Upload
mety
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
1/46
1
Skenario 4
Major Depression in the Geriatric Population : a case study
A 68 years old woman admitted herself to the hospital seeking treatment
for depression. The patient present as a thin, frail, and requires assistance to walk
and be seated. Currently she reports depressed mood, anhedonia, decreased
appetite, fatigue, decreased concentration and decreased memory. ccasionaly she
e!perience panic attack, in which she feels e!tremely an!ious and fearful of
dying. "he associates the onset of her depression with the death of her son 1#
years ago. "ince this time, the symtoms of her depression ha$e been $ariable in
intensity, and ha$e for the most part been controlled by ""%&. Two months ago her
husband passed away, and concomitantly her depressi$e symptoms ha$e markedly
increased in intensity. "he now spends most of her day in bed and feels that only
'CT will help her. (ith regards to intelligence, the patient was alert and oriented
to person, place and time, and her long term memory appeared intact.
STEP 1
1; 'CT ) terapi yang dengan menggunakan aliran listrik yang diberikan
secara singkat melalui elektroda yang ditempelkan pada pelipis atau
temporal kepala.
2; Anhedonia ) suatu perasaan yang diwarnai dengan kehilangan minat dan
kesenangan terhadap beberapa atau berbagai akti$itas kehidupan.
STEP 2
1 *agaimana perubahan mental fisiologis pada lansia+
2 Apa saa faktor resiko dan etiologi pada kasus+
3 *agaimana patomekanisme sampai dengan timbulnya geala klinis pada
lansia+
4 -ubungan keadian kematian pada kasus dengan geala yang diderita oleh
pasien+
5 *agaimana penegakan diagnosis dan penatalaksanaan pada lansia+
6 *agaimana prognosa dari depresi pasien+
7 *agaimana pemeriksaan status mental pada geriatri+
8 elainan psikogeriatri apa saa yang dapat teradi pada lansia+
9 Apa saa kondisi/kondisi yang teradi pada masalah geriatri+
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
2/46
0
STEP 3
1; erubahan mental pada lansia secara fisiologis
a;enurunan neurotransmiter
b; enurunan $olume struktur korteks striatal
c; erubahan yang berhubungan dengan belaar, memberi argumen,
mengenang dan kreati$itas
2; 2aktor resiko dan etiologi
a; sikososial
b; *iologi neurotransmiter
c; 3enetik keturunan 4! lebih berisiko
d; olifarmasi
e; Teori psikodinamik, kognitif dan psikoedukatif
3; atomekanisme sampai timbul geala klinis
a; *erhubungan dengan etiologi faktor resiko
b; enghambatan neurotransmiter5 dopamin dan norepinefrin
c; Atrofi otot
4; -ubungan keadian kematian pada kasus dengan geala
a; Adanya rasa kehilangan faktor resiko ketidakseimbangan
neurotransmiter pada lansia
b; 7epresi gangguan mood adanya stessor berat segi psikososial, resiko
kekambuhan, berhubungan neurotransmiter yang turun
5; enegakan diagnosis dan penatalaksanaan
a; enegakan diagnosis 7" &&& re$isi, &C7 1#
b; enatalaksanaan farmakologi lini 1 ""%&, 9onfarmakologi 'CT, home
care, terapi suportifpsikodinamik
6; rognosis depresi
a; riteria baik
b; riteria buruk 7; emeriksaan status mental geriatri
a; 7eskripsi umum
b; enilaian fungsi "', AT, 37"
c; Alam perasaan
d; Alam pikir
8; elainan psikogeriatri
a; arapresi
b; 7emensia
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
3/46
:
c; 3angguan cemas
d; 3angguan somatoform
e; 3angguan tidur
f; 3angguan bipolar
g; "ki;ofrenia
h; 3angguan tidur
i; 3angguan kepribadian dan penyesuaian
j; 3angguan delusional
9; ondisi yang teradi pada masalah geriatri
Abuse penelantaran pada lansia )
a; enyiksaan fisik
b; enyiksaan psikologisc; 'ksploitasi
d; enyiksaan medis
STEP 4
1; erubahan mental pada lansia secara fisiologis
enurut -urlock )
a; *elaar ) rang yang berusia lanut lebih berhati/hati dalam belaar.
b; *erpikir dalam memberi Argumentasi) "ecara umum terdapat penurunan
kecepatan dalam mencapai kesimpulan.
c; reati$itas ) apasitas atau keinginan yang diperlukan untuk berpikir
kreatif bagi orang beruasia lanut cendrung berkurang.
d; &ngatan ) rang berusia lanut pada umunya cendrung lemah dalam
mengingat hal/hal yang baru dipelaari dan sebaliknya ingatan kuat
terhadap hal/hal yang telah lama dipelaari.
e; engingat kembali ) .
f; engenang ) ecendrungan untuk mengingat sesuatu yang teradi pada
masa lalu meningkat semakin taam sealan dengan bertambahnya usia.
g; %asa -umor ) endapat umum yang sudah klise tetapi banyak dipercaya
orang, bahwa orang berusia lanut kehilangan rasa dan keinginannya
terhadap hal/hal yang lucu.
?anut usia merupakan proses alamiah, terus menerus dan
berkesinambungan, dimana dalam keadaan lanut menyebabkan perubahan
anatomi, fisiologis, dan biokimia pada aringan atau organ yang pada
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
4/46
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
5/46
/ 9afsu makan menurun.
edoman diagnostik lainnya adalah 7" &B =7iagnostic and "tatistical
anual of ental 7isorders &B>. 7epresi berat menurut 7" &B ika
ditemukan atau lebih geala/geala berikut di bawah ini, yang teradi
hampir setiap hari selama 0 minggu dan salah satu dari geala tersebut
adalah mood terdepresi atau hilangnya rasa senangminat. 3eala/geala
tersebut adalah)
/ mood depresi hampir sepanang hari
/ hilang minat dan rasa senang secara nyata dalam akti$itas normal
/ berat badan menurun atau bertambah
/ insomnia atau hipersomnia
/ agitasi atau retardasi psikomotorkelelahan atau tidak punya tenaga
/ rasa tidak berharga atau perasaan bersalah berlebihan
/ sulit berkonsentrasi
/ pikiran berulang tentang kematian, percobaanide bunuh diri.
Terapinya antara lain)
a; Terapi fisik )
/ bat =2armakologis> ) Trisiklik, ""%&s ="electi$e "erotonin %e/
uptake &nhibitors>, A&s =onoamine !idase &nhibitors>,
?ithium
/ Terapi elektrokon$ulsif ='CT>
b; Terapi psikologik )
/ sikoterapi interpersonal
/ Terapi kognitif
/ Terapi keluarga
/ enanganan an!ietas =relaksasi>
6; rognosis depresi
a; rognosis baik )
sebelum usia tahun epribadian ekstro$ert dan tempramen yang datar
=Tak berubah/ubah>
b; rognosis buruk )
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
6/46
6
7; emeriksaan status mental geriatri
a; enampilan umum
enampilan umum dapat memberikan gambaran mengenai fungsi
psikologik. enampilan umum meliputi ) enampilan fisik, koordinasi
gerakan, ekspresi muka dan postur tubuh. enampilan fisik meliputi )
cara berpakaian, cara berdandan, perawatan dan kebersihan diri.
b; esadaran
esadaran adalah kemampuan indi$idu untuk mengadakan hubungan
dengan lingkungannya serta dengan diri sendiri =melalui panca indra>.
*ila kesadaran baik =tidak menurun> maka kemampuan orientasi seperti
waktu, tempat dan orang akan baik serta dapat mengolah informasi yang
masuk secara efektif =melalui daya ingat dan pertimbangan>. 7alammenilai tingkat kesadaran perlu dipertimbangkan ) pengaruh medikasi,
gangguan afektif, kondisi patologik
c; 2ungsi afektif
Temuan H temuan pada fungsi afektif seperti tidak serasi, tumpul,
ambi$alen, dll.
3angguan fungsi afektif pada lansia yang sering teradi adalah depresi.
The 3eriatric 7epresion scale =37"> adalah pengukurang yang $alid
dan reliabel untuk menentukan adanya depresi. emakaian 37" dapat
memudahkan klien mengungkapkan sikap dan perasaan yang sulit
diutarakan yang sebetulnya berkaitan dengan depresi.
d; arakteristik bicara
arakteristik bicara meliputi ) pemahaman , artikulasi, eda, kualitas,
kuantitas dan koheren. 2aktor budaya dapat mempengaruhi
karakteristik bicara.
e; rientasi
rientasi meliputi orientasi terhadap tempat, orang dan waktu.
f; erhatian dan konsentrasi
erawat harus mengobser$asi dan mencatat respon yang ditampilkan
oleh lansia pada saat pengkaian , yaitupada saat menawab pertanyaan.
g; enilaian
enilaian merupakan kemampuan menilai suatu situasi secara benar
dengan berbuat sesuai dengan situasi yang ada.
h; emori
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
7/46
E
emori meliputi memori baru, memori angka pendek dan memori
angka panang. 3angguan memori dapat mengidentifikasikan adanya
gangguan intelektual kognitif. The "hort ortable ental "tatus
Iuesionnaire ="I> digunakan untuk mendeteksi tingkat gangguan
intelektual.
i; ersepsi
ersepsi adalah daya mengenal benda, kualitas, hubungan dan
perbedaan melalui proses mengamati, mengetahui dan mengartikan
setelah panca indranya mendapatkan rangsang. ada lansia gangguan
persepsi biasanya berhubungan dengan demensia, depresi dan delirium.
j; &si dan proses pikir
roses pikir dapat dikai pada saat dilakukan wawancara. Temuan H temuan pada proses pikir seperti inkoherensi, asosiasi pikiran longgar,
waham delusi, obsesi dan fobia.
STEP 5
1; engapa ""%& bisa mengontrol geala depresi+
2; Apa saa dan elaskan gangguan psikogeriatri =etiologi, patogenesis, geala
dan penatalaksanaan>+
STEP
*elaar andiri
STEP !
1; '&?&-A9 *AT A9T&7'%'"A9
emilihan enis obat antidepresan bagi pasien usia lanut lebih
meruuk pada profil efek samping obat. Antidepresan generasi lama seperti
golongan trisiklik dan golongan penghambat en;im monoamine oksidase,
meskipun cukup efektif meredakan geala/geala depresi namun
mempunyai profil efek samping yang kurang menguntungkan untuk
digunakan pada pasien geriatri. 'fek samping antikolinergik, hipotensi
ortostatik, serta gangguan konduksi antung, dapat menadi beban
tambahan bagi status fisis pasien geriatri, bahkan dapat memicu
komplikasi medik yang serius. rofil efek samping ini terutama sangat
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
8/46
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
9/46
J
dengan keluhan insomnia dapat dipilihkan preparat antidepresi yang
bersifat sedatif kuat seperti mirta;epin atau trazodone. ""%& dan tianeptin
bersifat non/sedatif dan dikatakan efektif memperbaiki keluhan keluhan
gangguan kognitif pada pseudodemensia. Trazodone baik untuk mereka
dengan keluhan disfungsi seksual, tetapi hati/hati terhadap efek samping
hipotensi ortostatik. =Aru dkk, 0##J>
emberian antidepresi dimulai dengan dosisi rendah, dibaikkan
perlahan/lahan = start low and go slow>. engobatan antidepresi dibedakan
atas tiga fase, yaitu)
1; 2ase akut yang berlangsung antara 6/10 minggu. ada tahap ini dosis
optimal obat untuk memperbaiki geala depresi diharapkan telah tercapai.
2; Tahap kedua disebut sebagai fase lanutan yakni dosis optimal
dipertahankan selama 4 sampai dengan J bulan untuk mencegah teradinya
relaps.
3; Tahap berikutnya disebut sebagai terapi rumatan yang dapat berlangsung
hingga satu tahun atau lebih. Terapi rumatan diberikan terutama untuk
gangguan depresi dengan riwayat episode berulang. *eberapa penelitian
terakhir meneguhkan anuran pemberian obat antidepresi pada pasiengeriatri sampai minimal satu tahun karena terbukti menurunkan resiko
relaps maupun rekurens dibandingkan apabila hanya diberikan sampai 6
bulan. =Aru dkk, 0##J>.
2; 3angguan pada psikogeriatri
1; 3angguan *ipolar
3angguan *ipolar =3*> merupakan gangguan iwa yang bersifat
episodik dan ditandai oleh geala/geala manic, hipomanik, depresi, dan
campuran, biasanya rekuren serta dapat berlangsung seumur hidup. "etiap
episode dipisahkan sekurangnya dua bulan tanpa geala penting mania atau
hipomania. Tetapi pada beberapa indi$idu, geala depresi dan mania dapat
bergantian secara cepat, yang dikenal dengan rapid cycling. 'pisode mania
yang ekstrim dapat menunukkan geala/geala psikotik seperti waham dan
halusinasi="adock, 0#1#>.
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
10/46
1#
ET"#P$T#%"S"#G"
3angguan bipolar disebabkan oleh berbagai macam faktor. "ecara
biologis dikaitkan dengan faktor genetik dan gangguan neurotransmitter diotak. "ecara psikososial dikaitkan dengan pola asuh masa kanak/kanak,
stress yang menyakitkan, stress kehidupan yang berat dan berkepanangan,
dan banyak lagi faktor lainnya.
a; 2aktor 3enetik
enelitian keluarga telah menemukan bahwa kemungkinan
menderita suatu gangguan mood menurun saat deraat hubungan
kekeluargaan melebar. "ebagai contoh, sanak saudara deraat kedua
=sepupu> lebih kecil kemungkinannya dari pada sanak saudara deraat
pertama. enurunan gangguan bipolar uga ditunukkan oleh fakta bahwa
kira/kira # persen pasien gangguan bipolar memiliki sekurangnya satu
orangtua dengan suatu 3angguan mood, paling sering gangguan depresif
berat. Kika satu orangtua menderita gangguan bipolar, terdapat
kemungkinan 0 persen bahwa anaknya menderita suatu 3angguan mood.
Kika kedua orangtua menderita 3angguan bipolar, terdapat kemungkinan
#/E persen anaknya menderita 3angguan mood. ="adock, 0#1#>
*eberapa studi berhasil membuktikan keterkaitan antara
3angguan bipolar dengan kromosom 18 dan 00, namun masih belum
dapat diselidiki lokus mana dari kromosom tersebut yang benar/benar
terlibat. *eberapa diantaranya yang telah diselidiki adalah 4p16, 10q0:/
q04, 18 sentromer, 18q00/q0:, dan 01q00. Lang menarik dari studi
kromosom ini, ternyata penderita sindrom 7own =trisomi 01> beresiko
rendah menderita 3angguan bipolar. ="adock, 0#1#>
"eak ditemukannya beberapa obat yang berhasil meringankan geala bipolar,
peneliti mulai menduga adanya hubungan neurotransmitter dengan 3angguan
bipolar. 9eurotransmitter tersebut adalah dopamine, serotonin, noradrenalin. 3en/
gen yang berhubungan dengan neurotransmitter tersebut pun mulai diteliti seperti
gen yang mengkode monoamine oksidase A =AA>, tirosin hidroksilase,
cathecol/ometiltransferase =CT>, dan serotonin transporter =-TT>. enelitian
terbaru menemukan gen lain yang berhubungan dengan penyakit ini yaitu gen
yang mengekspresi brain derived neurotrophic factor =*792>. *792 adalah
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
11/46
11
neurotropin yang berperan dalam regulasi plastisitas sinaps, neurogenesis, dan
perlindungan neuron otak. *792 diduga ikut terlibat dalam mood. 3en yang
mengatur *792 terletak pada kromosom 11p1:. Terdapat tiga penelitian yang
mencari tahu hubungan antara *792 dengan 3angguan bipolar dan hasilnya
positif. ="adock, 0#1#>b; 2aktor biologis
elainan di otak uga dianggap dapat menadi penyebab penyakit
ini. Terdapat perbedaan gambaran otak antara kelompok sehat dengan
penderita bipolar. elalui pencitraan magnetic resonance imaging =%&>
dan positron-emission tomography ='T>, didapatkan umlah substansia
nigra dan aliran darah yang berkurang pada korteks prefrontal subgenual.
Tak hanya itu, *lumberg dkk dalam Arch Gen sychiatry !""# pun
menemukan $olume yang kecil pada amygdale dan hippocampus. orteks
prefrontal, amygdale, dan hippocampus merupakan bagian dari otak yang
terlibat dalam respon emosi =mood dan afek>.
enelitian lain menunukkan ekspresi oligodendrosit/myelin
berkurang pada otak penderita bipolar. "eperti diketahui, oligodendrosit
menghasilkan membran myelin yang membungkus akson sehingga
mampu mempercepat hantaran konduksi antar saraf. *ila umlah
oligodendrosit berkurang, maka dapat dipastikan komunikasi antar saraf
tidak beralan lancar. ="adock, 0#1#>
c; 2aktor lingkungan
enelitian telah membuktikan faktor lingkungan memegang
peranan penting dalam 3angguan perkembangan bipolar. 2aktor
lingkungan yang sangat berperan pada kehidupan psikososial dari pasiendapat menyebabkan stress yang dipicu oleh faktor lingkungan. "tress
yang menyertai episode pertama dari 3angguan bipolar dapat
menyebabkan perubahan biologik otak yang bertahan lama. erubahan
bertahan lama tersebut dapat menyebabkan perubahan keadaan fungsional
berbagai neurotransmitter dan sistem pemberian signal intraneuronal.
erubahan mungkin termasuk hilangnya neuron dan penurunan besar
dalam kontak sinaptik. -asil akhir perubahan tersebut adalah
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
12/46
10
menyebabkan seseorang berada pada resiko yang lebih tinggi untuk
menderita 3angguan mood selanutnya, bahkan tanpa adanya stressor
eksternal. ="adock, 0#1#>
GE'$&$ (&")"S
Terdapat dua pola geala dasar pada 3angguan bipolar yaitu,
episode depresi dan episode mania. ="adock, 0#1#>
1; 'pisode anik
aling sedikit satu minggu =bisa kurang, bila dirawat> pasien
mengalami mood yang elasi, ekspansif, atau iritabel. asien memiliki,
secara menetap, tiga atau lebih geala berikut =empat atau lebih bila hanya
mood iritabel> yaitu =9&-, 0#1>)
a; 3randiositas atau percaya diri berlebihan
b; *erkurangnya kebutuhan tidur
c; Cepat dan banyaknya pembicaraan
d; ?ompatan gagasan atau pikiran berlomba
e; erhatian mudah teralih
f; eningkatan sosial dan hiperakti$itas psikomotor
g; eningkatnya akti$itas bertuuan =sosial, seksual, pekeraan
dan sekolah>
h; Tindakan/tindakan sembrono =ngebut, boros, in$estasi tanpa
perhitungan yang matang>
3eala yang deraatnya berat dikaitkan dengam penderitaan,
gambaran psikotik, hospitalisasi untuk melindungi pasien dan orang
lain, serta adanya 3angguan fungsi sosial dan pekeraan. asien
hipomania kadang sulit didiagnosa sebab beberapa pasien hipomania
ustru memiliki tingkat kreati$itas dan produkti$itas yang tinggi.
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
13/46
1:
asien hipomania tidak memiliki gambaran psikotik =halusinasi,
waham atau perilaku atau pembicaraan aneh> dan tidak memerlukan
hospitalisasi. =9&-, 0#1>
2; 'pisode -ipomanik
-ipomania ialah deraat yang lebih ringan daripada mania,
yang kelainan suasana perasaan =mood> dan perilakunya terlalu
menetap dan menonol sehingga tidak dapat dimasukkan dalam
siklotimia, namun tidak disertai halusinasi atau waham. Lang ada ialah
peningkatan ringan dari suasana perasaan =mood> yang menetap
=sekurang/kurangnya selama beberapa hari berturut/turut>, peningkatan
enersi dan akti$itas, dan biasanya perasaan seahtera yang mencolok
dan efisiensi baik fisik maupun mental. "ering ada peningkatan
kemampuan untuk bergaul, bercakap, keakraban yang berlebihan,
peningkatan enersi seksual, dan pengurangan kebutuhan tidur5 namun
tidak sampai menurus kepada kekacauan berat dalam pekeraan atau
penolakan oleh masyarakat. ?ebih sering ini bersifat pergaulan sosial
euforik, meskipun kadang/kadang lekas marah, sombong, dan perilaku
yang tidak sopan dan mengesalkan =bualan dan lawakan murah yang
berlebihan>.
onsentrasi dan perhatiannya dapat mengalami hendaya,
sehingga kurang bisa duduk dengan tenang untuk bekera, atau
bersantai dan menikmati hiburan5 tetapi ini tidak dapat mencegah
timbulnya minat dalam usaha dan akti$itas baru, atau sifat yang suka
menghamburkan uang. =9&-, 0#1>
3; Episode Depresi
ada semua tiga $ariasi dari episode depresif khas yang
tercantum di bawah ini ) ringan, sedang, dan berat, indi$idu
biasanya menderita suasana perasaan =mood> yang depresif,
kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya enersi yang
menuu meningkatnya keadaan mudah lelah dan berkurangnya
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
14/46
14
akti$itas. *iasanya ada rasa lelah yang nyata sesudah kera sedikit
saa. 3eala la;im lainnya adalah )
a; onsentrasi dan perhatian berkurang5b; -arga diri dan kepercayaan diri berkurang5
c; 3agasan tentang perasaan bersalah dan tidak berguna =bahkan pada
episode tipe ringan sekali pun>5
d; andangan masa depan yang suram dan pesimistis5
e; 3agasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri5
f; Tidur terganggu5
g; 9afsu makan berkurang =9&-, 0#1>
4; Tipe *a+puran
aling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan
depresi yang teradi secara bersamaan. isalnya, mood tereksitasi =lebih
sering mood disforik>, iritabel, marah, serangan panik, pembicaraan cepat,
agitasi, menangis, ide bunuh diri, insomnia deraat berat, grandiositas,
hiperseksualitas, waham kear dan kadang/kadang bingung. adang/
kadang geala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk
melindungi pasien atau orang lain, dapat disertai gambaran psikotik, dan
mengganggu fungsi personal, social dan pekeraan. =9&-, 0#1>
Siklus *epat
"iklus cepat yaitu bila teradi paling sedikit empat episode H
depresi, hipomania, atau mania H dalam satu tahun. "eseorang dengan
siklus cepat arang mengalami bebas geala dan biasanya terdapat hendaya
berat dalam hubungan interpersonal atau pekeraan. =9&-, 0#1>
Siklus ,ltra *epat
ania, hipomania, dan episode depresi bergantian dengan sangat
cepat dalam beberapa hari. 3eala dan hendaya lebih berat bila
dibandingkan dengan siklotimia dan sangat sulit diatasi. =9&-, 0#1>
Sindro+ Psikotik
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
15/46
1
ada kasus berat, pasien mengalami geala psikotik. 3eala
psikotik yang paling sering yaitu ) =9&-, 0#1>
a; -alusinasi =auditorik, $isual, atau bentuk sensasi lainnya>b; (aham
isalnya, waham kebesaran sering teradi pada episode mania
sedangkan waham nihilistic teradi pada episode depresi. Ada kalanya
simtom psikotik tidak serasi dengan mood . asien dengan gangguan
bipolar sering didiagnosis sebagai ski;ofrenia. Ciri psikotik biasanya
merupakan tanda prognosis yang buruk bagi pasien dengan 3angguan
bipolar. 2aktor berikut ini telah dihubungkan dengan prognosis yang buruk
seperti) durasi episode yang lama, disosiasi temporal antara gangguan
mood dan geala psikotik, dan riwayat penyesuaian social pramorbid yang
buruk. Adanya ciri/ciri psikotik yang memiliki penerapan terapi yang
penting, pasien dengan symptom psikotik hampir selalu memerlukan obat
anti psikotik di samping anti depresan atau anti mania atau mungkin
memerlukan terapi antikon$ulsif untuk mendapatkan perbaikan klinis.
=9&-, 0#1>
D"$G)#S"S
Pe+-a.ian Menurut PPDG' """
%31 Gan..uan $/ek -ipolar
a; 3angguan ini tersifat oleh episode berulang =sekurang/kurangnya dua
episode> dimana afek pasien dan tingkat akti$itasnya elas terganggu, pada
waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi
dan akti$itas =mania atau hipomania>, dan pada waktu lain berupa
penurunan afek disertai pengurangan energi dan akti$itas =depresi>. Lang
khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode.
'pisode manik biasanya mulai dengan tiba/tiba dan berlangsug antara 0
minggu sampai 4/ bulan, episode depresi cenderung berlangsung lebih
lama =rata/rata sekitar 6 bulan> meskipun arang melebihi 1 tahun kecuali
pada orang usia lanut. edua macam episode itu seringkali teradi setelah
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
16/46
16
peristiwa hidup yang penuh stress atau trauma mental lainnya =adanya
stress tidak esensial untuk penegakan diagnosis>.
b; Termasuk) gangguan atau psikosis manik/depresif
c; Tidak termasuk) 3angguan bipolar, episode manic tunggal =2:#>
%310 Gan..uan $/ekti/ ipolar Episode (linik ipo+anik
a; 'pisode yang sekarang harus memenuhi criteria untuk hipomania =2:#>5
dan
b; -arus ada sekurang/kurangnya satu episode afektif lain =hipomanik,
manik , depresif, atau campuran> di masa lampau.
%3101 Gan..uan a/ekti/ ipolar Episode kini Manik Tanpa Gejala
Psikotik
a; 'pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa geala
psikotik =2:#.1>5 dan
b; -arus ada sekurang/kurangnya satu episode afektif lain =hipomanik,
manik, depresif, atau campuran> di masa lampau.
%3102 Gan..uan $/ekti/ ipolar Episode (ini Manik den.an .ejala
psikotik
a; 'pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan
geala psikotik =2:#.0>5 dan
b; -arus ada sekurang/kurangnya satu episode afektif lain =hipomanik,
manik, depresif atau campuran> di masa lampau
%3103 Gan..uan $/ekti/ ipolar Episode (ini Depresi/ in.an atau
Sedan.
a; 'pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi
ringan =2:0.#> atau pun sedang =2:0.1>5 dan
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
17/46
1E
b; -arus ada sekurang/kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik,
atau campuran di masa lampau
%3104 .an..uan a/ekti/ -ipolar episode kini depresi/ -erat tanpa.ejala psikotik
a; 'pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif
berat tanpa geala psikotik =2:0.0>5 dan
b; -arus ada sekurang/kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik,
atau campuran di masa lampau
%3105 Gan..uan $/ekti/ ipolar Episode (ini Depresi/ erat den.an
Gejala Psikotik
a; 'pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif
berat dengan geala psikotik =2:0.:>5dan
b; -arus ada sekurang/kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik,
atau campuran dimasa lampau
%310 Gan..uan $/ekti/ ipolar *a+puran
a; 'pisode yang sekarang menunukkan geala/geala manik, hipomanik, dan
depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat =geala
maniahipomania dan depresif yang sama/sama mencolok selama masa
terbesar dari episode penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung
sekurang/kurangnya 0 minggu>5 dan
b; -arus ada sekurang/kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik,atau campuran di masa lampau
%310! Gan..uan $/ekti/ ipolar kini dala+ e+isi
a; "ekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa
bulan terakhir ini, tetapi pernah mengalami sekurang/kurangnya satu
episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau dan
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
18/46
18
ditambah sekurang/kurangnya satu episode afektif lain =hipomanik, manik,
depresif atau campuran>
%3106 Gan..uan $/ekti/ ipolar &ainnya
%3107 Gan..uan $/ekti/ ipolar 8TT
Penatalaksanaan ipolar pada &ansia
emakaian ?ithium pada pasien lanut usia adalah lebih berbahaya
dibandingkan pemakaiannya pada pasien muda karena sering adanya
morbiditas yang berhubungan dengan usia dan perubahan fisiologis pada
atung, tiroid, dan ginal. ?ithium diekskresikan oleh ginal, dan penurunanklirens ginal dan penyakit ginal dapat meningkatkan toksisitas. 7iuretik
thia;ide menurunkan kliren ginal terhaap lithium, sebagai akibatnya,
pemakaian bersama medikasi tersebut mengharuskan penyesuaian dosis
lithium. edikasi lain dapat uga mengganggu klirens lithium. ?ithium
mungkin menyebabkan efek sistem saraf pusat dimana lanut usia
mungkin cukup peka. arena faktor/faktor tersebut, monitoring kadar
lithium dalam serum yang sering adalah dianurkan pada lanut usia. 7i
samping itu, pemeriksaan antung, ginal, dan tiroid adalah penting
sebelum memulai terapi ="adock, 0#1#>.
Ta-el 1010 Dosis Geriatrik #-at yan. Serin. Di.unakan untuk
Men.o-ati Gan..uan ipolar " 9Sadock 210
elas 9ama 3enerik %entang dosis
3eriatri =mg
sehari>
3aram ?ithium ?ithium Carbonate E/J##
Antikon$ulsan Carbama;epine 0##/1.0##
Balproate 0#/1.###
2; 3angguan ood =7epresi>
3angguan depresi adalah enis enis penyakit gangguan iwa yang
sering teradi di masyarakat. re$alensi gangguan depresi di &ndonesia ada
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
19/46
1J
sebanyak 11,6#M dari umlah penduduk di &ndonesia sekitar 04.E#8.###
iwa =7epsos, 0#10> dan # persen teradi pada usia 0# H # tahun
=7epkes, 0##E>. erempuan dua kali lipat beresiko mengalami depresi
dibandingkan laki H laki, hal ini diperkirakan adanya perbedaan hormon,
pengaruh melahirkan, dan perbedaan stresor psikososial =&smail dan "iste,
0#1#>. 7i Amerika menurut hasil sur$ey The $ational %omorbidity &urvey
'eplication 16,0 persen penduduk Amerika mengalami depresi selama
hidupnya, dan selama 10 bulan terakhir lebih dari 6,6 persen dari mereka
mengalami depresi =Teter et al.,0##E>. enurut (orld )ealth
*rganization =(->, gangguan depresi menempati urutan ke empat
penyakit di dunia. ada tahun 0#0# diperkirakan depresi akan menempati
urutan ke dua untuk beban global penyakit tidak menular =2adilah, 0#11>.enurut data *adan esehatan 7unia meningkatnya depresi yang tidak
dapat dikendalikan dapat menyebabkan banyak orang untuk bunuh diri
karena tidak mampu menghadapi beban hidup. 7an untuk mereka yang
masih mampu bertahan hidup, akan mengalami keterbelakangan mental
= 7epsos, 0#10>.
7i &ndonesia gambaran besarnya masalah kesehatan iwa, baik
anak/anak maupun dewasa, dapat dilihat dari "ur$ey esehatan %umah
Tangga ="%T > tahun 1JJ yang dilakukan oleh *adan ?itbangkes
7epkes %& dengan menggunakan sampel susenas H *" = *adan usat
"tatistik > terhadap 6.664 rumah tangga. Temuannya menunukkan bahwa
pre$alensi gangguan iwa per 1### anggota rumah tangga adalah 14#
orang menderita gangguan mental emosional. re$alensi diatas 1## per
1### anggota rumah tangga dianggap sebagai masalah kesehatan
masyarakat yang penting = priority public health problem+ =7epkes, 0##E>.
7ari penelitian ?ukluiyyati =0##J>, tentang pola pengobatan pasien
depresi di %" Kiwa 7r. "oearwadi ro$insi Kawa Tengah tahun 0##J
didapatkan # kasus depresi, dari analisis yang telah dilakukan ditemukan
pasien yang tepat obat 8J,4EM, pasien yang tepat dosis 66,6EM.
Antidepresan yang banyak digunakan adalah golongan ""%& yaitu
fluoksetin sebesar 8, J6M.
-asil sur$ey awal yang dilakukan di %umah "akit Kiwa 7aerah
7aerah "urakarta selama tahun 0#11/0#10.
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
20/46
0#
7ari uraian di atas, cukup tingginya angka keadian depresi di %"K
7aerah "urakarta sehingga memoti$asi penelitian untuk melakukan
penelitian tentang e$aluasi ketepatan penggunaan antidepresan pada pasien
depresi di %"K 7aerah "urakarta tahun 0#11/0#10.
De/inisi
7epresi merupakan bentuk gangguan iwa pada alam perasaan
=afektif, mood > yang biasa ditandai dengan kemurungan, kesedihan,
kelesua, kehilangan gairah hidup, tidak ada semangat, merasa tidak
berdaya, perasaan bersalah, tidak berguna, dan putus asa =Losep, 0##E>.
ekanisme teradinya yaitu, depresi berkaitan dengan kadar
nurotransmitter terutama norepinefrin dan serotonin di dalam otak. adar norepinefrin dan serotonin yang rendah dapat menyebabkan depresi
=rayitno, 0##8>. %eseptor serotonin atau /-ydro!ytriptamine =/-T>
merupakan senyawa neurotransmitter monoamine yang terlibat pada
penyakit depresi. "erotonin di otak disekresikan oleh raphe nuclei di
batang otak. "erotonin disintesis oleh perkusornya yaitu triptofan dengan
dibantu en;im triptofan hidroksilase dan asam amino aromatic
dekarboksilase, serotonin yang terbentuk kemudian disimpan di dalam
monoamine $esikuler, selanutnya ika ada picuan serotonin akan terlepas
menuu celah sinaptik. "erotonin yang terlepas akan mengalami berdifusi
menauh dari sinaptik, dimetabolisir oleh A, mengakti$asi reseptor
presinaptik, mengakti$asi reseptor post/sinaptik dan mengalami re/uptake
dengan bantuan transporter serotonin presinaptik = &kawati, 0##8>.
*erbagai gambaran klinis gangguan depresi yakni gangguan
episode depresi, gangguan distimia, gangguan depresi mayor dan
gangguan depresi unipolar serta bipolar = 7epkes, 0##E>. 7epresi mayor
dan distimia atau minor merupakan sindrom depresi murni, sedangkan
gangguan bipolar dan gangguan siklotimik merupakan tanda depresi yang
diasosiasikan dengan mania = otter dan -ollister, 0##0>
(lasi/ikasi Depresi
3angguan distimia adalah gangguan perasaan depresi yang ditandai
dengan geala kronis = kurang lebih 0 tahun > dan berada pada tingkat
keparahan yang ringan, tetapi uga dapat menghambat fungsi normal
dengan baik =9&-,0#11>. 3eala distimia yang biasa muncul seperti
menurun atau meningkatnya nafsu makan, sulit untuk berkonsentrasi,
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
21/46
01
perasaan mudah putus asa, mudah lelah, gangguan tidur seperti insomnia
dan hipersomnia. rang dengan gangguan distimia mungkin pernah
mengalami episode depresi berat selama hidupnya =Barcorolis et al ,
0##6>. 3anguan depresi mayor = gangguan unipolar > adalah gangguan
yang teradi satu atau lebih episode depresi. 3angguan depresi mayor
teradi tanpa ada riwayat episode manik atau hipomanik alami = 9e$id
dkk, 0##: >. 3angguan depresi mayor ditandai dengan beberapa gangguan
yang seperti gangguan tidur, makan, belaar, dan gangguan untuk
menikmati kesenangan = 9&-, 0#11 >. 3angguan depresi bipolar, sering
disebut depresi manik = "onne dan *rady, 0##0> adalah gangguan yang
melibatkan suasana hati yang ekstrim =berupa euphoria>. 3angguan
tersebut dapat dipicu oleh stess dan tekanan dari kehidupan sehari H hari, peristiwa traumatis, trauma fisik cedera kepala =2isher, 0##6 >. 3angguan
bipolar merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, dan
sering kali tidak terdiagnosis dan tidak diobati untuk angka panang
= "onne dan *rady, 0##0>
Etiolo.i dan Pato/isiolo.i Depresi
'tiologi gangguan depresi sangat komplek dan melibatkan banyak
faktor, seperti faktor sosial, perkembangan iwa dan bilogis, sehigga untuk
menalaskannya tidak dapat dielaskan dari satu macam faktor. 2aktor H
faktor yang terlibat bias muncul secara bersama H sama tetapi uga bias
sendiri H sendiri =Teter et al.,0##E>. 7ilaporkan, pasien dengan gangguan
mood mengalami kelainan di metabolit amin biogenik, seperti asam /
hydro!yindoleacetic =/-&AA>, asam homo$anilic =-BA>, dan :/metho!y/
4hydro!yphenil/glycol =-3> di dalam darah, urin dan cairan
serebrospinal ="iste dan &smail, 0#1# >. atofisiologi depresi dielaskan
dalam beberapa hipotesis. Amina biogenik merupakan hipotesis yang
menyatakan, depresi disebabkan menurunnya atau berkurangnya umlah
neurotransmitter norepinefrin =9'>, serotonin = H -T > dan dopamine
=7A> dalam otak = "ukandar dkk., 0##J >.
-ipotesis sensiti$itas reseptor yaitu perubahan patologis pada
reseptor yang dikarenakan terlalu kecilnya stimulasi oleh monoamine
dapat menyebabkan depresi. -ipotesis desregulasi, tidak beraturannya
neurotransmitter sehingga teradi gangguan depresi dan psikiatrik. 7alam
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
22/46
00
teori ini ditekankan pada kegagalan hemeostatik sistem neurotransmitter,
bukan pada penurunan atau peningkatan absolute akti$itas
neurotransmitter = Teter et al.,0##E >.
Gejala (linis
3eala depresi pada setiap orang berbeda H beda, hal ini tergantung
pada berat atau ringannya geala =7epkes, 0##E>. 3eala yang ditemui
pada pasien depresi yaitu geala emosional, geala fisik, geala intelektual
atau kognitif dan gangguan psikomotor. 3eala emosi ditandai dengan
berkurangnya kemauan untuk menikmati kesenangan, kehilangan minat,
kegiatan, hobi yang biasa dikerakan, tampak sedih, pesimis, tidak ada rasa
percaya diri, merasa tidak berharga, perasaan cemas yang berlebihan,merasa bersalah yang tidak realistis, dan berhalusinasi =Teter et al.,0##E>.
3eala fisik yang biasa muncul adalah kelelahan, nyeri =terutama sakit
kepala>, gangguan tidur =sulit tidur, terbangun di malam hari>, ganguan
nafsu makan, keluhan pada sistem pencernaan, keluhan pada sistem
kardio$askular =terutama palpitasi> dan hilangnya gairah seksual =Teter et
al.,0##E>. 3eala intelektual atau kognitif, meliputi) penurunan
kemampuan untuk berkonsentrasi, ingatan yang lemah terhadap keadian
yang baru teradi, kebingungan dan ketidakyakinan. 3eala psikomotorik
yang biasanya muncul yaitu, retardasi psikomotorik =perlambatan gerakan
fisik, proses berpikir, dan bicara> atau agitasi psikomotor ="ukandar dkk.,
0##8>.
Penatalaksaan
Tuuan terapi depresi adalah untuk mengurangi geala depresi akut,
meminimalkan efek samping, memastikan kepatuhan pengobatan,
membantu pengembalian ketingkat fungsi sebelum depresi, dan mencegah
episode lebih lanut ="ukandar dkk., 0##8>. *anyaknya enis terapi
pengobatan, keefekti$itan pengobatan uga akan berbeda H beda antara
orang yang satu dengan orang yang lain. sikater biasanya memberikan
medikasi dengan menggunakan antidepresan untuk menyeimbangkan
kimiawi otak penderita.Terapi yang digunakan untuk pasien dipengaruhi
oleh hasil e$aluasi riwayat kesehatan serta mental pasien =7epkes, 0##E>.
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
23/46
0:
a; 2ase akut, fase ini berlangsung 6 sampai 1# minggu. pada fase ini
bertuuan untuk mencapai masa remisi = tidak ada geala >.
b; 2ase lanutan, fase ini berlangsung selama 4 sampai J bulan setelah
mencapai remisi. pada fase ini bertuuan untuk menghilangkan geala
sisa atau mencegah kekambuhan kembali.
c; 2ase pemeliharaan, fase ini berlangsung 10 sampai :6 bulan. ada fase
ini tuuannya untuk mencegah kekambuhan kembali.
Terapi non /ar+akolo.i
1; sikoterapi
sikoterapi adalah terapi pengembangan yang digunakan untuk
menghilangkan atau mengurangi keluhan H keluhan serta mencegahkambuhnya gangguan pola perilaku maladatif =7epkes, 0##E>. Teknik
psikoterapi tersusun seperti teori terapi tingkah laku, terapi interpersonal,
dan terapi untuk pemecahan sebuah masalah. 7alam fase akut terapi
efektif dan dapat menunda teradinya kekambuhan selama menalani terapi
lanutan pada depresi ringan atau sedang. asien dengan menderita depresi
mayor parah dan atau dengan psikotik tidak direkomendasikan untuk
menggunakan psikoterapi. sikoterapi merupakan terapi pilihan utama
utuk pasien dengan menderita depresi ringan atau sedang =Teter et
al.,0##E>
2; lectro %onvulsive Therapy ='CT>
lectro %onvulsive Therapy adalah terapi dengan mengalirkan arus
listrik ke otak =7epkes, 0##E>. Terapi menggunakan 'CT biasa digunakan
untuk kasus depresi berat yang mempunyai resiko untuk bunuh diri
=7epkes, 0##E>. 'CT uga diindikasikan untuk pasien depresi yang tidak
merespon terhadap obat antidepresan =?isanby, 0##E>. Terapi 'CT terdiri
dari 6 H 10 treatment dan tergantung dengan tingkat keparahan pasien.
Terapi ini dilakukan 0 atau : kali seminggu, dan sebaiknya terapi 'CT
dilakukan oleh psikiater yang berpengalaman =ann. 0##>.
lectro %onvulsive Therapy akan kontraindikasi pada pasien yang
menderita epilepsi, T*C miller, gangguan infark antung, dan tekanan
tinggi intra karsial =7epkes,0##E>.
Terapi %ar+akolo.i
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
24/46
04
Antidepresan adalah obat yang dapat digunakan untuk
memperbaiki perasaan =mood > yaitu dengan meringankan atau
menghilangkan geala keadaan murung yang disebabkan oleh keadaan
sosialHekonomi, penyakit atau obatHobatan =Tay N %aharda, 0##E>.
Antidepresan adalah obat yang digunakan untuk mengobati kondisi serius
yang dikarenakan depresi berat. adar 9T =nontransmiter> terutama 9'
=norepinefrin> dan serotonin dalam otak sangat berpengaruh terhadap
depresi dan gangguan "". %endahnya kadar 9' dan serotonin di dalam
otak inilah yang menyebabkan gangguan depresi, dan apabila kadarnya
terlalu tinggi menyebabkan mania. leh karena itu antideresan adalah obat
yang mampu meningkatkan kadar 9' dan serotonin di dalam otak
=rayitno,0##8>. &elective &erotonin 'euptake nhibitor =""%&> merupakanobat terbaru dengan batas keamanan yang lebar dan memiliki spektrum
efek samping obat yang berbedaHbeda. ""%& diduga dapat meningkatkan
serotonin ekstraseluler yang semula mengaktifkan autoreseptor, akti$itas
penghambat pelepasan serotonin dan menurunkan serotonin ekstraseluler
ke kadar sebelumnya. .
Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI).
S elective &erotonin 'euptake nhibitor adalah obat antidepresan
yang mekanisme keranya menghambat pengambilan serotonin yang telah
disekresikan dalam sinap =gap antar neuron>, sehingga kadar serotonin
dalam otak meningkat. eningkatan kadar serotonin dalam sinap diyakini
bermanfaat sebagai antidepresan =rayitno, 0##8>. ""%& memiliki efikasi
yang setara dengan antidepresan trisiklik pada penderita depresi mayor
=ann, 0##>. ada pasien depresi yang tidak merespon antidepresan
trisiklik =TCA> dapat diberikan ""%& = ac3ill$ray et al., 0##:>.
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
25/46
0
dibandingkan dengan anidepresan golongan ""%& yang lain, sehingga
fluo!etine dapat digunakan satu kali sehari =ann, 0##>. 'fek samping
yang ditimbulkan Antidepresan ""%& yaitu geala gastrointestinal =mual,
muntah, dan diare>, disfungsi se!sual pada pria dan wanita, pusing, dan
gangguan tidur. 'fek samping ini hanya bersifat sementara =Teter et al.,
0##E>.
$ntidepresan Trisiklik 9T*$
Antidepresan trisiklik =TCA> merupakan antidepresan yang
mekanisme keranya menghambat pengambilan kembali amin biogenik
seperti norepinerin =9'>, "erotonin = H -T> dan dopamin didalam otak,
karena menghambat ambilan kembali neurotransmitter yang tidak
selektif,sehingga menyebabkan efek samping yang besar =rayitno, 0##8>.Antidperesan trisiklik efektif dalam mengobati depresi tetapi tidak lagi
digunakan sebagai obat lini pertama, karena efek sampingnya dan efek
kardiotoksik pada pasien yang o$erdosis TCA =. 'fek
samping yang sering ditimbulkan TCA yaitu efek kolinergik seperti mulut
kering, sembelit, penglihatan kabur, pusing, takikardi, ingatan menurun,
dan retensi urin. bat H obat yang termasuk golongan TCA antara lain
Amitripilin, Clomipramine, 7o!epin, &mipramine, 7esipiramine,
9ortriptyline =Teter et al., 0##E>.
Serotonin /Norepinephrin Reuptake Inhibitor (SNRI)
Antidepresan golongan &erotonin $orepinephrin 'euptake
nhibitor /&$'+ mekanisme keranya mengeblok monoamin dengan lebih
selektif daripada antidepresan trisiklik, serta tidak menimbulkan efek yang
tidak ditimbulkan antidepresan trisiklik = ann, 0##>. Antidepresan
golongan "9%& memiliki aksi ganda dan efikasi yang lebih baik
dibandingkan dengan ""%& dan TCA dalam mengatasi remisi pada depresi
parah = "thal, 0##0>. bat yang termasuk golongan "9%& yaitu
Benlafa!ine dan 7ulo!etine. 'fek samping yang biasa muncul pada obat
Benlafa!ine yaitu mual, disfungsi se!ual. 'fek samping yang muncul dari
7ulo!etine yaitu mual, mulut kering, konstipasi, dan insomnia =Teter et
al., 0##E>.
3; Gan..uan so+ato/or+
3angguan somatoform berasal dari kata OsomaP berarti tubuh.
erupakan kelompok gangguan yang meliputi simptoms fisik yang tidak
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
26/46
06
ditemukan penelasan secara medis. 3eala gangguan ini adalah gangguan
fisik yang tampak seperti disebabkan adanya kelainan fisik tetapi
sebenarnya kelainan tersebut tidak ada. rang yang mengalami gangguan
ini mengeluhkan simtom/simtom fisik yang mengindikasikan kerusakan
fisik=disfungsi> sehingga menyebabkan penderita stres emosional baik
dalam kehidupan sosial maupun pekeraan. "imtom/simtom fisik
gangguan somatoform ini diduga terkait dengan faktor/faktor psikologis,
diperkirakan kecemasan, sehingga diasumsikan memiliki penyebab
psikologis.
3angguan somatoform dan disosiatif, berkaitan dengan gangguan
kecemasan. ada gangguan somatoform, indi$idu mengeluhkan geala/
geala gangguan fisik, yang terkadang berlebihan, tetapi pada dasarnya
tidak terdapat gangguan fisiologis. ada gangguan disosiatif, indi$idu
mengalami gangguan kesadaran, ingatan, dan identitas. unculnya kedua
gangguan ini biasanya berkaitan dengan beberapa pengalaman yang tidak
menyenangkan, dan terkadang gangguan ini muncul secara bersamaan.
=2ausiah, 2itri N Kulianti (. 0##E>
3angguan somatisasi telah dikenal seak aman esir kuno. 9ama
awal untuk gangguan somatisasi adalah histeria, suatu keadaan yang
secara tidak tepat diperkirakan hanya mengenai wanita, =kata O-isteriaP di
dapatkan dari kata bahasa Lunani untuk rahim, )ystera>. ada abad ke/1E
Thomas "yndenham menemukan bahwa faktor psikologis yang
dinamakannya penderitaan yang mendahului =antecendent sorrow>, terlibat
dalam patogenesis geala gangguan somatisasi.
ada tahun 18J aul *riquet, seorang dokter rancis, mengamati banyaknya geala dan sistem organ yang terlibat dan peralanan penyakit
yang biasanya kronis. arena pengamatan klinis tersebut maka gangguan
ini dinamakan &indroma 0ri1uet . Akan tetapi seak tahun 1J8# seak
diperkenalkan 7" edisi ketiga =7" &&&> istilah O3angguan "omatisasiP
menadi standar di Amerika "erikat untuk gangguan yang ditandai oleh
banyak keluhan fisik yang mengenai banyak sistem organ. =2ausiah, 2itri
N Kulianti (. 0##E>
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
27/46
0E
acam/macam gangguan somatoform yaitu )
a; 3angguan nyeri
b; 3angguan dismorfik tubuh
c; -ipokondriasis
d; 3angguan kon$ersi
e; 3angguan somatisasi
EP"DEM"#G"
Ciri utama gangguan ini adalah adanya keluhan/keluhan geala
fisik yang berulang/ulang disertai dengan permintaan pemeriksaan medik,
meskipun sudah berkali/kali terbukti hasilnya negatif dan uga sudahdielaskan oleh dokternya bahwa tidak ditemukan kelainan yang menadi
dasar keluhannya.
acam/macam 3angguan "omatoform=2ausiah, 2itri N Kulianti (. 0##E>
A; 3angguan nyeri
a; 3eala sakit atau nyeri pada satu tempat atau lebih, yang tidak dapat
delaskan dengan pemeriksaan medis =non psikiatris> maupun
neurologis.
b; re$alensi gangguan nyeri pada perempuan 0 kali lebih banyak
dibandingkan laki/laki, dan puncak onsetnya teradi sekitar usia 4#/#
tahun.
B; 3angguan dismorfik tubuh
a; reokupasi dengan kecacatan tubuh yang tidak nyata atau keluhan
serta kekhawatiran yang berlebihan tentang kekurangan tubuh yang
minimal atau kecil. "eringkali pada bagian waah. isalnya kerutan
waah, bulu di waah yang lebat, bentuk atau ukuran hidung.
b; erempuan ) lebih cenderung memfokuskan pada bagian kulit, dada,
pinggul, paha, dan kaki.
c; ria ) lebih terfokus pada tinggi badan, ukuran alat $ital, atau rambut
tubuh.
d; *eberapa pasien yang mengalami gangguan ini dapat menghabiskan
waktu selama beram/am memandangi diri mereka di depan cermin.
Ada uga yang menghindarinya atau menutupi tubuhnya dengan
pakaian yang longgar ekhawatiran ini dapat mengakibatkan distress
dan kadangkala memicu tindakan bunuh diri.
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
28/46
08
e; 3angguan ini lebih banyak berpengaruh pada perempuan dibanding
laki/laki, umumnya berawal pada masa remaa akhir =1/0# tahun>,
dan sering kali komorbid dengan depresi, fobia sosial, dan gangguan
kepribadian.
f; enyebab gangguan ini belum diketahui secara pasti. 9amun
diperkirakan terdapat hubungan antara gangguan dengan pengaruh
budaya atau sosial, dengan adanya konsep stereotip tentang
kecantikan.
g; ada kasus lain keyakinan mengenai kerusakankekurangan tersebut
sangat tidak berhubungan dengan realitas sehingga mengindikasikan
suatu gangguan delusional. 2aktor subektif masih berperan aktif pada
gangguan ini.C; -ipokondriasis
a; 3angguan somatoform dari hasil interpretasi indi$idu =pasien> yang
tidak realistis dan tidak akurat terhadap simtom atau sensasi sehingga
terpreokupasi ketakutan mengalami suatu penyakit serius yang
menetap terlepas dari kepastian medis yang menyatakan sebaliknya.
b; 3angguan ini umumnya muncul pada masa dewasa awal =0#/:#
tahun>. re$alensi sekitar 4/6 M dalam populasi medis umum.
erbandingannya sama antara laki/laki dan perempuan dan cenderung
memiliki peralanan kronis. *erdasarkan kasus, lebih dari 6# M pasien
terdiagnosis masih mengalami gangguan ini setelah 4/ tahun
kemudian.
D; 3angguan kon$ersi
a; 3angguan dengan karakteristik munculnya satu atau beberapa simtom
neurolgis =simtom/simtom sensori atau motorik> yang
mengindikasikan kerusakan neurologis walaupun secara fisiologis
organ/organ tubuh dan sistem saraf dalam kondisi baik =normal>.
b; &ndi$idu dapat mengalami anesthesia =kelumpupuhan sebagaiantotal>,
mengalami gangguan penglihatan, aphonia =kehilangan suara>,anosmia
=kehilangan kemampuan penciuman> atau simtom/simtom kon$ersi
lain.
c; ada gangguan ini faktor psikologis berkaitan erat dengan awal dan
keparahan gangguan. on$ersi uga tercermin dalam fakta munculnya
yang secara mendadak dalam berbagai situasi penuh stres, yang
seringkali memungkinkan indi$idu menghindari beberapa
akti$itastanggung awab atau mendapatkan perhatian yang diinginkan.
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
29/46
0J
d; 3angguan ini biasanya mulai pada masa remaa atau dewasa awal,
terutama setelah indi$idu mengalami stres dalam kehidupan. "uatu
episode dapat berakhir secara mendadak, namun sewaktu/waktu bisa
kembali.
e; re$alensinya sekitar 00 orang per 1##.### penduduk =kurang dari 1
M> dengan penderita perempuan 0 kali lebih banyak dibanding laki/
laki. Akan tetapi pada 7 & N 7 &&, sangat banyak laki/laki yang
menderita masalah seperti gangguan kon$ersi dalam pertempuran.
f; ada gangguan ini penderita mungkin menampilkan la belle
indifference, yaitu sikap tidak peduli atau tidak menunukkan perhatian
terhadap penyakitnya. 9amun perilaku ini tidak selalu muncul pada
semua penderita. 3angguan ini sering komorbid dengan berbagaidiagnosis lain pada aksis &.
E; 3angguan somatisasi =*riquetQs syndrome>
a; 3angguan dengan karakteristik berbagai keluhan atau geala somatik
yang tidak dapat dielaskan secara adekuat dengan menggunakan hasil
pemeriksaan fisik maupun laboratorium.
b; eluhan somatik yang teadi berkali/kali berupa sakit kepala, lelah
alergi, sakit perut, dada dan punggung, gangguan yang berhubungan
dengan kelamin, antung berdebar dan sering uga teradi simtom
kon$ersi, kesulitan menstruasi, ketidak pedulian seksual.
c; 3angguan ini bersifat kronis =muncul selama beberapa tahun dan
teradi sebelum usia :# tahun>. 3angguan ini umumnya teradi pada
masa dewasa awal, lebih banyak teradi pada wanita daripada laki/laki.
Adapun 7" &B geala/geala yang muncul harus meliputi =AA RJ4> )
a; 'mpat simtom nyeri pada lokasi yang berbeda =misalnya kepala,
pundak, lutut, kaki>.
b; 7ua simtom gastrointenstinal =misalnya diare, mual>."atu simtom
seksual yang berbeda dari rasa sakitnyeri =misalnya ketidakmam puan
ereksi>.
c; "atu simtom pseudoneurologis seperti pada gangguan kon$ersi.
ET"#G"
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
30/46
:#
enyebab ganggguan somatisasi tidak diketahui secara pasti tetapi
diduga terdapat faktor/faktor yang berperan terhadap timbulnya gangguan
somatisasi yakni)
1; 2aktor sikososial
Terdapat faktor psikososial berupa konflik psikis dibawah sadar
yang mempunyai tuuan tertentu. %umusan psikososial tentang penyebab
gangguan melibatkan interpretasi geala sebagai sutu tipe komunikasi
sosial, hasilnya adalah menghindari kewaiban =sebagai contoh)
mengerakan ke pekeraan yang tidak disukai>, mengekspresikan emosi
=sebagai contoh) kemarahan pada pasangan>, atau untuk
mensimbolisasikan suatu perasaan atau keyakinan =sebagai contoh) nyeri
pada usus seseorang>.
*eberapa pasien dengan gangguan somatisasi berasal dari rumah
yang tidak setabil dan telah mengalami penyiksaan fisik. 2aktor sosial,
kultural dan uga etnik mungkin uga terlibat dalam perkembangan
gangguan somatisasi.
2; 2aktor *iologis
7itemukan adanya faktor genetik dalam transmisi gangguan
somatisasi dan adanya penurunan metabolisme =hipometabolisme> suatu
;at tertentu di lobus frontalis dan hemisfer nondominan. "elain itu diduga
terdapat regulasi abnormal sistem sitokin yang mungkin menyebabkan
beberapa geala yang ditemukan pada gangguan somatisasi.
M$)"%EST$S" (&")"S
Ciri utama gangguan ini adalah adanya keluhan/keluhan geala
fisik yang berulang disertai permintaan pemeriksaan medik, meskipun
sudah berkali/kali terbukti hasilnya negatif dan uga telah dielaskan oleh
dokternya bahwa tidak teradi kelainan yang mendasari keluhannya.
re$alensi gangguan somatisasi pada populasi umum diperkirakan
#,1 H #,0 M, walaupun beberapa kelompok penelitian percaya bahwa
angka sesungguhnya mungkin mendekati #, M. re$alensi gangguan
somatisasi pada wanita di populasi umum adalah 1 H 0 M. %asio penderita
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
31/46
:1
wanita dibanding laki/laki adalah berbanding 1 dan biasanya gangguan
mulai pada usia dewasa muda =sebelum usia :# tahun>. =1,0,:>
*eberapa peneliti menemukan bahwa ggangguan somatisasi
seringkali bersama/sama dengan gangguan mental lainnya. "ifat
kepribadian atau gangguan kepribadian yang seringkali menyertai adalah
yang ditandai oleh ciri penghindaran, paranoid, mengalahkan diri sendiri
dan obsesif konpulsif.
eluhan dibedakan tiap subtipe, yaitu)
a; 3angguan somatisasi, ditandai oleh banyak keluhan fisik yang
mengenai banyak sistem organ
b; 3angguan kon$ersi, ditandai oleh satu atau dua keluhanneurologis
c; -ipokondriasis, ditandai oleh fokus geala yang lebih ringan
daripada kepercayaan pasien bahwa ia menderita penyakit
tertentu
d; 3angguan dismorfik tubuh, ditandai oleh kepercayaan palsu
atau persepsi yang berlebihan bahwa suatu bagian tubuh
mengalami cacat
e; 3angguan nyeri, ditandai oleh geala nyeri yang semata/mata berhubungan dengan faktor psikologis atau secara bermakna
dieksaserbasi oleh faktor psikologis.
asien uga menyangkal dan menolak untuk membahas
kemungkinan kaitan antara keluhan fisiknya dengan problem atau konflik
dalam kehidupan yang dialaminya, bahkan meskipun didapatkan geala/
geala ansietas dan depresi. Tidak adanya saling pengertian antara dokter
dan pasien mengenai kemungkinan penyebab keluhan/keluhannya
menimbulkan frustasi dan kekecewaan pada kedua belah pihak. =2ausiah,
2itri N Kulianti (. 0##E>
PE)G#$T$)
%ase report dan spekulasi klinis saat ini menadi sumber informasi
penting dalam membantu orang/orang yang mengalami gangguan ini.
ada analisa kasus, bukanlah ide yang baik untuk meyakinkan mereka
yang mengalami gangguan ini bahwa geala con$ersion yang mereka alami
berhubungan dengan faktor psikologis. engetahuan klinis lebih
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
32/46
:0
menyaikan pendekatan yang lembut dan suportif dengan memberikan
reward bagi kemauan dalam proses pengobatan meeka ="imon dalam
7a$idson, 9eale, ring, 0##4>. ara terapis beha$iorist lebih
menyarankan pada mereka yang mengalami gangguan somatoform,
beragam teknik yang dimaksudkan agar mereka menghilangkan geala/
geala dari gangguan tersebut.
Terapi untuk Gan..uan So+atis
ara ahli kognitif dan beha$ioral meyakini bahwa tingginya tingkat
kecemasan yang diasosiasikan dengan somati;ation disorder dipicu oleh
situasi khusus. Akan tetapi semakin banyak pengobatan yang dibutuhkan,
bagi orang yang OsakitP sekian lama maka akan tumbuh kebiasaan akan
ketergantungan untuk menghindari tantangan hidup sehari/hari daripada
menghadapi tantangan tersebut sebagai orang dewasa. 7alam pendekatan
yang lebih umum mengenai somati;ation disorder, dokter hendaknya tidak
meremehkan $aliditas dari keluhan fisik, tetapi perlu diminimalisir
penggunaan tes/tes diagnosis dan obat/obatan, mempertahankan hubungan
dengan mereka terlepas dari apakah mereka mengeluh tentang penyakitnya
atau tidak =onsonN"mith dalam 7a$idson, 9eale, ring, 0##4>.
asien dengan gangguan somatisasi paling baik diobati ika mereka
memiliki seorang dokter tunggal sebagai perawat kesehatan umumnya.
linisi primer harus memeriksa pasien selama kunungan teradwal yang
teratur, biasanya dengan inter$al satu bulan.
Kika gangguan somatisasi telah didiagnosis, dokter yang mengobati
pasien harus mendengarkan keluhan somatik sebagai ekspresi emosional, bukannya sebagai keluhan medis. Tetapi, pasien dengan gangguan
somatisasi dapat uga memiliki penyakit fisik, karena itu dokter harus
mempertimbangkan geala mana yang perlu diperiksa dan sampai seauh
mana.
"trategi luas yang baik bagi dokter perawatan primer adalah
meningkatkan kesadaran pasien tentang kemungkinan bahwa faktor
psikologis terlibat dalam geala penyakit. sikoterapi dilakukan baik
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
33/46
::
indi$idual dan kelompok. 7alam lingkungan psikoterapetik, pasien
dibantu untuk mengatasi gealanya, untuk mengekspresikan emosi yang
mendasari dan untuk mengembangkan strategi alternatif untuk
mengekspresikan perasaan mereka.
engobatan psikofarmakologis diindikasikan bila gangguan
somatisasi disertai dengan gangguan penyerta =misalnya) gangguan mood,
gangguan depresi yang nyata, gangguan an!ietas. edikasi harus
dimonitor karena pasien dengan gangguan somatisasi cenderung
menggunakan obat secara berlebihan dan tidak dapat dipercaya. =2ausiah,
2itri N Kulianti (. 0##E>
Terapi untuk Hypochondriasis
"ecara umum, pendekatan cognitive-behavioral terbukti efektif
dalam mengurangi hypochondriasis =e.g. *ach, 0###5 2eranande;,
%odrigue;N2ernande;, 0##1, dalam 7a$idson, 9eale, ring, 0##4>.
enelitian menuukkan bahwa penderita hypochondriasis memperlihatkan
bias kognitif dalam melihat ancaman ketika berkaitan dengan isu
kesehatan ="meets et al., dalam 7a$idson, 9eale, ring, 0##4>. %ognitive-
behavioral therapy dapat bertuuan untuk mengubah pemikiran pesimistis.
"elain itu, pengobatan uga hendaknya dikaitkan dengan strategi yang
mengalihkan penderita gangguan ini dari geala/geala tubuh dan
meyakinkan mereka untuk mencari kepastian medis bahwa mereka tidak
sakit. =7a$idson, 9eale, ring, 0##4>.
Terapi untuk Gan..uan asa )yeriengobatan yang efektif cenderung memiliki hal/hal berikut )
em$alidasikan bahwa rasa nyeri itu adalah nyata dan bukan hanya ada
dalam pikiran penderita rela!ation training memberi reward kepada
mereka yang berperilaku tidak seperti orang yang mengalami rasa nyeri
"ecara umum disarankan untuk mengubah fokus perhatian dari apa yang
tidak dapat dilakukan oleh penderita akibat rasa nyeri yang dialaminya,
tetapi mengaari penderita bagaimana caranya menghadapi stress,
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
34/46
:4
mendorong untuk mengerakan akti$itas yang lebih baik, dan
meningkatkan kontrol diri, terlepas dari keterbatasan fisik atau
ketidaknyamanan yang penderita rasakan
D"$G)#S"S
7iagnosis pasti gangguan somatisasi berdasarkan 73K &&&)
1; Ada banyak dan berbagai geala fisik yang tidak dapat
dielaskan adanya kelainan fisik yang sudah berlangsung sekitar
0 tahun.
2; "elalu tidak mau menerima nasehat atau penelasan dari
beberapa dokter bahwa tidak ada kelainan fisik yang dapatmenelaskan keluhan/keluhannya.
3; Terdapat disabilitas dalam fungsinya di masyarakat dan
keluarga, yang berkaitan dengan sifat keluhan/keluhannya dan
dampaak daari perilakunya.
Dia.nosis andin.
linisi harus selalu menyingkirkan kondisi medis nonpsikiatrik
yang dapat menelaskan geala pasien. 3angguan medis tersebut adalah
sklerosis multiple, miastenia gra$is, lupus eritematosus sistemik kronis.
"elain itu uga harus dibedakan dari gangguan depresi berat, gangguan
kecemasan =an!ietas>, gangguan hipokondrik dan ski;ofrenia dengan
gangguan waham somatik.
PE'$&$)$) PE)8$("T D$) P#G)#S"S
3angguan somatisasi merupakan gangguan yang berlangsung
kronik, berfluktuasi, menyebabkan ketidakmampuan dan sering kali
disertai dengan ketidakserasian dari perilaku sosial, interpersonal dan
keluarga yang berkepanangan. 3angguan somatisasi berlangsung kronik,
umumnya dimulai sebelum usia :# tahun. rognosis umumnya sedang
sampai buruk.
'pisode peningkatan keparahan geala dan perkembangan geala
yang baru diperkirakan berlangsung 6 H J bulan dan dapat dipisahkan dari
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
35/46
:
periode yang kurang simtomatik yang berlangsung J H 10 bulan. Tetapi
arang seorang pasien dengan gangguan somatisasi beralan lebih dari satu
tahun tanpa mencari suatu perhatian medis.
rognosis gangguan kon$ersi baik apabila timbul tiba/tiba, stresor
mudah dikenali, penyesuaian pramorbid yang baik, tidak ada gangguan
psikiatrik atau medis komorbid, dan tidak ada tuntutan yang terus
menerus.
-ipokondriasis berlangsung episodik. "etiap episode berlangsung
beberapa bulan sampai beberapa tahun dan dipisahkan oleh episode tenang
yang sama panangnya. rognosis baik berhubungan dengan status
sosioekonomi yang tinggi, awal yang tiba/tiba, tidak adanya gangguan
kepribadian, dan tidak adanya kondisi medis nonpsikiatri yang menyertai.
3angguan dismorfik tubuh biasanya muncul bertahap. 9amun
dapat berlangsung kronik ika tidak diobati. rognosis belum diketahui
secara pasti.
9yeri pada gangguan nyeri biasanya berlangsung secara tiba/tiba
selama beberapa minggu atau beberapa bulan selanutnya. *iasanya
berlangsung kronik dengan prognosis ber$ariasi. rognosis buruk bila
terdapat gangguan depresi, gangguan kepribadian tergantung atau
histrionik, dan penyalahgunaan alkohol atau ;at lain.
"eringkali terdapat hubungan antara periode peningkatan stress
atau stress baru dan eksaserbasi geala somatik. rognosis gangguan
somatisasi umumnya sedang sampai buruk. =aplan, -.&., "adock *.K.
0#1#>
PE)$T$&$(S$)$$)
3angguan somatisasi ditatalaksana dengan ikatan terapeutik,
peranian teratur, dan inter$ensi krisis.
enatalaksanaan untuk gangguan kon$ersi adalah sugesti dan
persuasi dengan berbagai teknik. "trategi penatalaksanaan pada
hipokondriasis meliputi pencatatan geala, tinauan psikososial, dan
psikoterapi.
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
36/46
:6
3angguan dismorfik tubuh diterapi dengan ikatan terapeutik,
penatalaksanaan stres, psikoterapi, dan pemberian antidepresan.
Terapi pada gangguan nyeri mencakup ikatan terapeutik,
menentukan kembali tuuan terapi, dan pemberian antidepresan =aplan,
-.&., "adock *.K. 0#1#>
4; Gan..uan Penyesuaian
A; De/inisi
3angguan penyesuaian =adustment disorder> merupakan suatu
reaksi maladaptif terhadap suatu stresor yang dikenali dan berkembang
beberapa bulan seak munculnya stressor, yang ditandai dengan adanya
hendaya fungsi atau tanda/tanda distres emosional yang lebih dari biasa=9e$id, dkk, 0##>. 3angguan ini termasuk kelompok gangguan yang
paling ringan yang dapat teradi pada semua usia. rang awam
menyebutnya sebagai nasib malang pribadi, sedangkan ahli psikiatrik
menyebut gangguan ini sebagai stresor psikososial =ansoer, A.A., dkk)
0#14>.
-endaya yang muncul dari reaksi maladaptif ini adalah hendaya
yang bermakna =signifikan> dalam fungsi sosial, pekeraan, atau akademis.
7iagnosis gangguan penyesuaian bisa ditegakkan bila reaksi terhadap stres
tersebut tidak memenuhi kriteria diagnostik sindrom klinis yang lain
seperti gangguan mood atau gangguan kecemasan =9e$id dkk, 0##>.
%eaksi maladaptif dalam bentuk gangguan penyesuaian ini
mungkin teratasi bila stresor dipindahkan atau indi$idu belaar mengatasi
stresor. *ila reaksi maladaptif ini masih berlangsung lebih dari enam bulan
setelah stresor dialihkan, diagnosis gangguan penyesuaian perlu diubah
=9e$id dkk, 0##>.
B; Etiolo.i
3angguan penyesuaian dicetuskan oleh satu atau lebih stressor.
*eratnya stressor tidak selalu meramalkan keparahan gangguan. "tresor
pada masalah penyesuaian atau keadaan stres ini dapat bersumber pada
frustasi, tekanan, konflik, atau krisis =aramis, 0#1:>.
2rustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud
=tuuan kita>, misalanya bila kita mau berpiknik kemudian mendadak huan
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
37/46
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
38/46
:8
dewasa =apita "elekta edokteran, 0##1>. anifestasi uga termasuk
perilaku menyerang dan kebut/kebutan, minum berlebihan, melarikan diri
dari tanggung awab hukum, dan menarik diri. 3angguan penyesuaian
memiliki beberapa suptipe dengan reaksi maladaptif yang ber$ariasi =dapat
dilihat pada Tabel 0.1>.
D; Dia.nosis
7alam 73K/&&&, gangguan penyesuaian termasuk dalam kriteria
diagnosis 2.4:
2.4: %eaksi Terhadap "tres *erat dan 3angguan enyesuaian
arekteristik dari kategori ini adalah tidak hanya di atas
identifikasi dasar simtomatologi dan peralanan penyakit, akan tetapi uga
atas dasar salah satu dari dua faktor pencetus)
Tabel 0.1) "ubtipe gangguan penyesuaian
3angguan Ciri/ciri utama
3angguan enyesuaian dengan ood 7epresi esedihan, menangis, merasa tidak
punya harapan.
3angguan enyesuaian dengan ecemasan hawatir, gelisah, dan gugup =atau pada
anak takut berpisah dari figur utama>.
3angguan enyesuaian dengan 3eala
Campuran antara ecemasan dan ood 7epresi
ombinasi dari kecemasan dan depresi.
3angguan enyesuaian dengan 3angguan
Tingkah ?aku
elanggar hak orang lain atau
melanggar norma sosial yang sesuai
usianya. Contoh perilaku meliputi
$andalisme, membolos, berkelahi,
mengebut, dan melalaikan kewaiban
hukum =misalnya menghentikan
pembayaran tunangan>.
3angguan enyesuaian dengan 3eala
Campuran antara 3angguan 'mosi dan Tingkah
?aku
3abungan dari gangguan emosi, seperti
depresi atau kecemasan, dan gangguan
tingkah laku =seperti yang dielaskan di
atas>.
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
39/46
:J
3angguan enyesuaian Tak Tergolongkan ategori residual yang dapat diterapkan
pada kasus/kasus yang tidak dapat
digolongkan dalam salah satu dari
subtipe lainnya.
"umber) diadaptasi dari 7"/&B/T% =9e$id dkk, 0##>
"uatu stres kehidupan yang luar biasa, yang menyebabkan reaksi
stres akut atau suatu perubahan penting dalam kehidupan, yang
menimbulkan situasi tidak nyaman yang berkelanutan. "tres yang teradi
atau keadaan tidak nyaman yang berkelanutan merupakan faktor
penyebab utama, dan tanpa hal itu gangguan tersebut tidak akan teradi.
3angguan/gangguan ini dapat dianggap sebagai respons maladaptif
terhadap stres berat atau stres berkelanutan. 7imana mekanisme
penyesuaian /coping mechanism+ tidak berhasil mengatasi sehingga
menimbulkan masalah dalam fungsi sosial/nya.
2.4:.0 3angguan enyesuaian
1> 7iagnosis tergantung pada suatu e$aluasi yang teliti terhadap hubungan
antara)
a; *entuk, isi, dan keparahan geala
b; %iwayat dan kepribadian sebelumnya, dan
c; eadian atau situasi yang penuh stres atau krisis kehidupan
0> Adanya ketiga faktor ini harus ditetapkan dengan elas dan harusmempunyai bukti yang kuat bahwa gangguan tersebut tidak akan teradi
bila tidak mengalami gangguan tersebut.
:> anifestasi dari gangguan ber$ariasi, dan mencakup afek depresif,
ansietas, campuran ansietas/depresif, gangguan tingkah laku, disertai
adanya disabilitas dalam kegiatan rutin sehari/hari. Tidak ada satu pun dari
geala tersebut yang spesifik untuk mendukung diagnosis.
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
40/46
4#
4> nset biasanya teradi dalam satu bulan setelah teradinya keadian yang
OstresfulP dan geala biasanya tidak bertahan melebihi 6 bulan, kecuali
dalam hal reaksi depresif berkepanangan =2.4:.01> =73K &&&,
*erdasarkan 7"/&B T% =AA 0###>.
E; Penatalaksanaan
1; Terapi )on;%ar+akolo.is
sikoterapi merupakan pengobatan terpilih untuk sebagai terapi
gangguan penyesuaian. Terapi kelompok merupakan cara yang sangat
bermanfaat. Terapi ini bertuuan untuk membantu orang dengan gg
penyesuaian memecahkan situasi dengan cepat dengan teknik suportif,
sugesti, penentraman, modifikasi lingkungan, dan bahkan perawatan di
rumah sakit =ansoer, A.A., dkk) 0#14>.
2; Terapi %ar+akolo.is
asien dengan gangguan penyesuaian dapat diterapi dengan obat
antiasietas atau antidepresan, tergantung enis gangguan. Kika pasien
mengalami kecemasan yang berat, dapat diberikan obat antipsikosi dosis
kecil. Kika pasien memiliki geala menarik diri, dapat diberikan obat
psikostimulan singkat =ansoer, A.A., dkk) 0#14>.
F; Pro.nosis
3angguan penyesuaian termasuk kelompok gangguan yang paling
ringan sehingga prognosisnya baik dengan pengobatan yang sesuai.
"ebagaian besar pasien kembali ke tingkat fungsi sebelumnya dalam
waktu tiga bulan. Akan tetapi, remaa biasanya memerlukan waktu lebih
lama untuk pulih dibandingkan orang dewasa =ansoer, A.A., dkk) 0#14>.
9amun tidak boleh uga mengabaikan hasil penelitian terkini yang
menyatakan peningkatan kecenderungan melakukan percobaan bunuh diri
pada pasien dengan gangguan penyesuaian =Carta et al, 0##J>.
*ila reaksi maladaptif ini masih berlangsung lebih dari enam bulan
setelah stresor dialihkan, diagnosis gangguan penyesuaian perlu diubah
=9e$id dkk, 0##>.
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
41/46
41
5; Gan..uan tidur
DE%")"S"
ola tidur adalah model, bentuk atau corak tidur dalam angka
waktu yang relatif menetap dan meliputi =1> adwal atuh =masuk> tidur
dan bangun, =0> irama tidur, =:> frekuensi tidur dalam sehari, =4>
empertahankan kondisi tidur, dan => kepuasan tidur =rayitno, 0##E>.
Tidur adalah kondisi organisme yang sedang istirahat secara
reguler, berulang dan re$ersibel dalam keadaan mana ambang rangsang
terhadap rangsangan dari luar lebih tinggi ika dibandingkan dengan
keadaan aga =rayitno, 0##E>.
2iagnostic And &tatictical 3anual of 3ental 2iso rder s edisi
ke empat =7"/&B> mengklasifikasikan gangguan tidur
berdasarkan kriteria diagnostik klinik dan perkiraan etiologi. Tiga kategori
utama gangguan tidur dalam 7"/&B adalah gangguan tidur primer,
gangguan tidur yang berhubungan dengan gangguan tidur mental lain,
dan gangguan tidur lain, khususnya gangguan tidur akibat kondisi medis
umum atau yang disebabkan oleh ;at =rayitno, 0##E>.
3angguan tidur primer terdiri atas dissomnia dan parasomnia.
7issomnia adalah suatu kelompok gangguan tidur yang heterogen
termasuk)
a; &nsomnia primer
b; -ipersomnia primer
c; 9arkolepsi
d; 3angguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan, dan
e; 3angguan tidur irama sirkadian
arasomnia adalah suatu kelompok gangguan tidur termasuk)
a; 3angguan mimpi menakutkan /nightmare disorder+
b; 3angguan teror tidur, dan
c; 3angguan tidur beralan
=rayitno, 0##E>.
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
42/46
40
7ari gangguan tidur primer tersebut, yang berkaitan dengan usia
lanut adalah insomnia dan hipersomnia primer. riteria diagnostik untuk
insomnia primer adalah kesulitan untuk memulai atau mempertahankan
tidur, atau tidur yang tidak menyegarkan, selama sekurangnya satu bulan.
3angguan tidur yang disertai keletihan pada siang hari menyebabkan
penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi
sosial, pekeraan, atau fungsi penting lain =rayitno, 0##E>.
riteria diagnostik untuk hipersomnia primer adalah mengantuk
berlebihan di siang hari selama sekurangnya satu bulan seperti yang
ditunukkan oleh episode tidur yang memanang atau episode tidur siang
hari yang teradi hampir setiap hari. engantuk berlebihan di siang hari
menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan
dalam fungsi sosial, pekeraan, atau fungsi penting lain =rayitno, 0##E>.
riteria diagnostik untuk insomnia dan hipersomnia yang berhubungan
dengan gangguan Aksis &, Aksis && atau Aksis &&& pada dasarnya sama dengan
gangguan tidur primer =rayitno, 0##E>.
E$G$" G$)GG,$) T"D, P$D$ ,S"$ &$)',T
Akibat penting dari penelitian dinamik untuk tidur adalah diskripsi
yang lebih sistematik dari gangguan tidur. lasifikasi oleh Association of
&leep 2isorder %enters pada tahun 1JJJ dianggap komprehensif dan
bermanfaat secara praktis.
3angguan tidur yang berat pada usia lanut dibagi menadi )
1; 3angguan memulai dan mempertahankan tidur /disorders of initiating
and maintaining sleep 4 23&+
2; 3angguan mengantuk berlebihan /disorders of e5cessive somnolence 4
2*&+
3; 3angguan siklus tidur H aga /disorders of the sleep 6 wake cycle+
4; erilaku tidur abnormal /abnormal sleep behaviour, parasomnias+
=rayitno, 0##E>.
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
43/46
4:
3angguan memulai dan mempertahankan tidur atau insomnia
berkaitan dengan gangguan klinik sebagai berikut)
1; Apnea tidur, terutama apnea tidur sentral
2; ioklonus yang berhubungan dengan tidur beralan, gerakan
mendadak pada tingkat yang berulang, stereotipik, unilateral atau
bilateral, keluhan berupa Otungkai gelisahP =restless leg >, tungkai kaku
waktu malam, neuropatia atau miopatia dan defisiensi asam folat dan
besi.
3; *erbagai konflik emosional dan stress merupakan penyebab
psikofisiologik dari insomnia.
4; 3angguan psikiatrik berat terutama depresi seringkali menimbulkan
bangun terlalu pagi dan dapat bermanifestasi sebagai insomnia dan
hipersomnia. 7epresi endogen berkaitan dengan onset dini dari tidur
%' dan dapat d iperbaiki secara dramatis dengan obat
antidepresan.
5; eluhan penyakit/penyakit organik, misalnya nyeri karena arthritis,
penyakit keganasan, nokturia, penyakit hati atau ginal dan sesak
napas dapat mengakibatkan bangun berulang pada tidur malam.6; "indrom otak organik yang kronik seringkali menimbulkan insomnia.
enyakit arkinson terganggu tidurnya 0/: am. asien Al;heimer
sering terbangun tengah malam dan dapat menimbulkan eksitasi
paradoksikal.
7; Sat seperti alkhohol dan obat kortikosteroid, teofilin dan beta/blockers
dapat menginterupsi tidur. engobatan dengan stimulansia dan geala
lepas ;at hipnotika dan sedati$a perlu diperhatikan untuk gangguan
tidur.
=rayitno, 0##E>.
PE)$T$&$(S$)$$)
'$aluasi klinik terhadap pasien usia lanut denga n gangguan
pola tidur memerlukan pemeriksaan yang komprehensi f dan upaya
terintegrasi dari semua tim pelayanan kesehatan.
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
44/46
44
riwayat yang lebih rinci memerlukan data dari pasien, pasien lain,
keluarga dan petugas kesehatan =rayitno, 0##E>.
Terapi untuk gangguan pola tidur pada usia lanut sebaiknya
secara konser$ati f dengan penekanan pada meminimalkan
penanganan terhadap pasien. "etiap inter$ensi merupakan bahaya yang
akan dikerakan terhadap pasien. "etiap inter$ensi merupakan bahaya
yang potensial dan pemeliharaan terhadap kondisi fungsional pasien
merupakan tuuan dari terapi. anipulasi lingkungan dan penyebab
eksternal yang potensial merupakan pendekatan yang terbaik. *erbagai
tindakan non/spesifik yang disebut higiene tidur dapat memperbaiki pola
tidur. onseling diperlukan untuk mewuudkan latihan higiene tidur yang
dapat mengurangi terapi menggunakan obat/obatan. Terapi
menggunakan obat dapat diberikan setelah menentukan diagnosis pasien
usia lanut.
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
45/46
4
Da/tar Pustaka
*ipolar disorder. 0#1. 9ational &nstitute of ental -ealth.
http)www.nimh.nih.go$healthpublicationsbipolar/disordercomplete/
inde!.shtml.
7a$ison, 3erald C. 0##6. sikologi Abnormal 'disi e/J. Kakarta ) 3rafindo
ersada.
2ausiah, 2itri N Kulianti (. 0##E. sikologi Abnormal linis 7ewasa. Kakarta)
8/17/2019 lap skenario 4 264.rtf
46/46
46
"udoyo Aru (, *ambang "etiyohadi, &drus Alwi, dkk. 0##J. 0uku a7ar ilmu
penyakit dalam edisi 8. interna publishing. Kakarta.