4
Langkah-langkah diagnostic 1. Anamnesis tambahan Apakah pasien memang belum mendapat menarche atau sudah pernah tetapi sekarang tidak mendapat haid lagi? Jika yang didaptkan pada pasien bahwa pasien sudah pernah mendapatkan haid tetapi sekarang tidak lagi, kita dapat mencurigai bahwa pasien ini sedang dalam amenorhae yg fisiologi akibat kehamilan, tetapi bila pasien memang belum mendapat haid sampai usia sekarang, kita dapat mencurigai bahwa pasien ini mengalami amenorhae yang patologis . Apakah pasien pernah melakukan hubungan seksual atau tidak? Karna jika pasien pernah melakukan hubungan seksual kemungkinan memang pasien mengalami amenorrhea fisiologis akibat dari kehamilan. Bila belum pernah, kita dapat mencurigai hal lain. Apakah ada riwayat keluarga yang mengalami hal seperti ini? Jika pasien mengatakan bahwa ada riwayat keluarga mengalami hal seperti ini, kita dapat mencurigai pasien ini mengalami constitutional delay of puberty. Apakah ada penyakit berat yang sedang diderita? Misalnya penyakit tuberkulosa, apabila pasien menderita penyakit TB, kemungkinan keadaan yang dialami sekarang dakibatkan karna endometritis tuberkulosa (Kompartemen 1) Apakah ada penggunaan obat-obatan? Karna ada beberapa obat-obatan yang dapat menekan pengeluaran Prolactin Inhibiting Factor yang bisa menyebabkan terjadinya hiperprolatinemia dan hipogonad. Apakah pernah keluar air susu dari payudaranya?

Langkah2 Diagnostik Modul 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

haha

Citation preview

Page 1: Langkah2 Diagnostik Modul 1

Langkah-langkah diagnostic

1. Anamnesis tambahan Apakah pasien memang belum mendapat menarche atau sudah

pernah tetapi sekarang tidak mendapat haid lagi?Jika yang didaptkan pada pasien bahwa pasien sudah pernah mendapatkan haid tetapi sekarang tidak lagi, kita dapat mencurigai bahwa pasien ini sedang dalam amenorhae yg fisiologi akibat kehamilan, tetapi bila pasien memang belum mendapat haid sampai usia sekarang, kita dapat mencurigai bahwa pasien ini mengalami amenorhae yang patologis .

Apakah pasien pernah melakukan hubungan seksual atau tidak?Karna jika pasien pernah melakukan hubungan seksual kemungkinan memang pasien mengalami amenorrhea fisiologis akibat dari kehamilan. Bila belum pernah, kita dapat mencurigai hal lain.

Apakah ada riwayat keluarga yang mengalami hal seperti ini?Jika pasien mengatakan bahwa ada riwayat keluarga mengalami hal seperti ini, kita dapat mencurigai pasien ini mengalami constitutional delay of puberty.

Apakah ada penyakit berat yang sedang diderita?Misalnya penyakit tuberkulosa, apabila pasien menderita penyakit TB, kemungkinan keadaan yang dialami sekarang dakibatkan karna endometritis tuberkulosa (Kompartemen 1)

Apakah ada penggunaan obat-obatan?Karna ada beberapa obat-obatan yang dapat menekan pengeluaran Prolactin Inhibiting Factor yang bisa menyebabkan terjadinya hiperprolatinemia dan hipogonad.

Apakah pernah keluar air susu dari payudaranya?Jika pernah dapat dicurigai terjadinya amenorrhea akibat terjadinya hiperprolatinemia yang menekan pengeluaran FSH dan LH.

Apakah pasien tidak pernah merasakan sakit perut bagian bawah atau disekitar kelamin yang terjadi tiap bulan?Jika pernah, maka dicurigai pasien ini memiliki hymen inperforata.

2. Pemeriksaan fisik Sex sekunder

Untuk melihat apakah pasien ini memiliki tanda-tanda seks sekunder yang lain. Untuk mengira bahwa pasien ini mungkin hanya mengalami ammenorhea primer bila ditemukan tanda-tanda sex sekunder yang lain.

Galaktore (keluarnya air susu)

Page 2: Langkah2 Diagnostik Modul 1

Dalam pemeriksaan fisis ini, jika ditemukan adanya air susu yang keluar bisa dipikirkan bahwa pasien ini mengalami hiperprolaktinemia. Jika tidak maka mungkin bisa karena penyakit lain tidak keluarnya haid.

HymenHal ini diperhatikan pada pasien, karena jika didapatkan hymen inperforata diperkirakan tidak adanya haid pada pasien ini diakibatkan karena tidak bisanya darah haid keluar dari vagina. Sehingga terjadi malinterpretasi bahwa pasien ini belum mendapat haid.

Periksa apakah pasien memiliki lobang vagina atau tidak?Jika tidak memiliki lubang vagina, mungkin pasien mengalami kelainan kongenital sehingga tidak terjadi haid. Kelainannya yaitu agenesis duktus mulleri.

Tinggi Fundus UteriPeriksa jangan sampai anak ini mengalami kehamilan.

3. Pemeriksaan penunjang Kadar TSH, FT4

Ini untuk melihat apakah terjadi hipotiroid yang menyebabkan tidak terjadinya menarche. Jika didapatkan kadar TSH yang meninggi dan FT4 yang menurun atau TSH yang menurun dan FT4 turun pula, maka dicurigai bahwa tidak terjadinya menstruasi bisa diakibatkan adanya hipotiroid.

ProlactinHal ini, jika didapatkan kadar prolactin dalam darah >100 microgram/dl maka dapat dicurigai bahwa pasien ini mengalami amenorrhea akibat terjadi peningkatan kadar prolactin yg menekan pengeluaran FSH dan LH.

Esterogen dan progesteroneHal ini diperiksa, bila didapatkan kadar esterogen dan progesterone yang rendah, dapat dicurigai pasien ini mengalami amenorrhea yang merupakan akibat dari tidak terbentuknya atau sedikit terbentuk hormone esterogen dan progesterone dari follikel ovarium atau tidak terjadinya follikulogenesis di ovarium. (kompartemen I)

USGUntuk menilai apakah ada kehamilan atau tidak, kemudian untuk melihat apakah tidak ada uterus dan adanya testis intraabdominal sehingga dapat dicurigai pasien ini mengalami penyakit Insensitivity Androgen Syndrome.

Pemeriksaan kromosomUntuk menilai adanya mutasi dari pada gen penyandi AMH atau reseptor AMH sehingga dapat dicurigai amenorrhea yg terjadi diakibatkan karena agenesis duktus mulleri. Dan jika pada pemeriksaan kromosom

Page 3: Langkah2 Diagnostik Modul 1

didapatkan karotipe pasien ini merupakan 46XY, maka dicurigai pasien ini mengalami amenore yang diakibatkan oleh sindroma insensitivitas androgen.