Upload
najwashavira
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 1/17
PENDAHULUAN
Kandida adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh spesies Candida.
Organisme ini menginfeksi kulit, kuku, membrane mukosa, traktus
gastrointestinal, bahkan bisa juga menyebabkan infeksi sitemik. Infeksi kandida
terjadi jika terdapat factor yang menyuburkan perumbuhannya atau ada yang
memudahkan terjadi invasi jaringan karena daya tahan yang lemah dari penjamu.
Factor-faktor penyebab kandidiasis dibagi menjadi dua, yaitu faktor predisposisi
endogen dan eksogen.
Kandidiasis dapat ditemukan di seluruh dunia, dapat menyerang semua
umur, baik laki-laki maupun perempuan. enyakit ini lebih banyak terjadi di
negara tropis dengan tingkat kelembaban yang tinggi.
Conant !"#$"% membagi kandidiasis berdasarkan bagian tubuh yang
terinfeksi yaitu, kandidiasis selaput lender !mukosa%, kandidiasis kutis,
kandidiasis sitemik dan reaksi id !kandidid%. &alah satu contoh kandidiasis kutis
adalah kandidiasis intertriginosa. kandidiasis intertriginosa merupakan kandidiasis
kutis yang letak lesinya di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal, infra
mammae dan umbilikus.
'iagnosis kandidiasis intertriginosa ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik, dan juga berdasarkan lokasi dari lesi yang muncul.
emeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan langsung dengan
menggunakan KO(.
"
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 2/17
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Candidiasis intertriginosa merupakan penyakit jamur superfisialis yang
terkena pada daerah lipatan kulit yang disebabkan oleh jamur dari genus Candida
umumnya adalah Candida albicans . redileksi dari candida intertriginosa adalah
antara lipatan kulit, aksila, inframammae, lipatan gluteal, lipatan perut atau
umbilicus. !"%
2.2 EPIDEMIOLOGI
enyakit ini terdapat di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur baik
laki-laki maupun perempuan. )idak terdapat hubungan yang jelas antara kejadian
penyakit in dengan ras tetapi insiden diduga lebih tinggi di negara berkembang.
enyakit ini lebih banyak terjadi pada daerah tropis dengan kelembaban udara
yang tinggi. !buku FK *I% !+%
2.3 FAKTOR RESIKO
eberapa obat-obatan yang dilaporkan dapat menyebabkan F'
diantaranya &/I's, antibiotik, dan obat-obat lain seperti acetaminophen,
do0ycycline, clindamycin, sulfametho0a1ole dan lain-lain. !"% enelitian yang
dilakukan 2ahboob, dkk menyatakan bah3a kotrimoksasol sebagai penyebab
tersering F' , diikuti tetrasiklin dan metami1ol. !4%
2.4 GEJALA KLINIS
5ambaran klinis pada kandidiasis intertriginosa biasanya terlihat gambaran berupa bercak eritematosa yang berbatas tegas, bersisik, dan basah. 6esi tersebut
dikelilingi oleh lesi satelit berupa vesikel-vesikel dan pustul-pustul kecil yang bila
pecah meninggalkan daerah yang erosif dengan pinggiran yang kasar dan
berkembang seperti lesi primer.
+
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 3/17
5ambar ". 6esi Fixed Drug Eruption yang khas !ganti dengan foto kandidiasis%
2.5 ETIOLOGI
)erdapat sekitar +77 spesies candida namun hanya sedikit yang telah terlibat
dalam menginfeksi manusia. #7 persen dari semua infeksi di sebabkan oleh lima
spesies candida berikut, yaitu Candida albicans, Candida Glabrata, Candida
parapsilosis , dan Candida tropicalis . !revie3 artikel%
Kandidiasis intertriginosa paling sering disebabkan oleh Candida albican .
!buku perpus erisa% Candida albican dapat menyebabkan + jenis utama dari infeksi
pada manusia, yaitu infeksi superfisialis seperti kandidiasis oral !mukosa%,
kandidiasis intertiginosa !kutan%, dan infeksis sistemik yang dapat mengancam
nya3a seperti endokarditis kandidosis. !pathogenesis C albican%
2.6 PATOGENESIS
Kelainan yang disebabkan oleh Candida albican sangat tergantung oleh
faktor virulensi dari kandida dan mekanisme pertahanan penjamu. Factor virulensi
meliputi morfologi transisi antara bentuk ragi dan hifa, ekspresi adhesi dan invasi
pada permukaan sel dan en1im.
2enempelnya mikroorganisme dalam jaringan sel pejamu menjadi syaratmutlak untuk berkembangnya infeksi. &ecara umum diketahui bah3a interaksi
8
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 4/17
antara mikroorganisme dan sel pejamu diperantarai oleh komponen spesifik dari
dinding sel mikroorganisme, adhesion dan reseptor. 2anan dan mniprotein
merupakan molekul candida albicans yang mempunyai aktifitas adhesis. Khitis
yang merupakan kmponen kecil yang terdapat pada candida albicans juga
berperan dalam aktifitas adhesive. ada umumnya candida albicas berada dalam
tubuh manusia sebagai saprobe dan infeksi baru terjadi bila terdapat factor
predisposisi pada tubuh penjamu.
Factor predisposisi berperan dalam meningkatkan pertumbuhan Candida
albican serta memudahkan invasi jamur ke dalam jaringan tubuh manusia karena
adanya perubahan dalam system pertahanan tubuh. di tentukan oleh interaksi yang
komplek antara Factor utama yang berperan bagi perkembangan miliaria adalah
kondisi panas tinggi dan kelembaban yang menyebabkan kerinat berlebihan.
2.7 DIAGNOSIS BANDING !9,#%
'iagnosis banding kandidiasis intertriginosa dapat dilihat pada tabel "
berikut:
Tabel 1. Diagnosis Banding Kandidiasis Intertriginosa
No 'iagnosis 'efinisi 2anifestasi Klinis Foto". Kandidiasis
Intertriginosa
enyakit infeksi mikosis
superficial yang biasanya
mengenai daerah
pelipatan badan,
umbilicus, inguinal, infra
mammae, intergluteus.
6esi berbentuk
makula eritematous
berbatas tegas tepi
irregular, bersisik, dan
basah. 6esi tersebut
dikelilingi oleh lesi
satelit berbentuk
vsikel atau pustule-
pustul kecil yang bila
pecah meningalkan
daerah yang erosif
dengan pingiran yang
kasar dan berkembang
seperti lesi primer.
9
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 5/17
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 6/17
pada daerah kulit
bersetuhan dengan kulit
seperti pada daerah infra
mammae, a0ila, dan
daerah inguinal.
sampai plakat
2.8 PENEGAKAN DIAGNOSIS
". /namnesis
ada anamnesis biasanya pasien mengeluhkan adanya bercak kehitaman
berukuran sebesar koin. ada a3alnya, lesi tersebut timbul dengan 3arna merah
cerah dalam 3aktu 87 menit hingga ; jam setelah meminum obat tertentu. <arak 3aktu dari saat pasien meminum obat hingga timbulnya lesi rata-rata sekitar +
jam. asien juga biasanya merasakan adanya sensasi terbakar sebelum timbulnya
lesi. ada beberapa kasus pasien juga mengeluhkan gejala sistemik berupa
demam, malaise dan gejala abdominal. 6esi dapat timbul di berbagai area pada
tubuh namun tempat predileksinya antara lain pada bibir, telapak tangan, telapak
kaki, gland penis dan lipat paha. !=,#,$%
>i3ayat penggunaan obat perlu ditanyakan kepada pasien untuk
mengidentifikasi obat penyebab. <ika pasien lupa obatnya dapat ditanyakan
keluhan yang mendorong pasien untuk berobat, seperti keluhan sakit kepala yang
berkaitan dengan obat-obatan analgesik, keluhan konstipasi yang berhubungan
dengan obat-obatan laksantia, keluhan infeksi yang berkaitan dengan penggunaan
antibiotik dan sebagainya. !9%
+. emeriksaan Fisik
ada a3al terjadinya sensitisasi oleh obat kausatif dapat ditemukan adanya
efloresensi berupa makula eritematous yang pada perkembangannya dapat
berubah menjadi makula hiperpigmentasi !violaseus%, plak hiperpigmentasi
hingga bentuk bulla !pada kasus F' berat%. )erkadang lesi tersebut juga dapat
melepuh dan terkelupas. )emuan klinis yang khas pada F' adalah timbulnya lesi
ditempat yang sama dengan lesi sebelumnya. (al tersebut dapat terjadi jika
adanya pajanan ulang obat penyebab. <ika pajanan obat penyebab baru terjadi
pertama kali pada pasien, biasanya lesi dia3ali dengan jumlah yang soliter.
&eiring dengan terjadinya pajanan ulang, lesi dapat timbul ditempat yang baru
sehingga jumlahnya menjadi multipel. !=,$%=
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 7/17
8. emeriksaan enunjang
'iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis, bila diperlukan dapat
dilakukan pemeriksaan penunjang untuk diagnosis banding. erikut adalah
beberapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan :
". emeriksaan langsusng dengan KO(
Kerokan kulit diperiksa dengan larutan KO( "7-+7? dapat di tambahkan
tinta arker &uperchrome blu black. )ampak budding yeast cells dengan atau
tanpa pseudohifa atau hifa..
+. engecetan 5ram
ada pe3arnaan gram, elemen jamur !budding yeast cell @ blastospora @
pseudohifa @ hifa% tampak sebagai gram positif dan sporanya lebih besar dari
bakteri. !buku perpus erisa%
2.10 TATALAKSANA
2.10.1No !F"#$"%o&'#"()
Identifikasi serta hentikan penggunaan obat yang diduga sebagai penyebab
sehingga pajanan ulang yang memungkinkan timbulnya lesi F' dapat dihindari.
!9%
2.10.2F"#$"%o&'#"()
6esi yang tidak terkelupas dapat diobati dengan glukokortikoid topikal
poten dalam bentuk ointment. 6esi yang terkelupas dapat diobati dengan
antibiotik topikal seperti basitrasin atau ointment antimikroba lainnya dan jika
perlu didressing hingga lesi mengalami reepitelisasi. <ika lesi melebar,
berdistribusi generalisata dan adanya nyeri pada lesi dapat diberikan prednison
oral "-+ mg@kgbb@hari dan diturunkan dosisnya setelah penggunaan + minggu.!9,=%
2.12 PROGNOSIS
rognosis umumnya baik jika obat kausatif telah dapat dipastikan.
enggunaan obat-obatan tersebut untuk kedepannya agar dihindari dan digantikan
dengan obat lain. asien sebaiknya diberikan catatan berupa kartu kecil ! allergic
card % yang memuat jenis obat beserta golongannya sehingga mempermudah
$
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 8/17
pasien dan petugas saat pasien datang untuk berobat kembali, hal tersebut dapat
mencegah adanya pajanan ulang yang memungkinkan terjadinya F' . !=%
LAPORAN KASUS
I*' &)&"+ P"+)'
ama : y.
* mur : +# )ahun
<enis Kelamin : erempuan
/lamat : /lue aga
ekerjaan : Ibu rumah tangga
&tatus ernikahan : 2enikah
( @ )elp : -
omor C2 : ;8"97$
)anggal er iksa : +8 /gustus +7"4
A "$ '+)+
• Keluhan *tama : gatal-gatal di selangkangan dan bokong.
• >i3ayat enyakit &ekarang : pasien datang dengan ke
poliklinik kulit >&*A/ dengan keluhan gatal-gatal di selangkangan
dan bokong. /3alnya lesi tampak berbentuk bintil-bintil kecil,
kemudia pasien menggaruk lesi. (al ini makin memberat ketika
malam hari. asien juga baru selesai melahirkan dan masih
mengeluarkan lokia aktif.
• >i3ayat enyakit 'ahulu : asma !-%, 'iabetes mellitus !-%, alergi obat
dan makanan !-%.
• >i3ayat enyakit Keluarga: orangtua pasien menderita diabetes
mellitus.
• >i3ayat Kebiasaan &osial : pasien baru selesai melahirkan secara
pervaginam, lokia !B%.
P'$'#)%+"" F)+)% K,-)&
;
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 9/17
&tatus 'ermatologis
>egio : inguinal de0tra et sinistra dan gluteus
'eskripsi 6esi: tampak lesi macula eritematous berbatas tegas, tepi irregular,
ukuran plakat, jumlah multiple, distribusi generalisata. )erdapat pustule dan
skuama halus satelit papul di tepi konigurasi korimbiformis distribusi bilateral.
D)" o+)+ B" *)
". Kandidiasis intertriginosa
+. 'ermatitis diaper
8. )inea kruris
9. 'ermatitis seboroik
P'$'#)%+"" P' , /"
ada pasien ini perlu dilakukan planning pemeriksaan penunjang dengan
kerokan kulit KO( lalu di biakkan di seboraud agar untuk mengetahui bakteri
penyebabnya.
R'+,$'
asien perempuan +# tahun datang dengan keluhan gatal-gatal diselangkangan dan bokong. asien mengeluhkan hal ini sudah dialami sejak = hari
yang lalu sebelum pasien datang ke poliklinik kulit. /3alnya lesi berbentuk
bintil-bintil kecil yang gatal, lalu pasien menggaruknya. erih juga menjadi
keluhan tambahan setelah pasien menggaruk lesi. (al ini memberat pada malam
hari. asien juga baru selesai melahirkan secara pervaginam dan masih aktif
mengeluarkan lokia. asien juga mempunyai ri3ayat keluarga yang menderita
diabetes mellitus.
D)" o+)+ K-) )+
Kandidiasis intertriginosa
T"&"-"%+" "
1. F"#$"%o&'#"()
&istemik : cetiri1in "7 mg + kali sehari
)opical : )hyamisin + ? B mikona1ol nitrat + ? cream !pagi%
)hyamisin + ? B ketokona1ol cream !malam%
#
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 10/17
2. E*,%"+)
• (indari menggaruk lesi.
• <aga kelembapan serta hindari memakai pakaian ketat.
• 2enjaga kulit agar tetap kering.
P#o o+)+
• uo ad vitam : dubia ad bonam
• uo ad sanactionam : dubia ad bonam
• uo ad functionam : dubia ad bonam
ANALISIS KASUS
)elah diperiksa seorang perempuan berusia +# tahun di oliklinik kulit
>&*' dr. Aainoel /bidin anda /ceh pada tanggal +" /gustus +7"4 dengan
keluhan gatal-gatal di selangkangan dan bokong. Keluhan ini sudah dirasakan
pasien sejak = hari sebelum datang ke poliklinik. /3alnya lesi tampak berbentuk
bintil-bintil kecil, kemudian pasien menggaruk lesi. asien juga merasakan
perih di lesi yang digaruknya. (al ini makin memberat ketika malam hari.
asien juga baru selesai melahirkan secara pervaginam dan masih
mengeluarkan lokia aktif.ada pasien diberikan terapi sistemik berupa cetiri1ine dan terapi topikal
berupa krim thiamphenicol dan mikona1ol serta thiamphenicol dan ketokona1ol.
)erapi sistemik yaitu anti histamin diberikan kepada pasien untuk mengurangi
rasa gatal yang di derita akibat pelepasan histamin.
)hiamphenicol adalah antibiotik untuk mengobati infeksi, aktifitas
thiamphenicol adalah menghambat sintesa dinding sel bakteri. )hiamphenicol
adalah antibiotik berspektrum luas yang bisa menghambat aktifitas bakteri gram
"7
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 11/17
positif !B% dan bakteri gram negatif !-% !Kat1ung 5. Farmakologi 'asar D Klinik
<akarta: 5CE +7"+%
Ketokona1ol adalah suatu derivat imida1ole-dio0olan yang memiliki
aktifitas antimikotik yang poten terhadap dermatofit misalnya )ricophyton sp.,
pidermophyton floccosum, ityrosporum sp., Candida sp. Ketokona1ol bekerja
dengan menghambat sitokrom 947 jamur, dan mengganggu sintesis ergosterol
yang merupakan komponen penting dari membran sel jamur. !jurnal antiungal
treatment dan buku drug therapy%
erbeda dengan ketokona1ol, mikona1ol merupakan turunan imida1ol
sintetik yang relatif stabil, mempunyai spektrum anti jamur yang luas. 2ikona1ol
menghambat aktivitas jamur )ricophyton, 2icrosporum, Candida dan 2alasse1ia
furfur. 2ekanisme kerja mikona1ol belum diketahui secara pasti namun
mikona1ol masuk kedalam sel jamur dan menyebabkan kerusakan dinding sel
sehingga permeabilitas terhadap berbagai 1at intra sel meningkat.
bercak bulat kehitaman tersebar di seluruh tubuh. ercak kehitamantimbul sejak " tahun yang lalu &2>&. /3alnya bercak timbul di tungkai atas
dengan 3arna kemerahan seukuran koin pada malam hari sekitar 9 jam setelah
mengkonsumsi obat. )imbulnya bercak tersebut didahului oleh rasa panas di
tungkai atas tersebut.6ambat laun bercak yang tadinya kemerahan berubah 3arna
menjadi kehitaman dan berukuran sedikit lebih besar. <umlah bercak tersebut juga
semakin banyak danmenyebar ke seluruh tubuh pasien berminggu-minggu
setelahnya. asien juga menyatakan bah3a saat minum obat tertentu, bercak kehitaman yang telah ada sebelumnya terasa sedikit menebal dan hangat. &aat ini
bercak kehitaman tidak terasa gatal, tidak nyeri dan juga tidak mati rasa. asien
mengaku pernah mengkonsumsi obat tradisional. &elain itu, pasien juga
menyatakan sering membeli obat bebas di 3arung. &aat ini pasien sedang dalam
pengobatan ) kategori " di elayananan )uberkulosis )erpadu ! ))%. ada
pemeriksaan fisik di regio brachii de0tra et sinistra, antebrachii de0tra et sinistra,
thoraks anterior dan posterior, femoris de0tra et sinistra dan kruris de0tra et
""
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 12/17
sinistra terdapat makula hiperpigmentasi berbatas tegas, garis tepi reguler, bentuk
bulat, ukuran numular, jumlah multipel dan distribusi generalisata.
5ejala bercak kehitaman yang dikeluhkan pasien dapat didiagnosis banding
dengan pernyakit eritema multiformis minor, dermatitis numular dan Post
In la!!ator" #iperpig!entation ! I(%. ada penyakit eritema multiformis minor
terdapat gambaran lesi yang khas yaitu adanya target lesi !irisformis%. )arget lesi
tersebut terdiri dari makula eritematosa yang bundar dengan vesikel pada bagian
tengahnya sehingga menyerupai cincin $target cell%. 6esi juga gatal dan nyeri.
)imbulnya mendadak. enyebab terbanyak penyakit ini adalah karena adanya
infeksi herpes si!plex &irus !(& % berulang sebelumnya. &elain itu juga bisa
disebabkan alergi obat, udara dingin dan rangsangan fisik. !=,"7% ritema
multiformis minor memiliki kesamaan dengan F' , yaitu dari segi penyebab,
sama-sama dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu dan timbulnya mendadak.
6esi juga sama-sama dirasakan gatal dan nyeri, namun target lesi yang khas tidak
terdapat pada F' . *ntuk menyingkirkan diagnosis eritema multiformis minor
pada umumnya sudah dapat dilakukan dengan melihat gambaran lesi yang khas.
ada pemeriksaan penunjang seperti biopsi, ditemukan adanya gambaran peradangan seperti peningkatan jumlah limfosit di epidermis maupun dermis,
terjadinya nekrosis sel keratin, terbentuknya jaringan spongiosa dan terjadinya
degenerasi vakuolar lapisan sel basal. emeriksaan penunjang lainnya seperti
laboratorium 6 ', leukosit, protein fase akut dan li&er a!inotrans erase pada
umumnya tidak spesifik. !9%
ada dermatitis numular biasanya tampak gambaran lesi berupa makula
eritematosa eksudatif berbatas tegas dan berukuran numular yang disertai denganadanya vesikel, papula, krusta ber3arna coklat dan likenifikasi. ada beberapa
penderita, lesi makula tersebut terkadang juga dapat terlihat hiperpigmentasi
sehingga terlihat mirip dengan efloresensi pada kasus ini. 6esi pada dermatitis
numular terasa gatal dan nyeri, namun pada kasus ini pasien tidak merasakan
keluhan tersebut. asien hanya merasakan nyeri pada saat sebelum timbulnya lesi.
enyakit dermatitis numular penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun
diduga karena adanya infeksi mikroorganisme, ri3ayat meminum alkohol dan
stress emosional. ada kasus ini tidak ditemukan adanya ri3ayat-ri3ayat tersebut,
"+
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 13/17
yang ada hanyalah ri3ayat penggunaan obat-obatan. emeriksaan penunjang yang
dapat dilakukan untuk meyingkirkan diagnosis ini adalah kultur dan uji resistensi
mikroorganisme. 'iharapkan dari hasil pemeriksaan tidak terdapat adanya infeksi
mikroorganisme sebelumnya. amun pada kasus ini pemeriksaan tersebut tidak
dilakukan. !=,"7%
5ambaran lesi diatas juga dapat dikaitkan dengan lesi pada Post
In la!ator" #iperpig!entation ! I(%. 5ambaran lesi I( adalah makula
hiperpigmentasi. Post In la!!ator" #iperpig!entation pada umumnya sering
mengenai orang yang berkulit gelap. 'aerah predileksinya adalah sesuai dengan
lesi penyebab. enyebab I( bervariasi seperti infeksi atau peradangan yang
terjadi sebelumnya, reaksi obat, reaksi alergi, trauma, phototoxic reaction dan
sebagainya !=% *ntuk menyingkirkan diagnosis ini perlu ditanyakan ri3ayat-
ri3ayat tersebut. &elain itu, dapat dilakukan pemeriksaan biopsi untuk melihat
gambaran histopatologinya. ada kasus ini pemeriksaan tersebut tidak dilakukan.
ada kasus ini, adanya ri3ayat progresi lesi yang pada a3alnya berbentuk
bulat kemerahan timbul 9 jam setelah meminum obat, berubah menjadi makula
hiperpigmentasi berminggu-minggu setelahnya, kemudian adanya ri3ayat
penggunaan obat bebas, serta timbulnya tanda-tanda peradangan pada lesisebelumnya !terkadang lesi yang muncul sebelumnya menebal dan terasa hangat
setiap pasien terpajan obat penyebab% menjadi acuan untuk menjadikan diagnosis
Fixed Drug Eruption sebagai diagnosis sementara sebelum adanya hasil
pemeriksaan lebih lanjut untuk menegakkan diagnosis tersebut.
Fixed Drug Eruption merupakan salah satu bentuk erupsi kulit akibat obat
yang ditandai dengan lesi makula hiperpigmentasi pada kulit, berbatas tegas,
bentuk oval, soliter atau multipel, 3arna merah sampai kehitaman. !"% 6esi F'sangat khas, yaitu lesi dapat timbul kembali di tempat yang sama jika pasien
kembali terpapar dengan obat yang diduga sebagai penyebab F' . !=%
tiologi dari F' adalah obat-obat tertentu seperti &/I's, antibiotik,
obat-obat lain seperti acetaminofen dan sulfametho0a1ole. Co!puted To!ograph"
Contrast dan obat herbal juga dapat menyebabkan F' . Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya F' adalah frekuensi, lama penggunaan obat dan jenis
obat yang digunakan. !"% ada kasus ini, jenis obat yang digunakan tidak
diketahui karena pasien sudah lupa nama obat yang dikonsumsi. )imbulnya lesi
"8
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 14/17
diduga karena pasien mengkonsumsi obat secara bebas tanpa resep dokter. &aat ini
pasien sedang dalam pengobatan ) kategori I sudah ; hari. 'itinjau dari 3aktu
penggunaan obat, diduga lesi yang timbul pada pasien tidak berkaitan dengan obat
) . Oleh karena itu, untuk memastikan lebih lanjut perlu dilakukan uji tempel dan
tes provokasi obat.
ada pasien diberikan terapi sistemik berupa metilprednisolon dan terapi
topikal berupa krim racikan asam salisilat dan diflucortolon valerat serta oint!ent
thiamphenicol dan desoksimethason. Kortikosteroid sistemik berguna untuk
mengurangi manifestasi peradangan yang terjadi pada pasien. 2etilprednisolon
dapat menghambat makrofag jaringan dan sel presentasi antigen lainya.
Kemampuan sel ini untuk berespon terhadap antigen dan mitogen diturunkan.
&elain itu, dapat mempengaruhi respon peradangan dengan mengurangi sintesis
leukotrin dan platelet activating factor ! /F%. emberian kortikosteroid sistemik
perlu dipertimbangkan karena memiliki efek samping yang serius. emberian
secara short course therap" , yaitu dalam jangka 3aktu kurang dari + minggu lebih
direkomendasikan. !""% 2enurut Kellerman, tidak ada bukti yang menunjukkan
dosis terapi terbaik dari penggunaan kortikosteroid pada erupsi alergi obat, namun
biasanya digunakan prednison dalam rentang dosis +7-=7 mg perhari selama 8hingga 4 hari. !"+% altaci juga menyatakan bah3a kortikosteroid sistemik yang
biasa digunakan untuk kasus-kasus F' adalah prednisolon "= mg perhari.
6amanya pemberian disesuaikan dengan perkembangan lesi. iasanya lesi sudah
mulai mengalami perubahan selama 8 hari pengobatan. &elanjutnya pemberian
kortikosteroid dapat dihentikan secara perlahan-lahan dengan tappering'o . !"8%/sam salisilat adalah 1at yang digunakan sebagai agen keratolitik. Obat ini
dapat melarutkan protein permukaan sel yang menjaga keutuhan stratum korneum
sehingga menyebabkan deskuamasi debris keratotik. /sam salisilat bersifat
keratolitik dalam konsentrasi 8-=?, dan dalam konsentrasi yang lebih besar dari
=? dapat menghancurkan jaringan. !"9%'iflucortolone adalah kortikosteroid topikal poten. 'iflucortolone
digunakan sebagai anti-inflamasi, namun kortikosteroid topikal perlu digunakan
secara hati-hati. *ntuk episode akut, obat berpotensi kuat aman digunakan dalam
3aktu singkat. *ntuk terapi jangka panjang, upayakan jumlah dan potensi obat
yang digunakan seminimal mungkin, tetapi harus diingat bah3a tidak adagunanya menggunakan steroid lemah jika tidak diikuti oleh perbaikan. !"4%
"9
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 15/17
)hiamphenicol adalah antibiotik untuk mengobati infeksi, aktifitas
thiamphenicol adalah menghambat sintesa dinding sel bakteri. )hiamphenicol
adalah antibiotik berspektrum luas yang bisa menghambat aktifitas bakteri gram
positif !B% dan bakteri gram negatif !-%. !""%'eso0imethason adalah kortikosteroid topikal golongan II !potensi tinggi%
yang digunakan sebagai anti-inflamasi. emilihan kortikosteroid topikal perlu
pertimbangan beberapa faktor, yaitu: jenis penyakit kulit, jenis vehikulum, kondisi
penyakit, yaitu stadium penyakit, luas lesi, kedalaman lesi, lokalisasi lesi. *mur
merupakan hal yang perlu juga dipertimbangkan dalam pemberian kortikosteroid
topikal. !"9%dukasi pada pasien adalah dengan memberikan penjelasan mengenai
penyakit dan hal-hal yang dapat menyebabkan timbulnya lesi, yaitu menjelaskan
kepada pasien untuk tidak sembarangan meminum obat tanpa resep dokter. (al ini
dilakukan supaya mencegah timbulnya lesi akibat mengkonsumsi obat
sembarangan oleh pasien. erikutnya perlu dijelaskan kepada pasien agar tidak
menggaruk lesi tersebut. (al ini bertujuan untuk mencegah timbulnya infeksi
sekunder, yang berakibat timbulnya lesi baru.rognosis pada kasus ini baik bila pasien menjaga kebersihan diri pasien dan
mencegah dari faktor-faktor yang dapat memperburuk penyakit pasien, sepertitidak mengkonsumsi obat sembarangan tanpa resep dokter dan tidak menggaruk
lesi yang bertujuan untuk mencegah infeksi sekunder.
"4
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 16/17
DAFTAR PUSTAKA
". 6ee C(, Chen GC, Cho G), Chang CG, Chu CG. Fi0ed-drug eruption: /retrospective study in a single referral center in northern )ai3an. Der!atologi(inica . +7"+E 87: p. ""-"4.
+. 6ee /, )homson <. 'rug-induced &kin >eactions. In /dverse 'rug >eactions.+nd ed. 5rayslake: harmaceutical ressE +77=. p. "+4-"4=.
8. &usila3ati /, /kib /, &atari (. 5ambaran Klinis Fi0ed 'rug ruption padaanak di >umah &akit Cipto 2angunkusumo. (ari Pediatri . +7"9E "4!4%: p.+$7-+$8.
9. Fit1patrick ) , <ohnson >/, Holff K. Color /tlas and &ynopsis of Clinical'ermatology e3 Gork: )he 2c5ra3-(ill CompaniesE "##$.
4. 2ahboob /, (aroon )&, I bal A, &aleemi 2/, 2unir /. Fi0ed 'rugruption and Intradermal rovocation )ests. )ournal o the College o
Ph"sicians and (urgeons Pa*istan . +77;E ";!"+%: p. $8=-$8#.
=. Fit1patrick ) . 'ermatology in 5eneral 2edicine Holff K, 5oldsmith 6/,Kat1 &I, 5ilchrest /, aller /&, 6effel '<, editors. e3 Gork: )he 2c5ra3(ill CompaniesE +77;.
$. &hiohara ). Fi0ed drug eruption: pathogenesis and diagnostic tests. Current +pinion in llerg" and Clinical . +77#E #: p. 8"=-8+".
;. urns ), reathnach &, Co0 , 5riffiths C, editors. >ookJs )e0tbook of 'ermatology Hest &usse0: lack3ell ublishingE +7"7.
#. <ames H', erger )5, lston '2. /ndre3sJ 'iseases Of )he &kin *nited&tates of /merica: lsevierE +7"".
"=
8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 17/17
"7. &iregar >. /tlas er3arna &aripati enyakit Kulit <akarta: 5CE +7"8.
"". Kat1ung 5. Farmakologi 'asar D Klinik <akarta: 5CE +7"+.
"+. Kellerman I. ConnJs Current )herapy hiladelphia: lsevierE +7"4.
"8. altaci ', /kya1i (, Kandis (, &aritas /, 2ungan &, Kara I(. Ornida1ole-induced fi0ed drug eruption: / case report. -dra& estn . +7"+E: p. 88$-897.
"9. (am1ah 2. 'ermatoterapi. In 'juanda /. Ilmu enyakit Kulit dan Kelamin.<akarta: FK *IE +7"7. p. 89+-84+.
"4. >obin 5 . 'ermatologi 'asar <akarta: 5CE +7"+.
"$