5
Kurangnya Rasa Kemanusiaan Dalam Pelayanan Kesehatan “Orang miskin tidak boleh sakit” mungkin itu kutipan kata yang merupakan gambaran pelayanan kesehatan masa kini. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua umat manusia tanpa membedakan status sosialnya. Jika seseorang sakit, dia tidak akan mampu melaksanakan berbagai tugas dan kewajibannya. Hal tersebut akan berdampak bagi kelangsungan hidupnya dan keluarganya. Oleh karena itu, semua orang berlomba-lomba menjaga kesehatan mereka. Tapi sayang sekali, penyakit sering tiba-tiba datang dalam kehidupan manusia. Bagi orang yang mampu, mereka dapat dengan mudah memperoleh perawatan atau pengobatan dengan biaya mereka sendiri. Tetapi, bagaimana dengan nasib warga miskin? Bagi mereka kesehatan adalah hal yang sangat mahal. Apabila mereka terkena penyakit, hal tersebut merupakan hal yang sangat menakutkan. Mereka akan sangat sulit untuk mendapatkan kesembuhan dari penyakit tersebut karena buruknya pelayanan kesehatan di negara kita terutama bagi golongan seperti mereka. Bagi warga miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan adalah hal yang sangat sulit. Mereka harus memenuhi berbagai macam syarat yang ditentukan oleh pihak rumah sakit. Syarat- syarat tersebut menjadi alat untuk mempersulit pasien dari warga miskin untuk memperoleh pelayanan

Kurangnya Rasa Kemanusiaan Dalam Pelayanan Kesehatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jijijijijijijlkklklmklnklnklnlknlknklnklnlknklnlknlknkl kl kl kl kl lk lk klnklnlk kl klnklnkl klnklnklnl

Citation preview

Page 1: Kurangnya Rasa Kemanusiaan Dalam Pelayanan Kesehatan

Kurangnya Rasa Kemanusiaan Dalam Pelayanan Kesehatan

“Orang miskin tidak boleh sakit” mungkin itu kutipan kata yang merupakan gambaran pelayanan kesehatan masa kini. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua umat manusia tanpa membedakan status sosialnya. Jika seseorang sakit, dia tidak akan mampu melaksanakan berbagai tugas dan kewajibannya. Hal tersebut akan berdampak bagi kelangsungan hidupnya dan keluarganya. Oleh karena itu, semua orang berlomba-lomba menjaga kesehatan mereka. Tapi sayang sekali, penyakit sering tiba-tiba datang dalam kehidupan manusia. Bagi orang yang mampu, mereka dapat dengan mudah memperoleh perawatan atau pengobatan dengan biaya mereka sendiri. Tetapi, bagaimana dengan nasib warga miskin? Bagi mereka kesehatan adalah hal yang sangat mahal. Apabila mereka terkena penyakit, hal tersebut merupakan hal yang sangat menakutkan. Mereka akan sangat sulit untuk mendapatkan kesembuhan dari penyakit tersebut karena buruknya pelayanan kesehatan di negara kita terutama bagi golongan seperti mereka.

Bagi warga miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan adalah hal yang sangat sulit. Mereka harus memenuhi berbagai macam syarat yang ditentukan oleh pihak  rumah sakit. Syarat-syarat tersebut menjadi alat untuk mempersulit pasien dari warga miskin untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Pihak rumah sakit terlalu mementingkan syarat daripada pelayanan yang diberikan.

Pasien kalangan kurang mampu seringkali mendapat perlakuan yang berbeda dari pihak rumah sakit. Mereka dijadikan pasien kelas dua. Pihak rumah sakit lebih mendahulukan pasien yang memiliki uang daripada pasien yang menggunakan Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Walaupun mereka dalam keadaan sekarat, mereka harus rela menunggu setelah pasien yang mimiliki uang tersebut. Diskriminasi dalam hal pelayanan inilah yang membuat masyarakat kecewa dengan kinerja pemerintah khususnya di bidang kesehatan.

Page 2: Kurangnya Rasa Kemanusiaan Dalam Pelayanan Kesehatan

          Upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga miskin melalui Jamkesmas masih belum dapat terealisasi dengan baik. Banyak pasien pengguna Jamkesmas masih saja dipersulit dengan urusan administrasi. Pemerintah perlu memberikan perhatian khusus dalam menangani masalah ini. Hal ini karena kesehatan merupakan hak dasar setiap warga negara. Negara wajib memberikan jaminan kesehatan kepada warganya, termaksuk warga miskin.

Beberapa kali media massa baik cetak maupun elektronik menyuguhkan kasus-kasus yang terkait dengan masalah kesehatan seperti terjadinya kasus gizi buruk serta masalah buruknya pelayanan Rumah Sakit Pusat maupun Daerah. Buruknya layanan kesehatan masih menjadi keluhan kalangan masyarakat yang kurang mampu di Indonesia. Buruknya pelayanan tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek. Mulai dari antrean panjang yang kurang kondusif, kerumitan dalam mengurus syarat-syarat administrasi, sampai adanya calo dalam pengurusan pelayanan kesehatan gratis bagi warga miskin yang kerap dijadikan lahan bisnis untuk bebrapa oknum. Bahkan sejumlah penolakan yang dilakukan beberapa rumah sakit besar di Indonesia kepada warga kurang mampu pun masih sering terjadi. Selain itu adanya permintaan uang muka sebagai syarat masuk perawatan hingga pungutan pungutan liar untuk memperoleh kartu berobat gratis.

Dari data-data diatas sangat bertolak belakang dengan apa yang dikatakan oleh beberapa mahasiswa Fakultas Kedokteran mengenai cita-citanya menjadi seorang “pelayan” kesehatan masyarakat. Apabila ditanyai, hampir keseluruhan menjawab bahwa cita-cita mereka adalah melayani masyarakat, ataupun menyediakan sarana kesehatan yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Hal ini baiknya dapat ditinjau kembali oleh pemerintah untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang layak untuk masyarakat miskin serta subsidi dalam pembayaranya. Bukan hanya itu saja, harapan tertinggi untuk rakyat miskin terdapat pada para pelayan masyarakat yang ada di lapangan agar tidak hanya melayani orang yang mampu tapi juga tulus melayani orang yang tidak mampu dengan memandang mereka sebagai sesama yang juga perlu untuk ditolong.

Page 3: Kurangnya Rasa Kemanusiaan Dalam Pelayanan Kesehatan

Dalam beberapa kasus di lapangan justru yang tidak dapat melayani masyarakat lapisan bawah secara baik datang dari rumah sakit pemerintah yang seharusnya dikhususkan untuk melakukan pelayanan kesehatan terhadap seluruh lapisan masyarakat terlebih masyarakat kurang mampu. Bukan hanya itu saja, terkadang masyarakat kurang mampu di peras habis-habisan kemudian ditelantarkan dan akhirnya memutuskan untuk pulang karena tidak mampu lagi membiayai biaya perawatan yang harganya menjadi selangit. Bahkan terkadang kartu Askes dan Jaminan Kesehatan hampir tidak mempunyai efek nyata terhadap masyarakat miskin atau dengan kata lain “sama saja”.

Apabila dilihat secara keseluruhan memang perlu ada perbaikan pelayanan kesehatan masyarakat oleh pemerintah yang diharapkan dapat lebih baik dalam melayani serta pengambilan tindakan tegas oleh pemerintah dalam pemberantasan oknum-oknum nakal. Selain itu kerelaan hati para pelayan kesehatan masyarakat juga sangat diperlukan. Dan yang lebih penting lagi, untuk orang yang mampu janganlah mengambil jatah orang yang tidak mampu agar mereka juga mendapat kesempatan mereka dalam mendapat pelayanan kesehatan yang layak.

Tugas Pelanggaran Ospek : Chandra Hermawan Manapa