Upload
danti-nelfa-riza
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/30/2019 LAPKAS !
1/5
DERMATITIS SEBOROIK
PENDAHULUAN
Dermatitis seboroik adalah kelainan kulit yang didasari oleh faktor
konstitusi dan bertempat predileksi di tempat-tempat seboroik.1
Penyebabnya belum diketahui pasti tapi dimungkinkan terkait dengan
meningkatnya produksi minyak pada kulit, tipe kulit yang berminyak, dan ada
peran dari jamur di kulit. Sistem imun ditengarai juga memegang peranan penting
dari kejadian dermatitis seboroik. Sehingga sering terjadi pada orang yang
menderita Parkinson, atau penyakit lemahnya sistem imun lain seperti HIV/AIDS.
Dermatitis seboroik dapat juga dipicu dan diperparah oleh buruknya higienitas
kulit kepala.1,5
Gejala klinis dari dermatitis seboroik ini merupakan kelainan kulit yang
terdiri atas eritema dan skuama yang berminyak dan agak kekuningan, batasnya
kurang tegas. Dermatitis seboroik yang ringan hanya mengenai kulit kepala
berupa skuama-skuama yang halus, mulai sebagai bercak kecil yang kemudian
mengenai seluruh kulit kepala dengan skuama-skuama yang halus dan kasar yang
disebut juga pitriasis sika(ketombe/dandruff). Bentuk yang berminyak disebut
pitriatis steatoides yang dapat disertai eritema dan krusta-krusta yang tebal.
Rambut pada tempat tersebut mempunyai kecenderungan rontok,mulai di bagian
verteks dan frontal.1,
Bentuk yang berat ditandai dengan adanya bercak-bercak yang berskuama
dan berminyak disertai eksudasi dan krusta tebal. Sering meluas ke dahi, glabela,
telinga posaurikular dan leher. Pada daerah dahi tersebut, batasnya sering
cembung. Pada bentuk yang lebih berat lagi, seluruh kepala tertutup oleh krusta-
krusta yang kotor dan berbau tidak sedap. Pada bayi, skuama-skuama yang
kekuningan dan kumpulan debris-debris epitel yang lekat pada kulit kepala
disebut cradle cap.1
1
7/30/2019 LAPKAS !
2/5
Pada daerah supraorbital, skuama-skuama halus dapat terlihat di alis mata,
kulit dibawahnya eritematosa dan gatal, disertai bercak-bercak skuama
kekuningan, dapat terjadi pula blefaritis, yakni pinggir kelopak mata merah
disertai skuama-skuama halus. Selain itu dermatitis seboroik juga dapat mengenai
liang telinga luar, lipatan nasolabial, daerah sterna, areola mamae, lipatan dibawah
mamae pada wanita, interskapular, umbilicus, lipat paha dan daerah anogenital.1,4
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dengan melihat ruam
dan melalui anamnesa. Pada kasus yang jarang, kasus yang sangat atipikal
mungkin memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes termasuk mengorek kulit,
evaluasi mikroskopis, tes darah, dan biopsi kulit dapat dilakukan dengan mengikis
beberapa skala dari ruam dan melihat mereka di bawah mikroskop untuk
memastikan ruam tidak disebabkan oleh jamur. Sebuah bagian yang sangat kecil
dari kulit dapat diambil (biopsi) untuk pemeriksaan mikroskopis untuk
menyingkirkan penyebab lain seperti penyakit psoriasis, lupus, dan kulit. Jenis
lain dari ruam dan infeksi kulit juga dapat dikesampingkan.1,6
Diagnosa banding dari dermatitis seboroik adalah psoriasis, tinea kapitis ,
dan impetigo.1,3,4
Penatalaksanaan pada dermatitis seboroik dapat diberikan dengan sistemik
dan topikal. Pada pengobatan sistemik dapat diberikan :
1. Kortikosteroid : Prednison 20 30 mg
2. Isotrentinoin 0,1 03 mg/kg berat badan per hari yang dapat digunakan
pada kasus yang rekalsitran. Efeknya mengurangi aktivitas kelenjar
sebasea.
3. Ketokonazole 200 mg/hari
Pada pengobatan topikal dapat diberikan :
1. Krim Hidrokortison 2 %
2
7/30/2019 LAPKAS !
3/5
2. Resorsin 1 3 %
3. Sulfur praesipitatum 4 20 %, dapat di gabung dengan asam salisilat 3 6
%.
4. Krim Ketokonazole 2 %. 1,2,3,4
LAPORAN KASUS
Seorang anak perempuan umur 10 tahun, suku Jawa, agama Islam, datang
berobat ke RSUP H.Adam Malik Medan pada tanggal 10 April 2012 dengan
keluhan utama sisik sisik kasar berwarna putih pada kepala yang terasa gatal
terutama pada malam hari dan rambut yang mudah rontok sejak 2 tahun yang lalu.
Pada awalnya sisik-sisik putih timbul di bagian depan kepala dan kemudian
bertambah ke seluruh bagian kepala. OS sudah pernah berobat tetapi tidak ada
perubahan. Riwayat penyakit terdahulu tidak dijumpai. Riwayat penyakit keluarga
tidak dijumpai.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umum dan status gizi baik. Pada
pemeriksaan inspeksi ditemukan skuama kasar multipel yang menyebar pada
regio parietalis, regio frontalis, regio temporalis, regio oxypitalis, dan regio
mastoidea.
Diagnosa banding pada pasien ini adalah dermatitis seboroik, tinea kapitis
dan psoriasis. Diagnosa sementara adalah dermatitis seboroik.
Penatalaksanaan pada pasien ini secara umum adalah menjaga kebersihan
kulit kepala, mengkonsumsi makanan yang bergizi dan menghindari garukan.
Penatalaksanaan secara khusus yaitu topikal dapat diberikan krim ketokonazole
2%, kortikosteroid seperti krim hidrokortison 2 % sedangkan secara sistemik
dapat diberikan prednison dosis 20 30 mg sehari.
Prognosis quo ad vitam ad bonam, karena didapati keadaan umum
penderita baik, quo ad functionam ad bonam tidak dijumpai adanya gangguan
3
7/30/2019 LAPKAS !
4/5
fungsi, quo ad sanationam ad dubia karena sebagian kasus ini mempunyai faktor
konstitusi penyakit ini agak sukar disembuhkan, meskipun terkontrol.
DISKUSI
Diagnosa dermatitis seboroik ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Pada anamnesa dikeluhkan sisik sisik kasar berwarna putih
pada kepala yang terasa gatal dan rambut yang mudah rontok. Hal ini sesuai
dengan keperpustakaan yang menjelaskan bahwa dermatitis seboroik yang ringan
hanya mengenai kulit kepala berupa skuama- skuama yang halus, mulai sebagai
bercak kecil yang kemudian mengenai seluruh kulit kepala dengan skuama-
skuama yang halus dan kasar serta rambut yang mudah rontok.
Lokalisasi menurut keperpustakaan menyatakan bahwa daerah yang juga
dapat terkena adalah daerah kepala. Pada pasien ini dijumpai pada regio parietalis,regio frontalis, regio temporalis, regio oxypitalis, dan regio mastoidea.
Pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umum status gizi pasien baik.
Pemeriksaan inspeksi ditemukan skuama kasar multipel. Sesuai degnan
keperpustakaan yang menyatakan dermatitis seboroik yang ringan berupa skuama-
skuama yang halus dan kasar.
Diagnosa banding kasus ini adalah dermatitis seboroik, tinea kapitis dan
psoriasis. Diagnosa sementara pada pasien ini adalah dermatitis seboroik.
Penatalaksaan pada pasien ini ada 2 yaitu secara umum adalah dengan
menyarankan kepada penderita untuk menghindari garukan, mengkonsumsi
makanan yang bergizi dan menjaga kebersihan kulit kepala. Secara khusus yaitu
topikal dengan memberikan krim ketokonazol 2% dan hidrokortison 2 % .
Sedangkan secara sistemik dengan memberikan prednison 20 30 mg sehari.
4
7/30/2019 LAPKAS !
5/5
Prognosis pasien pada sebagian kasus yang mempunyai faktor konstitusi
agak sukar disembuhkan, meskipun terkontrol
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda, Prof. Dr. dr. Adhi, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Edisi Ke Lima.Jakarta.2007.hal.200-202
2. Harahap, Marwali. Diagnosis and Treatment of Skin Infections. Blackwell
Science.1997.p. 356 - 358
3. Fitzpatrick, Thomas B, Johnson, Richard Allen, Wolff, Klaus , Suurmond,
Dick. Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. Fourth Edition.
McGraw-Hill.2001.p. 45 48.
4. Sauer, Gordon C. Manual Of Skin Disease. Fifth Edition. p. 117 120
5. Muhtadi, Indra K . Dermatitis Seboroik.2011.available at
http://indramuhtadi.weebly.com/2/category/dermatitis%20seboroik/1.html
6. Alai, Nilli N, Dandruff. 2009. Available from:
http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?
articlekey=94803&pf=3&page=13
5