Nikken Rima Oktavia 1111103000044
Kornea merupakan salah satu media refraksi penglihatan dan berperan
besar dalam pembiasan cahaya diretina. leh karena itu setiap
kelainan pada kornea termasuk infeksi dapat menyebabkan
terganggunya penglihatan.
Kelainan kornea yang paling sering ditemukan adalah keratitis
Keratitis !irus merupakan salah satu "enis keratitis yang paling
banyak ditemukan
PENDAHULUAN
Epidemiologi • #rekuensi keratitis di Amerika Serikat sebesar $% di
antara seluruh
kasus kelainan mata. • &i negara'negara berkembang insidensi
keratitis berkisar antara $()'
*+(, per -++.+++ orang tiap tahun. • Insidensi keratitis pada tahun
-)) adalah $( per -++.+++ penduduk
di Indonesia( perbandingan laki'laki dan perempuan tidak begitu
bermakna pada angka ke"adian keratitis.
0rogresif perforasi membran
keratitis dibagi men"adi5
b7 Tuberkulo protein 6keratitis 3ikten7
c7 Toksin atau tidak diketahui penyebab yang tepat 6ring ulcus @
ulkus anularis7
$. &e/siensi !itamin 5 A!itaminosis A 6eroftalmi7
B. Tidak diketahui penyebabnya 6Ulkus mooren7
III. 4erdasarkan bentuk klinisnya( keratitis diklasi/kasikan
men"adi5
-. Keratitis #likten
*. Keratitis Sika
. Keratitis >europaralitik
?. Keratitis >umuralis
Keraiis Herpei!
mengakibatkan kerusakan sel epitel
0ada stroma
l 5
menarik sel radang ke dalam stroma.
Sel radang ini mengeluarkan
stroma di sekitarnya.
Keratitis :erpes Simpleks merupakan penyebab kebutaan kornea
unilateral terbanyak di US
:erpes Simpleks Virus 6:SV7 merupakan salah satu infeksi !irus
tersering pada kornea.
:SV tipe - 6:SV'-7 infeksinya terutama pada daerah orofasial dan
ocular
:SV'* "arang namun dapat menginfeksi mata melalui kontak orofasial
dengan lesi genitalia dan secara tidak senga"a ditularkan kepada
neonatus ketika neonatus lahir secara normal pada ibu yang
teinfeksi :SV'*.
Keraiis Herpes Simple!s
Setelah infeksi primer !irus menyebar badan sel
gangliom trigeminal genome !irus masuk ke nukleus neuron
menetap memasuki fase laten pada sel saraf ganglion
trigeminal
Paofsiologi Keraiis Herpes Simple!s
-. Infectious Epithelial Keratitis( ditandai oleh lesi 5 Vesikel
kornea earliest sign of acti!e !iral replication in
corneal epithelium. Vesikel dengan dasar "ernih. &alam beberapa
"am( !esikel !esikel bergabung membentuk dendritik.
Klasif!asi Keraiis Herpes Simple!s
Klasif!asi Keraiis Herpes Simple!s
0aling !"as( yang ditandai oleh percabangan linear khas dengan
tepian kabur( dan memiliki bulbus'bulbus terminalis pada u"ungnya(
yang akan terCarnai oleh 3uoresin
Keraiis Denrii!
Klasif!asi Keraiis Herpes Simple!s
4entuk ulkus dendritik kronik dengan lesi dendritik halus yang
bentuknya lebih lebar. Tepian ulkus tidak terlalu kabur.
Ul!#s Geograf!
Klasif!asi Keraiis Herpes Simple!s
Ne#ropa"i$ #l$er
. Stromal Keratitis >ecroti;ing Stromal Keratitis ditandai
adanya in/ltrat halus pada
stroma( ulserasi( dan nekrosis akibat replikasi !irus pada
keratosit stroma dan respon in3amasi host.
Immune Stromal Keratitis manifestasi yang umumnya di"umpai
pada keratitis :SV yang kronik dan rekuren.
Klasif!asi Keraiis Herpes Simple!s
. Endothelitis manifestasi klinis nya berupa keratic
presipitate( edema epitel dan stroma( dapat terlihat iritis.
&isciform endothelitis Keratitis membentuk kekeruhan in/ltrat
bulat atau
lon"ong dalam "aringan kornea( penebalan stroma pada ;ona sentral(
dan edema epitel yang disertai K0 dan iritis
&iuse endothelitis K0 yang menyebar berasal dari
disciform endothelitis
1inear endothelitis garis K0 yang makin mengarah ke sentral
dengan edema kornea oerifer mengikuti garis migrasi K0
Klasif!asi Keraiis Herpes Simple!s
nyeri(
fotofobia(
Mani%esasi Klinis
U"i untuk mengetahui letak dan adanya kebocoran kornea. 0ada
kon"ungti!a inferior ditaruh kertas 3uoresein. 4ila terdapat /stel
kornea
akan terlihat pengaliran cairan mata berCarna hi"au.
U"i 0lacido
Untuk melihat kelengkungan kornea. =aranya dengan memakai papan
plasido yaitu papan dengan gambaran lingkaran konsentris putih
hitam yang menghadap pada sumber cahaya( sedang pasien berdiri
membelakangi sumber cahaya. 2elalui lubang di tengah dilihat
gambaran bayangan plasido pada kornea. >ormal bayangan plasido
pada kornea berupa lingkaran konsentris.
U"i Sensibilitas Kornea
&ebridement
epitel yang berlangsung cepat 6dalam *? "am7
Terapi bat I&U 6Ido8uridine7 analog pirimidin 6terdapat
dalam larutan -% dan diberikan
setiap "am( salep +($% diberikan setiap ? "am7 2enghambat
sintesis &>A
!irus Vibrabin5 sama dengan I&U tetapi hanya terdapat dalam
bentuk salep Tri3uorotimetidin 6T#T75 sama dengan I&U(
diberikan -% setiap ? "am Asiklo!ir 6salep %7( diberikan setiap ?
"am. Asiklo!ir oral ?++ mg lima kali sehari selama -+ hari
Terapi 4edah Keratoplasti penetrans
• Keratitis :erpes Foster menimbulkan ge"ala yang umum ter"adi pada
keratitis seperti nyeri( mata merah( dan dapat menyebabkan
penurunan !isus.
• 0ada kelopak akan terlihat !esikel dan in/ltrate pada
kornea.
• Vesikel tersebar sesuai dengan dermatom yang dipersara/ saraf
trigeminus
Keratitis epithelial akut
Keratitis nummular
Earliest sign keratitis epitelial pungtata. 0ada pemeriksaan
slit lamp( terlihat lesi fokal multipel dengan Grose bengalH atau
3uorescent dye. 0ada lesi ini membentuk dendrit 6-'*hari setelah
rash7
Terapi sistemik
-. Anti!irus ral acyclo!ir $ 8 ++ mgJ hari selama -+ hariatau
Valasiklo!ir dengan dosis - g tiga kali sehari selama -+ hari(
famciclo!ir( $++ mgJ "am selama ,'-+ hari. Terapi dimulainya ,* "am
se"ak timbulnya kemerahan.
*. Analgetik
bat tetes mata yang mengandung =yclopegics seperti
=yclopentolate atau salep mata atropin.
Salep mata acyclo!ir % diberikan $ kali sehari selama *
minggu.
Untuk mencegah adanya infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik
topikal.
Apabila terdapat glaukoma sekunder bat tetes mata Timolol +($ %
atau 4eta8olol +($%
Aceta;olamide oral *$+mg diberikan ? kali sehari.
Untuk ulkus kornea neuroparalisis yang disebabkan oleh herpes
;oster( dilakukan Tarsorrhaphy lateral.
Kerusakan epitel yang menetap digunakan 5 Tetes air mata
buatan
Soft contact lens bandage
menimbulkan ulkus yang akan men"adi sikatriks dan dapat
mengakibatkan hilang penglihatan selamanya.
Keratitis dapat
• Virulensi organisme • 1uas dan lokasi keratitis • :asil
!askularisasi dan atau deposisi
kolagen
1. Roderick B. Kornea. In: Vaughan & Asbury. Oftalmologi mum
!disi 1". #akarta : !$%. ''(.
. Ilyas ). Ilmu *enyakit +ata edisi ke,- . #akarta: Balai
*enerbit KI. '1
/. $erhard K. 0ang. Ohthalmology A *ocket 2e3tbook Atlas nd.
)tuttgart 4 5e6 7ork. ''8.
-. Bruce #9 %hris %9 Anthony B. 0ectures 5otes Oftalmologi !disi
Kesembilan. Black6ell )cience. ''/.
. American Academy of Ohthalmology. !3ternal !ye ;isease and
%ornea. )an ransisco. ''(
8. Ilyas ). Ilmu *enyakit +ata edisi<. #akarta: Balai *enerbit
KI. ''. .11/< 118
". +ans=oer9 Arif +. Kaita )elekta edisi,/ =ilid,1. #akarta: +edia
Aesculaius KI. ''1.
>. 2hygeson *. ?)uerficial *unctate Keratitis?. #ournal of the
American +edical Association.1((". A@ailable at :
htt:6ebeye. ohth.uio6a.edu
[email protected]
(. Reed9 KK. ''". 2hygesons )*K hotos. 5o@a )outheastern ni@esity
%ollege of Otometry /'' )outh ni@ersity
;ri@e t. 0auderdale9 lorida. A@ailable at:
htt:666.fechter.com2hygesons.htm.
1'.Vaughan9 ;aniel. Oftalmologi mum. !disi 1- %etakan *ertama.
Cidya +edika.#akarta9 ''(
DAFTAR PUSTAKA