lap awal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kkl

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam menjalankan usaha penambangan yang baik dan benar halus dilakukan dengan tingkat keserasian tinggi antara tiap kegiatann penambangan, dan dalam menunjang kegiatan tersebut berajalan dengan baik dan benar maka dibutuhkan fasillitas-fasilitas tambang, agar kegiatan penambangan berjalan baik. Maka diutuhkan perencanaan penambangan, dimana dengan melakukan perencanaan tambang akan dapat diketahui hal-hal apa saja yang akan dilakukan sehingga suatau kegiatan penambangan tepat sasaran dan efektif, dengan cara memanfaatkan sumberdaya seopyimal mungkin, dan dengan cost yang sehemat mungkin/ekonomis.

1.2 Maksud Tujuan1.2.1 MaksudAdapan maksud dari praktikum kali ini adalah mengetahui dan memahami perhitungan cadangan1.2.2 Tujuan Membuat Block dan Strip Membuat Batterblock Membuat Solid Perhitunan Cadangan

BAB IILANDASAN TEORI

2.1Klasifikasi Sumberdaya Batubara Berdasarkan SNISNI (Standar Nasional Indonesia) untuk klasifikasi sumber daya dan cadangan batu bara memiliki kode yaitu SNI 13-6011-1999 yang dikeluarkan Badan Standarisasi Nasional pada tahun 1999. Memiliki sebelas bagian yaitu : 1. Ruang Lingkup 2. Acuan 3. Definisi 4. Istilah dan pengertian 5. Tahap Eksplorasi 6. Tipe endapan batu bara dan kondisi geologi 7. Kelas sumber daya dan cadangan 8. Dasar Klasifikasi 9. Persyaratan 10. Pelaporan 11. Pengujian Klasifikasi berdasarkan SNI adalah upaya pengelompokan sumberdaya dan cadangan batu bara berdasarkan keyakinan geologi dan kelayakan ekonomi. Di dalam SNI, terdapat acuan dalam tahap-tahap eksplorasi sumberdaya batubara. Tahapannya meliputi empat tahap eksplorasi yaitu survei tinjau (Reconnaissance), prospeksi (Prospecting), eksplorasi pendahuluan (Preliminary exploration) dan eksplorasi rinci (Detailed exploration).a. Survei tinjau Mengidentifikasi daerah yang secara geologis mengandung endapan batubara. Kegiatannya : studi geologi regional, penafsiran inderaja, inspeksi lapangan dengan skala 1:100.000 b. Prospeksi Membatasi daerah sebaran endapan batubara Kegiatannya : pemetaan geologi dengan skkala 1 : 50.000, pengukuran stratigrafi, pembuatan paritan dan sumuran, pemboran uji, percontohan, dan analisis c. Eksplorasi pendahuluan Mengetahui gambaran awal 3D endapan batu bara, mencakup tebal, geometri, sebaran, struktur, kuantitas dan kualitas Kegiatan : Pemetaan skala 1:10.000, pemetaan topografi, pemboran, logging geofisika, pencontohan yang lebih lanjut d. Eksplorasi rinci Mengetahui kuantitas dan kualitas dan model 3D secara rinci Kegiatan : pemetaan geologi dan topografi skala 1:2000, pemboran dan pencontohan, logging geofisika, pengkajian geohidrologi dan geoteknik Di dalam SNI, diberikan tipe endapan batu bara dan kondisi geologi. SNI membagi tipe endapan batu bara Indonesia dalam tipe Ombilin, Sumsel, Kaltim dan Bengkulu yang memiliki karakteristik yang khas di masing-masing tipe. Karakteristik yang ditampilkan adalah cerminan dari sejaran sedimentasinya dan proses-proses geologis lainnya. Dalam kondisi geologinya, karakteristik geologi dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu sederhana, moderat dan kompleks.

Tabel 2.1Parameter aspek vs. kondisi geologiParameterKondisi Geologi

SederhanaModeratKompleks

Aspek Sedimentasi

Variasi ketebalan Sedikit bervariasi Bervariasi Sangat bervariasi

Kesinambungan Ribuan meter Ratusan meter Puluhan meter

Percabangan Hampir tidak ada Beberapa Banyak

Aspek Tektonik

Sesar Hampir tidak ada Jarang Rapat

Lipatan Hampir tidak terlipat Terlipat sedang Terlipat kuat

Intrusi Tidak berpengaruh Berpengaruh Sangat berpengaruh

Kemiringan Landai Sedang Curam

Aspek Kualitas

Variasi kualitas Sedikit bervariasi Bervariasi Sangat bervariasi

Dasar Klasifikasi sumber daya dan cadangan dalam SNI berdasarkan pada tingkat keyakinan geologi dan kajian kelayakan. Pengelompokannya mengandung dua aspek yaitu aspek geologi dan aspek ekonomi. 1. Aspek Geologi Sumberdaya terukur harus memiliki tingkat keyakinan yang lebih tinggi daripada sumberdaya tertunjuk dan begitu selanjutnya seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2. Tingkat keyakinan geologi secara kuantitatif dicerminkan oleh jarak informasi yang didapat dari singkapan dan lubang bor 2. Aspek Ekonomi Ketebalan mineral lapisan batubara dapat ditambang dan ketebalan maksimal lapisan pengotor dapat menyebabkan kualitas batubaranya menurun karena kandungan abunya yang meningkat. Itu adalah salah satu unsur yang terkait dalam aspek ekonomi dan perlu diperhatikan dalam penggolongan sumber daya batubara 1. Sumber Daya Hipotektik (Hypothectical Resources) Jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung dari data yang memenuhi tahap penyelidikan survei tinjau 2. Sumber Daya Tereka (Inferred Resources) Jumlah batubara di daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan prospeksi 3. Sumber Daya Tertunjuk (Indicated Resources) Jumlah batubara di daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan eksplorasipendahuluan 4. Sumber Daya Terukur (Measured Resources) Jumlah batubara di daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan eksplorasi rinci 5. Cadangan Terkira (Probable Reserves) Sumber daya batubara tertunjuk dan sebagian sumberdaya terukur, tetapi berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga hasil kajiannya dinyatakan layak 6. Cadangan Terbukti (Proved Reserves)Sumberdaya batubara yang berdasarkan kajian kelayakan semua faktor terkait telah terpenuhi sehingga hasil kajiannya dinyatakan layak Tabel 2.2Klasifikasi Sumber Daya dan Cadangan Batubara StatusHasil KajianTahap Eksplorasi

Survei tinjauProspeksiEksplorasi pendahuluanEksplorasi rinci

Belum LayakSumber Daya Hipotektik (Hypothectical Resources) Sumber Daya Tereka (Inferred Resources) Sumber Daya Tertunjuk (Indicated Resources) Sumber Daya Terukur (Measured Resources)

LayakCadangan Terkira (Probable Reserves) Cadangan Terbukti (Proved Reserves)

5

Persyaratan yang berhubungan dengan aspek geologi adalah jarak titik informasi untuk setiap kondisi geologi dan kelas sumberdayanya. Sedangkan untuk persyaratan yang berhubungan dengan aspek ekonomi adalah persyaratan batas minimal ketebalan batubara yang dapat ditambang untuk batu bara jenis batu bara berenergi rendah (Brown coal) dan batu bara jenis batubara berenergi tinggi (hard coal) akan menunjukkan angka yang berbeda karena kandungan panasnya berbeda (panas merupakan parameter utama kualitas batu-bara). Untuk brown coal, lapisan batu bara minimal 1 meter dan lapisan pengotornya 0,3 meter. Sedangkan untuk hard coal, lapisan batu bara minimal 0,4 meter dan lapisan pengotornya 0,3 meter Tabel 2.3Jarak titik informasi menurut kondisi geologiKondisi GeologiSumberdaya HipotektikSumberdaya TerekaSumberdaya TertunjukSumberdaya Terukur

SederhanaTidak Terbatas1000 < X 1500500 < X 1000X 500

ModeratTidak Terbatas500 < X 1000250 < X 500X 250

KompleksTidak Terbatas200 < X 400100 < X 200X 100

2.2Klasifikasi Sumberdaya Berdasarkan ( JORC )1. Kategori Cadangana. Kategori Cadangan berdasarkan GeologiDiidentifikasi (Mineral) Sumber: badan khusus mineral-bantalan bahan yang lokasi, kuantitas, dan kualitas diketahui dari pengukuran tertentu atau perkiraan dari bukti geologis. Sumber daya diidentifikasi meliputi komponen ekonomi dan subeconomic.: Untuk mencerminkan derajat jaminan geologi, sumber daya diidentifikasi dapat dibagi menjadi kategori berikut: TerukurSumber Daya yang tonase dihitung dari dimensi terungkap dalam singkapan, parit, kerja, dan lubang bor, dan untuk yang kelas dihitung dari hasil sampling rinci. Situs untuk inspeksi, pengambilan sampel, dan pengukuran jarak begitu dekat, dan karakter geologi sangat didefinisikan dengan baik, bahwa ukuran, bentuk, dan kandungan mineral yang mapan. DiindikasikanSumber Daya yang tonase dan kelas dihitung dari informasi yang serupa dengan yang digunakan untuk sumber daya diukur, tetapi situs untuk inspeksi, pengambilan sampel, dan pengukuran jauh terpisah atau sebaliknya kurang memadai spasi. Tingkat jaminan, meskipun lebih rendah dari sumber daya dalam kategori diukur, cukup tinggi untuk mengasumsikan kontinuitas antara titik pengamatan. Menunjukkan: Sebuah istilah kolektif untuk jumlah sumber daya terukur dan terindikasi. Tersirat Sumber Daya yang perkiraan kuantitatif sebagian besar didasarkan pada pengetahuan yang luas dari karakter geologi deposit dan yang ada sedikit, jika ada, contoh atau pengukuran.. Perkiraan didasarkan pada kontinuitas diasumsikan atau pengulangan yang ada bukti geologi. Bukti ini mungkin termasuk perbandingan dengan deposito sejenis.. Tubuh yang benar-benar tersembunyi dapat dimasukkan jika ada bukti geologi tertentu kehadiran mereka. Perkiraan sumber daya tereka harus dinyatakan secara terpisah dan tidak digabungkan dalam total tunggal dengan sumber daya diukur atau ditandai.b. Kategori sumber daya berdasarkan pertimbangan ekonomi. EkonomiIstilah ini menyiratkan bahwa, pada saat penentuan, ekstraksi menguntungkan atau produksi di bawah asumsi investasi didefinisikan telah ditetapkan, analitis menunjukkan, atau diasumsikan dengan kepastian yang memadai. Subeconomic Istilah ini mengacu ke sumber-sumber yang tidak memenuhi kriteria ekonomi, sumber daya subeconomic termasuk kategori paramarginal dan submarginal. Paramarginal Itu bagian dari sumber daya subeconomic yang, pada waktu penentuan, hampir memenuhi kriteria untuk ekonomi. Karakteristik utama dari kategori ini adalah ketidakpastian ekonomi dan / atau kegagalan (meskipun hanya) untuk memenuhi kriteria yang menentukan ekonomiTermasuk sumber daya yang dapat menghasilkan perubahan didalilkan diberikan dalam faktor ekonomi atau Teknologi.

2. Cakupan Kode JORC Dasar-dasar pengaturan laporan JORC a. Transparansi Laporan harus disediakan dengan informasi yang cukup, disajikan secara jelas, terang terangan dan tidak menyesatkan agar pembacanya dapat mengerti. b. Materialitas Laporan mengandung semua informasi yang relevan yang dapat membuat investor dan penasehat professionalnya percaya bahwa tambang tersebut layak untuk ditambang. c. Kompetensi Laporan didasarkan pada pekerjaan yang sesuai dan memenuhi syarat dan didukung oleh orang-orang professional (Competent person) yang telah berpengalaman di bidangnya (dapat melaksanakan tugas sesuai kode etik).3. Pelaporan Umum a. Laporan publik tentang hasil eksplorasi perusahaan, sumber daya mineral atau cadangan bijih harus mencakup deskripsi dari gaya dan sifat mineralisasi. b. Perusahaan harus mengungkapkan informasi apapun yang relevan tentang endapan mineral yang secara material dapat mempengaruhi nilai ekonomi kepada perusahaan. Perusahaan juga harus segera melaporkan perubahan materi apapun dalam pengklasifikasian sumberdaya mineral dan cadangan bijih. b. Perusahaan harus meninjau dan laporan tentang sumberdaya mineral dan cadangan bijih setidaknya setiap tahun. c. Pada kode, jika sesuai, kualitas bisa disetarakan atau digantikan kadar dan volume bisa digantikan tonase. 4. Pelaporan Mengenai Hasil Eksplorasi a. Hasil Eksplorasi meliputi data dan informasi yang merupakan hasil dari tahapan-tahapan eksplorasi. Hasil Eksplorasi memiliki kemungkinan sebagai deklarasi formal awal tentang sumberdaya mineral atau cadangan bijih. b. Laporan umum hasil eksplorasi harus mencakup informasi yang relevan seperti eksplorasi, jenis konteks, dan metode sampling, interval sampling dan metode, lokasi sampel yang relevan, distribusi, dimensi, dan lokasi relatif dari semua tes yang relevan dengan data, metode agregasi data, serta status kepemilikan tanah. c. Contoh hasil eksplorasi adalah hasil sampling singkapan atau outcrop, hasil survey geokimia dan geofisika, dan hasil dari penyadapan assay pada lubang bor. 5. Pelaporan Mengenai Sumberdaya Mineral Sumberdaya Mineral adalah keterdapatannya konsentrasi atau material ekonomis intrinsik di dalam atau pada kerak bumi dalam berbagai bentuk,kualitas, dan kuantitas yang memiliki prospek baik untuk ekstraksi ekonomi yang berkesinambungan. Lokasi, kuantitas, kadar, karakteristik geologi, dan kesinambungan dari suatu sumberdaya mineral dapat diketahui, diperkirakan atau ditafsirkan dari berbagai pengetahuan serta bukti geologi yang spesifik. Sumberdaya mineral diklasifikasikan sesuai dengan tingkat keyakinan geologi ke dalam Sumberdaya Mineral Tersirat (Inferred Mineral Resources), Sumberdaya Mineral Terindikasi (Indicated Mineral Resources), dan Sumberdaya Mineral Terukur (Measured Mineral Resources).a. Sumberdaya Mineral Tersirat (Inferred Mineral Resources) Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, kadar, dan kandungan mineralnya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang rendah. Hal ini disimpulkan dan diasumsikan dari bukti-bukti geologi tetapi kontinuitas geologi dan atau kadar tidak terverifikasi. Hal ini didasarkan pada informasi yang dikumpulkan melalui teknik yang sesuai dari lokasi seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan lubang bor yang mungkin terbatas atau ketidakpastian kualitas. b. Sumberdaya Mineral Terindikasi (Indicated Mineral Resources) Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk, karakteristik, kadar, dan kandungan mineral dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang wajar atau sedang. Hal ini didasarkan atas informasi eksplorasi, sampling, dan pengujian melalui teknik yang tepat dari lokasi seperti singkapan, parit, pit, dan lubang bor. Lokasi berjarak terlalu luas untuk mengetahui kondisi geologi atau kontinuitas kadar, tapi memiliki jarak yang cukup untuk bisa mengasumsikan kekontinuitasan. c. Sumberdaya Mineral Terukur (Measured Mineral Resources) Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk fisik, karakteristik, kadar, dan kandungan mineralnya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Hal ini didasarkan pada eksplorasi rinci dan dapat diandalkan, sampling dan pengujian informasi yang dikumpulkan melalui teknik yang sesuai dari lokasi seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan lubang bor. Lokasi berjarak cukup dekat untuk mengkonfirmasi kontinuitas geologi dan kadar. 6. Pelaporan Mengenai Cadangan Bijih Cadangan Bijih adalah bagian dari Sumberdaya Mineral Terukur dan Terindikasi yang dapat ditambang dan memiliki nilai ekonomi. Meliputi diluting material dan kerugian yang mungkin terjadi ketika material tersebut yang ditambang. Cadangan bijih diklasifikasikan berdasarkan tingkat kepercayaan menjadi Cadangan Bijih mungkin (Probable Ore Reserves) dan Cadangan Bijih terbukti (Proved Ore Reserves). a. Cadangan Bijih mungkin (Probable Ore Reserves) Adalah bagian ekonomis yang dapat ditambang dari Sumberdaya Mineral Terindikasi (Indicated Ore Reserves). Penilaian yang sesuai dan studi telah dilakukan mencakup pertimbangan dan faktor modifikasi (modifying factors) yaitu penambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial, dan kebijakan pemerintahan. Cadangan Bijih mungkin (Probable Ore reserves) ini memiliki tingkat kepercayaan yang lebih rendah dari Cadangan Bijih terbukti (Proved Ore Reserves), tetapi memiliki kualitas yang cukup cukup untuk berfungsi sebagai dasar pemgambilan keputusan dalam pengembangan suatu endapan. b. Cadangan Bijih terbukti (Proved Ore Reserves) Adalah bagian ekonomis yang dapat ditambang dari Sumberdaya Mineral Terukur (Measured Ore Reserves). Penilaian yang sesuai dan studi telah dilakukan mencakup pertimbangan dan faktor modifikasi yaitu pertambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial, dan kebijakan pemerintahan. Cadangan Bijih terbukti (Proved Ore Reserves) memiliki tingkat kepercayaan kategori estimasi cadangan yang tertinggi. Gaya mineralisasi atau faktor lain bisa membuktikan bahwa cadangan bijih tidak ditemukan dalam beberapa endapan. 7. Pelaporan Mineralised Fill, Sisa-sisa, Pilar, Mineralisasi Derajat Rendah, Stok, Dumps, dan Tailing Kode ini berlaku untuk pelaporan semua bahan mineral berpotensi ekonomi. Hal ini dapat mencakup mineralised fill, sisa-sisa, pilar, mineralisasi derajat rendah, stok, dumps dan tailing (sisa-sisa bahan) di mana ada prospek untuk ekstraksi ekonomi dalam kasus sumberdaya mineral, dan di mana ekstraksi cukup dibenarkan dalam kasus cadangan bijih.

2.3Klasifikasi Sumberdaya Menurut USGSSumber daya batubara (Coal Resources) adalah bagian dari endapan batubara yang diharapkan dapat dimanfaatkan. Sumber daya batu bara ini dibagi dalam kelas-kelas sumber daya berdasarkan tingkat keyakinan geologi yang ditentukan secara kualitatif oleh kondisi geologi/tingkat kompleksitas dan secara kuantitatif oleh jarak titik informasi. Sumberdaya ini dapat meningkat menjadi cadangan apabila setelah dilakukan kajian kelayakan dinyatakan layak.Cadangan batubara (Coal Reserves) adalah bagian dari sumber daya batubara yang telah diketahui dimensi, sebaran kuantitas, dan kualitasnya, yang pada saat pengkajian kelayakan dinyatakan layak untuk ditambang.Klasifikasi sumber daya dan cadangan batubara didasarkan pada tingkat keyakinan geologi dan kajian kelayakan. Pengelompokan tersebut mengandung dua aspek, yaitu aspek geologi dan aspek ekonomi.1. Kelas Sumber DayaSumber Daya Batubara Hipotetik (Hypothetical Coal Resource)Sumber daya batu bara hipotetik adalah batu bara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan survei tinjau.Sejumlah kelas sumber daya yang belum ditemukan yang sama dengan cadangan batubara yg diharapkan mungkin ada di daerah atau wilayah batubara yang sama dibawah kondisi geologi atau perluasan dari sumberdaya batubara tereka. Pada umumnya, sumberdaya berada pada daerah dimana titik-titik sampling dan pengukuran serat bukti untuk ketebalan dan keberadaan batubara diambil dari distant outcrops, pertambangan, lubang-lubang galian, serta sumur-sumur. Jika eksplorasi menyatakan bahwa kebenaran dari hipotesis sumberdaya dan mengungkapkan informasi yg cukup tentang kualitasnya, jumlah serta rank, maka mereka akan di klasifikasikan kembali sebagai sumber daya teridentifikasi (identified resources).Sumber Daya Batubara Tereka (inferred Coal Resource)Sumber daya batu bara tereka adalah jumlah batu bara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan prospeksi. Titik pengamatan mempunyai jarak yang cukup jauh sehingga penilaian dari sumber daya tidak dapat diandalkan. Daerah sumber daya ini ditentukan dari proyeksi ketebalan dan tanah penutup, rank, dan kualitas data dari titik pengukuran dan sampling berdasarkan bukti geologi dalam daerah antara 1,2 km 4,8 km. termasuk antrasit dan bituminus dengan ketebalan 35 cm atau lebih, sub bituminus dengan ketebalan 75 cm atau lebih, lignit dengan ketebalan 150 cm atau lebih.Sumber Daya Batubara Tertunjuk (Indicated Coal Resource)Sumber daya batu bara tertunjuk adalah jumlah batu bara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan. Densitas dan kualitas titik pengamatan cukup untuk melakukan penafsiran secara relistik dari ketebalan, kualitas, kedalaman, dan jumlah insitu batubara dan dengan alasan sumber daya yang ditafsir tidak akan mempunyai variasi yang cukup besar jika eksplorasi yang lebih detail dilakukan. Daerah sumber daya ini ditentukan dari proyeksi ketebalan dan tanah penutup, rank, dan kualitas data dari titik pengukuran dan sampling berdasarkan bukti gteologi dalam daerah antara 0,4 km 1,2 km. termasuk antrasit dan bituminus dengan ketebalan 35 cm atau lebih, sib bituminus dengan ketebalan 75 cm atau lebih, lignit dengan ketebalan 150 cm.Sumber Daya Batubara Terukur (Measured Coal Resourced)Sumber daya batu bara terukur adalah jumlah batu bara di daerah peyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syaratsyarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci. Densitas dan kualitas titik pengamatan cukup untuk diandalkan untuk melakukan penafsiran ketebalan batubara, kualitas, kedalaman, dan jumlah batubara insitu. Daerah sumber daya ini ditentukan dari proyeksi ketebalan dan tanah penutup, rank, dan kualitas data dari titik pengukuran dan sampling berdasarkan bukti geologi dalam radius 0,4 km. Termasuk antrasit dan bituminus dengan ketebalan 35 cm atau lebih, sub bituminus dengan ketebalan 75 cm atau lebih, lignit dengan ketebalan 150 cm.2. Penghitungan Sumber DayaAda beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung sumberdaya batubara di daerah penelitian. Pemakaian metode disesuaikan dengan kualitas data, jenis data yang diperoleh, dan kondisi lapangan serta metode penambangan (misalnya sudut penambangan). Karena data yang digunakan dalam penghitungan hanya berupa data singkapan, maka metode yang digunakan untuk penghitungan sumber daya daerah penelitian adalah metode Circular (USGS).

BAB IIIKESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari judul praktikum kali ini bahwa SNIJORC dan USGS merupakan suatu klasifikasi dari sumberdaya dan cadangan yang digunakan dalam industri pertambangan. Namun JORC dan SNI memiliki beberapa perbedaan. Namun perbedaannya terdapat pada penyusunan laporan dan pengoperasiannya.