75
i Oleh: Syamsul Hidayat Dilaga, Imran, Santi Nururly, dan Padusung LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL Komplek PLN Jl. Moh. Toha No. 176 Lama Bandung - Jawa Barat 40423 Phone: 082311596074 - 081214044150 e-mail: [email protected] website: www.penerbit-prc.com

LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

i

Oleh:

Syamsul Hidayat Dilaga, Imran,

Santi Nururly, dan Padusung

LAMTORO SUMBER PAKAN

POTENSIAL

Komplek PLN Jl. Moh. Toha No. 176 Lama

Bandung - Jawa Barat 40423

Phone: 082311596074 - 081214044150

e-mail: [email protected]

website: www.penerbit-prc.com

Page 2: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

ii

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Lamtoro Sumber Pakan Potensial/Penulis: Syamsul Hidayat Dilaga, Imran,

Santi Nururly, dan Padusung

Edisi I, Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2016

viii + 358hlm.; 16,0 x 24,0 cm

ISBN: XXX-XXX-XXXX-XX-X

Lamtoro Sumber Pakan Potensial

Penulis: Syamsul Hidayat Dilaga;

Imran;

Santi Nururly;

Padusung

Editor: Syamsul Hidayat Dilaga;

Imran;

Santi Nururly;

Padusung

Layout: Asep S.

Desain sampul: Dino Octavianto

Diterbitkan pertama kali oleh:

Penerbit Pustaka Reka Cipta

Komplek PLN Jl. Moh. Toha No. 176 Lama, Bandung-Jawa Barat 40423

Phone: 082311596074 - 081214044150

e-mail: [email protected]

website: www.penerbit-prc.com

Rekening No. 8100091462 Bank BCA Kacapem Moh. Toha Bandung

a.n. Isbandi Basyar

Rekening No. 1141-01-004789-50-6 Bank BRI KCP Buah Batu

a.n. Isbandi Basyar

Anggota IKAPI

Hak cipta ©2013 dilindungi Undang-undang pada Penulis

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menterjemahkan

sebagian atau seluruhnya isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Cetakan I: Desember 2016

ISBN: XXX-XXX-XXXX-XX-X

Page 3: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

iii

Kata Pengantar

Lamtoro merupakan tanaman leguminosa pohon yang banyakditemukan di seluruh tanah air. Tanaman ini berasal dari AmerikaTengah dan Meksiko. Penyebaran lamtoro di Asia pertama kali keFiliphina, dibawa oleh bangsa Spanyol pada abad XVI. Mereka mem-bawa biji lamtoro untuk ditanam di perkebunan kopi, sebagai peneduh.Dari sinilah kemudian lamtoro menyebar ke seluruh dunia. Di Indo-nesia lamtoro pertama kali ditanam di Pulau Jawa, untuk keperluanpertanian dan kehutanan. Kemudian menyebar keseluruh Indonesia.Selain sebagai tanaman peneduh, lamtoro digunakan pula sebagaitanaman pakan, tanaman pagar, dan tanaman penghasil kayu bakar.

Buku ini menghimpun berbagai informasi prihal keunggulanlamtoro sebagai pakan. Landasan penyusunannya dari berbagaipengalaman penulis melakukan penelitian kaji terap di Pulau Sumbawa.Tujuan buku ini disusun agar dapat menjadi pedoman bagi mereka yangpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapanyang diinginkan adalah supaya usaha ternak mereka menjadi me-nguntungkan.

Aneka macam penelitian itu telah memperkaya pengalamanpenulis, dan melalui kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada:

1. Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikandan Kebudayaan RI yang telah memberikan dana Penelitian HibahBersaing (PHB), Program Ipteks bagi Wilayah (IbW), dan ProgramIpteks bagi Inovasi dan Kreatifitas Kampus (IbIKK), sertaKementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang men-jadi penyandang dana Penelitian Prioritas Nasional MasterplanPercepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (PENPRINASMP3EI) 2011-2025 kepada kami, sehingga kami dapat melakukanpenelitian.

Page 4: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

iv

2. Manajemen Project Applied Reseach and Innovative System inAgricultural (ARISA) Australia yang memungkinkan kami untukikut ambil bagian sebagai Tim Peneliti di Pulau Sumbawa. Khususkepada Ir. Dahlanuddin, M.Rur.Sc., Ph.D koordinator Tim ProjectARISA Fakultas Peternakan Universitas Mataram atas segalaperhatian, bantuan, dan kerjasama yang telah diberikan kepadakami.

3. Rektor, Ketua Lembaga Penelitian, Ketua Lembaga PengabdianKepada Masyarakat Universitas Mataram beserta seluruh jajarannyaatas segala fasilitas yang telah diberikan, sehingga memperlancarpelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat yang kamilakukan.

4. Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Pemerintah KabupatenSumbawa Barat atas kerjasama yang diberikan selama kami me-laksanakan penelitian.

5. Kepala berserta seluruh jajaran Balai Pembibitan Ternak danHijauan Makanan Ternak (BPTHMT) Serading, Sumbawa ataskerjasama yang telah diberikan.

6. Para kelompok peternak selaku mitra kami di dalam melaksana-kan penelitian.

7. Prof. Ir. Suhubdy Yasin,Ph.D, atas saran dan kritik yang diberikan.Fahrul Irawan, S.Pt., MSi, dan Sasya, atas segala bantuannya dalampengeditan naskah buku ini sampai siap cetak. Juga Bapak IsbandiBasyar dan seluruh staf redaksi Penerbit Pustaka Reka CiptaBandung atas kerjasamanya. Semoga buku yang sederhana inibermanfaat bagi mereka yang bergerak di bidang usaha peternakandi tanah air, aamiin.

Mataram, 09 September 2016

Penyusun

Page 5: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

v

Kata Pengantar ........................................................................................

Daftar Isi ...................................................................................................

Daftar Tabel .............................................................................................

Daftar Gambar ........................................................................................

Bab 1 Pendahuluan ..........................................................................A. Asal Usul Lamtoro .........................................................B. Jenis-Jenis Lamtoro ........................................................

Bab 2 Pembibitan Lamtoro .............................................................A. Menggunakan Biji ..........................................................B. Menggunakan Cabutan (Stum) ....................................C. Menggunakan Semaian Dalam Plastik Polybag ........D. Menggunakan Stek ........................................................E. Menggunakan Kultur Jaringan ....................................

Bab 3 Mengelola Lamtoro ...............................................................A. Mengelola Lamtoro di Padang Penggembalaan .......B. Sistem Potong dan Angkut ...........................................C. Pengawetan .....................................................................

Bab 4 Keunggulan Lamtoro ............................................................A. Dari Sisi Agronomi .........................................................B. Dari Sisi Nutrisi ..............................................................C. Dari Sisi Lainnya ............................................................

Bab 5 Penggunaan Lamtoro Sebagai Pakan ................................A. Sapi Bunting ....................................................................B. Sapi Perah ........................................................................C. Sapi Potong......................................................................

Bab 6 Tumpangsari Lamtoro Dengan Tanaman Lain ...............A. Tumpangsari Dengan Tanaman Pakan ......................B. Tumpangsari Dengan Tanaman Pangan ....................

Daftar Isi

iii

v

vii

ix

113

889

101213

15151718

19192022

26262829

373739

Page 6: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

vi

424244

46474849

53

55

59

Bab 7 Ekonomi Lamtoro ..................................................................A. Beberapa Contoh ............................................................B. Kesejahteraan Masyarakat ............................................

Bab 8 Peran Lamtoro Dalam Konservasi Lingkungan ..............A. Pemanasan Global ..........................................................B. Gas Rumah Kaca ............................................................C. Pengendalian Pemanasan Global ................................

Bab 9 Penutup ...................................................................................

Daftar Pustaka ........................................................................................

Biografi Penulis .....................................................................................

Page 7: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

vii

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Daun dan Biji Lamtoro ......................

Tabel 2. Komposisi Asam Amino Lamtoro dan Rumput Bermuda(%BK) .......................................................................................

Tabel 3. Perbandingan Bobot Lahir Pedet (kg) dari Induk yangMendapat Pakan Berbeda .....................................................

Tabel 4. Pertambahan Bobot Harian Pedet (PBBH), Kg/hari ........

Tabel 5. Proporsi VFA Individual yang Dihasilkan dari RumputGajah dan Lamtoro (%) .........................................................

Tabel 6. Kebutuhan Bibit Lamtoro Per Hektar Lahan YangDitanam Sistem Lorong ........................................................

Tabel 7. Pendapatan Petani Sistem Integrasi dengan Non Integrasi

Daftar Tabel

21

22

28

30

30

38

44

Page 8: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

viii

Page 9: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

ix

Gambar 1. Lamtoro gung + biji ..........................................................

Gambar 2. Lamtoro mini + biji ...........................................................

Gambar 3. Lamtoro cv taramba + biji ................................................

Gambar 4. Pembibitan lamtoro sistem cabutan/stum ...................

Gambar 5. Tatacara penyemaian lamtoro dalam plastik polybag(Dikutip dari Dahlanuddin et al., 2014a). ......................

Gambar 6. Pembibitan lamtoro menggunakan plastik polybag ...

Gambar 7. Pengangkutan bibit hasil semaian menggunakanplastik polybag ..................................................................

Gambar 8. Tanaman lamtoro di areal pastura .................................

Gambar 9. Pengangkutan lamtoro yang baru selesai dipotong ....

Gambar 10. Beberapa Bagian dari Tanaman Lamtoro ......................

Gambar 11. Pemberian daun lamtoro kepada sapi bunting ............

Gambar 12. Pemberian daun lamtoro kepada sapi potong .............

Gambar 13. Pertumbuhan pedet jantan sapi sumbawa lepas sapihyang diberi pakan rumput dibanding lamtoro ............

Gambar 14. Pertanaman Lamtoro Sistem Lorong .............................

Gambar 15. Integrasi lamtoro dengan rumput raja ..........................

Gambar 16. Integrasi lamtoro dengan kacang tanah ........................

Gambar 17. Integrasi lamtoro dengan tanaman cabe .......................

Gambar 18. Integrasi lamtoro dengan tanaman jagung ...................

Gambar 19. Integrasi lamtoro dengan tanaman kedele ...................

Daftar Gambar

4

5

7

9

10

11

12

16

17

19

27

31

32

37

39

40

40

41

41

Page 10: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Tanaman lamtoro (leucaena glauca) banyak ditemukan di semua

tempat di Indonesia, terbukti dari sebutan nama tanaman ini yang

berbeda-beda di suatu daerah. Meskipun sebarannya cukup luas, namun

lamtoro bukanlah tanaman asli Indonesia. Dari mana asal usul dan jenis-

jenis lamtoro yang dikenal di tanah air, akan diuraikan berikut ini.

a. Asal Usul Lamtoro

Lamtoro (leucaena glauca), berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko

(Brewbaker et al.,1985). Dijelaskan lebih lanjut bahwa lamtoro mem-

punyai banyak nama tergantung Negara tempat tumbuhnya, seperti

Leucaena (Australia, Amerika Serikat), Ipil-ipil, Elena, Kariskis (Philippina),

Lamtoro (Indonesia), Petai Jawa (Malaysia), Yin ho huan (Tiongkok), White

Leadtree (Inggris), Fauxmimosa (Perancis), Krathin (Thailand), Kubabul atau

Subabul (India), Koa hoa le (Hawaii), Tangantangan (beberapa Kepulauan

di Pasifik), Cassis (Vanuatu), Guaje (Mexico), Huaxin (Amerika Tengah),

Lamandro (Papua Nugini). Di Indonesia nama lamtoro juga dikenal

dengan sebutan Petai Cina. Di beberapa daerah di Indonesia lamtoro

disebut dengan nama lain Kemlandingan (Jawa), Belandingan

(Lombok), dan Kawa Manila (Sumbawa), Lamentoro, Petai Selong

(Manggarai Flores).

Page 11: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 1: Pendahuluan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial2

Tanaman lamtoro termasuk familia mimosa. Orang menyebut

tanaman ini sebagai “the miracle tree”, pohon ajaib. Hal ini karena

kegunaan tanaman ini yang begitu banyak. Lamtoro digunakan sebagai

tanaman pencegah erosi, meningkatkan kesuburan lahan, pohon

peneduh pada perkebunan kopi dan kakao, sumber kayu bakar, penahan

angin, tanaman jalur hijau, pohon tempat merambat tanaman yang

melilit seperti lada, vanili, markisa, biasa dipakai untuk tanaman pagar

karena tanaman ini berupa pohon, dengan ketinggian mencapai 18

meter, tergantung jenisnya. Petai Cina juga merupakan tanaman

penghasil pulp untuk produksi kertas, kulit batangnya (pepagan)

sebagai penghasil zat samak dan zat pewarna merah, coklat, dan hitam.

Daun dan polong serta tangkainya yang masih muda merupakan sumber

pakan potensial bagi sapi.

Daun lamtoro majemuk menyirip, beranak daun 20 – 30 dengan

bentuk lonjong. Bunga lamtoro berbentuk bola berwarna putih yang

tumbuh di ketiak daun. Buah petai cina berpolong mengandung 15-30

biji, berwarna hijau ketika masih muda dan setelah tua berubah men-

jadi coklat mengkilap. Polong dan biji yang masih muda digunakan

untuk lalap, ataupun untuk bahan baku pembuatan botok (masakan

khas Jawa); sedangkan biji yang sudah tua digunakan untuk membuat

tempe lamtoro.

Klasifikasi Lamtoro (Leucaena leucocephala) seperti ditulis Ruslin

(2011) dan Yahya (2014) adalah sebagai berikut:

Kindom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Family : Leguminoseae

Subfamily : Papilionaceae

Genus : Leucaena

Spesies : Leucanena leucocephala

Spesies Leucanena leucocephala inilah yang banyak dibudidayakan

di tanah air. Penyebaran Lamtoro di Asia dilakukan oleh Bangsa

Page 12: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 1: Pendahuluan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 3

Spanyol. Mereka membawa biji tanaman ini pertama kali ke Pilipina

pada akhir Abad XVI. Biji tersebut mereka jadikan bibit dan setelah

tumbuh, tanaman lamtoro ditanam di areal perkebunan guna dijadi-

kan sebagai peneduh tanaman kopi. Selain itu, daun lamtoro diguna-

kan sebagai pakan ternak. Tanaman lamtoro yang sudah tua dijadikan

sebagai kayu bakar. Dari Pilipina kemudian tanaman lamtoro menyebar

luas ke pelbagai bagian dunia. Keberadaan lamtoro di Indonesia,

pertama kali ditemukan di Pulau Jawa untuk kepentingan pertanian

dan kehutanan. Kemudian menyebar ke tempat lain termasuk Malay-

sia. Itulah sebabnya di Malaysia tanaman ini di sebut sebagai”petai

jawa”.

b. Jenis-jenis Lamtoro

Beberapa jenis lamtoro yang telah dikenal dan dibudidayakan di

dunia. Menurut catatan Gutteridge dan Shelton, (1998) paling sedikit

ada 17 jenis, diantaranya adalah:

• Leucaena leucocephala cv. Cunningham

• Leucaena leucocephala K636

• Leucaena leucocephala Q25221

• Leucaena leucocephala CP161227

• Leucaena pallida K818

• Leucaena pallida K803

• Leucaena pallida CSIRO composite

• Leucaena pallida K376

• Leucaena diversifolia K156

• Leucaena diversifolia CP146568

• Leucaena leucocephala x Leucaena diversifolia (KX3) K636 x K156

• Leucaena leucocephala x Leucaena pallida (KX2)K8 x K376

• Leucaena leucocephala x Leucaena pallida (KX2)K748 x K636 (F1)

• Leucaena pallida x Leucaena leucocephala (KX2)K806 x K636 (F1)

• Leucaena pallida x Leucaena leucocephala (KX2) K8 x K376

• Leucaena pallida K806 x K748

• Leucaena pallida K953

Page 13: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 1: Pendahuluan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial4

Adapun jenis lamtoro yang dikenal dan banyak dibudidayakan di

Indonesia adalah:

• Lamtoro gung (Leucaena leucocephala varietas K28)

Gambar 1. Lamtoro gung + biji

Lamtoro gung berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Dapat

tumbuh setinggi 7 hingga 18 meter, pada curah hujan 650 – 3000

mm/tahun. Produksi daun sekitar 20 ton/ha/tahun dan produksi

biji 500 – 700 kg/ha. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam

300 x 300 meter dengan kebutuhan biji 5 – 6 kg/ha. Jenis lamtoro

ini tidak tahan kutu loncat (Heteropsylla cubana).

• Lamtoro mini (Desmanthus virgatus)

Asal dari Amerika. Tanaman belukar dengan ketinggian 2 – 3 meter,

pada curah hujan 1000 – 1500 mm/tahun. Tanaman ini bersifat pe-

rennial, dapat tumbuh di tanah berpasir pada ketinggian 0 – 300

meter dari permukaan laut. Lamtoro mini tahan panas dan kering.

Produksi daun dapat mencapai 7 ton BK/ha/tahun; sedangkan

produksi biji antara 500 – 600 kg/ha. Penanaman dilakukan dengan

jarak tanam 60 x 60 cm dengan kebutuhan biji 2 – 3 kg/ha.

Page 14: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 1: Pendahuluan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 5

• Lamtoro cv Cunningham

Lamtoro varietas Cunningham telah banyak dibudidayakan di

Indonesia. Di Nusa Tenggara Barat (NTB), varietas ini

diperkenalkan oleh Proyek IFAD (International Fund for Agricul-

tural Development) pada Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara

Barat saat itu, antara tahun 1982-1987. Tanaman ini berasal dari

Australia, merupakan hasil persilangan antara Lamtoro varietas

Salvador dengan Lamtoro varietas Peru. Di Burma, lamtoro cv. Peru

dan Cunningham dapat tumbuh dengan baik di daerah

pegunungan pada ketinggian 1000-1700 meter dari permukaan laut

(Richard, 1981).

• Lamtoro diversifolia

Merupakan jenis yang relatif lebih tahan terhadap serangan kutu

loncat (Heteropsylla cubana). Dapat tumbuh pada lahan yang terjal.

Pada tahun 1980-an telah dilakukan okulasi antara L. leucocephala x

L. diversifolia yang tujuannya untuk mendapatkan tanaman yang

tahan kutu loncat. Hasilnya cukup bagus, namun tanaman hasil

okulasi yang tahan terhadap invasi kutu loncat relatif rendah.

Gambar 2. Lamtoro mini + biji

Page 15: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 1: Pendahuluan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial6

Diduga penyebabnya adalah mungkin masih ada pengaruh dari

batang bagian bawah.

• Lamtoro cv taramba

Merupakan hasil persilangan Leucaena leucocephala dengan Leucaena

pallida. Hibrid Leucaena ini dikenal dengan istilah KX2. Kelebihan

dari hibrid ini antara lain adalah tahan kutu loncat(Heteropsylla

cubana). Produksi daun lebih tinggi dibanding Leucaena leucocephala.

Tetapi kebanyakan Leucaena hibrid produksi bijinya sedikit.

Leucaena KX2 hibrid, generasi berikutnya akan mengalami

segregasi bila ditanam menggunakan biji, sehingga disarankan

menggunakan bahan vegetatif untuk perbanyakannya. Biji

Lamtoro taramba pertama kali dibawa ke Indonesia pada tahun

2011 oleh Project Australia Centre for International Agricultural

Research (ACIAR). Menurut Dahlanuddin (2016, Komunikasi

Pribadi), sebanyak 1000 kg biji Lamtoro cv taramba saat itu dibawa

langsung dari Australia dan disebarkan ke Provinsi Nusa Tenggara

Barat (NTB) dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masing-

masing 500 kg. Hingga saat ini penanaman lamtoro jenis ini masih

terus digalakkan di NTB melalui Project Applied Research and In-

novation System in Agriculture (ARISA) bekerjasama dengan

Fakultas Peternakan Universitas Mataram. Sampai dengan tahun

2016 sudah ada 350 petani ternak dari target 1000 orang yang ikut

menanam Lamtoro cv taramba di Kabupaten Sumbawa dan

Kabupaten Sumbawa Barat.

Page 16: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 1: Pendahuluan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 7

Gambar 3. Lamtoro cv taramba + biji

Demikian sedikit informasi tentang asal usul dan jenis-jenis lamtoro

baik yang dibudidayakan di dunia maupun di Indonesia. Seiring

dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tentu akan ada

lagi lamtoro jenis baru yang ditemukan di masa datang.

Page 17: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

8

BAB 2

PEMBIBITAN LAMTORO

Semua jenis lamtoro yang telah disebutkan pada Bab 1, maka

sebelum ditanam, terlebih dahulu dilakukan pembibitan/persemaian.

Pembibitan lamtoro dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni dapat

menggunakan biji, cabutan/stum, semaian dalam plastik polybag, stek,

dan kultur jaringan. Berikut dikemukakan masing-masing cara

menanam lamtoro dimaksud.

a. Menggunakan Biji

Menyemaikan lamtoro menggunakan biji dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut:

• Biji hendaknya berasal dari pohon induk yang sudah agak tua

yakni umur 15 tahun, berbatang lurus, bertajuk lebat, dan sehat.

Kalau membeli benih, sebaiknya dibeli dari produsen benih

yang mempunyai sertifikat. Di Indonesia, salah satu produsen

benih hijauan makanan ternak adalah Balai Pembibitan Ternak

dan Hijauan Makanan Ternak (BPTHMT) Serading Sumbawa

- Nusa Tenggara Barat. Institusi ini memproduksi 22 macam

benih hijauan makanan ternak.

• Biji yang diperoleh kemudian diseleksi untuk memilih yang

baik. Ciri-ciri biji yang bagus adalah tidak berlubang, tenggelam

bila direndam dalam air, ukuran biji seragam.

Page 18: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 2: Pembibitan Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 9

• Biji yang telah diseleksi tersebut diharapkan mempunyai daya

kecambah ≥ 80%.

b. Menggunakan Cabutan (Stum)

• Biji lamtoro ditanam di lahan yang telah dipersiapkan untuk

itu

• Biji sebaiknya ditanam pada awal musim hujan atau ketika

tanah masih basah/lembab

• Anakan dicabut secara hati–hati setelah tinggi tanaman

mencapai 30 cm

• Pencabutan dilakukan lurus sejajar batangnya dan diusahakan

agar akarnya tidak putus

• Anakan yang telah dicabut hendaknya segera diangkut ke

lokasi penanaman

• Pengangkutan diatur sedemikian rupa, disusun searah, akar

dengan akar dan daun dengan daun.

Gambar 4. Pembibitan lamtoro sistem cabutan/stum

Page 19: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 2: Pembibitan Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial10

c. Menggunakan Semaian dalam plastik polybag

Penyemaian bibit lamtoro dilakukan dalam plastik polybag dengan

cara meletakkan 1-3 biji lamtoro. Setelah benih berumur 2 bulan atau

tinggi benih mencapai 30 cm, maka benih siap untuk dipindahkan

ketempat penanaman. Sebelum dipindahkan untuk ditanam di padang

penggembalaan, terlebih dahulu disiapkan campuran media tumbuh

yang terdiri atas tanah: pupuk kandang: pasir dengan perbandingan 45

: 45 : 10.

Adapun cara melakukan penyemaian sebagai berikut:

1. Siapkan polybag ukuran 15 x 10 cm

2. Masukkan campuran media tumbuh kedalam polybag secukupnya

3. Isi setiap polybag dengan 1-3 biji lamtoro

4. Siram secara teratur

Gambar 5. Tatacara penyemaian lamtoro dalam plastikpolybag (Dikutip dari Dahlanuddin et al., 2014a).

�����������

��

�������������

�������������

������������

��

������

��

����������������

�������

Tanah, pupuk

kandang, dan

pasir campur sampai merata

Campuran dimasukkan ke

polybag setinggi ¾ bagian

Tiap polybag berisi 3

biji lamtoro

Siram setiap hari Anakan lamtoro umur dua

bulan siap di tanam di pastura

Page 20: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 2: Pembibitan Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 11

5. Tanaman dalam polybag sudah dapat dipindahkan untuk ditanam

di padang rumput setelah berumur 60 hari.

6. Perkiraan bibit Lamtoro:

a. lamtoro ditanam menggunakan polybag. Setiap polybag berisi

3 batang bibit lamtoro,

b. kebutuhan bibit adalah sejumlah : 1500 polybag/Ha,

c. perkiraan kebutuhan biji Lamtoro adalah : 4500 x 90 = 405.000

biji,

d. Jumlah biji/kg lamtoro : 15.000 biji/kg,

e. Perkiraan biji viable adalah 80 % = 80/100 x 15.000 = 12.000

biji/kg,

f. Kebutuhan biji lamtoro = 405.000/12.000 = 33.8 kg.

Gambar 6. Pembibitan lamtoro menggunakan plastik polybag

Page 21: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 2: Pembibitan Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial12

Gambar 7. Pengangkutan bibit hasil semaian menggunakanplastik polybag

d. Menggunakan Stek

• Terlebih dahulu perlu dibuatkan bedeng kebun pangkas

1. Ukuran bedeng (1.5–2 meter) x 6 meter dengan arah utara–

selatan dan jarak antar bedeng 0.6 meter. Di sekeliling bedeng

perlu dibuatkan penahan dari papan dengan tinggi ±15 cm

dari permukaan tanah

2. Setiap bedeng agar diberi atap supaya bibit terlindung dari

matahari dan air hujan secara langsung. Penahan bedeng

sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan lama, kemudian diisi

campuran media setinggi ± 20 cm.

3. Media yang digunakan untuk kebun pangkas adalah campuran

top soil, sekam , gambut dengan perbandingan 6 : 3 : 1.

4. Perbandingan antara luas lahan untuk keperluan jalan inspeksi

dengan luas bedengan adalah 1 : 3

5. Bahan tanaman kebun pangkas sebaiknya bibit – bibit vegetatif

atau bibit dari biji yang berasal dari pohon induk yang

fenotipnya bagus.

Page 22: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 2: Pembibitan Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 13

• Pembuatan stek

1. Bahan stek diambil dari anakan yang berasal dari kebun

pangkas harus bersifat juvenille atau muda dan tunas autotrop

bukan cabang. Untuk tahap pertama tiap bibit dapat

menghasilkan ± 14 stek .

2. Untuk meningkatkan mutu bibit stek yang dihasilkan dari

kebun pangkas, dianjurkan lagi untuk digunakan sebagai

bahan pembuatan kebun pangkas. Dipilih bibit yang

pertumbuhannya seragam baik fungsi maupun jumlah

daunnya.

3. Ukuran bak stek dengan media padat dan media air (water root-

ing system) adalah 1 x 2 meter dengan tinggi 0.6 m . Dalam

rangka menstabilkan suhu media konstruksi bak stek agar

dibuat dengan dinding beton selebar ±10 Cm

4. Naungan perlu diberikan supaya intensitas cahaya yang masuk

kedalam stek tidak terlalu tinggi (optimum 50%). Untuk

penaungan ini dapat digunakan plastik transparan berwarna

putih.

5. Jarak tanam bak stek 5 x 5 Cm.

6. Bahan vegetatif tanaman (tunas pucuk) untuk pembuatan stek

pucuk dapat diperoleh dari beberapa sumber seperti kebun

pangkas, persemaian (pemangkasan bergulir), dan semai alami.

e. Menggunakan Kultur Jaringan

• Memilih dan menyiapkan tanaman induk sebagai sumber

eksplan

• Menyiapkan media kultur

• Sterilisasi eksplan

• Inisiasi kultur atau culture establishment

• Multiplikasi atau perbanyakan propagasi (bahan tanaman yang

diperbanyak seperti tunas atau embrio)

• Pemanjangan tunas induksi dan perkembangan akar

• Aklimatisasi ke lingkungan eksternal (green house)

Page 23: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 2: Pembibitan Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial14

Demikian beberapa cara pembibitan dan penanaman lamtoro. Cara

mana yang dipilih sangat tergantung pada tujuan penanaman lamtoro,

fasilitas yang tersedia, dan luas lahan. Setelah penanaman dilakukan,

maka langkah berikut yang penting untuk diperhatikan adalah

bagaimana mengelola tanaman tersebut agar mencapai daya guna

maksimal. Tatacara pengelolaan dimaksud diuraikan pada Bab 3 dari

tulisan ini.

Page 24: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

15

BAB 3

MENGELOLA LAMTORO

Tanaman lamtoro yang sudah ditanam di lahan tentu harus dikelola

dengan baik agar menghasilkan produksi yang maksimal. Pengelolaan

dimaksud mulai dari penanaman, baik di lahan perkebunan khusus

untuk itu maupun di areal padang penggembalaan, sampai kepada cara

pengawetan lamtoro untuk persediaan pada musim paceklik pakan.

Penanaman lamtoro hendaknya dilakukan pada awal musim hujan.

Pada daerah dengan curah hujan rendah sekalipun tanaman ini dapat

tumbuh dengan baik. Apabila sudah tumbuh, maka perlu dilakukan

penyiangan, terutama dari gulma. Karena gulma akan bersaing dengan

tanaman lamtoro yang masih muda.

a. Mengelola Lamtoro di Padang Penggembalaan

Padang penggembalaan atau pastura adalah lahan tempat rumput

tumbuh secara alami maupun sengaja ditanami dengan vegetasi rumput

atau legume bermutu tinggi. Istilah Padang penggembalaan atau pastura

menurut Kamus Pertanian Umum (2013) adalah lahan tertentu yang

menyediakan Hijauan Makanan Ternak (HMT) dengan sistem penyajian

cara penggembalaan. Apabila di areal tertentu komunitas tumbuhan

didominasi oleh rumput maka disebut sebagai padang rumput.

Padang penggembalaan ada yang alami dan ada pula yang buatan.

Pasture alami adalah padang penggembalaan yang terdiri atas tanaman

Page 25: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 3: Mengelola Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial16

rumput, legum, maupun gulma yang tersedia secara alam, sedangkan

padang penggembalaan buatan adalah padang penggembalaan yang

telah dikembangkan oleh manusia dengan cara menanam tanaman

makanan ternak. Aneka jenis tanaman makanan ternak, baik rumput

maupun legum dapat ditanam di satu areal padang penggembalaan,

dan ini dikenal dengan istilah padang penggembalaan capuran (mixed

pasture).

Gambar 8. Tanaman lamtoro di areal pastura

Page 26: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 3: Mengelola Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 17

Peternak memanfaatkan padang penggembalaan sebagai tempat

memelihara ternak sekaligus sebagai areal tempat persediaan pakan bagi

ternak yang mereka miliki. Mereka melepas ternak ruminansia (sapi,

kerbau) dan herbivora (kuda) sepanjang tahun. Dapat dikatakan padang

penggembalaan adalah bank pakan bagi ternak tersebut.

b. Sistem Potong dan Angkut

Lamtoro yang sudah berumur lebih dari setahun sudah dapat

dipanen. Akan tetapi lebih baik dipangkas setelah tanaman lamtoro

berumur 2 tahun dan dapat dipanen setiap bulan sekali dengan produksi

daun sebanyak 0,85 kg basah/pohon. Jika dipangkas setiap 60 hari maka

jumlah produksi daun segar 2 kg basah/pohon, dan apabila frekuensi

pemangkasan dilakukan dengan selang 90 hari, diperoleh daun segar

sebanyak 3 kg segar/pohon.

Gambar 9. Pengangkutan lamtoro yang baru selesai dipotong

Page 27: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 3: Mengelola Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial18

c. Pengawetan

Pada musim penghujan, persediaan pakan seperti rumput dan

aneka hijauan lainnya banyak tersedia atau dapat dikatakan melimpah.

Pakan tidak menjadi kendala dalam pemeliharaan ternak ruminansia.

Berbeda dengan musim kemarau, rumput dan aneka hijauan lainnya

mulai mengering oleh panas, lalu daunnya rontok, dan bahkan tanaman

menjadi mati pada puncak musim panas.

Berdasarkan kenyataan itu, ada baiknya rumput maupun aneka

sumber pakan hijauan yang berlebihan pada musim hujan diawetkan

untuk digunakan sebagai pakan pada musim panas. Salah satu pakan

hijauan dimaksud adalah lamtoro. Pengawetan lamtoro sangat mudah

dilakukan yaitu dengan memangkas ranting yang masih muda dan lebat

daun/biomasnya untuk selanjutnya dikeringkan.

Daun lamtoro cepat kering. Pengeringan dilakukan dengan cara

dijemur ketika matahari bersinar terang dan terik. Daun lamtoro

diletakkan di atas plastik agar mudah dikumpulkan apabila sudah

kering. Daun yang sudah kering disebut hay, kemudian disimpan dalam

karung dan digunakan sebagai sumber pakan pada musim paceklik.

Hay lamtoro dapat disimpan selama satu tahun.

Demikian cara mengelola tanaman lamtoro agar diperoleh hasil

maksimal. Pada Bab 4 dari tulisan ini dikemukakan prihal keunggulan

tanaman lamtoro yang sudah diketahui dan dimanfaatkan oleh

masyarakat. Begitu banyak keunggulan tanaman ini, sehingga banyak

ditanam orang diberbagai daerah di tanah air.

Page 28: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

19

BAB 4

KEUNGGULAN LAMTORO

Sebagaimana halnya dengan tanaman lainnya yang telah

dibudidayakan, maka tanaman lamtoro juga mempunyai beberapa

keunggulan ditinjau dari aspek agronomi, nutrisi, maupun aspek

lainnya. Berikut dikemukakan beberapa keunggulan dimaksud.

a. Dari Sisi Agronomi

Lamtoro adalah pohon perdu, tinggi antara 5 - 20 meter.

Percabangan banyak dan rendah, dengan pepagan kecoklatan atau

keabu-abuan, berbintil-bintil dan berlentisel. Ranting bulat torak, dengan

ujung berambut rapat. Daun majemuk menyirip rangkap, Sirip 3-10

pasang, kebanyakan dengan kelenjar pada poros daun tepat sebelum

pangkal sirip terbawah.

Gambar 10. Beberapa Bagian dari Tanaman Lamtoro

Polong Biji Bunga

Page 29: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 4: Keunggulan Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial20

Menurut Siswanto, seperti ditulis Yahya (2014) bahwa, daun

penumpu kecil, berbentuk segitiga. Anak daun tiap sirip 5-20 pasang,

berhadapan, bentuk garis memanjang dengan ujung runcing dan

pangkal miring (tidak sama), permukaannya berambut halus dan

tepinya berjumbai. Lebih lanjut dituliskan bahwa, bunga majemuk

berupa bongkol (perbungaan capitulum) bertangkai panjang yang

berkumpul dalam malai berisi 2-6 bongkol, tiap-tiap bongkol tersusun

dari 100-180 kuntum bunga, membentuk bola berwarna putih atau

kekuningan berdiameter 12-21 mm, di atas tangkai sepanjang 2-5 cm.

bunga kecil-kecil, berbilangan 5, tabung kelopak bentuk lonceng bergigi

pendek, berukuran 3 mm, mahkota bentuk solet berukuran 5 mm, lepas-

lepas. Benangsari 10 helai berukuran 10 mm dan lepas-lepas. Buah

polong bentuk pita lurus, pipih tipis, 14-26 cm x 1,5-2 cm, dengan sekat-

sekat diantara biji, berwarna hijau saat muda dan coklat kering jika telah

masak, memecah sendiri sepanjang kampuhnya. Berisi 15-30 biji yang

terletak melintang dalam polongan, bulat telur terbalik, berwarna coklat

tua mengkilap, berukuran 6-10 mm x 3-4,5 mm.

b. Dari Sisi Nutrisi

Kandungan kimia daun lamtoro adalah abu 11%, nitrogen 4,2%,

protein 25,9%, serat kasar 20,4%, kalsium 2,36%, fosfor 0,23%, beta

karoten 536 mg/kg, energi bruto 20,1KJ/g, dan tannin 10,15 mg/

g (Kustiawan,2001). Disebutkan lebih lanjut bahwa, dalam setiap 100

gram biji lamtoro yang tua mengandung bahan seperti: kalori 148 kal,

protein 10,6 g, lemak 0,5 g, karbohidrat 26,2 g, kalsium 155 mg, fosfor 59

mg, besi 2,2 mg, vitamin A 461 SI, vitamin B 0,23 mg, dan vitamin C 20

mg. Peneliti lain (Yahya, 2014) mendapatkan bahwa, daun dan ranting

muda lamtoro mengandung Air 8,8%, Protein antara 22,0 - 36,8%, Lemak

5,4%, Karbohidrat 16,1%, Abu 1,3%, dan Serat Kasar 18,1%. Tingkat

ketercernaan lamtoro juga paling tinggi diantara berbagai jenis tanaman

berpolong maupun hijauan pakan tropis lainnya, yaitu berkisar antara

60 – 70%.

Sebagai bagian dari mimosaceae, tanaman lamtoro mengandung

mimosin. Menurut Devi et al. (2013), kandungan mimosin dalam daun

Page 30: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 4: Keunggulan Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 21

muda lamtoro lebih dari 7% Bahan Kering (BK), sedangkan pada biji

sekitar 10%BK.

Memperhatikan kandungan gizi yang terdapat di daun maupun

biji lamtoro, segera nampak bahwa tanaman ini sangat potensial untuk

dijadikan sumber pakan bermutu. Tanaman ini sangat disukai ternak.

Meskipun diketahui bahwa di dalam daun dan biji lamtoro terdapat

racun mimosin yang dapat merontokkan bulu pada ternak. Namun hal

ini hanya terjadi pada ternak yang dipelihara di Negara sub tropis.

Ternak yang hidup di Negara tropis seperti Indonesia hal ini tidak terjadi

karena adanya mikroba Synergistes Jonesii yang mampu menguraikan

atau mencerna mimosin di dalam rumen. Menurut Pamungkas et al.

(2008) mutu pakan lamtoro relatif serupa dengan turi (Sesbania grandi-

flora), gamal (Gliricidia sepium), maupun kaliandra (Calliandra calothyrsus).

Lamtoro mempunyai kandungan tannin sekitar 6%.

Daun dan biji kaya akan protein, karbohidrat, dan lemak. Devi et

al. (2013) menyarikan hasil penelitian kalangan pakar prihal kandungan

nutrisi daun dan biji lamtoro sebagaimana dihimpun dalam Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Daun dan Biji Lamtoro

Sumber: Devi et al. (2013).

Tannin bermanfaat dalam melindungi perombakan protein yang

berlebihan dalam rumen, terutama protein bermutu tinggi tetapi tidak

tahan terhadap degradasi oleh mikroba rumen. Efek proteksi dari tan-

nin tersebut akan meningkatkan serapan protein di usus halus.

No Kandungan Nutrisi Daun Biji

1 Protein Kasar, % 25,9 46

2 Karbohidrat, % 40 45

3 Lemak, % - 15

4 Tannin, % 4 1,2

5 Mimosin, % 7,19 10

6 Total Abu, % 11 3,79

7 Total N, % 4,2 -

8 Kalsium, % 2,36 4,4

9 Phosphorus, % 0,23 0,189

10 β-caroten, mg/kg 536 -

11 Gross Energy, KJ/g 20,1 -

Page 31: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 4: Keunggulan Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial22

Adapun perbandingan komposisi asam amino antara lamtoro

(Leucaena leucocephala), mewakili kelompok legume dengan rumput

bermuda (Cynodon dactylon) mewakili kelompok gramine dapat dilihat

pada Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi Asam Amino Lamtoro dan Rumput Ber-muda (%BK)

No Kandungan Nutrisi Daun Biji

1. Arginin 1.67 1.06

2. Sistin .77 .06

3. Methionin .33 .29

5. Glisin 1.33 -

6. Histidin .70 .30

7. Isoleusin 1.30 .67

8. Leusin 2.33 1.03

9. Lisin 1.59 .77

10. Fenilalanin 1.28 .77

11. Tirosin 1.12 .51

13. Treonin 1.19 .71

14. Triptopan - .22

15. Valin 1.51 .96

Sumber: Hartadi et al. (2005).

Tampak pada data Tabel 2 bahwa, semua asam amino (kecuali Glisin

dan Triptopan) yang terdapat pada lamtoro meliputi bagian aereal, daun,

dan tangkai muda, lebih tinggi kadarnya dibanding asam amino yang

terdapat dalam rumput Bermuda/rumput gigirinting yang meliputi

bagian aereal umur 50-70 hari. Glisin tidak terdeteksi pada rumput Ber-

muda, sedangkan Triptopan tidak terdeteksi pada lamtoro. Tingginya

kadar asam amino pada lamtoro inilah yang menyebabkan kadar pro-

tein kasar lamtoro lebih banyak daripada rumput Bermuda yaitu

berturut-turut 25.9% dan 9.0%.

c. Dari sisi lainnya

Selain mempunyai keunggulan dari sisi agronomi dan nutrisi,

ternyata masiih banyak keunggulan yang dimiliki oleh tanaman lamtoro.

Keunggulan itu diantaranya adalah:

Page 32: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 4: Keunggulan Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 23

• Sebagai bahan pangan.

Pucuk dan polong yang masih muda dijadikan lalapan,

sedangkan bijinya digunakan sebagai campuran berbagai makanan.

Di Jawa Tengah, biji lamtoro digunakan sebagai salah satu bahan

campuran membuat “bothok” dan pecal.

Biji yang tua disangrai lalu ditumbuk sebagai pengganti kopi. Bau

bubuk biji lamtoro lebih harum dan keras dibanding bubuk kopi.

• Sebagai tanaman perkebunan.

Tanaman lamtoro juga digunakan untuk kepentingan perkebunan

seperti misalnya, ditanam untuk tempat menjalarnya tanaman

perkebunan yang tumbuhnya melilit atau merambat seperti gadung,

lada, markisa, dan vanili. Selain itu juga digunakan sebagai tanaman

pelindung pada perkebunan kakao dan kopi.

• Sebagai tanaman kehutanan.

Di bidang kehutanan, tanaman lamtoro dipakai sebagai tanaman

sela untuk mencegah terjadinya erosi. Hal ini karena lamtoro mem-

punyai perakaran yang kuat. Lamtoro biasanya ditanam di hutan

jati di Pulau Jawa.

• Sebagai tanaman penyubur lahan.

Tanaman lamtoro sering diginakan sebagai tanaman penyubur

lahan, karena di bintil akar terdapat nodul yang berperan dalam

menambat nitrogen (N). Itulah sebabnya tanaman lamtoro sangat

disukai oleh masyarakat untuk ditanam di lahan kering.

• Sebagai bahan untuk membuat furniture atau peralatan rumah

tangga.

Batang lamtoro yang sudah besar dan tua cukup keras dan kuat

untuk membuat mebel dan bahan perkakas rumah tangga lainnya.

• Sebagai bahan baku kertas atau rayon.

Tanaman lamtoro sangat baik digunakan sebagai penghasil pulp

untuk bahan baku pembuatan kertas. Mutu kertas yang dihasilkan

tergolong baik. Hal ini karena produksi pulp asal kayu lamtoro

dapat mencapai 50-52%, dengan kadar lignin rendah dan serat kayu

1,1 – 1,3 mm (Ruslin, 2011).

Page 33: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 4: Keunggulan Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial24

• Sebagai kayu bakar.

Kayu lamtoro sangat baik dijadikan sebagai sumber kayu api, karena

memiliki nilai kalori 19.250 KJ/kg. Selain itu kayu lamtoro bersifat

lambat terbakar sehingga dapat digunakan dalam jangka lama.

Kayu ini tidak berasap dan menghasilkan sedikit abu. Kualitas arang

lamtoro sangat baik, nilai kalori arang 48.400 KJ/kg (Ruslin, 2011).

• Sumber pendapatan masyarakat.

Di daerah pantai utara Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur,

masyarakat menjadikan batang lamtoro sebagai sumber kayu api.

Mereka menjual kayu api dari batang lamtoro dan sudah merupa-

kan sumber mata pencaharian masyarakat di sana sepanjang tahun

(Kominfo Manggarai Timur, 2016).

• Sebagai obat

Lamtoro dapat digunakan sebagai obat beberapa penyakit,

diantaranya adalah diabetes, susah tidur, radang ginjal, disentri,

meningkatkan vitalitas, cacingan, peluruh haid, herpes zoster, luka

memar, bisul, eksim, patah tulang, tertusuk kayu, dan

pembengkakan (Ruslin, 2011).

• Sebagai pagar hidup

Tanaman lamtoro dapat digunakan sebagai pagar hidup.

Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 0,5-1 m. Kemudian

direntangkan kawat berduri atau bambu mengapit setiap tegakan

batang tanaman lamtoro.

• Sebagai tanaman penahan angin

Penanaman lamtoro dengan jarak tanam 0,5-1 m di daerah yang

hembusan anginnya cukup kencang sangat dianjurkan. Hal ini

karena perakaran tanaman ini cukup kuat, dan daunnya cukup

lebat.

• Sebagai tanaman penghijauan

Penggunaan lamtoro sebagai tanaman penghijauan pernah

diterapkan di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 1978

dengan nama Program Nusa Hijau. Sepuluh tahun lamanya pro-

gram tersebut dilaksanakan dan hingga saat ini masih terasa

Page 34: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 4: Keunggulan Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 25

manfaatnya bagi masyarakat di sana, terutama di pesisir Utara

Manggarai Timur.

• Sebagai zat penyamak.

Lamtoro dapat menghasilkan zat penyamak dan zat pewarna.

Diketahui bahwa, warna merah, coklat, dan hitam berasal dari kulit

batang (pepagan), daun, dan polong lamtoro.

Berdasarkan informasi yang telah dikemukakan sebelumnya, nyata

bahwa tanaman lamtoro merupakan tanaman serbaguna. Tidaklah

berlebihan kalau ada orang yang menjuluki lamtoro sebagai pohon ajaib,

karena penggunaannya dapat untuk industri yang bersifat fisik (untuk

pembuatan mebel, kertas, zat warna), industri yang bersifat biologis

(untuk pangan dan pakan), memperbaiki dan menjaga kelestarian

lingkungan, dan sebagai sumber mata pencaharian penduduk yang

secara ekonomis masih dikategorikan sebagai golongan masyarakat

miskin.

Page 35: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

26

BAB 5

PENGGUNAAN LAMTORO

SEBAGAI PAKAN

Pada Bab 4 dari buku ini telah diuraikan mengenai keunggulan

lamtoro. Pada Bab 5 berikut ini akan diuraikan tentang penggunaan

lamtoro sebagai sumber pakan.

Daun lamtoro merupakan sumber pakan bermutu tinggi bagi sapi.

Tidak hanya daun. Buah polong dan bahkan ranting yang masih muda

juga disukai ternak. Sebagai sumber pakan, daun lamtoro dapat

dipangkas/dipanen pertama kali setelah tanaman berumur 8 (delapan)

bulan. Akan tetapi lebih baik dipangkas setelah tanaman lamtoro

berumur 2 (dua) tahun, karena batang sudah agak besar, kuat, dan

perakarannya sudah agak dalam. Selanjutnya dapat dipanen setiap

bulan sekali dengan produksi daun sebanyak 0,85 kg basah/pohon. Jika

dipangkas setiap 60 hari maka jumlah produksi daun segar 2 kg/pohon,

dan apabila frekuensi pemangkasan dilakukan dengan selang 90 hari,

diperoleh daun segar sebanyak 3 kg/pohon. Tegasnya, produksi biomas

akan meningkat seiring dengan meningkatnya umur pemangkasan dan

umur tanaman.

Produksi biomas (daun, ranting muda, dan buah polong) juga

bergantung musim. Pada musim hujan produksi biomas terbanyak apa-

bila pemotongan dilakukan setiap 2 bulan sekali yaitu rata-rata 2,5 kg/

Page 36: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 5: Penggunaan Lamtoro Sebagai Pakan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 27

pohon. Produksi yang sama akan diperoleh pada musim kemarau apa-

bila dipangkas setiap 2,5 bulan. Pemangkasan biomas dapat dilakukan

sampai tanaman lamtoro berumur 30 tahun.

Berikut dikemukakan beberapa hasil percobaan pemberian daun

lamtoro pada sapi. Percobaan dilakukan pada sapi Sumbawa yang

dipelihara di padang penggembalaan. Penggunaan sapi Sumbawa

karena sapi ini selain menghasilkan daging juga dapat diperah susunya.

Sapi ini sudah terbiasa makan rumput dan hijauan lainnya yang tumbuh

di pasture.

a. Sapi bunting

Pemberian daun lamtoro pada sapi bunting ke empat kalinya

dengan umur kebuntingan berkisar 7 bulan telah dilakukan oleh Dilaga

et al. (2015a). Induk sapi sumbawa bunting dibagi dalam 2 (dua)

kelompok. Kelompok-1 digembalakan di pasture dengan vegetasi

rumput dan lamtoro, dan Kelompok-2 digembalakan di pasture yang

hanya ditumbuhi rumput.

Gambar 11 . Pemberian daun lamtoro kepada sapi bunting

Hasil yang diperoleh adalah sapi Kelompok-1 yang digembalakan

di pasture dengan vegetasi rumput dan lamtoro, melahirkan pedet lebih

berat bobot badannya dibanding dengan sapi Kelompok-2, yang

digembalakan di pasture yang hanya ditumbuhi rumput. Kelahiran

pedet baik berjenis kelamin jantan maupun pedet jenis kelamin betina,

Page 37: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 5: Penggunaan Lamtoro Sebagai Pakan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial28

lebih besar pada Kelompok-1 dibanding Kelompok-2. Besarnya bobot

lahir pedet dari induk Kelompok-1 tentu disebabkan oleh asupan pakan

yang diperoleh induk selama masa akhir kebuntingannya. Pada periode

ini, sapi bunting membutuhkan energi (TDN) 52% dan protein kasar

(PK) 8,8% (Tillman et al. 1984). Hal ini dapat dipenuhi oleh lamtoro yang

kandungan TDNnya 60% dan PK 23,7% (Hartadi, et al., 2005).

Bandingkan dengan induk sapi Kelompok-2 yang hanya mendapatkan

asupan gizi dari rumput alam padang penggembalaan yang me-

ngandung TDN dan PK berturut-turut 56,2% dan dan 8,2% (Sutardi,

1981). Data pada Tabel 3 merangkum hasil penelitian itu.

Tabel 3. Perbandingan Bobot Lahir Pedet (kg) dari Induk yangMendapat Pakan Berbeda

No

Induk

Kelompok-1:

Induk bunting yang

digembalakan di pastura

dengan vegetasi rumput dan

lamtoro

Kelompok-2:

Induk bunting yang

digembalakan di pastura

dengan vegetasi hanya rumput

1 26 (jantan) 25 (jantan)

2 27 (jantan) 25 (betina)

3 23 (jantan) 21 (jantan)

4 23 (betina) 25 (jantan)

5 24 (betina) 20 (betina)

6 25 (betina) 21 (jantan)

Rataan 24,7 ±1,6 kg 22,8± 2,4 kg

Sumber: Dilaga et al. (2015a).

b. Sapi perah

Percobaan pemberian lamtoro sebagai suplemen untuk meningkat-

kan produksi susu sapi dual purpose yang dipelihara di padang

penggembalaan yang ditumbuhi rumput Bermuda telah dilakukan oleh

Saucedo et al. (1980). Hasilnya adalah sapi Brown Swiss dan persilangan

Holstein-Zebu yang diberi tambahan pakan lamtoro sebelum

digembalakan meningkat produksi susunya dibanding produksi susu

sapi yang hanya diberi rumput Bermuda yang ada di pasture yaitu

berturut-turut 7,15 dan 6,54 liter/hari. Fenomena yang sama juga

Page 38: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 5: Penggunaan Lamtoro Sebagai Pakan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 29

diperoleh Dilaga et al. (2015a) yang membandingkan produksi susu sapi

Sumbawa yang digembalakan di pasture dengan vegetasi rumput +

lamtoro (Kelompok-1) dan produksi susu sapi Sumbawa yang

digembalakan di pastura yang vegetasinya hanya rumput (Kelompok-

2). Hasilnya, sapi Kelompok-1 menghasilkan air susu lebih banyak 1,13

liter/ekor/hari dibanding sapi Kelompok-2, yaitu 3,86 ± 0,9 liter vs 2,73

± 0,8 liter/ekor/hari. Harga air susu di lokasi penelitian dilaksanakan

adalah Rp 15.000/liter, dan kalau dinyatakan dalam rupiah, Kelompok-

1 menerima keuntungan Rp16.950 dari setiap ekor sapi yang diperah

susunya.

Hal ini membuktikan bahwa lamtoro sangat bermanfaat sebagai

pakan sapi laktasi karena kandungan nutrisi daun lamtoro yang kaya

akan protein dan energi.

c. Sapi potong

Pemberian lamtoro kepada sapi potong dapat dimulai setelah pedet

disapih oleh induknya, atau setelah pedet dapat mengkonsumsi hijauan,

atau setelah berumur lebih dari 6 bulan. Untuk membiasakan pedet

mengkonsumsi daun lamtoro, maka pemberiannya dilakukan sedikit

demi sedikit. Jumlah pemberiannya tergantung pada bobot badan.

Pemberian daun lamtoro dan hijauan lainnya biasanya dalam keadaan

segar sebanyak 10% dari bobot badan ternak.

Pada percobaan pemberian daun lamtoro segar dibandingkan

dengan rumput kepada pedet jantan sapi Sumbawa lepas sapih

diperoleh hasil bahwa, pedet yang mendapat pakan daun lamtoro mem-

berikan pertumbuhan lebih besar dibanding yang diberi rumput (Dilaga,

et al. 2016). Hasil percobaan disajikan pada Tabel 4.

Page 39: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 5: Penggunaan Lamtoro Sebagai Pakan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial30

Tabel 4. Pertambahan Bobot Harian Pedet (PBBH), Kg/hari

No

PedetPakan Rumput Pastura Pakan Daun Lamtoro

1 0,17 0,31

2 -0,02 0,29

3 0,17 0,33

4 0,15 0,16

5 0,07 0,23

Rataan 0,11± 0,08 0,26± 0,07

Sumber: Dilaga, et al., (2016).

Tampak pada data Tabel 4 bahwa, mutu pakan sangat berpengaruh

kepada pertambahan bobot badan harian (PBBH) pedet sapi sumbawa.

Dalam penelitian ini kelompok pedet yang diberi pakan daun lamtoro

(kelompok II) memberikan pertumbuhan lebih tinggi daripada pedet

yang diberi rumput (kelompok I). Hal ini senada dengan hasil penelitian

yang dilakukan Panjaitan et al. (2013) pada sapi bali jantan dewasa yang

ditambahkan lamtoro dalam komponen pakan, PBBH bertambah sebesar

0,42± 0,12 kg/hari dibanding hanya diberi rumput 0,20 kg/hari.

Demikian pula Dahlanuddin et al. (2014b) memberi pakan lamtoro pada

sapi bali jantan dewasa menghasilkan pertambahan bobot badan 0.47 ±

0,05 kg/hari.

Pertumbuhan pedet pasca sapih berbeda dengan setelah dewasa,

yakni pertumbuhannya sangat pesat. Pertumbuhan harian sapi

sumbawa jantan yang dipelihara di pastura 0,5 kg/ekor/hari. Kalau

diberi tambahan pakan seperti dedak padi, lamtoro, dan legume lainnya,

sapi ini mau berterima kasih. Terbukti pemberian 1 kg dedak padi/

ekor/hari pada sapi jantan, bobot badan naik sebesar 0,7 kg/ekor/hari

(Dilaga, et al., 2002).

Gambar 12 adalah pemberian pakan tunggal daun dan ranting

muda lamtoro yang dipotong pendek kepada pedet jantan sapi sumbawa

lepas sapih yang dipelihara untuk tujuan dijadikan sebagai ternak

potong.

Page 40: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 5: Penggunaan Lamtoro Sebagai Pakan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 31

Gambar 12. Pemberian daun lamtoro kepada sapi potong

Berdasarkan pakan yang diberikan kepada kedua kelompok pedet

jantan sapi sumbawa lepas sapih, diperoleh gambaran pertumbuhan

ternak sebagaimana disajikan pada Gambar 13.

Pertumbuhan pedet pasca sapih belum begitu besar. Sejak lahir

sampai disapih, pakan pedet berupa air susu induk. Air susu induk

mengandung Protein Kasar (PK) 26,8% dan Energi (TDN) 129%. Tentu

saja sebelum disapih, pakannya kaya gizi. Akan tetapi begitu disapih

pada umur 6 bulan, pedet langsung mencari sendiri pakan di pasture.

Tegasnya, pertumbuhan pedet jantan sapi sumbawa pasca sapih sangat

tergantung kepada pakan.

Page 41: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 5: Penggunaan Lamtoro Sebagai Pakan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial32

Gambar 13. Pertumbuhan pedet jantan sapi sumbawa lepassapih yang diberi pakan rumput dibanding lamtoro

Setelah disapih, pakan pedet langsung berubah sama sekali. Mula-

mula dari air susu induk kemudian berubah menjadi pakan kaya serat

yang banyak terdapat pada rumput padang penggembalaan. Rumput

alam mempunyai kandungan PK 8,2% dan TDN 56,2%. Pertumbuhan

pedet pasca sapih meningkat apabila diberi pakan lamtoro. Hal ini

karena kandungan gizi daun lamtoro cukup tinggi dibanding rumput,

yaitu lamtoro mengandung PK 23,7% dan TDN 74,7% . Kandungan zat

nutrisi yang tinggi inilah yang mampu menopang pertumbuhan ternak.

Mengapa lamtoro mampu memberikan bobot lahir, produksi susu,

dan pertumbuhan yang lebih baik jika dibandingkan dengan rumput?

Jawabannya selain karena mutu nutrisi lamtoro yang lebih baik

dibanding rumput, juga karena lamtoro di dalam rumen sapi mengalami

proses fermentasi menjadi asam lemak volatile (Volatile Fatty

Acid,VFA). Asam Lemak Volatil terdiri atas Asam Propionat merupa-

kan asam lemak berkerangka karbon ganjil (CH3CH

2COOH), sedang-

kan Asetat (CH3COOH) dan Butirat (CH

3CH

2CH

2COOH) berkerangka

karbon genap. Asam Lemak Volatil disebut pula asam lemak terbang,

atau asam lemak mudah menguap, terutama yang berantai cabang,

esensial bagi pertumbuhan mikroba rumen. Umumnya perbandingan

VFA dalam rumen berkisar antara 70% Asetat, 20% Propionat, dan 10%

Page 42: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 5: Penggunaan Lamtoro Sebagai Pakan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 33

Butirat. Menurut Sutardi (1981), VFA merupakan sumber utama energi

untuk kebutuhan tubuh ternak ruminansia, terutama asam Asetat,

Propionat, dan Butirat. Kandungan energi asam Asetat, Propionat, dan

asam Butirat berturut-turut adalah 209,4; 367,2; dan 524,3 kkal per

grammolekul. Kandungan energi Glukosa dan Metan adalah 673,0 dan

210,8 kkal/grol.

Di antara komponen VFA yang telah disebutkan sebelumnya, maka

asam Propionatlah yang berperan besar dalam menghasilkan bobot lahir,

produksi susu, dan pertumbuhan ternak. Produksi asam Propionat lebih

tinggi jika ternak diberi pakan lamtoro dibanding rumput. Untuk men-

jelaskan hal tersebut ada baiknya kita simak data pada Tabel 5 yang

merupakan data hasil penelitian Widiawati et al. (2010). Data tersebut

membandingkan produksi VFA individual yang terdiri atas Asam

Asetat, Asam Propionat, Asam Butirat pada rumput gajah dan lamtoro

secara in vitro. Rumput gajah digunakan sebagai pembanding karena

nilai gizi rumput ini lebih baik dibanding rumput alam, yaitu rumput

gajah mengandung PK 11.5% dan TDN 52.0% (Hartadi, et al., 2005),

sedangkan rumput alam mengandung PK 8,2% dan TDN 56,2% (Sutardi,

1981), dan rumput gajah sudah dikenal oleh peternak. Data tersebut

kemudian dielaborasikan prihal bagaimana utilisasinya oleh ternak

ruminansia.

Tabel 5. Proporsi VFA Individual yang Dihasilkan dariRumput Gajah dan Lamtoro (%)

Sumber: Widiawati et al. (2010).

Tampak pada data Tabel 5 bahwa produksi asam Propionat asal

lamtoro lebih besar daripada asam Propionat dari rumput gajah. Di

dalam rumen proses fermentasi dapat diketahui melalui perhitungan

Stoichiometry fermentasi seperti dikemukakan oleh Hungate (1966)

berikut ini.

No Jenis Hijauan Asetat Propionat Butirat

1. Rumput Gajah 70.3 21.5 8.2

2. Lamtoro 63.5 27.5 9.0

Page 43: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 5: Penggunaan Lamtoro Sebagai Pakan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial34

1. C6H

12O

6 + 2H

2O → 2 CH

3COOH + 2 CO

2 + 4 H

2

2. C6H

12O

6 + 2H

2 → 2 CH

3CH

2COOH + 2 H

2O

3. C6H

12O

6 → CH

3CH

2CH

2COOH + 2 CO

2 + 2H

2

4. CO2 + 4H

2 → CH

4 + 2H

2O

Dari persamaan di atas tampak jelas bahwa setiap satu gram

molekul Glukosa (C6H

12O

6 ) akan dihasilkan masing-masing 2 grol

Asetat, 2 Grol Propionat dan 1 grol Butirat. Selain itu juga dihasilkan

gas Metan (CH4). Perbedaan nyata proses fermentasi tersebut adalah,

ketika dihasilkan Asetat dan Butirat, yang merupakan asam lemak

berkerangka karbon genap, selalu diikuti oleh produksi CO2 dan H

2.

Berbeda dengan ketika asam Propionat yang berkerangka karbon ganjil

dihasilkan dari fermentasi Glukosa justru akan menyerap H2. Ini

bermakna bahwa, dalam proses Stoichiometry, produksi Asetat dan

Butirat pasti akan menghasilkan gas Metan. Dengan kata lain, produksi

Metan berbanding lurus dengan peningkatan produksi Asetat dan

Butirat. Asam Asetat berasal dari pencernaan makanan kasar, sedang-

kan asam Propionat banyak dihasilkan oleh pakan asal konsentrat

ataupun pakan kaya protein seperti halnya lamtoro dan aneka legume

lainnya. Dengan demikian, nisbah Asetat : Propionat punya arti penting

dalam nutrisi ruminansia. Asam Asetat adalah merupakan precursor

bagi pembentukan lemak air susu. Itulah sebabnya, apabila kadar Asetat:

Propionat tinggi, kadar lemak air susu juga ikut tinggi. Sebaliknya apa-

bila kadar Asetat: Propionat rendah, maka kadar air susu naik, atau

produksi air susu meningkat. Bagi usaha penggemukan, nisbah Asetat:

Propionat yang rendah yang menjadi tujuan, karena akan merangsang

pembentukan lemak tubuh. Berdasarkan penjelasan tersebut, teranglah

kepada kita bahwa lamtoro mengandung protein lebih tinggi dan lebih

baik daripada rumput, menghasilkan asam Propionat lebih tinggi dan

gas Metan lebih rendah daripada rumput.

Metabolisme Asetat, Propionat, dan Butirat dalam tubuh ternak

ruminansia juga berbeda. Asetat dan Butirat bersifat ketogenik,

cenderung menimbun lemak susu, sedangkan Propionat bersifat

glukogenik, cenderung menimbun lemak tubuh. Hal ini bermakna

Page 44: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 5: Penggunaan Lamtoro Sebagai Pakan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 35

penting dalam upaya pencegahan terjadinya ketosis. Energi yang

dihasilkan oleh oksidasi VFA dalam tubuh adalah Asetat = 10 ATP,

Propionat = 18 ATP, dan Butirat = 27 ATP.

Selain ketiga asam tersebut yakni Asetat, Propionat, dan Butirat,

juga dihasilkan asam Valerat serta asam lemak berantai cabang seperti

asam n-Butirat, n-Valerat, iso-Butirat, dan iso-Valerat dalam jumlah

sedikit. Akan tetapi kalau dalam pakan mengandung kadar protein

tinggi, maka kadar asam lemak berantai cabang tersebut meningkat

kadarnya. Asam lemak berantai cabang ini diduga berasal dari asam

amino berantai cabang yaitu Leusin, Iso-leusin, dan Valin. Pada Bab 4

telah dikemukakan mengenai keunggulan lamtoro dari sisi nutrisi yaitu

perihal kandungan asam aminonya (Tabel 2). Kadar asam amino

berantai cabang Leusin, Iso-leusin, dan Valin pada lamtoro lebih tinggi

daripada rumput.

Dengan demikian, jelaslah kepada kita bahwa mengapa padang

rumput perlu diperbaiki vegetasinya dengan penanaman lamtoro yang

kaya protein dan energi adalah karena berdampak positif terhadap

pertumbuhan sapi.

Penanaman lamtoro di padang rumput milik peternak dilakukan

sistem alley cropping dengan jarak 7m x 1m, sebagaimana dilakukan oleh

Dahlanuddin et al. (2014a) di padang penggembalaan Doro Ncanga

Dompu Sumbawa. Lamtoro yang digunakan adalah produksi Austra-

lia yakni Leucaena leucocephala cv taramba yang merupakan varietas

lamtoro tahan serangan kutu loncat (Heteropsylla cubana). Di Nusa

Tenggara Barat lamtoro jenis ini dikembangkan oleh Proyek Australian

Centre for International Agricultural Research (ACIAR) sejak 2003 dan

dilanjutkan oleh Proyek Applied Research and Innovation System in

Agriculture (ARISA) hingga saat ini. Di antara baris lamtoro tersebut

dapat ditanami jagung, sayuran, atau rumput. Daun lamtoro dijadikan

sebagai pakan. Penanaman lamtoro merupakan bentuk dari konstruksi

hijau yang dapat dipastikan akan meningkatkan kesuburan lahan,

mengurangi laju evapotranspirasi, dan menjaga ketahanan pakan

(Dilaga, et al., 2014 dan Dilaga, et al. 2015b).

Page 45: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 5: Penggunaan Lamtoro Sebagai Pakan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial36

Implikasi penelitian ini adalah, bahwa penanaman lamtoro di

padang penggembalaan sangat bermanfaat dalam meningkatkan laju

pertumbuhan ternak. Pertumbuhan yang cepat merupakan manifestasi

dari produksi daging dan susu yang cepat pula. Dengan demikian,

dalam waktu singkat dapat diproduksi daging dan susu dalam jumlah

banyak, dan hal ini sangat berarti dalam menunjang kebutuhan

wisatawan akan pangan asal daging dan susu.

Pengalaman empiris yang diperoleh peternak adalah, seekor pedet

sapi sumbawa yang hanya diberi pakan lamtoro, umur 12 bulan dibeli

seharga Rp. 11 juta. Pada saat yang bersamaan, sapi sumbawa jantan

dewasa yang dipelihara siang malam di pastura, berumur 60 bulan

hanya dihargai Rp. 15 juta. Ini berarti bahwa pemberian pakan bermutu

dalam hal ini lamtoro dapat memperpendek masa pemeliharaan

sekaligus meningkatkan produksi daging dan penghasilan peternak.

Page 46: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

37

BAB 6

TUMPANGSARI TANAMAN

LAMTORO

Tanaman lamtoro dapat ditanam secara tumpangsari dengan

tanaman pangan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena tanaman

lamtoro bukan merupakan pesaing bagi tanaman lainnya, melainkan

berperan dalam membantu pertumbuhan tanaman lainnya. Aneka

macam peran tersebut telah dikemukakan pada Bab 3.

Gambar 14. Pertanaman Lamtoro Sistem Lorong

Page 47: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 6: Tumpangsari Tanaman Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial38

Tumpangsari dengan tanaman lain sangat efektif apabila

penanaman lamtoro dilakukan dengan sistem alley cropping atau sistem

lorong. Dengan penanaman sistem ini, ada ruang yang cukup bagi

tanaman lain untuk bertumbuh, berkembang, dan berproduksi.

Tumpangsari baik dilakukan setelah tanaman lamtoro berumur sekitar

satu tahun, sehingga tanaman yang akan ditanami di lorong antar baris

lamtoro dapat ternaungi. Demikian pula dengan peran bintil akar

menambat N yang sangat diperlukan tanaman sudah berfungsi baik.

Adapun kebutuhan bibit lamtoro untuk setiap hektar lahan yang

ditanami dengan sistem lorong (alley cropping) dirangkum dalam Tabel

6. Kebutuhan bibit semakin banyak apabila jarak lorong semakin sempit.

Peluang integrasi dengan tanaman lain semakin besar apabila jarak

lorong semakin lebar.

Tabel 6. Kebutuhan Bibit Lamtoro Per Hektar Lahan YangDitanam Sistem Lorong

No. Jarak Tanam Kebutuhan Bibit

1. 2 m x 1 m 5000

2. 3 m x 1 m 3333

3. 4 m x 1 m 1250

4. 5 m x 1 m 1000

5. 6 m x 1 m 834

6. 8 m x 1 m 715

7. 9 m x 1 m 556

8. 10 m x 1 m 506

a. Tumpangsari dengan Tanaman Pakan

Tanaman pakan yang sering dilakukan tumpangsari dengan

lamtoro adalah rumput raja (Pennisetum purpureum), rumput Buffel

(Cenchrus ciliaris ), rumput Panikum hijau (Panicum maximum var.

trichoglume), rumput Rhodes (Chloris gayana), Panikum bambatsi (Pani-

cum coloratum), rumput Pangola (Digitaria eriantha subsp. decumbens),

humidicola (Brachiaria humidicola), rumput signal (B. decumbens), dan

rumput sabi (Urochloamo sambicensis).

Page 48: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 6: Tumpangsari Tanaman Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 39

Gambar 15. Integrasi lamtoro dengan rumput raja

b. Tumpangsari dengan Tanaman Pangan

Beberapa jenis tanaman pangan yang dapat dilakukan tumpangsari

dengan tanaman lamtoro diantaranya adalah kacang tanah, cabe, jagung,

kedele, dan singkong.

Gambar berikut ini adalah contoh-contoh integrasi penanaman

lamtoro dengan tanaman pakan maupun pangan yang telah diterapkan

oleh peternak di Pulau Sumbawa.

Page 49: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 6: Tumpangsari Tanaman Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial40

Gambar 16. Integrasi lamtoro dengan kacang tanah

Gambar 17. Integrasi lamtoro dengan tanaman cabe

Page 50: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 6: Tumpangsari Tanaman Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 41

Gambar 18. Integrasi lamtoro dengan tanaman jagung

Gambar 19. Integrasi lamtoro dengan tanaman kedele

Page 51: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

42

BAB 7

EKONOMI LAMTORO

Kajian mengenai kegunaan lamtoro secara ekonomi belum banyak

diungkapkan. Apalagi di bidang peternakan. Hal ini membuka peluang

untuk dilakukan penelitian ke arah itu. Shelton dan Dalzell (2007)

menginformasikan bahwa, keuntungan ekonomi penanaman dan peng-

gunaan lamtoro yang ditanam di padang penggembalaan dapat

dikalkulasi, dengan memasukkan komponen:

1. Biaya pembangunan padang penggembalaan

2. Produktivitas dari padang penggembalaan

3. Berapa lama padang penggembalaan digunakan

4. Pendapatan yang diperoleh dari penggunaan lahan

Keempat komponen tersebut mutlak diperhitungkan dalam

manajemen perekonomian pastura. Namun selama ini belum dilaku-

kan, terutama pada pasture milik pribadi ataupun milik bersama. Hal

ini karena petani masih menganggap padang rumput merupakan

anugerah alam sehingga tidak perlu dirawat atau dipelihara.

Sambil menunggu informasi dan hasil-hasil penelitian yang lebih

lengkap perihal ekonomi lamtoro, ada baiknya beberapa informasi yang

serba sedikit berikut ini dijadikan sebagai bahan untuk mengenal

manfaat ekonomi dari lamtoro sebagai pakan ternak.

Page 52: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 7: Ekonomi Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 43

a. Beberapa Contoh

Pengalaman-1: petani di Sumbawa yang memelihara sapi sumbawa

jantan berumur 18 bulan diberi lamtoro sebagai pakan tunggal selama

empat bulan, dijual dengan harga Rp. 11 juta. Sapi sumbawa, jenis

kelamin jantan, umur 60 bulan, dipelihara dengan cara dilepas

merumput di pastura hanya dihargai Rp. 15 juta. Dari perbandingan

harga dan waktu yang diterima petani tersebut, pemberian pakan

lamtoro lebih efisien dan efektif, karena dalam kurun waktu yang sama,

petani dapat memelihara sapi yang diberi pakan lamtoro sebanyak tiga

kali periode dibanding kalau memelihara sapi di pastura.

Pengalaman-2: peternak membeli empat ekor sapi bali pasca sapih

seharga Rp.3 juta per ekor. Setelah dipelihara selama enam bulan dengan

diberi pakan hanya daun lamtoro, kemudian dua ekor yang

pertumbuhannya terendah dijual dengan harga Rp 13 juta. Dua ekor

sisanya yang pertumbuhannya tertingi dipelihara terus hingga mencapai

12 bulan. Kedua sapi ini kemudian dijual dengan harga Rp 30 juta.

Pola seperti ini sudah tiga tahun lamanya dilakukan oleh peternak ter-

sebut dan akan terus dilakukan seperti itu. Hal ini memberi petunjuk

bahwa tanaman lamtoro mempunyai arti ekonomi tinggi bagi mereka.

Pengalaman-3: penelitian yang dilakukan Supriyadi et al. (2014)

mendapatkan bahwa pendapatan petani per hektar lahan yang ditanami

lamtoro diintegrasikan dengan tanaman pangan dan sapi lebih besar

dibandingkan dengan hanya menanam tanaman pangan saja.

Page 53: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 7: Ekonomi Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial44

Tabel 7. Pendapatan Petani Sistem Integrasi dengan NonIntegrasi

No Sistem PertanamanProduksi

ton/ha

Pendapatan Kotor

USD

1. Jagung 1) 4,1 1248

2. Singkong 2) 8,6 2571

3. Sapi 3) 6,4 3857

7676

1. Jagung 1) 6,6 1980

2. Singkong 2) 8,6 2571

4552

3124

Integrasi Lamtoro dengan

Perbedaan antara Sistem Integrasi dengan Non

Integrasi

Jumlah

Jumlah

Non Integrasi

Sumber: Supriyadi et al. (2014).

Keterangan: 1) Panen 2x setahun/ha

2) Panen 1 x setahun/ha

3) 6 ekor sapi bali bobot badan 250 kg dengan

pertumbuhan 0,4 kg/hari

Tampak pada data Tabel 3 bahwa, tanaman lamtoro sangat me-

nguntungkan ditanam pola sistem integrasi dengan tanaman pangan

dan sapi dibanding tanaman lamtoro yang diintegrasikan dengan hanya

tanaman pangan saja. Hal ini menegaskan bahwa lamtoro sangat

bermanfaat bagi ternak yaitu sebagai pakan.

b. Kesejahteraan Masyarakat

Pengalaman-4: di Manggarai Timur, Flores Nusa Tenggara Timur,

pohon lamtoro dijadikan sebagai sumber kayu api. Kayu lamtoro yang

sudah ditebang. Daun, polong dan ranting yang masih muda dijadi-

kan sebagai pakan, sedangkan kayu dibelah dan dikuliti. Setelah itu

kayu yang sudah dikuliti dijemur sampai kering. Kayu lamtoro memiliki

Page 54: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 7: Ekonomi Lamtoro

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 45

nilai kalori sebesar 19.250 kJ/kg, terbakar dengan lambat serta

menghasilkan sedikit asap dan abu. Arang kayu lamtoro berkualitas

sangat baik, dengan nilai kalori 48.400 kJ/kg. Kayunya termasuk padat

untuk ukuran pohon yang lekas tumbuh (kepadatan 500—600 kg/m³)

dan kadar air kayu basah antara 30—50%, bergantung pada umurnya

(Ruslin, 2011). Kayu lamtoro kering kemudian diikat. Setiap ikat terdiri

atas 5 (lima) potong dan dijual seharga Rp. 1000/ikat. Dalam sehari

satu orang paling sedikit bisa mengumpulkan 50 ikat kayu, atau Rp

50.000.

Hutan lamtoro yang dimanfaatkan warga pesisir utara Manggarai

Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan hasil penanaman

lamtoro selama 10 tahun sejak 1978-1988 melalui program Operasi Nusa

Hijau.

Page 55: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

46

BAB 8

PERAN LAMTORO DALAM

KONSERVASI LINGKUNGAN

Lamtoro merupakan tanaman tahunan dan berumur panjang, yaitu

dapat mencapai lebih dari 30 tahun. Dengan demikian tanaman ini

sangat cocok untuk dijadikan sebagai tanaman konservasi, terlebih

fungsinya di bidang penghijauan sangat menonjol. Lamtoro diguna-

kan sebagai tanaman pencegah erosi, pelindung tanaman perkebunan

yang tumbuhnya merambat , dan penyubur lahan. Akar lamtoro me-

ngandung bintil akar, sehingga memiliki potensi besar untuk

memperbaiki kesuburan tanah (Kustiawan, 2001).

Mengingat manfaatnya yang sedemikian besar, maka peran lamtoro

dalam bidang konservasi lingkungan tentu tidak boleh dianggap kecil.

Berikut beberapa keadaan yang terjadi sehubungan dengan isu

lingkungan hidup yaitu pemanasan global, gas rumah kaca, dan upaya

pengendalian pemanasan global. Untuk mengatasi keadaan tersebut,

beberapa ikhtiar kegiatan berikut ini dapat dilakukan oleh masyarakat

melalui penanaman lamtoro di lahannya masing-masing, maupun oleh

pemerintah di areal hutan atau lahan milik pemerintah yang lainnya,

terutama di lahan kering.

Page 56: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 8: Peran Lamtoro dalam Konservasi Lingkungan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 47

a. Pemanasan global

Isu pemanasan global akibat efek rumah kaca sangat menyedot

perhatian seluruh penduduk dunia. Mengapa? Karena terjadinya

kenaikan suhu permukaan bumi. Hal ini timbul sebagai akibat praktik

pertanian di Negara maju yang menggunakan rumah kaca sebagai cara

meningkatkan produksi pertaniannya. Agar tanaman hortikultura

seperti sayur mayur meningkat produksinya dan tidak terserang hama,

maka tanaman tersebut ditanam di dalam rumah kaca. Temperatur pada

siang hari di dalam rumah kaca akan mengalami peningkatan dibanding

dengan di luar rumah kaca. Ini terjadi karena sinar matahari yang

menembus kaca dipantulkan kembali oleh tanaman di dalam rumah

kaca sebagai sinar inframerah yang berupa panas. Sinar ini tidak dapat

keluar dari dalam rumah kaca sehingga suhu naik (Frick dan Suskiyanto,

2007). Fenomena rumah kaca identik dengan radiasi sinar matahari

gelombang pendek. Pada saat sinar gelombang pendek tersebut

menyentuh permukaan bumi, maka akan berubah menjadi panas,

sehingga bumi terasa hangat. Permukaan bumi akan menyerap panas

itu sebagian dan yang tidak terserap akan dipantulkan. Sinar yang

dipantulkan itu ada yang langsung ke angkasa luar seperti sinar infra

merah gelombang panjang. Tetapi ada sinar yang sudah berubah men-

jadi panas namun terperangkap di atmosfer akibat menumpuknya gas

rumah kaca, seperti uap air, karbon dioksida (CO2), ozon troposfir,

dinitrogenoksida (N2O), metana (CH

4), dan klorofluorokarbon (CFCR-

11 dan 12). Belakangan Protokol Kyoto 1997 menetapkan enam jenis

gas rumah kaca yakni CO2, CH

4, N

2O, HFC, PFC, dan SF

6 yang

kesemuanya kemudian disetarakan terhadap gas CO2. Efek pemanasan

global ini dapat ditekan melalui penanaman pohon. Lamtoro adalah

salah satu yang dianjurkan karena berumur panjang. Sekali menanam,

akan lama waktu menikmati hasilnya. Selain itu, lamtoro mempunyai

biomassa daun yang banyak, sehingga banyak pula volume gas CO2

yang dapat diserap. Selain itu, perakaran lamtoro banyak mengandung

bintil akar. Besar kemungkinannya peran bintil selain menambat N, juga

menyerap panas yang ada dalam tanah, sehingga permukaan bumi

berkurang panasnya.

Page 57: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 8: Peran Lamtoro dalam Konservasi Lingkungan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial48

b. Gas rumah kaca

Gas rumah kaca (GRK) merupakan gas yang terkandung dalam

atmosfer baik alami maupun antropogenik, yang menyerap maupun

memancarkan kembali radiasi infra merah. Gas Rumah Kaca sangat

bermanfaat untuk menjaga agar permukaan bumi tetap hangat. Gas ter-

sebut menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang

dipancarkan bumi. Proses inilah yang menyebabkan panas terpendam

di permukaan bumi. Hal ini berlangsung terus menerus, sehingga rataan

suhu permukaan bumi meningkat setiap tahun. Ervianto (2012)

menghimpun pendapat kalangan pakar, bahwa dari semua gas rumah

kaca tersebut, CO2 merupakan gas yang paling lama tinggal di atmosfer

bumi. Gas CO2

merupakan gas hasil pembakaran sumber bergerak

seperti kendaraan bermotor yang dibuang melalui knalpot, atau

pembakaran sumber tidak bergerak seperti pabrik, pembangkit listrik

tenaga diesel yang dikeluarkan melalui cerobong asap. Gas ini mem-

punyai kemampuan menyerap panas paling kecil, namun menyumbang

efek rumah kaca paling besar yaitu mencapai 50%. Sangkertadi (2010)

menuliskan bahwa, pembakaran 1 liter premium menghasilkan 2,33 kg

CO2 , sedangkan 1 liter solar dihasilkan 2,67 kg CO

2. Selain itu, gas rumah

kaca yang ikut andil dalam pemanasan global adalah metana (CH4).

Gas ini menyumbang 13% efek rumah kaca, dan jumlahnya di atmosfer

sekitar 0,5% dari total CO2. Meskipun jumlahnya hanya sedikit, namun

CH4 punya kemampuan menangkap panas jauh lebih besar daripada

CO2 , yakni 21 kali lipat.

Gas metana dihasilkan oleh alam, dapat berasal dari tanah, gunung

berapi, fermentasi bahan organik, dan yang paling banyak menghasilkan

gas ini adalah kegiatan peternakan ruminansia. Dari total 600 juta ton

setiap tahun metana yang dihasilkan secara alamiah, sekitar 85 juta ton/

tahun gas tersebut berasal dari ternak ruminansia. Emisi gas metana

yang dihasilkan dari feses seekor sapi selama setahun setara dengan

gas metana yang dikeluarkan dari knalpot kendaraan bermotor yang

dipakai menempuh perjalanan sepanjang 70.000 km. Demikian pula

untuk memproduksi 1 kg daging sapi menyumbang 36,4 kg CO2.

Page 58: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 8: Peran Lamtoro dalam Konservasi Lingkungan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 49

Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya, ikhtiar yang

dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari gas rumah kaca

terutama CO2 dan metana adalah menanam pohon yang berumur

panjang dan banyak memiliki daun, misalnya lamtoro. Penanaman

lamtoro di sepanjang jalan raya yang lalu lintas kendaraan bermotor

padat atau sangat padat dapat mengurangi jumlah CO2 di udara karena

diserap oleh daun tanaman. Demikian pula penanaman lamtoro di

sekitar pabrik yang menghasilkan asap atau di sekitar areal operasional

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), selain daun tanaman ini

menyerap gas CO2 juga dapat meredam suara mesin sehingga tidak

membuat indera pendengaran kita rusak.

c. Pengendalian pemanasan global

Ikhtiar yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi

dampak negatif dari adanya pemanasan global adalah dengan menekan

produksi metana dan CO2. Caranya dengan menanam, menumbuhkan,

dan memelihara pohon, terutama pohon yang berumur panjang,

produksi daunnya lebat, dan bermanfaat bagi ternak. Pohon lamtoro

yang masih muda dan pertumbuhannya cepat, mampu menyerap

karbon cukup banyak, memecahnya melalui proses fotosintesis dan

kemudian menyimpan karbon dalam kayunya. Penanaman lamtoro

sistem alley cropping di lahan padang penggembalaan, lahan perkebunan,

ataupun halaman rumah merupakan strategi jitu untuk menekan

meningkatnya gas rumah kaca. Hal ini dimungkinkan karena lamtoro

bersifat cepat tumbuh dan menghasilkan banyak biomassa sepanjang

tahun.

Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu bahwa Protokol Kyoto

1997 menetapkan enam jenis gas rumah kaca yakni CO2, CH

4, N

2O, HFC,

PFC, dan SF6. Dua diantaranya yakni CO

2 dan CH

4, banyak dihasilkan

oleh peternakan ruminansia sapi, kerbau, kambing, dan domba.

Mengapa ruminansia banyak menyumbang kedua gas rumag kaca ter-

sebut? Hal ini terjadi karena pakan ruminansia sebagian besar terdiri

atas hijauan baik rumput maupun legume. Rumput banyak me-

ngandung karbohidrat struktural seperti selulosa dan hemiselulosa yang

Page 59: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 8: Peran Lamtoro dalam Konservasi Lingkungan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial50

merupakan komponen serat kasar serta glukosa dan amilum yang me-

rupakan bagian dari karbohidrat sederhana yang mudah terfermentasi.

Semua komponen bahan tersebut akan mengalami fermentasi di dalam

rumen. Produk utama dari fermentasi rumen adalah Asam Lemak

Volatil (Volatile Fatty Acid, VFA), CH4, dan CO

2.

Bagaimana proses terbentuknya gas CO2 dan gas metana dalam

rumen, dapat diterangkan melalui perhitungan Stoichiometry fermentasi

karbohidrat menjadi VFA dan akibatnya terhadap utilisasi energi se-

bagaimana dikemukakan oleh Hungate, (1966) pada Bab 5.

Umpama dari hasil analisis kadar VFA di laboratorium didapatkan

nilai perbandingan antara Asetat : Propionat : Butirat = 70 : 20 : 10, maka

dengan menggunakan persamaan stoichiometry tersebut dapatlah

dihitung jumlah glukosa yang difermentasi, yaitu:

1. 35 C6H

12O

6 + 70 H

2O → 70 CH

3COOH + 70 CO

2 + 140 H

2

2. 10 C6H

12O

6 + 20 H

2 → 20 CH

3CH

2COOH + 20 H

2O

3. 10 C6H

12O

6 → 10 CH

3CH

2CH

2COOH + 20 CO

2 + 20 H

2 +

55 C6H

12O

6 + 50 H

2O → 70 CH

3COOH + 20 CH

3CH

2COOH +10

CH3CH

2CH

2COOH + 90 CO

2 + 140 H

2

4. 35 CO2 + 140 H

2 → 35 CH

4 + 70 H

2O +

55 C6H

12O

6 → 70 CH

3COOH + 20 CH

3CH

2COOH +10

CH3CH

2CH

2COOH + 55 CO

2 + 20H

2O + 35 CH

4

Jika dihitung energi reaktan dan produk fermentasi yang dihasilkan,

diperoleh:

55 C6H

12O

6 → 55(673) = 37015 kkal, sedangkan dalam produk

diperoleh energi sebesar:

70 CH3COOH + 20 CH

3CH

2COOH +10 CH

3CH

2CH

2COOH+ 35 CH

4

→ (70)(209,4) + (20)(367,2) + (10)(524,3) + (35)(210,8) = 34623 kkal.

Ada perbedaan antara energi reaktan dengan energi produk sebesar

37015 kkal - 34623 kkal = 2392 kkal atau 6,5%. Perbedaan sebesar 6,5%

itu adalah merupakan kehilangan yang terbuang sebagai panas

fermentasi. Pemborosan energi juga terjadi pada produksi gas metan

Page 60: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 8: Peran Lamtoro dalam Konservasi Lingkungan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 51

(CH4) karena metan mengandung energi yang dibuang pada proses

eruktasi oleh ternak. Jumlah energi yang terbuang dalam bentuk metan

adalah 35 x 210,8 = 7378 kkal atau sekitar 20% dari energi reaktan.

Dengan cara yang sama, dapatlah dihitung dengan mudah bahwa,

apabila fermentasi dalam rumen menghasilkan perbandingan A : P : B

= 50 : 40 : 10, maka 55 grol glukosa akan menghasilkan produk sebagai

berikut:

50 CH3COOH + 40 CH

3CH

2COOH +10 CH

3CH

2CH

2COOH + 20

CH4+ 50 CO

2 + 30 H

2O.

Pada kedua contoh tersebut, ternyata panas fermentasi yang

dihasilkan sama, yaitu 6,5%, namun terdapat perbedaan dalam hal

energi yang terbuang sebagai metan. Dalam contoh pertama 20% dan

contoh kedua 11%. Dengan demikian, ada pemborosan energi yang

terbuang dari rumen yaitu pada contoh pertama sebesar 26,5% yang

berasal dari panas fermentasi (6,5%) dan metan (20%). Pada contoh

kedua 11% + 6,5% = 17,5%. Kehilangan energi sebesar itu dapat

dikurangi dengan cara menekan produksi metan.

Seperti yang telah dikemukakan pada Bab 5 bahwa data pada Tabel

5 memperlihatkan produksi asam Propionat dalam rumen sapi yang

diberi pakan lamtoro lebih tinggi daripada yang diberi pakan rumput

gajah. Church (1976) membuktikan hal itu, bahwa produksi metan erat

hubungannya dengan jumlah karbohidrat tercerna. Hubungan tersebut

membentuk persamaan regresi:

Y = 17,68 + 4,012 X

Y = Jumlah metan yang diproduksi (gram) dan X = Jumlah karbohidrat

tercerna (100 gram).

Berdasarkan persamaan tersebut, nampak bahwa produksi metan

berbanding lurus dengan jumlah karbohidrat tercerna. Rumput banyak

mengandung karbohidrat tercerna. Artinya, semakin banyak pakan asal

rumput yang diberikan kepada sapi, baik yang dipelihara di kandang,

maupun yang dipelihara di padang penggembalaan, maka semakin

banyak pula metan yang dihasilkan.

Page 61: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 8: Peran Lamtoro dalam Konservasi Lingkungan

Lamtoro Sumber Pakan Potensial52

Dengan demikian jelas bahwa lamtoro sangat berperan dalam

mengurangi produksi metan. Anggapan yang selama ini menuding

peternakan ruminansia sistem padang penggembalaan sebagai

penyumbang gas metan terbesar di alam akan terbantahkan, apabila di

areal padang rumput ditanam pula lamtoro sistem alley cropping (sistem

lorong) dengan jarak baris tanaman 7-10 meter dan jarak tanaman dalam

baris satu meter. Penanaman cara lorong ini masih memungkinkan

ternak untuk menggembala di antara baris tanaman lamtoro.

Page 62: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

53

BAB 9

PENUTUP

Lamtoro merupakan tanaman potensial untuk dikembangkan di

lahan kering seperti padang penggembalaan (bahasa Samawa, Sumbawa

lar) milik peternak, karena daya adaptasi tanaman tersebut terhadap

iklim tropis sangat tinggi, terutama di lahan kering. Lahan kering banyak

terdapat di Kepulauan Nusa Tenggara (Bali, Nusa Tenggara Barat, dan

Nusa Tenggara Timur) dan Indonesia Timur. Keadaan lahan di wilayah

tersebut cenderung berkapur dan sangat sesuai untuk pertanaman

lamtoro. Saat ini peternak di Pulau Sumbawa sudah mulai menanam

lamtoro dilahannya untuk mengatasi persediaan pakan yang sering

bermasalah pada musim kemarau, yaitu ketersediaannya berkurang.

Daun lamtoro sangat baik bagi pakan ruminansia, karena

kandungan protein kasar (PK) dan energy (Total Digestible Nutrient,

TDN) masing-masing 24,2% dan 74,7%. Bahkan kandungan gizi lamtoro

lebih baik dibanding dedak padi yang mengandung PK 13% dan TDN

67,9%.

Kesinambungan pengadaan daun lamtoro sebagai pakan sapi

haruslah terjamin sepanjang dibutuhkan. Karena pakan asal lamtoro

sangat digemari ternak baik dalam keadaan segar maupun dalam

keadaan kering atau sudah dijadikan hay, mempunyai kecernaan tinggi,

dan pemberian lamtoro sebagai pakan tunggal pada sapi bali

Page 63: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab 9: Penutup

Lamtoro Sumber Pakan Potensial54

menghasilkan pertumbuhan 0.5 kg/ekor/hari. Hal ini memungkinkan

untuk memproduksi daging bermutu dan bersertifikat dengan nama

sumbawa beef. Daging tersebut dijual dengan harga premium.

Applied Research and Innovation System in Agriculture (ARISA)

melalui pilot projeknya di Kabupaten Sumbawa membantu

pengembangan penanaman lamtoro cv taramba dengan mengikutserta-

kan minimal 1000 orang peternak. Saat ini sudah secara masif

penanaman lamtoro tersebut menyebar ke seluruh Pulau Sumbawa.

Lamtoro cv taramba tidak saja disebarkan di Nusa Tenggara Barat akan

tetapi juga di Nusa Tenggara Timur.

Khusus di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat,

daun lamtoro sudah mulai diperdagangkan dengan harga Rp. 500/kg

segar dan Rp 2000/kg kering. Ini memberi lapangan kerja dan sumber

pendapatan baru bagi petani.

Page 64: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

55

DAFTAR PUSTAKA

Brewbaker, J.L., N. Hedge, E.M. Hutton, R.J. Jones, J.B. Lowry, F. Moog,

and R. Van den Beldt. 1985. Leucaena-Forage Production-and

Use. NFTA Hawaii.

Church, D.C. 1976. Digestive Physiology and Nutrition of Ruminants.

Vol 1. Published by D.C. Church.

Dahlanuddin, Imran, Y.A. Sutaryono, Suhubdy, S.H. Dilaga, U.

Abdullah, dan W. Yasa. 2014a. Survey, Identification and De-

sign (SID) Padang Penggembalaan Doro Ncanga Kabupaten

Dompu Nusa Tenggara Barat. Kerjasama Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan

Fakultas Peternakan Universitas Mataram.

Dahlanuddin, O. Yanuarianto, D.P. Poppi, S.R. McLennon and S.P.

Quigley. 2014b. Live weight gain and Feed Intake of Weaned

Bali Cattle fed Grass and Tree Legumes in West Nusa Tenggara,

Indonesia. Anim, Prod. Sci. 54 (7) pp: 915-921.

Devi, M.VN., Ariharan, VN, and N. Prasad P. 2013. Nutritive Value and

Potential Used of Leucaena leucocephala as Biofuel-A Mini Re-

view. Research journal of Pharmaceutical, Biological, and Chemi-

cal Sciences. Vol 4 (1): 515-521.

Dilaga, S.H., Hasyim, C. Arman, dan Lestari. 2002. Pengembangan Sapi

Hissar di Wilayah Moyo Hilir Sumbawa. Laporan Penelitian

Hibah Bersaing IX/2 Perguruan Tinggi. Ditbinlitabmas Ditjen

Dikti Depdiknas RI.

Page 65: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab x: ????????????????

Lamtoro Sumber Pakan Potensial56

Dilaga, S.H., Santi Nururly, Padusung, dan Imran. 2014. Pemanfaatan

Sumber Daya Alam Lar dan Teknologi Dalam Rangka Penerapan

UUPPLH Untuk Ketahanan Pakan Guna Meningkatkan Produksi

Daging dan Susu Nasional. Prosiding Seminar Nasional Pusat

Studi Lingkungan Hidup ITS. Surabaya, 20 November 2014.

Hal:35-40.

Dilaga, S.H., Imran, Santi Nururly, dan Padusung. 2015a. Pengembangan

Sumber Daya Lar Sapi Sumbawa Guna Meningkatkan Produksi

Daging Dan Susu Nasional (Penelitian Kaji Terap). Prosiding

Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan 7, Fakultas

Peternakan UNPAD. Sumedang 11 November 2015. Hal: 6-10.

Dilaga, S.H., Imran, Santi Nururly, dan Padusung. 2015b. Teknologi

Tepat Guna Mengembangkan Tanaman Pakan di Padang

Penggembalaan Milik Peternak: Membuat Pedok dan Menanam

Hijauan Makanan Ternak. Penerbit Pustaka Reka Cipta,

Bandung.

Dilaga, S.H., Imran, Santi Nururly, dan Padusung. 2016. Penanaman

Lamtoro di Lar Milik Peternak Untuk Pakan Sapi Sumbawa Pasca

Sapih Sebagai Penghasil Daging Dalam Menunjang Pariwisata.

Prosiding Seminar Nasional Saintek ke-3 Universitas Nusa

Cendana, Kupang, 28-29 Oktober 2016. Hal: 245-249.

Ervianto, W.I. 2012. Selamatkan Bumi Melalui Konstruksi Hijau

Perencanaan, Pengadaan, Konstruksi dan Operasi. Penerbit Andi

Yogyakarta.

Frick, H. dan Suskiyanto. 2007. Dasar-dasar Arsitektur Ekologis .

Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Gutteridge, R.C. and H.M. Shelton. 1998. Forage Tree Legumes in Tropi-

cal Agriculture. Published by Tropical Grassland Society of Aus-

tralia Inc.

Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo, dan A.D. Tillman. 2005. Tabel

Komposisi Pakan Untuk Indonesia. Gadjah Mada University

Press. Cetakan Kelima.

Page 66: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab x: ????????????????

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 57

Hungate, R.E. 1966. Rumen and It’s Microbes. Agricultural Experimen-

tal Station, Univ. of California. Acad. Press New York, San

Fransisco, London.

Kamus Pertanian Umum. 2013. Tim Penyusun Kamus PS. Penerbit

Penebar Swadaya, Jakarta.

Kominfo Manggarai Timur 2016. Jejak Operasi Nusa Hijau dan Lamtoro.

Warga Pesisir Utara Manggarai Timur Panen Rupiah. Pos

Kupang, Sabtu 29 Oktober 2016. Halaman 12.

Pamungkas, D., Y.N. Anggraeni, Kusmartono, dan N.H. Krishna. 2008.

Produksi Asam lemak Terbang dan Amonia Rumen Sapi Bali

Pada Imbangan Daun Lamtoro (L.leucocephala) dan Pakan

Lengkap yang Berbeda. Prosiding Seminar Nasional Teknologi

Peternakan dan Veteriner. Hal: 197-204.

Panjaitan, T., M. Fauzan, Dahlanuddin, M.J. Halliday, and H.M. Shelton.

2013. Growth of Bali Bulls Fattened Wit Forage Tree Legumes in

Eastern Indonesia: Leucaena leucocephala in Sumbawa. Proceed-

ing of the 22nd International Grassland Congress. Hal: 601-602.

Richards, S.V., 1981. Conservation and Utiliza-tion of Pasture legumes

in Burma. Reg. Comm. IBPGR for Southeast Asia. News Letter,

FAQ Vol. 5 No. 3.

Ruslin,M.2011.http://ruslin-munir.blogspot.co.id/2011/12/makalah-

tentang-tanaman-lamtoro. html. Kamis, 01 Desember 2011.

(Diakses tanggal 10 September 2016).

Saucedo, G., F.J. Alvarez, N. Jimenez, and A. Arriaga. 1980. Leucaena

Leucocephala as a Supplement for Milk Production on Tropical

Pastures with Dual Purpose Cattle. Trop. Anim. Prod. 5 (1): 38-

42.

Sangkertadi, 2010. Peran Arsitektur Hijau Dalam Mekanisme

PembangunanBersih MelaluiUpaya Pengurangan Emisi Gas

Karbon. Seminar Nasional FTSP-ITN Malang 15 Juli 2010.

Shelton, M. and S. Dalzell. 2007. Production, Economic and Environ-

mental Benefits of Leucaena Pastures. Tropical Grassland Vol.

41: 174-190.

Page 67: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Bab x: ????????????????

Lamtoro Sumber Pakan Potensial58

Supriyadi, M., M.L. Mullik, Y.A. Sutaryono, C.D.C. Varela, L. Coimbra,

P.D. Deus, and Dahlanuddin. 2014. Tree Legume-Maize-Cassava

Integration to Improve Bali Cattle Productivity in Timor-Leste.

Proc. Aust. Soc. Anim. Prod. Vol. 30: 146.

Sutardi, T. 1981. Sapi Perah dan Pemberian Makanannya. Departemen

Ilmu Makanan Ternak IPB.

Widiawati, Y., M.Winugroho, dan P. Mahyudin. 2010. Estimasi Produksi

Gas Metana Dari Rumput dan Tanaman Leguminosa Yang

Diukur Secara In Vitro. Prosiding Seminar Nasional Teknologi

Peternakan dan Veteriner. Hal: 131-136.

Yahya, Y. 2014. Tanaman Lamtoro, Hijauan Pakan untuk Sapi dengan

Tingkat Kecernaan Paling Tinggi. 1. http://

yusranyahya.blogspot.co.id/2014/10/tanaman-lamtoro-hijauan-

pakan-untuk.html. (Diakses tanggal 10 September 2016).

Page 68: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

59

BIOGRAFI PENULIS

Dr. Ir. H. Syamsul Hidayat Dilaga, MS., dilahirkan

di Sumbawa Besar pada tanggal 01 Januari 1960.

Menamatkan Sekolah Dasar di Sumbawa Besar

(1971), SMP di Praya (1974) dan SMPPN 33 di

Mataram (1977). Gelar Sarjana Muda Peternakan

(BSc) dan Sarjana (Ir) diperoleh dari Fakultas

Peternakan Universitas Mataram (Unram) berturut-

turut tahun 1981 dan 1983. Kemudian melanjut-

kan studi ke Fakultas Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, dan mem-

peroleh gelar Magiter Sains (MS,1987), dan Doktor (Dr, 1992) dalam

bidang Ilmu Ternak. Sejak 1985 menjadi Dosen pada Fakultas

Peternakan Unram.

Melakukan study banding ke beberapa universitas di Western Aus-

tralia-Perth (1995), mengikuti Kursus Amdal di Pusat Penelitian

Lingkungan Hidup Unram (1996), Kursus Amdal Kawasan Pesisir dan

Kepulauan di Pusat Studi Lingkungan Hidup Unhas-Ujungpandang

(1997), mengikuti Academic and Institusional Networking di Germany,

Austria, dan Switzerland (1998), study banding ke Belanda dalam rangka

pendirian SMK Perikanan dan Kelautan di Indonesia (1999), dan kursus

Environmental Analysis of Animal Industries di School of Animal Stud-

ies-the University of Queensland, Australia (2002).

Riwayat pekerjaan: Kepala Seksi Seleksi Bibit Ternak dan Hijauan

Makanan Ternak-Proyek IFAD Dinas Peternakan NTB (1983-1984),

Page 69: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Biografi Penulis

Lamtoro Sumber Pakan Potensial60

Ketua Laboratorium Nutrisi Ternak Fakultas Peternakan Unram (1993-

2000), Counterpart Animal Science LPIU-IAEUP Unram (1995-1996),

Ketua Student Advisory Center Unram (1996-1997), Ketua Tim Pen-

damping PPSSPP Dinas Peternakan NTB (1998-2000), Anggota Tim

Pengembangan SMK Pertanian di Indonesia-kerjasama Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan Departeman Pendidikan dan

Kebudayaan RI dengan Pemerintah Belanda (1999-2000), Ketua dan

Anggota Tim Krenova Pemda NTB (2003-2005), Ketua Jurusan Ilmu

Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Unram (2003-2008),

Anggota Komisi Pakan pada Direktorat Jenderal Peternakan dan

Kesehatan Hewan Departemen Pertanian RI (2006-2010), Staf Ahli

Gubernur NTB Bidang Sumberdaya Alam, Lingkungan Hidup, dan

Ketahanan Pangan (2008-2010), Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Provinsi NTB (2010-2012), dan Kepala Badan Lingkungan Hidup

dan Penelitian Provinsi NTB (201-2013).

Buku yang ditulis: Peternakan Sapi Bali (Bumi Aksara, Jakarta 1987),

Nutrisi Mineral Makanan Ternak (Akademika Pressindo, Jakarta 1992),

Beternak Sapi Hissar (Akademika Pressindo, Jakarta 2002), Sapi

Sumbawa Sumber Daya Genetik Ternak Indonesia (Pustaka Reka Cipta,

Bandung 2014), Teknologi Tepat Guna Mengembangkan Tanaman

Pakan di Padang Penggembalaan Milik Peternak: Membuat Pedok dan

Menanam Hijauan Makanan Ternak (Pustaka Reka Cipta, Bandung

2015), dan Revolusi Pangan (Editor, Regional Institut-104, Mataram

2016). Penulis juga aktif mengikuti seminar ditingkat nasional maupun

internasional.

Mendapat tanda jasa/penghargaan: Adhitiya Tridharma Nugraha

dari Mendikbud RI (1995), Satya Lancana Karya Satya 10 tahun (2001)

dan 20 tahun (2009) dari Presiden RI, penghargaan dari Mendiknas RI

sebagai Penyaji Poster Terbaik Seminar Nasional Penelitian Hibah

Bersaing VIII di Jakarta 2003.

Page 70: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Biografi Penulis

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 61

Dr. Ir. Imran, M Si., dilahirkan di Sumbawa Besar

pada tanggal 04 Januari 1962. Menamatkan Sekolah

Dasar di Madrasah Ibtidayah Negeri (1974), SMP

Negeri 1 (1977), SMA NEGERI 1 (1981) semuanya

di Sumbawa Besar. Gelar Sarjana Peternakan (Ir)

diperoleh dari Fakultas Peternakan Universitas

Mataram (Unram) tahun 1985. Gelar Magister Sains

(M.Si) diperoleh dari Fakultas Pasca Sarjana Intitut

Pertanian Bogor pada tahun 1996. Pada tahun 2013

meraih Gelar Doktor di Univeritas Gadjah Mada dalam bidang Ilmu

Ternak. Sejak 1986 menjadi dosen pada Fakultas Peternakan Unram.

Aktif megikuti seminar baik di dalam maupun di luar negaeri. Me-

ngikuti Kursus Pangan dan Gizi di UGM (1988), Short Course on Bio-

chemistry of Ruminant Digestion di Unram (1992), Animal Physiology

Short Course Helt di Unram (1993), Short Course On Academic Net-

working di Undana Kupang (1994), Short Term Training Academic Net-

working of Higher Education di Unsoed Purwokerto (1998), Institutional

Networking Application Workshop di Universitas Mataram (1998),

Kursus Teknik Evaluasi In vitro dan In Sacco Pakan Ruminansia di Unhas

Makassar (2003).

Riwayat pekerjaan: Koordinator Lapangan di Kabupaten Sumbawa

pada Program Aksi Pemberdayaan Masyarakat Tani (1998-1999), dan

Program Peningkatan Penyuluhan Pertanian untuk Pemberdayaan

Masyarakat Tani (1999-2000), Sekretaris Program D3 Fakultas

BIOGRAFI PENULIS

Page 71: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Biografi Penulis

Lamtoro Sumber Pakan Potensial62

Peternakan (2002-2004), Ketua Laboraorium Hijauan dan Menejemen

Padang Penggembalaan Fakultas Peternakan Unram (2005-2006 dan

2014-2016).

Buku yang ditulis: Teknologi Tepat Guna Mengembangkan

Tanaman Pakan di Padang Penggembalaan Milik Peternak: Membuat

Pedok dan Menanam Hijauan Makanan Ternak (Pustaka Reka Cipta

Bandung, 2015), Buku Ajar Ilmu Tanaman Makanan Ternak (Fakultas

Peternakan Unram, 2015)..

Page 72: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Biografi Penulis

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 63

BIOGRAFI PENULIS

Ir. Hj. Santi Nururly,MM. dilahirkan di Jambi, 09

September 1967. Tamat Sekolah Dasar di Samarinda

- Kalimantan Timur (1979), SMP di Jambi (1982),

dan SMA di Pontianak–Kalimantan Barat (1982).

Gelar Sarjana (Ir) diperoleh di Fakultas Peternakan

IPB–Bogor (1989), kemudian melanjutkan studi ke

jenjang S2 pada Program Pascasarjana UI, dan

meraih gelar Magister Manajemen (MM) tahun

1992. Saat ini penulis tercatat sebagai mahasiswa

Program Doktor (S3) Manajemen Sumber Daya Manusia pada Program

Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.

Aktif melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat

seperti Penelitian Prioritas Nasional MP3EI, Program Ipteks bagi

Kreatifitas dan Inovasi Kampus (IbIKK), Program Ipteks bagi Wilayah

(IbW), dan Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM).

Riwayat Pekarjaan: Technical Assistant di PT. Japfa Comfeed Indo-

nesia Cabang Bandar Lampung, Staf pada kantor Konsultan Publik

Drs. Soecipto, Jakarta (1992-1994), Treasury officer pada PT. Nusa Cipta

Rancana Jakarta (1994–1998). Sejak Mei 1999 sampai saat ini tercatat

sebagai Dosen di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mataram. Ketua Laboratorium Komputer Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Mataram (2013-2016).

Page 73: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Biografi Penulis

Lamtoro Sumber Pakan Potensial64

Buku yang ditulis: Teknologi Tepat Guna Mengembangkan

Tanaman Pakan di Padang Penggembalaan Milik Peternak: Membuat

Pedok dan Menanam Hijauan Makanan Ternak (Pustaka Reka Cipta

Bandung, 2015), Buku Ajar Studi Kelayakan Bisnis (Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Unram, 2015)..

Page 74: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Biografi Penulis

Lamtoro Sumber Pakan Potensial 65

Ir. H. PADUSUNG, MP. dilahirkan di Lape-

Sumbawa 15 Maret 1961. Menamatkan Sekolah

Dasar (1974) dan SMP (1977) di Lape, SMAN 1

(1981) di Sumbawa Besar. Gelar Sarjana (Ir)

diperoleh di Fakultas Pertanian Universitas

Mataram (1987), dan gelar Magister Pertanian (MP)

dari Fakultas Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran

Bandung (2000) dalam bidang Ilmu Konservasi dan

Reklamasi Lahan. Sejak 1988 menjadi dosen pada almamaternya di

Fakultas Pertanian Unram Jurusan Ilmu Tanah.

Riwayat pekerjaan: Ketua UPT Green House Fakultas Petanian

Unram (2000-2004), Sekretaris Program Studi Ilmu Tanah (2004-2009),

Ketua Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Unram selama dua

periode (2007-2011 dan 20011-2015). Pada 2010-2012 menjadi Ketua

Badan Kerjsama Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) seluruh Indonesia.

Mulai aktif di Pusat Studi Lingkungan (PSL) Unram tahun 1992

dan mengikuti Kursus AMDAL di Unram (1996), AMDAL B di Unair

(2001), dan Audit Lingkungan di UGM (2014). Banyak melakukan

penelitian, pengabdian, konsultasi publik, dan penyusunan Dokumen

Lingkungan. Penyusunan dokumen lingkungan yang paling sering di-

lakukan adalah penyusunan dokumen AMDAL, UKL-UPL, KLHS,

DPLH, DELH, dan SPPL. Selain itu, menjadi anggota komisi penilai

AMDAL NTB, komisi penilai AMDAL Kabupaten Lombok Barat, dan

Komisi AMDAL Kabupaten Sumbawa.

BIOGRAFI PENULIS

Page 75: LAMTORO SUMBER PAKAN POTENSIAL - largeruminant.orglargeruminant.org/wp-content/uploads/2019/01/LamtoroSumberPakan-2.pdfpeduli terhadap pembangunan peternakan, khususnya sapi. Harapan

Biografi Penulis

Lamtoro Sumber Pakan Potensial66

Buku yang ditulis: Konservasi Tanah dan Air (Mataram University

Press, 2005), Fisika Tanah (Mataram University Press, 2005), Teknologi

Tepat Guna Mengembangkan Tanaman Pakan di Padang

Penggembalaan Milik Peternak: Membuat Pedok dan Menanam Hijauan

Makanan Ternak (Pustaka Reka Cipta Bandung, 2015).

Terdaftar sebagai Anggota Komisi Profesi HITI (Himpunan Ilmu

Tanah Indonesia) dan anggota FAI (Forum AMDAL Indonesia).