Upload
haduong
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
53
Lampiran 1
Pedoman Wawancara
Keputusan Investasi Berbasis Filosofi Bisnis Etnis Tionghoa
Karakteristik Responden
Nama Pemilik : Usia : Tempat, Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin : Tempat Kerja :
Jenis Usaha : Pertanyaan:
A. Perihal Umum: 1. Usaha seperti apa yang anda kelola?
2. Sudah berapa lama anda membuka jenis usaha ini?
3. Bagaimana awal membuka usaha ini sampai bisa sampai sekarang ini?
4. Darimana modal yang digunakan pada awal
membuka usaha dan sampai sekarang ini?
B. Pemahaman Keputusan Investasi? 1. Apa yang anda pahami tentang investasi? 2. Dalam menjalankan bisnis anda investasi apa
saja yang sudah pernah anda lakukan? 3. Apa pertimbangan anda dalam mengambil
keputusan investasi?
4. Apa hambatan yang ada dalam mengeksekusi investasi tersebut?
54
C. Penggunaan filosofi bisnis sebagai pertimbangan keputusan investasi?
1. Apa makna umum yang anda ketahui tentang
filosofi bisnis (Cengli, Cincai dan Cuan)? 2. Seberapa jauh peran filosofi bisnis tersebut
digunakan dalam menjalan bisnis anda?
3. Apakah filosofi bisnis dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi?
Mengapa? 4. Apakah ada skala prioritas dalam penggunaan
filosofi bisnis sebagai pertimbangan dalam
membuat keputusan investasi? Mengapa?
55
Lampiran 2
Hasil Wawancara
Keputusan Investasi Berbasis Filosofi Bisnis Etnis Tionghoa
Transkrip Wawancara Responden 1
Karakteristik Responden Nama Pemilik : Bambang Sutrisno (Tien Hok)
Usia : 56 Tahun Tempat, Tanggal Lahir : Pangkalan Bun, 4 April 1960
Jenis Kelamin : Laki-Laki Tempat Kerja :Jl. Perintis Kemerdekaan 1
Boyolali.
Jenis Usaha : Sparepart dan bengkel motor Pertanyaan : Tanggal 20 Maret 2016
D. Perihal Umum:
Peneliti : Selamat siang om. Ingin tahu lebih lanjut mengenai usaha om. Usaha om ini seperti apa? Dan sudah
berapa lama? Bambang : Usaha saya ini jualan sparepart
motor seperti oli dan suku cadang motor lainnya baik grosiran maupun eceran langsung ke user. Selain itu
kita menyediakan jasa service motor juga, bagian service sudah ada yang menangani orang kepercayaan om
sendiri. Sistimnya tinggal bagi hasil sama orang servicenya 30-70% dari
jasa servicenya dan wajib ambil sparepart dari toko saja nanti tinggal dipotong nota. Kalau soal lamanya
toko ini sudah dari tahun 2000. Dulu om, boss nya angkutan “omprengan”
56
tetapi karena krisis moneter pada bangkrut semua lalu om jual semua mobilnya dan buka toko ini sampai
sekarang. Peneliti : Apakah om mempunyai pekerjaan
lain selain usaha ini?
Bambang : Usaha ini pekerjaan om satu-satunya. Ya setiap hari cuman
kerjaan disini urus sparepart ini. Peneliti : Bagaimana awal buka usaha ini
sampai bisa sampai sekarang ini?
Bambang : Ya awalnya dulu bisa dikatakan nekat, soalnya zaman krismon
kondisi susah semua. Mau lanjutin usaha angkutan tapi gak jalan. Storan turun terus tidak nutup sama
pengeluarannya ya mau gak mau alih usaha saja. Dulu saya saat masih diangkutan kalau ada yg rusak kalau
tidak parah masih bisa ditangani sendiri. Ya dikit-dikit masih tau lah
soal otomotif. Ya dulu pas mau ganti usaha ke sparepart mobil tapi kok disini yang punya mobil masih dikit
mungkin karena kota kecil ya masih banyak yang gak punya
mobil.hahaha... ya yang hampir sama ya sepeda motor makanya buka usaha ini lagian kalau motor
modalnya juga gak sebesar mobil. Untungnya motor trennya kesini semakin bagus, kalau pertama kali
juga gak kepikiran pada pakai motor kayak sekarang ini.
Peneliti : Darimana modal yang digunakan pada awal membuka usaha dan sampai sekarang ini?
Bambang : Dulu modal ya cuman dari jual angkutan saja, om punya angkutan
57
lebih dari 5, kira-kira ya ratusan juta lah pada waktu itu. Ya waktu itu belum banyak saingan modal segitu
masih jalan. Tapi semakin kesini banyak saingan, orang modal kecil sekarang berani buka toko sparepart.
Jadi dulu pas pertama kali jualan langsung user, kelihatan turun
penjualannya. Tahun 2010an akhirnya om berani ambil pinjaman dibank jaminan sertifikat rumah, biar
bisa jadi grosiran sparepart di boyolali karena kalau eceran sudah
susah banyak saingan.
E. Pemahaman Keputusan Investasi?
Peneliti : Apa yang om pahami tentang investasi?
Bambang : Maaf ya kalau kurang tau soal
investasi, tapi sepemahaman om investasi ya mengeluarkan uang
sekarang buat invest tapi kedepannya bakal dapat keuntungan yang lebih.
Peneliti : Dalam menjalankan bisnis om investasi apa saja yang sudah pernah
om lakukan? Bambang : hmm...apa ya. Mungkin awal
pertama buka usaha ini bisa disebut
investasi. Terus beli-beli sparepart sama alat-alat ini. kalau buat usaha ini bagi om waktu-waktu dekat ini
sudah cukup dulu. Sekarang om malah lagi suka investasi tanah
disini kelihatannya untungnya lebih cepet dan besar soalnya.
Peneliti : Loh, kenapa kok sekarang malahan
investasi di tanah? Bukan perbesar usahanya?
58
Bambang : Sekarang tanah disini naiknya cepat soalnya, pembangunan dan perekonomian di Boyolali maju pesat
pas dipimpin bupati Seno ini, jadi lebih menguntungkan invest tanah karena beberapa tahun lagi pasti
naik. Kalau usaha sekarang buat sambilan aja ngisi waktu sehari-hari
daripada gak ada kerjaan.hahaha... Peneliti : Kalau begitu pertimbangan untuk
investasi di usaha sparepart sama
tanah ada bedanya tidak? Pertimbangannya apa saja?
Bambang : Ya hampir-hampir sama lah. Yang jelas kalau mau investasi om lihat keuntungannya dulu. Yang tanah ini
sangat menguntungkan karena secara umum aja tanah pasti naik. Selain itu yang jelas ya dananya buat
invest cukup tidak. Pengennya sih pengen invest banyak tanah tapi
kalau uang gak cukup ya semampunya saja.
Peneliti : Kalau dana tidak cukup, tidak
pinjam dari bank lagi? Bambang : Kalau invest tanah, om gak berani
pinjam bank karena invest tanah lebih mahal. Takut gak bisa bayar bunganya malah usaha sparepart om
nanti yang keganggu, lagian bertahun-tahun investnya kalau tanah. Gak bisa jual cepat. Kalau
cepat juga takutnya harga belum naik sekali.
Peneliti : Kalau begitu apa ada hambatan dalam mengeksekusi investasi tersebut?
Bambang : Hambatan yang jelas ya di dana itu, paling yang lain soal keberanian aja.
59
Kadang-kadang om masih gak berani buat ambil keputusan banyak pikiran.
F. Penggunaan filosofi bisnis sebagai pertimbangan
dalam membuat keputusan investasi? Peneliti : Apa makna umum yang om ketahui
tentang filosofi bisnis (cengli, cincai
dan cuan)? Bambang : Kalau cuan semua orang sudah tau
ya soal keuntungan atau duitlah. Kalau cengli yang om pahami harus jujur berkualitas dan terpercaya.
Kalau cincai jangan “saklek” , jangan kaku monoton karena bakal susah nantinya.
Peneliti : Apakah filosofi bisnis tersebut digunakan dalam menjalan bisnis?
Bambang : Ya, harus digunakan. Kalau mau usaha ya tujuan utamanya pasti cuan itu, mana mau orang kerja gak
dapat cuan. Kalau cengli sangat berhubungan sama pembeli atau
suplier om mungkin ya. Jadi kalau orang mau jualan harus jujur, apa yang dijual qualitasnya harus sesuai
yang diomongkan jangan sampai pelanggan seperti ditipu. Karena sampai sekarang udah banyak
langganan-langganan disini. O iya, mungkin dulu pas tahun 2010 ambil
pinjaman di bank salah satunya dipercaya juga sama bank, karena dapat pinjamannya lumayan besar
dibandingkan sertifikatnya waktu itu. Mungkin juga usaha om lumayan
60
besar juga bisa jadi pertimbangan banknya mungkin. Kalau cincai agak bingung jelasinnya gimana, yang
jelas yang om rasain disini kan etnis minoritas gak bisa saklek disini. Kalau misal kita keras nanti pasti
ada yang seneng buat-buat masalah. Peneliti : Kalau cengli, cincai, cuan itu
dihubungkan sama pertimbangan pengambilan keputusan investasi bagaimana?
Bambang : Hampir sama sebenernya. Kalau melakukan investasi ya yang jelas
cuannya. Om sekarang milih invest tanah karena cuannya lebih gede dari keuntungan usaha om ini. Bingung
juga ya kalau jelasin cincai nya, kalau cincai kan gak boleh monoton ya mungkin bisa om jelasin dari
mengapa pindah invest tanah ini ya. Kalau om invest di usaha om
sekarang ini ya mungkin gak ada variasinya. Gara-gara tau invest tanah lebih menguntungkan ya boleh
lah om coba. Kalau cengli mungkin kasusnya yang pernah om alami
begini, kadang satu petak tanah itu ada beberapa orang yang nawar. Pas waktu itu om nawar tanah itu, ada
juga orang lain yang nawar lebih tinggi juga. Tapi anehnya yang dikasih malah om. Gak tau kenapa
alasannya, mungkin gara-gara om cukup punya nama kali ya. Jadi lebih
dipercaya, mungkin kalau urusan sama om gak ribet jadi lebih lancar lebih cepet.
Wawancara tambahan: tanggal 02 April 2016
61
Peneliti : Maaf ganggu lagi ya om, ini ternyata masih kurang data yang kmrn aku ambil.
Bambang : Iya gak papa. Om lowong terus kok tiap hari.hahaha. Tiap hari dateng juga gak papa.
Peneliti : Ya makasih om bantuannya. Ya langsung aja ya om biar gak lama
wawancaranya. Kemarin kan om bilang kalau investasi di tanah. Apa ada investasi lain selain tanah?
Bambang : Om invest di tanah aja, cari yang risikonya kecil yang jangka panjang
pasti untung tanpa di apa-apain. Kalau mau buat usaha baru, udah gak ada minat om. Pengennya
sekarang yang adem ayem aja. Kan sudah tua, jadi pengen jalani hidup yang nyaman dan pasti-pasti aja.
Peneliti : Om invest tanah ini kan belum lama ya om, memang tau investasi
tanah darimana om? Bambang : Om, pertama kali mau investasi
tanah ragu-ragu awalnya. Memang
tau kalau keuntungannya besar, tapi kurang tau mengawalinya. Waktu itu
om coba cari-cari informasi, sampai ketemu temen om ini. Temen om ini meskipun bukan dari etnis Tionghoa,
tapi om percaya sama dia. Dia sudah lama kerja di bidang perumahan di Boyolali, jadi sudah punya
pengalaman soal hal itu. Sampai sekarang pun, om kadang-kadang
masih minta nasihatnya kalau ada tanah yang mau om beli, prospeknya bagaimana buat pertimbangan jadi
dibeli atau tidak
62
Peneliti : Iya bener juga itu om. Kalau usaha yang sekarang juga terpikirkan untuk buka cabang tidak om?
Bukannya kalau diperbesar nanti bakal tambah ramai?
Bambang : Soal itu dulu pernah terpikirkan,
tapi setelah dipikir-pikir lagi tidak jadi. Soalnya boyolali kotanya kan
sempit. Cukup satu toko aja udah cukup gak perlu banyak-banyak, kalau di buka di kecamatan-
kecamatan cukup jauh. Capek nanti pantau dan urusnya tiap hari harus
kesana-kesini. Soalnya ini saya urus toko cuman sama istri. Anak-anak saya udah pada mandiri sendiri.
Makanya kalau mau buat-buat macem-macem tidak ada yang bantu urus. Nanti malah sisa hari tua om
sama istri capek tiap hari.hahaha. Peneliti : Kalau tabungan punya tidak om?
Bambang : Tabungan pasti punya, buat operasional sehari-hari kan ambil atau setor dana juga di bank.
Sekarang kalau pake uang tunai terus bisa ketakutan dicuri terus,
malah gak bisa tidur.hahaha. Peneliti : Itu tabungan kan kebutuhan buat
operasional. Tapi uang toko segitu
banyak apa dimasukkan semua di tabungan om? Deposito begitu juga ada?
Bambang : Ya kalau uang nganggur ya di deposito kan. Karena bunganya lebih
besar dari tabungan biasa. Kalau tabungan om biasa di mandiri dan bca. Kalau deposito di BPD Boyolali
om.
63
Peneliti : Kenapa kok tidak di bank yang sama om depositonya?
Bambang : Ya gara-gara bunganya. Kalau di
BCA/Mandiri itu bunga deposito biasa kisaran 5-6% kalau gak salah. Kalau di bank lain diatas itu hampir
10%. Sama-sama deposito ya cari yang bunganya gede. Sama-sama
uang nganggur jugaan. Peneliti : Tapi risikonya apa tidak besar om
kalau deposito di bank daerah? Tidak
takut kalau uangnya hilang? Bambang : Udah belasan tahun om nabung
disitu aman-aman aja. Dulu sebelum BCA/Mandiri ada disini ya sudah disitu om nabungnya. Malah
sekarang sudah jadi nasabah prioritas om, kenal akrab sama orang-orang banknya. Itu bank juga
udah dari tahun 60an sampai sekarang gak ada masalah kok, kalau
ada masalah juga nanti di cover sama pemda Boyolali harusnya. Kan namanya juga bank daerah.
Peneliti : Masuk akal juga itu om. Kalau saham gitu juga main tidak om?
Bambang : Mana tau om soal saham, orang lulusan SMA saja. Om bisa dikatakan agak gaptek maklum jamannya
beda.hahaha. Internet aja om gak bisa gunakan.
Peneliti : Kalau soal investasi tanah, apa ada
orang yang jual tanahnya gara-gara butuh uang?
Bambang : Iya ada beberapa gitu. Banyak motifnya orang jual tanah.
Peneliti : Kalau memang ada yg butuh banget
uang, biasanya kan deal soal harga itu kan nego-negoan kan om? Pas
64
nego itu apa gara-gara dia butuh dana, om nawarnya semurah-murahnya om?
Bambang : Dalam situasi-situasi tertentu om tidak melulu mencari cuan semata, seperti waktu itu tetangga yang orang
pasar ada yang sedang kesusahan. Dia itu kaki tangan koperasi yang
ditugaskan cari nasabah dipasar. Koperasinya ini suatu saat kabur, terus dia dicari-cari semua
nasabahnya yang dipasar. Mau gak mau harus kembalikan dana para
nasabahnya makanya dia kepepet jual tanah ke om. Om juga tau kalau dia kepepet butuh dana cepat, tapi
om juga gak beli semurah-murahnya. Malah om pikir kasih harga lebih itu. Om mikir bantu orang dahulu, baru
mikir cuan-cuan dikit gak papa. Tapi siapa sangka, Tuhan punya jalan. Ini
sekarang malah jadi pusat kota tanah yang om beli dulu karena kabupaten pindah
Peneliti : Itu langsung dibeli? Tidak ditawar dahulu om?
Bambang : Ya om tawar lah. Tapi dari dia buka harga, tawar-menawarnya gak alot. Ya yang penting kira-kira masuk
harga yaudahlah, itung-itung bantu orang kepepet juga kasian.
Peneliti : Kalau yang jual tanah butuh uang
itu gak dikenal apa juga kayak gitu om?
Bambang : Ya enggak lah, kalau orang gak kenal ya gak bisa ditebak bener-bener kayak gitu tidak. Lihat-lihat
orangnya dulu. Kalau gak kenal ya ditawar serendah-rendahnya yang
65
penting masuk harga dan dealnya dicari harga paling bawah.
Peneliti : Kalau begitu, kalau suruh milih
cuan, cincai, cengli yang dijadikan pertimbangan utama apa dahulu? Urutannya bagaimana?
Bambang : Menurut om sih cuan yang utama. Karena kalau mau usaha ya harus
untung. Mana ada orang jualan rugi. Tapi kalau untung juga jangan banyak-banyak, kalau bisa sekalian
bantu orang. Karena orang hidup kan mati juga gak bawa harta. Jadi
habis cuan ya harus cincai ya. Tapi kalau cengli itu wajib harus ada di setiap orang. kalau bandingkan
cengli dengan cuan dan cincai kayaknya agak gak nyambung ya. Soalnya itu dasar orang melakukan
apapun harus cengli. Peneliti : Ok kalau begitu om, sepertinya data
yang saya dapatkan sudah cukup om. Makasih ya om. Tapi kalau kurang, aku balik sini ya om. Ganggu
lagi nanti.hehehe. Bambang : Gak usah harus cari data, langsung
kesini aja main-main gak papa tiap hari. Santai aja,orang om longgar-longgar aja disini.
Peneliti : Ok om siap. Makasih om. Selamat sore.
Bambangi : Sama-sama.
66
Transkrip Wawancara Responden 2
Karakteristik Responden
Nama Pemilik : Danny Tejo Utomo Usia : 29 Tahun Tempat, Tanggal Lahir : Surakarta, 20 April 1987
Jenis Kelamin : Laki-Laki Tempat Kerja : Jl. Solo Semarang 21 Boyolali.
Jenis Usaha : Toko HP. Pertanyaan : Tanggal 20 Maret 2016
A. Perihal Umum:
Peneliti : Malam ko, maaf ganggu malam-malam datang kesini. Menindak lanjuti yang kemarin, aku mau
tanya-tanya soal usaha ini. Toko HP ini sudah ada sejak kapan ya? Jualan apa saja ya?
Danny : Iya,santai aja kan udah janjian juga kemarin. Konter ini yang disini ada
dari tahun 2007. Sebelum konter ini ada, dulu juga pernah buka konter lainnya tetapi masih ngontrak di
tempat orang. Kalau sekarang ini konter sudah lengkap semua yang
67
dijual. Dari aksesoris, server pulsa, perdana, hp, service dan lain-lainnya seputar hp pokoknya.
Peneliti : Apakah koko mempunyai pekerjaan lain selain usaha ini?
Danny : Enggak ada, konter HP ini aja udah
menyita waktu banget. Gak sempat kalau mau buka toko lainnya.
Peneliti : Bagaimana awal buka usaha ini sampai bisa sampai sekarang ini?
Danny : Dulu awalnya sih aku sih badung
saat sekolah. SMP di solo sempet tidak lulus. Habis itu SMA di Boyolali
cuman beberapa bulan udah males banyak aturan gak bebas. Ya pas sekolah itu aku bisa dikatakan
konter berjalan jualan pulsa sama hp bekas. Kok gampang dapet duit, enak kalau dapet duit. Ya dari itu lebih
suka cari duit. Gak lama dari itu ngontrak tempat. Tambah besar
terus pindah disini terus perbesar disini. Sampai sekarang ini
Peneliti : Darimana modal yang digunakan
pada awal membuka usaha dan sampai sekarang ini?
Danny : Dulu awal-awal ya pinjem temen sama uang sendiri. Pas pindah disini pertama kali pinjem keluarga. Kalau
sekarang udah gampang. Malah ditawar-tawarin bank terus buat pinjem uang.
B. Pemahaman Keputusan Investasi?
Peneliti : Apa yang koko pahami tentang investasi?
Danny : Investasi itu menanamkan dana ke
suatu pilihan yang nantinya akan
68
mendapat keuntungan dikemudian harinya.
Peneliti : Dalam menjalankan bisnis konter
hp, investasi apa saja yang sudah pernah di lakukan?
Danny : Kalau orang jualan yang jelas
investasinya dibarang-barang yang dijual, sama komputer, laptop,
modem, dan lainnya bagian server pulsa banyak perangkatnya soalnya.
Peneliti : Pertimbangan apa saja yang
diperhatikan kalau mau berinvestasi? Danny : Kalau aku lihat dananya dulu, ada
dana tidak buat investasi. Kalau investasiku selama ini kebanyakan buat ngembangin konter ini. Misal
dulu pulsa masih ambil diorang, sekarang buka pusat server sendiri. Hp juga dulu biasa-biasa, sekarang
aku komplitin biar jadi yang terbesar. Service juga dulu dari 1 orang,
sekarang jadi 3 orang. Alat-alat service juga ditambah.
Peneliti : Kalau dana tidak ada jadi gak
investasi ya ko? Danny : Kalau dulu awal-awal pas gak ada
dana ya gak bisa investasi macem-macem. Nunggu untungnya kekumpul dulu baru nambah-
nambah barang konter. Tapi kalau sekarang dana gak jadi masalah, kayak yang aku bilang tadi. Sekarang
aku yang dikejar-kejar bank buat ambil pinjaman disana.
Peneliti : Kok bisa begitu ko? Danny : Mungkin dulu pas utang dibank gak
ada masalah mungkin. Tapi bisa jadi
kan kalau server pulsa itu kita harus nyaldo kepusatnya banyak ratusan
69
juta perhari. Gara-gara tiap hari ke bank buat stor mungkin, makanya kenal semua karyawan bank disana
lagian saldo di rekening tiap hari wajib ada ratusan juta jadi dirasa cukup mampu kali.
Peneliti : Kalau begitu apa ada hambatan dalam mengeksekusi investasi
tersebut? Danny : Kalau sekarang yang jadi masalah
itu bukan dana tapi waktunya yang
gak ada lagi. Masih mau investasi macem-macem sih. Tapi udah
kewalahan urus konter ini aja tiap hari.
C. Penggunaan filosofi bisnis sebagai pertimbangan dalam membuat keputusan investasi? Peneliti : Apa yang koko ketahui tentang
filosofi bisnis (cengli, cincai dan cuan)?
Danny : Cuan identik sama untung atau uang ya. Cengli sendiri terpercaya. Cincai kalau menurutku yang
penting gak rugi. Maksudnya yang penting sama-sama untung yaudah
gak pa2. Peneliti : Apakah filosofi bisnis tersebut
digunakan dalam menjalan bisnis?
Danny : Ya pasti itu, cuan kan berhubungan sama keuntungan. Kalau konter ini hitungannya agak mahal kalau jual
barang ke pembeli. Dulu sempet perang harga,tapi udah aku ubah
karena capek kalau cuan dikit alias perang harga. Sekarang aku jual harga normal alias untung yang
lumayan. Ya masih banyak yang beli, mungkin gara-gara pelayanan baik
70
sama yang terlengkap disini jadi masih cari disini meskipun lebih mahal. Cengli ya itu dipercaya sama
pembeli buktinya masih yang laris disini. Kalau cincai mungkin kayak gini ya. Meskipun disini harga agak
tinggi, tapi kalau ada pembeli yang suka nawar masih aku kasih
potongan juga. Yang penting dia beli, barangku keluar. Untung dikit gak papa. Daripada cuannya dikasih ke
konter lainnya mending buat aku aja. Peneliti : Filosofi itu kalau dihubungkan
sama pertimbangan pengambilan keputusan investasi bagaimana?
Danny : Kalau aku investasi pasti itung
untung ruginya. Nanti cuan berapa, terus bisa balik modal berapa lama. Kalau balik modal cepet lebih tenang
soalnya. Cengli kalau dihubungkan investasi mungkin berhubungan
sama bank ya kayak yang aku jelasin tadi. Sekarang soal dana gak ada masalah aku, pasti dapat pinjam oleh
bank bca mandiri karena transaksi besarnya ada di bank itu.
Hmm...kalau cincai susah juga ngomongnya gimana kalau dihubungkan investasi. Kalau aku
cincai prinsipnya sama-samalah yang penting jalan. Kalau aku pas ambil-ambil barang atau alat kan udah ada
langganan. Kadang-kadang ada sales baru nawarin barang juga, lebih
murah sih. Tapi karena ada langganan lama biasanya gak enak kalau pindah. Nyaman di sales lama
meskipun harga agak mahal. Yaudah lah yang penting sama-sama jalan
71
yang penting hubungan baik, soalnya udah pusing juga urus rutinitas dikonter ini.
Peneliti : O begitu ya, kalau mempunyai banyak pelanggan, mempunyai nama baik, mempunyai banyak relasi
merupakan sebuah keuntungan dalam usaha?
Danny : Hmm. ya bisa dikatakan keuntungan juga ya, termasuk cuan juga berarti itu. soalnya nanti ujung-
ujungnya juga hasilkan keuntungan itu.
Wawancara tambahan: tanggal 02 April 2016
Peneliti : Sorry ganggu lagi ko. Datang lagi kesini buat tanya-tanya lagi.
Danny : Kagak apa-apa. Santai saja.
Peneliti : Ok ko, langsung aja ya tanya-tanya nya biar tidak kemaleman. Kemarin
kan dikasih tau investasi buat ngembangin konter. Selain itu tidak ada investasi lainnya lagi ko?
Danny : Hmm... Coba aku pikirkan dulu... O iya, ini awal bulan ini aku buka dua
cabang konter kecil di Luwes sama Galaxy. Gak tau itu namanya invest atau bukan. Karena itu disana juga
sewa untuk percobaan pertiga bulan. Peneliti : Itu konter juga jual sama kayak
disini?
Danny : Kurang lebih sama, tapi gak melayani jasa service. Disana ada HP
dan aksesoris meskipun gak sebanyak sini, pulsa, perdana gitu.
Peneliti : Memang konternya ukuran
seberapa?
72
Danny : Kecil kok standnya, kira-kira 2x3 meter. Itu yg aku suruh jaga juga karyawan yang udah aku percaya.
Peneliti : Kepikiran buka di pusat perbelanjaan begitu idenya dari mana?
Danny : Idenya sih cepet banget. Kemarin itu ada dua karyawan lama udah
bertahun-tahun yang mau keluar. Ini karyawan juga agak gak bener, bukan soal kerjanya, tapi soalnya
yang mau keluar satu orang tapi ajak-ajak temennya yang lain. Kan
aku tanyain kenapa keluar, katanya gak berkembang-berkembang kalau disini. Mentok kerjaannya itu-itu aja.
Ya kepikiran sekilas aja kalau buka lagi cabang di swalayan gitu. Soalnya dulu pas awal-awal buka konter aku
sudah punya dua cabang di sini sama Mitra Swalayan. Dulu yang
dirumah maju pesat, jadi gak sempet urus yang di Mitra. Terus akhirnya aku tutup. Ya ini buka cabang
sebenernya buat Deposit Pulsa. Soalnya deposit pulsa terbesar di
Boyolali ya konterku ini. Member pulsa sekarang juga gak perlu jauh-jauh datang kesini. Soalnya sudah
ada beberapa cabang. Peneliti : Kalau begitu jabatannya sama
gajinya naik to ko?
Danny : Iya, dinaikkan semua. Sekarang kan tanggungjawabnya juga beda.
Sekarang bertanggung jawab di cabang ini. Ya kayak kepala cabang lah. Gajinya pasti juga naik itu.
Peneliti : Ok. Itu ada rencana lagi buka cabang baru ko?
73
Danny : Ya lihat ini dulu, kalau bagus prospeknya ya buka cabang lagi. Sekarang juga harus beda cara
jualannya. Sekarang harus kita yang dekatin pembelinya. Harus jemput bola.
Peneliti : Kalau investasi lain benar gak ada lagi ko?
Danny : Sepertinya enggak ada ya. Peneliti : Ooo... kalau deposito punya tidak
ko?
Danny : Deposito ada juga. Peneliti : Kalau deposito begitu buat apa ko?
Danny : Aku deposito kalau ada uang yang gak kepake aja kok, itu kan tiap hari harus wajib ada ratusan juta buat
saldo pulsa. Ya paling sama buat bayar-bayar sehari-hari di konter. Itu kalau ada lebih baru aku deposito
kan. Itu juga ambil jangka waktunya paling pendek beberapa bulan saja.
Biar kalau ada kebutuhan uang gede gak terlalu lama bisa di ambil.
Peneliti : Memang kalau deposito diambil
buat apa ko? Danny : Ya buat invest itu, barang-barang
konter yang modalnya gede-gede. Peneliti : Kalau saham gitu pernah main juga
ko?
Danny : Enggak paham aku soal saham. Aku senengnya main yang ada fisiknya, yang kelihatan-kelihatan
lebih gak berisiko. Peneliti : Kalau tanah atau properti juga beli-
beli gitu ko? Danny : Aku belum berani itu, modalnya
gede. Tapi sempet kepikiran juga.
Enak soalnya main tanah. Apalagi kalau tau peta pembangungan
74
Boyolali. Temen-temenku yang punya modal sekarang pada beli tanah. Karena kedepan bakal mahal tanah
disini, karena perkembangannya sangat cepat Boyolali sekarang. Gak nyangka juga dulu biasa-biasa saja.
Sekarang ekonominya maju seperti sekarang ini. Tapi kalau ada dana
nganggur bisa itu coba-coba besok. Peneliti : Ini kalau disuruh milih cuan,
cincai, cengli yang pertama jadi
pertimbangan keputusan investasi yang mana ko?
Danny : Cuan sih yang pertama, cuan itu prinsip utama kalau mau investasi. Mana ada mau investasi atau jualan
rugi. Ya harus untung. Tapi ya jangan kejar untung terus. Cengli penting juga. Kayak pertama kali aku
buka server pulsa sendiri itu kan dari rekomendasi temenku yang dari
Surabaya, sama-sama main dipulsa. Dia kasih saran buka sendiri saja karena lebih menguntungkan
daripada ikut ngembangin server orang, ya aku percaya saja karena
udah udah temen dari SMP. Jadi aku ikut saja, dan memang bener, Kalau cincai yang terakhir ya. Kalau cincai
itu lihat sikon dulu. Kan cincai itu yang penting gak rugi. Sama-sama untung. Tapi kalau bisa untungnya
besar ya kenapa tidak. Misal, kan kemarin aku bilang soal pembeli
yang nawar-nawar terus, baru aku kasih diskon yang penting deal dan aku masih untung. Itu sih kepepet
aja,daripada gak jadi beli. Tapi kalau pembelinya gak cacat in harga ya aku
75
jual harga biasa. Intinya sih cincai lihat-lihat sikon dulu. Kalau ok ya bolehlah sama-sama jalan.
Peneliti : Jadi urutannya cuan,cengli dan cincai ya ko?
Danny : Menurutku sih begitu ya.
Peneliti : O yaudah ko, cukup dulu buat tanya-tanya nya ya. Sukses ya buat
bukaan cabangnya. Kapan-kapan aku mampir kesana ko. Kasih diskon ya.hehehe...
Danny : Ya sama-sama. Kalau diskon nanti bilang ke aku aja. Kalau ke
karyawannya langsung susah karena udah ada bandrolnya itu.
Peneliti : Ok ko siip. Udah malam, pamit dulu
ya. Danny : Ok hati-hati ya.
Transkrip Wawancara Responden 3
Karakteristik Responden Nama Pemilik : Wilujeng (Ding Ding)
Usia : 53 Tahun Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 28 September 1963 Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Kerja : Tegalwire, Mojosong, Boyolali Jenis Usaha : Penjahit Halusan
Pertanyaan : Tanggal 21 Maret 2016
A. Perihal Umum:
76
Peneliti : Siang tante, maaf ganggu hari ini ya tante. Ini aku mau wawancara soal sekitar hal-hal usaha tante.
Wilujeng : Tidak apa-apa, tante kalau minggu libur jadi senggang ini dirumah saja.
Peneliti : Langsung saja ya tante. Tante ini
buka usaha di bidang apa ya? Melayani hal-hal apa saja? Sama
sudah buka berapa lama? Wilujeng : Tante ini buka usaha jahitan.
Penjahit halusan, buat-buat baju
seragam, kebaya, pernikahan, dll. Kalau menjahit tante udah dari
pertama nikah tahun 90an ya pas pindah ke Boyolali, tante aslinya Malang dulu.
Peneliti : Ini sama dengan konveksi ya tante? Wilujeng : Beda, kalau konveksi ya tante
bilang sih kasar jahitannya. Kalau
punya tante ini orang-orang dateng sendiri, ukur baju, terus tante
bikinin yg khusus ukurannya masing-masing. Kalau konveksi biasanya ukurannya udah ada
standartnya S,M,L,XL. Peneliti : O bener juga, ngomong-ngomong
karyawannya ada berapa tante? Karyawannya juga bisa buat baju semua?
Wilujeng : Karyawan tante kurang lebih 11 orang. Cewek-cewek semua, karena ini penjahit khusus wanita ya.
Karyawan disini ada dua macam, yang pertama kerjaannya buat pola
yang kedua jahit. Jadi kalau mau buat pakaian pertama-tama bikin pola dulu. Habis bikin pola baru
dijahit nanti biar jadi bajunya utuh.
77
Peneliti : Jadi yang bisa buat pola itu juga bisa jahit baju dari awal sampai akhir gitu?
Wilujeng : Iya beberapa ada yang bisa buat, karena beberapa anak-anak yg buat pola aku angkat dari bagian jahit.
Tapi ada juga yang awal masuk aku pasrahin buat pola terus. Buat pola
soalnya gak gampang. Ada hitung-hitungannya itu.
Peneliti : Kalau begitu apa ada yang keluar
terus buka usaha sendiri? Jadi saingan ya?
Wilujeng : Beberapa ada, tapi ya mau gimana. Rejeki orang sendiri-sendiri. Tapi biasanya gak jadi saingan juga.
Beberapa bekas anak-anak sini kan dari kampung-kampung kalau buka jahitan ya dikampungnya. Itu juga
kalau disini lagi banyak kerjaan tante pasokin kerjaan juga dari sini. Ya
itungannya per potong nanti dibayar. Peneliti : Jadi yang kerja sini gak harus
datang disini ya? Bisa dibawa
dirumah? Wilujeng : Soalnya disini kan perempuan-
perempuan dari desa. Kadang-kadang suaminya gak mau kalau istrinya kerja. Makanya tidak di ijin i
keluar rumah. Tapi catetannya dulu udah kerja disini ya, tante udah tau wataknya gimana. Baru tante kasih
kerjaan kalau memang dia gak di ijini kerja. Kasian juga banyak yang ingin
kerja tapi tidak diijini suaminya. Peneliti : Bagus itu tante. Ini usaha kan udah
besar, dulu modalnya darimana
tante?
78
Wilujeng : Dulu ya tidak sebesar ini, pertama ya tante sendirian ngisi waktu luang. Dulu kan suami tante kerja
serabutan. Apapun dikerjakan, dulu kita menetap di sini “kere” gak punya apa-apa. Modalnya dulu dari jual
cincin kawin buat kontrak rumah sama beli mesin jahit. Ya pas suami
pergi kan tante cuman jaga anak aja gak ngapa-apain ya isi waktu luang sambil jahit baju dari tetangga-
tentangga aja. Peneliti : Pernah pinjam di bank atau
sejenisnya tidak tante? Wilujeng : Tante tidak pernah utang-utang
bank.
Peneliti : Kalau sekarang bisa besar seperti ini modalnya darimana tante?
Wilujeng : Bisa besar gini ya dari uang muter
aja, dari untungnya diputerin lagi. Ini kalau alat-alatnya kan bisa
dikatakan tidak terlalu mahal. Paling yang jutaan mesin jahitnya,kalau lainnya kan cuman jarum,
benang,kancing dll. Harganya kecil-kecil itu. Tante kan disini jual jasa,
yang mahal ini jasanya. Kalau modalnya bahan-bahan murah sebenarnya.
Peneliti : Kok bisa mahal jasanya? sekarang juga kan pakaian jadi ditoko-toko murah-murah ya tante. Kalau jual
mahal gitu apa masih laku? Wilujeng : Jahitan tante ini menyasarnya ke
menengah ke atas. Jadi kalau ditoko ada pakaian-pakaian murah ya sedikit saja kena dampaknya.
Soalnya kan tante jual jasa, ini cocok-cocokan. Kalau cocok
79
harganya kurang terlalu dipikir sama langganan tante. Langganan tante kebanyakan PNS/karyawan yang
sering buat seragam-seragam soalnya pertahun pasti dikasih kain gratis dari tempat kerjanya,ya jahitkannya
disini. Selain itu juga kebanyakan yang punya hajatan-hajatan.
Seringnya satu keluarga misal buat hajatan bikin kebaya ya rame-rame disini.
B. Pemahaman Keputusan Investasi?
Peneliti : Apa yang tante pahami soal
investasi?
Wilujeng : Investasi itu beli alat-alat mesin-mesin buat kerja cari uang. Peneliti : Selama ini tante sudah pernah
investasi apa saja? Wilujeng : Tante investasi paling ya alat-alat
mesin-mesin itu. Peneliti : Apa punya barang-barang berharga
lain? Seperti tanah, rumah, mobil,
deposito,atau berharga lainnya? Wilujeng : Deposito ada tante di bank,
tabungan juga ada. Kalau rumah kan ikut suami dulu sekali belinya. Kalau mobil, motor ya suami tante itu.
Tante cuman ikut aja, lagian tante gak bisa nyetir motor atau mobil. Ooo iya, tante kan wanita, Tante suka
beli-beli perhiasan emas. Buat dikoleksi sama dipakai kalau ada
acara-acara gitu. Peneliti : Emas kalau berbentuk perhiasan
gitu apa harganya tidak turun tante
kalau dijual?
80
Wilujeng : Kalau beli dipakai sebentar, terus jual ya harga turun pasti. Itu ditoko emas kalau beli disitu dan jual lagi
ada sertifikatnya sudah turun 15% dari pembeliannya. Tapi tante kan tidak untuk dijual tapi dikoleksi.
Lagian kalau suatu saat dijual jangka panjang harga naik kok. Contohnya
ini tante punya emas lama banget. Dulu beli berapa sekarang jual berapa. Emas tua juga kualitasnya
lebih bagus dari emas sekarang ini. Jadi lebih mahal juga kalau dijual.
Peneliti : Kalau tante mau investasi sesuatu atau tadi beberapa yang sudah disebut biasanya yang jadi
pertimbangan apa saja? Wilujeng : Tante kalau mau beli-beli sesuatu
pasti lihat kemampuan dulu. Ini bisa
dari dana, minatnya, sama kemampuan orangnya. Selain itu
juga dipikirkan apa yang didapat dari yang tante lakukan ini. Kalau yang tante dapet sepadan atau lebih ya
tante biasa lakukan itu. Peneliti : Kalau hambatannya apa tante
dalam berinvestasi? Wilujeng : Hambatannya itu ya sama kayak
pertimbangan-pertimbangan itu.
kalau pertimbangan-pertimbangan tadi dirasa gak sesuai apa yang diberi dan didapat ya tidak jadi dilakukan.
Tapi yang paling susah sebenernya hambatan dari suami tante, kadang
tante udah sesuai mau beli-beli sesuatu tapi kalau suami udah bilang tidak ya mau tidak mau gak
jadi beli. Susah kalau udah masalah keluarga. Daripada ada masalah
81
malah gak enak sehari-harinya ya tante ngalahi lah tidak apa-apa keinginan tante yang tidak terpenuhi.
Ya contohnya yang kelihatan beli perhiasan tadi.hehehe.
Peneliti : Hahaha. Iya tante daripada
berantem lebih baik ngalah. Daripada ribut nanti. hahaha.
C. Penggunaan filosofi sebagai pertimbangan dalam
membuat keputusan investasi?
Peneliti : Tante tau istilah cuan, cengli, cincai? Yang tante tau hal itu apa
tante? Wilujeng : Ya taulah, itu kan hal lazim buat
kita keturunan cina. Cuan
berhubungan sama keuntungan. Kalau cengli berhubungan sama kepercayaan. Cincai sendiri
berhubungan dengan sikap saling menolong, saling bantu atau
dermawan. Peneliti : Cuan, cengli, cincai ini tante pakai
seberapa jauh buat menjalankan
usaha tante ini? Wilujeng : Kalau dihubungkan sama usaha
tante, beberapa sudah tante singgung tadi. Kalau cuan atau keuntungan sendiri di jahitan tante
lumayan besar. Harga lumayan mahal dari penjahit yang lain. Karena yang tante sasar juga orangnya
menengah keatas. Lagian juga kalau udah cocok nyaman sama tante biasa
susah pindah ke yang lain. Lebih baik bayar mahal dikit, daripada murah dilain tapi pakaiannya tidak
nyaman dipakai. Cengli atau kepercayaan, itu berhubungan sama
82
cocok-cocokan tadi. Kalau sudah cocok jadi dipercaya buat jahitkan bajunya. Jadi kalau sudah dipercaya
jadi tante ngerjain kerjaannya bagus makanya bisa dipercaya. Itu juga langganan baru tante biasanya tau
infonya dari mulut ke mulut. Misal langganan tante udah sering jahitkan
disini, temen atau saudaranya ya di bilangin sama orangnya sendiri kalau jahitkan baju disini bagus cocok.
Jadi dari itu pelanggan-pelanggan baru ini pada nyobain. Cincai atau
saling bantu ini tante pegang teguh, ini prinsip hidup tante sih. Hidup didunia ini ya harus saling bantu
karena dulu tante pas pertama jadi orang “kere” disini juga sering dibantu orang sampai jadi begini,
makanya harus tante balas bantu orang juga. Kalau dihubungkan sama
usaha jahitan ini, tadi misal karyawan sini udah gak kerja sini tapi saya tetep tawarin kerjaan yang
dibawah kerumah itu kalau mau. Ini juga anak-anak deket sini juga
banyak yang cari ilmu disini,tante terima karena biasanya anak lulusan sma susah dapat kerjaan, apalagi
banyak juga cuman lulusan smp. Keluarganya miskin,anak-anak ini kerja juga bantu keluarganya. Saya
dulu juga pernah merasakan miskin soalnya.
Peneliti : Apakah cuan,cincai, cengli bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi?
Wilujeng : Cuan itu kan keuntungan, jadi kalau mau mengambil keputusan
83
dalam investasi harus hitung-hitungan. Untung rugi dihitung masak-masak kalau lebih banyak
untungnya baru diambil keputusan itu. Cengli itu kan kepercayaan. Kepercayaan itu harus dijaga baik
sebelum maupun sesudah pengambilan keputusan investasi.
Misal tante mau investasi mesin banyak seperti tempo hari, tante beli borongan mesin jahit bisa dapat
murah, kualitas bener-bener bagus dan dan bisa dicicil 2x itu gara-gara
pemilik toko Makmur Singer di solo itu kenal baik sama tante. Dia tau awal tante bagaimana sampai
sekarang. Tau karakter tante dan percaya itu. Kalau sehabis investasi dilakukan, cengli itu berhubungan
erat dengan pelanggan. Apalagi pelanggan tante sangat berhubungan
dengan kepercayaan, kalau tante gak bisa dipercaya jelas lari semua pelanggannya. Nanti kalau tidak ada
yang jahitkan percuma, hitung-hitungan yang cuan tadi jadi sia-sia.
Cincai itu menurut tante bisa saling bantu. Cincai prinsip hidup tante kalau dihubungkan dengan investasi
ya biar sukses investasinya ya saling bantu. Nanti cincai itu bisa dihubungkan ke cuan dan cengli
juga. Soalnya menurut tante kalau kita berbuat baik nanti rejeki kita
pas Tuhan yang tambah, berbuat baik juga orang lain akan lihat kita baik jadi lebih dipercaya.
84
Peneliti : Kalau misal disuruh milih cuan, cengli, cincai milih mana yang dahulu tante?
Wilujeng : Kalau tante agak susah ya suruh milih, soalnya ini satu rangkaian semua saling terhubung, tapi kalau
misal bener-bener suruh milih tante milih yang cuan dulu. Karena cuan
itu hitung-hitungannya dulu investasinya diterima tidak. Kalau memang cuan ya baru cincai dan
cengli, untuk mengupayakan investasi itu berjalan.
Peneliti : Iya tante, cukup sampai sini dulu ya tante wawancaranya. Udah lumayan lama juga ini. Nanti kalau
ada data yang kurang, aku balik lagi ya. Jangan kapok ya tante. Makasih, selamat malam.
Wilujeng : Iya datang aja, tante suka kalau ada orang dateng kesini. Tambah rame
nanti. Tante tambah suka. Sama-sama
Wawancara tambahan: tanggal 03 April 2016 Peneliti : Maaf datang lagi ya tante. Ternyata
data yang diambil masih kurang ini. Wilujeng : Gak apa-apa, santai aja. Peneliti : Lanjut perihal kemarin tante,
kemarin kan sempat bilang investasi salah satunya deposito. Itu deposito punya tante sendiri atau bareng
sama suaminya? Wilujeng : Kalau dikeluarga tante, tante sama
om punya tabungan sendiri-sendiri karena kebutuhannya kan juga beda-beda tapi kalau soal deposito itu
punya bersama ya sesuai kelebihan yang ada saja.
85
Peneliti : Depositonya kalau boleh tau di bank mana tante?
Wilujeng : Tante pilihkan di Bank Boyolali.
Peneliti : Kemarin dan tadi aku juga sudah wawancara sama om bambang dan sugeng. Kok depositonya sama ya di
Bank Daerah. Pertimbangannya memang apa tante?
Wilujeng : Kita kan memang kenal deket, sering ketemuan kita. Kita sesama etnis Tionghoa di Boyolali harus
memiliki hopeng (teman baik) dan cengli (bisa dipercaya) makanya kita
kompak disini, paling tidak seminggu sekali kumpul-kumpul meskipun acara komsel gereja dimana sebagai
tempat sharing dan bertukar informasi dalam bentuk apapun salah satunya dalam usaha maupun
bank tadi. Memang kebanyakan temen-temen tionghoa di Boyolali
kebanyakan deposito di Bank Boyolali, pas acara ulang tahun bank atau undian berhadiah sering kok
ketemu juga sama temen-temen diacara itu.
Peneliti : Memang pas pertama mau deposito disitu sampai bisa yakin bagaimana tante?
Wilujeng : Ya dulu dibilangin kalau bunga depositonya paling tinggi di Boyolali terus katanya aman sudah mencoba
sendiri. Ya tante coba-coba. Setelah mengetahui bunga deposito di bank
tersebut tinggi, tante pastikan lagi ke temen-temen yang sudah deposito disitu bener tidak dan bagaimana
selama ini saat deposito ada masalah tidak. Ya setelah yakin tidak lama
86
dari itu uang tante dibank lain, tante pindahkan ke bank tersebut.
Peneliti : Jadi dari referensi temen-temen itu
ya pada akhirnya ambil keputusan buat deposito di Bank Boyolali itu.
Wilujeng : Iya, lebih percaya tante kalau
dikasih masukan sama temen tante yang dipercaya.
87
Transkrip Wawancara Responden 4
Karakteristik Responden Nama Pemilik : Sugeng Boenadji Usia : 60 Tahun
Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 23 April 1956 Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Kerja : Jalan Pandanaran 94 Boyolali Jenis Usaha : Toko Material
Pertanyaan : Tanggal 03 April 2016
A. Perihal Umum: Peneliti : Pagi om, maaf habis dari gereja
langsung datang kesini. Ini ada
penelitian dari kampus, mau wawancara dengan om.
Sugeng : Iya, tidak apa-apa. Tadi juga sudah
ngobrol-ngobrol di gereja juga to. Ini mau meneliti tentang apa ya
memangnya. Peneliti : Meneliti soal etnis tionghoa di
Boyolali om, sekitar kegiatan
usahanya. Langsung saja ya om biar tidak lama-lama.
Sugeng : Bagus itu, kalau sudah selesei penelitiannya besok kasih om copy an nya satu ya.
Peneliti : Siap om, gampang itu. Ini usaha om bergerak di bidang apa ya? Usahanya apa saja?
Sugeng : Ya bisa dilihat ini toko besi dan bangunan. Ya bahan-bahan
bangunan begitu. Peneliti : Sudah buka dari kapan om? Awal
buka juga disini?
Sugeng : Toko ini sudah lama sekali, dari tahun 80an sudah buka toko om,
88
mungkin dulu yang pertama buka toko material om ini. Iya langsung buka di tempat ini. Karena ini deket
pasar, tahun segitu masih belum serame sekarang ini. Mau gak mau kalau mau jualan ya didekat
keramaian makanya langsung cari tempat sini.
Peneliti : Tokonya buka dan tutup jam berapa om? Punya karyawan berapa?
Sugeng : Dari senin sampai sabtu, buka dari
jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Karyawan lumayan banyak ada 12
karyawan disini. Ada yg ditoko sama yang antar-antar pesanan.
Peneliti : Sepertinya toko besi ini yang
terbesar di Boyolali ya? Sugeng : Ya lumayan besar kalau hitungan di
Boyolali tapi sekarang pembangunan
di Boyolali semakin cepat, banyak yang buka toko sejenis disini. Tapi
lumayan lah karena sudah lama bukanya sudah punya nama dan langganan.
Peneliti : Memang pembangunannya besar-besaran di Boyolali, tambah laris
dong dengan proyek pemerintah yang banyak ini?
Sugeng : Ya lebih laris sih, tapi tidak pernah
dapet proyek dari pemerintah. Kalau pemda sudah ada suplai material dari toko SBJG jadi pemerintah tidak
ambil barang selain itu. Peneliti : Kok bisa begitu om? Bukannya ini
toko udah lama dan besar ya? Apa tidak pernah ditanya atau ditawari buat join proyek pemerintah?
Sugeng : Tidak pernah, itu dari awal memang SBJG sudah ada kerjasama dengan
89
pemerintah ya gak tau kerjasamanya biasa atau luar biasa. Yang jelas SBJG di Boyolali ingin minta tempat
dan ijin buat bangun gudang material. Setau om itu dikasih pemda dengan catatan proyek-proyek yang
akan dilakukan pemda materialnya harus bisa dicukupin SBJG dengan
catatan dibayar belakangan alias hutang. Ya namanya orang punya modal ya berani begitu.
Peneliti : Bukannya om juga sering beri utangan ya kalau ada orang buat
bangunan,pas tempo hari papi ku bangun rumah juga dihutangin kan?
Sugeng : Ya untuk orang-orang yang kenal
memang bayar belakangan, tapi itu kan paling cuman puluhan juta. Kalau proyek pemerintah bisa
bermilyar-milyar. Itupun misal minta material sekarang. Bisa-bisa
bayarnya tahun depan saat APBD sudah cair. Om mana kuat kalau harus utangin segitu banyak.
Peneliti : Ya bener juga, tapi diluar proyek pemerintah kan banyak proyek
perumahan juga yang baru berkembang di Boyolali kan? Apa tidak pada ambil ke sini?
Sugeng : Ya sebagian yang kecil-kecil ambil disini. Tapi kalau perumahan yang besar-besar om yang gak kuat
dananya, kebanyakan kayak gitu modelnya pasti ambil barang dulu
dan bayar belakangan. Ya intinya lihat dulu dananya berapa dan siapa yang mau utang yang penting. Tapi
ya kelihatan lah tambah rame toko
90
om sekarang karena perubahan pembangunan selama ini.
Peneliti : Kalau terbentur modal, apa tidak
pinjam bank saja om buat tambahan?
Sugeng : Jangan salah sangka, ini om juga
punya hutang banyak ini di bank. Ya buat modal ngutangi itu juga. Tapi
kan bank juga gak mungkin kasih semua yang om mintakan,dia juga lihat-lihat berapa banyak yang
dikasih. Ya pada intinya, om kerjain aja yang bisa om kerjain dengan
modal segitu. Jangan cuman lihat proyek-proyek yang besar-besar saja. Itu perorangan yang ingin bangun
sesuatu juga banyak. Kalau fokus orang yang pengen hutang saja gak ada habisnya, apalagi risiko
ngemplang juga. Om sangat selektif soal itu.
Peneliti : Iya om, memang toko besi ini modalnya sekarang kira-kira berapa ya om biar bisa berjalan begini kalau
boleh tau? Sugeng : Ya, gak usah detail ya. Kira-kira
milyaran lah ada modal om disini. Peneliti : Itu terdiri dari apa aja om segitu
banyaknya?
Sugeng : Ya yang jelas stok materialnya. Om kan juga harus atur perputaran uang yang hutang-hutang itu. Selain itu
juga om punya mobil pickup sama truk. Paling itu aja.
Peneliti : Kalau penghasilan perbulan nya kira-kira berapa ya om? Kalau boleh tau?
Sugeng : Toko material ini untungnya gak banyak tapi transaksinya besar-
91
besar. Bangun rumah kecil aja minimal 30juta pasti masuk. Profitnya meskipun kecil tapi jumlah
transaksinya besar Ya lumayan lah, puluhan juta adalah berkat dari Tuhan tiap bulan.
B. Pemahaman Keputusan Investasi?
Peneliti : Apa yang om pahami soal investasi? Sugeng : Investasi om taunya invest ke
barang-barang berharga yang
menguntungkan Peneliti : Selama ini om sudah pernah
investasi apa saja? Sugeng : Om investasi paling sekitar usaha
material ini seperti beli tanah buat
gudang, bahan-bahan bangunan sama kendaraan buat angkut-angkut.
Peneliti : Apa ada investasi lain diluar usaha. Seperti tanah, rumah, mobil,
deposito,atau berharga lainnya? Sugeng : Deposito ada juga om. Peneliti : Deposito dibank mana om?
Sugeng : Kalau deposito om dibank Boyolali, kalau tabungan ada BCA.
Peneliti : Kenapa dibagi begitu om? Sugeng : Iya, Bank Boyolali karena bunganya
besar, kalau BCA karena transfer-
transfer bisnis ada disitu seringnya.
C. Penggunaan filosofi bisnis sebagai pertimbangan
dalam membuat keputusan investasi?
Peneliti : Om tau filosofi bisnis cuan, cengli, cincai tidak? Kalau dengar kata itu yang terpikirkan pertama kali apa
om?
92
Sugeng : Yang terlintas di pikiran om kalau cuan itu keuntungan. Cengli yang om rasa kata fair yang tepat. Cincai bisa
memaklumi keadaan yang ada. Peneliti : Istilah-istilah tersebut kalau
dihubungkan dalam menjalankan
bisnis om maksudnya bagaimana om?
Sugeng : Cuan kalau diusaha om ini margin keuntungannya tidak terlalu besar, tapi memang jumlahnya besar-besar
ya lumayan lah. Kalau om sangat cengli, orang hidup harus fair/adil,
misal orang sudah bekerja keras untuk kita ya harus kita hargai sesuai apa yang dia kerjakan, kalau
orang salah juga harus kita tegur jadi adil biar sama-sama enak. Kalau cincai contohnya banyak yang
hutang ini pas beli material, meskipun yang om hutangi itu yang
terpercaya saja tapi sering juga bayarnya telat tapi ya kalau alasannya rasional dan bener ya om
maklumi. Gak bisa juga paksain kalau memang kondisinya lagi ada
sesuatu yang penting sama-sama tau diri aja.
Peneliti : Apakah cuan, cincai, cengli bisa
dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi?
Sugeng : Iya pasti, apalagi om kan masih
agak kental sama budaya cinanya. Masih sering juga ke klenteng. Ya
sama seperti yang om jelasin tadi, kalau cuan itu gak perlu dijelasin ya udah tau mah soal itu, kalau cengli
itu om jelaskan tadi kan fair atau adil sebenarnya hal ini mengarah ke
93
integritas nanti jadinya kepercayaan. Kalau dihubungkan dengan cengli ya bisa integritas orang yang
berinvestasi atau integritas orang yang berhubungan dengan investasi tersebut. Kalau kita yakin dengan
investasi tersebut biasanya dengan cepat akan dijalankan, tapi kalau
tidak yakin biasanya ada yang meyakinkan biar jalan juga investasinya. Cincai itu berhubungan
dengan sikap toleran sebenarnya, bisa memaklumi keadaan yang ada.
Cincai ini maknanya luas sebenarnya, kalau di dalam usaha sebenarnya mengarah ke maklum
sehingga bisa sama-sama memberi jalan keluar kalau ada kondisi yang tidak sesuai atau memberi
kemudahan-kemudahan. Paling kalau om hubungkan dengan
investasi ya pas beli sebidang tanah itu. Yang jual tanah itu temen dan langganan om dari muda sampai
sekarang kalau ada apa-apa baik dulu pas susah bayar utang material
atau diluar bisnis juga minta bantuan sama om. Ya om tau kondisinya bagaimana ya dibantu
sebisanya, tapi terakhir pas om cari tanah malah dia nawarin. Harganya juga harga temanlah. Ya sesuai
kriteria ya langsung ambil aja. Mungkin berbuat baik nanti juga
dibalas baik juga ya. Peneliti : Kalau misal disuruh milih cuan,
cengli, cincai milih mana yang
dahulu tante? cuan cengli cincai?
94
Sugeng : Om pertama pilih cuan terus cengli dan cincai. Cuan kan berhubungan dengan keuntungan, ya jelas harus
untung. Kalau cengli berhubungan dengan intergritas. Jadi bisa meyakinkan bahwa investasi yang
dipilih itu akan berhasil dengan baik. Kalau cincai ke perbuatan baik ya.
Peneliti : Ok om, cukup dulu ya ganggunya. Makasih.
Sugeng : Ok sama-sama.