lapak granul instan

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLIDPEMBUATAN GRANUL INSTANT

HARI PRAKTIKUM/JAM: Kamis / 10.00-13.00

Disusun Oleh :M. Faisal Febrian F260110110156ProsedurGita Gracia M 260110110158 PembahasanMelati Nur A260110110159PembahasanAriqa Dhianur S260110110160PembahasanNusaibah Al Hima260110110161PembahasanAisya Amalia M260110110162Editor, KesimpulanDerisha Amalia P260110110163Tujuan, Prinsip, KemasanCasuarina R260110110164Teori DasarMelanie Wibowo260110110165Teori DasarAditya Salman H260110110166Data Pengamatan , Alat Bahan,Batchsheet

LABORATORIUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLIDFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS PADJADJARAN2014

PEMBUATAN GRANUL INSTANTI.TUJUAN1.Membuat granul instan sari buahjambudengan metode granulasi basah2.Melakukan ujiQuality controlterhadap granul instan.II.PRINSIP1.Reaksi effervescentFormulaeffervescentterdiri dari 53% sodium bikarbonat, 28% asam tartat dan 19% asam sitrat. Reaksi antara asam sitrat dan asam tartarat dengan natrium bikarbonat adalah sebagai berikut :-Reaksi antara Na-Bikarbonat dan Asam SitratH3C6H5O7.H2O + 3NaHCO3menjadiNa3C6H5O7 + 4H2O + 3CO2asam sitrat Na-bikarbonatmenjadi Na-sitrat + air + C. Dioksida-Reaksi antara Na-Bikarbonat dan Asam TartaratH2C4H4O6+2NaHCO3menjadiNa2C4H4O6+2H2O+2CO2asam tartarat + Na-bikarbonatmenjadi Na-tartat+air+ C.dioksida(Ansel, 1989).2.Pengujian granul berdasarkan standarQuality Controlmeliputi:a.kadar airb.laju alir

III.TEORI DASARGranul merupakan sediaan multiunit berbentuk agglomerate dari partikel kecil serbuk dan merupakan hasil dari proses granulasi yang bertujuan untuk meningkatkan aliran serbuk dengan jalan membentuknya menjadi bulatan-bulatan atau agregat-agregat dalam bentuk yang tidak beraturan. Proses granulasi dapat dilakukan dengan metode granulasi kering atau granulasi basah (Ansel, 1999).Granulasi adalah suatu proses pembentukan partikel-partikel besar dengan mekanisme pengikatan tertentu. Tujuan dari granulasi pada pembuatan tablet adalah sebagai berikut (Kloe, 2010):1. Supaya sifat alirnya baik (free flowing). Granul dalam jumlah tertentu dapat mengalir teratur dalam jumlah yang sama kedalam mesin pencetak tablet.2. Ruang udara dalam bentuk granul jumlahnya lebih kecil jika dibandingkan dengan bentuk serbuk jika diukur dalam volume yang sama. Makin banyak udaranya, tablet akan mudah pecah.3. Agar pada saat dicetak, tidak melekat pada punch dan mudah lepas dari die. Sediaan granul memiliki beberapa keuntungan dan kerugian dibandingkan dengan sediaan tunggal. Keuntungannya antara lain adalah lebih mudah diperkirakan waktu pengosongannya di dalam lambung karena pengosongannya tidak bergantung dengan adanya makanan dalam lambung, variasi absorpsinya rendah, dan memiliki risiko yang lebih rendah untuk terjadinya dose dumping. Sedangkan beberapa kerugian sediaan granul adalah proses pembuatannya lebih sulit dan lebih mahal serta jika diisikan ke dalam kapsul gelatin maka proses pengisiannya sulit terutama untuk partikel yang berbeda ukuran (Shimpi et al, 2004).Selain akan dibuat tablet, proses granulasi juga dilakukan dalam pembuatan granul sebagai sediaan obat tersendiri. Granul instan dapat dibuat menggunakan jus buah dengan metode granulasi basah. Prinsip dari granulasi basah adalah membasahi serbuk atau campuran serbuk yang diinginkan dengan pasta pengikat, dan diayak dengan ayakan mesh tertentu untuk mendapatkan ukuran granul yang diinginkan. Tahapan yang berbeda dari metode lainnya adalah bahan yang dibasahi, penggilingan basah, serta pengeringan. Pada metode tersebut granul dibentuk dengan cara mengikat serbuk dengan suatu perekat sebagai pengganti pengompakan. Metode tersebut membutuhkan larutan atau suspensi yang mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan pada campuran serbuk. Pelarut yang ditambahkan tidak boleh berlebihan karena massa yang terbentuk hanya boleh lembap bukan basah seperti pasta. Selanjutnya proses pengeringan dilakukan untuk mengurangi kelembapan sampai pada tingkat optimum karena proses pengeringan memegang peranan penting dalam granulasi basah. Selama pengeringan, granul perlu sesekali diaduk untuk mencegah terjadinya adhesi dengan wadah pengeringan (Nugrahani dkk, 2006).Jus merupakan sediaan yang berasal dari buah-buahan segar yang bersifat cair dan digunakan dalam pembuatan sirup yang berguna sebagai pembawa walaupun jus-jus tersebut tidak berasa seperti halnya jus alami namun hal ini lebih stabil dan mudah dicampur kedalam bentuk sediaan farmasi (Remington, 2000). Granul effervescent merupakan salah satu produk granul atau serbuk kasar sampai kasar sekali yang mengandung unsur obat dalam campuran yang kering, biasanya terdiri dari natrium karbonat, asam karbonat, dan asam tartrat. Campuran ini bila ditambah dengan air, asam dan karbonatnya akan bereaksi dan membebaskan karbondioksida yang menghasilkan buih (Ansel, 1989).Efek effervescent dimanfaatkan dalam pembuatan instan drink yang tergolong paling disukai karena efek dan rasa sparklenya yang khas. Tablet atau serbuk minuman effervescent juga tidak memerlukan alat pengaduk karena efek effervescent dapat sekaligus melarutkan bahan minuman dengan sendirinya sehingga memiliki nilai kepraktisan yang lebih tinggi (Lieberman et al, 1992). Salah satu karakteristik yang penting dari granul adalah sifat alirnya. Sifat alir yang baik dari suatu granul akan mempermudah proses pencetakan apabila ditujukan untuk pembuatan tablet. Karakteristik lain dari suatu granul yang lebih menguntungkan daripada serbuk adalah kestabilan granul terhadap efek dari kelembapan udara karena luas permukaan granul yang lebih kecil daripada serbuk (Nugrahani dkk, 2006).Menurut Sinija dan Mishra (2008) dan Temple dan Boxtel (1999), kadar air produk serbuk instan sebaiknya dibawah 5 % atau dibawah 7% setelah dikemas. Kadar air mempunyai peranan cukup penting dalam sediaan karena jumlah air dapat mempengaruhi reaksi kimia dari komponen asam dan basa yang terdapat dalam komposisi effervesen.Monografi ZatAsam Askorbat Pemerian:Hablur atau serbuk putihh atau agak kuning. Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadiberwarna gelap. Dalam keadaan kering stabil di udara, dalam larutan cepat teroksidasiKelarutan:Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzena.Titik Lebur:Melebur pada suhu lebih kurang 190oC(Depkes RI, 1995).Asam Benzoat Pemerian:Hablur berbentuk jarum atau sisik, putih; sedikit berbau, biasanya bau beenzaldehida atau benzoin. Agak mudah menguap pada suhu hangat. Mudah menguap dalam uap air.Kelarutan:Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter.Titik Lebur:Antara 121oC - 123oC (Depkes RI, 1995).

LaktosaPemerian:Serbuk atau masa hablur, keras, putih, atau putih krem. Tidak berbau dan rasa sedikit manis. Stabil di udara, tetapi mudah menyerap bau.Kelarutan:Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air mendidih; sangat sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.(Depkes RI, 1995).Karboksimetilselulosa Natrium (Na-CMC)Pemerian:Serbuk atau granul, putih sampai krem; higroskopik.Kelarutan:Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloidal; tidak larut dalam etanol, dalam eter dan dalam pelarut organik lain.(Depkes RI, 1995).SukrosaPemerian:Hablur putih atau tidak berwarna; massa hablur atau berbentuk kubus, atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa manis, stabil di udara. Larutannya netral terhadap lakmus.Kelarutan:Sangat mudah larut dalam air; lebih mudah larut dalam air mendidih; sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.(Depkes RI, 1995).

SorbitolPemerian:Serbuk, granul atau lempengan; higroskopis; warna putih; rasa manis.Kelarutan:Sangat mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol, dalam metanol dan dalam asam asetat.(Depkes RI, 1995).Asam SitratPemerian:Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul sampai halus, putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau; rasa sangat asam. Bentuk hidrat mekar dalam udara kering.Kelarutan:Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol; agak sukar larut dalam eter.(Depkes RI, 1995).Natrium BikarbonatPemerian:Serbuk hablur, putih. Stabil di udara kering tetapi dalam udara lembab secara perlahan-lahan terurai. Larutan segar dalam air dingin, tanpa dikocok, bersifat basa dalam lakmus. Kebasaan bertambah bila larutan dibiarkan, digoyang kuat atau dipanaskan.Kelarutan:Larut dalam air; tidak larut dalam etanol.(Depkes RI, 1995).Natrium KloridaPemerian:Granul atau serbuk hablur, putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau, stabil di udara.Kelarutan:Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90%.(Depkes RI, 1995).

IV. ALAT BAHAN0. Alat1. Ayakan1. Moisture balance1. Timbangan digital

0. Bahan 1. Jus jambu1. Na cmc1. Vit c1. Asam benxoat1. Sukrosa1. Asam stearat1. Na bikaronat1. Nacl1. sorbitol

0. Gambar alat

Ayakan Timbangan digital

Moisture balance

V.DATA PENGAMATANNoKegiatanHasil

1Pembuatan fasa dalam Panaskan jus jambu 300ml hingga menegntal, ambil 75ml. Ditambahkan 100mg NaCMC dan 50ml sorbitol, aduk hingga homogen Campurkansukrosa serbuk 65g dan laktosa 185g yang telah digerus Campurkan campuran 1 dan 2, kemudian granulasi hingga dapat dikepal dengan menggunakan mesh no.14 Larutan mengental dan volume berkurang

Tercampur homogen

Terbentuk massa granul yang masih basah

2PengeringanMassa granul dimasukkan ke dalam oven pada suhu 65-75CTerbentuk massa granul kering

3Pengujian Granul (evaluasi Granul) LOD (Loss on Dying)Sample granul ditimbang 10gram lalu dimasukkan ke dalam alat dan diratakan.

Granul diayak menggunakan mesh no. 26 setelah itu massa granul dibagi 2. Massa A ditambahkan Vit C dan asam sitrat. Massa B ditambahkan NaCldan Na Bikarbonat M awal = 10,428grM akhir =10,322grLOD = 1%

Syarat: