lapak kimpang protein.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    1/20

    Poppy Lukytasari240210130045

    V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    Praktikum kali ini dilakukannya berbagai pengujian terhadap protein.

    Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena zat

    ini di samping ber ungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga ber ungsi sebagai

    zat pembangun dan pengatur.

    Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh

    karena zat ini ber ungsi sebagai sumber energi dalam tubuh serta sebagai zat

    pembangun dn pengatur. Protein adlaah polimer dari asam amino yang

    dihubungkan dengan ikatan peptida. !olekul protein mengandung unsur"umsur

    #, $, %, &, P, ', dan terkadang mengandung unsur logam seperti besi dan

    tembaga ()inarno, 1**2+.

    Protein adalah senya a organik kompleks berbobot molekul tinggi yang

    merupakan polimer dari monomer"monomer asam amino yang dihubungkan satu

    sama lain dengan ikatan peptida. !olekul protein mengandung karbon, hidrogen,

    oksigen, nitrogen dan kadang kala sul ur serta os or. Protein berperan penting

    dalam struktur dan ungsi semua sel makhluk hidup dan -irus. Protein mempunyai

    berma am"ma am ungsi dalam tubuh, yaitu sebagai enzim, zat pengatur

    pergerakan, pertahanan tubuh, alat pengangkut, dan lain"lain (/nonim a, 2011+.

    Protein memiliki beberapa si at yang besar sekali pengaruhnya terhadap

    makanan, seperti

    • Perbedaan rasa dan tekstur beberapa jenis daging disebabkan oleh terjadinya

    kombinasi asam"asam amino dalam pembentukan molekul protein.• on igurasi protein dapat diubah dengan perlakuan isik maupun kimia,

    seperti putih telur yang terdenaturasi akibat pemanasan, air susu akanmenghasilkan rude bila ditambah asam.

    • Protein dapat mengalami degradasi yaitu peme ahan molekul kompleks

    menjadi molekul yang lebih sederhana.

    Pengujian yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah reaksi biuret,

    reaksi ninhidrin, pembentukan endapan dengan asam dan alkali, pembentukan

    endapan dengan garam dari logam berat, denaturasi dan koagulasi, titik isoelektris

    dan salting out.

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    2/20

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    3/20

    Poppy Lukytasari240210130045

    Tabel 5.1 Uji Biuretel!"#!k $ar%a A&al $ar%a Ak'ir

    = >ngu kebiruan >ngu transparan? >ngu transparan >ngu transparan

    6 >ngu transparan >ngu transparan* >ngu transparan >ngu transparan

    10 >ngu kebiruan >ngu transparanSu"ber ( D!ku"e%tasi #riba)i kelas A*+ *,1-

    erdasarkan tabel diatas semua kelompok memiliki hasil arna akhir ungu

    transparan shingga hasil reaksi tersebut bernilai positi terhadap albumin. )arna

    ungu transparan ini dihasilkan karena reaksi bersi at positi terhadap dua buah

    ikatan peptida atau lebih seperti yang terdapat pada albumin yang merupakansalah satu protein globuler atau protein yang berbentuk bulat ()inarno, 1**2+.

    Penyerapan ahaya oleh protein terutama disebabkan oleh ikatan peptida residu

    ritosil, tripto onil, dan enilalanil. 'elain itu dapat mempengaruhi gugus"gugus

    non"protein yang mempunyai si at menyerap ahaya. Penyerapan maksimum

    albumin serum manusia terlihat pada panjang gelombang kira"kira 230 nm (peptida+

    dan dengan pun ak lebar pada 260 nm, karena serapan residu"residu asam amino aromatik.

    'pektrum absorbansi suatu larutan protein ber-ariasi tergantung pada p$ dan

    sesuai dengan ionisasi residu asam amino. 2 molekul urea dapat mengganggu

    reaksi biuret, karena terjadi ikatan peptida. 'pektrum serapan suatu larutan protein

    peka terhadap berbagai -ariable lingkungan. @etapi dalam kondisi tertentu serapan

    suatu larutan pada panjang gelombang tertentu berbanding lurus dengan kadar

    protein dan ara ini sering dipakai dalam pengujian proteinsedangkan negati

    terhadap urea. $al ini karena reaksi ini positi terhadap dua buah ikatan peptida

    atau lebih seperti yang terdapat pada albumin yang merupakan salah satu protein

    globuler atau protein yang berbentuk bulat ()inarno, 1**2+.

    /lbumin adalah segala jenis protein monomer yang larut dalam air dan

    larutan garam, dan mengalami koagulasi saat terpapar panas. 'edangkan urea

    adalah senya a organik yang tersusun dari unsur karbon , hidrogen , oksigen dan

    nitrogen dengan rumus #%& 2$ 4 atau (&$ 2+2#%. >rea memiliki gugus amida

    namun tidak memiliki ikatan peptida.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Monomerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Koagulasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Koagulasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Monomerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Koagulasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Protein

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    4/20

    Poppy Lukytasari240210130045

    5.* Reaksi Ni%'i)ri%

    eaksi ninhidrin adalah uji untuk mengetahui asam amino bebas. eaksi

    ninhidrin terjadi jika setiap mol asam amino yang bereaksi dengan ninhidrin akan

    membentuk 1 mol ammonia, 1 mol aldehid. 1 mol #% 2 dan 1 mol hydrindantin

    yang menghasilkan arna ungu. &inhidrin beraksi dengan asam amino bebas dan

    protein menghasilkan arna biru atau ungu. eaksi ini termasuk yang paling

    umum dilakukan untuk analisis kualitati protein dan produk hasil hidrolisisnya.

    eaksi ninhidrin dapat pula dilakukan terhadap urin untuk mengetahui adanya

    asam amino atau untuk mengetahui adanya pelepasan protein oleh airan tubuh

    (/nnonim b, 2010+.

    &inhidrin merupakan suatu senya a oksidator kuat, bereaksi dengan asam

    α amino pada p$ 4"6 dan dihasilkan senya a ber arna ungu (purple+. eaksi

    ninhidrin adalah uji untuk mengetahui asam amino bebas. eaksi ini juga terjadi

    dengan senya a amin primer dan amonia tanpa pembebasan #%. 'emua asam

    amino bereaksi dengan ninhidrin membentuk senya a aldehid yang lebih

    sederhana disertai pembebasan #% 2 dan &$ 3. 'emua asam amino, atau peptida

    yang mengandung asam"A amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin

    membentuk senya a kompleks ber arna biru"ungu. &amun, prolin dan

    hidroksiprolin menghasilkan senya a ber arna kuning. eaksi ninhydrin sering

    digunakan untuk menghitung /sam /mino bebas. eaksinya adalah sebagai

    berikut.

    (Bennema, 1**=+()inarno, 1**2+.

    'ampel yang digunakan pada pengujian protein dengan reaksi ninhidrin

    yaitu albumin dan urea. $al yang pertama dilakukan untuk sampel albumin yaitu

    1 ml albumin dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 1 ml bu er

    asetat dengan p$ 5. emudian ditambahkan 20 tetes ninhidrin, lalu dipanaskan di

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    5/20

    Poppy Lukytasari240210130045

    penangas air. 'etelah itu diamati arna larutan tersebut. 'edangkan pada sampel

    urea pertama masukkan urea 1 spatula, lalu dipanaskan sampai lebur.

    @ambahkan bu er asetat dengan p$ 5, lalu ditambahkan 20 tetes ninhidrin.

    Panaskan di penangas air dan amati arna larutan tersebut. Penambahan 1 ml

    bu er asetat yang memiliki p$ 5 pada praktikum ini bertujukan untuk

    mengkondisikan sampel ke dalam bentuk z itter ion, sehingga diperlukan suasana

    asam dalam reaksinya. ;alam suasana asam, protein ini enderung untuk bersi at

    basa dan melepas &$39 dari stuktur protein. &$39 inilah yang akan bereaksi

    dengan reagen ninhidrin. &$39 ini berperan dalam reaksi kondensasi antara

    hindridantin dan ninhidrin yang melepaskan &$3 dengan bantuan asam asetat dan

    #% 2 (Bennema, 1**=+()inarno, 1**2+.

    erdasarkan per obaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan

    seperti yang terlihat pada tabel 2 berikut ini.

    Tabel 5.* Uji Ni%'i)ri%el!"#!k $ar%a A&al $ar%a Ak'ir

    = Putih keruh ening, ada endapan? Putih keruh ening, ada endapan6 Putih keruh ening, ada endapan* Putih keruh ening, ada endapan

    10 Putih keruh ening, ada endapanSu"ber ( D!ku"e%tasi #riba)i kelas A*+ *,1-

    ;ari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel albumin semua

    kelompok memiliki hasil pengamatan yang sama yaitu arna akhir berning dan

    terdapat endapan yang menggumpal setelah dipanaskan. $al ini menunjukkan

    bah a terdapatnya asam amino bebas.

    euntungan dari reaksi ini adalah lebih epat dari metode jeldahl,

    sedangkan kerugiannya yaitu hasil analisis dipengaruhi adanya asam amino, amin primer dan amonia (hasil lebih tinggi+, ketelitian rendah, terjadi -ariasi arna

    dengan komposisi asam amino yang berbeda ( usnandar, 2010+.

    5. Pe"be%tuka% E%)a#a% )e%/a% Asa" )a% Alkali

    Pengendapan protein bertujuan untuk memisahkan protein dari larutan

    atau dari ampuran protein kasein susu, mengisolasi enzim papain dari buah

    papaya dan lain"lain. Pengendapan protein dapat dilakukan dengan ara

    penambahan asam dan alkali (/nonim b. 2010+.

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    6/20

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    7/20

    Poppy Lukytasari240210130045

    terbentuk endapan alau sedikit. 'edangkan pada albumin pada albumin terdapat

    protein yang dapat dipisahkan menggunakan asam atau basa sehingga akan

    membentuk endapan dan menurut literatur albumin merupakan protein yang larut

    dalam air netral karena rantai sampingnya bersi at polar.

    Penambahan $#l yang bersi at asam kuat akan terdapat ion $ 9 yang

    berlebih yang mengakibatkan perubahan p$ menjadi asam sehingga ikatan"ikatan

    ionik menjadi terputus. Putusnya ikatan"ikatan ionik tersebut menjadikan albumin

    kehilangan daya larutnya. 'elain itu, putusnya ikatan ionik juga mengakibatkan

    hilangnya daya ikat air atau ()ater $olding #apa ity+ protein. ;ari akibat"akibat

    tersebut maka protein akan terpisah dari pelarutnya (mengendap+. &a%$terogolong basa kuat. erdasarkan hasil pengamatan menunjukkan adanya

    endapan pada saat ditetesi ke dalam sampel (;e man, 1**?+.

    /sam asetat tergolong asam lemah, karena asam asetat tidak dapat

    terionisasi sempurna. %leh sebab itu, penambahan asam asetat dalam protein juga

    dapat menyebabkan denaturasi dalam jumlah sedikit (Poedjiadi, 1**4+.

    5.- Pe"be%tuka% E%)a#a% )e%/a% Gara" )a% L!/a" Berat

    'elain dengan asam dan alkali, pengendapan protein juga dapat terjadi

    oleh garam dan logam berat. 'ampel yang digunakan adalah albumin 2: dan

    gelatin 2:. 'edangkan larutan logam yang digunakan yaitu Be#l 2 0,2 :, #u'% 4

    0,2 :, $g#l 2 0,2 :, dan Pb/ 0,2 :.

    $al pertama yang harus dilakukan dalam praktikum ini pada sampel

    albumin maupun gelatin yaitu 1 ml albuminC gelatin dimasukkan ke dalam tabung

    reaksi, lalu ditambahkan larutan logam tersebut tetes demi tetes sampai terbentuk

    endapan. , lalu diamati.

    erdasarkan per obaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan

    seperti yang terlihat pada tabel 4 berikut ini.

    Tabel 5.- Uji E%)a#a% )e%/a% L!/a" Beratelompok Larutan DaramC

    Logam

    )arna Endapan

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    8/20

    Poppy Lukytasari240210130045

    = 0,2 : #u'% 4 ening, di atasnya

    berbusa

    @idak ada

    ? Be#l 3 ening, di atasnya

    berbusa

    /da

    6 Delatin 9 $g#l 2 ening, di atasnya

    berbusa

    @idak ada

    * Pb/ ening, di atasnya

    berbusa

    @idak ada

    10 0,1: #u'% 4 ening, keruh @idak adaSu"ber ( D!ku"e%tasi #riba)i kelas A*+ *,1-

    Daram dari logam berat juga dapat mempengaruhi si at koagulasi protein.

    Protein akan mengalami pengendapan bila ditambahkan garam. Pengendapantersebut terjadi karena daya larut protein yang berkurang sehingga terbentuk

    endapan. eaksi ini bertujuan untuk menguji pembentukan endapan dengan garam

    dari logam berat (Poedjiadi, 1**4+.

    erdasarkan hasil pengamatan pada uji pengendapan protein oleh logam

    berat, tidak semua terendapkan oleh garam logam 'e ara bersama gugus #%%$

    dan gugus &$2 yang terdapat dalam protein dapat bereaksi dengan ion logam

    berat dan membentuk senya a kelat. on"ion yang dapat membentuk endapan

    logam dengan protein antara lain adalah $g 29 , Be29 , #u 29 , dan Pb 29 . 'elain gugus

    #%%$ dan gugus &$ 2, gugus pada molekul asam amino tertentu dapat pula

    mengadakan reaksi dengan ion atau senya a lain.

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    9/20

    Poppy Lukytasari240210130045

    akan membentuk kompleks dengan protein dengan adanya gaya tarik antara gugus

    F&$" dengan ion logam yang bermutatan posit akan tetapi pada $g#l 2, Pb/

    dan #u'% 4 tidak terdapat endapan. $al ini menunjukkan bah a logam Be lebih

    reakti daripada $g, Pb ataupun #u. #u bahkan tidak membentuk endapan kerena

    logam tersebut merupakan logam transisi pada sistem periodik unsur. 'ampel

    gelatin tidak terbentuk endapan pada semua pengujian. endapan karena gelatin

    merupakan protein yang diperoleh dari kolagen. Giskositas sel protein seperti

    gelatin ber-ariasi tergantung aktor" aktor seperi ukuran molekul, bentuk molekul,

    suhu, derajat hidrasi, konsentrasi dan p$. ;ari per obaan diatas dapat kita ketahui

    bah a penambahan asam dapat memper epat pembentukan endapan pada protein.

    5.5 De%aturasi )a% !a/ulasi

    ;enaurasi merupakkan perubahan isik dan perubahan yang tidak

    diketahui dariprotein. Perubahan struktur yang diakibatkan proses denaturasi

    adalah perubahan kon igurasi protein dari bentuk A"heliks menjadi memanjang.

    $al ini disebabkan rusaknya ikatan hydrogen dan ikatan non polar yang terjadi

    pada struktur berlipat dari protein. (/lmatsier, 2003+.

    Pengembangan molekul protein yang terdenaturasi akan membuka gugus

    reakti yang ada pada rantai polipeptida. 'elanjutnya akan terjadi pengikatankembali pada gugus reakti yang sama atau berdekatan. ila unit ikatan yang

    membentuk ukup banyak sehingga protein tidak lagi terdispersi sebagai suatu

    koloid, maka protein tersebut mengalami koagulasi.

    ;enaturasi terjadi karena adanya gangguan pada struktur sekunder dan

    tersier protein. Pada struktur protein tersier terdapat empat jenis interaksi yang

    membentuk ikatan pada rantai samping seperti ikatan hidrogen, jembatan garam,

    ikatan disul ida dan interaksi hidro obik non polar, yang kemungkinan mengalamigangguan. ;enaturasi yang umum ditemui adalah proses presipitasi dan koagulasi

    protein. Panas dapat digunakan untuk merusak ikatan hidrogen dan interaksi

    hidro obik non polar. $al ini terjadi karena suhu tinggi dapat meningkatkan energi

    kinetik dan menyebabkan molekul penyusun protein bergerak atau bergetar sangat

    epat sehingga menga aukan ikatan molekul tersebut. Protein telur mengalami

    denaturasi dan terkoagulasi selama pemasakan. eberapa makanan dimasak untuk

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    10/20

    Poppy Lukytasari240210130045

    mendenaturasi protein yang dikandung supaya memudahkan enzim pen ernaan

    dalam men erna protein tersebut (/nonim b, 2010+.

    ;enaturasi protein menyebabkan terjadinya koagulasi. Penyebab protein

    terdenaturasi adalah

    1. ;ipindahkan dari lingkungan aHueous ke suatu pelarut organik, seperti eter

    dan kloro ormI protein akan menjadi terbalik (bagian luar masuk ke bagian

    dalam+, daerah hidro obiknya berganti tempat dengan bagian hidro ilik.2. /gen denaturasi lain meliputi bahan kimia yang merusak ikatan hidrogen,

    ikatan ionik, dan jembatan disul ida yang mempertahankan suatu bentuk

    protein.

    3. ;enaturasi dapat terjadi juga disebabkan oleh panas yang berlebihan, yangmerangsang rantai polipeptida berubah. Putih telur menjadi buram tidak

    transparan selama pemasakan karena protein yang telah terdenaturasi

    tersebut itu menjadi tidak larut lagi dan mengalami pemadatan.

    4. /danya penambahan asam yang menyebabkan perubahan p$ yang

    ekstrim.

    oagulasi adalah salah satu kerusakan protein yang terjadi akibat

    pemanasan dan terjadi penggumpalan dan pengerasan pada protein karena

    menyerap air pada proses tersebut . oagulasi disebabkan oleh denaturasi yang

    terjadi se ara terus menerus ( usnandar, 2010+.

    Pada praktikum ini, dilakukan pengamatan pengaruh p$ terhadap

    denaturasi dan koagulasi protein. 'ampel yang digunakan dalam praktikum ini

    adalah susu skim 0,5 : dan larutan bu er asetat dengan p$ 5I 3,6I 5,3I 4,?I dan =.

    $al yang harus dilakukan dalam praktikum kali ini yaitu pertama 1 ml susu skim

    0,5 : dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Lalu masing"masing tabung

    ditambahkan 1 ml larutan bu er asetat dengan p$ yang berbeda"beda, ko ok kuat.

    /mati perubahan pada menit ke 0, 5, dan 15. 'etelah itu dipanaskan selama 30

    menit, kemudian diamati perubahan yang terjadi.

    erdasarkan per obaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan

    seperti yang terlihat pada tabel 5 berikut ini.

    Tabel 5.5 Uji De%aturasi )a% !a/ulasi#H Bu er $aktu

    ,2 1,2 ,2 Setela'

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    11/20

    Poppy Lukytasari240210130045

    )i#a%aska%= " " " "

    5,3 " " " "3,6 Putih 999 Putih 99 Putih 9 Putih keruh, ada

    endapan putih4,? " " " Endapan putih di

    atas5 Putih 9 Putih 99 Putih 999 Endapan putih

    diba ahSu"ber ( D!ku"e%tasi #riba)i kelas A*+ *,1-

    erdasarkan hasil pengamatan diatas, susu skim diendapkan dengan

    menggunakan bu er yang memiliki p$ berbeda"beda. 'aat p$ 3,6, 4,? dan 5

    terjadi pengendapan protein. $al ini disebabkan karena p$ 3,6, 4,? dan 5

    memiliki konsentrasi ion $ 9 lebih banyak sehingga ikatan"ikatan ionik yang

    diputuskan lebih banyak pula. Putusnya ikatan"ikatan ionik ini mengakibatkan

    mengendapnya kasein susu. Proses mengendapnya kasein pada susu tersebut

    dinamakan denaturasi protein. 'aat p$ 3,6 terbentuknya endapan paling banyak

    hal ini karena p$ nya semakin rendah, sehingga semakin rendah p$ yang

    ditambahkan dalam per obaan menyebabkan endapan yang terbentuk semakin

    banyak.

    asein adalah protein yang ditemukan dalam susu dan digunakan se ara

    terpisah dalam banyak makanan sebagai bahan pengikat. asein adalah protein

    yang paling banyak tersedia di susu. Protein ini relati tidak bisa larut dan

    enderung membentuk struktur yang disebut misel yang meningkatkan

    kelarutannya di air. 'elama pemrosesan susu, yang umumnya melibatkan panas

    atau asam, senya a kasein peptide dan struktur misel akan terganggu dan

    membentuk struktur yang lebih sederhana. $asilnya, material seperti gelatin

    terbentuk. ni adalah dasar mengapa kasein memiliki daya erna yang lebih

    rendah, dan juga pelepasan asam amino yang perlahan tapi stabil ke dalam

    sirkulasi. ( inelda, 2011+.

    5.3 Titik Is!elektrik

    @itik soelektrik (@ + adalah daerah p$ tertentu dimana protein tidak

    mempunyai selisih muatan atau jumlah muatan positi dan negati nya sama,

    sehingga tidak bergerak ketika diletakkan dalam medan listrik. Pada p$

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    12/20

    Poppy Lukytasari240210130045

    isoelektrik (p +, suatu protein sangat mudah diendapkan karena pada saat itu

    muatan listriknya nol (%phart, 2003+.

    Perubahan p$ akan mempengaruhi ionisasi gugus ungsional protein

    sehingga muatan total protein berubah. Pada titik isoelektrik, total muatan protein

    sama dengan nol sehingga interaksi antarmolekul protein menjadi maksimum.

    Pada kondisi ini, protein men apai titik isoelektriknya dan memiliki kelarutan

    yang minimum. &ilai p$ pada saat titik isoelektrik ter apai dinotasikan dengan

    p . Pada p$ di ba ah p , protein enderung bermuatan positi . 'ebaliknya pada

    p$ di atas p , protein enderung bermuatan negati . 'emakin jauh p$ dari p "nya

    maka kelarutan protein semakin meningkat (!urray, et al, 2000+.

    @itik isoelektrik protein sangat berpengaruh dalam proses pengolahan

    pangan. ahan pangan air yang mengandung protein akan mengalami

    penggumpalan apabila p$ susu berubah sehingga men apai titik isoelektrinya.

    @itik isoelektrik protein juga digunakan dalam prinsip ekstraksi protein. ;alam

    mengisolasi protein dalam bahan pangan, mula"mula diekstraksi dengan

    pengaturan p$ yang memungkinkan protein terekstrak paling banyak. Protein

    yang ada dalam larutan, selanjutnya diendapkan dengan pengaturan p$ sampai

    titik isoelektrik atau penambahan garam pada konsentrasi yang memungkinkan pengendapan protein. 'etiap jenis protein mempunyai titik isoelektrik yang

    berlainan (%phart, 2003+.

    'ampel yang digunakan pada per obaan ini yaitu kasein. asein adalah

    ontoh protein komplek pada susu yang mempunyai si at khas, yaitu dapat

    menggumpal dan membentuk massa yang kompak. $al yang harus dilakukan

    pertama pada per obaan ini yaitu menyiapkan 10 tabung reaksi dan bersihkan.

    @ambahkan akuades, diko ok. ;itambahkan larutan kasein, ko ok jangan sampai berbusa. Lakukan pada tabung reaksi berturut"turut sebagai berikut

    Tabel 5.3 Uji Perlakua% u%tuk Pe%/a"ata% Titik Is!elektrik

    Perlakuan

    &o tabung1 2 3 4 5 = ? 6 * 10

    ml /s/0,01 & 0,= 1,2 2,5 " " " " " " "

    ml /s/0,1 & " " " 0,5 1,0 2,0 4,0 6,0 " "

    ml /s/ " " " " " " " " " "

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    13/20

    Poppy Lukytasari240210130045

    1 &ml

    akuades 6,4 ?,6 =,5 6,5 6,0 ?,0 5,0 1,0 ?,4 5,?

    ml

    sampel 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4Su"ber( Pe%u%tu% Praktiku" i"ia Pa%/a%

    Penambahan asam uka bertujuan untuk mengatur kadar keasaman. /sam

    uka atau #$ 3#%%$ akan menaikkan kadar keasaman atau p$ dari

    susu. emudian diamati perubahan yang terjadi pada aktu 10 menit dan 20

    menit.

    erdasarkan per obaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan

    seperti yang terlihat pada tabel = diba ah ini.

    Tabel 5.6 Uji Is!elektrik el!"#!k asei%

    1,2 *,2= t.J 0? t.J 06 t.J 0* t 0

    10 t 0Su"ber ( D!ku"e%tasi #riba)i kelas A*+ *,1-

    eterangan o 8 tidak ada perubahant 8 ada kekeruhanJ 8 ada endapan

    erdasarkan tabel diatas, setelah 10 menit, pada tabung =,? dan 6,

    terbentuknya endapan dan kekeruhan sedangkan pada tabung *, dan 10 hanya

    terbentuk kekruhan saja. @erjadinya endapan menandakan bah a gugus amino

    dan karboksil saling menetralkan.

    'eharusnya dengan perlakuan yang diberikan, titik isoelektrik dapat

    ditentukan berdasarkan kekeruhan dan endapan yang ada karena pada titik dekat

    isoelektrik akan terjadi gaya tolak"menolak elektrostatik yang menyebabkan

    kalarutan minimum, sehingga terjadi kekeruhan. 'etiap jenis protein memiliki

    titik isoelektrik yang berbeda"beda. Daya tolak menolak tersebut akan

    menyebabkan kelarutan menjadi minimum lalu terbentuk keruh. ;ari hasil

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    14/20

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    15/20

    Poppy Lukytasari240210130045

    erdasarkan hasil pengamatan diatas, penambahan amonium sul at baik

    pada albumin arna menjadi biru muda. penambahan !g#l 2 arnanya menjadi

    kuning transparan, penambahan !g'% 4 arnanya menjadi biru muda,

    penambahan &a#l terjadi perubahan arna menjadi keunguan, dan penambahan

    &a2'% 4 terjadi perubahan arna menjadi ungu. @erbentuknya perubahan arna

    atau terbentuk arna ungu, menandakan bah a larutan tersebut merupakan

    protein tetapi jika tidak ber arna ungu maka itu berarti sudah terjadi salting out

    dengan garam jenuh. Proses salting out ini termasuk sempurna dikarenakan hasil

    yang didapat adalah sisa protein yang tersisa hanya sebagian ke il dari satu

    perlakuan saja.

    arena garam anorganik lebih menarik air maka jumlah air yang tersedia

    untuk molekul protein akan berkurang ()inarno, 2002+. Larutan albumin dalam

    air dapat diendapkan dengan penambahan garam hingga jenuh (Poedjiadi, 1**4+.

    ;engan menambahkan ammonium sul at lebih banyak lagi sejumlah o-al

    albumin dapat dipisahkan.Pada praktikum yang lalu digunakan albumin sebagai

    sampel, yang ditambahkan dengan &a%$, &a#l, !g'% 4, dan &$ 4'% 4. >ji iltrat

    dengan pereaksi biuret juga menunjukkan hasil positi yang ditandai larutan

    ber arna ungu -iolet. $al tersebut membuktikan bah a larutan tersebutmengandung ikatan peptida.

    ;engan adanya penambahan garam, kelarutan protein akan meningkat.

    $al ini disebabkan oleh ion anorganik yang terhidrasi sempurna akan mengikat

    permukaan protein dan men egah penggabungan (agregasi+ molekul protein. $al

    ini disebut salting in . Pada konsentrasi garam yang tinggi, garam akan lebih

    enderung mengikat air dan menyebabkan agregasi. 'ehingga molekul protein

    mengalami presipitasi. Peristi a ini disebut salting out.

    Pengaruh penambahan garam terhadap kelarutan protein berbeda"beda,

    tergantung pada konsentrasi dan jumlah muatan ionnya dalam larutan. 'emakin

    tinggi konsentrasi dan jumlah muatan ionnya, semakin e ekti garam dalam

    mengendapkan protein. (/nonim b, 2010+.

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    16/20

    Poppy Lukytasari240210130045

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    17/20

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    18/20

    Poppy Lukytasari240210130045

    perubahan arna atau terbentuk arna ungu, menandakan bah a larutan

    tersebut merupakan protein tetapi jika tidak ber arna ungu maka itu berarti

    sudah terjadi salting out dengan garam jenuh.

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    19/20

    Poppy Lukytasari240210130045

    DA8TAR PUSTA A

    /lmatsier, '. 2003. Prinsip ;asar lmu Dizi. P@. Dramedia Pustaka >tama.< " > E@. /-ailable at .s ribd. om. (diakses 24%ktober 2014+.

    /nonim b. 2010. Protein. ahan /jar imia Pangan F e-isi 0 F update 02Bebruari 2010. Pd .

    ;e man,

  • 8/19/2019 lapak kimpang protein.docx

    20/20

    Poppy Lukytasari240210130045