125

LAKIP KANTOR PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK PROP · 2019. 4. 11. · BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi 21 B. Analisa Capaian Kinerja 25 C. Realisasi Anggaran

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • ii

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Susunan Organisasi 2 C. Tugas, Fungsi dan Kedudukan 5 D. Aspek Strategis 6 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis 11 B. Rencana Kinerja Tahunan 19 C. Perjanjian Kinerja 20 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi 21 B. Analisa Capaian Kinerja 25 C. Realisasi Anggaran 29 BAB IV PENUTUP A. Umum 36 B. Permasalahan Yang Berkaitan Dengan Pencapaian Kinerja 36 C. Strategi dan Pemecahan Masalah 37 D. Saran dan Rekomendasi 37 LAMPIRAN Lampiran 1 Formulir PPS Lampiran 2 Formulir PKK Lampiran 3 Formulir RKT Rencana Kerja (Renja) Tahun 2018 Penetapan Kinerja (PENJA) Tahun 2018 Evaluasi Perjanjian Kerja Esl 3 dan Esl 4

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Reformasi untuk mewujudkan sistem kepemerintahan yang

    baik (good governance) dimulai dengan dikeluarkannya TAP MPR

    XI/1998 dan Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

    penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN. Asas-asas

    penyelenggaraan yang baik dalam UU Nomor 28 tahun 1999 :

    Asas Kepastian Hukum

    Asas Tertib Penyelenggaraan Negara

    Asas Kepentingan Umum

    Asas Keterbukaan

    Asas Proporsionalitas

    Asas Profesionalitas

    Asas Akuntabilitas

    Setiap program dan kegiatan dari kegiatan penyelenggaraan

    negara harus tetap dipertanggungjawabkan kinerja atau hasil akhir

    kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan

    tertinggi negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan TAP

    MPR XI/1998 dan Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

    penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN.

    Mahsuh et all (2011:32), akuntabilitas adalah

    mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta

    pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan

    dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. Sedang

    UN Conference on Transparency and Accoutibility (2007) dikatakan

    akuntabilitas jika dapat mempertanggungjawabkan sumber daya yang

    digunakan dan hasil yang diperoleh.

    Dari pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa

    akuntabilitas merupakan kewajiban pemerintah sebagai pemegang

    amanah (agent) kepada masyarakat sebagai pemberi amanah

  • 2

    (principal) untuk memberi pertanggungjawaban, penyajian, pelaporan,

    pengungkapan (disclosure) segala aktifitas dan kegiatan yang menjadi

    tanggungjawabnya, pemerintah bertindak sebagai pelaku (subyek),

    pemberi informasi untuk memenuhi hak-hak publik, yaitu hak untuk

    tahu, baik itu diberi informasi dan hak untuk didengar aspriasinya.

    Akuntabilitas adalah konsekuensi logis dari model relasional antara

    principal dengan agent.

    Perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk

    mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan

    program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku

    kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur

    dengan sasaran atau target kinerja.

    Dokumen LKjIP yang berisikan gambaran perwujudan

    akuntabilitas kinerja, yaitu pertanggungjawaban kinerja suatu instansi

    pemerintah dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi

    pemerintah yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan

    melembaga.

    Pentingnya LKjIP untuk memberikan informasi kinerja yang

    terukur kepada pemberi mandate atas kinerja yang telah dan

    seharusnya dicapai. Kemudian sebagai upaya perbaikan

    berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan

    kinerjanya.

    B. Susunan Organisasi

    Sesuai dengan Peraturan Walikota Batam Nomor 54 Tahun

    2016 tentang Penjabaran Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

    Komunikasi dan Informatika Kota Batam dan Peraturan Daerah Kota

    Batam nomor 10 tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan

    Perangkat Daerah. Struktur Dinas Komunikasi dan Informatika Kota

    Batam dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang membawahi :

    1. Sekretariat, yang terdiri atas : Sub Bagian Perencanaan Program,

    Sub Bagian Umum dan Kepegawaian serta Sub Bagian Keuangan;

  • 3

    2. Bidang Komunikasi dan Informasi Publik, yang terdiri atas : Seksi

    Kemitraan Komunikasi dan Informasi Publik, Seksi Pengelolaan

    Komunikasi dan Informasi Publik; Seksi Layanan Komunikasi dan

    Informasi Publik;

    3. Bidang Penyelenggaraan E-Government, yang terdiri atas : Seksi

    Tata Kelola E-Government, Seksi Pengembangan Aplikasi, Seksi

    Infrastruktur dan Teknologi;

    4. Bidang Statistik, yang terdiri atas : Seksi Pengumpulan Data

    Statistik Sektoral, Seksi Kerjasama dan Penerangan Statistik

    Sektoral, Seksi Analis dan Pengelolaan Data Statistik Sektoral;

    5. Bidang Persandian, yang terdiri atas : Seksi Operasional

    Pengamanan Persandian, Seksi Tata Kelola Persandian, Seksi

    Pengawasan dan Evaluasi Penyelenggaraan Persandian.

  • 4

    Struktur organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota

    Surabaya selengkapnya diilustrasikan sebagaimana Gambar 4

    berikut ini :

    STRUKTUR SUSUNAN ORGANISASI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

    KOTA BATAM

    KEPALA

    KEPALA

    UPT

    KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

    SEKRETARIS

    SEKRETARI

    S

    SUB

    BAGIAN KEUANGAN

    SUB BAGIAN

    UMUM DAN KEPEGAWAIAN

    SUB

    BAGIAN PERENCAN

    AAN PROGRA

    SEKSI PENGELOLAAN

    KOMUNIKASI DAN

    INFORMASI

    PUBLIK

    SEKSI LAYANAN

    KOMUNIKAS

    I DAN INFORMASI

    PUBLIK SEKSI

    KEMITRAAN KOMUNIKAS

    I DAN INFORMASI

    PUBLIK

    BIDANG KOMUNIKASI

    DAN INFORMASI

    PUBLIK

    SEKSI

    INFRASTRU

    K TUR DAN

    TEKNOLOGI

    SEKSI

    PENGEMBANGAN APLIKASI

    SEKSI TATA KELOLA E-GOVERNME

    NT

    BIDANG PENYELENGGARAAN E-GOVERNME

    NT

    SEKSI

    PENGUMPULAN DATA

    STATISTIK SEKTORAL

    SEKSI ANALISIS DAN

    PENGELOLAAN DATA STATISTIK

    SEKTORAL

    SEKSI KERJASAMA

    DAN PENERANGAN

    STATISTIK

    SEKTORAL

    BIDANG STATISTIK

    SEKSI TATA

    KELOLA

    PERSANDIAN

    SEKSI OPERASIONAL PENGAMANAN

    PERSANDIAN

    SEKSI PENGAWASAN

    DAN EVALUASI PENYELENGGA

    RAAN PERSANDIAN

    BIDANG PERSANDIAN

  • 5

    C. Tugas Fungsi dan Kedudukan

    Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 10 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan

    Walikota Batam Nomor 54 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi

    dan Uraian Tugas Dinas Komunikasi dan Informatika. maka

    kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Dinas

    Komunikasi dan Informatika Kota Batam adalah sebagai berikut:

    1. Kedudukan

    Dinas Komunikasi dan Informatika merupaka unsur pelaksana

    otonomi daerah

    2. Tugas Pokok

    Dinas komunikasi dan Informatika mempunyai tugas pokok

    melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas

    otonomi dan tugas pembantuan di bidang komunikasi dan

    informatika, statistic dan persandian di daerah sesuai dengan

    kewenangannya.

    3. Fungsi

    Dalam melaksanakan tugas, Dinas Komunikasi dan Informatika

    menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

    Perumusan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan

    informatika, bidang statistik dan bidang persandian;

    Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum

    bidang komunikasi dan informatika, bidang statistik dan bidang

    persandian;

    Pembinaan dan pelaksanaan tugas Dinas Kominfo;

    Pengelolaan ketatausahaan Dinas;

    Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah

    sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  • 6

    D. Aspek Strategis

    Untuk lebih memfokuskan strategis Badan Komunikasi dan

    Informatika Kota Batam dalam pencapaian visi dan misi secara efektif

    dan efisien, diperlukan analisis faktor-faktor yang dapat

    mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dengan menghitung nilai-

    nilai yang berkembang dalam organisasi serta situasi dan kondisi.

    Analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi

    merupakan hal yang sangat penting, dalam rangka menentukan

    faktor-faktor kunci sebagai penentu keberhasilan organisasi dalam

    mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Lingkungan internal organisasi dan lingkungan eksternal

    organisasi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja

    organisasi, lingkungan internal pada umumnya dapat dikendalikan

    secara langsung, sedangkan lingkungan eksternal cenderung di luar

    kendali.

    Dalam merumuskan lingkungan strategis tersebut, Badan

    Komunikasi dan Informatika Kota Batam menggunakan metode atau

    teknik analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and

    Threats) atau analisis faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan

    ancaman/tantangan.

    1. Kekuatan (strengths)

    Berdasarkan hasil analisis, dapat diidentifikasi beberapa faktor

    kekuatan yang sangat berpengaruh pada keberhasilan kinerja

    Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam dalam mencapai visi

    dan misi adalah :

    a. Memiliki kewenangan dalam penyelenggaraan urusan

    pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika;

  • 7

    b. Komitmen dan konsistensi pimpinan daerah untuk bekerja

    normatif dan taat aturan;

    c. Adanya komitmen kerja yang kuat dari seluruh ASN untuk

    melaksanakan tugas dan fungsi;

    d. Dukungan perangkat organisasi yang solid;

    e. Memiliki pola kerja yang baku.

    2. Kelemahan (Weaknesses)

    Beberapan kelemahan internal yang menghambat

    kelancaran pelaksanaan tugas organisasi Dinas Komunikasi dan

    Informatika Kota Batam dalam pencapaian tujuannya, berdasarkan

    hasil analisis adalah :

    a. Sumber daya manusia yang mendukung kinerja masih sangat

    minim;

    b. Kapasitas sumber daya manusia yang ada belum seluruhnya

    memenuhi tuntutan tugas dan belum sesuai dengan beban kerja;

    c. Alokasi dana pengembangan TIK serta sarana dan prasarana

    yang mendukung kinerja belum memenuhi standar kebutuhan

    minimal yang ideal;

    d. Koordinasi dengan OPD lainnya belum berjalan secara optimal;

    e. Pola pembinaan aparatur yang belum berorientasi pada

    peningkatan kinerja.

    3. Peluang (Opportunities)

    Peluang yang sangat mendukung kelancaran Dinas

    Komunikasi dan Informatika Kota Batam dalam pencapaian visi dan

    misinya antara lain :

    a. Adanya Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2014 tentang

    Penyelenggaraan Pelayanan Publik, bahwa penyelenggaraan

    pelayanan publik dilakukan berdasarkan prinsip kemudahan

    akses dan kenyamanan.

  • 8

    b. Adanya tuntutan akuntabilitas dalam penyelenggaraan

    pemerintahan, pembangunan dan pelayanan, sehingga

    menuntut adanya peningkatan kinerja guna mewujudkan Dinas

    Komunikasi dan Informatika Kota Batam yang profesional dan

    handal;

    c. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang

    sangat pesat serta semakin tingginya peran serta masyarakat

    menyoroti kinerja dan pelayanan pemerintahan merupakan

    faktor yang dapat meningkatkan standar pelayanan yang harus

    diberikan oleh Badan Komunikasi dan Informatika Kota Batam.

    4. Tantangan (Threats)

    Tantangan yang menghambat terhadap kelancaran pelaksanaan

    tugas pokok organisasi Dinas Komunikasi Kota Batam dalam

    pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, terutama datangnya dari

    luar sistem organisasi/eksternal yang sangat berpengaruh terhadap

    jalanya roda organisasi dalam mencapai tingkat keberhasilan,

    diantaranya sebagai berikut :

    a. Adanya perbedaan tingkat pengetahuan dan keterampilan

    bidang TIK pelaksana E-Government dilingkungan Pemerintah

    Kota Batam, mengakibatkan pelaksanaan E-Government belum

    maksimal

    b. Kebijakan anggaran yang tidak konsisten dan tidak

    proporsional dapat menimbulkan pengaruh terhadap kinerja

    Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam.

    Dari hasil identifikasi terhadap faktor lingkungan internal dan

    eksternal, maka dilakukan analisis dan pembobotan untuk masing-

    masing unsur guna menentukan strategi yang diperlukan dalam

    rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan.

    Strategi yang akan ditempuh merupakan panduan antara

    faktor kekuatan yang dimiliki dengan mereduksi faktor kelemahan

  • 9

    yang ada dan menghindari segala ancaman yang dihadapi oleh

    organisasi, strategis tersebut sebagaimana disajikan pada tabel

    berikut ini :

    Tabel. 1 Aspek Strategis OPD

    Kekuatan

    1. Memiliki kewenangan dalam pengembangan dan pelaksanaan E-Government;

    2. Komitmen dan konsistensi pimpinan organisasi;

    3. Aparat yang komitmen; 4. Perangkat organisasi yang

    solid; 5. Pola kerja yang baku

    Kelemahan 1. Belum tersusun Juknis

    Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan TIK di Pemko Batam;

    2. Jumlah dan kapasitas SDM; 3. Alokasi dana pengembangan

    TIK serta sarana prasarana; 4. Koordinasi dengan SKPD lain; 5. Pola pembinaan aparatur;

    Peluang 1. Peraturan Daerah No. 1

    Tahun 2014 ttg Standar Pelayanan Publik;

    2. Peraturan Walikota Batam No. 38 Tahun 2017 ttg Layanan Aduan Masyarakat Menggunakan Sistem Elektronik;

    3. Peraturan Walikota Batam No. 16 Tahun 2017 ttg Penyelenggaraan Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat 112 di Kota Batam;

    4. Peraturan Walikota Batam No. 27 Tahun 2017 ttg Pedoman Pengelolaan dan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Kota Batam;

    5. Keputusan Walikota Batam no. 287 Tahun 2018 ttg Tim Koordinasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Kota Batam;

    6. Tuntutan akuntabilitas; 7. Perkembangan IPTEK dan

    peran serta masyarakat

    Strategi S-T 1. membangun Sistem

    Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE);

    2. Membangun komitmen seluruh aparatur dalam TUPOKSI untuk mewujudkan akuntabilitas;

    Strategi W-O 1. Menyusun Juknis TIK Pemko

    Batam; 2. membangun mekanisme

    prosedur dan pola kerja yang efektif serta efisien untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel;

    3. menambah jumlah SDM yang sesuai dengan kebutuhan organisasi;

    4. membangun profesionalisme aparatur Dinas Kominfo Kota Batam mendorong peningkatan kinerja.

    Ancaman 1. Adanya perbedaan tingkat

    pengetahuan bidang TIK dalam pelaksana Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE);

    2. Belum terbentuk Government Chief Information Officer (GCIO) di Pemko Batam;

    3. Kebijakan anggaran yang tidak konsisten dan tidak profesional.

    Strategi S-T 1. menyatukan persepsi untuk

    mendayagunakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE);

    2. meningkatkan komitmen dan kinerja aparatur

    Strategi S-T 1. Menerapkan pola kerja dan

    pola pembinaan aparatur yang serasi dengan potensi yang ada.

    2. Melaksanakan SPIP dilingkungan OPD

  • 10

    Berdasarkan hasil analisis SWOT sebagaimana tersebut

    diatas, dapat diidentifikasikan permasalahan yang dihadapi,

    diantaranya :

    1. Rumusan permasalahan strategis yang dihadapi masa kini :

    Terjadinya perubahan terhadap undang-undang E-Government

    yang belum diikuti dengan peraturan pendukung lainnya

    mengakibatkan akan terjadinya keterlambatan dalam penyusunan

    Rencana Peraturan Daerah tentang Pengembangan dan

    Penerapan E-Government di Kota Batam. Selain itu banyaknya

    instrumen baru dalam undang-undang tersebut mengakibatkan

    perlunya perencanaan yang matang dalam pelaksanaan

    kewenangan di bidang komunikasi dan informatika;

    2. Rumusan perubahan, kecendrungan masa depan yang

    berpengaruh pada Tupoksi :

    Adanya perubahan kebijakan dalam bentuk peraturan perundang-

    undangan yang akan berpengaruh pada pelaksanaan tupoksi dari

    masing-masing unsur organisasi.

    3. Rumusan perubahan internal yang diperlukan

    a. Penyusunan analisis kompetensi jabatan untuk penempatan

    jabatan struktural berstandar, sebagai salah satu upaya

    reformasi birokrasi;

    b. Penyusunan rencana pembagian tugas staf;

    c. Penataan sistem informasi, aplikasi dan database yang

    terintegrasi di lingkungan Pemerintah Kota Batam;

    d. Evaluasi dan peningkatan mutu penyelenggaraan fakta integritas

    dilingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam;

    e. Peningkatan kualitas aparatur Dinas Komunikasi dan Informatika

    melalui peningkatan kualifikasi pendidikan maupun kompetensi;

    f. Peningkatan pelayanan di bidang komunikasi dan informatika

    dan di bidang statistik sektoral sebagai walidata dalam

    perencanaan pembangunan.

  • 11

    BAB II

    PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

    A. Rencana Strategis

    Sebagaimana telah diamanatkan dalam Instruksi Presiden

    Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah, disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan

    pemerintahan, baik pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah

    mulai dari eselon III Mandiri, dan eselon II ke atas wajib

    menetapkan/merumuskan Rencana Strategis.

    Rencana Strategis sebagai dasar dalam penyusunan laporan

    pertanggungjawaban atas keberhasilan dan atau kegagalan

    Perangkat Daerah (PD) dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya

    masing-masing. Rencana Strategis mengandung Visi, Misi, Tujuan,

    Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan yang realistis

    dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.

    Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam sebagai salah

    satu organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kota Batam

    berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan Susunan Perangkat Daerah, yang tugas dan fungsinya

    diatur dalam Peraturan Walikota Batam Nomor 28 Tahun 2016

    tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, dipimpin

    oleh seorang Kepala Dinas dengan eselon II b, telah mengambil

    langkah-langkah kebijakan guna merumuskan dan menetapkan

    Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam

    yang disusun berdasarkan pertimbangan kondisi internal dan

    eksternal yang mempengaruhi terhadap kebijakan Dinas Komunikasi

    dan Informatika Kota Batam.

  • 12

    Rencana Strategis dibuat dengan tujuan untuk memberikan

    pedoman dan fasilitasi dalam penyelenggaraan pemerintahan umum

    demi tercapainya akuntabilitas kinerja. Dengan ditetapkannya

    Rencana Strategis melalui Surat Keputusan Walikota Batam Nomor :

    KPTS.69-1/HK/I/2017 tanggal 30 Januari 2017 tentang Penetapan

    Renstra OPD, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam telah

    menetapkan arah perkembangan organisasi dengan pemahaman dan

    respon dari organisasi perangkat daerah lainnya dan Stakeholder.

    Visi Misi OPD

    Sesuai dengan Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah (RPJMD) Kota Batam periode 2016-2021, maka

    Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam menetapkan Visi

    “Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelayanan

    Publik Berbasis TIK yang terintegrasi dan Mudah Diakses

    Masyarakat”.

    Upaya mewujudkan Visi tersebut, Dinas Komunikasi dan

    Informatika Kota Batam merumuskannya kedalam 4 (empat) Misi

    yang merupakan penggambaran visi dan memberikan arah

    sekaligus batasan dalam pencapaian tujuan. Berikut kami

    menguraikan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam

    adalah :

    1. Mewujudkan implementasi e-Government guna mendorong

    percepatan integrasi layanan publik dan kepemerintahan;

    2. Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di

    lingkungan Pemerintah Kota Batam untuk menghasilkan layanan

    informasi yang berkualitas;

    3. Menyelenggarakan statistik sektoral guna mendukung satu data

    pemerintah kota dalam perencanaan pembangunan daerah;

    4. Menyelenggarakan persandian untuk pengamanan informasi di

    lingkungan Pemerintah Kota Batam.

  • 13

    Tujuan dan Sasaran

    Sesuai dengan Tujuan dan sasaran RPJMD Kota Batam periode

    2016-2021 berdasarkan isu-isu strategis di bidang komunikasi dan

    informatika, statistik dan persandian maka untuk mewujudkan visi

    dan misi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam periode

    tahun 2016-2021 ditetapkan tujuan dan sasaran. Adapun tujuan

    dan sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Tujuan OPD adalah untuk Meningkatkan kualitas

    penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik dengan

    pemanfaatan TIK dengan sasaran sebagai berikut:

    1. Meningkatnya penyelenggaran pemerintahan dan pelayanan

    publik yang baik berbasis TIK;

    2. Meningkatnya pengelolaan dan pelayanan informasi yang

    aktual dan faktual;

    3. Meningkatnya pengamanan data dan informasi berklasifikasi

    Adapun tabel tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas

    Komunikasi dan Informatika Kota Batam adalah sebagaimana Tabel

    dibawah ini :

    Tabel. 2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

    Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam

    TUJUAN SASARAN INDIKATOR

    Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik dengan pemanfaatan TIK

    Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang baik berbasis TIK

    Persentase Integrasi Layanan Publik dan Kepemerintahan

    Persentase Perangkat Daerah yang telah menggunakan sandi dalam komunikasi Perangkat Daerah

  • 14

    Meningkatnya pengelolaan dan pelayanan informasi yang aktual dan faktual

    Nilai keterbukaan informasi publik

    Persentase Pemenuhan Data statistik sektoral dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

    Strategi dan Kebijakan

    Sesuai dengan identifikasi permasalahan strategis

    berdasarkan peran Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam,

    maka dilakukan analisa SWOT (strengh, Weakness, Opportunities

    dan Threat) untuk menentukan strategi dan kebijakan agar tujuan

    dan sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Komunikasi dan

    Informatika Kota Batam dapat tercapai. Adapun Analisa SWOT

    adalah sebagai berikut :

    Formulasi strategi SWOT

    Kesimpulan Analisis

    Faktor Internal

    STRENGTH ( S )

    1. Tersedianya Anggaran ( yang

    cukup )

    2. Tersedianya Sumber Daya

    Manusia yang cukup memadai

    3. Tersedianya Sarana &

    Prasarana di Bidang IT yg

    memadai

    4. Ada Program Pembinaan,

    Pengawasan dan Penertiban

    5. Kerjasama Antar OPD yang

    Baik

    6. Tersedianya Tusi yang

    mendukung diseminasi

    Informasi, pengembangan TIK,

    Statistik, Persandian

    WEAKNESS ( W )

    1) Terbatasnya tenaga teknis

    Bidang IT

    2) Kurang efektifnya pengawasan

    kepada OPD yang membangun

    aplikasi

    3) Belum terlaksananya Monitoring

    & Evaluasi TIK

    4) Pengembangan dan

    pemeliharaan sarana dan

    prasarana IT belum efektif dan

    efisien

    5) Terbatasnya sumberdaya

    manusia yang terampil dan

    profesional

    6) Kurangnya kemampuan

    mengembangkan tusi dalam hal

    penjabaran statistik sektoral

    7) Kurangnya pemahaman OPD

  • 15

    Kesimpulan Analisis

    Faktor Eksternal

    terhadap informasi yang

    berklasifikasi

    8) Kurangnya kemampuan

    mengintegrasikan Sistem

    Informasi dan Database OPD

    9) Belum optimalnya

    pengembangan aplikasi TIK

    10) Belum terlaksananya

    kerjasama dengan berbagai

    linstas instansi untuk

    mengembangkan akan

    kebutuhan data statistik sektoral

    dalam perencanaan

    pembangunan

    11) Belum optimal

    penyelenggaraan pemerintahan

    dan layanan publik yang

    terpadu secara online

    OPORTUNITIES ( O ) STRATEGI ( S – O ) STRATEGI ( W – O )

    Tersedianya Peraturan Walikota

    ( Kebijakan Walikota tentang IT )

    a. Penerapan Elektronik

    Government

    b. Banyaknya OPD yang

    membangun aplikasi sendiri

    c. Adanya dukungan dari

    Kementerian terkait

    d. Adanya Kepercayaan

    Masyarakat terhadap kominfo

    e. Adanya kerjasama dengan

    operator IT

    f. Adanya kerjasama dengan

    berbagaiLintas Instansi yang

    memiliki data statistik sektoral

    g. Kepedulian pimpinan

    terhadap Kominfo

    h. Tersedianya media informasi

    i. Peningkatan kapasitas dan

    kualitas sarana dan prasarana

    IT ( infrastruktur jaringan,

    database, aplikasi ) untuk

    menerapkan kebijakan Walikota

    ( S3 – O1 )

    ii. Menerapkan tren positif E –

    Governmen dan TIK dalam

    penyelenggaraan pemerintahan

    dan layanan publik sesuai

    anggaran yang tersedia ( S1 –

    O11 )

    iii. Mendayagunakan media

    informasi dan komunikasi

    secara kreatif dan inovatif ( S2

    – O8 )

    iv. Memenuhi kebutuhan

    pengembangan TIK dalam

    penyelenggaraan pemerintahan

    sesuai TUSI organisasi,

    1. Mengefektifkan komunikasi dan

    pengawasan terhadap OPD

    yang membangun aplikasi

    sesuai dengan kebijakan

    walikota dan perundangan

    yang berlaku ( W2 – O1 )

    2. Meningkatkan kualitas proses

    dan output yang dihasilkan oleh

    integrasi sarana informasi dan

    database OPD dengan

    memanfaatkan tren positif

    penerapan eGovernment dan

    TIK dalam penyelenggaraan

    pemerintahan dan layanan

    publik ( W8 – O3 )

    3. Mengembangkan layanan

    publik yang interaktif dan

    menyentuh kebutuhan

    masyarakat( W11 – O11)

    4. Meningkatkan efektifitas dan

    efisiensi pengembangan dan

  • 16

    dan komunikasi untuk

    didayagunakan

    i. Kebutuhan peningkatan

    kualitas pelayanan publik

    j. Kebutuhan pengembangan

    muatan e-Government

    k. Kesadaran masyarakat akan

    pentingnya informasi

    l. Kebutuhan pengembangan

    TIK dalam penyelenggaraan

    pemerintahan

    m. Tersedianya perundangan

    yang mendasari regulasi

    bidang Kominfo

    komitmen dan kepedulian

    pemimpin ( S6 – O7 )

    v. Mewujudkan layanan publik

    sesuai kesadaran masyarakat

    akan pentingnya informasi

    melalui sarana dan prasarana

    IT yang ada ( S3 – O11 )

    vi. Menyediakan data statistik

    sektoral dalam perencanaan

    pembangunan(S7-O6)

    pemeliharaan sarana dan

    prasarana IT guna memenuhi

    kebutuhan pengembangan TIK

    dalam penyelenggaraan

    pemerintahan ( W5 – O12 )

    5. Mengoptimalkan

    pengembangan data center

    yang memenuhi kebutuhan

    akan pendayagunaan media

    informasi dan komunikasi ( W11

    – O8 )

    6. Meningkatkan kemampuan

    untuk memberdayakan potensi

    ( IT ) masyarakat guna

    memenuhi kebutuhan

    pendayagunaan media

    informasi dan komunikasi ( W8

    – O4 )

    8. Membangun kerjasama dengan

    berbagai linstas instansi bidang

    data statistik (W8-O6)

    TREATS ( T ) STRATEGI ( S – T ) STRATEGI ( W – T )

    1. Rendahnya kualitas SDM pada

    OPD di bidang Teknis IT

    2. Adanya ketakutan OPD

    terhadap database yang dimiliki

    ( kurang transparan, kurang

    lengkap )

    3. Kurangnya dukungan OPD

    terhadap IT (kurang update

    data)

    4. Belum Adanya Payung Hukum

    5. Belum adanya standarisasi dan

    petunjuk teknis pembangunan,

    pengembangan dan

    pemeliharaan TIK

    6. Globalisasi informasi yang

    berdampak pada keterbukaan

    informasi publik

    7. Kesenjangan informasi di

    1. Memenuhi tuntutan masyarakat

    untuk layanan publik yang

    transparan dan lebih baik

    dengan anggaran yang tersedia

    ( S1 – T12 )

    2. Meningkatkan kualitas SDM

    bidang IT di OPD sesuai TUSI

    organisasi yang mendukung

    pengembangan IT ( S3 – T1 )

    3. Meningkatkan kualitas dan

    kapasitas aplikasi dan database

    SKPD dengan anggaran yang

    tersedia ( S1 – T3 )

    4. Meningkatkan dukungan dan

    kesadaran OPD terhadap

    pengembangan IT melalui

    Sarana dan Prasarana IT yang

    ada (S3 – T3 )

    5. Memenuhi tuntutan Globalisasi

    1. Mengefektifkan komunikasi dan

    pengawasan terhadap OPD

    yang membangun aplikasi untuk

    meningkatkan dukungan dan

    kesadaran OPD terhadap

    pengembangan IT ( W2 – T3 )

    2. Meningkatkan kualitas proses

    dan output yang dihasilkan oleh

    integrasi Sarana Informasi dan

    database OPD untuk

    meningkatkan kinerja OPD

    ( W10 – T3 )

    3. Mengembangkan layanan

    publik yang interaktif dan

    menyentuh kebutuhan

    masyarakat untuk memenuhi

    tuntutan masyarakat akan

    layanan public yang transparan

  • 17

    masyarakat

    8. Pesatnya perkembangan TIK

    9. Terbatasnya pemahaman

    aparatur dan masyarakat

    terhadap TIK

    10. Ketersediaan infrastruktur TIK

    yang belum merata

    11. Adanya tuntutan masyarakat

    untuk layanan publik yang

    transparan dan lebih baik

    informasi yang berdampak pada

    keterbukaan informasi publik

    secara kreatif dan inovatif ( S3 –

    T7)

    6. Mengurangi adanya kesenjangan

    informasi dalam masyarakat

    melalui sarana dan prasarana IT

    yang ada ( S2 – T8 )

    7. Meningkatkan komunikasi dan

    koordinasi antar lembaga dan

    masyarakat secara kreatif dan

    inovatif dengan sarana dan

    prasarana IT yang tersedia ( S2

    – S3 – T7 )

    dan lebih baik ( W3 – T12 )

    4. Meningkatkan efektifitas dan

    efisiensi pengembangan dan

    dan pemeliharaan sarana dan

    prasarana IT guna memenuhi

    tuntutan dan dampak globalisasi

    informasi akan keterbukaan

    informasi publik ( W3 – T7 )

    5. Mengoptimalkan

    pengembangan data center

    yang memenuhi kebutuhan ke

    depan dan memenuhi tuntutan

    masyarakat akan layanan publik

    yang transparan dan lebih baik

    ( W10 – T11 )

    6. Memaksimalkan

    pengembangan media center

    sebagai pusat informasi

    masyarakat untuk mengurangi

    adanya kesenjangan informasi

    dalam masyarakat ( W6 – T8 )

    7. Menyiapkan dan menyediakan

    payung hukum yang

    memperkuat setiap kebijakan IT

    di daerah termasuk pemenuhan

    tuntutan transparansi layanan

    publik, peningkatan kualitas

    SDM bidang IT di OPD dan

    peningkatan komunikasi dan

    koordinasi antar lembaga dan

    masyarakat ( W1 – W5 – T11 –

    T4 )

    8. Meningkatkan kemampuan

    untuk memberdayakan potensi

    ( IT ) masyarakat untuk

    meningkatkan kualitas dan

    kapasitas komunikasi dan

    koordinasi antar lembaga dan

    masyarakat ( W7 – T10 )

  • 18

    Program dan Kegiatan

    Dalam mencapai tujuan dan sasaran Dinas Komunikasi dan

    Informatika, maka ditetapkan 6 (enam) program OPD yang terdiri

    dari 4 (empat) program prioritas dan 2 (dua) program pendukung,

    yaitu :

    1. Program Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi,

    didukung 2 kegiatan :

    Kegiatan Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan

    Sistim Informasi Pelayanan Publik dan Sistim Informasi

    Manajemen Pemerintah yang Terintegrasi Ke Pusat Data;

    Kegiatan Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan

    Infrastruktur Jaringan Komunikasi.

    2. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media

    Massa, didukung 3 (tiga) kegiatan :

    Kegiatan Publikasi Penyelenggaraan Pembangunan Daerah;

    Kegiatan Peningkatan Pelayanan Komunikasi dan

    Informatika;

    Kegiatan Pengelolaan dan Pemeliharaan Jaringan CCTV di

    Kota Batam;

    3. Program Penyediaan dan Peningkatan Data Pembangunan

    Daerah, didukung 3 (tiga) kegiatan :

    Kegiatan Pengelolaan Metadata Statistik Sektoral Bidang

    Sosial, Ekonomi, Politik, Hukum dan HAM;

    4. Program Kemanan Data dan Informasi, tidak melaksanakan

    kegiatan, oleh karena minimnya anggaran yang tersedia.

  • 19

    5. Program Pelayanan Peningkatan Administrasi Perkantoran,

    didukung 1 (satu) kegiatan Pelayanan Peningkatan Administrasi

    Perkantoran;

    6. Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur, didukung 1

    (satu) kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

    Selanjutnya uraian Rumusan Program dan Kegiatan diatas

    dapat dilihat lebih jelas dan rinci pada lampiran Rancangan Rencanan

    Kerja ini.

    B. Rencana Kinerja Tahunan

    Rencana Kinerja Tahunan memuat informasi tentang: Sasaran yang

    ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan; Indikator Kinerja

    Sasaran, dan Rencana Capaiannya; Program, Kegiatan guna

    mendukung rencana Capaiannya.

    Sasaran 1, dari Tujuan :

    Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan

    publik yang baik berbasis TIK;

    Target kinerja yang hendak dicapai di tahun 2018 terkait sasaran 1

    tujuan 1 adalah :

    1. Persentase Integrasi Layanan Publik dan Kepemerintahan

    sebesar 52%;

    2. Persentase perangkat daerah yang telah menggunakan sandi

    dalam komunikasi perangkat daerah sebesar 5%;

    Sasaran 2, dari Tujuan 1:

    Meningkatnya pengelolaan dan pelayanan informasi yang

    aktual dan faktual;

    Target kinerja yang hendak dicapai di tahun 2018 terkait sasaran 2

    tujuan 1 adalah :

  • 20

    1. Nilai keterbukaan informasi publik level kabupaten/kota dengan

    nilai 88.6;

    2. Persentase pemenuhan data statistik sektoral dalam

    perencanaan pembangunan sebesar 13%.

    Format Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2018 disajikan

    tersendiri dalam lampiran dan merupakan bagian tidak terpisahkan

    dari LKjIP tahun 2018.

    C. Perjanjian Kinerja

    Perjanjian Kinerja adalah merupakan kesepakatan antara

    pihak yang penerima tugas dan tanggungjawab kinerja dengan pihak

    yang memberi tugas dan tanggungjawab kinerja secara berjenjang

    dengan mempertimbangkan sumberdaya yang tersedia. Perjanjian

    Kinerja ini menjabarkan target kinerja berupa nilai kuantitatif yang

    melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran

    strategis maupun tingkat kegiatan dan merupakan patokan bagi setiap

    proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap

    akhir periode pelaksanaan.

    Dengan demikian Perjanjian Kinerja Dinas Komunikasi dan

    Informatika Kota Batam Tahun 2018 pada dasarnya adalah

    pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk

    mencapai target kinerja yang jelas dan terukur dalam waktu 1 (satu)

    tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang

    dikelolanya.

    Tabel. 3 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

    DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BATAM

    No Sasaran Strategis

    Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp)

    (1) (2) (3) (4) (5)

    1 Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang baik dan berbasis TIK

    Persentase Integrasi Layanan Publik dan Kepemerintahan

    52% 4.953.052.000,-

  • 21

    Persentase perangkat daerah yang telah menggunakan sandi dalam komunikasi perangkat daerah

    5% 25.660.000,-

    2 Meningkatnya pengelolaan dan pelayanan informasi yang aktual dan faktual

    Nilai Keterbukaan informasi publik level kabupaten/kota

    88.6 2.835.963.000,-

    Persentase pemenuhan data statistik sektoral dalam perencanaan pembangunan

    13% 186.110.000,-

    BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    A. Capaian Kinerja Organisasi

    Sebagai perwujudan akuntabilitas Laporan Kinerja Dinas

    Komunikasi dan Informatika Kota Batam Tahun Anggaran 2018, maka

    pada bab ini menguraikan target dan realisasi kinerja tahun ini,

    membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja antara

    tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, análisis

    penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

    serta alternatif solusi yang telah dilakukan, análisis dan efisiensi

    penggunaan sumberdaya, dan serta análisis program/kegiatan yang

    menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian perjanjian

    kinerja.

    Análisis Capaian Kinerja Organisasi dengan membandingkan

    realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah

    yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi yang

    dapat kita lihat dalam beberapa tabel di bawah ini :

    Tabel. 4 Analisis Capaian Kinerja

    Tahun Anggaran 2017 s.d 2019

    Tahun Anggaran 2018 Target Capaian s.d

  • 22

    No Indikator

    Kinerja

    Capaian

    2017

    Target Realsasi % 2019 2018

    Terhadap

    2019 (%)

    Target

    Akhir

    RPJMD

    2021

    1 2 3 4 5 6 7 8 =

    (5/7*100)

    1 Persentase Integrasi Layanan Publik dan Kepemerintahan

    n/a 52% 32.5% 100 53% 63% 61%

    2 Persentase Perangkat Daerah yang menggunakan sandi dalam komunikasi Perangkat Daerah

    0% 5% 5% 100 10% 50% 20%

    3 Nila Keterbukaan Informasi bagi Badan Publik Level Kabupaten /Kota

    88.33 88.6 88.6 100 89 99.55% 90

    4 Persentase Pemenuhan Data Statistik Sektoral Perencanaan Pembangunan Daerah

    4% 13% 13% 100 20% 65% 33

    Tabel. 6 Analisis Capaian Kinerja

    Membandingkan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018

    Sasaran Strategis : Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan dan

    Pelayanan Publik yang Baik dan Berbasis TIK

    Indikator Kinerja Target Realisasi %Capaian

    Persentase Integrasi Layanan Publik dan Kepemerintahan

    52% Layanan administrasi

    pemerintahan dan layanan publik

    yang memanfaatkan

    teknologi informasi

    (administrasi

    32.5% Layanan administrasi pemerintahan dan layanan publik yang memanfaatkan teknologi informasi (5

    62.5%

  • 23

    pemerintahan : penganggaran,

    keuangan, pengadaan

    barang dan jasa, kepegawaian,

    pelaporan, perencanaan, aset. Layanan

    publik : sispadu/ptsp/apok kecamatan lubuk baja (pekerjaan

    dan usaha, lingkungan hidup,

    pariwisata, kependudukan); komunikasi dan

    informatika (apekesah dan

    PPID); pendidikan, Kesehatan,

    Ketenagakerjaan (IMTA) )

    aplikasi yang dikembangkan Apekesah, APOK, ePlanning-eBudgeting, PTSP Online, SIKESDA; 5 aplikasi yang dibangun eOffice, eSignature, website batam.go.id, website CCTV, website OPD;

    Persentase Perangkat Daerah yang telah menggunakan sandi dalam komunikasi Perangkat Daerah

    5% (dilaksanakan pada aspek SDM,

    pemahaman aparatur di lingkungan

    Pemko terhadap informasi

    berklasifikasi)

    5% (dilaksanakan pada aspek

    SDM, pemahaman

    informasi berklasifikasi terhadap 121 aparatur di lingkungan

    Pemko Batam

    100

    Tabel. 7 Sasaran Strategis : Meningkatnya Pengelolaan dan Pelayanan Informasi

    Publik yang Aktual dan Faktual

    Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

    Nilai Keterbukaan Informasi bagi Badan Publik Level Kabupaten/Kota

    88.6 (Hasil Penilaian KPID Propinsi sesuai UU No. 14/2008

    88.6 (Hasil Penilaian KPID Propinsi sesuai UU No. 14/2008

    100

  • 24

    ttg Keterbukaan Informasi Publik);

    Layanan PPID, Tindalanjut

    Aduan Elektronik,

    Tindaklanjut Aduan Call Center 112, Rata-rata kunjungan

    website resmi pemerintah kota Batam, survey

    kepuasan masyarakat

    terhadap layanan

    informasi secara online)

    ttg Keterbukaan Informasi Publik);

    Layanan PPID, Tindalanjut

    Aduan Elektronik,

    Tindaklanjut Aduan Call Center 112, Rata-rata kunjungan

    website resmi pemerintah kota Batam, survey

    kepuasan masyarakat

    terhadap layanan

    informasi secara online)

    Persentase Pemenuhan Data Statistik Sektoral Dalam Perencanaan Pembangunan

    13% (pengumpulan data sekunder

    dan pengolahan data hasil

    survey pelaksanaan tahun 2017)

    13% (pengumpulan data sekunder

    dan pengolahan data hasil

    survey pelaksanaan tahun 2017)

    100

    Tabel. 8 Analisis Capaian Kinerja

    Membandingkan Realisasi Kinerja Tahun 2018 Dengan Standar Nasional

    No Sasaran Indikator

    Kinerja Satuan Realisasi

    2018 Standar Nasional

    % Capaian

    1 2 3 4 5 6 7=5/6*100

    1 Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang baik dan berbasis TIK

    Persentase Integrasi Layanan Publik dan Kepemerintahan

    Persentase

    32.5 Peraturan Presiden No.

    95/2018 tentang Sistem

    Pemerintahan Berbasis Elektronik

    62.5%

    2 Meningkatnya pengolahan

    Nilai Keterbukaa

    Nilai

    88.6 UU No. 14 Tahun 2008

    100

  • 25

    dan pelayanan informasi publik yang aktual dan faktual

    n Informasi bagi Badan Publik Level Kabupaten/Kota

    tentang Keterbukaan

    Informasi Publik

    Persentase Pemenuhan Data Statistik Sektoral dalam perencanaan pembangunan daerah

    Persentase

    13% Perka BPS 100%

    B. Analisis Capaian Kinerja

    Analisis Capaian Kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika

    Kota Batam Tahun Anggaran 2018 dapat diukur dari pencapaian-

    pencapaian terhadap beberapan indikator kinerja yang telah

    ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Komunikasi dan

    Informatika Kota Batam Tahun Anggaran 2018, untuk memastikan

    capaian terhadap Sasaran Strategis meningkatnya pelayanan publik

    yang transparan dan akuntabel dengan memanfaatkan teknologi

    informasi, maka ditetapkan 4 (empat) indikator kinerja di bawah ini :

    Persentase Integrasi Layanan Publik dan Kepemerintahan

    Dalam mencapai indikator kinerja Persentase Integrasi

    Layanan Publik dan Kepemerintahan, dengan capaian

    program/outcome yaitu Persentase Integrasi Layanan Publik dan

    Kepemerintahan target capaian 52% yang terdiri dari administrasi

    pemerintahan yaitu: penganggaran, keuangan, pengadaan

    barang dan jasa, kepegawaian, pelaporan, perencanaan, aset dan

    Layanan publik: sispadu/ptsp/apok kecamatan lubuk baja

    (pekerjaan dan usaha, lingkungan hidup, pariwisata,

    kependudukan); komunikasi dan informatika (apekesah dan PPID);

    pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan (IMTA), dengan realisasi

  • 26

    capaian program (outcome) sebesar 32.5% atau 62.5% dari target

    capaian.

    Urgensi pemanfaatan teknologi saat ini merupakan sesuatu

    hal yang tidak bisa dihindarkan, karena kebutuhan informasi yang

    sangat cepat, dan tepat menjadi kebutuhan utama dalam segala

    aspek. Salah satu teknologi yang paling berkembang adalah

    teknologi yang berbasis web. Bagi pemerintahaan dalam

    menggunakan teknologi internet untuk melayani masyarakat

    dengan memberikan kemudahan akses untuk dalam hal pelayanan

    dan informasi dan juga guna meningkatkan kualitas administrasi

    pemerintahan dan pelayanan publik, dengan menyediakan koneksi

    jaringan internet dan intranet di 22 titik lokasi unit kerja dilingkungan

    Pemerintah Kota Batam guna mendukung dan memfasilitasi

    pelaksanaan layanan publik online melalui layanan bandwidth

    sebesar 300 mbps di lingkungan Pemerintah Kota Batam dan

    membangun jaringan fiber optik sepanjang 750 Meter sehingga

    total panjang fiber optik yang dibangun sampai tahun 2018

    sepanjang 1350 Meter.

    Kendala/Permasalahan yang dihadapi :

    1. Belum terbentuknya Government Chief Information Officer

    (GCIO) yang berperan dan bertanggungjawab atas

    perencanaan, penyelarasan, penyiapan, implementasi dan

    evaluasi TIK di

    2. Belum tersedia SDM yang memiliki sertifikasi GCIO;

    3. Belum terlaksana evaluasi TIK di lingkungan Pemko Batam

    secara optimal;

    4. Kurangnya SDM yang memiliki keahlian TIK di Dinas dan

    Pemko Batam;

    5. Terbatasnya anggaran yang tersedia untuk pembangunan dan

    pengembangan TIK

  • 27

    Solusi/Pemecahan Masalah yang dihadapi :

    1. Membentuk Government Chief Information Officer (GCIO)

    Pemko Batam yang terdiri dari unsur pejabat bidang

    perencanaan, penyelarasan, penyiapan, implementasi dan

    evaluasi TIK;

    2. Mengikuti sertifikasi bagi pejabat GCIO;

    3. Melaksanakan evaluasi TIK di lingkungan Pemko Batam secara

    berkala dan kontinu;

    4. Mengusulkan rekrutmen tenaga ahli IT melalui BKPSDM;

    5. Mengusulkan kebutuhan anggaran berdasarkan data dan

    informasi layanan implementasi TIK.

    Persentase Perangkat Daerah yang Telah Menggunakan Sandi

    Dalam Komunikasi Perangkat Daerah

    Capaian indikator kinerja urusan persandian pada tahun anggaran

    2018 dilaksanakan dengan memberikan pemahaman kepada

    aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Batam yang dilaksanakan

    dengan menggunakan sumber daya yang ada oleh karena di tahun

    anggaran 2018 untuk urusan Persandian tidak mendapat alokasi

    anggaran, meski demikian target capaian program tetap dapat

    direalisasikan sebesar 100% dari target capaian 5% diukur dari

    jumlah aparatur yang menerima pemahaman terhadap informasi

    berklasifikasi sebanyak 121 orang dari 38 OPD hanya terlaksana

    pada aspek SDM belum terlaksana pada aspek peralatan

    pengamanan persandian dan penetapan informasi berklasifikasi.

    Nilai Keterbukaan Informasi Publik bagi Badan Publik Level

    Kabupaten/Kota dengan indikator capaian program (outcome) yaitu

    Persentase Kepuasan Masyarakat yang Memperoleh Layanan

    Informasi target capaian 70% terdiri dari Layanan PPID, Layanan

    Call Center 112 dan Layanan Aduan Elektronik yang ditindaklanjuti,

    Rata-rata kunjungan website resmi pemerintah kota Batam dan

  • 28

    survey kepuasan masyarakat terhadap layanan informasi secara

    online melalui website batam.go.id. Melalui beberapa layanan

    informasi tersebut dengan tujuan untuk memenuhi hak publik

    terhadap informasi publik dan KPID Propinsi menyelenggarakan

    penilaian tahunan dan monitoring pelaksanaan Keterbukaan

    Informasi Publik oleh Badan Publik sebagaimana amanah UU

    Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Dinas

    Komunikasi dan Informatika Kota Batam sebagai PPID Utama

    Pemko Batam.

    Kendalah/Permasalahan yang dihadapi :

    1. Globalisasi informasi yang berdampak pada keterbukaan

    informasi publik;

    2. Kesenjangan informasi di masyarakat;

    3. Adanya tuntutan masyarakat terhadap layanan publik yang

    transparan dan lebih baik;

    4. Terbatasnya anggaran yang mendukung pelaksanaan SPM

    bidang komunikasi dan informatika.

    Solusi/Pemecahan Masalah yang dihadapi :

    1. Memenuhi tuntutan globalisasi informasi yang berdampak pada

    keterbukaan informasi publik secara kreatif dan inovatif seperti

    publish informasi dokumen perencanaan, pelaksanaan dan

    laporan kinerja di website;

    2. Melakukan update informasi di website resmi pemerintah kota

    batam batam.go.id secara berkala;

    3. Tersedianya anggaran yang cukup untuk melaksanakan SPM

    bidang komunikasi dan informatika.

    Persentase Pemenuhan Data Statistik Sektoral Dalam Perencanaan Pembangunan

    Dengan target capaian indikator kinerja sebesar 13% pemenuhan

    data statistik sektoral dalam perencanaan pembangunan, Dinas

  • 29

    Komunikasi dan Informatika Kota Batam melaksanakan urusan

    statistik mengumpulkan data dan informasi baik primer dan

    sekunder. Tahun anggaran 2018 anggaran yang tersedia untuk

    melaksanakan pengolahan data hasil survey tahun 2017, yaitu

    bidang industri (kuliner, material, shipyard, garmen, depot air,

    advertising, furniture, otomotif, jamu dan obat), Bidang Pariwisata

    (Hotel dan Restauran), Bidang Kependudukan (kependudukan 12

    kecamatan), Bidang Pendidikan (paud, TK, SD, SLTP, SLTA,

    PKBM), Bidang Perikanan (budidaya ikan, nelayan). Metadata

    pelaksanaan survey Tahun 2017 dalam bentuk dokumen sebanyak

    30 buku. Sedangkan pengumpulan data dan informasi sekunder

    baru terlaksana di 2 (dua) OPD yaitu Dinas Pendidikan dan Dinas

    Kependudukan dan Capil dari 44 OPD, pengumpulan data dan

    informasi dari OPD belum terlaksana secara maksimal oleh karena

    kurangnya koordinasi intens dan kontinu. Selain itu kurangnya

    kesadaran OPD untuk memberikan data dan informasi terkait

    kewenangan PD turut memperlambat proses pengumpulan data

    dan informasi statistik sektoral.

    Kendala/Permasalahan yang dihadapi :

    1. Kurangnya kemampuan mengembangkan tusi dalam hal

    penjabaran statistik sektoral;

    2. Belum adanya SDM yang menguasai ilmu statistik.

    3. Sulitnya mengumpulkan data dan informasi statistik sektoral dari

    OPD;

    4. Belum adanya peraturan dan kebijakan yang mengatur tentang

    penyelenggaraan statistik sectoral;

    5. Belum terlaksana koordinasi dan pengumpulan data dan

    informasi terhadap OPD secara kontinu.

    Solusi/Pemecahan masalah yang dihadapi :

  • 30

    1. Menyusun peraturan/kebijakan kepala daerah tentang

    pelaksanaan statistik sektoral;

    2. Mengusulkan formasi kebutuhan ASN ilmu statistik ke BKPSDM;

    3. Melakukan evaluasi terhadap pengumpulan data dan informasi

    statistik sektoral;

    4. Menyusun peraturan dan kebijakan kepala daerah tentang

    statistik sektoral di pemerintah kota batam;

    5. Melaksanakan koordinasi secara kontinu terhadap OPD.

    C. Realisasi Anggaran

    Di tahun anggaran 2018 APBD Murni Dinas Komunikasi dan

    Informatika Kota Batam mengelola anggaran sebesar Rp.

    8.000.785.000,- (delapan milyar dua ratus tujuh ratus delapan puluh

    lima ribu rupiah), mengalami perubahan di P-APBD menjadi Rp.

    6.006.724.782,- (enam milyar enam juta tujuh ratus dua puluh empat

    ribu tujuh ratus delapan puluh dua rupiah) pada postur anggaran yang

    telah dirasionalkan maka terjadi perubahan pencapaian kinerja

    terhadap 2 (dua) kegiatan dan 2 (dua) kegiatan yang tunda bayar yaitu

    :

    1. Program Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi/Kegiatan

    Pengembangan, Pemeliharaan Infrastruktur Jaringan Internet pada

    paket pekerjaan langganan internet (layanan bandwidth) yang

    dapat dibayarkan pada tahun anggaran 2018 sebesar Rp.

    887.150.000,- kekurangan yang akan dibayarkan atau tunda bayar

    di tahun anggaran 2019 sebesar Rp. 498.000.000;

    2. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media

    Massa/Kegiatan Pembangunan, Pengelolaan Jaringan CCTV di

    Kota Batam pada paket pekerjaan langganan sewa link cctv yang

    dapat dibayarkan di tahun anggaran 2018 Sebesar

    Rp.1.064.346.000,- kekurangan pembayaran sebesar

    Rp.458.320.000,- dibayarkan atau tunda bayar di tahun 2019;

  • 31

    1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media

    Massa/Kegiatan Peningkatan Pelayanan Komunikasi dan

    Informatika dengan output kegiatan 1 (satu) dokumen blue print

    atau standarisasi dan juknis TIK Pemko Batam tidak dapat

    direalisasikan oleh karena adanya peraturan baru yang mengatur

    pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

    Perpres 95 Tahun 2018 tentang SPBE yang ditetapkan pada

    oktober 2018 yang menyatakan bahwa :

    Arsitektur SPBE Pemerintah Daerah disusun dengan

    berpedoman pada arsitektur SPBE Nasional dan RPJMD dalam

    jangka waktu 5 tahun;

    Peta rencana SPBE Pemerintah Daerah disusun dengan

    berpedoman pada peta rencana SPBE Nasional, arsitektur

    SPBE Pemerintah Daerah, RPJMD, dan Rencana Strategis

    Pemerintah Daerah dalam jangka waktu 5 tahun;

    Berdasarkan hal diatas maka Paket Pekerjaan Juknis/SOP TIK

    ditunda sampai ada acuan/pedoman yang sudah diterbitkan oleh

    Pemerintah Pusat seperti yang dikatakan oleh aturan tersebut.

    Sedang untuk paket pekerjaan Layanan infrastruktur TIK

    dilaksanakan terdiri dari pembangunan jaringan fiber optik

    sepanjang 750M di jalur Kantor Walikota sampai Masjid Agung dan

    Traffic Light Masjid Raya;

    3. Program Penyediaan dan Peningkatan Data Perencanaan

    Pembangunan/Kegiatan Pengolahan Metadata Statistik Sektoral

    Bidang Sosial, Ekonomi, Politik, Hukum dan HAM, dengan output

    kegiatan melaksanakan metadata hasil survey statistik sektoral

    pada 5 (sektor) dan dicetak sebanyak 30 buku.

    4. Program Keamanan Data dan Informasi, di tahun anggaran 2018

    melaksanakan kegiatan pemahaman terhadap informasi

    berklasifikasi kepada 121 aparatur dari 38 OPD dengan

    ketersediaan anggaran Rp. 0,-.

  • 32

    Anggaran yang digunakan terhadap 2 (dua) sasaran dan 4

    (enam) indikator kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kota

    Batam di tahun anggaran 2018 dapat dilihat secara rinci sasaran,

    indikator kinerja, target, realisasi dan persetase capaian kinerja serta

    anggaran pada tabel. 9 Pencapaian Kinerja dan Realisasi Anggaran.

    Tabel. 9 Pencapaian Kinerja dan Realisasi Anggaran

    No Sasaran Indikator

    Kinerja

    Kinerja Program Anggaran

    Target Realisasi %

    Capaian

    Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

    Capai

    an

    1 Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang baik dan berbasis TIK

    Persentase Integrasi Layanan Publik dan Kepemerintahan

    52% 32.5% 62.5% Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi

    3.239.476.743 2.607.316.743 80.50

    2 100% 100% 100 Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran

    548.452.690 496.166.734 90.47

    3 45% 45% 100 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

    24.438.000 24.438.000 100

    4 Persentase Perangkat Daerah yang telah menggunakan Sandi

    5% (Aspek SDM 121

    aparatur)

    5% (Aspek SDM 121 aparatur)

    100 Pengembangan Informasi, Komunikasi dan media massa

    0 0 0

  • 33

    dalam komunikasi Perangkat Daerah

    5 Meningkatnya Pengolahan dan Pelayanan Informasi publik yang Aktual dan Faktual

    Nilai Keterbukaan Informasi Publik Level Kabupaten/Kota

    88.6

    (Hasil

    Penilaia

    n KPID

    sesuai

    UU No.

    14/2008)

    88.6

    (Hasil

    Penilaian

    KPID

    sesuai UU

    No.

    14/2008

    100 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

    2.169.532.582 1.596.981.790 73.61

    6 Persentase Pemenuhan Data Statistik Sektoral Dalam Perencanaan Pembangunan

    13% (Metadata hasil survey yang

    dilaksanakan tahun 2017)

    13% (Metadata

    hasil survey yang

    dilaksanakan tahun

    2017

    100 Program Penyediaan dan Peningkatan Data Pembangunan Daerah

    24.825.000 24.825.000 100

    Tabel. 10

    Analisis Atas Efisiensi Pengguna Sumber Daya

    No

    Sasaran

    Indikator Sasaran

    % Capaian Kinerja

    % Penyerapan Anggaran

    Tingkat Efisiensi

    1 Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang baik dan berbasis TIK

    Persentase Integrasi Layanan Publik dan Kepemerintahan

    32.5 80.5 40.37

    100 90.47 110.53

    100 100 100

    Persentase Perangkat Daerah yang telah menggunakan sandi dalam komunikasi perangkat daerah

    5% 0 ̴

    2 Meningkatnya pengolahan dan pelayanan informasi publik yang aktual dan faktual

    Nilai Keterbukaan Informasi Publik Level Kabupaten/Kota

    100 73.61 135.85

    Persentase Pemenuhan

    100 100 100

  • 34

    Data Statistik Sektoral dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

    Tabel. 11 Realisasi Anggaran Tahun 2018

    No Uraian Belanja Anggaran Setelah

    Perubahan Realisasi

    Rp %

    I Belanja Tidak Langsung 6.418.511.488,25 6.277.077.384,00 97.80

    II Belanja Langsung 6.006.724.782,00 4.749.736267,00 79.07

    1 Program Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi

    3.239.476.500,00 2.607.316.743,00 80.50

    Kegiatan Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Pelayanan Publik dan Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan yang Terintegrasi Ke Pusat Data

    1.381.800.000,00 1.372.842.115,00 99.35

    Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan Infrastruktur Jaringan Komunikasi

    1.857.676.500,00 1.234.474.628,00 66.45

    2 Program Pengembangan Informasi, Komunikasi dan Media Massa

    2.169.532.582,00 1.596.981.790,00 73.61

    Kegiatan Publikasi Penyelenggaraan Pembangunan Daerah

    124.257.000,00 111.580.000,00 89.80

    Kegiatan Peningkatan Pelayanan Komunikasi dan Informatika

    200.000.000,00 100.000.000,00 50,00

    Kegiatan Pengelolaan dan Pemeliharaan Jaringan CCTV di Kota Batam

    1.845.275.592,00 1.385.401.790,00 75.08

    3 Program Penyediaan dan peningkatan data pembangunan daerah

    24.825.000,00 24.825.000,00 100

    Kegiatan Pengelolaan Metadata statistik sektoral bidang sosial, ekonomi, politik, hukum dan HAM

    24.825.000,00 24.825.000,00 100

    4 Program keamanan data dan informasi

    0,00 0,00 0

    Kegiatan pengamanan dan komunikasi dan informasi yang berklasifikasi

    0,00 0,00 0

    5 Program peningkatan 548.452.690,00 496.168.734,00 90.47

  • 35

    pelayanan administrasi perkantoran

    Kegiatan Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran

    548.452.690,00 496.168.734,00 100

    6 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

    24.438.000,00 24.438.000,00 100

    Kegiatan peningkatan sarana dan prasarana aparatur

    24.438.000,00 24.438.000,00 100

    JUMLAH 12.425.276.270.25 11.025.807.651.00 88.74

    Tabel. 12 Alokasi Per Sasaran Pembangunan

    No Sasaran Strategis

    Indikator Kinerja Anggaran Setelah

    Perubahan

    % Anggaran

    I Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang baik dan berbasis TIK

    1 Persentase Integrasi Layanan Publik dan Kepemerintahan

    3.239.476.500 54%

    2 548.452.690 9.13%

    3 24.438.000 0.4%

    4 Persentase Perangkat Daerah yang Telah Menggunakan Sandi dalam Komunikasi Perangkat Daerah

    0%

    Meningkatnya pengelolaan dan pelayanan informasi publik yang aktual dan faktual

    1 Nilai Keterbukaan Informasi Publik Level Kabupaten/Kota

    2.169.532.582 36.11%

    2 Persentase Pemenuhan Data Statistik Sektoral Dalam

    24.825.000 0.41%

  • 36

    Perencanaan Pembangunan Daerah

  • 37

    BAB IV

    P E N U T U P

    A. Umum

    Keberhasilan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam

    dalam melaksanakan tugas fungsi ketiga urusan yang diemban dalam

    pencapaian sasaran strategis Dinas Komunikasi dan Informatika Kota

    Batam Tahun 2018 tercermin dari pencapaian sasaran strategis

    sesuai RPJMD dan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kota

    Batam Tahun 2017-2021.

    Laporan Kinerja Intansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Komunikasi

    dan Informasi Tahun 2018 adalah sebagai alat kendali, alat penilai

    kualitas kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance dan

    dalam perspektif yang lebih luas. Selain itu, Laporan Kinerja juga

    berfungsi sebagai media pertanggungjawaban Dinas Komunikasi dan

    Informatika Kota Batam kepada masyarakat.

    Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada

    dokumen perencanaan (Renstra, Renja OPD) dan dokumen perjanjian

    kinerja tahun anggaran 2018, maka diharapkan pencapaian kinerja

    dan kualitas pelaksanaan dapat terlaksana lebih baik dari tahun

    anggaran sebelumnya, bahkan menjadi bahan masukan dan evaluasi

    bagi Dinas Kominfo Kota Batam di tahun anggaran 2018 untuk

    ditingkatkan kinerjanya guna mencapai prestasi pada tahun-tahun

    berikutnya.

    B. Permasalahan yang Berkaitan dengan Pencapaian Kinerja

    Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Komunikasi

    dan Informatika Kota Batam dalam pencapaian sasaran strategis dan

    indikator kinerja utama adalah :

    Penyediaan konten lintas sektoral dan pengelolaan media

    komunikasi publik belum optimal;

  • 38

    Pengelolaan opini dan aspirasi publik di lingkungan Pemerintah

    Daerah belum optimal;

    Tata kelola e-Government (SPBE) Pemerintah Kota Batam belum

    optimal;

    Penyelenggaraan ekosistem TIK Smart City belum terarah;

    Pengumpulan, pengolahan, analisis dan diseminasi data dan

    informasi di seluruh OPD belum maksimal;

    C. Strategi dan Pemecahan Masalah

    Terhadap permasalahan yang dihadapi dan kondisi Dinas Komunikasi

    dan Informatika Kota Batam saat ini, langkah-langkah strategis yang

    perlu dilakukan adalah :

    Mengelola media komunikasi milik Pemerintah Kota, menetapkan

    materi, menentukan media dalam pengemasan konten,

    memproduksi pesan dan melakukan pengemasan ulang konten;

    Menyusun rekomendasi dan laporan identifikasi masalah isu publik

    dan mengevaluasi pelaksanaan pengumpulan pendapat publik

    serta, melakukan evaluasi pengaduan masyarakat;

    Menyusun kelembagaan Government Chief Information Officer

    (GCIO) yang berperan dan bertanggungjawab atas perencanaan,

    penyelarasan, penyiapan, implementasi dan evaluasi TIK di

    Pemerintah Kota Batam dalam penerapan e-Government (SPBE);

    Menyusun Peta Rencana Induk pembangunan dan pengembangan

    TIK Pemko Batam;

    Menyusun peraturan kepala daerah tentang penyelenggaraan

    statistik sektoral di lingkungan Pemerintah Kota Batam;

    D. Saran dan Rekomendasi

    Saran

    Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam berdasarkan

    Peraturan Walikota Nomor 54 Tahun 2016 tentang Penjabaran

    Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan

  • 39

    Informatika Kota Batam dan Peraturan Daerah Kota Batam nomor

    10 tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

    Daerah. Tugas fungsi Perangkat Daerah melaksanakan urusan

    pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas

    pembantuan di bidang Komunikasi dan Informatika, bidang Statistik

    dan bidang Persandian.

    Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas

    Komunikasi dan informatika yang mempunyai fungsi antara lain :

    Perumusan kebijakan teknis bidang komunikasi dan informatika,

    bidang statistik dan bidang persandian, penyelenggaraan urusan

    pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan pelaksanaan

    tugas sesuai dengan lingkup tugasnya. Dinas Komunikasi dan

    Informatika Kota Batam sangat diperlukan oleh masyarakat dan

    aparatur dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik.

    Mengingat program-program bidang Kominfo merupakan urusan

    wajib pemerintahan perlu mendapat alokasi anggaran yang

    proposional, sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana

    memadai serta peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan

    Pendidikan khususnya mengikuti setiap pelatihan oleh Kemeterian

    Komunikasi dan Informatika dalam penyelenggaraan elektronik

    pemerintahan dan menggunakan aplikasi terpusat untuk

    mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik

    secara optimal di daerah.

    Rekomendasi

    Agar peran Dinas Kominfo Kota Batam dapat terlaksana optimal

    dalam fungsinya sebagai penyebarluasan informasi baik melalui

    media yang bersifat konvensional/tradisional maupun secara online

    dengan dukungan TIK serta mewujudkan misi pertama Kepala

    Daerah dalam RPJMD Kota Batam periode 2017-2021 yaitu

    “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih,

  • 40

    transparan, akuntabel dan mengayomi” maka diperlukan

    rekomendasi antara lain :

    1. Dinas Kominfo dapat menjadi rujukan dalam pembangunan dan

    pengembangan penyelenggaraan TIK bagi seluruh unit kerja

    dilingkungan Pemerintah Kota Batam;

    2. Mendorong OPD dilingkungan Pemerintah Kota Batam dalam

    rangka mewujudkan transparansi informasi di era keterbukaan

    informasi publik sesuai dengan peraturan dan perundang-

    undangan;

    3. Pengintegrasian data bidang sosial, ekonomi, politik, hukum dan

    HAM yang dilaksanakan oleh unit kerja dilingkungan Pemerintah

    Kota Batam, pada Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai

    perangkat daerah yang melaksanakan urusan statistik, untuk

    memudahkan pengumpulan data dan koordinasi dalam rangka

    penyediaan dan peningkatan data dalam perencanaan

    pembangunan.

    Dengan tersusunnya Laporan Kinerja ini diharapkan dapat

    memberikan informasi secara transparan, sehingga mendapatkan

    umpan balik guna peningkatan kinerja yang akuntabel bagi Dinas

    Kominfo Kota Batam di tahun depan.

  • PERNYATAAN PERJANJ IAN KINERJADINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

    PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

    Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparandan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini:

    Nama :Jabatan :selanjutnya disebut pihak pertamaNama :Jabatan

    selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

    Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnyasesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangkamenengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjaditanggung jawab kami.

    Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukanevaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakanyang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

    Pihak Kedua,

    Batam, Januari 2018Pihak Pertama,

    SALIM, S.Sos, M.SiKEPALA DINAS

    MUHAMMAD RUDIWALIKOTA KOTA BATAM

    SALIM,NtP 19681

  • PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

    DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

    KOTA BATAM

    No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

    (1) (2) (3) (4)

    1 Meningkatnya penyelenggaraan

    pemerintahan dan pelayanan publik

    yang baik dan berbasis TIK

    Persentase integrasi

    pelayanan publik dan

    kepemerintahan

    52%

    Terintegrasi

    Persentase Perangkat

    Daerah yang Telah

    Menggunakan Sandi Dalam

    Komunikasi Perangkat

    Daerah

    5%

    2 Meningkatnya Pengelolaan dan

    Pelayanan Informasi yang Aktual dan

    Faktual

    Nilai Keterbukaan Informasi

    Publik bagi Badan Publik

    Level Kabupaten/Kota

    89

    Persentase pemenuhan data

    statistik sektoral dalam

    perencanaan pembangunan

    daerah

    13%

    Program Anggaran Keterangan

    1. Peningkatan Pemanfaatan Teknologi

    Informasi

    Rp 4.058.226.500,00 APBD II

    2. Pengembangan Komunikasi,

    Informasi dan Media Massa

    Rp 2.835.963.000,00 APBD II

    3. Penyediaan dan Peningkatan Data

    Pembangunan Daerah

    Rp 186.110.000,00 APBD II

    4. Keamanan Data dan Informasi Rp 25.660.000,00 APBD II

    5. Peningkatan Pelayanan Administrasi

    Perkantoran

    Rp 786.695.500,00 APBD II

    6. Peningkatan Sarana dan Prasarana

    Aparatur

    Rp 108.130.000,00 APBD II

  • WALIKOTA BATAMBatam, Januari2018

    KEPALA DINAS KOMUNIKASI DANINFORMASI KOTA BAT

    s