20
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik edisi revisi v cetakan 12. Jakarta: PT Rineka Cipta. ASA. (2010). Tips for Socializing with aphasia. 2013(15 Juni). Retrieved from http://www.strokeassociation.org ASA. (2012). Communication problems after stroke. Stroke Association. Retrieved from www.stroke.org.uk ASA. (2013). Stroke risk factors preventing strokes. 2013 (19 Juni). Retrieved from http://www.umassmed.edu/strokestop/graphics/ssmod2 .pdf Bejot, Y., Jacquin, A., Rouaud, O., Durier, J., Eboule, C. A., Hervieu, M., . . . Giroud, M. (2012). One- year survival of demented stroke patients: data from the dijon stroke registry, France (1985- 2008). European Journal of Neurology, 19, 712-717. doi: 10.1111/j.1468-1331.2011.03613.x Bogousslavsky, J. (2003). William Feinberg Lecture 2002 : Emotions, mood, and behavior after stroke. Stroke Journal of The American Heart Association, 34, 1046-1050. doi: 10.1161/01.STR.0000061887.33505.B9. BPPK. (2008). Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. BPS. (2009). Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Lamp Iran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lamp Iran

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik edisi revisi v cetakan 12. Jakarta: PT Rineka Cipta.

ASA. (2010). Tips for Socializing with aphasia. 2013(15 Juni). Retrieved from http://www.strokeassociation.org

ASA. (2012). Communication problems after stroke. Stroke Association. Retrieved from www.stroke.org.uk

ASA. (2013). Stroke risk factors preventing strokes. 2013 (19 Juni). Retrieved from http://www.umassmed.edu/strokestop/graphics/ssmod2.pdf

Bejot, Y., Jacquin, A., Rouaud, O., Durier, J., Eboule, C. A., Hervieu, M., . . . Giroud, M. (2012). One-year survival of demented stroke patients: data from the dijon stroke registry, France (1985-2008). European Journal of Neurology, 19, 712-717. doi: 10.1111/j.1468-1331.2011.03613.x

Bogousslavsky, J. (2003). William Feinberg Lecture 2002 : Emotions, mood, and behavior after stroke. Stroke Journal of The American Heart Association, 34, 1046-1050. doi: 10.1161/01.STR.0000061887.33505.B9.

BPPK. (2008). Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

BPS. (2009). Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Budiyono, S. (2011). Anatomi tubuh manusia untuk praktisi & akademisi kesehatan dan orang awam. Jakarta: Laskar Aksara.

Bustan, M.N. (2007). Epidemiologi penyakit tidak menular. Jakarta: Rineka Cipta.

Clawson, T.H., Leafman, J., Nehrenz, G. M., & Kimmer, S. (2012). Using pictograms for communication. Military Medicine, 177(3), 291-295.

Conell, L. A. (2007). Sensory impairment and recovery after stroke. Universitas Nottingham, Inggris.

Dachrud, M. (2010). Studi metaanalisis terhadap intensitas terapi pada pemulihan bahasa afasia. Jurnal Psikologi, 37(1), 34-49.

Page 2: Lamp Iran

Daly, M. P., & Fouche, J. H. (2010). Critical thinking for activities of daily living and communication Retrieved from http://www.proedinc.com/customer/productview.aspx?id=1887

Dobkin, B. H. (2005). Rehabilitation after stroke. The New England Journal of Medicine, 352(16), 1677-1684.

Dwi, Y., & Ermawati, T. (2012). Afasia. 2013(20 Juni). Retrieved from http://www.docstoc.com/docs/document-preview.aspx?doc_id=133798769

Fatkhurrohman, M. (2011). Pengaruh latihan motor imagery terhadap kekuatan otot ekstremitas pada pasien stroke dengan hemiparesis di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi. Universitas Indonesia, Depok.

Haqhqoo, H. A., Pazuki, E. S., Hosseini, A. S., Rassafiani, M. (2013). Depression, activities of daily and quality of life in patients with stroke. Journal of the Neurological Sciences, 328(1), 87-91.

Hartwig, M. S. (2006). Penyakit serebrovaskular (B. U. Pendit, H. Hartanto, P. Wulansari & D. A. Mahanani, Trans.). In S. A. Price & L. M. Wilson (Eds.), Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit (6 ed., Vol. II, pp. 1105-1132). Jakarta: EGC.

Heart and Stroke Foundation. (2010). A perfect storm of heart disease looming on our horizon. 2013 (19 Juni). Retrieved from http://www.heartandstroke.com

Hidayat, A. A. (2006). Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. A. (2007). Metode penelitian keperawatan dan analisis data. Jakarta: Salemba Medika.

Jensen, S., & McKelvey, M. (2007). Family members preference of visual material used with patients with severe chronic aphasia. Universitas Nebraska, Kearney.

Junaidi, I. (2011). Stroke waspadai ancamannya panduan stroke paling lengkap. Yogyakarta: ANDI.

Kaul, S., & Munshi, A. (2012). Genetics of ischemic stroke: indian perspective. Neurology India, 60(5), 498-503.

Page 3: Lamp Iran

Klebic, J., Salihovic, N., Softic, R., & Salihovic, D. (2011). Aphasia disorders outcome after stroke. MED ARH, 65(5), 283-286. doi: 10.5455/medarh.2011.65.283-286

Kontou, E. (2009). Depression and aphasia after stroke. Universitas Nottingham, Inggris.

Liliweri, A. (2007). Dasar-dasar komunikasi kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Liman, T. G., Heuschmann, P. U., Endres, M., Floel, A., Schwab, S., & Rabas, P. L. K. (2012). Impact of low mini-mental status on health outcome up to 5 years after stroke: the erlangen stroke project. Journal of Neurology, 259, 1125-1130. doi: 10.1007/s00415-011-6312-6.

Lingga, L. (2013). All about stroke hidup sebelum dan pasca stroke. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Mandal, A. K., & Mokashi, S. P. (2009). Effect of occupational therapy task oriented approach on recovery of upper-extremity motor function and activities of daily living in stroke patients. The Indian Journal of Occupational Therapy, 151(2), 31-36.

Musliha., & Fatmawati, S. (2009). Komunikasi keperawatan plus materi komunikasi terapeutik. Yogjakarta: Nuha Medika.

Nastiti, D. (2012). Gambaran faktor risiko kejadian stroke pada pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Krakatau Medika tahun 2011. Universitas Indonesia, Depok.

National Stroke Association. (2006). Recovery after stroke: sleep disorders. 2013(19 Juni). Retrieved from http://www.stroke.org

NCHS. (2010). Heart disease stroke. NCHS dataline. Retrieved from http://www.cdc.gov/nchs/pressroom/stats_states.htm.

Notoatmodjo, N. (2002). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2005). Asuhan keperawatan bayi dan anak untuk perawat dan bidan. Jakarta : Salemba Medika.

O'Halloran, R., Grohn, B., & Worrall, L. (2012). Environmental factors that influence communication for patients with a communication disability in acute hospital stroke units: a qualitative metasynthesis. Archives Of

Page 4: Lamp Iran

Physical Medicine And Rehabilitation, 93(1), 577-585. doi: 10.1016/j.apmr.2011.06.039

Patterson, J. (2009, September-Oktober 2009). When the words escape. Stroke Connection, 18-19.

Prasetya, Y. (2002). Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian stroke non hemoragik (Studi Kasus Kontrol pada pasien RSU Prof. Margono Soekardjo Purwokerto). Universitas Diponegoro, Semarang.

Rautakoski, P. (2000). Can AAC methods help the communication of the adults with severe aphasia and their fammilies?. 2013(20 Juni). Retrieved from http://www.ida.liu.se/conferences/ssomc99/papers/Rautakoski.pdf

Santoso, T. A. (2003). Kemandirian aktivitas makan, mandi dan berpakaian pada penderita stroke 6-24 bulan pasca okupasi terapi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Saryono. (2010). Kumpulan instrumen penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Saryono. (2011). Metodologi penelitian keperawatan. Purwokerto: UPT Percetakan dan Penerbitan Unsoed.

SIGN. (2010). Management of patients with stroke: Rehabilitation, prevention and management of complications, and discharge planning A National Clinical Guideline. Scottish Intercollegiate Guidelines Network.

Silaen, B. M., Rambe, A. S., & Nasution, D. (2008). Hubungan antara perubahan kepribadian pasca-stroke dengan ansietas dan depresi pada pengasuh. Majalah Kedokteran Nusantara, 41(1), 11-17.

Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner & Suddarth (A. Hartono, H. Y. Kuncara, e. S. L. Siahaan & A. Waluyo, Trans. 8 ed. Vol. III). Jakarta: EGC.

Vernon, J. A. (2005). Kebutuhan dasar manusia: individu dan keluarga (Y. Asih, M. Sumarwati, D. Evriyani, L. Mahmudah, Trans.). In P. A. Potter & A. G. Perry (Eds.), Buku ajar fundamental keperawatan konsep, proses, dan praktik (4 ed., Vol. I, pp. 612-635). Jakarta: EGC.

Wahjoepramono, E. J. (2005). Stroke tata laksana fase akut. Universitas Pelita Harapan, Jakarta.

Page 5: Lamp Iran

WHO. (2008). Fact sheet: the top ten causes of death. 2013 (19 Juni). Retrieved from http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs310_2008.pdf

Wirawan, R. P. (2009). Rehabilitasi stroke pada pelayanan kesehatan primer. Majalah Kedokteran Indonesia, 59, 61-71.

Yuniarsih, W. (2009). Pengalaman Caregiver keluarga dalam konteks asuhan keperawatan pasien stroke tahap paska akut di RSUP Fatmawati. Universitas Indonesia, Depok.

Zen, P. (2013). Panduan komunikasi efektif untuk bekal keperawatan profesional. Jogjakarta: D-Medika.

Page 6: Lamp Iran

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Agustus

2013

September

2013

Oktober

2013

November

2013

Desember

2013

Januari

2014

Feb

2014

1. Pengajuan

Judul

2. Survei

Pendahuluan

3. Penyusunan

Proposal

4. Seminar

Proposal

5. Revisi

Proposal

6. Pelaksanaan

Penelitian

7. Penyusunan

Hasil

8. Seminar

Hasil

Page 7: Lamp Iran

Lampiran 2. Permohonan Menjadi Responden

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.Seluruh Calon Respondendi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Porwokerto

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Jurusan Sarjana Keperawatan :

Nama : Siti Fathimah FadlullohNIM : G1D010051

akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Ketergantungan dalam Pemenuhan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (AKS) dengan Harga Diri Penderita Stroke di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan yang bermakna antara ketergantungan dalam pemenuhan aktivitas kehidupan sehari-hari (AKS) dengan harga diri penderita stroke dan untuk mengetahui karakteristik responden (usia, jenis kelamin, jenis stroke, gambaran tingkat ketergantungan AKS dan tingkat harga diri responden).

Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi siapapun. Kerahasiaan seluruh informasi akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Tidak ada paksaan dalam keikutsertaan menjadi responden penelitian. Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu sebagai responden dalam penelitian ini, jika Bapak/Ibu bersedia menjadi responden saya mohon Bapak/Ibu menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pernyataan-pernyataan pada lembar kuesioner yang telah disediakan. Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti,

Siti Fathimah Fadlulloh

Page 8: Lamp Iran

Lampiran 3. Persetujuan Menjadi Responden

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah mendapat penjelasan dan saya memahami bahwa penelitian yang

berjudul “Hubungan Tingkat Ketergantungan dalam Pemenuhan Aktivitas

Kehidupan Sehari-hari (AKS) dengan Harga Diri Penderita Stroke di RSUD

Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto” ini tidak merugikan saya dan telah

dijelaskan secara jelas tentang tujuan penelitian, cara pengisian kuesioner dan

kerahasiaan data. Oleh karena itu, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Usia :

Alamat :

Menyatakan bersedia turut berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang

akan dilakukan oleh Siti Fathimah Fadlulloh, Mahasiswa Jurusan Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Purwokerto.

Demikian lembar persetujuan ini saya isi dengan sebenar-benarnya agar

dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Purwokerto,........................................

Responden

(................................)

Page 9: Lamp Iran

Lampiran 4. Lembar Kuisioner Identitas Responden, Checklist Tingkat

Ketergantungan AKS, dan Checklist Tingkat Harga Diri

LEMBAR KUISIONERHUBUNGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM PEMENUHAN

AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI DENGAN HARGA DIRI PENDERITA STROKE DI POLIKLINIK SARAF RSUD PROF. DR.

MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

A. Identitas Responden

Petunjuk pengisian lembar observasi

Isilah dengan memberi tanda tanda centang (√) pada jawaban yang sesuai

dengan keadaan anda.

1. No Kode Pasien :

(diisi oleh peneliti)

2. Jenis Stroke : □ Stroke hemoragik □ Stroke non hemoragik

(diisi oleh peneliti)

3. Lama pemulihan paska serangan stroke:

4. Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan

5. Usia :

B. Aktivitas Kehidupan Sehari-hari

PETUNJUK

Bacalah setiap item kemampuan aktivitas di bawah ini dengan seksama, kemudian

berikan jawaban saudara pada lembar jawaban bagi setiap item aktivitas tersebut

dengan cara memberi tanda checklist (√), sebagai berikut:

Page 10: Lamp Iran

Item Aktivitas Tidak

dapat

melaksana-

kan tugas

Berusaha

melaku-

kan tetapi

tidak

aman

Memerlu-

kan

bantuan

yang

sebagian

Memerlu-

kan

bantuan

yang

minimal

Sangat

man-

diri

Kebersihan diri

(mencuci muka,

menyisir

rambut,

menyikat gigi)

Mandi sendiri

Makan

(menggunakan

alat makan)

Toilet ( ke toilet

atau

menggunakan

penampung

kotoran,

memegang

pakaian,

menyeka

bokong,

membersihkan

penampung

kotoran)

Item Aktivitas Tidak Berusaha Memerlu- Memerlu- Sangat

Page 11: Lamp Iran

dapat

melaksana-

kan tugas

melaku-

kan tetapi

tidak

aman

kan

bantuan

yang

sebagian

kan

bantuan

yang

minimal

man-

diri

Menaiki tangga

(menggunakan

alat bantu)

Memakai

pakaian

(mengikat

sepatu,

mengencangkan

tali)

Mengontrol

buang air besar

(jika diperlukan

obat pencahar,

mampu

menggunakan-

nya)

Mengontrol

buang air kecil

(merawat alat

penampung jika

digunakan)

Item Aktivitas Tidak

dapat

Berusaha

melaku-

Memerlu-

kan

Memerlu-

kan

Sangat

man-

Page 12: Lamp Iran

melaksana-

kan tugas

kan tetapi

tidak

aman

bantuan

yang

sebagian

bantuan

yang

minimal

diri

Berpindah

tempat, kursi

roda (untuk

jarak 46 meter)

Pindah kursi ke

tempat tidur

(mengunci kursi

roda, menaikkan

kaki)

C. Harga Diri

PETUNJUK

Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama, kemudian berikan

jawaban saudara pada lembar jawaban bagi setiap pernyataan tersebut dengan cara

memberi tanda checklist (√), sebagai berikut:

SLL : Selalu.

SRG : Sering.

KK : Kadang-kadang.

HTP : Hampir tidak pernah.

TP : Tidak pernah.

No Pernyataan SLL SRG KK HTP TP

Page 13: Lamp Iran

1 Saya merasa disisihkan oleh keluarga dan teman-

teman.

2 Saya tidak percaya diri di depan teman-teman.

3 Saya berpikir bahwa saya tidak punya arti apa-

apa.

4 Saya kurang yakin dengan kemampuan yang

saya miliki.

5 Saya mudah putus asa dalam mengerjakan

sesuatu.

6 Saya merasa rendah diri, bila berkumpul dengan

teman-teman.

7 Teman-teman sering memandang saya dengan

sebelah mata.

8 Saya merasa orang lain tidak menghargai saya.

9 Saya merasa bersalah dengan keadaan saya saat

ini

10 Saya mudah tersinggung atau marah dengan

perkataan orang.

11 Teman-teman tidak ada yang mengunjungi saya.

12 Saya merasa menyusahkan keluarga.

13 Saya merasa kurang yakin dengan apa yang saya

lakukan tanpa dukungan dari orang lain.

14 Saya merasa dijauhi teman-teman.

15 Saya selalu dituntut di dalam keluarga untuk

mendapatkan yang terbaik.

16 Saya sering bersaing dengan saudara saya.

No Pernyataan SLL SRG KK HTP TP

Page 14: Lamp Iran

17 Saya tidak pernah mencapai apa yang saya

inginkan.

18 Saya selalu menunda-nunda jika pergi berobat.

19 Saya selalu mengeluh dengan kondisi saya.

20 Saya tidak pernah dihargai orang lain.

21 Saya selalu iri dengan saudara saya.

22 Saya mengerjakan sesuatu tidak pernah seperti

apa yang saya inginkan.

23 Saudara-saudara selalu lebih baik daripada saya.

24 Saya merasa tidak ada orang yang menghormati

saya.

25 Saya selalu dikekang oleh keluarga.

26 Teman-teman banyak yang tidak menyukai saya.

27 Saya selalu mengulangi kesalahan yang sama.

28 Saudara saya selalu mematuhi saya.

29 Saya berfikir kegagalan bukanlah akhir dari

segalanya.

30 Saya tidak selalu mendapatkam apa yang saya

inginkan.