatikan budaya lokal
seperti permainan tradisional
di Desa Lumbungkerep.
Bermain selain dapat
meningkatkan gerak motorik
anak juga merupakan salah
satu cara dalam belajar yang
menyenangkan bagi anak –
anak. Untuk mengembalikan
hak bagi anak- anak dalam
menghabiskan waktunya
selain bermain telpon
Latar Belakang
12
genggam maka sangat
dibutuhkan dalam
melestarikan budaya lokal
melalui permainan
tradisional.
Pada dasarnya sasaran
dalam kegiatan melestarikan
budaya lokal melalui
permainan tradisional ini
ditujukan untuk anak – anak
desa Lumbungkerep dan
sekitarnya. Namun, kegiatan
tersebut tidak dapat
terlaksana tanpa keterlibatan
masyarakat sebagai orang tua
dan pendidik itu sendiri.
Pelaksanaan kegiatan
melestarikan budaya lokal
melalui permainan
tradisional ini telah
dilaksanakan pada minggu ke
4-5. Kegiatan dimulai
dengan memperkenalkan
permainan tradisional untuk
anak – anak seperti egrang,
petak umpet, gobak
sodor,dan sebagainya.
Peserta dalam kegiatan ini
biasanya diikuti oleh anak –
anak SD dan dimulai dari
pukul 15.30 – 17.00 WIB.
Permainan tradisional
sewajarnya tidak dipandang
sebelah mata karena selain
bermain juga bisa sambil
belajar. Selain hak anak –
anak, kegiatan bermain
permainan tradisional juga
dapat membantu gerak
motorik serta otak anak –
anak dimasa
perkembangannya. Untuk
kenyamanan anak – anak
dalam bermain diperlukan
tempat yang nyaman dan
tidak membahayakan bagi
anak – anak. Sehingga
Pelaksanaan Kegiatan
13
dalam kegiatannya
dilaksanakan didepan paud
yang tempatnya cukup luas
dan tidak terlalu dekat
dengan jalan.
Bermain merupakan
salah satu cara untuk
meningkatkan ketertarikan
anak – anak untuk mau
belajar. Sebagai
pembimbing sudah
seharusnya membagi waktu
kapan saatnya belajar
pelajaran dari sekolah dan
kapan saatnya untuk
bermain.
Dengan adanya
program melestarikan
budaya lokal melalui
permainan tradisional ini
anak – anak yang
sebelumnya tidak tertarik
untuk bermain permainan
tradisional menjadi tertarik
dan mau bermain permainan
tradisional bersama teman –
temannya sehingga dapat
melestarikan permainan
tradisional. Contohnya
permainan gobak sodor,
sebelum memulai harus
membagi menjadi dua tim,
satu tim untuk berjaga dan
tim satunya yang akan
berusaha untuk lewat.
Dengan begitu anak – anak
bisa belajar untuk
bekejasama dalam tim
dengan baik. Dari hal
tersebut dapat
meningkatakan kecerdasan
motirik anak dari bermain
sambil bekerjasama. Selain
itu, melestarikan budaya
tidak hanya dari permainan
tradisional. Kegiatan lain
yang dilakukan bisa dari
mengenalkan tari – tarian
Hasil
14
tradisional seperti tari reog dan kuda lumping.
Luaran program kerja
melestarikan budaya lokal
melalui permainan
tradisional ini daharapkan
anak – anak tersebut dapat
terus bermain permainan
tradisional bersama teman –
temannya sehingga dapat
melestarikan permainan
tradisional agar tidak punah
dan hilang. Dari hal tersebut
dapat meningkatkan
sosialisasi dini anak – anak
juga dapat meningkatakan
kecerdasan motirik anak dan
memperluas tali
persaudaraan.
Luaran
Dokumentasi
4. Pengenalan Tari Tradisional
15
Program kerja pengenalan tari tradisional merupakan salah
satu program kerja yang memperkenalkan serta memberikan
pelatihan tari lir-ilir sebagai suatu upaya melestarikan budaya
melalui partisipasi generasi muda.
Anak-anak di daerah
Lumbungkerep yang sudah
mulai terpengaruh dengan
era globalisasi sehingga
membuat kurangnya
pengetahuan tentang
kesenian seperti tari
tradisional. Hal tersebut
membuat anak-anak belum
mengenal gerakan serta lagu
tari tradisional daerah.
Misalnya tari lir-ilir,
sebuah tarian tradisional
Jawa tengah. Kami
menyusun program kerja
untuk melakukan pelatihan
tari tradisional yaitu tari lir-
ilir yang diharapkan dapat
Latar Belakang
16
membuat anak-anak sekitar
desa lumbungkerep dapat
mengenal lebih dalam tari
tradisional tersebut.
Pelaksanaan program
pelatihan tari tradisional
yaitu tari lir-ilir bertujuan
untuk mengenalkan suatu
tari tradisional yaitu tari lir-
ilir dan berbagi ilmu kepada
para anak-anak SD yang
sama sekali belum mengenal
tarian dan belum mencoba
melakukan gerakan tari agar
mengenal tari tradisional lir-
ilir. Pelaksanaan kegiatan
pelatihan tari lir-ilir ini
dilaksanakan sebanyak 7 kali
pada tanggal 19-27 agustus
2019 di gedung Asda
serbaguna desa
lumbungkerep pukul 13.00-
15.00. Peserta yang
mengikuti pelatihan tari ini
adalah murid SD mulai dari
kelas 4 sampai kelas 6. Pada
pertemuan pertama
menjelaskan tentang teknik
dalam tari dan jenis tari yang
akan dipelajari yaitu tari lir-
ilir. Pada pertemuan kedua
hingga 4 anak-anak langsung
diarahkan untuk
mempraktekkan gerakan-
gerakan tari tanpa music dan
syairnya tetapi hanya dengan
hitungannya saja. Pertemuan
selanjutnya gerakan tari yang
sudah dipelajari kemudian
diiringi dengan syairnya.
Proses pelatihan ini
dilakukan bersama dengan
teman satu posko KKN yang
sudah ahli dalam bidang tari
tradisional.
Pelaksanaan Kegiatan
Hasil
17
Hasil dari pelaksanaan
program ini yaitu untuk
memberikan pengetahuan
kepada anak-anak agar
dapat mengenal lebih dalam
tari tradisional lir-ilir serta
dapat mempelajari gerakan
tari tradisional tersebut..
Luaran program kerja ini diharapkan anak-anak mampu
untuk mengikuti pelatihan tari tradisional lir-ilir serta mendapat
motivasi untuk mengembangkan bakat dan minat terhadap tari
tradisional. Supaya dapat memperkenalkan dan berbagi ilmu
kembali tari lir-ilir kepada adik kelas atau generasi selanjutnya.
Luaran
Dokumentasi
18
Program kerja penyuluhan pencegahan kekerasan seksual
anak Jari Kita (Jaga Diri Kita) merupakan program kerja dari tim
KKN Lokasi Tahap 1 UNNES 2019 dalam bidang Pendidikan.
Program ini diambil oleh tim kami karena jumlah anak-anak di
desa Lumbungkerep cukup banyak sehingga penting untuk
memberikan penyuluhan pencegahan kekerasan seksual anak
sehingga anak bisa terlindungi dari bahaya kekerasan seksual
5. Sosialisasi Kekerasan Seksual Anak (KSA)
19
yamg dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yang
dapat merusak generasi penerus bangsa.
Anak sebagai penerus
generasi bangsa pasti akan
diciptakan atau dibentuk
sebaik mungkin sesuai
dengan kemampuan dan
kehendak. Sebagai penerus
bangsa anak dapat
mensejahterakan bangsa dan
mencapi cita-cita bangsa.
Anak-anak secara psikologis
dalam tahap perkembangan
yang sangat rentan untuk
terjadi kekerasan dan
berdampak buruk untuk
masa depan.
Pada tahap
perkembangan anak
diharapkan mampu untuk
memahami konsep sosial,
diri, benar dan salah serta
mampu belajar membuat
hubungan emosional. Anak
diharapkan mampu melewati
dan berkembang sesuai
dengan tahapan. Namun,
ketika anak mengalami
permasalahan, kekerasan dan
gangguan dari lingkungan
sekitar memberikan dampak
buruk pada tahapan
perkembangan anak. Biasa
yang sering terjadi pada anak
saat ini adalah kekerasan
seksual. Kekerasan seksual
anak merupakan aktivitas
seksual terhadap anak yang
disengaja dengan merugikan
anak baik fisik maupun
emosional.
Hal ini langsung
berdampak pada psikologis
anak yang menganggu tahap
perkembangan. Sehingga
anak tidak mampu untuk
Latar Belakang
20
berkembang dan tidak dapat
mencapai tujuan bangsa.
Kekerasan seksual pada anak
menjadi pemicu
terhambatnya perkembangan
psikologis anak.
Kurangnya perlindungan
orang tua dan pengetahuan
tentang kekerasan seksual
pada anak menjadi sebagian
kecil penyebab terjadinya
kekerasan seksual pada anak.
Anak menjadi peran sangat
penting dalam menjaga diri
sendiri apabila tidak ada
orang dewasa yang dekat
dengan anak-anak pada saat
itu. Maka dari itu tujuan
kami ingin memberikan
pengetahuan pencegahan
kekerasan seksual pada
anak-anak didesa
Lumbungkerep sehingga
anak-anak didesa
Lumbungkerep terhindar
dari kekerasan seksual anak.
Pelaksanaan program
penyuluhan pencegahan
kekrasan seksual pada anak
mempunyai tujuan untuk
memberikan pengetahuan
pencegahan kekerasan
seksual pada anak-anak
didesa Lumbungkerep
sehingga anak-anak didesa
Lumbungkerep terhindar
dari kekerasan seksual anak.
Penyuluhan kekerasan
seksual anak telah
dilaksankan pada tanggal 24
Juli 2019 di SD Negeri
Lumbungkerep 01. Kegiatan
ini diikuti oleh siswa SD
Negeri Lumbungkerep 01.
Sesi pertama diawali
dengan pembukaan, dimana
pemateri memperkenalkan
diri kepada para siswa dan
Pelaksanaan Kegiatan
21
memimpin do’a untuk
memulai kegiatan.
Kemudian, sesi kedua ialah
pemberian ice breaking
dimana setelah sesi ini
dilakukan, siswa lebih
bersemangat mengikuti
kegiatan. Sesi berikutnya
dilanjutkan dengan pre-test,
yang mana diperoleh hasil
bahwa semua nilai siswa
berada dibawah dan atau
setengah dari nilai sempurna.
Sesi keempat yakni
presentasi materi mengenai
pengertian serta hal-hal yang
harus dilakukan untuk
menghindari kekerasan
seksual anak. Selama sesi ini
dilakukan, siswa
memperhatikan dengan baik.
Adapun ketika pemateri
melemparkan pertanyaan-
pertanyaan mengenai materi
yang telah disampaikan, para
siswa antusias
menganggapinya.
Sesi selanjutnya ialah
menonton film, dimana film
yang diputar berbentuk
animasi yang mana hal ini
membuat siswa menjadi
tertarik dan memperhatikan
dengan baik ketika film
diputar. Dilanjutkan dengan
sesi berikutnya, yakni sesi
Jari Kita dimana siswa
diperkenalkan dengan lagu
“Jaga Diri Kita”. Kemudian
mereka menyanyikan
bersama lagu tersebut
disertai dengan gerakan.
Siswa antusias mengikuti,
bahkan beberapa diantara
mereka tak segan untuk maju
menyanyikan lagu dan
memperagakan gerakan di
hadapan teman-temannya.
Kemudian dilanjutkan
dengan memperkenalkan
boneka Jari Kita untuk
memperagakan gerak dan
lagu serta memberi contoh
peraga mengenai bagian-
22
bagian tubuh yang harus
dilindungi. Penggunaan
boneka mampu menarik
perhatian siswa, mereka juga
mampu menyebutkan
dengan benar bagian-bagian
mana yang harus dilindungi
untuk mencegah kekerasan
seksual anak. Sesi
berikutnya ialah pemberian
post-test, yang mana hasil
post-test menunjukkan
bahwa rata-rata nilai siswa
berada di atas setengah nilai
sempurna, bahkan sebagian
mendapatkan nilai sempurna.
Terakhir, di lanjutkan
dengan foto bersama.
Berdasarkan hasil
penyuluhan tersebut,
diketahui bahwa
pengetahuan siswa mengenai
kekerasan seksual anak
mengalami perubahan. hasil
pre-test dan post-test
menunjukkan adanya
peningkatan pengetahuan
siswa mengenai kekerasan
seksual anak setelah
diberikan intervensi. Mereka
yang awalnya belum
mengetahui bagian-bagian
yang tidak boleh disentuh
oleh orang lain menjadi
mengerti dan mampu
menyebutkan. Banyak siswa
yang belum mengetahui apa
yang harus mereka lakukan
untuk menghindari
kekerasan seksual. Berbeda
halnya ketika sesudah
intervensi, dimana mereka
mengetahui bagaimana
menghindari kekerasan
seksual anak dengan
memilih piihan jawaban
yang benar (di post-test)
sesuai dengan salah satu cara
Hasil
23
menghindari kekerasan
seksual anak yakni segera
melaporkan kepada bapak
atau ibunya apabila ada
orang yang menyentuh alat
kelamin atau tubuh mereka.
Sama hal nya dengan
penggunaan alat peraga
boneka Jari Kita, yang dapat
menarik perhatian siswa
serta mempermudah dalam
memberikan gambaran fisik
mengenai bagian tubuh
pribadi yang harus
dilindungi.
Luaran program kerja
ini diharapkan untuk anak
mampu melawan dan
mengenal tentang menjaga
diri dan rahasia yang
dimilikinya sebelum itu
dimiliki oleh orang lain pada
suatu saat nanti.
Luaran
Dokumentasi
24
PROGRAM KESEHATAN
Program kerja cuci tangan pakai sabun merupakan salah
satu program Perilaku Hidup dan Sehat (PHBS) yang memberi
pengetahuan tentang bagaimana cara mencuci tangan pakai sabun
dengan baik.
Perilaku hidup bersih
dan sehat adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai
hasil pemberlajaran yang
menjadikan seseorang,
keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri
(mandiri) dibidang kesehatan
dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan
1. Sosialisasi Cuci Tangan pakai Sabun
Latar Belakang
25
masyarakat. Dengan
demikian, PHBS harus
dipraktikkan dalam rangka
mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-
tingginya.
Salah satu indikator
dari Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat adalah Cuci
Tangan Pakai Sabun
(CTPS). Cuci tangan pakai
sabun adalah proses
pembuangan kotoran dan
debu secara mekanis dari
kulit tangan memakai sabun
dan air mengalir.
Kebiasaan masyarakat
Indonesia dalam mencuci
tangan pakai sabun hingga
kini masih tergolong rendah,
indikasinya dapat terlihat
dengan tingginya prevalensi
penyakit diare. Artinya
dorongan kognitif bahwa
sabun bermanfaat untuk
membunuh bakteri atau
kuman masih lemah di
masyarakat. Kesadaran
masyarakat Indonesia untuk
cuci tangan pakai sabun
(CTPS) terbukti masih
sangat rendah, tercatat rata-
rata 12% masyarakat yang
melakukan cuci tangan pakai
sabun.
Cuci tangan
merupakan salah satu cara
untuk menghindari penyakit
yang ditularkan melalui
makanan seperti diare dan
ISPA. Pada tahun 2015,
influenza menjadi penyakit
dengan diagnosis terbanyak
di Puskesmas Wonosari II
yaitu sebesar 3563 kasus dan
pada tahun 2016 kasus diare
yang ditangani di Kecamatan
Wonosari menduduki
peringkat pertama se-
Kabupaten Klaten yaitu
sebesar 272% di Puskesmas
Wonosari I dan 202% di
26
Puskesmas Wonosari II.
Menurut Bidan Desa PKD
Lumbungkerep, penyakit
yang sering diderita anak-
anak adalah diare, influenza,
dan demam.
Berdasarkan latar
belakang tersebut, sosialisasi
Cuci Tangan Pakai Sabun
pada anak Sekolah Dasar
diberikan sebagai upaya
pencegahan dan penurunan
prevalensi penyakit diare dan
influenza di Desa
Lumbungkerep Kecamatan
Wonosari. Kebiasaan
mencuci tangan secara
teratur perlu dilatih pada
anak. Jika sudah terbiasa
mencuci tangan sehabis
bermain atau ketika akan
makan maka diharapkan
kebiasaan tersebut akan
terbawa sampai dewasa.
Kegiatan sosialisasi
Cuci Tangan Pakai Sabun
dilaksanakan pada hari
Senin, tanggal 22 Juli 2019
di SD Negeri 2
Lumbungkerep. Kegiatan ini
diikuti oleh seluruh siswa
SD Negeri 2 Lumbungkerep
yang dilakukan 2 tahap.
Tahap pertama diikuti siswa
kelas 1, 2, dan 3 kemudian
tahap kedua diikuti siswa
kelas 4, 5, dan 6.
Media yang digunakan
dalam kegiatan sosialisasi ini
adalah video yang berisi lagu
dan disertai gerakan
langkah-langkah Cuci
Tangan Pakai Sabun. Media
ini dipilih agar anak-anak
tertarik untuk
mempraktikkan gerakan
Pelaksanaan Kegiatan
27
Cuci Tangan Pakai Sabun secara berurutan.
Dengan adanya
sosialisai Cuci Tangan Pakai
Sabun, siswa SD Negeri 2
Lumbungkerep mendapatkan
pengetahuan tentang cuci
tangan yang baik dan benar,
praktik cuci tangan 6
langkah menggunakan
sabun, pentingnya Cuci
Tangan Pakai Sabun, dan
penyakit apa saja yang dapat
dicegah dengan Cuci Tangan
Pakai Sabun.
Setelah adanya kegiatan sosialisasi Cuci Tangan Pakai
Sabun kepada siswa SD Negeri 2 Lumbungkerep, diharapkan
siswa-siswa tersebut tau, mau, dan mampu menerapkan Cuci
Tangan Pakai Sabun dengan kesadaran sendiri (mandiri) sebagai
upaya pencegahan penyakit menular dan peningkatan status
kesehatan mereka.
Hasil
Luaran
28
Dokumentasi
2. Sosialisasi Rumah Sehat
29
Program kerja mensosialisasikan Rumah Sehat merupakan
program kerja dari tim KKN Lokasi Tahap 1 UNNES 2019 dalam
bidang Kesehatan. Program ini diambil oleh tim kami karena
dianggap penting dan berpeluang besar bagi masyarakat desa
Lumbungkerep dalam meningkatkan taraf kesehatan hidup
masyarakat dan lingkungan.
Kesehatan merupakan
salah satu indikator untuk
mengukur tingkat
kesejahteraan masyarakat.
Derajat kesehatan
masyarakat dipengaruhi oleh
4 faktor utama, yaitu faktor
lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan, dan
keturunan. Faktor yang
terbesar dan sangat
mempengaruhi kesehatan
adalah faktor lingkungan.
Upaya kesehatan lingkungan
sebagai bentuk kegiatan
preventif ditujukan untuk
mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat, baik
fisik, kimia, biologi, maupun
sosial yang memungkinkan
setiap individu atau
masyarakat dapat mencapai
derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya (Undang-
Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan).
Perbaikan sanitasi
lingkungan dapat dilakukan
dengan cara menerapkan
sanitasi pada lingkungan
sekitar tempat tinggal.
Rumah merupakan tempat
dimana sebagian besar waktu
manusia dihabiskan di sana.
Di dalam rumah
dimungkinkan dapat terjadi
Latar Belakang
30
masalah-masalah kesehatan,
antara lain pencemaran
lingkungan, penularan
penyakit, dan gangguan
kesehatan lainnya. Maka dari
itu, sanitasi rumah perlu
dilakukan untuk menjaga
kesehatan penghuni rumah,
serta orang yang datang atau
berkunjung ke rumah
tersebut.
Kondisi rumah yang
tidak memenuhi syarat
kesehatan dapat
menimbulkan berbagai
macam gangguan penyakit
seperti penyakit TBC, ISPA,
penyakit kulit, menyebabkan
kecelakaan atau cidera, serta
menyebabkan penyakit
akibat binatang atau vektor
penyakit seperti DBD. Untuk
menciptakan rumah yang
sehat perlu campur tangan
atau kerja sama antar
anggota keluarga dalam hal
menjaga kebersihan dan
mengupayakan perbaikan
lingkungan. Orang yang
paling berperan dalam
menjaga kebersihan dan
perbaikan sanitasi
lingkungan rumah yakni ibu
rumah tangga.
Dari data observasi
yang telah tim KKN lakukan
selama 30 hari di desa
LumbungKerep didapat
bahwa masih banyak kondisi
rumah yang sudah tidak
layak huni, masih banyak
sampah berserakan di sekitar
rumah, tidak tersedianya
tempat pembuangan sampah
yang tepat serta rendahnya
kesadaran masyarakat akan
pentingnya rumah yang sehat
dan lingkungan yang bersih.
Berdasarkan latar belakang
di atas kami tergerak untuk
melaksanakan sosialisasi
Rumah Sehat kepada para
31
warga sehingga diharapkan
masyarakat mampu merubah
pola hidup sehat di mulai
dari rumah sendiri.
Kegiatan sosialisasi
Rumah Sehat dilaksanakan
pada hari Selasa, tanggal 20
Agustus 2019 di rumah
Bapak H. Srhy Supono
selaku Lurah desa
Lumbungkerep. Kegiatan ini
diikuti oleh ibu-ibu PKK
dukuh Mlilir sebanyak 20
orang.
Media yang digunakan
dalam kegiatan sosialisasi ini
adalah pemaparan dengan
menggunakan power point
text yang berisi indikator-
indikator rumah sehat dan
disertai gambar-gambar yang
menunjukkan gambaran
yang seharusnya diterapkan
dalam rumah sehat tersebut.
Media ini dipilih agar ibu-
ibu tertarik dan lebih
semangat untuk menerapkan
lingkungan rumah yang
sehat dan bersih.
Dengan adanya
sosialisasi Rumah Sehat,
para ibu-ibu mendapatkan
pengetahuan dan gambaran
tentang pentingnya Rumah
Sehat, sehingga di harapkan
ibu-ibu mampu menerapkan
dan mempratekkan rumah
sehat di rumah masing-
masing. Indikator yang dapat
diterapkan diantaranya
bangunan yang kokoh,
tersedianya air bersih, kamar
mandi sehat, sarana
Pelaksanaan Kegiatan
Hasil
32
pembuangan limbah,
ventilasi dan pencahayaan,
serta tidak padat penduduk.
Dari hasil pretest dan post
test yang telah tim KKN
siapkan untuk di sebar dan
diisi ibu-ibu PKK dukuh
Mlilir yang hadir dalam
sosialisasi rumah sehat
tersebut. Dapat diketahui
bahwa terjadi peningkatan
pengetahuan dan antusiasme
para ibu-ibu untuk
menerapkan pentingnya
rumah. Selain itu ibu-ibu
PKK juga tertarik untuk
mempraktekkan lingkungan
rumah yang sehat di rumah
masing-masing.
Setelah adanya kegiatan sosialisasi Rumah Sehat kepada
ibu-ibu PKK dukuh Mlilir desa Lumbungkerep, diharapkan para
ibu-ibu tersebut tau, mau, dan mampu menerapkan serta
mempraktekkan indikator-indikator Rumah Sehat dengan
kesadaran sendiri (mandiri) sebagai upaya pencegahan penyakit
menular dan peningkatan status kesehatan keluarga mereka.
Sehingga kondisi rumah merasa nyaman, bersih dan rapi
Luaran
33
Dokumentasi
3. Senam Sehat Lansia
34
Senam Sehat Lansia merupakan program kerja program
kerja dari tim KKN Lokasi Tahap 1 UNNES 2019 dalam bidang
kesehatan. Program ini diambil oleh tim kami karena senam
lansia diharapkan dapat memberikan kebugaran dan keceriaan
terhadap para lanjut usia di desa Lumbungkerep.
Lanjut usia (lansia)
adalah suatu tahap lanjut dari
proses kehidupan yang
ditandai dengan penurunan
kemampuan berbagai organ,
fungsi, dan sistem tubuh
secara alami. Mereka yang
nantinya akan menjadi lansia
harus diantisipasi mulai dari
sekarang. Sehingga tidak
lagi menjadi beban bagi
masyarakat. Antisipasi
tersebut salah satunya
dengan membuat para lanjut
usia tetap sehat dengan salah
satu cara nya adalah
melakukan kegiatan senam
sehat bagi lansia.
Tujuan dasar senam
lansia ini adalah untuk
membantu meningkatkan
kesehatan tubuh dan
kesehatan organ dalam kita
untuk tetap terjaga, karena
pola makan yang harus juga
diimbangi dengan olahraga
ringan untuk para lansia agar
terhindar dari segala macam
jenis penyakit yang
disebabkan umur yang sudah
mulai menua. Masyarakat
dapat mengetahui betapa
pentingnya kesehatan yang
harus dijaga untuk masa tua
nanti dengan pelaksanaan
senam lansia secara rutin.
Selain itu senam lansia itu
juga dapat meningkatkan
hubungan antar warga itu
sendiri. Sasaran dari senam
Latar Belakang
35
sehat lansia itu sendiri
adalah warga desa
Lumbungkerep yang berusia
menuju dan lanjut usia.
Kegiatan senam sehat lansia dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Rabu, 14 Agustus 2019
Pukul : 07:00-09:00
Tempat : Desa Lumbungkerep
Pelaksanaan senam
lansia ini dilaksanakan di
Desa Lumbungkerep yang
sasarannya adalah warga
yang berusia lanjut usia dan
menuju lanjut usia. Maksud
dilakukan program senam
sehat lansia ini adalah untuk
meningkatkan antusias
warga terutama lansia dalam
amenjga kesehatan
dikarenakan problematika
kesehatan fisik dan mental
lansia yang sering
mengalami permasalahan.
Antusias warga sangat luar
biasa. Karena mereka
bersedia berbondong-
bondong menuju ke tempat
yang telah di tentukan untuk
senam sehat.
Hasil dari pelaksanaan
program ini yaitu
terlaksananya kegiatan
senam sehat bagi lansia.
Tujuan dilakukannya
program ini adalah untuk
mengenalkan dan mengajak
warga mengikuti senam yang
dilakukan setiap hari rabu
pagi atau dapat dilakukan
pada saat posyandu lansia
secara rutin dan
Pelaksanaan Kegiatan
Hasil
36
berkelanjutan. Hasil yang
ingin dicapai adalah
meningkatnya kesadaran
lansia untuk menjaga
kesehatan dsn meningkatkan
kesejahteraan hidup. Yang
merupakan upaya
peningkatan kesegaran
jasmani lansia yang
jumlahnya terus bertambah.
Luaran program kerja ini
yang diharapkan agar
masyarakat setempat selalu
menjaga kesehatan baik
rohani maupun jasmani dan
mencegah dari bahaya
penyakit untuk masyarakat
yang sudah menuju usia
lanjut usia. Dengan adanya
program kerja ini,
masyarakat yang berusia
lanjut usia menjadi sehat dan
segar. Sehingga
kesejahteraan hidup
masyarakat lansia menjadi
bertambah.
Luaran
Dokumentasi
37
Pendampingan kegiatan Posyandu dan Posbindu yang
dilakukan pada kegiatan ini adalah kegiatan kegiatan yang
ditunjukkan guna meningkatkan kesehatan Ibu, balita, lansia, dan
masyarakat usia produktif di Desa Lumbungkerep.
4. Pendampingan Posyandu dan Posbindu
38
Posyandu balita dan
lansia adalah kegiatan yang
ditujukan untuk mendukung
peningkatan kesehatan Ibu
dan balita dan juga lansia,
sehingga tercipta masyarakat
yang sehat dan sejahtera.
Kegiatan posyandu meliputi
membantu kader dalam
kegiatan posyandu seperti
pencatatan, pengukuran berat
badan balita, pemberian
vitamin A, dan
pendampingan para Ibu
Balita, pengecekan tekanan
darah usia lansia,
pengecekan kesehatan lansia,
dan penggerakan senam
lansia.
Kemudian, Posbindu
adalah kegiatan yang
ditujukan untuk peningkatan
kesehatan untuk warga
berusia produktif hingga
lansia. Kegiatan posbindu
meliputi membantu kader
dalam pencatatan,
pengukuran tinggi badan,
pengukuran berat badan,
pengecekan tekanan darah,
pengecekan lemak tubuh dan
IMT.
a. Posyandu
Posyandu merupakan
kegiatan rutin yang
dilakukan di Desa
Lumbungkerep. Program
posyandu balita dan lansia
dilakukan rutin setiap
sebulan sekali. Pada waktu
pelaksanaan KKN kami,
program posyandu
dilaksanakan pada tanggal 6,
8, 10 dan 12 Agustus 2019 di
empat Posyandu yang
Latar Belakang
Pelaksanaan Kegiatan
39
berbeda, pertama di PKD
yang bertempat di samping
Kantor Desa, kedua di
Dukuh Lumbungkerep,
ketiga di Dukuh Mlilir, dan
yang keempat di Dukuh
Pojok.
b. Posbindu
Posbindu merupakan
kegiatan rutin dilakukan di
Desa Lumbungkerep.
Program posbindu dilakukan
dengan sasaran warga yang
berusia produktif yaitu usia
15-59 tahun. Program
Posbindu dilaksankan setiap
sebulan sekali yaitu pada
setiap tanggal 9 dengan
didampingi Bidan Desa dan
pegawai Puskesmas untuk
memberikan konsultasi.
Kegiatan posbindu dilakukan
di tempat PKD yang
sementara dialihkan di
Gedung PKK yang
bertempat di depan Kantor
Desa Lumbungkerep.
a. Posyandu
Posyandu merupakan
kegiatan rutin yang
dilakukan di Desa
Lumbungkerep. Kami
sebagai mahasiswa KKN
melakukan program
peningkatan fungsi
Posyandu. Salah satu tujuan
yang kami inginkan adalah
meningkatkan kesadaran
ibu-ibu Desa Lumbungkerep
terhadap pentingnya
kegiatan posyandu untuk
anak-anak mereka.
Program ini
dilaksanakan pada tanggal 6,
8, 10, dan 12 Agustus 2019
di di empat Posyandu yang
berbeda, pertama di PKD
yang bertempat di samping
Kantor Desa, kedua di
Hasil
40
Dukuh Lumbungkerep,
ketiga di Dukuh Mlilir, dan
yang keempat di Dukuh
Pojok. Pada pelaksanannya
program ini berjalan lancer,
kesadaran ibu-ibu setempat
akan pentingnya kesehatan
anak sangat baik, hal ini
dibuktikan dengan
banykanya anak-anak yang
dating ke posyandu. Setiap
posyandu mencapai sekitar
30 sampai 40 anak yang
melakukan cek kesehatan.
Kami dari KKN demi
mendukung kegiatan
meningkatkan kesadaran
ibu-ibu Desa Lumbungkerep
untuk mebawa anak-anaknya
ke posyandu memberikan
bantuan berupa pembuatan
mmt posyandu 1 hingga
posyandu 4 guna
memberitahukan lokasi
posyandu untuk setiap
dukuh.
Selain posyandu balita,
kegiatan juga dirangkap
dengan posyandu lansia.
Kegiatan posyandu lansia
dilaksankan bersama dengan
posyandu balita untuk setiap
dukuh. Kegiatan posyandu
lansia biasanya hanya
memberikan cek kesehatan
dan cek tekanan darah. Kami
dari KKN memberikan
pelatihan senam lansia.
Kegiatan ini disambut
antusias oleh warga lanjut
usia Desa Lumbungkerep.
b. Posbindu
Posbindu merupakan
salah satu program yang
berfungsi sebagai sarana
kesehatan masyarakat yang
berusia produktif. Program
kerja ini dilaksanakan pada
tanggal 9 Agustus 2019 di
Dukuh Lumbungkerep
tepatnya di depan Kantor
Desa Lumbungkerep. Dalam
pelaksanaannya berjalan
41
dengan lancer. Terdapat satu
pegawai Puskesmas dan
Bidan dari Lumbungkerep
serta dibantu dengan
Mahasiswa KKN untuk
melakukan pengukuran
tinggi badan, tes tekanan
darah, pengukuran lemak
tubuh, lemak perut, dan
IMT, serta melakukan
konsultasi.
Antusias warga berusia
produktif sangat tinggi
sekali, usia produktif dilihat
dari usia 15 hingga usia 59
tahun. Waktu pelaksaan
banyak sekali warga
Lumbungkerep yang baru
memulai ikut pengecekkan
dalam posbindu, karena
menyadari betapa
pentingnya menjaga
kesehatan demi mencegah
stroke dini.
a. Posyandu
Luaran dari program
pendampingan posyandu
adalah peningkatan fungsi
posyandu salah satunya
meningkatkan kesadaran
ibu-ibu Desa Lumbungkerep
serta warga lansia terhadap
pentingnya kegiatan
posyandu untuk anak-anak
mereka, serta pentingnya
pengecekan kesehatan
terhadap kesehatan warga
berusia lanjut.
b. Posbindu
Luaran dari program
posbindu adalah peningkatan
fungsi posbindu salah
satunya meningkatkan
Luaran
42
kesadaran warga
Lumbungkerep yang berusia
produktif untuk menjaga
kesehatan dan mencegah
stroke dini. Dengan adanya
kegiatan ini warga Desa
Lumbungkerep bisa
mengetahui indeks tekanan
darah, berat badan, lemak
tubuh, lemak perut, dan
IMT. Sehingga bisa
mengetahui makanan-
makanan apa saja yang bisa
dikonsumsi dan dilarang
demi menjaga kesehatan
tubuh.
Kegiatan Posyandu
Kegiatan Posbindu
Dokumentasi
43
PROGRAM EKONOMI
1. Pelatihan Pembuatan Telur Asin
44
Program kerja pelatihan pembuatan telur asin merupakan
program kerja dari tim KKN Lokasi Tahap 1 UNNES 2019 dalam
bidang Ekonomi. Program ini diambil oleh tim kami karena
dianggap penting dan berpeluang besar bagi masyarakat desa
Lumbungkerep dalam meningkatkan daya jual dari telur asin itu
sendiri.
Mengingat persaingan
yang semakin ketat,
mengakibatkan lapangan
pekerjaan semakin sempit.
Sehingga masyarakat harus
lebih cermat dalam
menciptakan peluang usaha
sendiri. Salah satu peluang di
Desa Lumbungkerep adalah
peternak bebek. Namun, hal
tersebut belum dimanfaatkan
dengan baik oleh masyarakat
sekitar, masyarakat sekitar
hanya berfokus pada
peternakannya, sedangkan
telurnya belum dikelola
dengan baik atau dapat
dibilang dijual sebagai telur
bebek murni. Jadi dalam hal
ini mereka belum
mengetahui bahwa
pembuatan telur asin ini
dapat berpeluang besar
meningkatkan pemasaran
telur bebek dari peternakan
bebek sekitar desa
Lumbungkerep.
Pelaksanaan program
pelatihan pembuatan telur
asin mempunyai tujuan
untuk meningkatkan nilai
Latar Belakang
Pelaksanaan Kegiatan
45
jual telur bebek dan
menambah daya tahan telur
bebek agar tidak cepat basi.
Pelatihan pembuatan telur
asin telah dilaksankan pada
tanggal 04 Agustus 2019 di
rumah salah satu warga
Dukuh Mlilir Desa
Limbungkerep. Kegiatan ini
diikuti oleh ibu-ibu sekitar
mlilir dengan penuh antusias
dan semangat.
Dalam proses
pelatihan pembuatan telur
asin ini di pandu oleh tim
KKN. Bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam
pembuatan telur asin antara
lain yaitu ember, air
secukupnya, 10 butir telur
bebek, 500 gram garam,
bubuk bata 1/8 ember. Cara
pembuatannya yaitu yang
pertama telur dibersihkan
terlebih dahulu dengan cara
digosok atau di sikat
secarahati-hati agar kulit
telur tidak retak. Campurkan
bubuk bata dengan garam
dan air secukupnya hingga
rata dan seperti pasta.
Lumuri telur dengan tanah
sampai menggumpal dan
berbentuk bulat hingga
menutupi telur dengan
sempurna. Masukkan dalam
ember satu persatu. Diamkan
sampai 12 hingga 14 hari.
Setelah proses selesai,
pisahkan telur dari adonan
batu bata, kemudian
bersihkan dengan cara di
cuci. Kukus telur selama 1
jam. Setelah itu tiriskan. Dan
telur siap disajikan. Proses
pelatihan pembuatan telur
asin ini diharapkan dapat
membantu baik itu peternak
bebek maupun warga sekitar
Lumbungkerep untuk
menambah kemampuan
dalam memanfaatkan telur
bebek menjadi telur asin,
46
serta memotivasi agar dapat
melihat peluang usaha sejeli
mungkin.
Hasil dari pelaksanaan
program ini yaitu warga
Lumbungkerep yang belum
memiliki usaha menjadi
termotivasi untuk membuat
usaha baru yaitu
bekerjasama untuk membuat
produk telur asin dan bagi
warga yang memiliki usaha
peternak bebek dapat
menginovasi usaha yang
telah ada, yaitu mengolah
telur bebek murni menjadi
telur asin. Dari hasil pretest
dan post test yang telah tim
kkn siapkan untuk di sebar
dan diisi warga
Lumbungkerep yang hadir
dalam pelatihan pembuatan
telur asin. Dapat dilihat
bahwa terjadi peningkatan
pengetahuan dan
kemampuan warga untuk
mengolah telur murni
menjadi telur asin. Selain itu
warga juga tertarik untuk
mengembangkan dan
membuka usaha baru.
Luaran program kerja ini diharapkan mampu untuk
mengembangkan usaha para peternak bebek dengan mengolah
telur bebek murni menjadi telur asin untuk menambah nilai jual
telur bebek dan mengawetkan telur bebek tersebut. Selain itu juga
dapat menciptakan peluang usaha baru yang nantinya dapat
Hasil
Luaran
47
membantu perekonomian sekitar desa Lumbungkerep dan
mengurangi angka pengangguran di desa tersebut.
PROGRAM LINGKUNGAN DAN KONSERVASI
Dokumentasi
1. Tanam Pohon
48
Program kerja tanam pohon merupakan salah satu program
kerja yang membawa identitas Universitas Negeri Semarang
sebagai universitas yang berwawasan konservasi.
Tanah daerah
Lumbungkerep yang sudah
mulai rapat dengan
bangunan rumah warga
membuat kurangnya
tanaman yang ditanam untuk
penghijauan di lingkungan
sekitar. Hal itu membuat
udara yang panas saat siang
hari di sekitar
Lumbungkerep. Sesuai
dengan visi UNNES untuk
menjadi Universitas yang
berwawasan konservasi,
kami menyusun program
kerja untuk melakukan
penanaman pohon yang
harapannya dapat membuat
lingkungan sekitar desa
Latar Belakang
49
Lumbungkerep semakin asri dan hijau
Pelaksanaan program
tanam pohon bertujuan untuk
menciptakan lingkungan
yang asri dan sejuk.
Pelaksanaan kegiatan
penanaman pohon ini
dilaksanakan pada tanggal
22 agustus 2019. Lokasi
untuk penanaman pohon
berada di berbagai tempat
yaitu Taman Cahaya Bintang
yaitu taman di depan balai
desa Lumbungkerep dan
lahan sekitar desa
lumbungkerep seperti Tegal
Krumpul, dan juga
diserahkan kepada kepala
desa Lumbungkerep untuk
mendistribusikannya kepada
warga yang ingin menanam.
Tanaman yang ditanaman
adalah 50 tanaman pucuk
merah, 25 pohon manga, 25
tanaman jambu biji, 125
pohon sengon, 25 pohon jati,
25 pohon sirsak, dan 25
pohon rambutan.
Proses penanaman ini
dilakukan bersama dengan
perangkat desa yang juga
membantu mencari lokasi
penanaman pohon yang
tepat. Diharapkan
penanaman pohon ini akan
menjadikan Desa
Lumbungkerep semakin
hijau, asri, dan sejuk.
Hasil dari pelaksanaan
program ini yaitu
tertanamnya tanaman hias di
Taman Cahaya Bintang desa
Lumbungkerep dan
penyerahan berbagai jenis
Pelaksanaan Kegiatan
Hasil
50
tanaman kepada pihak desa
Lumbungkerep dengan total
tanaman 300 tanaman yang
terdiri dari bibit tanaman
hias yakni pucuk merah,
tanaman buah seperti
rambutan, sirsak, jambu,
mangga dan tanaman kayu
seperti jati dan sengon untuk
didistribusikan ke
lingkungan desa
Lumbungkerep.
Luaran program kerja
ini diharapkan mampu untuk
menciptakan lingkungan
yang asri dan sejuk. Dengan
program tanam pohon ini,
udara yang dihasilkan dari
adanya tanaman pohon pun
menjadi lebih segar dan
taman – taman yang
ditanami tanaman hias
menjadi lebih indah yang
nantinya dapat membuat
pengguna taman tersebut
menjadi lebih nyaman.
Luaran
Dokumentasi
51
Pembuatan Website Desa atau Website Company Profile
merupakan solusi yang dapat dijadikan sebagai media informasi
dan komunikasi sehingga dengan mudah dapat memberikan
informasi kepada masyarakat. Ukuran keberhasilan suatu
2. Digitalisasi Desa
52
organisai sangat bergantung pada teknologi informasi yang dapat
membantu menyajikan suatu informasi yang baik.
Dunia informasi
berkembang secara pesat
ditandai dengan adanya
pemanfaatan internet yang
semakin membuat
masyarakat lebih
menggantungkan proses
yang lebih cepat dalam
menggali informasi maupun
pelayanan dari pejabat
pemerintahan. Desa
Lumbungkerep adalah salah
satu desa yang terdapat di
Kecamatan Wonosari
merupakan suatu Instansi
Pemerintahan Dalam Negeri
yang bergerak di bidang
pelayanan masyarakat yang
menurut hasil survey
Mahasiswa KKN Unnes,
pada Kantor Desa
Lumbungkerep sendiri
belum mempunyai website
desa yang khusus mengelola
mengenai pelayanan desa,
data statistik, dan potensi
desa secara online, sehingga
sedikit mengalami kendala
dalam sistem pengenalan
struktur organisasi, kegiatan-
kegiatan, lokasi yang saat ini
hanya dikenal masyarakat
sekitar.
Sehingga demi
menciptakan pelayanan yang
lebih efektif, kami
Mahasiswa KKN mengikuti
perkembangan teknologi
informasi, dengan tujuan
mempermudah mengenalkan
potensi-potensi, kegiatan-
kegiatan yang ada di Desa
Lumbungkerep serta
masyarakat mengetahui
perkembangan yang terjadi
di Desa Lumbungkerep
Latar Belakang
53
khususnya masyarakat
sekitar desa.
Membangun website
profil untuk Desa
Lumbungkerep yang
digunakan sebagai sarana
pengenalan Desa
Lumbungkerep kepada
Masyarakat luas. Pembuatan
website desa dilakukan
mulai dari awal pelaksanaan
KKN hingga sampai hari-
hari terakhir pelaksanaan
KKN. Dalam pembuatan
website ini membutuhkan
kerjasama dengan Kantor
Desa Lumbungkerep dalam
pengurusan surat menyurat
seperti SK, KTP, dan lain
sebagainya dalam hal
pengajuan pembuatan
domain kepada kominfo.
Pelaksanaan
pembuatan website desa diisi
degan berbagai menu seperti
profile, kelembagaan desa,
pelayanan, statistik, potensi
desa, transparansi, dan
regulasi.
Dalam menu profile
masyarakat bisa mengakses
mengenai visi dan misi,
sejarah desa, gambaran
umum desa, dan peta
wilayah. Selain itu dapat
pula mengakses mengenai
kelembagaan kepala desa,
sekretaris desa, perangkat
desa lainnya, dan BPD.
Dalam menu kelembagaan
desa dapat memberikan
informasi mengenai LPMD,
karang taruna, PKK,
Pelaksanaan Kegiatan
Hasil
54
LINMAS, dan sejumlah RT
dan RW di Desa
Lumbungkerep.
Sedangkan dalam
menu pelayanan menyajikan
informasi terkait syarat dan
cara pembuatan Akte
Kelahiran, Kartu Keluarga,
E-KTP, dan pengurusan
surat pindah. Selain itu
dalam menu statistik
memaparkan mengenai data
jumlah penduduk
keseluruhan maupun
penggolongan berdasarkan
pendidikan, pekerjaan, dan
agama. Dapat pula
memperoleh informai terkait
dengan potensi yang ada di
Desa Lumbungkerep seperti
produk intip, gethuk, telur
asin, batik, dan taman wisata
tegal krumpul.
Hingga dapat pula
mengakses mengenai
transaparansi APBDesa,
RKP Desa, dan RPJM Desa
dan menampilkan menu
regulasi.
Dengan dibuatnya
website Desa Lumbungkerep
ini diharapkan dapat
dilanjutkan memajukan
perkembangan dalam hal
Teknologi Informasi
khususnya untuk masyarakat
Desa Lumbungkerep itu
sendiri, dan umumnya bisa
untuk masyarakat luas.
Masyarakat bisa mengakses
berbagai informasi seperti
profil desa, kelembagaan
desa, pelayanan desa, data
statistik penduduk, dan lain
sebagainya.
Selain menyediakan
berbagai informasi, dengan
menyajikan tentang potensi
desa bisa pulsa memasarkan
Luaran
55
produk-produk potensi desa,
sehingga masyarakat luas
dapat mengetahui dan
meningkatkan pemasaran
produk. Selain potensi
produk home industry, ada
pula Taman Wisata Tegal
Krumpul, yang dalam
rencana akan diinovasi
menjadi kafe taman,
sehingga apabila informasi
mengenai taman ini bisa
diketahui masyarakat luas
dapat menambah
penghasilan untuk desa dan
masyarakat Desa
Lumbungkerep itu sendiri.
PROGRAM PENDUKUNG
Dokumentasi
Gerakan Nasional Baca Buku
56
Gerakan Nasional Orang Tua Membaca Buku (GERNAS
BAKU) kepada anak merupakan gerakan untuk mendukung
inisiatif dan peran keluarga dalam meningkatkan minat baca anak
melalui pembiasaan di rumah, di satuan pendidikan PAUD, dan
di masyarakat.
Gernas Baku
merupakan bagian dari
Gerakan Literasi Nasional
untuk menumbuhkan minat
baca. Gernas Baku ditujukan
untuk anak usia dini yang
pada umumnya belum
mampu membaca, dalam
rangka mendukung
pengembangan kemampuan
literasi anak melalui peran
orang tua. Melalui Gernas
Baku diharapkan dapat
terwujud pembiasaan baik di
lingkungan keluarga yang
akan mendorong tumbuhnya
Pelaksanaan Kegiatan
57
minat baca anak sejak dini.
Selain itu, kebiasaan ini
dapat mempererat hubungan
emosional antara anak
dengan orang tuanya.
Sasaran Gernas Baku adalah
orang tua, warga sekolah dan
masyarakat. Gernas Baku
dapat dilakukan di berbagai
tempat seperti satuan PAUD,
rumah dan komunitas. Tim
KKN melakukan
pendampingan terhadap
kegiatan kegiatan GERNAS
BAKU yang serempak
dilaksanakan 27 Juli 2019 di
TK Pertiwi 2
Lumbungkerep.
Dokumentasi
58
PENUTUP
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Lokasi Tahap I
UNNES Tahun 2019 di Desa Lumbungkerep Kecamatan
Wonosari Kabupaten Klaten selama 45 hari berjalan dengan
lancar. Tim KKN Lumbungkerep mendapatkan banyak pelajaran
tentang bermasyarakat seperti proses berjalannya posyandu,
PKK, berbaur dan membantu masyarakat. Masyarakat Desa
Lumbungkerep ikut berpartisipasi dalam setiap program sehingga
masyarakat dapat memperoleh manfaat dari program tersebut.
Program yang telah terlaksana meliputi 4 bidang yaitu
Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan dan lingkungan.
Kerjasama dan keterbukaan adalah fondasi terpenting untuk
melaksanakan program apapun. Oleh karena itu, warga dan Tim
KKN perlu menjalin silaturahmi agar terciptanya kerjasama dan
keterbukaan dalam hal pembangunan desa dan pelaksanaan
program KKN agar program terlaksana dengan baik dan lancar.
Kesimpulan
Saran