Lap Konseling

Embed Size (px)

DESCRIPTION

farmasi unsoed

Citation preview

  • 5/26/2018 Lap Konseling

    1/5

    PERUMUSAN MASALAH

    Ny. Ayu, seorang ibu hamil bulan ke 7 mengeluh keputihan, yang disertai gatal-gatal

    didaerah kewanitaan. Ny. Ayu memiliki riwayat penyakit gatal-gatal, tidak pernah menderita

    DM maupun HT. TD 120/100 mmHg. Kepada Apoteker, ibu Ayu mengatakan bahwa memiliki

    alergi terhadap Amoxicillin tapi bu Ayu lupa mengatakan hal tersebut kepada dokter. Ibu Ayu

    datang bersama suaminya.

    Perumusan Masalah :

    1. Bagaimana memberikan KIE yang tepat untuk pasien ibu hamil?2. Bagaimana menyampaikan informasi tentang penyakit keputihan yang diderita

    pasien?

    3. Bagaimana menyampaikan penggantian Amoxicillin yang ternyata pasien memilikiriwayat alergi terhadap obat tersebut dan Dexamethasone yang merupakan obat

    kategori C kepada dokter penulis resep?

    4. Apakah sajakah pemecahan masalah yangi deberikan apoteker mengenai pengobatanyang diterima pasien?

    dr. Amelia Wahyu, Sp.Og

    SIP No. XX/456/D/VII.89/1999

    Rumah : Praktek :

    Jl. Mawar No.301 Jl. Mewangi No.123

    Purwokerto Purwokerto

    Telp.0281-323571 Telp.0281-325768

    Purwokerto, 1 Maret 2014

    R/ Deksametason 0,75mg tab No X

    S 3 dd 1

    R/ Amoxicillin 500mg tab No X

    S 3 dd 1

    R/ Kalk tab No X

    S 1 dd 1

    R/ Metronidazol 500mg tab No XV

    S 1 dd 1

    Pro : Ny. Ayu (25 th)

  • 5/26/2018 Lap Konseling

    2/5

    5. Informasi apa sajakah yang disampaikan ke pada pasien mengenai pengobatan yangditerima?

    6. Informasi dan edukasi apa saja yang diberikan kepada pasien mengenai keputihanyang dialaminya?

    PEMECAHAN MASALAH

    1. Pasien dalam kasus ini merupakan pasien ibu hamil trimester ketiga (7 bulan) yangmemerlukan konseling berbeda pada umumnya. Mengingat kehamilan merupakan suatu

    kondisi yang sangat mempengaruhi keadaan fisik dan psikologis ibu, maka konselor

    harus banyak mendengarkan keluhan klien dan banyak melaksanakan dialog dan sedikit

    menggunakan nasihat (Uripini, 2002).

    Pelayanan Konseling Farmasi untuk Ibu Hamil diharapkan dapat memelihara

    kesinambungan komitmen lintas sektor dan masyarakat dalam upaya mempercepat

    penurunan angka kematian ibu dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak. Hal-

    hal penting dalam konseling untuk Ibu Hamil yaitu :

    Pengkajian Peresepan (Skrining Resep) Pemantauan Penggunaan Obat Pemberian Informasi dan Edukasi (Anonim, 2006).

    2. Menyampaikan informasi mengenai keputihan yang dialami pasien dilakukanmenggunaan bahasa yg sopan dan mudah dipahami oleh pasien agar tidak terjadi kesalah

    pahaman. Dalam menyampaikan informasi jangan samai membuat pasien merasa

    semakin takut dan khawatir terhadap penyakit yang dialaminya. Hal ini bertujuan agar

    pasien tidak stres yang nantinya justru akan mengganggu kondisi psikologis dan

    kehamilannya.

    Menjelaskan bahwa keputihan untuk ibu hamil merupakan hal yang wajar dikarenakan

    perubahan hormonal dan pH vagina pada wanita hamil, serta diberikan penjelasan untuk

    selalu menjaga kebersihan vagina. Selain itu keputihan disebabkan karena pada wanita

    hamil terjadi peningkatan suplai darah ke vagina dan mulut rahim sehingga terjadi

    penebalan dan melunaknya selaput lendir vagina.

    3. Menyampaikan penggantian obat yang aman bagi ibu hamil kepada dokter dilakukandengan bahasa yang halus, sopan namun tegas disertai dengan argumen yang jelas terkait

    alasan penggantian obat dan keuntungan dan keamanan mengenai obat yang diganti

    apabila digunakan oleh ibu hamil. Penggunaan kata dalam menyampaikan argumen juga

  • 5/26/2018 Lap Konseling

    3/5

    harus tepat untuk menghindari adanya kesalahpahaman atau kesan menggurui dokter

    yang menuliskan resep.

    4. Pemecahan masalah yang diberikan apoteker adalah: memberikan pilihan terapi mengenai penggantian obat kategori C yaitu deksametason

    menjadi kategori A/B. Pada kasus ini kami memilih menggunakan obat kategori B

    yaitu CTM.

    Apoteker menjelaskan keuntungan jika pasien memilih obat kategori A/B dimanaresiko pada kandungan sangat minimal, dan keuntungan jika pasien

    menghilangkan obat kategori C dapat menghindari resiko buruk pada kandungan.

    Apoteker memberikan saran untuk mengganti antibiotik dengan antibiotic yang tidakmenimbulkan alergi pada pasien dan tetap aman untuk dikonsumsi untuk ibu

    hamil atau tidak perlu diberikan antibiotic karena di dalam resep sudah terdapat

    antibakteri untuk keputihan. Pada kasus ini kami memilih untuk tidak menggunakan

    antibiotik dan memilih untuk menggunakan obat Neo Gynoxa yang merupakan berisi

    metronidazole dan nystatin.5. Penyampaian mengenai pengobatan yang diterima pasien meliputi nama obat, idikasi

    penggunaan, efek samping, dosis, pemakaian serta penyimpanan.

    a. Neo Gynoxa (Ovula)Indikasi : Terapi infeksi campuran pada vagina yang disebabkan Trichomonas

    vaginalis dan Candida albicans

    Efek Samping: terasa sakit dan agak perih ketika penggunaan

    Dosis : 1x sehari pada malam hari sebelum tidur selama 5 hari

    Penyimpanan: dalam lemari es suhu 5oC

    Langkah-langkah pemakaian ovula:

    Cucilah tangan dengan air dan sabun. Apabila ovula melunak, taruhlah di dalamair dingin atau dimasukkan dalam lemari pendingin selama 30 menit supaya

    mengeras kembali sebelum dibuka bungkusnya.

    Bukalah bungkus ovula. Masukkan ujung lancip vagina kurang lebih sedalam telunjuk anda. Rapatkan kedua kaki untuk beberapa detik. Tetaplah duduk sekitar 5 menit untuk

    mencegah ovula keluar kembali.

    Cucilah kembali tangan dengan sabun untuk membersihkan sisa obat yangmungkin menempel.

    b. CTMIndikasi : kondisi alergi

    Efek Samping: mengantuk

    Dosis : 3x sehari 1 tablet setelah makan

    Penyimpanan: pada suhu ruang

  • 5/26/2018 Lap Konseling

    4/5

    c. KalkIndikasi : Kalsium tambahan pada masa pertumbuhan, masa hamil, menyusui, &

    untuk pertumbuhan tulang & gigi. Juga sebagai antasida.

    Efek Samping: -

    Dosis : 1x sehari 1 tablet setelah makan selama 10 hari

    Penyimpanan: pada suhu ruang

    6. Membrikan informasi dan edukasi kepada ibu hamil terkait penggunaan sabunpermbersih atau sabun sirih untuk membersihkan daerah kewanitaan dan cara pencegahan

    terjadinya keputihan

    - Penggunaan sabun sirih mengganggu pH dan bakteri baik yang terdapat pada organ

    kewanitaan. Secara alamiah dalam setiap vagina (Miss V) terdapat bakteri baik (flora

    normal vagina). Bakteri baik itu berfungsi mengusir kuman yang merugikan. Pemakaian

    sabun vagina berlebihan justru membunuh bakteri baik yang kemudian mempermudah

    kuman masuk ke vagina. Penggunaan sabun pembersih vagina secara berlebihan bisa

    mengurangi keasaman vagina. Dampaknya, kuman jahat hidup subur, jamur salahsatunya. bakteri ini adalah bakteri baik. Bakteri ini juga memiliki peran untuk turut

    menjaga keseimbangan biologis yang ada di sekitar vagina. Selain itu jika pembersih

    berbahan daun sirih ini digunakan dalam waktu lama, semua bakteri di vagina ikut mati

    termasuk bakteri laktobasilus, sehingga ekosistem dalam vagina menjadi terganggu dan

    rentan terhadap infeksi.

    - Menurut Wijayanti (2009:55-56), ada beberapa cara untuk menghindari terjadinya

    keputihan, antara lain :

    a) Personal Hygene yaitu kebersihan pada alat kelamin wanita berarti bersih dari

    kotoran seperti membasuh vagina dengan air hangat, cuci tangan sebelum menyentuh

    vagina.

    b) Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak merusak kestabilan pH di

    sekitar vagina. Salah satunya produk pembersih yang terbuat dari bahan dasar susu.

    Produk seperti ini mampu menjaga keseimbangan pH sekaligus meningkatkan

    pertumbuhan flora normal dan menekan pertumbuhan bakteri yang tidak bersahabat.

    Sabun antiseptic umumnya bersifat keras, sehingga tidak menguntungkan bagi kesehatan

    vagina dalam jangka panjang.

    c) Hindari pemakaian bedak/deodoran vagina yang tujuannya agar vagina harum

    dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel partikel halus yang mudah terselip

    di sanasini dan akhirnya mengundang jamur dan bakteri bersarang di vagina.

    d) Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya basah atau lembab, usahakan

    cepat mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai.

    e) Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti katun.

    Celana dari bahan satin atau bahan sintetik lain membuat suasana di sekitar organ intim

    panas dan lembab.

  • 5/26/2018 Lap Konseling

    5/5

    f) Pakaian luar juga diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan arena pori

    porinya sangat rapat. Pilihlah seperti rok atau celana bahan non jeans agar sirkulasi udara

    di daerah organ intim bergerak leluasa.

    g) Panthyliner sebaiknya digunakan pada saat keputihan banyak saja atau pada

    saat berpergian, dan sebaiknya jangan memilih panthyliner yang berparfum karena dapat

    menimbulkan iritasi kulit.