Upload
aufa-rahmatika-muswar
View
70
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN
KLORIDA
OLEH :
NAMA : IFANI DWI RIZKI
NO. BP : 1110942009
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : SABTU/ 20 OKTOBER 2012
KELOMPOK : IV (EMPAT)
REKAN KERJA : 1. KHAIRUL HAKIM AS (1110941003)
2. RAHMI HIDAYATI (1110941011)
ASISTEN :
AFDILA ARDON
LABORATORIUM AIR
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
Tujuan pada percobaan ini adalah untuk menentukan kadar klorida dalam sampel
air.
1.2 Metode Percobaan
Metode yang digunakan pada percobaan klorida ini adalah Titrasi Argentometri
cara Mohr.
1.3 Prinsip Percobaan
Klorida dalam suasana netral diendapkan dengan AgNO3 membentuk AgCl.
Kelebihan sedikit Ag+ dengan adanya indikator K2CrO4 akan terbentuk endapan
merah bata pada titik akhir titrasi.
Cl- + Ag+ AgCl
(putih)
CrO42- + 2Ag+ Ag2CrO4
(merah bata)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kondisi Eksisting
Pengambilan sampel pada praktikum klorida ini dilakukan di salah satu rumah
penduduk di Jalan DR. M. Hatta, No. 55, Padang. Dirumah tersebut sumber airnya
berasal dari PDAM. Sampel diambil dari sebuah kran air yang berada dekat
dengan water meter. Secara kasat mata, air terlihat jernih dan tidak berbau. Aliran
air juga lancar. Air yang dijadikan sampel adalah air yang keluar saat kran
pertama dibuka di pagi hari, tetapi beberapa liternya harus dibuang terlebih
dahulu. Jika di lihat disekitar lokasi sampling, tidak begitu banyak rumah yang
mengambil sumber air dari PDAM. Lokasi sampling berada pada latitude
(lintang) -0,9362 dan longitude (bujur) 100,39186.
2.2 Teori
Klorin atau klorida berasal dari bahasa yunani “choloscos” yang berarti hijau
pucat, adalah unsur kimia nomor atom 17 dengan simbol Cl. Gas klorin berwarna
kuning kehijauann (Anonymous A, 2009).
Kata klorida dapat pula merujuk pada senyawa kimia yang satu atau lebih atom
klornya memiiki ikatan kovalen dalam molekul. Ini berarti klorida dapat berupa
senyawa organik maupun anorganik. Contoh paling sederhana dari suatu klorida
anorganik adalah hidrogen klorida (HCl), sedangkan contoh sederhana senyawa
organik (suatu organoklorida) adalah klorometana (CH3Cl), atau sering disebut
metal klorida (Anonymous A, 2009).
Klorida, dalam bentuk ion klorida adalah salah satu anion anorganik yang besar
dalam air dan limbah. Pada air laut, rasa asin diproduksi oleh kadar konsentrasi
klorida yang bervariasi dan tergantung dari komposisinya dalam air. Beberapa air
mengandung 250 mg/l ion Cl-, memungkinkan terdapatnya rasa asin jika
kationnya adalah sodium. Sebaliknya, rasa asin mungkin tidak ditemukan pada air
yang mengandung 1000 mg/l ion Cl- jika kationnya adalah Ca2+ dan Mg2+.
Konsentrasi klorida pada air buangan lebih besar, karena NaCl merupakan
kandungan umum yang tidak dapat diubah melalui sistem pencernaan. Sepanjang
garis pantai, klorida akan ditemukan dalam konsentrasi yang tinggi karena
kebocoran pipa air buangan. Selain itu disebabkan juga oleh proses industri
(Alaerts dkk, 1984).
Beberapa contoh klorida ( Hudzaifa, 2009) :
a) Natrium Klorida (NaCl) dan Magnesium Klorida (MgCl2)
NaCl dan MgCl2 merupakan molekul ionik dan terdiri dari kisi-kisi ion
raksasa pada temperatur kamar. Natrium dan Magnesium klorida larut
dalam air. Reaksi dengan air dikenal dengan nama hidrolisis.
b) Aluminium Klorida (AlCl3)
Elektronegativitas meningkat dalam satu periode sampai pada aluminium
perbedaan elektronegativitas antara aluminium dan klorida tidak cukup
untuk membentuk ikatan ion sederhana. Aluminium klorida padat tidak
menghantarkan listrik pada suhu kamar karena ion-ionnya bergerak bebas.
Klorida juga merupakan salah satu zat desinfektan yang sering di pakai dalam
pengolahan air minum. Zat kimia lain yang juga dapat digunakan adalah ozon
(O3) (Anonymous B, 2009).
Sumber utama klorin dalam industri adalah elektrolisis larutan NaCl. Klorin
digunakan antara lain untuk klorinisasi hidrokarbon untuk bahan baku industri
plastik serta karet sintetik, pembuatan tetraklormetana (CCl4), pembuatan etil
klorida (C2H5Cl) yang digunakan untuk membuat TEL sebagai bahan aditif pada
bensin dan untuk industri berbagai jenis peptisida. Klorin juga digunakan sebagai
bahan desinfektan dalam air minum dan kolam renang. Juga sebagai pemutih pada
industri kertas (pulp) dan tekstil.
Klorin juga digunakan secara meluas dalam pembuatan produk sehari-hari yaitu
(Anonymous A, 2009) :
a) Digunakan sebagai pembunuh bakteri dan mikroba-mikroba bekal air
minum dan kolam renang;
b) Digunakan secara meluas didalam pembuatan kertas, antiseptik, bahan
pewarna makanan, racun serangga, cat lukis, produk-produk petroleum,
plastik, obat-obatan, tekstil, pelarut, dan produk-produk berguna lainnya.
Untuk menentukan atau mengukur jumlah (kadar) klorida dalam air, dapat
digunakan metode berikut ini (Alaerts dkk, 1984) :
1) Mercurie Nitrate Method (Metode AgNo3)
Menentukan banyak sedikitnya kandungan dengan perbandingan Mohr
method (metode Mohr). Pada metode ini, diphenyl carbozone adalah
indikator yang digunakan untuk menunjukkan adanya kelebihan ion Hg2+.
Hg2+ + 2Cl- HgCl2 ( K = 2,6 x 10-15)
2) Mohr Method (Argentomenteri)
Metode ini merupakan metode yang dapat menghasilkan hasil yang lebih
memuaskan daripada metode HgNO3. Metode Mohr ini menggunakan
AgNO3 sebagai zat penitrasi dan menganjurkan menggunakan metode
standar. Dalam proses titrasi ion klorida akan terbentuk klorida dengan
lapisan endapan putih perak.
Ag+ + Cl- AgCl
Indikator yang biasa digunakan untuk menentukan adanya ion Ag+ adalah
potassium chromate. Indikator ini akan mengubah warna putih perak
menjadi endapan merah bata.
2Ag+ + CrO42- Ag2CrO4
Praktikum klorida harus dilakukan dalam suasana netral karena jika pH
terlalu tinggi, maka akan terbentuk endapan AgOH yang selanjutnya akan
terurai menjadi Ag2O sehingga titran terlalu banyak terpakai.
3) Potensiometer
4) Ferrisianida otomatis
5) Penggunaan ion chromatography
Mengingat pentingknya klorida, diperlukan suatu kontrol kualitas terhadap
sediaan farmasi yang mengandung ion klorida agar terjamin efektivitas dan
stabilitasnya (Anonymous C, 2008).
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat
Alat yang digunakan adalah :
1. Gelas ukur 100 ml 1 buah;
2. Gelas ukur 50 ml 1buah;
3. Erlenmeyer 200 ml 2 buah;
4. Buret dan Statip;
5. Spatula;
6. Pipet tetes 1 buah.
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah :
1. Larutan standar NaCl;
2. HNO3 pekat;
3. Larutan K2CrO4 10%;
4. Serbuk ZnO atau MgO;
5. Larutan AgNO3 1/35,45 N.
3.3 Cara Kerja
1. 100 ml sampel air dimasukkan ke dalam erlenmeyer;
2. Dtambahkan 3-5 tetes K2CrO4 10%;
3. Dititrasi dengan larutan AgNO3 1/35,45 N sampai terjadi endapan merah
bata. Banyaknya larutan AgNO3 1/35,45 N yang digunakan dicatat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
Standarisasi Larutan AgNO3
No. Sampel (ml) Volume AgNO3
1. Sampel air 100 ml 1,6 ml
2. NaCl 10 ml 9,2 ml
4.2 Perhitungan
Hasil standarisasi larutan AgNO3 = 9,2 ml
Faktor ketelitian AgNO3 = 1
ml AgNO3
= 10
9,2 ml
= 1,086
Klorida :
AgNO3 yang dibutuhkan untuk menitrasi sampel = 1,6 ml
Klorida = 1000100
× (ml AgNO3 – 0,3 ml) × faktor ketelitian × 1
35,45 N × 35,45
= 1000100
× (1,6 ml – 0,3 ml) × 1,086 × 1
= 14,118 mgl
Jadi, kadar klorida yang terkandung dalam sampel air sebanyak 14,118 mg/l.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil standarisasi larutan
AgNO3 sebanyak 9,2 ml. Berdasarkan hasil standarisasi tersebut diperoleh faktor
ketelitian sebesar 1,086. Setelah dilakukan titrasi terhadap sampel air yang
digunakan, maka diperoleh kadar klorida yang terkandung sebanyak 14,118 mg/l.
Kadar klorida yang terkandung pada sampel air terbilang rendah. Artinya, kadar
klorida pada sampel tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan oleh Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum, bahwa kadar maksimum klorida untuk air
minum adalah 250 mg/l.
Jika dibandingkan dengan kondisi eksisting, sangat wajar jika kadar klorida yang
terkandung kecil karena sampel air berasal dari pipa distribusi air PDAM yang
mengalir ke rumah-rumah penduduk. Hal ini berarti air dapat dikonsumsi oleh
masyarakat.
BAB VPENUTUP
5.1 Kesimpulan
Melalui praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Kadar klorida yang terkandung pada sampel air yang berasal dari distribsi
pipa PDAM adalah 14,118 mg/l;
2. Berdasaran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/Menkes/Per/IV/2010 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum, bahwa kadar maksimum klorida pada air minum adalah 250 mg/l;
3. Air sampel dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari juga baik untuk
dikonsumsi;
4. Kadar klorida yang kecil dapat dikatakan wajar karena sampel air berasal
dari distribusi pipa PDAM ke rumah penduduk.
5.2 Saran
1. Praktikan harus memahami teori, prinsip dan metode yang digunakan
sebelum melakukan praktikum;
2. Gunakan alat dengan benar dan sesuai fungsinya agar memperoleh hasil
yang akurat;
3. Berhati-hati dalam melakukan titrasi;
4. Amati proses titrasi dengan teliti agar pengamatan dalam perubahan warna
dan timbulnya endapan berlangsung dalam waktu yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Alaerts, G dan Sri Simestri Sartika. 1984. Metode Penelitian Air. Surabaya :
Usaha Nasional.
Hudzaifa. 2009. Sifat-sifat Klorida. URL:
http://www.chem-is-try.org/materikimia/kimiaorganik1/unsur-
unsurperiode3/sifat-sifatkloridaunsurperiode3. Tanggal akses: 19
Oktober 2012.
Anonymous A. 2009. Klorida. URL: http://id.wikipedia.org/wiki/klorida. Tanggal
akses: 19 Oktober 2012.
Anonymous B. 2009. Klorin. URL: http://0-fsh.com. Tanggal akses: 19 Oktober
2012.
Anonymous C. 2008. Klorida. URL: http://smk3ae.com. Tanggal akses: 19
Oktober 2012.
DOKUMENTASI
Hari : Jum’at
Tanggal : 19 Oktober 2012
Lokasi : Salah satu rumah warga di Jln. DR. M. Hatta No. 55
Titik Sampling : Latitude : -0,9362
Longitude : 100,39186
Lokasi Sampling
Kelompok IV