Laporan 1 Agroklim

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Agroklimat

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI

PENGENALAN ALAT-ALAT UKUR UNSUR IKLIM DAN CUACA

Oleh :

Haidar Abdur RohmanNIM A1H011036KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN

PURWOKERTO

2014I. PENDAHULUANA. Latar BelakangMasyarakat membutuhkan prediksi iklim dan cuaca untuk acuan menentukan berbagai jenis aktivitas yang akan mereka lakukan, misal, di bidang pertanian untuk menentukan jenis tanaman dan masa tanam, di bidang transportasi untuk menentukan jadwal pemberangkatan dan lain sebagainya. Untuk itu diperlukan alat-alat pengukur unsur iklim dan cuaca. Alat-alat tersebut dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk memprediksi iklim atau cuaca yang akan terjadi.Dalam dunia pertanian, iklim sangat berpengaruh dalam tumbuh dan berkembangnya suatu tanaman sehingga dibutuhkan data-data yang lengkap dan akurat tentang iklim dan cuaca dari suatu wilayah . Beberapa anasir iklim yang penting adalah: temperatur, kelembaban udara, angin, sinar matahari, curah hujan dan evaporasi. Untuk mengukur nilai dari beberapa anasir iklim tersebut diperlukan suatu alat-alat pengukur meteorologis. Data-data yang lengkap dan akurat tersebut hanya bisa didapatkan dengan cara melakukan pengamatan langsung. Tentu saja dibantu dengan beberapa alat meteorologi yang mempunyai fungsi dan tugas tertentu. Dalam pelaksanaan pengambilan data dengan menggunakan alat khusus tentunya dibutuhkan suatu keahlian menggunakan alat gara data yang diambil lebih akurat dan valid. Alat-alat ini ditempatkan di suatu tempat tertentu yang memenuhi setiap persyaratan yang wajib dipenuhi dari alat-alat tersebut yang selanjutnya dapat kita istilahkan sebagai stasiun agroklimat. Selanjutnya alat-alat ini akan bekerja mencatat setiap data yang diperlukan seperti sebuah sistem yang terintegrasi dengan baik dalam suatu periode tertentu . Pengenalan terhadap peralatan meteorologi yang digunakan dalam pengumpulan data iklim dan hidrologi sangat diperlukan sebelum mengenal lebih jauh tentang peralatan tersebut. Sebagai dasar dalam pengenalan peralatan perlu diketahui cara penempatan alat pada suatu stasiun meteorologi. Penempatan peralatan alatalat pada suatu stasiun agroklimat merupakan suatu faktor penting yang harus diperhatikan agar mewakili kondisi fisik lingkungan..

Alat-Alat pengukur unsur iklim dan cuaca ada bermacam-macam. Seperti, Anemometer, Barometer, Penangkar hujan, pengukur lama penyinaran dan lain-lain. Alat-alat tersebut memiliki kegunaan dan cara penggunaan yang berbeda-beda, oleh sebab itu diperlukan pengenalan yang lebih mendalam tentang alat-alat tersebut. Praktikum Agroklimatologi acara I ini membantu mahasiswa jurusan teknologi pertanian untuk mengetahui lebih jauh bagaimana cara kerja dan manfaat alat-alat tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dalam acara pertama praktikum agroklimatologi akan dititikbertatkan pada pengenalan peralatan meteorologi pertanian dengan harapan alat-alat tersebut dapat digunakan secara benar agar data yang diperoleh menjadi lebih akurat dan valid.B. Tujuan1. Melatih mahasiswa agar mengetahui cara kerja peralatan ukur unsur iklim dan cuaca

2. Melatih mahasiswa agar mengetahui cara pengamatan unsur iklim dan cuaca

3. Melatih mahasiswa agar mengetahui tata letak pemasangan peralatan ukur iklim dan cuaca.

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengukuran dan pencatatan tentang iklim dan cuaca yang penting dalam bidang pertanian antara lain :

1. Curah hujan (jumlah dan intensitas hujan)

2. Evaporasi (Permukaan tanah dan tanaman)3. Radiasi matahari (lama penyinaran dan intensitas penyinaran matahari)

4. Kelembaban

5. Suhu atau temperatur (udara dan tanah)

6. Angin (arah dan Kecepatan angin)

Untuk hal itu dalam stasiun pengamatan/pengukuran iklim dan cuaca bagi pertanian lazimnya mempunyai perlengkapan sebagai berikut :

1. Shelter (kotak Stevenson)

2. Thermometer suhu minimum dan maksimum

3. Thermometer bola basah dan kering

4. Thermohigrograf

5. Penakar hujan (ombrometer)6. Anemometer

7. Evaporimeter

8. Solarimeter

9. Sunshine duration record

10. Thermometer tanah

Menurut WMO (Worl Meteorology Organization) dalam penempatan stasiun klimatologi pertanian diutamakan di stasiun percobaan agronomi, holtikultura, peternakan, kehutanan, hidrologi, lembaga penelitian tanah, kebun raya ataupun cagar alam serta daerah yang perubahan cuacanya sering menyebabkan kerugian dalam produksi pertanian.

Penempatan stasiun klimatologi/ meteorology sedapat mungkin memenuhi syarat antara lain :

1. Sekeliling luasan terpelihara dengan tanaman penutup (rerumputan atau tanaman yang rendah) sebatas pada pergerakan angin.2. Di sekitar / dekatnya tidak ada jalan raya (Jalan besar)

3. Tempatnya pada tanah yang datar

4. Bebas / jauh dari bangunan dan pohon-pohon besar5. Letak stasiun jangan terlalu jauh dengan pengamat dan keperluan pengamatan. Hal tersebut akan lebih baik dalam ketepatan dan kondisi yang dapat dipercaya.

Ada berbagai macam alat-alat ukur iklim dan cuaca seperti :1. Alat pengukur lama penyinaran dan intensitas penyinaran matahari

a. Macam alat :

1) Pengukur lama penyinaran matahari : sunshine duration tipe Compbell Stokes dan tipe Jordan

2) Pengukur intensitas penyinaran matahari : Solarimeter, Pyroheliometer tipe Bimetal Actinographb. Pemasangan alat :1) Alat dipasang pada beton yang kuat dengan bagian atas yang rata

2) Arah utara-selatan dari alat sesuai dengan utara-selatan tempat pemasangan

3) Alat dipasang condong ke katulistiwa (miringnya dengan vertikal tergantung letak lintang)

4) Tutup kotak selalu menghadap ke katulistiwa

c. Pengamatan :1) Pengamatan/penggantian kertas pita sehari sekali pada jam 18.00

2) Noda hitam pias pada kertas pias diukur panjangnya

3) Lama penyinaran dinyatakan dalam persen % (persen) yaitu hasil perbandingan panjang noda hitam dengan panjang siang hari dikalikan 100%

4) Intensitas penyinaran dilihat dari kertas pias dan dihitung dari luas kisi-kisi tergambar kemudian dikalikan faktor alat

5) Intensitas penyinaran dinyatakan dalam kalori/cm2/menit atau Langley per menit

2. Alat Pengukur suhu/temperatur udara dan tanah

a. Macam alat : termometer biasa (alkohol dan raksa), termometer maksimum dan minimum, thermometer tanah, termohigrograf b. Pemasangan alat :1) Alat dipasang pada rumah cuaca kayu (shelter setinggi 1,5 m)2) Alat dipasang vertikal dengan bola dibawah (untuk termometer biasa), dipasang mendatar (untuk termometer maksimum dan minimum) pada statif.

3) Termometer tanah berbentuk L sesuai dengan kedalaman pengukuran ( 5 cm, 10 cm dan seterusnya) dimasukan ke dalam tanah dengan mengebor tanah sesuai dengan kedalaman yang dibutuhkan.

c. Pengamatan :1) Termometer biasa diamati tiap jam 07.00 ;12.00 ; 18.00 demikian juga termometer tanah2) Termometer maksimum dan minimum diamati tiap jam 07.00

3) Termohigrograf, kertas pias diganti tergantung dari macam alat yang ada (bisa jam 06.00, atau seminggu bahkan ada yang tiap bulan)

3. Alat pengukur tekanan udara dan kecepatan angin

a. Macam alat : Barometer (air raksa dan arenoid), Barograph, Anemometer, (hand dan cup), Anemograph, windvane dan kantong udara.b. Pemasangan alat :1) Barometer dipasang didalam shelter bersama alat lain

2) Hand Anemometer dipasang pada ketinggian 1 m, 2 m, dan 8 m (demikian pula windvane dan kantong udara)

3) Pemasangan pada tempat terbuka, jarak benda terdekat minimum 10 kali dari tinggi benda tersebut.

c. Pengamatan

1) Tiap jam 07.00 dibaca pada alat pencatat (btk seperti speedometer pada motor)

2) Kecepatan angin per satuan waktu dihitung dengan besarnya pembacaan kedua dikurangi pembacaan pertama dibagi rentang waktu pengamatan

3) Hand anemometer bisa dinyatakan dalam per detik ataupun per menit4. Alat pengukur penguapan

a. Macam alat : Panci kelas A diameter panci 120 cm dan tinggi/tebal 25 cm, Panci Jepang, diameter panci 20 cm dan dikelilingi jeruji, Piche atmometer, berupa tabung glas skala cm3, panci Colorado

b. Pemasangan alat

1) Pada panci kelas A diletakan diatas balok yang disusun diatas permukaan tanah terbuka dan panci diisi air

2) Panci jepang diletakan pada beton diatas permukaan tanah terbuka dan panci air diisi air

3) Piche atmometer berisi air ber-alas kertas saring dipasang di dalam shelter Stevenson pada statif.

c. Pengamatan

1) Pada panci kelas A, mula-mula ujung kail dipasang tepat pada permukaan air, setelah waktu tertentu (sehari) terjadi penguapan sehingga kail tidak menempel pada permukaan air. Kemudian dengan perantara alat pemutar berskala kail dikembalikan tepat menyinggung muka air. Baca alat penera kail tersebut. Bila terjadi hujan perlu diperhitungkan tersendiri.2) Pembacaan dilakukan pukul 07.00 pagi

3) Panci jepang yang telah diisi air, setelah waktu tertentu (sehari) terjadi penguapan.

4) Piche atmometer yang diisi air dan ditutup dengan kertas saring. Selama waktu tertentu (sehari), kertas saring yang basah akan menguapkan air, sehingga jumlah air pada tabung piche berkurang dengan membaca skala yang ada merupakan jumlah air yang diuapkan oleh alat tersebut. Dilakukan perhitungan penguapan dalam satuan mm yang merupakan volume air yang diuapkan dibagi dengan luas kertas saring penguap. 5. Alat pengukur kelembaban udara

a. Macam alat : Psikrometer, Sling Psikrometer (Psikikrometer yang diputar dalam mengukur kelembaban suatu tempat, Higrometer, Higrograf, Termohigrometer (gabungan antara termometer dan hygrometer dalam satu alat ukur. b. Pemasangan alat : 1) Psikrometer terdiri dari dua thermometer yaitu bola kering dan bola basah yang bola penera dibungkus kain kasa yang dibasahi air. Psikrometer dipasang pada statif dan diletakan dalam shelter Stevenson.

2) Termohigrometer dipasang dan diletakan dalam shelter dan langsung dibaca dalam skala yang ada pada alat

c. Pengamatan

1) Pengamatan dilakukan 3 kali, yaitu jam 07.00 ; 13.00 ; 18.00

2) Psikrometer diamati temperature bola basah dan bola kering. Kelembaban relative dilihat dari tabel berdasar temperatur bola kering dan selisih bola kering dan basah atau dibaca pada psikrometrik chart.

3) Untuk higrograf pengamatan sehari sekali dan pembacaan kelembaban relatif dapat langsung dibaca pada grafik. 6. Alat pengukur hujan

a. Macam alat

1) Alat pengukur hujan biasa: Ombrometer biasa, Ombrometer Observarium.

2) Alat pengukur hujan otomatis (recorder): Tilting Bucket, Floating, Weighing dan lain-lain.

b. Pemasangan alat

1) Alat dipasang tegak lurus dengan penyangga yang kuat2) Tinggi permukaan corong 1,2 m dari permukaan tanah, untuk alat otomatis letaknya lebih rendah

c. Pengamatan

1) Diamati setiap jam 07.00 kran dibuka, air hujan ditakar dengan gelas ukur

2) Luas permukaan corong 100 cm untuk Observarium sehingga volume air hujan 10 cc sama dengan hujan 1 mm

3) Hujan kurang dari 0,5 mm dianggap tidak ada hujan dan ditulis 0, berbeda tidak ada hujan ditulis - .

4) Alat ukur hujan otomtis diamati tergantung dari pengatur waktu dan kertas grafik yang ada pada alat (bisa harian mingguan bahkan ada yang bulanan)

Permasalahan yang sering timbul adalah bahwa pengukuran data agroklimat tidak akurat, sebelum alat dipasang maka perlu ditera terlebih dahulu. Setiap alat serendah rendahnya harus mempunyai nilai baku nasional sehingga ketelitian pengukuran dapat dijamin dan data dapat diandalkan . Ketelitian dan pengamatan mudah berubah karena berbagai sebab, antara lain ketidakteraturan perputaran silinder jam, pena kering, pemasangan kertas pias tidak tepat, pena erlalu keras menekan silinder, lupa menempelkan pena pada kertas, kerusakan sensor (Tri, 1999).

Alat meteorologi umumnya ada dua macam yaitu jenis biasa bukan pencatat dan jenis pencatat. Contoh jenis alat biasa adalah termometer, barometer, pluviometer, psikromrter, dan sebagainya. Alat pencatat misalnya termograf, barograf, pluviograf, hidrograf dan sebagainya. Untuk jenis alat pencatat biasanya dilengkapi dengan jam (waktu) dan pias (chart) yang diganti tiap hari untuk pias harian dan tiap minggu untuk pias mingguan. Biasanya pias ini dilengkapi denganpias yang pembuatannya biasnya didasarkan pada bentuk dan cara membersihkan pena. (Tjasyono, 2004) III. METODOLOGI

A. Alat

1. Kertas A4

2. Pensil

3. Bulpoin

4. Penggaris

B. Bahan

1. Pengukur lama penyinaran tipe Cambell Stokes

2. Termometer Maksimum Minimum3. Anemometer digital4. Ombrometer tipe Observarium

5. Ombrometer tipe Biasa6. Solarimeter tipe Silicon7. Solarimeter tipe Gunbollani8. Sunshine Duration9. Piche Evaporimeter10. Cup AnemometerIV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Terlampir

B. Pembahasan

Pada praktikum ini mempelajari Pengenalan alat-alat pengukur unsur iklim/cuaca, Dilakukan dengan percobaan pengenalan alat-alat pengukur unsur iklim/cuaca. Pengenalan macam-macam alat metereologi sangat dibutuhkan, karena dengan mempelajarinya kita bias mengetahui keterangan tentang alat-alat tersebut. Adapun alat-alat yang kita pelajari pada praktikum ini adalah:1. Thermohigrometer

Thermohigrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara. Termohigrometer adalah gabungan thermometer dan hygrometer dalam satu alat ukur, termohigrometer dipasang dan diletakan dalam shelter, dan langsung dibaca dalam skala yang terdapat pada alat, pengamatan dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu pada jam 07.00, 13.00 dan 18.00.2. Termometer biasa

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur temperatur. Termometer harus dipasang secara mendatar dilapangan terbuka, Pemasangan dilakukan dengan menggunakan alas kayu atau besi sebagai penahan.Satuan metereologi dari temperature adalah Derjat celcius (oc), Reamur (oR), Fahrenheit (oF).termometer biasa diamati tiap jam 07.00, 12.00, dan 18.00.

3. Piche Atmometer

Piche Atmometer berupa tabung glas bersekala cm3, dan digunakan untuk mengukur penguapan. Piche Atmometer berisi air ber-alaskan kertas saring dipasang dalam shelter Stevenson pada statif. Piche Atmometer yang diisi air dan ditutup dengan kertas saring selama waktu tertentu (sehari), kertas saring yang basah akan menguapkan air, sehingga jumlah air dalam tebung piche atmometer berkurang dengan membaca skala yang ada merupakan jumlah air yang iuapkan oleh alat tsb. Dilakukan perhitungn penguapan dalam satuan mm yang merupakan volume air yang diuapkan dibagi dengan luas kertas saring penguap.4. Termometer max-min.

Termometer max adalah thermometer air raksa yang diletakan mendatar agak miring ke atas karena adanya tegangan permukaan. Pada tabung gelasnya dibuat penyempitan pembuluh (konstriksi).

Thermometer min adalah menggunakan zat cair alcohol. Pada pembuluh yang berisi alcohol ditempatkan indeks gelas berwarna(biasanya merah). Agar tidak ada gaya gravitasi, maka thermometer min diletakan mendatar, dengan demikian gaya yang bekerja hanya gaya permukaan saja. Termometer max-min diamati tiap jam 07.00.

Thermometer ditempatkan didalam udara dengan mengatasi faktor-faktor yang berpengaruh, yaitu faktor radiasi dan peredaran udara. Penempatan di udara itu dengan menempatkannya pada jangkar Stevenson 120 cm. jangkar pintunya tidak menghadap matahari. Thermometer ini dipasang mendatar.

Simpan thermometer dengan baik jika tidak dipergunakan. Sekali-kali dilap atau dibersihkan dari debu dan kotoran.

Bila suhu naik alcohol dalam reservoir memuai dan mendorong air raksa. Stiff pada kaki yang lain terdorong ke atas oleh air raksa. Jika suhunya turun air raksa dalam kaki pertama mendorong stiff ke atas. Jadi suhu pada kaki yang satu menunjukkan suhu maksimum dan kaki yang lain menunjukkan suhu minimum.5. Ombrometer

Ombrometer adalah alat yang digunakan untuk menakar hujan. Air hujan diukur dengan gelas ukuran yang diperoleh dari BMG Jakarta. Ombrometer jenis biasa memiliki keran dibawah tendon (reservoir) yang mengeluarkan air hujan yang akan diukur pada gelas ukuran. Ujung bawah tiang kayu ditanam dalam pondasi beton, tinggi permukaan corong 1,2 m dari permukaan tanah, untuk alat otomatis letaknya lebih rendah. Ombrometer dapat Diamati satiap jam 07.00 kran dibuka, air hujan ditakar dengan gelas ukur, Luas permukaan corong 100 cm untuk Obs. Sehingga volume air hujan 10 cc sama dengan hujan 1 mm, Hujan kurang dari 0.5 mm dianggap tidak ada hujan dan ditulis 0, berbeda tidak ada hujan ditulis -. Dipasang di lapangan terbuka dengan jarak antara bibir corong dan permukaan tanah setinggi 1,4 m.Pemeliharaan ombromete adalah dengan membersihkan selalu agar terhindar dari perkaratan karena akan menghambat kelancaran kerja alat.Air dalam corong yang berasal dari air hujan yang jatuh akan mengalir ke tabung d. Permukaan air akan mendorong penghisap c keatas. Penghisap c dapat menulis pada pias e yang selalu berputar pada silinder. Jika air hujan sudah penuh, maka air dalam tabung akan mengalir melalui pipet f, dan ditampung pada penadah g karena air di tabung d habis, maka pena bertinta b turun sampai 0 lagi. Pias ini diganti tiap jam 07.00 pagi.6. Anemometer.

Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Pada saat tertiup angina, baling-baling yang terdapat pada anemometer akan bergerak mengikuti kecepatan angin. Didalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angina. Hasil yang diperoleh alat pencacah akan dicatat, kemudian akan dicocokan dengan skala Beaufort. Anemometer dipasang pada ketinggian 1m, 2m, dan 8m.

Dipasang di atas lapangan terbuka pada ketinggian 10 m di atas tanah atau ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak akan dipengaruhi penghalang di sekitarnya, dan hasil pengukurannya dapat mewakili angina pada ketinggian 10 m dari tanah seandainya penghalang tidak ada.

Ditempatkan pada tempat yang aman dan longgar agar komponen-komponennya terutama baling-baling tidak mudah putus karena sempitnya ruangan. Disimpan dan dirawat dengan baik.

Angin mengadakan tekanan yang besar pada bagian yang cekung, maka mangkok selalu berputar ke satu arah. Bila gerakan angin makin cepat perputaran anemometer tersebut makin cepat pula. Jumlah perputarannya dapat dihitung dengan alat penghitung, dimana dilengkapi dengan alat pencatat (kertas). Dengan mengetahui jumlah perputaran dalam waktu tertentu dapat ditentukan jarak yang telah ditempuh oleh angina yang kemudian dapat ditentukan kecepatan angin pada waktu itu.7. Lux meter

Lux meter digunakan untuk mengukur intensitas cahaya. Pada praktikum, Lux meter yang digunakan adalah Lux meter digital. Dengan menggunakan Lux meter digital kita dipermudah dalam penggunaanya, dimana kita hanya perlu menganakat Lux meter dengan waktu yang telah ditentukan, maka akan muncul data yang kita butuhkan.8. Psikrometer

Alat ini digunakan untuk mengukur kelembapan udara, Psikometer tediri dari thermometer bola basah dan thermometer bola kering. Alat ini ditempatkan pada sangkar metereologi dalam kedudukan tegak.9. Anemovane

Anemovane digunakan untuk mengukur kecepatan angin dan arah angin. dipasang pada ketinggian 1m, 2m, dan 8m, Pemasangan pada tempat terbuka, jarak benda terdekat minimum 10 kali dari tinggi benda tersebut.Kecepatan angin per satuan meter dihitung dengan besarnya pembacaan kedua dikurangi pembacaan pertama dibagi rentang waktu pengamatan.10. Piranometer Eppley

Piranometer Eppley digunakan untuk mengukur radiasi matahari jenis Eppley. Alat ini harus ditempatkan ditempat yang tidak ada bayangan yang mengganggunya, piranometer Eppley sebaiknya jangan diletakan dekat benda yang memantulkan cahaya matahari kedalam penerima (receiver) Alat ini dipasang pada beton yang kuat dengan bagian atas yang datar, Arah Utara Selatan dari alat sesuai dengan utara selatan tempat pemasangan, Alat dipasang condong ke khatulistiwa (miring dengan vertical tergantung letak lintang). Pengamatan/penggantian kertas pias sehari sekali pada jam 18.00, Noda hitam pias pada kertas pias diukur panjangnya, Lama penyinaran dinyatakan dalam % (persen) yaitu hasil perbandingan panjang noda hitam dengan panjang siang hari dikalikan 100%, Intensitas penyinaran dilihat dari kertas pias dan dihitung dari luas kisi-kisi tergambar kemudian dikalikan faktor alat.11. Penakar hujan otomatis jenis penampung timbangan

Penakar hujan otomatis jenis penampung timbangan merupakan jenis alat otomatis menghitung curah hujan. Pelampung terdiri atas dua bagian yang sama besar, dan dapat bergerak pada sumbu datar yang dipasang ditengah-tengah. Air hujan yang masuk ditampung oleh penampung yang satu, kemudian jika air hujan didalam penampung itu telah mencapai jumlah tertentu maka penampung akan bergerak sehingga air hujan berikutnya ditampung oleh penampung yang lain, setiap kali gerakan akan menunjukan curah hujan sebesar 0,5 mm. jika hujan terjadi terus menerus maka penampung akan secara bergantian menampung air hujan yang masuk.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Alat Metereologi memiliki banyak macam dan memiliki banyak fungsi yang berbeda pada masing-masing alat-alat tersebut.

a) Anemometer: alat ini di gunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin

b) Ombrometer: alat ini di gunakan untuk mengukur curah hujan

c) Lux meter: alat ini di gunakan untuk intensits dan lama penyinaran

d) Psikometer

e) Penakar hujan jenis otomatis

2. Terdapat dua macam alat metereologi, jenis Recording dan Non recording.

3. Cara pengamatan setiap alat memiliki metode yang berbeda-beda.

4. Dalam perawatan alat-alat metereologi mempunyai teknik khusus dan dibutuhkan orang yang telah terlatih.

B. Saran

Adabaiknya apabila Modul praktikum diharapkan sudah disediakan danPersediaan alat mungkin bisa di tambah.

DAFTAR PUSTAKA

Harto, Sri. 1993. Analisis Hidrologi. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.Hasan, Urip. 1970. Dasar-dasar Metereologi Pertanian 1. Soeroengan: Jakarta.Sapoetra, Karta, 1998. Klimatologi. Bina Aksara : Jakarta Sudyastuti, Tri, 1999. Handout Klimatologi. FTP UGM. Tim Penyusun. 2012. Panduan Praktikum Agroklimatologi. Fakultas Pertanian. Universitas Jendal Soedirman: Purwokerto.Tjasyono, Bayong, 2004, Klimatologi umum, Institut Teknologi Bandung, Bandung.Vila, Rafael candel. 1982. Cuaca. Balai Pustaka, Jakarta.Wisnubroto, Sukardi. 1998. Meteorologi Pertanian Indonesia. Mitra Gama Widya, Yogyakarta.