Upload
trinhnhu
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kumpulan ABSTRAK
Angkatan Ke – 5
Oleh:
Dyan Angesti, S.Kom., MM
PERBEDAAN ISIAN DATA TINDAKAN MEDIK PASIEN UMUM PADA
LEMBAR REKAM MEDIK DENGAN FORM TINDAKAN MEDIK APLIKASI DI
RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Stephania Herlina GN
ABSTRAK
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo Surabaya adalah salah satu
rumah sakit yang telah menerapkan sistem teknologi informasi. RSUD
Dr. Soetomo Surabaya dituntut untuk semakin meningkatkan profesionalisme kerja
petugas, sarana pendukung yang memadai dan mudah diakses sehingga mutu pelayanan
kesehatan dapat terus ditingkatkan, termasuk profesianalisme kerja petugas rekam medik
terutama dalam melakukan entry data tindakan medik. Karena entry data tindakan medik
pasien dapat mempengaruhi pendapatan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan perbedaan isian data tindakan medik pada lembar RM7 dengan form
tindakan medik pasien aplikasi instalasi teknologi informasi (ITI) di Instalasi Rawat Inap
Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode deskriptif komparatif.
Obyek penelitian difokuskan pada isian data tindakan medik pada berkas rekam medik
dan isian data tindakan medik pada form tindakan medik aplikasi.
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat
19 % perbedaan data tindakan medik pasien pada lembar rekam medik dengan form
tindakan medik aplikasi. Salah satu penyebabnya adalah belum adanya prosedur tetap
yang menjadi acuan bagi petugas rekam medik dalam melakukan entry data tindakan
medik pasien dan masih terdapat data tindakan medik yang belum terdaftar dalam form
tindakan medik aplikasi.
Kata kunci : Perbedaan, tindakan medik, lembar RM7.
EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PUSKESMAS DENGAN METODE PIECES
DI PUSKESMAS GEDONGAN MOJOKERTO
Amalinda Padmasari
ABSTRAK
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, sejak awal tahun 2010
Puskesmas Gedongan Mojokerto telah memanfaatkan teknologi komputer dengan
jaringan online dalam pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS).
Dengan SIMPUS ini, diharapkan kegiatan pencatatan, pengolahan data, dan pelaporan
menjadi lebih cepat, mudah dan efisien sehingga terjadi peningkatan-peningkatan yang
menurut Jogiyanto (1999) berhubungan dengan PIECES (Performance, Information,
Economic, Control/Security, Efficiency, Service). Dalam penelitian ini, yang dibahas
hanya aspek Efficiency waktu saja.
Sampel dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari observasi kecepatan
input data pasien oleh 2 orang petugas di Loket pendaftaran, 2 petugas di Poli
Umum/Lansia baik secara manual (rekam medis dan buku register) maupun dengan
SIMPUS komputerisasi sebanyak 10 kali per hari selama 3 hari berturut-turut sehingga
mendapat sampel sebanyak 60 untuk tiap variabel yakni kecepatan entri data secara
manual dan komputerisasi.
Hasil penelitian di loket pendaftaran dan di BP Umum menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara rata-rata waktu pelaksanaan input data pasien dengan
menggunakan komputer dengan rata-rata waktu pelaksanaan input data pasien dengan
cara manual dimana kecepatan input dengan menggunakan komputer lebih cepat
dibanding dengan kecepatan input dengan cara manual.
Kata Kunci : sistem informasi manajemen puskesmas, metode PIECES
EVALUASI PEMBERIAN KODE TINDAKAN MEDIK ATAU PROSEDUR
MENURUT ICD – 9 – CM DI INSTALANSI RAWAT JALAN
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Anggara Intar Nugraha
ABSTRAK
Tindakan Medik atau prosedur merupakan salah satu inti dari berbagai jenis
tindakan di sarana pelayanan kesehatan, termasuk di Rumah Sakit Daerah Dr. Soetomo
Surabaya. Di Instalansi Rawat Jalan pemberian kode tindakan medik dilakukan oleh
petugas rekam medis bagian koding. Dari data kesesuaian pengkodean yang dikumpulkan
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo ternyata masih sering ditemui pemberian
kode tindakan medik yang dilakukan oleh petugas rekam medis tidak sesuai dengan ICD
– 9 – CM bahkan antara tindakan medik yang ditulis oleh dokter dan kode yang diberikan
tidak sesuai, terlebih lagi masih sering ditemui adanya tindakan medik yang tidak dikode.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesesuaian pengkodean tindakan medik
menurut ICD – 9 – CM di Instalansi Rawat Jalan Dr. Soetomo.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode deskriptif melalui
pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 143 berkas rekam medis
yang dikirim dari poli ke Sub Bidang Rekam Medis Rawat Jalan pada bulan Juni 2010.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa evaluasi pengkodean dengan
ICD – 9 – CM di Instalansi Rawat Jalan dengan jumlah sampel sebanyak 143 diperoleh
persentase kode diagnosa yang tidak sesuai dengan ICD – 9 – CM sebesar 4,1% karena
kesalahan penulisan kode yang tidak sesuai dengan ICD – 9 – CM.
Kata Kunci : Berkas Rekam Medik, Pengkodean, International Clasification of
Diseases 9th Clinical Modification
EVALUASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PADA TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN INAP
DI RUMAH SAKIT MUJI RAHAYU
SURABAYA
Ayu Retno Ning Tyas
ABSTRAK
Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks padat
pakar dan padat modal. Pelayanan pasien yang berlangsung pada TPP belum memiliki
sebuah SOP yang masih mempunyai prosedur, sehingga pelayanan yang diberikan belum
terstruktur dengan baik. Untuk mendukung keberhasilan Rumah Sakit Muji Rahayu perlu
dikelola melalui pencapaian manajemen secara optimal salah satu upaya adalah adanya
bagan alur dan SOP dalam pelayanan pendaftaran rekam medis.
Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi SOP pada tempat
pendaftaran pasien rawat jalan dan inap di Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya. Manfaat
yang bisa diambil dari penelitian ini adalah sebagai masukan dalam upaya peningkatan
pelayanan rekam medis pada tempat pendaftaran pasien di Rumah Sakit Muji Rahayu
Surabaya.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode pengembangan dalam
kaitan tentang pembuatan SOP pada TPP, subyek penelitian adalah prosedur pendaftaran
pasien baru dan lama rawat jalan, serta pendaftaran rawat inap. Teknik analisa data
menggunakan kualitatif karena dalam penelitian ini menggunakaan proses berfikir
induktif berdasarkan kuesioner yang telah diberikan kepada petugas TPP dan rekam
medis.
Hasil dari kuesioner pelaksanaan prosedur rawat jalan dan inap, standar prosedur,
pentingnya SOP, manfaat SOP, dan alur pendaftaran rawat jalan dan inap untuk itu perlu
pembuatan bagan alur pasien rawat jalan dan inap serta SOP pada TPP.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa sesuai dengan alur dan prosedur pasien lama
dan baru dapat dibuatkan bagan alur serta SOP pasien baru, lama rawat jalan dan inap.
Kata kunci : Alur Pendaftaran, SOP pendaftaran, Tempat Pendaftaran Pasien.
ANALISIS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI
PADA INSTALASI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT AL-IRSYAD
SURABAYA
Cahya Dwi Intarianta
ABSTRAK
Rumah sakit sebagai salah satu tempat pelayanan dapat memberikan pelayanan
yang bermutu berdasarkan standar yang telah di tetapkan oleh Depkes. Dan diharapkan
pelayanan sebuah rumah sakit meningkat dan mempunyai potensi tinggi terutama di
bidang rekam medis khususnya dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Rekam
medis sebagai sumber informasi dalam pengolahannya harus tepat dan cepat. Untuk itu
digunakan alat yang dapat mempercepat jalannya pengolahan data rekam medis.
Penggunaan sistem komputerisasi sangat mendukung dalam menunjang kelancaran
memberikan pelayanan kepada pasien.
Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan dari sistem komputerisasi yang digunakan pada Instalasi Rawat Jalan di
Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya.
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan suatu tinjauan yang dimulai dari bulan Mei
sampai dengan Juni 2010, pada Tempat Pendaftaran Pasien Instalasi Rawat Jalan Rumah
Sakit Al-Irsyad Surabaya. Subyek penelitian ini adalah petugas rekam medis, sistem
komputerisasi yang digunakan pada instalasi rawat jalan, lima unit perangkat sistem
komputer pada tempat penerimaan pasien rawat jalan. Data dikumpulkan dengan teknik
observasi yang kemudian dilanjutkan dengan penelitian, dari sinilah kemudian data
diolah, dianalisa dan disajikan dalam bentuk tekstular.
Hasil dari penelitian menunjukkan data rekam medis pasien rawat jalan pada TPP,
penyimpanan data dan pelaporan telah dilaksanakan secara komputerisasi. Pada TPP data
yang diinputkan pada sistem komputerisasi masih terbatas pada data identitas pasien saja.
Jumlah petugas yang menginputkan dua orang, dan rata–rata waktu yang dibutuhkan
untuk menginputkan data pasien baru per berkas yaitu 98 detik dengan modus 78 detik,
untuk pasien lama 8, 91 detik dan modus 9 detik. Aplikasi yang digunakan untuk proses
data adalah Borland Delphi 3.0 serta didukung dengan My SQL Server sebagai database.
Jenis komputer yang digunakan yaitu Personal Computer (PC). Perangkat output yang
digunakan berupa, monitor display dan printer.
Dapat disimpulkan bahwa sistem komputerisasi pada TPP IRJ unit Rumah Sakit
Al-Irsyad Surabaya dapat dikatakan baik, hal ini ditinjau dari proses suatu sistem itu
berjalan, mulai dari pendaftaran, pembuatan laporan hingga proses pembayaran yang
semuanya terhubung dalam satu jaringan (LAN).
Kata kunci: Sistem Komputerisasi, Instalasi Rawat Jalan
KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS EKSTRA PARU TAHUN
2009 DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.
SOETOMO SURABAYA
Desita Binti Halimah
ABSTRAK
Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil penelitian lapangan tentang “Karakteristik
Penderita Tuberkulosis Ekstra Paru di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2009”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita TB ekstra paru
di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Soetomo Surabaya berdasarkan umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, domisili, lokasi TB, dan ada tidaknya TB paru tahun 2009.
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai kajian dalam memberikan gambaran suatu
keadaan atau karakteristik penderita TB ekstra paru.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Subyek
penelitian ini adalah berkas rekam medis penderita TB ekstra paru berdasarkan dari Kartu
Indeks Penyakit tahun 2009. Teknik analisis deskriptif dengan menggunakan distribusi
frekuensi pasien berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.
Hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan distribusi frekuensi
menunjukkan bahwa karakteristik yang dominan terkena TB ekstra paru berdasarkan
Kartu Indeks Penyakit tahun 2009 yaitu kategori umur 25-44 tahun, kategori jenis
kelamin yaitu laki-laki, kategori pendidikan yaitu SMA, kategori pekerjaan yaitu tidak
bekerja, kategori domisili yaitu di luar Surabaya, kategori lokasi TB yaitu Tuberkulosis
of bones and joints (A18.0), kategori ada tidaknya TB paru yaitu Tidak ada TB paru pada
penderita ekstra paru.
Kata Kunci : Karakteristik, TB ekstra paru.
GAMBARAN KARAKTERISTIK
BALITA PENDERITA DIARE TAHUN 2005-2009
DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
DR. H. MOH. ANWAR SUMENEP
Devy Meryl Aprelianti
ABSTRAK
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi
karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer
atau cair. Sampai saat ini penyakit diare merupakan salah satu penyebab tingginya
angka kesakitan anak di negara berkembang. Kejadian diare terjadi 2 sampai 8 kali
kejadian setiap tahun pada anak balita. Kebanyakan kejadian diare muncul pada dua
tahun pertama umur anak.
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan mengidentifikasi
karakteristik balita penderita diare berdasarkan (umur, jenis kelamin, berat badan,
status gizi, pemberian ASI penuh, pemberian susu tambahan, pendidikan ibu, dan
pekerjaan ibu) di IRNA RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep tahun 2005-2009.
Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini yaitu sebagai masukan dan
pertimbangan bagi perumusan kebijakan program kesehatan di IRNA RSUD dr. H.
Moh Anwar Sumenep.
Penelitian ini menggunakan penelitian observasional bersifat deskriptif yang
dilakukan pada bulan Mei – Juni 2010 dan dilaksanakan di Instalasi Rawat Inap anak
di RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep. Populasi dan sampel pada penelitian ini
adalah berkas rekam medis balita penderita diare tahun 2005-2009, obyek penelitian
difokuskan pada gambaran karakteristik balita sebagai variabel penelitian.
Dari hasil penelitian ditemukan balita penderita diare paling banyak pada
umur 1thn s/d < 2thn (60%), laki-laki (61,4%), berat badan 8kg (20,7%), status gizi
baik (51,03%), pemberian ASI tidak penuh (57,59%), tidak adanya susu tambahan
(56,9%), pendidikan ibu SMP (27,9%), dan pekerjaan ibu IRT (61,72%).
Kepada pihak rumah sakit disarankan untuk dapat meningkatkan kualitas
pelayanan serta melengkapi data-data pada berkas rekam medis dalam rangka
melaksanakan kebijakan program kesehatan.
Kata Kunci : diare, balita, gambaran karakteristik
EVALUASI KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN BERKAS REKAM
MEDIS RAWAT INAP KE SEKSI REKAM MEDIS YANG BERPENGARUH
TERHADAP PELAPORAN DI RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA
Dewi Indra Riswanti
NIM : 200711012
ABSTRAK
Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soetomo Surabaya selalu ingin memberikan
yang terbaik dalam hal pelayanan salah satunya adalah memiliki rekaman data yang
lazim disebut rekam medis. Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses
pelayanan yang diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien selama
pasien tersebut dirawat.
Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis dapat mengakibatkan
pembuatan pelaporan jadi terganggu. Manfaat dari penelitian ini merupakan masukan
dalam menghasilkan proses pengumpulan data sistem pelaporan rumah sakit.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan ketepatan waktu
pengembalian berkas rekam medis pasien keluar rumah sakit berdasarkan prosedur tetap
di RSUD Dr.Soetomo Surabaya.
Berdasarkan metodenya penelitian ini menggunakan study prospektif. Obyek
penelitian study prospektif difokuskan pada ketepatan waktu pengembalian berkas rekam
medis yang berpengaruh terhadap pelaporan di RSUD Dr.Soetomo Surabaya.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketepatan waktu pengembalian
berkas rekam medis di rawat inap memiliki persentase (30.92% %) sesuai dengan protap
yaitu 2X24 jam tidak tepat waktu (69.08%) keterlambatan pengembalian sangat
bervariasi yaitu : 3- 5 hari: 13.91%, 6-10 hari: 25.78%, 11- 15 hari: 19.07%, 16-20 hari:
10.31%, dan hal ini dapat mengakibatkan pengolahan data untuk pelaporan menjadi
terhambat. Ketidak tepatan waktu pengembalian berkas rekam medis adalah dokter
sebagai tenaga medis, penanggung jawab utama dalam mengisi berkas rekam medis
belum melengkapinya. Tenaga perawat belum menyelesaikan lembar asuhan
keperawatan, adanya kasus- kasus tertentu yang membutuhkan berkas rekam medis,
adanya pasien yang masuk rawat inap lagi. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan
dalam pembuatan laporan morbiditas pasien di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Kata kunci : Ketepatan waktu pengembalian, berkas rekam medis, pelaporan.
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA UNIT REKAM MEDIS BERDASARKAN
BEBAN KERJA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PUSDIK GASUM
PORONG
Edi Mulyono
ABSTRAK
Dalam mewujudkan kualitas pelayanan rumah sakit yang lebih baik, keberadaan
tenaga kerja sangat penting karena sukses rumah sakit ditentukan kompetensi, jumlah,
sikap dan perilaku tenaga yang bekerja. Kebutuhan tenaga perlu diperhatikan sebagai
upaya peningkatan kualitas rumah sakit termasuk kebutuhan tentang tenaga rekam medis.
Untuk itu diperlukan analisis kebutuhan tenaga yang sesuai dengan jenis kegiatan tenaga
rekam medis agar beban kerja tidak berlebihan yang mempengaruhi kinerja dalam
memberikan pelayanan. Namun pada kenyataan di lapangan beban kerja tidak sesuai
dengan jenis kegiatan. Dari pengamatan selama penelitian di Rumah Sakit
Bhayangkara Pusdik Gasum Porong diketahui bahwa bahwa beban kerja belum ideal
dengan jenis kegiatan sehingga banyak pekerjaan yang tidak bisa terselesaikan dalam
satu hari kerja dan mengakibatkan menumpuknya pekerjaan.Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis dan mengetahui kebutuhan tenaga pada Unit Rekam Medis
berdasarkan beban kerja serta mendeskripsikan beban kerja tersebut di Rumah Sakit
Bhayangkara Pusdik Gasum Porong. Manfaat penelitian ini adalah sebagai masukan bagi
institusi rumah sakit tentang kebutuhan tenaga rekam medis dalam upaya peningkatan
kualitas pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Gasum Porong.
Penelitian ini dirancang menggunakan metode deskriptif. Sasaran penelitian ini
adalah tenaga rekam medis yang bekerja di Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Gasum
Porong di Unit Rekam Medis periode bulan Mei s/d Juni 2010. Variabel penelitian ini
adalah jumlah kebutuhan tenaga unit rekam medis dan beban kerja tenaga rekam medis.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa : kebutuhan tenaga rekam medis untuk input
data membutuhkan 1 orang, filling 1 orang, searching 1 orang, dan pelaporan 1 orang.
Kata Kunci : kebutuhan jumlah tenaga, beban kerja, Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik
Gasum Porong.
KETERSEDIAAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN LAMA DALAM
MENDUKUNG PROSES PELAYANAN KESEHATAN
DI SILOAM HOSPITALS SURABAYA
Eko Lesmono Krisyanto
ABSTRAK
Untuk mengoptimalkan kualitas pelayanan suatu rumah sakit, perlu mengetahui
bagaimana penyelenggaraan pelayanan pertama kali yang diterima oleh pasien.
Pelayanan tersebut diberikan oleh petugas penerimaan pasien. Seperti halnya di Siloam
Hospitals Surabaya kecepatan dalam mencari serta mengirim berkas rekam medis ketika
dibutuhkan dalam mendukung proses pelayanan bermanfaat untuk peningkatan kualitas
pelayanan rumah sakit itu sendiri.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana ketersediaan berkas
rekam medis pasien lama dalam mendukung proses pelayanan kesehatan di Siloam
Hospitals Surabaya serta untuk menngidentifikasi faktor–faktor penyebab tidak
ditemukamnya berkas rekam medis dan menentukan faktor terbesar yang mengakibatkan
berkas rekam medis tidak ditemukan dalam rak penyimpanan berkas yang sesuai dengan
letaknya ketika dibutuhkan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif, yang dilaksanakan di Unit Rekam
Medis Siloam Hospitals Surabaya. Dengan sampel penelitian ini adalah berkas rekam
medis pasien lama yang berkunjung kembali. Instrument penelitiannya menggunakan
wawancara dengan menggunakan alat bantu berupa check list dan kuesioner.
Hasil dari penelitian ini diperoleh data dari perhitungan check list terdapat 31%
berkas yang tidak ditemukan dalam rak penyimpanan berkas yang sesuai dengan
letaknya, tidak ditemukannya BRM karena faktor manusia sebesar 36% dan faktor
metode sebesar 74%. Berdasar konsep awal penelitian yang menggunakan metode tulang
ikan, maka faktor manusia bukan merupakan penyebab paling dominan yang
mengakibatkan berkas tidak ditemukan dalam rak penyimpanan, faktor paling dominan
adalah faktor metode.
Kata Kunci : Ketersediaan berkas rekam medis, kualitas pelayanan rumah sakit
EVALUASI PERANCANGAN TEMPAT PENYIMPANAN
BERKAS REKAM MEDIS TERHADAP EFISIENSI
RUANG GERAK PETUGAS REKAM MEDIS
DI RUMAH SAKIT AL-IRSYAD SURABAYA
Endah Aprilia Suryanto
ABSTRAK
Perancangan tempat penyimpanan merupakan keserasian yang terjadi antara
manusia dengan sistem kerja, sehingga tenaga kerja dapat bekerja dengan baik dan
efisien. Perancangan tempat kerja haruslah disesuaikan dengan peranan dan fungsi pokok
dari komponen-komponen sistem kerja yang terlibat yaitu manusia, fasilitas/peralatan dan
lingkungan fisik kerja. Peranan manusia dalam hal ini didasarkan pada kemampuan dan
keterbatasannya terutama yang berkaitan dengan pengaturan tata letak fasilitas kerja dan
luas ruang gerak diperlukan dalam suatu kegiatan di tempat penyimpanan berkas rekam
medis (BRM).
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tempat penyimpanan berkas rekam
medis terhadap efisiensi ruang gerak dalam meningkatkan kinerja petugas rekam medis
di Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya. Adapun manfaat dari penelitian ini bagi rumah sakit
ialah sebagai bahan masukan untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi kinerja
petugas rekam medis dan dapat digunakan sebagai bahan kajian dan pertimbangan dalam
meningkatkan pelayanan rekam medis mengenai perancangan tempat penyimpanan
berkas rekam medis yang sesuai ketentuan ergonomi. Penelitian ini dirancang
menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini diutamakan pada perancangan tempat
penyimpanan berkas rekam medis secara ergonomi dan data antropometri petugas rekam
medis (daerah jangkauan kerja) yang merupakan variabel penelitian.
Dari hasil penelitian di unit rekam medis Al-Irsyad Surabaya, dengan
melakukan wawancara kepada 12 petugas rekam medis. 42% petugas menyatakan
kesulitan saat mengambil berkas rekam medis karena terbatasnya daerah jangkauan kerja,
67% petugas tidak merasa nyaman dan efisien bekerja di tempat penyimpananberka
srekam medis, 75% petugas mengalami kesulitan saat mengembalikan berkas rekam
medis karena terbatasnya daerah jangkauan kerja, 83% petugas menyatakan ruang gerak
atau jarak antar rak penyimpanan tidak sesuai dengan ketentuan ergonomi. Sedangkan
hasil pengisian lembar kuesioner dari 12 petugas rekam medis, pendapat petugas yang
paling tinggi prosentasenya yaitu 92% petugas menyatakan tidak efisien jarak ruang
gerak antar rak penyimpanan yang diletakkan saling berhadapan seluas 60 cm dan 83%
petugas menyatakan tidak efisien luas ruangan yang digunakan. Sebaiknya untuk
membuat atau merancang tempat penyimpanan berkas rekam medis secara ergonomi
yang sesuai dengan antropometri (dimensi tubuh) petugas rekam medis diketahui 2334
mm yang digunakan untuk tiap petugas rekam medis. Sebaiknya space ruang gerak
(jarak antar rak) pada tempat penyimpanan berkas rekam medis di IRJ dan IRNA ukuran
yang sesuai dengan antropometri petugas rekam medis dan secara ergonomi ialah 920,5
mm.
Kata Kunci : Perancangan tempat penyimpanan BRM, efisiensi ruang gerak petugas RM
iii
RANCANG BANGUN APLIKASI TRACER ELEKTRONIK
DI RUMAH SAKIT AL-IRSYAD SURABAYA
Femi Widiya Kusmayani
ABSTRAK
Tracer merupakan suatu berkas pengganti yang digunakan untuk menggantikan
posisi berkas rekam medik pasien yang saat itu sedang keluar dari tempat penyimpana,
baik untuk keperluan pengobatan maupun peminjaman oleh pihak-pihak tertentu. Dalam
tracer itu sendiri terdapat tempat untuk mencatat tempat dimana berkas rekam medik
tersebut dipinjam.
Tujuan dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk merancang dan membangun
aplikasi tracer elektronik di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya.
Penelitian ini menggunakan metode pengembangan, dengan subyek penelitian
adalah petugas rekam medis, serta buku peminjaman berkas rekam medis pada Instalasi
Rawat Jalan. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan
dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini berupa Program Aplikasi Tracer Elektronik dengan
menggunakan Visual Basic 6.0 serta SQL Server 2000 sebagai database. Program
Aplikasi Tracer ini terdiri dari 3 form input data, 1 form pilihan serta 1 form laporan.
Aplikasi ini dapat digunakan di Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya tepatnya di Instalasi
Rawat Jalan.
Kata kunci: Aplikasi Tracer Elektronik
PENGUMPULAN DATA SOSIAL
DENGAN PENDEKATAN TEKNOLOGI INFORMASI
MELALUI PENERAPAN APLIKASI PENERIMAAN PASIEN
Di Klinik Bersalin Ny. Hj. Sri Harti Suroso Surabaya
Firsti Dena Susanti
Abstrak
Pengolahan data pasien baik sosial maupun medik di Klinik Bersalin Ny.Hj.Sri
Harti Suroso masih dilakukan secara manual. Data sosial dimasukkan di bagian
penerimaan, sedangkan data medik dimasukkan di bagian pelayanan. Banyaknya pasien
yang datang dengan pelayanan yang secara manual dapat mengakibatkan pelayanan yang
diberikan dan informasi yang dihasilkan kurang optimal. Maka untuk mendapatkan hasil
yang baik diperlukan sistem yang terintergrasi. Mulai dari penerimaan pasien hingga
bagian pembayaran. Dengan adanya aplikasi yang terintergrasi, diharapkan dapat
mempermudah dan mempercepat fungsi pelayanan klinik khususnya di bagian
penerimaan pasien dan dapat menyediakan data sosial pasien yang optimal dan berguna
untuk pelayanan yang lain.
Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan data sosial pasien dengan pendekatan
teknologi informasi melalui rancang bangun aplikasi penerimaan pasien dengan
menggunakan visual basic 6.0 dan Structure Query Language (SQL) 2000 di Klinik
Bersalin Ny. Hj. Sri Harti Suroso, yang diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada
pasien dan data yang diperlukan menjadi optimal. Manfaat dari penelitian ini adalah
memberi masukan untuk bahan pertimbangan dalam acuan penerapan teknologi
informasi dan sistem informasi guna tercapainya manajemen informasi kesehatan yang
lebih baik serta memudahkan petugas penerimaan dalam melayani pasien yang
berkunjung di Klinik bersalin Ny.Hj.Sri Harti Suroso. Dengan menggunakan teknologi
informasi komputer sebagai media pengolahan data. Khususnya untuk menyediakan data
pasien.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian pengembangan,
subyek penelitian adalah buku kunjungan pasien, buku register KB, buku register kohort
bayi, buku kesehatan ibu dan anak.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan aplikasi ini,
data yang didapat dan diperlukan dapat menghasilkan informasi yang berguna.
Mempermudah serta mempercepat pelayanan yang ada di Klinik Bersalin Ny.Hj.Sri Harti
Suroso.
Kata Kunci : Aplikasi penerimaan pasien, pelayanan cepat, informasi sosial
PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS TENTANG KOMPETENSI
REKAM MEDIS BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN No: 377/Menkes/SK/III/2007
(Di Rumah Sakit Onkologi Surabaya)
Gilang Sanjaya
ABSTRAK
Kompetensi petugas rekam medis dapat dilihat dari cara kerja petugas, motivasi,
keterampilan dan kemampuan dalam melaksankan tugas-tugas yang diberikan baik yang
sudah diberikan oleh atasan ataupun yang sudah menjadi kewajiban sebagai petugas
rekam medis.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan petugas rekam medis
tentang kompetensi rekam medis khususnya kompetensi 3 yaitu manejemen rekam medis
dan informasi kesehatan berdasarkan Surat Keputusan Menteri kesehatan No:
377/Menkes/SK/III/2007 di Rumah Sakit Onkologi Surabaya. Manfaat yang dapat
diambil dari dilaksanakannya penelitian ini bagi peneliti adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan lebih luas tentang kompetensi perekam medis yang sesuai
Surat Keputusan Menteri kesehatan No: 377/Menkes/SK/III/2007.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek
penelitian dari penelitian ini adalah petugas rekam medis di rumah sakit Onkologi
Surabaya pada bulan juli 2010.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kompetensi yang dimiliki
petugas rekam medis di rumah sakit Onkologi Surabaya sudah sesuai Surat Keputusan
Menteri kesehatan No: 377/Menkes/SK/III/2007, berdasarkan hasil penelitian tentang
pengetahuan perekam medis khususnya kompetensi perekam medis ketiga yaitu
manejemen rekam medis dan informasi kesehatan dari 5 responden diperoleh kriteria
terbanyak adalah baik, dan berdasarkan dari hasil kuesioner yang terdapat pada 11 sub
kompetensi ke-3 tentang manejemen rekam medis dan informasi kesehatan menyatakan bahwa
pengetahuan petugas rekam medis di Rumah Sakit Onkologi Surabaya sudah baik. Saran
yang diberikan adalah diadakan pelatihan melalui pendidikan formal, maupun pelatihan-
pelatihan tentang kompetensi perekam medis.
Kata Kunci : pengetahuan, kompetensi, SK Menkes No: 377/Menkes/SK/III/2007
ANALISA FAKTOR-FAKTOR KETIDAKTEPATAN PENDISTRIBISUSIAN
BERKAS REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT ADI
HUSADA KAPASARI SURABAYA
Murdiono Iwan Seputro
ABSTRAK
Pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan adalah bagian dari
penyelenggaraan rekam medis yang merupakan suatu kegiatan pengiriman berkas rekam
medis ke semua poliklinik di instalasi rawat jalan dalam upaya untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kepada pasien. Namun pada kenyataan di lapangan, sering terjadi
ketidaktepatan dalam pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan ke poliklinik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor ketidaktepatan
pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan di Rumag sakit Adi Husada Kapasari
Surabaya. Manfaat yang bisa di ambil dari penelitian ini adalah sebagai bahan evaluasi
untuk peningkatan pelayanan rekam medis tentang pendistribusian berkas rekam medis
ke poliklinik di rawat jalan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian
pengamatan (observasi). Obyek penelitian di fokuskan pada analisa faktor-faktor
ketidaktepatan pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan di Rumag sakit Adi
Husada Kapasari Surabaya.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketidaktepatan dalam
pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan selama bulan maret s/d bulan mei 2010
sebanyak 407 berkas dengan persentase (23%) dari total ketepatan sebanyak 18038
berkas dan total pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan sebanyak 18445 berkas
yang disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu Berkas rekam medis rawat jalan tidak ada di
rak penyimpanan (berkas rekam medis hilang), tidak adanya tracer (petunjuk pada berkas
rekam medis) dan Sering terjadi miss communication (salah komunikasi/informasi) antara
petugas TPPRJ dengan petugas rekam medis dalam pendistribusian berkas rekam medis.
Kata kunci : Ketidaktepatan pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan.
KETERSEDIAAN DATA PELAYANAN MEDIS
MELALUI APLIKASI PELAYANAN MEDIS PASIEN
(Studi Kasus Di Klinik Bersalin Ny. Hj. Sri Harti Suroso Surabaya)
Hendra Triwahono
ABSTRAK
Pendayagunaan TI secara menyeluruh pada instansi pelayanan kesehatan akan
semakin memudahkan pelayanan. Akan tetapi pada kenyataannya, instansi pelayanan
kesehatan masih belum sepenuhnya mendayagunakan TI. Pada sebagian besar instansi
pelayanan kesehatan, komputerisasi baru menyentuh transaksi keuangan dan administrasi
tagihan. Sementara itu, proses lainnya seperti: dokumentasi data pasien, dokumentasi
rekam medis, tindakan dokter, dan hasil pemeriksaan belum tersentuh TI.
Penyelenggaraan rekam medis di Klinik Bersalin Ny. Hj. Sri Harti Suroso masih
dilakukan secara manual mulai pengisian data pasien, diagnosa penyakit, tindakan yang
dilakukan, sampai proses pembuatan pelaporan dan penyimpanan berkas. Untuk
mengatasi hal tersebut diadakan penelitian dengan tujuan untuk menyediakan data
pelayanan medis melalui aplikasi pelayanan medis pasien.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian
pengembangan sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara
dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini adalah flowchart aplikasi pelayanan medis, aplikasi
pelayanan medis, menyediakan data pelayanan medis di Klinik Bersalin Ny. Hj. Sri Harti
Suroso serta pembuatan buku manual untuk panduan menjalankan aplikasi pelayanan
medis di Klinik Bersalin Ny. Hj. Sri Harti Suroso. Di dalam aplikasi pelayanan medis
terdapat beberapa perubahan dalam pelaksanaan sistem rekam medis di klinik bersalin.
Penggunaan kode diagnosa untuk mempermudah pengelolaan diagnosa tindakan, selain
itu juga terdapat keterangan petugas yang melaksanakan pelayanan medis. Keberhasilan
dalam pelaksanaan sistem dengan aplikasi klinik bersalin ini tidak lepas dari komitmen
pihak manajemen klinik bersalin.
Kata kunci : Aplikasi pelayanan medis, data medis, pelayanan
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PETUGAS TERHADAP
KEPUASAN KERJA PETUGAS REKAM MEDIS
DI RUMAH SAKIT ONKOLOGI SURABAYA
Hosea Italia Kartika
ABSTRAK
Motivasi Kerja adalah sesuatu yang mendorong individu untuk
melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan atau misi yang diinginkan atau dengan kata
lain pendorong semangat kerja. Sedangkan kepuasan kerja adalah cerminan perasaan
seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dengan
kepuasan kerja petugas rekam medis serta hubungan diantara keduanya di Rumah Sakit
Onkologi Surabaya. Variabel bebas (x) adalah motivasi kerja berdasarkan kebutuhan
untuk mencapai sukses, kebutuhan dalam menjalin hubungan yang akrab dengan orang
lain, dan kebutuhan untuk menguasai dan mempengaruhi orang lain. Variabel terikat (y)
adalah kepuasan kerja berdasarkan kerja secara mental menantang, ganjaran yang pantas,
kondisi kerja yang mendukung, rekan kerja yang mendukung dan kesesuaian pribadi
dengan pekerjaan. Subyek penelitian adalah seluruh petugas rekam medis.
Penelitian ini menggunakan suatu metode analisa deskriptif korelasional
Spearman’s dengan maksud untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dengan
kepuasan kerja petugas rekam medis. Didapatkan hasil yang signifikan antara motivasi
kerja dengan kepuasan kerja dengan koefisien korelasi 0.564 dan keeratan hubungan
tersebut dinyatakan sedang.
Kata Kunci : Motivasi, Kepuasan, Rekam Medis
PEMBUATAN LAPORAN INDEKS PENYAKIT
DENGAN PENDEKATAN TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI
PENERAPAN APLIKASI PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH
SAKIT AL-IRSYAD SURABAYA
Laelatul Ma’rufah
ABSTRAK
Teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat seiring perkembangan ilmu
pengetahuan, serta tingkat kebutuhan manusia akan sesuatu yang lebih mudah. Teknologi
juga semakin banyak berkembang serta dimanfaatkan pada berbagai bidang termasuk
bidang kesehatan, yang dapat kita lihat pada berbagai pelayanan di rumah sakit, termasuk
pelayanan rekam medis. Rekam medis merupakan sumber data yang dapat menghasilkan
informasi, jika telah melalui tahap pengolahan. Salah satu bentuk pengolahan data rekam
medis adalah dengan membuat daftar indeks penyakit, yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pencarian berkas rekam medis dengan diagnosa tertentu. Pada Rumah Sakit
Al-Irsyad Surabaya, kegiatan indeksing penyakit belum dilaksanakan karena kurangnya
pemahaman petugas tentang manfaat dari sebuah daftar indeks penyakit. Sebagai
akibatnya, untuk pencarian berkas rekam medis tertentu, dilaksanakan secara manual
dengan mencari satu per satu. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk membuat
indeks penyakit melalui sebuah aplikasi dengan menggunakan visual basic 6.0 pada
Rumah sakit Al-Irsyad Surabaya.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, dengan subyek isi dari berkas
rekam medis. Variabel penelitian terdiri dari data rekam medis dan aplikasi indeks
penyakit, yang keduanya merupakan variabel bebas, serta laporan indeks penyakit yang
menjadi variabel terikat.
Hasil dari penelitian ini adalah media baru berupa aplikasi indeks penyait yang
dapat digunakan di Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya. Oleh karena itu penulis
menyarankan agar aplikasi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal serta dilakukan
sosialisasi, pelatihan serta evaluasi pada petugas yang menggunakan aplikasi ini.
Kata kunci: Indeks penyakit, aplikasi
WAKTU PENGIRIMAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT JALAN
BERDASARKAN SASARAN MUTU REKAM MEDIS
DI SILOAM HOSPITALS SURABAYA
Lia Dwi Rahmawati
ABSTRAK
Dalam meningkatkan mutu pelayanan rekam medis Siloam Hospitals Surabaya
mempunyai sasaran mutu rekam medis. Salah satu sasaran mutu rekam medis adalah
waktu pengiriman berkas rekam medis ke rawat jalan maksimal atau ≤ 6 menit dengan
target 60%. Di dalam pengiriman berkas rekam medis berdasarkan sasaran mutu rekam
medis terdapat rincian kegiatan mulai dari permintaan sampai dengan pengiriman berkas
rekam medis ke rawat jalan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan waktu pengiriman berkas rekam
medis pasien lama rawat berdasarkan sasaran mutu rekam medis. Manfaat penelitian ini
adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan rekam medis mengenai pengiriman berkas
rekam medis.
Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian metode deskriptif yang
menggambarkan waktu pengiriman berkas rekam medis pasien lama rawat jalan.
Berdasarkan jumlah populasi pengiriman berkas rekam medis yang keluar sesuai
permintaan pasien lama rawat jalan mulai tanggal 18 Mei- 17 Juni 2010 dengan
perhitungan jumlah sampel didapatkan 374 pengiriman berkas rekam medis pasien lama
rawat jalan.
Hasil dari penelitian ini adalah persentase waktu pengiriman berkas rekam medis
yang tidak sesuai sasaran mutu rekam medis (> 6 menit) sebesar 57% lebih tinggi
dibandingkan yang sesuai sasaran mutu rekam medis (≤ 6 menit) sebesar 43% dari target
60% sehingga yang belum memenuhi target 60% sebesar 17%. Berdasarkan waktu
pengiriman berkas rekam medis yang sesuai sasaran mutu rekam medis (≤ 6 menit)
didapatkan waktu proses batas maksimal penulisan ID pasien pada tracer adalah 46 detik,
pengambilan berkas rekam medis adalah 1 menit 9 detik, pengisian lembar pengiriman
kemudian entry pada sistem komputer adalah 1 menit 10 detik, dan pengiriman berkas
rekam medis ke rawat jalan adalah 2 menit 55 detik.
Kata kunci : Pengiriman Berkas Rekam Medis, Sasaran Mutu Rekam Medis
MORTALITAS PENDERITA TUBERKULOSIS PARU BERDASARKAN
KODE KLASIFIKASI PENYAKIT ICD-10 DI RAWAT INAP PARU
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA TAHUN 2009
Manro Ompusunggu
ABSTRAK
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang menjadi masalah kesehatan
Indonesia, bahkan menjadi penyebab kematian utama dari golongan penyakit infeksi.
Data Departemen Kesehatan pada tahun 2001 di Indonesia terdapat 50.443 penderita
tuberkulosis paru BTA (+) yang diobati ( 23% dari perkiraan penderita tuberkulosis BTA
(+). Tiga perempat dari kasus berusia 15-49 tahun dan baru 20% yang tercakup dalam
program pemberantasan tuberkulosis yang dilaksanakan pemerintah (Buku Ajar Ilmu
Penyakit Paru, 2004). Berdasarkan data yang didapatkan dari rawat inap paru RSUD Dr.
Soetomo, jumlah penderita tuberkulosis paru pada tahun 2009 sebanyak 208 penderita.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif, pada
mortalitas penderita tuberkulosis paru (A16.2) pada umur 15-49 tahun menggunakan
persentase mortalitas penderita tuberkulosis paru berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan
dan domisili.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari 208 penderita
tuberkulosis paru di rawat inap paru RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2009 terdapat
15 mortalitas penderita pada umur 15-49 tahun, dengan rincian: jumlah mortalitas
penderita tuberkulosis paru pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 11 penderita atau
sebesar 73%, pada pekerja swasta sebanyak 8 penderita atau sebesar 53% dan domisili
Surabaya sebanyak 9 penderita atau sebesar 67%.
Kata Kunci : Mortalitas, Penderita Tuberkulosis Paru(A16.2), Umur 15-49 tahun
ANALISA FAKTOR-FAKTOR KETIDAKTEPATAN PENDISTRIBISUSIAN
BERKAS REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT ADI
HUSADA KAPASARI SURABAYA
Murdiono Iwan Seputro
ABSTRAK
Pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan adalah bagian dari
penyelenggaraan rekam medis yang merupakan suatu kegiatan pengiriman berkas rekam
medis ke semua poliklinik di instalasi rawat jalan dalam upaya untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kepada pasien. Namun pada kenyataan di lapangan, sering terjadi
ketidaktepatan dalam pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan ke poliklinik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor ketidaktepatan
pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan di Rumah sakit Adi Husada Kapasari
Surabaya. Manfaat yang bisa di ambil dari penelitian ini adalah sebagai bahan evaluasi
untuk peningkatan pelayanan rekam medis tentang pendistribusian berkas rekam medis
ke poliklinik di rawat jalan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian
pengamatan (observasi). Obyek penelitian di fokuskan pada analisa faktor-faktor
ketidaktepatan pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan di Rumah sakit Adi
Husada Kapasari Surabaya.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa total keseluruhan berkas rekam medis
yang di distribusikan ke poliklinik sebanyak 18445 berkas. Berkas rekam medis yang
mengalami ketidaktepatan selama bulan Maret s/d bulan Mei sebanyak 407 berkas (23%)
dari total ketepatan sebanyak 18038 berkas (77%) maka kinerja Rumah Sakit Adi Husada
Kapasari Surabaya belum maksimal karena masih di bawah standar yang di buat
DEPKES RI, 2005 yaitu 90% yang disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu berkas rekam
medis rawat jalan tidak ada di rak penyimpanan (berkas rekam medis hilang), Tidak
adanya petunjuk/tracer pada berkas rekam medis rawat jalan yang dipinjam dan Sering
terjadi miss communication (salah komunikasi/informasi/persepsi) antara petugas TPPRJ
dengan petugas rekam medis.
Kata kunci : Distribusi berkas rekam medis , faktor Ketidaktepatan
EVALUASI PERMINTAAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT
JALAN BERDASARKAN FREKUENSI KUNJUNGAN PASIEN
LAMA DI SILOAM HOSPITALS SURABAYA
Ndari Setiyani
200711031
ABSTRAK
Siloam Hospitals Surabaya adalah salah satu rumah sakit swasta yang telah
menerapkan pencapaian sasaran mutu pelayanan rekam medis untuk dapat meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan masyarakat. Hal ini terlihat dengan adanya pengiriman untuk
permintaan berkas rekam medis pasien lama ke unit rawat jalan dalam waktu maksimal 6
menit. Dengan sistem penyimpanan berkas rekam medis secara terpusat (sentralisasi) dan
petugas tidak hanya melayani permintaan unit rawat jalan saja, melainkan permintaan
untuk unit lain seperti rawat inap, fisioterapi, bahkan unit rawat darurat. Sehingga dapat
membuat kinerja petugas kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
permintaan berkas rekam medis rawat jalan berdasarkan frekuensi kunjungan pasien
lama. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan
untuk meningkatkan pelayanan petugas rekam medis baik dari sumber daya manusia
maupun sarana dan prasarananya, terutama dalam hal pendistribusian berkas rekam
medis.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif evaluatif yang dikhususkan
untuk mendeskripsikan permintaan berkas rekam medis rawat jalan berdasarkan
frekuensi kunjungan pasien lama di Siloam Hospitals Surabaya. Data yang diperoleh
selanjutnya akan dianalisis secara kuantitatif.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jumlah permintaan berkas rekam
medis pasien lama rawat jalan pada shift pagi adalah pada hari Senin sebesar 121 berkas
(21%). Permintaan berkas rekam medis 1 jam paling tinggi terdapat pada hari Sabtu
sebesar 5,0%. Rata-rata waktu permintaan berkas rekam medis tinggi shift pagi adalah
pada jam ke -3 (pukul 09.01 – 10.01) dan jam ke -5 yang berkisar antara pukul 11.01 –
12.01. Sedangkan jumlah permintaan berkas rekam medis pasien lama rawat jalan pada
shift sore adalah pada hari Senin sebesar 108 berkas (23%). Permintaan berkas rekam
medis 1 jam paling tinggi terdapat pada hari Senin dan Kamis sebesar 6,6%. Rata-rata
waktu permintaan berkas rekam medis tinggi shift sore adalah pada jam ke -5, yang
berkisar antara pukul 18.01 – 19.01.
Kata Kunci : Permintaan berkas rekam medis rawat jalan, frekuensi kunjungan pasien
lama, Siloam Hospitals Surabaya.
EVALUASI PELAKSANAAN PELEPASAN INFORMASI
KESEHATAN PASIEN BERDASARKAN
PERMENKES 269/MENKES/PER/III/2008
(Di Rumah Sakit Onkologi Surabaya)
Niki Natalia Dewi
ABSTRAK
Telah diketahui secara umum, berkas rekam medis adalah milik sarana pelayanan
kesehatan, namun isi yang terdapat didalamnya adalah milik pasien. Ringkasan
informasi rekam medis dapat diberikan, dicatat ataupun dicopy oleh pasien atau orang
lain yang diberi kuasa, dan juga atas persetujuan tertulis pasien, serta keluarga pasien
yang berhak atas informasi kesehatan pasien tersebut. Dari data yang diperoleh di Rumah
Sakit Onkologi Surabaya masih ditemukannya formulir klaim asuransi kesehatan yang
tidak disertai surat kuasa dan tanda tangan dalam pengajuan klaim kesehatan oleh pasien.
Hal inilah yang memacu peneliti untuk mengevaluasi pelepasan informasi kesehatan
terkait pengajuan formulir klaim kesehatan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi pelaksanaan
pelepasan informasi kesehatan pasien berdasarkan PerMenkes 269/MenKes/Per/III/2008
dan Standar Operasional Prosedur. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan mutu pelayanan informasi kesehatan dan dapat digunakan untuk evaluasi
dalam pelaksanaan pelepasan informasi kesehatan di Rumah Sakit Onkologi Surabaya.
Penelitian ini dirancang menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Obyek
penelitian difokuskan pada pelaksanaan pelepasan informasi kesehatan oleh petugas yang
merupakan variabel bebas penelitian ini, sedangkan PerMenkes
269/MenKes/Per/III/2008 sebagai variabel terikat.
Hasil penelitian yang didapat dari data selama periode bulan Mei 2010 terdapat
pelaksanaan pengajuan formulir klaim asuransi sebanyak 41 formulir klaim di Rumah
sakit Onkologi Surabaya. Sebanyak 35 pengajuan formulir klaim asuransi kesehatan
(85%) sesuai (disetai Surat kuasa dan tanda tangan) dan 6 pengajuan klaim asuransi
kesehatan (15%) tidak sesuai (tidak ada surat kuasa dan tanda tangan). Maka peneliti
memberi implikasi dan saran untuk petugas, agar membuat pemberitahuan atau informasi
kepada pasien dan melakukan verifikasi secara intensif (melakukan pengoreksian secara
ketat) agar data yang akan diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Kata Kunci : PerMenKes 269/MenKes/III/2008, Informasi Kesehatan, Asuransi
INTENSITAS KEBISINGAN DAN PENCAHAYAAN PADA UNIT REKAM
MEDIS DIRUMAH SAKIT BHAYANGKARA PUSDIK GASUM
PORONG SIDOARJO
Pujianto
ABSTRAK
Penelitian ini untuk mengetahui intensitas kebisingan dan pencahayaan di tiap-tiap
unit rekam medik. Dengan jenis kerja yang membutuhkan ketelitian maka sangat
membutuhkan situasi yang nyaman. Pencahayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan
situasi yang tenang dalam bekerja tidak terganggu dan produktivitas terjaga bahkan
meningkat. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini memotivasi peningkatan kerja
di Rumah Sakit dan mengevaluasi program kesehatan dan keselamatan kerja yang
menitikberatkan pada kebisingan dan pencahayaan yang sudah diterapkan di Rumah
Sakit.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Subyek penelitian pada kondisi lingkungan dan petugas rekam medik. Pengumpulan data
melalui lembar observasi dengan menggunakan alat Luksmeter untuk pencahayaan dan
sound level meter untuk kebisingan.
Hasil yang diperoleh setelah dianalisis secara normatif (dibandingkan dengan
peraturan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996) yaitu
intensitas kebisingan melebihi batas baku yaitu 55 db, dan intensitas pencahayaan kurang
dari nilai ambang batas pencahayaan yaitu 300 luks. Untuk kebisingan, di Unit
Penerimaan berkisar 81-83db,Unit penyimpanan 1 berkisar 73-82db, Unit Penyimpanan 2
berkisar 80-81db dan Unit pengolahan data berkisar 81-83db. Sedangkan untuk
pencahayaan, di setiap unit rekam medik masih berada di bawah ambang batas dengan
waktu pengambilan data pukul 14.25 hingga 18.51 WIB.
Hasil dari pengukuran ini dapat disimpulkan bahwa intensitas kebisingan yang
terjadi pada unit rekam medik melebihi Baku tingkat kebisingan yang berdasarkan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996, sedangkan
pencahayaannya kurang dari nilai standart minimum dari peraturan Menteri Perburuhan
no. 7 Tahun 1964. Oleh karena itu disarankan agar diberi pengendalian terhadap sumber
bising yaitu dengan pengendalian teknik pada saluran transisi dan pengendalian admin
pada petugas. Sedangkan untuk pencahayaan dikendalikan dengan ditingkatkan
penerangan, sesuai dengan jenis pekerjaan, luas ruangan dan fungsi ruangan.
Kata kunci : Intensitas kebisingan dan pencahayaan, pengendalian resiko, Peningkatan
Produktivitas.
PEMBUATAN LAPORAN MELALUI SOFTWARE APLIKASI
REGISTRASI PASIEN RAWAT JALAN
BERBASIS MICROSOFT ACCESS 2003
(Puskesmas Peneleh Surabaya)
Raden Vivin Wijayanti
ABSTRAK
Aplikasi registrasi pasien rawat jalan merupakan sebuah aplikasi penyelenggaraan
rekam medis secara komputerisasi di Puskesmas Peneleh yang dibuat dengan
menggunakan Microsoft Access 2003. Penelitian ini bertujuan mampu membuat
pelaporan melalui aplikasi registrasi pasien rawat jalan. Manfaat yang dapat diperoleh
untuk pembanding dalam penerapan teknologi informasi dan mempermudah pemberian
pelayanan kepada pasien di Puskesmas Peneleh Surabaya. Penelitian ini menggunakan
metode pengembangan dengan subjek penelitian buku register pasien . Dalam penelitian
ini teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Sedangkan alur
sistem menggunakan alur manual pelayanan pasien. Hasil dari penelitian ini adalah
aplikasi register pasien rawat jalan dimana aplikasi tersebut mampu menghasilkan
laporan kunjungan pasien, laporan rekapan kunjungan pasien dan laporan grafik
kunjungan pasien sehingga dapat diterapkan di Puskesmas Peneleh.
Kata kunci : Aplikasi Registrasi Pasien Rawat Jalan
EVALUASI PEMBERIAN KODE PENYAKIT BERDASARKAN KEPMENKES
RI NOMOR 50 TAHUN 1998 DI RUMAH SAKIT ONKOLOGI SURABAYA
Redy Herdian
ABSTRAK
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada didalam rekam medis harus diberi
kode ICD-10 yang akurat. Tenaga medis sebagai pemberi kode bertanggung jawab atas
keakuratan kode dari suatu diagnosis yang sudah ditetapkan oleh tenaga medis.
Keakuratan pemberian kode ICD-10 oleh petugas rekam medis sebagai proses kendali
mutu pelayanan yang ada di rumah sakit akan turut berpengaruh terhadap mutu pelayanan
yang ada di rumah sakit.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ketepatan pemberian kode penyakit
berdasarkan ICD-10 pada lembar kontrol/RM4 berkas rekam medis pasien baru di
Rumah Sakit Onkologi Surabaya. Manfaat yang dapat diambil dari dilaksanakannya
penelitian ini bagi peneliti adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang
pemberian kode penyakit berdasarkan ICD-10 dan untuk tambahan ilmu tentang ICD-10.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode deskriptif melalui
pendekatan cross sectional. Subjek penelitian dari penelitian ini adalah seluruh lembar
kontrol/RM4 berkas rekam medis pasien baru pada bulan Maret 2010 yang telah diberi
kode ICD-10 yang berjumlah 340 berkas rekam medis.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 340 berkas rekam medis
pasien baru yang dijadikan subjek penelitian diperoleh persentase pemberian kode ICD-
10 yang tepat sebesar 80% dan persentase pemberian kode ICD-10 yang kurang tepat
sebesar 9% sedangkan persentase untuk kategori tidak lengkap sebesar 11%. Dari
pemberian kode ICD-10 yang kurang tepat ternyata tingkat kesalahan terbanyak
ditemukan pada penyakit Fibro Cystic Disease. Implikasi dari hasil penelitian ini apabila
tidak segera dilakukan perbaikan dan langkah-langkah konkrit dalam proses pemberian
kode penyakit berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit Onkologi Surabaya dapat
mengakibatkan kualitas pelayanan rekam medis menjadi kurang maksimal. Saran yang
diberikan adalah diadakan pelatihan penggunaan ICD-10 untuk lebih meningkatkan
kualitas pengkodean petugas rekam medis.
Kata Kunci : lembar kontrol/RM4, ICD-10
RANCANGAN DESAIN BERKAS REKAM MEDIS
INSTALASI RAWAT JALAN
DI RUMAH SAKIT MUJI RAHAYU SURABAYA
Reysti Else Uli Siregar
ABSTRAK
Dalam Permenkes Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis,
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang diberikan kepada pasien. Desain Formulir rekam medis yang masih
sederhana akan berpengaruh pada pemenuhan data untuk pelaporan, yang dapat
mengakibatkan penyusunan laporan yang kurang lengkap. Penelitian ini diutamakan
untuk mendesain ulang map dan lembar berkas rekam medis pasien rawat jalan yang
sesuai dengan keadaan Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya.
Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan dalam pembuatan laporan pengambilan
keputusan rumah sakit dan memberikan masukan mengenai rancangan map dan lembar
berkas rekam medis. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian
deskriptif. Instrument yang digunakan adalah kuesioner untuk petugas rekam medis,
dokter, dan petugas tempat penerimaan pasien.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah desain yang dirancang sudah sesuai dalam
Permenkes Nomor 269/MENKES/PER/III/2008. Desain yang dibuat terdapat kolom jenis
pasien, kolom nomor rekam medis, tahun kunjungan, label RAHASIA, nama poli, kolom
tanggal, kolom anamnese, pemeriksaan, diagnosa, kode ICD 10, terapi, kolom tanda
tangan dan nama terang dokter.
Dari 15 kuesioner yang disebarkan ke petugas Rumah Sakit, 14 responden yang
setuju diadakannya desain ulang dan 1 responden yang tidak setuju diadakannya desain
ulang. Kendala dalam penelitian ini adalah minimnya pengetahuan petugas tempat
penerimaan pasien tentang rekam medis.
Kata Kunci : Rancangan Desain, Map dan Lembar Berkas Rekam Medis, Rawat Jalan
SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI PRAKTIK PRIBADI
dr. BRAMANTONO, SpPD SURABAYA
Syaiful Huda
ABSTRAK
Hippocrates (460-377 SM) dikenal sebagai Bapak Ilmu Kedokteran.
Hippocrates selalu menekankan pentingnya observasi dan pencatatan yang baik dan
objektif mengenai kesehatan pasien. Tindakannya tersebut yang kemudian dikenal
sebagai rekam medis. Saat ini, rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas,
tidak hanya sekedar kegiatan pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai
suatu sistem penyelenggaraan rekam medis yaitu mulai pencatatan selama pasien
mendapat pelayanan medik, dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang
meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat
penyimpanan. Dalam penanganan berkas rekam medis di tempat praktik pribadi Dr.
Bramantono, SpPD masih terdapat kendala.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas rekam medis di tempat
praktik pribadi Dr. Bramantono, SpPD dengan menggunakan teknologi komputer.
Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah peningkatan sistem informasi rekam
medis di praktik pribadi Dr. Bramantono, SpPD dengan melakukan maintenance pada
rekam medis dengan bantuan komputer.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode pengembangan.
Menggunakan Visual Basic 6.0 sebagi user interface, SQL Server 2000 sebagai basis
datanya dan Crystal Report 8.5 sebagai laporan.
Hasil penelitian ini dengan dibangunnya suatu program aplikasi sistem
informasi rekam medis yang diberi nama HPCTZ versi 1.1. dengan menggunakan
HPCTZ versi 1.1 diharapkan mampu mengatasi kendala yang ada dan membuat sistem
informasi rekam medis menjadi lebih baik.
Kata Kunci : Sistem, Informasi, Rekam medis
KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU KAMBUH TAHUN
2005 – 2009 DI INSTALASI RAWAT JALAN
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Tifani Azizah
ABSTRAK
Penyakit tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis menular yang
menyerang paru, disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Walaupun tergolong sebagai
penyakit mematikan, bukan berarti penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Tuberkulosis
paru bisa disembuhkan secara tuntas dengan cara pengobatan rutin dan teratur serta
mengkonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Namun bila telah
sembuh dari penyakit ini, tidak ada kekebalan seumur hidup. Jadi, bila telah sembuh dari
penyakit ini tidak menutup kemungkinan untuk terjangkit kembali (kambuh).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita tuberkulosis
paru kambuh tahun 2005 – 2009 di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dr. Sutomo Surabaya.
Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah memberikan masukan tentang
karakteristik penderita tuberkulosis paru kambuh tahun 2005 – 2009 bagi RSUD Dr.
Sutomo Surabaya.
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Subyek penelitian yang
digunakan adalah data sekunder penderita tuberkulosis paru kambuh tahun 2005 – 2009
yang dirawat di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dr. Sutomo Surabaya dengan variabel yang
diteliti adalah usia, jenis kelamin, domisili, pekerjaan, pendidikan, dan waktu kambuh
penderita
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada data penderita tuberkulosis paru
kambuh tahun 2005 – 2009 yang dirawat di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dr. Sutomo
Surabaya, penderita tuberkulosis paru kambuh paling banyak dialami oleh kelompok usia
25 – 44 tahun yaitu 57 penderita (54,3%). Penderita tuberkulosis paru kambuh terbanyak
berdasarkan jenis kelamin adalah laki – laki yaitu 57 penderita (54,3%). Berdasarkan
domisili, penderita tuberkulosis paru kambuh mayoritas berdomisili di Surabaya yaitu 92
penderita (87,6%). Pekerjaan penderita tuberkulosis paru kambuh terbanyak adalah
swasta yaitu 36 penderita (34,3%). Mayoritas pendidikan penderita tuberkulosis paru
kambuh adalah SMA atau sederajat yaitu 44 penderita (41,9%) dan waktu kambuh yang
dialami oleh penderita paling banyak terjadi pada waktu <12 bulan yaitu 22 penderita
(20,9%) sejak dinyatakan sembuh atau menjalani pengobatan lengkap. Pengisian data -
data dari rumah sakit diupayakan harus lengkap, karena hal ini berpengaruh ketika
dilakukan analisis.
Kata Kunci : karakteristik, penderita tuberkulosis paru kambuh
RANCANG BANGUN SOFTWARE APLIKASI KAMUS ICD 10
(Di Rumah Sakit Umum Daerah. dr. H. Moh. ANWAR SUMENEP)
Yuliana Chadijah
ABSTRAK
Setiap sarana pelayanan kesehatan wajib membuat rekam medis dan mengelola
rekam medis. Salah satu proses pengolahan rekam medis adalah koding (Coding) yaitu
pemberian kode diagnosa berdasarkan ICD 10 denagn tujuan untuk mempermudah
pengelompokan penyakit. Kode yang diberikan harus sesuai dengan diagnosa yang telah
ditulis oleh dokter pada rekam medis pasien. Untuk menentukan kode ini petugas dapat
mencarinya pada buku ICD 10, buku ini berisi diagnosa berbahasa medis atau ICD 10,
lengkap dengan kode diagnosa tersebut. Namun pada kenyataannya ada diagnosa yang
tidak menggunakan bahasa medis atau ICD 10 melainkan menggunakan bahasa
Indonesia, hal ini akan mempersulit kerja petugas coding. Dari penelitian yang telah
dilakukan di RSUD. dr. H. Moh. Anwar Sumenep ditemukan beberapa diagnosa yang
menggunakan bahasa Indonesia. Penelitian bertujuan untuk membuat sebuah software
aplikasi kamus ICD 10 yang dirancang khusus untuk pencarian kode diagnosa berbahasa
Indonesia di RSUD. dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian pengembangan yaitu dengan
melakukan pengembangan media ICD 10 yang berupa catatan manual menjadi media
baru berupa software aplikasi berbasis visual basic 6.0. Penelitian ini menghasilkan
software aplikasi yang dirancang secara sederhana agar mudah dalam penggunaannya
dan dapat membantu petugas coding dalam pencarian, penambahan, perubahan data, serta
me-monitoring database.
Kata Kunci: Coding, ICD10, diagnosa