Upload
voanh
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
POWER SUPPLY PASCALDisusun Sebagai Laporan Tugas
Lab Maintennance and Repaire
Disusun Oleh :
Nama : Mike Mayasari
Nim : 0705041036
Kelas : EK-5B
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKAJURUSAN TEKNIK ELEKTROPOLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN2010
1
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
LEMBAR PENILAIAN
Nama Percobaan : Schematic Diagram Power Supply Pascal
Nomor Percobaan : 02/ Lab Maintenance and Repair/ EK-5B/ 2010
Kelompok : IV (Empat)
Praktikan : Mike Mayasari
Partner :
1. Rahmi Dina M.
2. Rizkita D.P
3. Sartika H.
4. Nofelita S.
5. Kartika
6. Shoffa Fajrina
Tanggal Percobaan : Januari 2010
Tanggal penyerahan : 9 februari 2010
Instruktur : 1. Ahmad Hidayat, ST
2. Ir. Akhiruddin
Keterangan :
Nilai :
2
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
DAFTAR ISI
Lembar Penilaian
Daftar Isi....................................................................................................
POWER SUPPLY PASCAL....................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................5
1.1 TUJUAN…………………………………………………………….. 5
1.2 LATAR BELAKANG……………………………………………… 5
1.3 PENJELASAN UMUM……………………………………………….6
1.3.1 URAIAN MEKANIK……………………………………………6
1.3.1.1 Chasis (Penutup Atas & Bawah) ……………………….61.3.1.2 Panel Depan dan Belakang…………………………… 61.3.1.3 PCB (Printed Circuits Board) …………………………..6
1.3.2 URAIAN ELEKTRIK………………………………………… 71.3.2.1 KONDISI LINGKUNGAN PADA PENGOPERSIAN 1.3.2.2 SPESIFIKASI………………………………………… 8
1.4 PEMASANGAN DAN PENGOPERASIAN
1.4.1 Penggunaan Tegangan AC…………………………………… 9
1.4.2 Kontrol dan Indikator ………………………………………… 9
BAB II. DASAR TEORI……………………………………………………….11
2.1 Bagian Transformator (Trafo) ………………………………………11
2.1.1Prinsip Kerja Transformator……………………………………….13
2.1.2Macam-macam trafo………………………………………………14
2.1.3 Dioda Penyearah ( Jembatan Wheatstone )
2.1.4 Kapasitor………………………………………………………..17
2.1.5 TRANSISTOR……………………………………………………19
2.2 DIODA…………………………………………………………………… 20
3
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
2.3 Filter (Filter Kapasitor) …………………………………………………24
2.4 Regulator Tegangan 7805………………………………………………. 24
2.6 Inverting amplifier (penguat inverting) ……………………………….. 25
2.7 Non Inverting amplifier (penguat non inverting) ……………………. 26
2.8 Voltage Follower (Pengikut Tegangan) ……………………………….. 27
2.9 Difference Amplifier (Penguat Selisih) …………………………………28
2.10 Komparator…………………………………………………………… 29
2.11 Current Amplifier…………………………………………………….. 32
2.12 Limitting Current……………………………………………………. 32
BAB III RELIABILITAS MTBF SISTEM……………………………………… 34
BAB IV PENELITIAN……………………………………………………………. 35
4.1 ALAT DAN BAHAN……………………………………………… 35
4.2 LANGKAH KERJA……………………………………………….. 35
4.3 ANALISA DATA…………………………………………………. 36
BAB V KESIMPULAN…………………………………………………………… 45
LAMPIRAN……………………………………………………………………….. 46
4
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
POWER SUPPLY PASCAL PS1502A2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
- Untuk mengetahui dan memahami prinsip kerja dari rangkaian Power supply pascal.
- Dapat memeriksa dan memperbaiki rangkaian power supply pascal jika diantara
sistemnya terjadi kerusakan.
1.2 LATAR BELAKANG
Salah satu bagian terpenting dari sebuah system Elektronika adalah bagian Power
Supplay.Sebuah system elektronika tidak akan dapat berfungsi apabila belum diberikan suatu
sumber tegangan atau arus listrik. Untuk itu dibutuhkan suatu alat yang dapat menyediakan
dan mengalirkan arus secara terus menerus ke rangkaian elektronika tersebut. Alat ini disebut
dengan catu daya atau power supply.
Berdasarkan jenis trafo yang digunakan power supply dibagi atas 2 jenis yaitu power
supply dengan trafo CT dan non CT. Pada rangkaian percobaan power supply pascal ini trafo
yang digunakan adalah jenis CT sehingga tegangan yang dihasilkan menjadi dua kali lipatjika
kita mengambil tegangan keluaran dari positif dan ground dari power supply pascal.
Rangkaian power supply pascal ini dibagi dalam beberapa blok atau bagian sesuai
dengan fungsi masing-masing blok. Hal ini dilakukan untuk mempermudah kita dalam
menemukan kesalahan ataupun kerusakan yang terjadi pada power supply pascal. Blok-blok
tersebut adalah :
1. Blok Regulator Tegangan
2. Blok Penyearah dan Rectifier (filter)
3. Blok Pembagi Tegangan Variabel (Voltage Devider Variabel)
4. Blok Non Inverting Amplifier
5. Blok Voltage devider
6. Blok Voltage Follower
5
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
7. Blok Inverting Amplifier
8. Blok Komparator dan Penguat Darlington
9. Blok Indikator Tegangan Drop
1.3 PENJELASAN UMUM
Power supply merupakan piranti elektronik yang di desain rangkaiannya untuk sebuah system kerja penghasil tegangan sarah (DC). PSA Pascal Type 1502A ini menghasilkan tegangan tDC yang variable antara 0-20 Volt DC. Dengan vitur DUAL VOLTAGE, power supply ini mempunyai jangkauan tegangna yang lebih besar dan beban yang membutuhkan arus besar juga untuk keperluan yang lebih spesifik dan keperluan laboraturium.
1.3.1 URAIAN MEKANIK
1.3.1.1 Chasis (Penutup Atas & Bawah)Piranti power supply ini di desain dengna chasis yang terbuat dari logam/kaleng.,
dengan ketebalan --1mm. ini dimaksudkan untuk kekuatan, ketahanan bentuk dan pelindung piranti dalam power supply pascal ini dilengkapi ventilasi udara untuk sirkulasi udara panas yang dihasilkan system pada saat bekerja.
Gambar 1. Chasis (3D) &posisi ventilasi pada power supply
1.3.1.2 Panel Depan dan Belakang
Output utama dari power supply dan semua kontrl pengaturan tegangan terletak pada panel depan. Yang terdiri dari :power toggle switch, switch toggle pilihan tegangan, switch arus pilihan, indicator power, indicator dropout,output terminal tegangan positif, negative, ground, potensiometer pengaturan besarnya tegangan, serta 1 amperemeter dan 1 voltmeter.
6
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Sementara panel belakang terdapat sebuah pendingin dengan dua buah komponen terpasang pada badan pendingin tersebut. Konektor 220VAC, fuse Holder dan switch pilihan input tegangan jala-jala (110/220VAC).
1.3.1.3 PCB (Printed Circuits Board)
Semua rangkaian terintegrasi dip cc. terkecuali komponen yang terdapat pada panel control dan output. Dan beberapa komponen yang terpasang diluar PCB dihubungkan dengan konector kabel, dengan ujng terminal kabel tersolder pada PCB. Ini disebabkan komponen yang dimaksud membutuhkan pendingin(Heatsink)
Gambar2:PCB dan Komponen yang terpasang
1.3.2 URAIAN ELEKTRIKPower supply pascal type 15042A membutuhkan tegangan jala-jala AC dengan
pilihan tegangan input pada 110VAC dan 220VAC sesuai kondisi sumber tegangan yang tersedia. Dengan transformator CT sebagai penurun tegangan, output yang dihasilkan akan disearahkan oleh sebuak diode rectifier. Dengna 2 buah filter yang berkapasitansi besar untuk menghasilkan output yang lebih murni.
7
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Tegangan akan diregulasikan oleh fixed voltage regulator untuk di variabelkan oleh VR-1 sebagai pengaturan besar tegangan output.Bagian Vltage fo;;ower akan menghasilkan tegangan dengan polaritas negative terhadap ground. Current amplifier pada masing-masing jalur output akan menghasilkan arus yang besar terhadap beban. Untuk pengamanan beban berlebig, masing-masing output terhadap sensing current(Pendeteksi arus) sehingga tidak merusak blok rangkaian sebalumnya.
1.3.2.1 KONDISI LINGKUNGAN PADA PENGOPERSIAN
1.3.2.2
SPESIFIKASI
Spesifikasi yang tertera dibawah ini merupakan standardisasi parameter inut dan output.
Pengetesan verifikasi tertera pada bab IIITable 1
Jangkauan tegangan output 0 – 20 Volt DC (+)0 – 20 Volt DC (-)Pada pengetesan tegangan dengan VR1 (pada panel)
Beban arus Maks 10 Ampere(s) pada beban parallelAkurasi tegangan output 1 % kesalahn pada tegangan >10Volt
(mengacu pada voltmeter di panel)
Kelas alat ukur pada panel 2,5(penggunaan umum)Waktu teganagan dropuot 11,4 detik tanpa beban€Kebutuhan teganagan input 110 VAC / 220VAC +- 10%. 50/60 Hz
Standart pada semua sambungan AC
Konsumsi daya =- 20 watt pada beban maksimumKarakteristik fisik (mm) 270 x246x167( panjangx lebar x tinggi)
Berat +_ 5,2 Kg
* Keterangan berdasarkan pada kondisi baik, dan tidak selamanya mamanuhi nilai standardisasi tergantung kondisi pemakaian.
1.4 PEMASANGAN DAN PENGOPERASIAN
8
Lingkungan operasi Digunakan dalam ruanganElevasi ketinggian s/d 2000mTemperature lingkungan 0o s/d 40o CKelembaban relative 80%Kategori instalasi III (pemula)Tingkat polusi 2
Suhu dan kelembabanMedia penyimpanan
-10 o C s/d 70o C(maksimum)70% maksimum
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
1.4.1 Penggunaan Tegangan AC
Power supply Pascal PSA1540A2 membutuhkan tegangan AC sebagai input utama dan tenaga. Dimana dapat dioperasikan pada tegangan 110VAC atau 220 VAC ± 5% , 50 – 60 Hz. Pilihan tegangan input tergantung kondisi tegangan jala-jala yang tersedia.
1.4.2 Kontrol dan Indikator
1.4.2.1 POWER ON INDIKATORPower indikator adalah sebuah LED yang akan memberikan indikasi berupa cahaya
ketika power telah dihidupkan. Cahaya led adalah berwarna merah. Demikian juga sebaliknya, apabila switch power telah di-off kan maka Power ON indikator mati.
1.4.2.2 VOLTAGE POLARITY SELEKTORBerfungsi untuk mengatur polaritas tegangan output. Polaritas ini didasarkan terhadap
Ground (0V). Tegangan dapat diatur polaritasnya dengan mengubah posisi switch / selektor dari posisi (+) ke posisi (-) atau sebaliknya.
1.4.2.3 DROP OUT INDIKATORMerupakan indikator berupa LED untuk memberikan indikasi terjadi short circuit
antara terminal output. Indikator ini juga untuk mengindikasikan tegangan habis dari kapasitor apabila output tidak diberikan beban.
1.4.2.4 SWITCH POWERSwitch power berfungsi untuk menghidupkan catu daya.
1.4.2.5 VOLT ADJUSTMENT
9
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Adjust terdiri dari sebuah Potensiometer (Tahanan Variabel) yang berfungsi mengatur besaran tegangan output sesuai dengan kebutuhan. Pengaturan tegangan dapat dilakukan dengan memutar posisi potensiometer, kemudian papan penunjuk tegangan akan berubah seiring pengaturan tegangan.
1.4.2.6 TERMINAL TEGANGAN (+)
Merupakan terminal output positif (+). Kompatibel dengan sambungan kabel tanpa penghubung khusus
1.4.2.7 TERMINAL GROUND (0V)Merupakan terminal output Ground. Setiap penggunaan power supply ini sebagai
sumber tegangan searah untuk perangkat lainnya, terminal ini harus dihubungkan. Ini bertujuan untuk membuang ripple tegangan atau noise yang kemungkinan bisa terjadi.
1.4.2.8 TERMINAL TEGANGAN (-)Merupakan terminal output positif (-). Kompatibel dengan sambungan kabel tanpa
penghubung khusus.
1.4.2.9 CURRENT POLARITY SELECTORBerfungsi untuk mengatur polaritas aliran arur yang mengalir dari terminal output.
Pengautran polaritas Arus ini tidak mempengaruhi polaritas tegangan.
1.4.2.10 VOLTMETERBerfungsi menunjukkan besar tegangan output dalam besaran angka antara 0 Volt –
20 Volt DC. Jarum skala akan bergerak sesuai besaran tegangan yang ditur oleh pengatur tegangan output (Adjust).
1.4.2.11 AMPEREMETERBerfungsi menunjukkan besar arus yang mengalir antara terminal output dengan
beban. Papan penunjuk besaran arus ini hanya bekerja apabila ada beban secara paralel terhubung pada terminal outputnya.
10
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
BAB II. DASAR TEORI
Suatu unit daya dari jenis tertentu adalah penting sekali untuk operasi peralatan dan
sistem elektronika. Unit catu daya ini mengubah tegangan masukan AC menjadi tegangan
DC tertentu yang stabil. Keluaran DC harus tetap konstan terhadap perubahan arus beban,
masukan jaringan dan suhu. Disamping itu terdapat persyaratan-persyaratan mengenai isolasi
dan kemungkinan pengaman beban lebih dan tegangan beban lebih yang bekerja secara
otomatis. Unit catu daya secara efektif harus mengisolasi rangkaian internal dari jaringan
utama dan biasanya harus dilengkapi dengan pembatas arus otomatis/pemutus bila terjadi
beban lebih (hubung singkat). Bila saat terjadinya kesalahan catu daya, tegangan keluaran DC
meningkat diatas suatu nilai aman maksimum untuk rangkaian internal, maka daya secara
otomatis harus diputuskan.
Hampir semua piranti elektronika memerlukan tegangan searah. Untuk alat-alat
elektronika yang dayanya kecil cukup dipakai batere. Tetapi kalau diperhatikan daya yang
lebih besar maka dipakai catu daya (power supply).
Rangkaian pada blok I terdiri dari transformator, jembatan penyearah (4 dioda silicon)
dan kapasitor berikut akan dijelaskan mengenai komponen diatas.
2.1 Bagian Transformator (Trafo)
Trafo atau Transformator adalah alat yang dibuat dari gulungan kawat yaitu gulungan
primer dan gulungan sekunder yang fungsinya adalah untuk menaikkan ataupun menurunkan
tegangan. Setiap Trafo memiliki hambatan keluaran RO, yang akan menyebabkan turnnya
tegangan sekunder dari trafo jika dipasang beban antara CT dan V. Sehingga menurut hukum
Ohm bahwa :
V = I . R
Dimana :
V = Tegangan (Volt)I = Arus (Amper)R = Tahanan (Ohm)
11
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Dalam arti kata yang sederhana, transformator adalah suatu alat pengubah arus atau
tegangan yang terdiri dari dua buah lilitan atau lebih, yang dikopelkan secara iinduktif. Bila
mana suatu tegangan bolak–balik diberikan kepada salah satu lilitannya (biasanya disebut
lilitan primer), maka akan muncul suatu tegangan bolak–balik yang ada kaitannya dengan
tegangan–tegangan bolak–balik pada lilitan primer. Tegangan ini muncul pada lilitan yang
satunya lagi ( yang biasanya disebut Sekunder ).
Transformator merupakan alat statis yang digunakan untuk mentransfer energi dari
suatu rangkaian ac ke rangkaian yang lainnya. Transfer energi tersebut kemungkinan
menaikkan atau menurunkan tegangan, namun frekuensinya akan sama pada kedua
rangkaian. Jika transformasi terjadi dengan kenaikkan tegangan disebut transformator step-
up. Apabila tegangan diturunkan disebut transformator step-down. Tanpa trafo, distribusi
daya listrik yang luas menjadi tidak praktis. Transformator biasa membangkitkan daya pada
tegangan yang cocok, menaikkan sampai tegangan yang sangat tinggi untuk transmisi jarak–
jauh, dan kemudian menurunkan pada distribusi yang praktis.
Untuk pemakaian seperti trafo daya, dengan range frekuensi 25 Hz hingga 400 Hz,
gulungan–gulungan primer dan sekunder dibelit pada inti besi tertutup yang mempunyai
celah–celah udara. Untuk trafo yang dipergunakan pada frekuensi tinggi (hingga puluhan
kilo Hz) lilitan–lilitan dibelit pada slug yang dibuat dari serbuk–serbuk besi yang didapatkan
atau dibelit dengan inti udara.
Untuk memperkecil kerugian–kerugian tahanan biasanya digunakan lilitan kawat
tembaga yang mempunyai konduktifitas yang tinggi. Kerugian yang terdapat pada trafo
adalah rugi histeris dan kerugian arus eddy. Kerugian ini disebut kerugian inti ( core ).
Dalam kesempatan ini kita menggunakan transformator step-down yaitu
transformator yang berfungsi sebagai penurun tegangan, karena tegangan output yang kita
inginkan adalah 18 Volt CT sementara tegangan inputnya langsung dihubungkan ke jala-jala.
Transformator tersebut dapat diperlihatkan seperti gambar 1.1.
Arus daya ac yang bervariasi diperlukan untuk menghasilkan fluks magnet yang
bervariasi pada inti besi sehingga energi listrik dari satu kumparan ditransfer ke kumparan
yang lain. Kumparan yang menerima daya dari pensuplai disebut kumparan primer,
sedangkan kumparan yang memberikan daya pada beban disebut kumparan sekunder. Selain
daripada sebagai pengubah tegangan, transformator juga dapat digunakan untuk mengisolasi
12
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
rangkaian, mengatur tegangan atau arus dan untuk pengukuran serta sebagai rangkaian
pelindung.
Gambar 1.2.
2.1.1Prinsip Kerja Transformator
Perubahan tegangan input atau tegangan gulungan primer akan mengakibatkan
perubahan arusnya yang mengalir, sehingga menyebabkan fluksi magnetic pada inti. Karena
perubahan fluksi magnetic ini, maka tegangan yang diinduksikan pada output atau gulungan
sekunder akan berubah.
Bila suatu tegangan bolak–balik diberikan kesalah satu lilitan (primer), maka akan
muncul suatu tegangan bolak–balik pada lilitan sekunder yang sebanding dengan tegangan
bolak–balik pada lilitan primer tersebut. Besar tegangan yang muncul pada lilitan sekunder
ini ditentukan oleh banyaknya lilitan pada bagian primer.
13
25√2V
CT- 25√2 V
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Perbandingan tegangan antara kedua gulungan atau antara input dapat dinyatakan
dengan rumus sebagai berikut ini :
Dimana :
VP = Tegangan pada gulungan primer
VS = Tegangan pada gulungan sekunder
NP = Jumlah gulungan pada primer
NS = Jumlah gulungan pada sekunder
2.1.2Macam-macam trafo
Pada dasarnya trafo bekerja atas dasar prinsip induksi dari gulungan primer (P)
terhadap gulungan sekunder (S). Berdasarkan kegunaannya trafo dapat dibagi menjadi :
2.1.2.1 Trafo Penaik Tegangan (Step – Up Trafo)
Tegangan listrik jala–jala yang berasal dari PLN saat ini secara bertahap di
standarisasikan menjadi 220 Vac. Bagi mereka yang masih menggunkan listrik PLN 110 Vac
dan memiliki peralatan listrik 220 Vac seperti : Seterika listrik, Kipas angin, Kulkas, maka
untuk dapat menggunakan peralatan tersebut harus menggunakan Trafo Penaik Tegangan
atau Step-Up Trafo.
Fungsi Step-Up Trafo adalah untuk menaikkan tegangan listrik. Pada Step-Up Trafo
jumlah gulungan sekunder (S) akan lebih besar dari jumlah gulungan primernya.
2.1.2.2 Trafo Penurun Tegangan (Step-Down Trafo)
Cara kerja Step-Down Trafo adalah kebalikan dari Step-Up Trafo yaitu untuk
menurunkan tegangan listrik. Sebagai contoh misalnya apabila kita mempunyai peralatan
listrik yang harus menggunakan tegangan 11 Vac, sedangkan jaringan listrik yang ada di
rumah kita 220 Vac, maka peralatan tersebut dapat dipakai dengan cara menggunakan Step-
Down Trafo. Dengan bantuan Step-Down Trafo tegangan jala-jala 220 Vac dapat dirubah dan
diturunkan.
Contoh peralatan yang menggunakan cara kerja Step-Down Trafo adalah Trafo
Adaptor. Trafo jenis ini merupakan trafo yang paling banyak dipergunakan dalam setiap
14
V P
V S=
NP
N S
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
pengunaan rangkaian elektronika, sebab setiap rangkaian elektronika, sebab setiap rangkaian
elektronika pada umumnya menggunakan catu daya yang bersal dari rangkaian Power Supply
yang biasanya dibuat menjadi satu rangkaian dengan rangkaian yang kita buat.
2.1.3 Dioda Penyearah ( Jembatan Wheatstone )
Gambar 1.3
Dioda adalah salah satu komponen elektronika yang dapat melewatkan arus pada satu
arah saja. Pada dasarnya dioda yang lazim digunakan terdiri dari semikonduktor jenis-P yang
disambung dengan semikonduktor jenis-N yang terbuat dari bahan silicon dan germanium.
Secara skematis dioda sambungan P-N digambarkan seperti dibawah ini :
Gambar 1.4
15
KatodaAnoda
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Menurut bahan buatannya dioda dapat dibagi 2 jenis dioda yaitu :
2 Dioda silicon, yaitu mempunyai tegangan kerja sebesar 0,6 V
3 Dioda germanium, yaitu mempunyai tegangan kerja sebesar 0,3 V
Karena kebanyakan alat elektronika memerlukan tegangan DC, maka tegangan AC
dari saluran luar harus diserahkan terlebih dahulu menjadi tegangan DC. Oleh karena itu
dibuatlah dioda penyearah yang memperbolehkan arus mengalir dalam satu arah saja.
Untuk memperoleh tegangan penyearah yang cukup konstan pada suatu harga, kita
dapat membuat penyearah tegangan dengan menggunakan dioda. Kita dapat membuat
berbagai macam rangkaian penyearah, misalnya rangkaian penyearah dengan tapis yang
berfungsi meratakan tegangan keluaran.
Keluaran penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh merupakan
tegangan DC yang berubah–ubah. Jadi agar keluarannya merupakan tegangan yang hampir
berimpit tetap, maka digunakanlah penapis masukan kapasitor. Pada gambar 1.5 dapat dilihat
penapis masukan kapasitor yang menggunakan rangkaian jembatan.
Gambar 1. 5
Rangkaian ini memberi hasil deteksi puncak yang lebih baik karena kapasitor diisi dengan
frekuensi yang berlipat ganda. Sebagai hasilnya, riak tegangan keluaran berkurang menjadi
setengah dari kasus terdahulu dan keluarannya makin mendekati tegangan DC yang sama
dengan puncak tegangan masukan. Riak puncak ke puncak terlihat kecil karena pengosongan
kapasitornya sangat lambat.
Dalam hal ini dapat dicari tegangan riak puncah ke puncak yaitu :
VRIP =
I DC
f C
Dimana :
16
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
VRIP = Riak puncak ke puncak (Volt)
Idc = Arus beban DC (Amp.)
F = Frekuensi riak (Hz)
C = Kapasitansi riak (F)
Jika riak dapat diabaikan, maka tegangan keluaran DC dari penapis masukan
kapasitor sama dengan tegangan masukan puncak :
VDC = VPEAK
2.12.1 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang mampu meyimpan arus dan tegangan
listrik untuk sementara. Seperti juga halnya resistor, kapasitor termasuk salah satu komponen
pasif yang banyak dipergunakan dalam membuat rangkaian elektronika.
Dalam bidang elektronika komponen kapasitor ada kala disebut kondensator.
Kapasitor sendiri berasal dari kata kapasitance atau kapasitas yang artinya adalah
kemampuan untuk menyimpan arus litrik (dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai
“muatan listrik”). Jadi kapasitor adalah suatu komponen yang dapat di isi dengan muatan
listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut
dikosongkan/dibuang melalui suatu system atau dihubungkan ke bumi.
Dalam prakteknya kita mengenal berbagai macam jenis kapasitor baik dalam bentuk
maupun dalam ukuran termasuk jenis kapasitor yang dirubah nilai kapasitansinya.
17
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Seperti juga halnya dengan resistor, komponen-komponen kapasitor juga memiliki
nilai satuan yang dinyatakan dengan satuan FRAD. Nama Farad diberikan sebagai
penghargaan kepada penciptanya yang bernama MICHAEL FARADAY.
Ada jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai
kapasitas juga memiliki parameter-parameter lain seperti batas tegangan kerja.
Batas tegangan kerja yaitu batas tegangan maksimum dimana kapasitor tersebut dapat
dioperasikan dalam suatu rangkaian. Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung pada
badan kapasitor. Selain daripada itu untuk jenis-jenis kapasitor elektrolit pada umumnya
diberi tanda (+) dan (-). Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan
dengan catu daya. Dalam pemasangan harus diperhatikan baik-baik jangan sampai terbalik
akan mengakibatkan kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusak rangkaian
yang akan di buat.
2.1.4.1 Fungsi kapasitor
Seperti juga halnya resistor, pemasangan kapasitor dalam suatu rangkaian elektronika
mempunyai meksud dan tujuan diantaranya ;
1. Yang menghubungkan masing-masing dibagian dalam suatu rangkaian.
2. Memisahkan arus bolak-balik dan arus searah
3. Sebagai filter yang dipakai pada rangkaian catu daya
4. Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian pemancar
5. Menghilangkan bounching dalam rangkaian saklar
6. Menghemat daya listrik dalam rangkaian lampu TL
Kapasitor adalah komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dan tegangan
listrik untuk sementara. Seperti halnya resistor, kapasitor termasuk salah satu komponen pasif
yang banyak dipergunakan dalam membuat rangkaian elektronika.
Dalam bidang elektronika komponen kapasitor ada kala disebut kondensator.
Kapasitor sendiri berasal dari kata capasitansi atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan
untuk menyimpan arus listrik (muatan listrik). Jadi kapasitor adalah suatu komponen yang
dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan
selanjutnnya muatan tersebut dikosongkan/dibuang melalui suatu system atau dihubungkan
kebumi.
18
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Dalam prakteknya kita mengenal berbagai macam jenis kapasitor baik dalam bentuk
maupun dalam bentuk ukuran termasuk jenis kapasitor yang dirubah nilai kapasitansinya
(kapasitor variable).
Satuan dari kapasitor adalah farad sesuai dengan nama penciptanya Michael Faraday.
Ada jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memilki nilai kapasitas juga
memiliki parameter-parameter lain seperti batas tegangan kerja.
Batas Tegangan Kerja (Working Voltage) yaitu batas tegangan maksimum dimana
kapasitor tersebut dapat dioperasikan dalam suatu rangkaian. Parameter tersebut biasa
dicantumkan lansung pada badan kapasitor. Selain daripada itu untuk jenis-jenis kapasitor
elektrolit pada umumnya diberi tanda (+) dan (-). Tanda tersebut untuk menyatakan polaritas
yang harus dihubungkan dengan catu daya. Dalam pemasangan harus diperhatikan dan tidak
boleh terbalik.
2.1.5 TRANSISTOR
Transistor adalah suatu tegangan komponen semikonduktor yang banyak digunakan
dalam rangkaian elektronika, baik sebagai penguat maupun sebagai maupun switch. Gambar
dibawah ini merupakan symbol dari transistor jenis PNP dan NPN. Arah pada emitter
menunjukkan arah aliran konvensional emitter.
Dalam keadaan kerja normal transistor harus diberi polaritas sebagai berikut:
Pertemuan emiter~base diberi polaritas dalam arah maju (konduksi)
Pertemuan emiter~colector diberi polaritas mundur atau cut-off.
Transistor sebagai penguat ketika arus basis berubah, perubahan pada arus
mengontrol perubahan besar pada arus yang mengalir dari kolektor ke emitter, dan transistor
dengan arus basis disebut dengan penguatan arus pada transistor.
19
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Gambar penguatan arus pada transistor.
Misalnya sebuah transistor memiliki arus basis IB=0,1mA dan arus kolektor
IC=10mA sehingga penguatan arusnya:
Ai=Ic/Ib Ai=10mA/0.1mA Ai=100A
2.2 DIODA
Perlu diketahui bahwa komponen dioda ini pada umumnya hampir selalu
dipergunakan dalam rangkaian, terutama pada rangkaian Power Supply.
Fungsi Dioda dalam suatu rangkaian adalah:
Penyearah tegangan listrik
Pengaman tegangan lsitrik
Memblokir tegangan listrik
Dalam prakteknya kita mengenal bermacam-macam jenis dioda yang penamaannya
disesuaikan dengan bahan dasar yang dipergunakan untuk membuat dioda tersebut.
Berdasarkan kegunaannya dioda dapat dibagi menjadi:
Dioda Umum
Dioda Khusus
20
IBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIBIB
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Gambar Simbol Dioda.
2.2.1 Dioda Umum
Untuk memperoleh tegangan penyearah yang cukup konstan pada suatu harga, kita
dapat membuat penyearah tegangan dengan menggunakan dioda. Kita dapat membuat
berbagai macam rangkaian penyearah, misalnya rangkaian penyearah dengan tapis yang
berfungsi meratakan tegangan keluaran.
Yang dimaksud dengan dioda umum adalah dioda yang dipergunakan dalam
rangkaian-rangkaian sederhana dan biasanya berfungsi sebagai perata atau sebagai pembatas
arus listrik. Dioda umum ini dalam operasinya dapat bekerja bila diberi arus bolak-balik atau
arus searah. Arus listrik yang melewati dioda sebagian akan dilewatkan baik tegangan
positifnya maupun tegangan negatifnya tergantung cara pemasangannya. Yang termasuk
Dioda Umum diantaranya adalah:
Dioda Silikon
Dioda Selenium
Dioda Germanium
Dioda Kuprok
Dioda Rectifier
a. Dioda Silikon
Dioda Silicon pada umumnya banyak dipergunakan pada rangkaian catu
daya/adaptor/power supply. Fungsinya adalah sebagai penyearah. Dioda Silikon bentuknya
kecil dan dapat dipasang langsung pada papan rangkaian PCB,untuk jenis dioda yang dipakai
pada power supply yang berdaya besar, biasanya harus dilengkapi dengan keping pendingin
21
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
yang terbuat dari bahan logam aluminium atau alloy. Kepimg pendingin ini fungsinya adalah
untuk menyerap panas yang dihasilkan dioda.
b. Dioda Germanium
seperti halnya, Dioda Germanium bentuknya kecil dan sesuai dengan namanya
Germanium. Bentuknya mirip dengan resistor, sehingga kadangkala kita sering keliru. Untuk
membedakan dengan komponen resistor yang perlu diperhatikan adalah sebuah tanda yang
melingkar dekat dengan tanda positif adalah kutub dioda.
2.2.2 Dioda Khusus
Dalam rangkaian-rangkain modern sekarang ini kita banyak menjumpai pemakain
komponen dioda yang dipergunakan secara khusus.
Beberapa aplikasinya adalah misalnya sebagai: sensor, stabilizer, penyearah terkendali dan
sebagainya.
Dalam praktek kita mengenal bermacam-macam dioda khusus diantaranya:
Dioda Zener
Dioda Led
Dioda Diac
Dioda Thyristor
Dioda Triac
Dioda mempunyai 2 operasi dasar yakni bias mundur/reverse bias dan bias
maju/forward bias.
Bias Mundur (Reverse Bias)
22
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Bias mundur terjadi apabila katoda dihubungkan ke(+) batere dan anoda ke (-) batere.
Pada saat bias mundur, electron-elektron pada daerah N akan ditarik menuju terminal (+) dan
hole dari daerah P menuju terminal (-).
Hal ini menyebabkan lapisan-lapisan depleksi semakin besar sehingga menyebabkan
tegangan barier semakin besar, sehingga pembawa mayoritas tidak dapat lagi melewati
junction menuju terminal (+) dan hole pada daerah N dapat juga melalui junction terminal(-).
Arus yang mengalir kecil karena pembawa muatannya sedikit.
Bias Maju (Forward Bias)
Bias maju terjadi pada dioda karena dioda dihubungkan dengan kutub (+) batere dan
katoda dihubungkan dengan kutub (-) batere. Sehingga daerah P mendapat tegangan (+) dan
daerah N mendapat tegangan (-). Hole pada daerah P akan ditolak oleh terminal(+) dan
ditarik oleh terminal(-) melalui junction.
Demikian juga dengan electron pada bagian N akan ditarik oleh terminal(+) dan ditolak
terminal(-). Sebagai akibat dari daerah depleksi menjadi lebih sempit dan potensial barier
juga turun, maka pembawa muatan mayoritas akan dengan mudah melintasi junction
sehingga terjadi aliran listrik.
Hampir semua pesawat atau instrument elektronika membutuhkan daya DC(power
supply) untuk operasinya. Daya DC diperoleh dari accumulator ataupun batere. Dalam bagian
ini akan dibahas bagaimana daya DC diperoleh dari daya AC dengan menggunakan dioda
penyearah. Penearah ini ada dua macam yakni: penyeaerah setengah gelombang dan
penyearah gelombang penuh.
Sebuah power supply ideal akan mempunyai tegangan open circuit sama dengan tegangan
beban penuh, dan presentasi pengaturan tegangan adalah nol. Tahanan dalam dapat
ditentukan dengan percobaan sebagai berikut. Catat tegangan tanpa beban (open-circuit)
dengan menggunakan voltmeter yang mempunyai tahanan dalam tinggi.
Dengan menggunakan regulator tegangan tahanan dalam sebuah power supply dapat
dibuat kecil sekali. Penyearah gelombang penuh dapat dibagi dua yaitu:
1. Penyearah jembatan (bridge).
23
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
2. Penyearah dengan pembalik phasa.
2.3 Filter (Filter Kapasitor)
Rangkaian filter digunakan untuk mendapatkan faktor ripple yang kecil. Pada
rangkaian digunakan filter kapasitor dimana filter kapasitor digunakan untuk beban yang
kecil. Ketika dioda konduksi muatan kapasitor diisi hingga mencapai maksimum, maka
dioda akan off. Saat dioda off, kapasitor akan membuang muatannya melalui beban
sampai tegangan pada lilitan sekunder lebih besar dari tegangan kapasitor.
Gambar 4 : Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Dengan Filter C
Ketika tegangan lilitan sekunder lebih besar dari tegangan kapasitor, dioda akan
konduksi dan mengisi kapasitor. Bila arus beban tinggi, pengosongan kapasitor akan lebih
cepat dan mengakibatkan ripple yang besar dan Vout DC lebih kecil.
Gambar 5 : Bentuk Gelombang Dengan Filter Kapasitor
24
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
2.4 Regulator Tegangan 7805
Pada perangkat elektronika catu daya merupakan suatu hal yang sangat penting
dan catu daya yang stabil sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil kerja sistem yang
digunakan.
Output dri transformator yang disearahkan dengan penyearah jembatan
merupakan tegangan DC, tetapi tegangan DC hasil penyearah maih berubah-ubah sesuai
variasi beban. Setelah variasi itu diratakan dengan filter melalui kapasitor dengan
kapasitas besar maka keluaran dari kapasitor tersebut distabilkan dengan menggunakan
IC regulator.
IC regulator yang biasa digunakan adalah IC regulator yang menggunakan tipe
78XX. IC ini tersedia dengan tegangan keluaran 5-24 Volt dengan arus keluaran yang
bervariasi dari 100 mA-1A. Untuk IC 7805 batas tegangan masukan yang tersedia adalah
7.5-20 Volt denagn tegangan keluaran 5 Volt dan arus keluaran 1A.
IC Regulator mempuunyai tiga terminal yaitu input, output dan ground.Kapasitor
pada output berfungsi untuk mempebaiki respon transien dan menjaga impedansi teap
rendah pada frekuensi tinggi. Regulator 7805 mempuyai rangkaian on-chip untuk
mencegah kerusakan akibat pemanasan yang berlebihan atau arus beban terlalu besar.
Chip ini hanya memutuskan arus dan tidak terbakar. Sebagai tambahan rangkaian on-chip
mencegah pengopersian diluar kerja transistor yang aman dengan menurunkan arus
output yang tersedia untuk diferensial tegangan input yang besar. Regulator LM 7805
dapat digambarkan :
25
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Gambar 6. Penyearah Dengan Stabilizer
2.5 Potensiometer (Variable Voltage Regulator)
Potensiometer dirancang untuk memberikan suatu perubahan resistansi yang
banyak selangkah demi selangkah dengan merubah tapnya. Dan sering pula dirancang
untuk memberikan suatu perubahan yang kontiniu. Potensiometer dibuat dengan berbagai
macam bentuk untuk pemakaian industri, perdagangan dan militer.
Potensiometer yang sering disebut dengan POT merupakan suatu variabelresistor
yang mempunyai 3 terminal. Besarnya resistansi maksimum dipasang pada kedua
terminal tegangan sumber. Dengan lengan variabelnya digunakan unutuk mendapatkan
pembagian tegangan antara ujung terminal bawah dan terminal tegangannya ataupun
terminal atas dan terminal tegangan. Gambar pemakaian Potensiomter :
Gambar. . Simbol Potensiometer
Pada power supply pascal ini perubahan yang dibutuhkan atau pembagian
terhadap tegangan dilakukan untuk sistem berikutnya. Perubahan yang terjadi yaitu
perubahan secara linier.
2.6 Inverting amplifier (penguat inverting)
Pada penguat inverting ini, besar penguatan yang terjadi adalah :
26
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Av = -R 2R 1
Tanda negatif disini menandakan terjadi pembalikan fasa sejauh 180
antara sinyal input dan siyal output. Gambar di bawah ini memperlihatkan penguat
inverting yang berarti tegangan masukan menjalankan masukan dengan pembalikan dari
op-amp melalui tahanan seri R1. Resistor R3 berfungsi untuk mengurangi perbedaan arus
bias antara inverting input (-) dan non inverting input (+), sehingga kestabilan akan
bertambah.
Gambar Penguat Inverting
2.7 Non Inverting Amplifier (Penguat Non Inverting)
Pada penguat non inverting penguatan yang terjadi adalah penguatan
tegangan dimana :
Av=VoutVin
27
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Pada penguat non inverting ini tidak terjadi perbedaan phasa antara sinyal input
dan sinyal output. Nilai R3 sama dengan R1 // R2 (R1 paralel R2) dan mempunyai fungsi
yang sama dengan R3 pada rangkaian invrting amplifier yakni mengurangi perbedaan
arus bias antara inverting input (-) dan non inverting input (+) sehingga semakin tambah
kestabilannya.
Gambar Penguat Non - Inverting
Sebuah penguat non inverting cenderung bekerja sebagai penguat tegangan yang
sempurna yang memiliki impedansi masukan tak berhingga, impedansi keluaran nol, dan
bati tegangan yang konstan.
2.8 Voltage Follower (Pengikut Tegangan)
Jika Vout dari op-amp dihubung langsung ke pin input (-), sementara Vi diberikan
ke input (+) maka rangkaian ini akan menjadi pengikut tegangan (voltage follower).
Nama lain dari rangkaian ini adalah penyangga atau buffer.
Adapun rangkaian penguat voltage follower ini, penguatan yang terjadi bukanlah
penguatan terhadap tegangan tetapi penguatan yang terjadi adalah penguatan arus. Pada
gambar rangkaian penguatan di bawah ini
Eout = Ein yang berarti bahwa tegangan yang keluar sama dengan tegangan yang
masuk. Nilai Zin pada rangkaian ini besar, sedangkan Zout kecil.
28
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Gambar Voltage Vollower
2.9 Difference Amplifier (Penguat Selisih)
Penguat selisih adalah sebuah penguat yang digunakan untuk memperkuat selisih dari dua
buah tegangan yang terdapat pada input inverting dan non inverting.
2.10 Komparator
Komparator adalah sebuah rangkaian dengan dua tegangan masukan (yang non
inverting dan inverting) dan satu tegangan keluaran. Komparator digunakan untuk
membandingkan suatu tegangan dengan tegangan lain untuk melihat mana yang lebih
besar. Apabila tegangan masukan non inverting lebih besar dari tegangan inverting maka
komparator menghasilkan tegangan keluaran yang tinggi. Bila tegangan masukan yang
non inverting lebih kecil dari tegangan inverting maka tegangan keluarannya rendah.
29
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Gambar Komparator dan Pulsa Outputnya
Rangkaian ini bergfungsi untuk membadingkan antara tegangan hasil penguatan blok Non Inverting Amplifier terhadap tegangan Umpan Balik dari Vout. Hasil pembandingan ini akan mempengaruhi tegangan output dari Op-Amp yang digunakan dalam sistem Comparator ini untuk selanjutnya mengendalikan Penguat Arus.
Salah satu input dari comparator ini adalah umpan balik (Feed Back). Umpan Balik ini berfungsi sebagai tegangan refrensi dari output untuk mengontrol tegangan output agar tidak terjadi output error.
Blok sistem tersebut adalah:
U1B
LM324D5
6
11
4
7
C1
100nF
R1
2.2kΩ
Input V
Input V
Comparator Output
V(+)
Gambar Blok Sistem Positif Voltage Comparator
NEGATIVE VOLTAGE COMPARATOR
Blok sistem rangkaian ini juga memiliki fungsi yang sama dengan Comparator lainnya hanya saja untuk blok sistem Negatif.
30
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
IC2A
LF353H3
2
4
8
1
C1100nF
C2
100nF
R1
2.2kΩOutput Comparator
Input V
Input V
V(-)
Gambar Rangkaian Blok sistem Negatif Voltage Comparator
DROP OUT VOLTAGE COMPARATOR
Blok sistem ini berfungsi untuk memberikan indikasi jika terjadi penurunan tegangan yang drastis pada waktu xt. Biasanya penurunan tegangan sesaat ini terjadi karena :
Terjadi beban berlebih pada output, atau Short Circuit maka Comparator output ini akan memberikan indikasi dropout Voltage pada sebuah Led yang terpasang pada output comparator.
Jika output tidak terpasang beban, pada saat Power supply dimatikan maka akan terjadi pengosongan tegangan pada Power supply yang disimpan di Kapasitor Filter. Waktu pengosongan kapasitor telah tertera pada Spesifikasi alat dibagian I.
Rangkaian blok sistem Drop Out Voltage Comparator adalah :
IC1d
R122kΩ
R2
22kΩ
R32.2kΩ
D8D7
D51N4002
D61N4002
X1
Darlington
Blok Sistem Current Amplifier
X2
Current Limitting
Blok Sistem
Power IndikatorDropout Indikator
DROPOUT VOLTAGE COMPARATOR
Gambar 19. Rangkaian Blok Sistem Dropout Voltage Comparator
31
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
2.11 Current AmplifierCurrent Amplifier merupakan sub sistem yang berfungsi untuk menaikkan nilai arus. Current Amplifier ini terdiri dari 2 buah pasangan Transistor yang biasa disebut pasangan Darlington.Penguat Arus ini terdapat pada masing-masing Jalur tegangan, Positif dan negatif.Penguatan pada output adalah sebesar sebesar penguatan Transistor A dengan Transistor B. Penguatan ini disimbolkan dengan hfe . Dimana penguatan didapatkan dari:
Rangkaian Pasangan Darlington yang berfungsi sebagai Penguat Arus ini adalah :
Q1BC337
Q22N3055AInput V Output V
Dari comparator
POSITIVE CURRENT AMPLIFIER
Q3BC327
Q4MJ 2955
Dari comparator
Input -V Output -V
NEGATIVE CURRENT AMPLIFIER
Gambar Rangkaian Blok Sistem Current Amplifier, Positif dan Negatif.2.12 Limitting Current
Merupakan Blok sistem yang berfungsi untuk memberikan proteksi terhadap sistem dan beban. Sistem proteksi ini terjadi apabila Arus yang melewati output melibihi kesanggupan sistem atau terjadi beban lebih atau bahkan Short Circuit. Pada blok Limitting Current ini terdapat sebuah Resistor Wirewound dengan daya yang besar untuk menahan besar arus yang cukup besar. Dengan kata lain blok
32
hfe = Ic / Ib
hfe* = hfeQ1.hfeQ2
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
sistem ini berfungsi sebagai sekering elektronik sebagai pengaman sistem dan beban.Pada blok sistem ini juga terdapat sebuah subsistem yang berfungsi sebagai saklar elektronik. Saklar elektronik ini terdiri dari sebuah transistor dan 2 buah resistor yang berfungsi sebagai pembagi tegangan untuk menghasilkan VbeQ (Vbe = 0.7V). Maka jika terjadi Arus lebih, Tegangan dan arus yang tertahan di resistor akan memberikan tegangan ke Pembagi tegangan sehingga Transistor on dan tidak akan mengalir ke komparator sebagai bentuk Proteksi terhadap rangkaian.
RSC
1ΩR31.2kΩ
R410kΩ
Q1BC547A
X1
Darlington
Blok SistemCurrent Amplifier
OUTPUT
Ke Input Komparator
POSITIVE CURRENT LIMITTING
Blok SistemCurrent Amplifier
X2
Darlington
R110kΩ
R21.2kΩ
RSC1
1Ω
Q10BC557AP
Ke Input Komparator
OUTPUT
NEGATIVE CURRENT LIMITTING
Gambar Rangkaian Blok sistem Current Limitting, Positif dan Negatif.
BAB III RELIABILITAS
33
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
MTBF SISTEM
No. Nama komponen Jumlah Fr n . Fr Solderan Socket1 Resistor Variabel 1 3 3 62 Resistor Karbon 17 0,05 0,85 343 Resistor
Wirewound2 0,1 0,2 4
4 Kapasitor Keramik 4 0,1 0,4 85 ELCO 6 1,5 9 126 Dioda bridge 4 0,5 2 87 Dioda rectifier 6 0,5 3 128 LED 2 0,1 0,2 89 Tr BC337 1 0,08 0,08 310 Tr BC327 1 0,08 0,08 311 Tr BC557 1 0,08 0,08 312 Tr BC547 1 0,08 0,08 313 Tr MJE 3055 1 0,8 0,8 614 Tr MJE 2955 1 0,8 0,8 615 IC LM 324 1 0,3 0,3 14 1416 IC LF 353 1 0,3 0,3 8 817 IC 7805 1 0,3 0,3 318 switch 4 0,1 0,4 2419 Ampere meter 1 0,8 0,8 420 Volt meter 1 0,8 0,8 421 Trafo CT 3 0,4 1,2 1422 Plug 3 0,05 0,15 623 solderan 193 0,01 1,9324 socket 22 0,05 1,1
Fr TOTAL 27,85
MTBF SISTEM = 35906,64
4tahun,1 bulan,5hari,14 jam,46menit,15detik
34
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
BAB IV PENELITIAN
4.1 ALAT DAN BAHAN
Adapun Alat dan Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Power Supply Pascal
2. Multimeter Analog
3. Obeng
4. Solder dan Timah Solder
5. Penghisap Timah Timah
6. Tang
7. Kabel Penghubung
3.1 LANGKAH KERJA
Adapun prosedur yang dilakukan dalam praktikum adalah sebagi berikut :
1. Melakukan pengukuran output/pengujian spesifikasi Power supply pascal dan
membandingakan hasil pengukuran dengan spesifikasi pada data.
2. Membuka/membongkar power supply dan melakukan pengukuran pada setiap
output blok pada test point yang telah ditentukan.
3. Melakukan perhitungan teoritis dan membandingkannya dengan hasil pengukuran.
4. Menentukan bagian blok yang rusak berdasarkan hasil perbandingan pada point 4.
5. Melakukan pengukuran terhadap komponen yang diduga mengalami kerusakan
pada blok yang rusak.
6. Melakukan tindakan Repairing, memperbaiki bagian komponen jika mungkin
atau melakukan penggantian terhadap komponen yang rusak.
7. Mencatat data hasil percobaan/pengkuruan sebagai bahan untuk pembuatan
laporan.
35
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
3.2 ANALISA DATA
Jenis tegangan yang dihasilkan oleh power supply merupakan sumber tegangan
DC,yang besarnya tegangan output power supply dapat diatur tergantung pada tegangan yang
dibutuhkan oleh masing-masing rangkaian tersebut.Sebagaimana yang kita ketahui bahwa
power supply terbagi atas dua yaitu power supply yang hanya memiliki pengukuran antara +
dan - ,dan ada yang memiliki titik pengukuran 0 + dan -,tetapi pada percobaan yang
dilakukan, power supply yang digunakan adalah power supply pascal yaitu yang memiliki
titik pengukuran 0 + -.
Pada percobaan power supply ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian,disini kita
akan mencoba untuk menganalisa masing-masing blok tersebut yang dimulai dari blok
“rectifier” (penyearah) & filter s/d blok output.
Disetiap blok memiliki titik pengukuran atau TP(tes point),sehingga kita akan dapat
mengukur berapa besar tegangan yang dihasilkan pada setiap TP tersebut.Dari TP tersebut
kita juga dapat mengetahui kesalahan atau kerusakan pada masing-masing blok tersebut.
3.2.1 Rectifier dan Filter
Pada blok rectifier atau penyerah ini digunakan dioada jembatan yang berfungsi
sebagai penyearah yaitu tegangan AC yang yang bersumber dari trafo menjadi tegengan DC.
Dimana trafo yang digunakan paa percobaan ini adalah jenis trafo CT yang menghasilkan
titik pengukuran 0 + dan -. Dengan menggunakan dioada jembatan akan dihasilkan tegangan
keluaran DC, tetapi tegangan tersebut masih terdapat sedikit tegangan AC oleh karena itu
digunakan kapasitor, kapasito ini digunakan sebagai filter.Dengan menggunakan kapasitor ini
tegangan output yang dihasilkan akan lebih rata.
Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa TP- = 24.5 V dan TP- 2 =25 v.Untuk idealnya
tegangan antara TP-1 dan TP-2 harus sama atau sedikit tejadi perbedaan yang tidak lebih atau
sama dengan 1volt. Dan jika terjadi perbedaan yang melebihi 1 volt dapat dinyatakan bahwa
keadaan yang tidak ideal atau terjadi kesalahan/ kerusakan yang mungkin saja disebabkan
kapasitor yang sudah tidak ideal atau pada bagian dioada jembatannya. Dan setelah dilakukan
pengukuiran pada TP-1 danm TP-2 kita akan menuju ke blok Voltage Regulator.
36
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
3.2.2 Voltage Regulator
Penggunaan Voltage regulator adalah salah satu cara untuk mendapatkan tegangan
yang stabil. Pada percobaan ini pwer supply mnggunakan regulator type 7805. maksud dari
nomor type tersebut yaitu tegangan keluaran yang dihasilkan adalah sebesar 5 volt.
Regulator ini memiliki 3 buah kaki yang sebagai IN, GND dan OUT. Prinsip dari
regulator ini berapun besar tegangan input yanh diberikan padanya (tidak boleh lebih dari 35
V) maka tegangan yang akan dikeluarkannya tetap sekitar 5 volt , akan tetapi bila saja
diberikan tegangan IN yang lebih kecil dari 5 volt maka tegangan yang dikeluarkan tidak
sebesar 5 V melainkan tegangan yang keluar adalah sebesar tegangan input tsb.
Setelah dilakukan pengukuran pad blok voltage regulator ini besarnya tegangan yang
keluar pada titik TP -3 = 5V. Jika pada saat pengukuran tidak diperoleh tegangan
keluarannya atau tegangan yang dihasilkan sangat kecil atupun menyimpang dari yang
seharusnya maka kemungkinan kerusakan yang terjadi adalah pada IC regulator tsb , bisa jadi
kemungkinan lain disebabkan karena tidak ada tegangan input yang masuk IC tsb dengan
begitu kita harus memeriksa blok berikutnya apakah hasil pengukuran sudah sesuai atau
tidak.
Kemudian setelah dilakukan pengukuran terhadap TP-3 , kita akan menuju ke blok
berikutnya yaitu blok Voltage Divider.
3.2.3 Voltage Divider
Voltege divider merupakan pembagi tegangan, dimana pada bagian blok rangkain ini
tegangan yang diperolah bersumber dari tegangan pada TP-3. Yang digunakan sebagai
pembagi tegangan adalah berupa potensio/Vr-1 yang dapat diatur level atau besar
resistansinya , sehinggqa dihasilkan tegangan yang bervariasi tetapi batas maksimum adalah
5 volt. Dari pengukuran yang telah dilakukan , pada blok ini diperoleh bahwa titik Tp-4 =5.2
V. Tegangan yang dihasilkan pada TP-4 akan dijadikan input atau pencatu pada blok
berikutnya yaitu blok Non Inverting amplifier.
37
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
3.2.4 Inverting Amplifire
Pada penguatan non inverting yang digunakan adalah type LM 324. Adapun bentuk
dari rangkaian non inverting ini adalah sbb:
Dari rangkain diatas diperoleh bahwa : Vi = Vin – I.R1 Dan tegangan keluarannya
adalah :
Vout = I(R1 + Rf)
Penguatan yang terjadi : Av= VoutVin = =
I (R 1+Rf )I .R 1
= I ( R1 + Rf
Dan lebih sederhananya : Av =RfR 1
Dari rumusan diatas kita akan mencari berapa besar penguatan yang terjadi pada blok
no inversiting amplifier ini,dimana :
38
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Diketahui : Rf = RA = 2.7K
R1 = RB = 820 Ohm
Vin = VTp-4 = 5 V
Jawab :
Av = RA/RB = 4.29x
Dan VTp-5 = VTp-4 .Av
= 5 . 4,29 =21,45 V
Tetapi setelah dilakukan pengukuran pada TP-5 diperoleh bahwa besarnya Vtp-5 =
20.75V. Besarnya nilai TP-5 ini masih diangap ideal atu mendekati dari teori . Perbeadaan
yang terjadi hanyalah sedikit sekali, hal ini disebabkan karena adanya toleransi dari setiap
pengukuran yang dilakkukan. Dan bila saja setelah dilakukan pengukuran pada TP-5
diperolehnya tegangan yang sangat kecil atau tidak ada sama sekali mak cobalah periksa Vin
(VTP-4) apakah terdapat tegangan yang masuk atau tidak .
Dan jika setelah dilakukan pengukuran ternyata nilai Vin-nya ada dan sesuai, maka
kemungkinan kerusakan terjadi pada adalah pada ICnya.
Setelah pengukuran pada titik TP-5 dilakukan maka kita akan menuju ke blok berikutnya
yaitu blok Voltage Divider
3.2.5 Voltage Divider
Sama juga halnya dengan blok voltage divider sebelumnya . pada blok voltage
divider ini yang menjadi pembagi tegangan bukan berupa VR tetapi berupa serangkaian
resistor yang disusun secara pararel.
39
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Besarnya tegangan pada titik TP-6 dapat menggunakan rumusan sbb :
VTP = R 2
R 1+R 2Vin; dimana besar vin = VTP-5 =20.75 V
VTP = = 1,2
8,2+1,220,75 = 2,65 V
Setelah dilakukan pengukuran terhadap TP-6 diperoleh bahwa VTP-6 = 2.65 V
kemudian setelah pengukuran pada TP-6 kita menuju ke blok voltage follower.
3.2.6 Voltage Follower
Tengangan dari Tp-6 akan dijadikan pencatu atau input pada blok voltage follower,
adapun bentuk dari blok rangkaian ini adalah sbb :
Dimana prinsip dari voltage follower ini adalah ia akan mengeluarkan tegangan out
sebesar tegangan input yang diberikan padanya sehingga Vout=Vin.
Dan ternyata dari hasil pengukuran pada titik Tp-7 diperoleh bahwa Vtp-7 = 2.65 V.
Dari hasil pengukuran diatas sesuaia dengan teori yang berlaku yaitu VTP-7=VTP-6.
Setelah voltage follower kita akan menuju ke bagian berikutnya yaitu blok bagian
negatife dari rangkaian ini
40
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
3.2.7 Inverting amplifier
Blok bagian negative ini adalah blok inverting amplifier. Adapun bentuk dari blok
rangkaian in adalah sbb :
Penguatan yang terjadi pada bagian negative ini menggunkan IC LF 353. Rf dari
rangkaian diatas merupakan tahanan umpan balik sedangkan R1 merupakan tahanan input.
Perlu diingat bahwa polaritas Vi akan berlawan dengan polaritas Vout.pada penguatan
inverting berlaku rumusan sbb :
Vout = -I.Rf dan Vin = I.R1
Av = V 倠ut
Vin = sehingga Av = Rf / R1
Setelah mengetahui rumusan diatas dapatlah kita melakukan perhitungan
terhadap penguatan yang terjadi pada blok inverting ini yaitu :
Diketahui : R6 = 8,2 K; R5 =1,2 K
Rf = (R6 + R7)
R1 = R5
Jawab : Av = = RfR 1=
−(8,2 K+1,2 K)! ,2K
= -7,83 x
41
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Jadi VTP-8 = Av. VTP-7 = -7 ,83 x 2,65 V = - 20,75 V
Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa besarnya tegangan pad TP-8 = -20,25 V dan
tenyata dari hasil yang diukur sesuai dengan secara teori. Jika sajasetelah dilakukan
pengukuran terhadap TP-8 dan tidak diperoleh atau tidak terjadi penguatan pada outputnya
maka dapat kita analisa dari input yang mencatu bagian blok inverting ini, apakah ada
tegangan yang masuk ke kaki inputnya atau tidak . Tegangan yang mencatu input dari blok
inverting ini adalah bersumber dari VTP-7. stelah pengukuran terhadap titik TP-8 dilakukan
dan terjadi penguatan maka output dari blok ini yaitu VTP-8 akan dijadikan input atau
sumber ke blok output dari bagian negatif .
Pada blok output ini dapat dilihat bahwa adanya penguatan darlington, dimana
penguatan ini menggunakan dua transistor yaitu Q5 BC 327 dan Q4 MJE 2955.
Pada blok ini setelah melewati pasangan darlington ini diperoleh bahwa titik pengukuran
TP = -20,99 V. jika pada sat pengukuran TP-10 tidak trdapat Vout yang sesuaia atau hasilnya
sangat kecil dari hasil yang sebenarnya maka kemungkinan yang terjadi kerusakan pada
bagian pasangan darlingtonnya, yaitu pada slah satu transistornya misalnya kesalahan atau
ketidak idealan pada Q5 BC 327. jika Q5 mengalami kerusakan mengakibatkan output yang
dihasilkan akan kecil karena tidak yang mendrive Q4 MJE 2955.
Setelah menganalisa bagian negative dari rangkaian ini akan menganalisa bagian
output dari bagiab positif. Blok bagian positif ini hampir sama saja pada bagiab negative
dimana pada blok ini juga terdapat pasangan darlington yang berfungsi sebagai penguat pada
bagian outputnya. Hanya saja pada bagian outputpositif ini terdapat blok bagian drop out.
Blok drop out yang ditandai dengan adanya indicator led. Blok ini menggunakan
komparator , dimana komporator ini membandingkan tegangan yang masuk ke kaki
kompartor tsb yaitu antara VA(kaki 13) dan VB (kaki 12) dari IC LM324. Dimana indikatro
led ini akan hidup jika output dari komparator tersbut memiliki tegangan yang kecil atau
mendekati 0V. Ataupun syarat yang harus dipenuhi agar indicator led ini hidup adalah
VA>VB. Setelah dilakukan pengukuran diperoleh bahwa VA = 19,5 V dan VB = 21 V,
42
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
ternyata led indicator tidak hidup karena VA >VB dan diperoleh bahwa pengukuran pada
titik TP-10 yaitu titik output dari bagiab positif adlah sebesar 20 V.
Dari hasil pengukuran diatas dapat kita ketahui bahwa tegangan output antara bagian
positif dan bagian negative terjadi selisih tegangan yang sangat sedikt dan dapat kita ketahui
bahwa power supply ini masih dalam keaadan ideal’
43
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
BAB V KESIMPULAN
Perbandingan antara jumlah lilitan primer dengan jumlah lilitan sekunder menentukan
tegangan keluaran dari trafo step down, Dimana :
o Vp = Np
o Vss Ns
Dengan menggunakan regulator LM 78xx kita dapat mengatur tegangan input untuk suatu
sistem
Untuk memfilter tegangan keluaran dari rectifier agar stacil pada setiap variasi beban
maka digunakan suatu capasitor dengan kapasitansi yang sangat besar.
91.
Tegangan keluaran dari rectifier merupakan tegangan maksimum , dimana :
o Vmaks = Vrms /2
Apabila diset input diperensi amp pada 10 volt untuk mendapatkan tegangan keluaran
pada 10 vollt digunakan rangkaian pembatas arus pada system tersebut
Adapun tujuan pemasangan kofigurasi darlington pada rangkaian power supply pascal
tersebut yaitu mendapatkan penguatan arus yang besar dan input impedansi yang besar
pula
Pada saat system dalam keadaan normal diharapkan tegangan untuk :V+ = 20 volt dan V-
=20 volt
Adapun tujuan pemasangan rangkaian voltage divider dan inverting amplifier pada sistem
tersebut adalah mengubah tegangan keluaran mom inverting amplifier system tersebut
menjadi tegangan negative atau dengan kata lain mengalikan tegangan keluaran non
onverting dengan suatu nilai yang berharga (-1).
44
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
LAMPIRAN
Skema Rangkaian
45
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Blok Diagram
46
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
47
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
48
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
49
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
50
February 9, 2010Lab Maintennance and Repaire Created By : Mike Mayasari
Tentang Penulis
(@Kurcaci it’s me)
Thank to My Team
51