Upload
doanhanh
View
227
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
26 Senin, 30 Oktober 2017N I A G A & J A S A �IMPOR GARAM
Industri MintaKuota Baru
JAKARTA— Pemerintah mendapatkan permin-taan tambahan kuota izin impor garam industrisebanyak 200.000 ton.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan me-ngatakan banyak industri yang mengajukanizin impor. Padahal, kesepakatan kuota imporsebanyak 390.000 ton telah sepenuhnya dialo-kasikan kepada industri.
“Kurang lebih diperlukan tambahan 200.000 ton. Ada sekitar 17 industri yang mengajukan dan tiga diantaranya industri pengolah,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (27/10).
Oke mengungkapkan permintaan izin importambahan tersebut diajukan oleh industri yang biasanya memenuhi pasokan dari dalam negeri. Pasalnya, mereka tidak terdaftar dalam perusa-haan penerima alokasi izin impor 390.000 ton.
Dia menyebut perlu membahas dengan ke-menterian terkait sebelum menerbitkan izin. Hal tersebut memerlukan kesepakatan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Dari KKP bilang sudah panen tetapi kenapaindustri malah ngajuin izin impor tambahan,” paparnya.
Di sisi lain, Oke menyebut dua kementerian masih akan membahas terkait aturan importasigaram yang baru.
Ketua Asosiasi Industri Pengguna Garam In-donesia (AIPGI) Tony Tanduk mengungkapkansaat ini pasokan garam lokal masih belum mencukupi kebutuhan industri aneka pangan.Selain itu, kualitas yang ada belum memenuhistandar.
Tony menyebut saat ini garam lokal masihmemiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan garam industri. (M. Nurhadi Pratomo)
�PASOKAN TOKO MODERN KE WARUNG
Jalan Panjang Kemitraan “Tidak lebih dari satu bulan harus selesai rumusannya. Oktoberharus selesai,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di
sela-sela kunjungan ke sentra distribusi PT Matahari Putra Prima Tbk., pertengahan September 2017.
Annisa [email protected]
Pernyataan Enggar mengacu pada perumusan pola kemitraan antaraperitel modern dengan pedagang tradisional, termasuk pemilik wa-rung. Konsep tersebut diyakini dapatmemotong mata rantai distribusi dan
memberikan opsi lebih banyak bagi pedagangtradisional untuk mendapatkan akses barang dagangan yang lebih murah.
Rencana awalnya, akan ada dua kelompok berbeda didasarkan pada ukuran dan jangkauanperitel modern yang berpartisipasi. Kelompok
pertama melibatkan mini-market seperti Indomaret dan Alfamart. Sementaraitu, kelompok kedua ber-kaitan dengan ritel modern yang lebih besar sepertiHypermart, Hero, danTransmart.
Berbagai pertemuan yangmelibatkan KementerianPerdagangan dan AsosiasiPengusaha Ritel Indonesia(Aprindo) pun dilakukan.
Tetapi, target rampungnya rumusan pola kemitra-an itu nyaris melewati waktu yang ditetapkan.
Pasalnya, pihak Kemendag baru melakukan pembahasan resmi dengan Aprindo mengenaihal itu, pada Kamis (28/9). Sebagai tindak lanjut rapat tersebut, Aprindo pun melakukan pertemu-an internal pada awal Oktober 2017.
Pembahasannya pun tidak bisa dibilang mulus karena Aprindo menilai perkulakan me-rupakan jenis ritel modern yang paling tepatuntuk menjalankan pola kemitraan itu. Alasan-nya, perkulakan alias wholesaler memang bynature berperan mendistribusikan barang dari prinsipal atau distributor ke pedagang. Semen-tara itu, peritel bertugas menjual barang keend user.
Meski demikian, Kemendag ternyata telahmenetapkan 31 Oktober 2017 sebagai tanggal di-mulainya masa uji coba kemitraan antara peritelmodern dengan pedagang tradisional. Indogrosir ditunjuk sebagai peritel modern yang menjadi
percontohan. Adapun aturan resminya bakal diluncurkan bulan depan.
INDOGROSIRIndogrosir tidak serta merta ditunjuk untuk
ikut serta dalam uji coba. Sedianya wacanamemfasilitasi hubungan antara toko modern dengan pedagang tradisional dalam hal aksespasokan muncul pertama kali ketika Enggarmenyambangi salah satu lokasi Indogrosir padapertengahan Ramadan 2017.
Dalam kunjungan itu, Mendag menyebut model kemitraan antara Indogrosir dan para pe-dagang yang menjadi anggotanya dapat dijadikan percontohan. Namun, tindaklanjutnya ternyata membutuhkan waktu beberapa bulan.
Perusahaan yang berada di bawah Grup Salimitu memang sudah menjalankan kemitraan de-ngan pedagang tradisional selama lebih dari duadekade.
Indogrosir juga mempunyai basis data ataspara pedagang tradisional yang menjadi pelang-gannya. Dua hal inilah yang menjadi alasanditunjuknya Indogrosir oleh pemerintah.
Dikutip dari laman resmi Indogrosir, anggo-tanya berupa pemilik warung, toko kelontong,koperasi, minimarket, pengelola kantin, maupunperorangan.
Dengan menjadi anggota khusus, pedagangakan mendapatkan harga khusus. Yang bisamenjadi anggota khusus adalah toko kelontong, toko P&D (toko khusus makanan dan minum-an), minimarket, koperasi, restoran, rumah sakit,apotek, serta hotel.
Uji coba tidak hanya berkaitan dengan distri-busi barang tapi juga akses permodalan. Dalamhal ini, Kemendag melibatkan perbankan seperti
Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA.Sekjen Aprindo Solihin mengatakan sudah
mengetahui adanya uji coba kemitraan dan ditunjuknya Indogrosir dalam uji coba tersebut.
Aprindo masih menunggu arahan lebih lan-jut dari Kemendag mengenai program ini jikanantinya diwajibkan oleh pemerintah.
Oktober hampir usai dan Kemendag telahmenetapkan waktu dimulainya uji coba. Tetapi,untuk menjadikannya sebagai suatu kewajiban tentu dibutuhkan aturan tersendiri.
Menarik disimak apakah model dalam uji coba ini dapat dijalankan oleh semua peritel. Semoga...
�PERLINDUNGAN TKI
Jumlah AtaseSegera Ditambah
JAKARTA — Kementerian Ketenagakerjaanmengusulkan tambahan atase ketenagakerjaan, sesuai dengan amanat draf Rancangan Undang-undang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia(PPMI).
Adapun, negara yang diusulkan antara lain Jepang, Australia, dan Mesir. Selain itu, Ke-menterian Ketenagakerjaan juga berencanamenambah jumlah atase di kantong negarapenempatan buruh migran misalnya di Malaysiadan Arab Saudi.
“Pertimbangannya adalah masih banyak ne-gara yang menjadi tujuan penempatan tenaga kerja Indonesia [TKI] yang tidak memiliki atase ketenagakerjaan. Australia misalnya, banyak TKI yang berprofesi sebagai pemetik buah,” kata Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri Kemenaker Soes Hindharnokepada Bisnis, Jumat (27/10).
Saat ini, Kemenaker mencatat ada 12 atase yang ditempatkan di negara tujuan penempatan atase ketenagakerjaan berdasarkan regulasi yanglama yakni Undang-undang (UU) Nomor 39Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlin-dungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.
Keduabelas negara tersebut antara lain dua di Malaysia, Arab Saudi, dua di Uni Emirat Arab, Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, Yordania, Qatar, Taiwan, dan Brunei Darussalam.
Menurutnya, jabatan atase ketenagakerjaan itu memang baru tetapi tugasnya tidak jauh berbeda dengan staf fungsional Kemenaker di luar negeri.
Dalam draf RUU PPMI, atase ketenagakerja-an memiliki tugas cukup berat dibandingkansebelumnya yakni memastikan memverifi kasi lowongan kerja di negara penempatan, membuka job fair terkait lowongan di negara tujuan, dutabudaya, dan memberikan sosialisasi kepada negara bersangkutan terkait lowongan pekerja tenaga kerja asing di Indonesia. (Amanda K. Wardhani)
�Wacana memfasilitasi hubungan antara toko modern dengan pedagang tradisional dalam hal akses pasokan barang muncul pertama kali ketika Mendag menyambangi Indogrosir.
Wakil GubernurDKI Jakarta SandiagaUno (kedua kanan), owner Betawi Punya Distro Davi Kemayoran(ketiga kanan), Direktur PT Cakrawala BumiSejahtera Haryono(kedua kiri), dan mode-rator Lahyanto Nadie(kiri) berbincang dalamdiskusi MelahirkanJuragan-JuraganMuda Betawi di Pusat Kebudayaan Betawi,Jakarta, Jumat (27/10).Lewat diskusi ini diha-rapkan dapat mening-katkan minat anak muda untuk berwirausaha.
Keterangan 2004 2014Ritel modern 6.804 34.596
Convenience store 154 735 Minimarket 5.604 32.367 Supermarket 956 1.215 Hipermarket 68 244
Warehouse clubs (grosir) 22 35Ritel tradisional 1.745.589 3.042.018
Jumlah Gerai Ritel di Indonesia (unit)
Sumber: Laman resmi Indogrosir, The Nielsen Indonesia BISNIS/TRI UTOMO
77.072
MILK
Kota Jumlah geraiJakarta 2Bandung 1Tangerang 1Surabaya 1Bekasi 1Pekanbaru 1Pontianak 1Bogor 1Makassar 1Semarang 1Yogyakarta 1Medan 1Palembang 1Samarinda 1Banjarmasin 1Manado 1Jambi 1
Lokasi dan JumlahGerai Indogrosir
Bisnis/Felix Jody Kinarwan
�DISKUSI WIRAUSAHA MUDA
PENGUMUMAN TENTANG PENGAMBILALIHANPT. BUDHI KEMAKMURAN JAYARAYA, suatu perseroan yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Pusat, untuk mengambilalih sebagian besar saham-saham PT. BUMI KONAWE MINING, berkedudukan di Jakarta Selatan (yang selanjutnya akan disebut “Perseroan”), yaitu sebanyak 11.999 (sebelas ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham dari pemegang saham lama, hal mana akan mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap Perseroan.Pengambilalihan ini dilakukan untuk tujuan investasi berikut mendapatkan pengendalian didalam Perseroan tersebut.Pengambilalihan ini tidak mengakibatkan pemutusan hubungan kerja dengan Karyawan Perseroan, kecuali hal-hal yang berhubungan dalam Anggaran Dasar Perseroan.Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14 hari setelah pengumuman ini, kreditur dapat menyampaikan keberatan atas pengambilalihan ini secara tertulis dengan disertai alasan-alasan dan bukti pendukung ke alamat di :
Gedung Bank Panin Lt. 5Jl.Jend.Sudirman - Senayan Jakarta Pusat 10270
Pengumuman ini dibuat berdasarkan ketentuan Pasal 127 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Jakarta, 30 Oktober 2017
PT. Budhi Kemakmuran Jayaraya PT. Bumi Konawe Mining Ttd ttd Direksi Direksi
PT. MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAKJl. Kawasan Mega Kuningan Barat Kav.E 4 No.3 Jakarta 12950 Indonesia Tlp : +6221 3001 9938 Fax : +6221 3001 9939
Website : www.megapolitan-group.com Email : [email protected]
Catatan :
- Laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 30 September 2017 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2017 dan 2016 diambil dari laporan keuangan konsolidasian PT. Megapolitan Developments Tbk dan Entitas Anak yang tidak diaudit.
- Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016 diambil dari laporan konsolidasian PT. Megapolitan
- Karena informasi keuangan diatas diambil dari laporan keuangan konsolidasian, dengan demikian informasi tersebut bukan
Jakarta, 30 Oktober 2017
PT. MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS, Tbk
SE & ODireksi
30 Sep 2017 30 Sep 2016
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
(Dalam Rupiah penuh)
PENJUALAN 213.631.648.926 191.339.808.976BEBAN POKOK PENJUALAN 88.652.849.741 75.127.239.432
LABA BRUTO 124.978.799.184 116.212.569.544
Pendapatan lainnya 2.731.751.427 8.432.827.029 Beban lainnya (519.428.831 ) (1.571.239.569 )Pendapatan bunga 4.731.059.748 3.282.695.514
Beban umum dan administrasi (53.980.808.964 ) (46.005.392.603 )Beban penyusutan dan amortisasi (3.505.722.819 ) (3.215.772.062 )Beban bunga bersih (20.720.653.901 ) (25.669.731.889 )
Bagian laba/(rugi) entitas asosiasi (91.593.901 ) 1.339.436.603
LABA SEBELUM PAJAK 32.898.066.555 32.639.140.007
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN - -
LABA PERIODE BERJALAN 32.898.066.555 32.639.140.007
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN - -
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF 32.898.066.555 32.639.140.007
Laba Periode Berjalan Yang Dapat diatribusikan kepada : - Pemilik entitas induk 32.735.347.685 32.330.729.815- Kepentingan non pengendali 162.718.870 308.410.192
32.898.066.555 32.639.140.007 Jumlah Penghasilan Komprehensif Yang
diatribusikan kepada :- Pemilik entitas induk 32.735.347.685 32.330.729.815- Kepentingan non pengendali 162.718.870 308.410.192
32.898.066.555 32.639.140.007
LABA PER SAHAM DASAR 9,77 9,65
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN30 SEPTEMBER 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT)
(Dalam Rupiah penuh)
30 Sep 2017 31 Des 2016
ASET ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 149.850.646.707 155.448.589.979
Piutang usaha Pihak ketiga 175.215.430.172 146.196.411.271 Pihak berelasi 3.204.208.297 4.322.115.042
Piutang lain-lain - pihak ketiga 826.617.235 1.120.811.842 Persediaan 725.529.492.755 400.078.634.161
Uang muka dan beban dibayar dimuka 15.688.531.126 18.355.325.726
Jumlah Aset Lancar 1.104.824.293.045 739.085.551.100
ASET TIDAK LANCARPiutang pihak berelasi 74.859.688.499 73.509.897.085
Investasi pada entitas asosiasi 7.291.525.693 7.383.119.594
Tanah yang belum dikembangkan 323.610.927.337 319.691.475.461 Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan masing-masing Rp 34.600.468.503 per 30 September 2017 dan Rp. 31.153.053.038 pada tanggal 31 Desember 2016 28.934.370.543 28.901.931.808
Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing Rp. 62.069.340.078 per 30 September 2017 dan Rp. 53.134.450.851 pada tanggal 31 Desember 2016 182.515.945.236 190.844.268.970
Jumlah Aset Tidak Lancar 621.366.592.471 624.556.110.557
JUMLAH ASET 1.726.190.885.516 1.363.641.661.657
LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITASLIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha Pihak ketiga 99.659.415.700 77.404.061.408 Pihak berelasi 896.243.021 1.206.996.738
Utang lain-lain - pihak ketiga 21.979.931.592 21.506.888.092
Beban yang masih harus dibayar 3.343.824.187 6.361.621.757 Estimasi biaya penyelesaian proyek 15.883.673.427 20.640.456.406 Pendapatan diterima di muka 82.079.914.300 104.747.313.936
- Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 170.850.203.787 62.487.139.775- Utang pembiayaan 448.134.480 1.360.659.811
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 411.381.551.594 358.671.663.722 LIABILITAS JANGKA PANJANG
- Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 587.078.599.569 304.563.170.983 - Utang pembiayaan - 147.913.232
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 600.619.264.631 316.977.995.199 JUMLAH LIABILITAS 1.012.000.816.225 675.649.658.921
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUKModal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar 10.000.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor 3.350.000.000 saham 335.000.000.000 335.000.000.000
Tambahan modal disetor 126.054.412.723 126.054.412.723 Saldo laba 250.187.464.261 224.152.116.576
Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 711.241.876.984 685.206.529.299
Kepentingan Non Pengendali 2.948.192.307 2.785.473.437 JUMLAH EKUITAS 714.190.069.291 687.992.002.736
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.726.190.885.516 1.363.641.661.657
30 Sep 2017 31 Des 2016
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)(Dalam Rupiah penuh)
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 158.238.170.943 173.525.509.810 Pembayaran kepada: Pemasok (354.418.196.062 ) (135.403.586.682 )
Penghasilan bunga 4.731.059.748 3.282.695.514 Beban keuangan (51.641.667.651 ) (25.781.106.889 )Pembayaran lainnya (34.965.967.629 ) (1.903.633.089 )
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (320.607.026.971 ) (27.295.977.009 )
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASIPerolehan aset tetap (3.538.161.553 ) (1.767.055.869 )Pelepasan aset tetap - 50.000.000
Perolehan properti investasi (606.565.493 ) (1.634.058.987 )Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan (3.919.451.876 ) (33.744.071.059 )
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (25.014.178.922 ) (37.095.185.915 )
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAANPembayaran dividen (6.700.000.000 ) (6.700.000.000 )Penerimaan utang bank dan lembaga keuangan lainnya 501.457.280.000 377.000.000.000 Pembayaran utang bank dan lembaga keuangan lainnya (152.323.787.402 ) (245.788.637.090 )
Penerimaan (pembayaran) piutang pihak yang berelasi (1.349.791.414 ) 829.975.091
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan 340.023.262.621 124.363.854.448
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (5.597.943.272 ) 59.972.691.524
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 155.448.589.979 127.054.477.065
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 149.850.646.707 187.027.168.589
30 Sep 2017 30 Sep 2016
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)(Dalam Rupiah penuh)
Saldo per 31 Desember 2015 335.000.000.000 140.724.020.161 - - 165.185.529.891 640.909.550.052 19.024.566.365 659.934.116.417
Pembagian dividen - - - - (6.700.000.000 ) (6.700.000.000 ) - (6.700.000.000 )
Saldo per 30 September 2016 335.000.000.000 140.724.020.161 - - 190.816.259.706 666.540.279.867 19.332.976.557 685.873.256.424
Saldo per 31 Desember 2016 335.000.000.000 123.538.546.723 2.515.866.000 - 224.152.116.576 685.206.529.299 2.785.473.437 687.992.002.736
Pembagian dividen - - - - (6.700.000.000) (6.700.000.000) - (6.700.000.000)
Saldo per 30 September 2017 335.000.000.000 123.538.546.723 2.515.866.000 - 250.187.464.261 711.241.876.984 2.948.192.307 714.190.069.291
Kepentingan Non Pengendali
Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Ekuitas Jumlah
Selisih antara Aset dan Liabilitas
Pengampunan Pajak
Tambahan Modal Disetor
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Saldo Laba
Bisnis Indonesia, 30 Oktober 2017