8
LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI MODUL II (TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT) NAMA / NPM SESI / MEJA ... Minimal 3 Minimal 3 Minimal 3 TNR 12, Spasi 1,5 Margin 3,4,3,3, Justify 1 halaman, 3 paragraf LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY I. Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah Rumusan yang ada pada modul 8 ini adalah: "Bagaimana meminimalkan total biaya dan menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis dalam persediaan?" C. Tujuan Praktikum Adapun tujuan praktikum dari modul 8 adalah : D. Manfaat praktikum Adapun manfaat yang didapat dari modul 8 adalah : E. Batasan masalah Adapun batasan masalah yang digunakan dalam praktikum optimasi adalah: II. Tinjauan Pustaka (MINIMAL 4 PEMBAHASAN)

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI … filelaboratorium statistik dan optimasi industri program studi teknik industri fakultas teknik universitas pembangunan nasional “veteran”

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI … filelaboratorium statistik dan optimasi industri program studi teknik industri fakultas teknik universitas pembangunan nasional “veteran”

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI

MODUL II (TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT)

NAMA / NPM

SESI / MEJA ...

Minimal 3

Minimal 3

Minimal 3

TNR 12, Spasi 1,5

Margin 3,4,3,3, Justify

1 halaman, 3 paragraf

LAPORAN RESMI

MODUL VI

INVENTORY THEORY

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

Rumusan yang ada pada modul 8 ini adalah:

"Bagaimana meminimalkan total biaya dan menentukan jumlah pemesanan

yang ekonomis dalam persediaan?"

C. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum dari modul 8 adalah :

D. Manfaat praktikum

Adapun manfaat yang didapat dari modul 8 adalah :

E. Batasan masalah

Adapun batasan masalah yang digunakan dalam praktikum optimasi adalah:

II. Tinjauan Pustaka

(MINIMAL 4 PEMBAHASAN)

Page 2: LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI … filelaboratorium statistik dan optimasi industri program studi teknik industri fakultas teknik universitas pembangunan nasional “veteran”

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI

MODUL VIII (INVENTORY THEORY)

NAMA / NPM

SESI / MEJA ...

III. Pengumpulan Data

A. Identifikasi Variabel

1. Variabel Bebas

Variabel Bebas (variabel penyebab) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel terikat. Yang termasuk variabel bebas yaitu …..

2. Variabel Terikat

Variabel terikat (variabel tergantung) adalah variabel yang dipengaruhi

variabel bebas. Yang termasuk variabel terikat yaitu …..

B. Soal Laporan Resmi

Pada PT. Jonathan Indah membutuhkan bahan baku untuk menjalankan

perusahaannya sebesar 315.239 unit. Perusahaan tersebut ditawari supplier

potongan harga apabila :

a. Pembelian ≥ 8191 unit dengan harga per unit Rp. 312.471,- dengan biaya

simpan 19%.

b. Pembelian ≤ 9713 unit dengan harga per unit Rp. 412.791,- dengan biaya

simpan 20%.

c. Pembelian ≤ 7123 unit dengan harga per unit Rp. 321.567,- dengan biaya

simpan 29%.

Apabila diketahui biaya pemesanan Rp. 1.010.000,- per pesan, bagaimana

kebijakan perusahaan terhadap penawaran suplier tersebut?

IV. Hasil dan Pembahasan

A. Pengolahan Data

• Pembelian 1

Page 3: LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI … filelaboratorium statistik dan optimasi industri program studi teknik industri fakultas teknik universitas pembangunan nasional “veteran”

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI

MODUL VIII (INVENTORY THEORY)

NAMA / NPM

SESI / MEJA ...

1. Input

Gambar 8.1 Tampilan input data pembelian 1

2. Output

Gambar 8.2 Tampilan output data pembelian 1

3. Analisa Output :

a. EOQ (Economic Order Quantity) merupakan jumlah ekonomis untuk biaya

yang dikeluarkan dapat seminim mungkin pada setiap kali pemesanan. Pada

output EOQ sebesar 3275,020.

b. Maximum Inventory merupakan jumlah persediaan maksimum agar biaya

yang dikeluarkan dapat sekecil mungkin sesuai dengan order quantity. Pada

output EOQ (Economic Order Quantity) didapat Maximum Inventory

Page 4: LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI … filelaboratorium statistik dan optimasi industri program studi teknik industri fakultas teknik universitas pembangunan nasional “veteran”

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI

MODUL VIII (INVENTORY THEORY)

NAMA / NPM

SESI / MEJA ...

sebesar 3275,020 unit. Dalam hal ini berarti persediaan maksimum

perusahaan sebesar 3275,020 unit.

c. Maximum Backorder merupakan tidak adanya permintaan yang ditunda

yang disebabkan tidak tersedianya persediaan. Pada output EOQ (Economic

Order Quantity) didapat Maximum Backorder sebesar 0, dalam hal ini

berarti tidak adanya permintaan.

d. Order Interval In years merupakan interval waktu antara permintaan

optimum dengan permintaan per tahun. Pada output EOQ (Economic Order

Quantity) nilainya sebesar 0,0104. Dalam hal ini, berarti bahwa perusahaan

dalam melakukan pemesanan setiap 0,0104 tahun.

e. Reorder Point merupakan pemesanan kembali karena persediaan yang

sudah habis. Pada output EOQ (Economic Order Quantity) didapat Reorder

Point sebesar 0 unit. Maka apabila persediaan perusahaan jumlahnya 0 unit,

perusahan tidak harus mengadakan pemesanan.

f. Total set up or ordering cost merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan

untuk melakukan sekali pemesanan. Pada output EOQ (Economic Order

Quantity) didapat Total set up or ordering cost adalah Rp. 3275,020. Dalam

hal ini berarti bahwa ongkos pemesanan yang dikeluarkan biaya untuk

sekali pesan sebesar Rp. 3275,020.

g. Total holding cost merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk

penyimpanan barang. Pada output EOQ (Economic Order Quantity) didapat

Total Holding Cost sebesar Rp. 3275,020. Dalam hal ini berarti bahwa

ongkos penyimpanan yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 3275,020.

Page 5: LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI … filelaboratorium statistik dan optimasi industri program studi teknik industri fakultas teknik universitas pembangunan nasional “veteran”

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI

MODUL VIII (INVENTORY THEORY)

NAMA / NPM

SESI / MEJA ...

h. Total Shortage Cost merupakan biaya yang timbul jika ada permintaan

terhadap barang yang kebetulan tidak ada digudang. Pada output EOQ

(Economic Order Quantity) didapat Total Shortage Cost sebesar 0. Dalam

hal ini tidak ada permintaan terhadap barang.

i. Sub total of above merupakan biaya total yang dikeluarkan yang mencakup

Total holding cost, Total Shortage Cost, dan Total set up or ordering cost.

Pada output EOQ (Economic Order Quantity) didapat sebesar Rp

194.436.300, sehingga biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp

194.436.300.

j. Total material cost merupakan tidak ada biaya pembelian barang. Pada

output EOQ (Economic Order Quantity) didapat Total material cost

sebesar Rp. 98.503.050.000, sehingga pembelian barang didapat sebesar Rp.

98.503.050.000.

k. Grand total cost merupakan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan.

Pada output EOQ (Economic Order Quantity) tersebut nilai Grand total cost

sebesar Rp 98.697.490.000, sehingga jumlah keseluruhan biaya yang

dikeluarkan sebesar Rp 98.697.490.000.

• Pembelian 2

1. Input

Page 6: LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI … filelaboratorium statistik dan optimasi industri program studi teknik industri fakultas teknik universitas pembangunan nasional “veteran”

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI

MODUL VIII (INVENTORY THEORY)

NAMA / NPM

SESI / MEJA ...

Gambar 8.3 Tampilan input data pembelian 2

2. Output

Gambar 8.4 Tampilan output data pembelian 2

Analisa Output :

(Idem)

• Pembelian 3

1. Input

Page 7: LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI … filelaboratorium statistik dan optimasi industri program studi teknik industri fakultas teknik universitas pembangunan nasional “veteran”

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI

MODUL VIII (INVENTORY THEORY)

NAMA / NPM

SESI / MEJA ...

Gambar 8.5 Tampilan input data pembelian 3

2. Output

Gambar 8.6 Tampilan output data pembelian 3

3. Analisa Output :

(Idem)

V. Kesimpulan Dan Saran

A. Kesimpulan

Dari hasil yang diperoleh diatas dengan menggunakan perhitungan EOQ

(Economic Order Quantity) PT. Jonathan Indah harus membayar opsi pembelian

ke 1 sebesar Rp 98.697.490.000,- jika dia memiih opsi pembelian ke-2 PT.

Jonathan Indah harus membayar Rp 130.357.100.000,- jika dia memiih opsi

Page 8: LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI … filelaboratorium statistik dan optimasi industri program studi teknik industri fakultas teknik universitas pembangunan nasional “veteran”

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI

MODUL VIII (INVENTORY THEORY)

NAMA / NPM

SESI / MEJA ...

pembelian ke-3 PT. Jonathan Indah harus membayar Rp 101.614.100.000,- Oleh

karena itu sebaiknya PT. Jonathan Indah lebih memilih membeli bahan baku

dengan opsi pembelian ke-1 karena PT. Jonathan Indah akan mengeluarkan total

biaya sebesar Rp 98.697.490.000,- yang merupakan biaya yang paling murah

dibandingkan dengan opsi pembelian yang lain.

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

(MINIMAL 3 BUKU, 3 BROWSING TAHUN 2015)