20
LABIAL VENEERING drg. Erma Sofiani, Sp.KG Veneering : Suatu tindakan konservatif berupa penutupan/pelapisan dengan pelapis sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. Veneering : Conservative Esthetic Procedure Labial veneering biasanya digunakan pada kasus diskolorasi yang sudah tidak dapat dirawat dengan bleaching dan pada kasus - kasus dimana pasien menginginkan bentuk yang rapi seperti pada kasus diastema central, biasanya jarak 2 – 6 mm masih dapat di veneer. Teknik Veneering a. Indirect Veneer : veneer dibuat dengan menggunakan work model dan perlu pengiriman ke lab. tidak langsung dilakukan pada gigi pasien jadi memerlukan pencetakan terlebih dahulu. b. Direct Veneer : perawatan veneer langsung dilakukan pada gigi di dalam mulut pasien. Bahan yang digunakan a. Indirect Veneer : Composite Resin, Ceramic/Porcelain dan Ceromer b. Direct Veneer : Composite resin (Microfill dan Hybrid)

Labial Veneering

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Labial Veneering

LABIAL VENEERING

drg. Erma Sofiani, Sp.KG

Veneering : Suatu tindakan konservatif berupa penutupan/pelapisan dengan pelapis sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.

Veneering : Conservative Esthetic Procedure

Labial veneering biasanya digunakan pada kasus diskolorasi yang sudah tidak dapat dirawat dengan bleaching dan pada kasus - kasus dimana pasien menginginkan bentuk yang rapi seperti pada kasus diastema central, biasanya jarak 2 – 6 mm masih dapat di veneer.

Teknik Veneering

a. Indirect Veneer : veneer dibuat dengan menggunakan work model dan perlu pengiriman ke lab. tidak langsung dilakukan pada gigi pasien jadi memerlukan pencetakan terlebih dahulu.

b. Direct Veneer : perawatan veneer langsung dilakukan pada gigi di dalam mulut pasien.

Bahan yang digunakan

a. Indirect Veneer : Composite Resin, Ceramic/Porcelain dan Ceromer

b. Direct Veneer : Composite resin (Microfill dan Hybrid)

Direct Composite Veneering

Need :

- Pengetahuan tentang teknik layering (pelapisan)- Pengetahuan karakteristik bahan (mengkombinasikan)- Pengetahuan anatomi gigi (fungsi gigi )

Page 2: Labial Veneering

Perhatikan kontur gigi, titi kontak dan embrasure. Untuk mengetahui bentuk dari kontur gigi dapat dengan cara dilihat menggunakan kaca mulut dari arah incisal.. Kontur pada gigi berfungsi sebagai self cleansing yaitu dapat membelokan makanan yang kita kunyah sehingga makanan dapat meluncur / mengalir tidak terjebak diantara gigi – gigi. Over kontur menyebabkan stimulasi pada gingiva kurang atau understimulasi. Under kontur menyebabkan over stimulasi pada gingiva, terjadi tumpukan makanan di interdental sehingga dapat menyebabkan gingivitisEmbrasure : merupakan celah berbentuk V yang berada diantara gigi yang dibentuk oleh titik kontak didaerah proximal. Baik itu berada di gingival atau di incisal. Untuk embrasure gingival diisi oleh papilla interdental.Apabila pembentukan embrasure tidak tepat (celah embrasure samapi tertutup) dapat menyebabkan papilla interdental tertekan sehingga menyebabkan gingivitis kemudian terjadi periodontitis yang menyebabkan kerusakan tulang alveolar sehingga gigi menjadi goyah.Pada saat pemebntukan daerah servikal harus benar – benar diperhatikan, untuk rstorasi dapat digunakan Matriks dan Wedges (triangular). Matriks ada dua jenis, sectional (menututpi hanya sebagian sisi gigi) dan circumferential (menutupi seluruh sisi gigi).Untuk pembentuk kontak proximal berada pada 1/3 incisal atau 2/3 dari arah gingival.

- Pengalaman operator- Konsep estetik

Perhatikan juga keserasian dengan gigi disebelahnya. Jangan hanya terfokus pada kerapihan gigi yang dirawat tapi juga harus memperhatikan keserasian dengan gigi tetangganya.

Advantage :

- Kunjungan lebih singkat (one visit)

Page 3: Labial Veneering

- Matching warna jauh lebih mudah- Mengurangi biaya- Lebih conservative (minimal preparasi)

Disadvantage :

- Untuk mendapatkan hasil yang sangat bagus sulit. Pada waktu proses pembentukannya lama, butuh ketepatan dan keterampilan operator.

- Dapat berubah warna finishing dan polishing- Perlu pemeriksaan secara berkala- Shrinkage besar

Indikasi :

- Instant cosmetic- Mock-up- pasien yang tidak menghendaki preparasi- keterbatasan biaya dan waktu- pada kasus orthodonti (sifatnya temporer)

Kontraindikasi :

- apabila pasien menginginkan hasil akhir bagus dan tahan lama

- Kebiasaan pasien (merokok, minuman berwarna)- Bad habit

Penentuan jenis veneer

Perlu komunikasi antara pasien dengan operator tentang : teknik, prognosis dan maintenance EDUKASI

Indirect veneer

Page 4: Labial Veneering

- Composite- Ceramic/porselin- Ceromer ( resin dan keramik) targis

Ceramic Targis, seperti porcelain tapi kalau porcelain lebih getas. Adaptasi Targis lebih mudah, tetapi Targis lebih mudah berubah warna dibandingkan dengan porcelain.

Resin komposit berdasar bahan pengisi resin komposit terbagi:

- Mikrofilled- Makrofilled- Hybrid

Yang paling sering dipilih resin komposit hybrid

Restorasi Resin Komposit Indirek

- Mengurangi kebocoran mikro akibat pengkerutan- Pembentukan kontur dan tepi restorasi lebih baik- Polimerisasi lebih sempurna

Etching: 35% phosphoric acid demineralisation of dentin collagen-network

Primer : Penetration into the network ; higher surface energy

Page 5: Labial Veneering

Ceramic/ porcelain

Advantage :

- bahan lebih baik- tidak semua orang mempunyai skill untuk recountouring

dan reshaping- shrinkage dapat minimal- pembuatan diluar mulut (indirect)- Perubahan warna ini bisa diakibatkan karena

tetracycline, fluoride, dan umur.- trauma, fraktur (keretakan), serta pertumbuhan gigi

yang kurang bagus. Anatomi dari gigi yang kurang normal atau malposisi dapat juga diperbaiki dengan veneer.

- kasus khusus seperti diastema, hilangnya keratan gigi taring (caninus) pada posisi lateral, (Dunitz, 1999)

Disadvantage / kontraindikasi :

- pasien menghendaki instant cosmetic- pasien tidak ingin dilakukan preparasi- pasien tidak bersedia melakukan perawatan

pendahuluan - bila pasien tidak menginginkan penggantian veneer (jika

veneer rusak/lepas)- Pemakaian veneer tidak dianjurkan pada penderita

dengan relasi oklusi  edge to edge dan gigitan silang,

Adhesive: creation of a hybrid-layer and “tags“

Page 6: Labial Veneering

oklusi berat, kesehatan mulut (oral hygiene) yang buruk, kekurangan mineral dan fluoride pada gigi.

- Komplikasi pada veneer keramik dapat terjadi karena ketidakhati – hatian saat preparasi, kerusakan pulpa, iritasi jaringan periodontal yang parah dan penampilan gigi yang tidak natural (Castelnuovo dkk, 2000).

Hal-hal yang perlu diperhatikan

- Komunikasi kasus- Pemeriksaan klinis dan x-ray- Posisi gigi dalam lengkung rahang- Keadaan jaringan pendukung dan sekitarnya- Anatomi gigi- Oklusi- Alternatif bahan yang digunakan- Biaya- Penjelasan secara verbal- Pembuatan foto dan study model

Direct veneer

Dapat dilakukan pada kasus:a. Pada gigi yang normal

merubah warna sedikit gigi dengan warna yg gelap

b. Pada gigi dengan malposisi ringan (rotasi, palatoversi, gigi yang protrusive, diastema)

c. Pada geligi rahang bawahd. Pada gigi yang memiliki restorasi lama

Prosedur klinis direct composite veneera. Pemilihan warnab. Preparasi ( jendela dan normal)

Jendela : preparasi tidak melibatkan incisal, tidak sampai incisal.Normal : preparasi melibatkan incisal, sampai incisal.

Page 7: Labial Veneering

c. Prosedur etsa dan bondingd. Layering (countouring)e. Penyinaranf. Finishing dan polishing

Preparasi pada kasus tanpa beban oklusi

Preparasi normal dengan beban oklusi

Preparasi proksimal tidak melibatkan area kontak

Indikasi preparasi normal, yaitu apabila tidak ada beban oklusi yang besar pada gigi.

Indikasi preparasi jendela yaitu apabila terdapat beban oklusi pada gigi. Retensi harus kuat agar tidak mudah pecah.

Page 8: Labial Veneering

Bur yang digunakan untuk preparasi minimal menggunakan bur fissure meruncing ujung membulat (tapered fissure round ended bur), sebaiknya digunakan bur – bur yang panjang agar tidak ada step pada hasil peparasi.

Deep marker bur digunakan untuk mengecek kedalaman preparasi dan juga sebagai guide pada saat pengurangan kedalaman.

Untuk bahan Resin Komposit preparasinya Shoulderless, tidak memerlukan pengurangan yang banyak bahkan pada teknih direct veneer cukup dietsa dan bonding saja sudah bisa.

Untuk bahan Porcelain minimal preparasi menggunakan Chamfer bur.

Prosedur klinis indirect veneer

a. Perawatan pendahuluan Profilaksis bleaching (jika perlu) restorasi dan perbaikan restorasi gingivoplasty enameloplasty

b. Perawatan Permukaan gigi dibersihkan dengan pumice Pilih warna gigi Preparasi dengan medium gritflame atau chamver

diamond bur (0,25-0,50mm) Cetak polysiloxane Isi dengan gips keras Model dicetak alginate Isi dengan bahan vinyl polisiloxane didapat model

fleksibelc. Pembentukan veneer

Page 9: Labial Veneering

Pembentukan vener dilakukan pada fleksibel model dilanjutkan dengan penyinaran

Veneer yang telah keras dilepas, dipoles dengan finising bur diakhiri soft lex

Pasang vener pada model keras untuk koreksi dan penyesuaian

Panaskan dalam oven toaster 260° Fd. Insersi

Etsa permukaan perleketan veneer 30 dt Gigi dibersihkan dengan pumice, etsa kemudian

keringkan gigi diaplikasi bonding Veneer yang telah dietsa diulas silane dan

dikeringkan, aplikasi bonding Aplikasi resin semen pada veneer dan rekatkan

pada gigi, sinari 40 detik finising tepi tumpatan

Page 10: Labial Veneering
Page 11: Labial Veneering

Pembentukan veneer pada model fleksibel

Preparasi akhir tanpa pengambilan kontak area

Page 12: Labial Veneering

Pengepasan veneer

Veneer yang telah siap

Page 13: Labial Veneering

Aplikasi

Page 14: Labial Veneering

Teman, walaupun kita ada 4 kali kuliah drg. Erma tapi beliau hanya memberikan 2 slide materi kuliah “dental bleaching” dan “labial veneering”. Terus pada waktu kuliah yang terakhir, saya sempat tanya sama beliau. Kurang lebih percakapannya seperti ini :Saya : “maaf dok, slide materi kuliah yang baru tidak?”Drg. Erma : “sebenernya intinya sama kayak yang kemaren.

Kalian baca - baca buku Sturdevant’s itu ya. Yang tentang embrasure, dll!”

Saya : “oh, iya dok. Terimakasih”Sebagai info buku Sturdevant’s “ Art and science of operative dentistry fifth edition” ada diperpus FKIK dirak referensi, setahu saya sih cuma ada satu. Ini kode bukunya 617.605 Stu S c. 1. Berwarna biru tebel, ada 1006 halaman dan berbahasa inggris.Dibwah ini saya sedikit menambahkan mengenai isi dari Sturdevant’s buku tentang countur, contact point, dan embrassure. Jika ada kekurangan dan kesalahan saya minta maaf yang sebesar – besarnya. :D

FISIOLOGI FUNGSI BENTUK GIGI

Gigi mempunyai empat fungsi utama, yaitu:1. Mastikasi2. Estetik3. Fonetik4. Perlindungan terhadap jaringan pendukung

Page 15: Labial Veneering

Bentuk gigi yang normal dan tepat (sesuai) menjamin efisiensi dalam memotong dan menggigit makanan menggunakan berbagai jenis gigi (incisivus, caninus, premolar, dan molar) yang mempunyai fungsi khusus dalam proses pengunyahan. Dalam estetik, bentuk dan keselarasan gigi anterior sangat penting bagi penampilan seseorang. Bentuk dan penyelarasan gigi anterior dan posterior membantu dalam artikulasi suara – suara tertentu yang berdampak signifikan pada proses bicara. Bentuk dan penyelarasan gigi membantu dalam mempertahankan gigi pada lengkungnya dengan membantu perkembangan dan memberikan perlindungan kepada tulang alveolar dan gingiva yang menopang gigi.

Countours (kontur)Merupakan derajat kecembungan pada permukaan fasial

dan lingul gigi yang memberikan perlindungan dan stimulasi pada jaringan pendukung selama proses mastikasi.

Kontur umunya terletak pada:- sepertiga servikal pada permukaan fasial seluruh gigi

dan pada permukaan lingual gigi incisivus dan kaninus- sepertiga tengah (middle third) pada permukaan lingual

gigi posteriornormal kontur, berfungsi dalam membelokan makanan dengan memberikan stimulasi yang adekuat pada jaringan pendukung sehingga menghasilkan kondisi yang sehat.overkontur, menyebabkan understimulation pada jaringan pendukung yang dapat mengakibatkan atropi jaringan. Overkontur merupakan kesalahan yang paling buruk, biasanya menyebabkan flabby, kemerahan, imflamasi gingival kronis dan peningkatan retensi plak.Underkontur, menyebakan overstimulation pada jaringan pendukung yang dapat mengakibatkan trauma dan iritasi pada gingiva.

Ketinggian kontur proksimal berfungsi memberikan

Page 16: Labial Veneering

1. kontak dengan permukaan proksimal pada gigi yang bersebelahan, yang mana dapat mencegah food impaction.

2. Celah embrasure gingival yang adekuat dari kontak proksimal untuk jaringan ngingiva, tulang pendukung, pembuluh darah, dan nervus.